KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALI Bab 1 Kedatangan Kristus Yang kedua kali Apakah benar bahwa Yesus Kristus, yang pernah tinggal di Palestina lebih dari 19 abad yang lalu, akan kembali lagi ke bumi? Pertanyaan ini harusnya menjadi sesuatu yang paling penting bagi setiap manusia. Mengapa demikian? Karena kalau Yesus kembali ke dunia ini, hal itu akan menjadi peristiwa terbesar yang pernah terjadi sejak Dia pergi. Sehubungan dengan pertanyaan ini, ada fakta sejarah yang sangat menonjol diantara fakta lainnya. NubuatanAlkitab dahulu kala dengan berani mendeklarasikan berabad-abad yang lampau jauh sebelum peristiwa yang dimaksud terjadi, bahwa kedatangan Kristus ke dunia pada waktu itu adalah dia datang sebagai bayi yang sederhana. Mereka meramalkan bahwa ibunya adalah seorang perawan (Yesaya 7:14). Mereka memperkirakan, dengan ketepatan yang mutlak, banyak aspek dari pelayananNya, kematianNya, penguburan dan kebangkitanNya. Friman Tuhan bahkan memberitahukan saat kematianNya (Daniel9:24). Semua peristiwa ini telah digenapi tepat seperti yang telah disampaikan oleh Firman. Sekarang, kalau nubuatan yang sama dengan tepatnya menubuatkan bahwa kedatangan Yesus yang pertama adalah untuk memberi hidupNya sebagai tebusan untuk manusia, maka, bukankah hal ini patut dipertimbangkan, ketika Firman mendeklarasikan kedatanganNya kembali – kali ini untuk menyatakan kemulianNya – adalah nubuatan yang akurat juga? Karena semuanya benar dengan nubuatan yang sebelumnya, kita boleh yakin bahwa nubuatan yang kedua adalah benar juga. Mengapa Yesus Pergi? Ketika Yesus memberitahukan kepada murid-muridNya bahwa Dia akan segera pergi meninggalkan dunia ini, mereka menjadi sangat sedih. Mereka tidak bias mengerti mengapa Dia harus meninggalkan mereka semua. Tuhan menjelaskan alasanNya kepada mereka. Di satu sisi, Dia akan pergi untuk mempersiapkan tempat untuk mereka yang akan menjadi tempat tinggal mereka di masa kekal. “Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di 2 tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” (Yohanes 14: 2-3) Tujuan lain dari kepergianNya adalah supaya Roh Kudus Allah sendiri, Roh yang sama yang diterima oleh Yesus, bisa turun ke atas murid-muridNya. Yesus menjelaskan bahwa semuanya ini bisa terjadi kalau Dia pergi, karena hanya Dia saja yang bisa mengutus Roh Kudus. “Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu” (Yohanes16:7) Ketika Kristus mengambil rupa manusia, Dia hanya bisa berada di satu tempat pada satu waktu di bumi, tetapi ketika Roh Kudus, yang telah memberi kuasa pada Kristus, bisa berada di hati setiap manusia di manapun di seluruh dunia ini. Alasan mengapa Yesus rindu para pengikutNya menerima Roh Kudus adalah karena Dia memiliki tugas momentum yang harus dilaksanakan oleh pengikutNya. Mereka harus membawa Kristus ke seluruh bangsa, bahkan sampai ke ujung bumi. “Dia berkata kepada mereka, ‘pergilah ke seluruh dunia dan beritakan injil kepada segala makhluk”(Markus16:15). Untuk bisa menyelesaikan tugas ini, mereka akan perlu diperlengkapi dengan kuasa dan dipersiapkan secara khusus. Meskipun demikian, pikiran murid-muridNya lebih tertuju pada hal lain. Apa yang sangat ingin mereka ketahui adalah, “Kapankah Yesus akan kembali untuk mendirikan KerajaanNya?” Mereka berkata,”Tuhan, akankah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan Israel?” (Kisah Rasul 1:6). Tuhan tidak menjawab pertanyaan mereka; sebaliknya Dia berkata, “Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Rasul 1:7-8) Ketika Tuhan selesai berbicara, Dia terangkat ke Surga dan awan menutupi Dia dari pandangan murid-muridNya (ay.9). Barulah kemudian sesuatu yang lain terjadi. Ketika mereka masih sedang memandang ke Surga, dua saksi berpakaian putih menampakkan diri dan berkata kepada mereka, “dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” (Kisah Rasul 1:11) Dengan kata lain, Yesus harus kembali ke bumi dengan cara yang sama pada waktu Dia pergi. 3 Mengapa Yesus akan kembali? Pada dasarnya, murid-muridNya berharap bahwa Yesus akan kembali dalam waktu singkat, tapi Tuhan punya tugas lain untuk mereka kerjakan. Mereka yang akan membawa Injil kepada segala makhluk. Mereka harus memberitakan kepada segala bangsa, “ajarlah mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu; ketahuilah Aku akan menyertaiMu selalu sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20) Rasul-rasul akan memulai pelayanan mereka di Yerusalem; dari situlah mereka akan pergi ke Samaria. Setelah itu, mereka akan membawa Firman ke ujung-ujung bumi. Sebelum Yesus bisa kembali, mereka harus menggenapi Amanat Agung ini. “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14) Alasan di balik ini semua adalah karena Tuhan, Yang berbicara mengenai diriNya sebagai Mempelai Pria, akan datang kembali untuk menjemput orangorang pilihan bersama dengan Dia kembali ke Surga…suatu kumpulan orang Kristen sejati yang mengasihi Dia dan yang akan menjadi mempelai wanitaNya. Rasul Paulus berkata,” Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.” (2Korintus 11:2) Ketika komisi ini telah digenapi, Kristus, Sang Mempelai Pria, akan kembali dan membawa Mempelai Wanita beserta diriNya (Matius 25:1-13). Gambaran akan bersatunya Mempelai Pria Kristus dengan Mempelai WanitaNya bisa ditemukan dalam Wahyu 19:7-9 “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilaukilauan dan yang putih bersih!” Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus. Lalu ia berkata kepadaku: “Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Katanya lagi kepadaku: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.”” Ada tugas yang harus dikerjakan sebelum peristiwa yang membahagiakan ini terjdi. Karena Allah bukanlah Allah yang pilih kasih, Mempelai WanitaNya harus berasal dari berbagai suku dan bangsa. Apapun kebangasaanya, haruslah ada beberapa yang mewakili bangsa tersebut dalam kumpulan pilihan ini. Wahyu 7:9-10, menggambarkan pemandangan sekumpulan besar orang-orang yang terdiri dari berbagai bangsa, yang akan berdiri dihadapan Allah, memuji dan memuliakan Dia dan PuteraNya yang telah disembelih sebagai anak domba untuk dosa dunia. “Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku 4 dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: “Keselamatan bagi Allah kami yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba!” (Wahyu 7:9-10) Ekspektasi orang percaya untuk melihat berbaliknya begitu banyak orang kepada Kristus sebelum akhir jaman berdasar atas banyak ayat dalam Firman. Yehezkiel, pada bab 36-37, menyatakan tentang pencurahan Roh Kudus yang dahsyat atas Israel. Yesaya 66:8 berbicara tentang hasil lawatan ini dia mendeklarasikan dengan penuh keheranan, “Siapakah yang telah mendengar hal yang seperti itu, siapakah yang telah melihat hal yang demikian? Masakan suatu negeri diperanakkan dalam satu hari, atau suatu bangsa dilahirkan dalam satu kali? Namun baru saja menggeliat sakit, Sion sudah melahirkan anak-anaknya.”. Pencurahan Roh Kudus yang luar biasa ini tidak hanya terbatas bagi Israel saja, sebab Yoel berkata bahwa Roh akan dicurahkan atas segala makhluk (Yoel 2:2829). Penggenapan yang jauh lebih luar biasa akan terjadi di hari-hari terakhir, di ujung akhir jaman (Kisah Rasul 2: 17-21). Telah diberitakan kepada kita bahwa,” Barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan”(Roma 10:13). Hal ini menandakan bahwa tuaian besar-besaran di Bumi harus menanti-nantikan “hujan awal dan hujan akhir,” yang mewakili Roh. Pastinya, waktu untuk penggenapan ini adalah sekarang atas kita. Kristus, sang Mempelai pria menantikan Mempelai wanitaNya menjadi utuh. Akankah anda, sahabatku, menerima panggilanNya untuk menjadi bagian dari jumlah yang terpilih ketika Dia datang? “Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!”