- 1 - PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN POSISI

advertisement
-1-
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)
30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai sebesar Rp 2.381.546.369
pada tahun 2015 dan 2014
Pihak berelasi
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Persediaan
Uang muka pembelian
Biaya dibayar di muka
Aset lancar lainnya
7.466.395.141
9.072.973.950
2d, 2n, 3a, 5, 14
2d, 2e, 5, 14, 29
252.374.303.140
1.423.428.194
248.385.887.660
1.592.516.930
2d, 6
2f, 2i, 7, 14
8
2g, 9
2d, 2n, 10, 36
284.375.844
208.965.674.347
868.994.037
791.381.155
271.064.302
454.986.915
194.645.138.281
113.484.169
589.757.261
256.637.594
472.445.616.160
455.111.382.760
731.382.881
1.052.114.080
256.054.170.878
87.930.925.365
164.169.106
10.025.000
264.086.403.130
87.930.925.365
702.588.009
8.825.000
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
344.890.673.230
353.780.855.584
JUMLAH ASET
817.336.289.390
808.892.238.344
2c, 2d, 2n, 4
JUMLAH ASET LANCAR
ASET TIDAK LANCAR
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar Rp 326.815.690.903 pada
tahun 2015 dan Rp 318.420.927.975 pada
tahun 2014.
Aset tidak digunakan dalam usaha
Uang muka pembelian aset tetap
Aset tidak lancar lainnya
2o, 3c, 30
2h, 2i, 3b, 11,
14
2h, 2i, 11, 14
11, 12
2d, 13
-2-
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan)
30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank
Utang usaha
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban masih harus dibayar
Utang pajak
Uang muka dari pelanggan
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam
satu tahun:
Bank
Utang sewa pembiayaan
2d, 5, 7, 11, 14
2d, 2n, 15
252.531.291.575
83.277.303.147
255.664.957.176
85.873.476.629
2d, 16
2d, 2e, 16, 29
2d, 2n, 17
2o, 3c, 30
18
805.308.688
1.651.470.000
14.854.102.778
12.599.707.948
1.439.809.313
1.010.854.940
1.055.520.000
9.946.195.249
3.659.770.274
2.285.896.344
2d, 5, 7, 11, 14
2d, 2j, 19
7.487.068.966
49.581.520
6.987.068.966
454.574.776
374.695.643.935
366.938.314.354
642.984.986
656.264.986
3.996.767.241
4.130.792
28.570.070.263
6.911.320.576
7.990.301.724
16.526.192
27.248.726.319
6.911.320.576
40.125.273.858
42.823.139.797
414.820.917.793
409.761.454.151
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pihak berelasi
Utang jangka panjang – setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Bank
Utang sewa pembiayaan
Liabilitas pajak tangguhan – bersih
Liabilitas imbalan kerja karyawan
JUMLAH LIABILITAS JANGKA
PANJANG
JUMLAH LIABILITAS
2d, 2e, 29
2d, 5, 7, 11, 14
2d, 2j, 19
2o, 3c, 30
2k, 3d, 20
-3-
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan)
30 JUNI 2015 DAN 31 DESEMBER 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar – 2.000.000.000
saham dengan nilai nominal
Rp 500 per saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh – 1.008.517.669 saham
Defisit
JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2l, 21
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
504.258.834.500
(101.743.462.903)
504.258.834.500
(105.128.050.307)
402.515.371.597
399.130.784.193
817.336.289.390
808.892.238.344
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-4PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
2e, 2m, 22, 29
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
2m, 23
LABA KOTOR
Pendapatan lain-lain
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban lain-lain
Beban keuangan
2m, 2n, 24
2m, 25
2e, 2m, 26
2m, 2n, 27
2m, 14, 28
LABA (RUGI) SEBELUM PENGHASILAN
(BEBAN) PAJAK
TAKSIRAN PENGHASILAN
(BEBAN) PAJAK
Tangguhan
2014
228.140.191.768
221.274.155.607
(173.108.979.812)
(177.798.979.239)
55.031.211.956
43.475.176.368
601.386.479
(7.550.660.029)
(21.290.879.550)
(5.969.591.860)
(16.115.535.648)
3.126.250.354
(8.640.626.707)
(23.820.169.132)
(1.593.940.729)
(16.422.920.938)
4.705.931.348
(3.876.230.784)
(1.321.343.944)
604.813.423
2o, 30
Jumlah Taksiran Penghasilan (Beban) Pajak
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
Pendapatan komprehensif lain
JUMLAH LABA (RUGI) DAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN PERIODE BERJALAN
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
2015
2q, 31
(1.321.343.944)
604.813.423
3.384.587.404
(3.271.417.361)
-
-
3.384.587.404
(3.271.417.361)
1.008.517.669
1.008.517.669
3,36
(3,24)
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-5-
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Saldo 1 Januari 2015
(105.128.050.307)
399.130.784.193
-
3.384.587.404
3.384.587.404
504.258.834.500
(101.743.462.903)
402.515.371.597
Modal Ditempatkan
dan Disetor Penuh
Saldo 1 Januari 2014
Rugi dan penghasilan komprehensif lain periode
berjalan
Saldo 30 Juni 2014
Jumlah Ekuitas
504.258.834.500
Laba dan penghasilan komprehensif lain periode
berjalan
Saldo 30 Juni 2015
Defisit
Defisit
Jumlah Ekuitas
504.258.834.500
(106.840.623.283)
397.418.211.217
-
(3.271.417.361)
(3.271.417.361)
504.258.834.500
(110.112.040.644)
394.146.793.856
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-6-
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2015 DAN 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada:
Pemasok dan karyawan
Catatan
2014
235.736.323.247
261.817.156.426
(207.799.435.386)
(232.040.580.962)
27.936.887.861
29.776.575.464
(15.796.688.186)
(5.989.176.388)
(477.976.323)
(16.137.740.141)
(15.048.190.746)
-
12.623.028
554.296.574
-
17.203.524
663.241.540
Kas bersih yang diterima dari (digunakan
untuk) aktivitas operasi
6.239.966.566
(728.910.359)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Penerimaan dari penjualan aset tetap
Uang muka pembelian aset tetap
Perolehan aset tetap
8.000.000
(72.722.936)
(382.704.948)
(68.500.003)
(652.373.970)
Kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas investasi
(447.427.884)
(720.873.973)
(13.280.000)
-
Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi
Pembayaran:
Beban bunga dan beban bank
Pajak
Beban lain-lain
Penerimaan:
Pendapatan bunga
Tagihan pajak penghasilan
Pendapatan lain-lain
11
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Pengurangan hutang pihak berelasi – bersih
Penurunan (kenaikan) bersih aset lancar
lainnya
Pembayaran hutang sewa pembiayaan
Penerimaan (pembayaran) hutang bank
jangka pendek
Pembayaran hutang bank jangka panjang
Pembayaran hutang lain-lain
(3.458.665.602)
(3.500.000.000)
-
Kas bersih yang diterima dari (digunakan
untuk) aktivitas pendanaan
(7.403.760.966)
214.885.394
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK
(1.611.222.284)
(1.234.898.938)
4.643.475
8.193.353
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
9.072.973.950
7.322.822.553
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
7.466.395.141
6.096.116.968
PENGARUH PERUBAHAN SELISIH
KURS
(14.426.708)
(417.388.656)
19
14
14
3.558.157
(2.301.498.768)
5.065.826.405
(2.500.000.000)
(53.000.400)
-7PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM
a. Pendirian Entitas
PT Langeng Makmur Industri Tbk (Entitas) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal
Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan
Akta Notaris Kho Boen Tian, S.H., No. 40 tanggal 30 Nopember 1972 yang kemudian diubah dengan
akta dari notaris yang sama No. 3 tanggal 7 Januari 1976 mengenai perubahan nama Entitas dari
PT Langgeng Jaya Plastic Industry Ltd., menjadi PT Langgeng Makmur Plastic Industry Ltd. Akta
pendirian beserta perubahannya ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan
No. Y.A 5/39/11 tanggal 24 Januari 1976, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 62 Tambahan
No. 706 tanggal 4 Agustus 1987. Berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 450 tanggal
27 Juni 1997, nama Entitas diubah menjadi PT Langgeng Makmur Industri Tbk, yang disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6.500 HT.01.04 TH.97 tanggal
10 Juli 1997. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 43 tanggal 18 Juli 2008 untuk memenuhi ketentuan
Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU81769.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 4 Nopember 2008.
