ABSTRAK Performance seorang retoris ketika beretorika sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya suatu tujuan retorika untuk menyampaikan pesan secara efektif guna mempengaruhi dan merubah sikap - perilaku orang lain. Jalaludin Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi mengutarakan bahwa pendengar tidak hanya memperhatikan apa yang dikatakan, tetapi pendengar pun memperhatikan siapa yang mengatakan. Adolf Hitler merupakan salah satu contoh seorang retoris yang handal. Dengan kemampuan retorika yang dimilikinya, Adolf Hitler dapat mempengaruhi massa sedemikian rupa hingga berhasil menjadi pemimpin tunggal bangsa Jerman. Namun jika dilihat dari latar belakang hidupnya, Adolf Hitler merupakan seseorang yang memiliki sikap dan tingkah laku, yang menurut pandangan orangorang di sekitarnya terlihat “aneh” dan “tidak lumrah” - dan jauh dari dugaan bahwa Adolf Hitler dapat menjadi pemimpin tunggal Jerman. Hingga muncul pertanyaan di benak penulis, siapakah sebenarnya Adolf Hitler? Film “Das Leben Von Adolf Hitler (Life of Adolf Hitler) – Paul Rotha Film” merupakan film dokumenter singkat mengenai situasi dan kondisi rakyat Jerman pada dekade tahun 1918 – 1945 yang di mana Adolf Hitler sangat berperan besar di dalamnya. Sorotan mata yang tajam dan sikap kharismatik yang penuh wibawa membuat nama Adolf Hitler dielu-elukan dan dibangga-banggakan rakyat Jerman. Ia dianggap pahlawan pada saat itu. Performance Adolf Hitler ketika beretorika dalam film tersebut menimbulkan suatu kekaguman dan ketertarikan penulis untuk meneliti lebih dalam lagi. Oleh karena itu munculah permasalahan bagaimana performance retorika Adolf Hitler dalam memanipulasi persepsi rakyat Jerman? Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan semiotika C. S. Peirce. Dalam penelitian ini penulis berusaha mengetahui bagaimana performance nonverbal kinesik Adolf Hitler ketika beretorika dengan menggunakan kerangka analisis Trikotomi – Icon, Index & Symbol. Dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa secara tanda berdasarkan kemiripan, hampir keseluruhan gerakan-gerakan nonverbal kinesik Adolf Hitler merupakan cara atau metode retorika sempurna yang seharusnya digunakan oleh para retoris. Secara tanda yang memiliki hubungan kausalitas Adolf Hitler mampu merubah sikap dan perilaku “aneh” dan “tidak lumrah”-nya menjadi sebuah pembentukkan karakter seorang retoris handal. Dan secara tanda berdasarkan konvensi umum, gerakan-gerakan nonverbal kinesik Adolf Hitler ketika beretorika mampu memanipulasi persepsi rakyat Jerman, hingga mereka berinterpretasi bahwa Adolf Hitler layak untuk menjadi pemimpin Jerman.