STIRATEGI KEAMANAN BISNIS KORPORAT Perspektif Sosial Politik Oleh M. Fadhil Nurdin, MA.,Ph.D Disampaikan pada: SEMINAR NASIONAL "MEMBANGUN PERTAHANAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI PERSPEKTIF EKONOMI PERTAHANAN' UNIVERSITAS PADJADJARAN Bandung, 27 Juli 2011 STRATEGI KEAMANAN BISN1S KORPORAT Perspektif Sosial Politik Oleh M. Fadhil Nurdin. MA..Ph.D* 081395362053 | [email protected] Pengantar Selama ini kelihatannyakeamanan bisnis Korporat ditafsirkan sebgai keamanan bagi kehadiran dan kegiatan suatu korporat sehingga bisa melaksakan usahanya secara leluasa. Keamanan berhubungan dengan lingkungan dimana korporat melakukan kegitannya. Hal ini menyangkut situasi berupa keamanan fisik maupun berupa keamanan sosial tentunya menyangkut sikap dan prilaku masyarakat setempat terhadap keberadaan korporat. Tidak sedikit pengalaman menunjukan bahwa resistensi masyarakat terhadap suatu korporat dilibatkan oleh ketidak bocoran antara kegiatan yang di lakukannya dengan nilai dan norma yang dianut masyarakat. Pemahaman tentang keamanan hendaknya dilihat juga dari lingkungan masyarakat yang berada pada tempat korporat dilakukan kegiatannya. Oleh karena itu berbicara tentang keamanan bisnis korporat harus dilihat dari dua pihak, pihak korporat dan masyarakat. Harmonisasi hubungan antara kedua belah pihak perlu dibangun dan dipelihara guna menjaga kestabilan kehidupan korporat yang bersangkutan. Buku yang ditulis oleh M. Fadhil Nurdin ini dapat membuka pemahaman akan menambah wawasan untuk memahami akan perlunya harmonisasi antara keberadaan suatu korporat bisnis dengan kehidupan masyarakat setempat. Prof. H.A Djaja Saefullah, MA.Ph.D Guru Besar FISIP Universitas Padjadjaran Semakin maju peradaban manusia semakin tinggi teknologi yang digunakan dan semakin komplek tingkat kebutuhan akan semakin memperluas dan memperbanyak objek yang dikategorikan sebagai objek vital. Umumya sebuah objek dianggap "vital" apabila menyangkut kepentingan publik. Apabila objek vital tersebut terganggu atau diganggu maka kepentingan publik pun akan ikut terganggu. Karena menyangkut kepentingan piihlik inilah maka aspek keamanan Udak dapat disepelekan. Dalam hal ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan yaitu Peraturan Presiden No. 63 dalam rangka pengamanan terhadap berbagai objek vital nasional tersebut Menurut ketentuan yang baru, POLRI menjadi aparatur yang dikedepankan didalam fungsi pengamanan tersebut dan dalam keadaan tertentu POLRI dapat meminta bantuan TNI apabila diperlukan. Dahulu, ketika POLRI masih satu atap dengan TNI, pengamanan objek vital berada di tangan militer. Untuk pengamanan tersebut, TNI mengerahkan tiga batalyon [2.100 prajurit) dimana tugas pengamanan tersebut diserahkan kepada kodam-kodam setempat Namun dengan adanya Undang-undang No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara, TNI kemudian menarik pasukannya dari sejumlah objek vital nasional dan hanya bertugas di bidang pertahanan. Objek vital nasional adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai strategis dan menghasilkan devisa besar kepada negara. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT. ARUN LNG, PT. EXXON Mobil (Kodam Isftanofar Muda], PLTA Slgura-gura, PT. INALUM, PT. Caftex Dumai (Kodam (/Bakit Barisan), Kilang Minyak Plaju dan Sungai Gerong (Kodam II Sriwijaya), PLTU Suralaya, PT. Dirgantara Indonesia (Kodam Hl/Siliwangi), Kilang Minyak Cilacap (Kodam IV/Diponegoro), PLTU Paiton, PLTU dan Petrokimia Gresik ( kodam V/Brawijaya ), PT. Badak LNG Buntang, PT. VICO Muara Badak, UNCCAL Sangata dan PT. UP V Pertaminan Balikpapan (Kodam VI/Tanjung Pura), PT. Nikel Soroako (Kodam Vll/Wirabuana), PT. FIC Tembaga Pura (Kodam XVII/Trikora), dan Puspiptek Serpong (Kodam Jaya). Pada dasarnya, tugas pengamanan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan yang bersangkutan. Selama tugas-tugas pengamanan itu dapat dilakukan oleh satpam, hansip atau polisi. Namun pada masa sekarang bentuk ancaman dapat berubah dan tingkat ancaman terhadap keamanan objek vital tersebut semakin meningkat. Karens itu studi keamanan objek vital merupakan bentuk studs keamanan bisnis korporat yang penting dalam sebuah negara. dalam konteks ini studi penerapan konsep dan strategi keamanan bisnis korporat dalam sebuah negara harus selalu memperhitungkan aspek-aspek ancaman {threat) dan. Kerentanan (vulnerability). Keterkaitan kedua konsep ini memiliki keterkaitan yang erat dalam mewujudkan keamanan nasional. Suatu ancaman terhadap keamanan bisnis korporat di tingkat nasional sebenarnya dapat dicegah dan dikurangi derajat kerentanan keamanannya bukan hanya dengan senjata dan kecanggihan teknologi tetapi juga bersama dengan masyarakat, Buku ini pada intinya ingin menyampaikan informasi bahwa keamanan merupakan bagian dari kebutuhan hidup bermasyarakat dalam sebuah negara dan pergaulan internasional. Studi tentang keamanan bisnis korporat menjadi semakin penting untuk dipelajari dan bukan hanya berasaskan pendidikan militer, ekonomi dan politik tetapi juga sosial kemasyarakatan. Didalam upaya untuk memahami permasalahan dunia bisnis di satu pihak dengan keamanan dan situasi kemasyarakatan ternyata perlu dipahami secara saintifik, dimamis dan terintegrasi. Hal ini disebabkan karena satu sama lain saling terkait sehingga upaya-upaya penyelesaiannya memerlukan pendekatan yang "relatif holistik". Dengan demikian keharmonisan hidup manusia mampu diwujudkan. Keamanan Nasional dan Pertahanan: Konsepsi dan Strategi Konsep keamanan clan pertahanan selalu dipergunakan karena kedua konsepsi ini senantiasa memiliki hubungan erat dengan pengupayaan keamanan pertahanan dan pengembangan kekuatan (Buzan, 1991:12). Salah satu aspek keamanan yang sangat sensitif bagi negara adalah merupakan ancaman. Istilah ini dipersepsikan sebagai bentuk gangguan langsung dan berbahaya terhadap kedaulatan, integritas, dan. Kelangsungan hidup suatu negara . Militer dan aparat keamanan negara lainnya merupakan. alat utama penjamin keamanan nasional. Pada dasarnya terdapat dua macam bentuk ancaman yang dihasilkan dari pengembangan instrumen militer. Pertama, berasal dari senjata yang menghasilkan ancaman penghancuran yang miliki oleh satu aktor, dimana hal ini lebih dikenal dengan dilema pertahanan {defense dilemma). Kedua, adalah berasal dari senjata yang dimiliki aktor lain di sistem yang menghasilkan bentuk ancaman kekalahan, dimana hal ini dikenal dengan dilema keamanan {security dilemma) (Buzan, 1991:2711, Dalam konteks Indonesia, konsep keamanan sering digunakan istilah yang mengandung pengertian luas yaitu HANKAMTA (IPertahanan Keamanan Semesta) yang merupakan satu bentuk Pertahanan Keamanan Nasional. Isilah HANKAMTA ini pada hakikatnya merupakan hasil upaya total yang memadukan segenap potensi dan kekuatan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dalam sistem Pertahanan Keamanan yang perlu diwujudkan adalah Keamanan Nasional yang dapat memelihara perkembangan dan kestabilan yang dinamik segenap kehidupan bangsa. 'Pertahanan Keamanan Semesta memiliki prinsip dasar antara lain : 1) Pertahanan Keamanan Semesta adalah upaya pengerahan seluruh kekuatan nasional secara total dan integral dengan mengutamakan kekuatan militan dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan RI, menjalin keutuhan bangsa serta mengamankan segala usaha mencapai tujuan nasional. 2) HANKAMTA mencakup segenap kegiatan, persiapan dan penggunaan seluruh kekuatan dan wilayah nasional, termasuk segala daya mampu yang berada di atas dan di dalamnya untuk pertahanan keamanan negara dan bangsa Indonesia. 