Pelajaran 1 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II KARAKTER KRISTEN - TEMPERAMEN Ayat hafalan: Amsal 27:17 PENGERTIAN KARAKTER Karakter kita pada dasarnya adalah gabungan dari sifat-sifat yang dibawa sejak lahir ditambah pengalaman hidup kita (didikan orang tua, sekolah dan peristiwa – peristiwa yang terjadi dalam hidup kita termasuk kebiasaan-kebiasaan kita). “Taburlah gagasan, tuailah perbuatan;Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan; Taburlah kebiasaan tuailah karakter; Taburlah karakter, tuailah nasib,” TEMPERAMEN DASAR I. PENDAHULUAN Temperamen adalah kombinasi pembawaan yang kita warisi dari orang tua kita, yang menjadi ciri-ciri, dan sifat-sifat dasar lahiriah kita. Temperamen dasar adalah : Sifat batin yang mempunyai pengaruh besar pada perbuatan, pemikiran, perasaan. II. TEMPERAMEN DASAR Ada beberapa manfaat untuk seseorang dalam mengerti temperamennya, antara lain : 1. Seorang yang telah mengerti temperamennya, diharapkan dapat menerima diri sendiri dengan penuh ucapan syukur kepada Allah dan juga dapat menerima orang lain sebagaimana adanya. 2. Dapat menghargai Allah sebagai pencipta yang Agung. 3. Dapat merasakan kuasa Allah dalam setiap kelemahan dan keterbatasannya. 4. Dengan mengerti temperamen dasar seseorang, kita dapat memakainya sebagai strategi dalam penginjilan. Sekalipun sudah disebut sebagai pelayan-pelayan Kristus, tetapi kita ini adalah manusia yang masih terdiri dari berbagai macam sifat-sifat dasar. Dan sifat-sifat dasar (temperamen dasar) tersebut dapat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu: Melankholik, Kholerik, phlegmatik, sanguin. Didalam setiap temperamen itu ada kelemahan dan kelebihannya, tetapi kalau seseorang mempunyai hubungan dekat dengan Kristus, maka temperamen dasar itu tidak tampak lagi. Secara umum temperamen dasar dari pria dan wanita agak berbeda dalam beberapa hal, misalnya : -Cara berpikir Pria sering berpikir secara menyeluruh, sedangkan wanita secara terperinci (detail) 1 -Perasaan - pikiran Pria menonjolkan pikirannya tetapi wanita lebih menonjolkan perasaannya. Dan bagaimana dengan melankholik, kholerik, phlegmatik dan sanguin itu sendiri ? Apa saja yang terdapat didalamnya ?. Marilah kita tinjau sekarang tentang temperamen dasar tersebut. Temperamen dasar 1 MELANCHOLIK KELEMAHANNYA KELEBIHANNYA PERGOLAKAN PERASAAN / EMOSI 1. Pemurung 1. Dapat memberi respon terhadap perasaan orang lain. 2. Pesimis, selalu melihat yang negatif 2. Sensitif dan kaya dalam perasaan. 3. Cendrung menghukum diri sendiri 3. Menghargai keindahan, musik, seni 4. Selalu kuatir akan kesehatannya 4. berpikir mendalam dan analitis 5. Intropeksinya kadang-kadang menganggu diri sendiri (berlebihan). 6. Mudah depresi. HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN 1. Kritis terhadap kekurangan orang. 2. Menuntut kesempurnaan menurut ukurannya sendiri 3. Takut terhadap apa yang dikatakan orang lain tentang dirinya. 4. Selalu curiga terhadap orang lain 1. Berhati-hati memilih teman 2. Sensitif kepada kebutuhan orang lain. 3. Setia dan rela berkorban 4. Pengertian yang mendalam bagi keadaan orang lain 5. Dapat dijadikan andalan 5. Mudah tersinggung 6. Pemarah, kadang-kadang tidak dapat terkendali karena kebencian. 7. Pendendam 8. Sukar jadi teman. 2 AKTIFITAS / KEGIATAN 1. Sukar mengambil keputusan 1. Perfectionismengusahakan yang terbaik 2. Teoritis kurang praktis 2. Bekerja secara sistimatis dan analitis (tidak melompatlompat) 3. Kurang sabar- cepat ingin mulai proyek baru 3. Disiplin pribadinya baik pekerjaannya selalu beres 4. Terlalu banyak analisa, banyak kekecewaan, 4. Kreatif dalam berpikir tidak berani maju 5. Menuntut pengorbanan terbesar 5. Perhatiannya menyeluruh 6. Mudah lelah 6. Banyak bakatnya, tapi juga tahu kemampuannya. Contoh Alkitab : MUSA Kisah Para Rasul 7:22 - berbakat, kemampuan meminpin 2 juta orang Israel sebagai hakim, nabi dan perantara. Keluaran 18:17, 18 - Perfectionis - Tuhan serahi pembangunan kemah suci. Keluaran 14, 16, 17 - Setia Bilangan 11: 10-15 - Depresi - “mati saja” keluaran 16:20; 32:19 - Bilangan 20 :3-5, 9-12 - kemarahan yang ditahan Keluaran 3:10,11; 3:18; 4:1 (bandingkan 2:11-15) ; 4:10-12; 4:13 -selalu kuatir, memperkecil kemampuan diri sendiri. KEBUTUHANNYA 1. Mengembangkan sifat yang berterima kasih (I Tes 5:16-18) 2. Mengalahkan sifat kritisnya 3. Melatih diri supaya lepas dari “keterikatan” pada diri sendiri. 4. Melibatkan diri dalam kegiatan kasih, supaya dapat melepaskan diri dari pemusatan pada diri sendiri. Temperamen dasar 2 KHOLERIK KELEMAHANNYA KELEBIHANNYA KESEIMBANGAN EMOSI 1.Kejam - cepat marah 1. Percaya kepada diri sendiri cepat mengambil keputusan. 2. Kurang berpikir matang 2. Berkemauan keras punya pendirian 3. Tidak sensitif - seolah-olah tdk berperasaan 3. Optimis - berpikir positif 4. Kurang menghargai keindahan / seni 4. Berani - tidak kenal takut 3 5. Kasar - tidak simpatik 6. Sadis - kejam dalam tindakan 7. Tidak senang dengan orang yang menangis/ cengeng. HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN 1. Kurang kasih 1. Tidak mudah patah semangat 2. Mengambil keputusan untuk orang lain 2. Tidak menuntut orang lain melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya 3. Menguasai kelompok 3. Peminpin yang kuat 4. Bertindak seperti “bos” 4. Hakim yang baik 5. “Memakai” orang lain untuk kepentingan/ 5. Penggerak orang - Agitator keuntungan dirinya sendiri 6. Sukar mengampuni dan pendendam 6. Tidak dikalahkan oleh keadaan 7. Obyektif tujuan menjadi pusat pemikirannya tidak perduli perasaan orang lain 8. Kasar, kejam, sinis dan sebagainya. AKTIVITAS / KEGIATAN 1. Terlalu percaya pada diri 2. Banyak prasangka 3. Terlalu dikuasai oleh ide (terlalu banyak ide) 4. Bosan dengan yang kecil-kecil 5. Tidak bisa menganalisa 6. Memaksa orang lain untuk setuju dengan pendapatnya 7. Sukar bergembira 1. Organisator yang baik 2. Cepat mengambil keputusan 3. Cepat dan berani dalam keadaankeadaan darurat 4. Cepat berpikirnya cerdas 5. Kemampuannya besar untuk bergerak 6. Praktis 7. Mendorong orang untuk aktif 8. Waktunya hanya untuk rencana dan proyeknya. CONTOH ALKITAB : RASUL PAULUS Kisah Rasul 7:54; 9:1,2 - kejam I Korintus 9: 24-27 - berkemaun keras Kisah 20:22,23; 21:4; 21:11,14 - kepala batu Kisah 13:13; 15:39; 23:2,3 - pemarah, kaku. Kisah 20:33-35 - percaya pada diri sendiri (lih Kis 17: 34) Kisah 11:25,26; 13:13 - dinamis Kisah 16:8; 22:5; 26:27; 27:21-25 - berani Kisah 20:7 - Tidak perduli orang lain, asal tujuannya dicapai 4 KEBUTUHANNYA : 1. Menerima dan mengakui kekejamannya sebagai dosa 2. Waktu yang cukup banyak untuk berdiam diri dihadapan Tuhan 3. Melatih dan mengembangkan rasa sensitif terhadap kebutuhan orang lain 4. Belajar terbuka terhadap orang lain. Simulasi: - Menemukan temperamen masing-masing siswa 5 Pelajaran 2 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II Temperamen dasar 3 PHLEGMATIK KELEBIHANNYA KELEMAHANNYA KESEIMBANGAN PERASAAN/EMOSI 1. Kurang percaya kepada diri sendiri 1. Tenang dapat diandalkan 2. Jarang tertawa lepas 2. Sifat dasarnya baik - mudah jadi teman 3. Penakut, pesimis, selalu kuatir 3. Suka damai baik hati 4. Pasif, acuh-tak acuh - tidak perduli 5. Sukar berkompromi 6. Merasa selalu diri sendiri benar 7. Dingin HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN 1. Tidak mau melibatkan diri 1. Punya banyak teman 2. Mementingkan diri sendiri, kikir 2. Humor, menyenangkan 3. Acuh tak acuh, tidak anthusias 3. Stabil 4. Keras kepala 4. Setia 5. Sinis terhadap orang yang tidak disukainya 5. Diplomatis (suka mengejek dan mengganggu) 6. Tidak terlalu pemarah (menyeramkan kalau 6. Pendengar yang baik tidak mengenal dekat) 7. Sikapnya selalu lebih dari orang lain 7. Menyenangkan orang lain 8. Memberi nasehat kalau diminta. AKTIFITAS/KEGIATAN 1. Pengamat yang tenang - tidak mau ikut campur 1. Bekerja baik dibawah tekanan 2. Lamban - pemalas 2. Praktis 3. Enggan memimpin 3. Konservatif, kolot 4. Sukar didorong 4. Rapi dalam keteraturan pekerjaan 5. Sukar mengambil keputusan 5. Merencanakan sebelum bertindak 6. Menentang perubahan 6. Menjadi Stabilisator 7. Tidak mendorong orang lain (Discourage) 7. Dapat diandalkan 8. Menutup diri 6 CONTOH ALKITAB : ABRAHAM Kejadian 12:1,10 - Berhati-hati dalam tindakan , tidak mau ambil resiko Kejadian 13:8,9 - Suka berdamai Kejadian 14:17 - Setia Kejadian 14:14-16 - Dapat diandalkan Kejadian 16:2,3 - Pasif Kejadian 12:20;15:1 - Penakut, bohong KEBUTUHANNYA : 1. Mengalahkan sifat pasifnya 2. Belajar berkorban 3. Mengenali sifat penakutnya, mengakuinya sebagai dosa dan membereskannya 4. Menjadi anak Allah yang benar dengan standar Allah Temperamen dasar 4 SANGUIN KELEMAHANNYA KELEBIHANNYA KESTABILAN PERASAAN /EMOSI 1. Mudah menangis 1. Hangat, hidup 2. Emosi tidak dapat ditentukan 2. Punya kharisma 3. Tidak dapat diam 3. Banyak berbicara -tidak pernah kehilangan kata-kata 4. Melebih-lebihkan kebenaran 4. Tidak pernah kuatir tentang hari depan, hidup untuk hari ini 5. Kurang dalam pengendalian diri 5. Tukang cerita 6. seperti kanak-kanak 7. Pembohong, boros 8 Spontan (kadang-kadang marah) HUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN 1. Mendominir percakapan 1. Mudah berteman 2. Tidak punya pendirian - kemauannya lemah 2. Memperhatikan orang, cepat memberi respons 3. Mencari pujian, nama 3. Ramah tamah 4. Mudah berjanji, mudah melupakannya 4. Mudah minta maaf 5. Bicara terlalu banyak tentang dirinya sendiri 5. Simpatik, lemah-lembut 6. Terlalu banyak alasan/dalih 6. Membagi suka atau duka orang 7. Mudah bergaul, mudah melupakannya AKTIVITAS/KEGIATAN 1. Tidak terorganisir/ serabutan 2. Tidak dapat diandalkan - selalu terlambat 7 1. Kesan pertama baik 2. Hidup untuk sekarang- jarang jemu 3. Tidak berdisiplin 3. Mudah mulai dengan proyek banyak 4. Berbakat untuk menjaga orang sakit 4. Banyak buang waktu - pekerjaan terbengkalai 5. Banyak pekerjaan yang tidak selesai 6. Mudah tertarik perhatiannya 7. Mudah kehilangan sasaran CONTOH ALKITAB : RASUL PETRUS Matius 4:20 - Impulsif, tinggalkan jala Markus 1:29 - Tidak perduli orang lain (mertua sakit, undang orang) Matius 14:28,29 - Jalan diatas air Matius 17:1-13 - Impulsif, butuhnya sendiri Yohanes 18:10; Matius 26:51-53 - kurang pikir Yohanes 20:8 - Maju dulu Yohanes 21:1-11; Matius 16:13-20 - Tidak perduli tempat, apa yang terasa dikatakan Matius 16:22 - Egois Matius 26:33 (67,70) - Pembual KEBUTUHANNYA : 1. Melatih diri dengan disiplin pribadi supaya pekerjaan tidak setengah-setengah 2. Melatih diri dengan percakapan, supaya dapat dipercaya. Simulasi: - Menemukan temperamen masing-masing siswa - Berusaha saling memuji atas temperamen masing-masing siswa 8 Pelajaran 3 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II KARAKTER (SIFAT-SIFAT) YANG HARUS DIUBAHKAN SEPERTI KRISTUS Ayat hafalan: II Kor.3:18 Bagaimana sesungguhnya karakter Kristus ? Bagaimana kehidupanNya ? Kami ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan itu pada bagian ini. Pribadi Kristus sekarang ini berada di sebelah kanan Allah Bapa di surga. Namun Dia hadir dalam hidup kita oleh Roh KudusNya dan juga pada semua orang yang percaya kepadaNya. Engkau tidak lagi dikuasai oleh daging (keadaan berdosa yang lama). Roh Kudus tinggal (hidup) di dalam kamu (Roma 8:9). Bayi yang kecil mewarisi sifat alamiah dan karakter keluarga dari orang tuanya. Keadaan itu akan terus berkembang ketika anak itu bertumbuh. Ciri-ciri fisiknya akan segera nampak: Mata, kulit dan warna rambut. Sedangkan ukuran tulang dan tingginya akan membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk berkembang; Tetapi ciri-ciri keluarga sudah mulai nampak. Kadang-kadang kita berkata, “anak ini benar-benar gambaran / mirip orang tuanya. Demikian pula dalam keluarga Allah, kita menerima hidup Kristus dan kepribadianNya. Kita juga bertumbuh dalam kesetaraanNya. Ciri-ciri dan sifat dari kehidupanNya bertumbuh didalam kita ketika kita bertumbuh di dalam Dia. Inilah takdir Illahi kita - untuk menjadi seperti Yesus ! Pengharapan yang mulia ini ditulis dengan jelas didalam ayat: “ Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar (II Kor 3:18) Rasul Paulus menuliskan tentang kualitas kehidupan Kristus dengan kata-kata seperti: Buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan dan penguasaan diri” (Gal. 5:22-23) Buah Roh tersebut merupakan gambaran dari sifat Kristus yang indah. Setiap buah merupakan sifat yang khusus dari kehidupanNya dan suatu aspek dari keberadaanNya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari, bila cahaya putih dikenakan sebuah kaca prisma akan pecah menjadi warna-warna pelangi. Buah Roh adalah warna-warna pelangi dari hidup Kristus. Buah Roh berbicara mengenai aspek kehidupan Kristus yang indah. Oleh karena itu sebaiknya kita membuat garis besar dari buah Roh sebagai berikut: 1. Berkat-berkat di dalam a. Kasih b.Sukacita c. Damai sejahtera 9 2. Berkat-berkat yang keluar a. Kesabaran b. Kemurahan c. Kebaikan 3. Berkat-berkat keatas a. Kesetiaan b. Kelemah lembutan c. Penguasaan diri Setiap orang dapat melihat bahwa berkat-berkat tersebut diatas sesungguhnya berkaitan satu sama lain. Jika kita menjadi indah di dalam, kita juga akan indah bagi orang lain dan juga bagi Tuhan. Tampak dengan jelas bahwa Buah Roh merupakan berkat yang besar yang dapat kita miliki. Daftar diatas mencakup banyak karakter kehidupan Kristus yang penting. Paulus memberikan kesembilan ini sebagai contoh untuk kita pelajari. Kunci Kehidupan Yang Berbuah-buah Penting sekali bagi kita untuk memandang Buah Roh sebagai cara bagi kita untuk mengerti “bagaimanakah” karakter Kristus. Kristus tidak hanya penuh kasih; Dia itu kasih. Dia tidak hanya penuh sukacita; Dia itu sukacita. Dia tidak hanya penuh damai sejahtera; Dialah Damai sejahtera kita. Jika kita memiliki Kristus di dalam hati kita, kita akan memiliki kasih, sukacita dan damai sejahtera sebagaimana adanya Kristus. Oleh karena itu sebagai akibat dari apa yang kita punyai dan keberadaan kita di dalamNya, kitapun dapat menjadi penuh kasih sukacita dan damai sejahtera Mari kita mengambil buah sukacita sebagai contoh. Kita merasa sukacita apakah kita punyai atau tidak, karena kita memiliki Kristus di dalam hati kita. Ia berkata Ia tidak akan pernah meninggalkan atau mengabaikan kita demikian pula sukacitaNya. Luapan sukacita sesunggunya akan mengikuti iman kita. Ini adalah respon terhadap kenyataan secara rohani. Sukacita Tuhan adalah Tuhan itu sendiri ! Buah sukacita dapat dinyatakan dengan bermacam-macam cara. Kadang dengan meriah, bising dan bersemangat. Orang-orang mungkin akan bernyanyi, berteriak, menari dan tertawa. “Engkau telah mengubah dukacita (ratap)ku jadi tarian. Engkau telah mengubah kain kabungku menjadi sukacita. Hatiku bernyanyi bagimu dan tidak akan berdiam diri. O Tuhan, Allahku, aku akan bersyukur kepadaMu selama-lamanya” (Maz. 30:11-12) Pada kesempatan lain, sukacita Tuhan mengalir seperti sebuah sungai yang deras dan tenang. Bahkan dapat memberikan buah damai sejahtera, seperti sebuah warna dari pelangi yang berdekatan dengan warna yang lain. Kesulitan Menghasilkan Buah Yang Terbaik Kita akan melihat kebenaran yang lain mengenai Buah Roh. Buah Roh akan bertumbuh dalam diri seseorang yang mengalami masalah atau kesulitan dalam 10 kehidupan sehari-hari. Kita menghadapi banyak hal setiap hari berlawanan dengan kehidupan kita di dalam Kristus. Bukannya kita mengalami kasih, tetapi kita mengalami kebencian dan permusuhan. Bukannya kita mengalami sukacita, tetapi kita mengalami kesedihan, penderitaan dan dukacita. Bukannya kita mengalami damai sejahtera, tetapi kita mengalami tekanan, ketegangan, perselisihan dan perkelahian. Kekuatan-kekuatan gelap menyerang umat manusia, tempattempat dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam dunia ini. Kadang-kadang kita berharap kita dapat melarikan diri dari semuanya ini. Biasanya kita dapat, tetapi sekalipun kita dapat melakukannya belum tentu hal itu memberikan kelepasan seperti yang kita harapkan. Memang sebagian dari masalah itu adalah sebagai akibat dari sikap dan tindak tanduk kita. Tetapi Tuhan telah menyediakan sebuah jawaban. Kebanyakan dari masalahmasalah kita - di dalam atau di luar - disebabkan oleh kekuatan-kekuatan yang bertentangan dengan Buah Roh. Kita sebut kekuatan-kekuatan ini buah kedagingan (tabiat tubuh manusia yang berdosa) Buah Roh Kasih Sukacita Damai Kesabaran Kemurahan Kebaikan Kesetiaan Kelemah lembutan Penguasaan diri Buah Kedagingan Kebencian, egois, iri hati, dendam Kesedihan, dukacita, depresi, rasa kasihan pada diri sendiri Kekuatiran, ketakutan , perkelahian, konflik, ketegangan Tidak sabar, tergesa-gesa, lekas marah Kejam, kasar, keras, ambisius, canggung dalam pekerjaan Kejahatan, Kekerasan, amoral, pelit, rakus Ceroboh, tidak bisa dipercaya, tidak jujur, tidak setia Sombong, suka menghakimi Tidak mau patuh, tidak disiplin, kacau Yesus selalu menghasilkan Buah Kehidupan (Buah Roh). Setan selalu menghasilkan buah kematian (buah kedagingan). Kita memilih kepada siapa kita akan menyerah. Pada saat kita tertekan, kita seringkali digoda untuk bereaksi menuruti manusia lama kita yang berdosa. Jika demikian, berarti kita menyerah kepada kehendak yang salah. Hal ini hanya akan membawa awan kegelapan dan kematian atas kita. Malahan, semakin kita menyerah kepada kehendak daging, hal-hal yang lebih buruklah yang kita dapatkan. Pada waktunya, pembawaan yang mematikan ini akan meresap dalam sifat-sifat kita. Ketika hal ini terjadi, kita tampak dan bertindak lebih menyerupai iblis dari pada Tuhan. Gambaran yang paling menyedihkan di dunia adalah mengenai seorang Kristen yang kalah. Ia menyerupai kehidupan Iblis didalamnya, Tetapi Roh Allah benarbenar berduka. Sebagai akibatnya, kemuliaan Tuhan tidak lagi bersinar di 11 wajahnya melainkan hanya bayang-bayang saja yang nampak. Kisah ini akan berbeda dan sangat berbeda ! Masa-masa kesengsaraan dapat menjadi masa-masa pertumbuhan di dalam Kristus. Jika kita memandang hidup dan kuasa dari RohNya, kita dapat menjadi kuat pada saat kita lemah. Terang selalu mengalahkan kegelapan. Gelap tidak pernah menyingkirkan terang. Sebuah lilin dapat mengusir kegelapan dalam sebuah ruangan. Hal inipun terjadi dalam dunia Roh. Terang dari kasih Tuhan selalu dapat menyingkirkan bayang-bayang kegelapan dari ketakutan, kemarahan dan dukacita. Sesungguhnya Buah terbaik dari Roh Allah dapat bertumbuh di dalam masa-masa yang paling sulit. Pada titik kelemahan kita, Tuhan menyempurnakan kekuatanNya. KasihNya bertumbuh paling baik ketika kita berada di tempat yang tidak menyenangkan. Reaksi kita pada masa-masa buruk adalah dengan menyerang balik lewat kemarahan atau ketakutan. Tetapi Roh Kudus mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Ketika kita menyerah kepada Roh Kudus, kasih Allah bertumbuh dengan kuat di dalam hidup kita. Kita akan menjadi orang-orang Kristen yang lebih baik karakter kita menjadi lebih serupa dengan Yesus. KemuliaanNya tinggal di dalam kita, dan kita menjadi berkat bagi Tuhan, orang lain dan bahkan diri kita sendiri. Simulasi: - Menemukan karakter yang menonjol yang sudah dimiliki. 