NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

advertisement
NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL
HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
(TINJAUAN STRUKTURAL GENETIK)
Virry Grinitha1
[email protected]
ABSTRACT
The objective of the research is to find out the moral values in Habiburrahman El Shirazy's
Novels. The research was conducted using qualitative approach with descriptive method.
The data were collected by analyzing, studying, and recording the document. The analysis
and interpretation of the data indicate that first, moral values in novel's structure of the
novels include human's perspective toward God, such as piety, devout, humble; human's
perspective toward themselves such as honest, responsible, healthy, discipline, hard work,
confident, logical, critical, creative, innovative, autonomous, curious; human's perspective
toward human such as the awareness of their right and duty toward themselves and the
others, the obedience of social norms, the appreciation of one's achievements and works,
being polite and democratic, and human's perspective toward surroundings such as caring
and admiring toward the beauty of nature created by God. Second, Moral values were
analyzed through the author’s social background indicating the appearance of the novels.
Third, moral values from the author's point of view in the novels include human's perspective
toward God, themselves, the others, and surroundings. It is recommended that students
should read the novels in order to find out the moral values in literary works.
Keywords: moral values, novel, genetic structuralism
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang nilai-nilai moral dalam novel karya Habiburrahman El Shirazy ditinjau
dari struktural genetik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
analisis isi. Pengumpulan data menggunakan teknik analisis dokumentasi, pustaka, dan
catat. Analisis interpretasi data menunjukkan (1) adanya nilai-nilai moral dalam struktur
novel Ayat Ayat Cinta yang meliputi dimensi manusia dengan Tuhan yaitu religius, dimensi
manusia dengan dirinya, dimensi manusia dengan manusia, yaitu sadar akan hak dan
kewajiban diri sendiri dan orang lain dan dimensi manusia dengan lingkungan yaitu adanya
keperdulian dan kekaguman terhadap keindahan alam yang diciptakan oleh sang pencipta,
(2) nilai-nilai moral yang ditinjau dari sudut latar sosial pengarang yang mengkondisikan
lahirnya novel Ayat Ayat Cinta; (3) nilai-nilai moral ditinjau dari sudut pandangan dunia
pengarang dalam novel Ayat Ayat Cinta yang meliputi dimensi manusia dengan manusia,
dimensi manusia dengan dirinya sendiri, dimensi manusia dengan manusia, dan dimensi
manusia dengan lingkungan. Penemuan-penemuan membawa ke arah rekomendasi terhadap
siswa agar membekali diri dengan berbagai bacaan penunjang lainnya untuk menemukan
nilai-nilai moral yang terkandung dalam karya sastra.
Kata kunci: Nilai-nilai moral, novel, struktural genetik
1 Guru SMP Negeri Muara Beliti Musi Rawas Sumatera Selatan
202
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
Karakter merupakan nilai-nilai
A. Pendahuluan
Perkembangan
dalam
bidang
diperlukan
untuk
dengan Tuhan, diri sendiri, sesama
Indonesia dan
manusia, lingkungan dan kebangsaan,
meningkatkan sumber daya manusia yang
yang terwujud dalam pikiran, sikap,
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat
perasaan,
yang lebih maju, adil, dan makmur
berdasarkan norma-norma agama, hukum,
berdasarkan
tata krama, budaya dan adat istiadat.
pendidikan
sangat
mencerdaskan bangsa
Undang
pancasila
Dasar
dan
1945,
Undang-
yang berhubungan
perkataan
dan
perbuatan
dapat
Sedangkan karakter yang diungkapkan
mewujudkan pembangunan nasional dan
Lickona (1992: 56) adalah penerapan
penyempurnaan
pendidikan
nilai-nilai (values in action) karakter
sesuai
perkembangan
dengan
Pengetahuan
dan
serta
perilaku manusia
nasional
Teknologi.
Ilmu
Untuk
mencakup interelasi tiga bagian yaitu:
pengetahuan
tentang
moral
(moral
mencapai tujuan tersebut tidak mudah,
feeling), perasaan tentang moral (moral
karena perkembangan Ilmu pengetahuan
behavior), dan tindakan.
dan Teknologi juga dapat membawa
pengaruh negatif bagi
masyarakat dan
Masalah moral selalu menjadi
dunia pendidikan, seperti munculnya
perbincangan
teknologi
berupa
masyarakat, permasalahan sastra menjadi
internet.Internet menjamur dimana-mana,
medium perekaman keperluan zaman
sekolah-sekolah,
yang memiliki semangat menggerakkan
informasi
kota,
bahkan
di
kampung-kampung.
Akar dari semua tindakan yang
di
tengah-tengah
masyarakat ke arah akhlak yang terpuji.
Maka salah satu faktor yang dapat
jahat dan buruk, tindakan kejahatan
mendukung
tercapainya
terletak pada hilangnya karakter. Menurut
pendidikan
Samani dan Herianto (2011:41) karakter
pembelajaran sastra.
yang kuat adalah sandangan fundamental
Sastra
nasional
memiliki
yaitu
fungsi
tujuan
dengan
yang
yang memberikan kemampuan kepada
