3. peristiwa entoptis

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
PSIKOLOGI FAAL
Nama Mahasiswa
: Syamsudin Nur Rizal Alkaf
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 21 tahun
Pendidikan
: Mahasiswa S1 Psikologi
Nama Percobaan
: PERISTIWA-PERISTIWA ENTOPTIS
Nomor Percobaan
: III
Nama Orang Percobaan
: Zuvita Nandiastika
Nama Pelaku Percobaan
: Syamsudin Nur Rizal Alkaf
Tanggal Percobaan
: 1 Oktober 2013
Waktu Percobaan
: 10.00-12.00 WIB
Tempat Percobaan
: Laboratorium Psikologi Faal
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
I.
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui lukisan pembuluh darah dari purkinye dan
mengetahui aliran darah di dalam kapiler di retina. Untuk mengetahu aliran
sel darah putih pada mata.
II.
DASAR TEORI
Peristiwa entoptis seperti bayangan pembuluh darah dari purkinye
dan alliran darah dalam kapiler di retina. Sumber cahaya yang kecil dan
bergerak-gerak, pencahayaan transklera atau proyeksi cahaya melalui pupil
dapat dicapai sehingga bayangan pembuluh darah retina dapat dibuat yang
menimbulkan persepsi bayang-bayang. Karena itu gerakan sinar yang
konstan diperlukan untuk dapat melihat cabang pembuluh darah purkinye
13
14
menyerupai pohon dengan cabang-cabangnya. Dan peristiwa kedua
dijelaskan dengan munculnya titik-titik putih beberapa saat elihat ke arah
langit yang terang.
Gambar 1. Flash light
Gambar 2. Lukisan pembuluh darah
Dalam peristiwa entoptis sangat membutuhkan dan memanfaatkan
kemampuan visual mata. Hal ini sama pentingnya dengan sistem interpretasi
sinyal penglihatan dari mata adalah dengan menggunakan sistem
pengaturan serebral untuk mengarahkan objek yang akan dipandang.
Retina atau selaput jala merupakan bagian mata yang mengandung
reseptor yang menerima rangsangan cahaya. Retina berbatas dengan koroid
dengan sel pigmen epitel retina dan terdiri atas lapisan :
1. Lapisan fotoreseptor
Lapisan fotoreseptor merupakan lapis terluar retina terdiri atas sel
batang yang mempunyai bentuk ramping dan sel kerucut.
2. Membran limitan eksterna
Membran limitan eksterna merupakan membran ilusi.
3. Lapis nukleus luar
Lapis nukleus luar merupakan susunan lapis nekleus sel kerucut dan
sel batang. Ketiga lapis atas avakular dan mendapat metabolisme dan
kapiler koroid.
4. Lapis pleksiform luar
Lapis plesiform luar merupakan lapis aselular dan merupakan tempat
sinapsis sel fotoreseptor dengan sel bipolar dan sel horizontal.
5. Lapis nukleus dalam
Lapis nukleus dalam merupakan tubuh sel bipolar, sel horizontal, dan
sel Muller. Lapis ini mendapat metabolisme dari ateri retina sentral.
15
6. Lapis pleksiform dalam
Lapis plesiform dalam merupakan lapis aselular (tempat sinapsis sel
bipolar, sel amakrin dengan sel ganglion).
7. Lapis sel ganglion
Lapis sel ganglion merupakan lapis badan sel dari pada neuron kedua.
8. Lapis serabut saraf
Lapis serabut saraf merupakan lapis akson sel ganglion menuju ke
arah saraf optik. Di dalam lapisan-lapisan ini terletak sebagian besar
pembuluh darah retina.
9. Membran limitan interna
Membran limitan interna merupakan membran hialin antara retina dan
badan kaca.
Warna retina biasanya jingga dan kadang-kadang pucat pada anemia
dan iskemia dan merah pada hiperemia. Pembuluh darah di dalam retina
merupakan cabang arteri oftalmika, arteri retina sentral masuk retina melalui
papil saraf optik yang akan memberikan nutrisi pada retina dalam. Lapisan
luar retina atau sel kerucut dan sel batang mendapat nutrisi dari koroid.