Entitas mulai beroperasi komersial pada tahun 1976.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas meliputi bidang industri
perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik dan aluminium, alat masak anti lengket, karung
plastik, pipa Polyvinyl Chloride (PVC) serta produk-produk lain yang terkait dengan bidang tersebut.
Entitas berkedudukan di Jalan Letjen Sutoyo No. 256, Sidoarjo, Jawa Timur dan mempunyai tiga
pabrik yang berlokasi di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Trosobo, Jawa Timur dan Tangerang, Banten.
b. Penawaran umum saham Entitas
Pada tahun 1994, Entitas telah melakukan penawaran umum saham sejumlah 18.000.000 saham dengan
nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui pasar modal di Indonesia dengan harga penawaran Rp 3.000
per saham.
Pada Mei 1997, Entitas membagikan 35.400.000 saham bonus yang berasal dari agio saham dan
mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham (stock split). Pada bulan
Oktober 1997, Entitas membagikan dividen saham sebanyak 26.432.000 saham dengan nilai nominal
Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 13.216.000.000, sehingga modal disetor penuh meningkat menjadi
215.232.000 saham.
Pada tahun 2000, Entitas mengkapitalisasi semua agio saham, selisih nilai aset dan kewajiban dalam
rangka pengampunan pajak dan sebagian selisih penilaian kembali aset tetap ke modal saham dengan
mengeluarkan 43.046.400 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah
Rp 21.523.200.000, dimana setiap pemegang 5 (lima) saham Entitas yang terdaftar pada daftar
pemegang saham pada tanggal 27 September 2000, berhak menerima 1 (satu) saham bonus (baru).
Pada tahun 2004, 2002 dan 2001, Entitas telah menerbitkan masing-masing 84.768.494 saham,
97.361.291 saham dan 88.066.495 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau masing-masing
sebesar Rp 42.384.247.000, Rp 48.680.645.500 dan Rp 44.033.247.500 yang berasal dari konversi
obligasi – seri III, seri II dan seri I yang telah disetujui dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang
Saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 56, tanggal
20 Desember 2000.
-8PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tahun 2005, Entitas telah menerbitkan 480.042.989 saham dengan nilai nominal Rp 500 per
saham atau sejumlah Rp 240.021.494.500 yang berasal dari konversi utang yang direstrukturisasi.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, seluruh saham Entitas yang ditempatkan dan disetor
penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
c. Karyawan, dewan komisaris, direksi dan komite audit
Susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Entitas pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31
Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris Independen
:
:
Hendro Budianto
Bing Hartono Poernomosidi
Direksi
Direktur Utama
Direktur Independen
Direktur
Direktur
Direktur
:
:
:
:
:
Hidayat Alim
Kosasih
Namawan Alim
Pangestu Alim
Irawan Alim
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Bing Hartono Poernomosidi
Sri Handayani
Jessica Budiharto
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Entitas memiliki masing-masing masing 1.673 dan
1.681 orang karyawan tetap.
d. Penyelesaian Laporan Keuangan
Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada
tanggal 28 Juli 2015.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Pernyataan Kepatuhan
Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan
keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, mengenai
“Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir
dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012, tanggal 25 Juni 2012.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual
basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun
tersebut.
-9PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
Dalam periode berjalan Entitas telah menerapkan standar baru dan revisi berikut yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang diwajibkan efektif untuk periode
akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015. Penerapan standar ini tidak berdampak terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas serta pengungkapan terkait, tetapi terdapat kemungkinan akan
mempengaruhi akuntansi dan pengungkapan transaksi dan pengaturan di masa yang akan datang:














PSAK No. 1 (Revisi 2013), mengenai "Penyajian Laporan Keuangan".
PSAK No. 4 (Revisi 2013), mengenai "Laporan Keuangan Tersendiri".
PSAK No. 15 (Revisi 2013), mengenai "Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama".
PSAK No. 24 (Revisi 2013), mengenai "Imbalan Kerja".
PSAK No. 65, mengenai "Laporan Keuangan Konsolidasian".
PSAK No. 66, mengenai " Pengaturan Bersama".
PSAK No. 67, mengenai "Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain".
PSAK No. 68, mengenai "Pengukuran Nilai Wajar".
PSAK No. 46 (Revisi 2014), mengenai "Pajak Penghasilan".
PSAK No. 48 (Revisi 2014), mengenai "Penurunan Nilai Aset".
PSAK No. 50 (Revisi 2014), mengenai "Instrumen Keuangan: Penyajian"
PSAK No. 55 (Revisi 2014), mengenai "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran".
PSAK No. 60 (Revisi 2014), mengenai "Instrumen Keuangan: Pengungkapan".
ISAK No. 26 (Revisi 2014), mengenai "Penilaian Kembali Derivatif Melekat"
Pada tanggal terbitnya laporan keuangan, manajemen telah melakukan evaluasi atas efek penerapan
standar ini pada laporan keuangan.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
Mata uang fungsional dan penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang
dari 3 (tiga) bulan (jika ada) dan tidak digunakan sebagai jaminan utang.
d. Instrumen Keuangan
Aset keuangan
Entitas mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; (ii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo; (iii) pinjaman
dan piutang; dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Aset keuangan tidak diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau
telah ditransfer dan Entitas telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang
diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini
- 10 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau
instrumen lindung nilai yang ditetapkan efektif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari
perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain sebagai “keuntungan (kerugian) lain-lain-bersih” di dalam periode terjadinya.
Pendapatan dividen dari aset keuangan ini diakui didalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat ditetapkannya hak Entitas
untuk menerima pembayaran tersebut.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar
nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya.
Aset dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat direalisasikan
dalam 12 bulan; sebaliknya, diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
(ii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Entitas mempunyai intensi
positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b) investasi yang ditetapkan oleh Entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang.
Investasi diatas dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau
manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif diakui
didalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari pendapatan lainlain.
(iii) Pinjaman dan piutang
Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pinjaman dan piutang tersebut dimasukkan
di dalam aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode
pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar.
Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif dikurangi penurunan nilai.
Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif kecuali piutang jangka pendek
dimana pengakuan bunga tidak material.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman atau piutang,
- 11 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi.
Aset keuangan tersebut dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo
atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut
diukur dengan nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian diakui di ekuitas, kecuali untuk
kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai
aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual
mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah
diakui di ekuitas, diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Bunga atas sekuritas yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode bunga efektif diakui
didalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari pendapatan lainlain. Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui didalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari pendapatan keuangan pada saat hak Entitas
untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
(i) Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah
terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa
yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa
depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Kriteria yang Entitas gunakan untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan
nilai meliputi:
-
-
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga;
pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan
keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak peminjam yang
tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya;
hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud,
meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual
dalam kelompok aset tersebut, termasuk:
 memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan
 kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam
kelompok tersebut.
- 12 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan
(tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara
langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut
dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti
meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui
harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan
tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan
diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah
pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
(ii) Aset yang tersedia untuk dijual
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual telah diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas
dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian
kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya dalam
ekuitas harus dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas dan diakui pada
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain meskipun aset keuangan tersebut belum
dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari pendapatan
komprehensif lainnya dalam ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi
kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk
dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok
tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan
peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan berakhir, atau Entitas mentransfer aset keuangan dan secara
substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika
Entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Entitas mengakui keterlibatan
berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus
dibayar. Jika Entitas memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer, Entitas masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang
dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
- 13 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Liabilitas keuangan
Entitas mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) liabilitas keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat liabilitas keuangan tersebut
diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan tidak diakui ketika kewajiban tersebut berakhir yaitu ketika kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas
keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok ini jika dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam jangka pendek.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada nilai wajarnya, dimana keuntungan atau kerugiannya
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut
diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Mereka dimasukkan di dalam liabilitas jangka pendek, kecuali untuk yang jatuh temponya lebih
dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Liabilitas keuangan ini diklasifikasikan sebagai
liabilitas jangka panjang.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai dan
melalui proses amortisasi.