penting bagi kehidupan. Sejalan dengan
populasi manusia untuk hidup bersama
itu,
dalam kedamaian serta membentuk dunia
dimanfaatkan
yang dipenuhi dengan kebaikan dan
meningkatkan kepekaan siswa terhadap
kebajikan, yang bebas dari kekerasan dan
nilai-nilai kehidupan dan kearifan dalam
tindakan-tindakan tidak bermoral.
menghadapi
pembelajaran
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
sebagai
sastra
dapat
alat
untuk
lingkungan,
realitas
203
kehidupan,
dan
sikap
pendewasaan.
ditampilkan dalam karya lewat tokoh-
Melalui pembelajaran sastra, diharapkan
tokohnya.
siswa tumbuh menjadi manusia dewasa
diharapkan dapat membantu peserta didik
yang
dalam
berbudaya,
mandiri,
sanggup
Pembelajjaran
memahami,
menikmati,
sastra
dan
mengekspresikan diri dengan pikiran dan
menghayati karya sastra. Oleh karena itu,
perasaannya dengan baik, berwawasan
guru
luas, kritis, berkarakter, halus budi
berperan sebagai penyalur pengetahuan-
pekerti, dan santun.
pengetahuan sastra saja, tatapi harus
Berkaitan dengan kemanfaatan
sastra,
maka
dalam
sastra
sering
sebagai
pendidik
tidak
hanya
mampu mengembangkan pengetahuan
tersebut dan membekali peserta didik
ditemukan nilai-nilai yang bermanfaat
dengan
bagi pembaca, meski seringkali nilai-nilai
sastra.Memahami dan menikmati nilai
tersebut
secara implisit
yang terkandung dalam karya sastra, atau
melalui unsur-unsur pembangun cerita.
dikenal dengan apresiasi sastra, tidaklah
Nilai
mudah. Untuk dapat memahami karya
disampaikan
dalam
sastra
mencerminkan
biasanya
pandangan
hidup
sastra
keahlian
diperlukan
mengapresiasi
sekurang-kurangnya
pengarang tentang nilai-nilai kebenaran.
modal dasar berupa pengetahuan sastra
Sebagaimana diketahui bahwa salah satu
dan sikap terhadap sastra, termasuk karya
tujuan diciptakannya karya sastra adalah
sastra yang berbentuk novel.
untuk tujuan pengajaran moral. Karya
Novel
merupakan
salah
satu
sastra dapat meningkatkan harkat dan
bentuk refleksi dari kesadaran mental
martabat
pengarang terhadap nilai yang hidup dan
manusia
sebagai
makhluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Moral
dimaksudkan
dalam
cerita
sebagai
biasanya
karena novel tidak pernah lepas dari
yang
sistem sosial budaya yang melingkupinya.
berhubungan dengan ajaran moral tertentu
Dengan demikian , suatu fenomena sosial
yang bersifat praktis, yang dapat diambil
dapat menjadi salah satu unsur sebuah
(dan
novel.
ditafsirkan)
lewat
saran
berkembang di tengah-tengah masyarakat
cerita
yang
bersangkutan dengan masalah kehidupan,
Teks sastra sebagai hasil proses
seperti sikap, tingkah laku, dan sopan
sejarah manusia akan bermakna jika
santun pergaulan.
dipahami
secara
menyeluruh
dalam
Petunjuk itu bersifat praktis, dapat
hubungan antarbagian teks dan sejarah
ditemukan modelnya dalam kehidupan
masyarakat pengarang. Strukturalisme
nyata
genetik merupakan pendekatan yang
204
sebagaimana
model
yang
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
berkembang
atas
penolakan
refleksi gejala sosial yang ada. Kehadiran
terhadap analisis strukturalisme murni.
karya sastra merupakan bagian dari
Prinsip
kehidupan masyarakat.
dasar
dasar
strukturalisme
genetik
adalah bahwa karya sastra lahir karena
proses
sejarah
Penelitian
strukturalisme
suatu
dengan
genetik
mempertimbangkan
Dalam novel misalnya, ditemukan
masyarakat.
struktur kehidupan masyarakat tertentu.
pendekatan
Perilaku-perilaku
senantiasa
hal-hal
tokoh
yang
digambarkan pengarang adalah gambaran
yang
perilaku manusia yang hidup secara sosial
melatarbelakangi lahirnya karya sastra.
dengan manusia lain. Perilaku sosial
Peneliti dalam menganalisis karya yang
tersebut dapat dalam bentuk politik,
diteliti dapat menghubungkannya dengan
sosial, ekonomi, religi, dan lainnya. Sastra
pengarang dan latar
sebagai wacana merupakan teks yang
belakang masyarakat. Pemaknaan teks
dapat dilihat sebagai media penghubung
dapat
pengguna
dikaitkan
dengan
bahasa
(masyarakat).
menghubungkannya dengan hal-hal di
Hubungan itu tidak hanya ujaran, tetapi
luar teks. Hal ini didasarkan pada
dalam bentuk kesadaran ideologi, aturan
kenyataan bahwa karya sastra lahir karena
(norma), dan kelas (sosial). Teks sastra
kegelisahan pengarang dalam melihat
dalam bentuk objek dan menjadi aksi.
realita
sastra
Aksi pengarang terhadap realita yang
kemudian dapat diteliti dari hubungannya
terjadi ini diwujudkan dalam bentuk
dengan sejarah zaman yang melahirkan.
pandangan pengarang dalam karya sastra.
yang
terjadi.
Karya
Strukturalisme genetik sebagai
Pilihan terhadap novel Ayat Ayat
pendekatan sosiologi sastra meyakini
Cinta dengan fokus pada nilai-nilai moral
bahwa terdapat hubungan antara teks
tentu beralasan, karena persoalan moral
sastra dengan hal-hal di luar teks. Hal di
merupakan persoalan universal, yang
luar teks itu adalah pengarang dan
dipertanyakan oleh siapa saja, di mana
masyarakat. Dengan berbagai problema
saja, kapan saja, dan tentunya relevan
sosial yang dirasakan dan dilihatnya
dengan kondisi dan keadaan yang terjadi
