PengukuranKonsentrasi.....................(HasridaMustafa,et.al) PengukuranKonsentrasidanKemurnianDNAGenomNyamuk Anophelesbarbirostris GenomicDNAConcentrationandPurityMeasurementof Anophelesbarbirostris a, b HasridaMustafa *,IndraRachmawati ,YusranUdin a a BalaiLitbangP2B2Donggala,BadanLitbangKesehatan,KementerianKesehatanRI,Jl.MasitudjuNo.58 LabuanPanimba,Labuan,Donggala,SulawesiTengah,Indonesia b BadanPengkajiandanPenerapanTeknologi(BPPT),JalanMH.Thamrin8,Jakarta10340 INFOARTIKEL ArticleHistory: Received:2Dec.2015 Revised:24May2016 Accepted:8June2016 Keywords: Measurement DNAConcentration DNApurity Anophelesbarbirostris Katakunci: Pengukuran KonsentrasiDNA KemurnianDNA Anophelesbarbirostris ABSTRACT/ABSTRAK ThepurityandconcentrationofDNAinformationfromsomesampleareimportantto measurethedegreeofcontamination.Anophelesbarbirostrismosquitoessamplesfrom KalukutingguVillagewasextractedtoobtainthegenomeDNAusingPureLinkGenomic DNA mini Kits. The purity and concentration of DNA Anopheles barbirostris was measured by using nano spectrophotometer. The results showed that DNA concentrationwas17,33–34,79ug/ml,andtheirpuritywere1,90average.Thepurity and concentration of the DNA from the samples showed were not contaminated and eligibleforthenextstep,thatisDNAamplification. Informasi mengenai konsentrasi dan kemurnian DNA sangat diperlukan untuk mengetahuiderajatkontaminasisuatusampel.TelahdilakukanekstraksigenomDNA Anopheles barbirostris dengan metode PureLinkTM Genomic DNA mini Kits untuk mendapatkan DNA genom yang kemudian diukur konsentrasi dan kemurniannya. SampelnyamukAnophelesbarbirostrisyangdigunakanberasaldaridesaKalukutinggu dan Palolo. Pengukuran konsentrasi DNA dilakukan dengan menggunakan nano spectrofotometerdandiperolehkonsentrasiDNAsekitar17.33-34.79µg/mldengan tingkat kemurnian rata-rata 1,90. Hasil Konsentrasi dan kemurnian DNA An. barbirostrismenunjukkanrata-ratasampeltidakterkontaminasidanmemenuhisyarat untukdilakukanprosesselanjutnyayaituamplifikasiDNA. ©2016JurnalVektorPenyakit.Allrightsreserved *AlamatKorespondensi:email:[email protected] PENDAHULUAN Anopheles barbirostris Van der Wulp merupakan nyamuk yang berperan sebagai vektor penyakit, diantaranya penyakit 1 malaria, filariasis dan arbovirusis. An. barbirostris tersebar di wilayah Sumatera, 2 Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. An. barbirostrisjarangdijumpaimenghisapdarah orangdiSumateradanJawatetapidiSulawesi danNusaTenggaraTimur(NTT)banyakyang tertarik menghisap darah orang sehingga berperanbesarsebagaivektor.3 Pemeriksaan nyamuk secara molekuler dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengidentifikasi nyamuk yang berperan sebagai vektor. Mengingat ukuran nyamuk yang kecil, sehingga tidak mudah untuk 4 memperolehDNAtotalyangberkualitasbaik. Ekstraksi dan pemurnian DNA pada dasarnya merupakan serangkaian proses pemisahan DNA dari komponen-komponen sellainnya.EkstraksiuntukmemperolehDNA yang berkualitas tinggi merupakan kaidah dasar yang harus dipenuhi dalam analisis molekuler dan merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam amplifikasi DNA yang akan digunakan dalam analisis karakter 5-7 genetika. Ekstraksi yang baik didukung oleh hasil kuantitas DNA ekstrak yang diperoleh. 