BAB II ptt

advertisement
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa yang dimaksud dengan Sistem Komunikasi Satelite
(Siskomsat)
Sistem komunikasi satelit adalah sistem komunikasi yang
menggunakan media satelit sebagai komponen utamanya. . Dalam sistem
komunikasi ini, satelit difungsikan sebagai repeater dan pembagi jalur
komunikasi agar satelit tersebut dapat digunakan bersama-sama namun
tidak ada data atau informasi yang bercampur.
Satelit sebagai sebuah stasiun relay yang diletakan pada
ketinggian
tertentu di atas permukaan bumi, sehingga satelit dapat menjangkau atau
mencakup daerah luas bahkan daerah-daerah terpencil. Di angkasa,
satelit akan bergerak mengelilingi bumi pada orbitnya. Hal ini
menyebabkan satelit dapat tetap tinggal dan tidak jatuh adalah adanya
gaya sentrifugal yang di hasilkan oleh pergerakan satelit mengelilingi bumi
yang seimbang dengan gaya tarik yang disebabkan gravitasi bumi.
Ada beberapa pengertian dari bagian sistem komunikasi satelit,
diantaranya:

Stasiun Bumi (Earth Station)
Stasiun bumi adalah suatu stasiun komunikasi radio pada sistem
komunikasi satelit, yang diletakkan di permukaan bumi dan ditujukan
untuk komunikasi dengan stasiun lainnya melalui stasiun ruang angkasa
(objek lainnya di ruang angkasa) dengan menggunakan satelit bumi
(satelit repeater ).

Komunikasi Satelit (Satellite Communication)
Komunikasi satelit adalah komunikasi antara stasiun bumi satu dengan
yang lainnya melalui stasiun ruang angkasa atau melalui satelit bumi.

Link Satelit (Satellite Links)
Link satelit adalah jalur komunikasi antara stasiun bumi melalui satu satelit
dan terdiri dari link bumi ke satelit (up-link ) dan link dari satelit ke stasiun
bumi (down-link ). Stasiun bumi dihubungkan ke pusat penyambungan
dari jaringan komunikasi melalui penghubung link terrestrial.
Penyiaran Satelit (Satellite Broadcasting)
Satellite broadcasting adalah transmisi dari program radio penyiaran dari
stasiun transmisi bumi ke stasiun penerima di bumi melalui stasiun ruang
angkasa (repeater aktif). Jadi satellite broadcasting adalah permasalahan
utama dari sistem komunikasi satelit, dimana perangkat utama dari pesan
satu arah (one-way message) ditransmisikan dan pesan-pesan ini diterima
seluruhnya oleh beberapa stasiun bumi atau oleh banyak stasiun
penerima.
Berikut ini adalah pelayanan komunikasi radio, tergantung pada tipe
stasiun bumi dan tujuan dari sistem, yaitu:
1.
Pelayanan perbaikan satelit, antara stasiun bumi yang letaknya
fixed pada titik yang pasti.
2.
Pelayanan satelit bergerak, untuk melayani komunikasi antara
stasiun bumi yang bergerak yang menggunakan satu atau beberapa
stasiun ruang angkasa.
3.
Pelayanan penyiaran radio satelit, suatu pelayan komunikasi radio
yang mana sinyal dari stasiun ruang angkasa ditujukan untuk penerimaan
langsung oleh penerima. Dalam hal ini penerimaan secara individual dan
kolektif mempertimbangkan penerimaan secara langsung.
Langkah berikutnya adalah pendistribusian program broadcast (siaran
audio dan televisi) ini ke pelanggan melalui jaringan terrestrial dengan
memanfaatkan saluran kabel atau sistem gelombang udara oleh
pemancar radio yang lebih kecil.
Sistem komunikasi satelit digunakan untuk mentransmisikan jenis
informasi yang berbeda-beda, diantaranya :
1.
Program TV, dalam hal ini ada sistem untuk merubah program TV
antara stasiun bumi yang equal dan sistem untuk distribusi satu arah atau
program untuk sebuah stasiun transmisi ke berbagai stasiun bumi
penerima.
2.
Jenis-jenis message satu arah yang berbeda, sebagian besar
sering sebagai one-way alami, wire photos, program audio broadcasting
3.
Pesan-pesan telepon, two-way system , channel frekuensi audio atau
kelompoknya dapat digunakan untuk transmisi jenis informasi yang
berbeda seperti telegraf, informasi diskrit dari komputer atau sumber
lainnya.
Berdasarkan tipe informasi yang ditransmisikan, ada beberapa sistem
multifungsional general-purpose dengan stasiun bumi yang merubah jenis
informasi yang berbeda, dan sistem transmisi yang berbeda atau
beberapa jenis informasi yang seragam.
Berdasarkan area cakupan yang dilayani, lokasi dan jenis stasiun bumi,
dan struktur dari pengendalian, sistem komunikasi satelit dapat dibagi
menjadi dua sistem, yaitu:
1.
Sistem komunikasi satelit nasional Sistem komunikasi satelit dalam
hal ini digunakan untuk kepentingan nasional suatu negara, dimana
stasiun bumi diletakan di negara yang bersangkutan dan digunakan
biasanya untuk komunikasi antar departemen. Sistem komunikasi dapat
digunakan untuk hal komersial /bisnis maupun untuk kepentingan
pemerintah/militer.
2.
Sistem komunikasi satelit internasional Sistem komunikasi satelit
internasional memungkinkan komunikasi antara dua stasiun bumi yang
lokasinya berbeda dan terpisah di dua negara. Dalam hal ini komunikasi
global dapat dilangsungkan antar stasiun bumi yang tersebar di berbagai
negara. Contohnya intelsat, intersputnik.
Dalam seluruh sistem komunikasi satelit, apapun perbedaannya, ada
beberapa elemen yang dipergunakan untuk tujuan yang sama, seperti
stasiun bumi yang berbeda, stasiun angkasa sebagai repeater trasmisi,
solar baterei, pengarah antena, sistem koreksi orbit, dan lain sebagainya.

Stasiun Bumi Penerima (Receiving Earth Station)
Stasiun bumi penerima dari sistem distribusi adalah tipe stasiun yang
paling sederhana. Digunakan secara sederhana untuk menerima program
TV atau informasi broadcasting yang lain, sebagai contoh audio
broadcasting atau wirephotos. Stasiun bumi penerima biasanya dilengkapi
dengan antena kecil untuk menekan biaya. Biasanya ada berbagai stasiun
bumi dalam suatu sistem.