pengarang menuliskannya kembali dalam
saat ini. Kaitannya antara nilai-nilai moral
bentuk imaji artistik dalam bentuk karya
dan novel-novel Ayat-ayat Cinta terdapat
sastra. Artinya karya sastra lahir di
nilai-nilai moral yang harus diperhatikan
tengah-tengah masyarakat sebagai hasil
dalam
imajinasi pengarang yang merupakan
aktivitas yang dilakukan antara dimensi
segala
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
bentuk
tindakan
dan
205
manusia dengan tuhan, dimensi manusia
pandangan pengarang terhadap obyek
dengan manusia, dimensi manusia dengan
nyata yang terjadi dalam masyarakat.
dirinya sendiri, dan dimensi manusia
Rene Wellek (1995:283) menyatakan
dengan lingkungannya.
bahwa novel berkembang dari bentuk
Dalam penelitian ini, rumusan
naratif non fiksi seperti surat, jurnal,
masalah umum yang akan dijawab, yaitu
memorial,
Bagaimanakah nilai-nilai moral yang
(1995:283). Novel
digambarkan pengarang dalam novel
M.M. Bakhtin dan Patrick dalam Hoffman
Ayat-ayat Cinta ditinjau secara struktural
merupakan jenis prosa fiksi yang tidak
genetik? Sedangkan rumusan khusus
mempunyai plot tunggal, karakter dan
dalam penelitian ini sebagai berikut. (1)
setting seperti yang ada pada sebuah cerita
Nilai-nilai moral ditinjau dari sudut
pendek tetapi ia memiliki plot yang
struktur novel (struktur tema, struktur
kompleks,
alur, struktur tokoh dan penokohan, serta
pengembangan
struktur latar) dalam novel Ayat-ayat
menurut Klarer , novel zaman sekarang
Cinta karya Habiburrahman El Shirarazy.
dicirikan dengan istilah ‘realisme’ dan
(2) Nilai-nilai moral ditinjau dari sudut
‘individualisme’
latar
yang
meringkas beberapa inovasi dasar dari
mengkondisikan lahirnya novel Ayat-ayat
media yang baru ini, Klarer (2004:9).
Cinta (keadaan masyarakat pengarang di
Novel
luar novel, Ditinjau dari sudut agama, dan
mempertunjukkan
adat istiadat) karya Habiburrahman El
alegoris dan kosmik, sedangkan novel
Shirazy. (3) Nila-nilaii moral ditinjau dari
modern memberi ciri sendiri dengan
sudut
menguatkan alur cerita dalam realita
sosial
pengarang
pandangan
dunia
pengarang
(riwayat hidup pengarang, pandangan dan
kronik,
atau
dalam pengertian
karakter,
pada
sejarah
konflik
karakter.
demikian
dan
Sedangkan
dengan
zaman
dahulu
sebuah
dimensi
geografis dan historis yang berbeda.
pemikiran yang berhubungan dengan
Struktur dalam novel merupakan
pendidikan) dalam novel Ayat-ayat Cinta
unsur-unsur intrinsik dalam novel. Dalam
karya Habiburrahman El Shirazy.
novel, Rene Wellek membedakan unsur-
Novel merupakan salah satu karya
sastra
yang
menggunakan
dihasilkan
bahasa
dengan
sebagai
alat
unsur pembentuk novel dalam tiga bagian,
antara lain : alur, penokohan, dan latar
(1990:
283) Hal ini sejalan dengan
penyampaiannya. Novel sebagai alat
Luxembung (1984:29) yang menyatakan
untuk mengungkapkan ide, gagasan,
bahwa unsur-unsur utama novel terdiri
pikiran, dan perasaan yang merupakan
atas alur (plot), tokoh (character), dan latar
206
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
(setting).
Selanjutnya
Nurgiyantoro
orangnya atau pelaku cerita. Selanjutnya,
(2011:23) mengemukakan bahwa “unsur
Aminuddin (2004:79) menyatakan bahwa
instrinsik
“pelaku
karya
sastra
terdiri
dari
yang
mengemban
peristiwa
peristiwa, plot, penokohan, tema, latar,
dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu
sudut pandang penceritaan, bahasa atau
mampu menjalin suatu cerita disebut
gaya bahasa, dan lain-lain”.
dengan
Stanton (2007:7) menyebut tema
sebagai makna yang dkandung oleh cerita.
Namun
menurut
Sujiman
tokoh.
Cara
pengarang
menampilkan tokoh atau pelaku itu
disebut dengan penokohan.
tidaklah
Menurut
Sudjiman
(1991:46)
demikian, tema dalam pengertiannya
bahwa “Secara sederhana, latar bisa kita
adalah gagasan, ide, atau pikiran utama
pahami sebagai keterangan ruang, waktu,
yang mendasari suatu karya sastra. Ada
dan suasana terjadinya lakuan dalam
kalanya tema dinyatakan dengan jelas
karya sastra”. Namun, latar tidak melulu
secara eksplisit (1991:50). Selanjutnya
terdiri dari elemen waktu dan tempat,
Nurgiyantoro
tetapi “….latar hadir dengan elemen lain
(2010:74)
mengatakan
“…..tema yang notabene “hanya” berupa
seperti
makna atau gagasan dasar umum suatu
perilaku sosial, karakter, dan pandangan
cerita, tak mungkin hadir tanpa unsur
masyarakat ketika karya itu ditulis”.
bentuk yang menampungnya”.
Seperti halnya pendapat Nurgiyantoro
Mengenai
tradisi
masyarakat,
Aminuddin
bahwa latar dalam karya fiksi tidak
berpendapat bahwa, “Alur
terbatas pada penempatan lokasi-lokasi
adalah rangkaian peristiwa yang dibentuk
tertentu atau sesuatu yang bersifat fisik
oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga
saja. Melainkan juga yang berwujud tata
menjalin suatu peristiwa yang dihadirkan
cara, adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-
oleh para pelaku dalam suatu cerita
nilai yang berlaku di tempat yang
Selanjutnya J. Arthur Honeywell dalam
bersangkutan, Nurgiyantoro (2010:219).
