BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Geografi Dalam sub

advertisement
7 BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi Geografi
Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai beberapa pengertian yang berkaitan
dengan sistem informasi geografi.
2.1.1
Pengertian Sistem
Menurut McLeod (2001, p9), sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang
terintegrasi dan saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu
serta terorganisasi untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut O’Brien (2003, p8), sistem merupakan sekumpulan komponen yang
berhubungan dan berinteraksi satu sama lain dalam bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan dengan menerima input dan menghasilkan output melalui proses transformasi yang
terorganisasi.
Menurut Jogiyanto (2003, p34), sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan
prosedur dan dengan pendekatan komponen. Dengan pendekatan prosedur, sistem dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu.
Dengan pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen
yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan
kumpulan obyek dan ide yang berasal dari input, untuk kemudian diproses melalui
8 komponen-komponen yang telah terorganisasi sedemikian rupa, sehingga menghasilkan
output yang menjadi tujuan bersama.
2.1.2 Pengertian Informasi
Menurut McLeod (2001, p12), informasi adalah data yang telah diproses dan
memiliki arti bagi manusia.
Menurut Turban (2001, p15), informasi adalah sekumpulan data yang diorganisasikan
ke dalam bentuk yang berguna.
Menurut Heywood (2002, p10), informasi adalah data yang telah ditambahkan ke
dalamnya arti dan konteks.
Menurut O’Brien (2003, p13), informasi adalah data yang telah diproses atau data
yang telah memiliki arti dan berguna untuk pengguna akhir tertentu.
Menurut Laudon (2004, p8), informasi adalah data yang dibentuk menjadi bentuk
yang berarti dan berguna bagi manusia.
Sedangkan pengertian informasi menurut Hoffer et al (2005, p5), informasi adalah
data yang telah diproses dalam suatu cara untuk meningkatkan pengetahuan dari orang yang
menggunakan data tersebut.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai informasi, dapat ditarik kesimpulan
bahwa informasi merupakan data yang telah diolah dan diorganisasikan ke dalam bentuk
yang sesuai dengan kebutuhan penerimanya.
9 2.1.3
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai entitas atau kesatuan
formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik maupun logikal (Prahasta, 2001, p40).
Menurut O’Brien (2005, p6), sistem informasi adalah penggabungan dari sumber
daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data yang
mampu mengumpulkan, mengolah, mengubah, dan menyebarkan informasi secara
terorganisir dengan baik dalam sebuah organisasi.
Dengan demikian, sistem informasi merupakan suatu sistem terpadu yang
menggabungkan manusia dan mesin untuk menyajikan informasi.
2.1.4
Pengertian Geografi
Geografi adalah ilmu tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi)
keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
Kata geografi berasal dari bahasa Yunani yaitu geos (bumi atau permukaan bumi) dan
graphien (melukis, mencitrakan, menjelaskan, atau menuliskan), maka berdasarkan asal
katanya geografi dapat diartikan sebagai pencitraan atau pelukisan bumi.
Dalam arti yang lebih luas, geografi lebih sering diterima sebagai ilmu pengetahuan
yang mempelajari tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal balik antara
keduanya.
Geografi diartikan pula sebagai ilmu mengenai permukaan bumi, iklim, penduduk,
flora, fauna, serta hasil yang diperoleh dari bumi (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan &
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1997, p347).
10 Menurut Richthoffen (dalam Prahasta, 2002, p12), geografi adalah ilmu yang
mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensinya atau studi mengenai area-area yang
berbeda di permukaan bumi dalam pengertian karakteristiknya.
Menurut Vidal de la Blache (dalam Prahasta, 2002, p12), geografi adalah ilmu
pengetahuan mengenai tempat-tempat yang sangat mengonsentrasikan diri pada kualitaskualitas dan potensi-potensi suatu negara.
Berdasarkan pengertian di atas, yang dimaksud dengan geografi adalah ilmu
pengetahuan yang secara umum mempelajari tentang bumi dan segala isinya dari inti bumi
sampai dengan lapisan atmosfer, termasuk di dalamnya daratan, perairan, udara, serta
makhluk hidup dan semua jenis materi.
2.1.5
Pengertian Sistem Informasi Geografi
Definisi SIG (Sistem Informasi Geografi) selalu berkembang, bertambah dan
bervariasi. Hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang telah beredar. Selain itu, SIG
juga merupakan bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru, digunakan oleh berbagai
disiplin ilmu dan berkembang dengan cepat.
