PERENCANAAN SISTEM PENANGANAN LIMBAH CAIR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Dipresentasikan oleh : Ir. Widyo Pranoko, Dipl.San FORUM ALUMNI PENGAIRAN LATAR BELAKANG • Pertemuan Rektor UB (beberapa kali pembahasan) dengan para alumni FT Jurusan Pengairan agar direncanakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) berdasarkan: Zonasi. 2. Air limbah masing-masing fakultas agar memiliki pretreatment sebelum disalurkan ke saluran utama sistem IPAL UB. 1. • IPAL ini merupakan salah satu pemenuhan UB sebagai green campus. TUJUAN Presentasi ini ditujukan untuk menyajikan: 1) pembagian zonasi, 2) perencanaan pengaliran, dan 3) sistem pengolahan air limbah kampus UB Ketiga hal di atas merupakan hasil karya tim alumni FT Jurusan Pengairan UB yang lebih dikenal dengan nama Forum Alumni Pengairan (FAP) sebagai bentuk darma bakti dan rasa terima kasih Alumni Pengairan kepada lembaga UB tercinta. Didalam menentukan teknologi IPAL yang akan direncanakan, faktorfaktor sebagai pertimbangan adalah : 1. Sistim mempunyai stabilitas pengolahan dan efisien, sehingga tidak mudah terjadi Short-cut yang dapat menimbulkan bau. 2. Stabil terhadap ‘shock-load’ dan tidak mengganggu mekanisme pengolahan yang telah direncanakan 3. Menghasilkan Effluen yang akurat dan selalu dibawah ambang batas seperti yang ditentukan dalam PP 82/2001 dan Perdakota Malang No 16/2001 4. Sebagai asset milik Perguruan Tinggi, metode yang dipilih harus dapat dipertanggung jawabkan secara science dan dapat dipakai sebagai laboratorium pengolahan air limbah bagi mahasiswa. SISTIM PENGALIRAN DAN PENGUMPULAN AIR LIMBAH SISTEM PENGALIRAN DAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH UB Sistem pengaliran dan pengumpulan air limbah direncanakan dengan sistim gravitasi, terpisah dengan saluran drainase air hujan. Zona pelayanan IPAL UB ditetapkan menjadi 2 zonasi, yaitu Zona SS1 sebelah kiri jalan utama melayani 8 Fakultas dan Rektorat , sedangkan Jaringan pipa air limbah SS2 disebelah kanan jalan utama, melayani Samantha Krida, Asrama Mahasiswa , FakultasEkonomi, Pertanian dan Kedokteran Pipa pengaliran air limbah ini direncanakan ‘Self Cleaning’,dilengkapi dengan manhole, yang berfungsi sebagai lubang kontrol, sampling dan sekaligus berfungsi sebagai penyambungan pipa lateral (dari septic tank) atau dari sumber lainnya ( bukan laboratorium ). Saluran Air Limbah SS1 mempunyai panjang total 1400 m dan berakhir di IPAL dilokasi Gazebo FK, sedangkan agar tidak terjadi clogging, diperlukan pengglontor air yang dioperasikan intermittent Gambar / PETA UB + JARINGAN Link to PDF-1 Kapasitas Desain Pipa Jumlah Mahasiswa Aktif = 43.777 orang Jumlah Mahasiswa hadir/hari = 60 % mahasiswa Aktif = 60 % x 43.777 = 26.266 orang Pemakaian air bersih (10%) normal = 10% x 150 ltr/hari/mhs = 15 ltr/hari/mhs Debit Air Limbah Rencana = 400 m³/hari = 4,66 ltr/det Penggelontor 10% = 40 m³/hari = 0,47 ltr/det Total = 5,13 ltr/det Dasar Hidrolika Terbuka Sifat – Sifat Aliran dalam penampang Lingkaran Jari – jari hidrolis Kedalaman Hidrolis Faktor Penampan g Perbandingan unsur geometris penampang terhadap unsur – unsur yang bersangkutan bila penampang terisi penuh. Scattergraph Pembersihan diri (Selfcleansing) terjadi dengan syarat: > c Gambar: Scattergraph with Critical Shear Stress Curve