PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN PADA USIA DEWASA AWAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: R.A. Andini Avriyani NIM : 009114102 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN PADA USIA DEWASA AWAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: R.A. Andini Avriyani NIM : 009114102 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI …Bismillâhirrahmânnirrahîm… Kupersembahkan karya sederhanaku ini untuk : ALLAH SWT…atas anugerahNya, bimbinganNya, dan setiap kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku Ibu Dra. Sri Agustini tersayang yang telah sabar membimbingku, memberiku pilihan untuk masa depanku,…ure truly my wonder woman Ema R.M. Akib Rusdi Tjekyan tercinta yang selalu “ada” untukku, menjagaku dengan baik…I miss u so much….smoga slalu bahagia disisiNya Terima kasih atas segala kasih sayang dan cinta yang tak terbatas, doa yang tak kenal waktu...tidak ada kata dan waktu yang cukup, untuk dapat mengungkapkan rasa terima kasihku pada kedua orang tuaku…. Saudaraku tersayang, Didi, Deni, Iman yang selalu mengingatkanku dan membantuku…luv u all Semedi dan orang-orang terdekatnya….makasi buat dukungan, bantuan, dan pelajaran hidup yang kita habiskan bersama…u all already be a part of my life…and I’m greatfull to know it…luv u all…my new family Semua Guru, dan Dosenku…terima kasih untuk semua ilmu yang berguna bagiku….semua orang yang pernah “mengajariku” untuk menjadi lebih baik dan dewasa iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah menghilangkan dari padamu bebanmu. Yang memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesumgguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah see lsai (dari suatu urusan). Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Q.S.Asy Syarh; 1-8). …..And sure they tell u, you’ll never pull through, don’t hestitate, stand tall and say...I can make it through the rain, I can stand up once again, on my own, and I know that I’m strong enough to main, everytime I feel afraid I hold tight it to my faith and I live one more day and I make it through the rain... (Mariah Carey). Hadapilah kesulitan saat mereka masih mudah diatasi (Lao Tze, Tao Te Ching). …And there’s a hero comes along, with the strenght to cary on and u cast ure fear aside and u know u can suvive so when you feel like hope is gone, look inside u and be strong and you’ll find and see the truth…. That a hero lies in you… (Mariah Carey). v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Kecerdasan Emosional Dan Kemandirian Pada Usia Dewasa Awal. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Penulis menyadari adanya berbagai permasalahan dan kendala yang muncul saat melaksanakan dan menyusun penelitian ini. Proses penulisan ini dari awal sampai akhir sangat banyak melibatkan kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : a Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. b Ibu Sylvia CMYM., S.Psi., M.Si. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) dan dosen penguji. c Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, MS. selaku dosen penguji. d Ibu ML. Anantasari, S.PSi., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan sabar memberikan arahan, bimbingan, dan juga motivasi selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini….makasi banyak ya bu. e Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si. yang telah menjadi dosen pembimbing akademik penulis. f Semua dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas segala bimbingan dan bantuannya selama ini. vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI g Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mas Gandung, Mas Muji, Mas Doni, Mbak Nanik, Pak Gik, terima kasih atas keramahan dan kesabarannya dalam memberikan informasi, fasilitas, dan bantuannya selama kuliah. h Teman-teman yang telah membantuku dalam pengumpulan data penelitian, dan mengajarkanku bersahabat dengan program statistik. i Ibu dan Ema, terimakasih untuk segalanya yang tak terucap…I love you so much…ure the best that I ever had…. j Didi, Deni, Iman…my bodyguard….let make our dream come true… amien… k Mbak Endang…dan keluarga-keluargaku yang membantuku…terima kasih banyak. l Teman-teman Semedi…..icha dan mas yudi, rini dan mas totox, ulin dan wicak, ete dan mas didik, sinta dan didi, tiwuk dan dion, ellen dan “calonnya”, vivi dan popo, poe dan ucup, ria dan mas adi….luv u all guys… makasi buat dukungannya yang selalu ada, buat bantuannya, buat waktu yang telah kita habiskan bersama….makasi buat smuanya (I can’t mention it one by one…coz it too much to say)…makasi telah menambah warna lain dalam hidupku… m Teman-teman kos Candi Indah dan orang-orang dekatnya…dina, anton, vira, sonny...makasi da banyak dibantuin ya...cptn lulus sana, ka yoz, espc.mira.…makasi ya buat bantuannya, semangatnya, waktunya, dan vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masukannya….ayo mir, tinggal dikit lagi kok loyo…. n Ma best pren….indah n cuit…makasi dah disemangatin n masukannya juga…aq tau mau kmana kalo lagi suntuk jika ada kalian ;)…. o Anca-anca…..akhirnya sampe jg awak ke titik perjuangan yang telah kalian lewati dulu…doakan aq cepat menyusul ke tahap selanjutnya….thanks ya guys….friendship never ending story p O’ox…temen seperjuangan….cayo !!!! dikit lagi kelar kok ox…thanks ya dah dibantuin kmaren, ditemenin, disupport…thanks 4 being my trully friend…posisi kita sama sekarang ;) q Teman-teman KKN ku, espc.tari n vica….makasi buat dukungan, masukan selama ini…kalian membantuku melewati smuanya dengan baik. r Vera n ike…aq pulang..tapi ga lama…thanks ya guys…buat “peringatannya” kalo aq dah terlalu lama di jogja. s Orang-orang yang pernah dekat denganku….terima kasih untuk memberiku pengalaman dan dukungan. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna, sehingga kritik dan saran akan penulis terima dengan hati terbuka. Akhir kata, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Yogyakarta, Agustus 2008 Penulis viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ix PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN PADA USIA DEWASA AWAL R.A. Andini Avriyani Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal. Arah hubungannya adalah semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi kemandiriannya, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosional semakin rendah kemandiriannya. Jenis penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Subjek penelitian adalah usia dewasa awal di Yogyakarta dalam rentang usia 22-25 tahun, dan dengan tingkat pendidikan yang sama, yakni S-1 atau D-3. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan skala. Skala digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan emosi dan variabel kemandirian. Melalui uji kesahihan, 62 aitem skala kecerdasan emosional dinyatakan 21 aitem yang gugur dan 41 aitem yang sahih, dengan koefisien reliabilitasnya sebesar 0,971. Sedangkan dari 60 aitem skala kemandirian dinyatakan 22 aitem yang gugur dan 38 aitem yang sahih dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,950. Hasil analisis data menyatakan bahwa sebaran data normal dan memiliki korelasi linier. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson melalui program SPSS for windows versi 12.00, dengan taraf signifikansi 0,05 (1 ekor), diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,812 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,05). Artinya ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal. x PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE AND AUTONOMY OF EARLY ADULTHOOD R.A. Andini Avriyani Faculty of Psychology Sanata Dharma University Yogyakarta This research was aimed to find the correlation between emotional intelegence and autonomy on early adulthood. The purposed hypothesis was there is a positive correlation between emotional intelligence and autonomy of early adulthood. The higher emotional intelligence, the higher autonomy level. On the contrary, the lower emotional intelligence, the lower autonomy level. The research type was a correlation research. The subject of this research are early adulthood which range of age between 22-25 years old, and with the same education level, that is bachelor’s degree and academician degree. The method which is used to collect data in this research by propagated the scale. The scale measure the emotional intelligence variable and the autonomy variable. Through validity tested, 62 items of emotional intelligence scale have been explained that were 21 items lossed and 41 items were valid with reliability coefficient was 0,971. Then for autonomy scale, from 60 items have been explained that were 22 items lossed and 38 items were valid with reliability coefficient was 0,950. The result of data analysis declared that the data distribution is normal and had a linear correlation. The research data was analysis used Pearson’s product moment through SPSS program for windows 12.00 version, with significant standard 0,05 (one-tailed). The correlation coefficient (r) was 0,812 with probability 0,000 (p<0,05). The result means that there was a positive correlation between emotional intelligence and autonomy of early adulthood. xi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ ix ABSTRAK ...................................................................................................... x ABSTRACT .................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 9 D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11 A. Kecerdasan Emosional ............................................................................... 11 1. Pengertian Kecerdasan Emosional ........................................................ 11 2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional ..................................................... 13 xii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional ................. 16 B. Kemandirian .............................................................................................. 18 1. Pengertian Kemandirian ....................................................................... 18 2. Aspek-aspek Kemandirian ..................................................................... 21 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ................................. 22 C. Usia Dewasa Awal ..................................................................................... 28 1. Batasan Usia Dewasa Awal .................................................................. 28 2. Perkembangan Usia Dewasa Awal ........................................................ 29 D. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Kemandirian Pada Usia Dewasa Awal .............................................................................................. 33 E. Hipotesis Penelitian........................................................................ ........... 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 37 A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 37 B. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................................. 37 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................ 37 1. Kecerdasan Emosional ................................................................. 37 2. Kemandirian .................................................................................. 39 D. Subjek Penelitian .................................................................................... 41 E. Metode Dan Alat Pengumpulan Data ..................................................... 42 1. Skala Kecerdasan Emosional ........................................................ 44 2. Skala Kemandirian ........................................................................ 45 F. Validitas Dan Reliabilitas ........................................................................ xiii 46 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Validitas ......................................................................................... 46 2. Analisis Aitem ............................................................................... 47 3. Reliabilitas ..................................................................................... 47 G. Metode Analisis Data ............................................................................. 48 H. Prosedur Penelitian ................................................................................. 48 I. Uji Coba Alat Penelitian ......................................................................... 49 1. Pelaksanaan Uji Coba Alat Penelitian ..................................... 49 2. Hasil Uji Coba ......................................................................... 50 a. Skala Kecerdasan emosional ............................. ...... 50 1) Analisis Aitem ................................................. 50 2) Reliabilitas ...................................................... 52 b. Skala Kemandirian .................................................. 52 1) Analisis Aitem . ............................................... 52 2) Reliabilitas ..................................................... 55 BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ............................ 56 A. Pelaksanaan Penelitian ........................................................................... 56 B. Hasil Penelitian........................................................................................ 57 A Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 57 B Hasil Uji Asumsi ........................................................................... 61 1. Uji Normalitas ......................................................................... 61 2. Uji Linearitas ........................................................................... 62 C Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 63 xiv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI C. Pembahasan ............................................................................................ 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 71 A. Kesimpulan ............................................................................................. 71 B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 71 C. Saran ....................................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 73 LAMPIRAN .................................................................................................... 76 xv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 1. Skor Jawaban Pada Skala Kecerdasan Emosional Dan Skala Kemandirian ............................................................................... 44 Tabel 2. Blue Print Skala Kecerdasan Emosional .............................................. 45 Tabel 3. Blue Print Skala Kemandirian .............................................................. 46 Tabel 4. Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional Sebelum Uji Coba ............................................................................................... 50 Tabel 5. Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional Setelah Uji Coba ................................................................................... 51 Tabel 6. Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional Untuk Penelitian .................................................................................... 52 Tabel 7. Penyebaran Aitem Skala Kemandirian Sebelum Uji Coba ................... 53 Tabel 8. Penyebaran Aitem Skala Kemandirian Setelah Uji Coba ..................... 54 Tabel 9. Penyebarab Aitem Skala Kemandirian Untuk Penelitian ...................... 54 Tabel.10 Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................. 58 Tabel 11. Deskripsi data penelitian ...................................................................... 58 Tabel 12. Kriteria kategorisasi tingkat kecerdasan emosional ............................ 60 Tabel 13. Kriteria kategorisasi tingkat kemandirian ............................................ 61 Tabel 14. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .................................................. 62 Tabel 15. Uji Linearitas ........................................................................................ 62 xvi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Skala Penelitian (Sebelum Uji Coba).............................................. 76 Lampiran B Tabulasi Uji coba ............................................................................77 Lampiran C. Uji Validitas dan Reliabilitas ...........................................................78 Lampiran D. Skala Penelitian (Setelah Uji Coba) ................................................79 Lampiran E. Tabulasi Penelitian ..........................................................................80 Lampiran F. Uji Normalitas, Uji Linearitas, dan Uji Hipotesis ...........................81 xvii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Kemajuan zaman yang semakin pesat membawa dampak dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Nilai-nilai kehidupan yang sebelumnya dianutpun telah mengalami pergeseran. Persaingan antar individu juga semakin ketat, sehingga individu dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas diri dan mampu bersaing sesuai dengan tuntutan zaman. Kemandirian merupakan salah satu ciri kualitas hidup manusia yang memiliki peran penting bagi kesuksesan hidup seseorang (Nawawi, 1998). Sifat dan sikap yang mengiringi individu yang mandiri antara lain adalah tekun, rajin, senang bekerja, sanggup bekerja keras, berdisiplin, gigih, mampu bersaing dan mampu pula bekerja sama, jujur, mempunyai cita-cita dan tahu apa yang harus dilakukannya untuk mewujudkannya, tidak mudah putus asa, dan lain-lain. Individu yang mandiri mengandalkan dirinya sendiri dalam merencanakan dan membuat keputusan penting bagi hidupnya, serta bertanggung jawab. Tanggung jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab atas kehidupan pribadi, menjadi diri sendiri, dan menentukan arah sendiri (Stein dan Book, 2004). Endang Rukmana (24 tahun), sebagai contoh pribadi yang mandiri, yang awalnya hidup mandiri karena keterpaksaan ekonomi. Endang, terpaksa menjadi penulis untuk meringankan beban ibunya memenuhi kebutuhan 1 keluarga mereka PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2 sepeninggal ayahnya, sampai akhirnya ia menikmati dirinya yang bekerja sebagai seorang penulis (KOMPAS, Minggu; 10 februari 2008). Endang mampu mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi, juga karena andilnya bekerja serabutan, mulai dari mengangkat galon air mineral, menjual nasi bungkus di kampus, ikut berbagai lomba penulisan, dan menjadi penulis novel. Endang memahami kemampuan keluarganya, dan ia mampu bekerja sendiri mencari uang dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri demi mewujudkan impiannya untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin dan menjadi orang yang berhasil. Menurut Tilaar (dalam Ali, 2006) tantangan kompleksitas kehidupan yang sangat kompetitif memberikan dua alternatif, yaitu pasrah kepada nasib atau mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mengembangkan kemandirian adalah salah satu usaha untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi kehidupan yang semakin kompleks. Olly Dwi Purnamasari (24 tahun) memutuskan untuk berhenti mencari pekerjaan dan berusaha membuka peluang kerja bagi dirinya sendiri, bahkan bagi orang lain juga (KOMPAS, Rabu; 20 februari 2008). Langkah awal yang dilakukannya adalah mengembangkan donat berbahan baku ketela bersama temannya, dan dikemas secara unik, sehingga mampu menarik minat konsumen bahkan membangkitkan kembali usaha kecil donat kentang yang telah cukup lama hilang dari pasaran. Usaha awalnya tersebut berhasil membawa 20 orang pengangguran untuk bekerja bersamanya, dan sekarang ia sedang mengembangkan olahraga futsal di Yogyakarta