ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN KUTAI BARAT Oleh: Leonardo Dakori Karun Magister Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Sri Mintarti Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Juliansyah Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Jalan Tanah Grogot Gunung Kelua Samarinda Telepon +62541-749067 Abstract The research was based on the reason for analyzing the factors that affect the economic growth that occurred in the West Kutai Regency. By using independent variables such as government expenditure, domestic investment, foreign investment and the amount of manpower, and also to testing and analyzing the influence of each independent variable on the dependent variable of economic growth.The analysis tools are quantitative analysis using multiple linear regression analysis with SPSS. Multiple linear regression analysis is used to determine how much influence government expenditure (X1), domestic investment (X2), foreign investment (X3), and the amount of manpower (X4) to The economic growth(Y). Based on the analysis, the independent variables (government expenditure, domestic investment, foreign investment and amount of manpower jointly affect the economic growth in the West Kutai Regency, with constant values for the constants in the regression equation -1005.538 while the regression coefficient for government expenditure variable (X1) = 1.894; domestic investment (X2) = 0.627; foreign investment (X3) = 0.083; and amout of manpower (X4) = 32.142. Keywords: Government expenditure, domestic investment, foreign investment and the amount of manpower. Abstrak Penelitian ini didasari alasan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat. Dengan variabel independen pengeluaran pemerintah, realisasi PMDN, realisasi PMA, dan jumlah tenaga kerja, selain itu juga untuk menguji dan menganalisis seberapa besar pengaruh masingmasing variabel independen terhadap variabel dependen-nya. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan program SPSS. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengeluaran pemerintah (X1), realisasi PMDN (X2), realisasi PMA (X3), dan jumlah tenaga kerja (X4). Berdasarkan analisis, variabel pengeluaran pemerintah, realisasi PMDN, realisasi PMA, dan jumlah tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat dengan nilai konstanta konstanta persamaan regresi sebesar -1005,538 sedangkan nilai koefisien regresi untuk variabel pengeluaran pemerintah (X1) = 1,894; realisasi PMDN (X2) = 0,627; realisasi PMA (X3) = 0,083; dan jumlah tenaga kerja (X4) = 32,142. Kata Kunci: Pengeluaran pemerintah, realisasi PMDN, realisasi PMA, dan jumlah tenaga kerja. PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi dipertahankan dalam jangka panjang merupakan pertumbuhan output yang maka perlu diketahui faktor-faktor apa dibentuk oleh berbagai sektor ekonomi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan sehingga menggambarkan ekonomi dan faktor apa yang perlu bagaimana kemajuan atau kemunduran dihindari agar pertumbuhan ekonomi yang telah dicapai oleh sektor ekonomi tidak berjalan ditempat atau mengalami tersebut pada suatu waktu tertentu. kemunduran. Salah satu indikator untuk Pertumbuhan menilai pertumbuhan ekonomi sejauh mana aktivitas perekonomian perkembangannya suatu daerah akan diantaranya dengan melihat dapat ekonomi menunjukan menghasilkan pendapatan besarnya nilai investasi pemerintah dan periode tertentu, karena pada dasarnya swasta baik PMA dan PMDN, serta aktivitas perekonomian adalah suatu jumlah tenaga kerja yang dapat terserap. penggunaan pada adalah suatu proses masyarakat tambahan di dan faktor-faktor Pelaksanaan otonomi daerah produksi untuk menghasilkan output, yang lebih luas yang diterima