penyusunan dan penerapan rpkps berbasis web

advertisement
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
MATAKULIAH GEOGRAFI PERKOTAAN
1. LATAR BELAKANG
Geografi Perkotaan adalah salah satu mata kuliah dasar yang diajarkan pada
semester lima. Mata kuliah ini wajib bagi mahasiswa Program Studi Geografi dan Ilmu
Lingkungan dan Program Studi Pembangunan Wilayah. Geografi Perkotaan juga menjadi
mata kuliah pilihan bagi mahasiswa Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh.
Proses belajar mengajar pada kelas besar selalu menjadi tantangan. Tantangan ini
dapat dilihat dari dua aspek. Pertama, dari sisi perbandingan dosen dan mahasiswa
jumlahnya tidak terlalu ideal. Kedua, dari sisi cara pembelajaran kelas besar biasanya
yang relatif konvensional dan monologis sehingga umumnya mengikis partisipasi peserta.
Pada situasi demikian tuntutan untuk menghasilkan alumni yang memiliki
kemampuan akademis tinggi, berwawasan luas, memiliki sikap kritis, percaya diri,
mandiri, mampu berkreativitas, mampu berinovasi, dan memiliki jiwa kepemimpinan
menjadi sulit dicapai apabila sistem perkuliahan tidak didasari oleh suatu rencana
pembelajaran yang jelas. Untuk itulah maka dirasakan pentingnya disusun Rencana
Program Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) dalam matakuliah ini.
Diharapkan dengan disusunnya RPKPS dalam matakuliah ini dapat dihasilkan
mahasiswa yang cakap dan memiliki kemampuan dalam mengimplementasikan
pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah dalam menganalisis
permasalahan-permasalahan perkotaan dengan penuh partisipasi dalam kegiatan belajarmengajar, dan memiliki kepercayaan diri yang baik. Hal ini mengingat bahwa urgensi
penyusunan RPKPS dalam Matakuliah Geografi Perkotaan tidak hanya dalam konteks
kepentingan akademis, namun juga praktis. Dua hal inilah yang menjadi pertimbangan
dalam penyusunan RPKPS mata kuliah tersebut sesuai dengan visi dan misi program
studi.
1
2. APLIKASI MUATAN LIMA PILAR PEMBELAJARAN DALAM RPKPS
2.1. Masalah Nyata
Metode pembelajaran Matakuliah Geografi Perkotaan ini dirancang dalam dua
substansi dasar yaitu substansi konsep teoritis dan substansi fakta empiris. Harapannya
matakuliah ini sekaligus akan mempunyai manfaat ganda yaitu pertama, manfaat secara
teoritis akademis untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan kedua, manfaat praktis
empiris untuk kepentingan perencanaan pembangunan. Oleh karena itu operasionalisasi
pembelajaran matakuliah ini juga dirancang untuk selalu dikaitkan dengan masalah nyata
dalam fakta empiris dengan harapan nantinya mahasiswa akan mampu mengaplikasikan
ilmu yang diperolehnya dan dunia kerja dan kehidupan nyata.
2.2. Kaitan Dengan Disiplin Lain
Geografi Perkotaan merupakan matakuliah yang berkaitan dengan beberapa
matakuliah lain seperti Matakuliah Geografi Transportasi, Manajemen Perkotaan,
Geografi Permukiman, Geografi Sosial, Geografi Industri, Geografi Ekonomi, dan
Geografi Sumberdaya. Menyadari akan hal itu maka dalam pembelajaran Geografi
Perkotaan mahasiswa juga diajak untuk mengkaitkan beberapa materi yang berkaitan
dengan matakuliah lain.
2.3. Wawasan Internasional
Dalam kepentingan praktis, dinamika masyarakat tidak hanya terbatas pada skala
regional dan nasional akan tetapi sudah mencakup skala internasional. Hal ini paling
tidak tampak dari perkembangan yang sangat pesat di semua aspek kehidupan, baik sosial
ekonomi maupun politik yang menuntut antisipasi yang sepadan khususnya dari dunia
akademik. Salah satu gejala yang banyak diperbincangkan dan mewarnai khususnya
interaksi antar negara atau dinamika internal suatu negara adalah globalisasi.
