TEKNOLOGI PENGGUNAAN PERANGKAP KUNING SEDERHANA UNTUK MONITORING DAN PENGENDALIAN SERANGGA HAMA RAMAH LINGKUNGAN Oleh : Araz Meilin Peneliti Muda dari Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian BPTP Jambi Pengelolaan/Pengendalian Hama Terpadu (HPT) sudah tidak asing lagi sebagai teknik pengendalian OPT pada pertanaman. Strategi PHT adalah memadukan secara kompatibel, semua teknik atau metode pengendalian hama yang didasarkan pada azas ekologi dan ekonomi. Diantaranya teknologi pengelolaan ekosistem yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian dan kesejahteraan petani, mempertahankan populasi hama dalam keadaan keseimbangan dengan musuh alaminya sehingga tidak merugikan, serta mengurangi atau membatasi penggunaan pestisida. Jenis – jenis pengendalian yang dapat dipadukan diantaranya pengendalian secara mekanis, kultur teknis, nabati, biologi dan kimiawi. Sejalan dengan hal tersebut, diantara beberapa jenis pengendalian, pengendalian secara mekanis mungkin kurang populer dibandingkan dengan pengendalian dengan nabati atau hayati. Pengendalian mekanis dapat dilakukan dengan menggunakan tanaman perangkap, perangkap feromon, perangkap cahaya dan perangkap warna kuning yang dikenal juga dengan yellow trap. Yang akan kita bahas kali ini adalah perangkap kuning. Tiga karakter visual tanaman yang menyebabkan suatu tanaman dipilih oleh serangga untuk meletakkan telur atau makan adalah ukuran, bentuk dan kualitas warna tanaman. Perangkap kuning merupakan pengendalian yang dirancang berdasarkan preferensi serangga terhadap suatu warna tertentu. Penggunaan perangkap kuning yang telah diolesi dengan perekat adalah suatu metode yang sederhana untuk mendeteksi kehadiran hama tertentu pada tanaman. Metode ini juga sangat efektif untuk tujuan monitoring populasi hama. Pengendalian dengan penggunaan perangkap kuning ini cukup efektif pada beberapa jenis hama misalnya dapat mengendalikan hama lalat pengorok daun (Liriomyza huidobrensis) dan kutu daun vektor penyakit keriting pada cabai yang disebabkan oleh geminivirus, kutu aphids,Thrips dan Lalat buah atau semua golongan serangga yang tertarik dengan gelombang yang dipancarkan benda yang berwarna kuning. Perangkap kuning sederhana dapat dibuat berbentuk persegi atau silinder dengan bahan karton, map plastik warna kuning, triplek, botol air mineral, botol plastik bekas lainnya, yang penting berwarna kuning. Selanjutnya, perangkap dilapisi dengan lem serangga, vaselin, oli atau minyak jelantah dan dipasang di setiap tanaman sejak tanaman muda. Perangkap diganti setiap 2-4 minggu sekali atau dapat diganti lebih cepat jika perangkap sudah dipenuhi oleh serangga. Jumlah perangkap yang dipasang berkisar 40-60 per hektar atau sesuai kebutuhan dan populasi serangga. Penempatan perangkap sebaiknya tidak lebih tinggi dari tanaman atau disekitar kanopi tanaman. Beberapa contoh perangkap kuning sederhana yang dapat dengan mudah dibuat adalah sebagai berikut : 1. Perangkap kuning dari wadah gelas minum plastik bekas warna kuning dan diberi perekat 2. Perangkap kuning dari botol plastik bekas diberi warna kuning dan diberi perekat 3. Perangkap kuning dari paralon 4 inci sepanjang 25 cm diberi warna kuning atau dilapisi kertas "Scot light" dan diberi perekat 4. Perangkap kuning dari map plastik bekas warna kuning dan diberi perekat