Menurut Burrough (1986, p6), sistem informasi geografi merupakan sistem informasi
yang bertujuan mengumpulkan, menyimpan, menggunakan kembali saat dibutuhkan,
memroses, dan menampilkan data spasial dari dunia sebenarnya untuk tujuan tertentu.
Menurut Paryono (1994, p1), sistem informasi geografi adalah sistem berbasis
komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi dan menganalisis informasi
geografis.
11 Sistem informasi geografi adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat
lunak, data, manusia, organisasi, dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di
permukaan bumi (Chrisman, 1997, p121).
Bersumber
dari
penelusuran
informasi
di
situs
web
Wikipedia
(http://en.wikipedia.org/wiki/Geographic_information_system) pada tanggal 6 Oktober 2009,
Geographic information system atau geographical information system (GIS) merupakan
sebuah sistem informasi khusus yang dapat mengumpulkan, menyimpan, menganalisis,
mengelola, mengatur, dan mempresentasikan data yang memiliki informasi spasial, yakni
data yang merujuk pada atau berhubungan dengan keruangan dan suatu letak kedudukan di
permukaan bumi, misalnya data yang teridentifikasi menurut lokasinya dalam sebuah basis
data. Secara teknis, GIS meliputi perangkat lunak pemetaan dan fitur aplikasinya seperti
penginderaan jarak jauh, survei tanah, foto udara, matematika, fotogrametri, geografi, dan
tools yang dapat diimplementasikan dengan piranti lunak GIS meskipun tidak semua hal
yang berkaitan dengan topologi dapat terakomodasi melalui GIS. Lebih lanjutnya, istilah ini
juga mencakup setiap sistem informasi yang mengintegrasikan, menyimpan, menyunting,
menganalisis, menyebarkan, dan menampilkan informasi geografis. Secara umum yang
disebut aplikasi GIS adalah tools yang memudahkan pengguna untuk menciptakan query
interaktif ataupun pencarian yang direkayasa sendiri oleh pengguna, menganalisis informasi
spasial/keruangan, menyunting data, peta, dan menyajikan hasil dari semua operasi tersebut.
Sebagai tambahan, para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan
mengoperasikannya serta data yang digunakan sebagai bagian dari sistem ini.
12 Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi geografi membahas
tentang masalah pengumpulan, pengecekan, pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan
(manipulasi), analisis, dan penayangan informasi atau data mengenai permukaan bumi dari
dunia nyata secara otomatis dan akurat melalui komputer untuk tujuan tertentu.
Teknologi sistem informasi geografi dapat digunakan untuk investigasi ilmiah,
pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi, dan perencanaan rute.
Misalnya SIG dapat membantu pihak berwenang untuk secara cepat menghitung waktu
tanggap darurat saat terjadi bencana alam atau SIG dapat digunakan untuk mencari lahan
basah yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
Secara singkat, SIG dapat berguna untuk memberikan nilai tambah pada data spasial
dengan memungkinkan data untuk diorganisasikan dan ditampilkan secara efisien. Dengan
analisis dan penemuan data baru yang dapat dilakukan secara cepat, SIG menghasilkan
informasi yang sangat berguna untuk membantu pengambilan keputusan.
2.2
Komponen Sistem Informasi Geografi
SIG dapat disajikan sebagai suatu paket perangkat lunak dan perangkat keras di mana
komponen-komponen pendukungnya terdiri atas berbagai macam alat yang digunakan untuk
menginput, memanipulasi, menganalisis, dan menghasilkan data (Burrough, 1986, p7).
2.2.1
Perangkat Keras
Secara umum, perangkat keras terdiri dari beberapa komponen yang saling terhubung
dan bekerja sama (Burrough, 1986, p7), seperti yang ditunjukkan oleh skema perangkat keras
SIG
pada
gambar
2.1.
13 Digitizer
Scanner
CD-ROM
CPU
Disk drive
Tape drive
Printer
VDU
Ploter
Gambar 2.1 Skema perangkat keras SIG
Central Processing Unit (CPU) dihubungkan dengan disk drive sebagai unit
penyimpanan yang menyediakan tempat untuk menyimpan data dan program. Digitizer,
scanner atau komponen lain yang serupa digunakan untuk mengambil data dari peta dan
komponen lainnya untuk kemudian diubah ke dalam format digital dan dikirim ke CPU.
