hubungan kecerdasan emosional dan

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN
KEMANDIRIAN PADA USIA DEWASA AWAL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
R.A. Andini Avriyani
NIM : 009114102
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN
KEMANDIRIAN PADA USIA DEWASA AWAL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Oleh:
R.A. Andini Avriyani
NIM : 009114102
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
…Bismillâhirrahmânnirrahîm…
Kupersembahkan karya sederhanaku ini untuk :
ALLAH SWT…atas anugerahNya, bimbinganNya, dan setiap kesempatan untuk
memperbaiki kesalahanku
Ibu Dra. Sri Agustini tersayang yang telah sabar membimbingku, memberiku
pilihan untuk masa depanku,…ure truly my wonder woman
Ema R.M. Akib Rusdi Tjekyan tercinta yang selalu “ada” untukku, menjagaku
dengan baik…I miss u so much….smoga slalu bahagia disisiNya
Terima kasih atas segala kasih sayang dan cinta yang tak terbatas, doa yang
tak kenal waktu...tidak ada kata dan waktu yang cukup, untuk dapat
mengungkapkan rasa terima kasihku pada kedua orang tuaku….
Saudaraku tersayang, Didi, Deni, Iman yang selalu mengingatkanku dan
membantuku…luv u all
Semedi dan orang-orang terdekatnya….makasi buat dukungan, bantuan, dan
pelajaran hidup yang kita habiskan bersama…u all already be a part of my
life…and I’m greatfull to know it…luv u all…my new family
Semua Guru, dan Dosenku…terima kasih untuk semua ilmu yang berguna
bagiku….semua orang yang pernah “mengajariku” untuk menjadi lebih baik dan
dewasa
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu? Dan Kami telah
menghilangkan dari padamu bebanmu. Yang memberatkan punggungmu? Dan
Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Sesumgguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan. Maka apabila kamu telah see
lsai (dari suatu urusan). Kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap (Q.S.Asy Syarh; 1-8).
…..And sure they tell u, you’ll never pull through, don’t hestitate, stand tall and
say...I can make it through the rain, I can stand up once again, on my own, and I
know that I’m strong enough to main, everytime I feel afraid I hold tight it to my
faith and I live one more day and I make it through the rain... (Mariah Carey).
Hadapilah kesulitan saat mereka masih mudah
diatasi (Lao Tze, Tao Te Ching).
…And there’s a hero comes along, with the strenght to cary on and u cast ure
fear aside and u know u can suvive so when you feel like hope is gone, look
inside u and be strong and you’ll find and see the truth…. That a hero lies in
you… (Mariah Carey).
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Hubungan Kecerdasan
Emosional Dan Kemandirian Pada Usia Dewasa Awal. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Psikologi. Penulis
menyadari adanya berbagai permasalahan dan kendala yang muncul saat
melaksanakan dan menyusun penelitian ini. Proses penulisan ini dari awal sampai
akhir sangat banyak melibatkan kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
a
Bapak P. Eddy Suhartanto, S.Psi., M.Si. selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma.
b
Ibu Sylvia CMYM., S.Psi., M.Si. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi)
dan dosen penguji.
c
Ibu Dra. Lusia Pratidarmanastiti, MS. selaku dosen penguji.
d
Ibu ML. Anantasari, S.PSi., M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah dengan sabar memberikan arahan, bimbingan, dan juga motivasi
selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini….makasi banyak ya bu.
e
Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si. yang telah menjadi dosen pembimbing
akademik penulis.
f
Semua dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma atas segala
bimbingan dan bantuannya selama ini.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
g
Seluruh staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mas
Gandung, Mas Muji, Mas Doni, Mbak Nanik, Pak Gik, terima kasih atas
keramahan dan kesabarannya dalam memberikan informasi, fasilitas, dan
bantuannya selama kuliah.
h
Teman-teman yang telah membantuku dalam pengumpulan data
penelitian, dan mengajarkanku bersahabat dengan program statistik.
i
Ibu dan Ema, terimakasih untuk segalanya yang tak terucap…I love you so
much…ure the best that I ever had….
j
Didi, Deni, Iman…my bodyguard….let make our dream come true…
amien…
k
Mbak Endang…dan keluarga-keluargaku yang membantuku…terima
kasih banyak.
l
Teman-teman Semedi…..icha dan mas yudi, rini dan mas totox, ulin dan
wicak, ete dan mas didik, sinta dan didi, tiwuk dan dion, ellen dan “calonnya”, vivi dan popo, poe dan ucup, ria dan mas adi….luv u all guys…
makasi buat dukungannya yang selalu ada, buat bantuannya, buat waktu
yang telah kita habiskan bersama….makasi buat smuanya (I can’t mention
it one by one…coz it too much to say)…makasi telah menambah warna
lain dalam hidupku…
m Teman-teman kos Candi Indah dan orang-orang dekatnya…dina, anton,
vira, sonny...makasi da banyak dibantuin ya...cptn lulus sana, ka yoz,
espc.mira.…makasi ya buat bantuannya, semangatnya, waktunya, dan
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masukannya….ayo mir, tinggal dikit lagi kok loyo….
n
Ma best pren….indah n cuit…makasi dah disemangatin n masukannya
juga…aq tau mau kmana kalo lagi suntuk jika ada kalian ;)….
o
Anca-anca…..akhirnya sampe jg awak ke titik perjuangan yang telah
kalian
lewati
dulu…doakan
aq
cepat
menyusul
ke
tahap
selanjutnya….thanks ya guys….friendship never ending story
p
O’ox…temen seperjuangan….cayo !!!! dikit lagi kelar kok ox…thanks ya
dah dibantuin kmaren, ditemenin, disupport…thanks 4 being my trully
friend…posisi kita sama sekarang ;)
q
Teman-teman KKN ku, espc.tari n vica….makasi buat dukungan, masukan
selama ini…kalian membantuku melewati smuanya dengan baik.
r
Vera
n
ike…aq
pulang..tapi
ga
lama…thanks
ya
guys…buat
“peringatannya” kalo aq dah terlalu lama di jogja.
s
Orang-orang
yang
pernah
dekat
denganku….terima
kasih
untuk
memberiku pengalaman dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna, sehingga
kritik dan saran akan penulis terima dengan hati terbuka. Akhir kata, semoga
tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, Agustus 2008
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEMANDIRIAN PADA
USIA DEWASA AWAL
R.A. Andini Avriyani
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kecerdasan emosional
dan kemandirian pada usia dewasa awal. Hipotesis yang diajukan adalah ada
hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia
dewasa awal. Arah hubungannya adalah semakin tinggi kecerdasan emosional
maka semakin tinggi kemandiriannya, sebaliknya semakin rendah kecerdasan
emosional semakin rendah kemandiriannya.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Subjek penelitian
adalah usia dewasa awal di Yogyakarta dalam rentang usia 22-25 tahun, dan
dengan tingkat pendidikan yang sama, yakni S-1 atau D-3. Metode yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan
menyebarkan skala. Skala digunakan untuk mengukur variabel kecerdasan emosi
dan variabel kemandirian.
Melalui uji kesahihan, 62 aitem skala kecerdasan emosional dinyatakan 21
aitem yang gugur dan 41 aitem yang sahih, dengan koefisien reliabilitasnya
sebesar 0,971. Sedangkan dari 60 aitem skala kemandirian dinyatakan 22 aitem
yang gugur dan 38 aitem yang sahih dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,950.
Hasil analisis data menyatakan bahwa sebaran data normal dan memiliki
korelasi linier. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi
Product Moment dari Pearson melalui program SPSS for windows versi 12.00,
dengan taraf signifikansi 0,05 (1 ekor), diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar
0,812 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,05). Artinya ada hubungan positif yang
signifikan antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal.
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE AND
AUTONOMY OF EARLY ADULTHOOD
R.A. Andini Avriyani
Faculty of Psychology
Sanata Dharma University
Yogyakarta
This research was aimed to find the correlation between emotional
intelegence and autonomy on early adulthood. The purposed hypothesis was there
is a positive correlation between emotional intelligence and autonomy of early
adulthood. The higher emotional intelligence, the higher autonomy level. On the
contrary, the lower emotional intelligence, the lower autonomy level.
The research type was a correlation research. The subject of this research
are early adulthood which range of age between 22-25 years old, and with the
same education level, that is bachelor’s degree and academician degree. The
method which is used to collect data in this research by propagated the scale. The
scale measure the emotional intelligence variable and the autonomy variable.
Through validity tested, 62 items of emotional intelligence scale have
been explained that were 21 items lossed and 41 items were valid with reliability
coefficient was 0,971. Then for autonomy scale, from 60 items have been
explained that were 22 items lossed and 38 items were valid with reliability
coefficient was 0,950.
The result of data analysis declared that the data distribution is normal and
had a linear correlation. The research data was analysis used Pearson’s product
moment through SPSS program for windows 12.00 version, with significant
standard 0,05 (one-tailed). The correlation coefficient (r) was 0,812 with
probability 0,000 (p<0,05). The result means that there was a positive correlation
between emotional intelligence and autonomy of early adulthood.
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
HALAMAN MOTTO .....................................................................................
v
KATA PENGANTAR ......................................................................................
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................
ix
ABSTRAK ......................................................................................................
x
ABSTRACT ....................................................................................................
xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang ...........................................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
9
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................
9
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................
11
A. Kecerdasan Emosional ...............................................................................
11
1. Pengertian Kecerdasan Emosional ........................................................
11
2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosional .....................................................
13
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional .................
16
B. Kemandirian ..............................................................................................
18
1. Pengertian Kemandirian .......................................................................
18
2. Aspek-aspek Kemandirian .....................................................................
21
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian .................................
22
C. Usia Dewasa Awal .....................................................................................
28
1. Batasan Usia Dewasa Awal ..................................................................
28
2. Perkembangan Usia Dewasa Awal ........................................................
29
D. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dan Kemandirian Pada Usia
Dewasa Awal ..............................................................................................
33
E. Hipotesis Penelitian........................................................................ ...........
36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................
37
A. Jenis Penelitian ........................................................................................
37
B. Identifikasi Variabel Penelitian .................................................................
37
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian ................................................
37
1. Kecerdasan Emosional .................................................................
37
2. Kemandirian ..................................................................................
39
D. Subjek Penelitian ....................................................................................
41
E. Metode Dan Alat Pengumpulan Data .....................................................
42
1. Skala Kecerdasan Emosional ........................................................
44
2. Skala Kemandirian ........................................................................
45
F. Validitas Dan Reliabilitas ........................................................................
xiii
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Validitas .........................................................................................
46
2. Analisis Aitem ...............................................................................
47
3. Reliabilitas .....................................................................................
47
G. Metode Analisis Data .............................................................................
48
H. Prosedur Penelitian .................................................................................
48
I. Uji Coba Alat Penelitian .........................................................................
49
1. Pelaksanaan Uji Coba Alat Penelitian .....................................
49
2. Hasil Uji Coba .........................................................................
50
a. Skala Kecerdasan emosional ............................. ......
50
1) Analisis Aitem .................................................
50
2) Reliabilitas ......................................................
52
b. Skala Kemandirian ..................................................
52
1) Analisis Aitem . ...............................................
52
2) Reliabilitas .....................................................
55
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ............................
56
A. Pelaksanaan Penelitian ...........................................................................
56
B. Hasil Penelitian........................................................................................
57
A Deskripsi Data Penelitian ..............................................................
57
B Hasil Uji Asumsi ...........................................................................
61
1. Uji Normalitas .........................................................................
61
2. Uji Linearitas ...........................................................................
62
C Hasil Uji Hipotesis ........................................................................
63
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pembahasan ............................................................................................
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................
71
A. Kesimpulan .............................................................................................
71
B. Keterbatasan Penelitian ..........................................................................
71
C. Saran .......................................................................................................
72
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
73
LAMPIRAN ....................................................................................................
76
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Skor Jawaban Pada Skala Kecerdasan Emosional Dan
Skala Kemandirian ............................................................................... 44
Tabel 2. Blue Print Skala Kecerdasan Emosional .............................................. 45
Tabel 3. Blue Print Skala Kemandirian .............................................................. 46
Tabel 4. Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional Sebelum
Uji Coba ............................................................................................... 50
Tabel 5. Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional
Setelah Uji Coba ................................................................................... 51
Tabel 6. Penyebaran Aitem Skala Kecerdasan Emosional
Untuk Penelitian .................................................................................... 52
Tabel 7. Penyebaran Aitem Skala Kemandirian Sebelum Uji Coba ................... 53
Tabel 8. Penyebaran Aitem Skala Kemandirian Setelah Uji Coba ..................... 54
Tabel 9. Penyebarab Aitem Skala Kemandirian Untuk Penelitian ...................... 54
Tabel.10 Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................. 58
Tabel 11. Deskripsi data penelitian ...................................................................... 58
Tabel 12. Kriteria kategorisasi tingkat kecerdasan emosional ............................ 60
Tabel 13. Kriteria kategorisasi tingkat kemandirian ............................................ 61
Tabel 14. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .................................................. 62
Tabel 15. Uji Linearitas ........................................................................................ 62
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Skala Penelitian (Sebelum Uji Coba).............................................. 76
Lampiran B Tabulasi Uji coba ............................................................................77
Lampiran C. Uji Validitas dan Reliabilitas ...........................................................78
Lampiran D. Skala Penelitian (Setelah Uji Coba) ................................................79
Lampiran E. Tabulasi Penelitian ..........................................................................80
Lampiran F. Uji Normalitas, Uji Linearitas, dan Uji Hipotesis ...........................81
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kemajuan zaman yang semakin pesat membawa dampak dalam segala
aspek kehidupan masyarakat. Nilai-nilai kehidupan yang sebelumnya dianutpun
telah mengalami pergeseran. Persaingan antar individu juga semakin ketat,
sehingga individu dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas diri dan mampu
bersaing sesuai dengan tuntutan zaman.
Kemandirian merupakan salah satu ciri kualitas hidup manusia yang
memiliki peran penting bagi kesuksesan hidup seseorang (Nawawi, 1998). Sifat
dan sikap yang mengiringi individu yang mandiri antara lain adalah tekun, rajin,
senang bekerja, sanggup bekerja keras, berdisiplin, gigih, mampu bersaing dan
mampu pula bekerja sama, jujur, mempunyai cita-cita dan tahu apa yang harus
dilakukannya untuk mewujudkannya, tidak mudah putus asa, dan lain-lain.
Individu yang mandiri mengandalkan dirinya sendiri dalam merencanakan dan
membuat keputusan penting bagi hidupnya, serta bertanggung jawab. Tanggung
jawab yang dimaksud adalah tanggung jawab atas kehidupan pribadi, menjadi diri
sendiri, dan menentukan arah sendiri (Stein dan Book, 2004).
Endang Rukmana (24 tahun), sebagai contoh pribadi yang mandiri, yang
awalnya hidup mandiri karena keterpaksaan ekonomi. Endang, terpaksa menjadi
penulis untuk meringankan beban ibunya memenuhi kebutuhan
1
keluarga mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sepeninggal ayahnya, sampai akhirnya ia menikmati dirinya yang bekerja sebagai
seorang penulis (KOMPAS, Minggu; 10 februari 2008). Endang mampu
mengenyam pendidikan sampai ke perguruan tinggi, juga karena andilnya bekerja
serabutan, mulai dari mengangkat galon air mineral, menjual nasi bungkus di
kampus, ikut berbagai lomba penulisan, dan menjadi penulis novel. Endang
memahami kemampuan keluarganya, dan ia mampu bekerja sendiri mencari uang
dengan mengandalkan kemampuan diri sendiri demi mewujudkan impiannya
untuk mengenyam pendidikan setinggi mungkin dan menjadi orang yang berhasil.
Menurut Tilaar (dalam Ali, 2006) tantangan kompleksitas kehidupan yang
sangat kompetitif memberikan dua alternatif, yaitu pasrah kepada nasib atau
mempersiapkan diri sebaik mungkin. Mengembangkan kemandirian adalah salah
satu usaha untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi kehidupan yang
semakin kompleks.
Olly Dwi Purnamasari (24 tahun) memutuskan untuk berhenti mencari
pekerjaan dan berusaha membuka peluang kerja bagi dirinya sendiri, bahkan bagi
orang lain juga (KOMPAS, Rabu; 20 februari 2008). Langkah awal yang
dilakukannya adalah mengembangkan donat berbahan baku ketela bersama
temannya, dan dikemas secara unik, sehingga mampu menarik minat konsumen
bahkan membangkitkan kembali usaha kecil donat kentang yang telah cukup lama
hilang dari pasaran. Usaha awalnya tersebut berhasil membawa 20 orang
pengangguran
untuk
bekerja
bersamanya,
dan
sekarang
ia
sedang
mengembangkan olahraga futsal di Yogyakarta sebagai olahraga profesional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
bukan hanya penyaluran hobi saja. Olly berani mengambil langkah dalam
hidupnya secara bertanggung jawab, sehingga tidak membiarkan dirinya terbawa
arus sebagai lulusan sarjana perguruan tinggi pengangguran, yang pada umumnya
hanya menunggu panggilan kerja datang.
Badan Pusat Statistik (KOMPAS, Rabu; 6 februari 2008) mengemukakan
bahwa tingkat sarjana pengangguran meningkat drastis dari 183.629 orang pada
tahun 2006, menjadi 409.890 orang pada tahun 2007. Menurut catatan BPS DIY
sendiri, tahun 2006 pengangguran berjumlah 117.024 orang, tahun 2008 ini
bertambah sekitar 27% menjadi 148.696 orang dan 21.000 diantaranya adalah S-1
(Kedaulatan Rakyat, Rabu; 9 Juli 2008). Salah satu hal yang menyebabkan
fenomena di atas adalah terbatasnya lapangan pekerjaan (Kedaulatan Rakyat,
Selasa 8 Juli 2008; hal.11). Kesenjangan antara lapangan pekerjaan yang tersedia
dan pertambahan angkatan kerja cukup besar. Namun di sisi lain, Direktur
Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, yakni Fasli Jalal
menyatakan bahwa hal tersebut juga disebabkan kompetensi lulusan yang masih
rendah atau tidak sesuai kebutuhan dunia kerja (dalam KOMPAS, Rabu 6 Februari
2008). Hendaknya lulusan perguruan tinggi yang mandiri paham akan
kemampuan dirinya dan mampu melihat peluang yang baik bagi dirinya, sehingga
tahu dimana dan bagaimana dirinya harus bekerja.
Mendapatkan pekerjaan merupakan salah satu tugas perkembangan usia
dewasa awal, guna menjadi mandiri, terutama mandiri secara ekonomi. Santrock
(2002) mengemukakan bahwa individu dewasa awal berjuang untuk membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
pribadi yang mandiri dan menjadi terlibat secara sosial. Lebih lanjut dikatakan
bahwa salah satu kriteria yang menunjukkan permulaan status kedewasaan adalah
kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan, yang meliputi
keputusan tentang karir, nilai-nilai, keluarga, hubungan, serta gaya hidup.
Levinson (Monks et all, 1998) menyatakan bahwa memasuki masa dewasa
awal mencakup tiga periode, yakni periode pengenalan orang dewasa (22-28
tahun) dimana individu menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai orang
dewasa serta berusaha membentuk struktur kehidupan yang stabil dalam dunia
kerja dan hubungan sosial. Usia 28-33 tahun merupakan pemantapan dari masa
sebelumnya, begitu juga dengan usia 33-40 yang merupakan fase pemantapan,
dimana individu memantapkan diri dalam karir, kehidupan keluarga dan
tempatnya dalam masyarakat. Pada usia 40 tahun merupakan puncak masa
dewasa, sampai menuju masa dewasa madya pada usia 45 tahun.
Transisi dari masa ketergantungan dengan orang tua pada awalnya ke masa
yang hampir sepenuhnya mandiri, tidaklah mudah dan berlangsung secara
bertahap. Dewasa awal yang tidak mampu mandiri, yang terus-menerus
tergantung pada orang tua atau orang lain, akan sulit sekali untuk meraih sukses
dalam hidupnya. Hal ini salah satunya yang menjadi penyebab meningkatnya
angka kemiskinan dan menurunnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia,
sehingga secara tidak langsung menambah beban bangsa dan negara (Nawawi,
1998).
Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru, sehingga sebagai individu yang
dewasa diharapkan dapat menyesuaikan diri secara mandiri (Hurlock, 1980).
Individu yang mandiri, memasuki masa dewasa awal akan mampu menyesuaikan
diri terhadap tanggung jawab barunya, serta mempunyai tujuan hidup yang jelas,
serta mampu mewujudkannya demi masa depan yang sukses, walaupun akan
menghadapi kesulitan dalam mewujudkannya. Individu dewasa awal yang tidak
mandiri, memasuki masa dewasa awal akan merasakan kesulitan, sehingga
mereka mencoba memperpanjang ketergantungan dengan mempertahankan status
mahasiswa dan tidak bekerja, padahal teman seusia mereka telah berusaha
mengakhiri ketergantungan pada orang tua. Hal tersebut banyak terjadi di
lingkungan sosial peneliti.
Ciri-ciri lain yang menonjol dalam usia dewasa awal adalah melonjaknya
persoalan hidup di bandingkan masa sebelumnya, dan juga terdapatnya
ketegangan
emosi
(Mappiare,
1983).
Hal
tersebut
disebabkan
karena
bertambahnya tanggung jawab serta harapan-harapan sosial, namun di sisi lain,
dewasa awal belum mampu untuk menyesuaikan diri terhadap tanggung jawab
dan harapan sosial yang baru itu, dikarenakan antara lain ; kurangnya persiapan
untuk menghadapi masalah yang perlu diatasi sebagai orang dewasa, mencoba
menguasai dua atau lebih keterampilan sekaligus yang biasanya menyebabkan
keduanya kurang berhasil, dan terakhir karena tidak lagi memperoleh bantuan dari
lingkungan sekitar karena dianggap sudah dewasa. Tanggung jawab yang
dipegang lebih besar dibandingkan masa sebelumnya, yakni masa remaja akhir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Individu dewasa awal dituntut untuk mulai sepenuhnya mandiri,
bertanggung jawab atas dirinya sendiri, pilihan hidupnya, dan masa depannya.