(2004:83)
alur
deskripsi
Hoffman (1988:239) berpendapat bahw
Berdasarkan pendapat Muchlas
plot merupakan urutan peristiwa dimana
(2011:41)
sebuah cerita dibuat yang mempunyai
sebagai cara berpikir dan berperilaku yang
unsur fiksi hubungan sebab akibat satu
khas tiap indivudu untuk hidup dan
sama lainnya.
bekerja
Menurut Nurgiyantoro (2010:167)
bahwa
istilah
tokoh
merujuk
pada
bahwa
sama,
keluarga,
karakter
baik
masyarakat,
dalam
dimaknai
lingkup
bangsa,
dan
Negara. Lickona mendefinisikan orang
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
207
berkarakter sebagai sifat alami seseorang
struktur dengan memberikan perhatian
dalam merespon situasi secara bermoral,
terhadap asal-usul karya..
yang dimanifestasikan dalam tindakan
Berdasarkan beberapa pendapat,
nyata, melalui tingkah laku yang baik,
dapat disimpulakan bahwa strukturalisme
jujur, bertanggung jawab, menghormati
genetik adalah analisis struktur yang
orang lain dan karakter mulia lainnya,
dilakukan secara instrnsik dan ekstrinsik.
Lickona (1992:42) Selanjutnya Robert
Marine
Tujuan penelitian ini adalah untuk
dalam
Muchlas
(2011:4)
memperoleh pemahaman yang mendalam
mengungkapkan
karakter
adalah
tentang nilai-nilai moral yang terdapat
gabungan yang samar-samar antara sikap,
dalam novel Ayat Ayat Cinta karya
perilaku bawaan, dan kemampuan, yang
Habiburrahman El Shirazy, nilai-nilai
membangun pribadi seseorang.
moral ditinjau dari latar sosial pengarang,
Goldman mengungkapkan bahwa
Strukturalisme genetik berangkat dari
dan nilai-nilai moral ditinjau dari sudut
pandangan dunia pengarang.
hipotesis bahwa semua perilaku manusia
merupakan upaya memberikan respon
yang
berarti
terhadap
situasi
B. Metode Penelitian
dan
penelitian ini adalah penelitian
kecenderungan akan sesuatu, dan oleh
kualitatif dengan menggunakan metode
karena itu, menciptakan keseimbangan
analisis isi. Analisis isi menurut Emzir
antara subjek tindakan dan obyek yang
(2011:283)
disandangnya, yakni lingkungan. Realitas
yang mendalam terhadap pesan-pesan
manusia disajikan sebagai proses dua sisi:
tersurat dan tersirat dari semua jenis
destrukturasi dari strukturasi lama dan
komunikasi atau konteks tempat, baik
strukturasi dari totalitas baru mampu
dengan
menciptakan
mampu
kualitatif. Lebih lanjut Emzir menjelaskan
memuaskan tuntutan baru dari kelompok-
bahwa dalam bentuk kualitatif, analisis isi
kelompok sosial yang mengelaborasinya
diperuntukkan pada analisis suatu isi
keseimbangan
Goldman dalam Faruk (1994:57)
mengatakan
sastra
kuantitatif
maupun
kumunikasi berupa percakapan, teks
tertulis, wawancara, fotografi, dan lainnya
samping memiliki unsur otonom, juga
yang dikategorikan dan diklasifikasikan
tidak bisa lepas dari unsur ekstrinsik.
berdasarkan
Selanjutnya, Kutha Ratna (2007:123)
(2011:284).
bahwa
karya
teknik
suatu analisis
di
berpendapat
bahwa
merupakan
secara
definitif
strukturalisme genetik adalah analisis
208
masalah
Prosedur
yang
penelitian
diangkat.
dilakukan
dengan cara data dikumpulkan dengan
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
melakukan pembacaan terhadap Novel
Cinta yang mencakup: tema, alur, tokoh
Ayat-ayat Cinta, karya Habiburrahman
dan penokohan, latar, amanat, serta gaya
EL Shirazy. Prosedur penelitian yang
bahasa (4) Identifikasi dan analisis data
dilakukan: (1) Membaca dan memahami
peristiwa-peristiwa
karya sastra (Novel Ayat-ayat Cinta karya
mengkondisikan lahirnya novel novel
Habiburrahman
(2)
Ayat-ayat Cinta (5) Identifikasi dan
Melakukan identifikasi terhadap novel.
analisis data mengenai pandangan dunia
(3) Melakukan pengelompokkan atau
pengarang dalam novel Ayat-ayat Cinta
klasifikasi.
data
(6) Identifikasi analisis data struktur
tentang latar belakang sosial budaya
dalam novel Ayat-ayat Cinta. Kemudian,
pengarang
dunia
untuk menjamin keabsahan data maka
pengarang dalam novel Ayat-ayat Cinta
dilakukan teknik pengujian dengan cara
karya Habiburrahman EL Shirazy. Teknik
kredibilitas,
analisis data tersebut dilaksanakan dengan
dependabilitas, dan konfirmabilitas.
(4)
dan
EL
Sharizy).
Mengumpulkan
pandangan
sosial
yang
transferabilitas,
cara: (1) pembacaan seluruh isi novel
Ayat-ayat Cinta (2) Identifikasi dan
analisis data unsur dominan. nilai-nilai
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan.
1. Hasil Penelitian
moral yang diungkapkan pengarangdalam
Struktur novel Ayat Ayat Cinta
Ayat-ayat Cinta yang mencakup : dimensi
hasil penelitian, khususnya nilai-nilai
manusia
dimensi
moral yangf ditemukan, menunjukkan
manusia dengan dirinya sendiri, dimensi
adanya dimensi manusia dengan tuhan,
manusia dengan manusia, dan dimensi
dimensi manusia dengan diri sendiri,
manusia dengan alam Struktur novel Ayat-
dimensi dengan manusia, dan dimensi
ayat Cinta (3) Identifikasi dan analisis
dengan lingkungan. Perhatikan tabel
data struktur dalam novel-novel karya
struktur novel berikut:
dengan
tuhannya,
Habiburrahman El Shirazy ( Ayat-ayat
Tema
Kepedulian dan cinta
Alur
Maju
Tokoh dan Penokohan