(Wahyu 22:17) Hal ini menyebabkan pertanyaan lain muncul. Kalau Yesus akan datang kembali ke bumi, seberapa cepat Dia akan datang? Apakah saatnya masih seratus tahun lagi, atau apakah sudah tidak akan lama lagi? Kita akan menjawab pertanyaan ini pada bab berikutnya. 5 Bab 2 Tanda-tanda Kedatangan Kristus “Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepadaNya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?” Matius 24:3 Yesus sedang berbicara kepada murid-muridNya mengenai kedatanganNya yang kedua kali. Dia menyampaikan kejadian-kejadian yang harus terjadi di Yerusalem. Murid-murid, sangat sedih mengenai kepergianNya, bertanya kepada Dia apakah tanda-tanda kedatanganNya kembali. Saat menjawab pertanyaan mereka, Yesus mengungkapkan berbagain kejadian yang harus terjadi. Dia menyatakan nabi-nabi palsu akan bangkit dan menyesatkan banyak orang. Dia memberitakan tentang gempa bumi, kelaparan dan wabah penyakit; bahwa akan terjadi perang dan kabar-kabar perang. Dia berkata,”Tetapi kesudahan itu belum tiba.” Kemudian, Yesus memberitahukan tanda terakhir yang akan menandai akhir jaman – tandanya adalah waktu Injil Kerajaan telah diberitakan ke seluruh dunia. 1. Tanda Pemberitaan Injil Ke Segala Bangsa “Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14) Seperti yang sudah disebutkan di atas, Tuhan memiliki tugas penting yang harus dikerjakan oleh orang-orang percaya pada jaman ini. Sehubungan dengan hal ini, Rasul Yakobus berkata,”…. bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmatNya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.” (Kisah Rasul 15:14). Tuhan sedang mengumpulkan satu kelompok khusus orang-orang percaya – yang berasal dari pelbagai bahasa dan bangsa. Kristus tidak akan kembali sampai semua telah mendapat kesempatan untuk mengenal dan menerima Kristus. Seperti yang sudah kami sampaikan, Dia telah mendisain bahwa mempelai wanitaNya termasuk orang-orang dari berbagai suku dan bangsa, dan Dia tidak akan kembali sampai hal ini telah digenapi. Inilah sebabnya Yesus berkata pada muridNya, “Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Markus 16:15) Selama berabad-abad, pekerjaan penginjilan mengalami kemajuan yang sangat lamban, tetapi beberapa tahun terakhir, terjadi percepatan yang luar biasa. Saat ini Allah sedang mencurahkan RohNya atas segala makhluk secara istimewa, yang menghasilkan kebangunan rohani yang luar biasa di berbagai bangsa di 6 bumi. Nyata-nyata, jutaan orang di berbagai negeri telah berbalik pada Kristus dan menerima Dia sebagain Juru Selamat mereka. Meskipun demikian, tidak semuanya di dunia ini akan bertobat. Tidak semua orang akan menerima Kristus, tetapi adalah kehendak Allah bahwa semua diberikan sebuah kesempatan. “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (2Petrus 3:9) 2. Tanda Orang Yahudi “dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.”(Lukas 21:24) Kisah tersebarnya orang-orang Yahudi dan kembalinya mereka ke tanah kelahiran mereka adalah suatu hal yang menakjubkan, dan hal ini merupakan bukti yang menonjol akan kadatangan Yesus kembali sudah dekat. Untuk mengerti hal ini kita harus memperhatikan penyebab dibalik tersebarnya orang Yahudi di seluruh dunia. Jawabannya adalah Allah telah memilih Israel untuk sebuah tujuan khusus lebih dari segala bangsa, tetapi hak istimewa ini mengandung tanggung jawab yang agung. Sekalipun berkat khusus akan dicurahkan atas suatu bangsa kalau bangsa itu taat, sejumlah penghakiman yang keras juga akan tumpah atasnya kalau bangsa itu gagal mentaati hukum Ilahi. Sebagaimana yang diungkapkan oleh sejarah, Israel tidak taat dan menolak Mesiasnya. Konsekuensinya adalah penghakiman tumpah atas seluruh bangsa, dan seluruh penduduknya ditawan dan tersebar ke seluruh dunia. Namun demikian, penghajaran itu bukanlah untuk selamanya. Bangsa Israel harus kembali ke negeri mereka pada saat jaman orang Kafir (yaitu bangsa nonYahudi) telah digenapi. Nabi Yehezkiel menyampaikan tentang hal ini: “Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Tanah yang sudah lama tinggal tandus akan dikerjakan kembali, supaya jangan lagi tetap tandus di hadapan semua orang yang lintas dari padamu.” (Yehezkiel 36:26-27,34) Saat ini, kita melihat Israel sekali lagi berdiam di negeri nenek moyangnya; banyak yang telah menjadi yakin bahwa Kristus adalah Mesias. Perkembangan di Israel yang sangat menonjol ini adalah salah satu bukti lainnya yang menunjukkan kedatangan Kristus sudah dekat. 7 3.Tanda Jam Kesebelas Dalam Firman, ada perumpamaan tentang lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh. Yesus berbicara mengenai diriNya sebagai Mempelai pria yang terlambat tiba dari waktu yang diharapkan. Dalam perumpamaan ini ada kalimat sebagai berikut: “Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!” Matius 25:5-6) Secara profetik, apakah ayat ini mengimplikasikan bahwa Tuhan sendiri kembali pada jam tengah malam? Salah satu kebetulan yang paling aneh dalam waktu bersejarah yang pernah terjadi adalah pada penutupan Perang Dunia I. Kejadian ini tidak direncanakan atau dengan sengaja. Mereka yang terlibat dalam konflik yang sulit itu tidak akan pernah mengira untuk sengaja merencanakan seperti itu, tetapi hal itu terjadi. Perang Dunia I berakhir pada pukul sebelas pagi pada tanggal 11 November 1918, yaitu: Jam kesebelas dari Hari kesebelas dari Bulan kesebelas dari Hanya sebelas bulan setelah Allenby memasuki Yerusalem pada Hari kesebelas di bulan Desember 1917 Pastinya, semua rantai kebetulan ini tidaklah mungkin hanya sekedar kebetulan yang terjadi. Pendudukan Yerusalem pada hari kesebelas bulan Desember 1917 oleh Inggris dan menjadikan Palestina kampung halaman bagi orang Yahudi adalah suatu penggenapan profetik yang paling menonjol dari masa perang tersebut. Apakah arti semuanya ini? Bukankah itu jamnya Allah, menandai waktu, menunjukkan bahwa dunia telah memasuki jam kesebelah dalam sejarah, dan jam tengah malam ketika Yesus akan datang kembali sudah tidak akan lama lagi? 4.Tanda Penghancuran Dengan Atom “ Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.”(Matius 24:21-22) Peperangan, wabah penyakit dan bencana alam sudah selalu ada, tetapi belum pernah ada kekuatan yang benar-benar membinasakan umat manusia. Pada Perang Dunia I, yang kelihatannya sangat menghancurkan, sekitar sepuluh juta orang meninggal – betul-betul sebuah malapetaka – tetapi perang itu tidak langsung menghabisi populasi dunia. Akibatnya, Firman yang disampaikan Yesus di sini mengenai ancaman bunuh diri dunia kelihatannya tidak masuk akal, tetapi itu semua sebelum penemuan bom atom. 8 Dunia telah dibawa masuk ke dalam jaman atom dengan sebuah ledakan dari satu bom atom kecil, yang menyebabkan 100.000 kematian. Sekarang, bom hydrogen telah ditemukan yang kekuatannya 1000 kali lebih luar biasa dari bom Hiroshima. Dr. Hachiya, seorang ilmuwan terkenal berkata, “sebuah bom berkekuatan 10 megaton sanggup menghabisi semua dalam radius lima mil kecuali makhluk yang tinggal sangat terlindung di bawah tanah. Ledakan yang membawa maut bisa terjadi sampai pada jarak radius sepuluh mil. Tetapi fenomena yang akan melengkapi hancurnya kehidupan pada seluruh daerah itu adalah api. Daerah tersebut akan menjadi lautan api yang akan terus menyala sampai tidak ada yang tersisa. Hal ini sangat jelas bahwa dalam peristiwa serangan yang seperti itu tidak akan ada orang yang akan berhasil selamat akibat dari ledakan dan suhu panas yang luar biasa, ini dengan sebuah pengecualian akan adanya kemungkinan orang-orang yang telah melakukan persiapan yang cukup untuk bisa luput dari malapetaka ini. “Telah disampaikan bahwa sebuah kapal selam Polaris memiliki kapasitas menghancurkan dibandingkan dengan semua mesiu yang digunakan dalam Perang Dunia II, tetapi orang jarang mendengar tetang akibatnya pada alam – bahwa jumlah total orang yang menderita akan jauh lebih besar. Mengulangi bahayanya – pembinasaan dengan nuklir – akanlah jauh lebih dari semua yang pernah terjadi dalam sejarah.” Dari penjelasan tersebut, bisa dilihat bahwa peringatan yang Yesus berikan mengenai pembinasaan umat manusia pada akhirnya benar juga. Sekalipun demikian, Dia tidak berhenti sampai di situ. Kristus juga memberikan pesan pengharapan pada orang-orang percaya. Dia berkata,” Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Lukas 21:36). Tentu saja, tidak boleh ada waktu yang terbuang. Kita harus menunjukkan bangsa-bangsa kepada Kristus selagi masih ada kesempatan. Kalau tidak demikian, manusia pada akhirnya menghancurkan dirinya sendiri. 