teori belajar kognitif menurut tolman-gagne

advertisement
1
Pengertian Teori Belajar Kognitif
 Teori belajar  upaya untuk mendeskripsikan
bagaimana manusia belajar
 sehingga membantu memahami proses yang
kompleks dari belajar.
 Ada tiga perspektif utama dalam teori
belajar, yaitu Behaviorisme, Kognitivisme,
dan Konstruktivisme.
 Pada dasarnya teori pertama dilengkapi oleh
teori kedua dan seterusnya, sehingga ada
varian, gagasan utama, ataupun tokoh yang
tidak dapat dimasukkan dengan jelas
termasuk yang mana, atau bahkan menjadi
teori tersendiri.
2
KOGNITIVISME
Pengertian Teori Belajar Kognitif
• Berpendapat bagaimana manusia memproses dan menyimpan informasi sangat
penting dalam proses belajar
• Tidak seluruhnya menolak gagasan behaviorisme
• Namun lebih cenderung perluasannya, khususnya pada gagasan eksistensi
keadaan mental yang bisa mempengaruhi proses belajar.
• Berpendapat bahwa belajar melibatkan proses mental yang kompleks, termasuk
memori, perhatian, bahasa, pembentukan konsep, dan pemecahan masalah
• Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar,
dan ini merupakan kebalikan dari teori behaviorisme
3
Teori Belajar Kognitif Menurut Tolman
 Belajar = mengenal tentang situasi
 Organisme belajar tentang sesuatu yang ada di sekitarnya,
jika ia berbalik ke kiri, ia akan menemukan sesuatu
 Jika ia berbalik ke kanan, ia temukan juga sesuatu yang
lain
 Hal ini terjadi secara berangsur-angsur, sehingga ia dapat
membuat kesimpulan sendiri
 Dengan demikian, menurut Tolman, belajar itu akan siasia jika hanya dihafal
 Sehingga dapat dikatakan bahwa belajar adalah
merupakan pengorganisasian perbuatan (tingkah laku)
untuk meraih maksud.
4
Confirmation versus Reinforcement
 Konsep penguatan (reinforcement) bagi Tolman sebagai variabel pembelajaran
 Tolman menyebutkan hal tersebut sebagai konfirmasi, dimana behavioris menyebutnya
Reinforcement. (Confirmation vs Reinforcement)  Tolman vs Behavioris
 Selama perkembangan sebuah peta kognitif, harapan/dugaan-dugaan dimanfaatkan oleh
sebuah organisme (anak)
 Dugaan  sebuah firasat tentang sesuatu
 Hipotesis  dimana awal sebuah dugaan bersifat sementara, yang berasal baik dari
pengalaman maupun bukan
 Hipotesis yang telah dikonfirmasikan akan dipakai, sedangkan yang salah akan dibuang
 Proses penerimaan/penolakan hipotesis merupakan sebuah proses kognitif bukan termasuk
tindakan behavior
 Konfirmasi itu semacam berhipotesis, sebab dalam konfirmasi ada harapan menemukan apa
menuju apa dengan menggunakan prinsip dasar bahwa sebenarnya tingkah laku itu memiliki
tujuan
5
Vicarious Trial and Error
 Tolman memperhatikan karakteristik tikus dalam
kebingungan (jalan simpang siur)
 Sehingga ia bisa memanfaatkannya sebagai pendukung
untuk menafsirkan teori belajarnya
 Seekor tikus sering berhenti pada suatu titik tertentu
dan memandang sekelilingnya seolah-olah berpikir
tentang berbagai alternatif yang ada
 Kegiatan seperti ini (berhenti dan memandang
sekelilingnya) yang disebut Tolman sebagai Vicarious
Trial and Error, sehingga organisme itu bisa membuat
kesimpulan sendiri dari berbagai kegiatan yang telah
dilakukannya.
6
Learning Versus Performance
 Menurut Tolman, kita mengetahui banyak hal tentang lingkungan di
sekitar kita, tetapi kita hanya akan melaksanakan informasi atau
pengetahuan itu ketika kita harus melakukannya
 Bertindak jika berkehendak
 Dalam status kebutuhan (need), organisme memanfaatkan apa yang
telah dipelajarinya hingga sampai pada real testing yang bisa
mengurangi kebutuhan itu
 Misalnya, ada dua kulkas dalam rumah si A (di lantai 1 dan lantai 2),
dalam jangka waktu yang lama, si A tidak pernah memperhatikan
hingga suatu saat ia merasa sangat haus.
 Secara spontan si A akan memilih salah satu dari keduanya yang dirasa
paling dekat. Ia lalu mengambil sebotol minuman.
