PT. NUSANTARA GAS SERVICE

advertisement
PT. NUSANTARA GAS SERVICE
Gedung Cyber 2 Lt. 32, Jl. Rasuna Said Blok X5 No.13
Jakarta Selatan 12950
RKL-RPL
RENCANA KEGIATAN
LNG RECEIVING TERMINAL
BOJONEGARA
Lokasi:
Desa Argawana
Kecamatan Pulo Ampel
Kab. Serang - Provinsi Banten
2016
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
PT. NGS
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. I - 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... I - 1
1.2. Maksud dan Tujuan .............................................................................................. I - 2
1.3. Kebijakan Lingkungan Hidup .............................................................................. I - 3
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP .......................... II - 1
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP .......................... III - 1
BAB IV JENIS DAN JUMLAH IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN .................IV - 1
SURAT PERNYATAAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
iii
DAFTAR TABEL
PT. NGS
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup .................................... II - 2
Tabel 3.1. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ................................... III - 2
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
v
DAFTAR LAMPIRAN
PT. NGS
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lampiran 2.
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
vii
BAB I
PENDAHULUAN
PT. NGS
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Deskripsi Rencana Kegiatan
Dari studi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) rencana kegiatan LNG
Receiving Terminal Bojonegara yang dilakukan, diprakirakan kegiatan tersebut akan
menimbulkan dampak penting bagi lingkungan hidup. Sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan maka disusun
dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan
Hidup (RKL-RPL). Dokumen ini merupakan salah satu upaya untuk mengelola dan
memantau dampak lingkungan yang diprakirakan akan terjadi dalam pelaksanaan rencana
kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara sejak mulai tahap prakonstruksi hingga
operasi. Acuan yang digunakan dalam penyusunan RKL-RPL ini berdasarkan Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012, tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup.
Pengelolaan dampak lingkungan adalah upaya mencegah atau miminimalisir perubahan
lingkungan yang bersifat merugikan dan memaksimalkan perubahan lingkungan yang
menguntungkan sebagai akibat dari rencana kegiatan sesuai dengan hasil evaluasi dampak
rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara yang telah ditelaah dalam dokumen
ANDAL. Adapun pemantauan dampak lingkungan adalah untuk menilai efektifitas dari
Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) terhadap dampak lingkungan yang diprakirakan,
sehingga tujuan untuk meminimalkan dampak negatif penting dan mengembangkan
dampak positif bisa tercapai. Dokumen RKL-RPL bersifat memberi pokok-pokok arahan,
prinsip-prinsip, kriteria atau persyaratan untuk pengelolaan dan pemantauan dampak, baik
bersifat pencegahan/ penanggulangan/pengendalian.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup rencana kegiatan LNG
Receiving Terminal Bojonegara yang akan dilaksanakan secara umum yaitu untuk
melaksanakan peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan dan pemantauan
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
I-1
BAB I PENDAHULUAN
PT. NUSANTARA GAS SERVICE
lingkungan hidup serta melaksanakan kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan.
Adapun maksud dan tujuan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup secara spesifik,
yaitu:
1) Menyusun penanganan dampak negatif, merencanakan dan melaksanakan tindakantindakan untuk mencegah, mengurangi atau menanggulangi dampak negatif yang
diperkirakan akan terjadi, sehingga dapat menjamin, bahwa kegiatan yang akan
dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang optimal.
2) Merumuskan berbagai upaya kebijakan dan pencegahan, penanggulangan dan
pengendalian dampak lingkungan negatif, serta meningkatkan dampak lingkungan
positif, sebagai bagian yang menyatu dalam pelaksanaan rencana kegiatan LNG
Receiving Terminal Bojonegara.
3) Merumuskan pihak-pihak yang terlibat dan terkait dalam pelaksanaan, koordinasi dan
pengawasan kegiatan pengelolaan lingkungan dalam rangka rencana kegiatan LNG
Receiving Terminal Bojonegara.
4) Mendeteksi perubahan rona lingkungan hidup yaitu rona lingkungan awal sebelum ada
proyek dan rona lingkungan pada saat dilakukan kegiatan proyek, sehingga dapat
diketahui besarnya perubahan yang terjadi akibat kegiatan bersangkutan.
5) Mendeteksi sedini mungkin dampak yang timbul sehingga tidak meluas dan
menimbulkan dampak yang lebih besar, dan dapat segera dilakukan langkah-langkah
pengelolaan yang diperlukan, serta koordinasi antar berbagai instansi terkait.
6) Sebagai bahan acuan/referensi yang akan digunakan untuk mengevaluasi pengelolaan
lingkungan yang sedang dan telah selesai dilakukan.
7) Sebagai acuan dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKL &
RPL) pada saat implementasi proyek.
8) Media informasi mengenai perubahan rona lingkungan hidup kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dalam mengambil kebijakan mengenai pengelolaan lingkungan
khususnya instansi terkait.