5. Tanda Komunisme Sementara waktu kedatangan Kristus untuk kembali pada umatNya semakin dekat (mereka yang akan berjumpa dengan Dia di awan-awan. Karena Dia tidak akan datang ke Bumi sampai setelah berakhirnya pemerintahan Antikris), seorang tokoh dunia akan bangkit untuk menyesatkan dunia. Menurut ayat firman, Antikris ini akan memiliki otoritas yang besar dan mengklaim bahwa dia bisa membawa perdamaian ke dalam dunia. Sebaliknya, dialah yang akan membawa dunia masuk pada Masa Kesusahan besar. Dalam firman, dia dikenal sebagai binatang buas Antikris, karena dialah yang akan menentang Kristus dan Kekristenan. Dia akan memiliki kuasa di bumi ini selama beberapa tahun. Pada masa itu, dia akan membunuh mereka yang menyatakan dirinya Kristen, bahkan seperti Hitler yang telah membunuh orang Yahudi waktu Perang Dunia II. (Setelah itu, Kristus 9 akan kembali bersama dengan Mempelai WanitaNya dan akan sepenuhnya membinasakan Antikris. Dia kemudian akan mendirikan Kerajaan di Bumi). (Topik ini akan dibahas pada bab berikutnya). Wahyu pasal 13 membahasa mengenai binatang ini dengan kaki beruangnya, bangking keluar dari laut pada akhir jaman (Wahyu 13:1-2). Sangat menarik untuk dicatat bahwa “beruang” adalah simbol bangsa Rusia. Beruang itu bewarna merah (Wahyu 17:3). Merah juga merupakan warna Soviet Rusia. Naga adalah symbol iblis, dan juga dari negeri Cina Merah (Wahyu 12:9). Naga merah telah memberi binatang buas itu otoritasnya yang besar (Wahyu 13:7). Binatang buas itu telah diberikan kuasa atas”setiap suku, bahasa dan bangsa” (Wahyu 13:7). Sampai hari ini komunisme masih tetap hidup di banyak tempat dan dengan susah payah berusaha menyusup dan membuat semua bangsa di muka bumi mengikuti ide komunisme. Kami tidak berusaha mengimplikasikan bahwa Rusia atau Uni Soviet yang akan mewakili seluruh pengembangan binatang buas atau Antikris itu. Nanti akan ada seorang pendosa yang bangkit seperti Adolf Hitler dan mengambil alih kuasa. Ketika Kristus datang, Dia akan menghancurkan pendosa ini. “pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.” (2Tesalonika 2:8). Justru pada saat kekuasaan binatang buas atau Antrikris diungkapkan inilah yang merupakan peristiwa penuh kemuliaan yaitu saat pengangkatan Jemaat terjadi. Kita akan membaca mengenai hal ini di bab berikutnya. BAB 3 Pengangkatan Gereja “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.”(1Korintus 15:51-53) Dalam ayat tersebut, Paulus menyampaikan tentang pengangkatan Gereja. Bentuk yang sama tentang Kristus mengangkat orang-orang kududsNya bisa ditemukan dalam Perjanjian Lama yaitu kisah Elisa dan Elia (2 Raja-raja2). Dua orang ini menyeberang Sungai Yordan dan melanjutkan perjalanan mereka menuju bukit yang jauh. Allah telah memberikan janji pada Elia bahwa dia akan 10 diangkat pada hari itu ke Surga “dalam angin badai” (2Raja-raja2:1). Sementara mereka berdua berjalan sambil bercakap-cakap, suatu hal yang luar biasa terjadi. Tiba-tiba, “kereta berapi muncul dengan kuda berapi, dan memisahkan keduanya; dan Elia terangkat dalam angin badai ke surga” (2Raja-raja2:11). Peristiwa yang menakjubkan ini adalah bentuk yang menjadi contoh akan pengangkatan gereja, yang akan terjadi ketika Kristus datang. Rasul Paulus yang agung menyatakan kepada kita mengenai hal ini dalam 1 Tesalonika 4:13-17. “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orangorang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Ini kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersamasama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.” Perbedaan besar antara Kekristenan dan semua agama lainnya adalah pengharapan akan kebangkitan orang mati. Banyak pemimpin agama lain yang telah mati, tetapi tulang-tulang mereka tinggal dalam kuburan. Hanya kuburan Kristus yang kosong. Dia tidak ada di sana lagi – Dia telah bangkit! Karena Dia hidup, maka kitapun akan hidup juga! Maut adalah musuh manusia yang terbesar. Betapa menyedihkannya waktu kita melihat orang tua yang berduka atas kehilangan anak atau istri atau suami, bersedih akan orang terkasih yang sudah tiada. Hidup rasanya tidak ada artinya lagi. Meskipun demikian, Paulus menasihatkan orang-orang Kristen untuk tidak bersedih seperti orang yang tidak punya harapan, karena mereka akan berjumpa lagi dengan orang-orang yang mereka kasihi. Firman Tuhan mengajarkan bahwa “ mati adalah untuk berada bersama dengan Tuhan” Ketika Lazarus si pengemis mati, dia kembali ke pangkuan Abraham (ini sebutan orang Yahudi untuk Firdaus). Di sana dia ada dalam damai dan kenyamanan (Lukas 16). Orang-orang yang kita kasihi yang meninggal dalam Kristus saat ini ada dalam Firdaus, sebuah tempat penantian sampai kedatangan Kristus. Kita tidak tahu segala sesuatunya mengenai Firdaus. Paulus, yang pernah mengunjungi tempat itu, menyatakan bahwa tempat itu sangat luar biasa indah sampai dia tidak diijinkan untuk menyingkapkan semua yang sudah dia lihat atau dengar. Sekarang, ketika Kristus kembali dalam awan-awan Surga, dua hal yang akan terjadi dalam waktu bersamaan. Pertama, orang yang mati dalam Kristus akan dibangkitkan. Bagi sejumlah orang, keyakinan akan adanya kebangkitan 11 sepertinya adalah hal yang mustahil. “Bagaimana Allah bisa membangkitkan orang mati?” Tanya mereka. Paulus menggunakan ilustrasi yang sederhana dalam menjawab pertanyaan ini (lihat 1Korintus 15:35-50). Dia berbicara mengenai biji gandum yang ditanam di tanah yang gelap dan dingin. Di sana dia terbaring, dan mati. Kemudian sesuatu yang aneh terjadi. Dalam kematian, benih itu ternyata bersemi ke dalam hidup yang baru! Paul katakan hal ini seperti kebangkitan. Kalau Allah bisa membuat sebuah benih gandum bersemi kembali dari kematian pada kehidupan, betapa lebih lagi Dia dapat dan Dia akan menyebabkan manusia, ketika dia mati, dia akan dibangkitkan kembali? Apa lagi manusia lebih berharga daripada benih gandum! Seperti apakah tubuh kebangkitan itu? Paulus menyatakan itu adalah tubuh rohani. Tubuh yang menyerupai tubuh kemuliaan Kristus. Setelah kebangkitan, Kristrus bisa memanifestasikan diriNya secara jasmani kepada murid-muridNya. Mereka bisa menyetuhNya dan bercakap-cakap dengan Dia, sama seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya. Walaupun Dia berasal dari dunia lain, Tuhan bisa beradaptasi dengan hukum di bumi ini. Dia bisa berbicara dan berjalan dan bersekutu dengan murid-muridNya, atau kalau Dia mau, Dia bisa bepergian secara instant dari satu tempat ke tempat lainnya. Yang paling penting, Dia tidak akan pernah mati lagi, dan mereka yang percaya di dalam Dia, akan dibangkitkan dan tidak akan pernah bisa mati juga. Hal kedua yang akan terjadi ketika Yesus datang adalah pengangkatan orang yang masih hidup, dengan cara yang sama seperti Elia terangkat ke Surga. Mereka yang hidup pada waktu Kristus datang tidak akan