12 Pelajaran 4 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II HATI BAPA Ayat hafalan: I Tes.2:11 I. Definisi “hati” ialah “keberadaan yang paling dalam; bagian yang hakiki”. Hati Allah Bapa menggambarkan unsur dasar yang menandai siapa Dia. Melalui Firman-Nya dalam Alkitab, Yesus menggambarkan Allah sebagai Bapa yang penuh kemurahan, pengampunan, keramahan dan kasih sayang. Melalui kehidupan Yesus Kristus, Ia memperlihatkan sifat Bapa surgawi kita. II. Enam gambaran Bapa yang dirusak 1. Otoritas/Pengayoman Adakalanya seorang bapa tidak menjadi pelindung bagi anak-anaknya dengan baik tetapi justru melakukan tindak kekerasan dan penganiayaan kepada mereka. Sehingga anak-anak merasa tidak aman dan pribadinya menjadi labil. Allah memberi perintah ini: “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan” (Ef. 6:4). 2. Kepercayaan Sebagai anak mungkin Anda tidak pernah mengenal seorang bapa karena ia meninggal atau bercerai. Mungkin Anda dititipkan atau diasuh oleh orang lain demi karier orangtua. Kini, sebagai anak Allah, sulit bagi Anda untuk tidak meragukan kesetiaan-Nya. Anda tidak dapat menghapus kenangan masa kecil tentang janji-janji yang tidak dipenuhi dan saat Anda diabaikan. 3. Nilai-nilai Berapa orangtua meledak dalam kemarahan kepada anak-anaknya yang telah memecahkan (merusak) peralatan atau barang antik! Anak-anak terus diingatkan tentang pentingnya dan berharganya barang-barang. Mereka jarang mendengar kata-kata, “Aku mengasihimu lebih dari yang lain”. 4. Disiplin yang benar Anak-anak bertumbuh tanpa diberi disiplin oleh orang tua sehingga menjadi anak yang manja/liar. Sebaliknya ada yang memberi disiplin anaknya secara tidak wajar/berlebihan sehingga anaknya bertumbuh menjadi anak penakut atau justru menjadi pemberontak. 5. Komunikasi Seorang gadis mengatakan kepada saya bahwa ia tidak biasa berbicara kepada Allah. Ia merasa seakan-akan perkataannya membentur tembok batu. Ia belum pernah mendengar Allah menjawab doa-doanya. Ketika kami berdoa bersama, ia sadar bahwa ia melihat Allah sebagai ayahnya sendiri – seorang laki-laki yang baik dan jujur, tetapi sangat pendiam dan pemalu. Ia jarang sekali berbicara kepada anak-anaknya dan tidak pernah mengatakan bahwa ia mengasihi mereka. 13 6. Kasih yang bersyarat Kita hidup dalam masyarakat yang berorientasi pada prestasi. Banyak orangtua menyampaikan pesan jika Anda menjadi anggota tim sepak bola, jika Anda membawa pulang rapor sekolah yang bagus, jika Anda cantik, barulah Anda diterima dan dikasihi. Sehingga sukar bisa menerima kasih Allah Bapa yang tidak bersyarat. III. Kita mempunyai gambar tentang Bapa yang keliru karena: A. Gambaran yang kita peroleh dari bapa yang di rumah kurang baik, sehingga kehilangan bagian yang indah dari hubungan antara anak dengan bapa. B. Bapak yang meninggal sejak bayi lahir sehingga si anak mencari – cari gambar bapa. Atau keluarga yang cerai sehingga anak yang hidup dengan ibu tidak mendapat kasih dan perhatian dari bapanya, sehingga ia kehilangan figur seorang bapa. C. Iblis tidak menginginkan kita mengenal Bapa. Iblis mau merusak dan membinasakan manusia dengan cara mencegah manusia untuk mengenal kasih Bapa Sorga yang memberi kehidupan dan keselamatan. D. Melihat pemimpin-pemimpin kita. Misalnya guru-guru, bapak-bapak rohani, pendeta, yang tidak pernah bersikap rendah hati untuk mengakui kesalahan. Sehingga seorang anak mempunyai pandangan yang negatif terhadap otoritas (pemimpin) yang di atasnya. E. Gambar diri yang rusak Tidak bisa menerima dirinya sendiri apa adanya, menjadi seorang yang rendah diri, atau menjadi sombong. F. Karena penolakan terhadap anak sejak sebelum dilahirkan. Misalnya, Waktu hamil digugurkan tetapi tidak bisa. Anak yang demikian biasanya menjadi anak yang berpribadi tertutup dan cenderung merasa tertolak (curiga terhadap orang lain). IV. Akibat dari gambar Bapa yang keliru A. Tidak bisa mengenal dan mengasihi Allah dengan sempurna. Sukar untuk dapat memahami dan mengalami kasih Allah Bapa karena pengalaman masa lalunya menghambat dia untuk bersikap terbuka karena ia takut dilukai lagi. B. Tidak dapat mengasihi orang lain. (Yoh. 15 : 9 - 13) C. Tidak akan menuruti perintahNya. (Yoh. 14 : 7) D. Tidak dapat berdoa dengan intim kepada Bapa (Mat. 6 : 5 - 6) E. Tidak mengenali pekerjaan Bapa (sebagai sahabat Allah, Yoh. 15 : 15) V. Prinsip-prinsip Pemulihan Hati Bapa #. Langkah -langkah penyembuhan: A. Akuilah kebutuhan Anda untuk disembuhkan Bagi banyak orang ini bukan masalah. Tetapi jika kita terluka dan tidak mengakui bahwa kita mempunyai kebutuhan, maka jelas tidak ada tempat untuk kesembuhan atau pertolongan dalam hidup kita. Mengakui kita mempunyai 14 masalah bersikap jujur dan terbuka. Kalau ada dosa dalam hidup kita harus mengakui kepada Allah dan bertobat. B. Mau mengampuni dan melupakan perbuatan-perbuatan bapak jasmani yang lalu (yang menyakiti) Mengampuni bukanlah sekedar melupakan kesalahan yang dilakukan seseorang terhadap kita, juga bukan semacam perasaan rohani yang mistik. Mengampuni berarti memaafkan orang untuk kesalahan yang telah diperbuatnya. Mengampuni berarti menunjukkan kasih dan penerimaan meskipun disakiti. Mengampuni seringkali merupakan suatu proses dan bukan suatu tindakan “sekali jadi.” Kita terus mengampuni sampai rasa sakit itu hilang. Pengampunan Allah terhadap kita harus menjadi motivasi kita untuk mengampuni. Jika kita sukar mengampuni orang lain, coba pikirkan sejenak tentang seberapa banyak Dia telah mengampuni Anda. Dan minta Allah mencurahkan kasih-Nya kepada kita untuk dapat mengampuni orang itu. C. Belajar mengenal sifat-sifat Bapa Surgawi lewat : I. Menerima kasih Bapa Karena begitu besar kasih Allah (Bapa) akan dunia ini sehingga diberikan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yoh. 3:16). Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yoh. 1:12). Di dalam hidup kita ada kekosongan yang hanya dapat diisi oleh Allah sendiri. II.Melalui Firman-Nya dan persekutuan pribadi dengan-Nya Apakah kita mau menerima kasih Bapa? Luangkanlah waktu di hadirat-Nya. Kita bermandikan kasih-Nya ketika menghabiskan waktu bersama-Nya, dan memberi kepada-Nya. Apa yang dapat kita berikan kepada-Nya? Hormat, perhatian, pujian dan penyembahan. Selidikilah Alkitab dan garis-bawahi ayat-ayat yang bicara khusus tentang sifat dan karakter Allah. Jika kita lakukan ini setiap hari, kita akan semakin mengasihi Bapa. Kita akan merasakan kehadiran-Nya begitu dekat dan nyata dalam hidup kita. Ia sangat senang mengasihi anak-anak-Nya. III. Proses untuk pertumbuhan karakter kita Pusatkan perhatian kita pada Bapa surgawi; Dialah satu-satunya yang sanggup menyembuhkan kita secara total. Sering kali Ia melakukan-Nya melalui orang lain, tetapi Dialah sumbernya. Bapa surgawi kita tidak saja ingin membebaskan kita dari sakitnya luka-luka masa lalu. Ia juga rindu membawa kita ke dalam kedewasaan secara rohani maupun secara emosional dan proses ini memerlukan waktu dan ketekunan. VI. BEBERAPA SIFAT DAN KARAKTER ALLAH SEBAGAI: I. Pencipta: “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, ...Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.” (Kis. 17:28) II. Pemelihara: “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Mat. 7:11) 15 III. Kawan dan Penasehat: “Engkaulah kawanku sejak kecil!” (Yer. 3:4) “Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku.” (Maz. 73:24) IV. Korektor: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan,…karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak… Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran,…maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang…Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” (Ibr. 12:5-6, 8, 11) V. Penebus: “Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia…Sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anakanaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.” (Maz. 103:8, 12-13) VI. Penghibur: “Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami.” (2 Kor. 1:3-4) VII. Pembela dan Pembebas: “Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan: ‘Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.’ Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau…” (Maz. 91:1-3) VIII. Bapa: “Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anakanak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan, demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa” (2 Kor. 6:18) IX. Bapa bagi yang tidak berayah: “Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara.” (Maz. 68:6-7) X. Bapa yang mengasihi: “Sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.” (Yoh. 16:27) Simulasi: - Bagaimana menolong siswa yang memiliki gambar bapa yang buruk - Mendoakan dan berdoa untuk orangtua masing-masing siswa 16 Pelajaran 5 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II HATI NURANI YANG MURNI Ayat hafalan: II Kor.7:1 I. HATI NURANI Hati nurani disebut juga suara hati yang menjadi ukuran penghakiman moral atas suatu perbuatan yang dilakukan dengan sadar. Hati nurani dimiliki semua orang dan menjadi alat secara aktif menghargai sifat dan kehendak Allah. Hati nurani juga menempatkan manusia sebagai hakim atas dirinya sendiri. Seorang Indian pernah menggambarkan: “Hati nurani bagaikan benda segitiga dalam hatiku. Kalau aku berbuat salah, benda itu berputar dan sangat melukaiku. Tetapi kalau aku terus-menerus berbuat salah, benda itu berputar begitu cepat sehingga ujung-ujungnya menjadi tumpul sampai aku tidak terluka lagi.” Seorang dapat tinggal begitu lama dekat sampah yang menggunung sampai tidak terganggu lagi oleh baunya. Seseorang dapat juga hidup bertentangan dengan hati nuraninya dalam waktu yang lama sampai “cahaya kecil dalam hatinya” makin lama makin pudar dan akhirnya padam. Karena ia begitu lama menganggap suatu kewajiban enteng, sampai ia menjadi kebal. Rasul Paulus berbicara tentang hati nurani yang murni (1 Timotius 1:5), dan tentang para pendusta yang mempunyai hati nurani yang dicap dengan besi membara (1 Timotius 4:2). Manusia duniawi mengetahui baik dan jahat melalui (Kej. 3 : 1-6) Makan buah yang Tuhan larang untuk dimakan, karena lebih mendengar bujukan Iblis. Manusia menolak untuk memuliakan Allah, meskipun dalam diri mereka Allah menyatakan diri-Nya, akibatnya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap (Roma 1:20-21). Manusia rohani mengetahui baik dan jahat melalui (I Kor. 2 : 12-15) Roh Allah memberikan hikmat kepada manusia rohani untuk mengenal Allah dan dapat menilai segala sesuatu. Tidak menjadi serupa dengan dunia, tetapi berubah melalui pembaharuan budi kita sehingga dapat membedakan mana kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna (Roma 12:2). II. HATI NURANI YANG TIDAK MURNI A. Ciri-ciri I. Roma 2 : 15 Terjadi konflik dalam dirinya sendiri. II. Roma 2 : 1-3 Akan dihakimi dengan cara yang sama karena suka menghakimi orang lainnya. III. Yakobus 1 : 6-8 Orang yang mendua hati hidupnya tidak tenang, dia seperti gelombang laut. Hidup dalam kebimbangan dan tidak dapat apa-apa dari Tuhan. IV. Amsal 12 : 16 Mudah meledak emosinya dan tidak terkendali. V. Amsal 10 : 24 Apa yang ditakutkan orang fasik akan terjadi dan menimpa dirinya 17 B. Penyebab : 1. Pengajaran sesat 1 Tim. 4 : 1-2 Orang yang murtad karena mengikuti tipu daya roh-roh penyesat dan ajaran setan, hati nurani mereka diselar/ dicap dengan besi membara. 2. Akibat dosa yang belum diselesaikan, hati yang keras tidak mau bertobat. 3. Pelanggaran prinsip-prinsip Allah, memberontak kepada Allah, tidak mau menyembah kepada Allah, justru menyembah ilah lain, dan lebih menuruti hawa nafsunya dari pada mentaati Allah (Roma 1:18-32). III. MEMULIHKAN HATI NURANI A. Pemberesan dengan Allah I. Bertobat kepada Allah dan Percaya Yesus Aku akan memberi mereka suatu hati untuk mengenal Aku, yaitu bahwa Akulah Tuhan. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya (Yermia 24:7). Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka (Yehezkiel 11:19-20). Dan digenapi dalam Perjanjian Baru dalam Kristus: Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17). II. Kerendahan Hati Berdoa minta Allah menyelidiki dan mengenal hati kita dan mengenali pikiran-pikiran kita (Mazmur 139:23,24) Daud mau Allah terus mengoreksi hatinya dan meluruskan jalan bila salah. Minta Allah menguduskan dan memperbaharui batin (hati nurani) kita Jadikalah hatiku tahir, ya Allah dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh (Mazmur 51:12). III. Pemberesan dosa Bersihkan aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku akan menjadi lebih putih dari salju (Mazmur 51:9). IV. Hidup menurut pimpinan Roh Allah Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Supaya tuntutan hukuman Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh (Rm. 8:2,4) 18 Maka kita akan mempunyai hati nurani yang murni, pada saat kita hidup benar dan bertanggung jawab dalam Kristus sehingga tidak ada orang yang dapat memfitnah kita (1 Petrus 3:16). Paulus menasihati Timotius supaya tidak sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tidak ada putusnya, yang menyebabkan persoalan dan hidup tidak tertib. Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus (1 Timotius 1:4-5). B. Pemberesan dengan Sesama 1). Pemeriksaan dua arah 1. Apa yang saya lakukan untuk orang lain. 2. Apa pandangan orang lain terhadap diri saya. 2). Tolak pembelaan pikiran (Rom. 2 : 14-15) 1. “Itu sudah lama” 2. “Hanya masalah kecil” 3. “Segala sesuatu semakin baik kok” 4. ”Saya selalu sensitif orangnya” 5. “Tidak ada yang sempurna” 6. “Mereka tidak akan mengerti” 7. “Kalau dibereskan harganya terlalu mahal” 3). Pemberesan Beberapa petunjuk untuk dilakukan: 1. Langsung kepada yang bersangkutan (Jangan melalui surat ) 2. Pergunakan kata - kata yang tepat, jelas dan jujur serta penuh kerendahan hati. 3. Hindari detail - detail yang sensual (Mis. Daud dalam Maz. 51) 4. Bereskan mulai kasus yang paling berat. 5. Jangan libatkan orang lain dalam pengakuan 6. Bersiaplah menerima penolakan (Tidak bisa menerima atau belum menerima) 7. Bersiaplah bersaksi kalau diminta. IV. HASIL HATI NURANI YANG MURNI I. Keberanian untuk bersaksi (I Pet. 3 : 15 - 16) Hidup kudus dalam Kristus dan menjadikannya Tuhan, terus bersaksi dengan kasih dan hati nurani yang murni, sehingga orang-orang yang menfitnah menjadi malu karena salehnya hidup kita dalam Kristus. II. Kepekaan untuk mengambil keputusan (Ibr. 5 : 13 - 14) Memahami ajaran tentang kebenaran dan bertumbuh dewasa sehingga mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dan jahat. III. Memiliki iman yang tangguh (I Tim 1:18-19) Orang yang menolak hati nuraninya yang murni menjadi kandas imannya. Sebaliknya orang yang berjuang dengan iman dan hati nurani yang murni, dia akan dapat kuat dan berjuang dengan baik. 19 IV. Hidup bahagia karena diampuni dosanya (Maz. 32 : 1, 3-4) Orang yang tidak mengakui dosanya hidup tertekan dan menjadi lemah lesu. Tetapi waktu bertobat dan minta ampun kepada Tuhan maka hidupnya dipulihkan Tuhan sehingga menjadi berbahagia dan jiwanya murni kembali! IV. Hidup dengan tidak tertuduh Roma 2:14-15 Simulasi: - Praktek bagaimana memulihkan hati nurani 20 Pelajaran 6 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II GAMBAR DIRI Ayat hafalan: Amsal 23:7a I. ARTI GAMBAR DIRI Gambar diri : Apa yang dipikirkan (dibayangkan) mengenai dirinya demikian pribadi orang itu (Ams. 23 : 7). Pengertian Anda tentang siapa Anda sesungguhnya merupakan dasar yang penting bagi struktur kepercayan atau keyakinan Anda, penting untuk pola tingkah laku Anda sebagai orang Kristen. II. GAMBAR DIRI MANUSIA PERTAMA BAIK Waktu Allah menciptakan manusia pertama gambar diri mereka sangat baik. Itu nyata dari kehidupan jasmani Adam dalam keadaan yang baik dan sehat. Hidup secara rohani istilah “zoe” berarti jiwa dan roh kita berada dalam persatuan/persekutuan yang sempurna dengan Allah. Tiga kebutuhan dasar manusia dipenuhi Allah. 1. Berarti /Berharga – Kejadian 1:28 Manusia mempunyai tujuan ilahi, dari keberadaannya: untuk memerintah atas segala makhluk dan ciptaan lainnya di bumi. 2. Aman dan terjamin – Kejadian 1:29 dst Segala kebutuhan manusia sudah disediakan Allah, ia mempunyai banyak makanan untuk dirinya, dan juga banyak makanan untuk binatangbinatang yang diurusnya. 3. Dimiliki dan memiliki Kejadian 2:18 dst Perasaan dimiliki yang sesungguhnya diperoleh bukan saja dengan mengetahui bahwa kita ini milik Allah, tetapi juga dari rasa saling memiliki di antara kita. Allah menciptakan Hawa sehingga terbentuk persekutuan, suatu hubungan yang berarti, terbuka, dan bersifat timbal balik. III. PENYEBAB RUSAKNYA GAMBAR DIRI Kejadian pasal 3 mengisahkan kisah nyata yang memilukan tentang Adam dan Hawa yang kehilangan hubungannya dengan Allah karena dosa. Akibat jatuhnya manusia ke dalam dosa sangat tragis, terasa seketika itu juga dan meluas, mencemari setiap keturunan umat manusia. Akibat dari kejatuhan manusia: 1. Kematian Rohani Setelah Adam jatuh dalam dosa, akibatnya mati secara rohani. Persatuan mereka dengan Allah terputus dan mereka terpisah dari Allah. Sama seperti kita wewarisi kehidupan jasmani dari nenek moyang kita yang pertama, demikian juga kita mewarisi kematian rohani dari mereka Roma 5:12 2. Tidak Bisa Berpikir dengan Benar 21 Adam berusaha menyembunyikan diri di hadapan Allah yang Maha hadir dan Maha tahu. Persepsinya yang sudah tidak lagi tentang realitas mencerminkan apa yang dilukiskan tentang orang-orang yang tidak mengenal Allah: “Pikiran mereka sudah gelap. Mereka tidak mengenal kehidupan yang diberi oleh Allah, sebab mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan apa-apa tentang Allah. Mereka demikian, karena keras kepala” (Efesus 4:18, BIS). 3. Kebutuhan Dasar Manusia tidak Terpenuhi A. Penerimaan Menjadi Penolakan Penerimaan beralih menjadi penolakan: itulah sebabnya kita mempunyai kebutuhan untuk merasa diterima dan dimiliki. Dosa memisahkan manusia dari Allah akibatnya hubungan manusia dengan sesamanya juga terganggu, karena ada pertentangan di atara manusia. B. Ketidak bersalahan beralih menjadi perasaan bersalah dan perasaan malu; karena itu nilai diri kita perlu dipulihkan. Gambaran citra diri yang rendah sudah menjadi masalah manusia sejak jatuh ke dalam dosa. Masalah nilai diri adalah masalah identitas. C. Otoritas beralih menjadi kelemahan dan ketidakberdayaan; itulah sebabnya kita membutuhkan kekuatan dan pengendalian diri. Manusia berusaha dengan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam hal berkuasa atas diri mereka sendiri maupun orang lain. Segala sesuatu yang dilakukan untuk menyatakan kuasa merupakan usaha untuk membuktikan bahwa kita adalah tuan yang mengatur nasib kita sendiri. IV. KEKELIRUAN DALAM MENCARI IDENTITAS Suatu kekeliruan yang cenderung kita yakini sebagai suatu kebenaran. Kita keliru bila menyangka bahwa penampilan yang baik ditambah dengan kekaguman yang ditimbulkannya itu sama dengan seorang pribadi yang utuh. Wagner berkata: Sekuat apa pun kita berusaha, melalui penampilan, melalui segala sesuatu yang berhasil kita capai, atau melalui kedudukan social, untuk membuktikan diri bahwa ini orang yang berarti, kita selalu tidak mendapat kepuasan. Setinggi apa pun jati diri yang sudah kita capai, itu tahu-tahu runtuh di bawah tekanan yang timbul akibat penolakan, sikap bermusuhan, kritikan lawan, perasaan bersalah, ketakutan, atau kegelisahan. Seandainya penampilan, segala sesuatu yang berhasil kita capai, kedudukan sosial, dapat membuat seseorang merasa berarti, pasti Raja Salomo pun sudah mengalaminya. Karena ia sebagai raja di masa keemasan Israel, ia memiliki kekuasaan, kedudukan, harta milik, dan banyak wanita. Tetapi Allah memberi hikmat ekstra kepada Raja Salomo untuk menafsirkan keberhasilannya, ia memberi kesimpulan “Kesia-siaan belaka . . . segala sesuatu adalah sia-sia!” (Pengkhotbah 1:2). 