Sebaliknya jika < c Maka akan terjadi akumulasi sedimen di dalam pipa. Scattergraph of Self-Cleansing Sewer Ada ketinggian air min. dan max. - Pada saat mencapai h max dan V max mencapai Q max , ada di sebelah kanan grafik c. Gambar: Scattergraph of Self-Cleansing Sewer karena > c maka terjadi self-cleansing. SKETSA IPAL UB-1 : FULLY UNDERGROUND SKETSA IPAL UB-1 : DIATAS MUKA TANAH IPAL UB – 1 untuk mengolah air limbah dari Zona 1 direncanakan dibangun di Gazebo FK di sisi paling sellatan batas UB, dengan luasan konstruksi sebesar 420 m2 dan tertanam 7 – 8 m didalam tanah dan karena kemiringan tanah mengarah ke lokasi tersebut. IPAL ini dapat mengolah Limbah Domestik (Black Water dan Grey Water), dapat mengolah pencemar organik secara bio-kimia. Air limbah dari Laboratorium, rumah sakit atau air limbah yang spesifik lainnya harus diolah dulu di pre-treatment sebelum dialirkan ke pipa induk air limbah SS1 Effluen dari IPAL UB-1 adalah telah memenuhi syarat PP 82/2001 dan Perda Kota Malang No. 16/2001 , yaitu setara dengan Baku Mutu badan Air kelas B, karenanya dapat dibuat air penyiraman tanaman, untuk pengglontor maupun pengenceran. Hasil lumpur dari pemrosesan bio-kimia dari IPAL UB-1 akan dikeringkan dan dijadikan kompos. MAIN SEWER AEROBIC BAFFLE REACTOR (ABR) SCREEN & GRIT CHAMBER BAK EKUALISASI / PENGENDAP AWAL BAK AERASI PENGENDAP AKHIR LUMPUR SLUDGE DRYING BED WETLAND BAK EFLUEN Badan Air Gambar 4.1. DIAGRAM INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH UNIVERSITAS BRAWIJAYA Komposisi AIR LIMBAH DOMESTIK PENCEMAR UNIT RENDAH SEDANG TINGGI 390 720 1230 270 500 860 Padatan Total mg/l Total Padatan Terlarut mg/l BOD mg/l 110 190 360 COD mg/l 250 430 800 Total Nitrogen mg/l 20 40 70 Total Phospor mg/l 4 7 12 Lemak mg/l 50 90 100 Total Coliform No/100ml 105-106 107-109 107-109 Faecal Coliform No/100ml 103-105 104-106 105-106 SISTEM IPAL RENCANA Penguraian limbah biologi dengan proses bio-kimia alam, yaitu dari proses metabolism bahan organic (dari faeces) menjadi energi dengan memanfaatkan pembiakan bakteri dalam faeces itu sendiri, dengan mengkondisikan lingkungan dari pemisahan beberapa sel/kompartemen dalam system, yang kemudian disebut Anaerob Baffle Reactor, dimana tiap sel (baffle) dikondisikan dengan kondisi berbeda untuk mempercepat proses dan menghasilkan ‘enzim’ untuk penguraian. Reaksi penguraian organik menjadi biomass adalah : CwHxOyNz + H2O C5H9O3N + CH4 + CO2 + NH4 Proses pada reactor tersebut sangat stabil, sehingga memungkinkan menghasilkan effluent yang stabil, meskipun dalam beberapa case influen bervariasi. Menghasilkan lumpur yang relative kecil, antara 0.1 – 0.2 kg/kg BOD terurai, dimana tiap kompartemen disediakan ruangan pengumpul lumpur dengan pipa penyedot lumpur yang dapat dioperasikan bergantian. Proses penguraian limbah domestik dalam proses bio-kimia Bahan Organik (Kompleks) Alkohol ( Asam amino ) Asam Lemak dan gula (Fatty Acid) Oksidasi Anaerob Fermentasi Produk Antara (Propionat, Butirat ) ASETAT H2 + CO2 Asetoklastik Methanogenesis Reduktif Methanogegesis Methan + CO2 Gambar 4.2. Alur ReaksiPengolahan Anaerob bahan Organik Kompleks ( Mclenernney dan Bryant, 1981) KRITERIA DISAIN : PENGENDAP AWAL Volume Sludge Rasio SS/COD Beban permukaan Produksi CH4 Tebal scum Waktu tinggal Perbandingan P : L Tinggi