1.3. Kebijakan Lingkungan Hidup
Kegiatan pembangunan tanpa mempertimbangkan faktor lingkungan akan menimbulkan
gangguan pada salah satu atau beberapa komponen lingkungan. Hal ini pada akhirnya
dapat menganggu fungsi ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, PT. Nusantara Gas
Service selaku pemrakarsa kegiatan memiliki komitmen untuk melakukan kegiatan LNG
I-2
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
PT. NGS
BAB I PENDAHULUAN
Receiving Terminal Bojonegara secara bijaksana dengan menerapkan prinsip-prinsip
ekologi dan berwawasan lingkungan, hal ini sesuai dengan amanat yang tercantum dalam
Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
Rencana pengelolaan dan pemantaua dampak lingkungan hidup berupa pencegahan,
pengendalian dan penanggulangan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif dari
rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara dilakukan dengan tiga pendekatan
yaitu (1) teknologi; (2) ekonomi, sosial dan budaya; dan (3) institusional.
Pendekatan teknologi digunakan untuk mencegah atau meminimalisir dampak dengan
menggunakan pendekatan teknologi baik dengan cara mengubah rencana (rancangan)
seperti misalnya menormalisasi sungai yang sudah mengalami sedimentasi. Pendekatan
sosial ekonomi dan sosial budaya digunakan untuk mengelola dampak melalui pendekatan
ekonomi, sosial dan budaya, bisa berupa insentif atau intrumen ekonomi lainnya. Misalnya
dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk menjadi pekerja pada
tahap konstruksi. Sedangkan pendekatan institusional dilakukan untuk mengelola dampak
dengan mengatur atau menentukan lembaga yang bertanggung jawab untuk pengelolaan
dan pemantauan lingkungan. Misalnya menjalin kerjasama antara pemrakarsa dengan
instansi di bidang perhubungan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan komponen lalu
lintas.
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
I-3
BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) yang akan diimplementasikan yaitu
komponen/parameter lingkungan hidup yang didasarkan hasil kajian dalam Analisis
Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) yang diperkirakan akan terkena dampak penting
rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara di Desa Argawana, Kecamatan
Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Untuk memudahkan pencapaian tujuan dalam pengelolaan lingkungan hidup berbagai
dampak penting yang diprakirakan akan terjadi, maka uraian rencana pengelolaan
lingkungan hidup ini meliputi:
a)
Dampak Lingkungan yang Dikelola
b) Sumber Dampak
c)
Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup
d) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
e)
Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
f)
Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup
3) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 1
II - 2
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Tabel 2. 1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
Indikator
Keberhasilan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan
Hidup
Lingkungan
Hidup
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
A. Dampak Penting yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan pada ANDAL)
I. Tahap Konstruksi
1 Penurunan
Mobilisasi Alat
Baku mutu
Melakukan semua kegiatan sesuai
Kualitas
berat dan
kualitas udara
dengan peraturan lingkungan untuk
Udara (debu
Material
ambien tidak
memenuhi baku mutu lingkungan
lokal)
melebihi baku
sebagai berikut :
mutu
1) Memperlambat laju kendaraan,
berdasarkan PP
terutama di daerah perumahan
No. 41 Tahun
sehingga paparan debu di
1999, yaitu debu
lingkungan perumahan terbatas;
(TSP) 230
2) Memberikan terpal atau penutup
µg/m3.
plastik di truk saat mengangkut
bahan atau tanah agregat,
sehingga tidak tersebar di jalan,
terutama di sekitar pemukiman;
3) Untuk memastikan tidak ada
kendaraan konstruksi membawa
tanah atau bahan dari lokasi ke
jalan di daerah pemukiman.
4) Menyiram jalan sekitar akses
kegiatan terutama pada musim
kemarau
2. Peningkatan
Mobilisasi Alat
Intensitas
1) Melakukan pengelolaan dengan
kebisingan
berat dan
kebisingan yang
meredam kebisingan jika tingkat
yang
Material
dihasilkan tidak
kebisingan yang dihasilkan dari
ditimbulkan
signifikan
kendaraan menyebabkan tingkat
dari kendaraan
melebihi baku
kebisingan melebihi baku mutu;
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
Jalan masuk
kelokasi kegiatan
terutama yang
dekat dengan
permukiman
Dilakukan
PT.
selama
Nusantara
kegiatan
Gas Service
mobilisasi alat
berat dan
material
konstruksi
berlangsung
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Jalan masuk
kelokasi kegiatan
terutama yang
dekat dengan
permukiman
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
konstruksi
dilakukan
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT.
Nusantara
Gas Service
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Indikator
Keberhasilan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan
Hidup
Lingkungan
Hidup
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
yang
mutu berdasarkan 2) Memperlambat laju kendaraan
digunakan
Kepmen
pengangkut alat dan material
yang
Lingkungan Hidup
konstruksi, terutama di daerah
diprkirakan
No. 48 Tahun
pemukiman, melalui
melebihi baku
1996, yaitu untuk
pemasangan tanda dan
mutu (> 55
lingkungan
pembatasan kecepatan sesuai
dBA)
pemukiman
dengan peraturan
sebesar 55 dBA,
lingkungan jalan
& industri 70 dBA
serta lingkungan
perdagangan dan
jasa 70 dBA
3. Terjadinya
Kegiatan
Tidak terjadi
1) Melokalisir air larian dengan
peningkatan
pematangan lahan, larian air dari
pembuatan saluran darinase di
air larian (run Pembangunan
lokasi kegiatan
sekeliling area pembangunan
off)
Fasilitas utama
pada saat hujan
dihubungkan dengan bak bak
dan sarana
pengendapan;
penunjang
2) Memelihara saluran drainase dan
kolam pengendap secara berkala
agar alirannya lancar.