22 Sumber Penilaian Gambar Diri I. Orang lain Pendapat dari orang lain khususnya orang yang mempunyai otoritas di atas kita, pengaruhnya sangat besar. Penyelidikan menunjukkan bahwa di dalam keluarga pada umumnya kata-kata positif dan negatif yang dicetuskan kepada seorang anak adalah satu banding sepuluh. Keadaan di lingkungan sekolah sedikit lebih baik; kata-kata positif dan negatif yang dicetuskan oleh guru-guru kepada murid-muridnya adalah satu banding tujuh. Jadi tidak heran kalau ada banyak anak yang bertumbuh menjadi besar dengan perasaan bahwa mereka adalah orang yang gagal. Karena pandangan tersebut tersalur setiap hari kepada anak-anak melalui tutur kata para guru dan orang tua. 2. Diri sendiri Penilaian diri sendiri dipengaruhi oleh kepribadian, pendidikan, lingkungan dan pengalaman hidupnya. Bisa salah, bisa juga benar tergantung bagaimana kita memandangnya, dipengaruhi oleh siapa. Seorang gadis Kristen yang dikuasai dan ditekan oleh roh jahat waktu ditanya, “Siapakah kamu?” Menjawab, “Saya kejahatan”. “Kamu bukan kejahatan. Bagaimana mungkin seorang anak Allah menjadi kejahatan? Apakah kamu memandang dirimu demikian?” Ia mengangguk. Mungkin ia pernah melakukan kejahatan. Namum ia menyamakan dirinya dengan kejahatan. Itu keliru sekali. Ia membiarkan tuduhan Iblis atas tingkah lakunya mempengaruhi pandangannya tentang identitas dirinya, bukannya membiarkan identitasnya – sebagai anak Allah di dalam Yesus Kristus – mempengaruhi tingkah lakunya. 3. Iblis Iblis suka menuduh dan mendakwa manusia termasuk orang percaya. Ia suka menipu dan mengintimidasi manusia agar mempunyai pandangan yang salah terhadap Allah dan tentang gambar diri seseorang sehingga orang itu mempunyai gambar diri yang rusak atau buruk. Iblis akan mencoba meyakinkan kita, bahwa kita orang yang tidak layak, yang tidak dapat diterima oleh Allah, orang yang tidak lepas dari dosa, dan yang tidak ada harganya di mata Allah. Karena tujuan Iblis mau menghancurkan dan membinasakan manusia. 4. Tuhan Peniliaan Allah tentang diri kita, Dia melihat hidup kita dalam diri Kristus siapakah yang sebenarnya. Untuk mempunyai pandangan yang benar tentang gambar diri, maka kita harus mengerti penyataan Allah tentang diri kita ini, percaya dan hidup seperti yang dikehendaki Allah. V. CARA PEMULIHAN I. Kehidupan Baru Dimulai Kelahiran Baru Kita harus dilahirkan kembali secara rohani (Yohanes 3:3). Pada saat kita dilahirkan kembali secara rohani, roh kita dipersatukan dengan Allah. Keadaan kita menjadi sama seperti Adam yang berada dalam persatuan dengan Allah sebelum ia jatuh ke dalam dosa. kita jadi hidup secara 23 rohani dan nama kita ditulis dalam kitab Kehidupan Anak Domba (Wahyu 21:27). II. Kehidupan Baru Mendatangkan Identitas Baru Penting sekali bagi kita untuk mengerti identitas kita di dalam Yesus Kristus kalau kita ingin berhasil dalam menjalani kehidupan Kristen kita. Setiap orang akan bertingkah laku menurut pandangannya tentang dirinya sendiri. Jika kita memandang diri kita sebagai seorang anak Allah yang hidup secara rohani di dalam Kristus, maka kita akan mulai menjalani kehidupan yang merdeka dan berkemenangan sebagaimana Kristus hidup. Selain pengetahuan tentang Allah, pengetahuan tentang siapa kita merupakan kebenaran yang paling penting yang dapat kita miliki. III. Kehidupan Baru Menghasilkan Sebutan Baru Daftar berikut ini secara rinci menyebutkan dalam bentuk orang pertama, siapa kita sesungguhnya di dalam Yesus Kristus. Ini adalah beberapa ciri Alkitabiah yang menggambarkan keadaan kita yang baru, yang tercipta pada waktu kita dilahirkan kembali secara rohani. Keadaan kita yang baru ini bukan sesuatu yang kita peroleh melalui usaha kita: tidak juga dapat kita beli. Ciri-ciri berikut ini sudah dijamin menjadi milik kita oleh firman Allah sebab melalui iman kepada Kristus, kita sudah dilahirkan kembali ke dalam keluarga umat Allah yang kudus. Siapakah Saya? Saya adalah garam dunia (Matius 5:13) Saya adalah terang dunia (Matius 5:14) Saya adalah anak Allah (Yohanes 1:12) Saya adalah ranting dari pokok anggur yang benar, sebuah saluran kehidupan Kristus (Yohanes 15:1,5). Saya adalah sahabat Kristus (Yohanes 15:15) Saya dipilih Kristus untuk berbuah (Yohanes 15:16) Saya adalah hamba kebenaran (Roma 6:18) Saya adalah anak Allah; Allah adalah Bapa secara rohani (Roma 8:14,15) Saya ahli waris bersama Kristus (Roma 8:17) Saya ini bait – tempat tinggal – Allah. Roh Allah dan kehidupan Allah ada di dalam saya (I Korintus 3:16, 6:19) Saya dipersatukan dengan Tuhan Yesus sehingga jadi satu roh (1 Korintus 6:17) Saya adalah anggota tubuh kristus (1 Korintus 12:27) Saya ini ciptaan baru (2 Korintus 5:17) Saya sudah diperdamaikan dengan Allah dan dipercaya untuk melaksanakan pelayanan pendamaian (2 Korintus 5:18,19) Saya ini orang kudus (Efesus 1:1) Saya ini anak terang dan bukan anak kegelapan (1 Tesalonika 5:5) Saya ini umat pilihan Allah, imamat rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri ( 1 Petrus 2:9,10) Saya dilahirkan dari Allah; si jahat – Iblis itu – tidak dapat menyentuh saya (1 Yohanes 5:18). 24 Karena kita berada di dalam Kristus, maka setiap ciri yang tadi disebutkan sepenuhnya berlaku bagi kita. Kita dapat membuat ciri-ciri itu lebih nyata dan lebih produktif di dalam kehidupan kita. Caranya: hanya dengan jalan memilih untuk mempercayai apa yang sudah dikatakan Allah mengenai diri kita. Ya, salah satu cara yang terbaik untuk membuat diri kita bertumbuh menjadi dewasa di dalam Kristus ialah senantiasa mengingatkan diri kita sendiri, siapa kita sesungguhnya di dalam Kristus. Jawaban Allah atas Gambar Diri yang Salah 1. Perangkap Penampilan Saya harus memenuhi standar-standar tertentu supaya saya merasa enak dengan diri saya sendiri. Akibatnya: takut gagal; perfeksionis; mengejar kesuksesan; memanipulasi orang lain demi demi kesuksesan; menarik diri dari resiko. Pembenaran berarti bahwa Allah bukan saja telah mengampuni saya dari dosa-dosa saya, tetapi juga telah memberikan kebenaran Kristus kepada saya. Karena pembenaran, saya mendapatkan kebenaran Kristus, dan oleh karena itu, saya sepenuhnya menyenangkan Bapa (Roma 5:1) 2. Gila Pengakuan Saya harus diakui (diterima) oleh orang-orang tertentu supaya merasa enak terhadap diri saya sendiri. Akibatnya: takut tertolak; berusaha menyenangkan orang lain dengan harga apa pun; sangat sensitive terhadap kritik; menarik diri dari orang lain untuk menghindari pencelaan (tidak diakui). Rekonsiliasi berarti bahwa meskipun saya dahulu bermusuhan dengan Allah dan terpisah dari-Nya, sekarang saya telah diampuni dan dibawa ke dalam hubungan yang intim dengan-Nya. Sebagai hasilnya, saya diterima penuh oleh Allah (Kolose 1:21-22). 3. Sikap Menyalahkan Orang Barang siapa yang gagal (termasuk diri sendiri) tidak layak dikasihi dan pantas dihukum. Takut dihukum; menghukum orang lain, karena kegagalan pribadi; menarik diri dari Allah dan orang lain; lari dari kegagalan. Pendamaian bearti bahwa kematian-Nya di kayu salib Kristus telah memenuhi murka Allah oleh karena itu saya dikasihi oleh Allah (1 Yohanes 4:9-11) 4. Rasa Malu Saya memang begini. Saya tidak bisa berubah. Saya tidak berpengharapan. Akibatnya: merasa malu, tidak berpengharapan, rendah diri pasif; kehilangan kreativitas; mengasingkan diri; menarik diri dari orang lain. Kelahiran Baru berarti saya adalah ciptaan baru di dalam Kristus (Yohanes 3:3-6). Simulasi: - Praktek bagaimana melayani orang yang memiliki poor self image (citra diri yang buruk), sehingga gambar dirinya dipulihkan 25 Pelajaran 7 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II OTORITAS Ayat hafalan: Kis.1:8 I. ARTI OTORITAS Kamus Webster mendaftarkan hal-hal berikut sebagai arti kata otoritas: I. Kuasa yang benar atau sah, hak untuk memberi perintah atau bertindak; yurisdiksi. II. Seorang, dewan atau komisi yang memiliki kuasa dalam suatu bidang tertentu. III. Pemerintah; mereka yang menjalankan kuasa atau perintah IV. Seorang yang dianggap, dimohon, dengan dukungan opini, tindakan atau ukuran-ukuran, dan lain-lain, yakni: A. Perjanjian; kesaksian. B. Suatu ketetapan; keputusan terdahulu dalam suatu pengadilan C. Sebuah buku atau pengarangnya D. Pembenaran; jaminan V. Kuasa karena pendapat atau penghargaan; pengaruh karakter, tempat, superioritas mental atau moral, atau yang serupa itu. II. KRISIS OTORITAS Masyarakat kita sedang mengalami krisis otoritas, karena terjadi perlawanan otoritas dan pelaksanaan di pemerintahan maupun masyarakat. Penghormatan terhadap otoritas sedikit, sebaliknya orang-orang mulai menuntut hak-hak pribadi/ kelompok sedemikian rupa sehingga kadang menyebabkan kekacauan. Ada beberapa yang menjadi penyebab antara lain: 1. Anak-anak kurang mendapat didikan Bila tidak ada pola disiplin yang konsisten dari orang tua terhadap anakanak mereka, roh pemberontakan akan berkembang. Kurangnya didikan dapat juga maenunjukkan kerusakan sikap anak di kemudian hari. Jika orang tua memberikan segala sesuatu yang diminta atau dituntut si anak, kemungkinan besar ia akan menolak otoritas dalam hidupnya di kemudian hari. Amsal 29:15 berkata, “Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan, mempermalukan ibunya.” Amsal 29:17 menambahkan, “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.” 2. Standar moral yang relatif Tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak, tidak ada yang dipandang benar atau salah. Jawaban pada saat ini adalah “Tergantung!” Moralitas bersifat fleksibel, tergantung pada situasi atau kondisi. Masyarakat berkata, “Jika kamu merasa itu baik, lakukan saja!”. Standar moral yang relatif menyebabkan gangguan terhadap otoritas Roma 10:3 “Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.” 26 3. Para pemimpin tidak menjadi teladan yang baik Berbagai skandal dalam kehidupan mereka yang memegang otoritas membawa kecenderungan untuk melemahkan tanggapan orang terhadap otritas. Jika kehidupan seorang pemimpin tidak mendukung apa yang dikatakannya, maka ia sukar untuk mendapat kepercayaan atau menjadi sandaran dalam menjalankan otoritasnya. 4. Kecenderungan alami untuk memberontak Kita pada dasarnya adalah pemberontak-pemberontak, karena cenderung kepada dosa dan diri sendiri daripada terhadap otoritas ilahi! Sifat ini sudah kita bawa dari lahir seperti yang dinyatakan Daud dalam Mazmur 51:7, “Sesungguhnya dalam kesalahan aku diperanakan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Roma 1:30 menambahkan bahwa pada dasarnya manusia adalah:”pengumpat, pemfitnah, pembenci Allah, kurang ajar, congkak, sombong, pandai dalam kejahatan, tidak taat kepada orang tua” (2 Timotius 3:1-5) Ya persoalan ada di dalam hati manusia. III. AJARAN ALKITAB TENTANG OTORITAS Otoritas berasal dari Allah. Dia tidak selalu memberi perintah atas tindakan orang yang memegang otoritas, namum Ia menghormati kedudukan otoritas dan menghendaki orang percaya melakukan hal yang sama. Masalah ini dikemukakan dalam Roma 13:1-7 dengan penuh kuasa: Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada,ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika kamu engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. Sebab itu perlu kita menaklukkkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita. Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah. Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar, pajak kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang berhak menerima hormat. Tujuan Tunduk kepada Otoritas 1. Karena Allah memerintah kita untuk melakukannya. Jika kita mengasihi Dia, kita akan melakukan perintah-Nya (Yoh. 14:15). Alasan berikut, semua keluar dari ketaatan kepada perintah Tuhan. Jika kita tidak memahami “mengapa” kita harus tetap menaati Allah, kita tetap percaya kepada-Nya sepenuhnya untuk semua sebab dan akibatnya. 27 2. Hal itu menyukakan Tuhan Pesan itulah yang Allah berikan kepada anak-anak dalam menaati orang tua mereka – “karena itulah yang indah di dalam Tuhan (Kolose 3:20). Kepada istri dikatakan bahwa menundukkan diri adalah “sebagaiman seharusnya di dalam Tuhan” (Kolose 3:18). Menundukkan diri adalah sikap yang ilahi, yang mencerminkan kekuasaan Tuhan atas kehidupan kita dan Dia dipermuliakan olehnya. 3. Hal itu adalah benar Efesus 6:1 mengatakan kepada anak-anak supaya menaati orang tua mereka karena “hal itu benar”. Allah menentukan apa yang benar dan yang salah, bukannya kita. 4. Ketaatan mendatangkan berkat dan umur panjang Efesus 6:3 berbicara kepada anak-anak ketaatan mereka disertai janji: “Supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” 5. Menghindarkan kita dari hukuman Roma 13:4-5 Jika kita melakukan kesalahan dan menolak otoritas maka mereka diberi hak dari Allah untuk memberikan hukuman. Otoritas dipakai sebagai hamba Allah untuk menjalamkan murka Allah. 6. Menjaga kesaksian Firman Dalam Titus 2:5 para istri harus taat kepada suaminya agar Firman Tuhan jangan dihujat orang. 7. Ketaatan adalah kehendak Allah I Petrus 2:15 “Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.” Bila kita menundukkan diri terhadapotoritas, maka itu akan membungkamkan mereka; sehingga mereka tidak punya alasan untuk mengkritik atau menyerang. 8. Ketaatan membawa orang lain kepada Tuhan 1 Petrus 3:1-6 penyerahan diri istri terhadap suami yang tidak menaati Firman. Dia dapat memenangkan suaminya tanpa perkataan, yaitu melalui sikapnya yang tunduk. IV. DASAR OTORITAS ROHANI Otoritas rohani di dasarkan pada faktor-faktor yang Allah sendiri nyatakan dalam Firman-Nya yang tertulis. Kemampuan kita untuk memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan orang lain bergantung pada faktor-faktor ini. Pengaruh yang Allah ingin kita miliki dan lakukan terhadap orang lain dibangun di atas siapa kita, sebagai pribadi, yang sebenarnya. Reputasi kita adalah apa yang orang pikirkan tantang kita; karakter kita adalah apa yang Allah ingin kita harus jadi. Banyak faktor ini yang akan dibahas menjadi prinsip yang akan menuntun kita ke dalam pengertian yang benar tentang otoritas. Tunduk Kepada Allah Yakubos 4:7 berkata, “Karena itu, tunduklah kepada Allah.” Ayat 10 berkata, “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.” Kerendahan hati dan tunduk merupakan dasar yang sejati bagi otoritas rohani. 28 Besarnya otoritas rohani dalam hidup kita berjalan seimbang dengan kerendahan dan ketaatan kita kepada Allah dan FirmanNya. Hidup Saleh Ibrani 13:7 berkata “Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu yang telah menyampaikan Firman Allah kepadamu. Perhatikan akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.” Jadilah teladan yang baik, karena para pemimpin yang tidak dihormati dalam hidup yang saleh, akan memiliki otoritas yang kecil dalam hidup orang lain. Paulus mengatakan: “Sebab nasihat kami tidak lahir dari kesesatan atau dari maksud yang tidak murni dan juga tidak disertai tipu daya. Sebaliknya, karena Allah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita. Karena kami tidak pernah bermulut manis – hal itu kamu ketahui – dan tidak pernah bermaksud loba yang tersembunyi – Allah adalah saksi – juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus (1 Tesalonika 2:3-6). Kasih Terhadap Sesama Orang akan menanggapi otoritas yang mengasihi. Anak-anak akan menanggapi otoritas orang tua bila didukung dengan kasih dan perhatian. Didikan tanpa kasih akan menghasilkan pemberontakan bukannya ketaatan. Paulus berbicara tentang otoritas dan pengaruhnya di antara orang-orang percaya. Dalam mempertentangkan gaya kepemimpinannya dengan motivasi orang yang salah, dia berkata: Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya. Demikianlah kami, dalam kasih sayang yang besar akan kamu, bukan saja rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu karena kamu telah kami kasihi . . . kamu tahu betapa kami, seperti bapa terhadap anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang (I Tesalonika 2:7,8,11). Hati Hamba Yesus menunjukkan otoritas yang biasa digunakan oleh pemerinatahan dunia. Dalam Markus 10:42, Dia berbicara tentang bagaimana mereka “menjadi tuan atas mereka.” Namum ada otoritas yang berbeda yang Tuhan ajarkan. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Markus 10:43-45). Simulasi: - Praktek untuk mengetahui siapa otoritas di atas kita. 29 Pelajaran 8 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II STANDAR MORALITAS SEKSUAL Ayat hafalan: I Petrus 1:15 Ibrani 13:4 berkata, "Hormatilah perkawinan dalam segala hal, dan jangan cemarkan tempat tidur; sebab pesundal dan pezinah akan dihakimi Allah." A. ALLAH MEMANGGIL KITA UNTUK KEKUDUSAN Kekudusan dalam bidang moral dan seksual merupakan hal yang utama dalam diri orang percaya. Kita harus hidup kudus (II Korintus 11:2; Titus 2:5; I Petrus 3:2). Kata "kudus" atau "suci" (Yunani hagianos) berarti dibebaskan dari segala noda dosa yaitu percabulan. Hal ini berarti menahan diri dari semua tindakan dan pikiran yang mendorong keinginan untuk berhubungan dengan seseorang yang masih suci atau dengan orang yang sudah terikat dalam pernikahan. Menekankan pengendalian dan penghindaran terhadap semua kegiatan dan kenikmatan seksual yang mencemarkan, merendahkan derajat atau menurunkan nilai kekudusan seseorang dihadapan Allah. Hal ini termasuk mengontrol tubuh seseorang “Di dalam penyucian dan penghormatan” (I Tes.4:4) dan tidak dalam “nafsu birahi” (I Tes.4:5). Petunjuk dari Alkitab ditujukan kepada mereka yang belum menikah dan mereka yang sudah menikah. Berikut ini adalah pengajaran Alkitab mengenai moralitas seksual: 1. PERSETUBUHAN HANYALAH UNTUK PERKAWINAN Persetubuhan hanya boleh dilakukan di dalam hubungan perkawinan yang disetujui dan diberkati oleh Allah saja. Melalui perkawinan, suami dan istri menjadi satu tubuh menurut kehendak Allah. Kenikmatan fisik dan emosi sebagai hasil dari hubungan perkawinan yang setia ditahbiskan oleh Allah dan dilakukan dengan hormat di dalam Dia (Ibrani 13:4). 2. DOSA SEKSUAL AKAN MENDAPAT HUKUMAN YANG BERAT Perzinahan, pecabulan, homoseksualitas, hawa nafsu, keinginan yang tidak murni dan nafsu yang rendah pada pemandangan Allah adalah dosa yang membawa maut. Semuanya itu adalah pelanggaran hukum kasih dan pencemaran hubungan perkawinan. Dosa semacam ini menanggung hukuman yang berat. Melakukan dosa semacam ini berarti menempatkan seseorang di luar kerajaan Allah. (Rm. 1:24-32;I Kor. 6:9,10; Gal.5:19-21). 3. DOSA SEKSUAL TERJADI DI LUAR PERKAWINAN Yang disebut hubungan seksual yang tidak bermoral dan tidak kudus adalah persetubuhan di luar perkawinan. Setiap tindakan dari kepuasan seksual dengan seseorang selain pasangan di dalam perkawinan disebut tindakan yang tidak bermoral. Membuka atau 30 menelanjangi seseorang selain pasangan kita mengundang penghukuman dari Allah. Beberapa pengajar modern mengatakan bahwa persetubuhan di atara orang-orang muda atau orang dewasa yang tidak menikah tetapi saling berkomitmen dapat diterima. Pemikiran semacam ini bertentangan dengan kekudusan Tuhan dan standar Alkitab mengenai kekudusan. Tuhan telah melarang secara jelas tindakan "menelanjangi" seseorang yang bukan istri atau suami yang syah. (Imamat 18:6-30; 20:11,17,19-21). 