Dari sisi pembangunan, globalisasi telah meletakkan posisi suatu negara menjadi
sangat terbuka terhadap segala hal. Akibatnya adalah bahwa kondisi internal suatu negara
menjadi sensitif terhadap perubahan yang terjadi di negara sekitarnya. Hal ini pada
akhirnya menimbulkan dua hal yang perlu diantisipasi yaitu aspek praktis dan substantif
yang keduanya saling terkait dan bersifat komplementer. Dari sisi praktis, kebijaksanaan
pembangunan harus menyesuaikan kondisi tersebut. Dari sisi substantif, permasalahan
pembangunan saat ini sangat kompleks dan bersifat multi dimensi seperti kualitas dosen
dan mahasiswa dan kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan penyusunan
2
RPKPS dalam Matakuliah Geografi Perkotaan harapannya tantangan-tantangan tersebut
dapat diatasi.
2.4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dilihat dari materi mata kuliah, pengajaran Geografi Perkotaan dituntut untuk selalu
menggunakan data-data terbaru. Menjadi sangat sulit jika tuntutan untuk menghadirkan
data-data terbaru di semua tingkatan dan tuntutan memberikan informasi mengenai alat
dan metode analisis hanya dibebankan kepada dosen. Beban yang hanya diberikan ke
dosen menyebabkan proses belajar-mengajar menjadi kering, tidak up to date, dan
membosankan.
Pada situasi demikian tuntutan untuk menghasilkan alumni yang memiliki
kemampuan akademis tinggi, berwawasan luas, memiliki sikap kritis, percaya diri,
mandiri, mampu berkreativitas, mampu berinovasi, dan memiliki jiwa kepemimpinan
menjadi sulit apabila inovasi pembelajaran tidak dilakukan. Inovasi pembelajaran
menjadi kebutuhan sangat mendesak dalam Matakuliah Geografi Perkotaan. Sebagai
bagian penting untuk memecahkan masalah tersebut maka penyusunan RPKPS dalam
Matakuliah Geografi Perkotaan menjadi sangat diperlukan.
2.5. Kreativitas, Inovasi, dan Kepemimpinan
Kreativitas, inovasi dan kepemimpinan dari peserta didik juga diharapkan dapat
tercipta dalam proses pembelajaran dalam matakuliah ini. Jiwa dan semangat seperti itu
dapat ditumbuhkan melalui proses pembelajaran dalam matakuliah ini dengan cara
merancang metode pembelajaran yang selalu memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk dapat mencari, menemukan, dan mengkonstruksi ilmu pengetahuan.
3. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
3.1. Nama Matakuliah : Geografi Perkotaan
3.2. Kode Matakuliah : GEL 2502
3.3. Semester : 5 (Ganjil)
3.4. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan Matakuliah Geografi Perkotaan diharapkan mahasiswa
mampu memahami dan menambah wawasan keilmuan, kreatif, mandiri, inovatif, dan
cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan perkotaan. Di samping itu mahasiswa
3
juga diharapkan dapat terampil dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
dalam sistem pembelajaran ini sehingga dapat dijadikan salah satu soft skill bagi
mahasiswa yang dapat diandalkan.
3.5. Outcome Pembelajaran
3.5.1.Outcome Untuk Penerima Manfaat Langsung (Mahasiswa)
 Terinternalisasinya pemahaman mahasiswa dalam Matakuliah Geografi Perkotaan
melalui proses keterlibatan langsung mahasiswa dalam proses belajar-mengajar karena
mahasiswa akan selalu diteladani, dimotivasi, dan didorong dalam proses
pembelajaran. Diharapkan mahasiswa akan mengerti bagaimana aplikasi pendekatan
keruangan, kelingkungan, dan kompleks wilayah dalam melihat permasalahanpermasalahan perkotaan dan kegunaannya dalam kehidupan dan dunia kerja.
 Tumbuhnya partisipasi, sikap kritis, dan kemampuan analisis mahasiswa untuk
melihat fenomena tersebut dan bagaimana mereka memanfaatkan dalam kehidupan
dan dunia kerja kelak.
 Tumbuhnya jiwa kemandirian, kepemimpinan, dan rasa percaya diri mahasiswa
melalui keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar.
3.5.2. Outcome Untuk Inovasi Pembelajaran/ Metode Belajar-Mengajar
 Terciptanya pendekatan inovatif berkelanjutan dalam proses belajar-mengajar pada
Matakuliah Geografi Perkotaan
 Inovasi pembelajaran yang akan diimplementasikan ini dapat digunakan sebagai
replikasi model pembelajaran untuk mata kuliah lain.