outlet Rasio lebar bak : 1 g BODrem=0.005 BODi : 0.35 - 0.55 – 042 : 0.60 m3/m2 (beban puncak) : 0.35 m3/kg per kg COD removed : 0.20 – 0.30 m : 1.50 – 2.00 jam : 2.10 – 3.10 : 1.80 – 2.20 : 2 bak : Bak#1 = 2/3 panjang : 3 bak : Bak#1 = 1/2 panjang Interval pengurasan : 18 – 24 bulan Pastikan adanya ventilasi pada puncak bak Sumber : Consurtium DEWATS dissemination May 2013 KRITERIA DISAIN : ABR Volume Sludge Rasio SS/COD Beban permukaan Produksi CH4 Tebal scum Waktu tinggal Total Perbandingan P : L Tinggi outlet Kecepatan upflow Interval pengurasan Beban Organik ( Minimum 4 komp) : 5 – 10 % Volume ABR : 0.35 - 0.55 – 042 : 0.60 m3/m2 (beban puncak) : 0.35 m3/kg per kg COD removed : 1 - .10 lt : 16 -20 Jam : 0.40 : 1.80 – 2.20 m : 0.90 – 1.20 m/jam : 18 – 24 bulan : < 6 kg/m3 hari Sumber : Consurtium DEWATS dissemination May 2013 KRITERIA DISAIN : FILTER ANAEROB Tinggi Filter : 0.75 - 1.00 m Permukaan filter : 80 - 120 m2/m3 Ruang kosong filter : 30- 40 % Ukuran filter : 8 – 14 cm Kecepatan aliran upflow : 2 m / jam maksimum Tinggi outlet : 1.80 - 2.20m KRITERIA DISAIN : Gravel + VAPPs Rongga filter kerikil : 35 – 45 % Diameter kerikil : 5-7 mm; 10-12 mm ; 50-70 mm Kemiringan : 1% Tinggi penyaringan : 50 – 60 cm Dimensi VAPPS : Panjang : 20.00 m dibuat melingkar sebagai pot tanaman Lebar : 6.00 m Bak Perangkap Pasir Pengukur Debit Trash Track Dari Pipa Sewer 13 m Pemisahan Air Limbah dari sampah dan pasir • Pemisahan Sampah 40 – 10 mm (dengan trash track) • Pengendapan/Sedimentasi : 10 – 100 ɥm. Pengendap Awal (Settler) 1. BOD = 800 mg/l 2. COD = 1000 mg/l 3. TSS = 5000 mg/l Tt = 0 2. FERMENTASI • Asam Amino, Glukosa → H₂, Acetat (CH₃COO⁻ ) • Asam Lemak + H₂O → H₂, Acetat 14,30 m 3. METHANOGENESIS KONDISI TANGKI : ANAEROB • CH₃COO⁻ + H⁺ → CH₄ + CO ₂ PROSES/REAKSI yang TERJADI: • CO ₂ + 4H₂ → CH₄ + 2H ₂O 1. HYDROLYSIS • Protein + H₂O → Asam Amino • Karbohidrat + H₂O → Glukosa • Lemak + H₂O → Asam Lemak & Gly serol Bak ABR (Anaerobic Baffle Reactor) Ef =35,44,73 BOD : 583 COD : 604 TSS : 1458 Ef =37,44,80 Ef =37,44,80 BOD : 77 COD : 86 TSS : 55 24,60 m HRT : 20 jam DEGRADASI ORGANIK TERMASUK PRODUK-PRODUK ANTARA , PENGURAIAN OLEH BAKTERI YANG PEMBIAKANNYA LAMA Bak Aerasi BOD : 51 mg/ltr COD : 66 TSS : 70 HRT = 3 jam Penambahan Oksigen: 1. Meningkatkan DO 2. Polishing Effluent Dari 50 mg/ltr 20 -30 mg/ltr 12,60 m NH₄⁺ NO₂⁻ NO₃⁻ N₂ Nitromonas Nitrobacter Pseudomonas Den Proses Nitrifikasi Proses Denitrifikasi Wetland / VAPPS Unsur N dan P diserap Tanaman tertentu ( diperlukan riset / usulan dari F.Pertanian ? ) WETLAND direncanakan dengan ditanami taman bunga dan bambu cina untuk menambah keasrian lokasi IPAL SUMBERDAYA LISTRIK DARI PANEL SURYA Diperlukan keputusan strategis dari Rektorat UB, karena informasi harga terakhir untuk set panel surya untuk 20 kW adalah +/- Rp. 1,8 M LIMBAH LABORATORIUM LABORATORIUM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 1. Lab. Kimia Dasar (Jur. Kimia) 4. Lab. Biokimia (Jur. Kimia) 2. Lab. Kimia Organik (Jur. Kimia) 5. Lab. Biologi Selular & Molekular (Jur. Biologi) 3. Lab. Kimia Anorganik (Jur. Kimia) 6. Lab. Mikrobiologi (Jur. Biologi) HASIL SURVEY Limbah Cair Asal Air cucian alat, sisa praktikum dan riset Jenis Larutan asam kuat, larutan basa kuat, larutan kation logam, bahan organik (fenol, kloroform, asam