Kimli 2016 Ni Luh Putu Setiarini.

advertisement
Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia 2016
Denpasar, 24-27 Agustus 2016
STRUKTUR INFORMASI ANTONIM TEKS ALKITAB BAHASA INGGRIS
DAN TERJEMAHANNYA DALAM BAHASA INDONESIA
Ni Luh Putu Setiarini
(Universitas Gunadarma)
([email protected] atau [email protected])
ABSTRAK
Antonim yang ada dalam alkitab baik bahasa Inggris maupun terjemahannya dalam bahasa
Indonesia memiliki struktur informasi yang mancakup satuan-satuan informasi dan kelompokkelompok tone dan tonik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) jenis antonim
yang ada dalam teks alkitab bahasa Inggris dan yang ada dalam teks alkitab bahasa Indonesia (2)
struktur informasi antonim teks alkitab bahasa Inggris dan yang ada dalam teks alkitab bahasa
Indonesia, (3) informasi latar dan informasi baru teks alkitab bahasa Inggris dan yang ada dalam
teks alkitab bahasa Indonesia, serta (4) suku kata tonis pada teks alkitab bahasa Inggris dan yang
ada dalam teks alkitab bahasa Indonesia. Pemilihan antonim dilandasi oleh asumsi jika antonim
wacana tulis dilisankan, antonim tersebut akan berintonasi tonis dan bukannya iktus senyap.
Sumber data teks bahasa sumber (BSu) dalam penelitian ini diambil dari teks yang ada pada alkitab
bahasa Inggris versi cetakan Holy Bible, New International Version, NIV, 1984 dan teks bahasa
sasaran (BSa) diambil dari terjemahannya dalam bahasa Indonesia versi cetakan Lembaga Alkitab
Indonesia 1999. Data yang dipilih adalah teks pada alkitab yang memuat antonim. Penelitian ini
adalah penelitian deskriptif kualitatif karena data yang digunakan berupa ujaran, kata, frasa, klausa
atau kalimat yang memiliki arti dan mampu memacu timbulnya pemahaman yang lebih nyata
daripada sekadar sajian angka atau frekuensi. Teknik pengambilan data menggunakan teknik
cuplik purposive. Jenis antonim yang ditemukan dalam penelitian ini adalah antonim mutlak,
antonim kutub, antonim hubungan, antonim hirarkial, dan antonim majemuk. Satuan informasi
yang ada dalam teks BSu dan BSa adalah kelompok tone dan tonik. Satuan-satuan informasi,
informasi latar dan informasi baru, serta suku kata tonis pada teks alkitab bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia yang mengandung antonim ada yang mengalami pergeseran ada yang tidak
mengalami pergeseran. Pergeseran ini dipengaruhi oleh struktur frasa antonim kedua teks baik
BSu dan BSa. Perbedaan struktur frasa pada antonim yang terdapat dalam teks alkitab bahasa
Inggris dan bahasa Indonesia menyebabkan perbedaan struktur infomasi, informasi latar dan
informasi baru, dan suku kata tonis yang berbeda. Sementara itu, persamaan struktur frasa pada
antonim tidak menyebabkan perbedaan pada struktur antonim baik pada BSu dan BSa.
Kata kunci: antonim, struktur informasi, dan terjemahan.
Pendahuluan
Struktur informasi, menurut Halliday dalam Brown dan Yule (1983), adalah satuan-satuan
informasi yang dikodekan oleh penutur menjadi struktur klausa sintaktis; penutur memilih di
antara pilihan-pilihan tematis. Pada bahasa lisan isi klausa disusun menjadi satu satuan informasi
atau lebih yang secara fonologis direalisasikan oleh intonasi. Penutur harus memotong-motong
menjadi satuan-satuan informasi. Namun demikian dia bebas untuk memutuskan tempat setiap
satuan informasi mulai dan berakhir seperti pada John has gone into the garden with Mary. Penutur
bisa saja mengemas ujaran tersebut menjadi satu struktur informasi yakni seperti pada John has
gone into the garden with Mary; atau menjadi 2 struktur informasi seperti pada John – has gone
into the garden with Mary atau John – has gone into the garden with – Mary.