 Keharmonisan dalam komunikasi akademik
4
3.6. Jumlah Jam dan Pembagiannya
Minggu
Ke
1
Tabel 1
Jumlah Jam dan Pembagiannya
Topik
 Menjelaskan metode dan sistem pembelajaran dan cara
evaluasi pembelajaran (kontrak belajar) selama satu
semester
 Menjelaskan pokok-pokok bahasan materi kuliah selama
satu semester
Jumlah Jam
100 menit
2
Konsep perkotaan menurut Yunus, 1989 (yuridis
administratif, fisik morfologi, jumlah penduduk, kepadatan
penduduk, jumlah penduduk+kriteria tertentu, fungsinya
dalam suatu organic region) dan menurut Sujarto, 1970
(fisikal, fungsional, administratif, sosial ekonomi)
100 menit
3
4
Permasalahan kota
 Konsep urban extension
 Konsep urban sprawl
 Ekspresi keruangan urban sprawl
 Konsep urban reclassification
 Konsep urban annexation
Tugas mandiri via web
 Megaurban
 Megapolitan
 Metropolitan
Tugas kelompok via web
Ujian tengah semester
Pembangunan berkelanjutan
 Dimensi pembangunan berkelanjutan
 Green Agenda
 Brown agenda
Beberapa teori kota
Upaya pengelolaan kota
Tugas kelompok dan seminar di kelas
Tugas kelompok dan seminar di kelas
Tugas kelompok dan seminar di kelas
Ujian akhir semester
Total
100 menit
100 menit
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
100 menit
100 menit
100 menit
100 menit
100 menit
100 menit
100 menit
100 menit
100 menit
100 menit
100 menit
100 menit
1.600 menit
5
3.7. Jadwal Kegiatan Mingguan
Minggu
Ke
1
Tabel 2
Jadwal Kegiatan Mingguan
Topik
Jenis Kegiatan
 Menjelaskan metode dan sistem
pembelajaran dan cara evaluasi
pembelajaran (kontrak belajar) selama satu
semester
 Menjelaskan pokok-pokok bahasan materi
kuliah selama satu semester
 Tatap muka di kelas
dengan LCD
 Diskusi di kelas
2
Konsep perkotaan menurut Yunus, 1989
(yuridis administratif, fisik morfologi, jumlah
penduduk, kepadatan penduduk, jumlah
penduduk+kriteria tertentu, fungsinya dalam
suatu organic region) dan menurut Sujarto,
1970 (fisikal, fungsional, administratif, sosial
ekonomi)
 Tatap muka di kelas dengan
LCD
 Diskusi di kelas
 Kuis di kelas
3
Permasalahan kota
4
 Konsep urban extension
 Konsep urban sprawl
 Ekspresi keruangan urban sprawl
 Konsep urban reclassification
 Konsep urban annexation
Tugas mandiri via web
 Tatap muka di kelas
dengan LCD
 Diskusi di kelas
 Perkuliahan via web
 Diskusi via web
5
7
 Megaurban
 Megapolitan
 Metropolitan
Tugas kelompok via web
8
9
Ujian tengah semester
Pembangunan berkelanjutan
6
 Mahasiswa diwajibkan
untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan
yang sudah diupload ke
dalam web
 Perkuliahan via web
 Diskusi via web
 Kuis via web
Mahasiswa diwajibkan
mendown load artikel yang
sudah diuoload dan
diwajibkan mengulas
artikel tersebut
Ujian tulis di kelas
 Tatap muka di kelas
dengan LCD
 Diskusi di kelas
 Kuis di kelas
6
Minggu
Ke
10
Tabel 2
Jadwal Kegiatan Mingguan (Lanjutan)
Topik
11
 Dimensi pembangunan berkelanjutan
 Green Agenda
 Brown agenda
Beberapa teori kota
12
Upaya pengelolaan kota
13
Tugas kelompok dan seminar di kelas
14
Tugas kelompok dan seminar di kelas
15
Tugas kelompok dan seminar di kelas
16
Ujian akhir semester
Jenis Kegiatan
 Perkuliahan via web
 Diskusi via web
 Kuis via web
 Perkuliahan via web
 Diskusi via web
 Kuis via web
 Perkuliahan via web
 Diskusi via web
 Kuis via web
Mahasiswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan
masing
Mahasiswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan
masing
Mahasiswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan
masing
Ujian tulis di kelas
3.8. Penilaian
 Indikator penilaian dilakukan melalui berbagai macam bentuk kegiatan seperti diskusi
di kelas, kuis di kelas, diskusi via web, kuis via web, tugas kelompok dan seminar di
kelas, tugas mandiri di kelas, tugas mandiri via web, ujian tengah semester, dan ujian
akhir semester.