Stasiun Bumi Pengirim (Transmitting Eart Station)
Pemancar stasiun bumi dari sistem broadcasting adalah stasiun yang
menampilkan transmisi dalam suatu link earth-satellite dari informasi
penyiaran yang ditujukan untuk distribusi melalui suatu jaringan stasiun
penerima. Jika stasiun bumi pengirim diletakkan dalam area pelayanan
dan sinyal yang dipancarkan oleh satelit bumi dari sistem tersebut bisa
diterima, maka transmisi sinyal dapat dilakukan.

Stasiun Bumi Pemantau (Monitoring Earth Station)
Stasiun bumi jenis ini berfungsi menjaga jejak (track ) mode operasi dari
sebuah komunikasi satelit yang dilakukan dengan observasi oleh stasiun
bumi terhadap jaringan yang penting untuk pengoperasian jaringan secara
keseluruhan, power yang dipancarkan, frekuensi transmisi, dan lain
sebagainya. Stasiun penerima dari suatu jaringan sering mengambil alih
fungsi dari stasiun bumi pemantau. Hal ini memungkinkan untuk menjamin
komunikasi yang sedang berlangsung dapat terlaksana dengan kualitas
yang diharapkan. Harus ada kepastian sinyal dapat ditransmisikan dengan
level daya, frekuensi dan hal lainnya yang sesuai dengan aturan standar
2.2 Perkembangan Satelite
Era satelit buatan sudah dimulai sejak tahun 1950an. Sama seperti semua
hal yang berkembang di dunia, satelit buatan memiliki sejarah
perkembangannya sendiri. Pada perkembangannya pun, satelit kemudian
digunakan untuk bermacam-macam tujuan, sehingga lahirlah berbagai
jenis satelit. Terdapat beberapa tipe utama satelit, yaitu anti-satellite
weapons, satelit astronomi, biosatelit, satelit komunikasi, satelit mini,
satelit navigasi, reconnaissance satellite, satelit observasi bumi, satelit
tenaga matahari, stasiun luar angkasa, dan satelit cuaca.

Anti-satellite weapons adalah satelit yang didesain untuk
menghancurkan satelit ‘musuh’, dan target dan senjata orbit.

Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk kepentingan
penelitian astronomis.

Biosatelit dirancang untuk mengangkut contoh organisme hidup
untuk eksperimen

satelit komunikasi adalah satelit yang digunakan untuk tujuan-
tujuan telekomunikasi.

Satelit mini (miniaturized satellites), seperti namanya, adalah satelit
yang bentuknya kecil dan bobotnya ringan, dibagi menjadi tiga jenis yaitu
satelit mini (minisatellites, 200-500 kg), satelit mikro (dibawah 200 kg), dan
satelit nano (dibawah 10 kg).

Satelit navigasi menggunakan gelombang radio untuk membantu
mobile receiver menentukan lokasi.

Reconnaissance satellites adalah satelit komunikasi maupun satelit
observasi bumi yang digunakan untuk kepentingan militer atau aplikasi
intelegensia, dan informasinya sangat terbatas karena dirahasiakan oleh
pemerintah.

Satelit observasi bumi digunakan untuk membuat peta, mengontrol
keadaan alam bumi, dan sebagai, bukan untuk kepentingan militer.

Satelit tenaga matahari diletakkan di orbit tinggi bumi,
menggunakan transmisi gelobang mikro.

Stasiun ruang angkasa didesain agar manusia dapat tinggal di luar
angkasa, untuk digunakan dalam jangka wanktu yang lama.

