peluruhan sinar gama

advertisement
TRANFORMASI NUKLIR
Penemuan fisi nuklir oleh Otto Hahn dan F.Strasmann, pada Januari 1939,
menandai dimulainya era nuklir. Penemuan Otto Hahn dan F. Strasmann
merupakan puncak dari penemuan sebelumnya, oleh Enrico Fermi di Italia, JoliotCurie dan Savitch di Prancis. Baik E. Fermi maupun Joliot-Curie pada mulanya
berharap membuat unsur Transuranium Z ( 92) dari interaksi U-235 dengan
netron. Hasil yang didapatkan bukannya unsur-unsur dengan Z ( 92), melainkan
unsur Lanthanium dengan Z= 57, sedangkan Otto Hahn dan F. Strasmann
mendapatkan Ba dengan Z= 56, dan Krypton dengan Z=36. ini adalah fisi nuklir,
yang ditunjukkan oleh pembelahan inti uranium (Z=92) kedalam dua fragmen
yang massanya relatif sama.
Keajaiban reaksi fisi adalah, bersama fisi dibebaskan energi yang sangat hebat,
dan beberapa netron. Fenomena ini kemudian dikembangkan menjadi senjata
pemusnah masal (bom nuklir), dan untuk peningkatan kesejahteraan maanusia
melalui misi reaktor nuklir.
1. Fisi Nuklir
Setelah Otto Hahn dan F. Strasmann mengumunkan penemuannya, Lise Meitner
dan O. R. Frisch mengembangkan teori tentang proses fisi nuklir. Meitner
menyatakan bahwa, bila inti yang menangkap netron tereksitasi dan mengalami
distorsi hingga suatu tingkat yang dapat mengatasi energi permukaan, maka akan
terjadi pembelahan inti kedalam dua fragmen yang massanya sebanding. Sebagian
inti yang tereksitasi dapat mengalami deeksitasi dengan cara peluruhan .
Pecahan-pecahan pembelahan berbeda-beda dalam nomor massa antara 75 dan
160, akan tetapi reaksi pembelahan khas adalah
235
1
236
95
139
1
92 U + 0 n
92 U
38 Sr + 54 Xe + 2 0 n
Ada beberapa ciri penting tentang reaksi ini :
1. Inti 236U terjadi untuk selama kurang dari 10-12 s, sehingga proses pembelahan
dapat dianggap sebagai sesaat
2. Karena nisbah neutron terhadap proton dari 235U lebih besar dari nisbahnya
pada nuklida mantap dalam daerah massa A = 125 pecahan belahan-inti
mempunyai
turah
neutron
dan
terletak
diatas
lengkungan
kemantapan.pecahan-pecahan ini, dengan demikian, mereras beta dalam
sederatan langkah sampai nuklida mantap dengan nomor massa yang sama
terbentuk. Inti 236U pecah dalam banyak cara yang berlainan, dan setiap
pecahan membentuk suatu deret dari tiga atau empat nuklida radioktif,
sehingga lebih dari 200 nuklida radioaktif yang berlainan dihasilkan dari
pembelahan inti. Sebagian besar daripadanya tidak muncul secara alami di
muka bumi.
3. Proses pembelahan inti, yang memerlukan neutron untuk memulai,
melepaskan (secara rerata) 2,5 neutron per pembelahan. Adalah kenyataan ini
yang cepat menarik para ilmuwan, karena itu berarti bahwa suatu rantai reaksi
inti yang dapat berlangsung terus dengan sendirinya menjadi mungkin jika
neutron ekstra yang dilepaskan didalam suatu pembelahan-inti dapat dibuat
untuk memulai peristiwa pembelahan-inti tambahan.
Cacah rerata neutron yang dilepaskan didalam peristiwa pembelahan inti yang
akan meneruskan untuk memulai peristiwa pembelahan-inti yang lain dinamakan
faktor pengali f. Pemeliharaan suatu reaksi rantai mensyaratkan bahwa f lebih
besar dari atau sama dengan 1. Karena secara rerata 2,5 neutron dilepas pada
setiap peristiwa belah-inti yang lain. Ini menguntungkan, karena terdapat prosesproses yang bersaing menyingkirkan neutron dari daerah reaksi.
Ada empat komponen esensial pada setiap reaktor :
1. Bahan bakar, biasanya dalam bentuk batang-batang panjang tereksitasi dengan
pelet uranuim dioksida (UO2) yang diperkaya. Uranium yang diperkaya itu
mengandung 2 sampai 4 persen 235U yang dapat belah, dibandingkan dengan
hanya 0,7 persen seperti di dalam uranium alami.