4. PARA ORANG PERCAYA HARUS BISA MENGENDALIKAN DIRI Orang percaya harus mengendalikan diri dan teguh untuk melawan segala hal yang berhubungan dengan masalah seksual sebelum perkawinan. Membenarkan persetubuhan sebelum perkawinan berdasarkan "perjanjian" yang sungguh-sungguh atau tidak diantara pasangan tersebut adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan standar Allah mengenai kekudusan. Dunia yang tercemar ini membenarkan tindakan-tindakan amoral. Sebagai orang-orang percaya kita tidak boleh melakukannya. Setelah perkawinan, persetubuhan hanya boleh terjadi diantara pasangan di dalam pernikahan. Alkitab menyebutkan bahwa penguasaan diri adalah salah satu aspek dari buah Roh. Jelas sekali di dalam kehidupan kita, tingkah laku yang positif dan murni akan berlawanan dengan tindakan seks yang amoral. Kepuasan, percabulan, perzinahan, dan hal-hal yang tidak kudus tidak boleh diterima diantara orang-orang percaya. Komitmen seseorang kepada Tuhan akan membuka jalan untuk menerima karunia penguasaan diri ini (Galatia 5:22-24). 5. ISTILAH-ISTILAH DI DALAM ALKITAB UNTUK TINDAKAN-TINDAKAN SEKSUAL YANG AMORAL Istilah-istilah Alkitab untuk menunjukkan tindakan-tindakan seksual yang amoral, untuk menjelaskan kejahatannya adalah sebagai berikut: a. Percabulan (Yunani porneia) menggambarkan berbagai macam tindakan seksual sebelum atau diluar perkawinan. Setiap tindakan seksual atau bermainmain diluar hubungan perkawinan, termasuk menjamah bagian yang intim dari tubuh atau melihat ketelanjangan seseorang dan yang termasuk dalam istilah ini, jelas sekali ini melanggar standar moralitas Allah bagi Umatnya (lihat Immamat 18:6-30; 20:11,12,17,19-21; I Korintus 6:18; I Tesalonika 4:3). b. Nafsu Birahi (Yunani aselgeia) tidak lagi memiliki prinsip-prinsip moral yang bersih; yaitu tidak adanya penguasaan diri terhadap hubungan perkawinan yang menetapkan tingkah laku yang murni dan suci (I Timotius 2:9 ). Juga termasuk kecenderungan untuk menurut atau membangkitkan nafsu yang berdosa, yang memimpin seseorang untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan Alkitab (Galatia 5:1; Efesus 4:19; I Petrus 4:3; II Petrus 2:2,18). 31 c. Penipuan (Yunani pleoekteo) berarti menurunkan kekudusan dan kesucian moral yang Tuhan inginkan supaya terjadi pada seseorang demi untuk memuaskan keinginan seseorang yang egois. Untuk membangkitkan keinginan seksual seseorang yang tidak dapat dipenuhi secara benar adalah termasuk tindakan penipuan terhadap orang tersebut. (I Tesalonika 4:6; bandingkan Efesus 4:19). d. Hawa Nafsu (Yunani Epithumia) mempunyai keinginan yang tidak bermoral, yang akan dipenuhi jika ada kesempatan (lihat Matius 5:28; perhatikan Efesus 4:19,22; I Petrus 4:3; II Petrus2:18).Moralitas yang benar adalah mempertahankan standar kebenaran di hadapan Allah karena Allah mengetahui apa yang sedang kita lakukan. SEKS SEBELUM PERNIKAHAN Dalam masyarakat kita, seks merupakan sesuatu yang hampir tidak mungkin dihindari. Hal ini membuatnya menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh kaum muda pada saat ini. Sejak kecil, persepsi seorang anak tentang seks dibentuk oleh musik, video, majalah, papan iklan, film, tayangan televisi, teman-teman sebaya, kurikulum sekolah yang kebanyakan menggambarkan seks sebagai sesuatu yang lain daripada rencana Allah untuk perkawinan. Revolusi seksual tahun enam puluhan menelurkan keluargakeluarga berantakan dan kacau balau di tahun sembilan puluhan sehingga satu generasi berpaling kepada obat bius, geng-geng, serta hubungan seks bebas. Akibatnya banyak kaum muda sekarang ini merasa tertolak dan diabaikan – perasaan-perasaan yang terus menumpuk ketidakberdayaan, serta rasa keputusasaan. AJARAN FIRMAN TUHAN I. “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah” (Ibrani 13:4) Allah dengan jelas menyebutkan “tempat tidur” – bukan motel, kencan di malam minggu, atau bahkan pesta pertunangan. Tempat tidur demikian istimewa sehingga tidak boleh digunakan selain oleh pasangan yang “diikat oleh tali pernikahan yang kudus seumur hidup.” II. “Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi, orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri” (I Korintus 6:18). Manakala Allah berfirman bahwa dosa seksual bukan hanya berdosa terhadap Dia tetapi juga berdosa terhadap tubuh kita, tidak ada peringatan lebih jelas lagi yang bisa diberikan-Nya. Akibatnya jelas-jelas dilakukan seseorang dalam bidang ini terus membayangi dan menyakitkan hati dari hari ke hari. 32 Kebanyakan dari surat-surat “yang berisi pengakuan dosa” yang diterima melibatkan orang lain sebagai korban dari dosa yang sama. Seorang gadis yang berusia 15 tahun yang hamil dan ditinggalkan oleh kekasihnya mengibaratkan demikian, “Rasanya 200 buah pisau menghujam di tubuh saya.” Waktu Allah berfirman “jauhkan” maksud-Nya ‘buang dari hidupmu”, seperti Josh McDowell. Kalau film di bioskop makin sarat dengan adegan seks, tinggalkan gedung itu. Kalau seseorang yang baru kenal merangkul Anda dengan tidak wajar (agak sensual misalnya), cepat tinggalkan dia. Kalau ciuman membuat Anda berkahyal lebih jauh, itu saatnya Anda pulang ke rumah. Kalau kekasih Anda terus-menerus mengajak Anda berbuat cabul, putuskan saja hubungan itu. Bila Anda renungkan ayat Alkitab di atas, cukup katakan secara singkat kepada diri Anda sendiri demikian: “Jauhkan itu, ayo, jauhkan.” III. Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan” (I Tesalonika 4:3). Lajang atau menikah – remaja, mahasiswa, ataupun orang dewasa – akan mengalami perjalanan rumit sekaligus membingungkan manakala harus mengambil keputusan yang menyangkut masalah seks. Di suratsurat kabar, kolom-kolom yang berisi nasihat seputar bidang ini dianggap lelucon. Tetapi Firman Allah menjadi pedoman bagi hidup kita! Apabila jalan penuh jebakan, malam gelap gulita, banyak serigala yang mengakhiri mimpi Anda kemanapun akan beranjak, dan langit penuh dengan daya pikat yang akan mengalihkan perhatian Anda, Firman Allah adalah sebuah jalan yang akan menuntun Anda ke tempat yang aman. Saya memerlukan Firman Allah setiap hari, untuk membaca surat cinta dari Allah. Dua kali Ia berfirman tepat seperti ini, “Inilah kehendak Allah bagimu . . . “ untuk mengungkapkan isi hatiNya, “Hei anak-anakKu, ini yang harus kamu tahu dengan pasti. Percabulan – segala bentuk hubungan seks di luar pernikahan – adalah dosa. Jangan lakukan ini.” Jangan lakukan ini, apakah itu di dalam pikiran, dengan ujung jari, atau hubungan seks itu sendiri, jangan terlibat dulu dengan aktivitas seks! Bila orang melakukan hubungan seks yang mengakibatkan kehamilan yang tidak direncanakan, kepedihan dan penyesalan akan selalu menghantui. Patah hati atau mimpi yang hancur berantakan. Semua itu merupakan resiko dari hubungan seks sebelum pernikahan yang kudus. KEMULIAAN KEPERJAKAAN/KEPERAWANAN Menjadi perawan atau perjaka tidak membuat Anda menjadi “orang aneh”! Menjadi perawan atau perjaka membuat Anda menjadi orang sebagaimana yang Tuhan telah ciptakan agar Anda dapat memiliki hubungan perjanjian yang kudus dengan orang yang Ia sediakan untuk Anda. Inilah rencana ilahiNya yang tercetus karena kasihNya kepada manusia supaya laki-laki dan perempuan menjadi benar-benar “satu”. Kita patut bersukcita atas hal itu, bukan menggerutu 33 atau merasa rendah diri karenanya. Keperawanan atau keperjakaan adalah sesuatu yang mulia! Seorang wanita muda tergopoh-gopoh menemui saya seusai kebaktian malam dan berkata: “Bapak Cole, ini adalah hari yang terindah dalam hidup saya.” “Mengapa ?” Tanya saya. “Karena, saya masih perawan dan saya ceritakan hal itu kepada seorang di kantor yang kemudian menceritakan kepada semua orang. Sekarang mereka semua mengejek saya. Bahkan ibu saya mengolok-olok saya dan bertanya kapan saya menjadi dewasa. Saya mulai merasa sangat bersalah, sangat rendah diri dan malu karena saya masih perawan. Sulit bagi saya, tetapi malam ini saya, saya menerima keperawanan saya sebagai sesuatu yang mulia, dan saya mengucap syukur kepada Tuhan. Suatu hari nanti, saya akan dapat menyerahkan kepada laki-laki yang saya nikahi.” Pada pertemuan lain, seorang anak laki-laki berumur enam belas tahun menemui saya, menjabat tangan saya dan berkata: “Terima kasih.” “Untuk apa?” Tanya saya. Dia menatap saya dan berkata: “Karena sekarang saya tidak perlu melakukannya.” Semua tekanan untuk membuktikan kejantanannya” semua sudah hilang. KESEMBUHAN DAN PEMULIHAN DARI ALLAH Meskipun banyak kepedihan yang mungkin telah Anda alami sepanjang jalan kehidupan, Tuhan mampu menyembuhkan semua itu dan membantu Anda melindungi karunia berharga yang diberikanNya kepada Anda ketika lahir – keperawanan/ keperjakaan Anda. Mungkin Anda, untuk sesuatu alasan, telah kehilangan keperawanan/keperjakaan Anda. Mungkin Anda diabaikan atau tidak menerima perhatian yang Anda butuhkan pada masa kritis dalam hidup Anda. Mungkin Anda disakiti oleh seorang dengan satu dan lain cara sehingga keperawanan/ keperjakaan Anda dirampas. Mungkin karena hawa nafsu mencengkram pikiran Anda, Anda menyerah kepada godaan untuk melakukan hubungan seks di luar perkawinan. Mungkin Anda sudah menikah dan sekarang sadar bahwa Anda telah kehilangan kemuliaan keperawanan Anda dengan cara yang keliru, dan ingin agar roh dan kemuliaannya dipulihkan kembali dalam hidup Anda sehingga Anda dapat mengadakan hubungan perjanjian dengan suami istri Anda. Atau, mungkin Anda adalah janda atau duda yang ingin menikah dengan cara yang benar. Ketahuilah: Tuhan peduli kepada Anda, dan Dia dapat memberikan kesembuhan dan pemulihan ke dalam hidup Anda bagaimana pun keadaan Anda hari ini. Mungkin saat ini Anda berkata kepada diri sendiri: “Oh, Tuhan, kalau saja saya bisa mendapatkan kembali keperawanan/ keperjakaan saya!” Walaupun secara fisik itu tidak mungkin dapat diperoleh kembali, roh dan kemuliaannya dapat dipulihkan. Tuhan memanggil Anda berpihak kepadaNya 34 menjadi orang yang tahu apa yang benar dan tidak takut mengakuinya; atau orang yang akan meresponi tantangan untuk menjalani hidup yang berkelimpahan? DOA SUPAYA DIPULIHKAN Anda merindukan roh dan kemuliaan keperjakaan dalam hidup Anda. Anda dapat memohon kepada Tuhan untuk mengaruniakan hari ini. Miliki integritas di hadapan Tuhan dan ucapakan doa ini dengan segenap hati Anda, tetapi jangan mendoakannya sebelum Anda serius dengan Tuhan. “Bapa di dalam nama Yesus, saya datang kepadaMu saat ini karena Engkau telah menjadikan saya seorang laki-laki/ wanita. Saya ingin menjadi abdi Tuhan dalam segala bidang kehidupan saya – pikiran, hati, roh, tubuh saya. Ampunilah semua pikiran, perkataan, dan perbuatan saya yang berdosa, terima kasih atas pengampunanMu. “Terima kasih, Tuhan karena saya telah dilahirkan ke dalam Kerajaan Allah. Saya telah dilahirkan ke dalam RohMu. Saya mempunyai sifat IlahiMu melalui Juruselamat saya Yesus Kristus. Iblis tidak punya hak atas saya. Dengan otoritas FirmanMu dan kuasa RohMU, saya hardik kuasa-kuasa kegelapan. Kepada roh hawa nafsu saya berkata: “Roh hawa nafsu, keluardari hidup saya di dalam nama Yesus. Saya menerima kemuliaan keperjakaan / keperawanan, dan saya tolak hawa nafsumu.” “Sekarang Tuhan, dengan iman, saya terima kemuliaan keperjakaan/ keperawanan dalam roh saya. Saya persembahkan kepadaMu tubuh saya – yang kudus dan berkenan kepadamu, sebagai ibadah saya yang sejati. Bukan saja saya mempersembahkannya kepadaMU Tuhan, dan dengan kuasa FirmanMu dan Roh KudusMu saya pertahankan tubuh saya dalam kemuliaan keperjakaan/ keperawanan untuk saya persembahkan kepada wanita/ laki-laki yang saya nikahi sebagai hadiah unik yang Engkau berikan kepada saya.” “Saya ingin kehidupan seks saya murni, kudus, benar, dan baik – sebagaimana yang Engkau kehendaki. Saya menolak dosa. Saya menolak ketidak benaran. Saya menginginkan kemuliaan, Tuhan, dalam hidup saya, dalam pernikahan saya – juga sekali pun saya tidak pernah akan menikah. Saya memuji Engkau sekarang karena kemuliaan keperjakaan/ keperawanan yang Engkau berikan. Terima kasih, Tuhan.” Sekarang pujilah Tuhan, dengan ucapan syukur yang telah memeteraikan pekerjaan yang telah Tuhan lakukan dalam hidup Anda. Ambil waktu untuk berdiam diri dalam hadiratNya. Ketahuilah bahwa Dia Tuhan yang mencintai Anda sebagaimana adanya. Mulai hari ini dan seterusnya, Anda akan tahu bahwa Dia telah mengampuni Anda. Mulai sisihkan waktu setiap hari untuk berdoa dan mempelajari Firman Tuhan sehingga pikiran Anda disucikan dan diperbaharui. “Sebagaimana seorang pria berpikir, menentukan siapa dirinya dari hati yang mau membukakan makna hidup ini. Hari demi hari, saat Anda telah menghabiskan waktu bersamaNya, pikiran Anda akan disucikan dan diperbaharui, dan Anda akan mulai merasakan perbuahan dalam hidup Anda. Anda akan mulai lebih bebas 35 mengungkapkan diori Anda yang sesungguhnya; keinginanatau pandanganpandangan Anda pun mulai berubah. Begitu Anda mulai memikirkan perbedaan, putusan Anda pun akan berubah, dan Anda akan melihat suatu perbedaan dalam gaya hidup Anda. Ada perbedaan yang terjadi sekeyika, sementara perubahan lain mungkin muncul setelah jangka waktu tertentu. Bersabarlah dengan diri Anda sendiri, dan ketahuilah bahwa Tuhan telah bekerja di dalam Anda selama Anda terus-menerus berseru kepadaNya untuk mewujudkan rencanaNya dalam hidup Anda. Simulasi: - Membuat komitmen untuk menjauhi perbuatan yang melanggar moralitas seksual. - Berdoa, mengakui kalau kita telah/pernah melakukan perbuatan yang melanggar moralitas. 36 Pelajaran 9 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II APAKAH PARA PEMENANG JIWA ITU Ayat hafalan: Matius 28:19 Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa kerinduan Allah yaitu setiap orang Kristen harus menyaksikan imannya dan memenangkan orang lain bagi Kristus. Dengan sedih kita harus mengakui bahwa jutaan orang Kristen tidak memenangkan orang lain dan berkata bahwa ini bukan panggilannya. Sekarang pertanyaannya adalah :"Apakah Pemenang Jiwa itu ? 1. Pemenang Jiwa adalah seorang Kristen yang mengalami keselamatan yang sejati melalui imannya kepada Kristus, dan memiliki jaminan bahwa dia sudah "dilahirkan Baru", oleh Roh Allah. Pada waktu kita percaya dan menerima Kristus, Allah mengharapkan kita untuk mulai menyatakan iman kita kepada orang lain dan berusaha memimpin orang untuk mengalami pengalaman yang sama. Orang Gerasa yang dilepaskan dari setan di dalam Lukas 8:26-40. "Pulanglah kerumahmu dan ceritakanlah segala sesuatu yang diperbuat Allah kepadamu." "Wanita dari Samaria", juga adalah contoh seorang yang menjadi saksi yang efektif setelah pertemuannya dengan Yesus. (Yohanes 4:1-42). 2. Pemenang Jiwa "merasakan" beban Tuhan bagi jiwa-jiwa yang terhilang dan membagikan kerinduanNya untuk melihat setiap orang mengetahui kebenaran yang ada dalam Kristus Yesus. (I Timotius 2:4) 3. Pemenang Jiwa selalu mencari kesempatan untuk menceritakan kepada yang lain tentang Yesus dan keselamatan ajaib yang akan diperoleh semua orang yang percaya kepada Dia. Tujuan utamanya didalam hidup ini adalah membagikan injil dan memimpin orang-orang untuk diselamatkan melalui Kristus. Konsekwensinya dia harus mengatur seluruh hidupnya untuk tujuan utama ini. Dia mungkin seorang pengusaha yang sukses yang pekerjaan utamanya di dalam hidup ialah memberitakan injil Kristus. 4. Pemenang jiwa dengan tenang bersaksi, membagikan pengalamannya dan berusaha membawa mereka untuk memiliki persekutuan yang indah bersama Kristus. Banyak orang Kristen yang tidak melakukan tugas untuk memenangkan jiwa karena mereka mengira bahwa mereka membutuhkan pengetahuan yang luas tentang alkitab atau membutuhkan pendidikan di seminari 37 terlebih dahulu, sebelum mereka dapat membawa orang lain kepada Kristus. Cara yang paling efektif adalah setiap Pemenang Jiwa harus memiliki kesaksian pribadi dan membagikan pengalaman pribadi mereka ketika berjumpa dengan Yesus. Ini adalah alat yang berkuasa dan efektif untuk dapat membawa orang lain mengenal kebenaran Injil. Billy Graham memberi contoh, walaupun dalam acara istirahat ataupun acara rutin sehari-hari, dia tetap terpanggil untuk membagikan Kristus secara pribadi. 5. Seorang Pemenang Jiwa tidak hanya bersaksi tentang pengalaman keselamatannya, mereka juga secara aktif berusaha memimpin orang lain kepada Kristus, berdoa bersama mereka dan mengajak mereka mengaku dengan mulut bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat. TUJUH ALASAN MENGAPA KITA HARUS MEMENANGKAN JIWA. 1. Yesus telah mengamanatkan pelayanan yang penting ini. (Kisah Para Rasul 1:8). Sebagai “Amanat Agung” (Matius 28:18-20). 2. Dia adalah contoh dan teladan kita. (Yoh. 4 : 32-34) 3. Dia telah memenuhi kita dengan Roh Kudus untuk tujuan ini. (Kisah Para Rasul 1:8). 4. Rahasia Memenangkan Jiwa adalah dari pertumbuhan gereja mula-mula yang mengherankan. (Kis 2 : 41-47) 5. Kita ini adalah orang yang berhutang. (Roma 1:14). 6. Kesempatan akan segera berakhir. (Yoh 4 : 35) 7. Kita akan dihitung untuk segala pelayanan kita dihadapanNya. (Yoh 4 : 35-36) TUGAS-TUGAS MEMENANGKAN JIWA. 1. Pergi ketempat ikan berada. Terlalu banyak orang Kristen yang kurang atau sedikit sekali berhubungan dengan orang-orang non-kristen. Mulailah untuk pergi ketempat umum yang memungkinkan kita untuk berbicara dengan orang lain tentang Kristus. Misalnya ditempat parkir, Supermarket, Terminal, Pojok jalan atau dimana saja yang membuat kita dapat bertemu dengan banyak orang 2. Tulislah kesaksian kita. Gunakan metode yang ada pada halaman 46-49. Simpanlah itu dan bagikan selama kita dapat melakukannya. 3. Tulislah surat, bagikan konsep kita tentang Injil. Bacalah kembali dan perbaiki sampai benar-benar sempurna, kita akan merasa puas jika kita dapat menuliskan tentang pesan Injil ini. 4. Buatlah traktat tentang Injil. 38 Kita dapat memberi judul "HANYA SATU JALAN". Atau kita mempunyai judul lain yang lebih menarik. Cetak dan mulai bagikan kepada banyak orang yang memungkinkan untuk kita beri. Buatlah daftar nama, alamat, atau nomor telpon". 5. Latihan membagikan Injil. Berlatih bersaksi dengan teman-teman kita yang Kristen. Berlatihlah untuk membuka percakapan. Lakukan dengan perencanaan tentang keselamatan. Lihat halaman 32-33. Berlatihlah untuk menjawab berbagai pertanyataan yang sulit yang mungkin timbul. 6. Tempatkanlah diri kita menjadi mereka. Cobalah membayangkan diri kita menjadi orang yang akan kita capai. Bertanyalah pada diri kita sendiri, "Pendekatan yang bagaimana yang mudah diterima?" "Pendekatan yang bagaimana yang terbaik jika saya adalah mereka?" "Bagaimana saya dapat bergaul dengan orang itu?" "Bagaimana menghindari hal-hal yang bertentangan dengan dia?" "Bagaimana dapat menarik perhatiannya dan memenangkannya kepada Kristus?" "Bagaimana saya dapat menjadi sahabatNya?" "Apakah KABAR SUKACITA itu menurut mereka dan bagaimana saya dapat membagikannya?" Percakapan-percakapan pribadi ini mungkin dapat menolong kita ketika membagikan Injil kepada orang yang beragama lain. 7. Berikan waktu khusus untuk bersaksi dan memenangkan jiwa. Penting sekali menyediakan waktu untuk bersaksi. Misalnya Sabtu pagi, atau Minggu siang. Tetapkan waktu ini untuk bersaksi. 8. Bentuklah Tim Memenangkan Jiwa. Salah satu gereja yang kami layani, mengadakan Seminar tentang Bagaimana Bersaksi, setelah itu satu kelompok yang ikut dalam latihan itu mulai pergi ke kota untuk bersaksi setiap minggu. Mereka mengunjungi rumah teman-teman mereka, jalan-jalan di taman kota, berbicara dengan orang-orang yang ada di jalan. Sementara mereka sedang dalam doa selama 24 jam. Hasilnya mereka mendapatkan 200 orang Budha yang dapat dibawa kepada Kristus dan dibaptis dalam air. Jemaat mereka meningkat menjadi 30%, dan panen ini masih berlangsung sampai sekarang. 