Document

advertisement
Proceeding - Studi Dampak Timbal Balik Antar Pembangunan Kota dan Perumahan di Indonesia dan Lingkungan Global
Upaya Pengurangan Kerentanan
Kawasan Kota Pantai
Akibat Perubahan Iklim Bumi
Upaya Pengurangan Kerentanan Kawasan Kota Pantai Akibat Perubahan Iklim Bumi
halaman - 27
Proceeding - Studi Dampak Timbal Balik Antar Pembangunan Kota dan Perumahan di Indonesia dan Lingkungan Global
UPAYA PENGURANGAN KERENTANAN KAWASAN KOTA PANTAI
AKIBAT PERUBAHAN IKLIM BUMI
Oleh:
R.E.Soeriaatmadja
I. PENDAHULUAN
1) Perubahan Iklim Bumi sebagai akibat peningkatan Gas Rumah- Kaca (GRK) karena ulah
Manusia memang telah menjadi pusat perhatian masyarakat dunia secara meng-Global.
Indonesia memang turut berperanserta dalam menyusun suatu Konvensi Kerangka-Kerja
PBB mengenai (upaya penanggulangan) Perubahan Iklim Bumi (PIB) ini. Untuk bahkan UU
No. 6, tahun 1994 tentang Pengesahan Kerangka Kerja PBB mengenai PIB ini telah
diberlakukan.
2) UU No.6/1994 tentang K3-PIB ini antara lain menghendaki agar semua Pihak (Negara
Penandatangan K3-PIB) itu mempublikasikan sumber emisi GRK dan cara menyeraphapuskannya dengan metode yang relatif dan komparatif serupa.
3) Sumber GRK muncul meliput Bumi sebagai akibat berbagai kegiatan manusia juga, antara
lain, Pertanian, Industri, Transportasi, Pembakaran hutan, Pertambangan, dan sebagainya.
Laporan mutakhir melaporkan bahwa Pembakaran Hutan yang melumat 1,1 Juta Hektar
Hutan Tropis telah meningkatkan GRK sebesar 20%.
4) PIB ini menghasilkan pula suatu akibat dan dampak lanjutan berbentuk peristiwa La Nina
dan El Nino di kawasan Nusantara khususni a, bagian Timur Khatulistiwa dan Tengah
Lautan Pasifik pada umumnya dalam perjalanan ruang dan waktu.
s) Peristiwa El Nino dan La Nina, serta tata-kaitannya dengan PIB secara ilmiah memang masih
”menggelitik” (belum benar-benar tuntas terjawab). Namun bagaimana pun, dampaknya
memang akan menimbulkan perubahan secara relatif berarti (drastis).
6) Tentang PIB si Asia Tenggara (termasuk Indonesia) khususnya, ”The World Climate Impact
Programmes” yang dikordinasi oleh GEMS, PAC dan UNEP telah melakukan penelaahan
tentang akibat terjadinya PIB ini, sebagai berikut:
a) IKLIM : - Umumnya terjadi perubahan parameter iklim yg menjadi lebih tinggi, baik
secara episodik, musiman maupun tahunan.
- Lebih sering pula terjadi peristiwa Perubahan Ik- lim secara ekstrim dan lebih
kerap kejadiannya.
b) CUACA: - Terjadi peningkatan ketidak-setabilan di tropos- fera
- Lebih sering terjadi hujan ribut (konveksi).
- Siklon tropis pun menjadi lebih lebat dan lebih kerap.
- Intensitas curah-hujan pun lebih tinggi dengan energi kinetis yang lebih
dahsyat, juga dampak- nya.
- Kecepatan angin ribut lebih tinggi, baik pada siklon tropis maupun hujan
Upaya Pengurangan Kerentanan Kawasan Kota Pantai Akibat Perubahan Iklim Bumi
halaman - 28
Proceeding - Studi Dampak Timbal Balik Antar Pembangunan Kota dan Perumahan di Indonesia dan Lingkungan Global
angin.
II. DAMPAK PIB TERHADAP EKOSISTEM TROPIS
1) Dampak PIB dalam bentuk terjadinya perubahan Iklim dan cuaca seperti diuraikan di atas
tentu saja akan menimbulkan berbagai dampak baik terhadap Lingkungan Alam maupun
Lingkungan Binaan di kawasan tropis.
2) Secara umum menurut Bruenig (1990), PIB ini akan menimbulkan perubahan suhu udara
2 C hingga 4C di kawasan Tropis lem- bab yang terjadi bukan hanya di ekosistem darat
melainkan juga di ekosistem laut. Bahkan Bruenig menambahkan bahwa bila dalam 50
(lima puluh) tahun mendatang, pencemaran udara oleh u- lah manusia makin meningkat,
bukan hanya suhu udara, melainkan kelembaban udara relatif & pola curah hujan pun
akan mengalami kenaikan.
3) Dampak dari kenaikan tiga parameter LH-Alam dan Binaan ini sudah tentu akan
menimbulkan perubahan ekologis dan fisiolo- gis terhadap baik Ekosistem Alam (hutan,
laut, padang rumput dsb.), maupun Ekosistem Binaan (Permukiman dan peru- mahan
baik di Kota (+Kawasan Industri) maupun di Desa.
4) Secara ekologisnya, Ekosistem Alam akan mengalami penurun- an produktivitas primernya
dan kurang mampu menimbun materi organiknya. Sedangkan Ekosistem Binaan akan
kurang hingga kehilangan kemampuan stabilitasnya dan kemandiriannya.