sebagai olahraga profesional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 bukan hanya penyaluran hobi saja. Olly berani mengambil langkah dalam hidupnya secara bertanggung jawab, sehingga tidak membiarkan dirinya terbawa arus sebagai lulusan sarjana perguruan tinggi pengangguran, yang pada umumnya hanya menunggu panggilan kerja datang. Badan Pusat Statistik (KOMPAS, Rabu; 6 februari 2008) mengemukakan bahwa tingkat sarjana pengangguran meningkat drastis dari 183.629 orang pada tahun 2006, menjadi 409.890 orang pada tahun 2007. Menurut catatan BPS DIY sendiri, tahun 2006 pengangguran berjumlah 117.024 orang, tahun 2008 ini bertambah sekitar 27% menjadi 148.696 orang dan 21.000 diantaranya adalah S-1 (Kedaulatan Rakyat, Rabu; 9 Juli 2008). Salah satu hal yang menyebabkan fenomena di atas adalah terbatasnya lapangan pekerjaan (Kedaulatan Rakyat, Selasa 8 Juli 2008; hal.11). Kesenjangan antara lapangan pekerjaan yang tersedia dan pertambahan angkatan kerja cukup besar. Namun di sisi lain, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, yakni Fasli Jalal menyatakan bahwa hal tersebut juga disebabkan kompetensi lulusan yang masih rendah atau tidak sesuai kebutuhan dunia kerja (dalam KOMPAS, Rabu 6 Februari 2008). Hendaknya lulusan perguruan tinggi yang mandiri paham akan kemampuan dirinya dan mampu melihat peluang yang baik bagi dirinya, sehingga tahu dimana dan bagaimana dirinya harus bekerja. Mendapatkan pekerjaan merupakan salah satu tugas perkembangan usia dewasa awal, guna menjadi mandiri, terutama mandiri secara ekonomi. Santrock (2002) mengemukakan bahwa individu dewasa awal berjuang untuk membangun PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 pribadi yang mandiri dan menjadi terlibat secara sosial. Lebih lanjut dikatakan bahwa salah satu kriteria yang menunjukkan permulaan status kedewasaan adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan, yang meliputi keputusan tentang karir, nilai-nilai, keluarga, hubungan, serta gaya hidup. Levinson (Monks et all, 1998) menyatakan bahwa memasuki masa dewasa awal mencakup tiga periode, yakni periode pengenalan orang dewasa (22-28 tahun) dimana individu menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai orang dewasa serta berusaha membentuk struktur kehidupan yang stabil dalam dunia kerja dan hubungan sosial. Usia 28-33 tahun merupakan pemantapan dari masa sebelumnya, begitu juga dengan usia 33-40 yang merupakan fase pemantapan, dimana individu memantapkan diri dalam karir, kehidupan keluarga dan tempatnya dalam masyarakat. Pada usia 40 tahun merupakan puncak masa dewasa, sampai menuju masa dewasa madya pada usia 45 tahun. Transisi dari masa ketergantungan dengan orang tua pada awalnya ke masa yang hampir sepenuhnya mandiri, tidaklah mudah dan berlangsung secara bertahap. Dewasa awal yang tidak mampu mandiri, yang terus-menerus tergantung pada orang tua atau orang lain, akan sulit sekali untuk meraih sukses dalam hidupnya. Hal ini salah satunya yang menjadi penyebab meningkatnya angka kemiskinan dan menurunnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia, sehingga secara tidak langsung menambah beban bangsa dan negara (Nawawi, 1998). Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5 kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru, sehingga sebagai individu yang dewasa diharapkan dapat menyesuaikan diri secara mandiri (Hurlock, 1980). Individu yang mandiri, memasuki masa dewasa awal akan mampu menyesuaikan diri terhadap tanggung jawab barunya, serta mempunyai tujuan hidup yang jelas, serta mampu mewujudkannya demi masa depan yang sukses, walaupun akan menghadapi kesulitan dalam mewujudkannya. Individu dewasa awal yang tidak mandiri, memasuki masa dewasa awal akan merasakan kesulitan, sehingga mereka mencoba memperpanjang ketergantungan dengan mempertahankan status mahasiswa dan tidak bekerja, padahal teman seusia mereka telah berusaha mengakhiri ketergantungan pada orang tua. Hal tersebut banyak terjadi di lingkungan sosial peneliti. Ciri-ciri lain yang menonjol dalam usia dewasa awal adalah melonjaknya persoalan hidup di bandingkan masa sebelumnya, dan juga terdapatnya ketegangan emosi (Mappiare, 1983). Hal tersebut disebabkan karena bertambahnya tanggung jawab serta harapan-harapan sosial, namun di sisi lain, dewasa awal belum mampu untuk menyesuaikan diri terhadap tanggung jawab dan harapan sosial yang baru itu, dikarenakan antara lain ; kurangnya persiapan untuk menghadapi masalah yang perlu diatasi sebagai orang dewasa, mencoba menguasai dua atau lebih keterampilan sekaligus yang biasanya menyebabkan keduanya kurang berhasil, dan terakhir karena tidak lagi memperoleh bantuan dari lingkungan sekitar karena dianggap sudah dewasa. Tanggung jawab yang dipegang lebih besar dibandingkan masa sebelumnya, yakni masa remaja akhir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 Individu dewasa awal dituntut untuk mulai sepenuhnya mandiri, bertanggung jawab atas dirinya sendiri, pilihan hidupnya, dan masa depannya. Namun berdasarkan pengamatan peneliti terhadap lingkungan sosial di sekitar peneliti, masih banyak dewasa awal yang belum lepas ketergantungannya baik pada orang tua, ataupun teman. Ketergantungan ini tidak hanya menyangkut ekonomi, namun juga dalam membuat keputusan dan pilihan hidupnya. Salah satu contoh dalam lingkungan sosial peneliti, seorang wanita, di usia 25 tahun ia belum jelas menentukan pilihan karirnya, belum menyelesaikan studinya, dan belum menentukan kapan akan mengakhiri masa lajangnya. Ia masih belum mampu untuk membuat keputusan sendiri mengenai hidupnya, dan hanya memasrahkan saja kepada orang tuanya, akan kerja dimana ia nanti, dan dengan siapa ia menikah. Hal ini membuat tugas perkembangannya terhambat. Dewasa awal yang mampu membangun pribadi yang mandiri, akan mampu menentukan keputusan dalam hidupnya, dan bertanggung jawab atas keputusannya. Berdasarkan fenomena di atas, menegaskan bahwa kemandirian mempunyai peran yang cukup besar bagi kesuksesan hidup seseorang. Pribadi yang mandiri akan mampu menentukan apa yang terbaik baginya, memahami kemampuan dan kelemahannya, sehingga bisa melihat peluang yang baik bagi dirinya, lalu bekerja keras untuk mewujudkannya dengan tidak tergantung pada orang lain. Kemandirian merupakan kemampuan individu untuk bebas, tidak tergantung dengan orang lain, mampu bertindak atas kehendak sendiri, adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7 usaha mengejar prestasi, tekun, merencanakan dan mewujudkan harapan atau keinginannya, kreatif, penuh inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya, mampu menghadapi masalah, mampu mempengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri, memiliki rasa percaya diri, memahami kemampuan dan menerima kekurangannya (Masrun dkk, 1986). Individu yang mandiri adalah yang berani mengambil keputusan dilandasi oleh pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya (Ali, 2006). Beberapa definisi yang diungkapkan mengenai kemandirian melibatkan proses kognisi seperti, kesanggupan untuk memutuskan sesuatu, kreatif, original, tendensi untuk mencapai dan mengatasi suatu hal, proses kognisi ini sangat tergantung dengan keadaan emosi atau suasana hati seseorang Misalnya saja kecemasan, memiliki pengaruh negatif yang berakibat menurunkan kapasitas kognitif. Perasaan cemas atau khawatir yang berlebihan terhadap pengerjaan suatu tugas juga dapat memperburuk kinerja seseorang (Suharnan, 2005). Kemampuan seseorang menangani emosi atau suasana hatinya dengan baik sehingga dapat dikelola secara efektif merupakan bagian dari kecerdasan emosi. Salovey dan Mayer mendefinisikan bahwa kecerdasan emosi merupakan himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah milah semuanya, dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Goleman (1999) mengatakan bahwa tanpa kecerdasan emosi, orang tidak akan bisa menggunakan kemampuan-kemampuan kognitif sesuai dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8 potensi yang maksimum. Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, akan mampu mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, mampu mengelola emosinya sehingga mampu untuk menunda kepuasan atau kenikmatan sebelum tercapainya suatu tujuan, mampu bertahan menghadapi kegagalan dan berusaha bangkit, memiliki rasa percaya diri, sadar akan kemampuan diri, mampu menggerakkan hasrat menuju sasaran, cermat membaca situasi sosial, serta memiliki keterampilan untuk bekerja sama (Hariwijaya, 2005). Dari uraian di atas secara ringkas dapat dikatakan bahwa dengan kecerdasan emosional yang tinggi, individu dewasa awal dapat menjadi mandiri dan diharapkan mampu memenuhi tanggung jawab dan harapan-harapan sosial baru. dan tercapainya tujuan hidup yang lebih baik serta meraih kesuksesan. Hal ini juga didukung penelitian sebelumnya oleh Suyatini (2004) yang mendeskripsikan tingkat kecerdasan intrapersonal, kemandirian dan prestasi belajar pada siswa kelas III SMP susteran Purwokerto tahun ajaran 2003/2004, dimana kecerdasan intrapersonal dan kemandirian secara simultan berkorelasi dengan prestasi belajar pada siswa. Lebih lanjut dijelaskan dalam pembahasan mengenai kajian teoritisnya, bahwa orang yang berkecerdasan intrapersonal tinggi mampu untuk memahami diri, merencanakan dan memecahkan masalah kehidupannya, dan meraih sasaran yang dimiliki. Karakteristik-karakteristik tersebut merupakan ciri yang dimiliki oleh orang yang mandiri. Penelitian lain dilakukan oleh Lukman (2000) mengenai hubungan kemandirian anak asuh di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 panti asuhan yatim Islam ditinjau dari konsep diri dan kompetensi interpersonal, dimana terdapat hubungan positif yang signifikan antara kompetensi interpersonal dan kemandirian. Oleh sebab itu, peneliti ingin melihat lebih lanjut apakah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian, apakah individu dewasa awal yang mandiri memiliki tingkat kecerdasan emosi yang tinggi pula. B.Rumusan Masalah Berdasarkan pembahasan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal? C.Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal. D.Manfaat penelitian 1.Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi pengembangan teori di bidang psikologi khususnya psikologi perkembangan pada usia dewasa awal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10 2.Secara Praktis Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan pemahaman dan informasi bagi usia dewasa awal tentang kecerdasan emosi dan hubungannya dengan kemandirian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Kecerdasan Emosional 1. Pengertian kecerdasan emosional Goleman mengungkapkan, bahwa kecerdasan intelektual itu sesungguhnya pembawaan sejak lahir (Hariwijaya, 2005). Kecerdasan emosional tidak demikian. Sedangkan kecerdasan emosional merupakan jembatan antar yang kita ketahui dan lakukan. Dengan semakin tinggi kecerdasan emosional, akan semakin terampil melakukan apapun yang kita ketahui benar. Kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam berhubungan dengan orang lain (Goleman, 1999). Pengendalian emosi oleh diri sendiri tidak hanya berarti meredam rasa tertekan atau menahan gejolak emosi, ini juga bisa berarti dengan sengaja menghayati suatu emosi, termasuk yang tidak menyenangkan. Goleman (Zainun Mu’tadin, 2002) mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosional yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Lebih lanjut Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12 yang dimiliki individu dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati. Sementara Howes dan Herald (Zainun Mu’tadin, 2002) mengatakan pada intinya, kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosi. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Salovey dan Mayer (Hariwijaya, 2005 ; Stein dan Book, 2004) yang mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan memantau, mengenali emosi, dan mengendalikan emosi sendiri dan orang lain, serta menggunakan emosi-emosi itu untuk memandu pikiran dan tindakan, sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual. Reuven Bar-On (Stein dan Book, 2004) mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai serangkaian kemampuan, kompetensi, dan kecakapan non-kognitif, yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan. Selanjutnya Cooper dan Sawaf (Mu’tadin, 2002) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13 kehidupan sehari-hari. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan atau kecakapan non-kognitif seseorang yang meliputi pengendalian suasana hati atau perasaannya dan orang lain baik emosi yang negatif ataupun positif, seperti halnya memotivasi dirinya dan sanggup menghadapi kegagalan, menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, sehingga membantu individu dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan menyikapi masalah hidup. 2. Aspek-aspek kecerdasan emosional Dari sekian banyak pakar yang mengajukan teori, peneliti mengacu pada teori Daniel Goleman, karena dirasa cukup jelas, singkat dan padat makna mengenai aspek-aspek kecerdasan emosi, sehingga dapat digunakan untuk mengukur kecerdasan emosi dalam penelitian ini. Namun tidak menutup kemungkinan adanya tambahan pemaknaan dari pakar-pakar lainnya dalam setiap aspek yang dikemukakan oleh Goleman. Daniel Goleman (1999) mengungkapkan bahwa kecerdasan emosi terdiri dari lima komponen atau aspek-aspek, antara lain : a. Mengenali emosi diri Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi. Individu dengan kesadaran diri yang baik akan mampu mengenali emosi mana yang sedang mereka rasakan dan mengapa, menyadari keterkaitan antara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 perasaan mereka dengan yang mereka pikirkan, perbuat dan katakan, mengetahui bagaimana perasaan mereka mempengaruhi kinerja, serta mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai dan sasaransasaran mereka. b. Mengelola emosi Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila ; mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri. c. Memotivasi diri Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-hal sebagai berikut : 1) Cara mengendalikan dorongan hati agar tidak menghambat pemikiran 2) Derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang 3) Kekuatan berpikir positif 4) Optimisme, dan 5) Keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek. Kunci motivasi adalah memanfaatkan emosi sehingga mendukung kesuksesan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 seseorang. d. Mengenali emosi orang lain Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain. Mengenali emosi orang lain berarti memahami orang lain, mengindra perasaan dan perspektif orang lain serta secara aktif menunjukkan minat terhadap kepentingan-kepentingan mereka (Goleman, 1999). Individu yang mampu berempati dengan baik, akan memperhatikan isyarat-isyarat emosi dan mendengarkannya dengan baik, menunjukkan kepekaan dan pemahaman terhadap perspektif orang lain, serta membantu berdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain. e. Membina hubungan dengan orang lain Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan seseorang akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial. Sesungguhnya karena tidak dimilikinya keterampilanketerampilan semacam inilah yang menyebabkan seseorang seringkali dianggap angkuh, mengganggu, atau tidak berperasaan. Individu yang memiliki ketrampilan sosial mampu mengendalikan emosi dengan baik ketika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16 berhubungan dengan orang lain, cermat membaca situasi, berinteraksi dengan lancar, mampu memimpin dan mengorganisir orang lain, serta pintar menangani perselisihan yang muncul dalam setiap interaksi. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi Kecerdasan emosi berbeda dengan kecerdasan intelektual. Seperti yang telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, bahwa kecerdasan intelektual merupakan pembawaan sejak lahir, dan cenderung tetap atau sulit untuk diubah (Goleman, 1999). Tidak demikian halnya dengan kecerdasan emosi, kecerdasan emosi bisa terus dilatih menjadi semakin baik seiring bertambahnya umur. Hal-hal yang mempengaruhi kecerdasan emosi secara garis besar terbagi dua, yakni : a. Faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor yang bersumber dari dalam individu, seperti susunan saraf pusat atau otak. Susunan saraf yang terdapat di otak mempengaruhi kualitas atau kecakapan emosi seseorang, misalnya seperti keadaan amigdala, lobus prefrontal, neokorteks, dan sistem limbik. Sinyal-sinyal dari organ pengindra (seperti mata, telinga, dan organ pengindra lainnya) dikirimkan ke talamus, kemudian ke wilayah-wilayah neokorteks yang memproses pengindraan, di sana sinyal-sinyal tadi disusun menjadi benda-benda yang kita pahami. Sinyal-sinyal itu dipilah-pilah menurut maknanya sehingga otak mengenali masing-masing objek dan arti kehadirannya. Informasi tersebut dan respon yang muncul dikoordinasikan oleh lobus-lobus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 prefrontal, tempat tindakan perencanaan dan pengorganisasian menuju sasaran, termasuk sasaran emosional. Apabila dalam proses itu dibutuhkan respon emosional, lobus-lobus prefrontal akan memerintahkannya, bekerja sama dengan amigdala dan sirkuit-sirkuit lainnya dalam otak emosional. Sambungan antara amigdala (dan struktur-struktur limbik yang berkaitan) dan neokorteks merupakan proses yang melibatkan nalar dan perasaan. Hubungan antarsirkuit ini menjelaskan mengapa emosi demikian penting bagi nalar yang afektif, baik dalam membuat keputusan-keputusan yang bijaksana maupun sekadar dalam memungkinkan kita berpikir dengan jernih. Interaksi yang baik atau tidak terhambatnya sirkuit antara amigdala dengan lobus-lobus prefrontal dan sistem limbik dengan neokorteks, maka kecakapan atau kecerdasan emosional individu akan bertambah pula. b. Faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor dari luar individu diantaranya adalah pengalaman, proses belajar, perlakuan orang sekitar, serta hal lain yang dapat mempengaruhi individu untuk mengubah sikap, baik dari lingkungan langsung, maupun media lain seperti buku dan lain sebagainya. Dijelaskan lebih lanjut, seperti faktor pengalaman, misalnya reaksi individu terhadap suatu peristiwa di masa lalu yang memiliki muatan emosi (seperti peristiwa traumatis) akan muncul kembali di masa sekarang, jika individu dihadapkan pada hal yang dapat mengingatkannya kembali pada peristiwa di masa lalu, walaupun kapasitasnya berbeda ataupun kejadiannya tidak sama persis. Selain itu yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18 turut berpengaruh terhadap kualitas kecerdasan emosi adalah perlakuan orang sekitar terhadap individu yang bersangkutan, seperti keluarga sebagai lingkungan terdekat, perlakuan orang-orang di lingkungan tempat individu mengenyam pendidikan, dan perlakuan dari lingkungan masyarakat sekitar. Individu yang mendapat perlakuan baik dari lingkungannya, akan semakin baik pula perkembangan kecerdasan emosinya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi terbagi menjadi dua, yakni ; berasal dari dalam dan dari luar individu. Faktor yang berasal dari dalam diri individu meliputi susunan syaraf pusat, sedangkan faktor yang berasal dari luar diri individu atau lingkungan, yakni ; pengalaman pribadi, perlakuan orang-orang sekitar terhadap dirinya, proses belajar individu semasa hidupnya, dan hal lain yang dapat mempengaruhi individu untuk mengubah sikapnya, baik lingkungan langsung maupun tidak, seperti media cetak, dan lain sebagainya. B Kemandirian 1. Pengertian kemandirian Kemandirian berasal dari kata mandiri, yang dalam bahasa Jawa berarti berdiri sendiri. Kemandirian dalam arti psikologis (Hasan Basri, 2004) merupakan kemampuan seseorang untuk membuat keputusan dalam hidupnya, bertindak tanpa tergantung dengan bantuan orang lain, dan memahami segala dampak yang baik dan buruk dalam setiap keputusan serta tindakannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19 Kartini dan Dali (http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp) mengatakan bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri. Individu yang mandiri dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat berkembang dengan lebih mantap. Kemandirian menurut Masrun dkk (1986) tercermin dalam tindakan yang dilakukan atas kehendak sendiri, adanya usaha untuk mengejar prestasi, tekun, merencanakan dan mewujudkan harapan atau keinginannya, kreatif, penuh inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya, mampu mempengaruhi lingkungan atas usaha sendiri, memiliki rasa percaya diri, memahami kemampuan dan menerima kekurangannya. Nawawi (1998) mengemukakan bahwa kemandirian disebut juga individualitas, bukan individualistis atau individualisme atau egoisme. lebih lanjut dikemukakannya bahwa kemandirian adalah kemampuan mengakomodasikan sifat-sifat baik manusia, untuk ditampilkan di dalam sikap dan perilaku yang tepat berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh seorang individu. Individu yang mandiri adalah individu yang memiliki sifat dan sikap rajin, senang bekerja, sanggup bekerja keras, tekun, gigih, berdisiplin, berani merebut kesempatan, jujur, mampu bersaing sekaligus bekerja sama, dapat dipercaya dan mempercayai orang lain, mempunyai cita-cita dan memahami cara mewujudkannya, terbuka pada kritik dan saran, tidak mudah putus asa, dan tidak tergantung pada orang lain. Penjelasan tersebut didukung oleh pernyataan Stein dan Book (2004) yang hampir serupa namun lebih spesifik mengenai kemandirian, yang mengatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 bahwa kemandirian adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan diri sendiri dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa bergantung pada orang lain. Menjadi mandiri, berarti individu bertanggung jawab atas dirinya, apa yang dilakukannya, dan tidak tergantung dengan orang lain (Zainun Mu’tadin, 2002). Kemandirian dalam konteks individu memiliki aspek yang lebih luas dari sekedar aspek fisik. Reber (http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp) mengemukakan bahwa kemandirian merupakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan kemampuan individu untuk bebas, tidak tergantung dengan orang lain dalam bertindak dan menentukan keputusan dalam hidupnya, serta mampu bertanggung jawab dalam setiap tindakan dan keputusan yang telah dibuatnya. Selain itu, individu juga mempunyai keinginan atau cita-cita yang ingin diraih, mengerti cara mewujudkannya, berusaha untuk mewujudkannya dengan mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, tekun, kreatif, memiliki inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya, mampu mempengaruhi lingkungan dan bekerja sama dengan lingkungan sekitar, serta memiliki rasa percaya diri, menerima diri apa adanya dan berusaha memperbaiki kekurangannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21 2. Aspek-aspek kemandirian Aspek-aspek kemandirian pada penelitian ini mengacu pada aspek kemandirian yang disusun oleh Masrun (1986), berdasarkan dari makna kemandirian itu sendiri, antara lain : a. Bebas Ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, bukan karena orang lain, serta tidak tergantung kepada orang lain. b. Progresif dan ulet Ditunjukkan dengan adanya usaha untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan, merencanakan serta mewujudkan harapan-harapannya dengan tidak mudah menyerah pada rintangan atau halangan yang menghambat terwujudnya keinginannya itu. c. Inisiatif Meliputi kemampuan untuk berfikir dan bertindak secara original, kreatif, dan penuh inisiatif. d. Pengendalian dari dalam (Internal Locus of Control) Meliputi adanya perasaan mampu untuk mengatasi masalah yang dihadapi, mampu untuk mengendalikan tindakan, menyadari bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi menyangkut dirinya adalah akibat perilaku atau sifat-sifat yang melekat pada dirinya sendiri, mampu untuk mempengaruhi lingkungannya, dan atas usahanya sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 e. Kemantapan diri (Self-Esteem, Self-Confidence) Rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menerima diri apa adanya, memahami kelemahan dan kelebihan diri, serta memperoleh kepuasan dari usahanya. Masing-masing aspek di atas mempunyai kedudukan yang sama pentingnya, saling menunjang, dan bersifat tidak saling tergantung. Apabila salah satu aspek ada yang menonjol, bukan berarti aspek yang lain akan ada yang lebih rendah, melainkan hanya akan mempengaruhi manifestasi perilaku mandiri. Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar aspek-aspek kemandirian meliputi ; bebas, progresif dan ulet, inisiatif, pengendalian dari dalam, serta kemantapan diri. Kelima aspek tersebut akan digunakan sebagai acuan pembuatan instrumen penelitian. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian secara garis besar terbagi menjadi dua (Basri, 2004), yakni : a. Faktor endogen (faktor yang berasal dari dalam diri individu). Semua faktor yang bersumber dari dalam diri individu sendiri, seperti sifat dasar dari orang tua atau generasi sebelumnya yang terlihat dari bakat, potensi intelektual, dan potensi pertumbuhan tubuh atau keadaan fisiknya. Taraf kesehatan fisik mempengaruhi kualitas kemandirian seseorang. Mengacu pada definisi kemandirian bahwa individu yang mandiri tahu apa yang dia inginkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23 dan berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkannya dengan mengandalkan dirinya sendiri, sehingga bila tidak ditunjang dengan keadaan fisik yang prima, maka hal tersebut bisa terhambat. Segala sesuatu yang dibawa anak sejak lahir juga menentukan kualitas kemandirian seseorang, karena hal tersebut merupakan bekal dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya. b. Faktor eksogen (faktor yang berasal dari luar individu). Semua pengaruh yang berasal dari luar diri individu, seperti halnya lingkungan keluarga dan masyarakat tempat tinggal, lingkungan sosial ekonomi, serta pola pendidikan. Kebiasaan atau pola hidup yang berlaku di keluarga dan masyarakat, akan membentuk pribadi yang bersangkutan. Apabila pola yang diterapkan cenderung menempatkan individu di posisi yang selalu nyaman, semua yang diinginkan ada tanpa harus berusaha dengan giat, dimanjakan, jelas sekali nantinya akan sulit untuk tidak tergantung dengan orang lain, individu akan sulit untuk menjadi mandiri, mewujudkan keinginannya tanpa bantuan orang lain. Sama halnya dengan lingkungan sosial ekonomi dan pendidikan. Keadaan ekonomi yang pas-pasan, ditunjang dengan penanaman taraf kesadaran yang baik, terutama mengenai nilai luhur kehidupan dan keinginan serta usaha untuk meraih kehidupan yang lebih baik, akan meningkatkan kualitas kemandirian seseorang. Pola pendidikan yang baik, seringkali ditegakkan dengan pola reward dan punishment, dengan harapan untuk menumbuhkan sikap teladan pada seseorang, sehingga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24 memiliki taraf kesadaran dan pengalaman nilai kehidupan yang lebih baik. Lingkungan keluarga yang normatif juga memungkinkan individu untuk melakukan pilihan terhadap sesuatu secara baik. Pendapat lain yang mengemukakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah Mohamad Ali (2006), yang mengatakan bahwa selain merupakan potensi yang dimiliki sejak lahir, kemandirian juga dipengaruhi oleh berbagai stimulasi dari lingkungan. Faktor-faktor tersebut antara lain: a Pola asuh orang tua. Bagaimana anak diasuh dan diperlakukan oleh orang tua, akan mempengaruhi kualitas kemandiriannya. Orang tua yang sering melarang anaknya melakukan sesuatu tanpa ada alasan yang jelas dan yang rasional, dapat menghambat perkembangan kemandirian anak. Anak bisa saja nantinya akan menjadi takut untuk mencoba hal baru, memiliki rasa cemas yang berlebihan, sehingga tidak berani mengambil resiko dalam hidupnya walaupun mungkin hal tersebut baik untuk dirinya demi terwujud tujuan hidupnya. b. Gen atau keturunan orang tua. Orang tua yang memiliki sifat kemandirian yang tinggi akan menurun ke anaknya juga. Namun, faktor ini masih menjadi perdebatan, karena ada pula yang berpendapat bahwa kemandirian bukanlah diturunkan dari orang tua melainkan terbentuk dari bagaimana cara orang tua mendidik anaknya. Dengan kata lain, orang tua yang mandiri belum tentu akan memiliki anak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25 yang mandiri pula, apalagi cara didik yang diterapkan orang tua tidak mendukung perkembangan kemandirian seseorang. c. Sistem pendidikan. Meliputi cara didik atau proses didik yang diperoleh individu dimanapun ia mengenyam pendidikan. Apabila prosesnya lebih banyak menekankan punishment daripada reward, dapat menghambat perkembangan kemandirian seseorang, karena dengan pola seperti itu dapat membuat individu yang bersangkutan selalu merasa salah dalam setiap perilakunya. d. Sistem kehidupan di masyarakat. Lingkungan dimana individu merasa dihargai akan potensinya yang berwujud diselenggarakannya berbagai kegiatan yang mendukung atau tidak terlalu hirarkis akan merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian. Masrun dkk (1986) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian terdiri dari : a. Umur Perkembangan kemandirian meningkat seiring dengan perkembanagn umur. Katkosky dkk (dalam Masrun, 1986) mengemukakan bahwa internal locus of control terbentuk pada masa kanak-kanak dan meningkat sedikit demi sedikit ketika memasuki usia remaja. Hal ini mungkin disebabkan karena anak-anak yang lebih muda tunduk kepada pengawasan orang tuanya, akan tetapi pengawasan ini berangsur-angsur berkurang sejalan bertambahnya umur. Seiring bertambahnya umur, seseorang akan memiliki kesadaran diri untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26 mengendalikan tindakannya sendiri, membuat keputusan sendiri dalam hidupnya, serta mempengaruhi lingkungannya. Lebih lanjut Sutton (dalam Masrun dkk, 1986) menyatakan bahwa dengan bertambahnya umur serta melalui proses belajar akan membuat seseorang semakin tidak tergantung dan mampu secara mandiri menentukan hidupnya sendiri. b. Jenis Kelamin Anak laki-laki biasanya lebih banyak diberi kesempatan untuk berdiri sendiri dan menanggung resiko, serta banyak dituntut untuk menunjukkan inisiatif dan originalitasnya daripada anak perempuan. Sesuai dengan perannya pria diharapkan menjadi kuat, mandiri, agresif, dan mampu memanipulasi lingkungannya, berprestasi, dan mampu membuat keputusan. Dalam kehidupan sosial mereka diharapkan mampu berkompetisi, tegas, dan dominan. Wanita diharapkan lebih bergantung, sensitif, dan keibuan. Perbedaan sifat-sifat yang dimiliki oleh pria dan wanita ini, antara lain disebabkan oleh perbedaan perlakuan yang diberikan pada pria dan wanita. Lebih lanjut dikemukakan Conger (dalam Masrun dkk, 1986) bahwa pria lebih mandiri daripada wanita. c. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan terbagi lagi menjadi dua, yakni : 1) Lingkungan permanen, meliputi pendidikan dan pekerjaan. Pendidikan yang dimaksud, tidak harus di sekolah atau lembaga pendidikan formal lainnya, melainkan juga di lingkungan masyarakat yang menyediakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27 kesempatan untuk mengembangkan diri melalui keikutsertaan di dalam berbagai kegiatan. Pendidikan adalah usaha manusia dengan penuh tanggung jawab membimbing anak didik ke kedewasaan. Sebagai manusia yang belum dewasa, anak didik belum dapat mandiri secara pribadi dia masih heteronom, masih membutuhkan pendapat orang lain yang lebih dewasa sebagai pedoman bagi sikap dan tingkah lakunya. Berdasarkan penelitian longitudinal (Masrun, 1986) diperoleh hasil bahwa setelah melalui proses belajar di Perguruan Tinggi selama empat tahun, subjek penelitian menunjukkan peningkatan kemandirian dan perkembangan kesadaran diri. Pekerjaan juga mempengaruhi kemandirian seseorang. Bekerja bukan semata-mata sebagai mata pencaharian tetapi juga sebagai pengisi waktu dan status bagi seseorang. Oleh karena pekerjaan menuntut pemanfaatan waktu yang khusus dan tertentu yang relatif lama, maka interaksi yang terjadi dalam pekerjaan akan ikut mempengaruhi diri seseorang. Implikasi psikologis yang dimaksud adalah bahwa status pekerjaan dan pendapatan berkaitan erat dengan harga diri. 3) Lingkungan tidak permanen Meliputi peristiwa-peristiwa penting dalam hidup seseorang yang mengakibatkan terganggunya untuk sementara waktu integritas kepribadian seseorang, seperti kematian orang yang dicintai, bencana alam, dan lain-lain (Robinson dan Shaver dalam Masrun dkk, 1986). Sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kemandirian seseorang adalah faktor dari dalam diri individu dan faktor dari luar individu. Faktor dari dalam diri individu, yakni ; pertumbuhan tubuh atau keadaan fisik, bakat, umur, serta potensi intelektual. Faktor dari luar diri individu meliputi ; pola asuh orang tua, perlakuan yang diterima berdasarkan jenis kelamin tertentu, sistem pendidikan, pekerjaan, peristiwa penting dalam hidup, serta sistem kehidupan di masyarakat sekitar. C Usia Dewasa Awal 1. Batasan usia dewasa awal Hurlock (1980) mengemukakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 – 40 tahun, saat perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Di Indonesia batas kedewasaan adalah 21 tahun, karena pada usia itu seseorang sudah dianggap dewasa dan selanjutnya dianggap sudah mempunyai tanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatannya (Monks et all, 2004). Hal ini didukung pendapat Mappiare (1983) yang mengemukakan bahwa usia dewasa awal dimulai dalam usia 21/22 tahun. Sedangkan, Levinson (dalam Monks et all, 1998) menyatakan bahwa memasuki masa dewasa awal mencakup tiga periode, yakni periode pengenalan orang dewasa (22-28 tahun) dimana individu menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai orang dewasa serta berusaha membentuk struktur kehidupan yang stabil dalam dunia kerja dan hubungan sosial. Usia 28-33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29 tahun merupakan pemantapan dari masa sebelumnya, begitu juga dengan usia 33-40 yang merupakan fase pemantapan, dimana individu memantapkan diri dalam karir, kehidupan keluarga dan tempatnya dalam masyarakat. Pada usia 40 tahun merupakan puncak masa dewasa, sampai menuju masa dewasa madya pada usia 45 tahun. Pada penelitian ini batasan usia dewasa awal mengacu pada teori Levinson. 2. Perkembangan usia dewasa awal Dewasa awal merupakan individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya (Hurlock, 1980). Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru, dan sebagai orang dewasa mereka diharapkan dapat menyesuaikan diri secara mandiri. Dua kriteria yang diajukan untuk menunjukkan akhir masa muda dan permulaan dari masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan. Pembuatan keputusan yang dimaksud adalah secara luas, yakni meliputi tentang karir, nila-nilai, keluarga, hubungan, dan gaya hidup (Santrock, 2002). Dewasa awal yang memiliki sikap bergantung, akan sangat sukar mengambil keputusan sendiri ; apakah akan menikah atau tidak; akan bekerja dimana, dan sebagainya (Mappiare, 1983). Individu dewasa awal yang mandiri, akan mampu mengambil keputusan dalam hidupnya secara bertanggung jawab. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30 Sedangkan individu yang tidak mandiri, semua keputusan yang harus dibuatnya tidak akan jadi-jadi, karena ketidakmampuan mengambil keputusan dengan mempertimbangkan segala konsekuensinya. Hal tersebut akan menghambat individu yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya. Havighurst (dalam Monks ea all, 2004) mengemukakan bahwa perjalanan hidup seseorang ditandai oleh adanya tugas-tugas yang harus dapat dipenuhi. Konsep diri dan harga diri akan turun bila seseorang tidak dapat melaksanakan tugas perkembangan dengan baik. Lebih lanjut dikatakannya bahwa tugas perkembangan dewasa awal adalah mulai bekerja yang menandai kemampuannya untuk mandiri secara ekonomi, menerima tanggung jawab sebagai warga negara, memilih jodoh, belajar hidup berkeluarga, dan menemukan kelompok sosialnya. Individu dewasa awal, sebagai orang yang dewasa diharapkan dapat menyesuaikan diri secara mandiri terhadap harapan sosial barunya (Hurlock, 1980). Perkembangan pada usia dewasa awal dapat dilihat dalam berbagai aspek (Santrock, 2002), antara lain : a) Kondisi fisik Kondisi fisik pada usia dewasa awal tidak hanya mencapai puncaknya saja, tetapi juga mulai menurun selama periode ini. Perhatian pada kesehatan meningkat di antara orang dewasa awal. Kondisi fisik menggapai puncaknya antara usia 18-30 tahun, terutama usia 19-26 tahun. Menuju akhir dari usia dewasa awal, pelambatan dan penurunan kondisi fisik mulai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31 tampak. Kondisi fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian seseorang (Basri, 2004). Individu dewasa awal yang mandiri berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkan keinginan dan cita-citanya dengan mengandalkan dirinya sendiri, sehingga bila tidak ditunjang dengan kondisi fisik yang prima, maka hal tersebut bisa terhambat. b) Kognitif Integrasi baru dari pikiran terjadi pada masa dewasa awal. Pemikiran pada usia dewasa awal akan menghasilkan pembatasan-pembatasan pragmatis yang memerlukan strategi penyesuaian diri yang sedikit mengandalkan analisis logis dalam memecahkan masalah (Labouvie-Vief dalam Santrock, 2002). Perry (dalam Santrock, 2002) mengemukakan bahwa pola pikir usia dewasa awal menuju pada pola pikir yang beragam, dan semakin relatif. Lebih lanjut dijelaskannya bahwa memasuki usia dewasa awal, mereka mulai menyadari perbedaan pendapat dan berbagai perspektif yang ada, percaya bahwa setiap orang memiliki pandangan pribadi serta setiap pendapat yang ada sebaik pendapat orang lainnya. Sehingga menjadikan orang dewasa memahami bahwa kebenaran adalah relatif. Pandangan lain yang mengemukakan tentang perubahan kognitif pada usia dewasa awal adalah Schaie, yang mengajukan urutan fase-fase kognitif, terdiri dari : 1) Fase mencapai prestasi (achieving stage) Fase dimana dewasa awal melibatkan penerapan intelektualitas pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32 situasi yang memiliki konsekuensi besar dalam mencapai tujuan jangka panjang, seperti pencapaian karir dan pengetahuan. 2) Fase tanggung jawab (the responsibility stage) Fase yang terjadi ketika keluarga terbentuk dan perhatian diberikan pada keperluan-keperluan pasangan dan keturunan. Perluasan kemampun kognitif yang sama diperlukan saat karir individu meningkat dan tanggung jawab kepada orang lain muncul dalam pekerjaan dan komunitas. 3) Fase eksekutif (the executive stage) Fase dimana individu bertanggung jawab pada sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial (pemerintahan atau perusahaan, misalnya). Selain itu individu juga mulai membangun pemahaman tentang bagaimana organisasi sosial bekerja dan berbagai hubungan kompleks yang terlibat di dalamnya. Fase ini terjadi di masa dewasa tengah. 4) Fase reintegratif (the reintegrative stage) Fase dimana individu memilih untuk memfokuskan tenaga pada tugas dan kegiatan yang bermakna bagi mereka. Fase ini terjadi pada akhir masa dewasa. c) Sosio-emosional Memasuki masa dewasa awal, individu mengalami ketegangan emosional yang nampak dalam bentuk keresahan (Hurlock, 1980). Keresahan yang dialami tergantung dari masalah-masalah penyesuaian diri yang harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33 dihadapi saat itu dan berhasil tidaknya dalam upaya penyelesaiannya. Salah satunya adalah penyesuaian terhadap kehidupan sosial yang baru, dimana individu menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab baru, dan komitmen baru yang menjadi landasan dikemudian hari. Dengan berakhirnya pendidikan formal dan memasuki ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, keterlibatan dalam kegiatan kelompok di luar rumah akan terus berkurang sebagai akibatnya akan mengalami keterpencilan sosial atau krisis keterasingan. Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat kuat untuk maju dalam karir. Dengan demikian keramah-tamahan masa remaja diganti persaingan pada masa dewasa. Banyk waktu dicurahkan untuk pekerjaan, sehingga hanya terdapat sedikit waktu untuk sosialisasi yang diperlukan untuk membina hubungan yang akrab. Akibatnya menimbulkan sikap egosentris dan menambah keterasingan. Lama tidaknya perasaan keterasingan ini tergantung dari kemampuan individu untuk membina hubungan sosial yang baru, guna menggantikan hubungan sosial yang berukurang sebelumnya. D Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Pada Usia dewasa Awal Dalam rentang kehidupan seseorang, pasti mengalami perubahan dalam hidupnya termasuk pertambahan usia yang menyebabkan perubahan semua aspek/ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34 fungsi dalam diri individu secara bertahap untuk memasuki masa perkembangan selanjutnya, dan juga perubahan tanggung jawab serta tugas perkembangan, memasuki tahapan usia yang baru, seperti halnya memasuki usia dewasa awal. Memasuki usia dewasa awal, individu dituntut untuk mampu menyesuaikan diri secara mandiri terhadap pola-pola kehidupan baru (Hurlock, 1980). Hal tesebut yang membuat periode ini menjadi periode yang sulit dalam rentang kehidupan seseorang, karena semakin besar tuntutan terhadap diri sehingga secara otomatis menyebabkan melonjaknya persoalan hidup (Mappiare, 1983). Levinson (Monks et all, 1998) menyatakan bahwa memasuki masa dewasa awal mencakup tiga periode, yakni periode pengenalan orang dewasa (22-28 tahun) dimana individu menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai orang dewasa serta berusaha membentuk struktur kehidupan yang stabil dalam dunia kerja dan hubungan sosial. Usia 28-33 tahun merupakan pemantapan dari masa sebelumnya, begitu juga dengan usia 33-40 yang merupakan fase pemantapan, dimana individu memantapkan diri dalam karir, kehidupan keluarga dan tempatnya dalam masyarakat. Pada usia 40 tahun merupakan puncak masa dewasa, sampai menuju masa dewasa madya pada usia 45 tahun. Individu dewasa awal yang memiliki kualitas kemandirian diharapkan dapat memahami kemampuan dan kekurangan dirinya, serta melihat peluang yang baik demi mewujudkan cita-citanya dengan mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, dan mampu membuat keputusan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35 bertanggung jawab terhadap masa depannya. Sehingga ia mampu mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam persaingan yang semakin tinggi di dunia kerja sebagai bentuk pemenuhan harapan sosial baru bagi usia dewasa awal yakni, kemandirian secara ekonomi, dan membuat komitmen baru dalam hidupnya seperti mulai berumah tangga. Kemandirian merupakan kemampuan individu untuk bebas, tidak tergantung dengan orang lain, mampu bertindak atas kehendak sendiri, adanya usaha mengejar prestasi, tekun, merencanakan dan mewujudkan harapan atau keinginannya, kreatif, penuh inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya, mampu menghadapi masalah, mampu mempengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri, memiliki rasa percaya diri, memahami kemampuan dan menerima kekurangannya (Masrun dkk, 1986). Individu yang mandiri adalah yang berani mengambil keputusan dilandasi oleh pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya (Ali, 2006). Beberapa definisi yang diungkapkan mengenai kemandirian melibatkan proses kognisi seperti, kesanggupan untuk memutuskan sesuatu, kreatif, original, tendensi untuk mencapai dan mengatasi suatu hal, proses kognisi ini sangat tergantung dengan keadaan emosi atau suasana hati seseorang Misalnya saja kecemasan, memiliki pengaruh negatif yang berakibat menurunkan kapasitas kognitif seseorang, sehingga memperburuk kinerjanya (Suharnan, 2005). Apabila kinerja seseorang menurun, bagaimana ia berusaha meraih sesuatu hal atau keinginannya, yang merupakan salah satu ciri dari orang yang mandiri. Kemampuan seseorang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 menangani emosi atau suasana hatinya dengan baik sehingga dapat dikelola secara efektif merupakan bagian dari kecerdasan emosi. Kecerdasan emosional sendiri memiliki pengertian sebagai kecakapan emosi yang dimiliki individu untuk dapat memotivasi diri, memiliki ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, mengatur keadaan jiwa, kemampuan memantau, mengenali emosi, serta menggunakan emosi-emosi itu untuk memandu pikiran dan tindakan, sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual. Dengan demikian, individu dewasa awal yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, diharapkan akan memiliki kemampuan untuk mandiri, sehingga dapat memenuhi tanggung jawab serta harapan-harapan sosial yang baru. E Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal. Semakin tinggi kecerdasan emosional yang kemandiriannya, dan sebaliknya. dimiliki maka akan semakin tinggi pula PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Jenis penelitian korelasi merupakan jenis penelitian yang berbentuk hubungan antara dua variabel. Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki variasi pada satu variabel berkaitan dengan variabel pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 1999). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu kecerdasan emosional dan kemandirian. B.Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas : Kecerdasan Emosional 2. Variabel tergantung : Kemandirian C.Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memahami diri sendiri, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional diungkap dengan menggunakan skala kecerdasan emosional, yang berisi pernyataan-pernyataan 37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38 yang mengacu pada komponen-komponen kecerdasan emosional, meliputi : a. Mengenali emosi diri Mengenali perasaan dalam diri sewaktu perasaan itu terjadi (memberi label perasaan apa yang sedang dirasakan), memahami mengapa perasaan itu muncul, menyadari keterkaitan antara perasaan dengan yang dipikirkan, diputuskan, diperbuat, dan dikatakan. b. Mengelola emosi: Kemampuan mengungkapkan perasaan dengan tepat (seperti menunda atau menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan, tidak memendam perasaan, mengungkapkan perasaan secara proporsional), kemampuan mengelola perasaan (seeprti tidak berlarut-larut dalam kesedihan, cepat bangkit dari perasaan terpuruk, tidak melarikan diri pada hal-hal yang merugikan diri). c. Memotivasi diri Kemampuan memanfaatkan emosi atau menggunakannya secara efektif sehingga mendukung kesuksesan seseorang, dapat ditelusuri antara lain melalui ; kekuatan berpikir positif, optimis (berpengharapan atau berpandangan baik dalam menghadapi sesuatu, tidak mudah putus asa), kemampuan untuk fokus pada suatu objek atau pekerjaan, kemampuan untuk mengendalikan dorongan hati, supaya tidak menghambat pemikiran d. Mengenali emosi orang lain Kemampuan untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 kemampuan untuk menunjukkan minat terhadap kepentingan orang lain, membantu orang lain berdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain. e. Membina hubungan dengan orang lain Memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang baik dengan orang lain, ditelusuri dengan ; kemampuan untuk menggerakkan dan mengilhami orang lain, kemampuan untuk membina kedekatan hubungan, kemampuan untuk meyakinkan dan mempengaruhi orang lain, kemampuan untuk membuat orang lain merasa nyaman, kemampuan untuik menangani perselisihan dalam setiap kegiatan manusia, kemampuan untuk menjalin hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosinya. Semakin rendah skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin rendah pula kecerdasan emosinya. 2. Kemandirian Kemandirian diartikan sebagai kemampuan individu untuk bebas, tidak tergantung dengan orang lain dalam bertindak dan menentukan keputusan, serta mampu bertanggung jawab dalam setiap tindakan dan keputusan yang telah dibuatnya, mempunyai keinginan atau cita-cita yang ingin diraih, mengerti cara mewujudkannya, berusaha untuk mewujudkannya dengan mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, tekun, kreatif, memiliki inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya, mampu mempengaruhi lingkungan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40 dan bekerja sama dengan lingkungan sekitar, serta memiliki rasa percaya diri, menerima diri apa adanya dan berusaha memperbaiki kekurangannya. Kemandirian diungkap dengan menggunakan skala kemandirian yang diadaptasi dari skala kemandirian yang disusun oleh Masrun dkk (1986) dan sedikit penambahan makna yang dilakukan oleh peneliti dengan mengacu pada Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1984), sehingga membantu peneliti dalam membuat alat ukurnya. Skala kemandirian yang diungkap terdiri dari lima komponen utama dari kemandirian, antara lain adalah : a. Bebas Merupakan kemampuan untuk bertindak atas kehendak sendiri, kemampuan untuk tidak tergantung dengan orang lain b. Progresif dan ulet Merupakan kemampuan untuk mengejar prestasi, keinginan, cita-cita, serta harapan diri, kemampuan untuk merencanakan tujuan diri, kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, penuh ketekunan, tidak mudah menyerah c. Inisiatif Merupakan kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara original (murni dari diri sendiri, cara-cara diri sendiri), kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara kreatif (mencipta hal baru, mencipta dengan imajinasi), kemampuan untuk berusaha memulai suatu tindakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41 d. Pengendalian dari dalam (Internal Locus of Control) Merupakan perasaaan mampu untuk menghadapi masalah yang dihadapi, kemampuan untuk mengendalikan tindakan (mengontrol tindakan, tidak terpengaruh faktor luar), kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan atas usahanya sendiri (tidak menganggap bahwa hal yang terjadi pada dirinya merupakan akibat dari faktor luar seperti nasib, keberuntungan, ataupun kebetulan saja, melainkan akibat dari perilaku dan sifat yang melekat pada diri sendiri) e. Kemantapan diri (Self-Esteem, Self-Confidence) Merupakan perasaan percaya terhadap kemampuan diri, menerima diri apa adanya, memahami kelemahan serta kelebihan diri, memperoleh kepuasan dari usahanya Skor yang tinggi menunjukkan tingkat kemandirian yang tinggi, dan skor yang rendah menunjukkan tingkat kemandirian yang rendah pula pada subjek penelitian. D.Subjek Penelitian Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan teknik sampel purposif, yaitu subjek dipilih karakteristiknya sudah ditentukan dan diketahui lebih dulu berdasarkan ciri dan sifat populasinya. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah dewasa awal, yang memiliki karakteristik yang homogen, yakni berusia antara 22-25 tahun baik laki-laki maupun perempuan, dan telah menempuh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 pendidikan S-1 atau D-3. Karakteristik usia dewasa antara 22-25 tahun mengacu pada batasan usia dewasa yang dikemukakan oleh Levinson (Monks et all, 1998), yang menyatakan bahwa usia 22-28 tahun merupakan periode pengenalan masa dewasa awal, mendekati 30 tahun mulai memasuki periode pemantapan. Oleh karena itu, peneliti membatasi usia 22-25 tahun sebagai subjek penelitian dengan asumsi usia tersebut merupakan periode pengenalan masa dewasa dan diatas 25 tahun sudah mulai memasuki usia 30 tahun yang merupakan periode pemantapan, selain itu juga agar rentang usia subjek tidak terlalu jauh. Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian, maka peneliti membatasi subjek penelitian dengan tingkat pendidikan yang sama dan tidak jauh berbeda yakni, S-1 dan D-3. E.Metode dan Alat Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan skala penelitian secara langsung dan tidak langsung kepada subjek yang akan diteliti. Skala penelitian tersebut berupa pernyataan-pernyataan, dimana subjek yang diteliti diminta untuk memilih jawaban yang paling sesuai dengan keadaan dirinya. Setiap aitem pernyataan diharuskan untuk diisi/dijawab oleh subjek penelitian. Subjek diberikan 4 alternatif jawaban dan diminta untuk memilih salah satunya saja. Jawaban tersebut terdiri dari : “SS’ (sangat sesuai), “S” (sesuai), PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43 “TS” (tidak sesuai), “STS” (sangat tidak sesuai). Jenis skala seperti ini merupakan skala Likert, yang dimodifikasi menjadi tipe skala dengan menyajikan hanya 4 alternatif jawaban. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan untuk menghindari bias, karena alternatif kelima bisa diartikan netral, ragu-ragu, jarang, kadang-kadang tidak. Selain itu, jawaban tengah bisa menimbulkan central tendency effect dimana subjek akan cenderung untuk memilih jawaban yang ada di tengah (Hadi, 2000). Dengan demikian, dihindari memberikan alternatif jawaban dalam jumlah ganjil. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua buah skala yaitu skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian yang disusun dengan menggunakan metode summated ratting (rating yang dijumlahkan). Metode summated ratting adalah metode penskalaan yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Azwar, 1999). Skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian disusun dalam bentuk pernyataan favorabel dan unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung objek sikap dalam skala. Pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung objek sikap dalam skala. Setiap jawaban dalam tiap item pada kedua skala diberi nilai masing-masing. Jawaban atas pernyataan favorable memiliki nilai sebagai berikut : “SS” diberi nilai 4, “S” diberi nilai 3, “TS” diberi nilai 2, “STS” diberi nilai 1. Sedangkan untuk pernyataan unfavorable adalah sebagai berikut : “SS” diberi nilai 1, “S” diberi nilai 2, “TS” diberi nilai 3, “STS” diberi nilai 4. Lebih jelasnya akan dipaparkan dalam bentuk tabel berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 Tabel 1 Skor jawaban pada skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian Kategorisasi SS S TS STS (Sangat Tidak (Sangat Sesuai) (Sesuai) (Tidak Sesuai) Sesuai) Favorabel Unfavorabel 4 1 3 2 2 3 1 4 Untuk menjaga agar dalam pembuatan item peneliti tetap terarah pada tujuan dan tidak keluar dari batasan isi, maka disertakan tabel spesifikasi. Tabel ini memuat uraian isi yang akan diungkap pada kedua skala, antara lain : 1. Skala kecerdasan emosional Skala ini dibuat untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional subjek. Pernyataan-pernyataan dalam skala Kecerdasan Emosional ini disusun berdasarkan 5 aspek kecerdasan emosional, yang terdiri dari : 1) Mengenali emosi diri sendiri 2) Mengelola emosi 3) Memotivasi diri 4) Mengenali emosi orang lain 5) Membina hubungan dengan orang lain Jumlah aitem yang direncanakan untuk masing-masing aspek yang hendak diukur beserta penyebarannya dalam skala akan dipaparkan dalam tabel blue print berikut ini : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 1. Tabel 2 Blue Print Skala Kecerdasan Emosional Aspek Kecerdasan Favorabel Unfavorabel Emosional Mengenali emosi diri sendiri 6 6 2. Mengelola emosi 6 6 3. Memotivasi diri 6 6 4. Mengenali emosi orang lain 6 6 5. Membina hubungan orang lain Total 7 7 31 (50 %) 31 (50 %) No. dengan Total 12 (19,35 %) 12 (19,35 %) 12 (19,35 %) 12 (19,35 %) 14 (22,6 %) 62 (100 %) 2. Skala kemandirian Data mengenai kemandirian pada usia dewasa awal diambil menggunakan skala kemandirian. Skala tersebut mengacu pada skala yang disusun oleh Masrun. Skala ini mengukur lima komponen kemandirian, yang terdiri dari : a. Bebas b. Progresif dan ulet c. Inisiatif d. Pengendalian dari dalam (Internal Locus of Control) e. Kemantapan diri (Self-Esteem, Self-Confidence) Jumlah aitem yang direncanakan untuk masing-masing aspek atribut yang hendak diukur beserta penyebarannya dalam angket akan disajikan dalam table blue print berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 No. 1. Sub Skala Bebas Tabel 3 Blue Print Skala Kemandirian Favorabel Unfavorabel 6 6 Total 12 (20%) 12 (20%) 12 (20%) 12 (20%) 2. Progresif dan ulet 6 6 3. Inisiatif 6 6 4. Pengendalian dari dalam (Internal Locus of Control) Kemantapan diri (SelfEsteem, SelfConfidence) Total 6 6 6 6 12 (20%) 30 (50 %) 30 (50 %) 60 (100 %) 5. F. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas adalah taraf ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Hadi, 1991). Jadi, sebuah alat ukur dapat dikatakan valid jika alat ukur tersebut dapat memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud pengukuran tersebut. Penelitian ini menggunakan validitas isi dalam estimasinya sebelum dilakukan uji coba. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement, dalam hal ini dilakukan oleh dosen pembimbing peneliti. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur atau sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47 yang hendak diukur (Azwar, 1999). 2. Analisis aitem Analisis aitem dilakukan untuk memilih aitem-aitem yang berkualitas, yang dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian serta membuang aitem-aitem yang tidak lolos seleksi dan tidak dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi antara aitem-total (rix) dengan teknik korelasi product moment dari program SPSS for Windows versi 12.0. Sebagai kriteria digunakan batasan rix ≥ 0,30. Aitem dengan rix minimal 0,30 dianggap memuaskan, sedangkan aitem dengan rix kurang dari 0,30 memiliki daya diskriminasi rendah. 3. Reliabilitas Reliabilitas adalah proporsi variabilitas skor tes yang disebabkan oleh perbedaan yang sebenarnya diantara individu, sedangkan ketidakreliabelan adalah proporsi variabilitas skor tes yang disebabkan oleh eror pengukuran (Azwar, 2003). Dengan kata lain, dapat dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Apabila perbedaan yang ada sangat besar, maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel. Pendekatan yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas alat tes ini adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 reliabilitas koefisien alpha dari Cronbach, sebab koefisien alpha mempunyai nilai praktis dan efisien yang tinggi karena hanya dilakukan satu kali pada kelompok subjek. G. Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment dari Pearson untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Teknik ini dipilih karena data yang dihasilkan berjenis interval, yaitu angka-angka skala yang memiliki jarak yang sama (Hadi, 1984). Intensitas hubungan antar variabel Kecerdasan Emosional dan variabel Kemandirian dinyatakan dalam koefisien korelasi. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows Versi 12.0. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat alat ukur penelitian, yaitu skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian dengan metode rating yang dijumlahkan (summated rating) untuk diuji cobakan pada kelompok uji coba yang memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok subjek sesungguhnya. 2. Melakukan uji coba. 3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas skala untuk mendapatkan butir yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49 sahih dan data yang reliabel. 4. Melakukan perbaikan alat ukur penelitian, berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas. 5. Menentukan subjek penelitian sesuai dengan kriteria, kemudian mengukur kecerdasan emosional dan kemandirian dengan cara subjek mengisi skala yang sudah diketahui kesahihan dan keandalannya. 