pernah mati, tetapi mereka akan terangkat atau diambil untuk bertemu dengan Tuhan di udara. Sayangnya, tidak semua orang yang mengaku telah menjadi Kristen akan siap sedia ketika Yesus datang. Tuhan berkata,” Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan; 41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. (Matius 24:40-42) Untuk bisa lebih menekankan kepada pendengarNya mengenai pentingya siap sedia pada waktu kedatanganNya, Tuhan menyampaikan perumpamaan tentang lima gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh yang pergi untuk bertemu dengan mempelai pria. Mari kita perhatikan pembacaan perumpamaan ini: “Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis- 12 gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadisgadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.” (Matius 25:1-13) Perumpamaan ini dengan jelas mengajarkan bahwa ketika Kristus datang, beberapa pengikutNya akan siap sedia untuk bertemu Dia, tetapi beberapa tidak siap. Hanya mereka yang memiliki minyak Roh Kudus dalam bejana mereka dengan pelita mereka yang siap sedia ketika Mempelai Pria itu datang. Setelah pintu ditutup, tidak seorangpun bisa masuk. Sekarang, kita bertanya,”Apakah yang akan terjadi atas Bumi setelah Kristus datang untuk orang-orang kudusNya dan mengangkat mereka ke Surga?” Seperti yang sudah kami jelaskan, Firman Tuhan mengajarkan bahwa pada waktu itulah manusia pendosa itu akan bangkit, dan seorang Antikris, yang akan meluaskan pemerintahannya di sebagian besar Bumi. Pemerintahannya yang jahat akan mengakibatkan bangsa-bangsa di dunia masuk ke tengah-tengah masa Aniaya Besar. BAB 4 Kesusahan Besar Untuk mengingatkan kembali, kami mengutip perkataan Kristus mengenai kesusahan: Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat. (Matius 24:21-22) Kita telah memperhatikan bahwa pasal ke 13 kitab Wahyu menyatakan pada kita mengenai bangkitnya “binatang buas” atau Antikris. Roh dari kekuatan binatang itu sudah ada di dunia saat ini. Dari roh ini akan bangkit penguasa jahat yang akan memegang kendali atas sebagian besar bumi ini pada hari-hari terakhir di penghujung jaman ini. Paulus berbicara tentang dia sebagai manusia pendosa atau dalam 2 Tesalonika 2:3-4: 13 “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.” Sekalipun nabi dan kristus palsu telah muncul beberapa kali selama Jaman Gereja, pada waktu yang ditetapkan ini, akan bangkit seseorang yang kejahatannya tak terkira, yang hujatan dan kebencian akan Kristus akan semakin bertambah lebih dari yang pernah terjadi dalam sejarah dunia ini. Dia adalah orang yang akan meninggikan dirinya di atas segala yang kudus dan akan betul-betul mencoba menggambarkan dirinya sebagai Allah. Antikris ini juga disebut sebagai pendurhaka keji karena, seperti Yudas Iskariot (yang juga disebut sebagai anak durhaka), Setan akan masuk ke dalam diri orang itu (Yohanes 13:27, 17:12). Kerajaan Antikris ini akan berkompromi dengan sepuluh kerajaan. Artinya para pemimpin dari sepuluh bangsa ini akan bergabung bersama dan memberi kuasa kepada Antikris (Wahyu 17:12). Pertanyaan mungkin muncul tentang mengapa Allah mengijinkan Antikris yang keji ini berkuasa atas dunia. Jawabannya adalah dulu Allah pernah mengutus Kristus yang benar ke dalam dunia untuk menjadi Rajanya. Dia ditolak; karena itu, Allah mengijinkan Setan untuk bangkit dengan roh kristus yang palsu, yang akan diterima dunia. Sebagaimana Yesus nyatakan, “Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.” (Yohanes 5:43) Ketika Kristus ada di bumi, Setan menawarkan seluruh dunia kepadaNya, kalau Dia mau bersujud dan menyembah dia (Lukas 4:5-8). Tuhan dengan marah menolak tawaran iblis. Sebagai upah, iblis memberi Antikris otoritas atas bangsabangsa. Sebaliknya, melalui dia, iblis akan menerima penyembahan “dari semua yang namanya tidak tertulis dalam kitab kehidupan” (Wahyu 13:8). Antikris memperoleh kekuasaan melalui penyesatan dan penipuan. Kitab Daniel menyampaikan kepada kita bagaimana dia membujuk (mengakali) untuk mendapat yang diinginkan (Daniel 11:21). Mengenai Antikris, ada juga bagian yang masih misteri. Dia akan memanifestasikan kuasa yang tidak biasa dan luar biasa lebih dari yang pernah didemonstrasikan di dunia sebelumnya. Dia akan menerima kuasa ini dari Setan, dan dia akan menyesatkan banyak orang dan membuat banyak yang mengagumi dan mengikuti dia (Wahyu 13:2-3). Pada awal masa kekuasaannya, dia akan menyembunyikan identitas diri yang asli dan menyatakan dirinya sebagai yang membawa kebaikan bagi umat manusia. Banyak yang akan jatuh ke dalam penyesatan ini, dengan demikian mereka akan mempercayai kebohongan (2 Tesalonika 2:10-11). Nantinya, dia akan membuka topengnya dan menunjukkan dirinya sebagai karya agung dari Setan – betul-betul anti Allah dan anti Kristus. Ada kemiripan antara Antikris yang jahat dengan Adolph Hitler. Bahkan ketika Hitler mengadakan perang melawan orang Yahudi, Antikris akan berperang 14 melawan orang-orang kudus. Sebagaimana Hitler berusaha membinasakan keturunan lahiriah Abraham, Antikris juga akan berusaha menumbangkan atau membinasakan orang-orang yang percaya kepada Kristus, yaitu keturunan rohani Abraham. Sebenarnya dia akan berusaha menghapus Kekristenan. “Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat namaNya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.” (Wahyu 13:6-7) Sementara orang-orang di dunia menyaksikan Antikris menaklukan bangsa demi bangsa, mereka akan berkata, “Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?” (Wahyu 13:4) Tanda Binatang “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.”(Wahyu 13:16-18) Seperti Adolph Hitler dengan Swastikanya – salib yang bengkok – begitu juga Antikris akan punya lambangnya sendiri – sebuah tanda. Lebih lagi, dia akan menggunakannya sebagai ujian kesetiaan. Sepeti yang telah diketahui, banyak pemerintahan telah menggunakan ujian kesetiaan. Mungkin ujian itu perlu, tetapi Antikris akan mengadopsi metode ini untuk mencapai niat jahatnya. Dia tahu bahwa suatu saat nanti, orang akan menjadi takut akan caranya yang sewenang-wenang dan peperangannya melawan Kekristenan, dan mereka akan mencoba menggulingkan dia. Dia akan menghantam mereka pada titik yang paling rapuh. Keluarga harus memiliki makanan untuk bisa hidup; karena itu, dia akan mengeluarkan peraturan bahwa tidak ada satupun yang bisa membeli atau menjual kecuali dia memiliki “tanda binatang” di dahi atau di lengan (tanda seperti ini sudah dipergunakan untuk mengidentifikasikan orang dan hewan, yang hanya bisa dilihat di bawah paparan sinar ultra violet). Peraturan yang keji iniakan menjadi awal permulaan penganiayaan kejam yang belum pernah diketahui dunia sebelumnya. Orang akan menyadari ada yang tidak beres, tetapi sudah terlambat untuk mereka melakukan sesuatu tentang hal ini. Dua nabi Allah akan menampakkan diri pada masa itu, dan mereka akan membuka topeng karakter jahat dari Antikris, tetapi hal ini hanya akan menambah kemarahannya (Wahyu 11). Orang-orang akan diperhadapkan pada sebuah dilemma. Antikris akan berkata, “ Engkau harus menerima tanda tersebut 15 kalau tidak engkau tidak akan bisa membeli atau menjual.” Mereka yang tidak mau menerima tanda itu tidak akan bisa membeli atau menjual, dan bahkan akan dibunuh pada saat itu juga. Antikris akan menyesatkan dan menghancurkan banyak orang. Dia akan datang dengan segala kuasa dan tanda-tanda palsu. Banyak yang akan terpikat karena karisma, pesona dan penyesatannya. Pada awalnya, dia akan tampil sebagai manusia super – seorang pemimpin yang akan menyelesaikan masalah dunia – persis seperti yang dinanti-natikan semua orang. Dia akan tampil sebagai orang yang muncul tepat pada waktunya, tetapi Kristus telah