Fahri, seorang pemuda yang berusia 26 tahun
memasuki usia 27 tahun, mepunyai karakter rajin
beribadah, cerdas n hafal Alquran, giat belajar,
tanggung jawab, baik hati, sholeh, pemaaf
menepati
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
209
janji , sabar
Perduli
sesama ,
baik, kerja
keras
(belajar)

Maria adalah tetangga Fahri yang paling akrab,
gadis unik memiliki lesung pipi, Kristen Katolik,
tetapi suka pada Alquran,Sangat cerdas, baik hati,
peduli teman dan bijak.

Saiful, Rudi, Hamdi, dan Mishbah adalah teman
Teman satu flat fahri yang berkarakter baik. Saiful
yang tidak tahan dengan cuaca panas.

Syaikh
Ahmad
Taquyyuddin
Abdul
Majid
memiliki karakter baik dan selalu tersenyum.

Nurul memiliki karakter pemalu, baik hati dan
suka menolong

Aisyah,
perempuan
menghargai
orang,
baik
bercadar,
hati,
shaleha,
mengajarkan
kebaikan, ikhlas dan berbakti kepada ayah.

Nourah, gadis yang malang,di awal memiliki
karakter yang baik, berubah menjadi jahat dan
kemudian menjadi baik kembali.

Bahadur (ayah Nourah)
Seorang yang kejam, pemarah dan suka memukul
anaknya, memperkosanya dan mejualnya.

Mona kakak perempuan nourah yang memiliki
karakter kasar.
210

Istri Bahadur baik hati.

Madame Nahed, ibu yang baik dan perhatian.

Tuan Boutros, ramah, baik dan bijak.

Yousef baik dan bersahabat.

Ashraf, emosi dan baik.
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )

Alice seorang reporter yang baik hati.

Eqbal adalah paman Aisah yang memiliki karakter
baik hati dan perhatian serta penyayang

Ustazh Jalal, baik.

. Madame Syaima, istri ustazh Jalan berkarakter
baik.

Polisi 1, polisi 2, dan polisi 3 memiliki karakter
yang jahat.
Latar

Latar tempat di Mesir Kairo Al-Azhar, flat,
mesjid, metro, SIC, Suthub Apartemen, pasar
Sayeda, Cleopatra restora, Nasional Library,
@lfenia Warnet, rumah sakit, Kamar khusus dan
ruang tamu Syaikh Utsman, Halaman rumah
Eqbal,di ruang tamu, Muhamad Mazhar Steet,
Flat lantai tujuh nomor 21, Alexandria, Hotel San
Stefano, Markas polisi Abbasea

Latar waktu menunujukkan waktu pagi, siang,
sore, dan malam hari.