satelit cuaca digunakan untuk memonitor cuaca dan iklim bumi.
Satelit buatan pertama adalah Sputnik 1, yang diluncurkan pada 4
Oktober 1957 oleh Uni Soviet. Namun, Project RAND ternyata sudah
merilis The Preliminary Design of an Experimental Circling Spaceship,
yang ditandai dengan kalimat, “A satellite vehicle with appropriate
instrumentation can be expected to be one of the most potent scientific
tools of the Twentieth Century…” Amerika dikabarkan meluncurkan roket
orbital pada 1945 dibawah naungan Biro Aeronautika, Angkatan Laut
Amerika Serikat. Project RAND menulis semuanya secara terinci dalam
laporannya, namun tidak percaya bahwa satelit digunakan untuk
keperluan militer, melainkan sebagai sarana sains, politik dan
propaganda, sehingga pada tahun 1954, Sekretariat Pertahanan Amerika
Serikat menyatakan bahwa tidak ada program satelit yang dijalankan di
Amerika pada saat itu. Dibawah tekanan beberapa organisasi sains, pada
awal 1955 Angkatan Udara dan Angkatan Laut Amerika Serikatakhirnya
mengerjakan Project Orbiter, dengan menggunakan Jupiter C Rocket
untuk meluncurkan satelit kecil yang diberi nama Explorer 1.
Berikut gambar dari satelite Sputnik 1
Selanjutnya, pada 31 Januari 1958. Pada masa itu, orang-orang masih
belum memiliki teknologi secanggih orang-orang masa kini dalam meneliti
angkasa luar dan atmosfer. Sebelum era satelit, manusia menggunakan
balon yang dinaikkan sejauh 30 km ke atmosfer, dan gelombang radio
untuk meneliti ionosfer. Era ruang angkasa kemudian dimulai pada tahun
1946, sejak para ilmuwan mulai mengukur atmosfer lapisan atas
bumi menggunakan roket V-2 milik Jerman yang tertangkap. Hingga tahun
1952, mereka menggunakan V-2 dan roket Aerobee untuk meneliti
atmosfer lapisan atas.
Pada 29 Juli 1955, Presiden Amerika Serikat mencanangkan Project
Vanguard, dengan jadwal peluncuran satelitnya pada musim semi 1958.
Tidak mau kalah, Uni Soviet meluncurkan Sputnik 1 pada 4 Oktober 1957.
Amerika mengikuti jejak Sputnik 1 dengan menggunakan Space
Surveillance Network (SSN) selain mengamati dan meneliti objek-objek
ruang angkasa lainnya. Yang kemudian terjadi adalah kompetisi superketat antara kedua negara dalam memperbaharui dan meluncurkan
sistem satelit
terbaru. Pada tanggal 1 Oktober 1958, inagurasi NASA diadakan sebagai
suksesor dari NACA (National Advisory Committee for Aeronautics,
didirikan pada 1915 untuk mendukung penelitian-penelitian industri
aeronautik negara). NASA diberikan mandat yang sama, dan diharapkan
dapat mendukung penelitian terhadap perkembangan satelit di Amerika
Serikat.Sementara itu, persaingan antara Amerika Serikat dengan Uni
Soviet terus berlangsung.
Berikut gambar dari roket V-2
Pada 12 April 1961, Kosmonot Soviet Yuri Gagarin menjadi manusia
pertama di ruang angkasa. Amerika Serikat kemudian merencanakan
Project Mercury dan tujuh astronotnya. Kemudian, presiden John f.
Kennegy berjanji pada negara dan masyarakatnya untuk mendaratkan
seorang astronot di bulan sebelum akhir dari dekade tersebut, dengan
nama Project Apollo. Sayangnya, berbagai kecelakaan terjadi pada
proses pelanksanaan Project Apollo. Misalnya saja pada 27 Januari 1967;
terjadi kebakaran pada modul perintah Apollo, yang menewaskan tiga
orang astronot. Berbagai kecelakaan dan kegagalan mewarnai Project
Apollo, hingga akhirnya Apollo11
Berikut gambar dari Kosmonot Soviet Yuri Gagarin
diluncurkan pada tahun 1969. Pada tanggal 20 Juli tahun itu, Neil Armstrong
bersama dengan Edwin Aldrin (yang kemudian menjadi ikon kartun anak-anak
Buzz Lightyear) menjadi manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan ,
sedang astronot Michael Collins tinggal di pesawat ulang-alik.Kecelakaan juga
terjadi di pihak Uni Soviet. Pada tahun 1967, tahun yang sama dengan
kecelakaan Apollo pertama, seorang kosmonot kehilangan nyawanya. Menyusul
kemudian, pada 1971, tiga orang kosmonot lagi meninggal. Mereka adalah
Georgi Dobrovolsky, Vladislav Volkov, dan Victor Patseyev.Project Apollo
ternyata tidak terhenti di Apollo 11. Namun, proyek tersebut pun ternyata harus
dihentikan pada Apollo 17 pada bulan Desember tahun 1972, sebab terjadi
perubahan iklim sosial dan politik Amerika Serikat, selain karena keterbatasan
dana—uang yang ada pada saat itu habis untuk mendanai (misalnya) Perang
Vietnam.
Meski Project Apollo terhenti, masih banyak hal yang dilakukan oleh
Amerika dalam mengembangkan sistem satelitnya. Singkatnya, secara
garis besar, pada era 1970an hingga 1980an, terdapat berbagai misi
antariksa yang dijalankan oleh Amerika, seperti misalnya Apollo-Soyuz
Test Project, yang pada akhirnya melibatkan Amerika dan Uni Soviet
bersama-sama pada orbit. Selain itu, mereka juga mengembangkan
teknologi pesawat ulang-alik. Sayangnya, misi planetari sempat mati pada
akhir 70an hingga akhir 80an karena ACTS (Advanced Communication
Technology Satellites, diluncurkan pada 1993) berpotensi kurang
sempurna, dan terutama karena terjadi beberapa kecelakaan lagi. Pada
Februari 1984, satelit telekomunikasi Westar VI tersangkut di orbit karena
booster-nya mengalami kegagalan.
Berikut gambar dari satelite Westar VI
Kemudian, kecelakaan terberat yang menjadi kekhawatiran utama adalah
meledaknya The Challenger
Berikut gambar dari The Challenger
kurang dari dua tahun kemudian, yang merupakan tragedi tersesar NASA
selain meledaknya Columbia pada tahun 2003
Berikut gambar dari Columbia
misi planetari tidak terhenti selamanya. Pada era 1990an, satelit Galileo
menginvestigasi Jupiter dan bulan-bulannya. Huble Space Telescope juga
meneruskan penelusurannya terhadap ruang angkasa dari orbit rendash
bumi. Selain itu, sebuah Rover meneliti Mars, mencoba mencari
kebenaran akan kabar burung mengenai adanya kehidupan di planet
merah tersebut. Rover tersebut dikendalikan
dari bumi.Berkebalikan dari era 70-80an, misi planetari pada masa kini
malah makin berkembang dan ditunggu-tunggu kabar beritanya oleh
khalayak ramai, bahkan oleh orang awam sekalipun. Orang-orang makin
penasaran akan ada-tidaknya kehidupan di planet lain, bahkan mungkin di
galaksi lain. Mars bisa dikatakan sebagai objek penelitian utama. Sebab,
selain penelitian mengenai ada-tidaknya kehidupan disana, diteliti juga