Namun berdasarkan pengamatan peneliti terhadap lingkungan sosial di sekitar
peneliti, masih banyak dewasa awal yang belum lepas ketergantungannya baik
pada orang tua, ataupun teman. Ketergantungan ini tidak hanya menyangkut
ekonomi, namun juga dalam membuat keputusan dan pilihan hidupnya. Salah satu
contoh dalam lingkungan sosial peneliti, seorang wanita, di usia 25 tahun ia belum
jelas menentukan pilihan karirnya, belum menyelesaikan studinya, dan belum
menentukan kapan akan mengakhiri masa lajangnya. Ia masih belum mampu
untuk membuat keputusan sendiri mengenai hidupnya, dan hanya memasrahkan
saja kepada orang tuanya, akan kerja dimana ia nanti, dan dengan siapa ia
menikah. Hal ini membuat tugas perkembangannya terhambat. Dewasa awal yang
mampu membangun pribadi yang mandiri, akan mampu menentukan keputusan
dalam hidupnya, dan bertanggung jawab atas keputusannya.
Berdasarkan
fenomena di atas,
menegaskan
bahwa kemandirian
mempunyai peran yang cukup besar bagi kesuksesan hidup seseorang. Pribadi
yang mandiri akan mampu menentukan apa yang terbaik baginya, memahami
kemampuan dan kelemahannya, sehingga bisa melihat peluang yang baik bagi
dirinya, lalu bekerja keras untuk mewujudkannya dengan tidak tergantung pada
orang lain.
Kemandirian merupakan kemampuan individu untuk bebas, tidak
tergantung dengan orang lain, mampu bertindak atas kehendak sendiri, adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
usaha mengejar prestasi, tekun, merencanakan dan mewujudkan harapan atau
keinginannya, kreatif, penuh inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya,
mampu menghadapi masalah, mampu mempengaruhi lingkungan atas usahanya
sendiri, memiliki rasa percaya diri, memahami kemampuan dan menerima
kekurangannya (Masrun dkk, 1986).
Individu yang mandiri adalah yang berani mengambil keputusan dilandasi
oleh pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya (Ali, 2006). Beberapa
definisi yang diungkapkan mengenai kemandirian melibatkan proses kognisi
seperti, kesanggupan untuk memutuskan sesuatu, kreatif, original, tendensi untuk
mencapai dan mengatasi suatu hal, proses kognisi ini sangat tergantung dengan
keadaan emosi atau suasana hati seseorang Misalnya saja kecemasan, memiliki
pengaruh negatif yang berakibat menurunkan kapasitas kognitif. Perasaan cemas
atau khawatir yang berlebihan terhadap pengerjaan suatu tugas juga dapat
memperburuk kinerja seseorang (Suharnan, 2005). Kemampuan seseorang
menangani emosi atau suasana hatinya dengan baik sehingga dapat dikelola secara
efektif merupakan bagian dari kecerdasan emosi.
Salovey dan Mayer mendefinisikan bahwa kecerdasan emosi merupakan
himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan memantau
perasaan dan emosi baik pada diri sendiri maupun pada orang lain, memilah milah
semuanya, dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan
tindakan. Goleman (1999) mengatakan bahwa tanpa kecerdasan emosi, orang
tidak akan bisa menggunakan kemampuan-kemampuan kognitif sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
potensi yang maksimum.
Individu yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, akan mampu
mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, mampu mengelola emosinya
sehingga mampu untuk menunda kepuasan atau kenikmatan sebelum tercapainya
suatu tujuan, mampu bertahan menghadapi kegagalan dan berusaha bangkit,
memiliki rasa percaya diri, sadar akan kemampuan diri, mampu menggerakkan
hasrat menuju sasaran, cermat membaca situasi sosial, serta memiliki
keterampilan untuk bekerja sama (Hariwijaya, 2005).
Dari uraian di atas secara ringkas dapat dikatakan bahwa dengan
kecerdasan emosional yang tinggi, individu dewasa awal dapat menjadi mandiri
dan diharapkan mampu memenuhi tanggung jawab dan harapan-harapan sosial
baru. dan tercapainya tujuan hidup yang lebih baik serta meraih kesuksesan. Hal
ini
juga
didukung
penelitian
sebelumnya
oleh
Suyatini
(2004)
yang
mendeskripsikan tingkat kecerdasan intrapersonal, kemandirian dan prestasi
belajar pada siswa kelas III SMP susteran Purwokerto tahun ajaran 2003/2004,
dimana kecerdasan intrapersonal dan kemandirian secara simultan berkorelasi
dengan prestasi belajar pada siswa. Lebih lanjut dijelaskan dalam pembahasan
mengenai kajian teoritisnya, bahwa orang yang berkecerdasan intrapersonal tinggi
mampu untuk memahami diri, merencanakan dan memecahkan masalah
kehidupannya, dan meraih sasaran yang dimiliki. Karakteristik-karakteristik
tersebut merupakan ciri yang dimiliki oleh orang yang mandiri. Penelitian lain
dilakukan oleh Lukman (2000) mengenai hubungan kemandirian anak asuh di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
panti asuhan yatim Islam ditinjau dari konsep diri dan kompetensi interpersonal,
dimana terdapat hubungan positif yang signifikan antara kompetensi interpersonal
dan kemandirian. Oleh sebab itu, peneliti ingin melihat lebih lanjut apakah ada
hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian, apakah
individu dewasa awal yang mandiri memiliki tingkat kecerdasan emosi yang
tinggi pula.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah apakah ada hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan
kemandirian pada usia dewasa awal?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang positif antara
kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal.
D.Manfaat penelitian
1.Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan bagi pengembangan teori
di bidang psikologi khususnya psikologi perkembangan pada usia dewasa
awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2.Secara Praktis
Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat memberikan pemahaman dan
informasi bagi usia dewasa awal tentang kecerdasan emosi dan hubungannya
dengan kemandirian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Kecerdasan Emosional
1. Pengertian kecerdasan emosional
Goleman mengungkapkan, bahwa kecerdasan intelektual itu sesungguhnya
pembawaan sejak lahir (Hariwijaya, 2005). Kecerdasan emosional tidak demikian.
Sedangkan kecerdasan emosional merupakan jembatan antar yang kita ketahui
dan lakukan. Dengan semakin tinggi kecerdasan emosional, akan semakin
terampil melakukan apapun yang kita ketahui benar.
Kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan
kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam
berhubungan dengan orang lain (Goleman, 1999). Pengendalian emosi oleh diri
sendiri tidak hanya berarti meredam rasa tertekan atau menahan gejolak emosi, ini
juga bisa berarti dengan sengaja menghayati suatu emosi, termasuk yang tidak
menyenangkan. Goleman (Zainun Mu’tadin, 2002) mengatakan bahwa koordinasi
suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai
menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati,
orang tersebut akan memiliki tingkat emosional yang baik dan akan lebih mudah
menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Lebih lanjut
Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
yang dimiliki individu dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi
kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan
jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan
emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.
Sementara Howes dan Herald (Zainun Mu’tadin, 2002) mengatakan pada
intinya, kecerdasan emosional merupakan komponen yang membuat seseorang
menjadi pintar menggunakan emosi.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Salovey dan Mayer (Hariwijaya,
2005 ; Stein dan Book, 2004) yang mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai
kemampuan memantau, mengenali emosi, dan mengendalikan emosi sendiri dan
orang lain, serta menggunakan emosi-emosi itu untuk memandu pikiran dan
tindakan, sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual.
Reuven Bar-On (Stein dan Book, 2004) mendefinisikan kecerdasan emosi
sebagai serangkaian kemampuan, kompetensi, dan kecakapan non-kognitif, yang
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil mengatasi tuntutan dan
tekanan lingkungan.
Selanjutnya Cooper dan Sawaf (Mu’tadin, 2002) mengatakan bahwa
kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara
selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan
pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk
belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta
menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kehidupan sehari-hari.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi
adalah kemampuan atau kecakapan non-kognitif seseorang yang meliputi
pengendalian suasana hati atau perasaannya dan orang lain baik emosi yang
negatif ataupun positif, seperti halnya memotivasi dirinya dan sanggup
menghadapi kegagalan, menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, sehingga
membantu individu dalam bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dan menyikapi
masalah hidup.
2. Aspek-aspek kecerdasan emosional
Dari sekian banyak pakar yang mengajukan teori, peneliti mengacu pada
teori Daniel Goleman, karena dirasa cukup jelas, singkat dan padat makna
mengenai aspek-aspek kecerdasan emosi, sehingga dapat digunakan untuk
mengukur kecerdasan emosi dalam penelitian ini. Namun tidak menutup
kemungkinan adanya tambahan pemaknaan dari pakar-pakar lainnya dalam setiap
aspek yang dikemukakan oleh Goleman.
Daniel Goleman (1999) mengungkapkan bahwa kecerdasan emosi terdiri
dari lima komponen atau aspek-aspek, antara lain :
a. Mengenali emosi diri
Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi.
Individu dengan kesadaran diri yang baik akan mampu mengenali emosi mana
yang sedang mereka rasakan dan mengapa, menyadari keterkaitan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
perasaan mereka dengan yang mereka pikirkan, perbuat dan katakan,
mengetahui bagaimana perasaan mereka mempengaruhi kinerja, serta
mempunyai kesadaran yang menjadi pedoman untuk nilai-nilai dan sasaransasaran mereka.
b. Mengelola emosi
Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap
dengan tepat. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila ; mampu menghibur
diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan, atau
ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya
orang yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus
bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif
yang merugikan dirinya sendiri.
c. Memotivasi diri
Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-hal
sebagai berikut :
1) Cara mengendalikan dorongan hati agar tidak menghambat pemikiran
2) Derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang
3) Kekuatan berpikir positif
4) Optimisme, dan
5) Keadaan ketika perhatian seseorang sepenuhnya tercurah ke dalam apa
yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu objek.
Kunci motivasi adalah memanfaatkan emosi sehingga mendukung kesuksesan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
seseorang.
d. Mengenali emosi orang lain
Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran
diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa
ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya orang yang tidak
mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak
akan mampu menghormati perasaan orang lain. Mengenali emosi orang lain
berarti memahami orang lain, mengindra perasaan dan perspektif orang lain
serta secara aktif menunjukkan minat terhadap kepentingan-kepentingan
mereka (Goleman, 1999). Individu yang mampu berempati dengan baik, akan
memperhatikan isyarat-isyarat emosi dan mendengarkannya dengan baik,
menunjukkan kepekaan dan pemahaman terhadap perspektif orang lain, serta
membantu berdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan dan perasaan orang
lain.
e. Membina hubungan dengan orang lain
Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan
sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain.
Tanpa memiliki keterampilan seseorang akan mengalami kesulitan dalam
pergaulan sosial. Sesungguhnya karena tidak dimilikinya keterampilanketerampilan semacam inilah yang menyebabkan seseorang seringkali
dianggap angkuh, mengganggu, atau tidak berperasaan. Individu yang
memiliki ketrampilan sosial mampu mengendalikan emosi dengan baik ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
berhubungan dengan orang lain, cermat membaca situasi, berinteraksi dengan
lancar, mampu memimpin dan mengorganisir orang lain, serta pintar
menangani perselisihan yang muncul dalam setiap interaksi.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi
Kecerdasan emosi berbeda dengan kecerdasan intelektual. Seperti yang
telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, bahwa kecerdasan intelektual
merupakan pembawaan sejak lahir, dan cenderung tetap atau sulit untuk diubah
(Goleman, 1999). Tidak demikian halnya dengan kecerdasan emosi, kecerdasan
emosi bisa terus dilatih menjadi semakin baik seiring bertambahnya umur. Hal-hal
yang mempengaruhi kecerdasan emosi secara garis besar terbagi dua, yakni :
a. Faktor yang berasal dari dalam diri individu.
Faktor yang bersumber dari dalam individu, seperti susunan saraf pusat atau
otak. Susunan saraf yang terdapat di otak mempengaruhi kualitas atau
kecakapan emosi seseorang, misalnya seperti keadaan amigdala, lobus
prefrontal, neokorteks, dan sistem limbik. Sinyal-sinyal dari organ
pengindra (seperti mata, telinga, dan organ pengindra lainnya) dikirimkan ke
talamus, kemudian ke wilayah-wilayah neokorteks yang memproses
pengindraan, di sana sinyal-sinyal tadi disusun menjadi benda-benda yang
kita pahami. Sinyal-sinyal itu dipilah-pilah menurut maknanya sehingga
otak mengenali masing-masing objek dan arti kehadirannya. Informasi
tersebut dan respon yang muncul dikoordinasikan oleh lobus-lobus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
prefrontal, tempat tindakan perencanaan dan pengorganisasian menuju
sasaran, termasuk sasaran emosional. Apabila dalam proses itu dibutuhkan
respon emosional, lobus-lobus prefrontal akan memerintahkannya, bekerja
sama dengan amigdala dan sirkuit-sirkuit lainnya dalam otak emosional.
Sambungan antara amigdala (dan struktur-struktur limbik yang berkaitan)
dan neokorteks merupakan proses yang melibatkan nalar dan perasaan.
Hubungan antarsirkuit ini menjelaskan mengapa emosi demikian penting
bagi nalar yang afektif, baik dalam membuat keputusan-keputusan yang
bijaksana maupun sekadar dalam memungkinkan kita berpikir dengan
jernih. Interaksi yang baik atau tidak terhambatnya sirkuit antara amigdala
dengan lobus-lobus prefrontal dan sistem limbik dengan neokorteks, maka
kecakapan atau kecerdasan emosional individu akan bertambah pula.
b. Faktor yang berasal dari luar diri individu.
Faktor dari luar individu diantaranya adalah pengalaman, proses belajar,
perlakuan orang sekitar, serta hal lain yang dapat mempengaruhi individu
untuk mengubah sikap, baik dari lingkungan langsung, maupun media lain
seperti buku dan lain sebagainya. Dijelaskan lebih lanjut, seperti faktor
pengalaman, misalnya reaksi individu terhadap suatu peristiwa di masa lalu
yang memiliki muatan emosi (seperti peristiwa traumatis) akan muncul
kembali di masa sekarang, jika individu dihadapkan pada hal yang dapat
mengingatkannya kembali pada peristiwa di masa lalu, walaupun
kapasitasnya berbeda ataupun kejadiannya tidak sama persis. Selain itu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
turut berpengaruh terhadap kualitas kecerdasan emosi adalah perlakuan
orang sekitar terhadap individu yang bersangkutan, seperti keluarga sebagai
lingkungan terdekat, perlakuan orang-orang di lingkungan tempat individu
mengenyam pendidikan, dan perlakuan dari lingkungan masyarakat sekitar.
Individu yang mendapat perlakuan baik dari lingkungannya, akan semakin
baik pula perkembangan kecerdasan emosinya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi kecerdasan emosi terbagi menjadi dua, yakni ; berasal dari dalam
dan dari luar individu. Faktor yang berasal dari dalam diri individu meliputi
susunan syaraf pusat, sedangkan faktor yang berasal dari luar diri individu atau
lingkungan, yakni ; pengalaman pribadi, perlakuan orang-orang sekitar terhadap
dirinya, proses belajar individu semasa hidupnya, dan hal lain yang dapat
mempengaruhi individu untuk mengubah sikapnya, baik lingkungan langsung
maupun tidak, seperti media cetak, dan lain sebagainya.
B Kemandirian
1. Pengertian kemandirian
Kemandirian berasal dari kata mandiri, yang dalam bahasa Jawa berarti
berdiri sendiri. Kemandirian dalam arti psikologis (Hasan Basri, 2004) merupakan
kemampuan seseorang untuk membuat keputusan dalam hidupnya, bertindak
tanpa tergantung dengan bantuan orang lain, dan memahami segala dampak yang
baik dan buruk dalam setiap keputusan serta tindakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Kartini dan Dali (http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp) mengatakan
bahwa kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi diri
sendiri. Individu yang mandiri dapat memilih jalan hidupnya untuk dapat
berkembang dengan lebih mantap.
Kemandirian menurut Masrun dkk (1986) tercermin dalam tindakan yang
dilakukan atas kehendak sendiri, adanya usaha untuk mengejar prestasi, tekun,
merencanakan dan mewujudkan harapan atau keinginannya, kreatif, penuh
inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya, mampu mempengaruhi lingkungan
atas usaha sendiri, memiliki rasa percaya diri, memahami kemampuan dan
menerima kekurangannya.
Nawawi (1998) mengemukakan bahwa kemandirian disebut juga
individualitas, bukan individualistis atau individualisme atau egoisme. lebih lanjut
dikemukakannya bahwa kemandirian adalah kemampuan mengakomodasikan
sifat-sifat baik manusia, untuk ditampilkan di dalam sikap dan perilaku yang tepat
berdasarkan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh seorang individu. Individu
yang mandiri adalah individu yang memiliki sifat dan sikap rajin, senang bekerja,
sanggup bekerja keras, tekun, gigih, berdisiplin, berani merebut kesempatan, jujur,
mampu bersaing sekaligus bekerja sama, dapat dipercaya dan mempercayai orang
lain, mempunyai cita-cita dan memahami cara mewujudkannya, terbuka pada
kritik dan saran, tidak mudah putus asa, dan tidak tergantung pada orang lain.
Penjelasan tersebut didukung oleh pernyataan Stein dan Book (2004) yang
hampir serupa namun lebih spesifik mengenai kemandirian, yang mengatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bahwa kemandirian adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mengendalikan
diri sendiri dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa bergantung pada
orang lain. Menjadi mandiri, berarti individu bertanggung jawab atas dirinya, apa
yang dilakukannya, dan tidak tergantung dengan orang lain (Zainun Mu’tadin,
2002). Kemandirian dalam konteks individu memiliki aspek yang lebih luas dari
sekedar aspek fisik.
Reber
(http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp)
mengemukakan
bahwa kemandirian merupakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara
relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan orang lain.
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemandirian
merupakan kemampuan individu untuk bebas, tidak tergantung dengan orang lain
dalam bertindak dan menentukan keputusan dalam hidupnya, serta mampu
bertanggung jawab dalam setiap tindakan dan keputusan yang telah dibuatnya.
Selain itu, individu juga mempunyai keinginan atau cita-cita yang ingin diraih,
mengerti cara mewujudkannya, berusaha untuk mewujudkannya dengan
mempertimbangkan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, tekun,
kreatif,
memiliki
inisiatif,
mampu
mengendalikan
tindakannya,
mampu
mempengaruhi lingkungan dan bekerja sama dengan lingkungan sekitar, serta
memiliki rasa percaya diri, menerima diri apa adanya dan berusaha memperbaiki
kekurangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Aspek-aspek kemandirian
Aspek-aspek kemandirian pada penelitian ini mengacu pada aspek
kemandirian yang disusun oleh Masrun (1986), berdasarkan dari makna
kemandirian itu sendiri, antara lain :
a. Bebas
Ditunjukkan dengan tindakan yang dilakukan atas kehendaknya sendiri, bukan
karena orang lain, serta tidak tergantung kepada orang lain.
b. Progresif dan ulet
Ditunjukkan dengan adanya usaha untuk mengejar prestasi, penuh ketekunan,
merencanakan serta mewujudkan harapan-harapannya dengan tidak mudah
menyerah pada rintangan atau halangan yang menghambat terwujudnya
keinginannya itu.
c. Inisiatif
Meliputi kemampuan untuk berfikir dan bertindak secara original, kreatif, dan
penuh inisiatif.
d. Pengendalian dari dalam (Internal Locus of Control)
Meliputi adanya perasaan mampu untuk mengatasi masalah yang dihadapi,
mampu untuk mengendalikan tindakan, menyadari bahwa peristiwa-peristiwa
yang terjadi menyangkut dirinya adalah akibat perilaku atau sifat-sifat yang
melekat pada dirinya sendiri, mampu untuk mempengaruhi lingkungannya,
dan atas usahanya sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
e. Kemantapan diri (Self-Esteem, Self-Confidence)
Rasa percaya terhadap kemampuan diri sendiri, menerima diri apa adanya,
memahami kelemahan dan kelebihan diri, serta memperoleh kepuasan dari
usahanya.
Masing-masing aspek di atas mempunyai kedudukan yang sama
pentingnya, saling menunjang, dan bersifat tidak saling tergantung. Apabila salah
satu aspek ada yang menonjol, bukan berarti aspek yang lain akan ada yang lebih
rendah, melainkan hanya akan mempengaruhi manifestasi perilaku mandiri.
Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar aspek-aspek kemandirian meliputi ;
bebas, progresif dan ulet, inisiatif, pengendalian dari dalam, serta kemantapan diri.
Kelima aspek tersebut akan digunakan sebagai acuan pembuatan instrumen
penelitian.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian secara garis besar terbagi
menjadi dua (Basri, 2004), yakni :
a. Faktor endogen (faktor yang berasal dari dalam diri individu).
Semua faktor yang bersumber dari dalam diri individu sendiri, seperti sifat
dasar dari orang tua atau generasi sebelumnya yang terlihat dari bakat, potensi
intelektual, dan potensi pertumbuhan tubuh atau keadaan fisiknya. Taraf
kesehatan fisik mempengaruhi kualitas kemandirian seseorang. Mengacu pada
definisi kemandirian bahwa individu yang mandiri tahu apa yang dia inginkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dan berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkannya dengan mengandalkan
dirinya sendiri, sehingga bila tidak ditunjang dengan keadaan fisik yang
prima, maka hal tersebut bisa terhambat. Segala sesuatu yang dibawa anak
sejak lahir juga menentukan kualitas kemandirian seseorang, karena hal
tersebut merupakan bekal dasar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak
selanjutnya.
b. Faktor eksogen (faktor yang berasal dari luar individu).
Semua pengaruh yang berasal dari luar diri individu, seperti halnya
lingkungan keluarga dan masyarakat tempat tinggal, lingkungan sosial
ekonomi, serta pola pendidikan. Kebiasaan atau pola hidup yang berlaku di
keluarga dan masyarakat, akan membentuk pribadi yang bersangkutan.