Estimasi nilai wajar
Entitas menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai
wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah. Input yang digunakan dalam
teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi.
Saling hapus antar instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di
dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Entitas menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas telah dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan
pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7
(Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
- 14 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas
induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi
atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain
tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas
asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu
entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah
entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan
entitas pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam
huruf (a).
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau
personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan
persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih
(the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata
(average method). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal
dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
g. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method).
h. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method), kecuali hak atas
tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
- 15 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
Tahun/Year
20 – 30
12 – 20
5
5
Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Entitas menerapkan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 25 mengenai “Hak atas Tanah”, dimana biaya
khusus sehubungan dengan perolehan pertama kali hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya
perolehan aset tanah, sedangkan biaya pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih
pendek.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset
Tetap”. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan
pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya;
pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak
digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset
tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun
berjalan.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang
dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual
Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya
akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut.
Entitas mengukur aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada nilai yang
lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
i. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk
menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika
terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan
tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang
dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai
pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat
diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain.
j. Sewa
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), mengenai sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh
risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan
taksiran masa manfaat yang sama dengan yang diterapkan pada aset tetap yang diperoleh melalui
- 16 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
pemilikan langsung.
Laba atau rugi yang terjadi dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leased back
transactions) ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line
method) selama sisa masa manfaat aset sewa guna usaha yang bersangkutan.
Utang sewa pembiayaan usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan.
k. Imbalan Kerja
Entitas mengakui liabilitas atas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003.
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai “Imbalan Kerja”, biaya penyisihan imbalan kerja
karyawan menurut UU No. 13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode
“Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban
apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun
pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan
nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa
masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu yang timbul akibat penerapan program imbalan pasti
atau perubahan program imbalan pasti yang terutang, diamortisasi dengan menggunakan metode garis
lurus (straight-line method) sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested).
Entitas mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan
pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen
atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya
jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
l. Modal saham
Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi
disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak.
Ketika entitas membeli modal saham ekuitas entitas (saham treasuri), imbalan yang dibayar, termasuk
biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan (dikurangi pajak penghasilan) dikurangkan
dari ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas sampai saham tersebut dibatalkan atau
diterbitkan kembali. Ketika saham biasa tersebut selanjutnya diterbitkan kembali, imbalan yang
diterima, dikurangi biaya tambahan transaksi yang terkait dan dampak pajak penghasilan yang terkait
dimasukkan pada ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas.
m.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan
dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual
basis).
n.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Entitas menyelenggarakan pembukuannya dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan,
seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi
selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Kurs yang digunakan (Rupiah yang disetarakan dengan pecahan satu mata uang asing) pada tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
- 17 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Euro, Euro Eropa
US$, Dolar Amerika Serikat
SG$, Dolar Singapura
MYR, Ringgit Malaysia
RMB, Renminbi
HK$, Dolar Hong Kong
o.
2015
14.920
13.332
9.895
3.527
2.181
1.720
2014
15.133
12.440
9.422
3.562
2.033
1.604
Taksiran Pajak Penghasilan Badan
Entitas menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), mengenai “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan
Entitas untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa
depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan,
dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan
keuangan.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan
liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan
komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang,
seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi
atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun
ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan)
yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Entitas
mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan.
p. Informasi Segmen
PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal
mengenai komponen dari Entitas yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional”
dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan
standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis),
menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk
mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan
lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas:
- Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang manamemperoleh pendapatan dan menimbulkan beban
(termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama);
- Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan
- Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
- 18 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan
langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada
segmen tersebut.
q. Laba (Rugi) per Saham Dasar
Laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan laba tahun berjalan dibagi dengan rata-rata
tertimbang jumlah lembar saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Jumlah laba (rugi)
tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 2014 masing-masing
sebesar Rp 3.384.587.404 dan Rp (3.271.417.361). Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
adalah 1.008.517.669 saham pada tahun 2015 dan 2014.
3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan.
Pos-pos signifikan yang terkait dengan estimasi dan asumsi antara lain:
a. Penyisihan penurunan nilai piutang
Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat
provisi spesifik atas jumlah piutang guna mengurangi jumlah piutang pada jumlah yang diharapkan
dapat diterima. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang
diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk penurunan piutang.
Nilai tercatat piutang diungkapkan dalam Catatan 5.
b. Aset tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi
masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5
sampai dengan 30 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam
industri di mana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11.
c. Pajak penghasilan
Entitas beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan
diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila
keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut
akan dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada periode dimana hasil
tersebut dikeluarkan.
- 19 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
d. Imbalan kerja
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan
menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk
pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan
tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat
liabilitas imbalan kerja.
Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan
mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan
atas pengembalian investasi jangka panjang.
Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.
Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja karyawan diungkapkan dalam Catatan 20.
Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.
4.
KAS DAN BANK
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
Kas
(US$ 2.205, Euro 687, HK$ 3.163, SG$ 110,
RMB 10.444, MYR 142, dan Rp 4.771.142.693
pada tahun 2015 dan
US$ 419, Euro 687, HK$ 427, SG$ 110,
RMB 28.167, MYR 142, dan Rp 5.499.908.465
pada tahun 2014)
Bank
Rekening Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya dan
Jakarta
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya
PT Bank Nusa Tenggara Barat, Surabaya
PT BPD Jatim Tbk, Surabaya
PT Bank Bukopin Tbk, Surabaya
Rekening Dolar Amerika Serikat
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya
(US$ 21.388 pada tahun 2015 dan US$
9.714 pada tahun 2014)
PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya
(US$ 856 pada tahun 2015 dan US$ 886
pada tahun 2014)
Sub - jumlah
Jumlah
31 Desember 2014
(Audited)
4.840.585.036
5.574.998.774
1.985.570.992
135.517.599
188.857.097
9.944.350
9.356.658
3.277.640.657
60.630.423
8.318.299
10.115.249
9.396.845
285.146.284
120.847.260
11.417.125
11.026.443
2.625.810.105
3.497.975.176
7.466.395.141
9.072.973.950
- 20 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tingkat bunga bank sebesar 0,9% - 2% dan 0,5% - 1,5%
per tahun untuk rekening Rupiah dan 0,1% - 0,25% per tahun untuk rekening Dolar Amerika Serikat.
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat penempatan deposito berjangka dengan
masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan selama tahun berjalan dan tidak terdapat saldo kas dan setara
kas kepada pihak berelasi.
5.
PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
Pihak ketiga
Lokal (dalam Rupiah)
Ekspor (US$ 3.172 pada tahun 2015 dan US$
69.198 pada tahun 2014)
31 Desember 2014
(Audited)
254.713.554.806
249.906.607.675
42.294.703
860.826.354
Sub - jumlah
Dikurangi penyisihan penurunan nilai
254.755.849.509
(2.381.546.369)
250.767.434.029
(2.381.546.369)
Jumlah
252.374.303.140
248.385.887.660
1.423.428.194
1.592.516.930
0,17%
0,20%
Pihak berelasi (Catatan 29) PT Langgeng Investindo
% dari Jumlah Aset
Analisis umur piutang usaha:
30 Juni 2015
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo:
1 – 30 hari
31 – 60 hari
Di atas 60 hari
31 Desember 2014
(Audited)
130.889.581.734
149.725.414.947
35.333.736.725
38.760.080.630
49.772.450.420
39.068.450.249
21.554.041.303
40.419.527.530
Sub – jumlah
254.755.849.509
250.767.434.029
Dikurangi penyisihan penurunan nilai
Jumlah
(2.381.546.369)
252.374.303.140
(2.381.546.369)
248.385.887.660
-
29.529.190
1.423.428.194
1.423.428.194
54.054.479
748.238.325
760.694.936
1.592.516.930
Pihak berelasi
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo:
1 – 30 hari
31 – 60 hari
Di atas 60 hari
Jumlah
- 21 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Mutasi penyisihan penurunan nilai:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Saldo awal
Penambahan
2.381.546.369
-
2.334.655.599
46.890.770
Saldo akhir
2.381.546.369
2.381.546.369
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, piutang usaha dan persediaan tertentu digunakan
sebagai jaminan atas utang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan nilai Fidusia
jaminan masing-masing sebesar Rp 150.000.000.000 (Catatan 14).