Ketiga perbedaan itu muncul sangat erat kaitannya dengan cara didistribusikannya
informasi ‘latar’ dan informasi ‘baru’ di dalam satuan tersebut. Untuk alasan tertentu penutur akan
Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia 2016
Denpasar, 24-27 Agustus 2016
menempatkan informasi latar lalu diikuti oleh informasi baru; yang disebut dengan struktur
informasi yang ‘tak tertanda’.
Struktur Informasi: Kelompok-Kelompok Tone dan Tonik
Kelompok-kelompok tone dibedakan secara fonologis oleh suku kata tonis. Suku kata tonis
ditandai dengan satuan tinggi nada maksimal. Suku kata tonis berfungsi memfokuskan informasi
baru dalam kelompok tone. Suku kata pertama pada suku permulaan kelompok tone disebut
dengan iktus senyap, yang dilambangkan dengan tanda Ʌ. Suku kata tonis disimbolkan dengan
huruf kapital, sedangkan batas kelompok tone ditandai dengan lambang //
Contoh: // Ʌ I/find it incompre / HENsible//
Pada ujaran tersebut suku kata hen termasuk suku kata tonis, karena diucapkan dengan
penekanan dan ada nada maksimal pada suku kata tersebut.
Metode
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif karena data yang digunakan berupa
ujaran, kata, frasa, klausa atau kalimat yang memiliki arti dan mampu memacu timbulnya
pemahaman yang lebih nyata daripada sekadar sajian angka atau frekuensi (Sutupo, 2002: 40).
Dasar yang menyatakan bahwa penelitian ini adalah penelitian deskriptif karena penelitian ini
menekankan catatan dengan deskripsi kalimat yang lengkap dan mendalam yang menggambarkan
situasi sebenarnya guna mendukung penyajian data (Sutopo, 2002:40). Dalam pengumpulan data
teknik cuplikan yang digunakan adalah purposive sampling. Landasan penggunaan teknik cuplik
purposive untuk menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan yang muncul; bukan
memusatkan pada perbedaan yang akan dikembangkan menjadi generalisasi (Moleong 1989: 224).
Santosa (2014) menambahkan pemilihan teknik cuplik purposive karena data yang diambil sesuai
dengan tujuan penelitian atau purposive sampling. Data diambil dari teks alkitab bahasa Indonesia
yang memiliki pasangan antonim. Pasangan tersebut dicari dengan menggunakan mesin pencari
kata (search engine) yang ada dalam alkitab digital bahasa Indonesia. Penulis memasukkan
pasangan antonim, lalu serta merta mesin tersebut menyuguhkan daftar kata yang penulis
masukkan. Penulis mencatat surat-surat dalam alkitab bahasa Indonesia yang memuat pasangan
antonim. Penulis mencari padanan antonim tersebut dalam alkitab bahasa Inggris.
Analisa
Antonim
Antonim makna merupakan salah satu aspek leksikal yang mampu mendukung kepaduan
makna wacana. Pengertian antonim makna mencakup konsep yang betul-betul berlawanan sampai
kepada yang hanya kontras makna saja (Sumarlam, 2003). Berdasarkan sifatnya antonim makna
dapat dibedakan menjadi lima macam, yaitu: (1) antonim mutlak, (2) antonim kutub, (3) antonim
hubungan, (4) antonim hirarkial, dan (5) antonim majemuk (Sumarlam, 2003)
Antonim Mutlak
Antonim mutlak didefinisikan sebagai pertentangan makna secara mutlak, yaitu maknanya
benar-benar bertentangan dan sudah mutlak tidak dapat diubah lagi. Cotohnya, kata ‘hidup’ dan
‘mati’. Antara ‘hidup’ dan ‘mati’ terdapat batas yang mutlak, sebab sesuatu yang hidup tidak
(belum) mati; sedangkan sesuatu yang mati tentu sudah tidak hidup lagi.
Teks BSu: The tongue has the power of life and death, and those who love it will eat its fruit.
