BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kacamata merupakan sebuah alat bantu penglihatan bagi seseorang yang memiliki gangguan pada indera penglihatan. Semakin pesatnya perkembangan teknologi khususnya benda-benda elektronik yang menggunakanan layar monitor, setiap orang dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan tersebut. seringnya melihat layar monitor, terkena paparan radiasi dari layar monitor baik komputer, telepon seluler, maupun benda elektronik lainnya maka semakin lama akan berpengaruh terhadap daya penglihatan seseorang. Pada umumnya gangguan akut pada mata bisa diatasi dengan tindakan operasi, namun hal tersebut tentunya akan memakan biaya yang cukup besar, untuk menanggulangi hal tersebut maka mayoritas orang yang mengalami gangguan pada indera penglihatannya memilih jalur alternatif yaitu dengan menggunakan kacamata maupun lensa kontak. Banyaknya permintaan konsumen akan kacamata semakin banyak pula dijumpai toko-toko di pinggir jalan raya atau gerai-gerai di dalam pusat perbelanjaan yang menjual kacamata atau sering disebut dengan istilah optik. Optik adalah sebutan untuk perusahaan, toko, atau gerai yang melakukan kegiatan usaha di bidang kaca mata. Optik Airlangga adalah sebuah gerai yang terletak di Jl. Srikana no. 36, Surabaya. Optik Airlangga merupakan salah satu dari sekian banyak optik resmi yang menyediakan kacamata dan lensa kontak segala merk dan ukuran untuk memenuhi kebutuhan konsumennya. Optik Airlangga dalam kegiatan operasinya 1 2 menerapkan dua sistem penjualan, yaitu direct selling atau penjualan secara langsung melalui gerai, dan sistem penjualan dengan istilah mobile. Sistem penjualan secara langsung biasanya pihak karyawan hanya pasif dan menunggu ada konsumen yang masuk kedalam gerai untuk membeli, sedangkan sistem mobile pihak karyawan dari Optik Airlangga bertindak aktif dengan cara melakukan penawaran kerjasama ke perusahaan-perusahaan baik swasta maupun instansi pemerintah dengan cara mengajukan proposal periksa mata gratis secara masal. Mengenai sistem pembayaran Optik Airlangga menerapkan dua sistem pula, yaitu dengan cara tunai dan angsur, namun mayoritas dilakukan secara angsur, dan ini menjadi kelebihan dari Optik Airlangga. Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi, banyak pesaing-pesaing baru bermunculan baik pesaing lama yang membuka cabang baru maupun optik-optik baru yang turut andil mengambil peluang dari situasi yang terjadi, hal tersebut tentuya berpotensi besar mengurangi pangsa pasar dari Optik Airlangga. Demi menanggulangi hal tersebut optik Airlangga perlu meningkatkan kinerjanya agar tetap mampu bersaing dengan para pesaingnya terutama kinerja dalam bidang keuangan. Kinerja dari suatu perusahaan dapat menentukan berhasil atau tidaknya perusahaan tersebut, selain itu kinerja juga dapat menunjukan kekuatan dan kelemahan dari suatu perusahaan. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diartikan sebagai prospek atau masa depan, gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan melalui aktivitas penjualan yang dilakukan perusahaan dalam periode tertentu, dan pada umumnya banyak yang beranggapan bahwa keadaan keuangan akan 3 mencerminkan keadaan seutuhnya kinerja sebuah perusahaan, selain itu untuk memprediksi prestasi suatu perusahaan biasanya yang paling umum dilakukan adalah dengan melakukan penilaian terhadap kondisi dan kinerja keuangan perusahaan dalam mengelola penjualan dan menghasilkan laba. Sebagaimana pendapat dari Sutrisno (2009:53) yang menyatakan bahwa “kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut”.Sehinga dengan kata lain, apabila kinerja keuangan dalam menghasilkan penjualan dan laba meningkat secara signifikan maka hal tersebut menunjukan bahwa perusahaan dalam kondisi sehat dan memiliki prestasi yang baik. Tujuan dari penilaian kinerja keuangan adalah untuk mengetahui keberhasilan atau prestasi suatu perusahaan dalam mengelola keuangannya pada periode tertentu sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu bagi manajemen perusahaan dalam proses pengambilan keputusan dan strategi perusahaan untuk periode yang akan datang, juga untuk memperlihatkan kepada pelanggan atau masyarakat secara