Johannes Kepler: Allah Arsitek Agung

advertisement
Johannes Kepler: Allah Arsitek Agung
Ditulis oleh Manati I. Zega
Senin, 27 April 2009 23:11
Nama Johannes Kepler tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan ilmu
astronomi
dan hukum gerak planet. Mengapa? Karena Johannes Keplerlah
yang meletakkan
dasar, merintis dan mengembangkan disiplin ilmu
tersebut.
Masa Muda
Johannes Kepler dilahirkan disebuah kota yang bernama Weil
der
Stadt-Jerman, dua hari setelah perayaan Natal, tepatnya 27
Desember 1571. Johannes
bertubuh mungil dan sering sakit-sakitan.
Bahkan di dalam catatan riwayat hidupnya,
pada usia 13 tahun dia
terkena cacar akibatnya dia sekarat selama beberapa bulan.
Pada masa kecilnya sesungguhnya Johannes tidak mendapatkan
kebahagiaan
dan perhatian orang tua sangat kurang kepadanya. Hal itu
dapat dimaklumi sebab
ayahnya adalah seorang tentara bayaran yang
sering meninggalkan rumah hingga
beberapa tahun. Apabila
ibunya mendampingi ayahnya dalam menunaikan
tugas-tugasnya maka
Johannes dititipkan kepada kakeknya. Sering ditinggal oleh kedua
orang tua tentunya membuat Johannes merasa kesepian, gelisah dan
khawatir. Tetapi syukurlah, kakeknya seorang yang mengenal Tuhan dengan baik
sehingga apabila Johannes gelisah, kakeknya dengan tekun menguatkan
imannya.
Tidak kenal lelah sang kakek selalu mendampingi Johannes.
Secara ekonomi kakeknya bukanlah seorang yang kaya bahkan dapat
dikatakan sebagai orang miskin tetapi kondisi seperti itu tidak
menyurutkan niatnya
untuk menyekolahkan cucu tercinta itu. Dalam
bangku pendidikan kemampuan
akademisnya sangat luar biasa
dibandingkan teman-teman sebayanya sehingga para
guru sangat
perhatian kepadanya.
Perlakuan Ayahnya
Ayahnya yang bernama Heinrich membuka sebuah usaha
losmen yang pada
masa itu dapat dikatakan sebagai losmen yang cukup
laris. Sehingga dengan kemajuan
usaha itu Heinrich tidak
menyekolahkan Johannes, malah mengeluarkannya dari
sekolah untuk
dipekerjakan sebagai tenaga bayaran yang murah di losmen
tersebut. Suatu ketika usaha ayahnya menjadi mundur akibatnya tenaganya di
tidak dibutuhkan lagi.
losmen itu
Para mantan guru Johannes sangat mengasihinya, dan melalui usaha
para
guru inilah Johannes berhasil mendapatkan beasiswa untuk masuk
ke sekolah lagi.
Beasiswa itu datang dari seorang usahawan Jerman di
Wurttemberg. Dengan terpaksa
dan enggan ayahnya mengizinkan Johannes
untuk kembali ke bangku pendidikan.
Pendidikan
Dengan pertolongan Tuhan, usahawan Jerman itu terus memberi
beasiswa
kepada Johannes sampai dia berhasil menyelesaikan kuliah di
Universitas Tubingen
pada tahun 1587. Johannes sangat gemar
mempelajari bahasa sehingga di universitas
1/5
Johannes Kepler: Allah Arsitek Agung
Ditulis oleh Manati I. Zega
Senin, 27 April 2009 23:11
tersebut dia mempelajari
tiga bahasa sekaligus yakni bahasa Ibrani, Yunani dan Latin.
Bukan
hanya itu, dia juga sangat bersemangat untuk mempelajari Alkitab,
Matematika dan Astronomi. Di universitas ini Matematika dan Astronomi diajarkan oleh seorang
dosen yang
bernama Michael Mastlin. Michael Mastlin adalah pengagum
teori Copernicus yang
mengatakan bahwa planet-planet berputar
mengelilingi matahari. Tentunya sangat
berbeda dengan para pakar
lain yang berkata bahwa bumilah yang menjadi pusat
sistem tata
surya.
Dengan ketekunannya belajar, Johannes Kepler berhasil meraih gelar
BA tahun
1588 dan MA tahun 1591. Setelah menamatkan pendidikan
tersebut, kemudian ada
dorongan yang sangat kuat di dalam dirinya
untuk kembali melanjutkan studi. Tetapi
studi yang digelutinya saat
itu adalah teologia. Dengan pergumulan yang dalam
akhirnya dia
memutuskan untuk kuliah Teologia di Tubingen-Jerman.
Dorongan yang kuat untuk belajar teologia ini mungkin berawal dari
masa
mudanya. Pada masa Remaja Johannes telah menjadi seorang
Kristen yang taat dan
membaktikan dirinya kepada Tuhan. Dia
sungguh-sungguh mempercayai Yesus
sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
Hal itu sungguh terbukti. Di akhir hidupnya
Johannes berkata:
"hanya dan semata-mata dalam karya Yesus Kristus. Hanya dalam
Dia ada perlindungan dan penghiburan."