 Dari sini, akan di ketahui bagaimana menemukan air minum itu tanpa
harus menunggu hingga terasa haus.
7
Latent Learning
 Latent learning (pembelajaran laten)  pembelajaran yang tidak langsung dalam kinerja
seseorang
 Dengan kata lain, pembelajaran laten  suatu jenis pembelajaran dimana hasil
pembelajaran tersebut tidak langsung terlihat
 Hal ini terjadi tanpa suatu penguatan yang nyata
8
Reinfocement Expectancy
 Menurut Tolman, ketika belajar, seseorang akan menganalisis “situasi”
 Dalam situasi problem-solving (penyelesaian masalah), manusia belajar
untuk memperoleh cara yang paling mudah
 Orang belajar untuk mengharapkan terjadinya persitiwa tertentu,
mengikuti peristiwa yang lain
 Seekor binatang mengharapkan jika ia pergi ke suatu tempat tertentu,
maka ia akan menemukan reinforcer tertentu
 Menurut pada ahli teori S-R, bahwa merubah reinforcer dalam teori
belajar tidak akan mengganggu perilaku sepanjang kuantitas
reinforcement tidak dirubah secara drastis
 Sedangkan menurut Tolman, ia memprediksikan, jika reinforcer dirubah,
perilaku akan terganggu, karena reinforcement expectancy merupakan
bagian dari apa yang diharapkan
 Kesimpulan  Tolman >< ahli teori S-R
9
SIX KINDS OF LEARNING
 Tolman membagi belajar menjadi enam macam.
1. Cathexes
2. Equivalence Beliefs
3. Field Expectancies
4. Field-Cognition Modes
5. Drive Discrimination
6. Motor Patterns
10
Cathexes
 Cathexis (jamak chatexes) mengacu pada kecenderungan belajar
untuk berhubungan dengan obyek tertentu serta drive state tertentu
 Misalnya, makanan tertentu yang tersedia bisa jadi mencukupi rasa
lapar seseorang yang hidup di suatu negeri
 Masyarakat yang hidup di suatu negeri, dimana ikan yang selalu
dimakan akan cenderung untuk dicari guna memenuhi rasa laparnya
 Individu-individu yang sama akan menghindari daging sapi atau
spagheti karena bagi mereka makanan itu tidak dihubungkan dengan
kepuasan rasa lapar
 Karena stimuli tertentu itu dihubungkan dengan kepuasan tertentu,
sehingga stimuli-stimuli itu akan cenderung untuk dicari-cari ketika
keinginan itu terulang
11
Equivalence Beliefs
 Ketika sebuah "subgoal" mempunyai pengaruh yang sejenis dengan dirinya, maka subgoal
itu dikatakan mendasari sebuah equivalence belief
 Hal seperti ini hampir sesuai dengan yang disebut oleh para ahli teori S-R sebagai
secondary reinforcement
 Tolman menganggap bahwa jenis belajar ini termasuk dalam tipe "social drives“
 Misalnya, sepanjang dapat dipertunjukkan bahwa dengan need siswa untuk cinta dan
penerimaan yang baik tanpa harus menceritakan tentang nilai ataupun kualitasnya,
kemudian kita ingin mempunyai bukti untuk equivalence belief
 Di sini ada sedikit perbedaan antara Tolman dan para ahli teori S-R, kecuali pada sebuah
fakta di mana Tolman menyebut "love reduction" sebagai reinforcement, dan para teori
S-R lebih suka menyebutnya sebagai penurunan drive seperti rasa haus atau lapar
12
Field Expectancies
 Seorang manusia belajar tentang obyek dan fungsinya
 Ketika melihat suatu tanda tertentu ia mengharapkan sign yang lain akan
mengikutinya
 Hal seperti ini bukan merupakan S-R learning melainkan S-S learning atau
sign-sign learning
 Di mana ketika seekor binatang melihat suatu sign, maka ia belajar dan
berharap akan diikuti oleh yang lain
 Satu-satunya "reinforcement" yang penting untuk jenis belajar seperti ini
adalah konfirmasi sebuah hipotesis (dugaan sementara)
13
Field-Cognition Modes
 Ini adalah sebuah strategi, cara pendekatan untuk situasi problem-solving
 Hal ini merupakan sebuah tendensi untuk menyusun perceptual field dalam bentuk
tertentu
 Tolman mencurigai bahwa kecenderungan ini adalah bawaan, tetapi bisa dimodifikasi
dengan pengalaman
 Sesungguhnya hal paling utama pada strategi yang bekerja dalam pemecahan masalah
adalah akan dicoba pada situasi yang sama pada masa yang akan datang
 Seperti itulah field cognition modes yang efektif, atau problem-solving, yaitu
memindahkan permasalahan-permasalahan yang berhubungan
14
Drive Discrimination
 Drive discrimination hanya mengacu kepada fakta bahwa organisme dapat menentukan
status drive mereka sendiri
 Oleh karena itu, mereka mampu merespon sewajarnya
 Contohnya, telah ditemukan bahwa seekor binatang dapat dilatih untuk masuk searah
dalam kandang, ketika mereka marasa lapar ataupun haus
Motor Patterns
 Tolman menunjukkan bahwa teorinya sebagian besar itu terkait dengan ide asosiasi bukan
terkait dengan ide yang berhubungan dengan perilaku
 Motor patern learning ini merupakan suatu usaha untuk memecahkan sebuah masalah
 Tolman menerima interpretasi Guthrie tentang bagaimana respon bisa menjadi hubungan
dengan stimuli.