memberikan suatu peringatan keras mengenai orang ini, begitu juga terhadap kristus palsu lainnya yang muncul sebelum Antikris ini. “Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.” (Matius 24:24-26) Kalau anda masih di Bumi selama masa kesusahan besar, sangatlah penting untuk diingat: dalam keadaan apapun juga, jangan pernah menerima tanda binatang tersebut. Dengan terlibat dalam tindakan ini sama saja membuat orang tersebut akan kehilangan seluruh kemungkinan untuk keselamatan. Menerima tanda binatang adalah sama saja dengan menyangkal Kristus. Apapun yang terjadi di masa yang akan datang merupakan kesempatan untuk memberikan peringatan maupun perhatian bagi kita. Apakah itu ateisme, komunisme, atau ‘isme’ lainnya, mereka semua memiliki tanda dan identifikasi roh Antikris. Menurut Yehezkiel 38, Rusia atau Uni Soviet telah ditetapkan sejak awal untuk memainkan peranan penting pada kejadian-kejadian ini di akhir zaman. Pasal ini menyingkapkan Rusia sebagai Raja Utara, yang akan pindah ke selatan ke Tanah Suci untuk perang Harmagedon. Namun demikian, di sanalah dia akan dihancurkan. Yesus berkata saat Antikris telah sepenuhnya disingkapkan, akan terjadi masa kesusahan seperti yang belum pernah dialami oleh dunia sebelumnya (Matius 24:21-22). Kita telah diberitahu bahwa masa atau periode ini akan berlangsung selama tiga setengah tahun. (Wahyu 13:5). Fakta bahwa sejumlah orang Kristen masih ada di bumi pada masa Aniaya Besar adalah jelas dari Wahyu 7:9,14,13:7. Akan ini akan terjadi kepada semua orang-orang kudus yang sejati? Di dalam Wahyu 14:1-5, menyatakan bahwa sejumlah orang kudus,”buah sulung Allah,” sudah terangkat lebih dulu pada waktu pengangkatan. Ketika menyampaikan kejadian ini, Yesus berkata, “Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Lukas 21:36) 16 Yesus memberi janji spesial untuk gereja yang menang dalam Wahyu 3:10, yang menyatakan, ”Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi” Orang-orang Kristen yang tertinggal di bumi tidak akan dibiarkan oleh Allah. Merkea akan diselamatkan, jika mereka tetap setia kepada Dia, tetapi mereka akan mengalami aniaya besar, dan banyak yang akan dibunuh oleh Antikris. “Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.” (Wahyu 13:7) Firman memang mengajarkan bahwa akan ada sekelompok orang-ornag kudus, buah sulung, yang tidak akan mengalami Aniaya Besar, tetapi seperti Elia, akan terangkat ke Surga. Tidak ada satu orangpun yang tahu jam dan saat hal ini terjadi. Tetapi, Yesus berkata,” (Lukas 21:28). Berdoa dan berjaga-jaga adalah demi kebaikan kita, sehingga kita didapati siap waktu Dia datang. BAB 5 Dunia Yang Akan Datang Apa yang akan terjadi setelah masa aniaya berakhir? Hal pertama yang akan terjadi adalah Setan akan dipenjaraa. Hal ini dengan jelas tertulis di Wahyu 20:1-3 “Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya, lalu melemparkannya ke dalam jurang maut, dan menutup jurang maut itu dan memeteraikannya di atasnya, supaya ia jangan lagi menyesatkan bangsa-bangsa, sebelum berakhir masa seribu tahun itu; kemudian dari pada itu ia akan dilepaskan untuk sedikit waktu lamanya.” Setan akan dibelenggu dengan rantai besar dan akan dibuang ke dalam lubang yang tak berdasar. Kita tidak bisa membayangkan rantai yang terbuat dari besi atau baja. Rantai itu adalah sebuah substansi roh yang akan mengikat iblis masuk ke dalam lubang, persis seperti jeruji penjara tempat manusia ditahan. Dalam lubang ini, Setan tidak bisa lagi berbuat kejahatan selama masa 1000 tahun. Alkitab menggambarkan masa seribu tahun ini sebagai “Milenium Baru” dan pada masa itu, iblis dan malaikat-malaikatnya tidak diijinkan untuk mencobai atau menyiksa manusia. Bagi mereka yang hidup pada masa Kerajaan Seribu Tahun, masa itu adalah masa yang penuh kemuliaan. Nabi Yesaya menggambarkannya sebagai berikut, “ (Yesaya 11:9). Pada waktu itu, Kristus akan memerintah di atas bumi. Seperti yang telah diduga, akan terjadi perubahan besar-besaran dalam seluruh tatanan 17 sosial kemanusiaan. Daerah padang gurun seperti Sahara, akan diubah menjadi tanah yang subur dan produktif: daerah itu akan bersemi seperti bunga mawar. Yesaya berbicara lagi mengenai hal ini.“Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai. Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. tanah pasir yang hangat akan menjadi kolam,dan tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan.” (Yesaya 35:1,2,7) Selama Kerajaan Seribu Tahun, keduabelas rasul Kristus akan memerintah atas semua suku Israel yang ada. Orang-orang percaya yang telah setia kepada Dia, akan ikut memerintah dalam KerajaanNya yang kekal selamanya. Akan ada para penguasa khusus yang memerintah atas bangsa-bangsa. Ada yang mendapat otoritas atas sepuluh kota, ada juga yang lima kota (Lukas 19:17-19). Ini semua adalah para “pemenang” dari zaman sekarang ini. “Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku –“(Wahyu 2:26-27) “Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.” (Daniel 7:27) Segala otoritas akan berpusat kepada Yesus Kristus. Di bawah system pemerintahan teokratis, keadilan yang sempurna akan dijalankan. Tidak akan ada penyuapan terhadap pejabat atau korupsi di posisi penting. Setiap orang diijinkan untuk berbagi dari sumber-sumber yang berkelimpahan di dunia ini, dan kemiskinan tidak akan ada lagi (Yesaya 65:17-23). Bangsa-bangsa yang akan kembali kepada Allah dan FirmanNya inilah yang akan mengakibatkan suatu perubahan yang luar biasa pada kehidupan jasmani umat manusia. Sakit penyakit dan kelemahan tubuh, yang tadinya adalah akibat dosa ketidaktaatan Adam, tidak akan ada lagi. Pada zaman Keluaran, Israel telah diberikan janji kekebalan terhadap penyakit, asal mereka taat pada Peraturan/ Hukum Allah (Keluaran 15:26). Kemurtadan Israel terhadap Tuhan dan pinsipNya membatalkan semua perjanjian itu. Meskipun demikian, dalam dunia yang akan datang, janji itu akan digenapi sepenuhnya seperti yang dikatakan Yesaya. “Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orangorang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai; sebab mata air memancar di padang gurun, dan sungai di padang belantara;” (Yesaya 35:5-6) Maut tidak sepenuhnya dihapuskan dari muka bumi, sebab “musuh terakhir yang akan dibinasakan adalah maut” (1 Korintus 15:26). Namun, hal ini tidak 18 berlaku bagi mereka yang telah dibangkitkan dan mengalami pengangkatan karena mereka tidak lagi tunduk pada maut. Umur panjang akan kembali dipulihkan, dan karenanya orang akan hidup selama ratusan tahun. “Di situ tidak akan ada lagi bayi yang hanya hidup beberapa hari atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk,sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk. Mereka akan mendirikan rumahrumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orangorang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka.” (Yesaya 65:20-22) Ilmu pengetahuan dan penemuan akan terus mengalami kemajuan selama masa Kerajaan Seribu Tahun. Seperti yang telah dinubuatkan dalam kitab Daniel,”Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah.” (Daniel 12:24). Pengetahuan ini tidak akan hilang pada masa Kerajaan Seribu Tahun. Zaman keemasan akan melihat penyempurnaan perkembangan materi. Manusia diciptakan untuk tujuan mulia. Manusia harus “menguasai bumi” dan membawa segala perkara alamiah dalam kekuasaannya. Segala bentuk transportasi yang tersedia akan mengangkut semua orang dari seluruh dunia ke Yerusalem satu tahun sekali untuk tujuan khusus yaitu menyembah Tuhan semesta alam. “Maka semua orang yang tinggal dari segala bangsa yang telah menyerang Yerusalem, akan datang tahun demi tahun untuk sujud menyembah kepada Raja, Tuhan semesta alam, dan untuk merayakan hari raya Pondok Daun.” (Zakharia 14:16) Jelas hal ini mustahil bisa terjadi kalau kita tidak memiliki pesawat hari ini yang bisa bepergian sejauh separuh bumi dalam 24 jam. Keistimewaan lain dari zaman yang akan datang ini adalah tidak akan ada lagi pekerjaan misionari di antara bangsa-bangsa seperti yang kita ketahui sekarang. Seperti Yeremiah berkata,” Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman Tuhan, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.” (Yeremia 31:34) Bahkan binatang-binatang menjadi jinak. Singa akan “makan rumput seperti lembu” (Yesaya 11:6-8). Nabi itu mengkahiri deskripsi mengenai zaman ini dengan perkataan sebagai berikut: “Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus, sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan,seperti air laut yang menutupi dasarnya.”