Principles of Adult Learning Applications to Clinical

advertisement
hipo-hiperpigmentasi
Oleh
Ni Ketut Alit A
Faculty Of Nursing Airlangga University
KULIT
CIRI
Warna (Pigmentasi) Kulit
Penentu dasar warna kulit:
Kuantitas melanin yg tersimpan di dlm sel epidermis
Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di stratum basale
epidermis
Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd pigmen melanin
coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.
Konversi tyrosin mjd pigmen tergantung :
(1) gen/ keturunan
(2) paparan cahaya matahari
(3) hormon ACTH
 Pd keadaan ttt yg bersifat
sementara, warna
kulit berubah oleh perubahan volume
darah yg melalui kapiler kulit & jumlah
hemoglobin yg teroksigenasi
Bahasa Latin : albus = putih
ALBINO
Hypomelanism atau hypomelanosis,
Hypopigmentary congenital disorder.
Albino timbul dari perpaduan gen resesif
Diturunkan dari orang tua, walaupun dalam kasuskasus yang jarang dapat diturunkan dari ayah/ibu
saja.
Ada mutasi genetik lain yang dikaitkan dengan
albino, terkait perubahan dari produksi melanin.
HEREDITER ALBIONO
1 : 17.000 orang mengalami albino
1 : 70 pembawa gen albino
 Karier dari gen albino tanpa menunjukkan fenotif
tertentu, sehingga seorang anak albino dapat muncul
dari orang tua yang tidak albino.
 Albino tidak terpengaruh gender, kecuali ocular
albino (terkait dengan kromosom X), sehingga pria
lebih sering terkena ocular albino.
KATEGORI ALBINO
 Albino tirosinase-positif, enzim tirosinase ada, namun
melanosit (sel pigmen) tidak mampu untuk
memproduksi melanin karena alasan tertentu yang
secara tidak langsung melibatkan enzim tirosinase.
 Albino tirosinase negatif, enzim tirosinase tidak
diproduksi atau versi nonfungsional diproduksi.
CIRI-CIRI ALBINO
 Hilangnya pigmen melanin pada mata, kulit, dan rambut
(atau lebih jarang hanya pada mata).
 Kulit dan rambut secara abnormal putih susu atau putih
pucat dan memiliki iris merah muda atau biru dengan
pupil merah.
TIPE ALBINO
 Oculocutaneous albinism (berarti albino pada mata dan
kulit), kehilangan pigmen pada mata, kulit, dan rambut.
 Ocular albinism, hanya kehilangan pigmen pada mata.
Orang-orang dengan oculocutaneous albinism bisa tidak
mempunyai pigmen dimana saja sampai ke tingkat hampir
normal. Orang-orang dengan ocular albinism mempunyai
warna rambut dan kulit yang normal, dan banyak dari
mereka mempunyai penampilan mata yang normal.
Tipe lain, yakni :
 Recessive total albinism with congenital deafness
 Albinism black-lock cell-migration disorder syndrome
(ABCD)
 Albinism-deafness syndrome (ADFN) (yang sebenarnya
lebih berhubungan dengan vitiligo).
KELAINAN PADA ALBINO
 Kulit terlalu sensitif pada cahaya matahari, sehingga mudah terbakar.
 Nystagmus, pergerakan bola mata yang irregular dan rapid dalam pola