Begitu menyelesaikan pendidikannya dalam bidang teologia, Johannes
bermaksud melayani Tuhan dan ingin menjadi hamba Tuhan (Pendeta) di
gereja
Lutheran. Tetapi ternyata Tuhan punya rencana lain dalam
kehidupan setiap
anak-anakNya. Tahun 1594 Johannes dipanggil untuk
kembali mengajar bidang studi
matematika di sebuah sekolah menengah
yang diasuh gereja Luher di Graz-Austria
menggantikan seorang guru
yang telah meninggal dunia.
Astronomi dan Astrologi
Dengan semangat Johannes mengajar di sekolah yang baru itu.
Dia menjadi
orang yang sangat ahli dalam bidang studi matematika di
Graz-Austria. Selain mengajar
dia juga bertugas untuk survei tanah,
menyelesaikan sengketa tentang ketepatan
timbangan berat dan ukuran
panjang yang dipakai dalam perdagangan serta membuat
penanggalan.
Penanggalan yang dipakai pada zaman itu hampir sama dengan
penanggalan yang kita pakai pada masa ini.
Pada waktu itu, Penanggalan dianggap sangat penting dalam memberi
berbagai informasi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Misalnya,
petunjuk kepada para petani untuk mulai menanam dan
menuai, petunjuk kepada para
pemimpin mengenai kampanye militer,
urusan cinta dan sebagainya. Ternyata pada
zaman itu arus informasi
tidak seperti sekarang. Kalau sekarang kita dapat memperoleh
informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber misalnya: media
cetak,
elektronik atau internet. Pada zaman itu sumber informasi
kepada masyarakat sangat
minim. Karena itu tanggalan merupakan media
yang sangat dibutuhkan. Johannes
2/5
Johannes Kepler: Allah Arsitek Agung
Ditulis oleh Manati I. Zega
Senin, 27 April 2009 23:11
Kepler sangat berjasa untuk hal
ini.
Pada zaman Kepler juga, masyarakat umum dan para ilmuwan sangat
kebingungan dalam membedakan astronomi dan astrologi. Hal itu
disebabkan
pengetahuan mereka tentang gerakan atau pengaruh benda
angkasa sangat terbatas.
Para ilmuwan tidak percaya bahwa ada
kejadian di bumi yang dipengaruhi oleh
peristiwa yang teramati di
langit.
Johannes Kepler terus membuat penanggalan. Namun dia juga selalu
bertekad
untuk mengamati secara cermat ramalan astrologi yang
berkembang pada waktu itu bak
jamur dimusim hujan. Pertanyaan yang
ada dalam pikirannya apakah semua ramalan
astrologi itu layak
dipercaya atau tidak. Sebagai tindak lanjut dari pengamatannya yang
cermat itu, maka pada tahun 1601 Johannes Kepler menerbitkan sebuah
buku
yang isinya "menolak pandangan takhayul yang mengatakan
bahwa bintang-bintang
menentukan hidup/nasib manusia". Johannes
Kepler juga selalu menolak aspek-aspek
astrologi yang menurutnya
bertentangan dengan Kitab Suci yang diyakininya sebagai
standart
tertinggi dalam kehidupan umat manusia.
Dalam Biografi hidup Johannes Kepler yang ditulis oleh J.H Tinner
diungkapkan
bahwa: "Johannes adalah ilmuwan pertama yang
menyelidiki ketepatan ramalan
astrologi. Catatan-catatannya
menunjukkan bahwa mempercayai astrologi itu sangat
riskan".
Gerakan Planet
Johannes Kepler memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa
"Alam, dunia
manusia, dunia Allah - ketiganya sangat
harmonis". Menurutnya bahwa seluruh alam
semesta ini diciptakan
oleh satu pribadi yang sangat cerdas sehingga terjadilah
harmonisasi
di antara seluruh ciptaanNya. Pencipta itu adalah Allah sendiri yang
berkuasa atas langit dan bumi.
Pernakah Anda berpikir, mengapa tata surya kita tidak pernah
pada lintasannya? bertabrakan
Bukankah ini satu bukti yang sangat nyata bahwa Allah sangat cerdas
dan
bijaksana dalam menciptakan dunia ini. Lagi pula Johannes
berpendapat bahwa
pandangan yang mengatakan bumi ini kacau balau,
merupakan pandangan yang tidak
logis dan menentang Kemahakuasaan
Allah. Tentang hal ini, Johannes terus
melakukan penelitiannya
sementara banyak ilmuwan lain menyerah.
Mengenai kedudukan planet-planet, Johannes mendasarkan pemahamannya
pada filsafat dan matematika bangsa Yunani Kuno. Gagasan ini
diungkapkannya dalam
buku yang berjudul "Mysterium
Cosmographycum", yang diterbitkan pada tahun 1595.
Dalam buku
itu banyak gagasannya kelak terbukti tidak benar tentunya hal ini
sangat wajar dalam perkembangan suatu ilmu pengetahuan. Tetapi buku
ini telah
berhasil menarik perhatian para ilmuwan lain. Misalnya
ahli astronomi dari Denmark
yang bernama Tycho Brahe. Tycho Brahe
sangat kagum dan tertarik pada kemampuan
3/5
Johannes Kepler: Allah Arsitek Agung
Ditulis oleh Manati I. Zega
Senin, 27 April 2009 23:11
Johannes di bidang
matematika juga keinginannya untuk menerapkan hukum
matematika pada
astrologi. Mulai saat itulah Tycho mengajak Johannes menjadi satu
tim dalam usaha akbar tersebut. Pada tahun 1600 Johanness Kepler bergabung dengan Tycho di
observatoriumnya di Praha. Saat itu Johannes ditugaskan untuk
meneliti lintasan planet
Mars. Sekarang Johannes sudah punya akses
yang kuat untuk meneliti orbit setiap
planet secara ilmiah. Hasil
penelitian ilmiahnya itu sampai pada kesimpulan bahwa
"Mars
berputar menurut orbit eliptis, dan matahari menduduki salah satu
dari
kedua fokusnya". Padahal para ilmuwan lain mengatakan
bahwa orbit setiap planet
adalah berbentuk lingkaran atau gabungan
lingkaran. Di sinilah kita melihat ternyata
Johannes Kepler punya
pendirian yang kuat yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun
yang
berada di sekitarnya. Hasil penelitiannya dipublikasikan dalam
sebuah
buku yang berjudul "Astronomia Nova" yang
diterbitkan pada tahun 1609.
Hal yang menarik dari setiap penelitian yang dilakukan Johannes
Kepler adalah
apabila dia memperoleh hasil penelitian yang baru, dia
selalu mempersembahkan bagi
kemuliaan Allah. Pada tahun 1619 dalam
bukunya yang berjudul "Harmonice Mundi",
Johannes
menuliskan demikian: "Mahabesarlah Allah Tuhan kita, besarlah
kekuasaanNya dan kearifanNya tidak berkesudahan". Menurut saya, inilah ilmuwan Kristen yang luar biasa. Dia sangat
menyadari
bahwa semua temuannya tidak pernah lepas dari intervensi
Allah. Dia mampu
melakukan semua penelitian yang menggemparkan itu
bukan karena kehebatannya
semata-mata melainkan atas anugerah Allah
yang memampukannya melakukan semua
itu.
Imannya kepada Yesus telah membimbing Johannes Kepler kepada
pemikiran
yang akhirnya membuat dia menguraikan teka-teki gerakan
planet, sementara banyak
ilmuwan menyerah, habis akal dan tidak
berdaya lagi. Bagi Johannes "Allah bagaikan
seorang arsitek,
menciptakan dunia sesuai dengan tatanan dan pola yang mengatur
semuanya sedemikian sempurna". Hasil dari seluruh jerih
payahnya, dunia
memberikan penghargaan kepadanya sebagai pendiri
ilmu pengetahuan modern.
Dia juga terus meneliti tentang tanggal kejadian - kejadian sejarah
Kitab Suci
dan menulis cerita yang berjudul "The Dream"
dan dianggap sebagai cerita fiksi ilmiah
modern yang pertama.
Di Akhir Kehidupannya
Akhirnya Johannes Kepler menderita sakit berat beberapa
lama. Melalui
penyakit itu dia menghadap Sang khalik. Di Regensburg
- Jerman, 15 November 1630
dalam usia 58 tahun, Johannes Kepler
menghembuskan nafas terakhir. Dia beristirahat
dengan tenang di sisi
Bapa yang mengasihi dan juga dikasihinya.
Dalam setiap penderitaannya, sakit-penyakit yang dialami, dia tidak
pernah
mempersalahkan Tuhan. Malah sebaliknya dia selalu memuliakan
dan mengagungkan
4/5
Johannes Kepler: Allah Arsitek Agung
Ditulis oleh Manati I. Zega
Senin, 27 April 2009 23:11
nama Tuhan. Dia tetap memegang teguh pengharapannya
kepada Kristus Tuhan yang
mencintainya. Dia selalu berkata:
"Saya Kristen" dan terus terang menyatakan imannya
"aku adalah anak Tuhan". Lebih daripada itu dalam setiap
kejayaan dan
kegemilangannya karena penemuan besar itu, Johannes
selalu berhati-hati dan
bersikap rendah hati. Dia memiliki kerinduan
yang sangat agung yang disampaikan
dalam sebuah pernyataan yang
berbunyi: "Biarlah namaku lenyap asal nama Allah
Bapa
dimuliakan".
Kiranya kehidupan Johannes Kepler menjadi contoh bagi kita yang
hidup di
zaman ini. Kiranya kita tidak melupakan Tuhan tatkala kita
berada dipuncak kejayaan,
juga tidak mempersalahkan Tuhan tatkala
kita menderita.
Bahan Acuan
o. Ann Lamont. Para Ilmuwan Mempercayai Ilahi. (Jakarta : Yayasan
Komunikasi Bina Kasih/OMF), 1997
o. Encyclopedia Brintanica, Edisi 15 tahun 1992 (Jilid 22), hal.
506.
Solo, 12 September 2002
Manati I Zega
5/5
Download