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
4.
Penurunan
kualitas air
akibat
peningkatan
TSS
II - 3
Kegiatan
pengerukan dan
pembuangan hasil
kerukan dan
pembangunan
Dermaga
Tidak terjadi
peningkatan yang
signifikan pada
kadar TSS
Untuk mengurangi dampak TSS
dengan Melakukan kegiatan untuk
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
1) Memasang buoy/ tanda agar
dikenali oleh kapal lain;
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Area LNG
Receiving
terminal
Bojonegara
Pembuatan
saluran drainase
dilakukan
sebelum
pembangunan
dilakukan,
pemeliharaan
saluran drainase
terus menerus
selama kegiatan
konstruksi
Di dalam lokasi Sebelum dan
pembangunan
pada saat
dermaga dan
kegiatan
pengerukan serta berlangsung
di dumping area
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 4
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
5.
(2)
Peningkatan
sedimentasi
(3)
Kegiatan
pengerukan dan
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Tidak terjadi
peningkatan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(5)
(6)
2) membuang air hasil kerukan, ke
dasar laut langsung tidak
dipermukaan;
3) Mengurangi kecepatan kapal
pada saat pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan agar
kekeruhan yang ditimbulkan
turbulensi kapal bisa
diminimalisir;
4) Melakukan aktivitas pengerukan
dan pembangunan dermaga
secara konsisten
5) Membuang air laut yang
terhisap ke atas kapal
menggunakan penyaring agar
TSS yang masuk ke laut dapat
diminimalisir;
6) Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
bekerja optimal.
7) Memasang silt screen di sekitar
areal pengerukan di laut;
8) Menggunakan kapal keruk yang
memiliki dampak relatif kecil
terhadap lingkungan yang sesuai
dengan alat pengerukan dan
kondisi contohnya TSHD;
Untuk mengurangi dampak TSS
Di lokasi
dengan Melakukan kegiatan untuk
dermaga dan
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(7)
Sebelum dan
pada saat
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
BLHD Provinsi
Banten, BLH
BLHD Provinsi
Banten, BLH
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(3)
(4)
pembuangan hasil sedimentasi yang
kerukan serta
signifikan tanpa
pembangunan
sedimentasi alami
dermaga
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
II - 5
(2)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
1) Memasang buoy/ tanda agar
dikenali oleh kapal lain;
2) membuang air hasil kerukan, ke
dasar laut langsung tidak
dipermukaan;
3) Mengurangi kecepatan kapal
pada saat pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan agar
kekeruhan yang ditimbulkan
turbulensi kapal bisa
diminimalisir;
4) Melakukan aktivitas pengerukan
dan pembangunan dermaga
secara konsisten
5) Membuang air laut yang
terhisap ke atas kapal
menggunakan penyaring agar
TSS yang masuk ke laut dapat
diminimalisir;
6) Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
bekerja optimal.
7) Memasang silt screen di sekitar
areal pengerukan di laut;
8) Menggunakan kapal keruk yang
memiliki dampak relatif kecil
terhadap lingkungan yang sesuai
dengan alat pengerukan dan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
lokasi
pengerukan
sertalokasi yang
dekat dengan
dumping area
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(7)
kegiatan
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
(8)
Gas Service
(9)
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
Pelaporan
(10)
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 6
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
6.
Terganggun
ya
kelancaran
lalu lintas
Laut
Kegiatan
pengerukan dan
pembuangan hasil
kerukan serta
pembangunan
dermaga
Tidak
1)
terganggunya lalu
lintas laut secara
signifikan
2)
7.
Terganggun
ya
kelancaran
lalu lintas
akibat
bangkitan
dan tarikan
dari
kendaraan
pengangkut
alat dan
material
konstruksi
Kegiatan
mobilisasi dan
demobilisasi alat
berat dan material
konstruksi
Tidak terjadi
kemacetan yang
signifikan di
persimpangan
jalan masuk –
keluar lokasi
proyek
1)
2)
3)
4)
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(5)
kondisi contohnya TSHD;
Mengatur kecepatan kapal
pengeruk ketika melakukan
kegiatan pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan
Memberi informasi dari kegiatan
pengerukan dan pembuangan
hasil kerukan dan pembangunan
Dermaga ke masyarakat sekitar
terlebih dahulu sebelum
dilakukan kegiatan
Mengatur jam masuk dan keluar
kerja pegawai dalam waktu yang
tidak bersamaan;
Mengelola sistem angkutan
pegawai, sehingga pegawai
dapat terfasilitasi dengan
angkutan massal, baik dengan
angkutan karyawan maupun
angkutan umum;
Memastikan setiap mobil barang
pengangkut material konstruksi
melaksanakan standar aman
pengangkutan barang, sehingga
material yang diangkut tidak
membahayakan operasional lalu
lintas di jalan;
Menjaga kelancaran di jalan
dengan seperti menempatkan
petugas pengatur lalu lintas
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
perairan teluk
banten yang
paling dekat
dengan lokasi
pengerukan dan
pembuangan
hasil kerukan
serta bangunan
jetty
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Di persimpangan
jalan masuk –
keluar lokasi
kegiatan
Selama
kegiatan
mobilisasi alat
berat dan
material
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
Dinas
Perhubungan
Provinsi Banten,
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
8.
