NO 1. ORGANEL Inti Sel OBAT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. STRUKTUR Siklofosfamid Klorambusil 5-fluorourasil Gemsitabin Adrenokortikod Deksametasone Carboplatin Gemsitabin MEKANISME KERJA 1.Obat Gemsitabin Sebelum menjadi bahan aktif, Gemsitabin mengalami fosforilasi oleh enzim deoksisitidin kinase menjadi nukleotida- di dan trifosfat yang dapat menghambat sintesis DNA. GEMSITABIN difosfat dapat menghambat ribonukleotida reduktase sehingga menurunkan kadar deoksiribonukleotida trifosfat yang penting untuk sintesis DNA 2.Adrenokortikoid DEKSAMETASONE Mengikat reseptor sitoplasmik intraseluler pada jaringan target, ikatan kompleks antara kortikosteroid dengan reseptor protein akan masuk ke dalam inti sel kemudian akan diikat oleh kromatin, ikatan reseptor protein kortikosteroid kromatin mengadakan transkripsi DNA, membentuk RNAm, RNAm merangsang sintesis protein spesifik. 3. Menembus membrane sel,sehingga akan terbentuk suatu kompleks steroid protein reseptor, di dalam inti sel, kompleks steroid protein akan berikatan dengan kromatin DNA, di dalam inti sel, kompleks steroid protein akan berikatan dengan kromatin DNA. Sebagai anti inflamasi, obat ini menekan migrasi neutrofil, mengurangi produksi prostaglandin(senyawa yang berfungsi sebagai mediator inflamasi), dan menyebabkan dilatasi kapiler. Hal ini akan mengurangi respon tubuh terhadap kondisi peradangan (inflamasi). CARBOPLATIN 2. RIBOSOM 1.TETRASIKLIN 1.Menghambat masuknya aminoasil-tRNAke tempat aseptor A pada kompleks MRNAsehingga menghalangi penggabungan asam amino 2. GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA 3.STREPTOMYCIN TETRASIKLIN STREPTOMYCIN 2.Obat ini akan mempengaruhi fase inisiasi di sub unit kecil 30S dan sub unit besar 50S yang dihambat oleh suatu bakteri, yang mengakibatkan ribosom salah membaca kode pada saat fase translasi sehingga protein yang disintesis oleh bakteri tidak dapat terbentuk 3.Streptomycin berkaitan dengan komponen ribosom 30S menyebabkan kode pada RNAm salah dibaca oleh RNAt pada waktu sintesis protein sehingga akan terbentuk protein yang abnormal dan nonfungsional bagi sel mikroba. 3. MEMBRAN SEL 1.Golongan BETALAKTAM yaitu PENICILLIN, CARBAPENEM,CEPHAL OSPORIN Yang digunakan obat Penicilin,Ampisilin 2. Golongan GLIKOPEPTIDA yaitu VANCOMYCIN,PHOSPO MYCIN, DAPTOMYCIN,TEICOPL ANIN PENISILIN 1.PENISILIN Masuk kedalam sel melalui membrane sel,kemudian mengalami transduksi ke inti sel. Di inti sel akan dipecah menjadi molekulmolekul kecil yang kemudian akan dikeluarkan oleh inti. Molekul –molekul ini kemudian menghambat sintesis membrane sel dengan cara melemahkan membrane sel. 3.POLIMIKSIN 2. Golongan BETALAKTAM 4.STREPTOMYCIN AMPISILIN Beta-laktam akan menginhibisi sintesis pada dinding sel dengan cara memblok kerja enzim transpeptidaseuntuk menghasilkan ikatan silang antara dua rantai peptidoglikan. Reaksi inhibisi terjadi saat enzim transpeptidase mengikat beta-laktam sehingga enzim tidak mampu mengkatalis reaksi. Dikarenakan hal tersebut dinding sel yang terbentuk tidak memiliki ikatan silang dan peptidoglikan yang terbentuk tidak sempurna sehingga lebih lemah dan mudah terdegradasi STREPTOMYCIN 3.Golongan GLIKOPEPTIDA Menghambat sintesis peptidoglikan melalui ikatan dengan unit-unit peptidoglikan dan dengan memblok transglikosilase dan aktivitas transpeptidase. Sehingga membrane sel tidak memiliki ikatan silang dan peptidoglikan yang tidak sempurna sehingga terdegradasi. Namun, golongan ini hanya efektif pada bakteri gram positif. 