6. Mengolah data penelitian dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12.0 dengan teknik korelasi product moment dari Pearson 7. Membuat pembahasan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut. I. Uji Coba Alat Penelitian 1. Pelaksanaan Uji Coba Alat Penelitian Uji coba skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian dilaksanakan pada tanggal 30 Juni, 1 Juli, 2 Juli, dan 3 Juli 2008. Peneliti menyebarkan 122 aitem yang dijilid menjadi satu bentuk buku kecil, yang terdiri dari skala Kemandirian yang disebut sebagai Skala I, terdiri dari 60 aitem, dan skala Kecerdasan Emosional disebut sebagai Skala II, terdiri dari 62 aitem. Uji coba dilaksanakan antara lain di warung Just Juice Maguwoharjo, beberapa rumah kos daerah Jl.Kaliurang, Candi Indah, dan Jl.Wahid Hasyim, Sleman, Yogyakarta. Dasar pemilihan lokasi uji coba penelitian, dikarenakan terdapat cukup banyak subjek yang memiliki kriteria yang mendekati subjek penelitian sebenarnya pada lokasi tersebut. Total responden dalam uji coba adalah 40 orang, yang meliputi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50 pengunjung warung dan penghuni kos-kosan serta kerabatnya, namun hanya 35 skala yang bisa untuk dilakukan uji selanjutnya. Kelima skala yang lain tidak dapat dipakai, dikarenakan 3 skala tidak kembali, dan 2 skala lainnya tidak diisi lengkap. 2. Hasil Uji Coba Berikut ini disajikan hasil dari uji coba dua alat penelitian, yakni skala Kemandirian dan skala Kecerdasan Emosional, yang dianalisis menggunakan SPSS for Windows versi 12.0. a. Skala Kecerdasan Emosional 1) Analisis aitem Analisis aitem merupakan proses pemilihan pernyataan-pernyataan yang baik, yang nantinya akan digunakan untuk aitem skala. Jumlah aitem dalam skala Kecerdasan Emosional adalah 62 buah pernyataan yang terdiri dari 31 aitem favorabel dan 31 aitem unfavorabel. Penyebaran aitem dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4 Penyebaran aitem skala Kecerdasan Emosional sebelum uji coba Aspek Mengenali emosi diri sendiri Favorabel 8, 12, 14, 44, 49, 55 Unfavorabel 2, 3, 10, 22, 25, 34 Total 12 Mengelola emosi 16, 19, 21, 27, 46, 58 15, 31, 24, 30, 32, 43 12 Memotivasi diri 7, 26, 29, 35, 52, 59 28, 36, 40, 47, 51, 54 12 Mengenali emosi orang lain 17, 39, 42, 48, 57, 61 6, 13, 20, 33, 53, 60 12 Membina hubungan dengan orang lain TOTAL 4, 9, 37, 38, 41, 45, 50 1, 5, 11, 18, 23, 56, 62 14 31 31 62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 Kriteria pemilihan aitem berdasarkan nilai koefisien korelasi aitem total dengan menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan dan dapat dipergunakan untuk penelitian, sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30 dianggap sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah, dianggap gugur, dan tidak dapat dipergunakan untuk penelitian (Azwar, 1999). Berdasarkan hasil perhitungan rix, untuk skala Kecerdasan Emosional diperoleh skor korelasi aitem total yang bergerak antara -0,494 sampai dengan 0,836. Dari 62 butir aitem, terdapat 21 aitem yang memiliki rix kurang dari 0,30 yaitu aitem nomor 1,8, 12, 13, 15, 16, 24, 26, 30, 34, 35, 36, 37, 41, 42, 43, 50, 53, 55, 56, 61. Tabel 5 Penyebaran aitem skala Kecerdasan Emosional setelah uji coba Aspek Favorabel Unfavorabel Total Mengenali emosi diri sendiri 8*, 12*, 14, 44, 2, 3, 10, 22, 25, 12 49, 55* 34* Mengelola emosi 16*, 19, 21, 27, 15*, 24*, 30*, 31, 12 46, 58 32, 43* Memotivasi diri 7, 26*, 29, 35*, 28, 36*, 40, 47, 12 52, 59 51, 54 Mengenali emosi orang lain 17, 39, 42*, 48, 6, 13*, 20, 33, 12 57, 61* 53*, 60 Membina hubungan dengan 4, 9, 37*, 38, 41*, 1*, 5, 11, 18, 23, 14 orang lain 45, 50* 56*, 62 TOTAL 31 31 62 Keterangan : Tanda * = Item yang gugur Bobot pada setiap aspek kecerdasan emosional sudah cukup seimbang, oleh karena itu semua aitem yang sahih hasil dari uji di atas akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52 digunakan dalam skala Kecerdasan Emosional sebenarnya yang nantinya akan digunakan untuk penelitian. Tabel 6. Penyebaran aitem skala Kecerdasan Emosional untuk penelitian Nomor Item Aspek-aspek Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Mengenali emosi diri 14, 44, 49 2, 3, 10, 22, 25 8 sendiri 2. Mengelola emosi 19, 21, 27, 46, 58 31, 32 7 3. Memotivasi diri 7, 29, 52, 59 28, 40, 47, 51, 54 9 4. Mengenali emosi orang 17, 39, 48, 57 6, 20, 33, 60 8 lain 5. Membina hubungan 4, 9, 38, 45 5, 11, 18, 23, 62 9 dengan orang lain Jumlah 22 21 41 2) Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program SPSS for Windows versi 12.00. Pada skala kecerdasan emosional diperoleh reliabilitas sebesar 0,971. b. Skala Kemandirian 1) Analisis aitem Jumlah aitem dalam skala Kemandirian adalah 60 buah pernyataan yang terdiri dari 30 aitem favorabel dan 30 aitem unfavorabel. Penyebaran aitem dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53 Tabel 7 Penyebaran aitem skala Kemandirian sebelum uji coba Sub Skala Favorabel Unfavorabel Bebas 1, 5, 15, 16, 33, 56 3, 28, 35, 38, 43, 57 Progresif dan ulet 4, 12, 13, 24, 26, 8, 17, 39, 45, 48, 37 59 Inisiatif 2, 14, 18, 42, 47, 22, 23, 29, 36, 52 51, 55 Pengendalian dari 11, 21, 34, 41, 53, 9, 19, 20, 30, 44, dalam (Internal Locus 60 54 of Control) Kemantapan diri (Self7, 10, 27, 31, 32, 6, 25, 40, 49, 50, Esteem, Self58 46 Confidence) Total 30 30 Total 12 12 12 12 12 60 Kriteria pemilihan aitem berdasarkan nilai koefisien korelasi aitem total dengan menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan dan dapat dipergunakan untuk penelitian, sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi kurang dari 0,30 dianggap sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah, dianggap gugur, dan tidak dapat dipergunakan untuk penelitian (Azwar, 1999). Berdasarkan hasil perhitungan rix, untuk skala Kemandirian diperoleh skor korelasi aitem total yang bergerak antara -0,289 sampai dengan 0,847. Dari 60 butir aitem, terdapat 22 aitem yang memiliki rix kurang dari 0,30 yaitu aitem nomor 3, 6, 9, 16, 18, 19, 23, 26, 28, 32, 34, 37, 39, 40, 43, 44, 45, 46, 51, 55, 56, 59. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54 Tabel 8 Penyebaran aitem skala Kemandirian setelah uji coba Sub Skala Favorabel Unfavorabel Bebas 1, 5, 15, 16*, 33, 3*, 28*, 35, 38, 56* 43*, 57 Progresif dan ulet 4, 12, 13, 24, 26*, 8, 17, 39*, 45*, 37* 48, 59* Inisiatif 2, 14, 18*, 42, 47, 22, 23*, 29, 36, 52 51*, 55* Pengendalian dari 11, 21, 34*, 41, 9*, 19*, 20, 30, dalam (Internal Locus 53, 60 44*, 54 of Control) Kemantapan diri (Self7, 10, 27, 31, 32*, 6*, 25, 40*, 46*, Esteem, Self58 49, 50, Confidence) Total 30 30 Total 12 12 12 12 12 60 Keterangan : Tanda * = Item yang gugur Bobot pada setiap aspek kecerdasan emosi sudah cukup seimbang, oleh karena itu semua aitem yang sahih hasil dari uji di atas akan digunakan dalam skala Kemandirian sebenarnya yang nantinya akan digunakan untuk penelitian. Tabel 9. Penyebaran aitem skala Kemandirian untuk penelitian Nomor Item Aspek-aspek Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Bebas 1, 5, 15, 33 35, 38, 57 7 2. Progresif dan ulet 4, 12, 13, 24 8, 17, 48 7 3. Inisiatif 2, 14, 42, 47, 52 22, 29, 36 8 4. Pengendalian dari dalam (Internal Locus of Control) 11, 21, 41, 53, 60 20, 30, 54 8 5. Kemantapan diri (SelfEsteem, SelfConfidence) Jumlah 7, 10, 27, 31, 58 25, 49, 50 8 23 15 38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 2) Reliabilitas Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas skala dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program SPSS for Windows versi 12.00. Pada skala kemandirian diperoleh reliabilitas sebesar 0,950. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data penelitian dilakukan dengan membagikan skala penelitian, yakni skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian kepada responden yang berusia 22-25 tahun yang telah menempuh pendidikan SI ataupun D III. Proses pengambilan data penelitian tidak dilakukan pada satu tempat saja melainkan di beberapa tempat yang memenuhi kriteria penelitian. Hal ini disebabkan karena kriteria yang digunakan cukup spesifik, yakni usia dewasa awal yang telah menempuh pendidikan SI ataupun D3, sehingga sulit ditemui dalam jumlah besar pada satu tempat. Skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian yang telah dijadikan satu dalam bentuk buku kecil, dibagikan kepada responden pada tanggal 6, 7, 8, 9, 10, 11, dan 12 Juli 2008. Waktu yang dibutuhkan dalam pengambilan data penelitian sebenarnya bisa lebih cepat, namun ada beberapa responden yang menunda waktu pengembalian skala penelitian. Peneliti juga dibantu beberapa teman dan kerabat dalam pengambilan data. Sebelum melakukan tugasnya, mereka diberikan pengarahan terlebih dahulu di tempat yang terpisah, mengenai skala penelitian, subjek penelitian, dan cara memberikan skala penelitian. Pengambilan data penelitiaan secara keseluruhan dilakukan di Wisma Bahasa Inggris Yogyakarta, Wisma Bahasa Indonesia Yogyakarta, Butik Day or Night Jl. 56 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57 Gejayan, beberapa rumah kos Jl.Kaliurang Km.7, Jl.Kaliurang Km.6, Jl.Tohpati (Tamansiswa), Jl. Kaliurang Km.4.5, Condong Catur, beberapa rumah kontrakan di daerah Gejayan, Palagan Tentara Pelajar (Monjali), Miliran, dan Jembatan Merah. Sebelum dilakukan pemilihan tempat penelitian, peneliti melakukan survey terlebih dahulu. Tempat-tempat penelitian tersebut dipilih, dikarenakan terdapat cukup banyak subjek yang memenuhi kriteria penelitian, yakni berusia antara 22-25 tahun, pendidikan S1 atau D3, dan keadaan fisik normal. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dilakukan sebagai syarat agar data penelitian dapat dianalisis. Skala yang dibagikan kepada responden berjumlah 115 buah, namun hanya 110 yang kembali dan 2 skala tidak dapat dianalisis karena tidak memenuhi kriteria penelitian, sehingga jumlah skala yang dapat dianalisis adalah 108 buah. B Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Penelitian Subyek penelitian adalah 108 orang dewasa awal yang berumur antara 22-25 tahun. Data mengenai subjek penelitian berdasarkan umur, pendidikan, dan keadaan fisik dijelaskan pada tabel berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58 Umur Jumlah 22 23 24 25 Total 4 (3,7%) 7 (6,5%) 22 (20,4%) 75 (69,4%) 108 Tabel 10. Deskripsi subjek penelitian Pendidikan Jumlah Keadaan Fisik Jumlah S1 0 (0%) 83 (76,9%) 25 (23,1%) 108 D3 Total Ada cacat permanen Tidak ada permanen Total cacat 108 (100%) 108 Berdasarkan data penelitian, deskripsi data dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 11. Deskripsi data penelitian Mean Variabel N Kemandirian Kecerdasan Emosional 38 41 Min 88 81 Maks 151 161 SD Teoritis 95 102.5 Empiris 116.27 124.44 11.60 12.32 Keterangan : Min : skor terendah yang dimiliki subjek Maks : skor tertinggi yang dimiliki subjek Mean teoritis : rata-rata skor pada alat penelitian (skor titik tengah nilai skala) Mean Empiris : rata-rata skor pada data hasil penelitian subjek SD : standar deviasi atau standar penyimpangan Mean empiris kecerdasan emosional dan kemandirian lebih tinggi daripada mean teoritisnya, hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan kemandirian subjek tinggi. Dalam membuat kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 sangat rendah pada skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian, dilakukan dengan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal menurut Azwar (1999). Skala Kecerdasan Emosional terdiri dari 41 aitem yang masing-masing aitemnya diberi skor berkisar antara 1, 2, 3, dan 4. Berdasarkan skor tersebut, maka skor terkecil yang akan diperoleh adalah 41 (41x1) dan skor terbesarnya adalah 164 (41x4). Maka rentangan skor skala diperoleh sebesar 123, hasil dari pengurangan antara skor terbesar dan terkecil (164-41). Kemudian rentangan skor tersebut dibagi dalam enam satuan deviasi standar populasi (σ) yang digunakan untuk membuat kategori normatif skor subjek. Mean teoritisnya (μ) diperoleh dari jumlah aitem dikalikan skor tengah dari kategori respon yaitu 41 x 2,5 = 102,5. Pembagian dalam enam satuan deviasi standar didasarkan karena suatu distribusi normal terbagi atas enam bagian atau enam satuan deviasi standar. Tiga bagian berada di sebelah kiri mean (bertanda negatif) dan tiga bagian lagi berada di sebelah kanan mean (bertanda positif). Pada skala Kemandirian, jumlah aitemnya adalah 38 yang masing-masing diberi skor sama seperti skala Kecerdasan Emosional, yakni berkisar antara 1, 2, 3, dan 4. Skor terkecil yang didapat adalah 38 (38x1), dan skor terbesar adalah 152 (38x4). Dengan demikian rentang skor skala adalah 114 (152-38). Rentang skor tersebut, lalu dibagi dalam enam satuan deviasi standar sehingga diperoleh hasil sebesar 19 (114 : 6). Hasil pembangian tersebut merupakan estimasi besarnya satuan deviasi standar populasi yang akan digunakan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60 membuat kategori normatif skor subjek. Adapun rata-rata teoritisnya diperoleh dari jumlah aitem dikalikan skor tengah dari kategori respon yaitu 38 x 2,5 = 95. Hasil perhitungan di atas kemudian dikategorisasikan berdasarkan model distribusi normal menurut Azwar (1999), yakni : X ≤ (μ – 1,5 σ) kategori sangat rendah (μ – 1,5 σ) < X ≤ (μ – 0,5 σ) kategori rendah (μ – 0,5 σ) < X ≤ (μ + 0,5 σ) kategori sedang (μ + 0,5 σ) < X ≤ (μ + 1,5 σ) kategori tinggi (μ + 1,5 σ) < X kategori sangat tinggi Kategorisasi skala Kecerdasan Emosional dapat dilihat pada tabel berikut : Skala Kecerdasan Emosional Tabel 12. Kriteria kategorisasi tingkat kecerdasan emosional Rentang Nilai Kategori Subjek 71.75 92.25 112.75 133.25 X< <X< <X< <X< <X 71.75 92.25 112.8 133.3 Sangat rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi Jumlah 0 0 7 79 22 108 Prosentase 0.0% 0.0% 6.5% 73.1% 20.4% 100.0% Analisis kategorisasi skala Kecerdasan Emosional menunjukkan bahwa subjek rata-rata memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, sebagian kecil memiliki kecerdasan emosional yang sangat tinggi, beberapa berada dalam tingkat sedang, dan tidak ada yang berada pada tingkat kecerdasan emosional yang rendah dan sangat rendah. Kategorisasi skala Kemandirian dapat dilihat pada tabel berikut : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 Tabel 13. Kriteria kategorisasi tingkat kemandirian Skala Rentang Nilai Kategori Subjek Kemandirian X< 66.5 Sangat rendah 0 66.5 < X < 85.5 Rendah 0 85.5 < X < 104.5 Sedang 13 104.5 < X < 123.5 Tinggi 70 123.5 < X Sangat tinggi 25 Jumlah 108 Prosentase 0.0% 0.0% 12.0% 64.8% 23.1% 100.0% Analisis kategorisasi skala kemandirian menunjukkan bahwa subjek ratarata memiliki tingkat kemandirian yang tinggi (64%), sebagian kecil memiliki kemandirian yang sangat tinggi (23,1%), beberapa berada dalam kategori sedang (12%), dan tidak ada subjek yang berada dalam kategori tingkat kemandirian yang rendah dan sangat rendah (0%). 2. Hasil Uji Asumsi Sebelum dilakukan analisis data atau uji hipotesis dengan korelasi Product Moment Pearson, terlebih dahulu harus dipenuhi dua syarat, yakni uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 12.0. a. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran kedua variabel dalam penelitian ini mengikuti distribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data Kecerdasan Emosi menghasilkan nilai K-SZ = 1,160 dengan probabilitas 0,136 (p > 0,05), PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 sedangkan data Kemandirian menunjukkan nilai K-SZ = 1,246 dengan probabilitas 0,090 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi sebaran variabel Kecerdasan Emosional dan Kemandirian bersifat normal. Lebih lanjut dijelaskan pada tabel berikut : Kolmogorov-Smirnov Z Asym.Significant Tabel 14. Uji Normalitas Kemandirian Kecerdasan Emosional 1,246 1,160 0,090 0,136 b. Uji linearitas Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang linear antara Variabel Kecerdasan Emosional dan Kemandirian. Hasil perhitungan menunjukkan deviasi dari linearitas adalah 0,153, F linear sebesar 230,461 dengan probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05). Hal ini membuktikan bahwa terdapat korelasi yang linear antara variabel Kecerdasan Emosional dan Kemandirian. Tabel 15. Uji linearitas Skor Kemandirian (combined) F 6,915 Sig 0,000 Skor Kecerdasan Emosional Linearity Deviation from linearity 230,461 1,326 0,000 0,153 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 3. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan analisis product moment dari Pearson yang akan dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi 12.0. Taraf signifikansi dinyatakan pada taraf 5% (0,05), yang artinya bahwa kemungkinan penolakan hipotesis penelitian sebesar 5 di antara 100 atau dengan kata lain taraf kepercayaan terhadap kebenaran hipotesis penelitian sebesar 95%. Taraf signifikansi di tes menggunakan uji satu ekor (1-tailed). Uji hipotesis satu ekor dilakukan karena hipotesis pada penelitian ini sudah berarah, yaitu berarah positif (Hadi, 1991). Hasil perhitungan menunjukkan bahwa koefisien korelasi (r) antara kemandirian dan kecerdasan emosional adalah 0,812 pada taraf signifikansi 0,05 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05), maka hipotesis yang menyatakan ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian diterima. Jadi semakin tinggi kecerdasan emosional semakin tinggi kemandirian, sedangkan semakin rendah kecerdasan emosional semakin rendah pula kemandiriannya. C Pembahasan Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dan kemandirian sebesar 0,812 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05), maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang positif antara kecerdasan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal” diterima. Artinya semakin tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi kemandirian yang dimiliki subjek dan sebaliknya. Kecerdasan emosional merupakan keterampilan seseorang dalam mengelola emosinya dengan baik, salah satu indikator menurunnya tingkat keterampilan emosi adalah menjadi terlalu bergantung (Goleman, 1999). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosional semakin tinggi kemandirian seseorang. Didukung pula oleh penjelasan Jack Mayer (dalam Snyder & Lopez, 2007) yang mengemukakan bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang, maka dirinya akan semakin terampil dalam merencanakan tujuan diri, dimana kemampuan individu merencanakan tujuan diri merupakan salah satu aspek dari kemandirian (Masrun, 1986). Lebih lanjut dapat dijelaskan melalui beberapa aspek kecerdasan emosional, antara lain yaitu, mengenali emosi diri. Mengenali emosi diri merupakan kesadaran diri dalam mengenali emosi atau suasana hati yang sedang dirasakan (Goleman, 1999). Suharnan mengemukakan bahwa suasana hati atau keadaan emosi yang sedang dialami, merupakan salah satu hal yang mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu tugas, salah satunya adalah dalam memutuskan suatu hal (Suharnan, 2005). Kemandirian antara lain ditunjukkan dengan kemampuan seseorang membuat keputusan sendiri dalam hidupnya serta memahami dampak yang baik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 ataupun buruk dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambilnya (Basri, 2004). Ketidakmampuan individu dalam memahami suasana hati yang sedang dirasakannya akan berdampak bagi pengambilan keputusan kurang baik, karena informasi-informasi yang ada di sekitar tidak terlalu diproses secara efektif. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran diri akan emosi yang sedang dirasakan, juga menentukan kemampuan seseorang membuat suatu keputusan secara bertanggung jawab. Kemampuan membuat keputusan secara bertanggung jawab merupakan salah satu ciri orang yang mandiri. Salah satu kriteria yang menunjukkan permulaan masa dewasa awal adalah kemampuan membuat keputusan secara mandiri, meliputi pengambilan keputusan mengenai karir, nilainilai, keluarga, hubungan, dan gaya hidup. Dewasa awal yang memiliki kemandirian yang tinggi, akan mampu mengambil keputusan-keputusan secara mandiri dalam hidupnya. Aspek yang kedua adalah mengelola emosi diri, yang merupakan kemampuan individu menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat. Kemampuan ini sangat tergantung dengan kesadaran diri mengenali emosi atau suasana hati yang dirasakannya (Goleman, 1999). Suasana hati seseorang dapat mempengaruhi proses berusaha dalam menjalankan suatu pekerjaan yang membutuhkan penggunaan kapasitas kognitif, terutama untuk pengerjaan tugas atau suatu pekerjaan yang sukar (Suharnan, 2005). Individu yang tidak mampu mengenali suasana hati dan mengelola suasana hati dengan baik, dapat memperlemah usaha-usaha dalam penyelesaian suatu tugas tersebut. Salah satu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66 aspek kemandirian adalah progresif dan ulet, yang merupakan kemampuan untuk mengejar prestasi, merencanakan tujuan diri, dan melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh. Memasuki dewasa awal, merupakan fase dimana individu melibatkan penerapan intelektualitas pada situasi yang memiliki konsekuensi besar dalam mencapai tujuan jangka panjangnya (Santrock, 2002), seperti pancapaian karir dan pengetahuan. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik, bila tidak didukung kemampuan individu untuk menyadari dan mengelola suasana hatinya dengan baik, karena suasana hati yang negatif dapat mengurangi kemampuan individu dalam berusaha, terutama usaha dalam pekerjaan yang melibatkan kemampuan kognitif (Suharnan, 2005). Suasana hati juga mempengaruhi kemampuan individu untuk berpikir kreatif. Kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara kreatif merupakan salah satu aspek kemandirian. Usia dewasa awal diharapkan untuk mandiri, sebagai akibatnya mereka merasa lepas dari belenggu ikatan dari peraturan orang tua dan guru-guru sebelumnya, sehingga merasa bebas untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Bentuk kebebasan ini dapat diwujudkan dalam bentuk kreatifitas yang tergantung pada minat dan kemampuan individual, serta kesempatan untuk mewujudkan keinginan-keinginannya. Ada yang menyalurkan kreatifitasnya melalui hobi, dan ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreatifitas (Hurlock, 1980). Suasana hati yang negatif cenderung menurunkan perilaku yang kreatif (Suharnan, 2005). Individu yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67 memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, hendaknya mampu mengenali dan mengelola emosi-emosi negatif, agar tidak menghambat perilaku kreatifnya. Motivasi diri merupakan aspek kecerdasan emosional yang ketiga, yang merupakan kemampuan individu memanfaatkan emosi secara efektif sehingga mendukung kesuksesan seseorang, meliputi mengendalikan dorongan hati agar tidak menghambat pemikiran, kekuatan berfikir positif, optimis, dan kemampuan untuk fokus pada suatu objek (Goleman, 1999). Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi akan mampu memanfaatkan emosi secara efektif, sehingga dapat membantunya untuk mengakomodasikan sifat-sifat baik manusia, untuk ditampilkan di dalam sikap dan perilaku yang tepat berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi, hal tersebut merupakan ciri orang yang mandiri (Nawawi, 1994). Sama halnya seperti mengelola emosi, empati juga dibangun berlandaskan kesadaran diri. Empati adalah kemampuan mengenali emosi orang lain, merasakan dan memahami perspektif orang lain (Goleman, 1999). Kunci untuk memahami perasan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal seperti gerak-gerik, ekspresi wajah, nada bicara, dan sebagainya. Orang yang mandiri akan mampu bekerja sama dengan orang lain, kemampuan seseorang membaca gerak-gerik non verbal dari orang lain, akan membantu lebih pandai menyesuaikan diri dengan orang lain, sehingga mampu menjalin kerja sama yang baik dengan orang lain. Aspek kecerdasan emosional yang terakhir adalah kemampuan membina PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 hubungan dengan orang lain, yang merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain (Goleman,1999). Salah satu karakteristik individu yang mandiri adalah mampu bersaing dan mampu pula bekerja sama dengan orang lain. Orang yang memiliki keterampilan sosial yang baik, akan mampu mengendalikan emosinya dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain, cermat membaca situasi interaksi sosial, mampu mengorganisir orang lain, serta pintar menangani perselisihan, sehingga ia akan mampu menjalin kerja sama dan bersaing dengan baik dengan orang lain. Oleh karena perubahan pola kehidupan dan adanya tanggung jawab baru pada usia dewasa awal, maka individu dewasa awal diharapkan dapat menjalin hubungan sosial yang baru dengan lingkungan barunya, agar tidak mengalami keterasingan dalam jangka waktu yang lama. Individu dewasa awal yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, akan memiliki keterampilan sosial yang baik pula, sehingga ia tidak akan mengalami kesulitan untuk membina lagi hubungan sosial yang baik di lingkungan yang baru dan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan orang-orang baru pula. Pada deskripsi data penelitian dalam kriteria kategorisasi dapat dijelaskan bahwa 101 subjek berada pada kategorisasi tinggi dan sangat tinggi untuk skala kecerdasan emosional atau sekitar 93,5% dari subjek keseluruhan, dan diikuti dengan tingkat kemandirian yang tinggi pula, dimana terdapat 95 subjek atau sekitar 87,9% yang memiliki tingkat kemandirian yang tinggi serta sangat tinggi. Dari uraian tersebut tampak bahwa kecerdasan emosional dewasa awal yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69 tinggi akan berhubungan erat dengan tingkat kemandiriannya. Rata-rata subjek memiliki kecerdasan emosional tinggi, terlihat dari mean empirisnya sebesar 124,44 > mean teoritisnya sebesar 102,5. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Salah satu hal yang mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional seseorang adalah pengalaman dan proses belajar. Subjek penelitian memiliki tingkat pendidikan yang hampir sama, yakni D3 dan S1. Selama proses pendidikan yang ditempuh oleh subjek penelitian, banyak hal yang dialami sebagai proses belajar sehingga mempengaruhi individu dalam bersikap. Jika dibandingkan dengan individu lain yang tingkat pendidikannya jauh di bawahnya, mungkin akan menghasilkan tingkat kecerdasan emosional yang lebih rendah pula, karena proses pendidikan yang diperoleh berbeda. Untuk variabel kemandirian diperoleh mean empirisnya sebesar 116,27 > mean teoritisnya sebesar 95. Hal ini dikarenakan subjek yang digunakan dalam penelitian ini lebih banyak yang berusia 24-25 tahun, yakni sebesar 89,8% daripada subjek yang berusia 22-23 yakni hanya sebesar 10,2%. Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kemandirian seseorang (Masrun, 1986), dengan bertambahnya usia serta melalui proses belajar akan membuat seseorang semakin tidak tergantung dan mampu secara mandiri menentukan hidupnya sendiri. Selain itu rentang usia subjek penelitian yakni 22-25 tahun juga merupakan puncak kondisi fisik dewasa awal (Santrock, 2002). Taraf kesehatan fisik mempengaruhi kualitas kemandirian seseorang (Basri, 2004). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70 Individu yang mandiri tahu apa yang dia inginkan dan berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkannya dengan mengandalkan dirinya sendiri, sehingga bila tidak ditunjang dengan keadaan fisik yang prima, hal tersebut bisa terhambat. Pada penelitian ini sebesar 100% atau 108 subjek, memiliki keadaan fisik yang normal. Hal ini merupakan salah satu hal yang dapat menjelaskan mengenai tingginya data deskripsi kemandirian pada subjek penelitian. Kemandirian subjek yang tinggi juga dipengaruhi oleh pendidikan yang cenderung tinggi pada rata-rata subjek penelitian, dimana dari deskripsi subjek penelitian terdapat 76,9% subjek S1 dan 23,1% subjek D3. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian, meliputi cara didik atau proses didik (Ali, 2006). Hal tersebut juga didukung pendapat Masrun (1986) yang mengemukakan bahwa salah satu hal yang mempengaruhi kemandirian adalah tingkat pendidikan yang dimiliki. Berdasarkan hasil uraian di atas, mengenai kaitan antara kecerdasan emosional dan kemandirian, dapat diketahui bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki dewasa awal, semakin tinggi pula kemandiriannya. Semakin rendah kecerdasan emosional yang dimiliki dewasa awal, maka semakin rendah pula kemandiriannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A Kesimpulan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi “Ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dan kemandirian. Hal ini menunjukkan bahwa jika semakin tinggi kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi pula kemandirian yang dimilikinya, dan berlaku juga sebaliknya. B Keterbatasan penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam pelaksanaannya, antara lain : 1. Peneliti tidak dapat melakukan raport langsung kepada semua subjek penelitian, karena keterbatasan waktu dan tenaga. Oleh karena itu, social desirability yang mungkin dilakukan subjek penelitian dalam merespon skala, kurang bisa diminimalisir. 2. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel tergantung pada penelitian, seperti jenis kelamin, latar belakang budaya dan pekerjaan, kurang begitu diperhatikan, sehingga dalam pengambilan subjek penelitian kurang bisa 71 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72 dikontrol oleh peneliti. Hal ini mempengaruhi dalam penjelasan mengenai tinggi rendahnya tingkat kemandirian subjek penelitian. C Saran 1. Bagi dewasa awal Usia dewasa awal diharapkan mampu meningkatkan kecerdasan emosinya, yang memberikan sumbangsih pada tingkat kemandiriannya kelak, dimana dengan kemandirian yang tinggi, diharapkan usia dewasa awal mampu memenuhi tugas perkembangannya dengan baik. 2. Bagi peneliti selanjutnya. Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa kecerdasan emosional berhubungan signifikan dengan kemandirian. Hasil penelitian ini belum sempurna dan masih memiliki kekurangan. Peneliti kurang melakukan kontol terhadap pengambilan subjek penelitian dikarenakan kurang memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dan tidak dapat melakukan raport langsung pada semua subjek penelitian, karena keterbatasan yang dimiliki peneliti. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema penelitian yang sama, hendaknya lebih memperhatikannya lagi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. 2006. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Bumi Aksara. Azwar, S. (2000). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Azwar, S. (1999). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Basri, Hasan (2004). Remaja Berkualitas. Problematika Remaja dan Solusinya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Goleman, D. (1999). Emotional Intelligence. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka. Hadi, S. (1984). Statistik Jilid I. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. Hadi, S. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen Angket, Tes, Dan Skala Nilai Dengan BASICA. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. Hadi, S. (2000) Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. Hadi, S. (2004). Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset. Hariwijaya, M. (2005). Tes Kecerdasan Emosional. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Hurlock Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga. ----------KOMPAS. (Rabu, 6 Februari, 2008). Humaniora. Jumlah Sarjana Nganggur Melonjak. Halaman 12. ----------KOMPAS. (Minggu, 10 Februari, 2008). Keluarga. Latar. Melatih Hidup Mandiri Dengan Bekerja. Halaman 29. ----------KOMPAS. (Rabu, 20 Februari, 2008). Gelanggang. Kewirausahaan. Jadilah Pencipta Kerja, Bukan Pekerja. Halaman J. 73 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 ----------Kedaulatan Rakyat. (Selasa, 8 Juli, 2008). Pemburu Kerja Didominasi Sarjana. Halaman 11. ---------Kedaulatan Rakyat. (Rabu, 9 Juli, 2008). Sikap Mental Dalam Kewirausahaan. Halaman 12. Kartini dan Dali. http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp Lukman, M. (2000). Kemandirian Anaka Asuh di Panti Asuhan Yatim Islam Ditinjau Dari Konsep Diri Dan Kompetensi Interpersonal. Psikologika Nomor 10 Tahun V. Mappiare, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional. Masrun, dkk. (1986). Studi Mengenai Kemandirian Pada Tiga Suku Bangsa. Laporan Penelitian. Yogyakarta : Kantor Menteri Negara dan Lingkungan Hidup dan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Mu’tadin, Z. (2002). http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp Monks, et all. (2004). Psikologi Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Nawawi, H. Martini, M. (1994). Manusia Berkualitas. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Poerwadarminta, WJS. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka. Reber. http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp Santrock, JW. (2002). Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup Jilid Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga. Stein, S.J & Book, H.E. (2004). Ledakan EQ : 15 Prinsip Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Bandung : Kaifa. Snyder, CR. & Lopez, SJ. (2007). Positive Psychology : The Scientific and Particular Explorations of Human Strengths. London, United Kingdom : SAGE Publications. Suharnan, Dr, MS. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 Suyatini. (2004). Tingkat kecerdasan intrapersonal, kemandirian dan prestasi belajar pada siswa kelas III SMP susteran Purwokerto tahun ajaran 2003/2004. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L A M P I R A N A Skala Penelitian (Sebelum Uji Coba) • Skala Kemandirian • Skala Kecerdasan Emosional 76 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skala I Skala Kemandirian 1) Apapun yang terjadi dalam hidup saya merupakan pilihan yang sudah saya tentukan sendiri. 2) Masalah-masalah yang saya hadapi, saya selesaikan dengan cara saya sendiri. 3) Saya mengandalkan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan. 4) Saya membuat rencana-rencana sebelum melakukan suatu pekerjaan agar sesuai dengan harapan saya. 5) Saya jarang melakukan suatu pekerjaan tanpa diperintah terlebih dahulu. 6) Terkadang saya menyesali hasil dari pekerjaan yang saya lakukan. 7) Saya paham bidang apa yang saya kuasai dan yang tidak saya kuasai. 8) Saya menjadi kurang bersemangat menyelesaikan tugas bila tidak ada petunjuk penyelesaiannya. 9) Saya menjadi panic ketika saya menyadari bahwa pekerjaan yang sudah saya lakukan ternyata salah. 10) Saya merasa hidup saya menyenangkan 11) Kesuksesan merupakan hasil dari usaha seseorang bukan nasib atau kebetulan saja 12) Saya selalu berusaha semaksimal mungkin, agar hasil yang saya peroleh lebih baik dari sekarang. 13) Walaupun pekerjaan itu nampaknya tidak mungkin diselesaikan, tetapi saya akan tetap berusaha untuk menyelesaikannya. 14) Saya senang memodifikasi suatu benda menjadi kreasi baru. 15) Tidak menjadi masalah bagi saya, jika harus mengurus segala sesuatunya sendiri. 16) Dalam suatu rapat, saya tetap akan mengungkapkan pendapat yang saya anggap baik, walaupun bertentangan dengan beberapa orang. 17) Saya biasa membiarkan hal-hal dalam hidup saya mengalir begitu saja, tanpa membuat perencanaan sebelumnya. 18) Saya senang memberikan pendapat dalam suatu rapat tanpa harus dipaksa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk buka suara. 19) Bagi saya masalah merupakan rantai penghambat kita untuk berkembang. 20) Dalam menghadapi tugas yang memerlukan ketelitian, saya tidak sabar ingin segera menyelesaikannya. 21) Saya mampu mencari solusi mengenai masalah yang saya hadapi. 22) Saya kesulitan menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan imajinasi. 23) Saya mengandalkan kemampuan diri sendiri untuk memenuhi keinginan pribadi. 24) Saya membuat rencana masa depan saya dan tahapan pencapaiannya. 25) Hasil pekerjaan orang lain sering tampak lebih baik daripada hasil pekerjaan saya. 26) Saya lebih suka bekerja lambat dengan hasil yang baik, daripada bekerja cepat dengan hasil yang sedang-sedang saja. 27) Saya yakin bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan pada saya. 28) Saya mengurungkan niat untuk membuang sampah sembarangan (mis : puntung rokok, bungkus permen, kertas, dll.), jika saat itu ada orang yang melihat. 29) Dalam suatu rapat saya biasanya diam saja, hanya menunggu orang lain yang memberikan pendapatnya. 30) Saya merasa tidak mampu menyelesaikan masalah yang saya hadapi. 31) Saya percaya bahwa segala keputusan yang saya ambil adalah yang terbaik untuk saya. 32) Apabila saya berusaha dan mau belajar, saya yakin bisa bekerja di berbagai bidang. 33) Bila saya mempelajari suatu hal baru, itu karena keinginan pribadi bukan tuntutan orang lain. 34) Saya tetap bisa bekerja dengan tenang meskipun mendekati batas waktu yang ditentukan. 35) Daripada menjadi bahan gunjingan, lebih baik saya mengikuti pendapat orang banyak. 36) Bila dihadapkan pada tugas baru, biasanya saya bertanya dahulu bagaimana PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI teman saya mengerjakannya. 37) Jika merasa kurang mampu dalam suatu bidang, saya akan melatihnya dengan berbagai cara salah satunya dengan kursus. 38) Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, saya terbiasa meminta pertimbangan orang lain. 39) Saya kurang tertarik terhadap pekerjaan yang hasilnya baru nampak setelah jangka waktu yang lama. 40) Saya merasa bisa melakukan hal-hal yang orang lain lakukan, meskipun belum saya coba. 41) Menjadi seseorang yang berhasil membutuhkan kerja keras yang konsisten, bukan mengandalkan keberuntungan. 42) Saya akan menyelesaikan pekerjaan saya tanpa harus menunggu disuruh terlebih dahulu. 43) Saya sering merasa membutuhkan orang lain dalam mengurus diri saya. 44) Percuma berusaha mati-matian bila nasib menggariskan saya belum layak mendapatkan sesuatu hal. 45) Bagi saya apa yang saya dapatkan sekarang sudah cukup, tidak perlu berusaha diubah lagi. 46) Saya berusaha melakukan apa yang diharapkan orang lain dari saya. 47) Saya biasa mengerjakan tugas dengan cara saya sendiri, meskipun tugas itu sulit. 48) Yang paling penting adalah mempertahankan kemampuan yang sudah ada, sebab meningkatkan kemampuan adalah hal yang sulit. 49) Saya sukar memahami batas kemampuan yang saya miliki. 50) Orang lain selalu lebih beruntung dari saya. 51) Saya kesulitan bila disuruh untuk mengembangkan suatu cerita. 52) Ada saja strategi baru yang dapat saya terapkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 53) Saat saya menghadapi masalah, saya yakin saya bisa menyelesaikannya dengan baik. 54) Menjadi seseorang yang berhasil bukan hanya karena kerja keras, tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI keberuntungan malahan berpengaruh besar. 55) Terkadang saya meniru perilaku teman, walaupun saya sudah tahu akan melakukan apa. 56) Jika ada tugas saya akan berusaha untuk mengerjakan semampunya, bila menemui hambatan baru saya bertanya pada orang lain. 57) Saya merasa hidup saya membosankan. 58) Saya puas apapun hasil pekerjaan yang saya lakukan, karena saya telah berusaha semaksimal mungkin. 59) Saya tidak tahu akan menjawab apa jika ditanya rencana saya beberapa tahun ke depan. 60) Prinsip saya, menyelesaikan tanggung jawab dahulu baru bersenang-senang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skala II Skala Kecerdasan Emosional 1) Saya tidak mengerti mengapa saya mudah tersinggung bila berselisih paham dengan teman. 2) Saya bingung kenapa lawan bicara saya terlihat tidak terlalu menyimak pembicaraan saya, padahal saya telah bicara panjang lebar. 3) Terkadang saya membuat keputusan berdasarkan perasaan saya saat itu, baru menyesal setelahnya. 4) Tidak sulit bagi saya untuk mengembangkan topik pembicaraan dengan orang lain. 5) Terkadang saya bingung harus melakukan apa agar orang merasa nyaman di dekat saya. 6) Bila ada yang memberikan kritik kepada saya, akan saya jadikan sebagai masukan untuk memperbaiki diri. 7) Saya merasa mampu merubah kegagalan yang saya alami menjadi sebuah peluang yang harus dicapai. 