mengenai kemungkinan manusia untuk tinggal disana. Seri baru satelit
ulang-alik pun dirancang untuk menjelajahi Mars dan isinya.
Sejarah perkembangan satelite di Indonesia
Telekomunikasi geostationer. Satelit ini diluncurkan dari Kennedy Space
Center, Amerika Serikat. secara geografis Indonesia merupakan negara
kepulauan luas yang terpisahkan oleh lautan-lautan sehingga sulit jika
dihubungkan menggunakan kabel, oleh karena itu lah satelit merupakan
teknologi paling tepat untuk negara Indonesia.
Sejarah perkembangan teknologi satelit di Indonesia, sudah terdapat 18
satelit yang pernah diluncurkan, walaupun dengan pengelola yang
berbeda-beda.
Kemajuan dari teknologi komunikasi dan infromatika, seperti satelit,
merupakan sebuah hal krusial bagi kemajuan negara kita. Oleh karena itu
perkembangan teknologi komunikasi dan informatika seperti
perkembangan satelit merupakan suatu hal yang penting.
Gagalnya Satelit Telkom-3 mencapai orbit saat peluncuran, Senin 6
Agustus 2012. yang memiliki kapasitas transponder 32 C-band dan 10 Kuband rencananya diluncurkan akhir tahun 2011 namun sempat tertunda
karena beberapa hal. Satelit ini memang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan bandwidth transponder satelit yang semakin meningkat dan
tidak dapat dipenuhi oleh Satelit Telkom-1 dan Telkom- 2.
Satelit Telkom ini merupakan bagian dari satelit komunikasi, orbit bumi
yang rendah yakni satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit
geosynchronous, berguna untuk layanan penyiaran, telekomunikasi jarak
jauh bidang perminyakan, pertambangan, dan rural area yang tidak dapat
dijangkau oleh jaringan kabel.
Indonesia sendiri mempunyai satelit komunikasi yang saat ini masih aktif
mengorbit, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta, adapun
beberapa diantaranya sebagai berikut :
Satelit Palapa
Palapa ialah nama bagi sejumlah satelit telekomunikasi geostasioner
Indonesia. Nama ini diambil dari "Sumpah Palapa", yang pernah
dicetuskan oleh Patih Gajah Mada dari Majapahit pada tahun 1334.
Satelit pertama diluncurkan pada tanggal 8 Juli 1976 oleh roket Amerika
Serikat dan dilepas di atas Samudera Hindia pada 83° BT. Satelit pertama
dari 2 satelit itu bertipe HS-333 dan bermassa 574 kg.
Kemudian 4 satelit dari seri kedua dibuat, yang kesemuanya dari tipe
Hughes HS-376.
- Palapa A1
Palapa A1 8 Juli 1976 Juni 1985[2] 83° BT Perumtel Delta-2914 Hughes
(HS-333)[3] Diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral,
AS.
- Palapa A2
Palapa A2 10 Maret 1977 Januari 1988[2] 77° BT Perumtel Delta-2914
Hughes (HS-333)[3]
- Palapa B1
Palapa B1 18 Juni 1983[4] 1990 108° BT Perumtel Challenger F2(STS-7)
Hughes (HS- 376)[3]
- Palapa B2
Palapa B2 3 Februari 19848:00 EST Gagal Perumtel Challenger F4(STS41-B) Hughes (HS-376)[3] dilepas dari wahana pada 16:00 EST[5], gagal
dan dijemput oleh STS-51A pada November 1984[2]
Ketika peluncuran Palapa B2 gagal, satelit ke-3 diatur. Awalnya bernama
Palapa B3 dan dijadwalkan untuk STS-61-H, akhirnya diluncurkan sebagai
Palapa B2P.
Sementara itu Palapa B2 diperbaiki kembali oleh STS-51-A, diperbaharui
dan diluncurkan lagi sebagai Palapa B2R.
Palapa B2P 21 Maret 1987 Februari 1996[2] 113° BT Perumtel Satelindo
Delta 6925 Hughes (HS-376) Beralih kepemilikan ke Satelindo pada
1993,[3] dan diganti Palapa C1.
Palapa B2R 13 April 1990 2000 108° BT Perumtel Delta 6925 Hughes
(HS-376) Merupakan Palapa B2 yang diperbaiki oleh Sattel Technologies,
- Palapa C1
Palapa C1 31 Januari 1996 1999 113° BT Satelindo Atlas-2AS Hughes
(HS-601) Diluncurkan dari Kennedy Space Center LC-36B.[7] Gagal
beroperasi sehingga pada Januari 1999 beralih kepemilikan ke Hughes
dan berganti nama menjadi HGS3. Desember 2000 disewa Kalitel dari AS
di 50º BT dan menjadi Anatolia 1, Agustus 2002 disewa Pakistan di 38ºBT
menjadi Paksat
- Palapa C2
Satelit Palapa C2 adalah satelit komunikasi kedua dalam generasi Palapa
C yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo). Palapa C2 diproduksi oleh Hughes (Amerika Serikat, AS) dan
diluncurkan pada tanggal 15 Mei 1996 di Kourou, Guyana Perancis (Ko
ELA-2), menggunakan roket Ariane-44L H10-3. Satelit ini beroperasi pada
Orbit Geo Stasioner slot 150º BT di ketinggian 36.000 km di atas
permukaan bumi. Palapa C2 mempunyai 30 transponder C-Band dan 6
Ku-Band yang melingkupi wilayah ASEAN, Iran, Vlodivostok, Australia,
dan New Zealand. Operasional satelit ini berpindah tangan ke PT. Indosat
Tbk. akibat penggabungan Satelindo dengan Indosat dan diperkiraan
beroperasi selama 15 tahun sejak peluncuran.
Palapa C2 15 Mei 1996 2011[7] 113° BT SatelindoIndosat Ariane-44L
H10-3 Hughes (HS-601) Diluncurkan dari Kourou, Guyana Perancis.[7]
Orbit akan dipindahkan ke 105,5° BT karena 113° BT akan ditempati
Palapa D.
- Satelit Palapa D
Palapa D dipesan[1] pada tanggal 29 Juni 2007 oleh perusahaan
Indonesia PT Indosat Tbk, kepada Thales Alenia Space. Itu adalah
Spacebus 4000B3 yang akan dibuat di Pusat Luar Angkasa Cannes
Mandelieu.
Satelit Palapa D (kode internasional = 2009-046A) adalah satelit
komunikasi Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Indosat Tbk
dan diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2009 di Xichang Satellite
Launch Center (XSLC) menggunakan roket Long March (Chang Zheng)
3B. Satelit ini dibuat oleh Thales Alenia Space, Perancis, dan
dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa C2 pada Orbit Geo
Stasioner slot 113º BT yang akan selesai masa operasionalnya pada
tahun 2011. Satelit ini mempunyai kapasitas transponder 24 standard Cband, 11 extended C-Band dan 5 Ku-band yang melingkupi wilayah
Indonesia, ASEAN countries, Asian countries, Middle East dan Australia.
Palapa D diperkirakan akan mengudara selama 10 tahun, namun
kemungkinan akan kurang dari itu dikarenakan terdapat sedikit masalah
saat mengorbit.
Palapa D 31 Agustus 2009 16:28 WIB 2024 113° BT Indosat Long March
3B Thales Alenia Space (Spacebus-4000B3) Diluncurkan dari Xichang
Satellite Launch Center (XSLC), Cina. Menggeser orbit Palapa C2 dari
113° BT ke 105,5° BT. Palapa B4 14 Mei 19927:40 WIB[6] 2005[3] 118°
BT Telkom Delta II-7925 Hughes (HS-376) Diluncurkan dari Kennedy