Proverb 18:21.
Teks BSa: Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya akan memakan
buahnya. Amsal 18:21
Struktur frasa antonim BSu of life and death adalah preposisi of mengawali pasangan
antonim ini dan antonim ini menggunakan konjungsi and, sementara itu jenis kata yang digunakan
keduanya nomina. Struktur frasa antonim life and death diterjemahkan menjadi ‘hidup dan mati’.
2
Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia 2016
Denpasar, 24-27 Agustus 2016
Antonim ini berkonjungsi ‘dan’, sedangkan jenis kata yang digunakan adalah verba ‘hidup’ dan
verba ‘mati’. Ada perbedaan struktur frasa pada pemilihan jenis kata kedua pasangan antonim ini.
Struktur informasi BSu adalah sebagai berikut:
The tongue – has the power – of life – and death – and those who love it – will eat its fruit.
Struktur informasi BSa adalah sebagai berikut:
Hidup dan mati – dikuasai lidah – siapa suka menggemakannya – akan memakan buahnya.
Ada perbedaan antara struktur informasi antonim BSu dan BSa. Perbedaannya terletak
pada struktur informasi antonim BSu (of life and death) berada pada dua struktur informasi
sedangkan pada BSa antonim ‘hidup dan mati’ berada pada satu struktur informasi. Munculnya
perbedaan ini karena dipengaruhi oleh preposisi of sebelum leksem life yang menyebabkan of life
berada pada satu struktur informasi dan and death satu struktur informasi.
Informasi latar antonim BSu adalah the tongue dan yang diikuti oleh informasi baru yakni
has the power of life and death, and those who love it will eat its fruit. Berbeda dari BSu, informasi
latar BSa adalah antonim ‘hidup dan mati’ yang diikuti oleh informasi baru ‘dikuasai lidah, siapa
suka menggemakannya akan memakan buahnya.’ Kedua teks ini memiliki informasi latar dan
informasi baru yang berbeda. Pada BSu pembaca diasumsikan sudah memiliki informasi tentang
frasa the tongue, dan frasa tersebut diikuti oleh informasi baru; sedangkan, pada BSa, pembaca
diasumasikan telah memiliki informasi tentang ‘hidup dan mati’ lalu diikuti oleh informasi baru
berikutnya.
Kelompok tone dan suku kata tonis BSu adalah:
// Ʌ the tongue/has the power / of life /and DEATH//
Suku kata tonis berada pada antonim death.
Kelompok tone dan suku kata tonis BSa adalah:
// Ʌ hidup dan mati/ dikuasai liDAH//
Suku kata tonis opoisisi BSa adalah pada suku kata ‘dah’ pada ujaran ‘lidah’.
Suku kata tonis BSu berada pada sebagian antonim sementara itu pada BSa suku kata tonis tidak
berada pada pasangan antonim
Antonim Kutub
Antonim kutub adalah antonim yang bersifat mutlak tetapi bersifat gradasi; yakni, terdapat
tingkatan makna pada kata-kata tersebut. Contohnya antonim kata ‘besar’ ><’kecil. ‘Besar’ dan
‘kecil’ dikatakan antonim kutub karena terdapat gradasi di antara keduanya; yaitu, adanya realitas
‘sangat besar’, ‘besar’, ‘agak besar’, ‘agak kecil’, ‘kecil’, dan ‘sangat kecil’.
Teks BSu: Nothing was missing: young or old, boy or girl, plunder or anything else they had
taken. David brought everything back. 1 Sam 30:19
Teks BSa: Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar,
sampai anak laki-laki dan perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah
dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali. 1 Sam 30:19
Struktur frasa antonim BSu young or old dalah antonim yang dihubungkan dengan
konjungsi or, sementara itu jenis kata yang digunakan keduanya adjektiva. Struktur frasa antonim
young or old diterjemahkan menjadi ‘dari hal yang kecil sampai hal yang besar’. Berbeda dari BSu
yang menggunakan konjungsi or, antonim TSa dihubungkan dengan ‘sampai’. Leksem yang
menyusunnya pun sangat berbeda, BSa berpola frasa preposisi ‘dari’ diikuti kata isi ‘kecil’ lalu
adverbial ‘sampai’ diikuti oleh frasa nomina ‘hal yang besar’. Sementara itu jenis kata yang
digunakan dalam kedua teks baik BSu dan BSa adalah adjektiva. Ada perbedaan struktur frasa
pada kedua antonim tersebut, namun pemilihan jenis kata kedua pasangan antonim ini sama.