 Latihan dengan mengerjakan pekerjaan rumah dilakukan untuk melihat sejauhmana
mahasiswa mampu memahami setiap materi kuliah yang diberikan.
 Pada waktu tertentu juga dilakukan kuis dengan tujuan untuk merangsang mahasiswa
agar selalu siap dengan materi kuliah.
 Pada pertengahan semester atau setelah kuliah berjalan sekitar 7 kali dilakukan ujian
tengah semester.
 Seminar kelompok dinilai dari peran aktif mahasiswa dalam berdiskusi dan tulisannya.
 Tugas mandiri dinilai dari keaktifan mahasiswa dalam mencari literatur sebagai bahan
untuk berdiskusi.
 Pada akhir semester mahasiswa akan dievaluasi dengan ujian akhir semester.
7
Tabel 3
Komponen Yang Dinilai
No
1
2
3
Komponen Penilaian
Ujian Mid Semester
Tugas mandiri dan kelompok
Ujian Akhir Semester
Total
Proporsi
30%
40%
30%
100%
3.9. Bahan, Sumber Informasi, dan Referensi
Yunus, Hadi Sabari. 2000. Teori dan Model Struktur Keruangan Kota. Pustaka Pelajar
.Yogyakarta.
-------------------------- 2001. Perubahan Pemanfaatan Lahan di Pinggiran Kota, Kasus di
Pinggiran Kota Yogyakarta. Disertasi. Yogyakarta. Fakultas Geografi Universitas
Gadjah Mada. Yogyakarta (Tidak dipublikasikan).
-------------------------- 2004. “Pendekatan Utama Geografi Acuan Khusus Pada
Pendekatan Keruangan, Ekologis, dan Kompleks Wilayah”. Materi Ceramah
Ilmiah pada Stadium General Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang pada tanggal 24 Maret 2004 di Semarang (Tidak
dipublikasikan).
-------------------------- 2007. Megapolitan : Konsep, Problematika, dan Prospek. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
-------------------------- 2008. Dinamika Wilayah Peri Urban, Determinan Masa Depan
Kota. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
3.10. Resiko Kegagalan dan Rencana Antisipasi
Beberapa risiko yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran semester adalah
berkurangnya jadwal waktu kuliah karena pada awal minggu mahasiswa peserta kuliah
belum lengkap atau ada hari-hari libur resmi yang bertepatan pada jadwal kuliah. Untuk
mengatasi peristiwa ini diadakan kesepakatan dengan mahasiswa untuk mengganti jadwal
kuliah agar ‘target belajar’ mahasiswa dapat dipenuhi. Selain itu adalah persentase
kehadiran mahasiswa di bawah toleransi yang diberikan, yaitu 70 % dari total jumlah
perkuliahan. Bagi mahasiswa yang memiliki alasan kuat atas ketidak hadirannya
diantisipasi dengan diberikan tugas khusus, misalnya penulisan makalah tentang kasuskasus khusus yang berkaitan dengan Geografi Permukiman.
8
4. PERENCANAAN MONITORING DAN UMPAN BALIK
4.1. Rencana Dokumen Kegiatan Mingguan
Minggu
Ke
1
Tabel 4
Topik Perkuliahan dan Capaian Hasil
Topik
Capaian Hasil
 Menjelaskan metode dan sistem
pembelajaran dan cara evaluasi
pembelajaran (kontrak belajar)
selama satu semester
 Menjelaskan pokok-pokok bahasan
materi kuliah selama satu semester
Mahasiswa dapat memahami dan
menerima metode pembelajaran yang
baru yaitu student centered learning
yang berdasarkan RPKPS via tatap
muka di kelas dan perkuliahan via
web.
