sim – 12 – produksi

advertisement
Sistem Informasi Manufaktur
mencakup semua aplikasi komputer
dalam area manufaktur sebagai
sistem konseptual. Raymond
McLeod, Jr. menggambarkan Suatu
model sistem manufaktur sebagai
berikut :
Gambar : Model Sistem Informasi Manufaktur
Subsistem
Output
Subsistem
Input
Subsistem
Produksi
Sistem
Informasi
Akuntansi
Sumber
internal
Subsistem
Industrial
engineering
Sumber
lingkungan
Subsistem
Intelijen
Manufaktur
Subsistem
Persediaan
Database
Pemakai
Subsistem
Kualitas
Subsistem
Biaya
SUBSISTEM INPUT
1.
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi mengumpulkan
data intern yang menjelaskan operasi
manufaktur dan data lingkungan yang
menjelaskan transaksi perusahaan dengan
pemasoknya.
2.
Subsistem industrial engineering
Menyerupai subsistem pemasaran, karena
terutama terdiri dari proyek-proyek
pengumpulan data khusus. Dua sistem itu
berbeda karena subsistem industrial
engineering mengumpulkan data dari dalam
perusahaan bukan dari lingkungan.
3. Subsistem Intelijen Manufaktur
Subsistem Intelijen Manufaktur membuat manajemen
manufaktur tetap mengetahui perkembangan
terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material
dan mesin produksi.
1.
Sumber pekerja terdiri dari :
Informasi pekerja
Manajer manufaktur sangat memperhatikan serikat
pekerja yang mengorganisir para pekerja
perusahaan. Jika para pekerja memilih untuk
berserikat, suatu kontrak yang menjelaskan harapan
dan kewajiban baik perusahan maupun serikat.
Informasi yang menjelaskan kinerja aktual dari
kedua pihak harus dikumpulkan sehingga
manajemen dapat memastikan bahwa syarat-syarat
dalam kontrak terpenuhi.
Sistem formal
Manajemen manufaktur memulai arus informasi
pekerja dengan menyiapkan permintaan
pekerja yang dikirimkan kedepartemen SDM.
Sumber Daya Manusia kemudian
mengumpulkan informasi dari berbagai
elemen lingkungan dan menghubungi pelamar
Setelah para pelamar diseleksi, data pelamar
dikirimkan ke manajemen manufaktur. Jika
seorang pelamar dipekerjakan, informasi
pekerja dimasukkan kedalam database
sistem informasi sumberdaya manusia (HRIS)
dan juga kedalam file Gaji. Arus informasi
juga terjadi ketika pekerja berhenti (baik atas
permintaan sendiri maupun karena di PHK).
Sistem informasi
Arus informasi antara pekerja dan manajemen
manufaktur sebagian besar bersifat informal.
Arus itu berupa kontak harian antara pekerja
dan pengawas mereka. Terdapat juga
hubungan komunikasi internal antara pejabat
serikat , departemen hubungan industrial ,
dan manajemen tingkat atas. Berbagai
kelompok ini bekerjasama menyelesaikan
permasalahan perburuhan.
Hubungan antara sistem formal dan sistem
informal dalam serikat pekerja dan
perusahaan tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Gambar : Arus Informasi Pekerja / Tenaga kerja
Serikat
buruh
Departemen
hubungan
Industrial
Manajemen
tingkat
Strategis
Kinerja
kontrak
serikat
Pemerint
ah
Pemasok:
Agen TK.
Universitas
Sekl.Bisnis
Permintaan
pekerja
Departemen
Sunberdaya
Manusia
Manajemen
manufaktur
Data
Pelamar
Masyara
kat
global
Pesaing
Pengawas
Informasi Pemasok
1.
2.
Pemasok dipilih melalui suatu proses
seleksi menyeluruh terdiri dari langkah –
langkah berikut :
Tiap pemasok potensial melengkapi suatu
kuesioner yang menanyakan informasi
mengenai sumberdaya produksi dan
penekanan pada pengendalian kualitas.
Data dari formulir ini disimpan dalam
database dan terus diperbaruhi sesuai dg
perkembangan.