Plotter, printer atau komponen lain yang serupa digunakan untuk menampilkan hasil data
yang telah diproses.
Tape drive digunakan untuk menyimpan data ke dalam magnetic tape atau untuk
berkomunikasi dengan sistem lainnya. Komunikasi dengan komputer lain dapat dilakukan
dengan menggunakan modem di mana pengguna melakukan kontrol atas komponenkomponennya melalui Visual Display Unit (VDU).
Sistem informasi geografi dapat digunakan pada berbagai macam jenis komputer
mulai dari Personal Computer (PC) hingga super computer multi-user (Heywood, 2002,
p13), dan dapat ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman. Sistem utama berhubungan
dengan peralatan-peralatan mahal termasuk monitor dan mesin digitasi sedangkan yang
lainnya dapat dihubungkan secara langsung ke PC.
14 Pada saat ini, SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari
desktop, workstation, hingga multi-user host yang dapat digunakan oleh banyak orang secara
bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkinerja tinggi, memiliki ruang
penyimpanan (hard disk) dan kapasitas memori (RAM) yang besar. Walaupun demikian,
fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat melalui karakteristik-karakteristik fisik
perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori pada komputer pun dapat diatasi.
Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a.
Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke komputer.
Contoh: scanner, digitizer dan CD-ROM
b.
Alat
pemrosesan,
merupakan
sistem komputer
yang
berfungsi
mengolah,
menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan.
Contoh: CPU, tape drive dan disk drive
c.
Alat keluaran (output) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data
dalam proses SIG.
Contoh: VDU, plotter dan printer
2.2.2
Perangkat Lunak
Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang berfungsi untuk memasukkan,
menyimpan dan menghasilkan data yang diperlukan. Sedangkan mengenai skema perangkat
lunak dalam SIG sendiri dapat dilihat pada gambar 2.2. Bila dipandang dari sisi lain, SIG
juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di mana basis data
memegang peranan kunci. Setiap subsistem diimplementasikan dengan menggunakan
perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul, hingga tidak mengherankan jika ada
15 perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program (*.exe) yang masing-masing dapat
dijalankan sendiri secara terpisah.
Input data
Input tambahan Penayangan dan
pelaporan
Basis data
(dasar) geografi
Transformasi
Gambar 2.2 Skema perangkat lunak SIG
Data hasil penginderaan jarak jauh dan tambahan seperti data lapangan dan peta
disatukan menjadi data dasar geografi. Data dasar tersebut dimasukkan ke dalam komputer
melalui unit input untuk disimpan dalam hard disk. Bila diperlukan data yang telah disimpan
tersebut dapat ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk laporan (dalam bentuk
peta/gambar). Data ini juga dapat diperbaharui untuk menjaga agar data tetap sesuai dengan
keadaan sebenarnya.
2.2.3
Data
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik
secara tidak langsung dengan cara mengimpornya dari perangkat-perangkat lunak SIG yang
lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasial dari peta dan memasukkan
data atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.
Terdapat dua macam jenis data yang digunakan dalam pengolahan data SIG, yaitu
data spasial dan data non-spasial.
16 Data spasial adalah data mengenai obyek-obyek atau unsur geografis (baik di bawah,
di atas dan di permukaan bumi) yang dapat diidentifikasi dan mempunyai acuan lokasi
berdasarkan sistem koordinat tertentu. Data spasial yang dikenal juga dengan sebutan data
geografis terdiri dari data grafis yang merupakan elemen gambar dalam komputer yang dapat
berupa titik (node), garis (arc) dan bidang (polygon) dalam bentuk data vektor ataupun data
raster.
Data non-spasial (data atribut) merupakan data dalam bentuk teks atau angka, sesuai
dengan karakteristik obyeknya yang bersifat kuantitatif atau kualitatif (Yousman, 2004, p14).
Adapun dalam sistem informasi geografi terdapat dua macam penyajian data spasial,
yaitu model raster dan model vektor.
Model raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid (bidang referensi
horizontal dan vertikal yang terbagi menjadi kotak-kotak). Setiap piksel memiliki atribut
tersendiri, termasuk koordinatnya yang unik. Akurasi model ini sangat tergantung pada
resolusi atau ukuran piksel suatu gambar.