2. Moderator, biasanya air dibawah tekanan tinggi (100 atm atau lebih), yang
sepenuhnya mengelilingi batang-batang bahan bakar. Pembelahan satu inti
bahan bakar uranium rata-rata membebaskan 2,5 netron dengan energi 2 MeV.
Netron yang dapat melakukan fisi terhadap bahan bakar uranium alam adalah
netron termal dengan energi sekiter 5 eV. Untuk menurunkan energi atau
memperlambat netron tersebut digunakan moderator. Bahan moderator yang
baik adalah zat dengan penampang serapan netron kecil dan dapat
menurunkan energi netron dalam waktu sesingkat mungkin. Netron terutama
kehilangan energi melalui tumbukan elastis dengan inti lain. Bagian energi
yang hilang dalam tumbukan bergantung pada perbandingan massa antara
netron dengan inti yang ditumbuk dan sudut tumbukan. Kehilangan energi
terbesar terjadi jika massa atom moderator mendekati massa netron.
Berdasarkan hal tersebut maka bahan yang paling banyak digunakan adalah
air ringan dan grafit.
3. Batang-batang kendali, biasanya dibuat dari boron. Boron siap menyerang
neutron, sehingga faktor pengali dapat dinaikkan atau diturunkan dengan
menyingkirkan atau menyisipkan batang-batang ini. Untuk menjamin
kelangsungan reaksi berantai, harga faktor multiplikasi sekurang-kurangnya
sama dengan satu. Untuk mengatur jumlah netron yang dapat melakukan fisi
digunakan batang kendali, dengan cara menaikan atau mengurangi seratan
netron.
4. Pendinginan, biasanya air, yang berputar-putar melalui reaktor untuk
menyingkirkan bahang terbangkitkan. Pendinginan itu bertukar bahangnya
didalam satu pendidih yang menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin
uap. Setiap pembelahan inti membebaskan energi yang sangat tinggi, karena
itu diperlukan suatu sistem pendingin atau pengalih energi. Pendinginan
biasanya dilakukan dengan mengalirkan gas atau cairan kedalam raktor yang
selalu bersirkulasi. Syarat medium pemindah kalor yang baik adalah
penampang serapan netronnya kecil, kalor jenis dan daya hantarnya besar,
tidak tepengaruh oleh radiasi, tidak berbentuk padat pada suhu kamar, tekanan
uapnya rendah pada suhu operasi reaktor, viskositas dan rapat massanya
rendah.
Untuk memulai suatu reaktor, batang-batang kendali secara perlahan-lahan
ditarik. Ini untuk menaikkan faktor pengali dengan menurunkan kesempatan dari
neutron untuk ditangkap oleh boron yang tak dapat belah. Bila faktor pengali ini
melampaui 1, reaktor adalah genting. Pada tahap ini peristiwa pembelahan
tunggal, yang diawali oleh neutron sinar-kosmik liar, dapat dengan cepat berlipat
ganda sampai bilyun pembelahan per detik terjadi.
Pembangkit-pembangkit tenaga nuklir menjadi bagian yang makin bertambah
penting dari jaringan daya kita sewaktu pasokan minyak kita berkurang. Daya
nuklir mempunyai keuntungan dengan tidak melepas polutan ke dalam atmosfer,
tetapi hasil-hasil limbah radioaktif yang mengumpul di dalam reaktor harus
disingkirkan setiap beberapa tahun. Pembuangan yang aman dari bahan berbahaya
ini adalah menjadi masalah serius yang akan menjadi lebih genting selagi industri
tenaga nuklir berkembang.
Didalam reaktor nuklir konvensional, jumlah 239Pu yang dihasilkan adalah lebih
kecil daripada jumlah 235U yang dihabiskan. Tetapi, reaktor-reaktor pembiak
(breeder) sekarang sedang dikembangkan yang menghasilkan lebih banyak bahan
yang dapat belah daripada yang mereka konsumsikan. Didalam reaktor-reaktor ini
tidak ada moderator untuk memperlambat neutron.
2. Energi Fisi
Fisi nuklir disertai dengan hilangnya sejumlah massa, yang dibebaskan sebagai
energi. Besarnya energi yang dibebaskan ekivalen dengan massa yang hilang, dan
ini merupakan aspek yang paling menyolok dari reaksi fisi. Sekitar 200 MeV
energi dibebaskan pada setiap reaksi fisi individual.