Apabila pola yang diterapkan cenderung menempatkan individu di posisi yang
selalu nyaman, semua yang diinginkan ada tanpa harus berusaha dengan giat,
dimanjakan, jelas sekali nantinya akan sulit untuk tidak tergantung dengan
orang lain, individu akan sulit untuk menjadi mandiri, mewujudkan
keinginannya tanpa bantuan orang lain. Sama halnya dengan lingkungan
sosial ekonomi dan pendidikan. Keadaan ekonomi yang pas-pasan, ditunjang
dengan penanaman taraf kesadaran yang baik, terutama mengenai nilai luhur
kehidupan dan keinginan serta usaha untuk meraih kehidupan yang lebih baik,
akan meningkatkan kualitas kemandirian seseorang. Pola pendidikan yang
baik, seringkali ditegakkan dengan pola reward dan punishment, dengan
harapan untuk menumbuhkan sikap teladan pada seseorang, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
memiliki taraf kesadaran dan pengalaman nilai kehidupan yang lebih baik.
Lingkungan keluarga yang normatif juga memungkinkan individu untuk
melakukan pilihan terhadap sesuatu secara baik.
Pendapat
lain
yang
mengemukakan
tentang
faktor-faktor
yang
mempengaruhi kemandirian adalah Mohamad Ali (2006), yang mengatakan
bahwa selain merupakan potensi yang dimiliki sejak lahir, kemandirian juga
dipengaruhi oleh berbagai stimulasi dari lingkungan. Faktor-faktor tersebut antara
lain:
a
Pola asuh orang tua.
Bagaimana anak diasuh dan diperlakukan oleh orang tua, akan mempengaruhi
kualitas kemandiriannya. Orang tua yang sering melarang anaknya melakukan
sesuatu tanpa ada alasan yang jelas dan yang rasional, dapat menghambat
perkembangan kemandirian anak. Anak bisa saja nantinya akan menjadi takut
untuk mencoba hal baru, memiliki rasa cemas yang berlebihan, sehingga tidak
berani mengambil resiko dalam hidupnya walaupun mungkin hal tersebut baik
untuk dirinya demi terwujud tujuan hidupnya.
b. Gen atau keturunan orang tua.
Orang tua yang memiliki sifat kemandirian yang tinggi akan menurun ke
anaknya juga. Namun, faktor ini masih menjadi perdebatan, karena ada pula
yang berpendapat bahwa kemandirian bukanlah diturunkan dari orang tua
melainkan terbentuk dari bagaimana cara orang tua mendidik anaknya.
Dengan kata lain, orang tua yang mandiri belum tentu akan memiliki anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
yang mandiri pula, apalagi cara didik yang diterapkan orang tua tidak
mendukung perkembangan kemandirian seseorang.
c. Sistem pendidikan.
Meliputi cara didik atau proses didik yang diperoleh individu dimanapun ia
mengenyam pendidikan. Apabila prosesnya lebih banyak menekankan
punishment daripada reward, dapat menghambat perkembangan kemandirian
seseorang, karena dengan pola seperti itu dapat membuat individu yang
bersangkutan selalu merasa salah dalam setiap perilakunya.
d.
Sistem kehidupan di masyarakat.
Lingkungan dimana individu merasa dihargai akan potensinya yang berwujud
diselenggarakannya berbagai kegiatan yang mendukung atau tidak terlalu
hirarkis akan merangsang dan mendorong perkembangan kemandirian.
Masrun
dkk
(1986)
mengemukakan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
kemandirian terdiri dari :
a. Umur
Perkembangan kemandirian meningkat seiring dengan perkembanagn umur.
Katkosky dkk (dalam Masrun, 1986) mengemukakan bahwa internal locus of
control terbentuk pada masa kanak-kanak dan meningkat sedikit demi sedikit
ketika memasuki usia remaja. Hal ini mungkin disebabkan karena anak-anak
yang lebih muda tunduk kepada pengawasan orang tuanya, akan tetapi
pengawasan ini berangsur-angsur berkurang sejalan bertambahnya umur.
Seiring bertambahnya umur, seseorang akan memiliki kesadaran diri untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mengendalikan tindakannya sendiri, membuat keputusan sendiri dalam
hidupnya, serta mempengaruhi lingkungannya. Lebih lanjut Sutton (dalam
Masrun dkk, 1986) menyatakan bahwa dengan bertambahnya umur serta
melalui proses belajar akan membuat seseorang semakin tidak tergantung dan
mampu secara mandiri menentukan hidupnya sendiri.
b. Jenis Kelamin
Anak laki-laki biasanya lebih banyak diberi kesempatan untuk berdiri sendiri
dan menanggung resiko, serta banyak dituntut untuk menunjukkan inisiatif
dan originalitasnya daripada anak perempuan. Sesuai dengan perannya pria
diharapkan menjadi kuat, mandiri, agresif, dan mampu memanipulasi
lingkungannya, berprestasi, dan mampu membuat keputusan. Dalam
kehidupan sosial mereka diharapkan mampu berkompetisi, tegas, dan
dominan. Wanita diharapkan lebih bergantung, sensitif, dan keibuan.
Perbedaan sifat-sifat yang dimiliki oleh pria dan wanita ini, antara lain
disebabkan oleh perbedaan perlakuan yang diberikan pada pria dan wanita.
Lebih lanjut dikemukakan Conger (dalam Masrun dkk, 1986) bahwa pria lebih
mandiri daripada wanita.
c. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan terbagi lagi menjadi dua, yakni :
1) Lingkungan permanen, meliputi pendidikan dan pekerjaan. Pendidikan
yang dimaksud, tidak harus di sekolah atau lembaga pendidikan formal
lainnya, melainkan juga di lingkungan masyarakat yang menyediakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kesempatan untuk mengembangkan diri melalui keikutsertaan di dalam
berbagai kegiatan. Pendidikan adalah usaha manusia dengan penuh
tanggung jawab membimbing anak didik ke kedewasaan. Sebagai manusia
yang belum dewasa, anak didik belum dapat mandiri secara pribadi dia
masih heteronom, masih membutuhkan pendapat orang lain yang lebih
dewasa sebagai pedoman bagi sikap dan tingkah lakunya. Berdasarkan
penelitian longitudinal (Masrun, 1986) diperoleh hasil bahwa setelah
melalui proses belajar di Perguruan Tinggi selama empat tahun, subjek
penelitian menunjukkan peningkatan kemandirian dan perkembangan
kesadaran diri. Pekerjaan juga mempengaruhi kemandirian seseorang.
Bekerja bukan semata-mata sebagai mata pencaharian tetapi juga sebagai
pengisi waktu dan status bagi seseorang. Oleh karena pekerjaan menuntut
pemanfaatan waktu yang khusus dan tertentu yang relatif lama, maka
interaksi yang terjadi dalam pekerjaan akan ikut mempengaruhi diri
seseorang. Implikasi psikologis yang dimaksud adalah bahwa status
pekerjaan dan pendapatan berkaitan erat dengan harga diri.
3) Lingkungan tidak permanen
Meliputi peristiwa-peristiwa penting dalam hidup seseorang yang
mengakibatkan
terganggunya
untuk
sementara
waktu
integritas
kepribadian seseorang, seperti kematian orang yang dicintai, bencana
alam, dan lain-lain (Robinson dan Shaver dalam Masrun dkk, 1986).
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kemandirian seseorang adalah
faktor dari dalam diri individu dan faktor dari luar individu. Faktor dari
dalam diri individu, yakni ; pertumbuhan tubuh atau keadaan fisik, bakat,
umur, serta potensi intelektual. Faktor dari luar diri individu meliputi ; pola
asuh orang tua, perlakuan yang diterima berdasarkan jenis kelamin
tertentu, sistem pendidikan, pekerjaan, peristiwa penting dalam hidup,
serta sistem kehidupan di masyarakat sekitar.
C Usia Dewasa Awal
1. Batasan usia dewasa awal
Hurlock (1980) mengemukakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada
umur 18 – 40 tahun, saat perubahan fisik dan psikologis yang menyertai
berkurangnya kemampuan reproduktif.
Di Indonesia batas kedewasaan adalah 21 tahun, karena pada usia itu
seseorang sudah dianggap dewasa dan selanjutnya dianggap sudah mempunyai
tanggung jawab terhadap perbuatan-perbuatannya (Monks et all, 2004). Hal ini
didukung pendapat Mappiare (1983) yang mengemukakan bahwa usia dewasa
awal dimulai dalam usia 21/22 tahun. Sedangkan, Levinson (dalam Monks et all,
1998) menyatakan bahwa memasuki masa dewasa awal mencakup tiga periode,
yakni periode pengenalan orang dewasa (22-28 tahun) dimana individu menyadari
peran dan tanggung jawabnya sebagai orang dewasa serta berusaha membentuk
struktur kehidupan yang stabil dalam dunia kerja dan hubungan sosial. Usia 28-33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tahun merupakan pemantapan dari masa sebelumnya, begitu juga dengan usia
33-40 yang merupakan fase pemantapan, dimana individu memantapkan diri
dalam karir, kehidupan keluarga dan tempatnya dalam masyarakat. Pada usia 40
tahun merupakan puncak masa dewasa, sampai menuju masa dewasa madya pada
usia 45 tahun. Pada penelitian ini batasan usia dewasa awal mengacu pada teori
Levinson.
2. Perkembangan usia dewasa awal
Dewasa
awal
merupakan
individu
yang
telah
menyelesaikan
pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama
dengan orang dewasa lainnya (Hurlock, 1980). Masa dewasa awal merupakan
periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan
sosial baru, dan sebagai orang dewasa mereka diharapkan dapat menyesuaikan
diri secara mandiri. Dua kriteria yang diajukan untuk menunjukkan akhir masa
muda dan permulaan dari masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan
kemandirian dalam membuat keputusan. Pembuatan keputusan yang dimaksud
adalah secara luas, yakni meliputi tentang karir, nila-nilai, keluarga, hubungan,
dan gaya hidup (Santrock, 2002).
Dewasa awal yang memiliki sikap bergantung, akan sangat sukar
mengambil keputusan sendiri ; apakah akan menikah atau tidak; akan bekerja
dimana, dan sebagainya (Mappiare, 1983). Individu dewasa awal yang mandiri,
akan mampu mengambil keputusan dalam hidupnya secara bertanggung jawab.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Sedangkan individu yang tidak mandiri, semua keputusan yang harus dibuatnya
tidak akan jadi-jadi, karena ketidakmampuan mengambil keputusan dengan
mempertimbangkan segala konsekuensinya. Hal tersebut akan menghambat
individu yang bersangkutan untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.
Havighurst (dalam Monks ea all, 2004) mengemukakan bahwa perjalanan
hidup seseorang ditandai oleh adanya tugas-tugas yang harus dapat dipenuhi.
Konsep diri dan harga diri akan turun bila seseorang tidak dapat melaksanakan
tugas perkembangan dengan baik. Lebih lanjut dikatakannya bahwa tugas
perkembangan dewasa awal adalah mulai bekerja yang menandai kemampuannya
untuk mandiri secara ekonomi, menerima tanggung jawab sebagai warga negara,
memilih jodoh, belajar hidup berkeluarga, dan menemukan kelompok sosialnya.
Individu dewasa awal, sebagai orang yang dewasa diharapkan dapat
menyesuaikan diri secara mandiri terhadap harapan sosial barunya (Hurlock,
1980).
Perkembangan pada usia dewasa awal dapat dilihat dalam berbagai aspek
(Santrock, 2002), antara lain :
a) Kondisi fisik
Kondisi fisik pada usia dewasa awal tidak hanya mencapai puncaknya saja,
tetapi juga mulai menurun selama periode ini. Perhatian pada kesehatan
meningkat di antara orang dewasa awal. Kondisi fisik menggapai
puncaknya antara usia 18-30 tahun, terutama usia 19-26 tahun. Menuju
akhir dari usia dewasa awal, pelambatan dan penurunan kondisi fisik mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
tampak. Kondisi fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kemandirian seseorang (Basri, 2004). Individu dewasa awal yang mandiri
berusaha sebisa mungkin untuk mewujudkan keinginan dan cita-citanya
dengan mengandalkan dirinya sendiri, sehingga bila tidak ditunjang
dengan kondisi fisik yang prima, maka hal tersebut bisa terhambat.
b) Kognitif
Integrasi baru dari pikiran terjadi pada masa dewasa awal. Pemikiran pada
usia dewasa awal akan menghasilkan pembatasan-pembatasan pragmatis
yang memerlukan strategi penyesuaian diri yang sedikit mengandalkan
analisis logis dalam memecahkan masalah (Labouvie-Vief dalam Santrock,
2002). Perry (dalam Santrock, 2002) mengemukakan bahwa pola pikir usia
dewasa awal menuju pada pola pikir yang beragam, dan semakin relatif.
Lebih lanjut dijelaskannya bahwa memasuki usia dewasa awal, mereka
mulai menyadari perbedaan pendapat dan berbagai perspektif yang ada,
percaya bahwa setiap orang memiliki pandangan pribadi serta setiap
pendapat yang ada sebaik pendapat orang lainnya. Sehingga menjadikan
orang dewasa memahami bahwa kebenaran adalah relatif.
Pandangan lain yang mengemukakan tentang perubahan kognitif pada usia
dewasa awal adalah Schaie, yang mengajukan urutan fase-fase kognitif,
terdiri dari :
1) Fase mencapai prestasi (achieving stage)
Fase dimana dewasa awal melibatkan penerapan intelektualitas pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
situasi yang memiliki konsekuensi besar dalam mencapai tujuan
jangka panjang, seperti pencapaian karir dan pengetahuan.
2) Fase tanggung jawab (the responsibility stage)
Fase yang terjadi ketika keluarga terbentuk dan perhatian diberikan
pada keperluan-keperluan pasangan dan keturunan. Perluasan
kemampun kognitif yang sama diperlukan saat karir individu
meningkat dan tanggung jawab kepada orang lain muncul dalam
pekerjaan dan komunitas.
3) Fase eksekutif (the executive stage)
Fase dimana individu bertanggung jawab pada sistem kemasyarakatan
dan organisasi sosial (pemerintahan atau perusahaan, misalnya). Selain
itu individu juga mulai membangun pemahaman tentang bagaimana
organisasi sosial bekerja dan berbagai hubungan kompleks yang
terlibat di dalamnya. Fase ini terjadi di masa dewasa tengah.
4) Fase reintegratif (the reintegrative stage)
Fase dimana individu memilih untuk memfokuskan tenaga pada tugas
dan kegiatan yang bermakna bagi mereka. Fase ini terjadi pada akhir
masa dewasa.
c) Sosio-emosional
Memasuki masa dewasa awal, individu mengalami ketegangan emosional
yang nampak dalam bentuk keresahan (Hurlock, 1980). Keresahan yang
dialami tergantung dari masalah-masalah penyesuaian diri yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dihadapi saat itu dan berhasil tidaknya dalam upaya penyelesaiannya.
Salah satunya adalah penyesuaian terhadap kehidupan sosial yang baru,
dimana individu menentukan pola hidup baru, memikul tanggung jawab
baru, dan komitmen baru yang menjadi landasan dikemudian hari. Dengan
berakhirnya pendidikan formal dan memasuki ke dalam pola kehidupan
orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, keterlibatan
dalam kegiatan kelompok di luar rumah akan terus berkurang sebagai
akibatnya akan mengalami keterpencilan sosial atau krisis keterasingan.
Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat
kuat untuk maju dalam karir. Dengan demikian keramah-tamahan masa
remaja diganti persaingan pada masa dewasa. Banyk waktu dicurahkan
untuk pekerjaan, sehingga hanya terdapat sedikit waktu untuk sosialisasi
yang diperlukan untuk membina hubungan yang akrab. Akibatnya
menimbulkan sikap egosentris dan menambah keterasingan. Lama
tidaknya perasaan keterasingan ini tergantung dari kemampuan individu
untuk membina hubungan sosial yang baru, guna menggantikan hubungan
sosial yang berukurang sebelumnya.
D Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Kemandirian Pada
Usia dewasa Awal
Dalam rentang kehidupan seseorang, pasti mengalami perubahan dalam
hidupnya termasuk pertambahan usia yang menyebabkan perubahan semua aspek/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
fungsi dalam diri individu secara bertahap untuk memasuki masa perkembangan
selanjutnya, dan juga perubahan tanggung jawab serta tugas perkembangan,
memasuki tahapan usia yang baru, seperti halnya memasuki usia dewasa awal.
Memasuki
usia
dewasa
awal,
individu
dituntut
untuk
mampu
menyesuaikan diri secara mandiri terhadap pola-pola kehidupan baru (Hurlock,
1980). Hal tesebut yang membuat periode ini menjadi periode yang sulit dalam
rentang kehidupan seseorang, karena semakin besar tuntutan terhadap diri
sehingga secara otomatis menyebabkan melonjaknya persoalan hidup (Mappiare,
1983).
Levinson (Monks et all, 1998) menyatakan bahwa memasuki masa dewasa
awal mencakup tiga periode, yakni periode pengenalan orang dewasa (22-28
tahun) dimana individu menyadari peran dan tanggung jawabnya sebagai orang
dewasa serta berusaha membentuk struktur kehidupan yang stabil dalam dunia
kerja dan hubungan sosial. Usia 28-33 tahun merupakan pemantapan dari masa
sebelumnya, begitu juga dengan usia 33-40 yang merupakan fase pemantapan,
dimana individu memantapkan diri dalam karir, kehidupan keluarga dan
tempatnya dalam masyarakat. Pada usia 40 tahun merupakan puncak masa
dewasa, sampai menuju masa dewasa madya pada usia 45 tahun.
Individu dewasa awal yang memiliki kualitas kemandirian diharapkan
dapat memahami kemampuan dan kekurangan dirinya, serta melihat peluang yang
baik demi mewujudkan cita-citanya dengan mempertimbangkan segala kelebihan
dan kekurangan yang dimilikinya, dan mampu membuat keputusan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
bertanggung jawab terhadap masa depannya. Sehingga ia mampu mempersiapkan
diri sebaik-baiknya dalam persaingan yang semakin tinggi di dunia kerja sebagai
bentuk pemenuhan harapan sosial baru bagi usia dewasa awal yakni, kemandirian
secara ekonomi, dan membuat komitmen baru dalam hidupnya seperti mulai
berumah tangga.
Kemandirian merupakan kemampuan individu untuk bebas, tidak
tergantung dengan orang lain, mampu bertindak atas kehendak sendiri, adanya
usaha mengejar prestasi, tekun, merencanakan dan mewujudkan harapan atau
keinginannya, kreatif, penuh inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya,
mampu menghadapi masalah, mampu mempengaruhi lingkungan atas usahanya
sendiri, memiliki rasa percaya diri, memahami kemampuan dan menerima
kekurangannya (Masrun dkk, 1986).
Individu yang mandiri adalah yang berani mengambil keputusan dilandasi
oleh pemahaman akan segala konsekuensi dari tindakannya (Ali, 2006). Beberapa
definisi yang diungkapkan mengenai kemandirian melibatkan proses kognisi
seperti, kesanggupan untuk memutuskan sesuatu, kreatif, original, tendensi untuk
mencapai dan mengatasi suatu hal, proses kognisi ini sangat tergantung dengan
keadaan emosi atau suasana hati seseorang Misalnya saja kecemasan, memiliki
pengaruh negatif yang berakibat menurunkan kapasitas kognitif seseorang,
sehingga memperburuk kinerjanya (Suharnan, 2005). Apabila kinerja seseorang
menurun, bagaimana ia berusaha meraih sesuatu hal atau keinginannya, yang
merupakan salah satu ciri dari orang yang mandiri. Kemampuan seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menangani emosi atau suasana hatinya dengan baik sehingga dapat dikelola secara
efektif merupakan bagian dari kecerdasan emosi.
Kecerdasan emosional sendiri memiliki pengertian sebagai kecakapan
emosi yang dimiliki individu untuk dapat memotivasi diri, memiliki ketahanan
dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan,
mengatur keadaan jiwa, kemampuan memantau, mengenali emosi, serta
menggunakan emosi-emosi itu untuk memandu pikiran dan tindakan, sehingga
membantu perkembangan emosi dan intelektual.
Dengan demikian, individu dewasa awal yang memiliki kecerdasan
emosional yang tinggi, diharapkan akan memiliki kemampuan untuk mandiri,
sehingga dapat memenuhi tanggung jawab serta harapan-harapan sosial yang
baru.
E Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan yang positif antara
kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal. Semakin tinggi
kecerdasan
emosional yang
kemandiriannya, dan sebaliknya.
dimiliki maka akan
semakin
tinggi pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Jenis penelitian korelasi
merupakan jenis penelitian yang berbentuk hubungan antara dua variabel.
Penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki variasi pada satu variabel
berkaitan dengan variabel pada satu atau lebih variabel lain, berdasarkan koefisien
korelasi (Azwar, 1999). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel yaitu kecerdasan emosional dan kemandirian.
B.Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1.
Variabel bebas
: Kecerdasan Emosional
2.
Variabel tergantung
: Kemandirian
C.Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan individu mengenali perasaan diri
sendiri dan perasaan orang lain, memahami diri sendiri, kemampuan memotivasi
diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan
dalam berhubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosional diungkap dengan
menggunakan skala kecerdasan emosional, yang berisi pernyataan-pernyataan
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
yang mengacu pada komponen-komponen kecerdasan emosional, meliputi :
a.
Mengenali emosi diri
Mengenali perasaan dalam diri sewaktu perasaan itu terjadi (memberi
label perasaan apa yang sedang dirasakan), memahami mengapa perasaan
itu muncul, menyadari keterkaitan antara perasaan dengan yang
dipikirkan, diputuskan, diperbuat, dan dikatakan.
b.
Mengelola emosi:
Kemampuan mengungkapkan perasaan dengan tepat (seperti menunda
atau menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan, tidak
memendam perasaan, mengungkapkan perasaan secara proporsional),
kemampuan mengelola perasaan (seeprti tidak berlarut-larut dalam
kesedihan, cepat bangkit dari perasaan terpuruk, tidak melarikan diri pada
hal-hal yang merugikan diri).
c.
Memotivasi diri
Kemampuan memanfaatkan emosi atau menggunakannya secara efektif
sehingga mendukung kesuksesan seseorang, dapat ditelusuri antara lain
melalui ; kekuatan berpikir positif, optimis (berpengharapan atau
berpandangan baik dalam menghadapi sesuatu, tidak mudah putus asa),
kemampuan untuk fokus pada suatu objek atau pekerjaan, kemampuan
untuk mengendalikan dorongan hati, supaya tidak menghambat pemikiran
d.
Mengenali emosi orang lain
Kemampuan untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kemampuan untuk menunjukkan minat terhadap kepentingan orang lain,
membantu orang lain berdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan dan
perasaan orang lain.
e.