7 JurnalVektorPenyakit,Vol.10No.1,2016:7-10 PengukurankuantitasDNAdilakukandengan metode spektrofotometri menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang (λ) 260 dan 280 nm.8 Kemurnian DNA ditentukan dengan menghitung rasio absorbansi pada A260 dengan A280 (Ratio A260:A280). Molekul DNA dikatakan murni jikarasioabsorbansinyaberkisarantara1,8– 9 2,0. Informasi mengenai konsentrasi dan kemurnian DNA sangat diperlukan untuk mengetahui derajat kontaminasi suatu sampel dan apakah sampel tersebut baik untukdigunakanpadatahapselanjutnya.Oleh karena itu, dilakukan pengukuran terhadap ku a n t i t a s b a i k ko n s e n t ra s i m a u p u n kemurnianDNAgenom.10 sebanyak200µlkemudianvortexselamalima detik. Sebanyak 200 µl ethanol 96-100% ditambahkankedalamsetiaptubekemudian vo r t e x s e l a m a l i m a d e t i k , L a r u t a n dipindahkankedalamtubekePureLinkTMspin column. Kolom disentrifus pada kecepatan 1000 g, selama 1-3 menit. Tube koleksi dibuang dan pindahkan spin column ke tube koleksiyangbaru.LimaratusmikroliterWash Buffer ditambahkan ke spin column dan disentrifuspadakecepatan12.000rpm,suhu ruang selama lima menit. Tube koleksi selanjutnya dibuang dan spin column ditempatkan ke eppendorf tube dan ditambahkan Elution Buffer sebanyak 25µl. Inkubasi di suhu ruang selama satu menit. Sentrifus kolom pada kecepatan maksimal (12.000 rpm) pada suhu ruang selama 1-3 menit. Eppendorf tube yang mengandung BAHANDANMETODE DNA, dipindahkan ke kolom eppendorf tube Proses ektraksi DNA dilakukan TM yang baru dan penambahan Elution Buffer menggunakan prosedur kerja PureLink diulangi. Tube disentrifus pada kecepatan Genomic DNA mini Kits dari invitrogen.1 maksimal (12.000 rpm) pada suhu ruang PureLinkTM Genomic DNA mini Kits adalah selama 1-2 menit. Tabung spin column paket ekstraksi DNA yang terdiri atas Lysis dibuang dan larutan berisi DNA pada Buffer,DigestionBuffer,WashBuffer1,Wash Eppendorf tube dicek konsentrasi DNA Buffer2,ElutionBuffer,Rnase,ProteinaseK. menggunakan nano spectrofotometer (NDKit PureLink® Genomic DNA menggunakan 1000v3.5.2)padapanjanggelombangA260 kolomyangprinsipkerjanyadidasarkanpada danA280. ikatanselektifDNApadamembranberbahan silika dan garam chaotropic sehingga dapat mengikatdanmelepaskanDNAlebihefisien. HASIL HasilkonsentrasiDNAgenomnyamukAn. Lysisbufferpadakitinitelahdioptimasiuntuk meningkatkanaktivitasproteinaseKsebagai barbirostrisdariDesaKalukutinggurata-rata enzim yang membantu dalam denaturasi sebesar 17.33 - 26.78 µg/ml, paling rendah pada sampel satu dan paling tinggi pada protein. Sampel nyamuk dimasukkan ke dalam sampel tiga. Hasil konsentrasi DNA genom eppendorf tube (satu ekor nyamuk per nyamuk An. barbirostris di desa Palolo rataeppendorf tube) ditambahkan PBS 20 µl dan rata sebesar 19.91 - 34.79 µg/ml. Paling digerus dengan pellet pestle sampai hancur. rendahpadasampelAdanpalingtinggipada Tambahkan 180 µl Genomic Digestion Buffer sampelB. Nilai tersebut diperoleh dari hasil dan 20 µl proteinase-K, divortex dan