Energi sebesar tersebut terdistribusi ke dalam energi kinetik fragmen fisi, energi
kinetik netron, sinar gamma pada saat fisi (prompt), serta sinar beta dan gama
yang dibebaskan fragmen fisi (delate).
Rincian distribusi energi fisi adalah sebagai berikut :
- Energi kinetik fragmen fisi 170 MeV
- Energi kinetik prompt netron
5 MeV
- Sinar gamma
16 MeV
- Energi peluruhan beta
9 MeV
jumlah
200 MeV
Nuklida-nuklida berat lainnya yang juga dapat mengalami reaksi fisi dengan
netron termal adalah 233U, 232Np, 239Pu, dan 242Am.
Meluruh adalah proses perubahan suatu radionuklida (inti induk) menjadi inti baru
(anak) dengan cara memancarkan radiasi, yang berlangsung secara spontan tanpa
dapat dipengaruhi oleh kekuatan luar. Kecepatan peluruhan sutu unsur radioaktif
pada suatu saat berbending lurus dengan jumlah atom yang ada pada saat itu.
Dengan berlangsungnya peluruhan, maka jumlah inti induk akan terus
berkembang, demikian juga dengan kecepatan peluruhannya. Kinetika peluruhan
radioaktif sesuai benar dengan reaksi tingkat satu yang secara matematis
dirumuskan :
dN/dt = - N
Dimana  adalah konstante kesebandingan yang dalam hal ini disebut konstante
peluruhan radioaktif dengan dimensi per satuan waktu.
Bentuk integrasi persamaan diatas , yang lebih umum digunakan ialah :
N = No e- t
Log N/No = -t/2,303
Dimana No = jumlah inti induk pada t = 0
Dan N = jumlah inti induk pada waktu = t.
TEORI PELURUHAN ALPHA
Peluruhan  yang terjadi secara spontan dari sejumlah nuklida masih menjadi
masalah yang menantang bagi fisika klasik. Suatu keanehan bagaimana partikel 
dengan energi antara 4 – 9 MeV dapat meloloskan diri dari inti yang dibatasi oleh
penghalang coulomb sebesar ± 30 MeV, yang mencegah masuknya partikel 
dengan energi yang sama dari luar.
Percobaan Rutherford dengan jelas menunjukkan bahwa bila plat tipis dari
berbagai logam di bombardir dengan partikel  berenergi 8-9 MeV, ternyata
seluruhnya dihamburkan keluar tanpa satu pun yang mapu menembus inti unsur
logam sasaran.
Dari dalam dapat keluar
dari luar tidak dapat masuk
Masalah peluruhan  serupa dengan prilaku partikel didalam suatu kotak dalam
mekanika gelombang, dimana partikel dengan energi kurang dari potensial
penghalang yang mengelilingi kotak, pada suatu ketika dapat keluar dari dalam
kotak, walau kemungkinannya kecil, tetapi pasti. Hukum klasik selalu mengira
bahwa amplitudo nol bagi partikel pada dinding dengan potensial penghalang V >
E.
Menurut mekanika gelombang terdapat peluang amplitudo yang kecil tetapi pasti
pada dinding potensial penghalang.
Sebagai akibat partikel didalam kotak pada saat tertentu dapat menerobos dinding
penghalang, seolah ia menemukan suatu trowongan keluar. Gejala demikian
dikenal sebagai efek trowongan (tunnel effect).
PELURUHAN SINAR BETA
Ada tiga jenis peluruhan , yaitu :
1. Pemancaran negatron (-)
2. Pemancaran positron (+) dan
3. Tangkapan elektron (EC)
Bila suatu inti mempunyai kelebihan netron, relatif terhadap isobar yang lebih
stabil, kestabilan yang lebih besar akan dicapai dengan perubahan satu netron
menjadi proton. Proses ini disebut pemancaran negatron atau peluruhan negatron.
1
1
n
p + -1e + v
Bila suatu inti mempunyai kelebihan proton relatif terhadap isobar yang lebih
stabil, kestabilan yang lebih besar dicapai dengan pengubahan suatu proton
menjadi netron, pengubahan ini dapat dilakukan dengan pemancaran positron
(peluruhan positron) atau dengan penangkapan elektron.