Model raster memberikan informasi spasial apa saja yang terjadi di mana saja dalam
bentuk gambaran yang digeneralisasi. Dengan model raster, data geografi ditandai oleh nilainilai elemen matriks dari suatu obyek yang berbentuk titik, garis maupun bidang (Prahasta,
2007, p148).
Model vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan
menggunakan titik-titik, garis-garis dan kurva atau poligon beserta atribut-atributnya. Bentuk
dasar model vektor didefinisikan oleh sistem koordinat Kartesius dua dimensi (x, y).
17 Di dalam data vektor, garis atau kurva merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang
berhubungan. Sedangkan, bidang atau poligon disimpan sebagai sekumpulan titik-titik
dengan ketentuan bahwa titik awal dan titik akhir memiliki koordinat yang sama (Prahasta,
2007, p156).
2.2.4
Manajemen Data
Data adalah hasil dari pengamatan yang kita lakukan terhadap dunia nyata. Data
dikumpulkan sebagai fakta atau bukti yang dapat diproses untuk memberikan arti kepada
data tersebut dan mengubahnya menjadi informasi. Jadi dengan memiliki rincian lengkap,
sebuah data berubah menjadi sebuah informasi. Walaupun dalam bahasa sehari-hari antara
data dan informasi terkadang sering tertukar penggunaannya, tapi sebenarnya dapat dilihat
bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara keduanya. Data merupakan suatu bentuk
penyimpanan informasi yang harus diterjemahkan terlebih dahulu untuk menghasilkan suatu
informasi baru yang siap pakai.
Data merupakan fakta mentah hasil observasi, umumnya mengenai fenomena fisik
atau transaksi bisnis (O’Brien, 2002, p14).
Menurut Whitten et al (2004, p23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat,
kejadian, dan hal-hal penting yang ada di dalam organisasi. Setiap fakta tanpa disertai fakta
lainnya secara relatif tidak akan ada artinya.
2.2.5
Pengguna Sistem Informasi Geografi
Dalam penerapan sistem informasi geografi harus ada manusia yang berperan dalam
merencanakan, mengimplementasikan dan mengoperasikan sistem sekaligus membuat
18 keputusan berdasarkan output yang dihasilkan oleh sistem. Oleh karena itu, pengenalan
terhadap GIS kepada para pengguna merupakan hal yang sangat penting, bahkan dapat
membawa sebuah organisasi ke arah perubahan besar termasuk restrukturisasi internal,
pelatihan ulang staf, dan peningkatan alur informasi. Penelitian membuktikan bahwa
penggunaan sebuah SIG yang berhasil sangat ditentukan oleh kemampuan dan kinerja
sumber daya sebuah organisasi serta ketepatan pemilihan dan cara implementasi sistem yang
baik.
2.3
Keuntungan Penggunaan Sistem Informasi Geografi
Informasi geografis yang disajikan pada peta konvensional boleh jadi merupakan
informasi yang murah dari segi biaya, namun peta tersebut sudah dimanipulasi untuk
memudahkan pembacaan sehingga mengurangi bahkan tidak menampakkan keasliannya.
Sistem informasi geografi menyimpan data seperti apa adanya, sesuai dengan ukuran aslinya.
Data keruangan yang dimiliki SIG disimpan dalam bentuk digital menggunakan media
penyimpanan digital berkapasitas besar.
Menurut Yousman (2004, p263), beberapa keuntungan penggunaan SIG adalah:
a.
SIG mempunyai kemampuan untuk memilih dan mencari detail atau tema yang
diinginkan, menggabungkan suatu kumpulan data dengan kumpulan data lainnya,
melakukan perbaikan data, serta melakukan pemodelan dan menganalisis suatu
keputusan dengan lebih cepat.
b.
SIG dengan mudah menghasilkan peta-peta tematik yang dapat digunakan untuk
menampilkan informasi-informasi tertentu. Peta-peta tematik tersebut dapat dibuat
19 dari peta-peta yang sudah ada sebelumnya, hanya dengan memanipulasi atributatributnya.
c.
SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat di
permukaan bumi menjadi beberapa lapisan data spasial. Dengan penggunaan konsep
lapisan dalam pemodelan, permukaan bumi dapat direkonstruksi kembali atau
dirancang dalam bentuk tiga dimensi berdasarkan data ketinggiannya.
Adapun manfaat dari sistem informasi geografi dapat berbeda-beda disesuaikan
dengan fungsi dan bidang pekerjaan yang menggunakan SIG sebagai acuan. Beberapa
manfaat dari sistem informasi geografi yang dapat diterapkan di segala bidang yaitu:
a.