Latar sosial
a. Kebiasaan di Mesir apabila ada orang
bertengkar dan untuk menurunkan amarahnya
dengan membaca shalawat, penduduknya yang
ramah, penduduknya lemah lembut.
b.
Kebiasaan orang desa apabila memperoleh
rizki,maka
melalukakan
membagi-bagikan
syukuran
makanan
dengan
dengan
para
tetangga.
c.
Perempuan Jawa sangat setia, perduli pada
keluarga, terlibat sepenuhnya dalam masalah
keluarga, istri ikut memikirkan dapur mengepul
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
211
d. Polisi Mesir tidak memakai azas praduga tak
bersalah, tapi praduga bersalah. Jika dicurigai
langsung dtangkap akan dibebaskan kalau
terbukti tak bersalah.
Nilai-nilai Moral
1
2
3
4
2. Pembahasan
Tema dalam novel Ayat Ayat
Religius, yaitu: taqwa, iman dan
tawaduk.
cinta
Jujur, bertanggung jawab, hidup
melalui dialog, perbuatan dan pikiran
sehat,
pengarang.
disiplin,
kerja
keras,
digambarkan
oleh
Tema
pengarang
tersebut
adalah
percaya diri, berjiwa logis, kritis,
keperdulian dan cinta. Keperdulian dan
kreatif, inovatif, mandiri, ingin
cinta ini merupakan ide pokok yang
tahu, dan cnta ilmu.
mendasari
Sadar akan hak dan kewajiban
mengingatkan kepada semua orang untuk
diri sendiri dan orang lain, patuh
memiliki sikap perduli terhadap sesama
pada
manusia dan mengajarkan bagaimana
aruran-aturan
sosial,
cerita
yang
novel.
sebenarnya,
Tema
menghargai karya dan prestasi
cinta
orang lain, bersikap santun, dan
berlandaskan ketaqwaan kepada Allah.
demokrasi.
Tema
keperdulian
dan
cinta
ini
cinta
yang
ini
kekaguman
merupakan ide pokok yang gagasan, ide,
terhadap keindahan alam yang
atau pikiran utama yang mendasari suatu
diciptakan oleh sang pencipta.
karya
Keperdulian
dan
sastra.
Ada
kalanya
tema
dinyatakan dengan jelas secara eksplisit
Dari tabel di atas, diketahui
(Sudjiman, 1991:50).
bahwa melalui struktur novel Ayat Ayat
Alur merupakan rangkaian cerita
cinta dapat diperoleh nilai-nilai moral
yang terdapat dalam novel. Alur yang
yang
dimensi
digunakan pengarang dalam novel Ayat
manusia dengan tuhan, dimensi manusia
Ayat Cinta adalah alur maju, walaupun
dengan diri sendiri dimensi manusia
terdapat beberapa alur mundur, itu hanya
dengan manusia, dan dimensi manusia
sebagai
dengan lingkungan.
pengarang
menunjukkan
adanya
variasi
yang
dalam
digunakan
menyampaikan
ceritanya agar lebih menarik. Sehingga
dapat memberikan
212
kemudahan bagi
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
pembaca untuk memahami ceritanya.
penjelasan mengenai waktu, masa atau
Sesuai
zaman terjadinya cerita. Sedangkan latar
dengan
berpendapat
pendapat
bahwa,
Aminuddin
“Alur
adalah
sosial
dapat
memberikan
rangkaian peristiwa yang dibentuk oleh
mengenai
tahapan-tahapan
sehingga
terdapat dalam novel Ayat Ayat Cinta.
menjalin suatu peristiwa yang dihadirkan
Latar dalam cerita Ayat Ayat Cinta yaitu
oleh para pelaku dalam suatu cerita
adanya latar tempat yang bermula di
(2004:83).
Arthur
Mesir Kairo Al-Azhar, kemudian di flat,
Honeywell dalam Hoffman berpendapat
masjid, metro, pasar Sayeda, restoran,
bahw plot merupakan urutan peristiwa
Alexandria, penjara, dan rumah sakit.
dimana
yang
Latar tempat yang digunakan pengarang
mempunyai unsur fiksi hubungan sebab
memang benar nyata dan ada sampai
akibat satu sama lainnya (1988:239).
dengan
Tokoh adalah pelaku perbuatan yang
menunjukkan waktu pagi, siang, sore, dan
fungsinya sebagai pembentuk peristiwa
malam hari. Sedangkan latar sosial
sehingga menjalin sebuah cerita, yang
menunjukkan kondisi masyarakat tempat
gambaran wataknya dapat dilihat dari
terjadinya cerita yaitu Kairo. Dalam cerita
perbuatan, ucapan, gambaran fisik, dan
AAC
pikiran-pikirannya. Dalam cerita Ayat
masyarakatnya
Ayat
penokohan
menghargai, menghormati, satu sama
ditampilkan dalam kehidupan sehari-
lainnya sekalipun agama yang dianut
harinya tidak hanya mengetahui mengenai
berbeda.
moral saja, tetapi tokoh-tokoh tersebut
merujuk pada Al-Quran.
Selanjutnya
sebuah
Cinta
peristiwa
cerita
tokoh
J.
dibuat
dan
ditampilkan bisa merasakan moral dan
dapat melakukan tindakan moral.
kondisi
deskripsi
masyarakat
sekarang.
Latar
digambarkan
yang
Dalam
yang
waktu
keadaan
ramah,
berinteraksi
saling
selalu
Berdasarkan struktur novel AAC
di atas, maka diperoleh nilai-nilai moral.
Latar adalah peristiwa dalam
Nilai-nilai moral yang ditemukan yaitu,
karya fiksi, baik berupa tempat, waktu,
adanya dimensi manusia dengan Tuhan
maupun peristiwa. Latar dibagi menjadi
yang meliputi religious; taqwa, iman, dan
tiga macam, yaitu latar tempat, latar
tawaduk. Adanya
waktu, dan latar sosial. Latar tempat dapat