Space Center.
Daftar frekuensi satelit TV chanel Indonesia
• Satelit Cakrawarta 1
Satelit Cakrawarta 1 atau yang dikenal dengan nama Indostar 1
diluncurkan 12 November 1997 di Guiana, Perancis dan diperkirakan akan
mengudara selama 12 tahun. Satelit yang dioperasikan oleh PT. Citra Sari
Makmur (CSM) ini mengorbit di posisi 108 BT dan memiliki 5 buah
transponder S-Band yang digunakan untuk melayani TV Broadcasting di
Indonesia.
• Satelit Telkom 1
Satelit Telkom 1 (kode internasional = 1999-042A) adalah satelit
komunikasi Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Telkom
Indonesia dan diluncurkan pada tanggal 12 Agustus 1999 di Guiana
Perancis menggunakan roket Ariana 44P. Satelit ini mengudara di posisi
108 BT dan mempunyai kapasitas transponder 24 C-band dan 12
Extended C-Band yang melingkupi wilayah Indonesia dan ASEAN . Satelit
yang dibuat oleh Lockhead Martin diperkirakan selesai masa
operasionalnya pada tahun 2014.
• Satelit Telkom 2
Telkom-2 adalah satelit yang diluncurkan Telkom ke angkasa untuk
menggantikan satelit Palapa B4. Satelit ini dibawa ke angkasa dengan
menggunakan roket Ariane 5 dari Kourou di Guyana Perancis pada
tanggal 16 November 2005. Telkom-2 memiliki umur operasi selama 15
tahun dan bernilai sekitar 170 juta dolar AS. Sekitar 70 persen kapasitas
transponder Telkom-2 akan disewakan kepada pihak luar. Dari 30 persen
kapasitas yang akan digunakan sendiri oleh Telkom, satelit buatan Orbital
Sciences Corporation ini diharapkan akan mendukung sistem komunikasi
transmisi backbone yang meliputi layanan telekomunikasi sambungan
langsung jarak jauh (SLJJ), sambungan langsung internasional (SLI),
internet, dan jaringan komunikasi untuk kepentingan militer. Satelit ini
akan beredar di orbit 118° BT dengan kapasitas 24 transponder C-band
dan berbobot 1.975 kg. Dayajangkaunya mencapai seluruh ASEAN dan
India.
Satelit hampir selalu kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai
contoh, Antena-antena yang berada dirumah-rumah yang digunakan
untuk menerima siaran televisi satelit. Selain signal televisi, satelit juga
membawa data dalam jumlah besar dan arus dari telepon yang kita
gunakan sehari-hari. satu fungsi paling krusial dari internet adalah satelit
broadband, yang menyediakan jasa internet melalui satelit. Penggunaan
satelit ini cenderung memberikan keuntungan bagi berbagai pihak selain
memiliki harga yang lebih terjangkau, instalasi teknologi satelit cenderung
lebih efektif.
Pada awalnya teknologi satelit ini merupakan hasil dari sebuah sciencefiction karangan Arthur C. Clarke pada tahun 1945. Perang dunia kedua
merangsang untuk timbul nya dua teknologi penting yaitu rudal dan
gelombang mikro. Para ahli akhirnya menggabungan dua teknologi ini dan
menghasilkan teknologi satelit. Servis yang ditawarkan oleh satelit
mengkomplimen servis yang tadinya hanya di sediakan secara ekslusif
oleh jaringan terrestrial kabel dan radio (Maral&Bousqet;2009). Teknologi
satelit yang pada awalnya merupakan karangan kini telah timbul menjadi
sebuah teknologi canggih yang menjadi salah satu tulang punggung
dalam teknologi komunikasi. Yang membuat teknologi satelit menjadi
sebuah teknologi yang menarik adalah karena kemampuanya untuk
menjangkau jarak dan kapasitas yang lebih luas dengan biyaya semurah
mungkin.
Permasalaahan yang dihadapi oleh Indonesia pada saat ini adalah
pembangunan dari infrastruktur informasi dan telekomunikasi yang tidak
merata. Sehingga komunikasi tidak dapat berjalan dengan lancar.
Teknologi satelit geostationer yang dimiliki Indonesia, seperti satelit
palapa, dewasa ini sudah tidak lagi sebanding dengan kebutuhan dari
pada masyarakat (Sungging;2003, pg.2). Oleh karena itu perlu dipikirkan
bagaimana agar teknologi satelit geostasioner Indonesia dapat
berkembang dan memenuhi demand dari pasar Indonesia itu sendiri.
Frekuensi Satelit chanel TV Terbaru 2013
Bagi anda pengguna parabola, atau menggunakan satelit untuk menerima
siaran TV/channel anda, berikut adalah frekuensi satelit untuk channel
Global TV:
* Frekuensi: 3934
* Simbol Nilai: 6500
* Satelit: Palapa D
2.3 Arsitektur Satelite
Pada gambar diatas arsitektur komunikasi satelit terdiri dari dua segmen
yaitu:
Segmen angkasa dan segmen bumi. Segmen angkasa terdiri dari (Bus,
Payload, Power Supply, Kontrol temperatur, Kontrol attitude dan orbit,
sistem populasi, Telemetry Tracking & Command TTC). Seperti sistem
peralatan elektronik lainnya satelit juga memerlukan power supplay yang
biasanya bertenaga surya. Elemen sistem yang spesifik dari satelit adalah
Kontrol attitude dan orbit, serta TTC, kontrol ini sangat luar biasa karena
bisa mengontrol bumi dari angkasa. Dan orang yang membuatnya bisa
dikatakan orang gila bagaimana tidak mereka dapat memetakan bumi
inchi demi inchi dalam besaran angka-angka yang disebut lattitude dan
longitude. Dan standar attitude ini dipakai oleh semua satelit buatan
Amerika. Terpikirkan bagaimana kalau kita (Indonesia) membuat atau
memetakan bumi ini dalam koordinat longitude dan latitude tersendiri yang
berbeda dengan Amerika dan kita membuat juga peralatan tersendiri yang
bisa menerjemahkan koordinat attitude “beda” tadi seperti GPS dab Satelit
tersendiri sehingga pihak musuh tidak mengetahuinya.Sedangkan pada
bagian Segmen Bumi arsitektur komunikasi satelit terdiri dari User
terminal, segmen bumi, master dan jaringan. Seperti sistem komunikasi
seluler segmen bumi ini bisa disebut mobile stationnya
Pembagian lebar frekuensi pada komunikasi satelit bervariasi
antara 1 GHz sampai 13.5 GHz. Untuk lebih detail perhatikan di
bawah ini
Sistem Pengorbitan Satelite
Jenis-jenis orbit satelit antara lain:
1. Low Earth Orbit (LEO)
Ketinggian orbit satelit dari permukaan bumi antara 160 – 1500
km. Karena orbitnya rendah, waktu edarnya lebih cepat (2 sampai 3
jam) sehingga dari suatu titik di permukaan bumi, satelit kelihatan
bergerak dan mengalami waktu-waktu terbit dan terbenam. Selain itu,
delay atau jeda antara pengirim dan penerima juga kecil. Contoh satelit
yang berada pada Low Earth Orbit. Teledesic satelit yang di-backup
sepenuhnya oleh Bill Gates, memberikan layanan komunikasi broadband