Membina hubungan dengan orang lain
Memiliki kemampuan berinteraksi sosial yang baik dengan orang lain,
ditelusuri dengan ; kemampuan untuk menggerakkan dan mengilhami
orang lain, kemampuan untuk membina kedekatan hubungan, kemampuan
untuk meyakinkan dan mempengaruhi orang lain, kemampuan untuk
membuat orang lain merasa nyaman, kemampuan untuik menangani
perselisihan dalam setiap kegiatan manusia, kemampuan untuk menjalin
hubungan dengan orang lain dengan cukup lancar.
Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin tinggi
kecerdasan emosinya. Semakin rendah skor yang diperoleh subjek menunjukkan
semakin rendah pula kecerdasan emosinya.
2. Kemandirian
Kemandirian diartikan sebagai kemampuan individu untuk bebas, tidak
tergantung dengan orang lain dalam bertindak dan menentukan keputusan, serta
mampu bertanggung jawab dalam setiap tindakan dan keputusan yang telah
dibuatnya, mempunyai keinginan atau cita-cita yang ingin diraih, mengerti cara
mewujudkannya, berusaha untuk mewujudkannya dengan mempertimbangkan
segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, tekun, kreatif, memiliki
inisiatif, mampu mengendalikan tindakannya, mampu mempengaruhi lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dan bekerja sama dengan lingkungan sekitar, serta memiliki rasa percaya diri,
menerima diri apa adanya dan berusaha memperbaiki kekurangannya.
Kemandirian diungkap dengan menggunakan skala kemandirian yang diadaptasi
dari skala kemandirian yang disusun oleh Masrun dkk (1986) dan sedikit
penambahan makna yang dilakukan oleh peneliti dengan mengacu pada Kamus
Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 1984), sehingga membantu peneliti
dalam membuat alat ukurnya. Skala kemandirian yang diungkap terdiri dari lima
komponen utama dari kemandirian, antara lain adalah :
a. Bebas
Merupakan
kemampuan
untuk
bertindak
atas
kehendak
sendiri,
kemampuan untuk tidak tergantung dengan orang lain
b. Progresif dan ulet
Merupakan kemampuan untuk mengejar prestasi, keinginan, cita-cita,
serta harapan diri, kemampuan untuk merencanakan tujuan diri,
kemampuan untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh, penuh
ketekunan, tidak mudah menyerah
c. Inisiatif
Merupakan kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara original
(murni dari diri sendiri, cara-cara diri sendiri), kemampuan untuk berpikir
dan bertindak secara kreatif (mencipta hal baru, mencipta dengan
imajinasi), kemampuan untuk berusaha memulai suatu tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
d. Pengendalian dari dalam (Internal Locus of Control)
Merupakan perasaaan mampu untuk menghadapi masalah yang dihadapi,
kemampuan untuk mengendalikan tindakan (mengontrol tindakan, tidak
terpengaruh faktor luar), kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan
atas usahanya sendiri (tidak menganggap bahwa hal yang terjadi pada
dirinya merupakan akibat dari faktor luar seperti nasib, keberuntungan,
ataupun kebetulan saja, melainkan akibat dari perilaku dan sifat yang
melekat pada diri sendiri)
e. Kemantapan diri (Self-Esteem, Self-Confidence)
Merupakan perasaan percaya terhadap kemampuan diri, menerima diri apa
adanya, memahami kelemahan serta kelebihan diri, memperoleh kepuasan
dari usahanya
Skor yang tinggi menunjukkan tingkat kemandirian yang tinggi, dan skor yang
rendah menunjukkan tingkat kemandirian yang rendah pula pada subjek
penelitian.
D.Subjek Penelitian
Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan teknik sampel purposif,
yaitu subjek dipilih karakteristiknya sudah ditentukan dan diketahui lebih dulu
berdasarkan ciri dan sifat populasinya. Subjek yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dewasa awal, yang memiliki karakteristik yang homogen, yakni berusia
antara 22-25 tahun baik laki-laki maupun perempuan, dan telah menempuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pendidikan S-1 atau D-3.
Karakteristik usia dewasa antara 22-25 tahun mengacu pada batasan usia
dewasa yang dikemukakan oleh Levinson (Monks et all, 1998), yang menyatakan
bahwa usia 22-28 tahun merupakan periode pengenalan masa dewasa awal,
mendekati 30 tahun mulai memasuki periode pemantapan. Oleh karena itu,
peneliti membatasi usia 22-25 tahun sebagai subjek penelitian dengan asumsi usia
tersebut merupakan periode pengenalan masa dewasa dan diatas 25 tahun sudah
mulai memasuki usia 30 tahun yang merupakan periode pemantapan, selain itu
juga agar rentang usia subjek tidak terlalu jauh.
Tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kemandirian, maka peneliti membatasi subjek penelitian dengan tingkat
pendidikan yang sama dan tidak jauh berbeda yakni, S-1 dan D-3.
E.Metode dan Alat Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebarkan
skala penelitian secara langsung dan tidak langsung kepada subjek yang akan
diteliti. Skala penelitian tersebut berupa pernyataan-pernyataan, dimana subjek
yang diteliti diminta untuk memilih jawaban yang paling sesuai dengan keadaan
dirinya. Setiap aitem pernyataan diharuskan untuk diisi/dijawab oleh subjek
penelitian.
Subjek diberikan 4 alternatif jawaban dan diminta untuk memilih salah
satunya saja. Jawaban tersebut terdiri dari : “SS’ (sangat sesuai), “S” (sesuai),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
“TS” (tidak sesuai), “STS” (sangat tidak sesuai). Jenis skala seperti ini merupakan
skala Likert, yang dimodifikasi menjadi tipe skala dengan menyajikan hanya 4
alternatif jawaban. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan untuk
menghindari bias, karena alternatif kelima bisa diartikan netral, ragu-ragu, jarang,
kadang-kadang tidak. Selain itu, jawaban tengah bisa menimbulkan central
tendency effect dimana subjek akan cenderung untuk memilih jawaban yang ada
di tengah (Hadi, 2000). Dengan demikian, dihindari memberikan alternatif
jawaban dalam jumlah ganjil.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua buah skala yaitu
skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian yang disusun dengan
menggunakan metode summated ratting (rating yang dijumlahkan). Metode
summated ratting adalah metode penskalaan yang menggunakan distribusi respon
sebagai dasar penentuan nilai skalanya (Azwar, 1999).
Skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian disusun dalam bentuk
pernyataan favorabel dan unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan
yang mendukung objek sikap dalam skala. Pernyataan unfavorable adalah
pernyataan yang tidak mendukung objek sikap dalam skala. Setiap jawaban dalam
tiap item pada kedua skala diberi nilai masing-masing. Jawaban atas pernyataan
favorable memiliki nilai sebagai berikut : “SS” diberi nilai 4, “S” diberi nilai 3,
“TS” diberi nilai 2, “STS” diberi nilai 1. Sedangkan untuk pernyataan unfavorable
adalah sebagai berikut : “SS” diberi nilai 1, “S” diberi nilai 2, “TS” diberi nilai 3,
“STS” diberi nilai 4. Lebih jelasnya akan dipaparkan dalam bentuk tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 1
Skor jawaban pada skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian
Kategorisasi
SS
S
TS
STS
(Sangat Tidak
(Sangat Sesuai)
(Sesuai)
(Tidak Sesuai)
Sesuai)
Favorabel
Unfavorabel
4
1
3
2
2
3
1
4
Untuk menjaga agar dalam pembuatan item peneliti tetap terarah pada
tujuan dan tidak keluar dari batasan isi, maka disertakan tabel spesifikasi. Tabel
ini memuat uraian isi yang akan diungkap pada kedua skala, antara lain :
1. Skala kecerdasan emosional
Skala ini dibuat untuk mengukur tingkat kecerdasan emosional subjek.
Pernyataan-pernyataan
dalam
skala
Kecerdasan
Emosional
ini
disusun
berdasarkan 5 aspek kecerdasan emosional, yang terdiri dari :
1) Mengenali emosi diri sendiri
2) Mengelola emosi
3) Memotivasi diri
4) Mengenali emosi orang lain
5) Membina hubungan dengan orang lain
Jumlah aitem yang direncanakan untuk masing-masing aspek yang hendak diukur
beserta penyebarannya dalam skala akan dipaparkan dalam tabel blue print
berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1.
Tabel 2
Blue Print Skala Kecerdasan Emosional
Aspek Kecerdasan
Favorabel
Unfavorabel
Emosional
Mengenali emosi diri sendiri
6
6
2.
Mengelola emosi
6
6
3.
Memotivasi diri
6
6
4.
Mengenali emosi orang lain
6
6
5.
Membina hubungan
orang lain
Total
7
7
31
(50 %)
31
(50 %)
No.
dengan
Total
12
(19,35 %)
12
(19,35 %)
12
(19,35 %)
12
(19,35 %)
14
(22,6 %)
62
(100 %)
2. Skala kemandirian
Data mengenai kemandirian pada usia dewasa awal diambil menggunakan
skala kemandirian. Skala tersebut mengacu pada skala yang disusun oleh Masrun.
Skala ini mengukur lima komponen kemandirian, yang terdiri dari :
a. Bebas
b. Progresif dan ulet
c. Inisiatif
d. Pengendalian dari dalam (Internal Locus of Control)
e. Kemantapan diri (Self-Esteem, Self-Confidence)
Jumlah aitem yang direncanakan untuk masing-masing aspek atribut yang hendak
diukur beserta penyebarannya dalam angket akan disajikan dalam table blue print
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
No.
1.
Sub Skala
Bebas
Tabel 3
Blue Print Skala Kemandirian
Favorabel
Unfavorabel
6
6
Total
12
(20%)
12
(20%)
12
(20%)
12
(20%)
2.
Progresif dan ulet
6
6
3.
Inisiatif
6
6
4.
Pengendalian dari
dalam (Internal Locus
of Control)
Kemantapan diri (SelfEsteem, SelfConfidence)
Total
6
6
6
6
12
(20%)
30
(50 %)
30
(50 %)
60
(100 %)
5.
F. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Validitas adalah taraf ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya (Hadi, 1991). Jadi, sebuah alat ukur dapat
dikatakan valid jika alat ukur tersebut dapat memberikan hasil ukur sesuai
dengan maksud pengukuran tersebut. Penelitian ini menggunakan validitas isi
dalam estimasinya sebelum dilakukan uji coba. Validitas isi merupakan
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis
rasional atau lewat professional judgement, dalam hal ini dilakukan oleh dosen
pembimbing peneliti. Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini
adalah sejauh mana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi
objek yang hendak diukur atau sejauh mana isi tes mencerminkan ciri atribut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
yang hendak diukur (Azwar, 1999).
2. Analisis aitem
Analisis aitem dilakukan untuk memilih aitem-aitem yang berkualitas,
yang dapat digunakan dalam pengambilan data penelitian serta membuang
aitem-aitem yang tidak lolos seleksi dan tidak dapat digunakan dalam
pengambilan data penelitian. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi
antara aitem-total (rix) dengan teknik korelasi product moment dari program
SPSS for Windows versi 12.0. Sebagai kriteria digunakan batasan rix ≥ 0,30.
Aitem dengan rix minimal 0,30 dianggap memuaskan, sedangkan aitem
dengan rix kurang dari 0,30 memiliki daya diskriminasi rendah.
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah proporsi variabilitas skor tes yang disebabkan oleh
perbedaan yang sebenarnya diantara individu, sedangkan ketidakreliabelan
adalah proporsi variabilitas skor tes yang disebabkan oleh eror pengukuran
(Azwar, 2003). Dengan kata lain, dapat dikatakan reliabel apabila hasil
pengukuran dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur
dalam diri subjek memang belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti
tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil
beberapa kali pengukuran. Apabila perbedaan yang ada sangat besar, maka
hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel.
Pendekatan yang digunakan dalam perhitungan reliabilitas alat tes ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
reliabilitas koefisien alpha dari Cronbach, sebab koefisien alpha mempunyai
nilai praktis dan efisien yang tinggi karena hanya dilakukan satu kali pada
kelompok subjek.
G. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah
analisis korelasi Product Moment dari Pearson untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas dan variabel tergantung. Teknik ini dipilih karena data yang
dihasilkan berjenis interval, yaitu angka-angka skala yang memiliki jarak yang
sama (Hadi, 1984).
Intensitas hubungan antar variabel Kecerdasan Emosional dan variabel
Kemandirian dinyatakan dalam koefisien korelasi. Uji statistik dilakukan dengan
menggunakan SPSS for Windows Versi 12.0.
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat alat ukur penelitian, yaitu skala Kecerdasan Emosional dan skala
Kemandirian dengan metode rating yang dijumlahkan (summated rating)
untuk diuji cobakan pada kelompok uji coba yang memiliki karakteristik yang
sama dengan kelompok subjek sesungguhnya.
2. Melakukan uji coba.
3. Melakukan uji validitas dan reliabilitas skala untuk mendapatkan butir yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
sahih dan data yang reliabel.
4. Melakukan perbaikan alat ukur penelitian, berdasarkan hasil uji validitas dan
reliabilitas.
5. Menentukan subjek penelitian sesuai dengan kriteria, kemudian mengukur
kecerdasan emosional dan kemandirian dengan cara subjek mengisi skala
yang sudah diketahui kesahihan dan keandalannya.
6. Mengolah data penelitian dengan menggunakan SPSS for Windows versi 12.0
dengan teknik korelasi product moment dari Pearson
7. Membuat pembahasan dan kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.
I. Uji Coba Alat Penelitian
1. Pelaksanaan Uji Coba Alat Penelitian
Uji coba skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian dilaksanakan
pada tanggal 30 Juni, 1 Juli, 2 Juli, dan 3 Juli 2008. Peneliti menyebarkan 122
aitem yang dijilid menjadi satu bentuk buku kecil, yang terdiri dari skala
Kemandirian yang disebut sebagai Skala I, terdiri dari 60 aitem, dan skala
Kecerdasan Emosional disebut sebagai Skala II, terdiri dari 62 aitem. Uji coba
dilaksanakan antara lain di warung Just Juice Maguwoharjo, beberapa rumah kos
daerah Jl.Kaliurang, Candi Indah, dan Jl.Wahid Hasyim, Sleman, Yogyakarta.
Dasar pemilihan lokasi uji coba penelitian, dikarenakan terdapat cukup banyak
subjek yang memiliki kriteria yang mendekati subjek penelitian sebenarnya pada
lokasi tersebut. Total responden dalam uji coba adalah 40 orang, yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pengunjung warung dan penghuni kos-kosan serta kerabatnya, namun hanya 35
skala yang bisa untuk dilakukan uji selanjutnya. Kelima skala yang lain tidak
dapat dipakai, dikarenakan 3 skala tidak kembali, dan 2 skala lainnya tidak diisi
lengkap.
2. Hasil Uji Coba
Berikut ini disajikan hasil dari uji coba dua alat penelitian, yakni skala
Kemandirian dan skala Kecerdasan Emosional, yang dianalisis menggunakan
SPSS for Windows versi 12.0.
a. Skala Kecerdasan Emosional
1) Analisis aitem
Analisis aitem merupakan proses pemilihan pernyataan-pernyataan yang
baik, yang nantinya akan digunakan untuk aitem skala. Jumlah aitem
dalam skala Kecerdasan Emosional adalah 62 buah pernyataan yang
terdiri dari 31 aitem favorabel dan 31 aitem unfavorabel. Penyebaran
aitem dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4
Penyebaran aitem skala Kecerdasan Emosional sebelum uji coba
Aspek
Mengenali emosi diri sendiri
Favorabel
8, 12, 14, 44, 49, 55
Unfavorabel
2, 3, 10, 22, 25, 34
Total
12
Mengelola emosi
16, 19, 21, 27, 46, 58
15, 31, 24, 30, 32, 43
12
Memotivasi diri
7, 26, 29, 35, 52, 59
28, 36, 40, 47, 51, 54
12
Mengenali emosi orang lain
17, 39, 42, 48, 57, 61
6, 13, 20, 33, 53, 60
12
Membina hubungan dengan orang
lain
TOTAL
4, 9, 37, 38, 41, 45, 50
1, 5, 11, 18, 23, 56, 62
14
31
31
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Kriteria pemilihan aitem berdasarkan nilai koefisien korelasi aitem total
dengan menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Aitem yang mencapai koefisien
korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan dan dapat dipergunakan
untuk penelitian, sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi
kurang dari 0,30 dianggap sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi
rendah, dianggap gugur, dan tidak dapat dipergunakan untuk penelitian
(Azwar, 1999). Berdasarkan hasil perhitungan rix, untuk skala Kecerdasan
Emosional diperoleh skor korelasi aitem total yang bergerak antara -0,494
sampai dengan 0,836. Dari 62 butir aitem, terdapat 21 aitem yang
memiliki rix kurang dari 0,30 yaitu aitem nomor 1,8, 12, 13, 15, 16, 24,
26, 30, 34, 35, 36, 37, 41, 42, 43, 50, 53, 55, 56, 61.
Tabel 5
Penyebaran aitem skala Kecerdasan Emosional setelah uji coba
Aspek
Favorabel
Unfavorabel
Total
Mengenali emosi diri sendiri 8*, 12*, 14, 44, 2, 3, 10, 22, 25,
12
49, 55*
34*
Mengelola emosi
16*, 19, 21, 27, 15*, 24*, 30*, 31,
12
46, 58
32, 43*
Memotivasi diri
7, 26*, 29, 35*, 28, 36*, 40, 47,
12
52, 59
51, 54
Mengenali emosi orang lain
17, 39, 42*, 48, 6, 13*, 20, 33,
12
57, 61*
53*, 60
Membina hubungan dengan 4, 9, 37*, 38, 41*, 1*, 5, 11, 18, 23,
14
orang lain
45, 50*
56*, 62
TOTAL
31
31
62
Keterangan : Tanda * = Item yang gugur
Bobot pada setiap aspek kecerdasan emosional sudah cukup seimbang,
oleh karena itu semua aitem yang sahih hasil dari uji di atas akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
digunakan dalam skala Kecerdasan Emosional sebenarnya yang nantinya
akan digunakan untuk penelitian.
Tabel 6.
Penyebaran aitem skala Kecerdasan Emosional untuk penelitian
Nomor Item
Aspek-aspek
Jumlah
Favorabel
Unfavorabel
1. Mengenali emosi diri
14, 44, 49
2, 3, 10, 22, 25
8
sendiri
2. Mengelola emosi
19, 21, 27, 46, 58 31, 32
7
3. Memotivasi diri
7, 29, 52, 59
28, 40, 47, 51, 54
9
4. Mengenali emosi orang 17, 39, 48, 57
6, 20, 33, 60
8
lain
5. Membina hubungan
4, 9, 38, 45
5, 11, 18, 23, 62
9
dengan orang lain
Jumlah
22
21
41
2) Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang
mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas skala
dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program
SPSS for Windows versi 12.00. Pada skala kecerdasan emosional diperoleh
reliabilitas sebesar 0,971.
b. Skala Kemandirian
1) Analisis aitem
Jumlah aitem dalam skala Kemandirian adalah 60 buah pernyataan yang
terdiri dari 30 aitem favorabel dan 30 aitem unfavorabel. Penyebaran
aitem dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 7
Penyebaran aitem skala Kemandirian sebelum uji coba
Sub Skala
Favorabel
Unfavorabel
Bebas
1, 5, 15, 16, 33, 56 3, 28, 35, 38, 43,
57
Progresif dan ulet
4, 12, 13, 24, 26,
8, 17, 39, 45, 48,
37
59
Inisiatif
2, 14, 18, 42, 47,
22, 23, 29, 36,
52
51, 55
Pengendalian dari
11, 21, 34, 41, 53, 9, 19, 20, 30, 44,
dalam (Internal Locus
60
54
of Control)
Kemantapan diri (Self7, 10, 27, 31, 32,
6, 25, 40, 49, 50,
Esteem, Self58
46
Confidence)
Total
30
30
Total
12
12
12
12
12
60
Kriteria pemilihan aitem berdasarkan nilai koefisien korelasi aitem total
dengan menggunakan batasan rix ≥ 0,30. Aitem yang mencapai koefisien
korelasi minimal 0,30 dianggap memuaskan dan dapat dipergunakan
untuk penelitian, sedangkan aitem yang memiliki koefisien korelasi
kurang dari 0,30 dianggap sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi
rendah, dianggap gugur, dan tidak dapat dipergunakan untuk penelitian
(Azwar, 1999). Berdasarkan hasil perhitungan rix, untuk skala
Kemandirian diperoleh skor korelasi aitem total yang bergerak antara
-0,289 sampai dengan 0,847. Dari 60 butir aitem, terdapat 22 aitem yang
memiliki rix kurang dari 0,30 yaitu aitem nomor 3, 6, 9, 16, 18, 19, 23, 26,
28, 32, 34, 37, 39, 40, 43, 44, 45, 46, 51, 55, 56, 59.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 8
Penyebaran aitem skala Kemandirian setelah uji coba
Sub Skala
Favorabel
Unfavorabel
Bebas
1, 5, 15, 16*, 33,
3*, 28*, 35, 38,
56*
43*, 57
Progresif dan ulet
4, 12, 13, 24, 26*, 8, 17, 39*, 45*,
37*
48, 59*
Inisiatif
2, 14, 18*, 42, 47, 22, 23*, 29, 36,
52
51*, 55*
Pengendalian dari
11, 21, 34*, 41,
9*, 19*, 20, 30,
dalam (Internal Locus
53, 60
44*, 54
of Control)
Kemantapan diri (Self7, 10, 27, 31, 32*, 6*, 25, 40*, 46*,
Esteem, Self58
49, 50,
Confidence)
Total
30
30
Total
12
12
12
12
12
60
Keterangan : Tanda * = Item yang gugur
Bobot pada setiap aspek kecerdasan emosi sudah cukup seimbang, oleh
karena itu semua aitem yang sahih hasil dari uji di atas akan digunakan
dalam skala Kemandirian sebenarnya yang nantinya akan digunakan untuk
penelitian.
Tabel 9.
