Matakuliah Tahun : L0082 - Filsafat Manusia : 2007 INTELEK DAN KEHENDAK MANUSIA Pertemuan 09 FILSAFAT MANUSIA • Membantu para mahasiswa agar semakin memiliki wawasan pengetahuan/pemahaman yang lebih luas, lengkap dan mendalam tentang manusia sebagai misteri dalam ziarah intelektualnya sebagai seorang ilmuwan psikolog. 3 Bina Nusantara RUANG LINGKUP FILSAFAT MANUSIA • Pengantar Filsafat Manusia • Dimensi-Dimensi Aku • Eksistensi dan Dinamika Aku 4 Bina Nusantara BAB IX INTELEK DAN KEHENDAK MANUSIA Bina Nusantara PENDAPAT-PENDAPAT FILSUF • Esktrem yang tolak subjek dan objek (Materialisme yang kasar/monisme materiil, idealisme dan monisme spiritual). • Yang melalaikan subjek dan objek: Dualisme rasionalistis (Plato/Plotinus/Agustinus/Descartes Leibnitz, Malebranche dan Kant), Simbiosis subjek dan objek yang terlalu rapat (Nominalisme/Empirisme/ Sensisme/positivisme, Psikologi modern/eksperimental/klinis, Filsafat hidup dan filsafat aksi. Bina Nusantara PENGERTIAN, PENGHENDAKAN: INTI KEGIATAN • Pengakuan Diri dan Yang Lain (Pengertian/tafsiran, kesimpulan pertama) • Lingkungan evaluasi rangkap (Kegiatan/kelakuan subjek sendiri/exercitium: jiwa-badan, empat taraf, noumenon dan phainomenon; objekformal/specificatio: jiwa-badan, empat taraf, noumenon dan phainomenon; potensi dan kemampuan/facultas: rohani-jasmani, empat taraf, noumenon dan phainomenon; kesatuan kegiatanobjek-potensi. Bina Nusantara PERTEMUAN DENGAN PARTNER • Hubungan timbal balik: (imanensi/transendensi/intensionalitas dan Korelasi aktif-pasif/spontanitas dan reseptivitas). • Subjektivitas dan Objektivitas (objektif, subjektif, saling memuat) • Universalitas dan Singularitas (Singularitas, universalitas, universalitas di dalam singularitas) Bina Nusantara KOMUNIKASI DAN KESATUAN • Komunikasi • Penyebaban • Kesatuan di dalam Perbedaan (Bersatu, Berbeda/Otonom, Identitas di dalam distingsi) • Identitas dalam distingsi yang rohani-jasmani • Kesimpulan: Pengartian & penghargaan merupakan inti korelasi antara subjek dengan partner, korelasi manusia sendiri menurut puncaknya, subjek serahkan diri kepada partner dan menerima dia kembali. Universalitas di dalam singularitas mendapat arti yang defenitif. Juga kesatuan objektivitas mencapai pemahamannya yang lengkap. Bina Nusantara EMPAT TARAF • Taraf Anorganis/Fisik-kimis (komunikasi sebagai kegiatan, objek/isi/sasaran kegiatan, komunikasi bersifat spiritual-materiil, subjek dan partner saling beradaptasi, komunikasi di dalam kelainan antara subjek dan partner, proses interaksi fisik-kimis, fungsi pengertian dan penghendakan. • Taraf Biotis/Vegetatif (intelek dan kehendak manusia kegiatan mrpkn komunikasi yang vital, objek, evaluasi komunikatif, evaluasi dan adaptasi, objektivitas pengartian dan penghargaan, singularitas partner, pengertian dan penghendakan Bina Nusantara • Taraf psikis/sensitif (kegiatan pengartian dan penghargaan, objek/isi pengartian dan penghargaan, spiritualitas dan materialitas, subjek dan partner beradaptasi, subjek mengakui partner secara lebih objektif, partner dievaluasi, fungsi taraf ketiga) • Taraf Formal-Manusiawi-Kesadaran (komunikasi antara subjek dan partner, objek pengertian dan penghendakan, puncak kompleksitas dan interioritas, adaptasi. • Kesatuan empat Taraf (dari yang rendah ke yang tinggi, dari yang tinggi ke yang rendah, integrasi, Bina Nusantara PERKEMBANGAN PENGERTIAN DAN PENGHENDAKAN • Induk-Sekunder • Ingatan dan Imajinasi (Ingatan, Imajinas, kesatuan ingatan-iimajinasi) • Perkembangan kesatuan taraf-taraf (Pengendalian dan peruncingan, perkembangan) Bina Nusantara • Perkembangan unsur-unsur hakiki (kegiatan pengartian dan penghargaan: cakrawala evaluasi manusia, spiritualitas dan materialitas berkembang, adaptasi dan penyebaban timbal balik, pertemuan yang berarti dan berharga, ingatan dan imajinasi). Bina Nusantara