dengan
memberikan penjelasan mengenai tempat,
bertanggung jawab, hidup sehat, disiplin,
lokasi, wilayah atau daerah terjadinya
kerja keras, percaya diri, berjiwa logis,
cerita. Latar waktu dapat memberikan
kritis, kreatif, inovatif, mandiri, dan ingin
diri
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
sendiri
dimensi manusia
meliputi
jujur,
213
tahu. Dimensi manusia dengan manusia
dengan latar sosial pengarang yang
meliputi sadar akan hak dan kewajiban
mengkondisikan lahirnya novel Ayat-ayat
diri sendiri dan orang lain, patuh pada
Cinta. Nilai-nilai moral yang ditemukan
aruran-aturan sosial, menghargai karya
terdapat kesesuaian dengan teori
dan prestasi orang lain, bersikap santun,
cocok untuk diajarkan kepada siswa
dan
dimensi
sehingga dapat membantu pembentukan
adanya
karakter siswa. Melalui novel-novel ini
demokrasi.
manusia
dengan
Sedangkan
lingkungan
keperdulian dan kekaguman terhadap
Habiburrahman
keindahan alam yang diciptakan oleh sang
perhatian yang besar pada generasi muda
pencipta.Nilai moral yang ditemukan
mahasiswa sekarang yang malas, mudah
mencakup sesuai aspek yang ada, ini
mengeluh
disebabkan karena Habiburrahman ingin
keadaan dan berbagai persoalan yang
karya yang dihasilkannya tidak hanya
dihadapi.
berfungsi sebagai hiburan saja, namun
mengambil keputusan yang berdampak
dapat menjadi teladan bagi pembaca,
negatif dan menimbulkan permasalahan-
sehingga pembaca tidak hanya sekedar
permasalahan yang membuat resah orang
mengetahui tentang moral, akan tetapi
tua, dan masyarakat.
dapat merasakan dan menerapkannya
menunjukkan sikap yang seharusnya
dalam kehidupan sehari-hari.
dimiliki
Nilai-nilai moral yang diperoleh
Nilai moral ditinjau dari sudut latar sosial
Ayat-ayat
Cinta,
karya
dan
memiliki
menyerah
Tidak
oleh
terhadap
jarang
akhirnya
Habiburrahman
mahasiswa
dalam
menggapai cita-citanya. Sikap disiplin,
kerja keras, dan bertanggung jawab.
pengarang yang mengkondisikan lahirnya
novel
terlihat
dan
Pandangan
Habiburrahman
dan
pemikiran
mengenai
pendidikan
Habiburrahman El Shirazy yaitu adanya
dalam novel Ayat Ayat Cinta digambarkan
dimensi manusia dengan Tuhan yang
secara
meliputi taqwa, iman dan tawaduk.
rekaannya. Dalam Ayat Ayat Cinta
Dimensi manusia dengan dirinya sendiri
pandangan jawab, dan sabar
meliputi jujur, disiplin, kerja keras,
menghadapi masalah sudah seharusnya
berjiwa logis dan kritis, kreatif, mandiri,
dimiliki oleh setiap generasi muda.dan
dan sabar. Dimensi manusia dengan
pemikiran
sesama manusia meliputi sadar akan hak
pendidikan
dan kewajiban, santun, berbakti kepada
seharusnya setiap mahasiswa mengambil
oramg tua, menghargai orang lain. Nilai-
sikap semagat, teguh pendirian dan tekun
nilai moral tersebut diperoleh sesuai
dalam belajar dalam kondisi apapun, serta
214
jelas
melalui
pengarang
sangat
tokoh-tokoh
dalam
mengenai
penting.
Sudah
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
mengajak semua kaum pelajar, khususnya
Dari sudut pandangan dunia pengarang
mahasiswa untuk memiliki tujuan hidup
dalam novel Ayat-ayat Cinta, diperoleh
dengan membuat peta konsep sehingga
nilai-nilai
tenaga dan waktu tidak sia-sia.
tersebut yaitu adanya dimensi manusia
Dari analisis nilai moral dalam
novel-novel
Nilai-nilai
moral
dengan Tuhan yang meliputi taqwa, iman
Habiburrahman
dan tawaduk. Dimensi manusia dengan
(Tinjauan struktural genetik), maka dapat
dirinya sendiri meliputi jujur, disiplin,
disimpulkan sebagai berikut: (1).Nilai-
kerja keras, berjiwa logis dan kritis,
nilai moral yang terdapat dalam struktur
kreatif, mandiri, dan sabar. Dimensi
novel
manusia dengan sesama manusia meliputi
Ayat
karya
moral.
Ayat
Cinta,
yaitu
menunjukkan adanya dimensi manusia
sadar
dengan tuhan mencakup iman, takwa,
menghargai orang lain.
dan tawaduk , dimensi manusia dengan
akan
hak
dan
Berdasarkan
kewajiban,
temuan
dan
dirinya sendiri, meliputi meliputi percaya
kesimpulan penelitian yang dipaparkan di
diri, berpikir logis, kritis dan sabar.
atas, disarankan kepada: (1) Pihak sekolah
Sedangkan dimensi
terutama
manusia dengan
guru
Bahasa
Indonesia
manusia meliputi sadar akan hak dan
hendaklah novel Ayat-ayat Cinta karya
kewajiban diri sendiri dan orang lain,
Habiburrahman
bersikap santun, serta penolong.. (2).
digunakan
Nilai-nilai moral yang diperoleh Nilai
pembelajaran apresiasi sastra di tingkat
moral ditinjau dari sudut latar sosial
SMA karena sarat dengan nilai-nilai moral
pengarang yang mengkondisikan lahirnya
yang dapat menambah wawasan dan
novel
karya
pengetahuan baru. (2) Guru Bahasa