(2)
Terganggun
ya Biota Air
akibat
menurun
nya kualitas
air
II - 7
(3)
Kegiatan
Pengerukan dan
Pembuangan
Hasil Kerukan,
serta
Pembangunan
Dermaga
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Tidak adanya
gangguan yang
signifikan
terhadap biota air
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(5)
untuk mengatur kendaraan
masuk dan keluar dari area
kegiatan.
(6)
(7)
Untuk mengurangi dampak TSS
dengan Melakukan kegiatan untuk
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
1) Memasang buoy/ tanda agar
dikenali oleh kapal lain;
2) Membuang air hasil kerukan, ke
dasar laut langsung tidak
dipermukaan;
3) Mengurangi kecepatan kapal
pada saat pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan agar
kekeruhan yang ditimbulkan
turbulensi kapal bisa
diminimalisir;
4) Melakukan aktivitas pengerukan
dan pembangunan dermaga
secara konsisten
5) Membuang air laut yang
terhisap ke atas kapal
menggunakan penyaring agar
TSS yang masuk ke laut dapat
diminimalisir;
6) Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
bekerja optimal.
Di bak
pengendap dan
diujung saluran
drainase serta
lokasi dermaga
dan pengerukan
serta di dumping
area
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
Sebelum dan
PT.
pada saat
Nusantara
Kegiatan
Gas Service
Persiapan
Lahan dan
Pembangunan
Fasilitas Utama
dan Sarana
Penunjang,
Pengerukan dan
Pembuangan
Hasil Kerukan,
serta
Pembangunan
Dermaga
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 8
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
9.
(2)
Mata
Pencaharian
(3)
Kegiatan
Pengadaan
Tenaga Kerja,
Pengerukan dan
Pembuangan
Hasil Kerukan,
dan
Pembangunan
Dermaga
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
7) Memasang silt screen di sekitar
areal pengerukan di laut;
8) Menggunakan kapal keruk yang
memiliki dampak relatif kecil
terhadap lingkungan yang sesuai
dengan alat pengerukan dan
kondisi contohnya TSHD;
1) Sosialisasi mengenai lokasi
dumping yang baru kepada
nelayan dan nelayan keramba
Desa Pulopanjang dan nelayan
Desa Pulo panjang dan Desa
Argawana.
2) Sosialisasi mengenai kegiatan
konstruksi khususnya
pengerukan dan pembuangan
pasir laut kepada masyarakat
khususnya nelayan dan nelayan
keramba di dua desa (jadwal,
bentuk aktivitas, lokasi
pengerukan dan pembuangan
hasil keruk, lamanya akvitias
berlangsung dan progress
kegiatan)
3) Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang pro aktif kepada
nelayan/petani keramba sekitar di
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
DKP Prov.
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
4)
5)
10. Timbulnya
sikap dan
persepsi
negatif
masyarakat
II - 9
Kegiatan
Pengadaan
Tenaga Kerja,
Mobilisasi dan
demobilisasi alat
berat dan
material
konstruksi,
persiapan lahan,
pembangunan
fasilitas utama
dan sarana
penunjang,
Pengerukan dan
Pembuangan
Hasil Kerukan,
Pembangunan
Dermaga,
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
1)
2)
3)
(5)
dua desa
Prioritas penduduk lokal dalam
pengadaan tenaga kerja
konstruksi berdasarkan
kualifikasi dan kebutuhan proyek
Memberikan kesempatan bagi
wiraswasta lokal (pemilik
kantin/warung setempat) dalam
pengadaan kebutuhan konsumsi
pekerja konstruksi (sesuai
kebutuhan dan standard
perusahaan)
Memberikan informasi dan
penjelasan mengenai lokasi
dumping yang baru kepada pet
keramba dan nelayan Desa
Pulopanjang&Argawana.
Memberikan informasi dan
penjelasan mengenai mengenai
kegiatan konstruksi khususnya
pengerukan dan pembuangan
pasir laut kepada masyarakat
khususnya nelayan dan petani
bududaya di dua desa (jadwal,
bentuk aktivitas, lokasi
pengerukan dan dredging,
lamanya akvitias berlangsung
dan progress kegiatan)
Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
DKP Prov.