(Yesaya 11:9) Haleluya! Orang yang punya pengharapan untuk ikut menikmati masa 19 kemuliaan ini tidak bisa ada di sana untuk menikmatinya, karena tidak ada jalan lain untuk masuk ke dalam KerajaanNya, kecuali jalan Allah – lewat pertobatan dan iman dalam Yesus Kristus. Beberapa orang tidak akan menerima cara ini. Yesus menyampaikan hal ini dengan berkata: “Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.” (Lukas 13:28) Kita diberitahu bahwa pada akhir seribu tahun, Setan akan dilepas dari penjaranya untuk menyesatkan bangsa-bangsa dalam waktu singkat. Setelah masa ujian akhir berakhir kemudian tibalah Penghakiman Tahta Putih. Ini betul-betul merupakan saat yang agung, ketika semua manusia, besar dan kecil, harus berdiri di hadapan Allah untuk penghakiman. “Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.” (Wahyu 20:11-15) Setelah masa penghakiman ini, zaman baru akan dimulai di mana dosa dan mau tidak akan ada lagi. Bumi yang lama akan berlalu untuk memberi jalan bagi Langit baru dan Bumi baru yang akan kekal selamanya, dan “di mana kebenaran berdiam.” Di sinilah kita harus berhenti sejenak untuk mengajukan semua pertanyaan yang penting. Bagaimana dengan engkau, saudaraku? Sudahkah engkau menerima Kristus sebagai Juruselamatmu? Kalau sudah, maka seandainya engkau harus terangkat atau meninggal sekarang ini juga maka semua akan beres. Sebagaimana firman menyatakan,” “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.” (Wahyu 14:13) Betapa keadaan itu akan berbeda tanpa Kristus. Betapa tragis meninggal tanpa Kristus! Betapa menakutkan saat itu ketika berdiri di hadapan Allah pada Penghakiman Tahta putih dan mendengar kalimat, “Enyahlah dari hadapanKu…” Tidaklah perlu berakhir demikian. Saudaraku, engkau bisa yakin yang demikian tidak akan pernah terjadi. Saat ini juga terimalah Kristus sebagai juruselamatmu sendiri. Mari lakukan saat ini juga selagi Roh Allah berbicara kepadamu. Inilah saatnya engkau mengambil keputusan. 20 BAB 6 Bagaimana Mempersiapkan Diri Ketika Yesus Datang Sekalipun pertanyaan dan masalah menantang kita setiap hari, masalah utama pada saat ini, yang jauh lebih penting dari permasalahan lainnya, adalah bagaimana mempersiapkan diri untuk kedatangan Kristus. Bagaimana caranya setiap laki-laki dan wanita mampu berhadapan dengan Hakim seluruh Dunia ketika Dia datang? Akankah engkau siap? Kepada setiap kita Tuhan telah memberi nasehat agung untuk terus berjaga-jaga dan siap sedia. “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagipagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjagajagalah!” (Markus 13:35-37) Agar kita didapati siap ketika Yesus datang, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan. 1. Untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah engkau harus dilahirkan kembali. Pada zaman Yesus, orang banyak berbicara tentang Kerajaan Allah. Mereka menunggu dengan tidak sabar untuk seorang Mesias tampil yang nantinya bisa mengusir orang-orang Romawi dan mendirikan kerajaan yang secara jasmani bisa dilihat. Kerajaan ini akan betul-betul didirikan pada waktu Kristus kembali. Namun, Yesus mengajar bahwa manusia harus lebih dulu memiliki Kerajaan dalam hati mereka. Inilah sebabnya Yesus berkata kepada Nikodemus, yang adalah penguasa Yahudi, “Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yohanes 3:3) Pengalaman lahir baru adalah sama nyatanya seperti kelahiran jasmani kita. Pada waktu seseorang bertobat dari dosanya dan percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat, dia menjadi ciptaan baru. Nikodemus sulit mengerti hal ini. Yesus harus mengulangi kebenaran ini kepadanya tiga kali (Yohanes 3:3,5,7). Paulus menyatakan kepada kita tentang kelahiran baru dalam bahasa yang sedikit berbeda. Dia berkata, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2Korintus 5:17). 21 2. Jangan terjerat dengan perkara duniawi. Kebanyakan orang Kristen punya kerinduan yang mendalam dalam hati mereka untuk siap sedia pada saat kedatangan Tuhan. Namun, firman menyatakan dengan jelas bahwa akan ada banyak orang yang terjebak dan tidak siap, dan karenanya akan tertinggal dengan penyesalan dan kesedihan yang tidak habishabisnya. Alasan mengapa hal ini terjadi mungkin bukan karena sengaja berdosa, tetapi karena mereka mengijinkan diri mereka tenggelam dalam urusan kehidupan ini. Yesus berharap untuk bisa membuat murid-muridNya menangkap seriusnya bahaya ini dengan memberikan dua ilustrasi kepada mereka. Pertama, dia menghubungkan kondisi yang bisa bertahan pada zaman Nuh, dan kemudian Dia mengingatkan bahwa sejarah bisa terulang kembali pada saat kedatanganNya. “Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.” (Lukas 17:26,27) Sebenarnya tidak ada yang salah dengan makan, minum atau kawin dan mengawinkan. Kristus juga makan dan minum. Dia menghadiri pernikahan di Kana,Galilea. Kejahatan itu mulai muncul waktu orang-orang ini betulbetul tenggelam dalam urusan dunia ini yang akhirnya menjadi focus utama hidup mereka. Mereka tidak hanya lupa hal-hal rohani, tetapi betul-betul mengabaikannya. Banyak orang mengabaikan pemberitaan Nuh pada zaman itu. Mereka tidak mau mendengar nubuatan Henokh, yang Allah utus untuk memperingatkan generasi itu. Mereka tidak bisa membedakan tanda-tanda di zaman mereka. Mereka tidak mengetahui waktu lawatan mereka sampai akhirnya air bah datang dan mengabiskan mereka semua. Yesus menyampaikan bahwa hari kedatangannya serupa seperti zaman Lot: “Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.” (Lukas 17:28-30) Kota di mana Lot tinggal ialah Sodom, kota yang terkenal dengan kejahatannya yang luar biasa. Cukup aneh, Yesus tidak menyinggung keadaan itu. Sebaliknya, Dia menghubungkan fakta bahwa orang-orang Sodom betul-betul tenggelam dalam perkara materi: “mereka makan, minum, membeli, menjual, menanam, membangun…” Mereka tidak punya waktu untuk perkara rohani. Mereka begitu tenggelam dalam perkara-perkara ini sehingga mereka mengabaikan firasat yang paling halus sekalipun bahwa mungkin mereka tidak akan bisa terang di hari esok. Jadi, manusia pada zaman ini begitu terjebak dalam pekerjaan, kesenangan, hobi, 22 rencana mereka, meskipun pedang pembinasaan atom sudah tergantung dekat di atas kepala mereka, mereka tetap tenggelam dalam perkara-perkara yang hampir binasa. Harus dicatat bahwa Yesus dilahirkan di Betlehem dan Orang Majus, yang dituntun oleh bintang, mendekati pemimpin agama di Yerusalem, untuk bertanya di mana Kristus akan dilahirkan, yang kemudian berkata,”Di Betlehem tanah Yudea: karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi” (Matius 2:5-6). Para pemimpin buta ini merasa tidak enak dengan berita itu, demikian juga seluruh Yerusalem, tetapi mereka merasa tidak perlu untuk pergi ke Betlehem untuk memeriksa kebenarannya. Karena itu, mereka melewatkan peristiwa terbesar yang pernah terjadi di dunia pada waktu itu. “ Ia datang kepada milik kepunyaanNya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya (Yohanes 1:11) 3. Berjaga-jaga dan Berdoa Senantiasa “Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat. Sebab ia akan menimpa semua penduduk bumi ini. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.” (Lukas 21:34-36) Bagaimana kita bisa mencegah hari tersebut datang seperti jerat bagi kita? Kita harus berhati-hati jangan sampai kenikmatan dunia dan kekuatiran hidup mengalihkan perhatian kita. Satu-satunya cara kita bisa terhindar dari hal ini adalah dengan menjadikan doa sebagai hal yang terutama dan serius dalam hidup kita. Kita harus “senantiasa berdoa” jika kita mau “dianggap pantas untuk lolos dari segala sesuatu yang akan terjadi dan berdiri di hadapan Anak Manusia.” Kekuatan jahat dan pencobaan yang akan menghantam kita ini akan terlalu kuat untuk kita hadapi tanpa pertolongan Ilahi. Karenanya, tiap hari kita akan membawa permohonan kita di hadapan Allah, menyampaikan setiap keadaan yang melibatkan hidup kita di dalam rumah, keluarga, gereja, pekerjaan, kebutuhan sehari-hari, masalah, tuntunan, kesehatan, kelemahan kita – supaya kita bisa terlindungi dari yang jahat, dan supaya kita selalu hidup dalam kehendak Allah. Lebih dari itu, kita harus menjadi pendoa syafaat. Kita harus berdoa dan bekerja untuk keselamatan orang lain. Ketika murid-murid bertanya kepada Yesus kapan Dia akan mendirikan KerajaanNya, Tuhan menyatakan bahwa hal itu bukanlah bagi mereka untuk mengetahui waktu dan saatnya, tetapi lebih supaya setelah mereka menerima Roh Kudus, mereka menerima kuasa dan menjadi saksi-saksiNya. 23 4. Dipenuhi dengan Roh Dalam buku ini, sebelumnya telah disampaikan perumpamaan “Lima Gadis bijaksana dan Lima gadis bodoh.” Gadis-gadis bodoh tidak siap berjumpa dengan Mempelai Pria dan masuk ke dalam perjamuan Perkawinan karena mereka tidak memiliki minyak dalam bejana untuk pelita mereka. Dalam seluruh ayat firman, minyal adalah lambang Roh Kudus. Kita perlu dipenuhi dengan Roh yang sama seperti yang telah disampaikan oleh Yesus. Dia berkata,”… Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” (Kisah Rasul 1:5). Gadis-gadis bijaksana telah berjaga-jaga untuk memeriksa persediaan minyak yang cukup dalam bejana mereka. Minyak Roh Kudus ini memberi kuasa untuk hidup bagi Kristus, kuasa untuk bersaksi dan kuasa untuk siap sedia ketika Dia datang. Pada ayat terakhir dalam Alkitab, Tuhan berbicara untuk terakhir kalinya berkata,” Sungguh Aku datang segera.” Biarlah respon kita akan sama seperti Yohanes yang dikasihi ketika dia berkata, “Amin, datanglah Tuhan Yesus! (Wahyu 22:20b) Jika Saat Ini Engkau Rindu Menerima Kristus Banyak orang berpikir jika mereka percaya Allah dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa, ini akan cukup. Yesus menunjukkan pada kita bahwa ini tidak cukup. Kristus berkata,”Akulah jalan, kebenaran, dan kehidupan. Tidak ada yang bisa datang kepada Bapa kecuali melalui Aku”(Yohanes 14:6). Kita harus mempertimbangkan pentingnya Firman ini, bagi setiap kita, yang suatu hari nanti, harus berdiri di hadapan Allah dan memberi pertanggung jawaban akan perbuatan kita dan semua yang sudah kita kerjakan. “Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.” Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.”(Roma 14:12). “Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.” (2Korintus 5:10). Kristus membuat pernyataan yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika Dia berkata,”Akulah jalan, kebenaran dan kehidupan.” Tidak ada nabi ataupun malaikat yang pernah membuat klaim demikian. Yesus sungguh berbeda. Sekarang Allah, dalam penyelamatan manusia, harus pertama-tama berurusan dengan pertanyaan mengenai dosa. Dosa telah memperkenalkan segala duka, penyakit, kematian dan kekacauan ke dalam dunia. Untuk manusia bisa diselamatkan, pertama-tama dia harus diselamatkan dari dosanya. Dari manakah dosa berasal? Ayat firman Tuhan mengajarkan bahwa Setan, dengan pemberontakan yang ditimbulkan, membawa dosa ke dalam semesta ini. Dulu, dia disebut Lucifer dan dipercaya menjadi kepala administrasi Kerajaan Allah, tetapi kesombongan masuk, dan dia mencari cara untuk meninggikan dirinya 24 lebih dari Allah. Dengan tujuan ini dalam pikiranya, dia memulai kudeta atau pemberontakan di Surga dan akhirnya menyesatkan sepertiga malaikat yang kemudian mengikuti dia. Setelah kekalahan ini, dia dan para malaikat itu dibuang dari surga. Tetapi dia tidak juga berhenti memberontak. Setiap ada kesempatan, dia mencobai Hawa, dan kemudian Adam, dan melalui ketidaktaat mereka, dosa dan kematian tumpah atas manusia yang menyebabkan kita keluar dari anugerah. Allah sangat berduka atas kejatuhan manusia yang tragis itu, tetapi Dia sudah memiliki rencana penebusan sebagai gantinya. Melalui rancanganNya, dosa dan maut akan ditaklukan, dan semua yang mau menerima rencana Allah, akan menerima keselamatan. Kesombonganlah yang menyebabkan Setan jatuh. Jadi, demikian juga hari ini, ketika manusia tidak mau menerima kecerdasan apapun yang lebih tinggi dari yang mereka miliki, tetap saja kesombongan yang bekerja. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya dari dosa atau mendamaikan dirinya untuk diterima Allah. Hal ini hanya bisa terjadi melalui pengenalan akan keselamatan dari Yesus Kristus. Hukuman utama dari dosa dalah perceraian dengan Allah. Nabi Yesaya berkata, “tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” (Yesaya 59:2). Sekalipun manusia memisahkan diri dari Allah melalui ketidaktaatannya, Allah masih tetap mengasihi manusia. Allah sangat rindu memulihkan manusia kembali dengan diriNya, sehingga kitapun bisa ikut masuk dalam keselamatan kekal dengan Dia. Rencana Allah bagi kita di masa yang akan datang jauh melampaui yang dapat kita mengerti dengan pikiran yang fana ini. Sehubungan dengan hal ini, firman menyatakan,” Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9) Namun melalui kebaikan Allah sendiri, Dia tidak bisa menerima kita selama masih ada dosa di dalam kita. Sehingga bagaimanakan manusia yang dalam ketidaktaatannya, masuk ke dalam persekutuan dengan Allah kembali? Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya. Dia bahkan tidak bisa memelihara Sepuluh Perintah Allah yang sangat dasar yang sudah ditetapkan Allah untuk menuntun manusia. Kejahatan dan godaan memiliki kekuatan yang tidak bisa ditepis. Sungguh, manusia harus memiliki pengantara, yang bisa dan mengambil alih bagiannya, menderita ganti manusia, membayar akibat dosanya. Apakah ada yang cukup mengasihi manusia yang jatuh itu untuk bisa melakukan itu semua? Ya, ada Satu pribadi – kesayangan Allah dan dekat dengan Bapa – yang melihat keadaan manusia dengan ketidakberdaya, keraguan dan ketakutannya, dan Yang berkata kepada Bapa, “Ini Aku, Utuslah Aku. Bukan kehendakKu, tetapi KehendakMu yang terjadi.” Sebagai korban yang hidup, Yesus Kristus datang ke dunia, telah ditetapkan 25 sejak semula untuk mengalami kepedihan dosa dan perpisahan dengan Allah, dan penderitaan jasmani yang hebat, dan juga kematian rohani. Firman menyatakan,”Jiwa-Nya dijadikan korban untuk dosa.” Penghukuman Manusia – Penggantian dari Allah Perpisahan dari Allah Ketika dosa dunia ditumpahkan atas Yesus, Dia menjadi dosa dalam pandangan Allah Bapa (2Korintus 5:21). Jadi Allah terpisah dari PuteraNya sendiri, dan seruan yang memilukan dari Yesus,”AllahKu, AllahKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Kematian Jasmani Yesus mati secara jasmani di kayu salib, dipaku dengan paku yang menembus dagingNya dan lambungNya ditusuk dengan tombak. Sementara berdarah hingga mati, Dia berseru kepada Allah demi kepentingan kita,”Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Neraka Yesus turun ke