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat piutang usaha yang dijual secara with
recourse dan ikatan penting lain yang diatur dalam perjanjian dan piutang usaha yang direstrukturisasi.
Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen
Entitas berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
6.
PIUTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
Pihak ketiga
Karyawan
Lain-lain
Jumlah
32.654.429
251.721.415
284.375.844
31 Desember 2014
(Audited)
44.145.500
410.841.415
454.986.915
Piutang lain-lain tidak dijaminkan atas pinjaman dan tidak terdapat jaminan yang diterima Entitas atas
piutang tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang lain-lain pada tanggal 30 Juni 2015 dan
31 Desember 2014, manajemen Entitas berkeyakinan tidak terdapat bukti obyektif bahwa piutang
mengalami penurunan nilai, oleh karena itu tidak ditentukan adanya penurunan nilai piutang lain-lain.
7.
PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku
Bahan pembantu
Jumlah
109.175.431.736
60.061.420.435
31.534.310.803
8.194.511.373
208.965.674.347
31 Desember 2014
(Audited)
93.291.570.975
64.378.932.932
27.542.627.665
9.432.006.709
194.645.138.281
- 22 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, piutang usaha dan persediaan tertentu digunakan
sebagai jaminan atas utang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan nilai Fidusia
jaminan masing-masing sebesar Rp 150.000.000.000 (Catatan 14).
Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan pada akhir tahun,
manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang atau penurunan nilai pada persediaan,
dan oleh karena itu tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai pada
persediaan.
Pada periode pelaporan tidak terdapat kerugian persediaan yang jumlahnya material atau sifatnya luar
biasa.
Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 24.350.000.000 pada tahun 2015 dan 2014.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian
atas risiko tersebut, karena persediaan tersebut terletak pada 3 (tiga) gudang yang berlainan.
8.
UANG MUKA PEMBELIAN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
Lokal
Impor
Jumlah
103.434.449
765.559.588
868.994.037
31 Desember 2014
(Audited)
30.395.113
83.089.056
113.484.169
9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Asuransi
Lain-lain
197.789.878
593.591.277
289.926.492
299.830.769
Jumlah
791.381.155
589.757.261
10. ASET LANCAR LAINNYA
Akun ini menyajikan jaminan untuk keperluan pembelian gas kepada PT Perusahaan Gas Negara
(Persero). Jaminan berupa saldo bank yang dibatasi penggunaannya pada tahun 2015 (Catatan 36).
11. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari:
Perubahan di tahun 2015
Saldo Awal
Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Hak atas tanah
35.590.889.700
Penambahan
Pengurangan
-
Reklasifikasi Netto
-
-
Saldo Akhir
35.590.889.700
- 23 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
54.587.952.706
425.025.384.412
16.574.637.078
5.186.591.519
82.344.880
89.758.257
20.174.272
-
9.076.508.193
1.104.031.817
-
54.587.952.706
434.184.237.485
17.658.494.623
5.276.349.776
Sub - jumlah
536.965.455.415
172.103.137
20.174.272
10.180.540.010
547.297.924.290
Aset pembiayaan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
13.792.147.799
1.778.206.817
-
-
(8.365.696.798)
(1.104.031.817)
5.426.451.001
674.175.000
Sub - jumlah
15.570.354.616
-
-
(9.469.728.615)
6.100.626.001
Aset dalam penyelesaian
Bangunan
Mesin dan peralatan
29.971.521.074
210.601.811
-
(710.811.395)
29.471.311.490
Sub - jumlah
29.971.521.074
210.601.811
-
(710.811.395)
29.471.311.490
Jumlah nilai tercatat
582.507.331.105
382.704.948
20.174.272
-
582.869.861.781
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
22.284.156.049
274.707.703.055
14.229.737.326
4.378.220.354
1.068.699.000
5.986.868.950
888.482.628
164.485.947
20.174.272
-
1.468.300.730
539.378.560
-
23.352.855.049
282.162.872.735
15.637.424.242
4.542.706.301
Sub - jumlah
315.599.816.784
8.108.536.525
20.174.272
2.007.679.290
325.695.858.327
2.159.330.505
661.780.686
212.609.420
93.791.255
-
(1.468.300.730)
(539.378.560)
903.639.195
216.193.381
Aset pembiayaan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Sub - jumlah
2.821.111.191
306.400.675
-
(2.007.679.290)
1.119.832.576
Jumlah akumulasi penyusutan
318.420.927.975
8.414.937.200
20.174.272
-
326.815.690.903
Nilai buku
264.086.403.130
Perubahan di tahun 2014
Saldo Awal
256.054.170.878
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi Netto
Saldo Akhir
Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
35.590.889.700
51.056.949.430
417.759.485.492
12.354.126.170
4.928.983.209
4.489.300
1.569.261.501
11.636.364
257.608.310
159.850.000
-
3.526.513.976
5.696.637.419
4.368.724.544
-
35.590.889.700
54.587.952.706
425.025.384.412
16.574.637.078
5.186.591.519
Sub - jumlah
521.690.434.001
1.842.995.475
159.850.000
13.591.875.939
536.965.455.415
Aset pembiayaan
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
13.792.147.799
6.201.009.089
-
-
(4.422.802.272)
13.792.147.799
1.778.206.817
Sub - jumlah
19.993.156.888
-
-
(4.422.802.272)
15.570.354.616
Aset dalam penyelesaian
Bangunan
Mesin dan peralatan
2.896.734.195
34.075.535.269
629.779.782
1.592.623.223
-
(3.526.513.977)
(5.696.637.418)
29.971.521.074
Sub - jumlah
36.972.269.464
2.222.403.005
-
(9.223.151.395)
29.971.521.074
Jumlah nilai tercatat
578.655.860.353
4.065.398.480
159.850.000
(54.077.728)
582.507.331.105
Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Perabot dan peralatan kantor
20.234.428.162
259.838.985.628
10.032.680.493
4.026.434.838
2.049.727.887
14.868.717.427
1.734.128.196
351.785.516
159.850.000
-
2.622.778.637
-
22.284.156.049
274.707.703.055
14.229.737.326
4.378.220.354
Sub - jumlah
294.132.529.121
19.004.359.026
159.850.000
2.622.778.637
315.599.816.784
Aset pembiayaan
- 24 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Sub - jumlah
1.470.014.637
2.733.254.658
689.315.868
551.304.665
-
(2.622.778.637)
2.159.330.505
661.780.686
4.203.269.295
1.240.620.533
-
(2.622.778.637)
2.821.111.191
Jumlah akumulasi penyusutan
298.335.798.416
20.244.979.559
159.850.000
-
318.420.927.975
Nilai buku
280.320.061.937
264.086.403.130
Rincian pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut:
2015
2014
Harga jual
Nilai buku
8.000.000
-
102.000.000
-
Laba atas penjualan aset
8.000.000
102.000.000
Beban penyusutan yang dibebankan adalah sebagai berikut:
2015
2014
Beban pokok penjualan – beban pabrikasi
Beban umum dan administrasi (Catatan 26)
6.720.693.077
1.694.244.123
8.240.699.212
1.945.203.240
Jumlah
8.414.937.200
10.185.902.452
Penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi dari uang muka pembelian aset tetap sebesar
Rp 2.271.651.068 pada tahun 2014.
Entitas memiliki hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) seluas 163.014 meter persegi, yang berlokasi di
Sidoarjo dan Tangerang. Sertifikat hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tanggal sampai tahun 2043.