15
Teori Belajar Menurut Gagne
 Pembelajaran (Gagne)  seperangkat proses yg
bersifat internal bagi setiap individu sbg hasil
transformasi rangsangan yg berasal dari peristiwa
eksternal di lingkungan individu yang bersangkutan
(kondisi)
 Pembelajaran (Gagne) hendaknya mampu
menimbulkan persitiwa belajar & proses kognitif
 Agar kondisi eksternal itu lebih bermakna sebaiknya
diorganisasikan dalam urutan persitiwa pembelajaran
(metode atau perlakuan)
 Selain itu, dalam usaha mengatur kondisi eksternal
diperlukan berbagai rangsangan yg dapat diterima oleh
panca indera, yg dikenal dgn nama media & sumber
belajar
16
Teori Belajar Menurut Gagne
 Peristiwa belajar (instructional events)  peristiwa dgn urutan:
1. menimbulkan minat & memusatkan perhatian agar peserta didik siap menerima
pelajaran
2. menyampaikan tujuan pembelajaran agar pseerta didik tahu apa yang diharapkan dalam
pembelajaran itu
3. mengingat kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari sebelumnya yang merupakan
prasyarat
4. menyampaikan materi pembelajaran
5. memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar
6. membangkitkan timbulnya unjuk kerja peserta didik
7. memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas
8. mengukur/evaluasi belajar
9. memperkuat referensi dan transfer belajar.
17
Peristiwa Pembelajaran
Penjelasan
Menimbulkan minat dan memusatkan
perhatian
Peserta didik tidak selalu siap & fokus pada awal pembelajaran
Guru perlu menimbulkan minat & perhatian anak didik melalui
penyampaian sesuatu yang baru (guru menarik perhatian murid)
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Mereka perlu mengetahui unjuk kerja apa yang akan digunakan
sebagai indikator penguasaan pengetahuan atau keterampilan
(guru memberi tahu apa yang akan dikerjakan)
Mengingat kembali konsep/prinsip yang
telah dipelajari yang merupakan prasyarat
Banyak pengetahuan baru yg merupakan kombinasi dari konsep,
prinsip/ informasi yg sebelumnya telah dipelajari, utk memudahkan
mempelajari materi baru
(guru mengingatkan kembali apa yg telah dipelajari)
Menyampaikan materi pembelajaran
Dalam menjelaskan materi pembelajaran, menggunakan contoh,
penekanan untuk menunjukkan perbedaan / bagian penting, baik
secara verbal maupun menggunakan fitur tertentu (warna, huruf
miring, garis bawahi, dsb)
(guru memberi penekanan pada materi yg penting)
Memberikan bimbingan atau pedoman
untuk belajar
Bimbingan diberikan melalui pertanyaan² yang membimbing
proses/alur pikir peserta didik. Perlu diperhatikan agar bimbingan
18
tidak diberikan secara berlebihan
Peristiwa Pembelajaran
Memperoleh unjuk kerja peserta didik
Memberikan umpan balik tentang
kebenaran pelaksanaan tugas
Mengukur/mengevaluasi hasil belajar
Memperkuat referensi dan transfer
belajar
Penjelasan
Peserta didik diminta untuk menunjukkan apa yang telah
dipelajari, baik untuk meyakinkan guru maupun dirinya sendiri
(guru meminta PD menunjukkan hasil kerja)
Umpan balik perlu diberikan untuk membantu peserta didik
mengetahui sejauh mana kebenaran atau unjuk kerja yang
dihasilkan
(guru memberi pengarahan tentang hasil kerjanya  benar/salah)
Pengukuran hasil belajar dapat dilakukan melalui tes maupun
tugas
Perlu diperhatikan validitas dan reliabilitas tes yang diberikan dari
hasil observasi guru
(guru menguji kemampuan PD dengan tes/tugas)
Referensi dapat ditingkatkan melalui latihan berkali-kali
menggunakan prinsip yang dipelajari dalam konteks yang
berbeda. kondisi/situasi pada saat transfer belajar diharapkan
terjadi, harus berbeda
Memecahkan masalah dalam suasana di kelas akan sangat
berbeda dengan suasana nyata yang mengandung resiko
19
Teori Belajar Menurut Gagne
 Menurut Gagne, belajar memberi kontribusi terhadap
adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses
yang logis, sehingga perkembangan perilaku (behaviour)
adalah hasil dari efek belajar yang kumulatif serta tidak
dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar bersifat
kompleks (rumit)
 *belajar sifatnya rumit
 Gagne juga mengkaji masalah belajar yang kompleks dan
menyimpulkan bahwa informasi dasar atau keterampilan
sederhana yang dipelajari mempengaruhi terjadinya
belajar yang lebih rumit.