Pemancaran positron
1
p
1
n
+
+1e
+ v
Bila dua inti saling berdekatan, penyusunan kembali nukleon dapat terjadi
sehingga terbentuk satu atau lebih inti baru. Proses seperti ini disebut reaksi
nuklir. Inti bermuatan positif dan gaya tolak antara keduanya cukup besar untuk
mencegah keduanya untuk berdekatan sehingga bereaksi, kecuali jika keduanya
saling mendekati dengan kecepatan tinggi. Dalam laboratorium, orang mudah
menimbulkan reaksi nuklir dalam skala kecil yaitu dengan memakai partikel alpa
yang dipancarkan oleh radionuklida atau proton atau inti lebih berat yang
dipercepat dengan berbagai cara. Akan tetapi hanya satu reaksi nuklir yang
terbukti merupakan sumber energi yang praktis dibumi, yaitu fisi inti tertentu bila
ditumbuk oleh neutron.
Dalam reaksi nuklir sebenarnya berkaitan dengan dua langkah terpisah. Pertama
partikel datang menumbuk inti target dan keduanya bergabung untuk membentuk
inti baru yang disebut inti majemuk yang nomor atomik dan nomor massanya
merupakan penjumlahan dari nomor atomik partikel-partikel semula dan
penjumlahan nomor-nomor massanya.
Inti majemuk tidak memiliki “ingatan” bagaimana terbentuknya, karena
nukleonnya tercampur tidak tergantung pada asalnya dan energi yang
membawanya menjadi keadaan tersebut oleh partikel datang dibagi-bagi diantara
nukleon-nukleon tersebut.
Dibawah ini beberapa reaksi yang menghasilkan inti majemuk 147 N* (tanda
bintang menyatakan keadaan eksitasi; inti mjemuk biasanya tereksitasi dengan
jumlah energi sekurang-kurangnya sama dengan energi ikat partikel-partikel yang
datang).
13
1
14
*
7N + 0n
7 N (10,5 MeV)
13
6
C + 11 H
14
7
N* (7,5 MeV)
12
6
C +
2
1
H
14
7
N* (10,3 MeV)
11
6
C +
3
1
H
14
7
N* (22,7 MeV)
Pembentukan dan peluruhan inti majemuk mempunyai tafsiran yang sangat
menarik berdasarkan model nuklir tetes-cairan. Menurut model ini, inti tereksitasi
memiliki keserupaan dengan tetes cairan panas dengan energi ikat partikel yang
dipancarkan bersesuaian dengan kalor penguapan molekul cairan. Tetes cairan
seperti itu pada akhirnya akan menguapkan sebuah atau lebih molekulnya,
sehingga mendinginkannya. Proses penguapan terjadi jika fluktusi acak dalam
distribusi energi dalam tetesan menyebabkan molekul tertentu memiliki energi
cukup untuk melepaskan diri. Demikian juga, inti majemuk mempertahankan
eksitasinya, sampai suatu nukleon tertentu atau sekelompok nukleon tertentu
dalam sesaat ternyata bisa memiliki fraksi yang cukup besar dari energi eksitasi
untuk melepaskan diri dari inti tersebut.
PELURUHAN SINAR GAMA
Sebuah inti dapat berada dalam keadaan ikat yang energinya lebih tinggi daripada
keadaan dasar, seperti juga atom bisa berada dalam keadaaan seperti itu. Inti
tereksitasi diberi tanda bintang setelah lambang yang biasa dipakai. Inti tereksitasi
kembali ke keadaan dasar dengan memancarkan foton yang energinya bersesuaian
dengan perbedaan energi antara berbagai keadaan awal dan keadaan akhir dalam
transisi yang bersangkutan. Foton yang dipancarkan oleh inti daerah energinya
berbeda-beda hingga mencapai beberapa MeV dan secara tradisional disebut sinar
gama.
Sebagai alternatif lain dari peluruhan gama, dalam beberapa kasus inti tereksitasi
dapat kembali ke keadaan dasar dengan memberikan energi eksitasinya kesalah
satu elektron orbital sekelilingnya.Kita dapat membayangkan proses yang dikenal
sebagai konversi internal ini sebagai sejenis efek fotolistrik dimana sebuah foton
nuklir diserap oleh elektron atomik. Elektron yang terpancar memiliki energi
kinetik sama dengan energi eksitasi nuklir yang hilang dikurangi energi ikat
elektron itu dalam sebuah atom.
Kebanyakan inti tereksitasi memiliki umur paroh yang ependek terhadap
peluruhan gama, tetapi beberapa tetap tereksitasi selama beberapa jam. Inti
tereksitasi yang berumur panjang disebut isomer dari inti yang sama dalam
keadaan dasar.
Download