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 10
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
Pelepasan
Tenaga Kerja
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
4)
5)
6)
11. Terjadinya
konflik sosial
Kegiatan
Pengadaan
Tenaga Kerja,
Mobilisasi dan
demobilisasi alat
berat dan
material
konstruksi,
persiapan lahan,
pembangunan
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
1)
2)
(5)
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang pro aktif kepada
nelayan/petani keramba sekitar di
dua desa
Mengutamakan penduduk lokal
dalam pengadaan tenaga kerja
konstruksi berdasarkan
kualifikasi dan kebutuhan proyek
Memberikan kesempatan bagi
wiraswasta lokal (pemilik
kantin/warung setempat) dalam
pengadaan kebutuhan konsumsi
pekerja konstruksi (sesuai
kebutuhan dan standard
perusahaan)
Melaksanakan program CSR
sesuai dengan peraturan
perundang undangan yang
berlaku
Memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai kegiatan
konstruksi yang akan dilakukan
agar masyarakat memahami dan
dapat mengambil peluang kerja
baru dari pembangunan;
Memprioritaskan penduduk
setempat sebagai pekerja sejauh
mungkin, sesuai dengan
persyaratan.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
12.
Gangguan
kesehatan
lingkungan
yang berasal
dari
penurunan
kualitas
udara
II - 11
(3)
fasilitas utama
dan sarana
penunjang,
Pengerukan dan
Pembuangan
Hasil Kerukan,
Pembangunan
Dermaga,
Pelepasan
Tenaga Kerja
Mobilisasi dan
demobilisasi alat
berat dan
material
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Tidak ada
keluhan yang
berarti dari
masyarakat
mengenai
paparan debu
dari lokasi
kegiatan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
3) Melakukan komunikasi aktif
dengan aparat setempat
4) Berkordinasi dengan dinas
tenaga kerja
Melakukan kegiatan untuk
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
1) Memperlambat laju kendaraan,
terutama di daerah perumahan
sehingga paparan debu di
lingkungan perumahan
terbatas;
2) Memberikan terpal atau
penutup plastik di truk saat
mengangkut bahan atau tanah
agregat, sehingga tidak
tersebar di jalan, terutama di
sekitar pemukiman;
3) Untuk memastikan tidak ada
kendaraan konstruksi
membawa tanah atau bahan
dari lokasi ke jalan di daerah
pemukiman.
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
lokasi proyek
Selama
serta daerah yang kegiatan
berbatasan
konstruksi
langsung dengan
lokasi kegiatan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 12
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
13.
Peningkatan
morbiditas
sebagai
dampak
turunan dari
mengganggu
kesehatan
lingkungan
Mobilisasi dan
demobilisasi alat
berat dan
material
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Tidak ada
peningkatan
yang signifikan
dari morbiditas
yang disebabkan
oleh Mobilisasi
dan demobilisasi
alat berat dan
material
(gangguan
pernapasan,
ISPA, gangguan
pendengaran,
diare, demam
berdarah,
chikungunya,
dll)
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
4) Menyiram jalan disekitar akses
masuk lokasi kegiatan
terutama pada musim kemarau
5) Berkolaborasi dengan Dinas
Kesehatan, Membuat program
hidup sehat bagi lingkungan
sekitar
Melakukan kegiatan untuk
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
1) Memperlambat laju kendaraan,
terutama di daerah perumahan
sehingga paparan debu di
lingkungan perumahan
terbatas;
2) Memberikan terpal atau
penutup plastik di truk saat
mengangkut bahan atau tanah
agregat, sehingga tidak
tersebar di jalan, terutama di
sekitar pemukiman;
3) Untuk memastikan tidak ada
kendaraan konstruksi
membawa tanah atau bahan
dari lokasi ke jalan di daerah
pemukiman.
4) Menyiram jalan disekitar akses
masuk lokasi kegiatan
terutama pada musim kemarau
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
lokasi proyek
Selama
serta daerah yang kegiatan
berbatasan
konstruksi
langsung dengan
lokasi kegiatan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
II Tahap Operasi
1. Penurunan
Proses regasifikasi
kualitas udara dan pemeliharaan
fasilitas Terminal
LNG dan Dermaga
2.
Penurunan
kualitas air
akibat
peningkatan
TSS
II - 13
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Kualitas udara
ambien tidak
melebihi baku
mutu
berdasarkan PP
No. 41 Tahun
1999, dan
Permen LH No
13 Tahun 2009
Pemeliharaan alur Tidak terjadi
pelayaran
penambahan
signifikan pada
kadar TSS yang
melebihi baku
mutu
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
5) Berkolaborasi dengan Dinas
Kesehatan, Membuat program
hidup sehat bagi lingkungan
sekitar
Untuk mengurangi konsentrasi
polutan dari emisi gas flare dan nonflare untuk mememunuhi baku mutu
dengan cara sebagai berikut :
1) Pemeliharaan rutin terhadap
fasilitas pembakaran (gas
engine, firefighting engine dan
flare stack)
2) Menghindarai kelebihan jam
operasi dari gas engine
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Di area LNG
Receiving
Terminal dan
lokasi flare
Selama
commissioni
ng / start-up
dan kegiatan
operasi
Untuk mengurangi dampak TSS
Di dalam lokasi pada saat
dengan Melakukan kegiatan untuk
pengerukan serta kegiatan
memenuhi baku mutu lingkungan
di dumping area berlangsung
sebagai berikut :
1) Memasang buoy/ tanda agar
dikenali oleh kapal lain;
2) Membuang air hasil kerukan, ke
dasar laut langsung tidak
dipermukaan;
3) Mengurangi kecepatan kapal
pada saat pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan agar
kekeruhan yang ditimbulkan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 14
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
3.