umum bahwa perusahaan mempunyai kredibilitas yang baik, hal tersebut seperti yang dikemukakan oleh Jumingan (2009:239) bahwa ”tujuan kinerja keuangan adalah untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan perusahaan”. Mengingat pentingnya peran kinerja keuangan dalam suatu perusahaan maka wajib bagi perusahaan untuk menjaga kinerja keuangan selalu dalam kondisi stabil, sebab apabila kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan maka akibat yang dapat ditimbulkan antara lain, perusahaan akan kesulitan dalam membiayai kegiatan operasionalnya sehingga akan berdampak pada menurununya volume 4 penjualan, apabila penjualan mengalami penurunan maka dapat dipastikan bahwa laba perusahaanpun akan mengalami penurunan pula, apabila hal tersebut terus berlanjut maka perusahaan akan berpeluang mengalami kebangkrutan. Itulah mengapa kinerja keuangan menjadi sangat penting dalam sebuah perusahaan. Tolok ukur dalam penilaian keuangan dan prestasi perusahaan adalah analisis keuangan yaitu rasio atau indeks yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Penilaian kinerja keuangan perusahaan umumnya menggunakan anaslisis rasio, dengan menggunakana alat analisis rasio akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran tentang posisi keuangan perusahaan terutama apabila angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Pada penelitian ini jenis rasio yang digunakan anntara lain adalah rasio aktivitas dan rasio profitabilitas. Kelebihan pengukuran dengan metode analisis rasio profitabilitas tersebut adalah kemudahan dalam perhitungannya selama data historis tersedia. Sedangkan untuk mengukur aspek kinerja aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasinya dapat menggunakan rasio aktivitas, dimana dari hasil perhitungan rasio aktivitas nantinya akan diperoleh informasi mengenai efektivitas pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan . Mengingat pentingnya kenerja keuangan bagi perusahaan seperti yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan analisis rasio keuangan yaitu rasio aktivitas (total asset turn over, receivable turn over, dan periode penagihan piutang) dan rasio profitabilitas (net profit margin, return on investment (ROI),dan return on 5 equity (ROE)), dengan melakukan analisis secara lebih mendalam dan menyusunnya dalam bentuk skripsi dengan judul : ”Rasio Aktivitas dan Profitabilitas untuk Menilai Kinerja Keuangan pada Optik Airlangga Surabaya”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah aplikasirasio aktivitas dan profitabilitas untuk menilai kinerja keuangan Optik Airlangga Surabaya periode 2009-2012?” 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penulisan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi rasio aktivitas dan profitabilitas untuk menilai kinerja keuangan Optik Airlangga Surabaya selama kurun waktu empat tahun yaitu pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini, diharapkan agar hasil yang diperoleh dapat memberikan manfaat antara lain: 1. Kontribusi Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada pihak manajemen Optik Airlangga Surabaya dalam menetapkan kebijakan yang 6 akan ditempuh guna meningkatkan kinerja Optik Airlangga menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang. 2. Kontribusi Teoritis Diharapkan hasil penelitian ini ketika nantinya dipublikasikan baik melalui situs internet maupun sebagai perbendaraan perpustakaan internal, dapat berguna dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang manajemen keuangan khususnya mengenai analisis rasio aktivitas dan profitabilitas untuk menilai kinerja keuanngan perusahaan, sehingga dapat digunakan sebagai referensi apabila ada penelitian sejenis berikutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk membuat bahasan yang sesuai dengan kemampuan dalam menganalisis masalah, maka penulisan skripsi ini membatasi ruang lingkup yaitu hanya meliputi analisis rasio aktivitas(meliputi, total asset turn over, receivable turn over, dan periode penagihan piutang) dan rasio profitabilitas (meliputi, net profit margin, return on investment (ROI),dan return on equity (ROE)) untuk menilai kinerja keuangan periode 2009-2012 pada Optik Airlangga Surabaya.