2
Konsep perkotaan menurut Yunus,
1989 (yuridis administratif, fisik
morfologi, jumlah penduduk,
kepadatan penduduk, jumlah
penduduk+kriteria tertentu,
fungsinya dalam suatu organic
region) dan menurut Sujarto, 1970
(fisikal, fungsional, administratif,
sosial ekonomi)
Minat mahasiswa meningkat dalam
mengikuti perkuliahan untuk
mencapai target kompetensi
3
Permasalahan kota
4
 Konsep urban extension
 Konsep urban sprawl
 Ekspresi keruangan urban sprawl
 Konsep urban reclassification
 Konsep urban annexation
Tugas mandiri via web
Minat mahasiswa meningkat dalam
mengikuti perkuliahan untuk
mencapai target kompetensi
Minat mahasiswa meningkat dalam
mengikuti perkuliahan untuk
mencapai target kompetensi
5
7
 Megaurban
 Megapolitan
 Metropolitan
Tugas kelompok via web
8
Ujian tengah semester
9
Pembangunan berkelanjutan
6
Jiwa kepemimpinan, manajerial,
organisasi dan keberanian dalam diri
mahasiswa meningkat
Minat mahasiswa meningkat dalam
mengikuti perkuliahan untuk
mencapai target kompetensi
Jiwa kepemimpinan, manajerial,
organisasi dan keberanian dalam diri
mahasiswa meningkat
Tingkat penguasaan materi
perkuliahan bagi mahasiswa dapat
diketahui
Minat mahasiswa meningkat dalam
mengikuti perkuliahan untuk
mencapai target kompetensi
9
Minggu
Ke
10
Tabel 4
Topik Perkuliahan dan Capaian Hasil (Lanjutan)
Topik
Capaian Hasil
11
 Dimensi pembangunan
berkelanjutan
 Green Agenda
 Brown agenda
Beberapa teori kota
12
Upaya pengelolaan kota
13
Tugas kelompok dan seminar di kelas
14
Tugas kelompok dan seminar di kelas
15
Tugas kelompok dan seminar di kelas
16
Ujian akhir semester
Minat mahasiswa meningkat dalam
mengikuti perkuliahan untuk
mencapai target kompetensi
Minat mahasiswa meningkat dalam
mengikuti perkuliahan untuk
mencapai target kompetensi
Minat mahasiswa meningkat dalam
mengikuti perkuliahan untuk
mencapai target kompetensi
Jiwa kepemimpinan, manajerial,
organisasi dan keberanian dalam diri
mahasiswa meningkat
Jiwa kepemimpinan, manajerial,
organisasi dan keberanian dalam diri
mahasiswa meningkat
Jiwa kepemimpinan, manajerial,
organisasi dan keberanian dalam diri
mahasiswa meningkat
Tingkat penguasaan materi
perkuliahan bagi mahasiswa dapat
diketahui
5. RENCANA DOKUMEN MASUKAN DARI MAHASISWA
5.1. Lembar Informasi Balikan Dari Mahasiswa
Umpan balik diperoleh dari mahasiswa yang dilakukan dengan mewajibkan
mahasiswa untuk membuat penilaian atas proses pembelajaran. Dalam hal ini dilakukan
dalam dua format yaitu format terstruktur dan format non terstruktur. Dalam format
terstruktur mahasiswa diminta untuk memberikan pilihan pada berbagai alternatif
jawaban yang sudah disediakan. Sementara itu dalam format non terstruktur, mahasiswa
diberikan kertas kosong sehingga mahasiswa dapat leluasa mengemukakan pendapatnya.
