Universitas Bhayangkara Surabaya (UBHARA) Mata kuliah Telematika Jurusan S1 Teknik Informatika Fiber Optic (FO) Pengenalan dan perkembangan Oleh : (12043124) Ariya Kusuma, Arta, Bagus,… dkk Laporan Tugas Kelompok Kuliah - Mei 2013 Pengenalan Fiber Optic / Serat Optik Fiber Optic atau Serat optik adalah sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Konsep kerja kabel serat optik bisa dianggap seperti tabung panjang yang dinding bagian dalamnya adalah cermin. Jadi, saat ada cahaya berisi data yang datang dari salah satu sisinya, cahaya tersebut akan terpantul-pantul di dalam kabel hingga mencapai sisi lainnya. Gambar. Serat Optik Generasi FO Berdasarkan penggunaannya maka SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) dibagi atas beberapa generasi yaitu : Generasi pertama (mulai 1975) mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 mm. dapat mencapai kapasitas transmisi sebesar 10 Gb.km/s Generasi kedua (mulai 1981) ukuran teras serat diperkecil agar menjadi tipe mode tunggal. generasi kedua mampu mencapai kapasitas transmisi 100 Gb.km/s Generasi ketiga (mulai 1982) Kemurnian bahan silika ditingkatkan. Penyempurnaan ini meningkatkan kapasitas transmisi menjadi beberapa ratus Gb.km/s Generasi keempat (mulai 1984) modulasinya yang dipakai bukan modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi, generasi ini terhambat perkembangannya karena teknologi piranti sumber dan deteksi modulasi frekuensi masih jauh tertinggal Generasi FO Berdasarkan penggunaannya maka SKSO (Sistem Komunikasi Serat Optik) dibagi atas beberapa generasi yaitu : Generasi kelima (mulai 1989) penguat optik ini terhadap repeater adalah tidak terjadinya gangguan terhadap perjalanan sinyal gelombang, sinyal gelombang tidak perlu diubah jadi listrik dulu dan seterusnya seperti yang terjadi pada repeater. Pada awal pengembangannya hanya dicapai 400 Gb.km/s, tetapi setahun kemudian kapasitas transmisi sudah menembus 50 ribu Gb.km/s Generasi keenam (hingga sekarang) Eksperimen menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang masing-masing membawa informasi dengan laju 5 Gb/s. Cacah saluran dapat dibuat menjadi dua kali lipat lebih banyak jika digunakan multiplexing polarisasi, karena setiap saluran memiliki dua polarisasi yang berbeda. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35 ribu Gb.km/s. Awal 1.2 GB.km/s dan Sekarang 4.3 GB.km/s Susunan FO Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core. Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi. Core yaitu bagian dari serat optik dimana cahaya melakukan perjalana. Gambar. Lapisan Serat Optik Jenis FO Berdasarkan mode yang dirambatkan : Single-mode memiliki inti yang sangat sempit, hanya sepersepuluh dari diameter rambut manusia. Single-mode digunakan untuk mengirimkan data dengan jarak yang sangat jauh. Multi-mode memiliki inti yang lebih luas untuk membangkitkan dan memantulkan banyak sinyal di dalamnya. Multi-mode menggunakan lampu LED yang lebih murah dan lemah yang lebih cocok untuk jarak pendek. Konsep Dasar Sistem Transmisi Serat Optik Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya. Prinsip dasar dari sistem komunikasi serat optik adalah pengiriman sinyal informasi dalam bentuk sinyal cahaya. Pemancar, kabel serat optik dan penerima merupakan komponen dasar yang digunakan dalam sistem komunikasi serat optik. Pemancar berfungsi mengubah sinyal listrik menjadi sinyal optik, kabel serat optik berfungsi sebagai media transmisi dan penerima berfungsi mengubah sinyal optik yang diterima menjadi sinyal listrik kembali. Gambar. Penghantaran cahaya dalam FO Kabel Optik Yang Sering Digunakan Kelebihan & Kekurangan FO Kelebihannya : Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data, dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi mencapai gigabit-per detik Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang kekebalan terhadap gelombang radio gangguan elektromagnetik dan Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api gangguan Kelebihan & Kekurangan FO Kekurangan : Konstruksi serat optik cukup lemah, maka dalam pemakaiannya diperlukan lapisan penguat sebagai proteksi. Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan. Tidak dapat dilewati arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada pemasangan repeater. Implementasi FO Sarana telekomunikasi Media pengriman data Media Steaming Internet Meskipun saat ini penggunaan jaringan serat optik di Indonesia jarang terdengar, tetapi jumlah jaringan yang berbasis serat optik terus mengalami perkembangan baik dalam kuantitas maupun kualitas. Contoh penggunaan jaringan serat optik di Indonesia antara lain pada jaringan JUITA (Jaringan Universitas Indonesia Terpadu), INHERENT (Indonesia Higher Education Network), Palapa Ring, dan kabel bawah laut yang menghubungkan Jakarta dengan Batam. Sekian Terima Kasih Agrawal, G.P., 2002, Fiber-optic communication systems, Ed. 3, New-York: John Wiley & Sons, Inc. Hecht, Jeff, 1999, The Story of Fiber Optics, Ed. 4, Oxford University Press. Keiser, Gerard, (2000), Optical Fiber Communication, 3rd ed., McGraw-Hill, Singapore, ISBN 0-07-116468-5. Marcatili, E.A.J., Objectives of early fibers: Evolution of fiber types, in S.E. Miller and A.G. Chynoweth, eds., Optical Fiber Telecommunication, Academic, New York, 1979. Oliviero, Andrew, and Woodward, Bill, (2009), Cabling: the complete guide to copper and fiber-optic networking, Indianapolis:Wiley Publishing, Inc., ISBN 978-0-470-47707-6. Snyder, A.W., & Love, J.D., 1983, Optical waveguide Theory, New York: Chapman & Hall. PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO). Palais, Joseph C. Fiber Optic Communications. Dikti. 2005. Instalasi Perangkat Jaringan Berbasis Luas (Wide Area Network)