Penyebaran aitem skala Kemandirian untuk penelitian
Nomor Item
Aspek-aspek
Jumlah
Favorabel
Unfavorabel
1. Bebas
1, 5, 15, 33
35, 38, 57
7
2. Progresif dan ulet
4, 12, 13, 24
8, 17, 48
7
3. Inisiatif
2, 14, 42, 47, 52
22, 29, 36
8
4. Pengendalian dari
dalam (Internal Locus
of Control)
11, 21, 41, 53, 60
20, 30, 54
8
5. Kemantapan diri (SelfEsteem, SelfConfidence)
Jumlah
7, 10, 27, 31, 58
25, 49, 50
8
23
15
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2) Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang
mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengujian reliabilitas skala
dalam pengukuran ini memakai teknik Alpha Cronbach dari program
SPSS for Windows versi 12.00. Pada skala kemandirian diperoleh
reliabilitas sebesar 0,950.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A Pelaksanaan Penelitian
Pengambilan data penelitian dilakukan dengan membagikan skala
penelitian, yakni skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian kepada
responden yang berusia 22-25 tahun yang telah menempuh pendidikan SI ataupun
D III. Proses pengambilan data penelitian tidak dilakukan pada satu tempat saja
melainkan di beberapa tempat yang memenuhi kriteria penelitian. Hal ini
disebabkan karena kriteria yang digunakan cukup spesifik, yakni usia dewasa
awal yang telah menempuh pendidikan SI ataupun D3, sehingga sulit ditemui
dalam jumlah besar pada satu tempat.
Skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian yang telah dijadikan
satu dalam bentuk buku kecil, dibagikan kepada responden pada tanggal 6, 7, 8, 9,
10, 11, dan 12 Juli 2008. Waktu yang dibutuhkan dalam pengambilan data
penelitian sebenarnya bisa lebih cepat, namun ada beberapa responden yang
menunda waktu pengembalian skala penelitian. Peneliti juga dibantu beberapa
teman dan kerabat dalam pengambilan data. Sebelum melakukan tugasnya,
mereka diberikan pengarahan terlebih dahulu di tempat yang terpisah, mengenai
skala penelitian, subjek penelitian, dan cara memberikan skala penelitian.
Pengambilan data penelitiaan secara keseluruhan dilakukan di Wisma Bahasa
Inggris Yogyakarta, Wisma Bahasa Indonesia Yogyakarta, Butik Day or Night Jl.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gejayan, beberapa rumah kos Jl.Kaliurang Km.7, Jl.Kaliurang Km.6, Jl.Tohpati
(Tamansiswa), Jl. Kaliurang Km.4.5, Condong Catur, beberapa rumah kontrakan
di daerah Gejayan, Palagan Tentara Pelajar (Monjali), Miliran, dan Jembatan
Merah. Sebelum dilakukan pemilihan tempat penelitian, peneliti melakukan
survey terlebih dahulu. Tempat-tempat penelitian tersebut dipilih, dikarenakan
terdapat cukup banyak subjek yang memenuhi kriteria penelitian, yakni berusia
antara 22-25 tahun, pendidikan S1 atau D3, dan keadaan fisik normal.
Pertimbangan-pertimbangan tersebut dilakukan sebagai syarat agar data penelitian
dapat dianalisis.
Skala yang dibagikan kepada responden berjumlah 115 buah, namun
hanya 110 yang kembali dan 2 skala tidak dapat dianalisis karena tidak memenuhi
kriteria penelitian, sehingga jumlah skala yang dapat dianalisis adalah 108 buah.
B Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data Penelitian
Subyek penelitian adalah 108 orang dewasa awal yang berumur antara
22-25 tahun. Data mengenai subjek penelitian berdasarkan umur, pendidikan,
dan keadaan fisik dijelaskan pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Umur Jumlah
22
23
24
25
Total
4 (3,7%)
7 (6,5%)
22 (20,4%)
75 (69,4%)
108
Tabel 10.
Deskripsi subjek penelitian
Pendidikan Jumlah
Keadaan Fisik
Jumlah
S1
0 (0%)
83
(76,9%)
25
(23,1%)
108
D3
Total
Ada cacat permanen
Tidak
ada
permanen
Total
cacat 108
(100%)
108
Berdasarkan data penelitian, deskripsi data dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 11.
Deskripsi data penelitian
Mean
Variabel
N
Kemandirian
Kecerdasan Emosional
38
41
Min
88
81
Maks
151
161
SD
Teoritis
95
102.5
Empiris
116.27
124.44
11.60
12.32
Keterangan :
Min
: skor terendah yang dimiliki subjek
Maks
: skor tertinggi yang dimiliki subjek
Mean teoritis : rata-rata skor pada alat penelitian (skor titik tengah
nilai skala)
Mean Empiris : rata-rata skor pada data hasil penelitian subjek
SD
: standar deviasi atau standar penyimpangan
Mean empiris kecerdasan emosional dan kemandirian lebih tinggi daripada
mean teoritisnya, hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional dan
kemandirian subjek tinggi.
Dalam membuat kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
sangat rendah pada skala Kecerdasan Emosional dan skala Kemandirian,
dilakukan dengan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal menurut
Azwar (1999).
Skala Kecerdasan Emosional terdiri dari 41 aitem yang masing-masing
aitemnya diberi skor berkisar antara 1, 2, 3, dan 4. Berdasarkan skor tersebut,
maka skor terkecil yang akan diperoleh adalah 41 (41x1) dan skor terbesarnya
adalah 164 (41x4). Maka rentangan skor skala diperoleh sebesar 123, hasil
dari pengurangan antara skor terbesar dan terkecil (164-41). Kemudian
rentangan skor tersebut dibagi dalam enam satuan deviasi standar populasi (σ)
yang digunakan untuk membuat kategori normatif skor subjek. Mean
teoritisnya (μ) diperoleh dari jumlah aitem dikalikan skor tengah dari kategori
respon yaitu 41 x 2,5 = 102,5. Pembagian dalam enam satuan deviasi standar
didasarkan karena suatu distribusi normal terbagi atas enam bagian atau enam
satuan deviasi standar. Tiga bagian berada di sebelah kiri mean (bertanda
negatif) dan tiga bagian lagi berada di sebelah kanan mean (bertanda positif).
Pada skala Kemandirian, jumlah aitemnya adalah 38 yang masing-masing
diberi skor sama seperti skala Kecerdasan Emosional, yakni berkisar antara 1,
2, 3, dan 4. Skor terkecil yang didapat adalah 38 (38x1), dan skor terbesar
adalah 152 (38x4). Dengan demikian rentang skor skala adalah 114 (152-38).
Rentang skor tersebut, lalu dibagi dalam enam satuan deviasi standar sehingga
diperoleh hasil sebesar 19 (114 : 6). Hasil pembangian tersebut merupakan
estimasi besarnya satuan deviasi standar populasi yang akan digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
membuat kategori normatif skor subjek. Adapun rata-rata teoritisnya diperoleh
dari jumlah aitem dikalikan skor tengah dari kategori respon yaitu 38 x 2,5 =
95.
Hasil perhitungan di atas kemudian dikategorisasikan berdasarkan model
distribusi normal menurut Azwar (1999), yakni :
X ≤ (μ – 1,5 σ) kategori sangat rendah
(μ – 1,5 σ) < X ≤ (μ – 0,5 σ) kategori rendah
(μ – 0,5 σ) < X ≤ (μ + 0,5 σ) kategori sedang
(μ + 0,5 σ) < X ≤ (μ + 1,5 σ) kategori tinggi
(μ + 1,5 σ) < X
kategori sangat tinggi
Kategorisasi skala Kecerdasan Emosional dapat dilihat pada tabel berikut :
Skala
Kecerdasan
Emosional
Tabel 12.
Kriteria kategorisasi tingkat kecerdasan emosional
Rentang Nilai
Kategori
Subjek
71.75
92.25
112.75
133.25
X<
<X<
<X<
<X<
<X
71.75
92.25
112.8
133.3
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
Jumlah
0
0
7
79
22
108
Prosentase
0.0%
0.0%
6.5%
73.1%
20.4%
100.0%
Analisis kategorisasi skala Kecerdasan Emosional menunjukkan bahwa
subjek rata-rata memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi, sebagian
kecil memiliki kecerdasan emosional yang sangat tinggi, beberapa berada
dalam tingkat sedang, dan tidak ada yang berada pada tingkat kecerdasan
emosional yang rendah dan sangat rendah.
Kategorisasi skala Kemandirian dapat dilihat pada tabel berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 13.
Kriteria kategorisasi tingkat kemandirian
Skala
Rentang Nilai
Kategori
Subjek
Kemandirian
X<
66.5 Sangat rendah
0
66.5 < X < 85.5 Rendah
0
85.5 < X < 104.5 Sedang
13
104.5 < X < 123.5 Tinggi
70
123.5 < X
Sangat tinggi
25
Jumlah
108
Prosentase
0.0%
0.0%
12.0%
64.8%
23.1%
100.0%
Analisis kategorisasi skala kemandirian menunjukkan bahwa subjek ratarata memiliki tingkat kemandirian yang tinggi (64%), sebagian kecil memiliki
kemandirian yang sangat tinggi (23,1%), beberapa berada dalam kategori
sedang (12%), dan tidak ada subjek yang berada dalam kategori tingkat
kemandirian yang rendah dan sangat rendah (0%).
2. Hasil Uji Asumsi
Sebelum dilakukan analisis data atau uji hipotesis dengan korelasi Product
Moment Pearson, terlebih dahulu harus dipenuhi dua syarat, yakni uji asumsi
yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dan uji linearitas
dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 12.0.
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran kedua variabel
dalam penelitian ini mengikuti distribusi normal. Uji normalitas ini
dilakukan dengan menggunakan rumus one sample Kolmogorov-Smirnov
Test. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data Kecerdasan Emosi
menghasilkan nilai K-SZ = 1,160 dengan probabilitas 0,136 (p > 0,05),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sedangkan data Kemandirian menunjukkan nilai K-SZ = 1,246 dengan
probabilitas 0,090 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi
sebaran variabel Kecerdasan Emosional dan Kemandirian bersifat normal.
Lebih lanjut dijelaskan pada tabel berikut :
Kolmogorov-Smirnov Z
Asym.Significant
Tabel 14.
Uji Normalitas
Kemandirian Kecerdasan Emosional
1,246
1,160
0,090
0,136
b. Uji linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi yang
linear antara Variabel Kecerdasan Emosional dan Kemandirian. Hasil
perhitungan menunjukkan deviasi dari linearitas adalah 0,153, F linear
sebesar 230,461 dengan probabilitas sebesar 0,000 atau lebih kecil dari
0,05 (p < 0,05). Hal ini membuktikan bahwa terdapat korelasi yang linear
antara variabel Kecerdasan Emosional dan Kemandirian.
Tabel 15.
Uji linearitas
Skor Kemandirian
(combined)
F
6,915
Sig
0,000
Skor Kecerdasan
Emosional
Linearity
Deviation from linearity
230,461
1,326
0,000
0,153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan analisis product moment dari
Pearson yang akan dilakukan dengan menggunakan SPSS for windows versi
12.0. Taraf signifikansi dinyatakan pada taraf 5% (0,05), yang artinya bahwa
kemungkinan penolakan hipotesis penelitian sebesar 5 di antara 100 atau
dengan kata lain taraf kepercayaan terhadap kebenaran hipotesis penelitian
sebesar 95%.
Taraf signifikansi di tes menggunakan uji satu ekor (1-tailed). Uji
hipotesis satu ekor dilakukan karena hipotesis pada penelitian ini sudah
berarah, yaitu berarah positif (Hadi, 1991).
Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa koefisien korelasi (r) antara
kemandirian dan kecerdasan emosional adalah 0,812 pada taraf signifikansi
0,05 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05), maka hipotesis yang menyatakan ada
hubungan yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian
diterima. Jadi semakin tinggi kecerdasan emosional semakin tinggi
kemandirian, sedangkan semakin rendah kecerdasan emosional semakin
rendah pula kemandiriannya.
C Pembahasan
Hasil analisis data menunjukkan koefisien korelasi antara kecerdasan
emosional dan kemandirian sebesar 0,812 dengan probabilitas 0,000 (p<0,05),
maka hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang positif antara kecerdasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
emosional dan kemandirian pada usia dewasa awal” diterima. Artinya semakin
tinggi kecerdasan emosional maka semakin tinggi kemandirian yang dimiliki
subjek dan sebaliknya.
Kecerdasan
emosional
merupakan
keterampilan
seseorang
dalam
mengelola emosinya dengan baik, salah satu indikator menurunnya tingkat
keterampilan emosi adalah menjadi terlalu bergantung (Goleman, 1999). Hal
tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan semakin tinggi
kecerdasan emosional semakin tinggi kemandirian seseorang. Didukung pula oleh
penjelasan Jack Mayer (dalam Snyder & Lopez, 2007) yang mengemukakan
bahwa semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang, maka dirinya akan
semakin terampil dalam merencanakan tujuan diri, dimana kemampuan individu
merencanakan tujuan diri merupakan salah satu aspek dari kemandirian (Masrun,
1986).
Lebih lanjut dapat dijelaskan melalui beberapa aspek kecerdasan
emosional, antara lain yaitu, mengenali emosi diri. Mengenali emosi diri
merupakan kesadaran diri dalam mengenali emosi atau suasana hati yang sedang
dirasakan (Goleman, 1999). Suharnan mengemukakan bahwa suasana hati atau
keadaan emosi yang sedang dialami, merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi keberhasilan seseorang dalam melakukan suatu tugas, salah
satunya adalah dalam memutuskan suatu hal (Suharnan, 2005).
Kemandirian antara lain ditunjukkan dengan kemampuan seseorang
membuat keputusan sendiri dalam hidupnya serta memahami dampak yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
ataupun buruk dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambilnya (Basri,
2004). Ketidakmampuan individu dalam memahami suasana hati yang sedang
dirasakannya akan berdampak bagi pengambilan keputusan kurang baik, karena
informasi-informasi yang ada di sekitar tidak terlalu diproses secara efektif. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kesadaran diri akan emosi yang sedang dirasakan,
juga menentukan kemampuan seseorang membuat suatu keputusan secara
bertanggung jawab. Kemampuan membuat keputusan secara bertanggung jawab
merupakan salah satu ciri orang yang mandiri. Salah satu kriteria yang
menunjukkan permulaan masa dewasa awal adalah kemampuan membuat
keputusan secara mandiri, meliputi pengambilan keputusan mengenai karir, nilainilai, keluarga, hubungan, dan gaya hidup. Dewasa awal yang memiliki
kemandirian yang tinggi, akan mampu mengambil keputusan-keputusan secara
mandiri dalam hidupnya.
Aspek yang kedua adalah mengelola emosi diri, yang merupakan
kemampuan individu menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat.
Kemampuan ini sangat tergantung dengan kesadaran diri mengenali emosi atau
suasana hati yang dirasakannya (Goleman, 1999). Suasana hati seseorang dapat
mempengaruhi proses berusaha dalam menjalankan suatu pekerjaan yang
membutuhkan penggunaan kapasitas kognitif, terutama untuk pengerjaan tugas
atau suatu pekerjaan yang sukar (Suharnan, 2005). Individu yang tidak mampu
mengenali suasana hati dan mengelola suasana hati dengan baik, dapat
memperlemah usaha-usaha dalam penyelesaian suatu tugas tersebut. Salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
aspek kemandirian adalah progresif dan ulet, yang merupakan kemampuan untuk
mengejar prestasi, merencanakan tujuan diri, dan melaksanakan tugas dengan
sungguh-sungguh.
Memasuki dewasa awal, merupakan fase dimana individu melibatkan
penerapan intelektualitas pada situasi yang memiliki konsekuensi besar dalam
mencapai tujuan jangka panjangnya (Santrock, 2002), seperti pancapaian karir dan
pengetahuan. Hal tersebut tidak akan berjalan dengan baik, bila tidak didukung
kemampuan individu untuk menyadari dan mengelola suasana hatinya dengan
baik, karena suasana hati yang negatif dapat mengurangi kemampuan individu
dalam berusaha, terutama usaha dalam pekerjaan yang melibatkan kemampuan
kognitif (Suharnan, 2005).
Suasana hati juga mempengaruhi kemampuan individu untuk berpikir
kreatif. Kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara kreatif merupakan salah
satu aspek kemandirian. Usia dewasa awal diharapkan untuk mandiri, sebagai
akibatnya mereka merasa lepas dari belenggu ikatan dari peraturan orang tua dan
guru-guru sebelumnya, sehingga merasa bebas untuk melakukan apa yang mereka
inginkan. Bentuk kebebasan ini dapat diwujudkan dalam bentuk kreatifitas yang
tergantung pada minat dan kemampuan individual, serta kesempatan untuk
mewujudkan keinginan-keinginannya. Ada yang menyalurkan kreatifitasnya
melalui hobi, dan ada yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang
memungkinkan ekspresi kreatifitas (Hurlock, 1980). Suasana hati yang negatif
cenderung menurunkan perilaku yang kreatif (Suharnan, 2005). Individu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, hendaknya mampu mengenali dan
mengelola emosi-emosi negatif, agar tidak menghambat perilaku kreatifnya.
Motivasi diri merupakan aspek kecerdasan emosional yang ketiga, yang
merupakan kemampuan individu memanfaatkan emosi secara efektif sehingga
mendukung kesuksesan seseorang, meliputi mengendalikan dorongan hati agar
tidak menghambat pemikiran, kekuatan berfikir positif, optimis, dan kemampuan
untuk fokus pada suatu objek (Goleman, 1999). Seseorang yang memiliki
kecerdasan emosi yang tinggi akan mampu memanfaatkan emosi secara efektif,
sehingga dapat membantunya untuk mengakomodasikan sifat-sifat baik manusia,
untuk ditampilkan di dalam sikap dan perilaku yang tepat berdasarkan situasi dan
kondisi yang dihadapi, hal tersebut merupakan ciri orang yang mandiri (Nawawi,
1994).
Sama halnya seperti mengelola emosi, empati juga dibangun berlandaskan
kesadaran diri. Empati adalah kemampuan mengenali emosi orang lain,
merasakan dan memahami perspektif orang lain (Goleman, 1999). Kunci untuk
memahami perasan orang lain adalah mampu membaca pesan non verbal seperti
gerak-gerik, ekspresi wajah, nada bicara, dan sebagainya. Orang yang mandiri
akan mampu bekerja sama dengan orang lain, kemampuan seseorang membaca
gerak-gerik non verbal dari orang lain, akan membantu lebih pandai
menyesuaikan diri dengan orang lain, sehingga mampu menjalin kerja sama yang
baik dengan orang lain.
Aspek kecerdasan emosional yang terakhir adalah kemampuan membina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
hubungan dengan orang lain, yang merupakan keterampilan sosial yang
mendukung keberhasilan dalam pergaulan dengan orang lain (Goleman,1999).
Salah satu karakteristik individu yang mandiri adalah mampu bersaing dan
mampu pula bekerja sama dengan orang lain. Orang yang memiliki keterampilan
sosial yang baik, akan mampu mengendalikan emosinya dengan baik ketika
berhubungan dengan orang lain, cermat membaca situasi interaksi sosial, mampu
mengorganisir orang lain, serta pintar menangani perselisihan, sehingga ia akan
mampu menjalin kerja sama dan bersaing dengan baik dengan orang lain. Oleh
karena perubahan pola kehidupan dan adanya tanggung jawab baru pada usia
dewasa awal, maka individu dewasa awal diharapkan dapat menjalin hubungan
sosial yang baru dengan lingkungan barunya, agar tidak mengalami keterasingan
dalam jangka waktu yang lama. Individu dewasa awal yang memiliki kecerdasan
emosional yang tinggi, akan memiliki keterampilan sosial yang baik pula,
sehingga ia tidak akan mengalami kesulitan untuk membina lagi hubungan sosial
yang baik di lingkungan yang baru dan dapat menjalin kerja sama yang baik
dengan orang-orang baru pula.
Pada deskripsi data penelitian dalam kriteria kategorisasi dapat dijelaskan
bahwa 101 subjek berada pada kategorisasi tinggi dan sangat tinggi untuk skala
kecerdasan emosional atau sekitar 93,5% dari subjek keseluruhan, dan diikuti
dengan tingkat kemandirian yang tinggi pula, dimana terdapat 95 subjek atau
sekitar 87,9% yang memiliki tingkat kemandirian yang tinggi serta sangat tinggi.
Dari uraian tersebut tampak bahwa kecerdasan emosional dewasa awal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
tinggi akan berhubungan erat dengan tingkat kemandiriannya.
Rata-rata subjek memiliki kecerdasan emosional tinggi, terlihat dari mean
empirisnya sebesar 124,44 > mean teoritisnya sebesar 102,5. Hal ini menunjukkan
bahwa subjek penelitian memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Salah satu
hal yang mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional seseorang adalah
pengalaman dan proses belajar. Subjek penelitian memiliki tingkat pendidikan
yang hampir sama, yakni D3 dan S1. Selama proses pendidikan yang ditempuh
oleh subjek penelitian, banyak hal yang dialami sebagai proses belajar sehingga
mempengaruhi individu dalam bersikap. Jika dibandingkan dengan individu lain
yang tingkat pendidikannya jauh di bawahnya, mungkin akan menghasilkan
tingkat kecerdasan emosional yang lebih rendah pula, karena proses pendidikan
yang diperoleh berbeda.
Untuk variabel kemandirian diperoleh mean empirisnya sebesar 116,27 >
mean teoritisnya sebesar 95. Hal ini dikarenakan subjek yang digunakan dalam
penelitian ini lebih banyak yang berusia 24-25 tahun, yakni sebesar 89,8%
daripada subjek yang berusia 22-23 yakni hanya sebesar 10,2%. Usia merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kemandirian seseorang (Masrun,
1986), dengan bertambahnya usia serta melalui proses belajar akan membuat
seseorang semakin tidak tergantung dan mampu secara mandiri menentukan
hidupnya sendiri. Selain itu rentang usia subjek penelitian yakni 22-25 tahun juga
merupakan puncak kondisi fisik dewasa awal (Santrock, 2002). Taraf kesehatan
fisik mempengaruhi kualitas kemandirian seseorang (Basri, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Individu yang mandiri tahu apa yang dia inginkan dan berusaha sebisa
mungkin untuk mewujudkannya dengan mengandalkan dirinya sendiri, sehingga
bila tidak ditunjang dengan keadaan fisik yang prima, hal tersebut bisa terhambat.