SIG memudahkan pengguna dalam melihat fenomena di muka bumi dengan
perspektif yang lebih baik;
b.
SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan penayangan data spasial
digital bahkan integrasi data yang beragam, mulai dari citra satelit, foto udara, peta,
dan data statistik;
c.
SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat;
d.
SIG juga mengakomodasi data dinamis serta penyediannya secara tepat waktu;
e.
Informasi yang dihasilkan SIG merupakan informasi keruangan dan kewilayahan,
maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk inventarisasi data keruangan yang
berkaitan dengan sumber daya alam;
f.
SIG dapat menghemat waktu dalam produksi peta, proses pembaharuan peta dan
ruang penyimpanan data;
20 g.
SIG dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan hingga menghasilkan
perencanaan yang lebih baik pada suatu organisasi.
2.4
Pemetaan
Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan
peta secara garis besar.
2.4.1
Pengertian Peta
Peta adalah suatu metode tradisional untuk menyimpan, menganalisis dan menyajikan
data spasial, biasanya berwujud alat peraga yang dapat menyampaikan suatu ide berupa suatu
gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah, penyebaran penduduk, jaringan jalan, dan
hal lainya yang berhubungan dengan kedudukan dalam ruang. Peta dilukiskan dengan skala
tertentu dengan tulisan atau simbol sebagai keterangan yang dapat dilihat dari atas. Peta
dapat meliputi wilayah yang luas, dapat juga hanya mencakup wilayah yang sempit.
Peta merupakan dasar yang penting dalam SIG karena berfungsi sebagai sebuah
sumber data, struktur dalam penyimpanan data dan alat untuk menganalisis dan
mempertunjukkan data.
Menurut Burrough (1986, p13), peta adalah sekumpulan titik, garis dan area yang
digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada sistem koordinat
beserta dengan penggambaran atribut-atribut non-spasialnya. Peta biasanya direpresentasikan
dalam dua dimensi tapi tidak menutup kemungkinan untuk dapat dipresentasikan dalam
bentuk tiga dimensi.
21 2.4.2
Jenis Peta
Menurut kegunaannya, peta terdiri dari:
a.
General Reference Map (Peta Referensi Umum)
Peta ini digunakan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi macam-macam bentuk
geografi seperti fitur tanah, perkotaan, jalan, dan sebagainya.
b.
Mobility Map (Peta Mobilitas)
Peta ini bermanfaat bagi masyarakat dalam menentukan jalur dari satu tempat ke
tempat lainnya, digunakan untuk perjalanan darat, laut dan udara.
c.
Thematic Map (Peta Tematik)
Peta ini digunakan untuk menunjukkan penyebaran data non-spasial dari obyek
tertentu pada peta, biasanya angka atau warna yang merupakan data hasil olahan.
d.
Inventory Map (Peta Inventaris)
Peta ini menunjukkan lokasi dari fitur tertentu yang terdapat di suatu wilayah, seperti
posisi semua taman nasional yang dimiliki oleh provinsi Sumatera Barat.
Menurut isinya, peta terdiri dari:
a.
Peta Umum
Melukiskan semua kenampakan pada suatu wilayah secara umum. Kenampakan
adalah keadaan alam atau daerah dengan berbagai bentuk permukaan bumi. Peta
umum dikenal juga dengan sebutan peta topografi. Peta topografi adalah gabungan
dari peta yang berbeda-beda. Peta topografi mengandung kumpulan data yang
bervariasi dalam topik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penggunaan lahan, relief
22 atau kontur tanah, dan fitur kultural juga dapat ditampilkan semuanya secara
bersamaan dalam sebuah peta topografi yang sama.
Contoh : peta Indonesia, peta dunia
b.
Peta Khusus
Melukiskan kemampuan tertentu atau menonjolkan satu macam data saja pada
wilayah yang dipetakan.
Contoh : peta geologi, peta geomorfologi dan peta populasi
Menurut skalanya, peta terdiri dari:
a.
Peta kadaster
: skala antara 1:100 – 1:5.000
b.
Peta skala besar
: skala antara 1:5.000 – 1:250.000
c.
Peta skala sedang
: skala antara 1:250.000 – 1:500.000
d.
Peta skala kecil
: skala antara 1:500.000 – 1:1.000.000
e.