4. Polimiksin berikatan dengan lipid A komponen (polisakarida), Kemudian berikatan dengan fosfolipid(bagian dari membrane). Sehingga permeabilitas membrane terganggu dan kemudian rusak. 6.Mekanisme antibiotic streptomycin yaitu dapat merusak membrane sel dan menghambat sintesis protein dengan berikatan dengan 16S RNAr pada ribosom bakteri, dan menggangu ikatan formylmethionyl-RNAt pada ribosom subunit 30S. 4. MITOKONDRIA 1.DOXORUBICIN 1.Doxorubicin 2. KLORAMFENICOL 3.ATOVAQUON 4. MELARSOMINE DOXORUBICIN KLORAMFENICOL Penghambat topoisomare II, Kemudian Interkalasi DNA sehingga mengakibatkan penghambat sintesis DNA dan RNA, Pengikatan membrane sel yang menyebabkan aliran dan transport electron, setelah itu pembentukan radikal bebas semiquinon dan radikal bebas oksigen melalui proses reduktif yang diperantarai enzim. 2. Mekanisme pada sel bakteri yaitu: menghambat sintesis portein pada bakteri dan dalam jumlah terbatas, pada sel eukariot. Obat ini segera berpenetrasi ke sel bakteri, kemungkinan melalui difusi terfasilitasi. Kloramfenikol terutama bekerja dengan memikat subunit ribosom 50 S secara reversibel (di dekat tempat kerja antibiotic makrlida dan klindamisin, yang dihambat secara kompetitif oleh obat ini). Walaupun pengikatan tRNA pada bagian pengenalan kodon ini ternyata menghalangi pengikatan ujung tRNA aminosil yang mengandung asam amino ke tempat akseptor pada subunit ribosom 50 S. interkasi antara pepdiltranferase dengan substrat asam aminonya tidak dapat terjadi, sehingga pembentukan ikatan peptide terhambat. Mekanisme kerja pada mamalia yaitu : Kloramfenikol juga dapat menghambat sistesis protein mitokondria pada sel mamalia, kemungkinan karena ribosom mitokondria lebih menyerupai ribosom bakteri (keduanya 70 S) dari pada ribosom sitoplasma 80 S pada sel mamalia. Peptidiltransferase ribosom mitokondria, dan bukan ribosom sitoplasma, rentan terhadap kerja penghambtan kloramfenikol. Sel eritropoietik mamalia tampaknya terutama peka terhadap obat ini. 3. ATOVAQUON ATOVAQUON Menghambat elektron transport di mitokondria dan mengganggu membran potensial mitokondria plasmodium. Mitokondria merupakan organel subseluler yang terdapat diluar inti. Organel ini memiliki dua membran, membran sebelah luar dan membran sebelah dalam membentuk sejumlah lipatan yang menjorok ke matriks yang disebut krista, struktur ini berhubungan dengan aktivitas pernafasan, sebab protein yang berperan di dalam transport elektron dan fosforilasi oksidatif terikat pada membran sebelah dalam. DNA mitokondria dari Plasmodium terdiri dari 3 Nama : Siti Nurbayanti NIM : 1600023177 Kelas : I C komponen elektron transport yaitu: subunit 1 dan 3 sitokrom C oksidase dan apositokrom b. 4. MERASIMINE MELARSOMINE mengahambat Enzim 6PGDH (6phosphogluconate dehydrogenase) pada Trypanosoma, maka akan terjadi penimbunan 6PG di dalam Trypanosoma sp. yang akan memicu hambatan isomerase . Hal tersebut akan semakin menghambat proses isomerase yang mengarah pada pembentukan umpan balik positif yang fatal, karena Trypanosoma sp. sepenuhnya bergantung pada proses glikolisis untuk produksi energinya.