Adapun komponen-komponen yang dinilai oleh mahasiswa antara lain : metode/teknik
penyajian materi, penguasaan materi oleh dosen, sifat komunikatif dosen terhadap
mahasiswa, kemampuan dosen untuk mengembangkan pola pikir kritis analitis
mahasiswa, kemampuan dosen untuk menciptakan student centered learning,
kedisiplinan dosen terhadap waktu, dan sebagainya. Dalam alat ukur ini mahasiswa
diminta untuk tidak menuliskan identitasnya dan dijelaskan bahwa penilaian yang
dilakukan oleh mahasiswa sama sekali tidak ada kaitannya dengan nilai akhir yang akan
10
diberikan ke mahasiswa. Dengan demikian harapannya mahasiswa lebih bersifat obyektif
dan tidak segan-segan untuk memberikan saran dan kritik. Adapun format dari alat ukur
non terstruktur tersebut adalah :
” Silahkan berikan saran dan kritik anda pada kertas kosong untuk proses
penyelenggaraan kuliah Geografi Perkotaan mengenai kinerja dosen misal
metode/teknik penyajian materi, penguasaan materi oleh dosen, sifat komunikatif
dosen terhadap mahasiswa, kemampuan dosen untuk mengembangkan pola pikir
kritis analitis mahasiswa, kemampuan dosen untuk menciptakan student center
learning, kedisiplinan dosen terhadap waktu, dan sebagainya. Saran dan kritik
anda akan sangat berguna untuk penyempurnaan sistem perkuliahan Geografi
Perkotaan berikutnya. Saran dan kritik anda sama sekali tidak ada kaitannya
dengan nilai”.
5.2. Tanggapan (Perbaikan dan Perubahan Rencana)
Sebelum dilakukan tanggapan/umpan balik terhadap evaluasi pembelajaran
berdasarkan lembar balikan mahasiswa, terlebih dulu dilakukan tabulasi dan
penyampaian hasil tabulasi kepada mahasiswa dalam bentuk grafik. Tanggapan dan
perbaikan dilakukan dengan prioritas terhadap butir-butir pertanyaan yang memiliki skor
rendah. Di dalam perancangan pembelajaran periode berikutnya (tahun penyajian
berikutnya) dilakukan perbaikan sesuai dengan kondisi dan kemampuan.
6. PERENCANAAN EVALUASI (GAP DAN AKAR MASALAH)
6.1. Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil pembelajaran dilihat dari nilai akhir yang dicapai oleh mahasiswa.
Adapun kriteria yang digunakan untuk memberikan nilai akhir kepada mahasiswa adalah
dengan berpedoman kepada panduan akademik Fakultas Geografi UGM yaitu :
 Nilai A : bila skor >79
 Nilai B : bila skor 60 - 79
 Nilai C : bila skor 50 - 59
 Nilai D : bila skor 30 - 49
 Nilai E : bila skor < 30
Hasil pembelajaran mahasiswa akan dievaluasi berdasarkan
distribusi nilai akhir
mahasiswa, antara nilai A sampai dengan nilai E seperti tersebut di atas. Arah distribusi nilai
dianggap menggambarkan prestasi dan tingkat pemahaman mahasiswa terhadap materi
11
pembelajaran. Apabila arah distribusi lebih banyak ke kutub nilai A dan B, maka tingkat
pemahaman mahasiswa tinggi dan sebaliknya jika kea rah kutub C, D, dan E, maka tingkat
pemahaman mahasiswa rendah. Hal yang perlu dilakukan adalah evaluasi terhadap proses
pembelajaran.
6.2. Proses Pembelajaran
Evaluasi terhadap proses pembelajaran dilihat dari tiga indikator yaitu desain dan
manajemen kelas, strategi pembelajaran, dan materi pembelajaran.
Tabel 5
Evaluasi Proses Pembelajaran Dengan Indikator Desain dan Manajemen Kelas
No
1
2
3
4
5
6
Komponen
Tujuan
pembelajar
an
Tujuan
pembelajar
an
Alur topik
pembelajar
an
Pembagian
perhatian
Kejelasan
aturan kelas
Kesesuaian
aturan kelas
Tidak jelas
1
Skala Kepuasan Mahasiswa
2 3 4 5 6 7 8
Tidak
memotivasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Memotivasi
Tidak sekuensial
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sekuensial
Tidak merata
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tidak jelas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
Merata
Sangat jelas
Tidak sesuai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat sesuai
9
10
Sangat jelas
Tabel 6
Evaluasi Proses Pembelajaran Dengan Indikator Materi Pembelajaran
No
1
2
3
Komponen
Materi
yang
diberikan
Materi
yang
diberikan
Materi
yang
diberikan
Out of date
1
Skala Kepuasan Mahasiswa
2 3 4 5 6 7 8
Tidak
bermanfaat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
bermanfaat
Tidak menarik
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
menarik
9
10
Up to date
12
Tabel 7
Evaluasi Proses Pembelajaran Dengan Indikator Strategi Pembelajaran
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kompo
nen
Interaksi
penyampa
ian materi
Cara
penyampa
ian materi
Pemilihan
media ajar
Pengguna
an media
ajar
Alokasi
waktu
pembelaja
ran
Penjelasan
yang
diberikan
Strategi
memoti
vasi
Interaksi
dosenmahasis
wa
Kesempat
an
bertanya
Jawaban
yang
diberikan
Kesempat
an
berdiskusi
Skala Kepuasan Mahasiswa
Satu arah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dua arah
Sangat
membosankan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Tidak tepat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
menyenangk
an
Sangat tepat
Tidak memadai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
memadai
Tidak jelas
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat jelas
Membingungka
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat jelas
Tidak memadai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
memadai
Tidak memadai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
memadai
Tidak memadai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
memadai
Tidak memadai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
memadai
Tidak memadai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
memadai
6.3. Hambatan dan Kekurangan
Hambatan dan kekurangan yang diprediksi dapat mengganggu kelancaran proses
pembelajaran antara lain adalah tersedianya sarana dan prasarana, baik yang berupa
perangkat keras maupun perangkat lunak. Keterbatasan ruang dan fasilitasnya perlu
mendapat perhatian.