9. Bentuklah Club Para Pemenang Jiwa. Mulailah mengadakan pertemuan Para Pemenang Jiwa dalam gereja kita. Undanglah setiap orang yang tertarik dalam memenangkan jiwa. • Jadikan penekanan yang utama pada bersaksi dan memenangkan jiwa. • Selenggarakan seminar-seminar tentang Memenangkan jiwa. • Bagikan pengalaman-pengalaman dalam Memenangkan jiwa. 39 • Doronglah satu dengan yang lain untuk menceritakan pengalaman- pengalaman dalam bersaksi. • Buatlah waktu khusus untuk berdoa bagi jiwa-jiwa. Targetkan mereka melalui nama-nama mereka. • Buatlah kegiatan-kegiatan bagi Tim untuk bersaksi. Misalnya : perjalanan Misi, dsb. 10. Pandanglah diri kita sendiri sebagai Pemenang Jiwa. Biarlah pikiran kita dapat memegang konsep bahwa kita adalah Pemenang Jiwa. Biarlah hal ini menjadi penekanan utama dalam hidup kita. Buatlah supaya kita tertarik terhadap segala sesuatu dan setiap orang yang mendorong keinginan kita untuk berbicara kepada orang-orang tentang Kristus dan membawa mereka untuk mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat. MENJALA MANUSIA Salah satu analogi yang dipakai Yesus untuk menggambarkan pekerjaan memenangkan jiwa adalah menjala. Dia berkata kepada Petrus dan temantemannya "Ikutlah Aku dan Aku akan menjadikan kamu Penjala Manusia" (Matius 4:19). Kata yang sebenarnya dipakai Yesus adalah "Zogreo", artinya "membawa hidup!" Demikianlah Dia memanggil Petrus, dan Dia memanggil kita, untuk "membawa orang-orang hidup" bagi Kerajaan Allah. 1. Pergi ketempat ikan yang dapat ditangkap. Salah satu yang kami pelajari yaitu memasukkan beberapa ikan ditempat dimana kami akan menangkap ikan. Kemudian kami pergi pada pagi hari, sebelum penangkap yang lain datang, dan kami melemparkan "umpan". Pada waktu penangkap ikan yang lain datang kami biasanya memiliki aktivitas yang sehat ditempat yang sudah kami persiapkan. Lalu kami mulai mendapatkan ikan yang membuat iri dan frustasi orang lain yang tidak mendapatkan apa-apa. 2. Gunakan Jenis Umpan Yang Benar. Kita perlu mempertimbangkan jenis umpan yang bagaimana yang akan kita gunakan. Kami sering bertanya kepada banyak pendeta,"Jika kita ingin menangkap ikan, apakah kita memakai umpan yang kita sukai, atau menggunakan umpan yang disukai oleh ikan. Jawabannya sebenarnya sederhana sekali. Kenyataannya pada saat ini, banyak orang Kristen yang menangkap ikan, menggunakan umpan yang disukai dan tidak berpikir bagaimana untuk dapat merangsang ikan supaya mau datang. 3. Jangan menakut-nakuti Ikan. Pelajaran sederhana yang saya dapatkan semasa kecil yaitu "Jangan membuat kegaduhan, Jangan menakut-nakuti ikan." Saya dapat mendengar bisikan yang sekarang mendesak dalam imajinasi saya. Semua itu akan memudahkan ikan menjadi takut dan lari kalau kita tidak berhatihati. Prinsip kebenaran ini dapat kita terapkan bagi orang-orang nonkristen. Sangat mudah bagi mereka untuk menjadi takut. 40 4. Bersabar, jangan tergesa-gesa. Seorang penangkap ikan yang sukses tidak pernah tergesa-gesa. Kesabaran adalah sesuatu yang sangat penting, tanpa ini kita tidak akan pernah mendapatkan ikan. Dia tahu kalau dia tidak dapat mengharapkan ikan cepat datang, kail cepat diangkatnya, dan ikan segera dapat ditangkap. Dia harus belajar bersabar untuk dapat mencapai tujuannya. Dia akan duduk dengan tenang dengan kailnya berada di air, serta menunggu tanda-tanda datangnya ikan. Sekalipun dia melihat ada goncangan kecil pada kailnya, namun tidak cepat-cepat ditariknya. Dia terus menunggu dengan sabar sampai ada tanda kalau ikan itu memakan umpannya. Dan masih tetap bersabar, serta berusaha tidak melakukan sesuatu yang dapat membuat ikan lari. Demikian pula kita tidak dapat menjadikan orang-orang itu suatu buruan yang dapat ditangkap dengan mudah. Manusia adalah mahkluk yang komplek. Dan hidup di dunia yang komplek pula. Dibutuhkan sikap yang hati-hati, cara yang khusus, serta kesabaran untuk membawanya. 5. Berlatih untuk memiliki perhatian yang khusus dalam usaha untuk mendaratkan ikan. Mendaratkan ikan sama seperti kita mengadakan Altar Call. Ini adalah acara yang penting sesudah kotbah. Segala sesuatu akan terbuang jika tidak ada ikan yang dapat ditangkap. Umpan terbuang, waktu terbuang, dan segala usaha kita adalah sia-sia jika tidak ada ikan yang kita peroleh. Ikan-ikan akan berhati-hati pada waktu yang akan datang. Hal ini juga berlaku dalam pertemuan kita dengan banyak pribadi. Kita harus dipersiapkan melalui latihan sampai benar-benar terlatih. Setiap penangkap ikan pasti pernah mengalami kehilangan ikan atau lolos dari kailnya. (Menurut tradisi ikan yang dapat lolos biasanya yang terbesar dan terbaik). 6. Jangan Biarkan Ikan Dapat Lolos Lagi. Dibutuhkan program follow-up yang baik, agar ikan dapat tetap diselamatkan setelah ditangkap. Biasanya dilakukan dengan cara mengenalkan jiwa yang baru bertobat ini pada Persekutuan gereja. Pada dasarnya, kalau ada program penginjilan sebaiknya juga memiliki Kelas Bagi para Petobat Baru dan sistim Kebaktian Rumah Tangga untuk diperkenalkan bagi bayi rohani ini. Mereka perlu diberi pengajaran bagaimana membangun kehidupan doa yang efektif serta kehidupan ibadah lainnya. Mereka perlu berakar dalam Firman Tuhan sehingga pengalaman mereka dalam Kristus tidak sekedar emosional atau sentimentil. 7. Peliharalah Ikan Yang Ada. Apabila sudah berhasil membawa seseorang kepada Kristus, jangan berhenti dengan kemenangan itu atau sibuk mengurusi orang itu saja, sehingga tidak ada waktu untuk mencapai jiwa yang lain. Satu kali saudara berhasil bersaksi dan dapat memenangkan jiwa, lanjutkan terus. Semakin banyak orang yang kita menangkan, semakin besar keinginan kita untuk memenangkan yang lain. Tugas ini menjadi sesuatu yang sangat mudah 41 bagi kita. Kita akan mengembangkan keyakinan dan kemampuan kita. Pengalaman akan mengajarkan banyak hal kepada kita, dan kita akan menjadi semakin ahli dalam pelayanan yang menyenangkan ini. Suatu hal yang indah, jika Tuhan datang, Dia mendapati saudara sedang menangkap ikan. Simulasi: - Praktek cara memenangkan jiwa 42 Pelajaran 10 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II STUDY KASUS KLASIK Ayat hafalan: Matius 9:35 Pengalaman Yesus dalam memenangkan jiwa, menjadi teladan dan model yang sangat tepat bagi kita. Dalam injil Yohanes 1:1-42, kita memiliki bahan acuan untuk mempelajari tentang cara memenangkan jiwa antara Yesus dan Wanita Samaria. Ada banyak prinsip-prinsip yang sangat membantu kita sehubungan dengan pelayananNya yang penuh buah dibandingkan dengan prospek zaman sekarang. Bacalah kisah tersebut dalam Alkitab kita dan mari kita mempertimbangkan hal-hal yang sangat penting tersebut bersama-sama. 1. MEMPRIORITASKAN JAWABAN YANG TEPAT DARI TUHAN. Ketika Yohanes mengatakan pada kita bahwa 'Yesus harus melintasi daerah Samaria' (Yohanes 4:4). Apakah sebenarnya yang mendorong Dia untuk melakukan hal ini. KeinginanNya yang mendorong untuk melewati Galilea dan sebenarnya ada 2 rute utama yang akan Dia lewati untuk membawaNya ke Galilea. Jalan yang satu melalui Samaria dan jalan satunya lagi melalui Lembah Yordan. Meskipun rute yang melalui Samaria adalah suatu arah alternatif, rute itu tidak biasa dipakai oleh orang-orang Yahudi oleh karena pertentangan eksistensi antara orang-orang Yahudi dan orang-orang Samaria. Tetapi Yesus memilih rute ini bukan disebabkan arah tersebut lebih pendek, lebih cepat atau alasan-alasan lain yang dapat dipercaya tetapi berkat saran/suara yang disampaikan secara pribadi dari BapaNya yang di Surga. Allah mempunyai misi tersendiri disana untuk Yesus supaya digenapi. 2. BEBERAPA ALASAN MENGAPA KITA HARUS MEMPRIORITASKAN KEHENDAK ALLAH. A. Sebab kita tidak memiliki lagi kehendak kita. "Apakah kita tidak menyadari bahwa kita tidak lagi memiliki kehendak sendiri, kita telah dibeli dengan harga mahal, oleh karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu". Kita telah dibeli dengan harga yang sangat mahal dan hidup kita bukan lagi kehendak kita untuk mengerjakan apa yang kita inginkan. Allah telah menebus kita. Kita sekarang milik kepunyaanNya dan prioritas kita yang utama serta kesukaan yang paling besar adalah melakukan kehendakNya. B. Allah mengasihi semua umat manusia dan merindukan untuk menyatakan kasihNya melalui kita. Tuhan mengasihi setiap orang yang kita jumpai dan merindukan supaya kita memberitakan tentang kasihNya. Lebih daripada itu, Ia merindukan untuk menyalurkan kasihNya melalui kita, menjadikan kehidupan kita 43 sebagai alat untuk menyatakan dan membuktikan kasihNya. Kita membutuhkan waktu yang berharga ini untuk bersekutu dengan Allah dan mereguk kasihNya. Paulus mengatakan,"kasih Tuhan dicurahkan didalam hati kita oleh Roh Kudus" (Roma 5:5). Kita tidak hanya menerima kasih itu, kita adalah saluranNya sehingga kasih itu dapat mengalir dari kehidupan kita kepada kehidupan orang lain. C. Kita berhutang kepada setiap orang. Sejak kita menerima Injil dan anugerah Tuhan dalam kehidupan kita, kita berhutang kepada setiap orang untuk membagikan injil itu kepada mereka (Roma 1:14). 3. BEBERAPA PENGHALANG YANG HARUS DIATASI OLEH YESUS. Bukan satu hal yang mudah bagi Yesus untuk menggenapi panggilan misi ilahi ini. Ada banyak penghalang yang harus Yesus atasi agar dapat melakukan kehendak Bapa. Hal ini juga merupakan satu kebenaran bagi kita. Tidak ada satu pun yang berharga untuk menyelesaikan misi ini tanpa disertai usaha dan pengorbanan. Kita harus mengabdikan diri dan menyiapkan diri sepenuhnya untuk mengatasi penghalang-penghalang yang timbul untuk menggenapi misi Allah ini. Marilah kita melihat beberapa penghalang yang Tuhan Yesus hadapi. A. Suara Logika. Disebabkan adanya permusuhan yang kuat antara orang Samaria dan orang Yahudi, sehingga sedikit sekali orang Yahudi yang pernah memikirkan untuk melakukan perjalanan malalui Samaria. Jika jalan ini tetap dilewati hal ini sangat berbahaya dan merupakan saran yang salah. Sewaktu Yesus menghindar dari orang-orang Farisi yang ingin membalas dendam (Yohanes 1:1-3), secara logika Ia harus melalui rute yang lebih aman, yaitu melalui Lembah Yordan. Tetapi kadang-kadang Allah menggunakan pikiran logika atau pikiran alami kita. Kadang-kadang Dia memberikan sebuah misi dengan mengabaikan logika kita dan menaruh percaya kepada Allah sepenuhnya serta mentaatiNya terlepas dari pikiran-pikiran apa yang timbul. B. Tirani Waktu. Kita sering dikacaukan oleh waktu yang kelihatannya lebih penting daripada melakukan kehendak Tuhan. Beberapa kebiasaan seperti ini banyak kesalahannya dibandingkan yang lain. Yesus telah melakukan beberapa kali perjalanan dari Yerusalem, tetapi Ia tidak mengijinkan hal ini dipaksakan dalam misi yang Allah percayakan kepadaNya. C. Tekanan kelelahan. Yohanes dengan jelas menyatakan bahwa "Yesus mengalami kelelahan dalam perjalanan". Karena kelelahan maka Ia duduk dipinggir sumur. Namun hal itu tidak menghalangiNya untuk mengadakan percakapan dengan seorang wanita. Didalam kelelahanNya Dia masih mau memberikan waktunya untuk bercakap-cakap dengan wanita itu. Satu hal yang mengagumkan ketika murid-muridNya kembali mereka mendapati 44 Dia sedang beristirahat mencari kesegaran. Dia menjelaskan kepada murid-muridNya bahwa Dia memiliki "makanan yang tidak mereka kenal" makanan itu adalah melakukan kehendak Bapa yang mengutusNya. Adalah hal yang biasa bila pelayanan kita juga mengalami kelelahan. Namun kalau kita membangkitkan diri kita sendiri dan terlibat dalam pelayanan, sebenarnya kita akan disegarkan oleh tugas itu. D. Menjadi jembatan diantara kesenjangan budaya Setelah kita belajar tentang pelayanan Yesus kita mengakui bahwa Dia adalah tuan dalam seni berkomunikasi lintas budaya, yang mana kita juga perlu menguasainya. Kesenjangan budaya dapat dengan mudah memisahkan kita dari orang lain apabila hal itu kita biarkan. Yesus mematahkan kesenjangan ini dengan berhasil. Sedikitnya ada dua alasan mengapa Dia dapat melakukan hal itu. 1. Dia mengakui dan menghormati budaya orang lain. 2. Dia memberikan model budaya Kerajaan Allah. Orang-orang Kerajaan memiliki kemampuan dan menjembatani kesenjangan budaya. Karakter kerajaan memiliki kasih yang menghargai orang lain, sehingga membantu kita untuk menghormati mereka dengan model budaya manapun. E. Dia dapat mengatasi masalah perbedaan-perbedaan kebiasaan. Baik orang Yahudi dan orang Samaria menurut sejarah memiliki kebiasaan tradisi yang sangat kuat, yang mereka pegang teguh. Sangat mudah sekali untuk saling mencurigai dan berkonfrontasi mengenai tradisi dan kebiasaan masing-masing. Banyak orang yang begitu sombong dengan status kebangsaan, keadaan tradisi, atau kebiasaan budaya mereka. Namun bagi Yesus hal itu tidak menjadi faktor yang dapat membuat saling memecah belah. Dengan lemah lembut dan segenap kemampuan Yesus menghindari segala kemungkinan terjadinya konfrontasi dan menjaga rasa hormat terhadap wanita serta menjaga kepercayaannya, yang memampukan untuk melayani wanita tersebut. F. Menjembatani perbedaan-perbedaan keagamaan. Pada awal percakapannya, perempuan Samaria itu berusaha untuk menghindari tantangan dari kata-kata Yesus yang menolak kebiasaan agamanya. Dia menyebutkan bahwa nenek moyangnya percaya bahwa menyembah itu harus di atas gunung, sedangkan orang Yahudi menganggap bahwa Yerusalemlah pusatnya orang menyembah Tuhan. Yesus tidak membiarkan diriNya masuk dalam pertentangan ini. Dia mulai mengarahkan pembicaraan melalui hal yang lain, dan menunjukkan bahwa Allah adalah Roh, barang siapa menyembahNya harus menyembah dalam Roh dan Kebenaran. Dengan jelas Dia menjelaskan bahwa bukan di gunung atau di Yerusalem yang menjadi persoalan namun setiap orang harus menyembah Allah dalam roh dimanapun berada. Sangat mudah sekali bagi kita untuk bertentangan dan berdebat mengenai persoalan agama. Kita akan mudah merasa 45 bahwa kita sedang mengkompromikan iman kita jika kita tidak segera mengemukakan pandangan agama kita. Namun segala macam argumentasi dan pertentangan mengenai agama tidak akan pernah menyelesaikan masalah. Seseorang mungkin dapat memenangkan perdebatan namun kehilangan satu jiwa. Yesus tidak pernah menginginkan hal ini terjadi dan kita seharusnya belajar sesuatu dari Dia. G. Dari hal jasmani ke hal rohani. Yesus mempunyai kemampuan yang baik untuk membawa percakapan dari hal yang jasmani menuju sesuatu yang rohani. Dia meminta kepada wanita itu air untuk minum dan mulai mengatakan kepadanya kalau Ia minum air yang akan Dia berikan, ia tidak akan haus lagi. Dia sering berbicara menggunakan perumpamaan yaitu cerita-cerita alami dengan pengertian rohaninya. Kita melihat keberhasilanNya dalam hal ini. Tidak hanya perempuan ini saja yang menjadi percaya tetapi juga semua tetangganya dan kemudian kebangunan rohani terjadi (Kis. 8). - Dia membangun titik perhatian satu dengan yang lain - Dia membangkitkan rasa ingin tahu. - Dia dengan terampil mengubahkan hal yang alami kepada hal yang rohani. - Dia dengan jelas menyampaikan Injil. - Roh kudus melengkapi pekerjaan tersebut. Beberapa Gambaran Lebih Lanjut Sebagai Contoh dari Yesus 4. KASIHNYA YANG TULUS KEPADA "ORANG BERDOSA" Pada ayat 4 Yesus menyatakan bahwa "harus pergi melalui Samaria". Apakah ini dilakukan karena kondisi geografis atau adanya pertentangan dengan yang lain. Namun maksud yang sebenarnya bukan karena alasan geografis atau yang lain, namun Yesus sengaja ingin melewati Samaria untuk memberitakan kabar kesukaan bagi perempuan Samaria dan para tetangganya. KasihNya kepadanya yang membuat Yesus melakukan hal ini. Orang-orang berdosa secara naluri dapat merasakan kasihNya kepada mereka, dan itu yang menarik mereka seperti magnit. Dia memiliki reputasi sebagai, "Sahabat orang berdosa". Ini adalah sebutan yang Dia pakai dengan bangga. Karena orang-orang yang terhina ini membuat Dia pergi. Mereka tidak ditakut-takuti olehNya. Dia tidak bermaksud untuk menghakimi. Belas kasihan yang mereka dapatkan dari kasihNya yang dalam, tulus, dan kekal juga kerinduan dan perhatianNya untuk menolong mereka. Dalam segala hal Dia tidak ingin menghakimi gaya hidup mereka yang berdosa namun Dia memberikan kasih pada mereka. Hanya ada satu cara yang dapat kita bagikan yaitu,"melihat orang-orang itu melalui mataNya". Kemanusiaan kita ini mempunyai kecenderungan untuk menghakimi. Sebagai orang kristen kita harus berhati-hati untuk tidak menganggap diri kita benar atau menganggap agama kita lebih benar tanpa menghiraukan kristus. Kita harus ingat bahwa,"Karena kasih karunia Allah, kita pergi." Kita perlu 46 minum RohNya dan berhasil dalam mengasihi orang-orang berdosa, tetapi membenci dosanya. 5. DIA MENARUH PERHATIAN PADA BANYAK ORANG. Dengan yakin kita dapat menyebut Yesus sebagai "figur masyarakat." Kemana saja Dia pergi, orang-orang selalu mengikutiNya. Dia adalah figur yang populer, yang selalu dikerumuni orang-orang yang menikmati hadiratNya, dan mendengarkan firmanNya. Kita juga harus berusaha dapat membangkitkan minat orang-orang terhadap kita. Janganlah karena aktivitas kekristenan membuat kita terpisah dari masyarakat. Kami pernah berkata kepada seorang pendeta, "Pelayanan adalah untuk dua hal yaitu untuk Allah dan masyarakat. 6. KELUAR DAN BERSOSIALISASI. Apabila kita tidak pernah bertemu dan bergaul dengan orang lain, kita tidak akan pernah memenangkan mereka bagi Kristus. Dalam seluruh hidupNya, banyak waktu yang diberikan untuk bergaul dengan berbagai macam orang. Diantara pelayananNya, Dia juga pernah berkotbah dihadapan satu orang, yaitu Nikodemus (Yohanes 3). Kita seharusnya selalu membuat kontak sosial yang selalu baru setiap hari. Benar-benar menjadi sahabat masyarakat. Gunakan iman kita untuk mengatasi rasa malu dan keengganan dalam bermasyarakat. Keluarlah dari rumah, berbicaralah dengan tetangga kita. Luangkan waktu kita dengan orang-orang yang ada dalam lingkungan pekerjaan kita. Bersahabatlah dengan penjaga toko, sopir, polisi dan lain sebagainya. Jika Yesus adalah "Sahabat Orang Berdosa", kita dapat menjadi "Sahabat para tetangga kita". Jangan mengharap dengan cepat untuk memenangkan mereka bagi Kristus. Berusahalah untuk dapat menjadi sahabat mereka dan terutama kepercayaan mereka. Ambil waktu untuk membangun kepercayaan dengan mereka. Dengan ketulusan dapat menarik mereka. 7. MEMBANGUN FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENARIK PERHATIAN Ketika Yesus mendapati perempuan Samaria, pada waktu itu Ia sedang mengambil air. Lalu dengan segera Dia membangun hubungan dengannya dengan mengatakan kalau Ia haus dan sangat senang kalau perempuan itu mau memberikan air minum untukNya. Dalam hal ini Dia membuat hubungan denganNya secara bijaksana dan tepat, yaitu meminta bantuan dan pertolongannya. Dia dengan jelas memuji untuk bantuannya. Caranya dapat membuat orang terperdaya, memikat dan bersahabat. Sikap ini menghilangkan permusuhan antara orang Yahudi dan orang Samaria. Yesus berhasil mematahkan penghalang budaya, penghalang ras dan penghalang agama. Rasa tertarik akan dapat menarik banyak orang untuk membangun 47 hubungan dan persahabatan. Mereka membangun kepercayaan yang dapat membuka jalan bagi percakapan yang lebih serius. 