20
Teori Belajar Menurut Gagne
1
 keterampilan intelektual atau kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan
lingkungannya masing-masing dengan penggunaan lambang
 Kemampuan ini meliputi:
1. asosiasi & mata rantai (menghubungkan suatu lambang dengan suatu fakta)
2. diskriminasi (membedakan suatu lambang dengan lambang lain)
3. konsep (mendefinisikan suatu pengertian atau prosedur)
4. kaidah (mengkombinasikan beberapa konsep dengan suatu cara)
5. kaidah lebih tinggi (menggunakan beberapa kaidah dalam memecahkan suatu
masalah)
21
Teori Belajar Menurut Gagne
2
 strategi/siasat kognitif  keterampilan peserta didik untuk mengatur
proses internal (perhatian, belajar, ingatan dan pikiran)
 informasi verbal  kemampuan untuk mengenal dan menyimpan nama
atau istilah, fakta, dan serangkaian fakta yang merupakan kumpulan
pengetahuan
3
 keterampilan motorik  keterampilan mengorganisasikan gerakan
sehingga terbentuk keutuhan gerakan yang mulus, teratur, dan tepat waktu
4
 Sikap  keadaan dalam diri peserta didik yang mempengaruhi (bertindak
sebagai moderator atas pilihan untuk bertindak). Sikap ini meliputi
komponen afektif, kognitif dan psikomotorik.
5
22
Teori Belajar Menurut Piaget
 Teori perkembangan kognitif disebut pula teori perkembangan intelektual
atau teori perkembangan mental
 *kognitif = intelektual = mental
 Teori ini berkenaan dengan kesiapan anak untuk belajar dalam tahapan
perkembangan intelektual sejak lahir sampai dewasa
 Menurut Piaget, perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik
 Menurut Piaget setiap anak mengembangkan kemampuan berpikirnya
menurut tahapan yang teratur
 Piaget menyatakan bahwa perkembangan kognitif bukan hanya hasil
kematangan organisme, bukan pula pengaruh lingkungan semata,
melainkan hasil interaksi diantara keduanya
 Piaget juga terlibat dalam pengembangan konsep skemata, berikut
konsep yang dikemukakan oleh piaget yang secara umum terdiri dari 4
periode:
23
Teori Belajar Menurut Piaget
1. Tahap sensori motor (sejak lahir s.d. ± 2 tahun)
Kemampuan: melihat dirinya sendiri sbg makhluk yg berbeda dari yang lain, suka
memperhatikan sesuatu dengan lama, & mendefinisikan sesuatu dgn memanipulasinya, anak
menggunakan sistem penginderaan untuk mengenal lingkungannya dan mengenal obyek
2. Tahap pra-operasional (2-7 tahun)
Kemampuan: mengklasifikasikan objek, tidak mampu memusatkan perhatian pada objek yang
berbeda, dan dapat menyusun benda secara berderet, melakukan sesuatu sebagai hasil meniru
atau mengamati sesuatu model tingkah laku
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Kemampuan: mampu menguasai ciri-ciri yang ditangkap oleh panca indera, pemikiran anak
tidak lagi didominasi oleh persepsi, sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis
4. Tahap operasional formal (usia 11- seterusnya)
Kemampuan: mampu berfikir abstrak, mampu berpikir logis untuk semua jenis masalah, dapat
menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain
24
Teori Belajar Menurut Piaget
 Menurut Piaget, perkembangan kognitif mempunyai 4 aspek, yaitu:
1. kematangan, sebagai hasil perkembangan susunan syaraf
2. pengalaman, yaitu pengalaman dengan benda-benda dan stimulus² dalam
lingkungan tempat ia beraksi terhadap benda-benda itu.