Struktur informasi BSu adalah sebagai berikut:
Nothing was missing – young – or old
Struktur informasi BSa adalah sebagai berikut:
Tidak ada yang hilang pada mereka – dari hal yang kecil – sampai hal yang besar .
3
Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia 2016
Denpasar, 24-27 Agustus 2016
Tidak ada perbedaan antara struktur informasi antonim BSu dan BSa keduanya berada pada dua
struktur informasi young – or old dan ‘dari hal yang kecil – sampai hal yang besar’.
Informasi latar ujaran BSu adalah Nothing was missing dan diikuti oleh informasi baru
yakni: young or old, boy or girl, plunder or anything else they had taken. David brought everything
back. Sama halnya dengan BSu, informasi latar BSa bukan antonim ‘dari hal yang kecil sampai
hal yang besar’. Kedua teks ini memiliki persamaan yaitu antonim berada pada informasi baru. Di
sini baik penulis dan penerjemah menempatkan Nothing was missing dan ‘Tidak ada yang hilang
pada mereka’ sebagai informasi latar.
Kelompok tone dan tonis T.Su. adalah:
// Ʌ noThing/was missing// // Ʌ young /or OLD//
Suku kata tonis berada pada suku kata kedua kata pertama dan pada antonim old
Kelompok tone dan tonis BSa adalah:
// Ʌ Tidak ada yang hilang pada mereKA// // Ʌ dari hal yang kecil /sampai hal yang beSAR//
Suku kata tonis berada pada suku kata ‘ka’ pada kata ‘mereka’ dan‘sar’ pada antonim ‘besar’
Antonim hubungan
Antonim hubungan adalah antonim makna yang bersifat saling melengkapi. Karena
bersifat saling melengkapi kehadiran kata yang satu disebabkan oleh adanya kata yang lain. Seperti
dalam antonim ‘jual’ >< ‘beli’. Aktivitas ‘beli’ ada karena aktivitas ‘jual’. Kehadiaran antonim ini
dalam wacana menyebabkan kepaduan leksikal dan semantik.
Teks BSu: Jesus entered the temple area and drove out all who were buying and selling there.
He overturned the tables of the money changers and the benches of those selling doves.
Mattew 21:12
Teks BSa: Lalu Yesus masuk ke bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual-beli di
halaman bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang
merpati. Mat 21:12
Struktur frasa antonim BSu buying and selling adalah buying dan selling dihubungkan
dengan konjungsi and, sementara itu jenis kata yang digunakan keduanya verba. Struktur frasa
antonim buying and selling diterjemahkan menjadi ‘berjual-beli’. Berbeda dari BSu yang
menggunakan konjungsi and, antonim BSa tidak menggunakan konjungsi. Leksem yang
menyusunnya pun sangat berbeda, BSa berpola verba ‘jual’ yang di dahului oleh pemarkah ‘ber’
dan diikuti oleh root beli. Jika dalam BSu antonim yang menyusunnya memiliki bentuk yang sama
yakni present participle; namun, pada BSa ada perubahan bentuk dari stem diikuti oleh root.
Sementara itu jenis kata yang digunakan dalam kedua teks baik BSu dan BSa adalah verba. Ada
perbedaan struktur pada pola frasa namun jenis kata kedua pasangan antonim ini sama.
Struktur informasi TSu: Satuan-satuan informasi adalah sebagai berikut:
Jesus – entered the temple area – and drove out all who were – buying and selling there
Struktur informasi BSa adalah sebagai berikut:
Lalu – Yesus masuk ke bait Allah – dan mengusir semua orang – yang berjual beli – di
halaman bait Allah.