Habiburrahman El Shirazy yaitu adanya
Indonesia hendaklah dalam penyampaian
dimensi manusia dengan Tuhan yang
materi tidak hanya menekankan pada teori
meliputi taqwa, iman dan tawaduk.
saja, tetapi melatih peserta didik agar
Dimensi manusia dengan dirinya sendiri
dapat
meliputi jujur, disiplin, kerja keras,
sehingga melalui karya sastra dapat
berjiwa logis dan kritis, kreatif, mandiri,
membentuk karakter atau kepribadian
dan sabar. Dimensi manusia dengan
peserta didik yang bermoral. (4)Peserta
sesama manusia meliputi sadar akan hak
didik
dan kewajiban, santun, berbakti kepada
bacaan
oramg tua, menghargai orang lain. (3)
menemukan
Ayat-ayat
Cinta
El
sebagai
Shirazy
bahan
mengapresiasi
hendaknya
sastra
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
alternatif
karya
memperkaya
lainnya
nilai-nilai
dapat
sastra,
buku
agar
dapat
moral
yang
215
terkandung
sehingga
dalam
bacaan
membantu
tersebut
pembentukan
karakter peserta didik menjadi lebih baik,
dan (4) Mahasiswa Jurusan Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya
melestarikan
sastra
dan
mengembangkannya melalui pendekatan
moral.
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin.
1990.
Pengembangan
Penelitian Kualitatif: Dalam
Bidang Bahasa dan Sastra.
Malang: Yayasan Asih Asah
Asuh.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktek. Jakarta: RinekaCipta.
Eagleton, Terry. 2007. Teori Sastra:
Sebuah Pengantar Komprehensif.
Bandung: Jalasutra.
El Shirazy, Habiburrahman. 2004. AyatAyat Cinta. Jakarta : Republik dan
Pesantren Basmala Indonesia.
______________________ . 2007. Ketika
Cinta Bertasbih. Jakarta :
Republik dan Pesantren Basmala
Indonesia.
______________________. 2011. Bumi
Cinta. Jakarta : Republik dan
Pesantren Basmala Indonesia.
______________________, dkk. 2013.
Catatan Motivasi Seorang Santri.
Jakarta: Kangabik.com dan Santri.
Emzir.
216
2010. Metodologi Penelitian
Kualitatif Analisis Data. Jakarta:
Rajawali,
_____________________
.
2010.
Metodologi Penelitian Kualitatif
Analisis Data. Jakarta: Rajawali.
Endraswara, Suwardi. 2008. Metodologi
Penelitian Sastra : Epistemologi,
Model, Teori, dan Aplikasi.
Yogyakarta: Med Press (Anggota
IKAPI), 2
_____________________ . 2012. Teori
Pengkajian Sosiologi Sastra.
Yogyakarta: UNY Press.
Faruk. 1994. Pengantar Sosiologi Sastra:
Dari Strukturalisme Genetik
Sampai
Post-Modernisme.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fenanie, Zainuddin. 2001.Telaah Sastra.
Surakarta:
Muhammadiyah
University Press.
Goldmann, Lucien. 1975. Towards A
Sociology
Of
The
Novel.
London:Tavistock.
Hidayatullah,
M.
Furqon.
2010.
Pendidikan
Karakter:
Membangun Peradaban Bangsa.
Surakarta: Yuma Pustaka.
Hoffman, Michael J and Murphy Patrick
D. 1988. Essentials of The Theory
of Fiction. Durham and London:
Duke University.
Klarer, Mario. 2004. An Introduction to
Literary Studies. London and New
York : Roudledge.
Kutha
Nyoman,
Ratna.
2009.
PenelitianSastra: Teori, Metode,
danTeknik. Yoyakarta: Pustaka
Pelajar.
Lickona, Thomas.1991. Educating for
Character. New York : Bantam
Books,
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
Luxemburg, Jan Van dkk. 1991.
TentangSastra. Jakarta: Intermasa.
Mayring, Philipp. Qualitative Content
Analisisdalam Forum: Qualitatif
Social Recearch, ol. 1. Nomor 2
Junitahun
2000,
tersediadalamsitus
htpp://www.qualitativeResearch.n
et/fqs-texte/2-00mayring-e-htm
(20/8/2003).
Moleong, Lexy J. 2005. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mujib El Shirazy, Ahmad. 2009. The
Inspiring Life Of : Habiburrahman
El Shirazy. Jakarta; PT. Balai
Pustaka (Persero).
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta;
Gadjah Mada University Press.
Semi, Antar.
1989. Kritik Sastra.
Bandung : Angkasa.
__________. Metode Penelitian Sastra.
Bandung: Angkasa, 2012.
Sirsaeba El Shirazy, Anif. Fenomena Ayat
Ayat Cinta. Jakarta: Republika dan
Pesantren Basmala Indonesia,
2007.
Spradly, James P.
Participant
Observation. New York: Holt
Rinehart and Winston, 1980.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjiman, Panuti.
1991. Memahami
Cerita Rekaan. Jakarta : Pustaka
Jaya.
Sumardjo,
Jakob.
Memahami
Kesusastraan. Bandung: Alumni,
1984..
Wellek,
Rene
dan
Austin
Warren.1990.Teori Kesusastraan
(Penerjemah: Melani Budianta).
Jakarta: Gramedia.
Yahya, Harun. 2002. Moralitas al-Quran:
Solusi atas segala persoalan umat
manusia. Jakarta: Robbani Press.
Samani, Muchlas dan Hariyanto. 2012.
Pendidikan Karakter. Bandung :
PT Remaja Rosdakarya.
Virry Grinitha : Nilai-Nilai Moral Dalam Novel.... (202 - 217 )
217
Download