PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA

advertisement
PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
PERILAKU SEHAT
PERILAKU SEHAT
PERILAKU
SEHAT
Budaya dan
Kesehatan
Faktor Budaya
dalam
Psikopterapi
Psikopatologi
antar Budaya
Kebudayaan dan Kesehatan
BUDAYA
Kata budaya diambil dari bahasa sansekerta,
yakni “buddhayah”, kata ini memiliki arti bahwa
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan
akal serta budi manusia, sedangkan secara
harfiah budaya merupakan cara hidup yang
digunakan
kelompok
masyarakat
yang
diturunkan dari generasi sebelumnya kepada
generasi berikutnya. Adapun perbedaan antara
agama, politik, pakaian, lagu, bangunan, suku,
bahasa ataupun karya seni akan membuat
terbentuknya suatu budaya.
KESEHATAN
Menurut undang-undang, kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup
produktif secara sosial dan ekonomi. Dimana
upaya kesehatan yang dilakukan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan
dibangun
serta
oleh
pemerintah
juga
masyarakat. Itulah mengapa budaya sangat
berperan erat dalam pembentukan jenis ragam
kesehatan karena masyarakat ikut serta
didalamnya.
Aspek kesehatan, Menurut G.M Foster
(1973)
• Pengaruh Tradisi
Cina- Foot Binding (Pengikatan Kaki)
• Sikap Fatalistis
Islam-anak titipan Tuhan
• Sikap Ethnosentris
Kelompok yang anti makan daun singkong
• Pengaruh Norma
Indonesia-Program KB
• Pengaruh Nilai
Konsumsi Beras
• Pengaruh unsur budaya yang dipelajari dari
tingkat awal pada proses sosialisasi terhadap
perilaku kesehatan
Anak yang tidak suka sayur
.
• Pengaruh konsekuensi dari inovasi terhadap
perilaku kesehatan.
• Bank Sampah
Psikopatologi antar Budaya
Psikopatologi
Psikopatologi atau sakit mental adalah sakit yang
tampak dalam bentuk perilaku dan fungsi
kejiwaan yang tidak stabil.Istilah psikopatologi
mengacu
pada
sebuah
sindroma
yang
luas,meliputi ketidak normalan kondisi indra,
kognisi, dan emosi.
Chaplin juga menyatakan psikopatologi adalah
cabang psikologi yang berkepentingan untuk
menyelidiki penyakit atau gangguan mental dan
gejala-gejala abnormal lainnya
Alexander Theron mendefinisikan psikopatologi
dengan penyakit jiwa atau gangguan jiwa
(mental disorder) dimana gangguan jiwa terdiri
dari ketidakmampuan berfungsinya seseorang
sebegitu jauh sehingga ia tidak dapat mencapai
pemuasan yang cukup memadai terhadap
kebutuhan-kebutuhan jasmani dan perasaannya
bagi dirinya sendiri dan sebegitu jauh ia tak
mampu memenuhi persyaratan-persyaratan
tingkah laku yang dituntut oleh masayarakat
dimana ia hidup.
Jadi pengertian ini menunjukkan bahwa
manusia sebagai individu dan sebagai anggota
masyarakatnya tidak mampu berfungsi baik
dalam pemenuhan kebutuhan rohaniyah untuk
kehidupan pribadinya sendiri dan juga untuk
kebutuhan lingkungannya. Ketidakmampuan
inilah yang menjadi sumber pokok dari apa yang
disebut gangguan jiwa.
Berikut merupakan klasifikasi
gangguan mental
WHO(1990) mengembangkan suatu “Klasifikasi
Internasional tentang penyakit-penyakit” (ICD10 = Internasional Classification of Diseases).
Para Penderita Gangguan Mental (Mental
Disorder) ditempatkan dalam kategori-kategori
sebagai berikut :
1. Gangguan mental organik seperti penyakit dan
dementia (karena faktor organik seperti
penyakit Huntington dan Parkinson) Alzheimer.
2. Gangguan mental karena penggunaan
substansi psikoaktif: seperti alcohol, tembakau,
kanabis, candu, kokain dan halusinogen.
3. Gangguan schizophrenia dan delusional:
seperti paranoia, katatonik, schizophrenia dan
delusi.
4. Gangguan-gangguan afektif: seperti gangguan
mood manic dan depresif.
5. Gangguan-gangguan neotorik: seperti phobia
kecemasan, obsesi, amnesia, kepribadian ganda,
hipochondria,
dan
neurasthenia
(syndrome
kelelahan).
6. Ketakberfungsian fisiologis: seperti anorexia,
obesity, insomnia, ngelindur dan ketakberfungsian
seksual (kekurangan hasrat, penikmatan atau
respon).
7. Gangguan kepribadian: seperti impulsif, kepribadian
yang tergantung, persoalan identitas gender, perjudian
patologis, mudah terbakar, dan pencurian; termasuk
abnormalitas dalam hal preferensi seksual (fetishiem
exhibitionism,
voyeurism,pedophilia,
tetapi
homoseksualitas tidak).
8. Keterbelakangan mental:seperti perkembangan
metal yang terhambat (IQ rendah).
9. Gangguan-gangguan perkembangan: seperti
bahasa, aphasia, kesulitan membaca, autisme
dan hiperkinesis.
10. Gangguan-gangguan masa kanak-kanak:
seperti persaingan antarsaudara kandung,
ngompol dan gagap.
FAKTOR BUDAYA DALAM PSIKOTERAPI
Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu istilah umum yang
dikembangkan untuk merujuk pada suatu
praktek yang melibatkan seorang pasien dan
seorang penyembuh dalam suatu hubungan
personal,
tujuannya
menghilangkan
penderitaan pasien karena suatu gangguan
psikologis atau permasalah psikologis
KESIMPULAN
Perilaku kesehatan merupakan hasil dari budaya
dimana individu itu berasal. Baik buruknya
perilaku kesehatan individu tergantung dirinya
menyikapi
dan
menilai
tentang
suatu
pengetahuan tentang kesehatan.
Download