Tidak ada perbedaan antara struktur informasi antonim BSu dan BSa keduanya berada
pada 1 struktur informasi buying and selling dan ‘yang berjual beli.
Informasi latar prantonim BSu adalah Jesus dan diikuti oleh informasi baru yakni : entered
the temple area and drove out all who were buying and selling there. Sama halnya dengan BSu,
informasi latar BSa bukan antonim ‘berjual beli. Kedua teks ini memiliki persamaan yaitu antonim
berada pada informasi baru. Di sini baik penulis dan penerjemah menempatkan buying and selling
dan ‘berjual-beli’ sebagai informasi latar.
Kelompok tone dan tonis BSu adalah:
// Ʌ Jesus/ entered the temple area / and drove out all/ who were buying and selLING there //
Suku kata tonis berada pada antonim LING pada selling.
Kelompok tone dan tonis BSa adalah:
4
Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia 2016
Denpasar, 24-27 Agustus 2016
// Ʌ lalu/ Yesus masuk ke bait Allah/ dan mengusir semua orang/ yang berjual beli di halaman bait
alLAH//
Antonim Hirarkial
Antonim hirarkial adalah antonim makna yang menyatakan deret jenjang atau tingkatan.
Satuan lingual yang berantonim hirarkial pada umumya kata-kata yang menunjuk pada namanama satuan ukuran (panjang, berat, isi).
Teks BSu: In the sixth hundred year of Noah’s life, on the seventeenth day of the second month
– on that day all the springs of the great deep burst forth, and the floodgates of the heavens
were opened. Gen 7:11
Teks BSa: Pada waktu umur Nuh 600 tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang
ketujuhbelas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudra raya yang dahsyat
dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. Kej 7:11
Struktur frasa antonim BSu dan BSa pada antonim hirarkial ini berbeda dari antonim
mutlak, kutub, hubungan dan majemuk, antonim ini tidak dihubungkan dengan konjungsi. Baik
antonim BSu dan BSa tersebut berfungsi sebagai objek frasa preposisi seperti pada in the sixth
hundered year of Noah’s life, on the seventeenth day, of the second month; dalam BSa
diterjemahkan dengan ‘pada waktu umur Nuh 600 tahun, pada hari yangketujuhbelas, pada bulan
yang kedua. Perbedaan struktur frasanya terletak pada penempatan tahun, bulan, dan hari. Dalam
BSu susunan antonimnya adalah tahun, hari, bulan namun dalam BSu susunannya menjadi tahun,
bulan, hari. Hal ini jelas terjadi karena dalam teks bahasa Inggris on the seventeenth day of the
second month inti dari frasa ini adalah day jia diterjemahkan dalam bahasa Indonesia leksem day
yang menjadi inti akan ditempatkan ke akhir frasa tersebut.
yaitu hun, suku kata pertama pada kata bulan dan suku kata pertama pada kata hari.
Antonim majemuk
Antonim majemuk adalah antonim makna yang terjadi pada beberapa kata (lebih dari dua).
Perbedaan anatara antonim majemuk dengan antonim kutub terletak pada ada tidaknya gradasi
yang dibuktikan dengan dimungkinkannya bersanding dengan kata ‘agak’, ‘lebih’ dan ‘sangat’
pada antonim kutub; yang tidak ada pada antonim tingkatan antonim majemuk.
Adapun perbedaan dengan antonim hirarkial, pada antonim hirarkial terdapat makna yang
menyatakan jenjang atau tingkatan yang secara realitas tingkatan yang lebih rendah atau lebih kecil
Teks BSu Teach them to your children, talking about them when you sit at home and when you
walk along the road, when you lie down and when you get up. Deuteronomy 11:19
Teks BSa: Kamu harus mengajarkannya pada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila
engkau duduk di rumahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau
berbaring dan apabila engkau bangun. Ulangann 11:19
Struktur frasa antonim BSu sit, walk, lie down, dan get up adalah leksem-leksem tersebut
berada di dalam klausa terikat, hanya ada satu konjungsi yang menghubungkan yakni setelah frasa
sit at home, sementara itu jenis kata yang digunakan pada antonim ini adalah verba. Struktur frasa
antonim sit, walk, lie down dan get up diterjemahkan menjadi berturut-turut ‘duduk’, perjalanan’,
berbaring’, dan ‘angun’. Berbeda dari BSu yang disusun dengan jenis kata verba semua, pada
terjemahannya leksem walk diterjemahkan menjadi nomina ‘perjalanan’.
Struktur informasi BSu adalah sebagai berikut:
Teach them – to your children – talking about them – when you sit at home – and when
you walk along the road – when you lie down – and when you get up.
Struktur informasi BSa adalah sebagai berikut:
Kamu harus mengajarkannya pada anak-anakmu – dengan membicarakannya – apabila
engkau duduk di rumahmu – dan apabila engkau sedang dalam perjalanan – apabila engkau
berbaring – dan apabila engkau bangun.
Pada BSu struktur informasi antonim talk, sit, dan walk berada pada tiga kelompok struktur
informasi; demikian pula halnya dengan Bsa.
5
Kongres Internasional Masyarakat Linguistik Indonesia 2016
Denpasar, 24-27 Agustus 2016
Informasi latar teks BSu adalah Teach them to your children dan diikuti oleh informasi
baru yakni: talking about them when you sit at home and when you walk along the road, when you
lie down and when you get up. Sama halnya dengan BSu, informasi latar BSa bukan pada
antonimnya. Kedua teks ini memiliki persamaan yaitu antonim berada pada informasi baru. Di sini
baik penulis dan penerjemah menempatkan antonim majemuk sebagai informasi latar.
Kelompok tone dan tonis BSu adalah:
// Ʌ Teach them to your children/ talking about them /when you SIT at home /and when you WALK
along the road /when you lie DOWN /and when you GET up//
Suku kata tonis pada BSu berada pada semua antonim
Kelompok tone dan tonis BSa adalah:
// Ʌ Kamu harus mengajarkannya / pada anak-anakmu / dengan membicarakannya / apabila
engkau duDUK di rumahMU / dan apabila engkau seDANG dalam perjalanan apabila engkau
berbaRING/ dan apabila engkau baNGUN.
Suku kata tonis berada pada suku kata terakhir antonim ‘duduk’, ‘berbaring dan bangun.
dan suku kata tonisnya berada pada leksikal penanda progresif yaitu sedang tepatnya pada suku
kata terakhir.
Simpulan
Perbedaan struktur frasa pada antonim yang terdapat dalam teks alkitab bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia menyebabkan perbedaan struktur infomasi, informasi latar dan informasi baru,
dan suku kata tonis yang berbeda. Sementara itu persamaan struktur frasa pada antonim tidak
menyebabkan perbedaan pada struktur antonim baik pada BSu dan Bssa.
Daftar Pustaka
Brown & Yule. (1983). Discourse Analysis. Cambridge: Cambridge University Press.
International Bible Society. (1973). Holy Bibile New International Version. Canada: International
Bible Community
Lembaga Alkitab Indonesia. (1974). Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
Moleong, L. J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Remaja Karya.
Nida, E.A. & Ch. R. Taber. (1969). The Theory and Practice of Translation. Leiden: E.J.Brill.
Renkema, Jan. (1993). Discourse Studies An Introductory Textbook. Amsterdam: John Benjamins
Publishing Company
Santosa, Riyadi. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Kebahasaan. (Draf Buku). Fakultas Ilmu
Budaya, Universitas Sebelas Maret.
Sumarlam. (2003). Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Surya Surakarta.
Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar teori dan Terapannya dalam
Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press
Biodata:
a. Nama Lengkap (tanpa gelar): Ni Luh Putu Setiarini
b. Institusi/Universitas: Universitas Gunadarma
c. Alamat Surel: [email protected]
d. Pendidikan Terakhir: S2 Penerjemahan
e. Minat Penelitian: Linguistik Penerjemahan
6
Download