8. YESUS TIDAK PERNAH MENGHAKIMI DAN MENGHUKUM SESEORANG Wanita Samaria muncul sebagai figur orang yang paling berdosa. Beberapa faktor dalam cerita ini dapat mendukung hal ini. Namun Yesus tidak menunjukkan sikap yang angkuh atau menghakiminya. Bandingkan Yohanes 8:1-11 wanita yang tertangkap berzinah. Jika YESUS meyakinkan dengan TIDAK MENGHAKIMI status orang-orang berdosa, tindakan benar apakah yang harus kita kerjakan untuk melakukan hal yang sama ? DIA datang untuk menyelamatkan mereka, tidak untuk menghakimi mereka dan kita perlu memiliki sikap yang sama. 9. DIA SERING MEMBERIKAN PUJIAN KEPADA BEBERAPA ORANG Ketika si wanita mengaku bahwa ia "tidak memiliki suami", Yesus memuji perkataan wanita itu,"Engkau telah mengatakan yang sebenarnya". Dia juga menyatakan bahwa DIA mengetahui semua masa lalunya, tetapi DIA tidak menghakiminya melainkan memberikan pujian kepadanya supaya mengatakan hal yang sebenarnya. Pujian adalah kunci yang indah untuk membuka hati yang sangat keras. Banyak orang-orang berdosa merasa dirinya selalu dihakimi dan merupakan surprise yang menyenangkan serta mengejutkan apabila seseorang memuji atau menghargai mereka karena sesuatu hal. Cara seperti ini melenyapkan kebencian dan membuka jalan untuk berdialog dan menuju kepada diskusi yang produktif. Ketika kita menginginkan suatu percakapan yang terbuka dengan seseorang, cobalah untuk menemukan gambaran tentang orang tersebut dan keberadaan mereka sehingga kita dapat secara khusus memberikan pujian. Karena begitu kompleksnya kehidupan mereka sehingga membuat hal ini sulit untuk diterapkan tetapi hampir semua orang pasti memiliki sesuatu yang dapat dipuji. Lakukan hal itu dan lihatlah bahwa kebencian akan diubahkan dan pintu akan terbuka. 10. DIA ORANG YANG TERBUKA SECARA SEMPURNA. Yesus tidak mengenakan pada diriNya suatu kedok agama. DIA terbuka secara sempurna. Tidak ada bukti bahwa DIA menipu diriNya sendiri. Dia menyatakan diriNya sendiri sebagai seorang sahabat, seorang partner yang menyenangkan. Dalam pendekatan kita dengan orang-orang, kita seharusnya menghindari berpura-pura beragama. Cobalah menyatu dengan mereka. Samakan diri kita dengan derajat mereka. Jadilah diri kita sendiri, dan janganlah memainkan peranan yang membuat kita kelihatannya tidak terbuka atau kurang apa adanya. 11. GUNAKANLAH BAHASA YANG SEDERHANA 48 Ketika Yesus memulai percakapan dengan wanita itu. DIA menggunakan bahasa sehari-hari yang sederhana yang mudah dan siap untuk dimengerti olehnya. Ketika ia memberikan DIA air, untuk memuaskan kehausanNya akan air, DIA mulai membicarakan tentang air kehidupan. Percakapan itu merupakan percakapan secara rohani yang pengertiannya sangat dalam, yang diungkapkan dalam bahasa sehari-hari tanpa berbau keagamaan. KETIKA ORANG-ORANG NON KRISTEN MENGHADIRI KEBAKTIAN BEBERAPA GEREJA MEREKA SERINGKALI BERTANYA-TANYA APA YANG SEDANG KITA BICARAKAN. Buatlah satu usaha untuk menghindari ungkapan-ungkapan yang berbau keagamaan. Gunakan bahasa yang Yesus pergunakan, sehingga "orangorang umum [biasa] akan mendengar kita dengan senang". 12. GUNAKANLAH SATU PENDEKATAN YANG POSITIF Kata-kata Yesus selalu bersifat mengajar dan menyenangkan, nasehatNya dan pendapatnya selalu membangun. DIA sering menghadapi orang-orang dari kalangan bawah tetapi DIA tidak pernah berusaha untuk memojokkan mereka lebih dalam. Malahan DIA memperkenalkan diriNya sendiri kepada mereka. DIA berada dimana mereka berada, DIA mengisyaratkan bahwa DIA mengetahui dan mengerti "dari mana mereka berasal". Ketika Maria Magdalena mencari DIA yang sedang berada dalam lingkungan para pemuka agama, DIA memperlakukannya dengan lemah lembut, dan menolak untuk bersikap seperti orang-orang yang berpegang teguh pada tradisi agama. 13. PENDEKATANNYA TEGAS, NAMUN DENGAN LEMAH LEMBUT Saat kita mengejar tujuan untuk mempengaruhi orang-orang datang kepada Allah, kita harus belajar "Berkata dengan jujur, dalam kasih". Kadang-kadang Yesus juga memberikan koreksi atau menegur mereka, namun tidak pernah dilakukanNya dengan maksud untuk melukai. Dia tidak pernah mengingkari untuk berbicara jujur namun Dia melakukan hal ini sedemikian rupa agar Dia dapat dihargai oleh mereka dan tidak ditolak. Seperti dalam kasus dari wanita Samaria. Dia berkata,"Kamu memiliki lima suami dan pria yang hidup bersamamu bukanlah suamimu". Dia berkata demikian untuk menunjukkan pengertian dan perhatian, bukan membenciNya dan ia lari pulang ke kotanya dan bercerita kepada tetangganya,"Mari, lihatlah ada seseorang yang mengatakan segala sesuatu yang aku perbuat". Dia akhirnya dapat membawa banyak orang untuk bertemu dan mendengarkan seseorang yang telah "berbicara dengan jujur didalam kasih". 14. DIA TIDAK PERNAH MEMBERI PERHATIAN TANPA MEMBERI PENGHARAPAN Dalam pelayananNya di bumi, Yesus berhubungan dengan segala macam orang berdosa. Dia tidak pernah menolak atau membenci siapapun, terutama mereka yang tidak mempunyai pengharapan (putus asa) atau 49 mereka yang "jatuh dalam dosa yang dalam". Dia mengatakan,"Semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu, dan barangsiapa yang datang kepadaKu, ia tidak akan Kubuang" (Yohanes 6:37). Kadangkadang kita melihat seseorang yang berdosa dan sedang berputus asa, sepertinya akan membuang waktu kalau bersaksi kepada mereka. Kadang-kadang kita berfikir mereka "tidak masuk hitungan", perasaan semacam ini tidak berkenan di hati Allah. Jangan lakukan itu ! Berusahalah untuk memandang orang-orang menurut pemandangan Tuhan Kasih dan belas kasihanNya sangat mendalam. Dia tidak akan disebut "Sahabat Orang Berdosa", kalau tidak melakukan hal ini. Dia datang ke dunia,"bukan untuk orang benar, namun untuk orang berdosa supaya bertobat". (Matius 9:33; Markus 2:17; Lukas 5:32). 15. DIA MEMPERHATIKAN SETIAP PRIBADI MANUSIA Setiap manusia diciptakan menurut peta dan teladan Allah sendiri, hal ini yang membuat kita layak untuk dihargai dan diperhatikan. Setan berusaha untuk menghapus sifat keilahian manusia, namun Yesus datang untuk memulihkan dan memperharui. Kalau kita pergi bersaksi dan memenangkan pria dan wanita bagi Kristus, berusahalah menghindar prasangka terhadap seseorang. Sebagai kesimpulan dari cerita yang menarik ini, (Yohanes 4:39-42) kita menemukan bahwa semua orang terpengaruh oleh kesaksian perempuan ini. Sepertinya dia itu orang yang sulit "berubah". Ada banyak faktor yang membuat dia sulit berubah, namun dia dapat dengan mudah menerima pesan Tuhan dan menjadi perantara yang dapat membawa seluruh warga Samaria.Ini adalah salah satu contoh tentang bersaksi bagi Kristus. Segala macam situasi yang menarik mungkin berkembang dari hubungan yang tidak menarik. Semua orang dapat dibawa kepada Kristus sekalipun orang yang terbuang dapat dibawa masuk ke dalam kerajaanNya. Simulasi: - Praktek bagaimana membawa orang pada Kristus Pelajaran 11 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar 50 Kelas : Dasar II MARI, MULAI...!!! DENGAN BEBERAPA CARA PENDEKATAN Ayat hafalan: Matius 10:16 Pada bab-bab sebelumnya kita telah banyak berbicara tentang hal-hal mengenai Memenangkan Jiwa. Sekarang kita beralih pada semua latihan yang penting bagi pelayanan ini. PERSIAPAN DASAR Alasan yang utama mengapa banyak orang Kristen kurang berusaha memimpin seseorang kepada Kristus karena mereka tidak mendapatkan cukup latihan atau persiapannya kurang. Sangatlah penting untuk menempatkan latihan sebagai prioritas yang utama. Bagaimana seseorang dapat mengharapkan menjadi efektif dan berbuah-buah dalam panggilan yang suci dalam memenangkan jiwa tanpa persiapan dan latihan yang memadai ? Ada beberapa hal yang mendasar sebagai persiapan. 1. KEHIDUPAN ROHANI A. Seorang pemenang jiwa haruslah orang kristen yang sudah lahir baru. B. Memiliki jaminan keselamatan sesuai dalam Alkitab. C. Belajar dan membaca Alkitab secara teratur. D. Harus mengetahui "Rencana Keselamatan" dalam Alkitab. E. Memiliki kehidupan doa yang efektif dan konsisten. F. Dilatih dalam seni "Memimpin Orang pada Kristus". G. Mau mengabdikan diri kepada tugas membagikan imannya pada tiap kesempatan. H. Harus dipersiapkan untuk memberikan waktunya memperhatikan pada Petobat Baru. 2. SECARA MENTAL A. Pikiran harus diperbaharui oleh Firman Tuhan (Roma 12:1). B. Pikiran harus disiplin untuk tugas ini. C. Memiliki sikap mental yang positif dan optimis. D. Pikiran harus dapat mengantisipasi keberhasilan dan keefektifan. 3. SECARA EMOSI A. Emosi harus terkontrol dan positif. B. Roh kita harus bisa bersikap tenang dalam memuji Allah. C. Sukacita dari Tuhan harus menjadi yang terpenting dan dominan. D. Sikap mental positif kita harus dapat menenangkan emosi kita. 4. SECARA FISIK A. Penampilan. Kalau memungkinkan harus rapi dan teratur. B. Ekspresi wajah harusnya menampakkan ketenangan dan sukacita yang dalam dari Tuhan. C. Pembicaraan. Harus rendah hati, sopan, tidak suka menonjolkan diri. D. Suara. Terkontrol dan teratur. E. Kita membutuhkan kasih Allah dalam hati kita. 51 F. Kita membutuhkan keberanian. G. Harus selalu berhikmat dan bijaksana. Catatan: Ketika kita sedang melakukan pelayanan Memenangkan Jiwa kita sedang bertindak sebagai seorang Duta dari Kerajaan, dan mewakili pribadi Raja dari segala Raja. Oleh sebab itu kita harus menghadirkan diri kita sebagai seorang yang ramah, cakap, dan memiliki daya tarik. Kita mungkin menjadi satusatunya orang yang diberi mandat untuk memberikan pesan Allah yang telah kita dengar dan lihat, oleh sebab itu biarlah pesan itu memiliki kualitas yang tertinggi dan memiliki kualitas yang meyakinkan. BEBERAPA CARA PENDEKATAN Ada beberapa prinsip dasar yang kita perlukan sebelum kita rindu membawa orang-orang kepada Kristus. 1. Miliki keinginan dan motivasi yang besar bagi jiwa-jiwa. Pemenang jiwa yang benar akan mengembangkan suatu keinginan yang besar untuk memenangkan jiwa. Kebutuhan untuk selalu bersaksi dan membawa orang-orang kepada Kristus menjadi penggerak dan pendorong motivasi. Menjadi Pemenang Jiwa yang efektif merupakan kesadaran jiwa. Sehingga dimana saja mereka mempunyai kesempatan untuk membagikan iman mereka. Apa pun situasi yang dihadapi selama ada kesempatan, mereka akan memberitakan Injil. Ini adalah kekuatan dari Roh Kudus yang lemah lembut tetapi cepat memberikan petunjuk akan jiwa-jiwa yang membutuhkan Juru Selamat. Namun ada juga prinsip secara psikologi. Prinsip ini mengatakan bahwa,"Apa saja yang membuat pikiran kita tertarik dan menginginkannya, kita akan melihat segala sesuatu berada disegala tempat. "Sebagai contoh, jika kita membeli sebuah mobil dengan model tertentu yang kita senangi, ini akan membuat setiap mobil yang kita lihat, mempunyai model yang sama dengan mobil yang kita sukai. Prinsip ini akan bekerja secara positif jika kita mengikutinya. Sebagai contoh, semakin kita memiliki minat dan keinginan untuk mencari kesempatan membagikan iman dan memimpin orang lain kepada Kristus, semakin besar pula kesempatan yang akan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Sampai akhirnya kita dapat melihat kesempatan itu dimana saja. Semakin banyak orang yang dapat kita bawa kepada Kristus, semakin besar keyakinan yang kita miliki untuk dapat melakukannya lagi. Semakin banyak keberhasilan yang kita dapatkan, semakin besar pula keinginan kita. Yang akhirnya dapat menjadikan kita "haus akan jiwa-jiwa". Keinginan yang besar itu akan mendorong motivasi kita kemana saja kita berada. 2. Berdoalah terus untuk jiwa-jiwa Pada setiap permulaan hari, dalam doa kita sehari-hari kepada Allah, berdoalah secara khusus agar kita memiliki kesempatan untuk bersaksi 52 kepada seseorang pada hari itu. Kemudian yakinlah bahwa Allah akan menjawab doa kita. Tetaplah waspada dan berjaga-jagalah. Carilah tanda kalau Allah akan membuka pintu bagi kesaksian kita. Perhatikan setiap percakapan disekeliling kita mungkin ada kata-kata dari seseorang yang menunjukkan bahwa orang itu memiliki kebutuhan rohani dan membutuhkan pimpinan secara rohani. Kita juga harus memiliki daftar orang-orang yang akan kita bawa kepada Kristus. Doakan orang-orang yang ada dalam daftar itu setiap hari, sebutkan nama mereka satu-persatu dan doakan bagi keselamatan mereka. 3. Miliki Iman yang Positif bahwa Allah akan memberikan Kita Keberhasilan. Jangan sekedar berdoa bagi jiwa-jiwa untuk hal-hal yang abstrak, dan berharaplah bahwa Allah akan menjawab doa kita. Berdoalah secara positif dan kemudian mulailah berterima kasih bahwa Allah akan segera menjawab. Mulailah berpikir secara positif dan optimis untuk buah-buah dalam kehidupan kita. Seperti kehidupan Allah yang mengalir kepada kita setiap hari, demikian juga buah dalam kehidupan kita. Salah satu aspek dari buah itu adalah orang-orang yang kita bawa bagi Dia. 4. Mulailah menggunakan kata-kata iman dalam hubungan untuk memenangkan iman. Perkataan kita merupakan suatu energi kreatif yang tersimpan bagi mereka. Banyak orang yang menggunakan kuasa dari kata-kata untuk menyelesaikan pekerjaannya setiap hari. Salesman yang berhasil adalah seorang yang terus menerus menggunakan kekuatan dari kata-kata yang positif untuk menjual produknya. Pertamatama mereka menggunakan kekuatan yang luar biasa dari "self talk", berbicara dengan diri mereka sendiri baik ada orang maupun tidak. Secara terus-menerus membuat pernyataan-pernyataan yang positif tentang produknya serta kemampuannya dalam menjualnya. Hal ini membawa mereka untuk bersikap benar dan membangun pikiran untuk mempengaruhi langganannya dengan bijaksana serta mendorong kebutuhan agar membeli produknya. Jika para salesman dan orang-orang bisnis dapat menggunakan kekuatan ini dalam bisnis mereka, apalagi kita seharusnya dapat memakai kekuatan ini untuk membawa orang kepada pengetahuan tentang kasih karunia dan kekuatan Allah. 5. Melihat kebutuhan orang-orang Setiap orang di dunia ini tidak "terpenuhi" tanpa Kristus, karena Firman Tuhan mengatakan,"Kamu telah dipenuhi di dalam Tuhan" (Kolose 2:10). Alkitab mengajarkan bahwa manusia telah "rusak", dengan kata lain mempunyai "kecenderungan untuk merusak". Setiap manusia memiliki titik lemah. Kita perlu mencari tanda-tandanya. Bukan bermaksud untuk mengkritiknya, tetapi berusaha untuk membantu mereka menemukan jawaban atas kebutuhannya. Jawaban terakhir atas kebutuhan setiap manusia adalah Kristus, dan kita tahu bahwa hanya di dalam Dia kita benar-benar dipenuhi. Kalau kita sadar akan kebutuhan beberapa orang, 53 dekati mereka dengan penuh belas kasihan dan kepekaan yang dalam. Ingatlah mungkin orang ini memiliki luka yang dalam sekian lamanya dan kesadaran akan kebutuhan ini adalah sangat menyakitkan. Jangan mencampuri sesuatu yang dirahasiakan mereka. Namun kasihi dan perhatikan orang ini. Jagalah agar tidak menyakiti mereka. Yesus adalah ahli dalam pendekatan secara belas kasihan. 6. Belajar peka terhadap suara Roh Kudus Roh Kudus digambarkan seperti burung merpati karena kelembutannya. Dia biasanya berbicara dengan tenang, suara yang lembut, dan kita harus memiliki kepekaan untuk dapat mendengarkanNya. Kadang-kadang, ketika telinga kita sedang mendengarkan seseorang berkata-kata, kita juga dapat mendengarkan suara yang lemah lembut dalam roh kita. Seseorang berbicara kepada manusia jasmani sedangkan Roh Kudus berbicara kepada manusia rohani. Kita perlu mengembangkan kemampuan untuk mendengarkan keduanya. Penting sekali untuk mendengarkan seseorang berbicara, tetapi lebih penting untuk mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh Kudus. Seringkali Dia akan mengatakan kepada kita rahasia hati mereka. Kadang-kadang Dia mengungkapkan kepada kita kebutuhan yang terdalam dari hidup mereka. Banyak kali Dia berbicara dalam roh kita bahwa Dia menginginkan kita berbagi rasa dengan seseorang. Hanya sedikit kata-kata yang diinginkan oleh roh mereka, karena mereka hanya membutuhkan untuk didengar. Ini adalah suatu pengalaman yang indah untuk dapat membawa pesan Allah bagi jiwa yang membutuhkan. Dan waktu yang menyenangkan untuk melihat wajah seseorang bersinar karena Roh Kudus telah berbicara dengan terang dalam kegelapan hati mereka. Kepekaan mendengarkan suara Roh Kudus adalah kemampuan rohani yang dapat diusahakan melalui pengalaman dan penggunaan. 7. Ambil setiap kesempatan yang Allah berikan. Satu cara untuk mendapatkan pimpinan dari Allah ialah dengan menggunakan pimpinan yang telah Dia berikan.Kita mengembangkan kebiasaan untuk taat dan memakai setiap kesempatan, Allah akan memberikan pada kita jalan dan kita akan dipercayai dengan banyak kesempatan. Roh Kudus lebih tertarik pada orang-orang yang datang untuk keselamatan dari pada yang pernah kita kerjakan. Sadarilah bahwa Dia bekerja sebelum kita dan sedang bekerja terus dalam kehidupan yang kita lewati setiap hari. Pekalah dan taatilah. Buatlah setiap kesempatan yang Allah berikan, untuk kita lakukan, Dia akan memberikan lebih banyak lagi kesempatan. Dia akan mempercayai kita dengan banyak kesempatan. Kehidupan kita akan mulai dipenuhi dengan buah-buah yang akan memuaskan hati Allah, dan hati kita. 54 8. Pergilah dimana orang-orang berada. Terlalu banyak orang Kristen yang menutup diri dari kontak dengan orangorang yang menganggap bahwa Kristus sudah mati. Peraturan agama serta kesibukan dalam kegiatan kekristenan sangat menyita banyak waktu dan kesempatan orang-orang Kristen untuk dapat mencapai orang-orang non-kristen. Hal-hal seperti ini perlu dirubah agar lebih banyak lagi orangorang Kristen dapat menjangkau dunia yang sedang menderita dan hilang ini. Beberapa cara menjangkau orang yang terhilang. A. MEMPERKENALKAN SAHABAT YANG BAIK. Cara yang sederhana untuk mendekati seseorang supaya menerima Kristus adalah melakukan latihan sebagai kesempatan untuk mengenalkan seorang sahabat yang baik. Tidak seorangpun akan rugi mengenalkan seorang sahabat baik seperti Yesus. Untuk berbagai macam alasan, hampir setiap orang ingin mengenal seorang sahabat seperti Yesus dalam hubungan persahabatan. Beberapa orang melakukan perkenalan lebih sering daripada yang lainnya dan lebih mahir, tetapi kita telah melakukannya berulang kali dalam situasi tertentu. Persyaratan pertama adalah mengakui kebutuhan akan seorang teman dalam hidupnya yang mungkin merupakan kebutuhan dasar ingin mempunyai teman yang baik. Tanda yang pertama adalah kesepian. Peristiwa-peristiwa dalam hidup membawa pengalaman perpisahan dan kesepian pada diri seseorang. Sebagai contoh yaitu orang tua yang tinggal sendiri. Pria dan Wanita yang belum menikah, atau seorang janda, yang harus bertanggung jawab memelihara anak-anaknya sendirian. Karena kebutuhan ia harus mencari nafkah bagi dirinya dan anak-anaknya. Begitu banyak tanggung jawab yang mendesak yang membuatnya memiliki sedikit kesempatan untuk dapat berhubungan dengan orang lain yang mungkin dapat mendorong dan menyenangkan dia. Persahabatan pribadi dengan Yesus dapat merupakan kehidupan orang-orang seperti ini. Banyak orang yang kesepian dalam masyarakat kita. Sekalipun ditengah-tengah keramaian kota banyak orang tetap merasa kesepian. Setiap hari banyak orang yang ingin bunuh diri karena mereka kesepian dan tidak memiliki sahabat. Betapa indahnya kalau kita dapat mencegah tragedi ini dengan mengenalkan mereka kepada seorang sahabat yang setia yaitu Yesus. Orang lain mungkin memiliki masalah-masalah yang mereka ingin bagikan dengan seseorang yang dapat memperhatikannya. Yang pertama adalah kita yang dapat diajak untuk membagikan perasaan, tetapi Yesus sahabat kita itu adalah seorang sahabat yang terbaik untuk berbagi mengenai masalah-masalah yang berat. Ada banyak alasan mengapa orang-orang yang kita temui setiap hari akan mendapatkan keuntungan besar dari perkenalan dengan sahabat yang baik ini. 55 Yesus adalah "Sahabat yang melebihi seorang saudara." (Amsal 18:24). Dia memiliki semua karakter yang indah sebagai seorang sahabat. Dia adalah Juru Selamat kita yang ajaib, Sahabat, Kawan yang setia, Orang yang dapat dipercayai, Penasehat, Penanggung beban, Penyembuh hati yang terluka. Dia adalah seorang Pengacara, Pembimbing, Pengasih, terlebih lagi sebagai SAHABAT YANG LUAR BIASA BAIKNYA !. Sadarilah sahabat kita ini selalu bersama kita kemana saja kita pergi, pada segala waktu, dan dalam segala situasi. Tidak hanya memberkati kehidupan kita melalui karakterNya yang indah, tetapi untuk diperkenalkan kepada setiap orang yang kita temui yang menurut kita membutuhkan seorang teman seperti Yesus. Kita memperkenalkan Yesus seperti memperkenalkan teman kita yang di dunia. Salah satu percakapan yang dapat dilakukan untuk memperkenalkan Yesus, kita bisa berkata,"Kami mengenal orang yang dapat menolong saudara. Seseorang yang dapat memecahkan masalah saudara bila saudara mau mengenalNya. NamaNya Yesus dan Dia selalu siap untuk menolong siapa saja yang memanggilNya. Kami sangat senang memperkenalkan Yesus pada banyak orang. Kepada bermacam-macam orang dan masalahnya. Kami pernah memperkenalkan Yesus kepada para pelacur, penjudi, pecandu narkotika, seorang bisnisman yang sukses, orang-orang kaya, orang-orang dari segala macam status sosial, dengan sederhana namun efektif. Jika seluruh pendekatan ini nampaknya terlalu mudah bagi kita, faktor yang tidak boleh kita lupakan adalah faktor Roh Kudus. KehadiranNya dalam setiap situasi mendatangkan mujizat yang ajaib yang terjadi pada saat kita memenangkan jiwa. Keajaiban pekerjaan Roh Kudus dalam menggerakkan seseorang untuk menerima Yesus tidak dapat dilihat oleh mata jasmani. Tetapi semua itu memang benar-benar terjadi dan membawa perubahan besar dalam diri seseorang. Tanpa Dia kita tidak dapat melakukan sesuatu yang akan membawa nilai kekekalan. Bersama Dia segala sesuatu menjadi mungkin. Itu adalah alasan mengapa kahidupan menjadi begitu menyenangkan ketika kita terlibat dalam pengalaman memenangkan jiwa. Kehidupan kelihatannya selalu baru, menyenangkan dan penuh dengan sukacita. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kelak. Tentu saja seluruh latihan ini tidak hanya sekedar mengenalkan seorang sahabat. Diperlukan banyak faktor yang lainnya juga seperti Pertobatan, Iman, Komitmen, dan lain-lain. Semua ini adalah komponen yang dibutuhkan untuk kita bicarakan selanjutnya. B. PERCAKAPAN PENDEKATAN. Percakapan adalah hal yang biasa dalam kehidupan setiap orang. Hal itu terjadi terus-menerus dalam kehidupan sehari-hari. Kemana saja kita pergi, 56 dengan siapa saja kita bertemu percakapan digunakan dalam semua situasi. Bisa terjadi di dalam bis kota, kereta api, kantor, restoran, dan di sudut pasar. Dalam melakukan percakapan ini sering kali orang-orang mempunyai sesuatu maksud. Mereka sedang mencari seseorang, informasi, asuransi, dll. Dalam banyak kasus ada juga yang mengalami kesepian, membutuhkan perhatian yang hangat dari orang lain atau seseorang yang merasa tidak aman (gelisah), sedang mencari jaminan yang pasti. Sebagai seorang Kristen kita seharusnya berusaha untuk dapat menjadi orang yang dapat memberikan jaminan dan kepastian (bisa menerima orang-orang seperti ini). KIta seharusnya mencoba untuk ramah, menyenangkan dan mudah didekati. Kita seharusnya dapat menjadi "sahabat masyarakat", dengan segenap kemampuan kita. Kami tahu bahwa sikap yang ramah mungkin dimiliki oleh beberapa orang saja. Akan tetapi dengan pertolongan Roh Kudus membuat lebih mudah membangun hubungan dan persahabatan daripada orang-orang non kristen yang tidak memiliki hadirat Roh Kudus dalam diri mereka. Berusahalah untuk bersikap ramah dan terbuka dengan semua orang. Beberapa percakapan yang sederhana diubah menjadi topik yang rohani. Ketika orang-orang berbicara tentang dunia yang menyedihkan, kita dapat berkata, "saudara tahu, Alkitab sudah meramalkan bahwa hal ini akan terjadi pada hari-hari yang terakhir". Segera percakapan dapat diubah dengan topik "Tanda-tanda jaman", atau topik-topik Alkitab yang lain. SEBUAH PENGALAMAN PRIBADI Segera setelah kami menjadi orang Kristen kami mempunyai pengalaman pertama dalam memenangkan jiwa melalui percakapan yang sederhana. Kami sedang berjalan didalam kota pada malam hari. Datang dari arah depan kami seorang pemuda yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Ia kelihatannya seorang yang tidak karuan, berpakaian agak buruk dan dengan wajah yang murung. Setelah kami dekat dengan dia, kami merasakan ada sesuatu yang berbicara di dalam hati kami "Katakan pada pemuda ini". Kemudian kami bertanya,"Apa yang dapat kami katakan kepadanya?" dengan cepat ada jawaban. "Katakan padanya Allah mengasihinya". Pada waktu itu kami sudah dekat dengannya dan kami berdiri tepat dihadapannya. "Permisi", kami berkata,"saudara tahu Allah mengasihi saudara?" Ia berhenti dan berkata, "kalau hal ini benar, Dia pasti satu-satunya orang yang ada di dunia ini". Kami segera mengakui bahwa ada banyak luka didalam diri pemuda ini dan kemudian kami mengajak dia kesisi jalan lalu kami mulai membagikan kepada dia tentang luka yang pernah kami alami dalam hidup dan bagaimana Kristus itu datang menyediakan kesembuhan untuk frustasi dan ketakutan yang ada didalam kami. Kami berdiri kurang lebih satu jam dijalan masuk sebuah toko dan membagikan perasaan hati kami dan saat tengah malam tiba, dia berdoa menerima Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan. Dalam beberapa bulan berikutnya kami melihat perubahan-perubahan yang positif yang terjadi dalam hidupnya. Orang tuanya adalah seorang pecandu minuman keras, beberapa saudara perempuannya menjadi pelacur. Keluarganya berjumlah 57 sembilan orang, namun tidak ada kasih diantara mereka. Kehidupannya menjadi seakan-akan terbuang. Dia bertumbuh dalam kebencian yang sangat mendalam. Dia dipenuhi dengan banyak luka, beban-beban dan rendah diri, tetapi segera semua itu mulai berubah. Kehidupannya menjadi baru dan diperkaya. Dia memiliki banyak teman baru dalam persekutuan gereja. Kepribadiannya mulai berkembang dan bersinar. Banyak orang mulai menyaksikan perubahannya termasuk orang tuanya dan saudarasaudaranya. Dalam dua tahun setelah dia menerima Kristus, seluruh keluarganya juga memutuskan untuk menerima Yesus dan seluruh kehidupan keluarganya berubah. Betapa indahnya akibat dari satu percakapan yang sederhana! Ingat bahwa PERKATAAN DAPAT MEMBAWA PERUBAHAN !!! C. PENDEKATAN BERSIFAT KONFRONTASI Yesus sering menggunakan pendekatan ini, meskipun hal ini kadang diakibatkan dari sebuah percakapan di tempat pertama. Pendekatan konfrontasi yaitu kita berdiri di depan seseorang untuk "berhadapan" dengan mereka dalam persoalan yang penting. Dalam Markus 10:17-27. Kita mendapati Yesus berhadapan dengan seseorang yang disebut,"Seorang Muda Yang Kaya". Ketika orang muda itu mencari Yesus dan bertanya bagaimana memperoleh hidup kekal. Yesus sangat tertarik dengan pemuda ini yang setia dalam memenuhi Hukum Taurat dalam hidupnya. Akan tetapi Yesus menganggap orang kaya ini memiliki ganjalan. Dia menilai segala kekayaannya lebih berharga daripada kehidupan kekal atau Kehendak Allah, dan Yesus tahu bahwa Dia sedang dihadapkan dengan dia untuk persoalan ini. Dia tahu bahwa Dia harus menghadapinya muka dengan muka untuk kelemahannya ini, dan Dia melakukan ini tanpa kompromi, namun dengan kasih. Ada saatnya kita membutuhkan untuk berhadapan muka dengan seseorang, katakan dengan jujur tanpa kompromi. Dan lakukan hal ini sedemikian rupa dengan penuh keberanian. Mereka mungkin tidak mau menyerah seperti orang muda itu, tetapi kita sudah melakukan apa yang harus dilakukan. Kita telah membawa mereka dengan berhadapan muka dalam kenyataan yang sebenarnya. Kita berhadapan muka dengan mereka sesuai cara berpikir Allah. Yakinlah pada suatu saat tertentu cara ini juga akan menghasilkan buah. Kita harus melakukannya dengan kasih. Yesus berhadapan dengan dua penjahat yang tergantung di kayu salib bersama denganNya. Yang satu masuk dalam penghukuman, sedang yang lain masuk dalam Taman Firdaus. Kita ini menjadi penyelamat dari "Kehidupan kepada kehidupan, kematian ke dalam kematian". D. PENDEKATAN DOA PRIBADI. Seringkali terjadi, dalam percakapan pribadi, seseorang mengungkapkan kebutuhannya. Hampir semua orang memiliki sesuatu dalam hidupnya, keluarga, atau peristiwa-peristiwa yang mereka ungkapkan secara pribadi dalam doa. Terhadap semua orang yang pernah kami saksikan, sangat 58 sedikit sekali yang menolak untuk berdoa saat kita mengajaknya dengan ketulusan, kesederhanaan, dan tanpa paksaan. Jika kita berkata,"Saudara tahu, Allah dapat menolong saudara menghadapi situasi ini, tidak keberatankah saudara jika saya berdoa dengan saudara untuk mendoakan hal ini sekarang?" Kebanyakan orang akan berkata,"Ya, saya mau." Akan dapat menolong apabila kita dapat membuat "kontak" secara pribadi dengan mereka, memegang tangan mereka, meletakkan tangan kita pada bahu mereka, dll (kita harus benar-benar peka dan hati-hati dalam hal ini jika orang itu adalah lawan jenis, atau memiliki budaya atau agama yang melarang bersentuhan secara fisik. Jika ada keraguan dalam hal ini, jangan kita lakukan). Kita melakukan kontak semacam ini untuk menunjukkan rasa perhatian, simpati dan belas kasihan kita. Namun ini juga cara yang bijaksana, dan bukan cara yang duniawi "meletakkan tangan pada seseorang," seperti yang Yesus perintahkan pada kita. (Markus 16:15) Hal ini menjadi perantara yang nyata untuk menyalurkan kuasa Allah yang mengalir dari kita kepada seseorang yang membutuhkan. Kontak Doa ini, meliputi beberapa hal : • Mengenalkan dimensi Roh dalam dialog. • Membawa kesadaran pribadi tentang Allah kepada seseorang. • Mengenalkan pada mereka konsep tentang doa, dan memberikan contoh bagaimana berdoa. • Melatih mereka dalam iman. • Membuka hidup mereka terhadap campur tangan Allah. Seringkali hal yang luarbiasa terjadi melalui kontak jenis ini, karena Roh Kudus bekerja secara langsung dalam situasi dan kehidupan seseorang, Kami sering berdoa dengan seseorang yang pada awalnya berusaha untuk memberi reaksi yang acuh. Serta berkata,"Saya sungguh tidak percaya hal ini, dan saya tidak mengharapkan apapun akan terjadi, tetapi lanjutkan saja!" Akhirnya setelah kami berdoa, urapan terjadi dan kami melihat air mata berlinang di wajahnya yang beberapa waktu lalu kelihatannya pasif dan acuh tak acuh. Seringkali "Faktor Allah" Diperkenalkan Melalui Doa, Segala Sesuatu, Dapat Terjadi. Tidak selalu terjadi dengan segera. Kadang-kadang berhari-hari atau berminggu-minggu kemudian baru seseorang melaporkan,"Sejak saudara berdoa pada saat itu segala sesuatu mulai berubah!" Perubahan besar yang terjadi yaitu tentang persekutuannya dengan Allah. E. PENDEKATAN KESAKSIAN PRIBADI Kami sudah menyebutkan pada awal pelajaran ini bahwa kesaksian pribadi, yang diberikan pada saat yang tepat dan waktu yang tepat, sangatlah efektif. Barangkali seseorang mulai menghubungkan masa lalunya dengan segala sesuatu yang sudah terjadi. Segala sesuatu yang mungkin membuat mereka sulit untuk mempercayai kasih Allah dan campur tanganNya. Atau yang terjadi dalam kehidupan sebelum menjadi Kristen, yang sesuai 59 dengan pengalaman kita. Hal ini biasanya akan membuka pintu untuk berkata, "Tidak keberatankah jika kami menceritakan pengalaman pribadi kami tentang bagaimana Allah menolong kami dalam hal ini?". Setiap orang Kristen harus siap untuk, "Memberikan jawaban atas pengharapan yang ada dalam mereka." (I Petrus 3:15). Apakah itu kesaksian dihadapan umum, atau kesaksian secara pribadi, kita harus siap setiap waktu. Untuk menjadi Kesaksian Yang Efektif biasanya mengandung tiga hal: 1. Kejadian-kejadian dalam hidup sebelum percaya kepada Yesus. 2. Bagaimana kita bisa percaya kepada Kristus. 3. Apa yang terjadi dalam hidup kita setelah kita mengambil keputusan menerima Yesus. Mari Kita Lihat Ini Sebentar. 1. Kehidupan Kita Sebelum Menjadi Kristen. Tidak perlu diceritakan dengan mendetail setiap aspek kehidupan kita. Biasanya hanya pengalaman pribadi yang perlu ditekankan. Kita dapat berkata,"Saudara tahu, kami merasa seperti yang saudara rasakan sampai akhirnya kami menyadari bahwa....." Pada waktu kita menceritakan pengalaman kita, seseorang akan menyadari bahwa kita mengerti apa yang sedang terjadi. Mereka akan tahu bahwa kita tidak berbicara secara teoritis, kita sedang berbicara tentang kenyataan hidup dan mengungkapkan pengalaman seseorang yang lebih memiliki kekuatan daripada sekedar teori. 2. Bagaimana Kita Bisa Percaya Pada Kristus. Sekali lagi. Kita harus mencoba untuk menggambarkan peristiwaperistiwa dalam pengalaman kita. Sesuatu yang perlu kita tekankan adalah, "Apa yang terjadi pada diri kami sangat luarbiasa, dan INI DAPAT TERJADI PADA DIRI SAUDARA JUGA." Tujuan dari latihan ini bukan hanya mengungkapkan pengalaman pribadi kita tetapi menolong orang lain untuk menerima Kristus dan mengalami Kasih Karunia dan KuasaNya dalam hidup mereka. Jika kita dapat menggambarkan pengalaman pribadi ketika menerima Kristus, akan memudahkan orang lain untuk dapat percaya kepada Dia juga. Jelaskan tiap langkah yang kita ambil, hal-hal yang kita doakan, pikiran dan perasaan kita ketika mengalaminya. Buatlah sejelas dan sesederhana mungkin. Ceritakan dengan menggunakan bahasa seharihari. Hindari istilah-istilah keagamaan. Buatlah agar pengertiannya mudah ditangkap oleh mereka. Bawalah mereka selangkah demi selangkah melalui pengalaman kita sehingga jalan keselamatan menjadi lebih jelas bagi mereka. 3. Apa Yang terjadi setelah kita datang kepada Kristus. Seorang saksi adalah seseorang yang menceritakan apa yang dia lihat, dengar dan dialami sehubungan dengan kejadian tertentu. Ketika 60 seorang saksi memberikan kesaksiannya di depan pengadilan, dia tidak diminta untuk mengungkapkan pendapat-pendapatnya atau ide-idenya. Mereka diminta untuk menceritakan secara detil, apa yang terjadi dengan mereka. Demikian juga untuk menjadi saksi dan memberikan bukti sesungguhnya tentang Kristus. Yang harus kita katakan adalah,"Kami tahu bahwa Yesus itu nyata, kami mengalami kehadiranNya dan kuasaNya dalam hidup kami. Kami takut, kesepian, tidak aman, dan putus asa sampai kami datang mengenal Dia dan sekarang Dia membuang rasa kesepian dan takut kami dan Dia sedang mengubah hidup kami. Kita juga dapat mengatakan beberapa faktor lain yang dapat merubah seperti doa, Alkitab, Bimbingan Rohani, Persekutuan dsb. Ini adalah halhal yang memang disarankan kepada seseorang yang sedang mencari Kristus dan ingin sungguh-sungguh mengenalNya, dan seseorang harus "berusaha mengenal Dia." Setelah membagi kesaksian pribadi, kita harus selalu membuat penerapannya yaitu,"Apa yang sudah Kristus lakukan untuk kami, Dia akan lakukan untuk saudara jika saudara memberikan hidup kepadaNya."Kita mungkin merasa membutuhkan waktu untuk memimpin seseorang kepada Kristus. Kita mungkin memperkenalkan mereka kepada Kristus, menolong mereka berdoa dengan doa pertobatan dan mengambil keputusan, serta menerima kristus dalam kehidupan mereka melalui iman. Ingatlah bahwa kesaksian pribadi kita adalah alat yang terbaik untuk membagikan kebenaran rohani. Kita mengetahui pengalaman pribadi kita sendiri daripada mengetahui hal yang lain. Kita dapat menguasai percakapan dengan lebih baik. Perlu diingat pula bahwa seseorang yang memiliki pengalaman pribadi lebih baik daripada orang yang mempunyai teori atau pendapat. Tidak seorangpun dapat menentang apa yang kita alami. Apapun yang mereka katakan, kita mengetahui apa yang terjadi pada diri kita sendiri dan pengaruhnya terhadap kita. Mengapa tidak mulai dari sekarang, secara cermat menuliskan kesaksian pribadi kita sendiri. Lakukan ini seperti yang kami sarankan dan gunakan tiga bagian. Tulislah dan baca kembali. Perbaiki dan sempurnakan. Simpanlah dan bersiaplah untuk membagikannya kapan saja dan dimana saja. Cara ini mungkin akan menjadi alat yang efektif dalam penginjilan. E. PENDEKATAN SECARA LANGSUNG. Metode terakhir yang kami berikan adalah PENDEKATAN SECARA LANGSUNG. Mungkin contoh yang paling jelas dalam Alkitab adalah Filipus dalam Kisah 8:26-40. Dengan penuh kuasa dia memberitakan Injil di Samaria dan 61 membawa kebangunan rohani ditangannya, ketika Roh Kudus berbicara secara langsung kepadanya (ayat 26) dan mengatakan kepadanya, "Bangkit dan pergilah.ke selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza," Filipus taat kepada pimpinan Roh Kudus dan bertemu dengan pembesar dari Etiophia yang mengendarai kereta dan sedang membaca kitab Yesaya. Hasil dari pertemuan itu bukan saja mereka diubahkan dan dibaptis secara individu, namun dimungkinkan kebangunan itu meluas sampai ke Etiophia. Metode Memenangkan jiwa ini, hasilnya sangat efektif dan dapat mencapai sampai jauh. Hal ini karena keseluruhan latihan untuk "Terbiasa" dengan Roh Kudus. Oleh sebab itu sangat penting untuk menjadi mahir mendengar dengan tenang, suara Roh Kudus yang ada di dalam hati kita. Belajar untuk menerima dan mentaati suara Roh Kudus adalah penting bila kita ingin menjadi murid yang baik dan dikhususkan dan bila kita ingin berbuah-buah seperti yang Allah inginkan bagi kita. Simulasi : - Praktek bagaimana memperkenalkan Yesus kepada mereka yang belum percaya. 62 Pelajaran 12 SOM GBI Lembah Pujian Denpasar Kelas : Dasar II TANGGUNG JAWAB ORANG KRISTEN DAN TUGAS-TUGASNYA Ayat hafalan: Yohanes 1:12 Kita telah menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan hidup berkomitmen kepadaNya. "Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam namaNya orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah" (Yohanes 1:12,13). Oleh karena kita mengambil keputusan menerima Yesus Kristus, Anak Allah dan Roh Kudus, Allah memberikan kepada kita kehidupan baru, kehidupan rohani dan kita menjadi anggota keluarga Allah. "Ketika kita berdoa, berdoalah seperti ini, "Bapa kami yang ada di Sorga dikuduskanlah namaMu" (Matius 6:9,10). Menjadi seorang kristen itu lebih dari pada seorang yang beragama, yang mengunjungi gereja, berdoa, membaca Alkitab atau buku-buku rohani, melakukan hal-hal yang saleh...., bukan agama yang membuat seseorang menjadi Kristen, tetapi karena persekutuan. Dosa memisahkan semua manusia dan keturunannya dari Allah. Pertobatanlah yang mengubah pikiran tentang diri kita sendiri dan Allah yaitu memimpin kepada perubahan tingkah laku. Dengan mengaku kepada Allah atas segala dosa kita dan memiliki Iman di dalam Yesus Kristus yang telah mati di Kalvari sebagai pengganti kita, telah mengubur dosa kita supaya menjadi Juru Selamat, dan membawa Pengampunan kepada Allah. Melalui kasih dan kemurahan Allah kita diampuni, dibawa untuk mendekat kepada Allah, menjadi orang yang dipelihara, dilindungi, disiapkan untuk rencanaNya dan diberkati. Catatlah ayat-ayat Alkitab berikut ini : • Yesaya 59:2 ; "Kejahatanmulah yang memisahkan engkau dari Allah". • Roma 3:23 ; "Sebab semua orang telah berbuat dosa dan kehilangan kemuliaan Allah". • Roma 6:23 ; "Sebab upah dosa adalah maut, tetapi kasih karunia Allah adalah hidup yang kekal di dalam Yesus Kristus Tuhan kita". • Yesaya 53:6 ; "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadaNya kejahatan kita sekalian". • Yohanes 3:16 ; "Karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini sehingga DIA mengaruniakan anakNya yang Tunggal supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal". • Kisah Para Rasul 17:30 ; "Sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa dimana-mana semua mereka harus bertobat". • Kisah Para Rasul 20:21 ; "Bertobatlah kepada Allah dan percaya kepada 63 Yesus Kristus Tuhan kita". • Efesus 2:19 ; "Kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah". Kelahiran kita secara alami oleh ayah dan ibu memberikan bentuk fisik dan kehidupan individual. Kelahiran kita secara rohani oleh ROH KUDUS dan FIRMAN TUHAN, melalui pengakuan, pertobatan dan oleh iman telah membawa Kehidupan Allah masuk kedalam kehidupan pribadi kita dan kita menjadi ciptaan baru. Efesus 2:1 ; "Dan DIA memberi kehidupan kepada yang jatuh dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa". II Korintus 5:17 ; "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu; sesungguhnya yang baru sudah datang". Jadi kita telah menerima meterai kehidupan baru dari Allah, dengan kehidupan yang penuh sukacita. Ketika Yesus membangkitkan gadis muda dari kematian. DIA memerintahkan untuk memberikan dia makan. (Lukas 8:49-56). Makanan memberikan kehidupan, pertumbuhan dan memberikan energi. Bagaimana supaya kita dapat bertumbuh kuat dan bersemangat dalam kehidupan rohani kita ? JADILAH ORANG KRISTEN YANG MENJADIKAN ALKITAB SEBAGAI MAKANAN. Yeremia 15:16 mengatakan "FirmanMu aku menikmatiNya dan firmanMu menjadi kegirangan bagiku dan hatiku bersukacita". Apakah yang dimaksud dengan Firman Allah ? Yaitu dengan membaca dan memikirkan atau merenungkan Firman Allah ini siang dan malam. Dan Allah berkata kepada Yosua 1:8, "Janganlah engkau lupa memperkatakan Kitab Taurat ini tetapi renungkanlah itu siang dan malam ....", Tuhan kemudian meneruskan dengan mengatakan bahwa jalannya atau kehidupannya akan dibuat berkelimpahan dan berhasil. Yesus berkata dalam Matius 4:4,"Manusia tidak hidup dari roti saja tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah". Orang-orang yang normal ingin sehat. Firman Allah menyehatkan seluruh bagian tubuh kita, bacalah Amsal 4:20-22. Dalam Mazmur 107:20 Tuhan menyatakan,"Dia mengirimkan firmanNya dan disembuhkanNyalah mereka". Ada lebih dari 30 ribu janji Allah dalam Alkitab. Bacalah II Korintus 1:20, "Sebab semua janji Allah adalah Ya dan Amin bagi kemuliaanNya melalui kita". Klaimlah bahwa janji Allah tersebut untuk kebutuhan kita, termasuk Yeremia 1:12,"AKU akan siap sedia untuk melaksanakan firmanKu". Berapa kalikah kita harus membaca Alkitab setiap hari ? Orang bijak berkata,"Tidak membaca Alkitab, tidak sarapan, bukan sebagai hukum yang mengikat kita tetapi sebagai motto yang mengingatkan kita. JADILAH SEORANG YANG BERDOA Setelah rasul Paulus mengunjungi orang-orang percaya di kota Damaskus, kita membaca didalam Ef 1 : 16, "Ia sedang berdoa", ini adalah satu hal yang wajar bagi seorang kristen untuk berdoa, untuk berbicara dengan Bapanya yang di sorga, membawa pengucapan syukurnya, pujiannya kasihnya dan juga supaya 64 Allah mengetahui kebutuhannya, permasalahannya, dan untuk meminta bimbingan dan pimpinan. Doa secara pribadi akan tetap menjaga hubungan kita dengan Allah dalam persekutuan yang benar. Alkitab dipenuhi dengan dorongan dan dukungan untuk berdoa dan Allah berjanji akan menjawab doa kita, dalam Matius 7:7 "Mintalah maka akan diberikan kepadamu, carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu", Yesus berkata "Manusia harus berdoa dengan tidak jemu-jemu" [Lukas 18:1]. DIA sendiri ketika tinggal di bumi memberikan teladan yang luarbiasa dalam berdoa, "Pagi-pagi benar waktu hari masih gelap, DIA bangun dan pergi keluar, DIA pergi ketempat yang sunyi dan berdoa disana" Markus 1:35, Lihat juga di Markus 6:46, Lukas 5:16 dan 6:12. Berapa kalikah kita harus berdoa? Doa adalah satu sikap dari hati dan jiwa, jadi kapanpun pikiran kita bebas, akan berputar seperti kompas mencari arah magnetik utara untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Milikilah waktu khusus dan tempat yang khusus untuk berdoa dimanapun yang memungkinkan. Khususnya mulailah suatu hari dengan berdoa dan membaca Alkitab. JADILAH PENYEMBAH YANG TERATUR BERSAMA YANG LAIN. Kisah Para Rasul pasal 2 menceritakan tentang Gereja mula-mula. Ayat 42 membicarakan tentang orang kristen yang pertama, "Dan mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul, dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa". Ini adalah satu contoh yang penuh inspirasi. Mereka murid-murid yang belajar Alkitab dengan giat, mereka menikmati pertemuan untuk bersekutu bersama-sama, mereka mengingat ketika makan bersama Tuhan untuk memecahkan roti bersamasama, [lihat I Korintus 11:23-26], dan mereka berdoa bersama-sama. Bacalah Ibrani 10:25 "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah". "Tuhanlah sebagai pelindung dalam keluarga" (Mazmur 68:6). Seorang yang percaya kepada Firman Tuhan atau pemberita Injil, Gereja adalah sebuah keluarga bagi orang-orang percaya didalam Kristus, untuk bertumbuh bersama, melayani bersama, saling membagi, menyembah, memberikan pertolongan dan dorongan satu dengan yang lain supaya bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus. Disamping itu juga membagikan sukacita dan kemenangan kita, berkat-berkat yang indah dan dorongan dalam waktu keputusasaan, diserang, sakit hati dan masalah-masalah yang lainnya, untuk saling memperhatikan, berdoa bersama dengan orang-orang percaya yang lainnya untuk membagikan beban kita. Berapa kalikah kita harus pergi ke Gereja? Sesering mungkin, ingat kita pergi untuk memberi sama seperti kita menerima. JADILAH SEORANG PERCAYA YANG DIBAPTIS Baptisan dalam Perjanjian Baru selalu diterapkan kepada mereka yang sudah percaya (Markus 16:16), bertobat (Kisah Rasul 2:38), menerima Firman Allah (Kisah Rasul 2:41) dan taat kepada Firman Tuhan Yesus (Matius 28:19). "Pergilah dan jadikanlah semua bangsa muridKu, baptislah mereka dalam Nama 65 Allah Bapa dan Putra dan Roh Kudus". Oleh karena itu keputusan yang tepat adalah bagi mereka yang mentaati apa yang dikatakan oleh Alkitab. Bagaimana caranya jemaat dalam masa Perjanjian Baru di baptis? Dengan satu cara yaitu ditenggelamkan di dalam air didalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus. Tiga pribadi inilah yang menyatakannya dalam Firman Tuhan. Roma 6:3-5 menunjukkan bahwa baptisan air adalah satu bentuk atau gambaran dari pengalaman rohani yaitu dikuburkan dan dibangkitkan bersama Kristus. Kapan orang percaya harus dibaptis? Segera setelah kita menerima Kristus sebagai Tuhan (Kisah Para Rasul 2:41; 10:47-48). JADILAH SEORANG PERCAYA YANG DIPENUHI ROH Tidak seorangpun dapat hidup dalam kekristenannya dengan menggunakan kekuatannya sendiri, sebab Allah tidak pernah merencanakan cara yang seperti itu, ini suatu usaha yang mustahil. Allah yang membuat ketetapan supaya orang percaya dipenuhi Roh Kudus untuk menguatkannya, dipenuhi dalam hidup kekristenannya dan diberi kuasa supaya berbuah, serta efektif dalam melayani Kristus. Sebelum Tuhan Yesus meninggalkan bumi dan kembali ke sorga, DIA menjanjikan seorang Penolong yang lain untuk mengambil alih kehadiran fisikNya. Roh Kudus akan datang dan menjadikan fisik orang percaya sebagai BaitNya (I Korintus 6:19), "Dipenuhi oleh Roh Kudus" (Efesus 5:18), ini perintah yang sama untuk dilakukan seperti Baptisan Air. Tuhan Yesus memerintahkan murid-muridNya untuk dibaptis atau dipenuhi Roh sebelum mereka pergi melayani (Lukas 24:49; Kisah Para Rasul 1:8). Ini terjadi pada hari Pentakosta, Kisah Para Rasul 2, saat Roh Kudus tercurah dan memenuhi jiwa-jiwa yang haus, mereka mulai berbicara dalam bahasa lidah yang tidak pernah mereka pelajari, dibawah kuasa Roh Kudus. Lihat juga pada Kisah Para Rasul 10:44-48; Kisah Rasul 19:5-6. Siapakah yang membaptis dengan Roh Kudus? Tuhan Yesus sebagai Pembaptis. Seorang Pendeta atau orang percaya yang lain membaptis kita dengan air tetapi hanya Tuhan Yesus yang dapat memenuhi kita dengan Roh Kudus (Matius 3:11; Lukas 3:16). Yesus mengundang kita untuk datang kepadaNya dan oleh iman mereguk Roh Kudus, Yohanes 7:37-38. Setiap orang percaya dapat menerima kepenuhan Roh Kudus atau menerima baptisan Roh Kudus [Kis. Rasul 2:38-39] dan kepenuhan Roh Kudus secara terus menerus [Efesus 5:18], yang mana kata kerja "dipenuhi" merupakan bentuk waktu sekarang, menandakan satu peristiwa yang dipenuhi oleh Roh Kudus dari dalam sampai menutupi, membungkus kita yaitu mengalami kepenuhan secara terus-menerus. JADILAH SEORANG PEMBERI BUKAN PENERIMA. 66 Uang membawa peranan yang penting dalam segala macam aspek dan kegiatan dalam pekerjaan Tuhan, melalui gereja Allah yang memberkati dan mendayagunakan orang-orangNya untuk memanfaatkan kebutuhan akan keuangan ini bagi pekerjaanNya. Memberi merupakan bagian yang penting dalam penyembahan dan pelayanan kita dan sebagai sarana untuk menerima berkatNya. Sebab itu mengapa Allah banyak kali berkata bukan hanya mempersembahkan diri kita tetapi juga memberikan harta kita bagi pekerjaanNya. "Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita" [II Korintus 9:7]. Berapa banyak kita harus memberi ? Dalam Perjanjian Lama orang-orang Israel memberi perpuluhan yang merupakan ketetapan hukum Tuhan, Maleakhi 3:8-10. Baca I Korintus 16:2 "Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing memberi sebagaimana Allah telah memenuhi kamu". Pada setiap minggu pertama orang-orang Kristen berkumpul untuk merayakan Perjamuan Kudus, mendengarkan Firman Tuhan dan menikmati penyembahan raya [Kisah Rasul 20:7] dan disini mereka membawa persembahan bagi pekerjaan Tuhan. Walaupun banyak, tindakan iman untuk memberi secara bebas kepada Tuhan; tetapi perhatikan janjiNya dalam Lukas 6:38, "Berilah dan kamu akan diberi; satu takaran yang baik, yang dipadatkan, digoncangkan dan yang tumpah keluar akan dicurahkan kedalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu". TERBUKALAH KEPADA TUHAN. Jangan mencoba untuk menyembunyikan kesalahan. Setiap orang percaya akan mengalami kegagalan setiap saat. Tuhan merindukan kita terbuka dan jujur. "Jika kita mengaku dosa kita maka DIA setia dan adil, sehingga DIA akan mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan". I Yohanes 1:9 ini dituliskan bagi orang-orang Kristen. Tetaplah mendekat kepada Tuhan. Dosa itu seperti kabut yang menutupi sinar matahari diatas kita. Apabila kita langsung mengaku dan memohon pengampunanNya maka Allah akan mengampuni dan kabut akan dipindahkan. JADILAH SEORANG PERCAYA YANG BERSAKSI. Orang kristen bersaksi dengan mulut dan kehidupannya dengan keberadaan kita dan dengan apa yang kita kerjakan dan kita katakan. Banyak yang telah dimenangkan di dalam Iman kepada Kristus oleh kesaksian dan pelayanan pribadi orang percaya. Sekali lagi ketika orang-orang kristen mula-mula terceraiberai dari Yerusalem oleh karena penganiayaan "pergi kemana saja memberitakan injil" [Kisah rasul 8:4], Dengan sarana ini Injil disebarkan dan orang-orang kristen jumlahnya semakin bertambah. Mari kita memohon dan berharap kepada Tuhan untuk menggunakan cara yang dilakukan oleh orang Kristen mula-mula. JADILAH SEORANG PERCAYA YANG PENUH IMAN. (Kis.Rasul 6:8). Perjanjian Lama menggunakan kata untuk iman atau keyakinan dengan kata 'percaya' sebanyak lebih dari 150 kali. Kitab Ibrani bab 11 menulis tentang orangorang yang beriman kepada Tuhan. Kehidupan orang Kristen adalah kehidupan 67 dalam iman dan mempercayai Allah. Yesus selalu menaruh perhatian dan memberi tanggapan tentang iman. "Jadilah kepadamu menurut imanmu" DIA menyatakannya dalam Matius 9:29. Seorang Percaya berkata "Saya berdoa menurut iman dan membuka Alkitabku dan membacanya, 'iman datang dari pendengaran dan dengan mendengar firman Allah', saya mulai membaca dan imanku bertumbuh sejak saat itu". (Roma 10:17). JADILAH SEORANG PERCAYA YANG BERPENGHARAPAN. Berkat Pengharapan yang Allah persiapkan sebelumnya bagi semua orang percaya di dalam Yesus Kristus adalah kedatanganNya sendiri ke bumi untuk membawa orang-orangNya kepada DIA sendiri. Pada kedatanganNya yang pertama oleh anugerah dan kemurahan Allah, Yesus Kristus menebus dosa manusia. Pada kedatanganNya yang kedua DIA akan menerima semua orang yang telah diselamatkan oleh penebusan dan iman di dalam DIA, yang disebut sebagai mempelaiNya, GerejaNya. "Demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu IA akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan bagi mereka yang menantikan DIA" Ibrani 9:28. Janji ini juga disampaikan oleh malaikat-malaikat"...Yesus yang terangkat ke surga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat DIA naik ke surga". Kisah Rasul 1:10-11. Dan oleh Tuhan sendiri, "Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempatKu, supaya ditempat dimana AKU berada, kamupun berada" Yohanes 14:3. Pengharapan yang indah ini dipersiapkan bagi mereka yang sedang menantikanNya dan bagi gereja yang dalam aniaya, hal ini disebutkan sebanyak 300 kali dalam kitab Perjanjian Baru. "Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan" I Tesalonika 4:17. KITA AKAN MENERIMA UPAHNYA. Seperti dikatakan Rasul Paulus, kita melayani Tuhan bukan karena upah tetapi karena kita mengasihiNya dan untuk setiap orang, sebab bagi merekalah DIA mati. Tetapi Alkitab menjelaskan bahwa Allah memberi upah bagi pelayan yang setia. "Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati" (II Korintus 5:14). Keselamatan adalah suatu pemberian, Yohanes 10:28, Efesus 2:8. Upah didapatkan I Korintus 3:11-15, II Korintus 5:10. Pada pasal terakhir dalam [Wahyu 22:12] kita baca "Sesungguhnya AKU datang segera dan AKU membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya". Jadi kita ditantang dan diilhami untuk berkorban melayani Tuhan dan GerejaNya. PERKATAAN YANG MENGUATKAN. Tujuan Tuhan bagi orang kristen adalah segambar dengan Kristus [II Korintus 68 3:18] oleh sebab itu Rasul Paulus bekerja dan berdoa dengan segala kekuatannya [Kolose 1:28-29]. Allah tetap sabar dan mengasihi, bekerja dalam kita untuk memulihkan kita yang dirusakkan oleh dosa sesuai dengan gambarNya. Roh Kudus memiliki banyak pelayanan, satu diantaranya adalah mengajar. Yohanes 14:26. DIAlah pengajar yang Agung. Selain itu kita juga mengakui menerima beberapa macam pelayan yang melayani Allah dalam Gereja [lihat Efesus 4:4, Roma 12:6-8, I Korintus 12:28-31], semuanya bergantung pada Roh Kudus untuk mengajar dan memimpin kita. Jangan takut akan pencobaan yang mengakibatkan dosa yang dialami oleh semua orang kristen. Bergantunglah kepada firman Allah dan janjiNya "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan yang biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu IA tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai IA akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya" [I Korintus 10:13, lihat juga pada Yakubus 1:12-15]. Kasih adalah kuasa yang paling besar di dunia ini. Jadi carilah, berdoalah supaya kita dipenuhi setiap hari oleh kasih Allah. Rahasianya adalah tetap memelihara kepenuhan/urapan Roh Kudus "Kasih Tuhan telah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita" [Roma 5:5], "Sebab Allah tidak memberikan roh ketakutan tetapi roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban" ( 2 Timotius 1:7 ). "Sekarang tinggal ketiga hal ini yaitu iman, pengharapan dan kasih tetapi yang paling besar diantaranya adalah kasih" 1 Korintus 13:13. Ini disebabkan oleh kelebihan-kelebihan kasih itu, baca 1 Korintus 13:4-8. Ingatlah bahwa Allah telah memberi kita kuasa, otoritas dan kemenangan atas iblis dan setan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. "Sesungguhnya AKU telah memberikan otoritas kepadamu untuk menginjak ular, kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh sehingga tidak akan ada yang membahayakan kamu" [Lukas 10:19]. "Oleh karena itu tunduklah kepada Allah dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu" [Yakobus 4:7]. "Dalam namaKU mereka akan mengusir setan-setan" [Markus 16:17]. "Sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia" [1 Yohanes 4:4]. Keputusasaan adalah senjata andalan iblis yang dipakai untuk menyerang orang-orang Kristen. Jangan memberi kesempatan roh ini untuk masuk" Jika Allah di pihak kita siapakah yang berani melawan kita ? (Roma 8:31). Apabila kita dengan setia menanamkan apa yang telah kita baca dan melakukannya, kita akan bertumbuh dengan kuat dan bersinar terang menjadi orang-orang kristen yang berbuah bagi kemuliaan Allah. BAGAIMANA MENJADI ANAK ALLAH yang artinya: "....berilah dirimu didamaikan dengan Allah" (II Korintus 5:20). Supaya dosa-dosamu diampuni (Kisak Rasul 2:38). Dilahirkan kembali untuk menerima kehidupan baru, kehidupan rohani dari Allah [yang hilang karena dosa]. 69 Allah adalah sumber kehidupan, dan hanya Dialah yang dapat menciptakan kehidupan rohani didalam kita (Yohanes 3:3-38). Supaya menjadi anggota keluarga Allah, mengenal Allah sebagai Bapa kita yang di surga (Matius 6:6-13). Untuk menjadi pelayan Allah menjadi murid Yesus Kristus dengan jaminan bahwa kita mendapat Hidup yang Kekal (Matius 4:10, 28:19-20, Yohanes 3:36). Allah mengasihi kita dan merindukan supaya kita mengenal DIA sebagai Pencipta bumi dan segala isinya Kejadian 1:1, "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi". Dosa adalah ketidaktaatan terhadap Allah yang nampak pada setiap tingkah laku kehidupan manusia yang menghasilkan kesedihan yang dalam dan penderitaan. Roma 3:23 mengatakan, "Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah". Karena kasihNya kepada manusia untuk menyelamatkan kita dari hukuman kekal. Allah sendiri menebus hukuman bagi dosa manusia. Manusia yang jatuh dalam dosa tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Tuhan Yesus Kristus yang memiliki banyak nama adalah Allah dalam bentuk manusia; Matius 1:23, "Sesungguhnya anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan DIA Imanuel, yang berarti Allah menyertai". Tuhan Yesus telah lahir, hidup, mati dan bangkit kembali di tanah Israel (Matius 2:1). Pada kayu Salib di Yerusalem dimana Yesus dihukum mati, DIA menebus dosa dan hukuman semua manusia. Yesaya 53:5-6 menyatakan "Tetapi IA tertikam oleh karena pemberontakan kita, DIA diremukkan oleh karena kejahatan kita, ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadaNya dan oleh bilur-bilurNya kita menjadi sembuh". "Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah menimpakan kepadaNya kejahatan kita sekalian". APA YANG HARUS KITA KERJAKAN. MENGAKUI DOSA, bertobat, berbalik dari dosa dan meminta pengampunanNya. I Yohanes 1:9, "Jika kita mengakui dosa kita, DIA setia dan adil sehingga DIA akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kesalahan". I Yohanes 1:7. "Darah Yesus Kristus, AnakNya menyucikan kita daripada segala dosa". TERIMALAH Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhan, Yohanes 1:12 "Tetapi semua yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya". Berdoalah dengan doa seperti ini didalam hatimu. "Yesus Kristus yang terkasih, aku datang kepadaMu sekarang untuk memberikan diriku sepenuhnya kepadaMu. Aku mengakui bahwa aku adalah orang yang berdosa dan aku bertobat dari semua dosaku dan meninggalkannya. Aku datang untuk memohon pengampunanMu. Aku percaya bahwa Engkau mati bagi dosa-dosaku di Kayu Salib dan aku menerima Engkau sekarang sebagai Juru Selamat pribadi dan Tuhanku. Terima kasih sebab Engkau menerimaku dan menjadikan aku milikMu. Kuatkan aku untuk tetap setia dan hidup bagiMu setiap 70 hari. Dalam namaMu aku berdoa, Amin". Bersukacitalah dan bersyukur pada Tuhan Yesus Kristus bahwa DIA menerima kita. Yohanes 6:37 "barang siapa yang datang kepadaKu tidak akan Kubuang". Simulasi: - Menyuruh siswa SOM untuk menulis gambaran mereka tentang orang kristen. - Tugas-tugas apa yang pernah siswa SOM lakukan sebagai orang kristen. 71 REFERENSI BUKU 01. Gerald Rowlands, Church Planting Institute, International Christian Mission Inc. Singapore 02. Ralph Mahoney, The Sherpherd’s Staff (Tongkat Gembala) 03. Amderson, Neil T. Siapa anda sesungguhnya , Penerbit Lembaga Literatur Babtis, Bandung 1999. 04. Louis C Edwin, Kemuliaan di balik Virginitas, Penerbit Metanoia 1998 05. White Joe, Jangan terkecoh, Penerbit Fokus Pada Keluarga 1996 72