Manajemen Entitas berkeyakinan bahwa sertifikat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang setelah masa
berakhirnya.
Pada tahun 2015 dan 2014, aset tetap tertentu Entitas digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan
14).
Pada tahun 2015, aset dalam penyelesaian meliputi bangunan, mesin dan peralatan dengan jumlah
persentase penyelesaian sebesar 85%, ditinjau dari sudut pandang keuangan, dan estimasi tanggal
penyelesaian pada bulan September 2015.
Entitas berpendapat bahwa nilai residu dari aset tetap adalah sebesar nihil.
Jumlah harga perolehan aset tetap yang telah habis nilai bukunya adalah sebesar Rp 213.658.720.300 pada
tahun 2015.
Berdasarkan PSAK No. 58 mengenai “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan”, Entitas mengklasifikasikan mesin dan peralatan sebagai aset tidak lancar yang dimiliki untuk
dijual pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 sebesar Rp 87.930.925.365.
Manajemen masih terus mengupayakan penjualan dan penawaran harga yang sesuai dengan keinginan
manajemen atas aset tidak lancar tersebut.
Rincian pengurangan aset tidak digunakan dalam usaha adalah sebagai berikut:
- 25 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31 Desember 2014
(Audited)
Harga jual
Nilai buku
585.350.000
549.372.405
Laba atas penjualan aset
35.977.595
Seluruh aset tidak digunakan dalam usaha diatas digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 14).
Berdasarkan laporan appraisal independen KJPP Samsul Hadi-Wahyono Adi-Hendra Gunawan & Rekan,
tanggal 28 Mei 2015, nilai pasar seluruh aset tetap Entitas adalah sebesar Rp 1.016.677.202.000.
Pada tanggal 30 Juni 2015, seluruh aset tetap, kecuali hak atas tanah telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 166.480.630.000, dimana manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko
tersebut.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap dan aset tidak digunakan dalam usaha
pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
12. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP
Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Impor
Lokal
80.560.158
83.608.948
617.204.061
85.383.948
Jumlah
164.169.106
702.588.009
13. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA
Akun ini merupakan piutang karyawan jangka panjang pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
masing – masing sebesar Rp 10.025.000 dan Rp 8.825.000.
14. UTANG BANK
Akun ini merupakan utang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pada bulan April 2013, Entitas memperoleh tambahan fasilitas kredit modal kerja fixed loan dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 50.000.000.000, sehingga jumlah maksimum pinjaman fasilitas kredit
modal kerja dan kredit modal kerja fixed loan masing-masing adalah sebesar Rp 85.000.000.000 dan
Rp 175.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Oktober 2015. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31
Desember 2014, Entitas menggunakan fasilitas kredit modal kerja masing-masing sebesar Rp
252.531.291.575 dan Rp 255.664.957.176, yang dicatat sebagai “Utang Bank” pada laporan posisi
keuangan.
- 26 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Kedua fasilitas pinjaman tersebut dibebani bunga tahunan sebesar 11,25% - 11,50% selama tahun 2015
dan 2014, dan dijamin dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap tertentu Entitas serta aset tidak
digunakan dalam usaha (Catatan 5, 7 dan 11).
Pada tahun 2011, Entitas juga memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada
tanggal 23 Oktober 2016 dan akan dilunasi dalam 20 (dua puluh) kali angsuran tiga bulanan masingmasing sebesar Rp 250 juta, Rp 1 miliar, Rp 1,25 miliar, Rp 1,75 miliar dan Rp 2 miliar secara berurutan
pada tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014,
bagian jangka panjang dari fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 3.996.767.241 dan Rp 7.990.301.724,
sedangkan bagian jangka pendek sebesar Rp 7.487.068.966 dan Rp 6.987.068.966.
Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Entitas harus memenuhi beberapa pembatasan antara lain
mendapatkan persetujuan tertulis dari bank untuk memindah tangankan aset yang digunakan sebagai
jaminan pada pihak lain, memperoleh pinjaman kredit baru dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya,
bertindak sebagai penjamin untuk pihak lain atau menjaminkan aset Entitas pada pihak lain dan melunasi
utang kepada pemegang saham.
Utang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah dikurangkan dengan biaya transaksi
yang terkait langsung dengan perolehan utang bank masing-masing sebesar Rp 175.431.034 dan
Rp 3.232.759 untuk utang bank dan utang bank jangka panjang pada tanggal 30 Juni 2015, sedangkan
pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 500.431.035 dan Rp 9.698.276 untuk utang bank dan
utang bank jangka panjang.
Entitas melakukan pembayaran utang bank kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atas kredit investasi
sebesar Rp 3.500.000.000 dan Rp 5.000.000.000 masing-masing pada tahun 2015 dan 2014.
15. UTANG USAHA
Akun ini menyajikan liabilitas dari pembelian impor dan lokal atas bahan baku, bahan pembantu dan suku
cadang dari pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Lokal
Impor
79.902.997.320
3.374.305.827
84.574.261.762
1.299.214.867
Jumlah
83.277.303.147
85.873.476.629
Analisis umur utang usaha adalah sebagai berikut:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Di atas 60 hari
38.260.855.571
30.929.770.900
10.198.418.647
15.945.179.953
18.872.848.976
29.250.956.855
14.162.547.591
11.530.201.283
Jumlah
83.277.303.147
85.873.476.629
- 27 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Rupiah
Dolar Amerika Serikat (US$ 2.408.834 pada tahun
2015 dan US$ 3.816.287 pada tahun 2014)
Dolar Singapura (SG$ 2.440 pada tahun 2014)
Dolar Eropa (EUR 361 pada tahun 2015)
Renminbi (RMB 1.750 pada tahun 2015 dan 2014)
51.153.525.389
38.372.322.445
32.114.574.888
5.386.120
3.816.750
47.474.606.468
22.989.948
3.557.768
Jumlah
83.277.303.147
85.873.476.629
Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Entitas
sehubungan dengan utang usaha, transaksi hedging dan restrukturisasi utang.
16. UTANG LAIN-LAIN
Akun ini terdiri dari :
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Pihak ketiga
Pihak berelasi (Catatan 29)
805.308.688
1.651.470.000
1.010.854.940
1.055.520.000
Jumlah
2.456.778.688
2.066.374.940
17. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Gaji
Listrik
Bahan bakar gas
Lain-lain
12.199.347.587
1.212.704.135
411.242.676
1.030.808.380
7.515.175.608
1.589.375.061
392.544.021
449.100.559
Jumlah
14.854.102.778
9.946.195.249
18. UANG MUKA DARI PELANGGAN
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Lokal
Ekspor
759.159.630
680.649.683
1.555.996.316
729.900.028
Jumlah
1.439.809.313
2.285.896.344
- 28 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Entitas mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance atas pengadaan
mesin, peralatan dan kendaraan untuk jangka waktu 3 tahun. Pinjaman tersebut mempunyai tingkat bunga
antara 4,71% – 7,75% per tahun.
Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa
pembiayaan pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Jatuh tempo lebih dari 1 tahun
55.968.088
4.663.912
537.614.052
18.655.960
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum
Dikurangi beban bunga
60.632.000
6.919.688
556.270.012
85.169.044
Nilai tunai pembayaran sewa pembiayaan minimum
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
53.712.312
471.100.968
49.581.520
454.574.776
4.130.792
16.526.192
Bagian jangka panjang
Ikatan utang sewa pembiayaan seperti utang sewa pembiayaan pada umumnya, tidak terdapat ketentuan
spesifik/khusus lainnya.
20. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Entitas menetapkan manfaat untuk karyawan yang mencapai usia pensiun 55 tahun berdasarkan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (Undang-undang) tanggal 25 Maret 2003. Manfaat tersebut tidak
didanai.
Perhitungan kewajiban imbalan kerja ditentukan oleh PT Sigma Prima Solusindo, aktuaris independen
berdasarkan laporannya tertanggal 26 Januari 2015, perhitungan dilakukan secara tahunan.
Per 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 saldo liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebesar Rp
6.911.320.576.
Asumsi – asumsi dasar yang dipergunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerj karyawan pada
tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
Usia pensiun
Tingkat kenaikan gaji per tahun
Tingkat bunga diskonto
Tingkat kematian
55 tahun/years
6%
8,39%
Tabel 1 Mortalita Indonesia II 1999
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tersebut memadai untuk memenuhi Undang-undang pada tanggal
30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014.
- 29 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. MODAL SAHAM
Rincian pemegang saham Entitas dan kepemilikannya pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
adalah sebagai berikut:
Pemegang saham
Jumlah saham
ditempatkan dan
disetor penuh
PT Langgeng Bahagia
Popularity Consultants Ltd.
Zafrina Development Ltd.
Nanyang Capital Investments Ltd.
Rotary Ventures Inc.
Luminous Ventures Inc.
BPPN S/A 8006450047
Sandjojo Alim
Hidayat Alim (Direktur Utama)
Masyarakat
Jumlah
Persentase
kepemilikan
Jumlah
179.313.291
122.581.787
121.799.459
120.000.000
119.857.043
118.386.487
57.901.002
112.176
56.087
168.510.337
17,78
12,15
12,08
11,90
11,88
11,74
5,74
0,01
0,01
16,71
89.656.645.500
61.290.893.500
60.899.729.500
60.000.000.000
59.928.521.500
59.193.243.500
28.950.501.000
56.088.000
28.043.500
84.255.168.500
1.008.517.669
100,00 %
504.258.834.500
22. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2015
2014
Pihak ketiga
Lokal
Alat masak aluminium
Pipa PVC, fitting dan talang air
Perabotan rumah tangga plastik
Karung plastik
Alat masak aluminium anti lengket
112.471.499.732
76.774.073.615
20.837.724.984
6.276.680.572
5.481.691.171
88.393.324.391
90.134.622.022
22.931.858.633
6.896.011.687
4.602.416.133
Sub - jumlah
221.841.670.074
212.958.232.866
3.664.735.917
1.974.785.773
659.000.004
6.298.521.694
3.558.280.825
1.820.599.589
5.378.880.414
Pihak berelasi
Alat masak aluminium anti lengket
Perabotan rumah tangga plastik
Alat masak aluminium
-
1.545.596.332
905.642.909
485.803.086
Sub - jumlah
-
2.937.042.327
228.140.191.768
221.274.155.607
Ekspor
Perabotan rumah tangga plastik
Alat masak aluminium
Alat masak aluminium anti lengket
Sub - jumlah
Jumlah
- 30 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Nilai dan persentase penjualan kepada pihak berelasi diungkapkan di Catatan 29.
Pada tahun 2015 dan 2014, tidak ada penjualan ke pelanggan tunggal yang melebihi 10% dari penjualan
bersih.
23. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2015
2014
Pemakaian bahan baku
Upah buruh langsung
Beban pabrikasi
Jumlah beban produksi
98.071.371.257
35.399.468.578
51.204.488.241
184.675.328.076
102.350.185.410
32.935.153.379
46.493.356.362
181.778.695.151
Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Akhir tahun
64.378.932.932
(60.061.420.435)
69.630.283.864
(70.638.998.404)
188.992.842.573
180.769.980.611
93.291.570.975
(109.175.431.736)
95.735.864.559
442.785.058
(99.149.650.989)
173.108.979.812
177.798.979.239
Beban pokok produksi
Persediaan barang jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
Beban pokok penjualan
Entitas membeli bahan baku dan bahan pembantu dari pihak ketiga sebagai berikut:
2015
PT Indonesia Asahan Aluminium
PT Naga Sakti Abadi
PT Chandra Asri
Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari
jumlah pembelian)
Jumlah
2014
38.463.192.869
15.907.938.310
10.799.887.742
34.708.195.662
10.746.719.400
4.040.640.600
52.579.189.688
55.880.366.272
117.750.208.609
105.375.921.934
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut:
2015
Laba selisih kurs
Pendapatan bunga
Lain-lain
321.304.244
12.623.028
267.459.207
.
Jumlah
2014
2.450.806.768
17.203.524
658.240.062
.
601.386.479
3.126.250.354
- 31 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. BEBAN PENJUALAN
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:
2015
2014
Pengangkutan dan beban ekspor lainnya
Pemasaran
Perjalanan dinas
Bahan bakar
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 170 juta)
3.657.099.717
2.360.759.665
814.718.602
461.157.821
256.924.224
3.797.509.894
3.036.779.378
1.323.943.454
464.853.358
17.540.623
Jumlah
7.550.660.029
8.640.626.707
2015
2014
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Gaji dan kesejahteraan karyawan
Penyusutan (Catatan 11)
Perbaikan dan pemeliharaan
Asuransi
Sumbangan dan jamuan
Telepon dan teleks
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200 juta)
12.995.419.390
1.694.244.123
838.164.953
491.479.156
257.244.073
239.656.404
4.774.671.451
17.454.573.087
1.945.203.240
781.872.369
495.545.652
460.667.592
264.185.847
2.418.121.345
Jumlah
21.290.879.550
23.820.169.132
27. BEBAN LAIN-LAIN
Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut:
2015
2014
Rugi selisih kurs
Lain-lain
4.622.214.507
1.347.377.353
1.593.940.729
-
Jumlah
5.969.591.860
1.593.940.729
2015
2014
28. BEBAN KEUANGAN
Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
Beban bunga
Beban administrasi bank
15.784.070.130
331.465.518
16.126.872.087
296.048.851
Jumlah
16.115.535.648
16.422.920.938
- 32 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan usaha normal, Entitas melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak
berelasi. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut:
Sifat Hubungan
Pihak-pihak Berelasi
Dimiliki pemegang saham yang sama
PT Langgeng Pratama Industri
PT Langgeng Investindo
Pemegang saham Entitas
PT Langgeng Bahagia
Personil karyawan kunci
Dewan Komisaris dan Direksi
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
a. Entitas menjual produknya kepada PT Langgeng Investindo sebesar Rp 2.937.042.327 pada tahun 2014
yang merupakan merupakan 1,33% dari penjualan bersih pada tahun-tahun tersebut (Catatan 22).
Transaksi penjualan kepada pihak berelasi dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal. Saldo
piutang yang terkait disajikan sebagai “Piutang Usaha – Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan
(Catatan 5) yang masing-masing 0,17% dan 0,20% dari jumlah aset pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31
Desember 2014.
b. Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, Entitas juga mempunyai saldo pinjaman tanpa
persyaratan jangka waktu pengembalian dan jaminan, serta tidak dibebani bunga kepada PT Langgeng
Bahagia masing-masing sebesar Rp 642.984.986 dan Rp 656.264.986.
Saldo pinjaman tersebut disajikan sebagai “Utang Pihak Berelasi” dalam Laporan posisi keuangan,
yang masing-masing merupakan 0,16% dari jumlah liabilitas.
c. Entitas mengadakan perjanjian sewa atas bangunan dengan PT Langgeng Pratama Industri selama
tahun 2015 dan 2014. Amortisasi biaya sewa disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan
Administrasi” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Saldo yang timbul dari
transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun “Utang Lain-lain - Pihak Berelasi” dalam laporan posisi
keuangan (neraca). Tidak terdapat pembatasan khusus sehubungan dengan perjanjian sewa tersebut.
Berdasarkan penelaahan terhadap piutang pihak-pihak berelasi, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa
tidak ada kemungkinan kerugian dari piutang yang tidak tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan
penurunan nilai.
30. PERPAJAKAN
a. Taksiran tagihan pajak penghasilan
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
Pajak penghasilan dibayar dimuka
Pasal 22
Pasal 25
Taksiran pajak penghasilan
649.575.238
81.807.643
731.382.881
31 Desember 2014
(Audited)
973.654.141
78.459.939
1.052.114.080
- 33 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
b. Utang pajak
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2015
Pajak Penghasilan
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23/26
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
31 Desember 2014
(Audited)
36.750.000
394.715.587
1.270.151
12.166.972.210
12.599.707.948
5.250.000
483.849.932
951.296
3.169.719.046
3.659.770.274
c. Liabilitas pajak tangguhan - bersih
Saldo liabilitas pajak tangguhan bersih pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014 adalah
masing – masing sebesar Rp 28.570.070.263 dan Rp 27.248.726.319.