absorbansi panjang gelombang A260 yang diinkubasipadadrybath(Thermolyne)selama 0 ditunjukkan pada alat spektrofotometer, duamalamdengansuhu55 C.Setelahjaringan sehinggadiketahuikonsentrasiDNAsampel1 lisis, campuran disentrifus pada kecepatan maksimal (12.000 rpm) pada suhu ruang adalah = 17.33 µg/ml yaitu dengan selama sekitar lima menit. Supernatan menggunakanrumus: diambildandipindahkeeppendorftubeyang Konsentrasisampel=A260xfaktorpengenceranx50 baru,ditambahkanRNAseAsebanyak20µlke dalamsetiaptube,kemudiandivortexselama Untuk perhitungan sampel lainnya limadetik,inkubasidisuhuruangselamadua menggunakan rumus yang sama. Sedangkan menit.Selanjutnyadilakukanpenambahanke untukKemurnianDNAdilihatdarinilairasio tiap tube Genomic Lysis/Binding Buffer 8 PengukuranKonsentrasi.....................(HasridaMustafa,et.al) Tabel1.HasilPengukuranKonsentrasiDNAgenomAn.barbirotris Panjanggelombang Sampel Konsentrasi Rasio (µg/ml) Absorbansi A 260 A 2 80 5 4.78¹ 4.596 5¹ .77 6.6³ 6 4.7³ ¹ 4.667 5³ .² 8 5.¹ ² 7 4.97⁰ 4.6⁰ ⁰ 6⁰ .¹ ² 6.45 8 4.86¹ 4.68¹ 65.7¹ 5.¹ 7 9 4.8⁰ ² 4.67⁰ 67.86 5.³ ² ⁰ 4.86⁰ 4.678 65.76 5.² 6 A 4.7³ ² 4.655 5³ .³ 5 5.² ³ B 4.⁰ ³ ⁰ 4.7¹ ¹ 78.¹ ³ 5.² 8 C 4.959 4.6¹ ¹ 69.¹ ⁰ 5.² ⁰ D 4.95² 4.6² 6 69.² ² 5.² 7 E 4.8¹ ² 4.68⁰ 67.² ³ 5.³ 8 F 4.968 4.6¹ 6 6⁰ .65 5.³ 6 (R) ÇĮ Ô:1-6:SampelnyamukAn.barbirostrisdariDesaKalukutinggu; A-F:sampelnyamukAn.barbirostrisdariDesaPalolo. absorbansi(R)A260 /A280. Dari hasil pengukuran kemurnian DNA genom nyamuk An. barbirostris diperoleh berkisar1,78–2,29dengankemurnianratarata1,9. PEMBAHASAN Banyaknya radiasi ultraviolet yang diserap oleh larutan DNA berbanding lurus dengan banyaknya DNA dalam sampel nyamuk yang diektraksi. Penyerapan sinar ultraviolet oleh nukleotida secara maksimal dapatdicapaipadapanjanggelombangA260 nm, sedangkan penyerapan sinar ultraviolet maksimal oleh protein dicapai pada panjang gelombangA280nm.6 HasilpengukurankemurnianDNAgenom nyamukAn.barbirostrishanyaadaduasampel yang kemurniannya diatas dua. Rasio kemurnian DNA d atas dua menunjukkan masihadanyasisabufferyangterbawaselama i 10,12 proses isolasi. Hasil yang sama juga diperoleh pada penelitian Hasmiwati pada nya m u k An . b a l a b a ce n s i s d i p e ro l e h konsentrasi DNA 8,25-71,25 µg/ml dan 13 KemurnianDNAyangberkisar1,59-2,1. Perbedaan tempat pengambilan sampel tidak terlalu berpengaruh pada kemurnian DNAyangdihasilkan.KonsentrasiDNAantara nya m u k A n . b a r b i r o s t r i s d a r i D e s a Kalukutinggu dan Desa Palolo tidak menunjukkanperbedaanyangsignifikan.Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata yang diperoleh.Beberapahalyangsangatberperan dalam mempengaruhi konsentrasi dan kemurnian DNA yang dihasilkan adalah metode ektraksi yang digunakan, rusaknya DNA dan adanya zat pengotor/kontaminan sepertifenolatauproteinlainnya.7 KESIMPULAN Konsentrasi dan kemurnian DNA An. barbirostris rata-rata 1,9 menunjukkan sampel tidak terkontaminasi dan memenuhi syarat untuk dilakukan proses selanjutnya yaituamplifikasiDNA. SARAN Waktu yang diperlukan dalam tahap pencucian pada proses ektraksi DNA tidak bolehlebihdarilimamenit,karenapencucian yangterlalulamadapatmempengaruhihasil ekstrakyangdihasilkan. 9 JurnalVektorPenyakit,Vol.10No.1,2016:7–10 6. Tenriulo A, Suryati E, Parenrengi A. Ekstraksi UCAPANTERIMAKASIH DNA Rumput Laut Kappaphycus alvarezii Terimakasihpenulisucapkankepadatim Dengan Metode Fenol Kloroform. Mar. Chim. PembinaRisbinkesdrg.FaridaSoetirta,Prof. Acta.2001;2(2):6–10. Amrul Munif, Prof. Emiliana Tjitra, 7. Sari septi kurniama, Mazieda muthia naila, DR.Susilowati Herman yang telah ListyoriniD,sulasmiekosri.OptimizationOf memberikanbimbingansertamasukandalam Dna Isolation And Purification Technique penelitian ini. Terima kasih pula kepada From Chili Pepper ( Capsicum frutescens ) teman-temandiBalaiLitbangP2B2Donggala UsingGenomicDNAMiniKit(Plant)Geneaid. atassarandanmasukandalampenelitianini. Semin. Nas. XI Pendidik. Biol. FKIP UNS. 2014:65–70. Terima kasih kepada Sekretariat Risbinkes Badan Litbangkes atas izin dan dukungan 8. Darmono TW. Analisis keragaman genetik Ganoderma spp . yang berasosiasi dengan pembiayaan oleh DIPA Sekretariat badan tanaman kakao dan tanaman pelindungnya Litbangkes. menggunakan Random Amplified PolymorphicDNA(RAPD).2011;79(1):6–14. DAFTARPUSTAKA 9. Novita L. Analisis genetik karakter morfo1. BoesriH.PerananAnophelesbarbirostrisVan agronomi jarak pagar hasil pemuliaan Der Wulp Sebagai Penular Penyakit. BALABA. berbasis pendekatan kuantitatif dan 2011;vOL7NO1:7–15. molekuler.Tesis.2013:1–50. 2. Elyazar IRF, Sinka ME, Gething PW, et al. The 10. Amanda U darmania, Cartealy imam civi. distributionandbionomicsofanophelesmalaria IsolasiRNAtotaldarimesokarpbuahkelapa vectormosquitoesinIndonesia.1sted.Elsevier sawit (Elaeis guineenssis Jacq. var. Tenera). L t d . ; 2 0 1 3 : 1 7 3 – 2 6 6 . Av a i l a b l e a t : Proceeding Semin. Nas. Masy. Biodivers. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2387 Indones. 2015;1 Nomor 2(April):171–176. 6873.AccessedMay17,2016. A v a i l a b l e 3.NoshirmaM,WillaRW,WayanN,etal.Nyamuk at:http://biodiversitas.mipa.uns.ac.id/M/M Anophelesbarbirostris.MediaLitbangKesehat. 0101/M010101.pdf. Accessed October 25, 2012;22Nomor4:161–166. 2015. 4. Santoso,yahya, Nungki hapsari suryaningtyas 11. Invitrogen.UserManual :PureLinkGenomic katarinasrirahayu.DeteksimikrofilariaBrugia DNA Mini Kits for purification of Genomic malayi pada nyamuk Mansonia spp dengan DNA,invitrogen.In:;2007:8–9. pembedahan dan metode PCR di Kabupaten 12.Kate-ngamS,LakoteP.Acomparativestudyof Tanjung Jabung Timur. Aspirator. 2015;7 No different RAPD-PCR protocols for genetic 1(April):29–35. diversity analysis of Doritis germplasm. 5 . M u h a m m a d R , M u k r i m i n , G u s m i a t y. 2008;39(3):203–206. OptimalisasiTeknikEkstraksidanIsolasiDNA 13. Hasmiwati, Sujadi, F.A S. Analisis Genetik Tanaman Suren (Toona Sureni Merr.) untuk Anopheles balabacensis Baisas (Diptera : Analisis Keragaman Genetik berdasarkan Culicidae) dari Daerah Bangko (Jambi) dan RandomAmplifiedPolymorphicDNA(RAPD). Purworejo (Jawa Tengah) Dengan Random J.NaturIndones.14(2),Februari2012138-142 Amplified Polymorphic DNA (RAPD) PCR. ISSN1410-9379.2012;2:138–142. Maj.Kedokt.Andalas.2006;30No2:70–80. 10