sejak maka proses ini pada gilirannya akan tanggal 1 januari 2001 perlu disikapi menghasilkan suatu aliran balas jasa dengan cepat oleh Pemerintah Daerah terhadap faktor produksi yang dimiliki dan masyarakat. Kewenangan yang oleh masyarakat sebagai pemilik faktor lebih produksi juga akan turut meningkat. penyelenggaraan Pertumbuhan ekonomi mutlak harus ada, sehingga pendapatan luas demikian direalisasikan masyarakat diharapakan pemerintah daerah kelembagaan dan pengelolaan sumbersumber kesejahteraan disentralisasi menyangkut aspek-aspek administrasi, masyarakat akan bertambah, dengan tingkat dalam keuangan harus termasuk segera pengelolaan akan sumber penerimaan dan pengeluaran meningkat. Agar pertumbuhan ekonomi keuangan daerah. Selain itu menurut terus Widayat dalam Suhardi (2009 : 29). meningkat dan dapat Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 111 Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date] Hasil nyata dari berbagai kebijaksanaan tingkat terhadap pemerintah daerah di bidang kabupaten/kota. keuangan daerah dapat dilihat dari perkembangan penerimaan dan propinsi maupun di Jika dilihat dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Barat selama pengeluaran daerah yang tertuang dalam kurun APBD menunjukkan angka yang cukup baik sebagai faktor penting pelaksanaan otonomi. waktu 5 tahun terakhir dan stabil di kisaran 6,1 persen sampai Pembangunan di Propinsi Kalimantan Timur, khususnya kabupaten Kutai Barat di yang dengan 7,85 persen. Namun apabila dilihat dari sisi komponen penyokong pertumbuhan ekonomi seperti nilai berlangsung secara menyeluruh dan investasi baik asing maupun domestik berkesinambungan telah meningkatkan pada perekonomian masyarakat. Pencapaian mengalami hasil-hasil pembangunan yang sangat dengan menurunnya jumlah penduduk dirasakan masyarakat merupakan hasil yang bekerja di Kabupaten Kutai Barat yang tidak terlepas dari usaha keras selama empat tahun terakhir dari 82.445 bersama-sama antara pemerintah daerah jiwa pada tahun 2008 menjadi hanya dan masyarakat, namun di sisi lain sekitar 76.833 jiwa pada tahun 2010, berbagai dan meningkat lagi menjadi 84.828 iwa kendala dalam memaksimalkan potensi sumber daya tahun terakhir penurunan, justru ditambah pada tahun 2011. manusia dan sumber modal masih dihadapi oleh penentu kebijakan di satu Untuk melihat lebih jelas mengenai perbandingan beberapa data tersebut dapat dilihat dalam tabel 1. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi, Pengeluaran Pemerintah, Investasi dan Jumlah Penduduk Yang Bekerja Tahun 2004-2011 Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.44 8.24 6.11 6.45 6.83 6.89 6.10 7.85 Pengeluaran Pemerintah (Rp. Juta) 575646.77 572434.96 661281.59 531901.47 592719.24 695637.65 811157.55 952195.68 Investasi PMA (Rp. Juta) 5551.61 2972.02 31861.50 193049.55 5496.74 134650.26 65809.43 28800.90 Investasi PMDN (Rp. Juta) 104698.42 41000.00 1165540.45 42647.53 774998.12 98000.00 988950.00 527300.00 Penduduk Bekerja (Jiwa) 64.822 71.179 70.234 81.044 82.445 81.478 76.833 84.828 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Barat, 2012 Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 112 Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date] Berdasarkan kondisi rata-rata kontribusi pengeluaran pemerintah laju pertumbuhan ekonomi yang yang dalam tidak nasional (Dumairy, 1996 : 161). sebanding dengan jumlah pembentukan investasi baik asing maupun dalam Pengeluaran negeri, serta cukup fluktuatifnya kondisi Pertumbuhan perkembangan pemerintah jumlah pengeluaran pendapatan Pemerintah dan Ekonomi Pengeluaran (goverment expenditure) pemerintah dan jumlah penduduk yang adalah bagian dari kebijakan fiskal bekerja. (Sadono Sukirno dalam Rustiono, 2008 Pertumbuhan