melingkar
Strabismus (“crossed eyes” or “lazy eye”).
Kesalahan dalam refraksi seperti miopi, hipertropi, dan astigmatisma.
Fotofobia, hipersensitivitas terhadap cahaya
Hipoplasi foveal – kurang berkembangnya fovea (bagian tengah dari
retina)
Hipoplasi nervus optikus – kurang berkembangnya nervus optikus.
Abnormal decussation (crossing) dari fiber nervus optikus pada
chiasma optikus.
Ambliopia, penurunan akuisitas dari satu atau kedua mata karena
buruknya transmisi ke otak, sering karena kondisi lain seperti
strabismus.
PENANGANAN
 Perlindungan sinar matahari
 Bantuan daya lihat
 Pembedahan – perbaikan nistagmus, strabismus
vitiligo
 Dikenal sejak abad 2 di Romawi.
 Jumlah penderitanya yang terlalu sedikit, yaitu
hanya sekitar 1-2 persen dari jumlah penduduk
dunia.
 Vitiligo karena terjadinya kerusakan pada
melanosit atau sel kulit yang memproduksi
melanin (pigmen yang memberi warna pada
kulit).
PENYEBAB
 Penyebab penyakit vitiligo belum diketahui secara
pasti.
 Teori di kalangan medis,adanya reaksi autoimun
 Diduga : faktor genetik
Pemicu :
paparan sinar matahari yang terik, stres, emosional,
atau trauma fisik.
Penyebaran vitiligo
Umumnya vitiligo menyebar dengan 3 pola :
 Hanya di salah satu bagian tubuh
 Di salah satu sisi saja
 Terjadi di berbagai bagian tubuh secara acak.
PENANGANAN
 pemberian sejenis krim kortikosteroid untuk
mengembalikan warna pigmennya.
 operasi, misalnya cangkok kulit, ataupun
transplantasi melanosit (sel pigmen
 MENGHINDARI : terpapar sinar matahari, jadi
harus selalu menggunakan tabir surya apabila
beraktivitas di luar rumah.
MELASMA
Melasma atau flek hitam : masalah kulit yang sering
diderita oleh wanita Asia,
Munculnya flek hitam di wajah, gejala hiperpigmentasi
kulit, ditandai noda kecoklatan atau abu-abu.
Melasma lazim dialami wanita usia 25-40 tahun, lebih
banyak terjadi pada perempuan
Flek hitam lebih sering terjadi pada ras Asia dan Latin.
Melasma terjadi pada bagian wajah yang paling sering
terpapar sinar matahari seperti pipi, dahi dan dagu.
Pencetus Melasma
 Paparan sinar matahari terus-menerus.
 Radiasi sinar ultraviolet
 Perubahan hormon pada saat kehamilan.
 Penggunaan kontrasepsi oral
 Obat-obatan tertentu
 Disfungsi endokrin
 Pengobatan dan kosmetik phototoxic.
PENANGANAN
 Topical depigmenting agents, seperti hydroquinone (HQ),




sebuah bahan kimia yang menghambat tirosinase, enzim yang
berperan dalam produksi melanin.
Tretinoin, sebuah zat yang mempercepat pengelupasan sel kulit.
Azelaic acid (20%), diduga menurunkan aktivitas melanosit.
Facial peel dengan alpha hydroxyacids atau chemical peels with
glycolic acid.
Laser treatment. Dengan lampu Wood, dapat dibedakan
melasma dari epidermis atau dari dermis. Jika melasma berasal
dari dermis, laser justru menghitamkan dan memperburuk flek
tersebut. Dermal melasma umumnya tidak berespon terhadap
sebagian besar pengobatan dan hanya bisa diobati dengan
produk yang mengandung mandelic acid.
Proses Keperawatan
Identitas Pasien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin,
alamat, pekerjaan, suku/bangsa,
agama, status perkawinan.
Keluhan
Ketidaknyamanan dgn perubahan
kondisi kulit/ proses ggn (malu dst)
Riwayat Penyakit
Gangguan pd keluarga.
Kelainan yang berhubungan dgn gangguan endokrin
dan metabolik.
gangguan hormonal, kosmetik yang bahan dasarnya
dari minyak, faktor genetik , ras, sinar ultra violet,
kelembaban udara, temperatur, psikis,infeksi bakteri .
Anamnesa Pola Kebiasaan
Nutrisi
Kebersihan diri
Istirahat Tidur
Aktifitas
Koping- management stress
Pemeriksaan
Pemeriksaan kulit dilakukan di ruangan dgn
pencahayaan yg baik .
Pemeriksaan meliputi :
Warna & kondisi kulit – adanya kelainan/deformitas,
termasuk jari, kuku, rambut.
Palpasi kulit – turgor- elastisitas kulit
Pemeriksaan berhubungan dgn sistem yg lain : Kondisi
gangguan luas & kompleks ( B1-B6).
Masalah Keperawatan
•Gangguan gambaran diri ( Body Image)
•Gangguan rasa nyaman ( nyeri, panas)
•Gangguan integritas jaringan /kulit.
•Koping individu tidak adaptif
•Cemas/ ansietas
•Penatalaksanaan terapi yang tidak efektif
Download