(highspeed), satelit Landsat 7, ia bertugas untuk pemetaan, pergerakan es
dan tanah, situasi lingkungan (semisal menghilangnya hutan hujan
tropis), lokasi deposit mineral hingga masalah pertanian; satelit
SAR (search-and-rescue) juga disini, dengan tugas menyiarkan
ulang sinyal-sinyal darurat dari kapal laut atau pesawat terbang
yang dalam bahaya
2. Medium Earth Orbit (MEO)
Ketinggian orbit dari permukaan bumi antara 2000 – 36000 km.
satelit GPS menggunakan orbit ini untuk membantu penentuan posisi
yang tepat. Selain itu, satelit yang beredar pada orbit ini bisa digunakan
untuk kepentingan meteorology, remote sensing, militer maupun ilmu
pengetahuan.
3. Geosyncronous Earth Orbit (GEO)
GEO memiliki radius orbit sekitar 35786 km di atas permukaan
bumi. Waktu yg dibutuhkan satelit GEO mengelilingi bumi = lamanya
bumi berputar satu kali pada porosnya ≈ 24 jam. Sehingga posisi satelit
relatif tetap pada satu titik di permukaan bumi. Satelit seolah diam jika
dilihat dari permukaan bumi. Stasiun bumi tidak perlu memiliki
kemampuan “tracking” untuk menerima atau mengirimkan sinyal ke
satelit. Orbit ini banyak digunakan untuk komunikasi. Satelit GEO juga
merupakan Satelit GSO ( Geostationer Orbit ) jika sudut inklinasi orbitnya
nol derajat. orbit tepat di atas ekuator (garis tengah bumi). Jalur ini juga
dikenal sebagai ”tempat parkir satelit”, sebab begitu banyak satelit, mulai
dari satelit cuaca, satelit komunikasi hingga satelit televisi. Akibatnya,
posisi masing-masing harus tepat agar tidak saling menginterferensi
sinyal.
4. High Earth Orbit (HEO)
Ketinggian orbitnya diatas ketinggian orbit geosinchronous. Pada
orbit ini, sudut inklinasi yang dibentuk hampir polar atau mendekati
90º. Orbit ini juga dinamakan orbit molniya. Salah satu negara yang
menggunakan orbit Molniya adalah Rusia. Dengan menggunakan orbit
ini, maka satelit lebih lama untuk men-cover bumi.
5. Polar Orbit
Orbit yang berbentuk polar dengan sudut inklinasi 90. Orbit ini
sangat bermanfaat bagi pelayanan sensing dan pengumpulan data,
karena karakteristik orbitalnya dapat dipilih untuk memetakan
keseluruhan globe secara periodik. Contoh satelit yang beredar di orbit
polar yaitu Landsat yang terletak pada ketinggian rata-rata 912 km
dengan periode orbitnya 103 km yang mampu melacak 14 resolusi tiap
hari.
Space segment merupakan perangkat sistem komunikasi satelit yang
berada diangkasa yaitu satelit. Satelit adalah obyek yang ditempatkan
pada
sebuah orbit dengan menggunakan kendaraan peluncur. Satelit akan
bergerak mengelilingi bumi pada orbitnya. Fungsi satelit dalam sistem ini
yaitu sebagai repeater station yang akan memperkuat sinyal yang berasal
dari stasiun bumi dan memproses translasi dari uplink frequency menjadi
downlink frequency.
Komponen-komponen satelit diantaranya sebagai berikut :
1. Propulsion
Terdiri dari beberapa pendorong/roket kecil untuk mengatur posisi
satelit pada posisi yang sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan. Bagian ini juga dikenal dengan nama RCS (Reaction
control subsystem )
2. Attitude Determination & Control System (ADCS)
Berfungsi sebagai sistem penentu dan control untuk sikap dan posisi
satelit.
3. Communication
Peralatan komunikasi satelit terdiri dari beberapa bagian yaitu
• Antena yang berfungsi untuk menerima dan memancarkan sinyalsinyal komunikasi.
• Transponder yang berfungsi untuk menerima, memperkuat serta
mentranslasikan sinyal-sinyal dari stasiun bumi untuk selanjutnya
dipancarkan kembali ke stasiun bumi yang dituju.
• Telemetry berfungsi untuk memberikan data informasi ke stasiun
pengendali tentang status kondisi, posisi dan attitude (sikap) satelit.
4. Command & Data Handling (C&DH)
Digunakan untuk memproses dan mendistribusikan perintah dan data10
5. Thermal
Menangani perangkat yang berhubungan perubahan temperature
6. Electric Power System (EPS)
Menghasilkan, menyimpan, mengatur dan mendistribusikan energi
listrik untuk perangkat satelit. Sollar cell termasuk dalam subsistem ini.
7. Structures and Mechanism
Menyediakan sistem cadangan perangkat
Transponder satelit
Tranponder singkatan dari Transmitter dan Responder. Prinsip kerja
dari transponder yaitu menerima sinyal RF dari bumi, memfilter dan
mengkonversi ke frekuensi downlink, Menguatkan kemudian
memancarkan kembali ke Bumi.
Ground segment
Ground segment merupakan suatu perangkat dari sistem komunikasi
satelit yang diletakkan di bumi berupa stasiun bumi. Blok diagram ground
segment atau lebih dikenal dengan stasiun bumi bisa dilihat pada gambar
Stasiun bumi terdiri dari beberapa komponen antara lain :
1. Antenna
Jenis antena yang digunakan pada stasiun bumi adalah antena
parabola. Antena parabola yang digunakan pada stasiun bumi terdiri
atas beberapa macam yaitu prime focus, cassegrain, gregorian, offset
prime focus, offset Cassegrain.
Fungsi antena yaitu :
Arah Up link berfungsi untuk mengarahkan dan mengirimkan
energi gelombang elektromagnetik yang bermodulasi RF ke satelit
Arah Down link berfungsi menerima energi gelombang
elektromagnetik yang bermodulasi RF dari satelit
2. High Power Amplifier (HPA)
High Power Amplifier (HPA) mempunyai fungsi menguatkan sinyal RF
yang akan dipancarkan ke satelit melalui antena. Jenis HPA yang biasa
digunakan pada stasiun bumi adalah HPA TWT, HPA Klystron, HPA
SSPA.
3. Low Noise Amplifier (LNA)
Low Noise Amplifier (LNA) berfungsi sebagai penguat signal terima RF
yang diterima dari satelit melalui antena. LNA ini memiliki kontribusi noise
equipment yang kecil. Jenis LNA yang digunakan pada stasiun bumi
adalah LNA GaaAsFET.
4. Up converter
Fungsi Up converter antara lain, mengubah sinyal Intermediete Frequency
(IF) menjadi sinyal Radio Frekuensi (RF), memberikan penguatan sinyal
RF, melakukan pengaturan frekuensi agar bisa memancar tepat ke
transponder tertentu satelit.
5. Down Converter
Fungsi Down Converter antara lain, mengubah sinyal Radio Frekuency
(RF) menjadi sinyal intermediate frrekuency (IF), memberikan penguatan
sinyal IF melakukan pengaturan frekuensi agar bisa menangkat tepat ke
transponder satelit tertentu.
6. Modem
Mengubah sinyal BB (Baseband) menjadi sinyal IF dan sebaliknya