Peta geografi
: skala > 1:1.000.000
Menurut keadaan obyeknya, peta terdiri dari:
a.
Peta Stasioner
Menggambarkan stabilitas atau apakah keadaan obyek yang dipetakan tetap.
Contoh : peta persebaran gunung berapi
b.
Peta dinamis
Menggambarkan keadaan atau obyek yang dipetakan mudah berubah.
Contoh : peta arah angin
23 2.4.3
Pengertian Garis Lintang dan Garis Bujur
Garis lintang (latitude) dan garis bujur (longitude) adalah garis-garis khayal di
permukaan bumi yang dilukis di atas peta, atlas atau bola dunia untuk membantu
menunjukkan kedudukan suatu tempat. Letak dan posisi tempat dirujuk oleh titik persilangan
(koordinat) antara garis lintang dengan garis bujur. Nilai garis lintang dinyatakan terlebih
dahulu, kemudian diikuti oleh nilai garis bujur.
Garis lintang adalah garis-garis paralel pada bola dunia yang sejajar dengan Garis
Ekuator. Garis lintang diukur dalam kiraan (˚) dari Garis Khatulistiwa atau Ekuator (0˚)
tanpa sudut. Garis-garis lintang utama di dunia terdiri dari Garis Khatulistiwa, Garis Sartan,
Garis Jadi, Garis Artik, dan Garis Anartik. Semua garis lintang berbentuk lingkaran cincin,
kecuali Kutub Utara (90˚LU) dan Kutub Selatan (90˚LS) yang berbentuk titik untuk
menggambarkan poros bumi. Jadi Lintang Utara (LU) berarti semua posisi atau tempat yang
terletak di sebelah Utara Ekuator, sedangkan Lintang Selatan (LS) berarti semua tempat yang
terletak di sebelah Selatan Ekuator.
Yang dimaksud dengan garis bujur adalah garis-garis setengah lingkaran yang dilukis
di sekeliling bola dunia dari bagian atas sampai ke bawah tegak lurus dengan garis lintang
sehingga seolah-olah menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Hal ini juga berarti
semua garis bujur bertemu antara satu sama lain di Kutub Utara dan Kutub Selatan karena
setiap garis berawal dan berakhir di keduanya. Garis bujur utama (Prime Meridien) adalah
garis bujur 0˚ yang melewati kota Greenwich sebagaimana disepakati bersama secara
internasional. Garis-garis bujur di sebelah timur Meridian diberi nilai 1˚BT hingga 180˚BT,
begitu pula dengan garis-garis bujur di sebelah barat Meridian diberi nilai 1˚BB sampai
180˚BB. Garis bujur 180˚BT dan 180˚BB adalah satu garis yang sama, hanya berbeda
24 orientasinya sehingga garis bujur ini juga ditulis dengan 180˚ tanpa menyebut Bujur Timur
atau Bujur Barat.
2.5
Sistem Basis Data
Berikut ini akan dibahas mengenai berbagai hal seputar sistem basis data seperti
Database Management System dan metode yang digunakan dalam pemodelan dan
perancangan basis data.
2.5.1
Pengertian Basis Data
Menurut Turban, Rainer dan Potter (2003, p19), basis data adalah kumpulan berkas
dan arsip yang terkumpul, tersusun dan saling berhubungan membentuk data dan hal lainnya
yang tersimpan di suatu wadah atau tempat.
Pengertian basis data menurut Connolly dan Begg (2005, p14) adalah kumpulan data
yang saling berhubungan secara logis dan saling berinteraksi serta menghasilkan informasi
yang dibutuhkan. Suatu basis data haruslah merupakan sebuah penyimpanan data besar yang
dapat digunakan oleh berbagai pengguna atau bagian organisasi dalam waktu yang
bersamaan.
Basis data adalah sebuah rangkaian data yang disimpan dalam suatu format yang
sudah terstandarisasi, yang dirancang agar dapat digunakan oleh beberapa pengguna secara
bersamaan. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari berbagai catatan dan
potongan pengetahuan, maka sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari beragam
fakta yang tersimpan di dalamnya, yang disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang
diwakili suatu basis data dan hubungan di antara obyek-obyek tersebut. Cara untuk
25 mengorganisasikan skema atau memodelkan struktur basis data dikenal sebagai model basis
data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional yang
telah dapat mewakili semua informasi yang terdapat dalam bentuk tabel-tabel yang saling
berhubungan, di mana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom. Dalam model ini, hubungan
antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain,
seperti model hirarki dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk
mewakili hubungan antar tabel.