(2)
Perubahan
gelombang
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Pemeliharaan alur Tidak terjadinya
pelayaran
perubahan
gelombang secara
signifikan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(5)
(6)
turbulensi kapal bisa
diminimalisir;
4) Melakukan aktivitas pengerukan
dan pembangunan dermaga
secara konsisten
5) Membuang air laut yang
terhisap ke atas kapal
menggunakan penyaring agar
TSS yang masuk ke laut dapat
diminimalisir;
6) Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
bekerja optimal.
7) Memasang silt screen di sekitar
areal pengerukan di laut;
8) Menggunakan kapal keruk yang
memiliki dampak relatif kecil
terhadap lingkungan yang sesuai
dengan alat pengerukan dan
kondisi contohnya TSHD;
Mengurangi peningkatan dampak
Di dalam lokasi
perubahan gelombang dengan
pengerukan serta
melakukan kegiatan untuk
di dumping area
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
1) Pembatasan kecepatan kapal
pengangkut alat dan material di
laut serta kecepatan scraper;
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(7)
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
4.
(2)
Terjadinya
abrasi
II - 15
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Pemeliharaan alur Tidak terjadi
pelayaran
abrasi yang
signifikan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
2) Mengoptimalkan penggunaan
kapal keruk yang memiliki
dampak relatif kecil terhadap
lingkungan;
3) Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
bekerja optimal;
4) Melakukan kegiatan pengerukan
secara bertahap, sehingga tidak
terjadi perbedaan elevasi yang
ekstrim antara elevasi sebelum
dilakukan pengerukan dan
setelah dilakukan pengerukan,
dimana saat ini kedalaman
perairan adalah 10-20 m di
bawah permukaan laut.
Untuk mengurangi peningkatan
dampak abrasi sebagai akibat dari
kegiatan pemeliharaan alur
pelayaran, Melakukan kegiatan
untuk memenuhi baku mutu
lingkungan sebagai berikut :
1) Melakukan penghijauan area
yang rawan terjadinya abrasi;
2) Ikut serta dalam menjaga
keberadaan terumbu karang
dengan instansi terkait maupun
dengan masyarakat setempat
seperti kegiatan transpalasi
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Di pesir pantai
desa pulo
panjang dan desa
argawana yang
berdekatan
dengan lokasi
pengerukan serta
di dumping area
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 16
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
5.
Peningkatan
sedimentasi
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(5)
(6)
terumbu karang sehingga area
sekitar pengerukan menjadi
lebih baik;
3) Membangun revetment jika
peningkatan laju abrasi tidak
bisa di atasi oleh penghijauan.
Pemeliharaan alur Tidak terjadi
Untuk mengurangi dampak
Di dalam lokasi
pelayaran
peningkatan
sedimentasi dengan melakukan
pengerukan serta
sedimentasi secara kegiatan untuk memenuhi baku
di dumping area
signifikan
mutu lingkungan sebagai berikut :
1) Memasang buoy/ tanda agar
dikenali oleh kapal lain;
2) Membuang air hasil kerukan, ke
dasar laut langsung tidak
dipermukaan;
3) Mengurangi kecepatan kapal
pada saat pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan agar
kekeruhan yang ditimbulkan
turbulensi kapal bisa
diminimalisir;
4) Melakukan aktivitas pengerukan
dan pembangunan dermaga
secara konsisten
5) Membuang air laut yang
terhisap ke atas kapal
menggunakan penyaring agar
TSS yang masuk ke laut dapat
diminimalisir;
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(7)
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
6.
7.
(3)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
6) Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
bekerja optimal.
7) Memasang silt screen di sekitar
areal pengerukan di laut;
8) Menggunakan kapal keruk yang
memiliki dampak relatif kecil
terhadap lingkungan yang sesuai
dengan alat pengerukan dan
kondisi contohnya TSHD;
Terganggun
Pengoperasian
Tidak
1) Mengatur kecepatan kapal
ya
Dermaga dan
terganggunya lalu
pengeruk ketika melakukan
kelancaran
Pemeliharaan alur lintas laut secara
kegiatan pengerukan
lalu lintas
pelayaran
sginifikan
2) Memberitahukan kegiatan
laut
pengerukan ke masyarakat
sekitar terlebih dahulu sebelum
dilakukan kegiatan
Tergangguny pemeliharaan alur Tidak
Melakukan kegiatan untuk
a biota air
pelayaran
terganggunya
memenuhi baku mutu lingkungan
akibat
biota air
sebagai berikut :
peningkatan
1) Memasang buoy/ tanda agar
TSS
dikenali oleh kapal lain;
2) Membuang air hasil kerukan, ke
dasar laut langsung tidak
dipermukaan;
3) Mengurangi kecepatan kapal
pada saat pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan agar
kekeruhan yang ditimbulkan
II - 17
(2)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
Di dalam lokasi Sebelum dan
pengerukan serta pada saat
di dumping area kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
Di dalam lokasi Sebelum dan
pengerukan serta pada saat
di dumping area kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 18
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
4)
5)
6)
7)
8)
8.