Melakukan pengaturan frekuensi, lebar bandwidth dan level power.
2.4 Aplikasi Satelite
Aplikasi Ponsel GPS (Global Positioning System) Berbasis Satelit
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi menggunakan satelit. Nama formalnya adalah
NAVSTAR GPS, kependekan dari “Navigation Satellite Timming and
Ranging Global Positioning System”. Sistem yang digunakan oleh banyak
orang sekaligus dalam segala cuaca ini, didesain untuk memberikan
posisi dan kecepatan tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai
waktu, secara kontinyu di seluruh dunia.
Pada dasarnya GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen
angkasa (space segment) yang terutama terdiri dari satelit-satelit GPS,
segment sistem kontrol (control system segment) yang terdiri dari stasiunstasiun pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen pemakai (user
segment) yang terdiri dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan
pengelola sinyal dan data GPS.
GPS bukanlah teknologi baru. Perangkat navigasi ini sudah lama ada.
Namun dulu pemanfaatannnya masih sangat terbatas untuk kalangan
tertentu. Misalnya para tentara yang memang butuh alat pemandu untuk
masuk ke daerah-daerah musuh. GPS juga perangkat yang lazim
dipasang di pesawat, kapal laut. Satuan-satuan dengan tugas khusus juga
sudah lama dilengkapi GPS, seperti tim SAR.
Bila perangkat GPS biasa hanya mengandalkan koneksi satelit, GPS pada
ponsel sudah pula ditambahi kemampuan A-GPS (assisted GPS). Yang
terakhir ini memanfaatkan jaringan dari operator existing untuk koneksi
GPS-nya, tidak hanya mengandalkan sinyal satelit, yang karena
keterbatasannya tidak dapat digunakan dalam ruangan tertutup, dan tidak
optimal untuk cuaca berawan.
Dengan pengoperasiannya yang cukup mudah, GPS baik stand alone
maupun yang ada di ponsel, akan sangat membantu perjalanan.
Perangkat Handphone bukan lagi hanya sebagai alat komunikasi yang
terbatas penyampai pesan suara dan teks. Berkat pengembangan
teknologi yang terus dilakukan oleh para vendor, Handphone telah
berubah menjadi sebuah perangkat dengan banyak fungsi Mobile
Converagence.
Yang disebut mobile navigation tidak selalu identik dengan Handphone.
Perangkat bergerak (mobile) lain pun bisa disebut mobile navigation,
asalkan mempunyai fitur navigasi saja. Sebelum Handphone mempunyai
fitur navigasi sudah banyak perangkat bergerak lain yang punya teknologi
navigation system. Hanya saja ketenaran alat-alat ini kalah sama
Handphone yang memiliki banyak fitur.
Keberadaan mobile navigation system didukung oleh teknologi GPS.
Teknologi yang awalnya dikembangkan oleh Amerika untuk keperluan
militer ini, menggunakan satelit khusus untuk mendeteksi keberadaan
pengguna. Dimana pun berada, satelit dapat mendeteksi lokasi dan
menginformasikannya ke layar perangkat penerima.
Adapun komponen utama mobile GPS adalah sebagai berikut:
1. GPS Receiver dan Aplikasi Maps (Peta)
Komponen utama dalam Handphone GPS adalah GPS receiver
(hardware) dam aplikasi peta digital (software). Keduanya saling
berhubungan dalam menampilkan informasi navigasi kepada pengguna.
Meski begitu keduanya memiliki sistem kerja dan pesan yang berbeda.
2. GPS Receiver
Fungsi dan cara kerja GPS receiver di Handphone tak berbeda dengan
GPS receiver milik perangkat navigasi lain. Perangkat ini menggunakan
gelombang radio untuk berhubungan dengan satelit GPS yang berada di
luar angkasa. Sampai saat ini ada 27 satelit untuk keperluan navigasi.
Dua puluh empat aktif, sementara tiga lainnya untuk back-up jika ada satu
yang tidak aktif. Dalam proses pendekteksian posisi pengguna, GPS
receiver akan mendeteksi minimal tiga satelit GPS yang ada di dekat
pengguna, dimana posisi pengguna terhadap satelit-satelit tersebut.
Untuk mengetahui posisi pasti pengguna, GPS menggunakan sistem
pengukuran matematika bernama Triliterasi atau Trilateration. Sistem ini
mendeteksi keberadaan sebuah obyek berdasarkan titik pertemuan tiga
atau lebih sinyal satelit GPS.
Kenapa butuh tiga atau lebih satelit untuk mendeteksi? Triliterasi
diperlukan karena pendeteksian tiap satelit terhadap obyek berbeda-beda.
Misal, satelit A yang berjarak 100 km dengan pengguna tentu berbeda
pendeteksiannya dengan satelit B yang berjarak 200 km. Karena itu
diperlukan minimal tiga satelit untuk mengetahui posisi pasti pengguna.
Tiga satelit ini akan mengeluarkan sinyal (digambarkan berupa lingkaran)
yang akan bersinggungan satu sama lain. Pada titik yang bersinggungan
itulah posisi sang pengguna.
Data ini akan dikirimkan kepada GPS receiver Handphone kita. Bentuknya
berupa keterangan titik koordinat posisi pengguna, arah dan kecepatan.
Pendeteksian tidak hanya berlaku saat pengguna dalam posisi diam.
Selama GPS receiver aktif, satelit terus memperbarui informasi posisi
pengguna. GPS juga dapat mengukur kecepatan saat bergerak (dengan
dukungan aplikasi).
3. Aplikasi Maps
Data yang diterima oleh GPS receiver akan diterjemahkan oleh aplikasi
peta dalam letak posisi pengguna yang sebenarnya. Jika titik koordinat
posisi menunjukkan berada di jalan Warung Buncit, yang tertampil di peta
daerah tersebut atau tidak hanya itu, dengan aplikasi Maps dapat
mengetahui leak tempat-tempat tertentu (seperti restoran, hotel, tempat
hiburan) dengan memanfaatkan satelit GPS.
Begitu data posisi itu sudah ditangkap GPS receiver Handphone, aplikasi
maps akan memberikan petunjuk ke tempat tersebut, nama fitur ini adalah
turn bay turn directions, itulah yang sering dilihat Handphone-Handphone
GPS. Selain itu aplikasi ini juga bisa membaca kecepatan kita bergerak
dan lain-lain sesuai fitur yang dimilikinya.
B.
Telepon Satelit
Telepon satelit adalah suatu layanan telekomunikasi berupa telepon tanpa
kabel yang menempatkan base transceiver station (BTS) nya di udara
sehingga memiliki jangkauan lebih luas dibanding telepon berbasis GSM
yang menempatkan BTS-nya di darat. Karena memiliki jangkauan yang
luas, telepon satelit dapat digunakan di derah pegunungan, pedalaman
hingga di tengah lautan. Berbeda dengan telepon GSM yang
jangkauannya terbatas. Telepon satelit tidak menggunakan infrastruktur
yang ada di bumi untuk melakukan panggilan.
·
Tujuan Telepon Satelit