asetat, toluene, benzene), jaringan biologis (mikroba dan tikus percobaan) Volume 1-10 L per hari (5-7 hari per minggu) Pengolahan Dibuang ke saluran darinase (sisa cucian alat) dan ditampung di jurigen plastik (sisa bahan organik). Tidak ada limbah cair yang diolah Jenis Mineral, karbon aktif, kertas saring, media kadaluarsa, gel agarosa, poliakrilamida dan sampel tanah. Penanganan Dibuang ke tempat sampah Limbah Padat Untuk air limbah cucian keluar dari bak cuci ke saluran Letak jaringan pembuangan air drainase. Air limbah tersebut mengandung mikrobia dan limbah dan jaringan air bersih bahan kimia. Sedangkan jaringan air bersih ada dari sumur pompa dan PDAM (berdekatan dengan saluran air limbah). LABORATORIUM FAKULTAS PERTANIAN 1. Lab. Kimia Tanah (Jur. Tanah) 2. Lab. Biologi Tanah (Jur. Tanah) 3. Lab. Penyakit Tumbuhan (Jur. HPT) HASIL SURVEY Asal Air cucian alat, sisa praktikum dan riset Jenis Larutan asam kuat, larutan basa kuat, larutan kation logam, bahan organik (asam asetat), jaringan biologis (mikroba pathogen dan serangga) Volume 1-10 L per hari (4-5 hari per minggu) Pengolahan Dibuang ke saluran darinase (sisa cucian alat) . Tidak ada limbah cair yang ditampung dan diolah Jenis Mineral, karbon aktif, kertas saring, media kadaluarsa, gel agarosa, poliakrilamida dan sampel tanah. Penanganan Dibuang ke tempat sampah Limbah Cair Limbah Padat Letak jaringan pembuangan air limbah dan jaringan air bersih Untuk air limbah cucian keluar dari bak cuci ke saluran drainase. Air limbah tersebut mengandung mikrobia dan bahan kimia. Sedangkan jaringan air bersih ada dari sumur pompa dan PDAM (berdekatan dengan saluran air limbah). LABORATORIUM FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 1. Lab. Reproduksi Ikan 2. Lab. Lingkungan & Bioteknologi Perairan HASIL SURVEY Asal Air cucian alat, sisa praktikum dan riset. Jenis Larutan asam kuat, larutan basa kuat, larutan kation logam, bahan organik (gliserol,pati), jaringan biologis (sisa ikan dan kerang). Volume 10-50 L per hari (5-6 hari per minggu) Pengolahan Dibuang ke saluran darinase (sisa cucian alat) . Tidak ada limbah cair yang ditampung dan diolah. Jenis Sisa ikan, kerang, kertas saring, kertas tissu. Penanganan Dibuang ke tempat sampah. Limbah Cair Limbah Padat Letak jaringan pembuangan air limbah dan jaringan air bersih Untuk air limbah cucian keluar dari bak cuci ke saluran drainase. Sedangkan jaringan air bersih ada dari sumur pompa dan PDAM (berdekatan dengan saluran air limbah). LABORATORIUM PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA UB 1. Lab. Sains Dasar 2. Teknis Bioproses HASIL SURVEY Asal Air cucian alat, sisa praktikum dan riset. Jenis Larutan asam, larutan basa , senyawa logam, bahan organik (etanol, metanol, propanol, sisa buah yang sudah diambil sarinya, sisa rebusan kentang), garam, media agar, sisa fermentasi dan bakteri. Volume ± 20 L per hari (5 hari per minggu) Pengolahan Dibuang ke saluran darinase (sisa cucian alat) . Media agar yang sudah ditanami bakteri akan dipanaskan, direbus, disterilisasi). Jenis Media agar yang sudah ditanami bakteri Penanganan Disterilisasi kemudian dibuang di tempat sampah Limbah Cair Limbah Padat Letak jaringan pembuangan air limbah dan jaringan air bersih Jaringan pembuangan air limbah di saluran drainase sekitar