3) HANKAMTA bersifat total dalam subyek, objek dan metoda dengan ABRI sebagai kekuatan inti dan rakyat sebagai kekuatan dasar untuk menghadapi hakikat tantangan dalam segala bentuk dan perwujudannya. Sedangkan konsepsi keamanan nasional ( national security) terkait dengan pembangunan peraturan dan penyelenggaraan keamanan dan kesejahteraan di segala aspek kehidupan nasional secara terpadu, selaras, seimbang dan serasi dalam rangka menciptakan kehidupan yang semakin maju, adil dan makmur. Keamanan nasional pada dasarnya menyangkut tiga unsur yaitu : kedaulatan negara, integritas bangsa, keamanan serta pengamanan pembangunan nasional. Selain itu keamanan nasional memiliki fungsi untuk menjamin dan meningkatkan kondisi kualitas kehidupan sosial kemasyarakatan sebuah negara bangsa (nation state) – Fungsi ini kemudian dijabarkan secara lebih khusus menjadi fungsi keselamatan menjadi masyarakat (public safety), fungsi perlindungan masyarakat (community protection), fungsi ketertiban umum, penegakan hukum dan ketertiban masyarakat (law enforcement and good order)serta fungsi pertahanan nasional (national defence). Strategi keamanan nasional merupakan seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakan berbagai kekuatan nasional yaitu teknologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan militer baik dalam masa damai maupun perang untuk mendukung pencapalan tujuan-tujuan yang dltetap"kan oleli politik nasional. "Maka dari itu, strategi naskmal sebagai rencana dan pelaksanaan harus fleksibel, dinamis disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan disamping nilai "seni". Keamanan Objek Vital Nasional Perkembangan lingkungan strategis di era globalisasi saat ini dan di masa yang akan datang begitu cepat dan dinamis. Tantangan dan permasalahan di masa yan& akan datang cenderung, semakin kompleks. Perkembangan dan kemajuan teknologi komunikasi, transportasi, informatika berpengaruh besar terhadap perubahan ingkungan strategis. Perkembangan ini merubah persepsi ancaman yang mungkin terjadi terhadap objek vital suatu negara. pengamanan objek vital dalam hal ini industri strategis merupakan upaya untuk melindungi aset dan keberlangsungan aktivitas industri strategis dari berbagai ancaman yang secara umum masalah keamanan objek vital ini dapat muncul dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Masalah keamanan terhadap objek vital nasional secara garis besar dibagi menjadi dua bagian yaitu internal dan eksternal. Permasalahan internal mencakup : Pertama, kondisi dan kelemahan dalam pengelolaan aspek Fisik ( bangunan) dan aksebilitas lokasi. Kedua, ketemahan penggunaan peralatan peratatan, teknologi dan pengamanan data. Ketiga, kelemahan dalam manajemen sumber daya manusia. Keempat, kelemahan dalam personil pengamanan. Sedangkan masalah keamanan eksternal perusahaan dapat berasal dari peristiwa manusia diluar perusahaan baik secara individu maupun kelompok. Perilaku alam dapat berupa bencana alam sedangkan perilaku manusia di luar perusahaan dapat muncul sebagai akses untuk memasuki objek vital atau akibat ketidakharmonisan hubungan sosial perusahaan dengan imtivida, ixktmpak, atau koatcmitas yattg berada di sekitar Iokasi perusahaain. Konflik juga dapat muncul dari orang-orang yang memang dengan segaja mengancam perusahaan. Ancaman eksternal juga dapat berasal dari politik negara lain contohnya dalam bentuk persaingan dagang, kebijakan negara lain yang bertentangan dengan kebujakan nasional indonesia sampai pada ancaman terorisme.Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga keamanan dari berbagai gangguan baik internal maupun eksternal antara lain: 1) Meminta bantuan keamanan profesional bertaraf internasional 2) Meminta instansi bersenjata menjaga keamanan perusahaan 3) Melakukan pemberdayaan masyarakat (community development) Strategi Pengamanan Masa Depan Globalisasi merubah tatanan kehidupan sosial, ekonomi serta pola dan sistem pertahanan, sehingga mempengaruhi pola kehidupan dalam dimensi nasional. antar negara. regional dan internasional Hal Ini diakibatkan kemajuan dalam bidang teknologi informatika yang kemudian merubah kehidupan manusia secara mendasar dalam menjalankan bidang politik, ekonomi, sosial dan sistem pertahanan. Telah terjadi suatu revulusi informatika tanpa mengenal letak geografis dan batas-batas negara yang dicapai melalui akses internet global yang berbasis teknologi informasi. Sistem pengamanan industri pada objek vital atau strategis yang baik adalah pengamanan yang sedikit mungkin melibatkan unsur tentara (militer) termasuk kepolisian. Karena tentara atau polisi merupakan alat keamanan negara yang berkewajiban mengamankan situasi dan kondisi negara secara nasional. Sedangkan strategi pengamanan industri yang baik adalah dengan mulai menerapkan konsep pengamanan berbasis masyarakat (komunitas) yaitu dengan cara melibatkan sekitar dalam proses pengamanan, baik pengamanan secara langsung maupun tidak langsung.Pengamanan langsung antara lain dapat dilakukam dengan cara memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk menjadi petugas satuan pengamanan di industri strategis yang bersangkutan. Sedangkan pengamanan tidak langsung langsung, yaitu dengan cara melibatkan masyarakat kedalam ekosistem industri apakah dengan cara memberikan lahan penghidupan/kesejahteraan kepada masyarakat sekitar melalui pemberian prosentase keuntunugan bagi kemajuan daerah maupun dengan cara memberikan "kesempatan melalui keterlibatan masyasakat dalam pengelolaan lingkungan sekitar industri.Industri objek vital nasional harus mengupayakan semaksimal mungkin menerapkan sistem pengamanan berbasis masyarakat (komunitas] antara Iain dengan cara: 1) Melibatkan masyarakat sebagai petugas satuan pengamanan; 2) Memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar untuk mencari penghidupan dengan cara berdagang; 3) Memberikam kesempatan kepada masyarakat (dalam pengertian luas) untuk ikut memiliki saham perusahaan; 4) Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mengajukan proyek-proyek pembangunan bagi daerah sekitar; Secara sosiologis perusahaan dapat dipandang sebagai sebuah komunitas berbeda dengan masyarakat pada umumnya yarg ada di sekitarnya. Secara geografis perusahaan berada didalam wilayah tempat masyarakat berada. Secara sosio-geografis perusahaan dapat dipandang sebagai sebuah komunitas yang berada di tengah-Umgah atau di dalam suatu masyarakat sekitarnya. Antara komunitas perusahaan dengan masyarakat sekitarnya terjadi interaksi sosial. ancaman dari masyarakat sekitarnya merupakan salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat disosiatif. Ancaman dari masyarakat sekitar terhadap komunitas perusahaan dapat terjadi sebagai reaksi masyarakat sekitar terhadap perilaku komunitas perusahaan yang di rasakan merugikan atau mungkin bahkan mengancam masyarakat sekitar. Ancaman dari masyarakat seikitar terhadap komunitas perusahaan tidak akan terjadi jika interaksi sosial antara masyarakat sekitar dengan komunitas perusahaan mengarah kepada bentuk asosiatif. Jika komunitas perusahaan menginginkan tidak adanya ancaman dari masyarakat sekitar, maka komunitas sekitar harus menciptakan bentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan masyarakat sekitar. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang mungkin terjadi antara komunitas perusahaan dengan masyarakat sekitarnya ini apat digambarkan dalam skema berikut Bentuk pengamanan masa depan diperlukan model pengamanan terpadu dimana segala bentuk gangguan keamanan ditanggulangi menggunakan sistem persenjataan dan teknologi modern dan termasuk juga persemjataan sosial secara sinergi dan serasi yang harus dilaksanakan di wilayah operasi pada semua kegiatan usaha dan diarahkan kepada kesejahteraan masyarakat yang menjadi unsur utama di kawasan lokal dan merupakan bagian dari semua wilayah keamanan nasional. Sesuai dengan konsepsi keamanan, sistem ini mencakup seluruh daya mampu yang disiapkan secara terpadu dan terpimpin yang didasarkan pada keyakinan. dan. kakuatan sendiri. Seluruh sumber daya dan. orasarana didayajgunakao, karena dengan mendayagunakan seluruh kemampuan dan kekuatan, akan memaksa perlawanan pihak luar maupun dari daliam untuk berpikir dengan cermat sebelum mengganggu masuk wilayah kegiatan usaha objek vital. Strategi ini merupakan strategj menangkal. yaitu strategi untuk mencegah dan atau mengatasi gangguan terhadap semua kegiatan usaha. Pengamanan Bersama Masvarakat Lokal Membangun suatu sistem keamanan bersama masyarakat, pada hakikatnya adalah usaha dari satu sistem keamanan berkelanjutan yang ditujukan untuk tujuan mengamankan seluruh warga masyarakat, yaitu dengan prinsip mengatasi masalah dan sekaligas meningkatkan kualitas hidup manusia. Hakikat usaha membangun masyarakat seperti ini merupakan proses perubahan struktur yang harus muncul dari masyarakat, dilakukan oleh masyarakat dan hasilnya ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat Secara konseptual sistem keamanan seperti diatas dapat dilakukan secara bersamaan dengan usaha community development yang diartikan sebagai proses perubahan dari satu keadaan kepada keadaan lain yang lebih baik. Perubahan ini dapat terjadi dari satu atau dua orang maupun lebih yang mempunyai otoritas dalam pengambilan keputusan, semakin banyak atau semua warga masyarakat mengambil keputusan tentang masalah keamanan dan semakin luasnya pernyataan seseorang dalam kegiatan kerjasama, maka akan semakin optimal pencapaian kesejahteraan mereka. Konsep community development termasuk dalam sistem keamanan dapat dipandang sebagai pembangunan keamanan alternatif yang berbasis komunitas. Penutup Pemerintah dan pihak perusahaan yang menjadi objek vital negara telah mengambil beberapa kebijakan dalam mengupayakan keamanan bagi objek vital. Pemerintah telah mengeluarkan Undang-undang No. 3 Tahun 2002 dan Kepres No. 63 Tahun 2004. Kebijakan yang diambil perusahaan dapat dengan melakukan community development atau meminta bantuan jasa penyedia keamanan internasional. Strategi untuk mencegah terganggunya keamanan di semua kawasan objek vital nasional, perlu dipandang sebagai bagian dari sistem keamanan di dalam negeri yang harus didukung oleh daya dukung dan juga sarana teknologi. Sistem pengamanan ini harus diwujudkan dari segenap sumber daya dalam melaksanakan pola keamanan sebagai bagian integral dari Strategi Keamananan Nasional. Membangun suatu sistem keamanan objek vital bersama masyarakat lokal, karena pada hakikatnya usaha ini merupakan satu sistem keamanan berkelanjutan yang ditujukan untuk mengamankan perusahaan dan seluruh warga masyarakat, yaitu dengan prinsip mengatasi masalah dan sekaligus meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat lokal ke arah yang lebih baik. Menurut perspektif sosiologis, keberadaan masyarakat di sekitar lokasi objek vital dan atau di sekitar tempat tinggalnya dilalui oleh sarana/instalasi objek vital kiranya tidak selalu merupakan gangguan atau ancaman. Upaya memperkenalkan keberadaan perusahaan (sosialisasi) hingga melibatkan unsur masyarakat pada salah satu unit kegiatan perusahaan mutlak dilakukan. Hal ini dapat menumbuhkan citra positif perusahe an yang lebih lanjut menimbulkan rasa ikut memiliki hingga ikut bertanggung jawab terhadap keberadaan perusahaan tersebut Semua ini dapat dilakukan dengan melakukan relasi yang intensif melalui berbagai program perusahaan. Referensi: Keamanan Bisnis Koiporat: Strategi Pengamanan Bersama Masyarakat, Bandung, Unpad Press, 2009.