Tujuan diciptakannya telepon satelit adalah menjembatani komunikasi
bagi industri yang berada di sebuah tempat yang sulit dan mahal untuk
dikembangkan prasarana telekomunikasinya. Misalnya menghubungkan
kantor pusat dengan unit pengeboran minyak di lepas pantai.
·
Jenis Telepon Satelit
Telepon satelit dibagi menjadi beberapa jenis, dua di antaranya adalah :
1. Telepon Satelit Genggam
Telepon ini dapat digunakan seperti telepon genggam biasa yang memiliki
daerah jangkauan lebih luas namun harus tetap berada di luar ruangan.
Digunakan oleh petualang, pertolongan darurat, dan daerah terjadi
bencana.
2. Telepon Satelit Menetap
Telepon ini mirip dengan telepon rumah dan dapat digunakan di dalam
ruangan karena antena telah dipasang di luar ruangan yang terlihat dari
langit.
·
Cara Kerja Telepon Satelit
Cara kerja telepon satelit mirip dengan telepon seluler. Yang
membedakan adalah telepon seluler memantulkan sinyal panggilan
menuju ke sebuah menara pemancar lalu ke telepon tujuan sedangkan
telepon satelit memantulkan sinyal panggilan ke satelit di luar angkasa.
Selain itu, antena telepon satelit harus berada di tempat yang dapat
berkoneksi dengan langit secara langsung tanpa ada penghalang.
·
Melakukan Panggilan
Penelepon memasukkan nomor telepon yang dituju lalu tekan tanda kirim.
Telepon akan memproses untuk menemukan satelit yang paling dekat
dengan telepon asal lalu mengirim informasi tersebut.
·
Dari Luar Angkasa ke Bumi
Satelit yang menerima lalu mengirimkan panggilan ke mesin penerima di
tanah yang paling dekat melalui sebuah gateway. Gateway ini mencoba
untuk meneruskan panggilan. Apabila panggilan menuju Australia berasal
dari Eropa dan gateway tersebut tidak dapat melacak dan meneruskan
panggilan melalui jaringan telepon yang ada, gateway akan mengirimkan
lagi sinyal tersebut ke satelit terdekat yang akan melanjutkan panggilan
hingga mencapai salah satu gateway yang mampu melacak penerima. Hal
ini dapat terjadi beberapa waktu tergantung seberapa jauh lokasi
penelpon dan penerima.
·
Dari Luar Angkasa ke Bumi, Tahap Terakhir
Gateway menerima panggilan yang datang dari satelit dan diterima oleh
jaringan penerima. Format panggilan telah diubah sehingga dapat diterima
oleh telepon standar atau telepon seluler. Panggilan dari pemanggil ke
penerima dapat tersambung apabila perubahan format telah dilakukan
dan koneksi terbangun.
C. Televisi Satelit
Secara konseptual, TV satelit mempunyai banyak kemiripan dengan siaran
TV tanpa berlangganan. Keduanya merupakan sistem tanpa kabel yang
mengantarkan program TV secara langsung pada pemirsa TV di rumah.
Stasiun TV tanpa berlangganan dan TV satelit memancarkan program
dengan sinyal radio. Stasiun penyiaran menggunakan antena berdaya
besar untuk memancarkan gelombang radio ke area sekelilingnya. Pemirsa
TV dapat menangkap sinyal tersebut dengan antena yang kecil.
Keterbatasan utama siaran TV tanpa berlangganan adalah jangkauan.
Sinyal radio memancar dari antenna dalam garis lurus. Maka dalam
penerimaan sinyal, antena harus diletakkan dalam garis lurus. Hambatan
kecil seperti pepohonan atau gedung kecil tidak mengganggu, tetapi
hambatan besar, seperti Bumi, akan memantulkan gelombang radio ini. Jika
Bumi benar-benar datar, siaran TV dapat ditangkap dalam jarak ratusan
kilometer dari sumbernya. Tetapi karena planet ini tidak datar, akhirnya
garis sinyal tidak sepenuhnya dapat diterima oleh antena TV.
TV satelit mengatasi masalah jangkauan dan gangguan pemancaran
sinyal dari satelit yang mengitari bumi. Satelit berada di angkasa yang
tinggi sehingga banyak konsumen yang terjangkau oleh sinyalnya. Sistem
satelit TV memancarkan dan menerima sinyal radio menggunakan antena
spesifik yang disebut parabola.
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Satelite
Adapun kelebihan dan kekurangan dalam menggunakan sistem
komunikasi satelit diantaranya,
Kelebihan sistem komunikasi satelit:
1. Tidak perlu LOS (Line of Sigth) dan tidak ada masalah dengan jarak
dan koneksi dapat dilakukan dimana saja.
2. Jarak jangkauan yang sangat luas
3. Komunikasi dapat dilakukan baik titik ke titik maupun dari satu titik
ke banyak titik secara broadcasting ataupun multicasting
4. Kecepatan bit akses tinggi dan memiliki bandwidth lebar.
5. VSAT bisa dipasang dimana saja selama masuk dalam jangkauan
satelit,
6. Unjuk kerja sangat tinggi dan bisa digunakan untuk koneksi suara,
video dan data, karna memiliki bandwidth yang lebar
7. Sangat baik untuk daerah yang kepadatan penduduknya jarang dan
belum mempunyai infrastuktur telekomunikasi.
Kekurangan sistem komunikasi satelit :
1. Up Front Cost tinggi:
Contoh : untuk Satelit GEO: Spacecraft,
Ground Segment & Launch = US $ 200 jt, Asuransi: $ 50 jt.
2. Distance insensitive: Biaya komunikasi untuk jarak pendek maupun
jauh relatif sama.
3. Hanya ekonomis jika jumlah User besar dan kapasitas digunakan
secara intensif.
4. Delay propagasi besar.
5. Rentan terhadap pengaruh atmosfir
6. Besarnya throughput akan terbatasi karena delay propagasi satelit
geostasioner. Kini berbagai teknik protokol link sudah dikembangkan
sehingga dapat mengatasi problem tersebut.
7. Diantaranya penggunaan Forward Error Correction yang menjamin
kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
8. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya
melalui satelit adalah sekitar 700 milisecond (latency), sementara
leased line hanya butuh waktu sekitar 40 milisecond. Hal ini
disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data yaitu dari
bumi ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri
berketinggian sekitar 36.000 kilometer di atas permukaan bumi.
9. Sangat sensitif cuaca dan Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi
frekuensi sinyal yang dipakai maka akan semakin tinggi redaman
karena curah hujan.
10. Rawan sambaran petir gledek
11. Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada saat
bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus.. Energi thermal
yang dipancarkan matahari pada saat sunoutage mengakibatkan
interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit
mengalami kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi
Download