Mata
Pencaharian
Pengadaan
Tenaga Kerja,
Proses
Regasifikasi,
Pengoperasian
Dermaga,
Pemeliharaan
Alur Pelayaran
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
A.
1)
2)
(5)
turbulensi kapal bisa
diminimalisir;
Melakukan aktivitas pengerukan
dan pembangunan dermaga
secara stabil
Membuang air laut yang terhisap
ke atas kapal menggunakan
penyaring agar TSS yang masuk
ke laut dapat diminimalisir;
Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
bekerja optimal.
Memasang silt screen di sekitar
areal pengerukan di laut;
Menggunakan kapal keruk yang
memiliki dampak relatif kecil
terhadap lingkungan yang sesuai
dengan alat pengerukan dan
kondisi, contohnya kapal keruk
TSHD;
Pengadaan tenaga kerja proyek
Prioritas penduduk lokal dalam
pengadaan tenaga kerja
konstruksi berdasarkan
kualifikasi dan kebutuhan proyek
Bekerja sama dengan dinas
tenaga kerja serta aparat
desa/kecamatan setempat dalam
proses perekrutan tenaga kerja
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana dan
Desa
Pulopanjang
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
II - 19
(2)
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
3) Transparansi kualifikasi dan
kebutuhan tenaga kerja,
transparansi proses perekrutan
sehingga meminimalisir
kecemburuan/kecurigaan warga
yang tidak diterima bekerja di
proyek
4) Memberikan kesempatan bagi
wiraswasta lokal (pemilik
kantin/warung setempat) dalam
pengadaan kebutuhan konsumsi
pekerja konstruksi (sesuai
kebutuhan dan standard
perusahaan)
B. Aktivitas laut (nelayan dan
petani keramba –rumput laut dan
ikan-)
1) Sosialisasi mengenai kegiatan
operasi khususnya operasional
dermaga dan pemeliharaan alur
kapal kepada masyarakat
khususnya nelayan dan nelayan
budidaya di dua desa (jadwal,
bentuk aktivitas, lokasi jalur
operasi dermaga dan
pemeliharaan alur kapal, lamanya
akvitias berlangsung)
2) Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
(8)
Pengawas
(9)
DKP Prov.
Banten
Pelaporan
(10)
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 20
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
9.
(2)
Timbulnya
sikap dan
persepsi
negatif
masyarakat
(3)
Pengadaan
Tenaga Kerja,
Proses
Regasifikasi,
Pengoperasian
Dermaga,
Pemeliharaan
Fasilitas
Terminal LNG
dan Dermaga,
Pemeliharaan
Alur Pelayaran
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
pendekatan yang pro aktif kepada
nelayan/petani keramba di dua
desa
3) Program CSR yang sesuai
kebutuhan warga dan
kemampuan perusahaan misalnya
dalam bidang
kesehatan,pendidikan, dan
bantuan sarana prasarana umum
lainnya.
1) Memberikan informasi dan
penjelasan mengenai kegiatan
operasi khususnya proses
regasifikasi, operasional
dermaga dan pemeliharaan alur
kapal kepada masyarakat
khususnya nelayan dan petani
budidaya di dua desa (jadwal,
bentuk aktivitas, lokasi jalur
operasi dermaga dan
pemeliharaan alur kapal,
lamanya akvitias berlangsung);
2) Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang pro aktif
kepada nelayan/petani keramba
di dua desa;
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana dan
Desa
Pulopanjang
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
DKP Prov.
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
10. Terjadinya
konflik sosial
II - 21
(3)
Pengadaan
Tenaga Kerja,
Proses
Regasifikasi,
Pengoperasian
Dermaga,
Pemeliharaan
Fasilitas
Terminal LNG
dan Dermaga,
Pemeliharaan
Alur Pelayaran
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
3) Program CSR yang sesuai
kebutuhan warga dan
kemampuan perusahaan
misalnya dalam bidang
kesehatan,pendidikan, dan
bantuan sarana prasarana umum
lainnya.
A. Pengadaan tenaga kerja proyek
1) Prioritas penduduk lokal dalam
pengadaan tenaga kerja
konstruksi berdasarkan
kualifikasi dan kebutuhan proyek
2) Bekerja sama dengan dinas
tenaga kerja serta aparat
desa/kecamatan setempat dalam
proses perekrutan tenaga kerja
3) Transparansi kualifikasi dan
kebutuhan tenaga kerja,
transparansi proses perekrutan
sehingga meminimalisir
kecemburuan/kecurigaan warga
yang tidak diterima bekerja di
proyek
4) Memberikan kesempatan bagi
wiraswasta lokal (pemilik
kantin/warung setempat) dalam
pengadaan kebutuhan konsumsi
pekerja konstruksi (sesuai
kebutuhan dan standard
perusahaan)
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana dan
Desa
Pulopanjang
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
DKP Prov.