Berdasarkan hasil evaluasi, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa saldo aset pajak tangguhan dapat
terealisasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tanggal 23 April 2015, penghasilan kena
pajak yang disetujui untuk tahun 2013 adalah sebesar (Rp 9.478.145.837).
31. LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
Laba (rugi) tahun berjalan
2015
3.384.587.404
2014
(3.271.417.361)
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk
perhitungan laba per saham dasar
1.008.517.669
1.008.517.669
3,36
(3,24)
Laba (rugi) per saham dasar
32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan
akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau
model arus kas diskonto.
Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang
tercatat pada laporan posisi keuangan:
Nilai Tercatat
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Nilai Wajar
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Aset Keuangan
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset lancar lainnya
Aset tidak lancar lainnya
7.466.395.141
253.797.731.334
284.375.844
271.064.302
10.025.000
9.072.973.950
249.978.404.590
454.986.915
256.637.594
8.825.000
7.466.395.141
253.797.731.334
284.375.844
271.064.302
10.025.000
9.072.973.950
249.978.404.590
454.986.915
256.637.594
8.825.000
Jumlah Aset Keuangan
261.829.591.621
259.771.828.049
261.829.591.621
259.771.828.049
- 34 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Utang bank
Utang usaha
Utang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Utang jangka panjang – bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun:
Bank
Sewa pembiayaan
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Utang pihak berelasi
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam satu tahun:
Bank
Sewa pembiayaan
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas Keuangan
252.531.291.575
83.277.303.147
2.456.778.688
14.854.102.778
255.664.957.176
85.873.476.629
2.066.374.940
9.946.195.249
252.531.291.575
83.277.303.147
2.456.778.688
14.854.102.778
255.664.957.176
85.873.476.629
2.066.374.940
9.946.195.249
7.487.068.966
49.581.520
6.987.068.966
454.574.776
7.487.068.966
49.581.520
6.987.068.966
454.574.776
360.656.126.674
360.992.647.736
360.656.126.674
360.992.647.736
642.984.986
656.264.986
642.984.986
656.264.986
3.996.767.241
4.130.792
7.990.301.724
16.526.192
3.996.767.241
4.130.792
7.990.301.724
16.526.192
4.643.883.019
8.663.092.902
4.643.883.019
8.663.092.902
365.300.009.693
369.655.740.638
365.300.009.693
369.655.740.638
Taksiran nilai wajar dari kelompok instrumen keuangan pada tabel di atas ditentukan dengan
menggunakan metode-metode dan asumsi-asumsi berikut:
Aset keuangan dan liabilitas keuangan lancar
Aset keuangan dan liabilitas keuangan lancar dengan umur jatuh tempo kurang dari satu tahun (kas dan
bank, piutang usaha dan piutang lain-lain, aset lancar lainnya, utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan
beban masih harus dibayar, merupakan perkiraan yang nilai tercatatnya sama dengan nilai wajar
dikarenakan jangka waktu jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan jangka panjang
Nilai utang bank jangka panjang dan pinjaman jangka panjang lainnya diestimasi dengan mendiskontokan
arus kas mendatang masing-masing instrumen menggunakan tingkat bunga terkini yang ditawarkan bank
dana lembaga keuangan kepada Entitas untuk instrumen utang serupa dengan jangka waktu yang setara.
33. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Aktivitas Entitas mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan antara lain: risiko mata uang, risiko
suku bunga, risiko harga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang
dijalankan oleh Entitas adalah sebagai berikut:
a. Risiko Mata Uang
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Entitas yang didenominasi dalam mata uang
asing:
Mata Uang Asing
Aset
Kas dan bank
US$
Euro
RMB
Rupiah
24.449
687
10.444
325.960.469
10.242.484
22.775.335
- 35 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Piutang usaha
Aset lancar lainnya
Jumlah aset
Liabilitas
Utang usaha
Beban masih harus dibayar
Jumlah liabilitas
Liabilitas – bersih
SG$
HK$
MYR
US$
US$
110
3.163
142
3.172
16.173
1.088.408
5.439.633
499.423
42.294.703
215.624.302
623.924.757
US$
EUR
RMB
US$
2.408.834
361
1.750
21.584
32.114.574.888
5.386.120
3.816.750
287.760.021
32.411.537.779
31.787.613.022
Apabila liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2015 dijabarkan ke dalam
mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah pada tanggal 28 Juli 2015 maka proforma
liabilitas moneter bersih Entitas akan mengalami kenaikan lebih kurang Rp 305.261.151.
Entitas melakukan kebijakan dengan mengupayakan aset dalam mata uang asing selalu tersedia atau
cukup untuk melunasi liabilitas mata uang asing.
Manajemen memandang belum perlu melakukan lindung nilai karena risiko yang timbul dari fluktuasi
mata uang asing dapat diminimalisasikan dengan pengaturan arus kas yang cukup untuk memenuhi
seluruh liabilitas dalam mata uang asing.
Berikut ini adalah nilai tukar mata uang asing yang signifikan dalam periode/tahun berjalan:
Kurs Tanggal Pelaporan
Euro Eropa (Euro)
Dolar Amerika Serikat (US$)
Dolar Singapura (SG$)
Ringgit Malaysia (MYR)
Renminbi (RMB)
Dolar Hong Kong (HK$)
2015
14.920
13.332
9.895
3.527
2.181
1.720
2014
15.133
12.440
9.422
3.562
2.033
1.604
b. Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Eksposur risiko tingkat bunga Entitas timbul terutama dari pinjaman yang diperoleh dari utang bank
dan utang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Entitas
memandang tingkat suku bunga pinjaman bank sangat kompetitif. Entitas selalu aktif melakukan telaah
atas pinjaman yang diberikan oleh bank.
Untuk mengukur risiko pasar atas pergerakan suku bunga, Entitas melakukan analisa pada pergerakan
marjin suku bunga dan pada profil jatuh tempo aset dan liabilitas berdasarkan jadwal perubahan suku
bunga.
c. Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang
disebabkan perubahan harga pasar, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen
- 36 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
individual atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.
Eksposur risiko terkait dengan harga komoditi internasional dapat mempengaruhi kesinambungan
produksi Entitas. Entitas dapat mengantisipasi risiko tersebut melalui kebijakan harga jual produkproduk Entitas.
d. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi
kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Entitas selalu melakukan pemantauan kolektibilitas dan penelaahan atas masing-masing piutang
pelanggan secara berkala untuk mengantisipasi kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
Rugi Penurunan Nilai
Tabel berikut menyajikan daftar pengumuman piutang usaha dan piutang lain-lain pada tanggal laporan posisi
keuangan:
30 Juni 2015
Nilai Bruto
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 – 60 hari
Di atas 60 hari
Jumlah
31 Desember 2014
(Audited)
Penurunan Nilai
Nilai Bruto
Penurunan Nilai
131.173.957.578
-
150.209.931.052
-
35.333.736.725
38.760.080.630
48.814.332.245
254.082.107.178
-
39.122.504.728
22.302.279.628
38.798.676.097
250.433.391.505
-
Tidak ada perubahan nilai penyisihan penurunan nilai piutang usaha dan piutang lain-lain selama tahun
berjalan.
Penurunan nilai berasal dari piutang usaha Entitas yang sebagian besar terkait dengan kelompok
pelanggan tertentu. Manajemen berpendapat bahwa saldo penyisihan penurunan nilai piutang usaha
cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Piutang lain-lain tidak mengalami
penurunan nilai.
Entitas selalu melakukan monitoring kolektibilitas dan penelaahan atas masing-masing piutang
pelanggan secara berkala untuk mengantisipasi kemungkinan tidak tertagihnya piutang dan melakukan
pembentukan cadangan dari hasil penelaahan tersebut.
e. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk
memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan.