Perusahaan melakukan analisis keuangan
dari tiap pemasok. Pos-pos neraca dan
laporan laba-rugi pemasok menunjukan
kemampuan jangka panjang pemasok untuk
berkinerja sebagai sumber material atau
mesin yang terpercaya.
Lanjutan : Pemilihan pemasok
3. Pembeli mengunjungi pabrik pemasok untuk
mengamati prosedur pengendalian kualitas.
4. Wiraniaga pemasok diundang untuk
mengunjungi pabrik perusahaan agar
mengenal cara material mereka digunakan
dalam produk perusahaan.
5. Setelah pemasok dipilih, pembeli
(perusahaan) harus terus menerus memantau
kemampuan pemasok.
Data pemasok tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut :
Input
Pemasok
Kekuatan keuangan, pengendalian
kualitas, kinerja kualitas dan
pengiriman, dan lain-lain
Input
Pengendali
an Kualitas
Unit yang ditolak saat penerimaan, unit
yang ditolak saat produksi, alasan
penolakan, dan lain-lain
Input
Pelayanan
Pelanggan
Unit yang diganti atau diperbaiki karena
bagian yang cacat, ketersediaan
sukucadang , dan lain-lain
File
pemasok
1.
a.
b.
c.
Subsistem produksi
Manajer manufaktur menggunakan
subsistem produksi untuk mengelola proses
produksi harian. Kegunaan lain adalah
untuk membantu dalam pembangunan
fasilitas produksi baru. Ada beberapa
alasan mengapa perusahaan melakukan
pembangunan pabrik baru :
Mungkin pabrik yang ada sudah usang
Mungkin pasar untuk produk perusahaan
telah bergeser dan pabrik itu tidak lagi
berada dilokasi yang baik.
Mungkin pabrik yang ada tidak dapat
menangani volume yang telah meningkat.
Beberapa tindakan setelah keputusan
membangun pabrik baru disetujui :
1.
2.
3.
Memilih wilayah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi
keputusan ini meliputi konsentrasi
pelanggan, tersedianya tenaga kerja,
tersedianya bahan baku, iklim dan kekuatan
serikat pekerja.
Memilih kota
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
seperti : Pajak, tansportasi, jasa
kemasyarakatan (Polisi, PMK, dll), sikap
masyarakat, sumberdaya, budaya, dll.
Memilih area kota
Faktor-faktor yang mempengaruhi
mencakup harga tanah, transportasi umum,
listrik, air dan telepon serta peruntukan
jalan.
2. Subsistem Persediaan
1.
Manajer manufaktur selalu bertanggung
jawab atas persediaan bahan baku dan
barang dalam proses, sedangkan manajer
pemasaran bertanggung jawab atas
persediaan barang jadi. Beberapa cara atas
pengelolaan persediaan bahan baku bisa
dilakukan dengan cara :
Pentingnya tingkat persediaan.
Tingkat persediaan bahan sangat penting
karena menggambarkan investasi yang
besar. Uang yang tertanam dalam
persediaan tidak dapat digunakan untuk halhal lain.
Beberapa pendekatan metode persediaan :
1. Metode Titik pemesanan kembali / ROP
Metode ini merupakan pendekatan yang
paling sederhana , yaitu menunggu hingga
saldo suatu jenis barang mencapai tingkat
tertentu dan kemudian memicu pesanan
pembelian atau suatu proses produksi. Untuk
lebih jelasnya berikut ini ditampilkan contoh
gambar Reorder Point.
Reorder Point tanpa Safey Stock
Titik
pemesanan
kembali
Saldo
persediaan
Lead time
Waktu
2. Manajemen Persediaan dengan sistem JIT
Just in Time : adalah suatu sistem pengelolaan
persediaan yang menyarankan jumlah
persediaan mancapai titik Nol, sehingga
banyak biaya yang dihilangkan misalnya:
biaya penyimpanan bahan, biaya inspeksi,
biaya Pambangunan gudang yang
kesemuanya merupakan biaya Non Value
Added, dan akhirnya berdampak pada
penurunan biaya produksi atau dengan kata
lain banyak diproleh efisensi biaya.
Download