Ekonomi Menurut : 34) yakni suatu tindakan pemerintah Sukirno (dalam Rustiono, 2008 : 12) untuk mengatur jalannya perekonomian Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan dengan sebagai perkembangan kegiatan dalam penerimaan perekonomian pemerintah barang dan yang jasa menyebabkan yang diproduksi cara menentukan dan tiap besarnya pengeluaran tahunnya yang tercermin dalam dokumen APBN untuk masyarakat bertambah dan kemakmuran nasional masyarakat meningkat. daerah/regional. Tujuan dari kebijakan Pengeluaran pemerintah fiskal dan ini APBD adalah dalam rangka tingkat output merupakan salah satu unsur permintaan menstabilkan agregat. maupun kesempatan kerja dan memacu Konsep perhitungan harga, untuk pendapatan nasional dengan pendekatan pertumbuhan ekonomi. pengeluaran bahwa Y = C + I + G + X – Investasi dan Pertumbuhan M . Formula ini dikenal sebagai Ekonomi yaitu Investasi sebagai salah identitas pendapatan nasional. Variabel satu komponen penting dari Agregate Y melambangkan pendapatan nasional, Demand, (AD) merupakan suatu faktor sekaligus krusial mencerminkan penawaran bagi kelangsungan agregat. Sedangkan variabel-variabel di ekonomi ruas kanan disebut permintaan agregat. atau Variabel G melambangkan pengeluaran panjang. pemerintah (Government expenditure). melibatkan kegiatan-kegiatan produksi Dengan (barang dan jasa) di semua sektor-sektor membandingkan nilai G terhadap Y serta mengamati dari waktu (sustainable proses pertumbuhan development), ekonomi Pembangunan jangka ekonomi ekonomi. ke waktu dapat diketahui seberapa besar Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 113 Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date] Tujuan mikro PMDN dan PMA serta jumlah tenaga mengenai perkembangan pengeluaran kerja. Secara keseluruhan dan bersama- pemerintah adalah menganalisis faktor- sama keterkaitan antara variabel dan faktor yang menimbulkan permintaan peran variabel dependen (Y) yaitu dan faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi, dan variabel – penawaran variabel independen yaitu Pengeluaran Interaksi dari akan barang antara penawaran teori publik. permintaan untuk Pemerintah (X1), Realisasi PMDN publik (X2), Realisasi PMA (X3), Jumlah menentukan jumlah barang publik yang Tenaga Kerja (X4), secara skematis akan dapat digambarkan sebagai berikut : disediakan barang dan melalui anggaran belanja. Tenaga Kerja dan Pertumbuhan METODE PENELITIAN Ekonomi yaitu Tenaga kerja dalam pembangunan faktor nasional dinamika merupakan total anggaran yang dialokasikan untuk yang pengeluaran pembangunan pemerintah pertumbuhan daerah Kabupaten Kutai Barat dalam dalam satu tahun anggaran dalam satuan miliar kedudukannya sebagai tenaga kerja rupiah. Pertumbuhan Ekonomi adalah produktif maupun sebagai konsumen. nilai perkembangan ekonomi yang di Ketidakseimbangan dalam penyebaran proxy penduduk yang dihasilkan oleh daerah dalam satu tahun proporsionalnya yang di resepresentasikan dengan nilai menentukan laju perekonomian menyebabkan penting Pengeluaran Pemerintah adalah baik anatar tidak daerah dengan total Domestik output Regional yang penggunaan tenaga kerja secara regional Produk Bruto dan sektoral akan menghambat pula laju (PDRB) atas dasar harga konstan pertumbuhan perekonomian nasional Kabupaten Kutai Barat dalam satuan (Kusumosuwidho, 1981 : 193). miliar rupiah. Realisasi Penanaman Pada penelitian ini kerangka modal asing (PMA) adalah total nilai konseptual dibentuk dari teori-teori dan penanaman modal asing di Kabupaten penjelasan teori yang situasional yang Kutai Barat dalam satu tahun dalam menjelaskan satuan bahwa pertumbuhan miliar rupiah. ekonomi dipengaruhi oleh faktor-faktor Penanaman pengeluaran (PMDN) adalah total nilai penanaman pemerintah, realisasi Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 modal Dalam Realisasi Negeri 114 Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date] modal dalam negeri di Kabupaten Kutai diperoleh Barat dalam satu tahun dalam satuan instant, hal ini dilakukan untuk dapat miliar rupiah.Tenaga Kerja (TK) adalah mengurangi banyaknya jumlah penduduk usia 15 human error maupun machine error tahun keatas yang bekerja pada semua dalam proses analisis. sektor ekonomi di Kabupaten Kutai Barat dalam satuan jiwa. Untuk pengujian ada ditampilkan tingkat secara kesalahan baik Analisis Regresi, Untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap memperoleh apakah akan atau hasil variabel dependen balk secara bersama- tidak sama maupun untuk menentukan pengaruh sebab akibat antara 2 (dua) koefisien determinasi dan koefisien atau yang korelasi serta alat ukur Iainnya maka digunakan terhadap variabel tak bebas data-data yang telah tersedia akan dalam hipotesis dianalisis menggunakan alat analisis pemecahan regresi linier berganda dalam program permasalahan yang dikemukakan dalam SPSS. Adapun rangkurnan dari hasil penelitian ini, maka menurut Supranto analisis regresi tersebut dapat dilihat (1983 : 189) harus dianalisis dengan pada tabel 2. alat analisis Regresi Linier Berganda Tabel 2. Descriptive Statistics lebih variabel rangka sebagai bebas pengujian jawaban untuk agar dapat diketahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksi melalui variabel independen secara individu. Mean PDRBadhk Peng_pemerintah R_PMA Jml_TK Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian data kuantitatif yang menggunakan peralatan statistik regresi linier berganda, data yang telah tersedia diolah dengan menggunakan alat bantu berupa program pengolahan data statistik SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 17.00 for Windows. Hasil yang N 2809.1138 449.70415 8 674.1225 143.24111 8 58.5238 R_PMDN PEMBAHASAN Std. Deviation 69.94285 8 467.8925 461.03221 8 76.6075 Berdasarkan tabel 7.11395 2 8 terlihat bahwa variabel dependen (Y) yaitu Pertumbuhan ekonomi memiliki ratarata sebesar 2.809,114 milyar rupiah dengan standar deviasi sebesar 449,704, sedangkan untuk variabel independen X1 yaitu pengeluaran pemerintah memiliki rata-rata sebesar Rp 674,122 milyar rupiah dengan standar deviasi Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 115 Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date] sebesar 143,241, variabel independen kerja memiliki rata-rata sebesar 76.608 X2 yaitu realisasi PMA memiliki rata- jiwa dengan standar deviasi sebesar rata sebesar 58,524 Milyar rupiah 7,114, dengan masa analisis selama 8 dengan standar deviasi sebesar 69,943, tahun (N=8). variabel independen X3 yaitu Realisasi PMDN memiliki rata-rata sebesar Selanjutnya untuk permasalahan penelitian pada deviasi persamaan regresi (model summary). 461,032, variabel 3 dapat dilihat 467,892 milyar rupiah dengan standar sebesar tabel menjawab ringkasan model independen X4 yaitu jumlah tenaga Tabel 3. Model Summary Model Summaryb Model 1 R R Adjusted Square R Square .987a .973 .938 Change Statistics Std. Error R of the F Sig. F Estimate Square Change df1 df2 Change Change 112.41086 .973 27.258 4 3 .011 Durbin-Watson 1.863 a. Predictors: (Constant), Jml_TK, R_PMDN, R_PMA, Peng_pemerintah b. Dependent Variable: PDRBadhk Berdasarkan 3 Y (Pertumbuhan ekonomi) tergolong memperlihatkan nilai korelasi 0,987 dan sangat erat. Pengaruh yang dijelaskan koefisien determinasi 0,973 (97,3%). oleh X1, X2, X3 terhadap Y, sebesar Hasil 97,3%. Sisanya 2,7% diluar model. tersebut tabel menggambarkan hubungan variabel X1, X2, X3 terhadap Tabel 4. Anova ANOVAb Sum of df Mean Square F Sig. Squares 1 Regression 1377728.156 4 344432.039 27.258 .011a