laboratorium. Jaringan air bersih diperoleh dari air PDAM yang jaraknya ± 50 m dari laboratorium. LABORATORIUM FAKULTAS KEDOKTERAN UB 1. Lab. Biomedik 2. Teknis Anatomi 4. Lab. Patologi Anatomi 5. Lab. Mikrobiologi 3. Lab. Farmakologi HASIL SURVEY Limbah Cair Limbah Padat Asal Air cucian alat, sisa praktikum dan riset. Jenis Larutan asam, larutan basa , senyawa logam, bahan organik (medium kultur, chloroform, bahan-bahan elektroforesis), jaringan biologis (darah jaringan, organ sel kultur, jaringan tubuh manusia dan hewan), EtBr, gel elektroforesis, carsinogenik reagen, parafin, bahan pengecatan bakteri Volume ± 0,5-2 L per hari (3-6 hari per minggu) Pengolahan Dibuang ke saluran darinase (limbah cair), dikumpulkan di plastik dan didestruksi (gel elektroforesis, sel kultur, formalin, gliserin, alcohol dalam proses pengawetan cadaver dan medium) dan tidak ada yang diolah. Jenis Gel, plate-plate, disposable wave, organ hewan, sisa jasad hewan, sel kultur, dan bakteri Penanganan Ditampung dalam sumur penampung (organ dan jaringan), dibuang di tempat sampah, dibakar di incenerator RS Saiful Anwar (Gel Agarose), dan autoclave. QUALITY ASSURANCE AND QUALITY CONTROL QUALITY ASSURANCE & QUALITY CONTROL Instalasi Pengolahan Air Limbah ( IPAL ) adalah sebuah sistem (blakbox) dimana konstruksi civil works dan system pengolahan merupakan satu kesatuan. Kelemahan atau kesalahan kecil pada struktur bangunan akan mempengaruhi seluruh sistem. Menurut pengalaman Pelaksanaan Pembangunan Civil Works dan perencanaan sistem pengolahan tidak dapat dipisahkan, karenanya pembuatan IPAL pada sektor swasta sering dikaitkan dengan pelaksanaan model EPC. Dalam pembangunan sistem Konvensional, dimana pengguna jasa menugaskan Kontraktor dalam Civil Works, pengawasan oleh DESIGNER SYSTEM harus dilakukan seiring pelaksanaan konstruksi civil works IPAL maupun pemasangan pipa. QA/QC menjamin bahwa IPAL direncanakan tepat dan akurat,dengan sistem (pengolahan) yang tepat dan menjamin kualitas effluen memenuhi syarat Perda 21/2001 QA/QC & Manajemen Konstruksi QA/QC mengawasi seluruh kegiatan, dari disain system, disain konstruksi sampai uji coba, seperti : Review disain oleh pihak ke 3 sebagai second opinion. Pendampingan dalam pembuatan Shop Drawing dan bouwplank Pengawasan pengadaan mutu bangunan dan bahan Pengawasan keakuratan elevasi (sistim perpipaan dan IPAL) dengan melaksanakan pengukuran bersama antara kontraktor dan perencana pada saat MC 0 dan MC 100. ……………… (MK ) ……………. Uji Coba Pengaliran dan pencucian (pipa) Penyambungan Bak Kontrol ke Septik Tank atau Pre Treatment Lab. QA/QC IPAL UB Pelaksanaan Pembibitan ( Bibit/seed bakteri untuk IPAL ini khusus dari limbah pabrik susu atau slaughter house) termasuk pengawasan mutu bakteri pada saat pembiakan di IPAL selama 3 – 6 minggu Pengujian dan pengisian IPAL Uji Coba full scale Uji konsentrasi organik dan bakteri tiap kompartemen untuk waktu tertentu Pembuatan Manual Operasi Training Operator Inspeksi / supervisi dalam jangka waktu 1 tahun. TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA FAP (FORUM ALUMNI PENGAIRAN) PROJECT DIRECTOR Ir. Henny Sudjatmiko TIM PERENCANA : Ir. Widyo Pranoko, Dipl.SE Ir. Gunawan Wibisono, Dipl.SE. PhD Ir. Edi Juwito, MS ASISTEN : Risky Nur Fitri,ST Hestina Eviyanti, ST Sandy, ST Ana Chotimah, ST