Eksposur risiko likuiditas Entitas timbul terutama dari persyaratan pendanaan untuk membayar
kewajiban dan mendukung kegiatan usaha. Entitas menerapkan manajemen risiko likuiditas yang
berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan
dan juga dapat memperoleh dana tambahan melalui lembaga perbankan. Selain itu Entitas selalu
melakukan pemantauan atas rasio-rasio keuangan selalu berada dalam batas-batas yang wajar.
- 37 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
34. PENGELOLAAN MODAL
Struktur permodalan Entitas adalah sebagai berikut:
30 Juni 2015
Jumlah
31 Desember 2014
(Audited)
Persentase
Jumlah
Persentase
Jangka pendek
Jangka panjang
374.695.643.935
40.125.273.858
45,84%
4,91%
366.938.314.354
42.823.139.797
45,36%
5,29%
Liabilitas
Ekuitas
414.820.917.793
402.515.371.597
50,75%
49,25%
409.761.454.151
399.130.784.193
50,65%
49,35%
Jumlah
817.336.289.390
100,00%
808.892.238.344
100,00%
Tujuan pengelolaan modal Entitas adalah untuk pengamanan kemampuan Entitas dalam melanjutkan
kelangsungan usaha agar dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham dan pihak berkepentingan
lainnya serta mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal.
Secara periodik, Entitas melakukan valuasi utang untuk menentukan kemungkinan refinancing utang yang
ada dengan utang baru yang lebih efisien yang akan mengarah pada biaya utang yang lebih optimal.
Selain harus memenuhi persyaratan pinjaman, Entitas juga harus mempertahankan struktur permodalannya
pada tingkat yang tidak berisiko terhadap peringkat kreditnya dan setara dengan pesaingnya.
Rasio utang terhadap ekuitas (dengan membandingkan utang yang dikenai bunga terhadap jumlah ekuitas)
adalah rasio yang diawasi oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur permodalan Entitas dan menelaah
efektivitas utang Entitas.
35. TRANSAKSI NON KAS
Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, terdapat akun dalam
laporan keuangan yang penambahannya merupakan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas. Akun
tersebut adalah:
30 Juni 2015
31 Desember 2014
(Audited)
Penambahan aset tetap yang berasal dari
reklasifikasi uang muka pembelian (Catatan 11)
-
2.271.651.068
36. IKATAN-IKATAN
Rekening giro Entitas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya di blokir sebagai jaminan atas
penggunaan gas negara. Pada tanggal 30 Juni 2015, jumlah rekening yang diblokir tersebut sebesar US$
16.173 (setara dengan Rp 215.624.302) dan Rp 55.440.000, yang dicatat sebagai “Aset Lancar Lainnya”
pada laporan posisi keuangan.
Entitas juga memiliki fasilitas LC impor/SKBDN dan bank garansi dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 35.000.000.000 dan fasilitas treasury line sebesar maksimum US$ 2.000.000 dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Jaminan atas fasilitas diatas terkait dengan jaminan dalam fasilitas kredit modal kerja
(Catatan 14). Pada tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014, saldo penggunaan atas fasilitas tersebut
masing-masing sebesar Rp 31.980.123.657 dan Rp 34.403.961.223.
- 38 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
37. INFORMASI SEGMEN
Periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015
Segmen Usaha
Alat masak
aluminium
Pipa PVC, fitting
dan talang air
Perabotan rumah
tangga plastik
Lain-lain
Jumlah
Penjualan
Pihak ketiga
Pihak berelasi
114.446.285.505
-
76.774.073.615
-
24.502.460.901
-
12.417.371.747
-
228.140.191.768
-
Penjualan bersih
114.446.285.505
76.774.073.615
24.502.460.901
12.417.371.747
228.140.191.768
26.148.592.993
19.733.826.456
7.282.828.519
1.865.963.988
55.031.211.956
(3.787.780.604)
(2.540.959.243)
(810.947.649)
(410.972.533)
Laba kotor
Pendapatan lain-lain
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban lain-lain
Beban keuangan
Laba sebelum beban Pajak
601.386.479
(7.550.660.029)
(21.290.879.550)
(5.969.591.860)
(16.115.535.648)
4.705.931.348
[
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Aset tidak dialokasikan
137.386.263.125
203.470.915.567
136.092.511.954
76.165.249.050
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Liabilitas yang tidak dialokasikan
817.336.289.390
4.218.161.730
1.462.020.669
996.636.291
234.501.886
Jumlah liabilitas
Informasi segmen lain
Penyusutan
Amortisasi
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
6.911.320.576
407.909.597.217
414.820.917.793
2.887.593.873
246.549.998
4.225.285.481
165.393.290
689.170.946
52.785.301
612.886.900
26.750.567
8.414.937.200
491.479.156
118.256.876.814
79.330.334.977
25.318.292.224
12.830.819.232
235.736.323.247
Pembayaran kas kepada:
Pemasok dan karyawan
Lain-lain
(207.799.435.386)
(21.696.921.295)
Jumlah
Arus kas dari aktivitas investasi
Perolehan aset tetap
Lain-lain
553.114.939.696
264.221.349.694
6.239.966.566
(93.921.358)
(235.102.387)
(38.012.837)
(15.668.366)
Jumlah
(382.704.948)
(64.722.936)
(447.427.884)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
(7.403.760.966)
Segmen Geografis
Asia
Penjualan bersih
222.979.812.944
Timur Tengah
2.098.667.428
Europe
1.628.797.710
Lain-lain
1.432.913.686
Jumlah
228.140.191.768
- 39 PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2015
Dengan Angka Pembanding Tahun 2014
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
Segmen Usaha
Alat masak
aluminium
Penjualan
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Penjualan bersih
Laba kotor
Pendapatan lain-lain
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban lain-lain
Beban keuangan
217.211.347.299
Pipa PVC, fitting
dan talang air
211.441.621.576
607.333.517
-
Perabotan
rumah
tangga plastik
Lain-lain
58.328.895.034
22.383.621.603
509.365.485.512
1.437.188.564
2.137.302.377
4.181.824.458
217.818.680.816
211.441.621.576
59.766.083.598
24.520.923.980
513.547.309.970
47.771.012.582
41.216.863.896
11.815.612.038
1.908.847.310
102.712.335.826
(6.228.389.046)
(6.046.041.022)
(1.708.973.808)
(701.160.496)
Laba sebelum beban pajak
Aset dan Liabilitas
Aset segmen
Aset tidak dialokasikan
137.681.106.822
207.676.906.277
135.625.766.610
66.381.275.076
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada:
Pemasok dan karyawan
Lain-lain
547.365.054.785
261.527.183.559
808.892.238.344
3.852.739.082
1.751.652.467
922.959.762
383.969.265
Jumlah liabilitas
Informasi Segmen Lain
Penyusutan
Amortisasi
5.924.900.007
(14.684.564.372)
(52.916.239.577)
(5.160.313.960)
(32.873.170.855)
3.002.947.069
Jumlah aset
Liabilitas segmen
Liabilitas tidak dialokasikan
Jumlah
6.911.320.576
402.850.133.575
409.761.454.151
5.525.679.606
429.244.222
9.535.984.321
416.677.275
1.952.047.284
117.777.988
3.231.268.348
48.322.141
20.244.979.559
1.012.021.626
218.151.535.508
211.764.731.309
59.857.413.787
24.558.395.076
514.332.075.680
(443.258.922.655)
(63.286.510.636)
Jumlah
7.786.642.389
Arus kas dari aktivitas investasi
Perolehan aset tetap
Lain-lain
(416.998.788)
(1.057.477.268)
(237.944.731)
(81.326.625)
(1.793.747.412)
595.886.222
Jumlah
(1.197.861.190)
(4.845.139.044)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Segmen Geografis
Asia
Penjualan bersih
506.047.236.969
Timur Tengah
4.620.341.085
Afrika
1.530.551.603
Lain-lain
1.349.180.313
Jumlah
513.547.309.970
Tidak terdapat informasi segmen berdasarkan lokasi geografis pelanggan Entitas, kecuali informasi
penjualan bersih Entitas, karena pabriknya hanya terletak di satu lokasi.
Download