Residual 37908.604 3 12636.201 Total 1415636.761 7 a. Predictors: (Constant), Jml_TK, R_PMDN, R_PMA, Peng_pemerintah b. Dependent Variable: PDRBadhk Model Dari tabel Anovab diperoleh sig. < 0,05 maka hipotesis diterima, nilai F sebesar 27,258 dengan nilai artinya probabilitas (sig.) = 0,011. Karena nilai Pengeluaran Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 secara bersama-sama pemerintah, Realisasi 116 Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date] PMA, Realisasi PMDN dan Jumlah bahwa tenaga kerja berpengaruh signifikan homoskedastisitas terhadap di regresi yang dibangun terpenuhi, hal ini Kabupaten Kutai Barat, sehingga model ditandai dengan titik-titik observasi persamaan yang membentuk garis diagonal pada pertumbuhan tersebut regresi ekonomi linier signifikan berganda (Riduwan dan Engkos, 2011 : 158). Dari hasil dapat normalitas model dan persamaan normal P-P plot, dan tidak berpolanya titik observasi pada Scatterplot analisis tersebut dinyatakan bersama-sama asumsi bahwa keempat secara KESIMPULAN variabel Dan uraian independen (Pengeluaran pemerintah, terdahulu Realisasi PMA, Realisasi PMDN, dan kesirnpulan jumlah tenaga kerja) menunjukkan positif secara signifikan berpengaruh terhadap independen pada bab-bab maka dapat ditarik dari Hasil analisis bahwa secara variabel bersama-sama pertumbuhan ekonomi pada tingkat mempunyai pengaruh yang signifikan kepercayaan terhadap variabel dependen dalam hal 95 persen. Sementara secara individual hanya dua variabel ini pertumbuhan independen yang mempunyai pengaruh ditunjukkan dengan perhitungan Fhitung yang positif dan signifikan terhadap sebesar variabel pertumbuhan ekonomi pada signifikasi model yang tersebut dengan tingkat sebesar 0,005, sehingga hipotesis diterima yaitu terdapat dengan tingkat kepercayaan 95 persen, pengaruh yang yaitu variabel Pengeluaran pemerintah variabel pengeluaran dan jumlah tenaga kerja. realisasi PMA, realisasi PMDN, dan persamaan Uji regresi Asumsi Klasik, Uji keabsahan asumsi ini juga digunakan untuk memperkuat signifikan antara pemerintah, jumlah tenaga kerja. Dan hasil analisis data, maka dari diperoleh nilai koefisien determinasi penaksiran yang dilakukan. Pengujian (R2) sebesar 0,973. Hal ini secara ini berkaitan dengan normalitas, ada statistik dapat dikatakan bahwa model atau persamaan tidaknya heterokedastisitas analisis 27,258 ekonomi, multikolinieritas, dan regresi yang digunakan autokorelasi. termasuk kategori sangat baik, karena Dari hasil output SPSS menunjukkan dari nilai koefisien determinasi tersebut Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 117 Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date] menunjukan besarnya pengaruh variabel persamaan regresi yang terjadi adalah independen terhadap variabel dependen, variabel sehingga koefisien determinasi 0,973 dengan nilai koefisien regresi yang mempunyai arti bahwa didalam model terstandarkan (β) sebesar 0,603. pengeluaran pemerintah persamaan regresi tersebut variabel pertumbuhan ekonomi dapat diterangkan sekitar 97,30 persen oleh variabel pengeluaran pemerintah, realisasi PMA, realisasi PMDN, dan jumlah tenaga kerja, sedangkan sisanya 2,70 persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam model persamaan regresi. Nilai konstanta untuk dalam persamaan regresi sebesar -1005,538 sedangkan nilai koefisien regresi untuk variabel pengeluaran pemerintah (X1) = DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Lincoln. 1999. Ekonomi Pembangunan. Edisi Keempat. STIE YKPN Yogyakarta. Badan Pusat Statistik (BPS). Kutai Barat Dalam Angka Beberapa Terbitan. Berbagai Edisi. __________________________. Survei Sosial Ekonomi Daerah Kabupatem Kutai Barat Beberapa Terbitan. Berbagai Edisi. Boediono, 1999. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE UGM. 1,894; realisasi PMA (X2) = 0,627; realisasi PMDN (X3) = 0,083; jumlah tenaga kerja (X4) = 320,142. Secara individual variabel independen mempunyai pengaruh namun keempat tersebut yang hanya variabel positif pengeluaran pemerintah dan jumlah tenaga kerja Dumairy, 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga. Kasmawati,2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Air Bersih di Kecamatan Melak Kabupaten Kutai Barat. Tesis, Program Pascasarjana, Ilmu Ekonomi Universitas Mulawarman, Samarinda. yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Barat. Adapun variabel independen yang paling dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Kusumosuwidho, Sisdjiatmo. 1981. Angkatan Kerja, Dasar-Dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Demografi FEUI Mankiw, N.Gregory.2000.Teori Makro Ekonomi.Ed.4, Jakarta: Penerbit Erlangga. dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 118 Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date] Mangkoesoebroto, Guritno. 2001. Ekonomi Publik. Yogyakarta : BPFE. Nurlina. 2004. Analisis Pengaruh Anggaran Belanja Rutin dan Aggaran Belanja Pembangunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nanggroe Aceh Darussalam. Tesis Tidak Dipublikasikan. Medan : Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan Pascasarjana USU. Pancawati, Neni, 2000. Pengaruh Rasio Kapital-Tenaga Kerja, Tingkat pendidikan, Stok Kapital dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Tingkat Pertumbuhan GDP Indonesia ; Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.15, No.02, Universitas Gajah Mada, 2000. Prasasti, Diah, 2006. Perkembangan PDRB per kapita 30 Propinsi di Indonesia Periode 1993-2003: Pendekatan Disparitas Regional dan Konvergensi ; Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.21, No.4, Universitas Gajah Mada, 2006 Purba, Adearman, 2008. Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Di Kabupaten Simalungun, Universitas Sumatra Utara, 2008 Riduwan dan Engkos, 2011. Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur) Cetakan Ketiga, Alfabeta, Bandung Rustiono, Deddy, 2008. Pengaruh Investasi, Analisis Tenaga Kerja dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. Tesis Magister Ilmu Ekonomi UNDIP. Samuelson, A. Paul & Nordhaus, D. William. 1997. Mikroekonomi. Erlangga, Jakarta. Suhardi, 2009. Pengaruh Perkembangan PDRB Sektor Perdagangan, Jumlah Penduduk dan JUmlah Perusahaan terhadapPenerimaan Pajak Reklame di Kabupaten Kutai Barat. Universitas Mulawarman, Samarinda Sukirno, Sadono, 2000. Makro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Raja Grafindo Pustaka Supranto, Johanes, 1983. Ekonometrik Buku Satu, LPFE UI, Jakarta Suryana, 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan Pendekatan. Penerbit Salemba Empat Edisi Pertama, 2000. Tambunan, Tulus. 2001. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Ghallia Indonesia. Todaro, Michael. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Penerbit Erlangga Edisi Kedelapan, 2004. Wibisono, Yusuf. 2005. SumberSumber Pertumbuhan Ekonomi Regional : Studi Empiris Antar Propinsi di Indonesia, 19842000. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol.02, Universitas Gajah Mada, 2005. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 119 Jurnal Ekonomi Pembangunan [Pick the date] Widayat Wahyu, 2000, Maksimisasi Pendapatan Asli Daerah Sebagai Kekuatan Ekonomi Daerah, Jurnal Akuntansi dan Manajemen, STIE-YKPN, Yogyakarta Yuliarmi, Nyoman. 2008. Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB Propinsi Bali ; Bulletin Studi Ekonomi Vo.13 No.2 Tahun 2008, Universitas Udayana Denpasar. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 10 No. 2 Desember 2012 120