Memfiksasikan
pandangan
sangatlah
penting
bagi
kehidupan
manusia karena hal tersebut untuk mempersepsi detail-detail dunia dalam
kehidupan, tetapu ironisnya jika kita memfiksasi secara total. Dunia kita akan
memudar dan menghilang dari pandangan. Peristiwa tersebut terjadi karena
neuron-neuron visual dalam diri mmerespon perubahan.
Untuk melihat fungsi retina maka dilakukan pemeriksaan subjektif
retina, seperti tajam penglihatan, penglihatan warna dan lapang pandang.
Pemeriksaan obejektif adalah elektroretinografi (ERG), elektro-okulografi
(EOG), dan visual evoked respons (VER).
Peristiwa entoptis memiliki banyak jenis, selain purkinye tree dan blu
field entoptic phenomenom, yaitu
1. Phosphenes
2. After-images
3. The blue arcs phenomenon
4. The troxler effect
Dalam peristiwa entoptis sangat membutuhkan dan memanfaatkan
kemampuan visual mata, hal ini sama pentingnya dengan sistem interpretasi
16
sinyal penglihatan dari mata dengan menggunakan sistem pengaturan
serebral untuk mengarahkan objek yang akan dipandang. Penggerakan
mata diatur oleh tiga pasang otot yaitu
1. Rektus medialis dan lateralis
2. Rektus superior dan inferior
3. Oblikus superior dan imperior
III.
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
1. Flash light
IV.
JALANNYA PERCOBAAN
1. Lukisan pembuluh darah dari purkinye
Didalam tempat yang agak gelap mata melihat ke kiri. Dari
sebelah kanan, mata sebelah kanan disinari dengan flash light yang
digerak-gerakkan secara perlahan. Lihat lukisan seperti pohon
dengan cabang-cabangnya, ini adalah bayang-bayang dari pembuluh
di dalam retina.
2. Aliran darah di dalam kapiler di dalam retina
Orang percobaan (OP) melihat langit yang biru, maka selang
beberapa lama orang percobaan (OP) akan melihat titik putih yang
bergerak.
V.
HASIL PERCOBAAN
1. Lukisan pembuluh darah dari purkinye
Pada mata orang percobaan terlihat bayang-bayang dari
pembuluh-pembuluh darah dalam retina seperti cabang-cabang
pohon.
2. Aliran darah di dalam kapiler di dalam retina
Orang percobaan (OP) melihat titik-titik putih yang bergerak
setelah beberapa lama melihat langit biru.
17
VI.
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan pertama, terlihatnya bayangbayang pembuluh darah di dalam retina menunjukkan adanya pembuluh
darah dalam retina.
Munculnya titik putih yang bergerak sesaat setelah orang
percobaan melihat ke arah langit biru, membuktikan adanya sel darah
putih yang mengalir di retina orang percobaan (OP) dan arah aliran bintikbintik putih tersebut sesuai dengan ritme pompa akiran jantung.
VII.
APLIKASI
1. Dapat mengetahui kelainan pada mata seseorang seperti katarak.
2. Jika seseorang terkena anemia, maka mata akan terlihat seperti
muncul bintik-bintik putih.
3. Memperbanyak makanan yang mengandung vitamin A untuk
memperlanar aliran pembuluh darah pada mata.
Yogyakarta, 3 Oktober 2013
Penyusun
Syamsudin Nur Rizal Alkaf
Asisten
: Vera Rahayu
Nilai
:
18
DARTAR PUSTAKA
Ilyas, Sidarta.(2010).Ilmu Penyakit Mata, Edisi Ketiga.Jakarta : Fakultas
Kedoteran Universitas Indonesia
Guyton & Hall.(2006).Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta : EGC Medical
Publisher
Pinel, John P.J.(2009).Biopsikologi.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Urbayatun, Siti.(1997).Buku Pedoman Praktikum Psikologi Faal II.Yogyakarta :
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Download