Pada penelitian ini sebesar 100% atau 108 subjek, memiliki keadaan fisik yang
normal. Hal ini merupakan salah satu hal yang dapat menjelaskan mengenai
tingginya data deskripsi kemandirian pada subjek penelitian.
Kemandirian subjek yang tinggi juga dipengaruhi oleh pendidikan yang
cenderung tinggi pada rata-rata subjek penelitian, dimana dari deskripsi subjek
penelitian terdapat 76,9% subjek S1 dan 23,1% subjek D3. Pendidikan merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian, meliputi cara didik atau proses
didik (Ali, 2006). Hal tersebut juga didukung pendapat Masrun (1986) yang
mengemukakan bahwa salah satu hal yang mempengaruhi kemandirian adalah
tingkat pendidikan yang dimiliki.
Berdasarkan hasil uraian di atas, mengenai kaitan antara kecerdasan
emosional dan kemandirian, dapat diketahui bahwa semakin tinggi kecerdasan
emosional yang dimiliki dewasa awal, semakin tinggi pula kemandiriannya.
Semakin rendah kecerdasan emosional yang dimiliki dewasa awal, maka semakin
rendah pula kemandiriannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A Kesimpulan
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini berbunyi “Ada hubungan
yang positif antara kecerdasan emosional dan kemandirian pada usia dewasa
awal”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan
emosional dan kemandirian. Hal ini menunjukkan bahwa jika semakin tinggi
kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang, maka akan semakin tinggi pula
kemandirian yang dimilikinya, dan berlaku juga sebaliknya.
B Keterbatasan penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan dalam pelaksanaannya,
antara lain :
1. Peneliti tidak dapat melakukan raport langsung kepada semua subjek
penelitian, karena keterbatasan waktu dan tenaga. Oleh karena itu, social
desirability yang mungkin dilakukan subjek penelitian dalam merespon
skala, kurang bisa diminimalisir.
2. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel tergantung pada penelitian,
seperti jenis kelamin, latar belakang budaya dan pekerjaan, kurang begitu
diperhatikan, sehingga dalam pengambilan subjek penelitian kurang bisa
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dikontrol oleh peneliti. Hal ini mempengaruhi dalam penjelasan mengenai
tinggi rendahnya tingkat kemandirian subjek penelitian.
C Saran
1. Bagi dewasa awal
Usia dewasa awal diharapkan mampu meningkatkan kecerdasan emosinya,
yang memberikan sumbangsih pada tingkat kemandiriannya kelak, dimana
dengan kemandirian yang tinggi, diharapkan usia dewasa awal mampu
memenuhi tugas perkembangannya dengan baik.
2. Bagi peneliti selanjutnya.
Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa kecerdasan
emosional berhubungan signifikan dengan kemandirian. Hasil penelitian ini
belum sempurna dan masih memiliki kekurangan. Peneliti kurang melakukan
kontol
terhadap
pengambilan
subjek
penelitian
dikarenakan
kurang
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi dan tidak dapat melakukan
raport langsung pada semua subjek penelitian, karena keterbatasan yang
dimiliki peneliti. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema
penelitian yang sama, hendaknya lebih memperhatikannya lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 2006. Psikologi Remaja : Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta : Bumi Aksara.
Azwar, S. (2000). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Azwar, S. (2003). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. (1999). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Basri, Hasan (2004). Remaja Berkualitas. Problematika Remaja dan Solusinya.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Goleman, D. (1999). Emotional Intelligence. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Hadi, S. (1984). Statistik Jilid I. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
Hadi, S. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen Angket, Tes, Dan Skala Nilai
Dengan BASICA. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
Hadi, S. (2000) Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
Hadi, S. (2004). Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.
Hariwijaya, M. (2005). Tes Kecerdasan Emosional. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Hurlock Elizabeth. (1980). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
----------KOMPAS. (Rabu, 6 Februari, 2008). Humaniora. Jumlah Sarjana
Nganggur Melonjak. Halaman 12.
----------KOMPAS. (Minggu, 10 Februari, 2008). Keluarga. Latar. Melatih Hidup
Mandiri Dengan Bekerja. Halaman 29.
----------KOMPAS. (Rabu, 20 Februari, 2008). Gelanggang. Kewirausahaan.
Jadilah Pencipta Kerja, Bukan Pekerja. Halaman J.
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
----------Kedaulatan Rakyat. (Selasa, 8 Juli, 2008). Pemburu Kerja Didominasi
Sarjana. Halaman 11.
---------Kedaulatan Rakyat. (Rabu, 9 Juli, 2008). Sikap Mental Dalam
Kewirausahaan. Halaman 12.
Kartini dan Dali. http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp
Lukman, M. (2000). Kemandirian Anaka Asuh di Panti Asuhan Yatim Islam
Ditinjau Dari Konsep Diri Dan Kompetensi Interpersonal. Psikologika
Nomor 10 Tahun V.
Mappiare, A. (1983). Psikologi Orang Dewasa. Surabaya : Usaha Nasional.
Masrun, dkk. (1986). Studi Mengenai Kemandirian Pada Tiga Suku Bangsa.
Laporan Penelitian. Yogyakarta : Kantor Menteri Negara dan Lingkungan
Hidup dan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Mu’tadin, Z. (2002). http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp
Monks, et all. (2004). Psikologi Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Nawawi, H. Martini, M. (1994). Manusia Berkualitas. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Poerwadarminta, WJS. (1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN
Balai Pustaka.
Reber. http://www.e-psikologi.com/epsi/search.asp
Santrock, JW. (2002). Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup Jilid
Kelima. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Stein, S.J & Book, H.E. (2004). Ledakan EQ : 15 Prinsip Dasar Kecerdasan
Emosional Meraih Sukses. Bandung : Kaifa.
Snyder, CR. & Lopez, SJ. (2007). Positive Psychology : The Scientific and
Particular Explorations of Human Strengths. London, United Kingdom :
SAGE Publications.
Suharnan, Dr, MS. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya : Srikandi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Suyatini. (2004). Tingkat kecerdasan intrapersonal,
kemandirian
dan
prestasi belajar pada siswa kelas III SMP susteran Purwokerto tahun
ajaran
2003/2004. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas
Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L A M P I R A N
A
Skala Penelitian (Sebelum Uji Coba)
• Skala Kemandirian
• Skala Kecerdasan Emosional
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala I
Skala Kemandirian
1) Apapun yang terjadi dalam hidup saya merupakan pilihan yang sudah saya
tentukan sendiri.
2) Masalah-masalah yang saya hadapi, saya selesaikan dengan cara saya sendiri.
3) Saya mengandalkan bantuan orang lain untuk mencapai tujuan.
4) Saya membuat rencana-rencana sebelum melakukan suatu pekerjaan agar
sesuai dengan harapan saya.
5) Saya jarang melakukan suatu pekerjaan tanpa diperintah terlebih dahulu.
6) Terkadang saya menyesali hasil dari pekerjaan yang saya lakukan.
7) Saya paham bidang apa yang saya kuasai dan yang tidak saya kuasai.
8) Saya menjadi kurang bersemangat menyelesaikan tugas bila tidak ada
petunjuk penyelesaiannya.
9) Saya menjadi panic ketika saya menyadari bahwa pekerjaan yang sudah saya
lakukan ternyata salah.
10) Saya merasa hidup saya menyenangkan
11) Kesuksesan merupakan hasil dari usaha seseorang bukan nasib atau kebetulan
saja
12) Saya selalu berusaha semaksimal mungkin, agar hasil yang saya peroleh lebih
baik dari sekarang.
13) Walaupun pekerjaan itu nampaknya tidak mungkin diselesaikan, tetapi saya
akan tetap berusaha untuk menyelesaikannya.
14) Saya senang memodifikasi suatu benda menjadi kreasi baru.
15) Tidak menjadi masalah bagi saya, jika harus mengurus segala sesuatunya
sendiri.
16) Dalam suatu rapat, saya tetap akan mengungkapkan pendapat yang saya
anggap baik, walaupun bertentangan dengan beberapa orang.
17) Saya biasa membiarkan hal-hal dalam hidup saya mengalir begitu saja, tanpa
membuat perencanaan sebelumnya.
18) Saya senang memberikan pendapat dalam suatu rapat tanpa harus dipaksa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk buka suara.
19) Bagi saya masalah merupakan rantai penghambat kita untuk berkembang.
20) Dalam menghadapi tugas yang memerlukan ketelitian, saya tidak sabar ingin
segera menyelesaikannya.
21) Saya mampu mencari solusi mengenai masalah yang saya hadapi.
22) Saya kesulitan menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan imajinasi.
23) Saya mengandalkan kemampuan diri sendiri untuk memenuhi keinginan
pribadi.
24) Saya membuat rencana masa depan saya dan tahapan pencapaiannya.
25) Hasil pekerjaan orang lain sering tampak lebih baik daripada hasil pekerjaan
saya.
26) Saya lebih suka bekerja lambat dengan hasil yang baik, daripada bekerja cepat
dengan hasil yang sedang-sedang saja.
27) Saya yakin bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan pada saya.
28) Saya mengurungkan niat untuk membuang sampah sembarangan (mis :
puntung rokok, bungkus permen, kertas, dll.), jika saat itu ada orang yang
melihat.
29) Dalam suatu rapat saya biasanya diam saja, hanya menunggu orang lain yang
memberikan pendapatnya.
30) Saya merasa tidak mampu menyelesaikan masalah yang saya hadapi.
31) Saya percaya bahwa segala keputusan yang saya ambil adalah yang terbaik
untuk saya.
32) Apabila saya berusaha dan mau belajar, saya yakin bisa bekerja di berbagai
bidang.
33) Bila saya mempelajari suatu hal baru, itu karena keinginan pribadi bukan
tuntutan orang lain.
34) Saya tetap bisa bekerja dengan tenang meskipun mendekati batas waktu yang
ditentukan.
35) Daripada menjadi bahan gunjingan, lebih baik saya mengikuti pendapat orang
banyak.
36) Bila dihadapkan pada tugas baru, biasanya saya bertanya dahulu bagaimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
teman saya mengerjakannya.
37) Jika merasa kurang mampu dalam suatu bidang, saya akan melatihnya dengan
berbagai cara salah satunya dengan kursus.
38) Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, saya terbiasa meminta pertimbangan
orang lain.
39) Saya kurang tertarik terhadap pekerjaan yang hasilnya baru nampak setelah
jangka waktu yang lama.
40) Saya merasa bisa melakukan hal-hal yang orang lain lakukan, meskipun
belum saya coba.
41) Menjadi seseorang yang berhasil membutuhkan kerja keras yang konsisten,
bukan mengandalkan keberuntungan.
42) Saya akan menyelesaikan pekerjaan saya tanpa harus menunggu disuruh
terlebih dahulu.
43) Saya sering merasa membutuhkan orang lain dalam mengurus diri saya.
44) Percuma berusaha mati-matian bila nasib menggariskan saya belum layak
mendapatkan sesuatu hal.
45) Bagi saya apa yang saya dapatkan sekarang sudah cukup, tidak perlu berusaha
diubah lagi.
46) Saya berusaha melakukan apa yang diharapkan orang lain dari saya.
47) Saya biasa mengerjakan tugas dengan cara saya sendiri, meskipun tugas itu
sulit.
48) Yang paling penting adalah mempertahankan kemampuan yang sudah ada,
sebab meningkatkan kemampuan adalah hal yang sulit.
49) Saya sukar memahami batas kemampuan yang saya miliki.
50) Orang lain selalu lebih beruntung dari saya.
51) Saya kesulitan bila disuruh untuk mengembangkan suatu cerita.
52) Ada saja strategi baru yang dapat saya terapkan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
53) Saat saya menghadapi masalah, saya yakin saya bisa menyelesaikannya
dengan baik.
54) Menjadi seseorang yang berhasil bukan hanya karena kerja keras, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keberuntungan malahan berpengaruh besar.
55) Terkadang saya meniru perilaku teman, walaupun saya sudah tahu akan
melakukan apa.
56) Jika ada tugas saya akan berusaha untuk mengerjakan semampunya, bila
menemui hambatan baru saya bertanya pada orang lain.
57) Saya merasa hidup saya membosankan.
58) Saya puas apapun hasil pekerjaan yang saya lakukan, karena saya telah
berusaha semaksimal mungkin.
59) Saya tidak tahu akan menjawab apa jika ditanya rencana saya beberapa tahun
ke depan.
60) Prinsip saya, menyelesaikan tanggung jawab dahulu baru bersenang-senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala II
Skala Kecerdasan Emosional
1) Saya tidak mengerti mengapa saya mudah tersinggung bila berselisih paham
dengan teman.
2) Saya bingung kenapa lawan bicara saya terlihat tidak terlalu menyimak
pembicaraan saya, padahal saya telah bicara panjang lebar.
3) Terkadang saya membuat keputusan berdasarkan perasaan saya saat itu, baru
menyesal setelahnya.
4) Tidak sulit bagi saya untuk mengembangkan topik pembicaraan dengan orang
lain.
5) Terkadang saya bingung harus melakukan apa agar orang merasa nyaman di dekat
saya.
6) Bila ada yang memberikan kritik kepada saya, akan saya jadikan sebagai masukan
untuk memperbaiki diri.
7) Saya merasa mampu merubah kegagalan yang saya alami menjadi sebuah peluang
yang harus dicapai.
8) Saya akan menahan diri untuk tidak berbelanja di saat sedang sedih, karena bisa
saja menghabiskan banyak uang.
9) Bila terjadi pertentangan di antara teman, saya mampu membantu mencari solusi
yang memuaskan semua pihak.
10) Saya ragu akan perasaan yang sebenarnya sedang saya rasakan.
11) Sulit rasanya bagi saya untuk memulai percakapan dengan orang yang baru saya
kenal.
12) Ketika saya dikecewakan, saya tahu penyebabnya dan terhadap siapa hal tersebut
harus ditujukan.
13) Saya enggan untuk membantu teman saya ketika kesulitan.
14) Saya memahami hal-hal yang membuat saya merasa tidak nyaman.
15) Saya menyendiri berhari-hari bila sedang suntuk.
16) Ketika saya marah pada seseorang, saya akan mengungkapkannya nanti di saat
yang tepat, sehingga amarah saya tidak meluap-luap begitu saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17) Saya mampu memahami permasalahan dan perasaan orang lain yang sebenarnya
dari lawan bicara, dengan menempatkan diri di posisinya.
18) Saya lebih suka menyendiri daripada melakukan kegiatan beramai-ramai dengan
orang lain.
19) Saya dapat menyelesaikan masalah tanpa harus marah berlebihan.
20) Saya kurang dapat menangkap arti dari gerak-gerik seseorang tanpa mereka
bilang pada saya.
21) Saya cepat bangkit dari perasaan terpuruk.
22) Terkadang saya merasa murung tanpa tahu sebab yang jelas.
23) Nyali saya ciut ketika disuruh memimpin sebuah kelompok diskusi.
24) Saya menyalahkan diri sendiri, ketika sulit mengungkapkan rasa keberatan saya
pada seseorang.
25) Sulit bagi saya untuk memahami perasaan diri sendiri.
26) Saya melaksanakan tugas yang dibebankan pada saya tepat waktu.
27) Saya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan perasaan
suntuk.
28) Bila ada rintangan yang menghalangi usaha saya, saya merasa putus asa.
29) Saya mampu menyelesaikan suatu pekerjaan, tanpa diselingi pekerjaan lainnya.
30) Terkadang saya memendam perasaan marah atau kecewa saya pada seseorang.
31) Saya merasa orang-orang senang dengan kehadiran saya.
32) Saya sering hanyut dalam masalah hingga merasa tidak berdaya.
33) Saya akan mulai mencari topik pembicaraan baru, bila lawan bicara saya sudah
terlihat bosan.
34) Terkadang saya membuang waktu sia-sia berdasarkan perasaan yang saya rasakan
saat itu, baru menyesal setelahnya.
35) Saya sulit untuk memahami perasaan orang lain.
36) Saya mudah putus asa ketika mengalami kegagalan.
37) Saya bisa membuat teman saya mengikuti pilihan saya.
38) Dalam lingkungan baru, saya tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan
teman bicara.
39) Bila teman saya terlibat masalah, saya selalu berusaha membantu semampu saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40) Saya merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain.
41) Saya enggan bila harus memikirkan masalah orang lain.
42) Saya mampu memahami emosi orang lain dari raut wajahnya.
43) Ketika merasa kecewa, saya menjadi mudah tersinggung sampai rasa itu reda.
44) Saya bisa memahami apa yang sedang saya rasakan.
45) Pendapat saya seringkali dijadikan panutan bagi orang-orang terdekat saya.
46) Saya tidak membiarkan diri saya berlarut-larut dalam kesedihan.
47) Dalam suatu pertemuan, saya bisa lupa apa saja yang harus saya sampaikan bila
saya tegang.
48) Saya tidak akan memaksakan keinginan saya untuk pergi ke suatu tempat, bila
teman saya terlihat enggan untuk menemani walaupun ia belum memutuskan.
49) Saya akan berdiam diri di kamar terlebih dahulu, daripada saya keluar tak tahu
arah saat perasaan saya sedang gundah gulana.
50) Sulit bagi saya untuk menguasai diri bila sedang marah.
51) Saya menjadi lemas dan gemetaran, saat harus tampil di depan orang banyak.
52) Saya yakin apa yang saya peroleh merupakan yang terbaik untuk saya.
53) Sulit untuk memahami perasaan orang lain ketika mengalami kesulitan, karena
saya tidak mengalami apa yang mereka alami.
54) Sulit bagi saya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, tanpa diselingi pekerjaan
atau kegiatan lainnya.
55) Saya dapat menyadari perasaan kecewa saya pada seseorang.
56) Saya bingung ketika berada di tengah-tengah teman yang berselisih.
57) Tidak masalah bagi saya untuk ikut memikirkan persoalan teman saya bila
memang dibutuhkan.
58) Saya mampu mengekspresikan perasaan saya.
59) Ketika ujian lisan, saya bisa memberikan jawaban atas setiap pertanyaan dengan
tenang.
60) Saya tidak yakin mampu menolong teman yang kesulitan.
61) Saya selalu menyediakan waktu, bila ada teman yang meminta bantuan.
62) Terkadang saya merasa pendapat saya tidak terlalu dihiraukan oleh teman saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L A M P I R A N
B
Tabulasi Uji Coba
• Skala Kemandirian
• Skala Kecerdasan Emosional
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabulasi skala kemandirian ujicoba
N
O. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
2
3
2
2
3
2
2
3
4
5
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
6
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
7
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
8
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
9
3
4
3
3
4
3
3
3
2
4
3
10 3
3
3
3
3
3
4
3
2
4
3
11 4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
4
12 4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
13 4
4
1
4
4
4
4
4
2
4
4
14 4
3
3
4
3
2
4
3
2
4
4
15 2
2
3
3
2
3
2
2
2
3
2
16 3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
17 4
4
3
4
4
2
4
3
3
3
4
18 3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
19 4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
20 3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
21 4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
22 4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
23 3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
24 3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
25 3
3
3
4
1
3
4
4
4
3
3
26 4
2
3
4
3
3
4
3
3
3
3
27 4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
28 3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
4
29 3
3
3
4
1
3
4
4
4
4
4
30 4
4
4
3
2
4
3
3
3
4
4
31 3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
32 3
3
3
4
1
3
4
4
4
4
4
33 4
4
4
3
2
2
4
3
3
3
3
34 4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
35 4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
P12
3
3
3
4
3
3
4
2
3
3
4
4
4
3
2
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
P13
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
P14
3
3
3
2
3
3
3
2
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
2
4
3
4
4
3
4
3
4
3
P15
3
3
3
2
3
3
3
2
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
4
4
4
P16
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
2
3
P17
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
N O
I
T
P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
2
1
2
2
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
4
3
1
2
3
3
3
3
2
2
4
4
4
2
4
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
2
4
4
3
3
3
4
1
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
2
4
4
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
4
1
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
4
1
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
4
1
3
3
2
2
4
4
4
2
4
3
3
3
3
3
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E M
P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 P35 P36 P37
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
2 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 4
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4
4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3
4 2 4 1 3 4 4 2 4 2 4 4 4
3 3 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 4
3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 4 4 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2
4 3 4 1 4 4 4 2 4 2 4 4 2
3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3
1 4 4 1 4 4 4 1 4 2 4 2 2
1 4 3 1 3 3 4 2 3 1 4 1 2
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
1 4 4 1 4 4 3 2 3 2 3 1 1
3 2 3 2 2 3 3 1 2 3 2 3 3
2 3 3 1 3 3 4 2 4 2 4 2 2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
1 4 4 1 4 4 3 2 3 2 3 1 1
2 3 3 1 3 3 4 1 3 1 4 1 2
4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
1 4 4 1 4 4 3 2 3 2 3 1 1
1 3 4 1 3 3 4 2 4 1 4 2 2
4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
P38 P39 P40
3 3 2
3 3 3
3 2 4
3 3 2
3 3 2
3 3 3
3 3 3
2 3 2
3 3 2
3 3 2
3 3 2
2 3 2
4 2 3
3 2 2
2 2 2
3 3 3
3 3 2
2 2 3
4 2 3
3 3 3
2 2 3
1 1 3
3 3 3
3 3 2
1 1 4
2 3 2
2 2 3
3 3 2
1 1 4
2 2 3
3 3 3
1 1 4
2 2 3
4 3 3
3 2 2
P41 P42 P43
4 3 4
3 3 3
3 3 3
4 3 3
3 3 2
3 3 3
3 3 3
1 2 3
3 3 3
4 3 3
4 3 4
4 3 4
4 4 4
3 3 4
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
4 4 2
3 3 4
4 4 4
3 3 3
4 3 4
3 3 3
4 4 3
3 3 3
3 3 4
3 3 3
4 4 3
3 3 3
4 3 4
4 4 3
3 3 3
4 4 2
4 3 3
P44 P45 P46
3 3 3
3 3 3
3 3 3
4 3 2
2 3 2
3 3 3
3 3 3
4 4 3
3 3 3
4 3 3
4 3 2
4 3 1
4 4 4
4 3 2
3 3 2
3 3 3
3 3 2
3 3 3
2 2 2
3 3 3
4 4 4
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
4 4 4
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
2 2 2
3 4 3
P47 P48 P49
3 4 3
3 3 3
3 3 3
3 3 3
3 2 3
3 3 3
3 3 3
1 2 2
3 3 3
3 3 3
4 3 3
4 3 3
4 4 4
3 3 3
3 2 2
3 4 3
3 3 3
3 3 2
4 4 4
3 4 3
3 3 2
3 3 1
3 4 3
3 3 3
3 3 1
2 3 3
3 3 2
3 4 3
3 3 1
3 3 1
3 4 3
3 3 1
3 3 1
4 4 4
3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
P50 P51 P52 P53 P54 P55 P56 P57 P58 P59 P60
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
2 3 1 1 1 2 3 2 2 3 2
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4
4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4
4 2 4 4 4 3 3 4 4 3 4
4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4
2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2
4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 3
2 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3
4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4
4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
2 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3
1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3
3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2
2 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3
3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3
1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3
1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3
1 1 4 3 3 2 4 3 4 2 3
4 4 4 4 4 1 2 4 4 1 4
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabulasi skala kecerdasan emosional ujicoba
N
O.
