AspekProduk - Universitas Mercu Buana

advertisement
Aspek Produk
Tambahkan dari PTI Hari purnomo hal 29 dst (bab 2)
Kunci pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan adalah dengan
mengembangkan produk dan perbaikan produk terus menerus. Konsumen selalu menginginkan produk baru dan kualitasnya memenuhi
kepuasan mereka. Oleh karena itu diperlukan analisis aspek produk.
Dengan adanya analisis produk - baik untuk pengembangan atau
bahkan pengenalan produk yang sama sekali baru - perusahaan dapat
menghasilkan produk dalam jumlah dan waktu yang tepat, dan dapat
memastikan produk itu dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan akan
habis di pasar. Selain itu juga dapat dilakukan perencanaan strategi
pengembangan produk dan proses produksi yang tepat.
Dalam analisis aspek produk perlu diamati karakteristik produk
yang akan dikembangkan serta perilaku konsumen yang akan dijadikan
target pemasaran.
Kelompok Produk
Produk dapat dibedakan menjadi produk baru, produk hasil inovasi, atau
produk pasaran. Atau secara sederhana Fisher (1997 dalam
) mem-
bedakan dua kelompok produk yang beredar di pasar, yaitu kelompok
produk inovatif dan produk fungsional. Konsumen yang akan dituju bisa
dikelompokkan berdasarkan konsumen mana yang akan dijangkau seperti konsumen umum, konsumen khusus (kelompok tertentu), atau konsumen perorangan dengan kepentingan khusus.
Berdasarkan
karakteristik
produk
yang
dikembangkan
maka
produk dapat dibedakan menjadi:
o
Produk baru, yaitu produk yang belum pernah ada di pasar.
o
Produk hasil inovasi, yaitu produk yang sudah ada di pasar namun
memiliki beberapa perubahan yang memberikan kelebihan / keunggulan tertentu dibandingkan produk yang sudah ada.
o
Produk pasaran.
http://www.mercubuana.ac.id
Analisis Kelayakan Pabrik
Aspek Produk
1. Faktor eksternal:
a. Munculnya produk sejenis dengan berbagai kelebihan.
b. Munculnya produk pengganti.
c. Pergeseran keinginan konsumen dan kebosanan pada produk.
d. Siklus hidup produk yang cenderung memendek di masa modern.
2. Faktor internal:
a. Memperbaiki kinerja produk melakukan diversifikasi produk.
b. Mempertahankan segmen dan pangsa pasar baru.
c. Memanfaatkan sumber daya manusia (karyawan, tenaga ahli)
yang mengalami peningkatan kemampuan dengan adanya pembelajaran.
d. Menjaga kelangsungan hidup (keuntungan finansial) perusahaan.
Proses Pengembangan Produk
Ada beberapa fase khusus proses pengembangan produk yaitu pengembangan konsep, desain produk dan pilot production/testing.
Gambar 3.1 Proses Pengembangan Produk Baru
Pengembangan Konsep
Desain Produk
Desain Proses Pendahuluan
Pilot production/testing
Desain Proses Akhir
Ada beberapa hal pokok dalam perancangan produk:
Rancangan pendahuluan melalui pengembangan konsep yaitu dengan
mengembangkan ide-ide. Ide bisa dikembangkan dari pasar atau
teknologi. Ide ini bisa dikembangkan jika memenuhi berbagai analisis
atau pengujian (potensi pasar, kelayakan keuangan, serta kesesuaian
operasi). Sehingga akhirnya diperoleh satu ide terbaik.
Perancangan yang dilanjutkan dengan pengembangan prototype atau
bentuk tiruan produk akhir. Lalu diuji kelayakan pasar dan teknisnya.
Produksi awal sesuai prototype, perancangan dan pemasangan alat.
Aifrid Agustinahttp://www.mercubuana.ac.id
19
Analisis Kelayakan Pabrik
Aspek Produk
-
Strategi interfunctional view; produk tidak hanya harus sesuai dengan
kebutuhan pasar tapi juga harus mempunyai keunggulan teknologi.
Maka disini semua fungsi (seperti pemasaran, teknik, operasi dan
keuangan) harus bekerjasama dalam mendesain produk baru. Tidak
jarang dibentuk suatu tim dari berbagai fungsi yang bertanggungjawab mengembangkan produk baru. Strategi ini merupakan strategi
yang paling menarik sekaligus paling sulit diterapkan. Sering terjadi
persaingan antar fungsi, dan friksi yang harus dihadapi untuk
mewujudkan kerjasama yang sukses dalam tim pengembang produk.
Desain Produk
Tahap desain produk berkonsentrasi dengan perancangan fisik produk.
Kesemua produk yang akan dihasilkan memerlukan pengkajian mulai dari
desain produk. Desain produk merupakan pengembangan strategi bisnis
(Schroeder, 2000). Desain produk harus merupakan suatu rancangan
yang dapat dikerjakan bagian operasi, bisa dijual bagian pemasaran,
dapat dibiayai oleh bagian keuangan, dapat disediakan bahan bakunyabaik oleh pemasok atau upaya produsen sendiri, serta sesuai dengan
fungsi lainnya. Desain produk dapat diintegrasikan dengan keputusan
berdasarkan proses, kualitas, kapasitas dan inventory.
Awalnya perusahaan belum punya spesifikasi produk atau baru sebatas ide umum. Lalu diakhir tahap desain produk perusahaan memiliki
spesifikasi dan gambaran teknis yang lengkap dan detil tentang prototype hasil yang dapat diuji coba. Tahap desain produk membutuhkan
pertimbangan beberapa trade-off antara biaya, kualitas dan jadwal. Dalam hal ini sangat dibutuhkan keterlibatan bagian pemasaran, operasi
dan keuangan sehingga dapat diambil keputusan yang memberi keuntungan terbesar bagi perusahaan. Disini biasa digunakan CAD (computer
assited design) yang diakhir tahap dapat menghasilkan desain yang
dapat ditransmisikan ke bagian produksi sebagai dasar bagi pilot produk.
Perkembangan aplikasi teknologi CAD/CAM (komputer berkemampuan grafis) di industri semakin pesat sejalan dengan tuntutan dunia industri pada hardware dan software untuk menghasilkan suatu produk
dengan waktu siklus rancangan yang makin pendek.
Aifrid Agustinahttp://www.mercubuana.ac.id
21
Download