2.5.2
Database Management System
Menurut Eaglestone (2001, p79), komputer biasanya mengartikan informasi dengan
suatu pola dan susunan tertentu sebagai data yang tersimpan di dalam perangkat
penyimpanan. Database Management System (DBMS) adalah program-program tertentu dari
komputer yang dipakai oleh program aplikasi untuk mengelola dan menyediakan akses ke
koleksi data yang tersimpan dan diatur secara sistematis dalam basis data untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan.
DBMS juga dapat diartikan sebagai sebuah sistem perangkat lunak yang
memungkinkan pengguna untuk menciptakan dan merawat basis data serta mengendalikan
akses dan interaksi basis data tersebut dengan program aplikasi yang membutuhkannya.
Fasilitas-fasilitas yang biasanya disediakan DBMS meliputi:
a.
Data Definition Language (DDL), di mana pengguna dapat membuat tipe data,
struktur data spesifik dan batasan-batasan (constraint) terhadap data yang disimpan
dalam basis data;
26 b.
Data Manipulaion Language (DML), di mana pengguna dapat melakukan
pemasukan, pembaharuan, penghapusan, dan pemanggilan kembali terhadap data di
dalam basis data;
c.
2.5.3
Pengendalian akses yang dapat dibatasi terhadap basis data.
Primary Key
Menurut Connolly dan Begg (2005, p79), Primary Key merupakan sebuah atribut
atau himpunan atribut yang bersifat unik yang dipilih untuk mengidentifikasi tuple atau
record dalam sebuah tabel. Unik di sini memiliki arti tidak boleh ada duplikat atau key yang
sama untuk dua atau lebih tuple/record dalam sebuah tabel.
2.5.4
Foreign Key
Foreign Key berdasarkan Connolly dan Begg (2005, p79) adalah sebuah atribut atau
himpunan atribut dalam sebuah tabel yang merujuk pada key yang terdapat pada tabel lain.
Foreign Key berfungsi untuk menggambarkan hubungan antara satu tabel dengan tabel yang
lainnya.
2.5.5
Entity Relationship Diagram
Entity relationship diagram menunjukkan hubungan antar data berdasarkan persepsi
nyata yang terdiri dari sekumpulan obyek dasar yang disebut entitas dan hubungan antar
entitas-entitas tersebut.
Jenis mapping cardinality menurut Eaglestone (2001, p125), antara lain:
27 a.
One to one
Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x berhubungan ke satu atau
hanya satu y, dan setiap satu y berhubungan dengan satu atau hanya satu x.
b.
One to many
Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x berhubungan ke satu atau lebih
y, tetapi setiap satu y berhubungan dengan satu atau hanya satu x.
c.
Many to many
Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x mungkin berhubungan ke satu
atau lebih y, dan setiap satu y mungkin berhubungan dengan satu atau lebih x.
d.
Zero or one to many
Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x mungkin berhubungan ke satu
atau lebih y, tetapi setiap satu y hanya berhubungan ke satu x atau tidak sama sekali.
2.6
Data Flow Diagram
Menurut McLeod (2004, p171), data flow diagram adalah gambaran dari suatu sistem
yang menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menunjukkan aliran data melalui prosesproses yang saling berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan antar elemen, proses, aliran
data, dan penyimpanan data.
28 Menurut Whitten (2004, p326), data flow diagram adalah alat yang menggambarkan
aliran data melalui sistem kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut.
Terdapat tiga tingkatan dalam diagram aliran data, yaitu:
a.
Diagram konteks
Merupakan tingkatan tertinggi yang menggambarkan input dan output sistem. Terdiri
dari satu proses yang tidak memiliki data store.
b.
Diagram nol
Memiliki data store. Jika terdapat diagram tidak rinci, maka diberikan tanda asterik.
c.
Diagram rinci
Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram tingkat sebelumnya. Proses yang
ada sebaiknya tidak melebihi tujuh proses
Terdapat tiga simbol dan satu koneksi dalam DFD, yaitu:
a.
Persegi panjang tumpul menyatakan proses atau bagaimana tugas dikerjakan;
Gambar 2.3 Proses DFD
b.
Persegi empat menyatakan agen eksternal dan batasan sistem tersebut;
Gambar 2.4 Agen eksternal DFD
29 c.