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 22
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
III. Tahap Pasca Operasi
1 Penurunan
Mobilisasi dan
Kualitas
Demobilisasi
Udara
Alat dan
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Baku mutu
kualitas udara
ambien tidak
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
B. Aktivitas laut (nelayan dan nelayan
keramba –rumput laut dan ikan-)
1) Sosialisasi mengenai kegiatan
operasi khususnya operasional
dermaga dan pemeliharaan alur
kapal kepada masyarakat
khususnya nelayan dan petani
budidaya di dua desa (jadwal,
bentuk aktivitas, lokasi jalur
operasi dermaga dan
pemeliharaan alur kapal, lamanya
akvitias berlangsung)
2) Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang pro aktif kepada
nelayan/petani keramba di dua
desa
3) Program CSR yang sesuai
kebutuhan warga dan
kemampuan perusahaan misalnya
dalam bidang
kesehatan,pendidikan, dan
bantuan sarana prasarana umum
lainnya.
Melakukan kegiatan untuk
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
Jalan masuk
Dilakukan
PT.
kelokasi kegiatan selama
Nusantara
terutama yang
kegiatan pasca Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
2.
(2)
Peningkatan
kebisigan
II - 23
(3)
material,
Pembongkaran
Fasilitas Utama
dan Sarana
Penunjang
Mobilisasi dan
Demobilisasi
Alat dan material
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
melebihi baku
mutu
berdasarkan PP
No. 41 Tahun
1999, yaitu debu
(TSP) 230 µg/m3
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
1) Memperlambat laju kendaraan,
terutama di daerah perumahan
sehingga paparan debu di
lingkungan perumahan terbatas;
2) Memberikan terpal atau penutup
plastik di truk saat mengangkut
bahan atau tanah agregat,
sehingga tidak tersebar di jalan,
terutama di sekitar pemukiman;
3) Untuk memastikan tidak ada
kendaraan pembongkaran
membawa tanah atau bahan dari
lokasi ke jalan di daerah
pemukiman.
4) Menyiram jalan disekitar akses
masuk lokasi kegiatan terutama
pada musim kemarau
Intensitas
1) Melakukan pengelolaan dengan
kebisingan yang
meredam kebisingan jika tingkat
dihasilkan tidak
kebisingan yang dihasilkan dari
signifikan
kendaraan menyebabkan tingkat
melebihi baku
kebisingan yang melebihi baku
mutu berdasarkan
mutu;
Kepmen
2) Memperlambat laju kendaraan
Lingkungan Hidup
pengangkut alat dan material
No. 48 Tahun
konstruksi, terutama di daerah
1996, yaitu untuk
pemukiman, melalui
lingkungan
pemasangan tanda dan
pemukiman
pembatasan kecepatan.
sebesar 55 dBA,
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
dekat dengan
permukiman
(7)
operasi
berlangsung
Jalan masuk
kelokasi kegiatan
terutama yang
dekat dengan
permukiman
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
konstruksi
dilakukan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
(8)
PT.
Nusantara
Gas Service
Pelaporan
(9)
(10)
Serang
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 24
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
3
(2)
Penurunan
kualitas air
akibat
peningkatan
TSS
(3)
Kegiatan
pembongkaran
dermaga
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
lingkungan jalan
& industri 70 dBA
serta lingkungan
perdagangan dan
jasa 70 dBA
Tidak terjadi
penambahan kadar
TSS yang
signifikan di
badan air
penerima yang
berasal dari lokasi
kegiatan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(5)
(6)
(7)
Untuk mengurangi dampak dari TSS Di dalam tapak
dengan cara Melakukan kegiatan
proyek,
untuk memenuhi baku mutu
lingkungan sebagai berikut :
1) Memasang buoy/ tanda agar
dikenali oleh kapal lain;
2) Membuang air hasil kerukan, ke
dasar laut langsung tidak
dipermukaan;
3) Mengurangi kecepatan kapal
pada saat pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan agar
kekeruhan yang ditimbulkan
turbulensi kapal bisa
diminimalisir;
4) Melakukan aktivitas pengerukan
dan pembangunan dermaga
secara stabil
5) Membuang air laut yang terhisap
ke atas kapal menggunakan
penyaring agar TSS yang masuk
ke laut dapat diminimalisir;
6) Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
Sebelum dan
pada saat
kegiatan pasca
operasi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
4.
(2)
Peningkatan
sedimentasi
II - 25
(3)
Pembongkaran
dermaga
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Tidak terjadi
penambahan
sedimen yang
signifikan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
bekerja optimal.
7) Memasang silt screen di sekitar
areal pengerukan di laut;
8) Menggunakan kapal keruk yang
memiliki dampak relatif kecil
terhadap lingkungan yang sesuai
dengan alat pengerukan dan
kondisi, contohnya kapal keruk
TSHD;
Untuk mengurangi peningkatan
sedimentasi dengan cara Melakukan
kegiatan untuk memenuhi baku
mutu lingkungan sebagai berikut :
1) Memasang buoy/ tanda agar
dikenali oleh kapal lain;
2) Membuangair hasil kerukan, ke
dasar laut langsung tidak
dipermukaan;
3) