Pelajaran 1 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II

advertisement
Pelajaran 1
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
KARAKTER KRISTEN - TEMPERAMEN
Ayat hafalan: Amsal 27:17
PENGERTIAN KARAKTER
Karakter kita pada dasarnya adalah gabungan dari sifat-sifat yang dibawa sejak
lahir ditambah pengalaman hidup kita (didikan orang tua, sekolah dan peristiwa –
peristiwa yang terjadi dalam hidup kita termasuk kebiasaan-kebiasaan kita).
“Taburlah gagasan, tuailah perbuatan;Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan;
Taburlah kebiasaan tuailah karakter; Taburlah karakter, tuailah nasib,”
TEMPERAMEN DASAR
I. PENDAHULUAN
Temperamen adalah kombinasi pembawaan yang kita warisi dari orang tua kita,
yang menjadi ciri-ciri, dan sifat-sifat dasar lahiriah kita.
Temperamen dasar adalah : Sifat batin yang mempunyai pengaruh besar pada
perbuatan, pemikiran, perasaan.
II. TEMPERAMEN DASAR
Ada beberapa manfaat untuk seseorang dalam mengerti temperamennya, antara
lain :
1. Seorang yang telah mengerti temperamennya, diharapkan dapat
menerima diri sendiri dengan penuh ucapan syukur kepada Allah dan
juga dapat menerima orang lain sebagaimana adanya.
2. Dapat menghargai Allah sebagai pencipta yang Agung.
3. Dapat merasakan kuasa Allah dalam setiap kelemahan dan
keterbatasannya.
4. Dengan mengerti temperamen dasar seseorang, kita dapat
memakainya sebagai strategi dalam penginjilan.
Sekalipun sudah disebut sebagai pelayan-pelayan Kristus, tetapi kita ini adalah
manusia yang masih terdiri dari berbagai macam sifat-sifat dasar. Dan sifat-sifat
dasar (temperamen dasar) tersebut dapat digolongkan menjadi 4 golongan,
yaitu: Melankholik, Kholerik, phlegmatik, sanguin.
Didalam setiap temperamen itu ada kelemahan dan kelebihannya, tetapi kalau
seseorang mempunyai hubungan dekat dengan Kristus, maka temperamen
dasar itu tidak tampak lagi.
Secara umum temperamen dasar dari pria dan wanita agak berbeda dalam
beberapa hal, misalnya :
-Cara berpikir
Pria sering berpikir secara menyeluruh, sedangkan wanita secara
terperinci (detail)
1
-Perasaan - pikiran
Pria menonjolkan pikirannya tetapi wanita lebih menonjolkan
perasaannya.
Dan bagaimana dengan melankholik, kholerik, phlegmatik dan sanguin itu
sendiri ? Apa saja yang terdapat didalamnya ?. Marilah kita tinjau sekarang
tentang temperamen dasar tersebut.
Temperamen dasar 1
MELANCHOLIK
KELEMAHANNYA
KELEBIHANNYA
PERGOLAKAN PERASAAN / EMOSI
1. Pemurung
1. Dapat memberi respon
terhadap perasaan
orang lain.
2. Pesimis, selalu melihat yang negatif
2. Sensitif dan kaya dalam
perasaan.
3. Cendrung menghukum diri sendiri
3. Menghargai keindahan,
musik, seni
4. Selalu kuatir akan kesehatannya
4. berpikir mendalam dan
analitis
5. Intropeksinya kadang-kadang menganggu
diri sendiri (berlebihan).
6. Mudah depresi.
HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
1. Kritis terhadap kekurangan orang.
2. Menuntut kesempurnaan menurut ukurannya sendiri
3. Takut terhadap apa yang dikatakan orang lain
tentang dirinya.
4. Selalu curiga terhadap orang lain
1. Berhati-hati
memilih teman
2. Sensitif kepada
kebutuhan orang
lain.
3. Setia dan rela
berkorban
4. Pengertian yang
mendalam bagi
keadaan orang
lain
5. Dapat dijadikan
andalan
5. Mudah tersinggung
6. Pemarah, kadang-kadang tidak dapat terkendali
karena kebencian.
7. Pendendam
8. Sukar jadi teman.
2
AKTIFITAS / KEGIATAN
1. Sukar mengambil keputusan
1. Perfectionismengusahakan yang
terbaik
2. Teoritis kurang praktis
2. Bekerja secara
sistimatis dan analitis
(tidak melompatlompat)
3. Kurang sabar- cepat ingin mulai proyek baru
3. Disiplin pribadinya baik
pekerjaannya selalu
beres
4. Terlalu banyak analisa, banyak kekecewaan,
4. Kreatif dalam berpikir
tidak berani maju
5. Menuntut pengorbanan terbesar
5. Perhatiannya
menyeluruh
6. Mudah lelah
6. Banyak bakatnya, tapi
juga tahu
kemampuannya.
Contoh Alkitab : MUSA
Kisah Para Rasul 7:22
- berbakat, kemampuan meminpin 2 juta orang Israel
sebagai hakim, nabi dan perantara.
Keluaran 18:17, 18
- Perfectionis - Tuhan serahi pembangunan kemah
suci.
Keluaran 14, 16, 17
- Setia
Bilangan 11: 10-15
- Depresi - “mati saja”
keluaran 16:20; 32:19
- Bilangan 20 :3-5, 9-12 - kemarahan yang ditahan
Keluaran 3:10,11; 3:18; 4:1 (bandingkan 2:11-15) ; 4:10-12; 4:13 -selalu kuatir,
memperkecil kemampuan diri sendiri.
KEBUTUHANNYA
1. Mengembangkan sifat yang berterima kasih (I Tes 5:16-18)
2. Mengalahkan sifat kritisnya
3. Melatih diri supaya lepas dari “keterikatan” pada diri sendiri.
4. Melibatkan diri dalam kegiatan kasih, supaya dapat melepaskan diri dari
pemusatan pada diri sendiri.
Temperamen dasar 2
KHOLERIK
KELEMAHANNYA
KELEBIHANNYA
KESEIMBANGAN EMOSI
1.Kejam - cepat marah
1. Percaya kepada diri sendiri cepat mengambil keputusan.
2. Kurang berpikir matang
2. Berkemauan keras punya
pendirian
3. Tidak sensitif - seolah-olah tdk berperasaan 3. Optimis - berpikir positif
4. Kurang menghargai keindahan / seni
4. Berani - tidak kenal takut
3
5. Kasar - tidak simpatik
6. Sadis - kejam dalam tindakan
7. Tidak senang dengan orang yang menangis/
cengeng.
HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
1. Kurang kasih
1. Tidak mudah patah semangat
2. Mengambil keputusan untuk orang lain
2. Tidak menuntut orang lain
melakukan sesuatu yang tidak
dapat dilakukannya
3. Menguasai kelompok
3. Peminpin yang kuat
4. Bertindak seperti “bos”
4. Hakim yang baik
5. “Memakai” orang lain untuk kepentingan/
5. Penggerak orang - Agitator
keuntungan dirinya sendiri
6. Sukar mengampuni dan pendendam
6. Tidak dikalahkan oleh keadaan
7. Obyektif tujuan menjadi pusat pemikirannya tidak perduli perasaan orang lain
8. Kasar, kejam, sinis dan sebagainya.
AKTIVITAS / KEGIATAN
1. Terlalu percaya pada diri
2. Banyak prasangka
3. Terlalu dikuasai oleh ide (terlalu banyak ide)
4. Bosan dengan yang kecil-kecil
5. Tidak bisa menganalisa
6. Memaksa orang lain untuk setuju dengan
pendapatnya
7. Sukar bergembira
1. Organisator yang baik
2. Cepat mengambil
keputusan
3. Cepat dan berani
dalam keadaankeadaan darurat
4. Cepat berpikirnya cerdas
5. Kemampuannya besar
untuk bergerak
6. Praktis
7. Mendorong orang untuk
aktif
8. Waktunya hanya untuk rencana
dan proyeknya.
CONTOH ALKITAB : RASUL PAULUS
Kisah Rasul 7:54; 9:1,2
- kejam
I Korintus 9: 24-27
- berkemaun keras
Kisah 20:22,23; 21:4; 21:11,14 - kepala batu
Kisah 13:13; 15:39; 23:2,3
- pemarah, kaku.
Kisah 20:33-35
- percaya pada diri sendiri (lih Kis 17: 34)
Kisah 11:25,26; 13:13
- dinamis
Kisah 16:8; 22:5; 26:27; 27:21-25 - berani
Kisah 20:7
- Tidak perduli orang lain, asal tujuannya
dicapai
4
KEBUTUHANNYA :
1. Menerima dan mengakui kekejamannya sebagai dosa
2. Waktu yang cukup banyak untuk berdiam diri dihadapan Tuhan
3. Melatih dan mengembangkan rasa sensitif terhadap kebutuhan orang lain
4. Belajar terbuka terhadap orang lain.
Simulasi:
- Menemukan temperamen masing-masing siswa
5
Pelajaran 2
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
Temperamen dasar 3
PHLEGMATIK
KELEBIHANNYA
KELEMAHANNYA
KESEIMBANGAN PERASAAN/EMOSI
1. Kurang percaya kepada diri sendiri
1. Tenang dapat
diandalkan
2. Jarang tertawa lepas
2. Sifat dasarnya baik - mudah
jadi teman
3. Penakut, pesimis, selalu kuatir
3. Suka damai baik hati
4. Pasif, acuh-tak acuh - tidak perduli
5. Sukar berkompromi
6. Merasa selalu diri sendiri benar
7. Dingin
HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
1. Tidak mau melibatkan diri
1. Punya banyak teman
2. Mementingkan diri sendiri, kikir
2. Humor, menyenangkan
3. Acuh tak acuh, tidak anthusias
3. Stabil
4. Keras kepala
4. Setia
5. Sinis terhadap orang yang tidak disukainya 5. Diplomatis
(suka mengejek dan mengganggu)
6. Tidak terlalu pemarah (menyeramkan kalau 6. Pendengar yang baik
tidak mengenal dekat)
7. Sikapnya selalu lebih dari orang lain
7. Menyenangkan orang lain
8. Memberi nasehat kalau
diminta.
AKTIFITAS/KEGIATAN
1. Pengamat yang tenang - tidak mau ikut campur
1. Bekerja baik dibawah
tekanan
2. Lamban - pemalas
2. Praktis
3. Enggan memimpin
3. Konservatif, kolot
4. Sukar didorong
4. Rapi dalam
keteraturan pekerjaan
5. Sukar mengambil keputusan
5. Merencanakan sebelum
bertindak
6. Menentang perubahan
6. Menjadi Stabilisator
7. Tidak mendorong orang lain (Discourage)
7. Dapat diandalkan
8. Menutup diri
6
CONTOH ALKITAB : ABRAHAM
Kejadian 12:1,10 - Berhati-hati dalam tindakan , tidak mau ambil resiko
Kejadian 13:8,9
- Suka berdamai
Kejadian 14:17
- Setia
Kejadian 14:14-16 - Dapat diandalkan
Kejadian 16:2,3
- Pasif
Kejadian 12:20;15:1 - Penakut, bohong
KEBUTUHANNYA :
1. Mengalahkan sifat pasifnya
2. Belajar berkorban
3. Mengenali sifat penakutnya, mengakuinya sebagai dosa dan
membereskannya
4. Menjadi anak Allah yang benar dengan standar Allah
Temperamen dasar 4
SANGUIN
KELEMAHANNYA
KELEBIHANNYA
KESTABILAN PERASAAN /EMOSI
1. Mudah menangis
1. Hangat, hidup
2. Emosi tidak dapat ditentukan
2. Punya kharisma
3. Tidak dapat diam
3. Banyak berbicara -tidak
pernah
kehilangan kata-kata
4. Melebih-lebihkan kebenaran
4. Tidak pernah kuatir tentang
hari depan, hidup untuk hari ini
5. Kurang dalam pengendalian diri
5. Tukang cerita
6. seperti kanak-kanak
7. Pembohong, boros
8 Spontan (kadang-kadang marah)
HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN
1. Mendominir percakapan
1. Mudah berteman
2. Tidak punya pendirian - kemauannya lemah 2. Memperhatikan orang, cepat
memberi respons
3. Mencari pujian, nama
3. Ramah tamah
4. Mudah berjanji, mudah melupakannya
4. Mudah minta maaf
5. Bicara terlalu banyak tentang dirinya sendiri 5. Simpatik, lemah-lembut
6. Terlalu banyak alasan/dalih
6. Membagi suka atau duka
orang
7. Mudah bergaul, mudah melupakannya
AKTIVITAS/KEGIATAN
1. Tidak terorganisir/ serabutan
2. Tidak dapat diandalkan - selalu terlambat
7
1. Kesan pertama baik
2. Hidup untuk sekarang- jarang
jemu
3. Tidak berdisiplin
3. Mudah mulai dengan proyek
banyak
4. Berbakat untuk menjaga orang
sakit
4. Banyak buang waktu - pekerjaan
terbengkalai
5. Banyak pekerjaan yang tidak selesai
6. Mudah tertarik perhatiannya
7. Mudah kehilangan sasaran
CONTOH ALKITAB : RASUL PETRUS
Matius 4:20
- Impulsif, tinggalkan jala
Markus 1:29
- Tidak perduli orang lain (mertua sakit, undang orang)
Matius 14:28,29
- Jalan diatas air
Matius 17:1-13
- Impulsif, butuhnya sendiri
Yohanes 18:10; Matius 26:51-53
- kurang pikir
Yohanes 20:8
- Maju dulu
Yohanes 21:1-11; Matius 16:13-20
- Tidak perduli tempat, apa yang terasa
dikatakan
Matius 16:22
- Egois
Matius 26:33 (67,70)
- Pembual
KEBUTUHANNYA :
1. Melatih diri dengan disiplin pribadi supaya pekerjaan tidak setengah-setengah
2. Melatih diri dengan percakapan, supaya dapat dipercaya.
Simulasi:
- Menemukan temperamen masing-masing siswa
- Berusaha saling memuji atas temperamen masing-masing siswa
8
Pelajaran 3
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
KARAKTER (SIFAT-SIFAT) YANG HARUS DIUBAHKAN SEPERTI KRISTUS
Ayat hafalan: II Kor.3:18
Bagaimana sesungguhnya karakter Kristus ? Bagaimana kehidupanNya ?
Kami ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan itu pada bagian ini.
Pribadi Kristus sekarang ini berada di sebelah kanan Allah Bapa di surga.
Namun Dia hadir dalam hidup kita oleh Roh KudusNya dan juga pada semua
orang yang percaya kepadaNya. Engkau tidak lagi dikuasai oleh daging
(keadaan berdosa yang lama).
Roh Kudus tinggal (hidup) di dalam kamu
(Roma 8:9).
Bayi yang kecil mewarisi sifat alamiah dan karakter keluarga dari orang tuanya.
Keadaan itu akan terus berkembang ketika anak itu bertumbuh.
Ciri-ciri fisiknya akan segera nampak: Mata, kulit dan warna rambut. Sedangkan
ukuran tulang dan tingginya akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk
berkembang; Tetapi ciri-ciri keluarga sudah mulai nampak. Kadang-kadang kita
berkata, “anak ini benar-benar gambaran / mirip orang tuanya.
Demikian pula dalam keluarga Allah, kita menerima hidup Kristus dan
kepribadianNya. Kita juga bertumbuh dalam kesetaraanNya. Ciri-ciri dan sifat
dari kehidupanNya bertumbuh didalam kita ketika kita bertumbuh di dalam Dia.
Inilah takdir Illahi kita - untuk menjadi seperti Yesus ! Pengharapan yang mulia
ini ditulis dengan jelas didalam ayat: “ Dan kita semua mencerminkan kemuliaan
Tuhan dengan muka yang tidak berselubung.
Dan karena kemuliaan itu
datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa
dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar (II Kor 3:18)
Rasul Paulus menuliskan tentang kualitas kehidupan Kristus dengan kata-kata
seperti: Buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri”
(Gal. 5:22-23)
Buah Roh tersebut merupakan gambaran dari sifat Kristus yang indah. Setiap
buah merupakan sifat yang khusus dari kehidupanNya dan suatu aspek dari
keberadaanNya.
Contoh dalam kehidupan sehari-hari, bila cahaya putih
dikenakan sebuah kaca prisma akan pecah menjadi warna-warna pelangi. Buah
Roh adalah warna-warna pelangi dari hidup Kristus.
Buah Roh berbicara mengenai aspek kehidupan Kristus yang indah. Oleh
karena itu sebaiknya kita membuat garis besar dari buah Roh sebagai berikut:
1. Berkat-berkat di dalam
a. Kasih
b.Sukacita
c. Damai sejahtera
9
2. Berkat-berkat yang keluar
a. Kesabaran
b. Kemurahan
c. Kebaikan
3. Berkat-berkat keatas
a. Kesetiaan
b. Kelemah lembutan
c. Penguasaan diri
Setiap orang dapat melihat bahwa berkat-berkat tersebut diatas sesungguhnya
berkaitan satu sama lain. Jika kita menjadi indah di dalam, kita juga akan indah
bagi orang lain dan juga bagi Tuhan. Tampak dengan jelas bahwa Buah Roh
merupakan berkat yang besar yang dapat kita miliki. Daftar diatas mencakup
banyak karakter kehidupan Kristus yang penting. Paulus memberikan
kesembilan ini sebagai contoh untuk kita pelajari.
Kunci Kehidupan Yang Berbuah-buah
Penting sekali bagi kita untuk memandang Buah Roh sebagai cara bagi kita
untuk mengerti “bagaimanakah” karakter Kristus.
Kristus tidak hanya penuh kasih; Dia itu kasih. Dia tidak hanya penuh sukacita;
Dia itu sukacita.
Dia tidak hanya penuh damai sejahtera; Dialah Damai
sejahtera kita. Jika kita memiliki Kristus di dalam hati kita, kita akan memiliki
kasih, sukacita dan damai sejahtera sebagaimana adanya Kristus. Oleh karena
itu sebagai akibat dari apa yang kita punyai dan keberadaan kita di dalamNya,
kitapun dapat menjadi penuh kasih sukacita dan damai sejahtera
Mari kita mengambil buah sukacita sebagai contoh.
Kita merasa sukacita apakah kita punyai atau tidak, karena kita memiliki Kristus
di dalam hati kita.
Ia berkata Ia tidak akan pernah meninggalkan atau
mengabaikan kita demikian pula sukacitaNya. Luapan sukacita sesunggunya
akan mengikuti iman kita. Ini adalah respon terhadap kenyataan secara rohani.
Sukacita Tuhan adalah Tuhan itu sendiri !
Buah sukacita dapat dinyatakan dengan bermacam-macam cara. Kadang
dengan meriah, bising dan bersemangat. Orang-orang mungkin akan bernyanyi,
berteriak, menari dan tertawa. “Engkau telah mengubah dukacita (ratap)ku jadi
tarian.
Engkau telah mengubah kain kabungku menjadi sukacita.
Hatiku
bernyanyi bagimu dan tidak akan berdiam diri. O Tuhan, Allahku, aku akan
bersyukur kepadaMu selama-lamanya” (Maz. 30:11-12)
Pada kesempatan lain, sukacita Tuhan mengalir seperti sebuah sungai yang
deras dan tenang. Bahkan dapat memberikan buah damai sejahtera, seperti
sebuah warna dari pelangi yang berdekatan dengan warna yang lain.
Kesulitan Menghasilkan Buah Yang Terbaik
Kita akan melihat kebenaran yang lain mengenai Buah Roh. Buah Roh akan
bertumbuh dalam diri seseorang yang mengalami masalah atau kesulitan dalam
10
kehidupan sehari-hari.
Kita menghadapi banyak hal setiap hari berlawanan dengan kehidupan kita di
dalam Kristus.
Bukannya kita mengalami kasih, tetapi kita mengalami
kebencian dan permusuhan. Bukannya kita mengalami sukacita, tetapi kita
mengalami kesedihan, penderitaan dan dukacita. Bukannya kita mengalami
damai sejahtera, tetapi kita mengalami tekanan, ketegangan, perselisihan dan
perkelahian.
Kekuatan-kekuatan gelap menyerang umat manusia, tempattempat dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam dunia ini. Kadang-kadang
kita berharap kita dapat melarikan diri dari semuanya ini. Biasanya kita dapat,
tetapi sekalipun kita dapat melakukannya belum tentu hal itu memberikan
kelepasan seperti yang kita harapkan. Memang sebagian dari masalah itu
adalah sebagai akibat dari sikap dan tindak tanduk kita.
Tetapi Tuhan telah menyediakan sebuah jawaban. Kebanyakan dari masalahmasalah kita - di dalam atau di luar - disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang
bertentangan dengan Buah Roh. Kita sebut kekuatan-kekuatan ini buah
kedagingan (tabiat tubuh manusia yang berdosa)
Buah Roh
Kasih
Sukacita
Damai
Kesabaran
Kemurahan
Kebaikan
Kesetiaan
Kelemah lembutan
Penguasaan diri
Buah Kedagingan
Kebencian, egois, iri hati, dendam
Kesedihan, dukacita, depresi, rasa kasihan
pada diri sendiri
Kekuatiran, ketakutan , perkelahian, konflik,
ketegangan
Tidak sabar, tergesa-gesa, lekas marah
Kejam, kasar, keras, ambisius, canggung
dalam pekerjaan
Kejahatan, Kekerasan, amoral, pelit, rakus
Ceroboh, tidak bisa dipercaya, tidak jujur, tidak
setia
Sombong, suka menghakimi
Tidak mau patuh, tidak disiplin, kacau
Yesus selalu menghasilkan Buah Kehidupan (Buah Roh). Setan selalu
menghasilkan buah kematian (buah kedagingan). Kita memilih kepada siapa kita
akan menyerah.
Pada saat kita tertekan, kita seringkali digoda untuk bereaksi menuruti manusia
lama kita yang berdosa. Jika demikian, berarti kita menyerah kepada kehendak
yang salah. Hal ini hanya akan membawa awan kegelapan dan kematian atas
kita. Malahan, semakin kita menyerah kepada kehendak daging, hal-hal yang
lebih buruklah yang kita dapatkan.
Pada waktunya, pembawaan yang
mematikan ini akan meresap dalam sifat-sifat kita. Ketika hal ini terjadi, kita
tampak dan bertindak lebih menyerupai iblis dari pada Tuhan.
Gambaran yang paling menyedihkan di dunia adalah mengenai seorang Kristen
yang kalah. Ia menyerupai kehidupan Iblis didalamnya, Tetapi Roh Allah benarbenar berduka. Sebagai akibatnya, kemuliaan Tuhan tidak lagi bersinar di
11
wajahnya melainkan hanya bayang-bayang saja yang nampak. Kisah ini
akan berbeda dan sangat berbeda ! Masa-masa kesengsaraan dapat menjadi
masa-masa pertumbuhan di dalam Kristus. Jika kita memandang hidup dan
kuasa dari RohNya, kita dapat menjadi kuat pada saat kita lemah.
Terang selalu mengalahkan kegelapan. Gelap tidak pernah menyingkirkan
terang. Sebuah lilin dapat mengusir kegelapan dalam sebuah ruangan.
Hal inipun terjadi dalam dunia Roh. Terang dari kasih Tuhan selalu dapat
menyingkirkan bayang-bayang kegelapan dari ketakutan, kemarahan dan
dukacita.
Sesungguhnya Buah terbaik dari Roh Allah dapat bertumbuh di
dalam masa-masa yang paling sulit.
Pada titik kelemahan kita, Tuhan
menyempurnakan kekuatanNya. KasihNya bertumbuh paling baik ketika kita
berada di tempat yang tidak menyenangkan.
Reaksi kita pada masa-masa buruk adalah dengan menyerang balik lewat
kemarahan atau ketakutan. Tetapi Roh Kudus mengalahkan kejahatan dengan
kebaikan.
Ketika kita menyerah kepada Roh Kudus, kasih Allah bertumbuh dengan kuat di
dalam hidup kita. Kita akan menjadi orang-orang Kristen yang lebih baik
karakter kita menjadi lebih serupa dengan Yesus. KemuliaanNya tinggal di
dalam kita, dan kita menjadi berkat bagi Tuhan, orang lain dan bahkan diri kita
sendiri.
Simulasi:
- Menemukan karakter yang menonjol yang sudah dimiliki.
12
Pelajaran 4
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
HATI BAPA
Ayat hafalan: I Tes.2:11
I. Definisi “hati” ialah “keberadaan yang paling dalam; bagian yang hakiki”.
Hati Allah Bapa menggambarkan unsur dasar yang menandai siapa Dia.
Melalui Firman-Nya dalam Alkitab, Yesus menggambarkan Allah sebagai Bapa
yang penuh kemurahan, pengampunan, keramahan dan kasih sayang. Melalui
kehidupan Yesus Kristus, Ia memperlihatkan sifat Bapa surgawi kita.
II. Enam gambaran Bapa yang dirusak
1. Otoritas/Pengayoman
Adakalanya seorang bapa tidak menjadi pelindung bagi anak-anaknya dengan
baik tetapi justru melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan kepada
mereka. Sehingga anak-anak merasa tidak aman dan pribadinya menjadi labil.
Allah memberi perintah ini: “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan
amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan
nasihat Tuhan” (Ef. 6:4).
2. Kepercayaan
Sebagai anak mungkin Anda tidak pernah mengenal seorang bapa karena ia
meninggal atau bercerai. Mungkin Anda dititipkan atau diasuh oleh orang lain
demi karier orangtua. Kini, sebagai anak Allah, sulit bagi Anda untuk tidak
meragukan kesetiaan-Nya. Anda tidak dapat menghapus kenangan masa kecil
tentang janji-janji yang tidak dipenuhi dan saat Anda diabaikan.
3. Nilai-nilai
Berapa orangtua meledak dalam kemarahan kepada anak-anaknya yang telah
memecahkan (merusak) peralatan atau barang antik! Anak-anak terus diingatkan
tentang pentingnya dan berharganya barang-barang. Mereka jarang
mendengar kata-kata, “Aku mengasihimu lebih dari yang lain”.
4. Disiplin yang benar
Anak-anak bertumbuh tanpa diberi disiplin oleh orang tua sehingga menjadi anak
yang manja/liar. Sebaliknya ada yang memberi disiplin anaknya secara tidak
wajar/berlebihan sehingga anaknya bertumbuh menjadi anak penakut atau justru
menjadi pemberontak.
5. Komunikasi
Seorang gadis mengatakan kepada saya bahwa ia tidak biasa berbicara kepada
Allah. Ia merasa seakan-akan perkataannya membentur tembok batu. Ia belum
pernah mendengar Allah menjawab doa-doanya. Ketika kami berdoa bersama,
ia sadar bahwa ia melihat Allah sebagai ayahnya sendiri – seorang laki-laki yang
baik dan jujur, tetapi sangat pendiam dan pemalu. Ia jarang sekali berbicara
kepada anak-anaknya dan tidak pernah mengatakan bahwa ia mengasihi
mereka.
13
6. Kasih yang bersyarat
Kita hidup dalam masyarakat yang berorientasi pada prestasi. Banyak orangtua
menyampaikan pesan jika Anda menjadi anggota tim sepak bola, jika Anda
membawa pulang rapor sekolah yang bagus, jika Anda cantik, barulah Anda
diterima dan dikasihi.
Sehingga sukar bisa menerima kasih Allah Bapa yang tidak bersyarat.
III. Kita mempunyai gambar tentang Bapa yang keliru karena:
A. Gambaran yang kita peroleh dari bapa yang di rumah kurang baik, sehingga
kehilangan bagian yang indah dari hubungan antara anak dengan bapa.
B. Bapak yang meninggal sejak bayi lahir sehingga si anak mencari – cari
gambar bapa. Atau keluarga yang cerai sehingga anak yang hidup dengan
ibu tidak mendapat kasih dan perhatian dari bapanya, sehingga ia kehilangan
figur seorang bapa.
C. Iblis tidak menginginkan kita mengenal Bapa.
Iblis mau merusak dan membinasakan manusia dengan cara mencegah
manusia untuk mengenal kasih Bapa Sorga yang memberi kehidupan dan
keselamatan.
D. Melihat pemimpin-pemimpin kita. Misalnya guru-guru, bapak-bapak rohani,
pendeta, yang tidak pernah bersikap rendah hati untuk mengakui kesalahan.
Sehingga seorang anak mempunyai pandangan yang negatif terhadap
otoritas (pemimpin) yang di atasnya.
E. Gambar diri yang rusak
Tidak bisa menerima dirinya sendiri apa adanya, menjadi seorang yang
rendah diri, atau menjadi sombong.
F. Karena penolakan terhadap anak sejak sebelum dilahirkan. Misalnya, Waktu
hamil digugurkan tetapi tidak bisa. Anak yang demikian biasanya menjadi
anak yang berpribadi tertutup dan cenderung merasa tertolak (curiga terhadap
orang lain).
IV. Akibat dari gambar Bapa yang keliru
A. Tidak bisa mengenal dan mengasihi Allah dengan sempurna.
Sukar untuk dapat memahami dan mengalami kasih Allah Bapa karena
pengalaman masa lalunya menghambat dia untuk bersikap terbuka karena ia
takut dilukai lagi.
B. Tidak dapat mengasihi orang lain. (Yoh. 15 : 9 - 13)
C. Tidak akan menuruti perintahNya. (Yoh. 14 : 7)
D. Tidak dapat berdoa dengan intim kepada Bapa (Mat. 6 : 5 - 6)
E. Tidak mengenali pekerjaan Bapa (sebagai sahabat Allah, Yoh. 15 : 15)
V. Prinsip-prinsip Pemulihan Hati Bapa
#. Langkah -langkah penyembuhan:
A. Akuilah kebutuhan Anda untuk disembuhkan
Bagi banyak orang ini bukan masalah. Tetapi jika kita terluka dan tidak
mengakui bahwa kita mempunyai kebutuhan, maka jelas tidak ada tempat untuk
kesembuhan atau pertolongan dalam hidup kita. Mengakui kita mempunyai
14
masalah bersikap jujur dan terbuka. Kalau ada dosa dalam hidup kita harus
mengakui kepada Allah dan bertobat.
B. Mau mengampuni dan melupakan perbuatan-perbuatan bapak jasmani yang
lalu (yang menyakiti)
Mengampuni bukanlah sekedar melupakan kesalahan yang dilakukan seseorang
terhadap kita, juga bukan semacam perasaan rohani yang mistik. Mengampuni
berarti memaafkan orang untuk kesalahan yang telah diperbuatnya.
Mengampuni berarti menunjukkan kasih dan penerimaan meskipun disakiti.
Mengampuni seringkali merupakan suatu proses dan bukan suatu tindakan
“sekali jadi.” Kita terus mengampuni sampai rasa sakit itu hilang.
Pengampunan Allah terhadap kita harus menjadi motivasi kita untuk
mengampuni. Jika kita sukar mengampuni orang lain, coba pikirkan sejenak
tentang seberapa banyak Dia telah mengampuni Anda. Dan minta Allah
mencurahkan kasih-Nya kepada kita untuk dapat mengampuni orang itu.
C. Belajar mengenal sifat-sifat Bapa Surgawi lewat :
I. Menerima kasih Bapa
Karena begitu besar kasih Allah (Bapa) akan dunia ini sehingga diberikan
Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Tetapi semua orang
yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu
mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yoh. 1:12). Di dalam hidup kita ada
kekosongan yang hanya dapat diisi oleh Allah sendiri.
II.Melalui Firman-Nya dan persekutuan pribadi dengan-Nya
Apakah kita mau menerima kasih Bapa? Luangkanlah waktu di hadirat-Nya.
Kita bermandikan kasih-Nya ketika menghabiskan waktu bersama-Nya, dan
memberi kepada-Nya. Apa yang dapat kita berikan kepada-Nya? Hormat,
perhatian, pujian dan penyembahan. Selidikilah Alkitab dan garis-bawahi
ayat-ayat yang bicara khusus tentang sifat dan karakter Allah. Jika kita
lakukan ini setiap hari, kita akan semakin mengasihi Bapa. Kita akan
merasakan kehadiran-Nya begitu dekat dan nyata dalam hidup kita. Ia
sangat senang mengasihi anak-anak-Nya.
III. Proses untuk pertumbuhan karakter kita
Pusatkan perhatian kita pada Bapa surgawi; Dialah satu-satunya yang
sanggup menyembuhkan kita secara total. Sering kali Ia melakukan-Nya
melalui orang lain, tetapi Dialah sumbernya. Bapa surgawi kita tidak saja
ingin membebaskan kita dari sakitnya luka-luka masa lalu. Ia juga rindu
membawa kita ke dalam kedewasaan secara rohani maupun secara
emosional dan proses ini memerlukan waktu dan ketekunan.
VI. BEBERAPA SIFAT DAN KARAKTER ALLAH SEBAGAI:
I. Pencipta: “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada,
...Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” (Kis. 17:28)
II. Pemelihara: “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang
baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Surga! Ia akan
memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
(Mat. 7:11)
15
III. Kawan dan Penasehat: “Engkaulah kawanku sejak kecil!” (Yer. 3:4)
“Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku.” (Maz. 73:24)
IV. Korektor: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan,…karena
Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang
diakui-Nya sebagai anak… Tetapi, jikalau kamu bebas dari
ganjaran,…maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak
gampang…Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak
mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan
buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya.” (Ibr. 12:5-6, 8, 11)
V. Penebus: “Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan
berlimpah kasih setia…Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya
dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anakanaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan
Dia.” (Maz. 103:8, 12-13)
VI. Penghibur: “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang
penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang
menghibur kami dalam segala penderitaan kami.” (2 Kor. 1:3-4)
VII. Pembela dan Pembebas: “Orang yang duduk dalam lindungan Yang
Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata
kepada Tuhan: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku,
yang kupercayai.’ Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau…”
(Maz. 91:1-3)
VIII. Bapa: “Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anakanak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan, demikianlah firman
Tuhan, Yang Mahakuasa” (2 Kor. 6:18)
IX. Bapa bagi yang tidak berayah: “Bapa bagi anak yatim dan Pelindung
bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi
tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara.” (Maz. 68:6-7)
X. Bapa yang mengasihi: “Sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena
kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.”
(Yoh. 16:27)
Simulasi:
- Bagaimana menolong siswa yang memiliki gambar bapa yang buruk
- Mendoakan dan berdoa untuk orangtua masing-masing siswa
16
Pelajaran 5
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
HATI NURANI YANG MURNI
Ayat hafalan: II Kor.7:1
I. HATI NURANI
Hati nurani disebut juga suara hati yang menjadi ukuran penghakiman
moral atas suatu perbuatan yang dilakukan dengan sadar. Hati nurani dimiliki
semua orang dan menjadi alat secara aktif menghargai sifat dan kehendak Allah.
Hati nurani juga menempatkan manusia sebagai hakim atas dirinya sendiri.
Seorang Indian pernah menggambarkan: “Hati nurani bagaikan benda segitiga
dalam hatiku. Kalau aku berbuat salah, benda itu berputar dan sangat
melukaiku. Tetapi kalau aku terus-menerus berbuat salah, benda itu berputar
begitu cepat sehingga ujung-ujungnya menjadi tumpul sampai aku tidak terluka
lagi.” Seorang dapat tinggal begitu lama dekat sampah yang menggunung
sampai tidak terganggu lagi oleh baunya. Seseorang dapat juga hidup
bertentangan dengan hati nuraninya dalam waktu yang lama sampai “cahaya
kecil dalam hatinya” makin lama makin pudar dan akhirnya padam. Karena ia
begitu lama menganggap suatu kewajiban enteng, sampai ia menjadi kebal.
Rasul Paulus berbicara tentang hati nurani yang murni (1 Timotius 1:5), dan
tentang para pendusta yang mempunyai hati nurani yang dicap dengan besi
membara (1 Timotius 4:2).
Manusia duniawi mengetahui baik dan jahat melalui (Kej. 3 : 1-6) Makan
buah yang Tuhan larang untuk dimakan, karena lebih mendengar bujukan Iblis.
Manusia menolak untuk memuliakan Allah, meskipun dalam diri mereka Allah
menyatakan diri-Nya, akibatnya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka
yang bodoh menjadi gelap (Roma 1:20-21). Manusia rohani mengetahui baik dan
jahat melalui (I Kor. 2 : 12-15) Roh Allah memberikan hikmat kepada manusia
rohani untuk mengenal Allah dan dapat menilai segala sesuatu. Tidak menjadi
serupa dengan dunia, tetapi berubah melalui pembaharuan budi kita sehingga
dapat membedakan mana kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2).
II. HATI NURANI YANG TIDAK MURNI
A. Ciri-ciri
I. Roma 2 : 15 Terjadi konflik dalam dirinya sendiri.
II. Roma 2 : 1-3 Akan dihakimi dengan cara yang sama karena suka
menghakimi orang lainnya.
III. Yakobus 1 : 6-8 Orang yang mendua hati hidupnya tidak tenang, dia
seperti gelombang laut. Hidup dalam kebimbangan dan tidak dapat
apa-apa dari Tuhan.
IV. Amsal 12 : 16 Mudah meledak emosinya dan tidak terkendali.
V. Amsal 10 : 24 Apa yang ditakutkan orang fasik akan terjadi dan
menimpa dirinya
17
B. Penyebab :
1. Pengajaran sesat 1 Tim. 4 : 1-2
Orang yang murtad karena mengikuti tipu daya roh-roh penyesat dan
ajaran setan, hati nurani mereka diselar/ dicap dengan besi membara.
2. Akibat dosa yang belum diselesaikan, hati yang keras tidak mau
bertobat.
3. Pelanggaran prinsip-prinsip Allah, memberontak kepada Allah, tidak mau
menyembah kepada Allah, justru menyembah ilah lain, dan lebih
menuruti hawa nafsunya dari pada mentaati Allah (Roma 1:18-32).
III. MEMULIHKAN HATI NURANI
A. Pemberesan dengan Allah
I. Bertobat kepada Allah dan Percaya Yesus
Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa
Akulah Tuhan. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi
Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap
hatinya (Yermia 24:7). Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh
yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh
mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya
mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku
dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi
Allah mereka (Yehezkiel 11:19-20). Dan digenapi dalam Perjanjian Baru
dalam Kristus: Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru
yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang
(2 Korintus 5:17).
II. Kerendahan Hati
Berdoa minta Allah menyelidiki dan mengenal hati kita dan mengenali
pikiran-pikiran kita (Mazmur 139:23,24) Daud mau Allah terus mengoreksi
hatinya dan meluruskan jalan bila salah. Minta Allah menguduskan dan
memperbaharui batin (hati nurani) kita
Jadikalah hatiku tahir, ya Allah dan perbaharuilah batinku dengan roh yang
teguh (Mazmur 51:12).
III. Pemberesan dosa
Bersihkan aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir,
basuhlah aku, maka aku akan menjadi lebih putih dari salju (Mazmur 51:9).
IV. Hidup menurut pimpinan Roh Allah
Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari
hukum dosa dan hukum maut. Supaya tuntutan hukuman Taurat digenapi di
dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh
(Rm.
8:2,4)
18
Maka kita akan mempunyai hati nurani yang murni, pada saat kita hidup benar
dan bertanggung jawab dalam Kristus sehingga tidak ada orang yang dapat
memfitnah kita (1 Petrus 3:16). Paulus menasihati Timotius supaya tidak sibuk
dengan dongeng dan silsilah yang tidak ada putusnya, yang menyebabkan
persoalan dan hidup tidak tertib. Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari
hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus
(1 Timotius 1:4-5).
B. Pemberesan dengan Sesama
1). Pemeriksaan dua arah
1. Apa yang saya lakukan untuk orang lain.
2. Apa pandangan orang lain terhadap diri saya.
2). Tolak pembelaan pikiran (Rom. 2 : 14-15)
1. “Itu sudah lama”
2. “Hanya masalah kecil”
3. “Segala sesuatu semakin baik kok”
4. ”Saya selalu sensitif orangnya”
5. “Tidak ada yang sempurna”
6. “Mereka tidak akan mengerti”
7. “Kalau dibereskan harganya terlalu mahal”
3). Pemberesan
Beberapa petunjuk untuk dilakukan:
1. Langsung kepada yang bersangkutan (Jangan melalui surat )
2. Pergunakan kata - kata yang tepat, jelas dan jujur serta penuh kerendahan
hati.
3. Hindari detail - detail yang sensual (Mis. Daud dalam Maz. 51)
4. Bereskan mulai kasus yang paling berat.
5. Jangan libatkan orang lain dalam pengakuan
6. Bersiaplah menerima penolakan (Tidak bisa menerima atau belum
menerima)
7. Bersiaplah bersaksi kalau diminta.
IV. HASIL HATI NURANI YANG MURNI
I. Keberanian untuk bersaksi (I Pet. 3 : 15 - 16)
Hidup kudus dalam Kristus dan menjadikannya Tuhan, terus bersaksi
dengan kasih dan hati nurani yang murni, sehingga orang-orang yang
menfitnah menjadi malu karena salehnya hidup kita dalam Kristus.
II. Kepekaan untuk mengambil keputusan (Ibr. 5 : 13 - 14)
Memahami ajaran tentang kebenaran dan bertumbuh dewasa
sehingga mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan
yang baik dan jahat.
III. Memiliki iman yang tangguh (I Tim 1:18-19)
Orang yang menolak hati nuraninya yang murni menjadi kandas
imannya. Sebaliknya orang yang berjuang dengan iman dan hati
nurani yang murni, dia akan dapat kuat dan berjuang dengan baik.
19
IV. Hidup bahagia karena diampuni dosanya (Maz. 32 : 1, 3-4)
Orang yang tidak mengakui dosanya hidup tertekan dan menjadi
lemah lesu. Tetapi waktu bertobat dan minta ampun kepada Tuhan
maka hidupnya dipulihkan Tuhan sehingga menjadi berbahagia dan
jiwanya murni kembali!
IV. Hidup dengan tidak tertuduh Roma 2:14-15
Simulasi:
- Praktek bagaimana memulihkan hati nurani
20
Pelajaran 6
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
GAMBAR DIRI
Ayat hafalan: Amsal 23:7a
I. ARTI GAMBAR DIRI
Gambar diri : Apa yang dipikirkan (dibayangkan) mengenai dirinya demikian
pribadi orang itu (Ams. 23 : 7). Pengertian Anda tentang siapa Anda
sesungguhnya merupakan dasar yang penting bagi struktur kepercayan atau
keyakinan Anda, penting untuk pola tingkah laku Anda sebagai orang Kristen.
II. GAMBAR DIRI MANUSIA PERTAMA BAIK
Waktu Allah menciptakan manusia pertama gambar diri mereka sangat
baik. Itu nyata dari kehidupan jasmani Adam dalam keadaan yang baik dan
sehat. Hidup secara rohani istilah “zoe” berarti jiwa dan roh kita berada dalam
persatuan/persekutuan yang sempurna dengan Allah.
Tiga kebutuhan dasar manusia dipenuhi Allah.
1. Berarti /Berharga – Kejadian 1:28
Manusia mempunyai tujuan ilahi, dari keberadaannya: untuk memerintah
atas segala makhluk dan ciptaan lainnya di bumi.
2. Aman dan terjamin – Kejadian 1:29 dst
Segala kebutuhan manusia sudah disediakan Allah, ia mempunyai banyak
makanan untuk dirinya, dan juga banyak makanan untuk binatangbinatang yang diurusnya.
3. Dimiliki dan memiliki Kejadian 2:18 dst
Perasaan dimiliki yang sesungguhnya diperoleh bukan saja dengan
mengetahui bahwa kita ini milik Allah, tetapi juga dari rasa saling memiliki
di antara kita. Allah menciptakan Hawa sehingga terbentuk persekutuan,
suatu hubungan yang berarti, terbuka, dan bersifat timbal balik.
III. PENYEBAB RUSAKNYA GAMBAR DIRI
Kejadian pasal 3 mengisahkan kisah nyata yang memilukan tentang Adam
dan Hawa yang kehilangan hubungannya dengan Allah karena dosa. Akibat
jatuhnya manusia ke dalam dosa sangat tragis, terasa seketika itu juga dan
meluas, mencemari setiap keturunan umat manusia. Akibat dari kejatuhan
manusia:
1. Kematian Rohani
Setelah Adam jatuh dalam dosa, akibatnya mati secara rohani. Persatuan
mereka dengan Allah terputus dan mereka terpisah dari Allah. Sama
seperti kita wewarisi kehidupan jasmani dari nenek moyang kita yang
pertama, demikian juga kita mewarisi kematian rohani dari mereka
Roma 5:12
2. Tidak Bisa Berpikir dengan Benar
21
Adam berusaha menyembunyikan diri di hadapan Allah yang Maha hadir
dan Maha tahu. Persepsinya yang sudah tidak lagi tentang realitas
mencerminkan apa yang dilukiskan tentang orang-orang yang tidak
mengenal Allah: “Pikiran mereka sudah gelap. Mereka tidak mengenal
kehidupan yang diberi oleh Allah, sebab mereka sama sekali tidak
mempunyai pengetahuan apa-apa tentang Allah. Mereka demikian,
karena keras kepala” (Efesus 4:18, BIS).
3. Kebutuhan Dasar Manusia tidak Terpenuhi
A. Penerimaan Menjadi Penolakan
Penerimaan beralih menjadi penolakan: itulah sebabnya kita
mempunyai kebutuhan untuk merasa diterima dan dimiliki. Dosa
memisahkan manusia dari Allah akibatnya hubungan manusia
dengan sesamanya juga terganggu, karena ada pertentangan di
atara manusia.
B. Ketidak bersalahan beralih menjadi perasaan bersalah dan
perasaan malu; karena itu nilai diri kita perlu dipulihkan. Gambaran
citra diri yang rendah sudah menjadi masalah manusia sejak jatuh
ke dalam dosa. Masalah nilai diri adalah masalah identitas.
C. Otoritas beralih menjadi kelemahan dan ketidakberdayaan; itulah
sebabnya kita membutuhkan kekuatan dan pengendalian diri.
Manusia berusaha dengan berbagai cara untuk memenuhi
kebutuhan mereka dalam hal berkuasa atas diri mereka sendiri
maupun orang lain. Segala sesuatu yang dilakukan untuk
menyatakan kuasa merupakan usaha untuk membuktikan bahwa
kita adalah tuan yang mengatur nasib kita sendiri.
IV. KEKELIRUAN DALAM MENCARI IDENTITAS
Suatu kekeliruan yang cenderung kita yakini sebagai suatu kebenaran. Kita
keliru bila menyangka bahwa penampilan yang baik ditambah dengan
kekaguman yang ditimbulkannya itu sama dengan seorang pribadi yang utuh.
Wagner berkata:
Sekuat apa pun kita berusaha, melalui penampilan, melalui segala sesuatu yang
berhasil kita capai, atau melalui kedudukan social, untuk membuktikan diri bahwa
ini orang yang berarti, kita selalu tidak mendapat kepuasan. Setinggi apa pun
jati diri yang sudah kita capai, itu tahu-tahu runtuh di bawah tekanan yang timbul
akibat penolakan, sikap bermusuhan, kritikan lawan, perasaan bersalah,
ketakutan, atau kegelisahan.
Seandainya penampilan, segala sesuatu yang berhasil kita capai,
kedudukan sosial, dapat membuat seseorang merasa berarti, pasti Raja Salomo
pun sudah mengalaminya. Karena ia sebagai raja di masa keemasan Israel, ia
memiliki kekuasaan, kedudukan, harta milik, dan banyak wanita. Tetapi Allah
memberi hikmat ekstra kepada Raja Salomo untuk menafsirkan keberhasilannya,
ia memberi kesimpulan “Kesia-siaan belaka . . . segala sesuatu adalah sia-sia!”
(Pengkhotbah 1:2).
22
Sumber Penilaian Gambar Diri
I. Orang lain
Pendapat dari orang lain khususnya orang yang mempunyai otoritas di
atas kita, pengaruhnya sangat besar. Penyelidikan menunjukkan bahwa
di dalam keluarga pada umumnya kata-kata positif dan negatif yang
dicetuskan kepada seorang anak adalah satu banding sepuluh. Keadaan
di lingkungan sekolah sedikit lebih baik; kata-kata positif dan negatif yang
dicetuskan oleh guru-guru kepada murid-muridnya adalah satu banding
tujuh. Jadi tidak heran kalau ada banyak anak yang bertumbuh menjadi
besar dengan perasaan bahwa mereka adalah orang yang gagal.
Karena pandangan tersebut tersalur setiap hari kepada anak-anak
melalui tutur kata para guru dan orang tua.
2. Diri sendiri
Penilaian diri sendiri dipengaruhi oleh kepribadian, pendidikan, lingkungan
dan pengalaman hidupnya. Bisa salah, bisa juga benar tergantung
bagaimana kita memandangnya, dipengaruhi oleh siapa. Seorang gadis
Kristen yang dikuasai dan ditekan oleh roh jahat waktu ditanya, “Siapakah
kamu?” Menjawab, “Saya kejahatan”. “Kamu bukan kejahatan.
Bagaimana mungkin seorang anak Allah menjadi kejahatan? Apakah
kamu memandang dirimu demikian?” Ia mengangguk. Mungkin ia
pernah melakukan kejahatan. Namum ia menyamakan dirinya dengan
kejahatan. Itu keliru sekali. Ia membiarkan tuduhan Iblis atas tingkah
lakunya mempengaruhi pandangannya tentang identitas dirinya,
bukannya membiarkan identitasnya – sebagai anak Allah di dalam Yesus
Kristus – mempengaruhi tingkah lakunya.
3. Iblis
Iblis suka menuduh dan mendakwa manusia termasuk orang percaya. Ia
suka menipu dan mengintimidasi manusia agar mempunyai pandangan
yang salah terhadap Allah dan tentang gambar diri seseorang sehingga
orang itu mempunyai gambar diri yang rusak atau buruk. Iblis akan
mencoba meyakinkan kita, bahwa kita orang yang tidak layak, yang tidak
dapat diterima oleh Allah, orang yang tidak lepas dari dosa, dan yang
tidak ada harganya di mata Allah. Karena tujuan Iblis mau
menghancurkan dan membinasakan manusia.
4. Tuhan
Peniliaan Allah tentang diri kita, Dia melihat hidup kita dalam diri Kristus
siapakah yang sebenarnya. Untuk mempunyai pandangan yang benar
tentang gambar diri, maka kita harus mengerti penyataan Allah tentang
diri kita ini, percaya dan hidup seperti yang dikehendaki Allah.
V. CARA PEMULIHAN
I. Kehidupan Baru Dimulai Kelahiran Baru
Kita harus dilahirkan kembali secara rohani (Yohanes 3:3). Pada saat kita
dilahirkan kembali secara rohani, roh kita dipersatukan dengan Allah.
Keadaan kita menjadi sama seperti Adam yang berada dalam persatuan
dengan Allah sebelum ia jatuh ke dalam dosa. kita jadi hidup secara
23
rohani dan nama kita ditulis dalam kitab Kehidupan Anak Domba
(Wahyu 21:27).
II. Kehidupan Baru Mendatangkan Identitas Baru
Penting sekali bagi kita untuk mengerti identitas kita di dalam Yesus
Kristus kalau kita ingin berhasil dalam menjalani kehidupan Kristen kita.
Setiap orang akan bertingkah laku menurut pandangannya tentang dirinya
sendiri. Jika kita memandang diri kita sebagai seorang anak Allah yang
hidup secara rohani di dalam Kristus, maka kita akan mulai menjalani
kehidupan yang merdeka dan berkemenangan sebagaimana Kristus
hidup. Selain pengetahuan tentang Allah, pengetahuan tentang siapa kita
merupakan kebenaran yang paling penting yang dapat kita miliki.
III. Kehidupan Baru Menghasilkan Sebutan Baru
Daftar berikut ini secara rinci menyebutkan dalam bentuk orang pertama,
siapa kita sesungguhnya di dalam Yesus Kristus. Ini adalah beberapa ciri
Alkitabiah yang menggambarkan keadaan kita yang baru, yang tercipta
pada waktu kita dilahirkan kembali secara rohani. Keadaan kita yang baru
ini bukan sesuatu yang kita peroleh melalui usaha kita: tidak juga dapat
kita beli. Ciri-ciri berikut ini sudah dijamin menjadi milik kita oleh firman
Allah sebab melalui iman kepada Kristus, kita sudah dilahirkan kembali ke
dalam keluarga umat Allah yang kudus.
Siapakah Saya?
Saya adalah garam dunia (Matius 5:13)
Saya adalah terang dunia (Matius 5:14)
Saya adalah anak Allah (Yohanes 1:12)
Saya adalah ranting dari pokok anggur yang benar,
sebuah saluran kehidupan Kristus (Yohanes 15:1,5).
Saya adalah sahabat Kristus (Yohanes 15:15)
Saya dipilih Kristus untuk berbuah (Yohanes 15:16)
Saya adalah hamba kebenaran (Roma 6:18)
Saya adalah anak Allah; Allah adalah Bapa secara rohani (Roma 8:14,15)
Saya ahli waris bersama Kristus (Roma 8:17)
Saya ini bait – tempat tinggal – Allah. Roh Allah dan
kehidupan Allah ada di dalam saya (I Korintus 3:16, 6:19)
Saya dipersatukan dengan Tuhan Yesus sehingga jadi satu roh
(1 Korintus 6:17)
Saya adalah anggota tubuh kristus (1 Korintus 12:27)
Saya ini ciptaan baru (2 Korintus 5:17)
Saya sudah diperdamaikan dengan Allah dan dipercaya untuk
melaksanakan pelayanan pendamaian (2 Korintus 5:18,19)
Saya ini orang kudus (Efesus 1:1)
Saya ini anak terang dan bukan anak kegelapan (1 Tesalonika 5:5)
Saya ini umat pilihan Allah, imamat rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri ( 1 Petrus 2:9,10)
Saya dilahirkan dari Allah; si jahat – Iblis itu – tidak
dapat menyentuh saya (1 Yohanes 5:18).
24
Karena kita berada di dalam Kristus, maka setiap ciri yang tadi disebutkan
sepenuhnya berlaku bagi kita. Kita dapat membuat ciri-ciri itu lebih nyata dan
lebih produktif di dalam kehidupan kita. Caranya: hanya dengan jalan memilih
untuk mempercayai apa yang sudah dikatakan Allah mengenai diri kita. Ya, salah
satu cara yang terbaik untuk membuat diri kita bertumbuh menjadi dewasa di
dalam Kristus ialah senantiasa mengingatkan diri kita sendiri, siapa kita
sesungguhnya di dalam Kristus.
Jawaban Allah atas Gambar Diri yang Salah
1. Perangkap Penampilan
Saya harus memenuhi standar-standar tertentu supaya saya merasa enak
dengan diri saya sendiri. Akibatnya: takut gagal; perfeksionis; mengejar
kesuksesan; memanipulasi orang lain demi demi kesuksesan; menarik diri
dari resiko.
Pembenaran berarti bahwa Allah bukan saja telah mengampuni saya dari
dosa-dosa saya, tetapi juga telah memberikan kebenaran Kristus kepada
saya. Karena pembenaran, saya mendapatkan kebenaran Kristus, dan
oleh karena itu, saya sepenuhnya menyenangkan Bapa (Roma 5:1)
2. Gila Pengakuan
Saya harus diakui (diterima) oleh orang-orang tertentu supaya merasa enak
terhadap diri saya sendiri. Akibatnya: takut tertolak; berusaha
menyenangkan orang lain dengan harga apa pun; sangat sensitive
terhadap kritik; menarik diri dari orang lain untuk menghindari pencelaan
(tidak diakui). Rekonsiliasi berarti bahwa meskipun saya dahulu
bermusuhan dengan Allah dan terpisah dari-Nya, sekarang saya telah
diampuni dan dibawa ke dalam hubungan yang intim dengan-Nya. Sebagai
hasilnya, saya diterima penuh oleh Allah (Kolose 1:21-22).
3. Sikap Menyalahkan Orang
Barang siapa yang gagal (termasuk diri sendiri) tidak layak dikasihi dan
pantas dihukum. Takut dihukum; menghukum orang lain, karena kegagalan
pribadi; menarik diri dari Allah dan orang lain; lari dari kegagalan.
Pendamaian bearti bahwa kematian-Nya di kayu salib Kristus telah
memenuhi murka Allah oleh karena itu saya dikasihi oleh Allah
(1 Yohanes 4:9-11)
4. Rasa Malu
Saya memang begini. Saya tidak bisa berubah. Saya tidak
berpengharapan. Akibatnya: merasa malu, tidak berpengharapan, rendah
diri pasif; kehilangan kreativitas; mengasingkan diri; menarik diri dari orang
lain.
Kelahiran Baru berarti saya adalah ciptaan baru di dalam Kristus
(Yohanes 3:3-6).
Simulasi:
- Praktek bagaimana melayani orang yang memiliki poor self image (citra
diri yang buruk), sehingga gambar dirinya dipulihkan
25
Pelajaran 7
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
OTORITAS
Ayat hafalan: Kis.1:8
I. ARTI OTORITAS
Kamus Webster mendaftarkan hal-hal berikut sebagai arti kata otoritas:
I. Kuasa yang benar atau sah, hak untuk memberi perintah atau bertindak;
yurisdiksi.
II. Seorang, dewan atau komisi yang memiliki kuasa dalam suatu bidang
tertentu.
III. Pemerintah; mereka yang menjalankan kuasa atau perintah
IV. Seorang yang dianggap, dimohon, dengan dukungan opini, tindakan atau
ukuran-ukuran, dan lain-lain, yakni:
A. Perjanjian; kesaksian.
B. Suatu ketetapan; keputusan terdahulu dalam suatu pengadilan
C. Sebuah buku atau pengarangnya
D. Pembenaran; jaminan
V. Kuasa karena pendapat atau penghargaan; pengaruh karakter, tempat,
superioritas mental atau moral, atau yang serupa itu.
II. KRISIS OTORITAS
Masyarakat kita sedang mengalami krisis otoritas, karena terjadi perlawanan
otoritas dan pelaksanaan di pemerintahan maupun masyarakat. Penghormatan
terhadap otoritas sedikit, sebaliknya orang-orang mulai menuntut hak-hak
pribadi/ kelompok sedemikian rupa sehingga kadang menyebabkan kekacauan.
Ada beberapa yang menjadi penyebab antara lain:
1. Anak-anak kurang mendapat didikan
Bila tidak ada pola disiplin yang konsisten dari orang tua terhadap anakanak mereka, roh pemberontakan akan berkembang. Kurangnya didikan
dapat juga maenunjukkan kerusakan sikap anak di kemudian hari. Jika
orang tua memberikan segala sesuatu yang diminta atau dituntut si anak,
kemungkinan besar ia akan menolak otoritas dalam hidupnya di kemudian
hari. Amsal 29:15 berkata, “Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat,
tetapi anak yang dibiarkan, mempermalukan ibunya.” Amsal 29:17
menambahkan, “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman
kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.”
2. Standar moral yang relatif
Tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak, tidak ada yang dipandang benar
atau salah. Jawaban pada saat ini adalah “Tergantung!” Moralitas bersifat
fleksibel, tergantung pada situasi atau kondisi. Masyarakat berkata, “Jika
kamu merasa itu baik, lakukan saja!”. Standar moral yang relatif
menyebabkan gangguan terhadap otoritas Roma 10:3 “Sebab, oleh karena
mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha
untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk
kepada kebenaran Allah.”
26
3. Para pemimpin tidak menjadi teladan yang baik
Berbagai skandal dalam kehidupan mereka yang memegang otoritas
membawa kecenderungan untuk melemahkan tanggapan orang terhadap
otritas. Jika kehidupan seorang pemimpin tidak mendukung apa yang
dikatakannya, maka ia sukar untuk mendapat kepercayaan atau menjadi
sandaran dalam menjalankan otoritasnya.
4. Kecenderungan alami untuk memberontak
Kita pada dasarnya adalah pemberontak-pemberontak, karena cenderung
kepada dosa dan diri sendiri daripada terhadap otoritas ilahi! Sifat ini
sudah kita bawa dari lahir seperti yang dinyatakan Daud dalam Mazmur
51:7, “Sesungguhnya dalam kesalahan aku diperanakan, dalam dosa aku
dikandung ibuku.” Roma 1:30 menambahkan bahwa pada dasarnya
manusia adalah:”pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar,
congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua”
(2 Timotius 3:1-5) Ya persoalan ada di dalam hati manusia.
III. AJARAN ALKITAB TENTANG OTORITAS
Otoritas berasal dari Allah. Dia tidak selalu memberi perintah atas tindakan
orang yang memegang otoritas, namum Ia menghormati kedudukan otoritas dan
menghendaki orang percaya melakukan hal yang sama. Masalah ini
dikemukakan dalam Roma 13:1-7 dengan penuh kuasa:
Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak
ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang
ada,ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia
melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan
hukuman atas dirinya.
Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya
jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah?
Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena
pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika kamu engkau
berbuat jahat, takutlah
akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang.
Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka
yang berbuat jahat. Sebab itu perlu kita menaklukkkan diri, bukan saja oleh
karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita. Itulah juga
sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu
adalah pelayan-pelayan Allah. Bayarlah kepada semua orang apa yang harus
kamu bayar, pajak kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut
kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang
berhak menerima hormat.
Tujuan Tunduk kepada Otoritas
1. Karena Allah memerintah kita untuk melakukannya.
Jika kita mengasihi Dia, kita akan melakukan perintah-Nya (Yoh. 14:15).
Alasan berikut, semua keluar dari ketaatan kepada perintah Tuhan. Jika
kita tidak memahami “mengapa” kita harus tetap menaati Allah, kita tetap
percaya kepada-Nya sepenuhnya untuk semua sebab dan akibatnya.
27
2. Hal itu menyukakan Tuhan
Pesan itulah yang Allah berikan kepada anak-anak dalam menaati orang
tua mereka – “karena itulah yang indah di dalam Tuhan (Kolose 3:20).
Kepada istri dikatakan bahwa menundukkan diri adalah “sebagaiman
seharusnya di dalam Tuhan” (Kolose 3:18). Menundukkan diri adalah sikap
yang ilahi, yang mencerminkan kekuasaan Tuhan atas kehidupan kita dan
Dia dipermuliakan olehnya.
3. Hal itu adalah benar
Efesus 6:1 mengatakan kepada anak-anak supaya menaati orang tua
mereka karena “hal itu benar”. Allah menentukan apa yang benar dan
yang salah, bukannya kita.
4. Ketaatan mendatangkan berkat dan umur panjang
Efesus 6:3 berbicara kepada anak-anak ketaatan mereka disertai janji:
“Supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.”
5. Menghindarkan kita dari hukuman
Roma 13:4-5 Jika kita melakukan kesalahan dan menolak otoritas maka
mereka diberi hak dari Allah untuk memberikan hukuman. Otoritas dipakai
sebagai hamba Allah untuk menjalamkan murka Allah.
6. Menjaga kesaksian Firman
Dalam Titus 2:5 para istri harus taat kepada suaminya agar Firman Tuhan
jangan dihujat orang.
7. Ketaatan adalah kehendak Allah
I Petrus 2:15 “Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat
baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.” Bila kita
menundukkan diri terhadapotoritas, maka itu akan membungkamkan
mereka; sehingga mereka tidak punya alasan untuk mengkritik atau
menyerang.
8. Ketaatan membawa orang lain kepada Tuhan
1 Petrus 3:1-6 penyerahan diri istri terhadap suami yang tidak menaati
Firman. Dia dapat memenangkan suaminya tanpa perkataan, yaitu melalui
sikapnya yang tunduk.
IV. DASAR OTORITAS ROHANI
Otoritas rohani di dasarkan pada faktor-faktor yang Allah sendiri nyatakan
dalam Firman-Nya yang tertulis. Kemampuan kita untuk memiliki pengaruh yang
besar dalam kehidupan orang lain bergantung pada faktor-faktor ini. Pengaruh
yang Allah ingin kita miliki dan lakukan terhadap orang lain dibangun di atas
siapa kita, sebagai pribadi, yang sebenarnya.
Reputasi kita adalah apa yang orang pikirkan tantang kita; karakter kita
adalah apa yang Allah ingin kita harus jadi. Banyak faktor ini yang akan dibahas
menjadi prinsip yang akan menuntun kita ke dalam pengertian yang benar
tentang otoritas.
Tunduk Kepada Allah
Yakubos 4:7 berkata, “Karena itu, tunduklah kepada Allah.” Ayat 10 berkata,
“Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.”
Kerendahan hati dan tunduk merupakan dasar yang sejati bagi otoritas rohani.
28
Besarnya otoritas rohani dalam hidup kita berjalan seimbang dengan kerendahan
dan ketaatan kita kepada Allah dan FirmanNya.
Hidup Saleh
Ibrani 13:7 berkata “Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu yang telah
menyampaikan Firman Allah kepadamu. Perhatikan akhir hidup mereka dan
contohlah iman mereka.” Jadilah teladan yang baik, karena para pemimpin yang
tidak dihormati dalam hidup yang saleh, akan memiliki otoritas yang kecil dalam
hidup orang lain.
Paulus mengatakan: “Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari
maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya. Sebaliknya, karena
Allah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena
itulah kami berbicara bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk
menyukakan Allah yang menguji hati kita. Karena kami tidak pernah bermulut
manis – hal itu kamu ketahui – dan tidak pernah bermaksud loba yang
tersembunyi – Allah adalah saksi – juga tidak pernah kami mencari pujian dari
manusia, baik dari kamu, maupun dari orang lain, sekalipun kami dapat berbuat
demikian sebagai rasul-rasul Kristus (1 Tesalonika 2:3-6).
Kasih Terhadap Sesama
Orang akan menanggapi otoritas yang mengasihi. Anak-anak akan
menanggapi otoritas orang tua bila didukung dengan kasih dan perhatian.
Didikan tanpa kasih akan menghasilkan pemberontakan bukannya ketaatan.
Paulus berbicara tentang otoritas dan pengaruhnya di antara orang-orang
percaya. Dalam mempertentangkan gaya kepemimpinannya dengan motivasi
orang yang salah, dia berkata:
Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu
mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang
besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga
hidup kami sendiri dengan kamu karena kamu telah kami kasihi . . . kamu tahu
betapa kami, seperti bapa terhadap anaknya, telah menasihati kamu dan
menguatkan hatimu seorang demi seorang (I Tesalonika 2:7,8,11).
Hati Hamba
Yesus menunjukkan otoritas yang biasa digunakan oleh pemerinatahan
dunia. Dalam Markus 10:42, Dia berbicara tentang bagaimana mereka “menjadi
tuan atas mereka.” Namum ada otoritas yang berbeda yang Tuhan ajarkan.
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara
kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsapa ingin menjadi
terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.
Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk
melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang
(Markus 10:43-45).
Simulasi:
- Praktek untuk mengetahui siapa otoritas di atas kita.
29
Pelajaran 8
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
STANDAR MORALITAS SEKSUAL
Ayat hafalan: I Petrus 1:15
Ibrani 13:4 berkata, "Hormatilah perkawinan dalam segala hal, dan jangan
cemarkan tempat tidur; sebab pesundal dan pezinah akan dihakimi Allah."
A. ALLAH MEMANGGIL KITA UNTUK KEKUDUSAN
Kekudusan dalam bidang moral dan seksual merupakan hal yang utama
dalam diri orang percaya. Kita harus hidup kudus (II Korintus 11:2; Titus 2:5; I
Petrus 3:2).
Kata "kudus" atau "suci" (Yunani hagianos) berarti dibebaskan dari segala noda
dosa yaitu percabulan. Hal ini berarti menahan diri dari semua tindakan dan
pikiran yang mendorong keinginan untuk berhubungan dengan seseorang yang
masih suci atau dengan orang yang sudah terikat dalam pernikahan.
Menekankan pengendalian dan penghindaran terhadap semua kegiatan dan
kenikmatan seksual yang mencemarkan, merendahkan derajat atau menurunkan
nilai kekudusan seseorang dihadapan Allah.
Hal ini termasuk mengontrol tubuh seseorang “Di dalam penyucian dan
penghormatan” (I Tes.4:4) dan tidak dalam “nafsu birahi” (I Tes.4:5). Petunjuk
dari Alkitab ditujukan kepada mereka yang belum menikah dan mereka yang
sudah menikah.
Berikut ini adalah pengajaran Alkitab mengenai moralitas seksual:
1. PERSETUBUHAN HANYALAH UNTUK PERKAWINAN
Persetubuhan hanya boleh dilakukan di dalam hubungan perkawinan yang
disetujui dan diberkati oleh Allah saja. Melalui perkawinan, suami dan istri
menjadi satu tubuh menurut kehendak Allah. Kenikmatan fisik dan emosi
sebagai hasil dari hubungan perkawinan yang setia ditahbiskan oleh Allah
dan dilakukan dengan hormat di dalam Dia
(Ibrani 13:4).
2. DOSA SEKSUAL AKAN MENDAPAT HUKUMAN YANG BERAT
Perzinahan, pecabulan, homoseksualitas, hawa nafsu, keinginan yang tidak
murni dan nafsu yang rendah pada pemandangan Allah adalah dosa yang
membawa maut. Semuanya itu adalah pelanggaran hukum kasih dan
pencemaran hubungan perkawinan. Dosa semacam ini menanggung
hukuman yang berat. Melakukan dosa semacam ini berarti menempatkan
seseorang di luar kerajaan Allah. (Rm. 1:24-32;I Kor. 6:9,10; Gal.5:19-21).
3. DOSA SEKSUAL TERJADI DI LUAR PERKAWINAN
Yang disebut hubungan seksual yang tidak bermoral dan tidak kudus
adalah persetubuhan di luar perkawinan.
Setiap tindakan dari kepuasan seksual dengan seseorang selain pasangan
di dalam perkawinan disebut tindakan yang tidak bermoral. Membuka atau
30
menelanjangi seseorang selain pasangan kita mengundang penghukuman
dari Allah.
Beberapa pengajar modern mengatakan bahwa persetubuhan di atara
orang-orang muda atau orang dewasa yang tidak menikah tetapi saling
berkomitmen dapat diterima. Pemikiran semacam ini bertentangan dengan
kekudusan Tuhan dan standar Alkitab mengenai kekudusan. Tuhan telah
melarang secara jelas tindakan "menelanjangi" seseorang yang bukan istri
atau suami yang syah. (Imamat 18:6-30; 20:11,17,19-21).
4. PARA ORANG PERCAYA HARUS BISA MENGENDALIKAN DIRI
Orang percaya harus mengendalikan diri dan teguh untuk melawan segala
hal yang berhubungan dengan masalah seksual sebelum perkawinan.
Membenarkan persetubuhan sebelum perkawinan berdasarkan "perjanjian"
yang sungguh-sungguh atau tidak diantara pasangan tersebut adalah
perbuatan yang tidak sesuai dengan standar Allah mengenai kekudusan.
Dunia yang tercemar ini membenarkan tindakan-tindakan amoral. Sebagai
orang-orang percaya kita tidak boleh melakukannya.
Setelah perkawinan, persetubuhan hanya boleh terjadi diantara pasangan
di dalam pernikahan. Alkitab menyebutkan bahwa penguasaan diri adalah
salah satu aspek dari buah Roh. Jelas sekali di dalam kehidupan kita,
tingkah laku yang positif dan murni akan berlawanan dengan tindakan seks
yang amoral. Kepuasan, percabulan, perzinahan, dan hal-hal yang tidak
kudus tidak boleh diterima diantara orang-orang percaya. Komitmen
seseorang kepada Tuhan akan membuka jalan untuk menerima karunia
penguasaan diri ini (Galatia 5:22-24).
5. ISTILAH-ISTILAH DI DALAM ALKITAB UNTUK TINDAKAN-TINDAKAN
SEKSUAL YANG AMORAL
Istilah-istilah Alkitab untuk menunjukkan tindakan-tindakan seksual yang
amoral, untuk menjelaskan kejahatannya adalah sebagai berikut:
a. Percabulan
(Yunani porneia) menggambarkan berbagai macam tindakan seksual
sebelum atau diluar perkawinan. Setiap tindakan seksual atau bermainmain diluar hubungan perkawinan, termasuk menjamah bagian yang
intim dari tubuh atau melihat ketelanjangan seseorang dan yang
termasuk dalam istilah ini, jelas sekali ini melanggar standar moralitas
Allah bagi Umatnya (lihat Immamat 18:6-30; 20:11,12,17,19-21; I
Korintus 6:18; I Tesalonika 4:3).
b. Nafsu Birahi
(Yunani aselgeia) tidak lagi memiliki prinsip-prinsip moral yang bersih;
yaitu tidak adanya penguasaan diri terhadap hubungan perkawinan yang
menetapkan tingkah laku yang murni dan suci (I Timotius 2:9 ). Juga
termasuk kecenderungan untuk menurut atau membangkitkan nafsu
yang berdosa, yang memimpin seseorang untuk melakukan tindakan
yang tidak sesuai dengan Alkitab (Galatia 5:1; Efesus 4:19; I Petrus 4:3;
II Petrus 2:2,18).
31
c. Penipuan
(Yunani pleoekteo) berarti menurunkan kekudusan dan kesucian moral
yang Tuhan inginkan supaya terjadi pada seseorang demi untuk
memuaskan keinginan seseorang yang egois. Untuk membangkitkan
keinginan seksual seseorang yang tidak dapat dipenuhi secara benar
adalah termasuk tindakan penipuan terhadap orang tersebut. (I
Tesalonika 4:6; bandingkan Efesus 4:19).
d. Hawa Nafsu
(Yunani Epithumia) mempunyai keinginan yang tidak bermoral, yang
akan dipenuhi jika ada kesempatan (lihat Matius 5:28; perhatikan Efesus
4:19,22; I Petrus 4:3; II Petrus2:18).Moralitas yang benar adalah
mempertahankan standar kebenaran di hadapan Allah karena Allah
mengetahui apa yang sedang kita lakukan.
SEKS SEBELUM PERNIKAHAN
Dalam masyarakat kita, seks merupakan sesuatu yang hampir tidak mungkin
dihindari. Hal ini membuatnya menjadi salah satu tantangan terbesar yang
dihadapi oleh kaum muda pada saat ini. Sejak kecil, persepsi seorang anak
tentang seks dibentuk oleh musik, video, majalah, papan iklan, film, tayangan
televisi, teman-teman sebaya, kurikulum sekolah yang kebanyakan
menggambarkan seks sebagai sesuatu yang lain daripada rencana Allah untuk
perkawinan. Revolusi seksual tahun enam puluhan menelurkan keluargakeluarga berantakan dan kacau balau di tahun sembilan puluhan sehingga satu
generasi berpaling kepada obat bius, geng-geng, serta hubungan seks bebas.
Akibatnya banyak kaum muda sekarang ini merasa tertolak dan diabaikan –
perasaan-perasaan yang terus menumpuk ketidakberdayaan, serta rasa
keputusasaan.
AJARAN FIRMAN TUHAN
I.
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan
janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal
dan pezinah akan dihakimi Allah” (Ibrani 13:4)
Allah dengan jelas menyebutkan “tempat tidur” – bukan motel, kencan di
malam minggu, atau bahkan pesta pertunangan. Tempat tidur demikian
istimewa sehingga tidak boleh digunakan selain oleh pasangan yang
“diikat oleh tali pernikahan yang kudus seumur hidup.”
II.
“Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan
manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi, orang yang melakukan percabulan
berdosa terhadap dirinya sendiri” (I Korintus 6:18).
Manakala
Allah berfirman bahwa dosa seksual bukan hanya berdosa terhadap Dia
tetapi juga berdosa terhadap tubuh kita, tidak ada peringatan lebih jelas
lagi yang bisa diberikan-Nya. Akibatnya jelas-jelas dilakukan seseorang
dalam bidang ini terus membayangi dan menyakitkan hati dari hari ke hari.
32
Kebanyakan dari surat-surat “yang berisi pengakuan dosa” yang diterima
melibatkan orang lain sebagai korban dari dosa yang sama. Seorang
gadis yang berusia 15 tahun yang hamil dan ditinggalkan oleh kekasihnya
mengibaratkan demikian, “Rasanya 200 buah pisau menghujam di tubuh
saya.” Waktu Allah berfirman “jauhkan” maksud-Nya ‘buang dari
hidupmu”, seperti Josh McDowell. Kalau film di bioskop makin sarat
dengan adegan seks, tinggalkan gedung itu. Kalau seseorang yang baru
kenal merangkul Anda dengan tidak wajar (agak sensual misalnya), cepat
tinggalkan dia. Kalau ciuman membuat Anda berkahyal lebih jauh, itu
saatnya Anda pulang ke rumah. Kalau kekasih Anda terus-menerus
mengajak Anda berbuat cabul, putuskan saja hubungan itu. Bila Anda
renungkan ayat Alkitab di atas, cukup katakan secara singkat kepada diri
Anda sendiri demikian: “Jauhkan itu, ayo, jauhkan.”
III.
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu
menjauhi percabulan” (I Tesalonika 4:3).
Lajang atau menikah – remaja, mahasiswa, ataupun orang dewasa –
akan mengalami perjalanan rumit sekaligus membingungkan manakala
harus mengambil keputusan yang menyangkut masalah seks. Di suratsurat kabar, kolom-kolom yang berisi nasihat seputar bidang ini dianggap
lelucon. Tetapi Firman Allah menjadi pedoman bagi hidup kita! Apabila
jalan penuh jebakan, malam gelap gulita, banyak serigala yang
mengakhiri mimpi Anda kemanapun akan beranjak, dan langit penuh
dengan daya pikat yang akan mengalihkan perhatian Anda, Firman Allah
adalah sebuah jalan yang akan menuntun Anda ke tempat yang aman.
Saya memerlukan Firman Allah setiap hari, untuk membaca surat cinta
dari Allah. Dua kali Ia berfirman tepat seperti ini, “Inilah kehendak Allah
bagimu . . . “ untuk mengungkapkan isi hatiNya, “Hei anak-anakKu, ini
yang harus kamu tahu dengan pasti. Percabulan – segala bentuk
hubungan seks di luar pernikahan – adalah dosa. Jangan lakukan ini.”
Jangan lakukan ini, apakah itu di dalam pikiran, dengan ujung jari, atau
hubungan seks itu sendiri, jangan terlibat dulu dengan aktivitas seks!
Bila orang melakukan hubungan seks yang mengakibatkan kehamilan yang
tidak direncanakan, kepedihan dan penyesalan akan selalu menghantui. Patah
hati atau mimpi yang hancur berantakan. Semua itu merupakan resiko dari
hubungan seks sebelum pernikahan yang kudus.
KEMULIAAN KEPERJAKAAN/KEPERAWANAN
Menjadi perawan atau perjaka tidak membuat Anda menjadi “orang aneh”!
Menjadi perawan atau perjaka membuat Anda menjadi orang sebagaimana yang
Tuhan telah ciptakan agar Anda dapat memiliki hubungan perjanjian yang kudus
dengan orang yang Ia sediakan untuk Anda. Inilah rencana ilahiNya yang
tercetus karena kasihNya kepada manusia supaya laki-laki dan perempuan
menjadi benar-benar “satu”. Kita patut bersukcita atas hal itu, bukan menggerutu
33
atau merasa rendah diri karenanya. Keperawanan atau keperjakaan adalah
sesuatu yang mulia!
Seorang wanita muda tergopoh-gopoh menemui saya seusai kebaktian
malam dan berkata: “Bapak Cole, ini adalah hari yang terindah dalam hidup
saya.”
“Mengapa ?” Tanya saya.
“Karena, saya masih perawan dan saya ceritakan hal itu kepada seorang di
kantor yang kemudian menceritakan kepada semua orang. Sekarang mereka
semua mengejek saya. Bahkan ibu saya mengolok-olok saya dan bertanya
kapan saya menjadi dewasa. Saya mulai merasa sangat bersalah, sangat
rendah diri dan malu karena saya masih perawan. Sulit bagi saya, tetapi malam
ini saya, saya menerima keperawanan saya sebagai sesuatu yang mulia, dan
saya mengucap syukur kepada Tuhan. Suatu hari nanti, saya akan dapat
menyerahkan kepada laki-laki yang saya nikahi.”
Pada pertemuan lain, seorang anak laki-laki berumur enam belas tahun
menemui saya, menjabat tangan saya dan berkata: “Terima kasih.”
“Untuk apa?” Tanya saya.
Dia menatap saya dan berkata: “Karena sekarang saya tidak perlu
melakukannya.” Semua tekanan untuk membuktikan kejantanannya” semua
sudah hilang.
KESEMBUHAN DAN PEMULIHAN DARI ALLAH
Meskipun banyak kepedihan yang mungkin telah Anda alami sepanjang jalan
kehidupan, Tuhan mampu menyembuhkan semua itu dan membantu Anda
melindungi karunia berharga yang diberikanNya kepada Anda ketika lahir –
keperawanan/ keperjakaan Anda.
Mungkin Anda, untuk sesuatu alasan, telah kehilangan
keperawanan/keperjakaan Anda. Mungkin Anda diabaikan atau tidak menerima
perhatian yang Anda butuhkan pada masa kritis dalam hidup Anda. Mungkin
Anda disakiti oleh seorang dengan satu dan lain cara sehingga keperawanan/
keperjakaan Anda dirampas. Mungkin karena hawa nafsu mencengkram pikiran
Anda, Anda menyerah kepada godaan untuk melakukan hubungan seks di luar
perkawinan.
Mungkin Anda sudah menikah dan sekarang sadar bahwa Anda telah
kehilangan kemuliaan keperawanan Anda dengan cara yang keliru, dan ingin
agar roh dan kemuliaannya dipulihkan kembali dalam hidup Anda sehingga Anda
dapat mengadakan hubungan perjanjian dengan suami istri Anda. Atau,
mungkin Anda adalah janda atau duda yang ingin menikah dengan cara yang
benar.
Ketahuilah: Tuhan peduli kepada Anda, dan Dia dapat memberikan
kesembuhan dan pemulihan ke dalam hidup Anda bagaimana pun keadaan
Anda hari ini. Mungkin saat ini Anda berkata kepada diri sendiri: “Oh, Tuhan,
kalau saja saya bisa mendapatkan kembali keperawanan/ keperjakaan saya!”
Walaupun secara fisik itu tidak mungkin dapat diperoleh kembali, roh dan
kemuliaannya dapat dipulihkan. Tuhan memanggil Anda berpihak kepadaNya
34
menjadi orang yang tahu apa yang benar dan tidak takut mengakuinya; atau
orang yang akan meresponi tantangan untuk menjalani hidup yang
berkelimpahan?
DOA SUPAYA DIPULIHKAN
Anda merindukan roh dan kemuliaan keperjakaan dalam hidup Anda.
Anda dapat memohon kepada Tuhan untuk mengaruniakan hari ini. Miliki
integritas di hadapan Tuhan dan ucapakan doa ini dengan segenap hati Anda,
tetapi jangan mendoakannya sebelum Anda serius dengan Tuhan.
“Bapa di dalam nama Yesus, saya datang kepadaMu saat ini karena
Engkau telah menjadikan saya seorang laki-laki/ wanita. Saya ingin menjadi abdi
Tuhan dalam segala bidang kehidupan saya – pikiran, hati, roh, tubuh saya.
Ampunilah semua pikiran, perkataan, dan perbuatan saya yang berdosa, terima
kasih atas pengampunanMu.
“Terima kasih, Tuhan karena saya telah dilahirkan ke dalam Kerajaan Allah.
Saya telah dilahirkan ke dalam RohMu. Saya mempunyai sifat IlahiMu melalui
Juruselamat saya Yesus Kristus. Iblis tidak punya hak atas saya. Dengan
otoritas FirmanMu dan kuasa RohMU, saya hardik kuasa-kuasa kegelapan.
Kepada roh hawa nafsu saya berkata: “Roh hawa nafsu, keluardari hidup saya di
dalam nama Yesus. Saya menerima kemuliaan keperjakaan / keperawanan,
dan saya tolak hawa nafsumu.”
“Sekarang Tuhan, dengan iman, saya terima kemuliaan keperjakaan/
keperawanan dalam roh saya. Saya persembahkan kepadaMu tubuh saya –
yang kudus dan berkenan kepadamu, sebagai ibadah saya yang sejati. Bukan
saja saya mempersembahkannya kepadaMU Tuhan, dan dengan kuasa
FirmanMu dan Roh KudusMu saya pertahankan tubuh saya dalam kemuliaan
keperjakaan/ keperawanan untuk saya persembahkan kepada wanita/ laki-laki
yang saya nikahi sebagai hadiah unik yang Engkau berikan kepada saya.”
“Saya ingin kehidupan seks saya murni, kudus, benar, dan baik –
sebagaimana yang Engkau kehendaki. Saya menolak dosa. Saya menolak
ketidak benaran. Saya menginginkan kemuliaan, Tuhan, dalam hidup saya,
dalam pernikahan saya – juga sekali pun saya tidak pernah akan menikah. Saya
memuji Engkau sekarang karena kemuliaan keperjakaan/ keperawanan yang
Engkau berikan. Terima kasih, Tuhan.”
Sekarang pujilah Tuhan, dengan ucapan syukur yang telah memeteraikan
pekerjaan yang telah Tuhan lakukan dalam hidup Anda. Ambil waktu untuk
berdiam diri dalam hadiratNya. Ketahuilah bahwa Dia Tuhan yang mencintai
Anda sebagaimana adanya. Mulai hari ini dan seterusnya, Anda akan tahu
bahwa Dia telah mengampuni Anda.
Mulai sisihkan waktu setiap hari untuk berdoa dan mempelajari Firman
Tuhan sehingga pikiran Anda disucikan dan diperbaharui. “Sebagaimana
seorang pria berpikir, menentukan siapa dirinya dari hati yang mau membukakan
makna hidup ini. Hari demi hari, saat Anda telah menghabiskan waktu
bersamaNya, pikiran Anda akan disucikan dan diperbaharui, dan Anda akan
mulai merasakan perbuahan dalam hidup Anda. Anda akan mulai lebih bebas
35
mengungkapkan diori Anda yang sesungguhnya; keinginanatau pandanganpandangan Anda pun mulai berubah. Begitu Anda mulai memikirkan perbedaan,
putusan Anda pun akan berubah, dan Anda akan melihat suatu perbedaan
dalam gaya hidup Anda. Ada perbedaan yang terjadi sekeyika, sementara
perubahan lain mungkin muncul setelah jangka waktu tertentu. Bersabarlah
dengan diri Anda sendiri, dan ketahuilah bahwa Tuhan telah bekerja di dalam
Anda selama Anda terus-menerus berseru kepadaNya untuk mewujudkan
rencanaNya dalam hidup Anda.
Simulasi:
- Membuat komitmen untuk menjauhi perbuatan yang melanggar moralitas
seksual.
- Berdoa, mengakui kalau kita telah/pernah melakukan perbuatan yang
melanggar moralitas.
36
Pelajaran 9
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
APAKAH PARA PEMENANG JIWA ITU
Ayat hafalan: Matius 28:19
Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa kerinduan Allah yaitu setiap orang
Kristen harus menyaksikan imannya dan memenangkan orang lain bagi
Kristus. Dengan sedih kita harus mengakui bahwa jutaan orang Kristen tidak
memenangkan orang lain dan berkata bahwa ini bukan panggilannya.
Sekarang pertanyaannya adalah :"Apakah Pemenang Jiwa itu ?
1. Pemenang Jiwa adalah seorang Kristen yang mengalami keselamatan
yang sejati melalui imannya kepada Kristus, dan memiliki jaminan
bahwa dia sudah "dilahirkan Baru", oleh Roh Allah.
Pada waktu kita percaya dan menerima Kristus, Allah mengharapkan kita
untuk mulai menyatakan iman kita kepada orang lain dan berusaha
memimpin orang untuk mengalami pengalaman yang sama.
Orang Gerasa yang dilepaskan dari setan di dalam Lukas 8:26-40.
"Pulanglah kerumahmu dan ceritakanlah segala sesuatu yang
diperbuat Allah kepadamu."
"Wanita dari Samaria", juga adalah contoh seorang yang menjadi saksi
yang efektif setelah pertemuannya dengan Yesus.
(Yohanes 4:1-42).
2. Pemenang Jiwa "merasakan" beban Tuhan bagi jiwa-jiwa yang
terhilang dan membagikan kerinduanNya untuk melihat setiap orang
mengetahui kebenaran yang ada dalam Kristus Yesus. (I Timotius 2:4)
3. Pemenang Jiwa selalu mencari kesempatan untuk menceritakan
kepada yang lain tentang Yesus dan keselamatan ajaib yang akan
diperoleh semua orang yang percaya kepada Dia.
Tujuan utamanya didalam hidup ini adalah membagikan injil dan memimpin
orang-orang untuk diselamatkan melalui Kristus. Konsekwensinya dia harus
mengatur seluruh hidupnya untuk tujuan utama ini. Dia mungkin seorang
pengusaha yang sukses yang pekerjaan utamanya di dalam hidup ialah
memberitakan injil Kristus.
4. Pemenang jiwa dengan tenang bersaksi, membagikan pengalamannya
dan berusaha membawa mereka untuk memiliki persekutuan yang
indah bersama Kristus.
Banyak orang Kristen yang tidak melakukan tugas untuk memenangkan
jiwa karena mereka mengira bahwa mereka membutuhkan pengetahuan
yang luas tentang alkitab atau membutuhkan pendidikan di seminari
37
terlebih dahulu, sebelum mereka dapat membawa orang lain kepada
Kristus. Cara yang paling efektif adalah setiap Pemenang Jiwa harus
memiliki kesaksian pribadi dan membagikan pengalaman pribadi mereka
ketika berjumpa dengan Yesus. Ini adalah alat yang berkuasa dan efektif
untuk dapat membawa orang lain mengenal kebenaran Injil.
Billy Graham memberi contoh, walaupun dalam acara istirahat ataupun
acara rutin sehari-hari, dia tetap terpanggil untuk membagikan Kristus
secara pribadi.
5. Seorang Pemenang Jiwa tidak hanya bersaksi tentang pengalaman
keselamatannya, mereka juga secara aktif berusaha memimpin orang lain
kepada Kristus, berdoa bersama mereka dan mengajak mereka mengaku
dengan mulut bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat.
TUJUH ALASAN MENGAPA KITA HARUS MEMENANGKAN JIWA.
1. Yesus telah mengamanatkan pelayanan yang penting ini.
(Kisah Para Rasul 1:8). Sebagai “Amanat Agung” (Matius 28:18-20).
2. Dia adalah contoh dan teladan kita. (Yoh. 4 : 32-34)
3. Dia telah memenuhi kita dengan Roh Kudus untuk tujuan ini.
(Kisah Para Rasul 1:8).
4. Rahasia Memenangkan Jiwa adalah dari pertumbuhan gereja mula-mula
yang mengherankan. (Kis 2 : 41-47)
5. Kita ini adalah orang yang berhutang. (Roma 1:14).
6. Kesempatan akan segera berakhir. (Yoh 4 : 35)
7. Kita akan dihitung untuk segala pelayanan kita dihadapanNya.
(Yoh 4 : 35-36)
TUGAS-TUGAS MEMENANGKAN JIWA.
1. Pergi ketempat ikan berada.
Terlalu banyak orang Kristen yang kurang atau sedikit sekali berhubungan
dengan orang-orang non-kristen. Mulailah untuk pergi ketempat umum
yang memungkinkan kita untuk berbicara dengan orang lain tentang
Kristus. Misalnya ditempat parkir, Supermarket, Terminal, Pojok jalan atau
dimana saja yang membuat kita dapat bertemu dengan banyak orang
2. Tulislah kesaksian kita.
Gunakan metode yang ada pada halaman 46-49. Simpanlah itu dan
bagikan selama kita dapat melakukannya.
3. Tulislah surat, bagikan konsep kita tentang Injil.
Bacalah kembali dan perbaiki sampai benar-benar sempurna, kita akan
merasa puas jika kita dapat menuliskan tentang pesan Injil ini.
4. Buatlah traktat tentang Injil.
38
Kita dapat memberi judul "HANYA SATU JALAN". Atau kita mempunyai
judul lain yang lebih menarik. Cetak dan mulai bagikan kepada banyak
orang yang memungkinkan untuk kita beri. Buatlah daftar nama, alamat,
atau nomor telpon".
5. Latihan membagikan Injil.
Berlatih bersaksi dengan teman-teman kita yang Kristen. Berlatihlah untuk
membuka percakapan. Lakukan dengan perencanaan tentang
keselamatan. Lihat halaman 32-33.
Berlatihlah untuk menjawab berbagai pertanyataan yang sulit yang mungkin
timbul.
6. Tempatkanlah diri kita menjadi mereka.
Cobalah membayangkan diri kita menjadi orang yang akan kita capai.
Bertanyalah pada diri kita sendiri,
"Pendekatan yang bagaimana yang mudah diterima?"
"Pendekatan yang bagaimana yang terbaik jika saya adalah mereka?"
"Bagaimana saya dapat bergaul dengan orang itu?"
"Bagaimana menghindari hal-hal yang bertentangan dengan dia?"
"Bagaimana dapat menarik perhatiannya dan memenangkannya kepada
Kristus?"
"Bagaimana saya dapat menjadi sahabatNya?"
"Apakah KABAR SUKACITA itu menurut mereka dan bagaimana saya
dapat membagikannya?"
Percakapan-percakapan pribadi ini mungkin dapat menolong kita ketika
membagikan Injil kepada orang yang beragama lain.
7. Berikan waktu khusus untuk bersaksi dan memenangkan jiwa.
Penting sekali menyediakan waktu untuk bersaksi. Misalnya Sabtu pagi,
atau Minggu siang. Tetapkan waktu ini untuk bersaksi.
8. Bentuklah Tim Memenangkan Jiwa.
Salah satu gereja yang kami layani, mengadakan Seminar tentang
Bagaimana Bersaksi, setelah itu satu kelompok yang ikut dalam latihan itu
mulai pergi ke kota untuk bersaksi setiap minggu. Mereka mengunjungi
rumah teman-teman mereka, jalan-jalan di taman kota, berbicara dengan
orang-orang yang ada di jalan. Sementara mereka sedang dalam doa
selama 24 jam. Hasilnya mereka mendapatkan 200 orang Budha yang
dapat dibawa kepada Kristus dan dibaptis dalam air. Jemaat mereka
meningkat menjadi 30%, dan panen ini masih berlangsung sampai
sekarang.
9. Bentuklah Club Para Pemenang Jiwa.
Mulailah mengadakan pertemuan Para Pemenang Jiwa dalam gereja kita.
Undanglah setiap orang yang tertarik dalam
memenangkan jiwa.
• Jadikan penekanan yang utama pada bersaksi dan memenangkan jiwa.
• Selenggarakan seminar-seminar tentang Memenangkan jiwa.
• Bagikan pengalaman-pengalaman dalam Memenangkan jiwa.
39
• Doronglah satu dengan yang lain untuk menceritakan pengalaman-
pengalaman dalam bersaksi.
• Buatlah waktu khusus untuk berdoa bagi jiwa-jiwa. Targetkan mereka
melalui nama-nama mereka.
• Buatlah kegiatan-kegiatan bagi Tim untuk bersaksi. Misalnya : perjalanan
Misi, dsb.
10. Pandanglah diri kita sendiri sebagai Pemenang Jiwa.
Biarlah pikiran kita dapat memegang konsep bahwa kita adalah Pemenang
Jiwa. Biarlah hal ini menjadi penekanan utama dalam hidup kita. Buatlah
supaya kita tertarik terhadap segala sesuatu dan setiap orang yang
mendorong keinginan kita untuk berbicara kepada orang-orang tentang
Kristus dan membawa mereka untuk mengakui Dia sebagai Tuhan dan
Juru Selamat.
MENJALA MANUSIA
Salah satu analogi yang dipakai Yesus untuk menggambarkan pekerjaan
memenangkan jiwa adalah menjala. Dia berkata kepada Petrus dan temantemannya "Ikutlah Aku dan Aku akan menjadikan kamu Penjala Manusia"
(Matius 4:19). Kata yang sebenarnya dipakai Yesus adalah "Zogreo", artinya
"membawa hidup!" Demikianlah Dia memanggil Petrus, dan Dia memanggil
kita, untuk "membawa orang-orang hidup" bagi Kerajaan Allah.
1. Pergi ketempat ikan yang dapat ditangkap.
Salah satu yang kami pelajari yaitu memasukkan beberapa ikan ditempat
dimana kami akan menangkap ikan. Kemudian kami pergi pada pagi hari,
sebelum penangkap yang lain datang, dan kami melemparkan "umpan".
Pada waktu penangkap ikan yang lain datang kami biasanya memiliki
aktivitas yang sehat ditempat yang sudah kami persiapkan. Lalu kami mulai
mendapatkan ikan yang membuat iri dan frustasi orang lain yang tidak
mendapatkan apa-apa.
2. Gunakan Jenis Umpan Yang Benar.
Kita perlu mempertimbangkan jenis umpan yang bagaimana yang akan kita
gunakan. Kami sering bertanya kepada banyak pendeta,"Jika kita ingin
menangkap ikan, apakah kita memakai umpan yang kita sukai, atau
menggunakan umpan yang disukai oleh ikan. Jawabannya sebenarnya
sederhana sekali. Kenyataannya pada saat ini, banyak orang Kristen yang
menangkap ikan, menggunakan umpan yang disukai dan tidak berpikir
bagaimana untuk dapat merangsang ikan supaya mau datang.
3. Jangan menakut-nakuti Ikan.
Pelajaran sederhana yang saya dapatkan semasa kecil yaitu "Jangan
membuat kegaduhan, Jangan menakut-nakuti ikan." Saya dapat
mendengar bisikan yang sekarang mendesak dalam imajinasi saya. Semua
itu akan memudahkan ikan menjadi takut dan lari kalau kita tidak berhatihati. Prinsip kebenaran ini dapat kita terapkan bagi orang-orang nonkristen. Sangat mudah bagi mereka untuk menjadi takut.
40
4. Bersabar, jangan tergesa-gesa.
Seorang penangkap ikan yang sukses tidak pernah tergesa-gesa.
Kesabaran adalah sesuatu yang sangat penting, tanpa ini kita tidak akan
pernah mendapatkan ikan. Dia tahu kalau dia tidak dapat mengharapkan
ikan cepat datang, kail cepat diangkatnya, dan ikan segera dapat
ditangkap. Dia harus belajar bersabar untuk dapat mencapai tujuannya. Dia
akan duduk dengan tenang dengan kailnya berada di air, serta menunggu
tanda-tanda datangnya ikan. Sekalipun dia melihat ada goncangan kecil
pada kailnya, namun tidak cepat-cepat ditariknya. Dia terus menunggu
dengan sabar sampai ada tanda kalau ikan itu memakan umpannya. Dan
masih tetap bersabar, serta berusaha tidak melakukan sesuatu yang dapat
membuat ikan lari. Demikian pula kita tidak dapat menjadikan orang-orang
itu suatu buruan yang dapat ditangkap dengan mudah. Manusia adalah
mahkluk yang komplek. Dan hidup di dunia yang komplek pula. Dibutuhkan
sikap yang hati-hati, cara yang khusus, serta kesabaran untuk
membawanya.
5. Berlatih untuk memiliki perhatian yang khusus dalam usaha untuk
mendaratkan ikan.
Mendaratkan ikan sama seperti kita mengadakan Altar Call. Ini adalah
acara yang penting sesudah kotbah. Segala sesuatu akan terbuang jika
tidak ada ikan yang dapat ditangkap. Umpan terbuang, waktu terbuang,
dan segala usaha kita adalah sia-sia jika tidak ada ikan yang kita peroleh.
Ikan-ikan akan berhati-hati pada waktu yang akan datang. Hal ini juga
berlaku dalam pertemuan kita dengan banyak pribadi. Kita harus
dipersiapkan melalui latihan sampai benar-benar terlatih. Setiap penangkap
ikan pasti pernah mengalami kehilangan ikan atau lolos dari kailnya.
(Menurut tradisi ikan yang dapat lolos biasanya yang terbesar dan terbaik).
6. Jangan Biarkan Ikan Dapat Lolos Lagi.
Dibutuhkan program follow-up yang baik, agar ikan dapat tetap
diselamatkan setelah ditangkap. Biasanya dilakukan dengan cara
mengenalkan jiwa yang baru bertobat ini pada Persekutuan gereja. Pada
dasarnya, kalau ada program penginjilan sebaiknya juga memiliki Kelas
Bagi para Petobat Baru dan sistim Kebaktian Rumah Tangga untuk
diperkenalkan bagi bayi rohani ini. Mereka perlu diberi pengajaran
bagaimana membangun kehidupan doa yang efektif serta kehidupan
ibadah lainnya. Mereka perlu berakar dalam Firman Tuhan sehingga
pengalaman mereka dalam Kristus tidak sekedar emosional atau
sentimentil.
7. Peliharalah Ikan Yang Ada.
Apabila sudah berhasil membawa seseorang kepada Kristus, jangan
berhenti dengan kemenangan itu atau sibuk mengurusi orang itu saja,
sehingga tidak ada waktu untuk mencapai jiwa yang lain. Satu kali saudara
berhasil bersaksi dan dapat memenangkan jiwa, lanjutkan terus. Semakin
banyak orang yang kita menangkan, semakin besar keinginan kita untuk
memenangkan yang lain. Tugas ini menjadi sesuatu yang sangat mudah
41
bagi kita. Kita akan mengembangkan keyakinan dan kemampuan kita.
Pengalaman akan mengajarkan banyak hal kepada kita, dan kita akan
menjadi semakin ahli dalam pelayanan yang menyenangkan ini. Suatu hal
yang indah, jika Tuhan datang, Dia mendapati saudara sedang menangkap
ikan.
Simulasi:
- Praktek cara memenangkan jiwa
42
Pelajaran 10
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
STUDY KASUS KLASIK
Ayat hafalan: Matius 9:35
Pengalaman Yesus dalam memenangkan jiwa, menjadi teladan dan model
yang sangat tepat bagi kita. Dalam injil Yohanes 1:1-42, kita memiliki bahan
acuan untuk mempelajari tentang cara memenangkan jiwa antara Yesus dan
Wanita Samaria. Ada banyak prinsip-prinsip yang sangat membantu kita
sehubungan dengan pelayananNya yang penuh buah dibandingkan dengan
prospek zaman sekarang. Bacalah kisah tersebut dalam Alkitab kita dan mari
kita mempertimbangkan hal-hal yang sangat penting tersebut bersama-sama.
1. MEMPRIORITASKAN JAWABAN YANG TEPAT DARI TUHAN.
Ketika Yohanes mengatakan pada kita bahwa 'Yesus harus melintasi
daerah Samaria' (Yohanes 4:4). Apakah sebenarnya yang mendorong Dia
untuk melakukan hal ini. KeinginanNya yang mendorong untuk melewati
Galilea dan sebenarnya ada 2 rute utama yang akan Dia lewati untuk
membawaNya ke Galilea. Jalan yang satu melalui Samaria dan jalan
satunya lagi melalui Lembah Yordan. Meskipun rute yang melalui Samaria
adalah suatu arah alternatif, rute itu tidak biasa dipakai oleh orang-orang
Yahudi oleh karena pertentangan eksistensi antara orang-orang Yahudi
dan orang-orang Samaria. Tetapi Yesus memilih rute ini bukan disebabkan
arah tersebut lebih pendek, lebih cepat atau alasan-alasan lain yang dapat
dipercaya tetapi berkat saran/suara yang disampaikan secara pribadi dari
BapaNya yang di Surga. Allah mempunyai misi tersendiri disana untuk
Yesus supaya digenapi.
2. BEBERAPA ALASAN MENGAPA KITA HARUS MEMPRIORITASKAN
KEHENDAK ALLAH.
A. Sebab kita tidak memiliki lagi kehendak kita.
"Apakah kita tidak menyadari bahwa kita tidak lagi memiliki kehendak
sendiri, kita telah dibeli dengan harga mahal, oleh karena itu muliakanlah
Allah dengan tubuhmu". Kita telah dibeli dengan harga yang sangat
mahal dan hidup kita bukan lagi kehendak kita untuk mengerjakan apa
yang kita inginkan. Allah telah menebus kita. Kita sekarang milik
kepunyaanNya dan prioritas kita yang utama serta kesukaan yang paling
besar adalah melakukan kehendakNya.
B. Allah mengasihi semua umat manusia dan merindukan untuk
menyatakan kasihNya melalui kita.
Tuhan mengasihi setiap orang yang kita jumpai dan merindukan supaya
kita memberitakan tentang kasihNya. Lebih daripada itu, Ia merindukan
untuk menyalurkan kasihNya melalui kita, menjadikan kehidupan kita
43
sebagai alat untuk menyatakan dan membuktikan kasihNya. Kita
membutuhkan waktu yang berharga ini untuk bersekutu dengan Allah
dan mereguk kasihNya. Paulus mengatakan,"kasih Tuhan dicurahkan
didalam hati kita oleh Roh Kudus" (Roma 5:5). Kita tidak hanya
menerima kasih itu, kita adalah saluranNya sehingga kasih itu dapat
mengalir dari kehidupan kita kepada kehidupan orang lain.
C. Kita berhutang kepada setiap orang.
Sejak kita menerima Injil dan anugerah Tuhan dalam kehidupan kita, kita
berhutang kepada setiap orang untuk membagikan injil itu kepada
mereka (Roma 1:14).
3. BEBERAPA PENGHALANG YANG HARUS DIATASI OLEH YESUS.
Bukan satu hal yang mudah bagi Yesus untuk menggenapi panggilan misi
ilahi ini. Ada banyak penghalang yang harus Yesus atasi agar dapat
melakukan kehendak Bapa. Hal ini juga merupakan satu kebenaran bagi
kita. Tidak ada satu pun yang berharga untuk menyelesaikan misi ini tanpa
disertai usaha dan pengorbanan. Kita harus mengabdikan diri dan
menyiapkan diri sepenuhnya untuk mengatasi penghalang-penghalang
yang timbul untuk menggenapi misi Allah ini. Marilah kita melihat beberapa
penghalang yang Tuhan Yesus hadapi.
A. Suara Logika.
Disebabkan adanya permusuhan yang kuat antara orang Samaria dan
orang Yahudi, sehingga sedikit sekali orang Yahudi yang pernah
memikirkan untuk melakukan perjalanan malalui Samaria. Jika jalan ini
tetap dilewati hal ini sangat berbahaya dan merupakan saran yang salah.
Sewaktu Yesus menghindar dari orang-orang Farisi yang ingin
membalas dendam (Yohanes 1:1-3), secara logika Ia harus melalui rute
yang lebih aman, yaitu melalui Lembah Yordan. Tetapi kadang-kadang
Allah menggunakan pikiran logika atau pikiran alami kita. Kadang-kadang
Dia memberikan sebuah misi dengan mengabaikan logika kita dan
menaruh percaya kepada Allah sepenuhnya serta mentaatiNya terlepas
dari pikiran-pikiran apa yang timbul.
B. Tirani Waktu.
Kita sering dikacaukan oleh waktu yang kelihatannya lebih penting
daripada melakukan kehendak Tuhan. Beberapa kebiasaan seperti ini
banyak kesalahannya dibandingkan yang lain. Yesus telah melakukan
beberapa kali perjalanan dari Yerusalem, tetapi Ia tidak mengijinkan hal
ini dipaksakan dalam misi yang Allah percayakan kepadaNya.
C. Tekanan kelelahan.
Yohanes dengan jelas menyatakan bahwa "Yesus mengalami kelelahan
dalam perjalanan". Karena kelelahan maka Ia duduk dipinggir sumur.
Namun hal itu tidak menghalangiNya untuk mengadakan percakapan
dengan seorang wanita. Didalam kelelahanNya Dia masih mau
memberikan waktunya untuk bercakap-cakap dengan wanita itu. Satu hal
yang mengagumkan ketika murid-muridNya kembali mereka mendapati
44
Dia sedang beristirahat mencari kesegaran. Dia menjelaskan kepada
murid-muridNya bahwa Dia memiliki "makanan yang tidak mereka kenal"
makanan itu adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutusNya.
Adalah hal yang biasa bila pelayanan kita juga mengalami kelelahan.
Namun kalau kita membangkitkan diri kita sendiri dan terlibat dalam
pelayanan, sebenarnya kita akan disegarkan oleh tugas itu.
D. Menjadi jembatan diantara kesenjangan budaya
Setelah kita belajar tentang pelayanan Yesus kita mengakui bahwa Dia
adalah tuan dalam seni berkomunikasi lintas budaya, yang mana kita
juga perlu menguasainya. Kesenjangan budaya dapat dengan mudah
memisahkan kita dari orang lain apabila hal itu kita biarkan. Yesus
mematahkan kesenjangan ini dengan berhasil. Sedikitnya ada dua
alasan mengapa Dia dapat melakukan hal itu.
1. Dia mengakui dan menghormati budaya orang lain.
2. Dia memberikan model budaya Kerajaan Allah. Orang-orang Kerajaan
memiliki kemampuan dan menjembatani kesenjangan budaya.
Karakter kerajaan memiliki kasih yang menghargai orang lain,
sehingga membantu kita untuk menghormati mereka dengan model
budaya manapun.
E. Dia dapat mengatasi masalah perbedaan-perbedaan kebiasaan.
Baik orang Yahudi dan orang Samaria menurut sejarah memiliki
kebiasaan tradisi yang sangat kuat, yang mereka pegang teguh. Sangat
mudah sekali untuk saling mencurigai dan berkonfrontasi mengenai
tradisi dan kebiasaan masing-masing. Banyak orang yang begitu
sombong dengan status kebangsaan, keadaan tradisi, atau kebiasaan
budaya mereka. Namun bagi Yesus hal itu tidak menjadi faktor yang
dapat membuat saling memecah belah. Dengan lemah lembut dan
segenap kemampuan Yesus menghindari segala kemungkinan
terjadinya konfrontasi dan menjaga rasa hormat terhadap wanita serta
menjaga kepercayaannya, yang memampukan untuk melayani wanita
tersebut.
F. Menjembatani perbedaan-perbedaan keagamaan.
Pada awal percakapannya, perempuan Samaria itu berusaha untuk
menghindari tantangan dari kata-kata Yesus yang menolak kebiasaan
agamanya. Dia menyebutkan bahwa nenek moyangnya percaya bahwa
menyembah itu harus di atas gunung, sedangkan orang Yahudi
menganggap bahwa Yerusalemlah pusatnya orang menyembah Tuhan.
Yesus tidak membiarkan diriNya masuk dalam pertentangan ini. Dia
mulai mengarahkan pembicaraan melalui hal yang lain, dan
menunjukkan bahwa Allah adalah Roh, barang siapa menyembahNya
harus menyembah dalam Roh dan Kebenaran. Dengan jelas Dia
menjelaskan bahwa bukan di gunung atau di Yerusalem yang menjadi
persoalan namun setiap orang harus menyembah Allah dalam roh
dimanapun berada. Sangat mudah sekali bagi kita untuk bertentangan
dan berdebat mengenai persoalan agama. Kita akan mudah merasa
45
bahwa kita sedang mengkompromikan iman kita jika kita tidak segera
mengemukakan pandangan agama kita. Namun segala macam
argumentasi dan pertentangan mengenai agama tidak akan pernah
menyelesaikan masalah. Seseorang mungkin dapat memenangkan
perdebatan namun kehilangan satu jiwa. Yesus tidak pernah
menginginkan hal ini terjadi dan kita seharusnya belajar sesuatu dari Dia.
G. Dari hal jasmani ke hal rohani.
Yesus mempunyai kemampuan yang baik untuk membawa percakapan
dari hal yang jasmani menuju sesuatu yang rohani. Dia meminta kepada
wanita itu air untuk minum dan mulai mengatakan kepadanya kalau Ia
minum air yang akan Dia berikan, ia tidak akan haus lagi. Dia sering
berbicara menggunakan perumpamaan yaitu cerita-cerita alami dengan
pengertian rohaninya. Kita melihat keberhasilanNya dalam hal ini. Tidak
hanya perempuan ini saja yang menjadi percaya tetapi juga semua
tetangganya dan kemudian kebangunan rohani terjadi (Kis. 8).
- Dia membangun titik perhatian satu dengan yang lain
- Dia membangkitkan rasa ingin tahu.
- Dia dengan terampil mengubahkan hal yang alami kepada hal yang
rohani.
- Dia dengan jelas menyampaikan Injil.
- Roh kudus melengkapi pekerjaan tersebut.
Beberapa Gambaran Lebih Lanjut Sebagai Contoh dari Yesus
4. KASIHNYA YANG TULUS KEPADA "ORANG BERDOSA"
Pada ayat 4 Yesus menyatakan bahwa "harus pergi melalui Samaria".
Apakah ini dilakukan karena kondisi geografis atau adanya pertentangan
dengan yang lain. Namun maksud yang sebenarnya bukan karena alasan
geografis atau yang lain, namun Yesus sengaja ingin melewati Samaria
untuk memberitakan kabar kesukaan bagi perempuan Samaria dan para
tetangganya. KasihNya kepadanya yang membuat Yesus melakukan hal
ini. Orang-orang berdosa secara naluri dapat merasakan kasihNya kepada
mereka, dan itu yang menarik mereka seperti magnit.
Dia memiliki reputasi sebagai, "Sahabat orang berdosa". Ini adalah sebutan
yang Dia pakai dengan bangga.
Karena orang-orang yang terhina ini membuat Dia pergi. Mereka tidak
ditakut-takuti olehNya. Dia tidak bermaksud untuk menghakimi. Belas
kasihan yang mereka dapatkan dari kasihNya yang dalam, tulus, dan kekal
juga kerinduan dan perhatianNya untuk menolong mereka. Dalam segala
hal Dia tidak ingin menghakimi gaya hidup mereka yang berdosa namun
Dia memberikan kasih pada mereka. Hanya ada satu cara yang dapat kita
bagikan yaitu,"melihat orang-orang itu melalui mataNya". Kemanusiaan kita
ini mempunyai kecenderungan untuk menghakimi. Sebagai orang kristen
kita harus berhati-hati untuk tidak menganggap diri kita benar atau
menganggap agama kita lebih benar tanpa menghiraukan kristus. Kita
harus ingat bahwa,"Karena kasih karunia Allah, kita pergi." Kita perlu
46
minum RohNya dan berhasil dalam mengasihi orang-orang berdosa, tetapi
membenci dosanya.
5. DIA MENARUH PERHATIAN PADA BANYAK ORANG.
Dengan yakin kita dapat menyebut Yesus sebagai "figur masyarakat."
Kemana saja Dia pergi, orang-orang selalu mengikutiNya. Dia adalah figur
yang populer, yang selalu dikerumuni orang-orang yang menikmati
hadiratNya, dan mendengarkan firmanNya. Kita juga harus berusaha dapat
membangkitkan minat orang-orang terhadap kita. Janganlah karena
aktivitas kekristenan membuat kita terpisah dari masyarakat. Kami pernah
berkata kepada seorang pendeta, "Pelayanan adalah untuk dua hal yaitu
untuk Allah dan masyarakat.
6. KELUAR DAN BERSOSIALISASI.
Apabila kita tidak pernah bertemu dan bergaul dengan orang lain, kita tidak
akan pernah memenangkan mereka bagi Kristus. Dalam seluruh hidupNya,
banyak waktu yang diberikan untuk bergaul dengan berbagai macam
orang. Diantara pelayananNya, Dia juga pernah berkotbah dihadapan satu
orang, yaitu Nikodemus (Yohanes 3). Kita seharusnya selalu membuat
kontak sosial yang selalu baru setiap hari. Benar-benar menjadi sahabat
masyarakat. Gunakan iman kita untuk mengatasi rasa malu dan
keengganan dalam bermasyarakat. Keluarlah dari rumah, berbicaralah
dengan tetangga kita. Luangkan waktu kita dengan orang-orang yang ada
dalam lingkungan pekerjaan kita. Bersahabatlah dengan penjaga toko,
sopir, polisi dan lain sebagainya.
Jika Yesus adalah "Sahabat Orang Berdosa", kita dapat menjadi "Sahabat
para tetangga kita".
Jangan mengharap dengan cepat untuk memenangkan mereka bagi
Kristus. Berusahalah untuk dapat menjadi sahabat mereka dan terutama
kepercayaan mereka. Ambil waktu untuk membangun kepercayaan dengan
mereka. Dengan ketulusan dapat menarik mereka.
7.
MEMBANGUN FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENARIK
PERHATIAN
Ketika Yesus mendapati perempuan Samaria, pada waktu itu Ia sedang
mengambil air. Lalu dengan segera Dia membangun hubungan dengannya
dengan mengatakan kalau Ia haus dan sangat senang kalau perempuan itu
mau memberikan air minum untukNya. Dalam hal ini Dia membuat
hubungan denganNya secara bijaksana dan tepat, yaitu meminta bantuan
dan pertolongannya. Dia dengan jelas memuji untuk bantuannya. Caranya
dapat membuat orang terperdaya, memikat dan bersahabat. Sikap ini
menghilangkan permusuhan antara orang Yahudi dan orang Samaria.
Yesus berhasil mematahkan penghalang budaya, penghalang ras dan
penghalang agama.
Rasa tertarik akan dapat menarik banyak orang untuk membangun
47
hubungan dan persahabatan.
Mereka membangun kepercayaan yang dapat membuka jalan bagi
percakapan yang lebih serius.
8.
YESUS TIDAK PERNAH MENGHAKIMI DAN MENGHUKUM
SESEORANG
Wanita Samaria muncul sebagai figur orang yang paling berdosa.
Beberapa faktor dalam cerita ini dapat mendukung hal ini. Namun Yesus
tidak menunjukkan sikap yang angkuh atau menghakiminya. Bandingkan
Yohanes 8:1-11 wanita yang tertangkap berzinah.
Jika YESUS meyakinkan dengan TIDAK MENGHAKIMI status orang-orang
berdosa, tindakan benar apakah yang harus kita kerjakan untuk melakukan
hal yang sama ?
DIA datang untuk menyelamatkan mereka, tidak untuk menghakimi mereka
dan kita perlu memiliki sikap yang sama.
9. DIA SERING MEMBERIKAN PUJIAN KEPADA BEBERAPA ORANG
Ketika si wanita mengaku bahwa ia "tidak memiliki suami", Yesus memuji
perkataan wanita itu,"Engkau telah mengatakan yang sebenarnya". Dia
juga menyatakan bahwa DIA mengetahui semua masa lalunya, tetapi DIA
tidak menghakiminya melainkan memberikan pujian kepadanya supaya
mengatakan hal yang sebenarnya. Pujian adalah kunci yang indah untuk
membuka hati yang sangat keras. Banyak orang-orang berdosa merasa
dirinya selalu dihakimi dan merupakan surprise yang menyenangkan serta
mengejutkan apabila seseorang memuji atau menghargai mereka karena
sesuatu hal. Cara seperti ini melenyapkan kebencian dan membuka jalan
untuk berdialog dan menuju kepada diskusi yang produktif. Ketika kita
menginginkan suatu percakapan yang terbuka dengan seseorang, cobalah
untuk menemukan gambaran tentang orang tersebut dan keberadaan
mereka sehingga kita dapat secara khusus memberikan pujian. Karena
begitu kompleksnya kehidupan mereka sehingga membuat hal ini sulit
untuk diterapkan tetapi hampir semua orang pasti memiliki sesuatu yang
dapat dipuji. Lakukan hal itu dan lihatlah bahwa kebencian akan diubahkan
dan pintu akan terbuka.
10. DIA ORANG YANG TERBUKA SECARA SEMPURNA.
Yesus tidak mengenakan pada diriNya suatu kedok agama. DIA terbuka
secara sempurna. Tidak ada bukti bahwa DIA menipu diriNya sendiri. Dia
menyatakan diriNya sendiri sebagai seorang sahabat, seorang partner
yang menyenangkan. Dalam pendekatan kita dengan orang-orang, kita
seharusnya menghindari berpura-pura beragama. Cobalah menyatu
dengan mereka. Samakan diri kita dengan derajat mereka. Jadilah diri kita
sendiri, dan janganlah memainkan peranan yang membuat kita
kelihatannya tidak terbuka atau kurang apa adanya.
11. GUNAKANLAH BAHASA YANG SEDERHANA
48
Ketika Yesus memulai percakapan dengan wanita itu. DIA menggunakan
bahasa sehari-hari yang sederhana yang mudah dan siap untuk dimengerti
olehnya. Ketika ia memberikan DIA air, untuk memuaskan kehausanNya
akan air, DIA mulai membicarakan tentang air kehidupan. Percakapan itu
merupakan percakapan secara rohani yang pengertiannya sangat dalam,
yang diungkapkan dalam bahasa sehari-hari tanpa berbau keagamaan.
KETIKA ORANG-ORANG NON KRISTEN MENGHADIRI KEBAKTIAN
BEBERAPA GEREJA MEREKA SERINGKALI BERTANYA-TANYA APA
YANG SEDANG KITA BICARAKAN.
Buatlah satu usaha untuk menghindari ungkapan-ungkapan yang berbau
keagamaan. Gunakan bahasa yang Yesus pergunakan, sehingga "orangorang umum [biasa] akan mendengar kita dengan senang".
12. GUNAKANLAH SATU PENDEKATAN YANG POSITIF
Kata-kata Yesus selalu bersifat mengajar dan menyenangkan,
nasehatNya dan pendapatnya selalu membangun. DIA sering menghadapi
orang-orang dari kalangan bawah tetapi DIA tidak pernah berusaha untuk
memojokkan mereka lebih dalam. Malahan DIA memperkenalkan diriNya
sendiri kepada mereka. DIA berada dimana mereka berada, DIA
mengisyaratkan bahwa DIA mengetahui dan mengerti "dari mana mereka
berasal". Ketika Maria Magdalena mencari DIA yang sedang berada dalam
lingkungan para pemuka agama, DIA memperlakukannya dengan lemah
lembut, dan menolak untuk bersikap seperti orang-orang yang berpegang
teguh pada tradisi agama.
13. PENDEKATANNYA TEGAS, NAMUN DENGAN LEMAH LEMBUT
Saat kita mengejar tujuan untuk mempengaruhi orang-orang datang
kepada Allah, kita harus belajar "Berkata dengan jujur, dalam kasih".
Kadang-kadang Yesus juga memberikan koreksi atau menegur mereka,
namun tidak pernah dilakukanNya dengan maksud untuk melukai. Dia
tidak pernah mengingkari untuk berbicara jujur namun Dia melakukan hal
ini sedemikian rupa agar Dia dapat dihargai oleh mereka dan tidak ditolak.
Seperti dalam kasus dari wanita Samaria. Dia berkata,"Kamu memiliki lima
suami dan pria yang hidup bersamamu bukanlah suamimu".
Dia berkata demikian untuk menunjukkan pengertian dan perhatian, bukan
membenciNya dan ia lari pulang ke kotanya dan bercerita kepada
tetangganya,"Mari, lihatlah ada seseorang yang mengatakan segala
sesuatu yang aku perbuat". Dia akhirnya dapat membawa banyak orang
untuk bertemu dan mendengarkan seseorang yang telah "berbicara
dengan jujur didalam kasih".
14. DIA TIDAK PERNAH MEMBERI PERHATIAN TANPA MEMBERI
PENGHARAPAN
Dalam pelayananNya di bumi, Yesus berhubungan dengan segala macam
orang berdosa. Dia tidak pernah menolak atau membenci siapapun,
terutama mereka yang tidak mempunyai pengharapan (putus asa) atau
49
mereka yang "jatuh dalam dosa yang dalam". Dia mengatakan,"Semua
yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa
yang datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang" (Yohanes 6:37). Kadangkadang kita melihat seseorang yang berdosa dan sedang berputus asa,
sepertinya akan membuang waktu kalau bersaksi kepada mereka.
Kadang-kadang kita berfikir mereka "tidak masuk hitungan", perasaan
semacam ini tidak berkenan di hati Allah. Jangan lakukan itu !
Berusahalah untuk memandang orang-orang menurut pemandangan
Tuhan
Kasih dan belas kasihanNya sangat mendalam. Dia tidak akan disebut
"Sahabat Orang Berdosa", kalau tidak melakukan hal ini. Dia datang ke
dunia,"bukan untuk orang benar, namun untuk orang berdosa supaya
bertobat". (Matius 9:33; Markus 2:17; Lukas 5:32).
15. DIA MEMPERHATIKAN SETIAP PRIBADI MANUSIA
Setiap manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah sendiri, hal ini
yang membuat kita layak untuk dihargai dan diperhatikan.
Setan berusaha untuk menghapus sifat keilahian manusia, namun Yesus
datang untuk memulihkan dan memperharui.
Kalau kita pergi bersaksi dan memenangkan pria dan wanita bagi Kristus,
berusahalah menghindar prasangka terhadap seseorang. Sebagai
kesimpulan dari cerita yang menarik ini, (Yohanes 4:39-42) kita
menemukan bahwa semua orang terpengaruh oleh kesaksian perempuan
ini. Sepertinya dia itu orang yang sulit "berubah". Ada banyak faktor yang
membuat dia sulit berubah, namun dia dapat dengan mudah menerima
pesan Tuhan dan menjadi perantara yang dapat membawa seluruh warga
Samaria.Ini adalah salah satu contoh tentang bersaksi bagi Kristus. Segala
macam situasi yang menarik mungkin berkembang dari hubungan yang
tidak menarik. Semua orang dapat dibawa kepada Kristus sekalipun orang
yang terbuang dapat dibawa masuk ke dalam kerajaanNya.
Simulasi:
- Praktek bagaimana membawa orang pada Kristus
Pelajaran 11
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
50
Kelas : Dasar II
MARI, MULAI...!!! DENGAN BEBERAPA CARA PENDEKATAN
Ayat hafalan: Matius 10:16
Pada bab-bab sebelumnya kita telah banyak berbicara tentang hal-hal
mengenai Memenangkan Jiwa. Sekarang kita beralih pada semua latihan
yang penting bagi pelayanan ini.
PERSIAPAN DASAR
Alasan yang utama mengapa banyak orang Kristen kurang berusaha
memimpin seseorang kepada Kristus karena mereka tidak mendapatkan
cukup latihan atau persiapannya kurang. Sangatlah penting untuk
menempatkan latihan sebagai prioritas yang utama. Bagaimana seseorang
dapat mengharapkan menjadi efektif dan berbuah-buah dalam panggilan yang
suci dalam memenangkan jiwa tanpa persiapan dan latihan yang memadai ?
Ada beberapa hal yang mendasar sebagai persiapan.
1. KEHIDUPAN ROHANI
A. Seorang pemenang jiwa haruslah orang kristen yang sudah lahir baru.
B. Memiliki jaminan keselamatan sesuai dalam Alkitab.
C. Belajar dan membaca Alkitab secara teratur.
D. Harus mengetahui "Rencana Keselamatan" dalam Alkitab.
E. Memiliki kehidupan doa yang efektif dan konsisten.
F. Dilatih dalam seni "Memimpin Orang pada Kristus".
G. Mau mengabdikan diri kepada tugas membagikan imannya pada tiap
kesempatan.
H. Harus dipersiapkan untuk memberikan waktunya memperhatikan pada
Petobat Baru.
2. SECARA MENTAL
A. Pikiran harus diperbaharui oleh Firman Tuhan (Roma 12:1).
B. Pikiran harus disiplin untuk tugas ini.
C. Memiliki sikap mental yang positif dan optimis.
D. Pikiran harus dapat mengantisipasi keberhasilan dan keefektifan.
3. SECARA EMOSI
A. Emosi harus terkontrol dan positif.
B. Roh kita harus bisa bersikap tenang dalam memuji Allah.
C. Sukacita dari Tuhan harus menjadi yang terpenting dan dominan.
D. Sikap mental positif kita harus dapat menenangkan emosi kita.
4. SECARA FISIK
A. Penampilan. Kalau memungkinkan harus rapi dan teratur.
B. Ekspresi wajah harusnya menampakkan ketenangan dan sukacita yang
dalam dari Tuhan.
C. Pembicaraan. Harus rendah hati, sopan, tidak suka menonjolkan diri.
D. Suara. Terkontrol dan teratur.
E. Kita membutuhkan kasih Allah dalam hati kita.
51
F. Kita membutuhkan keberanian.
G. Harus selalu berhikmat dan bijaksana.
Catatan:
Ketika kita sedang melakukan pelayanan Memenangkan Jiwa kita sedang
bertindak sebagai seorang Duta dari Kerajaan, dan mewakili pribadi Raja dari
segala Raja. Oleh sebab itu kita harus menghadirkan diri kita sebagai seorang
yang ramah, cakap, dan memiliki daya tarik. Kita mungkin menjadi satusatunya orang yang diberi mandat untuk memberikan pesan Allah yang telah
kita dengar dan lihat, oleh sebab itu biarlah pesan itu memiliki kualitas yang
tertinggi dan memiliki kualitas yang meyakinkan.
BEBERAPA CARA PENDEKATAN
Ada beberapa prinsip dasar yang kita perlukan sebelum kita rindu membawa
orang-orang kepada Kristus.
1. Miliki keinginan dan motivasi yang besar bagi jiwa-jiwa.
Pemenang jiwa yang benar akan mengembangkan suatu keinginan yang
besar untuk memenangkan jiwa. Kebutuhan untuk selalu bersaksi dan
membawa orang-orang kepada Kristus menjadi penggerak dan pendorong
motivasi. Menjadi Pemenang Jiwa yang efektif merupakan kesadaran jiwa.
Sehingga dimana saja mereka mempunyai kesempatan untuk membagikan
iman mereka. Apa pun situasi yang dihadapi selama ada kesempatan,
mereka akan memberitakan Injil. Ini adalah kekuatan dari Roh Kudus yang
lemah lembut tetapi cepat memberikan petunjuk akan jiwa-jiwa yang
membutuhkan Juru Selamat. Namun ada juga prinsip secara psikologi.
Prinsip ini mengatakan bahwa,"Apa saja yang membuat pikiran kita tertarik
dan menginginkannya, kita akan melihat segala sesuatu berada disegala
tempat. "Sebagai contoh, jika kita membeli sebuah mobil dengan model
tertentu yang kita senangi, ini akan membuat setiap mobil yang kita lihat,
mempunyai model yang sama dengan mobil yang kita sukai. Prinsip ini
akan bekerja secara positif jika kita mengikutinya. Sebagai contoh, semakin
kita memiliki minat dan keinginan untuk mencari kesempatan membagikan
iman dan memimpin orang lain kepada Kristus, semakin besar pula
kesempatan yang akan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Sampai
akhirnya kita dapat melihat kesempatan itu dimana saja.
Semakin banyak orang yang dapat kita bawa kepada Kristus, semakin
besar keyakinan yang kita miliki untuk dapat melakukannya lagi.
Semakin banyak keberhasilan yang kita dapatkan, semakin besar pula
keinginan kita. Yang akhirnya dapat menjadikan kita "haus akan jiwa-jiwa".
Keinginan yang besar itu akan mendorong motivasi kita kemana saja kita
berada.
2. Berdoalah terus untuk jiwa-jiwa
Pada setiap permulaan hari, dalam doa kita sehari-hari kepada Allah,
berdoalah secara khusus agar kita memiliki kesempatan untuk bersaksi
52
kepada seseorang pada hari itu. Kemudian yakinlah bahwa Allah akan
menjawab doa kita. Tetaplah waspada dan berjaga-jagalah. Carilah tanda
kalau Allah akan membuka pintu bagi kesaksian kita. Perhatikan setiap
percakapan disekeliling kita mungkin ada kata-kata dari seseorang yang
menunjukkan bahwa orang itu memiliki kebutuhan rohani dan
membutuhkan pimpinan secara rohani. Kita juga harus memiliki daftar
orang-orang yang akan kita bawa kepada Kristus. Doakan orang-orang
yang ada dalam daftar itu setiap hari, sebutkan nama mereka satu-persatu
dan doakan bagi keselamatan mereka.
3. Miliki Iman yang Positif bahwa Allah akan memberikan Kita
Keberhasilan.
Jangan sekedar berdoa bagi jiwa-jiwa untuk hal-hal yang abstrak, dan
berharaplah bahwa Allah akan menjawab doa kita. Berdoalah secara positif
dan kemudian mulailah berterima kasih bahwa Allah akan segera
menjawab. Mulailah berpikir secara positif dan optimis untuk buah-buah
dalam kehidupan kita. Seperti kehidupan Allah yang mengalir kepada kita
setiap hari, demikian juga buah dalam kehidupan kita. Salah satu aspek
dari buah itu adalah orang-orang yang kita bawa bagi Dia.
4. Mulailah menggunakan kata-kata iman dalam hubungan untuk
memenangkan iman.
Perkataan kita merupakan suatu energi kreatif yang tersimpan bagi
mereka. Banyak orang yang menggunakan kuasa dari kata-kata untuk
menyelesaikan pekerjaannya setiap hari.
Salesman yang berhasil adalah seorang yang terus menerus menggunakan
kekuatan dari kata-kata yang positif untuk menjual produknya. Pertamatama mereka menggunakan kekuatan yang luar biasa dari "self talk",
berbicara dengan diri mereka sendiri baik ada orang maupun tidak. Secara
terus-menerus membuat pernyataan-pernyataan yang positif tentang
produknya serta kemampuannya dalam menjualnya. Hal ini membawa
mereka untuk bersikap benar dan membangun pikiran untuk
mempengaruhi langganannya dengan bijaksana serta mendorong
kebutuhan agar membeli produknya. Jika para salesman dan orang-orang
bisnis dapat menggunakan kekuatan ini dalam bisnis mereka, apalagi kita
seharusnya dapat memakai kekuatan ini untuk membawa orang kepada
pengetahuan tentang kasih karunia dan kekuatan Allah.
5. Melihat kebutuhan orang-orang
Setiap orang di dunia ini tidak "terpenuhi" tanpa Kristus, karena Firman
Tuhan mengatakan,"Kamu telah dipenuhi di dalam Tuhan" (Kolose 2:10).
Alkitab mengajarkan bahwa manusia telah "rusak", dengan kata lain
mempunyai "kecenderungan untuk merusak". Setiap manusia memiliki titik
lemah. Kita perlu mencari tanda-tandanya. Bukan bermaksud untuk
mengkritiknya, tetapi berusaha untuk membantu mereka menemukan
jawaban atas kebutuhannya. Jawaban terakhir atas kebutuhan setiap
manusia adalah Kristus, dan kita tahu bahwa hanya di dalam Dia kita
benar-benar dipenuhi. Kalau kita sadar akan kebutuhan beberapa orang,
53
dekati mereka dengan penuh belas kasihan dan kepekaan yang dalam.
Ingatlah mungkin orang ini memiliki luka yang dalam sekian lamanya dan
kesadaran akan kebutuhan ini adalah sangat menyakitkan. Jangan
mencampuri sesuatu yang dirahasiakan mereka. Namun kasihi dan
perhatikan orang ini. Jagalah agar tidak menyakiti mereka. Yesus adalah
ahli dalam pendekatan secara belas kasihan.
6. Belajar peka terhadap suara Roh Kudus
Roh Kudus digambarkan seperti burung merpati karena kelembutannya.
Dia biasanya berbicara dengan tenang, suara yang lembut, dan kita harus
memiliki kepekaan untuk dapat mendengarkanNya. Kadang-kadang, ketika
telinga kita sedang mendengarkan seseorang berkata-kata, kita juga dapat
mendengarkan suara yang lemah lembut dalam roh kita. Seseorang
berbicara kepada manusia jasmani sedangkan Roh Kudus berbicara
kepada manusia rohani. Kita perlu mengembangkan kemampuan untuk
mendengarkan keduanya. Penting sekali untuk mendengarkan seseorang
berbicara, tetapi lebih penting untuk mendengarkan apa yang dikatakan
oleh Roh Kudus. Seringkali Dia akan mengatakan kepada kita rahasia hati
mereka. Kadang-kadang Dia mengungkapkan kepada kita kebutuhan yang
terdalam dari hidup mereka. Banyak kali Dia berbicara dalam roh kita
bahwa Dia menginginkan kita berbagi rasa dengan seseorang. Hanya
sedikit kata-kata yang diinginkan oleh roh mereka, karena mereka hanya
membutuhkan untuk didengar. Ini adalah suatu pengalaman yang indah
untuk dapat membawa pesan Allah bagi jiwa yang membutuhkan. Dan
waktu yang menyenangkan untuk melihat wajah seseorang bersinar karena
Roh Kudus telah berbicara dengan terang dalam kegelapan hati mereka.
Kepekaan mendengarkan suara Roh Kudus adalah kemampuan rohani
yang dapat diusahakan melalui pengalaman dan penggunaan.
7. Ambil setiap kesempatan yang Allah berikan.
Satu cara untuk mendapatkan pimpinan dari Allah ialah dengan
menggunakan pimpinan yang telah Dia berikan.Kita mengembangkan
kebiasaan untuk taat dan memakai setiap kesempatan, Allah akan
memberikan pada kita jalan dan kita akan dipercayai dengan banyak
kesempatan. Roh Kudus lebih tertarik pada orang-orang yang datang untuk
keselamatan dari pada yang pernah kita kerjakan. Sadarilah bahwa Dia
bekerja sebelum kita dan sedang bekerja terus dalam kehidupan yang kita
lewati setiap hari. Pekalah dan taatilah.
Buatlah setiap kesempatan yang Allah berikan, untuk kita lakukan, Dia
akan memberikan lebih banyak lagi kesempatan.
Dia akan mempercayai kita dengan banyak kesempatan. Kehidupan kita
akan mulai dipenuhi dengan buah-buah yang akan memuaskan hati Allah,
dan hati kita.
54
8. Pergilah dimana orang-orang berada.
Terlalu banyak orang Kristen yang menutup diri dari kontak dengan orangorang yang menganggap bahwa Kristus sudah mati. Peraturan agama
serta kesibukan dalam kegiatan kekristenan sangat menyita banyak waktu
dan kesempatan orang-orang Kristen untuk dapat mencapai orang-orang
non-kristen. Hal-hal seperti ini perlu dirubah agar lebih banyak lagi orangorang Kristen dapat menjangkau dunia yang sedang menderita dan hilang
ini.
Beberapa cara menjangkau orang yang terhilang.
A. MEMPERKENALKAN SAHABAT YANG BAIK.
Cara yang sederhana untuk mendekati seseorang supaya menerima
Kristus adalah melakukan latihan sebagai kesempatan untuk mengenalkan
seorang sahabat yang baik. Tidak seorangpun akan rugi mengenalkan
seorang sahabat baik seperti Yesus. Untuk berbagai macam alasan,
hampir setiap orang ingin mengenal seorang sahabat seperti Yesus dalam
hubungan persahabatan.
Beberapa orang melakukan perkenalan lebih sering daripada yang lainnya
dan lebih mahir, tetapi kita telah melakukannya berulang kali dalam situasi
tertentu. Persyaratan pertama adalah mengakui kebutuhan akan seorang
teman dalam hidupnya yang mungkin merupakan kebutuhan dasar ingin
mempunyai teman yang baik.
Tanda yang pertama adalah kesepian. Peristiwa-peristiwa dalam hidup
membawa pengalaman perpisahan dan kesepian pada diri seseorang.
Sebagai contoh yaitu orang tua yang tinggal sendiri. Pria dan Wanita yang
belum menikah, atau seorang janda, yang harus bertanggung jawab
memelihara anak-anaknya sendirian. Karena kebutuhan ia harus mencari
nafkah bagi dirinya dan anak-anaknya. Begitu banyak tanggung jawab yang
mendesak yang membuatnya memiliki sedikit kesempatan untuk dapat
berhubungan dengan orang lain yang mungkin dapat mendorong dan
menyenangkan dia. Persahabatan pribadi dengan Yesus dapat merupakan
kehidupan orang-orang seperti ini. Banyak orang yang kesepian dalam
masyarakat kita. Sekalipun ditengah-tengah keramaian kota banyak orang
tetap merasa kesepian. Setiap hari banyak orang yang ingin bunuh diri
karena mereka kesepian dan tidak memiliki sahabat. Betapa indahnya
kalau kita dapat mencegah tragedi ini dengan mengenalkan mereka
kepada seorang sahabat yang setia yaitu Yesus.
Orang lain mungkin memiliki masalah-masalah yang mereka ingin
bagikan dengan seseorang yang dapat memperhatikannya. Yang
pertama adalah kita yang dapat diajak untuk membagikan perasaan, tetapi
Yesus sahabat kita itu adalah seorang sahabat yang terbaik untuk berbagi
mengenai masalah-masalah yang berat. Ada banyak alasan mengapa
orang-orang yang kita temui setiap hari akan mendapatkan keuntungan
besar dari perkenalan dengan sahabat yang baik ini.
55
Yesus adalah "Sahabat yang melebihi seorang saudara."
(Amsal 18:24).
Dia memiliki semua karakter yang indah sebagai seorang sahabat. Dia
adalah Juru Selamat kita yang ajaib, Sahabat, Kawan yang setia, Orang
yang dapat dipercayai, Penasehat, Penanggung beban, Penyembuh hati
yang terluka. Dia adalah seorang Pengacara, Pembimbing, Pengasih,
terlebih lagi sebagai SAHABAT YANG LUAR BIASA BAIKNYA !.
Sadarilah sahabat kita ini selalu bersama kita kemana saja kita pergi, pada
segala waktu, dan dalam segala situasi. Tidak hanya memberkati
kehidupan kita melalui karakterNya yang indah, tetapi untuk diperkenalkan
kepada setiap orang yang kita temui yang menurut kita membutuhkan
seorang teman seperti Yesus.
Kita memperkenalkan Yesus seperti memperkenalkan teman kita yang di
dunia. Salah satu percakapan yang dapat dilakukan untuk
memperkenalkan Yesus, kita bisa berkata,"Kami mengenal orang yang
dapat menolong saudara. Seseorang yang dapat memecahkan masalah
saudara bila saudara mau mengenalNya. NamaNya Yesus dan Dia selalu
siap untuk menolong siapa saja yang memanggilNya. Kami sangat senang
memperkenalkan Yesus pada banyak orang. Kepada bermacam-macam
orang dan masalahnya. Kami pernah memperkenalkan Yesus kepada para
pelacur, penjudi, pecandu narkotika, seorang bisnisman yang sukses,
orang-orang kaya, orang-orang dari segala macam status sosial, dengan
sederhana namun efektif. Jika seluruh pendekatan ini nampaknya terlalu
mudah bagi kita, faktor yang tidak boleh kita lupakan adalah faktor Roh
Kudus. KehadiranNya dalam setiap situasi mendatangkan mujizat yang
ajaib yang terjadi pada saat kita memenangkan jiwa. Keajaiban pekerjaan
Roh Kudus dalam menggerakkan seseorang untuk menerima Yesus tidak
dapat dilihat oleh mata jasmani. Tetapi semua itu memang benar-benar
terjadi dan membawa perubahan besar dalam diri seseorang. Tanpa Dia
kita tidak dapat melakukan sesuatu yang akan membawa nilai kekekalan.
Bersama Dia segala sesuatu menjadi mungkin. Itu adalah alasan mengapa
kahidupan menjadi begitu menyenangkan ketika kita terlibat dalam
pengalaman memenangkan jiwa. Kehidupan kelihatannya selalu baru,
menyenangkan dan penuh dengan sukacita. Kita tidak akan pernah tahu
apa yang akan terjadi kelak.
Tentu saja seluruh latihan ini tidak hanya sekedar mengenalkan seorang
sahabat. Diperlukan banyak faktor yang lainnya juga seperti Pertobatan,
Iman, Komitmen, dan lain-lain. Semua ini adalah komponen yang
dibutuhkan untuk kita bicarakan selanjutnya.
B. PERCAKAPAN PENDEKATAN.
Percakapan adalah hal yang biasa dalam kehidupan setiap orang. Hal itu
terjadi terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Kemana saja kita pergi,
56
dengan siapa saja kita bertemu percakapan digunakan dalam semua
situasi. Bisa terjadi di dalam bis kota, kereta api, kantor, restoran, dan di
sudut pasar. Dalam melakukan percakapan ini sering kali orang-orang
mempunyai sesuatu maksud. Mereka sedang mencari seseorang,
informasi, asuransi, dll. Dalam banyak kasus ada juga yang mengalami
kesepian, membutuhkan perhatian yang hangat dari orang lain atau
seseorang yang merasa tidak aman (gelisah), sedang mencari jaminan
yang pasti. Sebagai seorang Kristen kita seharusnya berusaha untuk dapat
menjadi orang yang dapat memberikan jaminan dan kepastian (bisa
menerima orang-orang seperti ini). KIta seharusnya mencoba untuk ramah,
menyenangkan dan mudah didekati. Kita seharusnya dapat menjadi
"sahabat masyarakat", dengan segenap kemampuan kita. Kami tahu
bahwa sikap yang ramah mungkin dimiliki oleh beberapa orang saja. Akan
tetapi dengan pertolongan Roh Kudus membuat lebih mudah membangun
hubungan dan persahabatan daripada orang-orang non kristen yang tidak
memiliki hadirat Roh Kudus dalam diri mereka. Berusahalah untuk bersikap
ramah dan terbuka dengan semua orang. Beberapa percakapan yang
sederhana diubah menjadi topik yang rohani. Ketika orang-orang berbicara
tentang dunia yang menyedihkan, kita dapat berkata, "saudara tahu, Alkitab
sudah meramalkan bahwa hal ini akan terjadi pada hari-hari yang terakhir".
Segera percakapan dapat diubah dengan topik "Tanda-tanda jaman", atau
topik-topik Alkitab yang lain.
SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI
Segera setelah kami menjadi orang Kristen kami mempunyai pengalaman
pertama dalam memenangkan jiwa melalui percakapan yang sederhana.
Kami sedang berjalan didalam kota pada malam hari. Datang dari arah
depan kami seorang pemuda yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Ia
kelihatannya seorang yang tidak karuan, berpakaian agak buruk dan
dengan wajah yang murung. Setelah kami dekat dengan dia, kami
merasakan ada sesuatu yang berbicara di dalam hati kami "Katakan pada
pemuda ini". Kemudian kami bertanya,"Apa yang dapat kami katakan
kepadanya?" dengan cepat ada jawaban. "Katakan padanya Allah
mengasihinya". Pada waktu itu kami sudah dekat dengannya dan kami
berdiri tepat dihadapannya. "Permisi", kami berkata,"saudara tahu Allah
mengasihi saudara?" Ia berhenti dan berkata, "kalau hal ini benar, Dia pasti
satu-satunya orang yang ada di dunia ini". Kami segera mengakui bahwa
ada banyak luka didalam diri pemuda ini dan kemudian kami mengajak dia
kesisi jalan lalu kami mulai membagikan kepada dia tentang luka yang
pernah kami alami dalam hidup dan bagaimana Kristus itu datang
menyediakan kesembuhan untuk frustasi dan ketakutan yang ada didalam
kami. Kami berdiri kurang lebih satu jam dijalan masuk sebuah toko dan
membagikan perasaan hati kami dan saat tengah malam tiba, dia berdoa
menerima Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan. Dalam beberapa bulan
berikutnya kami melihat perubahan-perubahan yang positif yang terjadi
dalam hidupnya. Orang tuanya adalah seorang pecandu minuman keras,
beberapa saudara perempuannya menjadi pelacur. Keluarganya berjumlah
57
sembilan orang, namun tidak ada kasih diantara mereka. Kehidupannya
menjadi seakan-akan terbuang. Dia bertumbuh dalam kebencian yang
sangat mendalam. Dia dipenuhi dengan banyak luka, beban-beban dan
rendah diri, tetapi segera semua itu mulai berubah. Kehidupannya menjadi
baru dan diperkaya. Dia memiliki banyak teman baru dalam persekutuan
gereja. Kepribadiannya mulai berkembang dan bersinar. Banyak orang
mulai menyaksikan perubahannya termasuk orang tuanya dan saudarasaudaranya. Dalam dua tahun setelah dia menerima Kristus, seluruh
keluarganya juga memutuskan untuk menerima Yesus dan seluruh
kehidupan keluarganya berubah. Betapa indahnya akibat dari satu
percakapan yang sederhana!
Ingat bahwa PERKATAAN DAPAT MEMBAWA PERUBAHAN !!!
C. PENDEKATAN BERSIFAT KONFRONTASI
Yesus sering menggunakan pendekatan ini, meskipun hal ini kadang
diakibatkan dari sebuah percakapan di tempat pertama. Pendekatan
konfrontasi yaitu kita berdiri di depan seseorang untuk "berhadapan"
dengan mereka dalam persoalan yang penting.
Dalam Markus 10:17-27. Kita mendapati Yesus berhadapan dengan
seseorang yang disebut,"Seorang Muda Yang Kaya". Ketika orang muda
itu mencari Yesus dan bertanya bagaimana memperoleh hidup kekal.
Yesus sangat tertarik dengan pemuda ini yang setia dalam memenuhi
Hukum Taurat dalam hidupnya. Akan tetapi Yesus menganggap orang
kaya ini memiliki ganjalan. Dia menilai segala kekayaannya lebih berharga
daripada kehidupan kekal atau Kehendak Allah, dan Yesus tahu bahwa Dia
sedang dihadapkan dengan dia untuk persoalan ini. Dia tahu bahwa Dia
harus menghadapinya muka dengan muka untuk kelemahannya ini, dan
Dia melakukan ini tanpa kompromi, namun dengan kasih. Ada saatnya kita
membutuhkan untuk berhadapan muka dengan seseorang, katakan
dengan jujur tanpa kompromi. Dan lakukan hal ini sedemikian rupa dengan
penuh keberanian. Mereka mungkin tidak mau menyerah seperti orang
muda itu, tetapi kita sudah melakukan apa yang harus dilakukan. Kita telah
membawa mereka dengan berhadapan muka dalam kenyataan yang
sebenarnya. Kita berhadapan muka dengan mereka sesuai cara berpikir
Allah. Yakinlah pada suatu saat tertentu cara ini juga akan menghasilkan
buah. Kita harus melakukannya dengan kasih. Yesus berhadapan dengan
dua penjahat yang tergantung di kayu salib bersama denganNya. Yang
satu masuk dalam penghukuman, sedang yang lain masuk dalam Taman
Firdaus. Kita ini menjadi penyelamat dari "Kehidupan kepada kehidupan,
kematian ke dalam kematian".
D. PENDEKATAN DOA PRIBADI.
Seringkali terjadi, dalam percakapan pribadi, seseorang mengungkapkan
kebutuhannya. Hampir semua orang memiliki sesuatu dalam hidupnya,
keluarga, atau peristiwa-peristiwa yang mereka ungkapkan secara pribadi
dalam doa. Terhadap semua orang yang pernah kami saksikan, sangat
58
sedikit sekali yang menolak untuk berdoa saat kita mengajaknya dengan
ketulusan, kesederhanaan, dan tanpa paksaan. Jika kita berkata,"Saudara
tahu, Allah dapat menolong saudara menghadapi situasi ini, tidak
keberatankah saudara jika saya berdoa dengan saudara untuk mendoakan
hal ini sekarang?" Kebanyakan orang akan berkata,"Ya, saya mau." Akan
dapat menolong apabila kita dapat membuat "kontak" secara pribadi
dengan mereka, memegang tangan mereka, meletakkan tangan kita pada
bahu mereka, dll (kita harus benar-benar peka dan hati-hati dalam hal ini
jika orang itu adalah lawan jenis, atau memiliki budaya atau agama yang
melarang bersentuhan secara fisik. Jika ada keraguan dalam hal ini, jangan
kita lakukan). Kita melakukan kontak semacam ini untuk menunjukkan rasa
perhatian, simpati dan belas kasihan kita. Namun ini juga cara yang
bijaksana, dan bukan cara yang duniawi "meletakkan tangan pada
seseorang," seperti yang Yesus perintahkan pada kita. (Markus 16:15) Hal
ini menjadi perantara yang nyata untuk menyalurkan kuasa Allah yang
mengalir dari kita kepada seseorang yang membutuhkan.
Kontak Doa ini, meliputi beberapa hal :
• Mengenalkan dimensi Roh dalam dialog.
• Membawa kesadaran pribadi tentang Allah kepada seseorang.
• Mengenalkan pada mereka konsep tentang doa, dan memberikan
contoh bagaimana berdoa.
• Melatih mereka dalam iman.
• Membuka hidup mereka terhadap campur tangan Allah.
Seringkali hal yang luarbiasa terjadi melalui kontak jenis ini, karena Roh
Kudus bekerja secara langsung dalam situasi dan kehidupan seseorang,
Kami sering berdoa dengan seseorang yang pada awalnya berusaha untuk
memberi reaksi yang acuh. Serta berkata,"Saya sungguh tidak percaya hal
ini, dan saya tidak mengharapkan apapun akan terjadi, tetapi lanjutkan
saja!" Akhirnya setelah kami berdoa, urapan terjadi dan kami melihat air
mata berlinang di wajahnya yang beberapa waktu lalu kelihatannya pasif
dan acuh tak acuh.
Seringkali "Faktor Allah" Diperkenalkan Melalui Doa, Segala Sesuatu,
Dapat Terjadi.
Tidak selalu terjadi dengan segera. Kadang-kadang berhari-hari atau
berminggu-minggu kemudian baru seseorang melaporkan,"Sejak saudara
berdoa pada saat itu segala sesuatu mulai berubah!" Perubahan besar
yang terjadi yaitu tentang persekutuannya dengan Allah.
E. PENDEKATAN KESAKSIAN PRIBADI
Kami sudah menyebutkan pada awal pelajaran ini bahwa kesaksian pribadi,
yang diberikan pada saat yang tepat dan waktu yang tepat, sangatlah
efektif. Barangkali seseorang mulai menghubungkan masa lalunya dengan
segala sesuatu yang sudah terjadi. Segala sesuatu yang mungkin membuat
mereka sulit untuk mempercayai kasih Allah dan campur tanganNya. Atau
yang terjadi dalam kehidupan sebelum menjadi Kristen, yang sesuai
59
dengan pengalaman kita. Hal ini biasanya akan membuka pintu untuk
berkata, "Tidak keberatankah jika kami menceritakan pengalaman pribadi
kami tentang bagaimana Allah menolong kami dalam hal ini?". Setiap orang
Kristen harus siap untuk, "Memberikan jawaban atas pengharapan yang
ada dalam mereka." (I Petrus 3:15). Apakah itu kesaksian dihadapan
umum, atau kesaksian secara pribadi, kita harus siap setiap waktu.
Untuk menjadi Kesaksian Yang Efektif biasanya mengandung tiga hal:
1. Kejadian-kejadian dalam hidup sebelum percaya kepada Yesus.
2. Bagaimana kita bisa percaya kepada Kristus.
3. Apa yang terjadi dalam hidup kita setelah kita mengambil keputusan
menerima Yesus.
Mari Kita Lihat Ini Sebentar.
1. Kehidupan Kita Sebelum Menjadi Kristen.
Tidak perlu diceritakan dengan mendetail setiap aspek kehidupan kita.
Biasanya hanya pengalaman pribadi yang perlu ditekankan. Kita dapat
berkata,"Saudara tahu, kami merasa seperti yang saudara rasakan
sampai akhirnya kami menyadari bahwa....." Pada waktu kita
menceritakan pengalaman kita, seseorang akan menyadari bahwa kita
mengerti apa yang sedang terjadi. Mereka akan tahu bahwa kita tidak
berbicara secara teoritis, kita sedang berbicara tentang kenyataan hidup
dan mengungkapkan pengalaman seseorang yang lebih memiliki
kekuatan daripada sekedar teori.
2. Bagaimana Kita Bisa Percaya Pada Kristus.
Sekali lagi. Kita harus mencoba untuk menggambarkan peristiwaperistiwa dalam pengalaman kita. Sesuatu yang perlu kita tekankan
adalah, "Apa yang terjadi pada diri kami sangat luarbiasa, dan INI
DAPAT TERJADI PADA DIRI SAUDARA JUGA." Tujuan dari latihan ini
bukan hanya mengungkapkan pengalaman pribadi kita tetapi menolong
orang lain untuk menerima Kristus dan mengalami Kasih Karunia dan
KuasaNya dalam hidup mereka.
Jika kita dapat menggambarkan pengalaman pribadi ketika menerima
Kristus, akan memudahkan orang lain untuk dapat percaya kepada Dia
juga. Jelaskan tiap langkah yang kita ambil, hal-hal yang kita doakan,
pikiran dan perasaan kita ketika mengalaminya. Buatlah sejelas dan
sesederhana mungkin. Ceritakan dengan menggunakan bahasa seharihari. Hindari istilah-istilah keagamaan. Buatlah agar pengertiannya
mudah ditangkap oleh mereka.
Bawalah mereka selangkah demi selangkah melalui pengalaman kita
sehingga jalan keselamatan menjadi lebih jelas bagi mereka.
3. Apa Yang terjadi setelah kita datang kepada Kristus.
Seorang saksi adalah seseorang yang menceritakan apa yang dia lihat,
dengar dan dialami sehubungan dengan kejadian tertentu. Ketika
60
seorang saksi memberikan kesaksiannya di depan pengadilan, dia tidak
diminta untuk mengungkapkan pendapat-pendapatnya atau ide-idenya.
Mereka diminta untuk menceritakan secara detil, apa yang terjadi
dengan mereka.
Demikian juga untuk menjadi saksi dan memberikan bukti sesungguhnya
tentang Kristus. Yang harus kita katakan adalah,"Kami tahu bahwa
Yesus itu nyata, kami mengalami kehadiranNya dan kuasaNya dalam
hidup kami. Kami takut, kesepian, tidak aman, dan putus asa sampai
kami datang mengenal Dia dan sekarang Dia membuang rasa kesepian
dan takut kami dan Dia sedang mengubah hidup kami.
Kita juga dapat mengatakan beberapa faktor lain yang dapat merubah
seperti doa, Alkitab, Bimbingan Rohani, Persekutuan dsb. Ini adalah halhal yang memang disarankan kepada seseorang yang sedang mencari
Kristus dan ingin sungguh-sungguh mengenalNya, dan seseorang harus
"berusaha mengenal Dia."
Setelah membagi kesaksian pribadi, kita harus selalu membuat
penerapannya yaitu,"Apa yang sudah Kristus lakukan untuk kami, Dia
akan lakukan untuk saudara jika saudara memberikan hidup
kepadaNya."Kita mungkin merasa membutuhkan waktu untuk memimpin
seseorang kepada Kristus. Kita mungkin memperkenalkan mereka
kepada Kristus, menolong mereka berdoa dengan doa pertobatan dan
mengambil keputusan, serta menerima kristus dalam kehidupan mereka
melalui iman.
Ingatlah bahwa kesaksian pribadi kita adalah alat yang terbaik untuk
membagikan kebenaran rohani. Kita mengetahui pengalaman pribadi kita
sendiri daripada mengetahui hal yang lain. Kita dapat menguasai
percakapan dengan lebih baik.
Perlu diingat pula bahwa seseorang yang memiliki pengalaman pribadi
lebih baik daripada orang yang mempunyai teori atau pendapat. Tidak
seorangpun dapat menentang apa yang kita alami. Apapun yang mereka
katakan, kita mengetahui apa yang terjadi pada diri kita sendiri dan
pengaruhnya terhadap kita.
Mengapa tidak mulai dari sekarang, secara cermat menuliskan
kesaksian pribadi kita sendiri. Lakukan ini seperti yang kami sarankan
dan gunakan tiga bagian. Tulislah dan baca kembali. Perbaiki dan
sempurnakan. Simpanlah dan bersiaplah untuk membagikannya kapan
saja dan dimana saja. Cara ini mungkin akan menjadi alat yang efektif
dalam penginjilan.
E. PENDEKATAN SECARA LANGSUNG.
Metode terakhir yang kami berikan adalah PENDEKATAN SECARA
LANGSUNG.
Mungkin contoh yang paling jelas dalam Alkitab adalah Filipus dalam Kisah
8:26-40. Dengan penuh kuasa dia memberitakan Injil di Samaria dan
61
membawa kebangunan rohani ditangannya, ketika Roh Kudus berbicara
secara langsung kepadanya (ayat 26) dan mengatakan kepadanya,
"Bangkit dan pergilah.ke selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem
ke Gaza," Filipus taat kepada pimpinan Roh Kudus dan bertemu dengan
pembesar dari Etiophia yang mengendarai kereta dan sedang membaca
kitab Yesaya. Hasil dari pertemuan itu bukan saja mereka diubahkan dan
dibaptis secara individu, namun dimungkinkan kebangunan itu meluas
sampai ke Etiophia.
Metode Memenangkan jiwa ini, hasilnya sangat efektif dan dapat mencapai
sampai jauh. Hal ini karena keseluruhan latihan untuk "Terbiasa" dengan
Roh Kudus. Oleh sebab itu sangat penting untuk menjadi mahir mendengar
dengan tenang, suara Roh Kudus yang ada di dalam hati kita.
Belajar untuk menerima dan mentaati suara Roh Kudus adalah penting bila
kita ingin menjadi murid yang baik dan dikhususkan dan bila kita ingin
berbuah-buah seperti yang Allah inginkan bagi kita.
Simulasi :
- Praktek bagaimana memperkenalkan Yesus kepada mereka yang belum
percaya.
62
Pelajaran 12
SOM GBI Lembah Pujian Denpasar
Kelas : Dasar II
TANGGUNG JAWAB ORANG KRISTEN DAN TUGAS-TUGASNYA
Ayat hafalan: Yohanes 1:12
Kita telah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan hidup
berkomitmen kepadaNya. "Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya
kuasa supaya menjadi anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam namaNya
orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula
secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah" (Yohanes
1:12,13).
Oleh karena kita mengambil keputusan menerima Yesus Kristus, Anak Allah
dan Roh Kudus, Allah memberikan kepada kita kehidupan baru, kehidupan
rohani dan kita menjadi anggota keluarga Allah. "Ketika kita berdoa,
berdoalah seperti ini, "Bapa kami yang ada di Sorga dikuduskanlah namaMu"
(Matius 6:9,10).
Menjadi seorang kristen itu lebih dari pada seorang yang beragama, yang
mengunjungi gereja, berdoa, membaca Alkitab atau buku-buku rohani,
melakukan hal-hal yang saleh...., bukan agama yang membuat seseorang
menjadi Kristen, tetapi karena persekutuan. Dosa memisahkan semua
manusia dan keturunannya dari Allah. Pertobatanlah yang mengubah pikiran
tentang diri kita sendiri dan Allah yaitu memimpin kepada perubahan tingkah
laku. Dengan mengaku kepada Allah atas segala dosa kita dan memiliki Iman
di dalam Yesus Kristus yang telah mati di Kalvari sebagai pengganti kita, telah
mengubur dosa kita supaya menjadi Juru Selamat, dan membawa
Pengampunan kepada Allah. Melalui kasih dan kemurahan Allah kita
diampuni, dibawa untuk mendekat kepada Allah, menjadi orang yang
dipelihara, dilindungi, disiapkan untuk rencanaNya dan diberkati. Catatlah
ayat-ayat Alkitab berikut ini :
• Yesaya 59:2 ; "Kejahatanmulah yang memisahkan engkau dari Allah".
• Roma 3:23 ; "Sebab semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan
kemuliaan Allah".
• Roma 6:23 ; "Sebab upah dosa adalah maut, tetapi kasih karunia Allah
adalah hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus Tuhan kita".
• Yesaya 53:6 ; "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita
mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadaNya
kejahatan kita sekalian".
• Yohanes 3:16 ; "Karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini sehingga
DIA mengaruniakan anakNya yang Tunggal supaya setiap orang yang
percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal".
• Kisah Para Rasul 17:30 ; "Sekarang Allah memberitakan kepada manusia,
bahwa dimana-mana semua mereka harus bertobat".
• Kisah Para Rasul 20:21 ; "Bertobatlah kepada Allah dan percaya kepada
63
Yesus Kristus Tuhan kita".
• Efesus 2:19 ; "Kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan
kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah".
Kelahiran kita secara alami oleh ayah dan ibu memberikan bentuk fisik dan
kehidupan individual. Kelahiran kita secara rohani oleh ROH KUDUS dan
FIRMAN TUHAN, melalui pengakuan, pertobatan dan oleh iman telah
membawa Kehidupan Allah masuk kedalam kehidupan pribadi kita dan kita
menjadi ciptaan baru.
Efesus 2:1 ; "Dan DIA memberi kehidupan kepada yang jatuh dalam
pelanggaran-pelanggaran dan dosa".
II Korintus 5:17 ; "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan
baru, yang lama sudah berlalu; sesungguhnya yang baru sudah datang".
Jadi kita telah menerima meterai kehidupan baru dari Allah, dengan kehidupan
yang penuh sukacita. Ketika Yesus membangkitkan gadis muda dari kematian.
DIA memerintahkan untuk memberikan dia makan. (Lukas 8:49-56).
Makanan memberikan kehidupan, pertumbuhan dan memberikan energi.
Bagaimana supaya kita dapat bertumbuh kuat dan bersemangat dalam
kehidupan rohani kita ?
JADILAH ORANG KRISTEN YANG MENJADIKAN ALKITAB SEBAGAI
MAKANAN.
Yeremia 15:16 mengatakan "FirmanMu aku menikmatiNya dan firmanMu
menjadi kegirangan bagiku dan hatiku bersukacita". Apakah yang dimaksud
dengan Firman Allah ? Yaitu dengan membaca dan memikirkan atau
merenungkan Firman Allah ini siang dan malam. Dan Allah berkata kepada
Yosua 1:8, "Janganlah engkau lupa memperkatakan Kitab Taurat ini tetapi
renungkanlah itu siang dan malam ....", Tuhan kemudian meneruskan dengan
mengatakan bahwa jalannya atau kehidupannya akan dibuat berkelimpahan dan
berhasil. Yesus berkata dalam Matius 4:4,"Manusia tidak hidup dari roti saja
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah".
Orang-orang yang normal ingin sehat. Firman Allah menyehatkan seluruh bagian
tubuh kita, bacalah Amsal 4:20-22. Dalam Mazmur 107:20 Tuhan
menyatakan,"Dia mengirimkan firmanNya dan disembuhkanNyalah mereka". Ada
lebih dari 30 ribu janji Allah dalam Alkitab. Bacalah II Korintus 1:20, "Sebab
semua janji Allah adalah Ya dan Amin bagi kemuliaanNya melalui kita". Klaimlah
bahwa janji Allah tersebut untuk kebutuhan kita, termasuk Yeremia 1:12,"AKU
akan siap sedia untuk melaksanakan firmanKu". Berapa kalikah kita harus
membaca Alkitab setiap hari ? Orang bijak berkata,"Tidak membaca Alkitab,
tidak sarapan, bukan sebagai hukum yang mengikat kita tetapi sebagai motto
yang mengingatkan kita.
JADILAH SEORANG YANG BERDOA
Setelah rasul Paulus mengunjungi orang-orang percaya di kota Damaskus, kita
membaca didalam Ef 1 : 16, "Ia sedang berdoa", ini adalah satu hal yang wajar
bagi seorang kristen untuk berdoa, untuk berbicara dengan Bapanya yang di
sorga, membawa pengucapan syukurnya, pujiannya kasihnya dan juga supaya
64
Allah mengetahui kebutuhannya, permasalahannya, dan untuk meminta
bimbingan dan pimpinan. Doa secara pribadi akan tetap menjaga hubungan kita
dengan Allah dalam persekutuan yang benar.
Alkitab dipenuhi dengan dorongan dan dukungan untuk berdoa dan Allah
berjanji akan menjawab doa kita, dalam Matius 7:7 "Mintalah maka akan
diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu
akan dibukakan bagimu", Yesus berkata "Manusia harus berdoa dengan tidak
jemu-jemu" [Lukas 18:1]. DIA sendiri ketika tinggal di bumi memberikan
teladan yang luarbiasa dalam berdoa, "Pagi-pagi benar waktu hari masih
gelap, DIA bangun dan pergi keluar, DIA pergi ketempat yang sunyi dan
berdoa disana" Markus 1:35, Lihat juga di Markus 6:46, Lukas 5:16 dan 6:12.
Berapa kalikah kita harus berdoa? Doa adalah satu sikap dari hati dan jiwa,
jadi kapanpun pikiran kita bebas, akan berputar seperti kompas mencari arah
magnetik utara untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Milikilah waktu khusus
dan tempat yang khusus untuk berdoa dimanapun yang memungkinkan.
Khususnya mulailah suatu hari dengan berdoa dan membaca Alkitab.
JADILAH PENYEMBAH YANG TERATUR BERSAMA YANG LAIN.
Kisah Para Rasul pasal 2 menceritakan tentang Gereja mula-mula.
Ayat 42 membicarakan tentang orang kristen yang pertama, "Dan mereka
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, dan dalam persekutuan. Dan mereka
selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa". Ini adalah satu contoh
yang penuh inspirasi. Mereka murid-murid yang belajar Alkitab dengan giat,
mereka menikmati pertemuan untuk bersekutu bersama-sama, mereka
mengingat ketika makan bersama Tuhan untuk memecahkan roti bersamasama, [lihat I Korintus 11:23-26], dan mereka berdoa bersama-sama. Bacalah
Ibrani 10:25 "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
ibadah". "Tuhanlah sebagai pelindung dalam keluarga" (Mazmur 68:6).
Seorang yang percaya kepada Firman Tuhan atau pemberita Injil, Gereja
adalah sebuah keluarga bagi orang-orang percaya didalam Kristus, untuk
bertumbuh bersama, melayani bersama, saling membagi, menyembah,
memberikan pertolongan dan dorongan satu dengan yang lain supaya
bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus. Disamping itu juga membagikan
sukacita dan kemenangan kita, berkat-berkat yang indah dan dorongan dalam
waktu keputusasaan, diserang, sakit hati dan masalah-masalah yang lainnya,
untuk saling memperhatikan, berdoa bersama dengan orang-orang percaya
yang lainnya untuk membagikan beban kita.
Berapa kalikah kita harus pergi ke Gereja? Sesering mungkin, ingat kita pergi
untuk memberi sama seperti kita menerima.
JADILAH SEORANG PERCAYA YANG DIBAPTIS
Baptisan dalam Perjanjian Baru selalu diterapkan kepada mereka yang sudah
percaya (Markus 16:16), bertobat (Kisah Rasul 2:38), menerima Firman Allah
(Kisah Rasul 2:41) dan taat kepada Firman Tuhan Yesus (Matius 28:19).
"Pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu, baptislah mereka dalam Nama
65
Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus". Oleh karena itu keputusan yang tepat
adalah bagi mereka yang mentaati apa yang dikatakan oleh Alkitab.
Bagaimana caranya jemaat dalam masa Perjanjian Baru di baptis? Dengan
satu cara yaitu ditenggelamkan di dalam air didalam nama Bapa, Putra dan
Roh Kudus. Tiga pribadi inilah yang menyatakannya dalam Firman Tuhan.
Roma 6:3-5 menunjukkan bahwa baptisan air adalah satu bentuk atau
gambaran dari pengalaman rohani yaitu dikuburkan dan dibangkitkan
bersama Kristus.
Kapan orang percaya harus dibaptis? Segera setelah kita menerima Kristus
sebagai Tuhan (Kisah Para Rasul 2:41; 10:47-48).
JADILAH SEORANG PERCAYA YANG DIPENUHI ROH
Tidak seorangpun dapat hidup dalam kekristenannya dengan menggunakan
kekuatannya sendiri, sebab Allah tidak pernah merencanakan cara yang seperti
itu, ini suatu usaha yang mustahil. Allah yang membuat ketetapan supaya orang
percaya dipenuhi Roh Kudus untuk menguatkannya, dipenuhi dalam hidup
kekristenannya dan diberi kuasa supaya berbuah, serta efektif dalam melayani
Kristus.
Sebelum Tuhan Yesus meninggalkan bumi dan kembali ke sorga, DIA
menjanjikan seorang Penolong yang lain untuk mengambil alih kehadiran
fisikNya. Roh Kudus akan datang dan menjadikan fisik orang percaya sebagai
BaitNya (I Korintus 6:19), "Dipenuhi oleh Roh Kudus" (Efesus 5:18), ini
perintah yang sama untuk dilakukan seperti Baptisan Air.
Tuhan Yesus memerintahkan murid-muridNya untuk dibaptis atau dipenuhi
Roh sebelum mereka pergi melayani (Lukas 24:49; Kisah Para Rasul 1:8). Ini
terjadi pada hari Pentakosta, Kisah Para Rasul 2, saat Roh Kudus tercurah
dan memenuhi jiwa-jiwa yang haus, mereka mulai berbicara dalam bahasa
lidah yang tidak pernah mereka pelajari, dibawah kuasa Roh Kudus. Lihat
juga pada Kisah Para Rasul 10:44-48; Kisah Rasul 19:5-6. Siapakah yang
membaptis dengan Roh Kudus? Tuhan Yesus sebagai Pembaptis. Seorang
Pendeta atau orang percaya yang lain membaptis kita dengan air tetapi hanya
Tuhan Yesus yang dapat memenuhi kita dengan Roh Kudus (Matius 3:11;
Lukas 3:16).
Yesus mengundang kita untuk datang kepadaNya dan oleh iman mereguk Roh
Kudus, Yohanes 7:37-38.
Setiap orang percaya dapat menerima kepenuhan Roh Kudus atau menerima
baptisan Roh Kudus [Kis. Rasul 2:38-39] dan kepenuhan Roh Kudus secara
terus menerus [Efesus 5:18], yang mana kata kerja "dipenuhi" merupakan
bentuk waktu sekarang, menandakan satu peristiwa yang dipenuhi oleh Roh
Kudus dari dalam sampai menutupi, membungkus kita yaitu mengalami
kepenuhan secara terus-menerus.
JADILAH SEORANG PEMBERI BUKAN PENERIMA.
66
Uang membawa peranan yang penting dalam segala macam aspek dan kegiatan
dalam pekerjaan Tuhan, melalui gereja Allah yang memberkati dan
mendayagunakan orang-orangNya untuk memanfaatkan kebutuhan akan
keuangan ini bagi pekerjaanNya. Memberi merupakan bagian yang penting
dalam penyembahan dan pelayanan kita dan sebagai sarana untuk menerima
berkatNya. Sebab itu mengapa Allah banyak kali berkata bukan hanya
mempersembahkan diri kita tetapi juga memberikan harta kita bagi
pekerjaanNya. "Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita" [II
Korintus 9:7]. Berapa banyak kita harus memberi ?
Dalam Perjanjian Lama orang-orang Israel memberi perpuluhan yang
merupakan ketetapan hukum Tuhan, Maleakhi 3:8-10. Baca I Korintus 16:2
"Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing
memberi sebagaimana Allah telah memenuhi kamu". Pada setiap minggu
pertama orang-orang Kristen berkumpul untuk merayakan Perjamuan Kudus,
mendengarkan Firman Tuhan dan menikmati penyembahan raya [Kisah Rasul
20:7] dan disini mereka membawa persembahan bagi pekerjaan Tuhan.
Walaupun banyak, tindakan iman untuk memberi secara bebas kepada Tuhan;
tetapi perhatikan janjiNya dalam Lukas 6:38, "Berilah dan kamu akan diberi; satu
takaran yang baik, yang dipadatkan, digoncangkan dan yang tumpah keluar
akan dicurahkan kedalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukurkan kepadamu".
TERBUKALAH KEPADA TUHAN.
Jangan mencoba untuk menyembunyikan kesalahan. Setiap orang percaya akan
mengalami kegagalan setiap saat. Tuhan merindukan kita terbuka dan jujur.
"Jika kita mengaku dosa kita maka DIA setia dan adil, sehingga DIA akan
mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan". I Yohanes
1:9 ini dituliskan bagi orang-orang Kristen. Tetaplah mendekat kepada Tuhan.
Dosa itu seperti kabut yang menutupi sinar matahari diatas kita. Apabila kita
langsung mengaku dan memohon pengampunanNya maka Allah akan
mengampuni dan kabut akan dipindahkan.
JADILAH SEORANG PERCAYA YANG BERSAKSI.
Orang kristen bersaksi dengan mulut dan kehidupannya dengan keberadaan kita
dan dengan apa yang kita kerjakan dan kita katakan. Banyak yang telah
dimenangkan di dalam Iman kepada Kristus oleh kesaksian dan pelayanan
pribadi orang percaya. Sekali lagi ketika orang-orang kristen mula-mula terceraiberai dari Yerusalem oleh karena penganiayaan "pergi kemana saja
memberitakan injil" [Kisah rasul 8:4], Dengan sarana ini Injil disebarkan dan
orang-orang kristen jumlahnya semakin bertambah. Mari kita memohon dan
berharap kepada Tuhan untuk menggunakan cara yang dilakukan oleh orang
Kristen mula-mula.
JADILAH SEORANG PERCAYA YANG PENUH IMAN. (Kis.Rasul 6:8).
Perjanjian Lama menggunakan kata untuk iman atau keyakinan dengan kata
'percaya' sebanyak lebih dari 150 kali. Kitab Ibrani bab 11 menulis tentang orangorang yang beriman kepada Tuhan. Kehidupan orang Kristen adalah kehidupan
67
dalam iman dan mempercayai Allah. Yesus selalu menaruh perhatian dan
memberi tanggapan tentang iman. "Jadilah kepadamu menurut imanmu" DIA
menyatakannya dalam Matius 9:29. Seorang Percaya berkata "Saya berdoa
menurut iman dan membuka Alkitabku dan membacanya, 'iman datang dari
pendengaran dan dengan mendengar firman Allah', saya mulai membaca dan
imanku bertumbuh sejak saat itu". (Roma 10:17).
JADILAH SEORANG PERCAYA YANG BERPENGHARAPAN.
Berkat Pengharapan yang Allah persiapkan sebelumnya bagi semua orang
percaya di dalam Yesus Kristus adalah kedatanganNya sendiri ke bumi untuk
membawa orang-orangNya kepada DIA sendiri. Pada kedatanganNya yang
pertama oleh anugerah dan kemurahan Allah, Yesus Kristus menebus dosa
manusia. Pada kedatanganNya yang kedua DIA akan menerima semua orang
yang telah diselamatkan oleh penebusan dan iman di dalam DIA, yang disebut
sebagai mempelaiNya, GerejaNya. "Demikian pula Kristus hanya satu kali saja
mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu IA
akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk
menganugerahkan keselamatan bagi mereka yang menantikan DIA" Ibrani 9:28.
Janji ini juga disampaikan oleh malaikat-malaikat"...Yesus yang terangkat ke
surga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama seperti
kamu melihat DIA naik ke surga". Kisah Rasul 1:10-11. Dan oleh Tuhan sendiri,
"Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya ditempat
dimana AKU berada, kamupun berada" Yohanes 14:3.
Pengharapan yang indah ini dipersiapkan bagi mereka yang sedang
menantikanNya dan bagi gereja yang dalam aniaya, hal ini disebutkan
sebanyak 300 kali dalam kitab Perjanjian Baru. "Demikianlah kita akan
selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan" I Tesalonika 4:17.
KITA AKAN MENERIMA UPAHNYA.
Seperti dikatakan Rasul Paulus, kita melayani Tuhan bukan karena upah tetapi
karena kita mengasihiNya dan untuk setiap orang, sebab bagi merekalah DIA
mati. Tetapi Alkitab menjelaskan bahwa Allah memberi upah bagi pelayan yang
setia. "Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti,
bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua
sudah mati" (II Korintus 5:14).
Keselamatan adalah suatu pemberian, Yohanes 10:28, Efesus 2:8. Upah
didapatkan I Korintus 3:11-15, II Korintus 5:10. Pada pasal terakhir dalam
[Wahyu 22:12] kita baca "Sesungguhnya AKU datang segera dan AKU
membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut
perbuatannya". Jadi kita ditantang dan diilhami untuk berkorban melayani Tuhan
dan GerejaNya.
PERKATAAN YANG MENGUATKAN.
Tujuan Tuhan bagi orang kristen adalah segambar dengan Kristus [II Korintus
68
3:18] oleh sebab itu Rasul Paulus bekerja dan berdoa dengan segala
kekuatannya [Kolose 1:28-29]. Allah tetap sabar dan mengasihi, bekerja dalam
kita untuk memulihkan kita yang dirusakkan oleh dosa sesuai dengan
gambarNya. Roh Kudus memiliki banyak pelayanan, satu diantaranya adalah
mengajar. Yohanes 14:26. DIAlah pengajar yang Agung. Selain itu kita juga
mengakui menerima beberapa macam pelayan yang melayani Allah dalam
Gereja [lihat Efesus 4:4, Roma 12:6-8, I Korintus 12:28-31], semuanya
bergantung pada Roh Kudus untuk mengajar dan memimpin kita.
Jangan takut akan pencobaan yang mengakibatkan dosa yang dialami oleh
semua orang kristen. Bergantunglah kepada firman Allah dan janjiNya
"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan yang
biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena
itu IA tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada
waktu kamu dicobai IA akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga
kamu dapat menanggungnya"
[I Korintus 10:13, lihat juga pada Yakubus 1:12-15].
Kasih adalah kuasa yang paling besar di dunia ini. Jadi carilah, berdoalah
supaya kita dipenuhi setiap hari oleh kasih Allah. Rahasianya adalah tetap
memelihara kepenuhan/urapan Roh Kudus "Kasih Tuhan telah dicurahkan
dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" [Roma
5:5], "Sebab Allah tidak memberikan roh ketakutan tetapi roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" ( 2 Timotius 1:7 ).
"Sekarang tinggal ketiga hal ini yaitu iman, pengharapan dan kasih tetapi yang
paling besar diantaranya adalah kasih" 1 Korintus 13:13. Ini disebabkan oleh
kelebihan-kelebihan kasih itu, baca 1 Korintus 13:4-8.
Ingatlah bahwa Allah telah memberi kita kuasa, otoritas dan kemenangan atas
iblis dan setan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
"Sesungguhnya AKU telah memberikan otoritas kepadamu untuk menginjak ular,
kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh sehingga tidak akan
ada yang membahayakan kamu" [Lukas 10:19].
"Oleh karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis, maka ia akan lari
dari padamu" [Yakobus 4:7].
"Dalam namaKU mereka akan mengusir setan-setan" [Markus 16:17].
"Sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di
dalam dunia" [1 Yohanes 4:4].
Keputusasaan adalah senjata andalan iblis yang dipakai untuk menyerang
orang-orang Kristen. Jangan memberi kesempatan roh ini untuk masuk" Jika
Allah di pihak kita siapakah yang berani melawan kita ? (Roma 8:31).
Apabila kita dengan setia menanamkan apa yang telah kita baca dan
melakukannya, kita akan bertumbuh dengan kuat dan bersinar terang menjadi
orang-orang kristen yang berbuah bagi kemuliaan Allah.
BAGAIMANA MENJADI ANAK ALLAH yang artinya:
"....berilah dirimu didamaikan dengan Allah" (II Korintus 5:20).
Supaya dosa-dosamu diampuni (Kisak Rasul 2:38).
Dilahirkan kembali untuk menerima kehidupan baru, kehidupan rohani dari Allah
[yang hilang karena dosa].
69
Allah adalah sumber kehidupan, dan hanya Dialah yang dapat menciptakan
kehidupan rohani didalam kita (Yohanes 3:3-38).
Supaya menjadi anggota keluarga Allah, mengenal Allah sebagai Bapa kita yang
di surga (Matius 6:6-13). Untuk menjadi pelayan Allah menjadi murid Yesus
Kristus dengan jaminan bahwa kita mendapat Hidup yang Kekal (Matius 4:10,
28:19-20, Yohanes 3:36).
Allah mengasihi kita dan merindukan supaya kita mengenal DIA sebagai
Pencipta bumi dan segala isinya Kejadian 1:1, "Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi".
Dosa adalah ketidaktaatan terhadap Allah yang nampak pada setiap tingkah laku
kehidupan manusia yang menghasilkan kesedihan yang dalam dan penderitaan.
Roma 3:23 mengatakan, "Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah".
Karena kasihNya kepada manusia untuk menyelamatkan kita dari hukuman
kekal. Allah sendiri menebus hukuman bagi dosa manusia. Manusia yang jatuh
dalam dosa tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Tuhan Yesus Kristus yang
memiliki banyak nama adalah Allah dalam bentuk manusia; Matius 1:23,
"Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki dan mereka akan menamakan DIA Imanuel, yang berarti Allah
menyertai".
Tuhan Yesus telah lahir, hidup, mati dan bangkit kembali di tanah Israel (Matius
2:1).
Pada kayu Salib di Yerusalem dimana Yesus dihukum mati, DIA menebus dosa
dan hukuman semua manusia. Yesaya 53:5-6 menyatakan "Tetapi IA tertikam
oleh karena pemberontakan kita, DIA diremukkan oleh karena kejahatan kita,
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya dan
oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh".
"Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya
sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadaNya kejahatan kita sekalian".
APA YANG HARUS KITA KERJAKAN.
MENGAKUI DOSA, bertobat, berbalik dari dosa dan meminta pengampunanNya.
I Yohanes 1:9, "Jika kita mengakui dosa kita, DIA setia dan adil sehingga DIA
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kesalahan".
I Yohanes 1:7. "Darah Yesus Kristus, AnakNya menyucikan kita daripada segala
dosa".
TERIMALAH Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan, Yohanes 1:12
"Tetapi semua yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya".
Berdoalah dengan doa seperti ini didalam hatimu.
"Yesus Kristus yang terkasih, aku datang kepadaMu sekarang untuk
memberikan diriku sepenuhnya kepadaMu. Aku mengakui bahwa aku adalah
orang yang berdosa dan aku bertobat dari semua dosaku dan meninggalkannya.
Aku datang untuk memohon pengampunanMu. Aku percaya bahwa Engkau mati
bagi dosa-dosaku di Kayu Salib dan aku menerima Engkau sekarang sebagai
Juru Selamat pribadi dan Tuhanku. Terima kasih sebab Engkau menerimaku dan
menjadikan aku milikMu. Kuatkan aku untuk tetap setia dan hidup bagiMu setiap
70
hari. Dalam namaMu aku berdoa, Amin".
Bersukacitalah dan bersyukur pada Tuhan Yesus Kristus bahwa DIA
menerima kita. Yohanes 6:37 "barang siapa yang datang kepadaKu tidak
akan Kubuang".
Simulasi:
- Menyuruh siswa SOM untuk menulis gambaran mereka tentang orang
kristen.
- Tugas-tugas apa yang pernah siswa SOM lakukan sebagai orang kristen.
71
REFERENSI BUKU
01. Gerald Rowlands, Church Planting Institute, International
Christian Mission Inc. Singapore
02. Ralph Mahoney, The Sherpherd’s Staff (Tongkat Gembala)
03. Amderson, Neil T. Siapa anda sesungguhnya , Penerbit Lembaga
Literatur Babtis, Bandung 1999.
04. Louis C Edwin, Kemuliaan di balik Virginitas, Penerbit Metanoia
1998
05. White Joe, Jangan terkecoh, Penerbit Fokus Pada Keluarga 1996
72
Download