8) Saya akan menahan diri untuk tidak berbelanja di saat sedang sedih, karena bisa saja menghabiskan banyak uang. 9) Bila terjadi pertentangan di antara teman, saya mampu membantu mencari solusi yang memuaskan semua pihak. 10) Saya ragu akan perasaan yang sebenarnya sedang saya rasakan. 11) Sulit rasanya bagi saya untuk memulai percakapan dengan orang yang baru saya kenal. 12) Ketika saya dikecewakan, saya tahu penyebabnya dan terhadap siapa hal tersebut harus ditujukan. 13) Saya enggan untuk membantu teman saya ketika kesulitan. 14) Saya memahami hal-hal yang membuat saya merasa tidak nyaman. 15) Saya menyendiri berhari-hari bila sedang suntuk. 16) Ketika saya marah pada seseorang, saya akan mengungkapkannya nanti di saat yang tepat, sehingga amarah saya tidak meluap-luap begitu saja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17) Saya mampu memahami permasalahan dan perasaan orang lain yang sebenarnya dari lawan bicara, dengan menempatkan diri di posisinya. 18) Saya lebih suka menyendiri daripada melakukan kegiatan beramai-ramai dengan orang lain. 19) Saya dapat menyelesaikan masalah tanpa harus marah berlebihan. 20) Saya kurang dapat menangkap arti dari gerak-gerik seseorang tanpa mereka bilang pada saya. 21) Saya cepat bangkit dari perasaan terpuruk. 22) Terkadang saya merasa murung tanpa tahu sebab yang jelas. 23) Nyali saya ciut ketika disuruh memimpin sebuah kelompok diskusi. 24) Saya menyalahkan diri sendiri, ketika sulit mengungkapkan rasa keberatan saya pada seseorang. 25) Sulit bagi saya untuk memahami perasaan diri sendiri. 26) Saya melaksanakan tugas yang dibebankan pada saya tepat waktu. 27) Saya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan perasaan suntuk. 28) Bila ada rintangan yang menghalangi usaha saya, saya merasa putus asa. 29) Saya mampu menyelesaikan suatu pekerjaan, tanpa diselingi pekerjaan lainnya. 30) Terkadang saya memendam perasaan marah atau kecewa saya pada seseorang. 31) Saya merasa orang-orang senang dengan kehadiran saya. 32) Saya sering hanyut dalam masalah hingga merasa tidak berdaya. 33) Saya akan mulai mencari topik pembicaraan baru, bila lawan bicara saya sudah terlihat bosan. 34) Terkadang saya membuang waktu sia-sia berdasarkan perasaan yang saya rasakan saat itu, baru menyesal setelahnya. 35) Saya sulit untuk memahami perasaan orang lain. 36) Saya mudah putus asa ketika mengalami kegagalan. 37) Saya bisa membuat teman saya mengikuti pilihan saya. 38) Dalam lingkungan baru, saya tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan teman bicara. 39) Bila teman saya terlibat masalah, saya selalu berusaha membantu semampu saya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40) Saya merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain. 41) Saya enggan bila harus memikirkan masalah orang lain. 42) Saya mampu memahami emosi orang lain dari raut wajahnya. 43) Ketika merasa kecewa, saya menjadi mudah tersinggung sampai rasa itu reda. 44) Saya bisa memahami apa yang sedang saya rasakan. 45) Pendapat saya seringkali dijadikan panutan bagi orang-orang terdekat saya. 46) Saya tidak membiarkan diri saya berlarut-larut dalam kesedihan. 47) Dalam suatu pertemuan, saya bisa lupa apa saja yang harus saya sampaikan bila saya tegang. 48) Saya tidak akan memaksakan keinginan saya untuk pergi ke suatu tempat, bila teman saya terlihat enggan untuk menemani walaupun ia belum memutuskan. 49) Saya akan berdiam diri di kamar terlebih dahulu, daripada saya keluar tak tahu arah saat perasaan saya sedang gundah gulana. 50) Sulit bagi saya untuk menguasai diri bila sedang marah. 51) Saya menjadi lemas dan gemetaran, saat harus tampil di depan orang banyak. 52) Saya yakin apa yang saya peroleh merupakan yang terbaik untuk saya. 53) Sulit untuk memahami perasaan orang lain ketika mengalami kesulitan, karena saya tidak mengalami apa yang mereka alami. 54) Sulit bagi saya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, tanpa diselingi pekerjaan atau kegiatan lainnya. 55) Saya dapat menyadari perasaan kecewa saya pada seseorang. 56) Saya bingung ketika berada di tengah-tengah teman yang berselisih. 57) Tidak masalah bagi saya untuk ikut memikirkan persoalan teman saya bila memang dibutuhkan. 58) Saya mampu mengekspresikan perasaan saya. 59) Ketika ujian lisan, saya bisa memberikan jawaban atas setiap pertanyaan dengan tenang. 60) Saya tidak yakin mampu menolong teman yang kesulitan. 61) Saya selalu menyediakan waktu, bila ada teman yang meminta bantuan. 62) Terkadang saya merasa pendapat saya tidak terlalu dihiraukan oleh teman saya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L A M P I R A N B Tabulasi Uji Coba • Skala Kemandirian • Skala Kecerdasan Emosional 77 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabulasi skala kemandirian ujicoba N O. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 2 3 4 5 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 6 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 7 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 8 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 9 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 10 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 11 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 12 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 13 4 4 1 4 4 4 4 4 2 4 4 14 4 3 3 4 3 2 4 3 2 4 4 15 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 16 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 17 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 18 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 20 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 21 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 22 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 23 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 24 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 25 3 3 3 4 1 3 4 4 4 3 3 26 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 27 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 28 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 29 3 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 30 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 31 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 32 3 3 3 4 1 3 4 4 4 4 4 33 4 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 34 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 P12 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 P13 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 P14 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 4 3 P15 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 P16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 P17 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 N O I T P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 1 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 1 3 3 2 2 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI E M P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 4 1 3 4 4 2 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 1 4 4 4 1 4 2 4 2 2 1 4 3 1 3 3 4 2 3 1 4 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 1 4 4 3 2 3 2 3 1 1 3 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 4 2 4 2 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 4 1 4 4 3 2 3 2 3 1 1 2 3 3 1 3 3 4 1 3 1 4 1 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 1 4 4 3 2 3 2 3 1 1 1 3 4 1 3 3 4 2 4 1 4 2 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 P38 P39 P40 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3 1 1 3 3 3 3 3 3 2 1 1 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 1 4 2 2 3 3 3 3 1 1 4 2 2 3 4 3 3 3 2 2 P41 P42 P43 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 P44 P45 P46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 1 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 P47 P48 P49 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 1 3 3 1 3 4 3 3 3 1 3 3 1 4 4 4 3 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 1 1 1 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3 1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3 1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 1 2 4 4 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabulasi skala kecerdasan emosional ujicoba N O. N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 1 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 1 2 3 2 1 3 3 2 3 2 3 2 1 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 1 3 2 4 1 2 4 4 4 3 3 6 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 8 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 9 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 1 3 3 4 3 3 3 10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 1 1 4 2 1 3 1 1 2 1 4 1 1 4 4 4 4 3 11 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 1 2 4 3 4 3 3 1 1 3 2 2 3 3 1 2 1 3 2 2 4 4 4 3 3 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3 3 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 3 2 1 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 4 4 15 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 16 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 4 4 3 3 O 18 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 I 19 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 20 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 4 4 4 3 21 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 1 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 22 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 3 2 4 3 4 4 3 3 23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI T E 24 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 M 25 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 27 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 4 3 3 29 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 30 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 32 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 2 2 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 4 4 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 34 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3 3 35 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2 4 2 4 3 2 4 2 2 4 4 4 4 2 3 3 3 36 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 4 3 37 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 1 3 2 3 3 1 3 1 1 3 3 38 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 40 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 3 41 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 3 1 2 3 3 2 3 1 3 2 2 3 2 2 3 3 42 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 4 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 4 43 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 4 4 4 3 45 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 4 3 3 3 46 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 4 4 3 3 47 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 4 4 3 3 49 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 4 4 3 3 50 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 51 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 1 3 3 4 3 3 3 52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 53 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 2 1 2 2 4 1 3 1 2 3 3 54 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 3 55 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 4 4 3 3 58 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 3 59 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 60 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 1 3 3 4 4 3 3 61 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 62 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 2 4 2 1 3 3 2 3 2 3 2 1 3 4 4 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L A M P I R A N C Uji Validitas dan Uji Reliabilitas • Skala Kemandirian • Skala Kecerdasan Emosional 78 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Reliabilitas Kemandirian (I) Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 35 0 35 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .903 N of Items 60 % 100.0 .0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ite m -Tota l Sta tistics Mandiri1 Mandiri2 Mandiri3 Mandiri4 Mandiri5 Mandiri6 Mandiri7 Mandiri8 Mandiri9 Mandiri10 Mandiri11 Mandiri12 Mandiri13 Mandiri14 Mandiri15 Mandiri16 Mandiri17 Mandiri18 Mandiri19 Mandiri20 Mandiri21 Mandiri22 Mandiri23 Mandiri24 Mandiri25 Mandiri26 Mandiri27 Mandiri28 Mandiri29 Mandiri30 Mandiri31 Mandiri32 Mandiri33 Mandiri34 Mandiri35 Mandiri36 Mandiri37 Mandiri38 Mandiri39 Mandiri40 Mandiri41 Mandiri42 Mandiri43 Mandiri44 Mandiri45 Mandiri46 Mandiri47 Mandiri48 Mandiri49 Mandiri50 Mandiri51 Mandiri52 Mandiri53 Mandiri54 Mandiri55 Mandiri56 Mandiri57 Mandiri58 Mandiri59 Mandiri60 Scale Mean if Item Deleted 178.9714 179.0571 179.0286 178.9429 179.4571 179.4286 178.9714 179.1714 179.4857 178.8571 178.8286 179.0000 179.0571 179.1143 179.0857 179.1429 179.2571 179.4286 179.3143 179.4571 179.1714 179.6000 179.1429 179.0571 179.6000 179.2286 179.0857 179.8571 179.1714 179.0571 179.1429 179.6286 179.1143 179.8571 179.0286 179.6857 179.5714 179.7143 179.8571 179.6286 178.9429 179.1429 179.1143 179.1429 179.2286 179.5143 179.2571 179.1429 179.7143 179.4571 179.7429 179.0857 179.1714 179.1143 179.6571 179.0286 179.0857 178.9429 179.6286 179.1714 Scale Variance if Item Deleted 220.029 220.997 228.029 220.761 214.667 226.017 224.029 223.617 229.551 221.538 219.499 222.882 224.761 222.339 223.845 232.832 223.255 230.605 234.810 224.491 221.793 219.424 230.832 224.644 218.306 232.005 226.316 233.773 225.146 223.526 222.361 228.123 220.869 228.479 222.734 220.575 229.840 218.328 230.126 231.299 218.761 225.185 228.339 233.185 235.534 233.787 218.491 220.832 217.857 215.314 228.373 223.022 218.205 218.928 230.703 236.617 221.022 224.585 233.182 219.264 Corrected Item-Total Correlation .581 .601 .175 .579 .628 .250 .446 .508 .104 .625 .684 .521 .479 .551 .451 -.055 .611 .123 -.150 .412 .566 .476 .057 .487 .431 -.002 .388 -.081 .465 .562 .566 .138 .705 .170 .494 .439 .072 .554 .078 .025 .686 .507 .204 -.071 -.253 -.099 .847 .659 .525 .494 .124 .459 .772 .753 .068 -.289 .674 .349 -.070 .781 Cronbach's Alpha if Item Deleted .899 .899 .904 .900 .898 .903 .901 .901 .904 .899 .899 .900 .901 .900 .901 .905 .900 .903 .907 .901 .900 .900 .905 .901 .901 .905 .902 .909 .901 .900 .900 .905 .899 .904 .900 .901 .905 .899 .905 .905 .898 .901 .903 .905 .906 .906 .898 .899 .900 .900 .905 .901 .898 .898 .904 .907 .899 .902 .905 .898 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Reliabilitas Kemandirian (II) Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 35 0 35 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .950 N of Items 38 % 100.0 .0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Item-Total Statistics Mandiri1 Mandiri2 Mandiri4 Mandiri5 Mandiri7 Mandiri8 Mandiri10 Mandiri11 Mandiri12 Mandiri13 Mandiri14 Mandiri15 Mandiri17 Mandiri20 Mandiri21 Mandiri22 Mandiri24 Mandiri25 Mandiri27 Mandiri29 Mandiri30 Mandiri31 Mandiri33 Mandiri35 Mandiri36 Mandiri38 Mandiri41 Mandiri42 Mandiri47 Mandiri48 Mandiri49 Mandiri50 Mandiri52 Mandiri53 Mandiri54 Mandiri57 Mandiri58 Mandiri60 Scale Mean if Item Deleted 115.7143 115.8000 115.6857 116.2000 115.7143 115.9143 115.6000 115.5714 115.7429 115.8000 115.8571 115.8286 116.0000 116.2000 115.9143 116.3429 115.8000 116.3429 115.8286 115.9143 115.8000 115.8857 115.8571 115.7714 116.4286 116.4571 115.6857 115.8857 116.0000 115.8857 116.4571 116.2000 115.8286 115.9143 115.8571 115.8286 115.6857 115.9143 Scale Variance if Item Deleted 202.504 203.812 203.751 201.106 205.916 205.845 205.482 203.605 205.314 206.871 205.303 207.323 206.765 206.812 204.022 205.467 207.341 204.938 208.029 208.081 206.341 204.339 204.067 205.593 205.958 204.197 202.751 207.339 202.059 205.457 204.138 202.988 204.499 201.787 203.420 205.146 206.104 203.375 Corrected Item-Total Correlation .663 .671 .635 .539 .567 .617 .627 .681 .612 .602 .611 .476 .641 .504 .669 .392 .569 .340 .538 .530 .639 .691 .759 .555 .381 .475 .691 .639 .883 .620 .435 .377 .594 .804 .727 .666 .470 .778 Cronbach's Alpha if Item Deleted .948 .948 .948 .949 .949 .948 .948 .948 .948 .949 .948 .949 .948 .949 .948 .950 .949 .952 .949 .949 .948 .948 .948 .949 .950 .950 .948 .948 .947 .948 .950 .952 .948 .947 .948 .948 .949 .947 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Reliabilitas Kecerdasan Emosional (I) Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 35 0 35 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .922 N of Items 62 % 100.0 .0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Ite m -Tota l Sta tistics emosi1 emosi2 emosi3 emosi4 emosi5 emosi6 emosi7 emosi8 emosi9 emosi10 emosi11 emosi12 emosi13 emosi14 emosi15 emosi16 emosi17 emosi18 emosi19 emosi20 emosi21 emosi22 emosi23 emosi24 emosi25 emosi26 emosi27 emosi28 emosi29 emosi30 emosi31 emosi32 emosi33 emosi34 emosi35 emosi36 emosi37 emosi38 emosi39 emosi40 emosi41 emosi42 emosi43 emosi44 emosi45 emosi46 emosi47 emosi48 emosi49 emosi50 emosi51 emosi52 emosi53 emosi54 emosi55 emosi56 emosi57 emosi58 emosi59 emosi60 emosi61 emosi62 Scale Mean if Item Deleted 177.7714 178.2286 178.5714 178.0000 178.2000 177.7714 178.1143 177.9429 177.9429 178.3429 178.2857 178.1143 177.9143 178.2286 178.2571 178.0571 178.0571 178.0857 178.0571 178.2000 178.1143 178.2571 177.8857 178.2286 178.0286 178.1429 178.1714 178.0286 178.1714 178.6286 178.0571 178.1429 178.0000 178.4857 178.0286 177.9429 178.5143 177.9714 177.9714 177.8857 178.5143 178.1714 178.2571 178.0000 178.1143 178.0571 178.4000 177.9143 177.8857 177.9714 178.2286 178.0000 178.4571 178.0286 178.1143 178.2000 177.9143 177.7143 178.0286 177.9143 177.7714 178.2857 Scale Variance if Item Deleted 264.887 249.123 247.193 252.765 246.282 254.711 256.516 268.114 254.938 240.467 244.092 269.869 274.492 250.240 269.844 271.173 250.938 245.492 254.173 246.988 250.222 252.491 255.575 266.652 243.911 268.126 252.852 253.205 251.323 264.064 253.938 247.832 251.412 262.139 264.087 268.526 267.022 254.323 254.029 253.810 261.434 258.617 265.197 250.353 252.281 253.408 250.129 254.139 254.163 270.852 250.652 253.235 267.255 251.029 267.104 265.576 254.139 253.622 256.029 253.610 262.358 244.975 Corrected Item-Total Correlation -.036 .700 .683 .706 .756 .449 .550 -.176 .473 .686 .659 -.283 -.494 .543 -.254 -.457 .821 .771 .705 .769 .587 .529 .494 -.128 .760 -.282 .593 .836 .742 .010 .722 .717 .791 .103 -.002 -.233 -.124 .758 .781 .596 .116 .245 -.059 .707 .746 .599 .686 .543 .523 -.319 .627 .676 -.134 .700 -.169 -.077 .543 .571 .395 .525 .139 .777 Cronbach's Alpha if Item Deleted .924 .918 .918 .919 .918 .921 .920 .926 .920 .918 .918 .926 .927 .920 .926 .926 .918 .918 .919 .918 .919 .920 .920 .924 .917 .924 .920 .919 .919 .923 .919 .918 .919 .923 .924 .925 .925 .919 .919 .920 .923 .922 .923 .919 .919 .920 .919 .920 .920 .926 .919 .919 .925 .919 .924 .924 .920 .920 .921 .920 .922 .917 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Reliabilitas Kecerdasan Emosional (II) Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 35 0 35 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .971 N of Items 41 % 100.0 .0 100.0 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Item-Total Statistics emosi2 emosi3 emosi4 emosi5 emosi6 emosi7 emosi9 emosi10 emosi11 emosi14 emosi17 emosi18 emosi19 emosi20 emosi21 emosi22 emosi23 emosi25 emosi27 emosi28 emosi29 emosi31 emosi32 emosi33 emosi38 emosi39 emosi40 emosi44 emosi45 emosi46 emosi47 emosi48 emosi49 emosi51 emosi52 emosi54 emosi57 emosi58 emosi59 emosi60 emosi62 Scale Mean if Item Deleted 118.1143 118.4571 117.8857 118.0857 117.6571 118.0000 117.8286 118.2286 118.1714 118.1143 117.9429 117.9714 117.9429 118.0857 118.0000 118.1429 117.7714 117.9143 118.0571 117.9143 118.0571 117.9429 118.0286 117.8857 117.8571 117.8571 117.7714 117.8857 118.0000 117.9429 118.2857 117.8000 117.7714 118.1143 117.8857 117.9143 117.8000 117.6000 117.9143 117.8000 118.1714 Scale Variance if Item Deleted 305.516 304.550 307.104 302.022 309.703 312.471 309.676 298.005 301.323 307.339 305.938 303.146 309.761 303.963 307.176 308.597 310.946 302.375 308.644 309.022 307.585 308.703 305.264 306.634 309.714 309.303 309.182 306.869 307.529 308.467 306.622 308.459 308.476 305.810 308.104 306.081 308.459 309.600 311.375 308.282 301.734 Corrected Item-Total Correlation .693 .632 .834 .762 .529 .616 .572 .623 .611 .515 .900 .700 .778 .727 .563 .549 .574 .660 .633 .892 .751 .846 .661 .860 .853 .881 .666 .699 .820 .681 .678 .663 .641 .680 .777 .767 .663 .606 .468 .618 .739 Cronbach's Alpha if Item Deleted .970 .971 .970 .970 .971 .971 .971 .971 .971 .971 .970 .970 .970 .970 .971 .971 .971 .971 .971 .970 .970 .970 .971 .970 .970 .970 .971 .970 .970 .970 .970 .971 .971 .970 .970 .970 .971 .971 .971 .971 .970 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L A M P I R A N D Skala Penelitian (Setelah Uji Coba) • Skala Kemandirian • Skala Kecerdasan Emosional 79 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skala I Skala Kemandirian 1) Apapun yang terjadi dalam hidup saya merupakan pilihan yang sudah saya tentukan sendiri. 