neraka. Dia pergi ke pusat Bumi dan memberitakan Injil kepada roh-roh yang terpenjara (1Petrus3:19) Kabar baiknya adalah Dia tidak tinggal di neraka. Dia bangkit kembali masuk ke dalam hidup yang kekal, dan Dia membawa kunci maut dan kerajaan maut (Wahyu 1:18). Dia sekarang berkata.”Karena Aku hidup, kamupun akan hidup juga” (Yohanes 14:19). Bahkan sekarang, sangat sukar bagi manusia untuk memahami kasih yang seperti ini yang ada dalam Kristus, yang memampukan Dia minum cawan penderitaan dan menjadi korban seperti yang dilakukanNya. Hal ini melampaui apa yang mampu diukur atau dipahami oleh pikiran manusia. Korban Kritus sudah cukup dan memadai. Korban Kristus telah membayar harga dosa kita. Pekerjaan itu sudah selesai, dan ini adalah pekerjaan yang bukan hanya tidak seorangpun bisa tapi memang tidak sanggup melakukannya. Sementara Yesus mati di kayu salib, perkataanNya yang terkahir adalah,”Sudah selesai.” Karena besarnya kasih Kristus, Dia secara pribadi menghapus atau membatalkan dosa setiap manusia yang pernah hidup atau yang akan hidup dari awal sampai akhir zaman. Yesus berkata,”Aku telah datang supaya mereka beroleh kehidupan, dan memilikinya dalam segala kelimpahan. Dan barangsiapa yang percaya kepadaKu, kepadanya diberikan hak untuk menjadi PUTERA-PUTERA ALLAH. Dan barangsiapa yang menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas tahtaKu.” Keselamatan Kristus bukanlah hal yang mencemari atau memalukan, tetapi hal yang meninggikan. Yaitu melalui meninggikan manusia kembali kepada status yang untuk tujuan itu dia diciptakan. Yesus berdoa kepada Allah,” Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, 26 bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.” (Yohanes 17:22-23). Dia berkata kepada kita bahwa kita akan mengetahui kebenaran dan kebenaran itu akan memerdekakan kita, dan jika Putera Allah memerdekakan kita, maka kitapun sungguh-sungguh merdeka. Kita harus memiliki lebih dari sekedar pengalaman lahiriah dengan Allah. Kita bisa melihat bukti lahiriah dari Ciptaan pada bunga-bunga, lagit, bumi, dan sebagainya, tetapi kita harus memiliki pengalaman dalam hati kita dengan Dia melalui Juru Selamat, Penebus dan Sahabat kita, Yesus Kristus. Kita harus percaya dan menerima korban kasih Yesus Kristus. Ketidakpercayaan adalah musuh terbesar kita. Kita harus menerima Firman Yesus Kristus, karena Dia berkata DIALAH JALAN, DIALAH KEBENARAN DAN DIALAH KEHIDUPAN. Sementara banyak kuburan manusia, yang pernah mengklaim dirinya adalah nabi-nabi Allah, kuburan itu tetap terisi, KUBURAN YESUS KOSONG! Setelah Dia bangkit dari kematian, Dia menampakkan diri kepada banyak orang percaya dan saksi. Kepada Yohanes, muridNya, Dia menyatakan, “ Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.” (Wahyu 1:17-18) Jikalau engkau ingin menerima Kristus menjadi Juruselamatmu dari dosa, engkau harus mengijinkan Dia masuk ke dalam hatimu. “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersamasama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. (Wahyu3:20) Langlah-Langkah Penting Untuk Menerima Keselamatan 1.MENGAKUI: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23).” Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini!”(Lukas 18:13. Di bawah penerangan firman, engkau harus menyatakan bahwa engkau orang berdosa. 2. BERTOBAT : “… Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.”(Lukas 13:3). “Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan…”(Kisah Rasul 3:19). Engkau harus melihat buruknya dosa dan kemudian bertobat dari segala perbuatan itu. 3.PENGAKUAN DOSA : “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yohanes1:9). “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”(Roma 10:10). Akuilah dosamu kepada Allah. 27 4.MENINGGALKAN: “Baiklah orang fasik meninggalkanjalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.” (Yesaya 55:7). Menyesal karena dosa tidaklah cukup. Kita harus mau mengakhirinya sekali untuk selamanya. 5.PERCAYA : Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”(Yohanes 3:16). “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” (Roma10:9). Percaya dalam pekerjaan Kristus di salib sudah genap. 6.MENERIMA : “Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;” (Yohanes 1:11-12). Kristus harus diterima secara pribadi masuk ke dalam hati dengan iman, kalau engkau rindu memiliki pengalaman Lahir Baru ini. (Full Gospel Businessman International). Jika engkau rindu menerima Yesus Kristus ke dalam jiwa dan kehidupanmu, mari berdoa: Bapa di Surga, Dan Bapa, tunjukkan kepadaku Aku bersyukur Engkau mengasihi aku. selangkah demi selangkah rencana yang Aku minta PuteraMu Yesus Kristus, sudah Engkau buat untuk hidupku. mari masuk dalam hidupku. Aku memberi hidup dan diriku Aku tahu aku telah berdosa dan kepadaMu. melakukan perbuatan yang tidak Aku menyembah dan memujiMu, berkenan di hadapanMu. pencipta dan Tuhanku. Aku minta ampunilah segala dosaAku akan terus bersyukur untuk dosaku dan tahirkanlah hidupku. pengorbanan PuteraMu di kayu salib Tolong aku untuk mengikut Engkau dan sehingga aku bisa beroleh hidup yang ajaranMu. kekal dengan Engkau. Lindungi aku dari Setan dan Iblis. Tolong aku untuk memenangkan orang Ajari aku untuk mengutamakan Engkau lain kepada Kristus. dalam seluruh pikiran dan tindakanku. Aku menantikan kembalinya Kristus Tolong aku mengasihi sesamu seperti untuk membawa aku ke Surga. Engkau telah mengasihi aku. Datanglah segera Tuhan Yesus, Amin. 28 Bagaimana Caranya Menerima Baptisan Roh Kudus 1. Anda harus lahir baru. Ini artinya meminta Yesus mengampuni dosa-dosa anda dan kemudian menerima pengampunan Allah, dengan mengetahui, “ Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,” dan “Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.” (Roma 3:23 dan 10:13). 2. Kalau saat ini anda sudah menerima Kristus menjadi Juruselamat, Roh Kudus hidup di dalam anda. Yohanes 14:7; 1 Korintus 3:16; 6:19 3. Roh Kudus adalah seorang Pribadi dan akan berbicara sendiri jika anda mengijinkan Dia melakukannya. 4. Roh Kudus akan memakai bibir, lidah dan suara anda jika anda mengijinkan Dia–sama seperti waktu anda berkata-kata dengan bahasa Indonesia. 5. Ketika anda dipenuhi dengan Roh Kudus, dengan iman anda harus mulai untuk melakukan pengucapan. Kisah Rsul 2:4 berkata,”Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” 6. Menerima Kristus menjadi Juruselamat memerlukan suatu tindakan iman. Kesembuhan adalah hasil dari suatu tindakan iman. Berbahasa roh adalah suatu tindakan iman. 7. Ketika dengan iman anda mulai berbahasa roh, Roh Kudus akan memberi ucapan–kata-kata untuk diucapkan. Di situlah yang supranatural terlibat. 8. Setiap orang percaya diperintahkan untuk “penuh dengan Roh,” Efesus 5:18, bahkan juga ibu Yesus, Maria, dan saudara-saudara kandung Yesus. Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas (Matius 13:55), (Kisah Rasul 1:14) dan murid-muridNya menerima (Kisah Rasul 2:4). Menerima Roh Kudus adalah suatu keharusan. 9. Relaks. “Inilah tempat perhentian…”Yesaya 26:12 10. Roh Kudus adalah sebuah karunia. Kisah Rasul 8:20,2:38,39; 11:17; Lukas 11:13. Anda tidak mengemis atau bekerja demi menerima karunia. Anda tinggal menerimanya saja. 11. Mulailah hari anda setiap hari dengan berdoa dalam Roh untuk membangun diri anda–hal ini sama halnya dengan mengisi batere rohani anda. 1 Korintus 14:4,18 12. Terimalah sekarang, dengan menyembah Yesus dalam hatimu dan memperkatakan dengan iman di dalam bahasa-bahasa yang asing sebagaimana yang diberikan oleh Roh Kudus kepada anda untuk mengatakannya. 29 Please let us know how this book has impacted you. Send your story to: [email protected] Free downloads are available at: www.cfn.org/literature KEDATANGAN KRISTUS YANG KEDUA KALI