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
1
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
4
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
4
2
2
3
2
1
2
3
2
1
3
3
2
3
2
3
2
1
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
4
4
3
3
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
3
1
3
2
4
1
2
4
4
4
3
3
6
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
1
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
2
4
3
4
4
3
3
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
8
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
3
2
2
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
3
9
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
1
3
3
4
3
3
3
10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
3
3
3
1
1
4
2
1
3
1
1
2
1
4
1
1
4
4
4
4
3
11
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
1
2
4
3
4
3
3
1
1
3
2
2
3
3
1
2
1
3
2
2
4
4
4
3
3
12
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
2
2
3
2
4
3
3
2
3
3
3
4
4
3
2
4
3
3
13
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
2
4
4
3
3
3
4
3
4
2
3
3
3
3
4
3
4
2
3
2
2
3
3
14
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
4
3
3
4
3
2
1
3
1
3
3
3
2
3
1
3
2
3
3
3
3
4
4
15
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
2
1
3
2
3
2
2
4
3
4
3
3
2
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
16
3
3
4
2
3
3
3
2
3
3
4
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
17
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
1
3
3
4
4
3
3
O
18
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
2
2
4
2
2
4
4
4
4
4
I
19
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
20
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
4
4
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
4
4
4
3
21
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
1
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
1
3
4
4
3
3
22
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
4
3
3
3
3
2
2
3
2
4
3
2
2
2
2
3
2
4
3
4
4
3
3
23
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
2
3
3
2
4
3
4
4
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T
E
24
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
2
4
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
4
2
3
3
4
2
3
2
2
3
3
M
25
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
3
3
3
2
2
4
2
2
4
2
2
2
2
4
2
2
4
4
4
4
4
26
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
27
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
3
4
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
4
4
3
3
28
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
4
4
3
3
29
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
1
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
3
3
30
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
4
2
3
2
2
3
3
31
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
4
3
3
3
32
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
2
2
2
4
3
2
4
3
2
2
2
3
2
2
3
4
4
3
3
33
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
34
3
3
3
2
2
3
3
2
4
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
2
2
3
4
2
3
2
2
3
3
35
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
4
3
2
2
4
2
4
3
2
4
2
2
4
4
4
4
2
3
3
3
36
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
2
3
3
4
4
3
2
4
4
3
37
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
1
3
3
1
3
2
3
3
1
3
1
1
3
3
38
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
39
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
40
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
4
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
2
3
3
4
4
3
3
41
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
3
1
1
3
1
2
3
3
2
3
1
3
2
2
3
2
2
3
3
42
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
2
2
4
3
2
2
2
3
2
2
3
2
2
4
4
43
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
44
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
1
3
3
4
4
4
3
45
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
1
3
3
4
3
3
3
46
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
1
3
3
4
4
3
3
47
3
3
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
4
2
3
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
3
2
2
3
4
4
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
1
3
3
4
4
3
3
49
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
1
3
3
4
4
3
3
50
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
1
3
2
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
51
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
1
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
1
3
3
4
3
3
3
52
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
4
3
3
3
53
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
1
3
3
2
1
2
2
4
1
3
1
2
3
3
54
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
2
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
1
3
3
4
4
3
3
55
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
2
3
3
56
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
57
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
1
3
3
4
4
3
3
58
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
2
3
3
4
4
4
3
59
3
3
3
2
2
3
3
2
3
3
1
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
2
4
3
3
4
3
3
60
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
2
4
3
1
3
3
4
4
3
3
61
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
62
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
1
3
4
3
3
3
3
2
2
4
2
1
3
3
2
3
2
3
2
1
3
4
4
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L A M P I R A N
C
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
• Skala Kemandirian
• Skala Kecerdasan Emosional
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Kemandirian (I)
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
35
0
35
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.903
N of Items
60
%
100.0
.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ite m -Tota l Sta tistics
Mandiri1
Mandiri2
Mandiri3
Mandiri4
Mandiri5
Mandiri6
Mandiri7
Mandiri8
Mandiri9
Mandiri10
Mandiri11
Mandiri12
Mandiri13
Mandiri14
Mandiri15
Mandiri16
Mandiri17
Mandiri18
Mandiri19
Mandiri20
Mandiri21
Mandiri22
Mandiri23
Mandiri24
Mandiri25
Mandiri26
Mandiri27
Mandiri28
Mandiri29
Mandiri30
Mandiri31
Mandiri32
Mandiri33
Mandiri34
Mandiri35
Mandiri36
Mandiri37
Mandiri38
Mandiri39
Mandiri40
Mandiri41
Mandiri42
Mandiri43
Mandiri44
Mandiri45
Mandiri46
Mandiri47
Mandiri48
Mandiri49
Mandiri50
Mandiri51
Mandiri52
Mandiri53
Mandiri54
Mandiri55
Mandiri56
Mandiri57
Mandiri58
Mandiri59
Mandiri60
Scale Mean if
Item Deleted
178.9714
179.0571
179.0286
178.9429
179.4571
179.4286
178.9714
179.1714
179.4857
178.8571
178.8286
179.0000
179.0571
179.1143
179.0857
179.1429
179.2571
179.4286
179.3143
179.4571
179.1714
179.6000
179.1429
179.0571
179.6000
179.2286
179.0857
179.8571
179.1714
179.0571
179.1429
179.6286
179.1143
179.8571
179.0286
179.6857
179.5714
179.7143
179.8571
179.6286
178.9429
179.1429
179.1143
179.1429
179.2286
179.5143
179.2571
179.1429
179.7143
179.4571
179.7429
179.0857
179.1714
179.1143
179.6571
179.0286
179.0857
178.9429
179.6286
179.1714
Scale
Variance if
Item Deleted
220.029
220.997
228.029
220.761
214.667
226.017
224.029
223.617
229.551
221.538
219.499
222.882
224.761
222.339
223.845
232.832
223.255
230.605
234.810
224.491
221.793
219.424
230.832
224.644
218.306
232.005
226.316
233.773
225.146
223.526
222.361
228.123
220.869
228.479
222.734
220.575
229.840
218.328
230.126
231.299
218.761
225.185
228.339
233.185
235.534
233.787
218.491
220.832
217.857
215.314
228.373
223.022
218.205
218.928
230.703
236.617
221.022
224.585
233.182
219.264
Corrected
Item-Total
Correlation
.581
.601
.175
.579
.628
.250
.446
.508
.104
.625
.684
.521
.479
.551
.451
-.055
.611
.123
-.150
.412
.566
.476
.057
.487
.431
-.002
.388
-.081
.465
.562
.566
.138
.705
.170
.494
.439
.072
.554
.078
.025
.686
.507
.204
-.071
-.253
-.099
.847
.659
.525
.494
.124
.459
.772
.753
.068
-.289
.674
.349
-.070
.781
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.899
.899
.904
.900
.898
.903
.901
.901
.904
.899
.899
.900
.901
.900
.901
.905
.900
.903
.907
.901
.900
.900
.905
.901
.901
.905
.902
.909
.901
.900
.900
.905
.899
.904
.900
.901
.905
.899
.905
.905
.898
.901
.903
.905
.906
.906
.898
.899
.900
.900
.905
.901
.898
.898
.904
.907
.899
.902
.905
.898
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Kemandirian (II)
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
35
0
35
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.950
N of Items
38
%
100.0
.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
Mandiri1
Mandiri2
Mandiri4
Mandiri5
Mandiri7
Mandiri8
Mandiri10
Mandiri11
Mandiri12
Mandiri13
Mandiri14
Mandiri15
Mandiri17
Mandiri20
Mandiri21
Mandiri22
Mandiri24
Mandiri25
Mandiri27
Mandiri29
Mandiri30
Mandiri31
Mandiri33
Mandiri35
Mandiri36
Mandiri38
Mandiri41
Mandiri42
Mandiri47
Mandiri48
Mandiri49
Mandiri50
Mandiri52
Mandiri53
Mandiri54
Mandiri57
Mandiri58
Mandiri60
Scale Mean if
Item Deleted
115.7143
115.8000
115.6857
116.2000
115.7143
115.9143
115.6000
115.5714
115.7429
115.8000
115.8571
115.8286
116.0000
116.2000
115.9143
116.3429
115.8000
116.3429
115.8286
115.9143
115.8000
115.8857
115.8571
115.7714
116.4286
116.4571
115.6857
115.8857
116.0000
115.8857
116.4571
116.2000
115.8286
115.9143
115.8571
115.8286
115.6857
115.9143
Scale
Variance if
Item Deleted
202.504
203.812
203.751
201.106
205.916
205.845
205.482
203.605
205.314
206.871
205.303
207.323
206.765
206.812
204.022
205.467
207.341
204.938
208.029
208.081
206.341
204.339
204.067
205.593
205.958
204.197
202.751
207.339
202.059
205.457
204.138
202.988
204.499
201.787
203.420
205.146
206.104
203.375
Corrected
Item-Total
Correlation
.663
.671
.635
.539
.567
.617
.627
.681
.612
.602
.611
.476
.641
.504
.669
.392
.569
.340
.538
.530
.639
.691
.759
.555
.381
.475
.691
.639
.883
.620
.435
.377
.594
.804
.727
.666
.470
.778
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.948
.948
.948
.949
.949
.948
.948
.948
.948
.949
.948
.949
.948
.949
.948
.950
.949
.952
.949
.949
.948
.948
.948
.949
.950
.950
.948
.948
.947
.948
.950
.952
.948
.947
.948
.948
.949
.947
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Kecerdasan Emosional (I)
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
35
0
35
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.922
N of Items
62
%
100.0
.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ite m -Tota l Sta tistics
emosi1
emosi2
emosi3
emosi4
emosi5
emosi6
emosi7
emosi8
emosi9
emosi10
emosi11
emosi12
emosi13
emosi14
emosi15
emosi16
emosi17
emosi18
emosi19
emosi20
emosi21
emosi22
emosi23
emosi24
emosi25
emosi26
emosi27
emosi28
emosi29
emosi30
emosi31
emosi32
emosi33
emosi34
emosi35
emosi36
emosi37
emosi38
emosi39
emosi40
emosi41
emosi42
emosi43
emosi44
emosi45
emosi46
emosi47
emosi48
emosi49
emosi50
emosi51
emosi52
emosi53
emosi54
emosi55
emosi56
emosi57
emosi58
emosi59
emosi60
emosi61
emosi62
Scale Mean if
Item Deleted
177.7714
178.2286
178.5714
178.0000
178.2000
177.7714
178.1143
177.9429
177.9429
178.3429
178.2857
178.1143
177.9143
178.2286
178.2571
178.0571
178.0571
178.0857
178.0571
178.2000
178.1143
178.2571
177.8857
178.2286
178.0286
178.1429
178.1714
178.0286
178.1714
178.6286
178.0571
178.1429
178.0000
178.4857
178.0286
177.9429
178.5143
177.9714
177.9714
177.8857
178.5143
178.1714
178.2571
178.0000
178.1143
178.0571
178.4000
177.9143
177.8857
177.9714
178.2286
178.0000
178.4571
178.0286
178.1143
178.2000
177.9143
177.7143
178.0286
177.9143
177.7714
178.2857
Scale
Variance if
Item Deleted
264.887
249.123
247.193
252.765
246.282
254.711
256.516
268.114
254.938
240.467
244.092
269.869
274.492
250.240
269.844
271.173
250.938
245.492
254.173
246.988
250.222
252.491
255.575
266.652
243.911
268.126
252.852
253.205
251.323
264.064
253.938
247.832
251.412
262.139
264.087
268.526
267.022
254.323
254.029
253.810
261.434
258.617
265.197
250.353
252.281
253.408
250.129
254.139
254.163
270.852
250.652
253.235
267.255
251.029
267.104
265.576
254.139
253.622
256.029
253.610
262.358
244.975
Corrected
Item-Total
Correlation
-.036
.700
.683
.706
.756
.449
.550
-.176
.473
.686
.659
-.283
-.494
.543
-.254
-.457
.821
.771
.705
.769
.587
.529
.494
-.128
.760
-.282
.593
.836
.742
.010
.722
.717
.791
.103
-.002
-.233
-.124
.758
.781
.596
.116
.245
-.059
.707
.746
.599
.686
.543
.523
-.319
.627
.676
-.134
.700
-.169
-.077
.543
.571
.395
.525
.139
.777
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.924
.918
.918
.919
.918
.921
.920
.926
.920
.918
.918
.926
.927
.920
.926
.926
.918
.918
.919
.918
.919
.920
.920
.924
.917
.924
.920
.919
.919
.923
.919
.918
.919
.923
.924
.925
.925
.919
.919
.920
.923
.922
.923
.919
.919
.920
.919
.920
.920
.926
.919
.919
.925
.919
.924
.924
.920
.920
.921
.920
.922
.917
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Kecerdasan Emosional (II)
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excludeda
Total
35
0
35
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.971
N of Items
41
%
100.0
.0
100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Item-Total Statistics
emosi2
emosi3
emosi4
emosi5
emosi6
emosi7
emosi9
emosi10
emosi11
emosi14
emosi17
emosi18
emosi19
emosi20
emosi21
emosi22
emosi23
emosi25
emosi27
emosi28
emosi29
emosi31
emosi32
emosi33
emosi38
emosi39
emosi40
emosi44
emosi45
emosi46
emosi47
emosi48
emosi49
emosi51
emosi52
emosi54
emosi57
emosi58
emosi59
emosi60
emosi62
Scale Mean if
Item Deleted
118.1143
118.4571
117.8857
118.0857
117.6571
118.0000
117.8286
118.2286
118.1714
118.1143
117.9429
117.9714
117.9429
118.0857
118.0000
118.1429
117.7714
117.9143
118.0571
117.9143
118.0571
117.9429
118.0286
117.8857
117.8571
117.8571
117.7714
117.8857
118.0000
117.9429
118.2857
117.8000
117.7714
118.1143
117.8857
117.9143
117.8000
117.6000
117.9143
117.8000
118.1714
Scale
Variance if
Item Deleted
305.516
304.550
307.104
302.022
309.703
312.471
309.676
298.005
301.323
307.339
305.938
303.146
309.761
303.963
307.176
308.597
310.946
302.375
308.644
309.022
307.585
308.703
305.264
306.634
309.714
309.303
309.182
306.869
307.529
308.467
306.622
308.459
308.476
305.810
308.104
306.081
308.459
309.600
311.375
308.282
301.734
Corrected
Item-Total
Correlation
.693
.632
.834
.762
.529
.616
.572
.623
.611
.515
.900
.700
.778
.727
.563
.549
.574
.660
.633
.892
.751
.846
.661
.860
.853
.881
.666
.699
.820
.681
.678
.663
.641
.680
.777
.767
.663
.606
.468
.618
.739
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.970
.971
.970
.970
.971
.971
.971
.971
.971
.971
.970
.970
.970
.970
.971
.971
.971
.971
.971
.970
.970
.970
.971
.970
.970
.970
.971
.970
.970
.970
.970
.971
.971
.970
.970
.970
.971
.971
.971
.971
.970
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L A M P I R A N
D
Skala Penelitian (Setelah Uji Coba)
• Skala Kemandirian
• Skala Kecerdasan Emosional
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala I
Skala Kemandirian
1) Apapun yang terjadi dalam hidup saya merupakan pilihan yang sudah saya
tentukan sendiri.
2) Masalah-masalah yang saya hadapi, saya selesaikan dengan cara saya sendiri.
3) Saya membuat rencana-rencana sebelum melakukan suatu pekerjaan agar sesuai
dengan harapan saya.
4) Saya jarang melakukan suatu pekerjaan tanpa diperintah terlebih dahulu.
5) Saya paham bidang apa yang saya kuasai dan yang tidak saya kuasai.
6) Saya menjadi kurang bersemangat menyelesaikan tugas bila tidak ada petunjuk
penyelesaiannya.
7) Saya merasa hidup saya menyenangkan
8) Kesuksesan merupakan hasil dari usaha seseorang bukan nasib atau kebetulan saja
9) Saya selalu berusaha semaksimal mungkin, agar hasil yang saya peroleh lebih
baik dari sekarang.
10) Walaupun pekerjaan itu nampaknya tidak mungkin diselesaikan, tetapi saya akan
tetap berusaha untuk menyelesaikannya.
11) Saya senang memodifikasi suatu benda menjadi kreasi baru.
12) Tidak menjadi masalah bagi saya, jika harus mengurus segala sesuatunya sendiri.
13) Saya biasa membiarkan hal-hal dalam hidup saya mengalir begitu saja, tanpa
membuat perencanaan sebelumnya.
14) Dalam menghadapi tugas yang memerlukan ketelitian, saya tidak sabar ingin
segera menyelesaikannya.
15) Saya mampu mencari solusi mengenai masalah yang saya hadapi.
16) Saya kesulitan menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan imajinasi.
17) Saya membuat rencana masa depan saya dan tahapan pencapaiannya.
18) Hasil pekerjaan orang lain sering tampak lebih baik daripada hasil pekerjaan saya.
19) Saya yakin bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan pada saya.
20) Dalam suatu rapat saya biasanya diam saja, hanya menunggu orang lain yang
memberikan pendapatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21) Saya merasa tidak mampu menyelesaikan masalah yang saya hadapi.
22) Saya percaya bahwa segala keputusan yang saya ambil adalah yang terbaik untuk
saya.
23) Bila saya mempelajari suatu hal baru, itu karena keinginan pribadi bukan tuntutan
orang lain.
24) Daripada menjadi bahan gunjingan, lebih baik saya mengikuti pendapat orang
banyak.
25) Bila dihadapkan pada tugas baru, biasanya saya bertanya dahulu bagaimana teman
saya mengerjakannya.
26) Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, saya terbiasa meminta pertimbangan
orang lain.
27) Menjadi seseorang yang berhasil membutuhkan kerja keras yang konsisten, bukan
mengandalkan keberuntungan.
28) Saya akan menyelesaikan pekerjaan saya tanpa harus menunggu disuruh terlebih
dahulu.
29) Saya biasa mengerjakan tugas dengan cara saya sendiri, meskipun tugas itu sulit.
30) Yang paling penting adalah mempertahankan kemampuan yang sudah ada, sebab
meningkatkan kemampuan adalah hal yang sulit.
31) Saya sukar memahami batas kemampuan yang saya miliki.
32) Orang lain selalu lebih beruntung dari saya.
33) Ada saja strategi baru yang dapat saya terapkan dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan.
34) Saat saya menghadapi masalah, saya yakin saya bisa menyelesaikannya dengan
baik.
35) Menjadi seseorang yang berhasil bukan hanya karena kerja keras, tetapi
keberuntungan malahan berpengaruh besar.
36) Saya merasa hidup saya membosankan.
37) Saya puas apapun hasil pekerjaan yang saya lakukan, karena saya telah berusaha
semaksimal mungkin.
38) Prinsip saya, menyelesaikan tanggung jawab dahulu baru bersenang-senang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skala II
Skala Kecerdasan Emosi
1) Saya bingung kenapa lawan bicara saya terlihat tidak terlalu menyimak
pembicaraan saya, padahal saya telah bicara panjang lebar.
2) Terkadang saya membuat keputusan berdasarkan perasaan saya saat itu, baru
menyesal setelahnya.
3) Tidak sulit bagi saya untuk mengembangkan topik pembicaraan dengan orang
lain.
4) Terkadang saya bingung harus melakukan apa agar orang merasa nyaman di dekat
saya.
5) Bila ada yang memberikan kritik kepada saya, akan saya jadikan sebagai masukan
untuk memperbaiki diri.
6) Saya merasa mampu merubah kegagalan yang saya alami menjadi sebuah peluang
yang harus dicapai.
7) Bila terjadi pertentangan di antara teman, saya mampu membantu mencari solusi
yang memuaskan semua pihak.
8) Saya ragu akan perasaan yang sebenarnya sedang saya rasakan.
9) Sulit rasanya bagi saya untuk memulai percakapan dengan orang yang baru saya
kenal.
10) Saya memahami hal-hal yang membuat saya merasa tidak nyaman.
11) Saya mampu memahami permasalahan dan perasaan orang lain yang sebenarnya
dari lawan bicara, dengan menempatkan diri di posisinya.
12) Saya lebih suka menyendiri daripada melakukan kegiatan beramai-ramai dengan
orang lain.
13) Saya dapat menyelesaikan masalah tanpa harus marah berlebihan.
14) Saya kurang dapat menangkap arti dari gerak-gerik seseorang tanpa mereka
bilang pada saya.
15) Saya cepat bangkit dari perasaan terpuruk.
16) Terkadang saya merasa murung tanpa tahu sebab yang jelas.
17) Nyali saya ciut ketika disuruh memimpin sebuah kelompok diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18) Sulit bagi saya untuk memahami perasaan diri sendiri.
19) Saya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan perasaan
suntuk.
20) Bila ada rintangan yang menghalangi usaha saya, saya merasa putus asa.
21) Saya mampu menyelesaikan suatu pekerjaan, tanpa diselingi pekerjaan lainnya.
22) Saya merasa orang-orang senang dengan kehadiran saya.
23) Saya sering hanyut dalam masalah hingga merasa tidak berdaya.
24) Saya akan mulai mencari topik pembicaraan baru, bila lawan bicara saya sudah
terlihat bosan.
25) Dalam lingkungan baru, saya tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan
teman bicara.
26) Bila teman saya terlibat masalah, saya selalu berusaha membantu semampu saya.
27) Saya merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan orang lain.
28) Saya bisa memahami apa yang sedang saya rasakan.
29) Pendapat saya seringkali dijadikan panutan bagi orang-orang terdekat saya.
30) Saya tidak membiarkan diri saya berlarut-larut dalam kesedihan.
31) Dalam suatu pertemuan, saya bisa lupa apa saja yang harus saya sampaikan bila
saya tegang.
32) Saya tidak akan memaksakan keinginan saya untuk pergi ke suatu tempat, bila
teman saya terlihat enggan untuk menemani walaupun ia belum memutuskan.
33) Saya akan berdiam diri di kamar terlebih dahulu, daripada saya keluar tak tahu
arah saat perasaan saya sedang gundah gulana.
34) Saya menjadi lemas dan gemetaran, saat harus tampil di depan orang banyak.
35) Saya yakin apa yang saya peroleh merupakan yang terbaik untuk saya.
36) Sulit bagi saya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, tanpa diselingi pekerjaan
atau kegiatan lainnya.
37) Tidak masalah bagi saya untuk ikut memikirkan persoalan teman saya bila
memang dibutuhkan.
38) Saya mampu mengekspresikan perasaan saya.
39) Ketika ujian lisan, saya bisa memberikan jawaban atas setiap pertanyaan dengan
tenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40) Saya tidak yakin mampu menolong teman yang kesulitan.
41) Terkadang saya merasa pendapat saya tidak terlalu dihiraukan oleh teman saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L A M P I R A N
E
Tabulasi Penelitian
• Skala Kemandirian
• Skala Kecerdasan Emosional
80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabulasi penelitian skala kemandirian
N
O.
N
O
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 M21 M22
1
3
3 3
3
3
3 4
3
3
3
3
3
3
3
3 3
3
3
3
3
3
3
2
4
4 4
3
3
3 4
4
4
4
4
4
3
3
3 3
3
4
4
3
3
4
3
3
2 3
3
3
2 2
3
3
3
3
2
3
2
3 3
3
3
3
3
3
3
4
3
3 3
3
3
3 3
4
4
3
2
3
3
2
3 3
3
3
3
4
3
2
5
2
3 3
3
2
3 3
4
4
3
2
3
3
2
2 3
3
3
3
3
3
3
6
4
3 3
3
3
2 4
4
4
4
2
3
2
2
2 2
2
2
3
2
3
4
7
3
3 3
2
3
3 3
2
3
3
3
3
2
2
3 3
3
3
2
3
3
3
8
4
2 3
2
4
3 3
4
4
3
2
3
3
3
3 2
3
3
2
3
4
4
9
4
2 3
2
4
3 3
4
4
3
2
3
3
3
3 2
3
3
2
3
4
4
10
3
2 3
2
3
2 3
3
3
3
3
2
3
3
3 2
3
3
3
3
3
3
11
3
3 3
4
4
4 4
4
3
3
2
4
1
3
3 3
2
3
3
3
3
3
12
4
4 4
2
4
2 4
4
4
4
3
4
3
3
4 3
3
3
4
4
4
4
13
4
4 4
3
3
2 4
4
4
4
4
4
3
2
4 2
4
2
4
2
3
4
14
4
4 4
3
4
2 4
4
3
3
4
3
2
2
3 1
3
3
3
2
4
3
15
3
3 3
3
3
3 3
3
3
3
3
3
3
2
3 3
3
3
3
3
3
3
16
4
3 4
4
3
3 4
3
4
3
3
4
3
4
3 4
3
3
4
3
4
3
17
3
3 3
2
3
2 3
3
3
3
3
3
2
2
3 3
3
2
3
3
3
3
18
3
3 4
3
3
2 3
4
3
3
2
3
2
2
3 2
3
2
3
3
3
3
19
3
2 3
2
3
3 4
4
4
3
2
3
1
2
3 2
4
1
3
2
3
3
20
3
4 3
3
3
3 3
3
3
3
4
4
2
3
3 3
3
3
3
2
3
2
21
4
3 3
3
3
3 3
3
3
3
2
3
3
3
3 3
3
3
3
3
3
3
22
4
2 4
4
3
2 3
4
4
3
3
2
3
3
2 3
4
2
3
3
3
3
23
3
3 4
4
3
4 3
3
4
3
3
3
3
2
3 3
4
2
3
3
3
4
24
3
2 3
3
3
2 2
3
3
3
2
3
3
2
3 1
3
1
3
4
3
4
25
3
1 4
3
4
1 3
4
4
4
4
4
3
3
4 3
4
2
4
3
2
4
26
4
3 4
2
4
2 3
4
4
3
3
4
3
2
3 3
3
2
3
3
3
3
27
4
3 3
3
4
2 3
4
4
4
3
4
2
2
4 2
4
1
4
2
2
4
28
4
2 3
1
3
1 3
4
3
2
3
3
3
1
2 1
2
2
3
2
3
3
29
2
2 2
3
2
3 2
3
3
3
2
3
2
3
2 2
2
2
2
2
2
2
30
4
4 4
3
4
1 4
4
4
4
4
4
4
1
4 4
4
4
4
4
4
4
31
3
3 3
3
2
3 3
3
4
3
3
3
2
3
3 2
2
2
3
2
3
3
32
3
4 4
3
4
3 3
3
4
3
3
4
3
2
3 3
3
2
3
3
4
3
33
3
3 3
3
3
3 2
3
3
3
3
3
3
3
3 3
3
2
3
3
2
3
34
3
3 4
2
3
2 3
4
4
4
3
3
3
2
3 2
3
3
3
3
2
3
35
3
3 3
3
3
3 3
4
2
3
2
4
3
4
4 4
4
4
4
3
3
4
36
2
4 3
3
4
3 4
3
4
4
2
4
3
3
4 4
3
3
4
3
4
4
37
4
3 3
2
3
3 3
4
3
3
3
4
4
2
4 3
3
3
3
4
4
3
38
4
3 4
3
4
3 3
3
3
3
3
4
3
3
3 3
3
3
3
3
3
4
39
4
4 4
4
3
2 4
2
4
4
4
4
4
3
4 4
3
4
4
4
4
4
40
4
3 4
3
3
3 4
4
4
3
3
2
3
3
3 4
3
3
3
3
4
4
41
4
2 4
2
4
1 4
4
4
4
3
2
3
1
3 3
4
3
4
3
4
4
42
4
3 4
4
4
4 4
4
4
4
3
4
2
3
4 3
4
4
4
4
4
4
43
4
2 3
2
4
3 3
4
4
3
2
3
3
3
3 2
3
3
2
3
4
4
lxxxi
44
3
3 3
4
2
4 3
3
4
3
2
3
2
2
3 3
3
3
4
4
4
3
45
2
3 3
3
4
3 3
4
3
3
4
4
3
2
3 3
3
2
3
3
3
3
46
4
3 3
3
3
1 4
4
3
3
2
3
3
3
3 3
2
2
3
2
3
4
47
4
4 3
3
4
3 4
4
3
3
2
3
2
3
3 4
2
3
4
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
4
3
4
3
3
2
3
2
3
3
4
4
4
4
3
2
3
3
3
4
3
3
3
4
2
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
2
3
2
4
3
3
4
4
1
2
3
4
2
3
3
3
3
4
4
3
2
2
2
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
4
2
3
3
3
4
3
2
3
2
3
2
2
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
2
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
4
2
2
2
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
2
4
3
3
2
4
4
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
4
4
3
3
3
4
2
2
4
3
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
2
4
4
3
4
4
4
3
3
2
3
4
4
4
3
4
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
4
2
3
3
4
1
3
3
2
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
4
3
3
4
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
2
4
3
3
3
3
4
2
3
4
4
3
3
3
2
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
2
4
4
4
4
4
3
2
3
4
4
3
2
4
3
3
3
2
4
3
4
4
4
4
3
3
2
1
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
2
4
4
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
2
4
4
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
3
4
2
4
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
3
2
4
1
3
3
4
2
3
4
2
2
4
3
2
3
4
2
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
4
3
2
2
4
3
2
4
3
3
3
3
2
3
2
4
lxxxii
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
4
1
2
3
2
1
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
2
3
1
3
3
3
3
4
2
2
3
3
3
3
2
2
1
3
2
2
4
1
3
3
4
1
2
3
4
2
2
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
2
3
2
1
3
3
3
2
2
4
2
4
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
2
4
4
2
3
4
1
3
3
3
3
3
4
4
2
4
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
2
4
1
3
3
3
3
3
4
2
2
3
3
2
3
3
4
3
3
3
2
3
2
3
4
3
3
4
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
1
2
2
2
4
3
4
3
4
1
3
3
2
3
4
4
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
4
3
4
2
2
3
3
2
3
3
3
2
2
4
4
3
3
1
1
2
3
3
2
4
1
3
2
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
2
3
4
3
2
3
3
3
2
3
2
2
4
4
3
2
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
2
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
1
3
3
3
4
3
1
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
4
4
4
3
4
3
2
3
2
2
3
3
3
2
4
2
2
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
4
4
3
3
4
2
2
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
4
2
3
4
3
3
4
3
2
4
4
3
4
4
3
3
3
2
3
4
4
4
3
3
2
2
3
2
4
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
1
4
4
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
3
3
4
3
3
4
3
4
2
4
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
4
4
2
3
4
3
4
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
3
2
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
2
2
3
3
3
3
4
4
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
2
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
I
T
E
M
M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
2
3
4
2
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
2
3
2
4
3
3
4
2
2
4
4
3
3
2
4
4
3
1
2
3
2
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
4
3
3
3
2
4
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
4
3
2
2
2
3
4
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
4
3
2
2
3
4
3
1
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
2
4
4
4
3
3
3
4
4
2
3
4
4
4
3
4
3
1
3
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
2
2
3
3
3
3
2
4
4
4
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
4
1
3
2
4
4
1
2
3
1
3
4
3
3
1
3
3
3
2
2
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
2
2
1
4
3
4
2
1
2
4
3
2
2
4
3
2
3
2
2
3
4
4
3
3
2
3
4
3
4
1
3
3
2
2
2
4
3
2
3
2
3
2
2
3
3
2
3
4
4
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
3
3
2
2
4
4
4
3
2
2
3
3
3
2
3
3
4
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
3
3
4
4
4
4
4
2
4
3
3
4
3
2
2
4
4
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
4
3
2
2
3
3
2
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
2
2
3
4
3
4
3
3
4
4
2
3
4
4
3
2
2
2
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
4
2
4
1
2
4
3
2
1
1
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
3
2
4
4
4
2
3
4
4
3
3
3
2
4
3
3
2
3
3
3
3
1
3
3
4
3
3
2
2
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
1
2
2
2
1
1
2
2
2
3
3
3
4
4
4
2
2
2
4
3
3
3
2
4
3
3
3
4
4
3
4
3
2
2
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
2
2
4
4
3
2
2
2
3
3
3
3
2
4
3
3
3
2
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
1
3
3
4
2
1
4
1
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
N
115
127
108
111
112
111
107
113
113
102
120
132
128
119
111
131
105
111
112
115
113
114
118
101
113
117
111
100
92
139
105
120
99
111
118
124
124
121
134
121
114
137
113
117
114
103
119
132
116
115
146
103
118
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3
3
1
4
3
3
3
3
2
3
4
4
3
3
3
4
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
4
4
3
2
4
3
3
3
4
4
4
3
4
2
3
3
2
3
3
4
3
2
2
3
4
3
2
2
3
3
2
2
4
3
3
3
3
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
1
4
2
2
2
3
3
3
4
3
2
2
4
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
1
2
2
2
2
4
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
2
4
4
3
4
4
3
3
3
2
2
2
2
3
4
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
2
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
4
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
2
3
2
4
3
3
2
3
3
3
4
3
2
3
3
4
1
2
4
3
2
2
3
4
3
4
3
2
3
2
2
3
3
3
4
3
2
3
2
3
4
3
3
4
2
2
4
2
3
4
3
2
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
2
4
2
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
1
4
3
2
4
3
4
3
3
2
3
3
4
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
1
2
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
3
2
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
1
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
4
2
3
2
4
4
3
3
3
2
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
2
2
3
4
3
3
3
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
1
3
2
4
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
1
1
1
2
4
3
4
4
3
4
3
2
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
2
2
2
4
3
4
4
4
1
2
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
2
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
2
4
3
2
4
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
4
3
2
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
2
2
4
4
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
115
110
119
126
126
108
123
106
96
119
107
138
126
118
117
109
112
88
94
108
112
114
142
113
119
109
117
117
106
109
110
114
109
104
124
104
91
149
112
122
127
126
133
115
114
151
118
133
117
124
118
110
132
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabulasi penelitian skala kecerdasan emosional
N
O.
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
1
4
3
2
2
3
3
3
2
2
3
4
2
3
3
3
3
2
3
1
4
3
2
3
3
1
3
2
3
2
3
3
3
3
2
3
4
4
3
3
2
2
3
2
4
3
3
4
3
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
4
3
3
3
1
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
2
2
3
3
4
3
4
2
3
3
3
4
3
2
4
2
3
1
3
4
3
3
2
4
4
3
2
2
3
2
3
2
2
3
3
2
4
3
3
3
2
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
2
2
4
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
3
3
2
2
2
5
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
2
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
6
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
2
4
3
3
2
3
4
2
7
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
4
3
2
3
3
3
3
3
3
4
2
3
4
2
3
3
3
2
4
4
2
8
3
3
2
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
4
2
3
3
3
2
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
9
4
3
3
3
4
2
3
2
2
3
4
3
3
4
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
1
4
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
4
3
2
2
10
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
11
3
4
2
3
3
3
3
1
1
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
1
4
4
3
2
4
3
3
12
3
4
3
3
3
2
3
4
4
3
1
3
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
2
1
3
4
3
3
3
2
2
4
3
3
3
3
1
3
1
3
2
3
2
3
4
3
13
2
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
4
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
2
4
3
4
2
3
3
3
4
3
14
3
3
2
3
3
4
3
2
2
2
4
2
3
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
4
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
4
2
4
3
4
2
3
2
2
15
3
4
3
3
2
3
3
4
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
2
3
3
3
2
2
4
3
3
2
2
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
3
3
2
4
3
4
16
3
3
2
3
2
3
3
4
4
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
3
1
2
2
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
2
3
3
3
4
2
3
17
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
3
3
2
3
4
4
3
4
3
3
4
2
4
3
2
3
4
3
2
O
18
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
4
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
2
3
I
19
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
4
3
3
1
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
3
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
4
3
3
3
2
4
3
4
20
3
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
4
3
4
3
2
3
4
3
4
3
3
1
4
4
3
3
3
3
3
4
4
21
3
3
2
3
3
2
2
4
4
2
1
4
4
3
3
4
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
4
4
2
2
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
1
4
4
2
3
3
4
3
2
4
22
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
2
4
3
3
3
3
3
2
23
3
4
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
4
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
2
3
1
2
4
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
4
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
3
4
2
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
1
2
3
2
4
3
4
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
4
2
3
1
3
3
2
4
2
3
3
4
3
2
4
3
3
3
2
2
4
2
2
2
2
4
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
1
4
3
3
2
3
4
2
3
4
3
3
3
4
4
3
3
2
3
3
4
4
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
4
2
4
3
3
3
2
2
4
3
4
3
4
3
3
1
2
2
3
3
3
1
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
1
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
2
2
2
1
2
3
2
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
2
4
3
3
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
2
3
4
3
3
3
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
1
2
3
2
3
3
2
4
2
2
3
3
3
2
4
4
3
3
3
2
4
2
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
1
3
3
2
2
3
3
2
3
3
3
2
2
3
2
3
3
4
3
2
2
3
3
3
2
4
2
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
4
2
4
3
4
4
2
3
4
3
4
3
4
2
4
3
3
3
2
2
3
4
4
3
2
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
2
4
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
1
4
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
1
3
3
1
2
4
4
2
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
1
2
2
2
3
4
4
3
3
3
3
2
4
3
3
2
3
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
4
1
3
3
4
3
2
4
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
2
3
4
3
2
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
2
1
3
2
4
3
3
3
4
3
3
3
3
2
4
4
3
3
4
3
3
4
3
2
2
3
4
4
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
2
3
1
2
2
4
4
2
2
3
4
3
2
4
3
3
3
2
1
4
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
2
3
1
2
2
4
3
3
4
3
4
2
3
4
3
3
3
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
2
1
1
2
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
4
2
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
2
3
3
3
4
3
4
2
2
3
3
3
3
4
4
3
3
3
1
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
2
3
2
4
4
4
3
3
4
3
3
4
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
2
3
3
3
2
1
3
2
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
3
1
2
3
3
3
3
4
3
3
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
2
3
4
3
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
2
2
2
4
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
105
106
107
108
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T
E
24
4
3
3
3
3
4
3
4
4
2
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
M
25
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
2
4
4
3
3
3
3
2
26
4
3
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
27
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
4
3
3
2
4
2
3
2
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
3
3
28
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
3
2
4
2
3
2
3
3
3
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
29
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
2
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
30
3
4
3
3
2
4
3
3
3
3
4
4
3
2
3
4
2
3
4
3
3
3
3
2
3
3
4
4
2
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
3
1
3
4
3
3
4
3
31
3
3
3
2
2
3
2
1
4
3
3
3
3
3
2
3
3
2
1
2
3
2
3
2
3
3
1
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
2
2
2
3
4
2
3
32
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
4
3
2
2
3
3
4
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
3
1
3
3
3
4
4
3
2
2
4
3
3
3
3
33
2
3
2
3
3
3
3
4
4
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
4
3
2
2
3
3
2
3
3
4
1
2
3
3
3
4
3
4
2
3
3
3
3
2
4
34
3
3
3
3
3
4
3
2
3
3
4
4
3
4
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
2
3
35 36
3 2
3 3
3 2
3 3
4 3
3 2
2 3
4 2
4 3
3 2
4 4
4 4
4 3
3 3
3 3
3 4
3 3
3 3
4 3
3 2
3 3
3 3
4 3
3 3
4 3
4 3
4 3
3 3
2 2
4 2
3 3
3 3
3 2
2 2
3 3
4 4
3 3
3 3
4 3
4 3
4 1
4 4
4 2
3 2
2 3
4 2
3 3
3 4
3 3
4 2
37
3
3
3
3
3
4
3
2
2
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
38
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
1
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
3
39
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
3
3
4
3
4
40
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
4
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
1
2
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
41
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
2
1
3
4
3
3
3
2
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
N
126
130
113
116
117
127
118
120
122
110
136
136
132
128
118
137
115
117
126
121
119
119
124
110
118
126
119
109
94
142
114
126
118
114
117
141
134
134
140
126
127
155
119
128
119
128
124
137
120
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
2
2
4
3
3
3
3
4
3
1
3
3
2
3
3
4
3
4
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
4
2
4
3
3
3
2
3
4
2
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
2
3
1
4
3
3
3
3
3
2
4
4
4
4
3
1
4
2
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
3
2
4
4
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
3
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
2
2
3
3
3
4
2
4
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
1
3
2
3
3
3
4
3
3
2
4
4
3
4
3
4
2
4
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
2
3
2
3
2
1
3
2
3
4
3
3
2
4
3
3
3
2
1
1
2
2
2
3
3
1
3
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
2
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
2
4
3
3
3
2
4
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
2
2
4
3
4
2
4
4
3
3
4
3
3
4
3
3
3
2
4
2
2
4
3
3
3
3
4
3
3
2
4
2
4
3
3
2
2
3
2
2
3
4
3
1
4
1
1
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
2
3
3
2
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
1
2
2
2
2
3
4
2
3
2
3
3
2
3
3
2
1
2
2
4
1
4
3
3
4
3
3
3
2
4
3
4
2
3
4
4
3
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
2
3
3
3
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
4
4
4
3
1
2
3
3
3
3
4
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
3
2
3
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
2
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
2
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
1
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
2
4
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
2
4
2
2
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
4
4
1
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
2
4
4
3
3
2
3
4
3
4
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
4
3
3
3
3
4
1
4
2
3
4
3
2
2
4
4
3
4
3
2
3
2
2
3
3
4
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
1
4
3
3
4
3
3
3
3
4
3
4
3
152
132
116
120
121
117
124
139
137
113
118
128
130
129
114
143
131
125
128
113
81
118
103
113
119
119
148
118
124
114
121
122
116
117
115
125
118
116
117
124
96
161
125
135
134
123
139
127
123
160
133
148
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
127
126
119
145
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
L A M P I R A N
• Uji Normalitas
• Uji Linearitas
• Uji Hiptesis
81
F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Mean
mandiri
108
116.2685
kec.emosi
108
124.4444
Std. Deviation
11.60374
12.31771
.120
.112
N
Normal Parameters(a,b)
Most Extreme
Differences
Absolute
Positive
.120
Negative
-.062
Kolmogorov-Smirnov Z
.109
-.112
1.246
1.160
.090
.136
Asymp. Sig. (2-tailed)
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
GRAFIK
25
20
15
5
0
90.00
100.00
110.00
120.00
130.00
140.00
mandiri
Mean = 116.2685
150.00
Std. Dev. = 11.60374
N = 108
30
25
20
15
y
c
n
u
q
re
F
y
c
n
u
q
re
F
10
10
5
0
80.00
100.00
120.00
kec.emosi
140.00
Mean = 124.4444
160.00 Std. Dev. = 12.31771
N = 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Liniearitas
Case Processing Summary
Cases
Included
N
mandiri * kec.emosi
108
Excluded
Percent
100.0%
N
0
Total
Percent
.0%
N
108
Percent
100.0%
ANOVA Table
Sum of Squares
mandiri *
kec.emosi
Between Groups
(Combined)
Mean
Square
df
41
285.036
6.915
.000
Linearity
9500.307
1
9500.307
230.461
.000
Deviation from
Linearity
2186.189
40
54.655
1.326
2720.717
66
41.223
14407.213
107
Total
Curve Estimation
mandiri
160.00
Observed
Linear
140.00
120.00
100.00
80.00
100.00
120.00
Sig.
11686.496
Within Groups
80.00
F
140.00
kec.emosi
160.00
180.00
.153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANALISIS KORELASI
Correlations
Correlations
Kemandirian
Kecerdasan Emosi
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Kemandirian
1
.
108
.812**
.000
108
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Kecerdasan
Emosi
.812**
.000
108
1
.
108
Download