3. interaksi sosial, yaitu pengaruh-pengaruh yang diperoleh dalam
hubungannya dengan lingkungan sosial
4. ekullibrasi, yaitu adanya kemampuan atau sistem mengatur dalam diri agar
dia selalu mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri
terhadap lingkungannya.
 Tujuan teori Piaget  untuk menjelaskan mekanisme & proses
perkembangan intelektual sejak masa bayi dan kemudian masa kanak-kanak
yang berkembang menjadi seorang individu yang dapat bernalar dan berpikir
menggunakan hipotesis-hipotesis (dugaan)
25
Teori Belajar Menurut Piaget
 untuk memahami proses-proses penataan dan adaptasi terdapat konsep
dasar, yaitu:
1. Skema
• istilah skema atau skemata yang diberikan oleh Piaget untuk dapat
menjelaskan mengapa seseorang memberikan respon terhadap suatu
stimulus dan untuk menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan
ingatan
• Skema  struktur kognitif yang digunakan oleh manusia untuk mengadaptasi
diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan secara intelektual.
• Adaptasi terdiri atas proses yang saling mengisi antara asimilasi dan
akomodasi
26
Teori Belajar Menurut Piaget
2. Asimilasi
• Dengan asimilasi, seseorang mengintegrasikan bahan-bahan persepsi atau stimulus ke
dalam skema yang ada atau tingkah laku yang ada
• Asimilasi berlangsung setiap saat
• Seseorang tidak hanya memperoses satu stimulus saja, tetapi banyak stimulus
• Asimilasi tidak menghasilkan perubahan skemata, tetapi asimilasi mempengaruhi
pertumbuhan skemata
• asimilasi adalah bagian dari proses kognitif, dengan proses itu individu secara kognitif
mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan itu
3. Akomodasi
• Akomodasi  penciptaan skemata baru atau pengubahan skemata lama
• Asimilasi & akomodasi saling mengisi pada setiap individu yg menyesuaikan diri dgn
lingkungannya yang perlu untuk pertumbuhan & perkembangann kognitif
• Asimilasi dan akomodasi harus ada keserasian dan disebut oleh Piaget adalah
keseimbangan
27
Penerapan Teori Tolman
 Tolman  mengajarkan bahwa apabila suatu rangsangan tertentu
menimbulkan respon tertentu, maka akan kita lihat rangsangan itu
dalam perspektif yang baru
 Misalnya, pada waktu di SD atau SMP kita diajarkan untuk selalu
diam untuk sopan, hormat, dan mendengarkan guru menjelaskan
 Sebagai akibatnya bila kita berhadapan dengan dosen atau guru
besar di Perguruan Tinggi (berupa rangsangan), maka kita juga akan
berlaku sopan, hormat dan diam mendengarkan kuliahnya (berupa
respon)
 Namun, dosen atau guru besar berharap sebaliknya, sbg mahasiswa
dituntut untuk lebih terbuka, lebih banyak berbicara, atau tidak
terlalu bersifat formal
 Di sini kita melihat keadaan dalam perspektif yang baru, dan sebagai
akibatnya kognisi kita akan membuat respon yang baru pula
28
Penerapan Teori Gagne
 Peranan guru lebih banyak membimbing peserta didik, guru dominan
peranannya dalam membimbing peserta didik
 Di dalam mengajar memberikan serentetan kegiatan dengan urutan sebagai
berikut:
• Membangkitkan dan memelihara perhatian
• Merangsang siswa untuk mengingat kembali konsep, aturan dan keterampilan
yang relevan sebagai prasyarat
• Menyajikan situasi atau pelajaran baru
• Memberikan bimbingan belajar
• Memberikan Feedback atau balikan
• Menilai hasil belajar
• Mengupayakan transfer belajar
• Memantapkan apa yang dipelajari dengan memberikan latihan-latihan untuk
menerapkan apa yang telah dipelajari
29
Penerapan Teori Piaget
 Dalam pembelajaran:
• Bahasa dan cara berpikir anak berbeda dengan orang dewasa
• Anak-anak akan belajar lebih baik apabila menghadapi lingkungan dengan baik
• Bahan yang dipelajari anak hendaknya dirasakan sebagai bahan baru
• Berikan peluang agar anak dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangan
• Di dalam kelas anak-anak sebaiknya diberi peluang untuk berbicara dan
diskusi
30
The End~
Thank You^^
Give Question,
Please..
- Group 3
31
Download