13
6.4. Kemungkinan Perbaikan
Perbaikan dari hambatan dan kekurangan seperti di atas masih dapat diatasi dengan
berbagai kreasi, misalnya melakukan kerja sama dengan organisasi profesi geografi (Ikatan
Ahli Geografi Indonesia) untuk secara berkala melakukan diskusi tentang profesi geografi.
Dalam penyediaan sarana dan prasarana juga dapat diharapkan dengan banyaknya berbagai
lintas program (crash programme) dalam pengembangan pendidikan tinggi, misalnya adanya
SP4, pemenangan QUE-Project, bantuan SPMA, BOP, dan sebagainya.
6.5. Program Kerja Sama
Kerja sama perlu dilakukan secara lebih permanen antara institusi pendidikan
(Fakultas Geografi UGM) dengan organisasi profesi (Ikatan Geograf Indonesia/IGI) agar
selalu dapat diperoleh informasi terkini tentang perkembangan pelaksanaan profesi
geografi. Kerja sama ini diperlukan untuk menjamin keberlangsungan proses pembelajaran,
khususnya dalam identifikasi modus-modus baru dalam pembelajaran Geografi Perkotaan.
Program kerja sama ini dapat ditinjau kembali ketika institusi pendidikan sudah mampu
menyediakan Laboratorium khusus untuk praktikum atau simulasi pelaksanaan
pembelajaran Geografi Perkotaan.
7. DAFTAR PUSTAKA
Andresen, L., Boud, D., & Cohen, R. (2000). Experience-Based Learning. In G. Dewey,
J.
(1938)
HYPERLINK
"http://www.amazon.co.uk/exec/obidos/ASIN/0684838281/reviewingskillst"
Experience and Education Kappa Delta, then Collier, New York.
Cox, B., Calder, M., & Fien, J. (2005). Module 18: Experiential learning cycle.
UNESCO - ACEID.
Fooley, Understanding Adults Education and Training, 2nd Edition (pp. 225 - 239).
Sydney: Allen & Unwin Publisher.
HONEY P and MUMFORD A (1982) Manual of Learning Styles London: P Honey
Juch, A. (1983) Personal Development: Theory and Practice in Management Training
Shell International, Wiley.
Kelly,
G.A.
(1955)
_
HYPERLINK
"http://www.amazon.co.uk/exec/obidos/ASIN/0393001520/reviewingskillst"
_Theory of Personality : The Psychology of Personal Constructs_ W.W.
Norton, New York.
14
KOLB D A (1984) Experiential Learning: experience as the source of learning and
development New Jersey: Prentice-Hall (0 13 295261 0)
Pfeiffer, W. and Jones, J.E. (1975) A Handbook of Structured Experiences for Human
Relations Training Vols. 1-5, University Associates, La Jolla, California.
http://www.learningandteaching.info/learning/experience.htm
http://www.unesco.org/education/tlsf/TLSF/theme_d/mod18/uncom18.htm
http://www.austlii.edu.au/au/journals/UTSLRev/2001/6.html
http://reviewing.co.uk/research/plerefs.htm
http://reviewing.co.uk/research/experiential.learning.htm#26
http://reviewing.co.uk/research/learning.cycles.htm
15
Download