Kotak berujung terbuka menyatakan data store, terkadang disebut basis data;
Gambar 2.5 Data store DFD
d.
Panah menyatakan aliran data atau input ke dan output dari suatu proses.
Gambar 2.6 Aliran data DFD
2.7
State Transition Diagram
State transition diagram adalah diagram yang terdiri dari lingkaran untuk
menggambarkan titik dan segmen garis lurus untuk representasi transisi antar titik. Satu atau
lebih aksi mungkin dapat berasosiasi dengan setiap transisi.
Diagram transisi bertugas untuk menunjukkan urutan-urutan fungsi yang dijalankan
sebuah sistem. Dalam beberapa sistem bisnis, model ini tidak perlu diperhatikan mengingat
urutan yang ada sudah diketahui dengan tepat.
Menurut Pressman (2001, p317), state transition diagram (STD) menggambarkan
kebiasaan dari suatu sistem dengan menunjukkan kondisi dan kejadian yang menyebabkan
perubahan suatu kondisi.
Menurut Whitten (2004, p636), state transition diagram adalah alat yang digunakan
untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat muncul ketika pengguna sistem
menjalankan sistem.
30 Komponen utama dari sebuah diagram transisi adalah state dan anak panah yang
mewakili perubahan state. State adalah sekumpulan keadaan atau atribut karakter seseorang
atau sesuatu pada waktu tertentu.
Gambar 2.7 State pada diagram transisi
Gambar 2.8 Penanda perubahan pada diagram transisi
aksi
kondisi
Gambar 2.9 Diagram transisi yang dilengkapi dengan aksi dan kondisi
Terdapat dua macam pendekatan yang dapat digunakan dalam pembuatan diagram
transisi yaitu :
a.
Mendefinisikan semua state yang mungkin pada sistem dengan cara menampilkan ke
dalam bentuk kotak-kotak terpisah, kemudian mencari hubungan yang ada antar
kotak;
b.
Inisialisasi state, dimulai dari state paling awal kemudian dilanjutkan ke state-state
berikutnya hingga sampai ke state akhir.
31 2.8
Pengertian Properti
Berdasarkan pencarian makna kata-kata yang berkaitan dengan properti pada Kamus
Besar Bahasa Indonesia di situs web (http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/) pada tanggal 10
Oktober 2009, maka diperoleh definisi-definisi berikut :
a.
Properti adalah harta berupa tanah milik dan bangunan serta sarana dan prasarana
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tanah dan/atau bangunan yang
dimaksudkan;
b.
Bangunan adalah sesuatu yang didirikan atau dibangun di atas tanah (seperti rumah,
gedung, menara, dan sebagainya);
c.
Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal atau bangunan pada umumnya seperti
gedung;
d.
Rumah kantor (rukan) adalah bangunan rumah yang digunakan sebagai kantor
sekaligus tempat tinggal;
e.
Rumah kontrakan adalah rumah yang disewa dengan waktu yang ditentukan;
f.
Rumah sewa adalah rumah untuk disewakan;
g.
Rumah susun adalah gedung atau bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa
tempat tinggal (masing-masing untuk satu keluarga) atau dikenal juga dengan istilah
flat;
h.
Rumah tinggal adalah rumah yang digunakan sebagai tempat tinggal;
i.
Rumah toko (ruko) adalah rumah yang sekaligus digunakan sebagai toko (kadangkadang toko di lantai dasar dan tempat tinggal di lantai berikutnya);
j.
Perumahan adalah kumpulan beberapa buah rumah tempat tinggal atau tanah kosong
yang digunakan untuk mendirikan rumah;
32 k.
Apartemen adalah tempat tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar tidur, kamar
mandi, dapur, dan sebagainya) yang berada pada satu lantai bangunan bertingkat yang
besar dan mewah, biasanya dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kolam
renang, pusat kebugaran, pertokoan, dan sebagainya;
l.
Tanah mentah adalah permukaan bumi yang diberi batas dan dimiliki oleh negara
untuk diperjualbelikan;
m. Tanah milik adalah tanah yang menjadi hak milik seseorang (bukan tanah negara);
n.
Tanah pertikelir adalah tanah yang pemiliknya mempunyai hak pertuanan;
o.
Tanah persil adalah tanah sewa (lamanya 75 tahun);
p.
Gudang adalah rumah atau bangsal tempat menyimpan barang-barang;
q.
Pergudangan adalah tempat atau daerah gudang.
Download