III. DAYA TANGGAP TERHADAP PIB
1) Terus-terang, baru sekali ini, timbul pertanyaan: Bagaimanakah kiranya Upaya untuk
Mengurangi Dampak dari PIB ini thd Ekosistem Binaan umumnya, dan Ekosistem
Kota-Pantai?
2) Kalau dicari referensi dari segi Ekosistem Pantai dan Lautnya, ”Draft Action Plan for
Sustainable Development in Marine Coastal Areas” dalam ”Canada/Indonesia Planning
Support Project” (1987), ”Action Plan”-nya hanya memuat:
2.1. Perbaikan Pengelolaan untuk Pembangunan Berkelanjutan
2.2. Pencapaian hasil dengan usaha yang biaya lebih sederhana (baca: Dikurangi), namun
disarankan desentralisasi dengan mekanisme lebih inovatif antar-sector dalam
kelembagaan- nya. Kodinasi patut ditingkatkan dengan mencoba mencari dana lebih
banyak namun lebih kmprehensif untuk mengga- rap Kawasan laut dan pantai itu.
Dampak PIB di laut dan di pantai sama sekali tak dipertimbangkan &
disinggung.
3) Bahwa Ekosistem Laut dan Pantai itu rentan produktivitasnya terhadap perusakan dan
tekanan (stress) dari berbagai sumber (bencana) memang dikemukakan. Misalkan Habitat
Ikan Laut bisa mudah terkena dampak negatif yang parah akibat erosi pantai, perusakan
hutan (pantai), pencemaran, penambangan liar dan banjir memang disinggung. Namun
bakal timbul PIB masih belum menjadi sumber perhatian.
Upaya Pengurangan Kerentanan Kawasan Kota Pantai Akibat Perubahan Iklim Bumi
halaman - 29
Proceeding - Studi Dampak Timbal Balik Antar Pembangunan Kota dan Perumahan di Indonesia dan Lingkungan Global
4) Namun memang diakui bahwa INFORMASI tentang ekosistem Laut dan Pantai di
Indonesia ini yang patut menjadi dasar bagi Pengelolaan Laut dan Pantainya memang
masih sangat terbatas. Dekimian pula, mengenai informasi tentang parameter Ekologi Laut
dan Pantai untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan yang Berwa.wasan Lingkungan
belum banyak.
5) Karena itu, langkah uniuk mengantisipasi dampak PIB umumnya, terhadap Ekosisti:m Alam
dan Ekosistem Binaan memang sangat diperlukan dala.m prioritas tinggi. Sebab PIB tidak
bisa menunggu (the ”show” will go on), apabila Pembangunan Berkelanjutan harus digarap
bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di sepanjang pantai seluruh Nusantara.
Indonesia adalah sebuah negara maritim dengan pantainya yang terpanjang di Bumi
(kurang lebih 80.000 km).
6) Upaya Mengurangi Darnpak PIB terhadap Ekosistem Alam dan Binaan di sepanjang pantai
yang panjang itu harus dilakukan se- cara lintas-sektor meliput sektor yang berkepentingan
untuk me- rencanakan baik secara strategis maupun berbagai kegiatan.
IV. MENGURANGI KERENTANAN KOTA PANTAI AKIBAT PIB
1) Perumusan Upaya Mengurangi Kerentanan (Ekosistem) Kota Pantai Akibat Perubahan
Iklim Bumi (plus El Nino + La Ninya) umumnya dan pemingkatan paras laut memang
diperlukan sedini mungkin.
2) Dan Upaya utarr.a yang patut segera dilancarkan adalah Perumusan Program Penelitian
dan Pengumpulan Dasar, terlebih dulu. Padahal seperti diutarakan sebelum- nya,
Indonesia memiliki panjang pantai yang bukan main panjanr nya.Karena itu,Klasifikasi
Tipe Pantai di Indonesia menjadi sangat mendesak diperlukan, apap pun tolok nya nya
sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi tsb.
3) Kemudian dari tiap Tipe Pantai tersebut Rona Lingkungan Pantai Alami dan Rona
Lingkungan Binaan (baca: Kota @ Desa) diidentifikasi tingkat kerentanan berbagai unsur
Ekosistemnya apabila menghadapi dampak PIB.
4) Barulah kita dapat rnenentukan Upaya (Kemungkinan) Mengurangi Darnpak Lingkungan
Alam & Binaan dari PIB yg mungkin melandanya. Pengurangan Dampaknya bukan hanya
terhadap unsur prasarana dan sarana Lingkungannya, dan atau Surnber Daya Alamnya,
melainkan juga Risikonya terhadap kesehatan dan jiwa Manusia. Karena itu, upayanya
bukan hanya melakukan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup/Sumber Daya
Alam di Eksosistem Pantai dan Laut, melainkan juga Penanggulangan Bencana terhadap
Populasi di Ekosistem Kota Pantai. Baik sebelum Dampak/Bericana tiba, maupun selama
dan pasca Dampak/ Bencana tiba.
Upaya Pengurangan Kerentanan Kawasan Kota Pantai Akibat Perubahan Iklim Bumi
halaman - 30
Proceeding - Studi Dampak Timbal Balik Antar Pembangunan Kota dan Perumahan di Indonesia dan Lingkungan Global
Upaya Pengurangan Kerentanan Kawasan Kota Pantai Akibat Perubahan Iklim Bumi
halaman - 31
Download