2) Masalah-masalah yang saya hadapi, saya selesaikan dengan cara saya sendiri. 3) Saya membuat rencana-rencana sebelum melakukan suatu pekerjaan agar sesuai dengan harapan saya. 4) Saya jarang melakukan suatu pekerjaan tanpa diperintah terlebih dahulu. 5) Saya paham bidang apa yang saya kuasai dan yang tidak saya kuasai. 6) Saya menjadi kurang bersemangat menyelesaikan tugas bila tidak ada petunjuk penyelesaiannya. 7) Saya merasa hidup saya menyenangkan 8) Kesuksesan merupakan hasil dari usaha seseorang bukan nasib atau kebetulan saja 9) Saya selalu berusaha semaksimal mungkin, agar hasil yang saya peroleh lebih baik dari sekarang. 10) Walaupun pekerjaan itu nampaknya tidak mungkin diselesaikan, tetapi saya akan tetap berusaha untuk menyelesaikannya. 11) Saya senang memodifikasi suatu benda menjadi kreasi baru. 12) Tidak menjadi masalah bagi saya, jika harus mengurus segala sesuatunya sendiri. 13) Saya biasa membiarkan hal-hal dalam hidup saya mengalir begitu saja, tanpa membuat perencanaan sebelumnya. 14) Dalam menghadapi tugas yang memerlukan ketelitian, saya tidak sabar ingin segera menyelesaikannya. 15) Saya mampu mencari solusi mengenai masalah yang saya hadapi. 16) Saya kesulitan menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan imajinasi. 17) Saya membuat rencana masa depan saya dan tahapan pencapaiannya. 18) Hasil pekerjaan orang lain sering tampak lebih baik daripada hasil pekerjaan saya. 19) Saya yakin bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan pada saya. 20) Dalam suatu rapat saya biasanya diam saja, hanya menunggu orang lain yang memberikan pendapatnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21) Saya merasa tidak mampu menyelesaikan masalah yang saya hadapi. 22) Saya percaya bahwa segala keputusan yang saya ambil adalah yang terbaik untuk saya. 23) Bila saya mempelajari suatu hal baru, itu karena keinginan pribadi bukan tuntutan orang lain. 24) Daripada menjadi bahan gunjingan, lebih baik saya mengikuti pendapat orang banyak. 25) Bila dihadapkan pada tugas baru, biasanya saya bertanya dahulu bagaimana teman saya mengerjakannya. 26) Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, saya terbiasa meminta pertimbangan orang lain. 27) Menjadi seseorang yang berhasil membutuhkan kerja keras yang konsisten, bukan mengandalkan keberuntungan. 28) Saya akan menyelesaikan pekerjaan saya tanpa harus menunggu disuruh terlebih dahulu. 29) Saya biasa mengerjakan tugas dengan cara saya sendiri, meskipun tugas itu sulit. 30) Yang paling penting adalah mempertahankan kemampuan yang sudah ada, sebab meningkatkan kemampuan adalah hal yang sulit. 31) Saya sukar memahami batas kemampuan yang saya miliki. 32) Orang lain selalu lebih beruntung dari saya. 33) Ada saja strategi baru yang dapat saya terapkan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 34) Saat saya menghadapi masalah, saya yakin saya bisa menyelesaikannya dengan baik. 35) Menjadi seseorang yang berhasil bukan hanya karena kerja keras, tetapi keberuntungan malahan berpengaruh besar. 36) Saya merasa hidup saya membosankan. 37) Saya puas apapun hasil pekerjaan yang saya lakukan, karena saya telah berusaha semaksimal mungkin. 38) Prinsip saya, menyelesaikan tanggung jawab dahulu baru bersenang-senang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Skala II Skala Kecerdasan Emosi 1) Saya bingung kenapa lawan bicara saya terlihat tidak terlalu menyimak pembicaraan saya, padahal saya telah bicara panjang lebar. 2) Terkadang saya membuat keputusan berdasarkan perasaan saya saat itu, baru menyesal setelahnya. 3) Tidak sulit bagi saya untuk mengembangkan topik pembicaraan dengan orang lain. 4) Terkadang saya bingung harus melakukan apa agar orang merasa nyaman di dekat saya. 5) Bila ada yang memberikan kritik kepada saya, akan saya jadikan sebagai masukan untuk memperbaiki diri. 6) Saya merasa mampu merubah kegagalan yang saya alami menjadi sebuah peluang yang harus dicapai. 7) Bila terjadi pertentangan di antara teman, saya mampu membantu mencari solusi yang memuaskan semua pihak. 8) Saya ragu akan perasaan yang sebenarnya sedang saya rasakan. 9) Sulit rasanya bagi saya untuk memulai percakapan dengan orang yang baru saya kenal. 10) Saya memahami hal-hal yang membuat saya merasa tidak nyaman. 11) Saya mampu memahami permasalahan dan perasaan orang lain yang sebenarnya dari lawan bicara, dengan menempatkan diri di posisinya. 12) Saya lebih suka menyendiri daripada melakukan kegiatan beramai-ramai dengan orang lain. 13) Saya dapat menyelesaikan masalah tanpa harus marah berlebihan. 14) Saya kurang dapat menangkap arti dari gerak-gerik seseorang tanpa mereka bilang pada saya. 15) Saya cepat bangkit dari perasaan terpuruk. 16) Terkadang saya merasa murung tanpa tahu sebab yang jelas. 17) Nyali saya ciut ketika disuruh memimpin sebuah kelompok diskusi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18) Sulit bagi saya untuk memahami perasaan diri sendiri. 19) Saya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan perasaan suntuk. 20) Bila ada rintangan yang menghalangi usaha saya, saya merasa putus asa. 21) Saya mampu menyelesaikan suatu pekerjaan, tanpa diselingi pekerjaan lainnya. 22) Saya merasa orang-orang senang dengan kehadiran saya. 23) Saya sering hanyut dalam masalah hingga merasa tidak berdaya. 24) Saya akan mulai mencari topik pembicaraan baru, bila lawan bicara saya sudah terlihat bosan. 25) Dalam lingkungan baru, saya tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan teman bicara. 26) Bila teman saya terlibat masalah, saya selalu berusaha membantu semampu saya. 27) Saya merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain. 28) Saya bisa memahami apa yang sedang saya rasakan. 29) Pendapat saya seringkali dijadikan panutan bagi orang-orang terdekat saya. 30) Saya tidak membiarkan diri saya berlarut-larut dalam kesedihan. 31) Dalam suatu pertemuan, saya bisa lupa apa saja yang harus saya sampaikan bila saya tegang. 32) Saya tidak akan memaksakan keinginan saya untuk pergi ke suatu tempat, bila teman saya terlihat enggan untuk menemani walaupun ia belum memutuskan. 33) Saya akan berdiam diri di kamar terlebih dahulu, daripada saya keluar tak tahu arah saat perasaan saya sedang gundah gulana. 34) Saya menjadi lemas dan gemetaran, saat harus tampil di depan orang banyak. 35) Saya yakin apa yang saya peroleh merupakan yang terbaik untuk saya. 36) Sulit bagi saya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, tanpa diselingi pekerjaan atau kegiatan lainnya. 37) Tidak masalah bagi saya untuk ikut memikirkan persoalan teman saya bila memang dibutuhkan. 38) Saya mampu mengekspresikan perasaan saya. 39) Ketika ujian lisan, saya bisa memberikan jawaban atas setiap pertanyaan dengan tenang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40) Saya tidak yakin mampu menolong teman yang kesulitan. 41) Terkadang saya merasa pendapat saya tidak terlalu dihiraukan oleh teman saya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L A M P I R A N E Tabulasi Penelitian • Skala Kemandirian • Skala Kecerdasan Emosional 80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabulasi penelitian skala kemandirian N O. N O M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 5 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 6 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 4 7 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 8 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 9 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 10 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 11 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 12 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 13 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 2 4 2 3 4 14 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 2 2 3 1 3 3 3 2 4 3 15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 16 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 17 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 18 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 19 3 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 1 2 3 2 4 1 3 2 3 3 20 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 21 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 22 4 2 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 3 3 23 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 24 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 1 3 4 3 4 25 3 1 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 3 2 4 26 4 3 4 2 4 2 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 27 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 4 2 2 4 2 4 1 4 2 2 4 28 4 2 3 1 3 1 3 4 3 2 3 3 3 1 2 1 2 2 3 2 3 3 29 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 30 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 31 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 32 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 33 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 34 3 3 4 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 35 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 36 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 37 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 38 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 39 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 40 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 41 4 2 4 2 4 1 4 4 4 4 3 2 3 1 3 3 4 3 4 3 4 4 42 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 43 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 lxxxi 44 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 45 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 46 4 3 3 3 3 1 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 47 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 4 4 1 2 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 4 1 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 2 1 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 1 3 3 4 2 3 4 2 2 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 4 lxxxii 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 1 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 4 1 3 3 4 1 2 3 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 4 4 2 3 4 1 3 3 3 3 3 4 4 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 4 1 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 4 3 4 3 4 1 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 4 4 3 3 1 1 2 3 3 2 4 1 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 3 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 1 4 4 3 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 2 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI I T E M M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 2 4 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 4 4 3 1 2 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 1 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 4 1 3 2 4 4 1 2 3 1 3 4 3 3 1 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 2 1 4 3 4 2 1 2 4 3 2 2 4 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 1 3 3 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 2 2 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 1 2 4 3 2 1 1 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4 2 2 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 3 4 2 1 4 1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 N 115 127 108 111 112 111 107 113 113 102 120 132 128 119 111 131 105 111 112 115 113 114 118 101 113 117 111 100 92 139 105 120 99 111 118 124 124 121 134 121 114 137 113 117 114 103 119 132 116 115 146 103 118 113 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 3 3 1 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 1 4 2 2 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 1 2 4 3 2 2 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 1 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 1 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 1 1 1 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 4 4 4 1 2 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 115 110 119 126 126 108 123 106 96 119 107 138 126 118 117 109 112 88 94 108 112 114 142 113 119 109 117 117 106 109 110 114 109 104 124 104 91 149 112 122 127 126 133 115 114 151 118 133 117 124 118 110 132 119 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabulasi penelitian skala kecerdasan emosional N O. N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 1 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 1 4 3 2 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 2 3 1 3 4 3 3 2 4 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 2 2 5 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 6 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 3 2 3 4 2 7 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 3 3 2 4 4 2 8 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 9 4 3 3 3 4 2 3 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 10 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 11 3 4 2 3 3 3 3 1 1 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 1 4 4 3 2 4 3 3 12 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 1 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 1 3 1 3 2 3 2 3 4 3 13 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 3 14 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 4 2 3 2 2 15 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 16 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 2 3 17 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 2 O 18 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 I 19 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 20 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 21 3 3 2 3 3 2 2 4 4 2 1 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 1 4 4 2 3 3 4 3 2 4 22 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 2 23 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 1 2 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 2 3 1 3 3 2 4 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 4 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 1 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 1 2 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4 2 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 4 3 4 4 2 3 4 3 4 3 4 2 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 3 3 1 2 4 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 1 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 1 2 2 4 4 2 2 3 4 3 2 4 3 3 3 2 1 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 1 2 2 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 1 1 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 1 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 1 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104 105 106 107 108 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI T E 24 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 M 25 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 2 26 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 27 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 2 4 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 28 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 29 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 30 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 1 3 4 3 3 4 3 31 3 3 3 2 2 3 2 1 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 2 3 32 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 3 3 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 33 2 3 2 3 3 3 3 4 4 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 2 3 3 2 3 3 4 1 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 34 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 3 35 36 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 4 4 2 3 2 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 2 37 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 38 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 39 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 4 3 4 40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 41 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 N 126 130 113 116 117 127 118 120 122 110 136 136 132 128 118 137 115 117 126 121 119 119 124 110 118 126 119 109 94 142 114 126 118 114 117 141 134 134 140 126 127 155 119 128 119 128 124 137 120 121 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 3 1 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 1 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 1 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 2 3 2 1 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 2 1 1 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 1 4 1 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 4 1 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 1 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 152 132 116 120 121 117 124 139 137 113 118 128 130 129 114 143 131 125 128 113 81 118 103 113 119 119 148 118 124 114 121 122 116 117 115 125 118 116 117 124 96 161 125 135 134 123 139 127 123 160 133 148 121 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 127 126 119 145 133 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI L A M P I R A N • Uji Normalitas • Uji Linearitas • Uji Hiptesis 81 F PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Mean mandiri 108 116.2685 kec.emosi 108 124.4444 Std. Deviation 11.60374 12.31771 .120 .112 N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Absolute Positive .120 Negative -.062 Kolmogorov-Smirnov Z .109 -.112 1.246 1.160 .090 .136 Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data. GRAFIK 25 20 15 5 0 90.00 100.00 110.00 120.00 130.00 140.00 mandiri Mean = 116.2685 150.00 Std. Dev. = 11.60374 N = 108 30 25 20 15 y c n u q re F y c n u q re F 10 10 5 0 80.00 100.00 120.00 kec.emosi 140.00 Mean = 124.4444 160.00 Std. Dev. = 12.31771 N = 108 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Uji Liniearitas Case Processing Summary Cases Included N mandiri * kec.emosi 108 Excluded Percent 100.0% N 0 Total Percent .0% N 108 Percent 100.0% ANOVA Table Sum of Squares mandiri * kec.emosi Between Groups (Combined) Mean Square df 41 285.036 6.915 .000 Linearity 9500.307 1 9500.307 230.461 .000 Deviation from Linearity 2186.189 40 54.655 1.326 2720.717 66 41.223 14407.213 107 Total Curve Estimation mandiri 160.00 Observed Linear 140.00 120.00 100.00 80.00 100.00 120.00 Sig. 11686.496 Within Groups 80.00 F 140.00 kec.emosi 160.00 180.00 .153 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ANALISIS KORELASI Correlations Correlations Kemandirian Kecerdasan Emosi Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Kemandirian 1 . 108 .812** .000 108 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed). Kecerdasan Emosi .812** .000 108 1 . 108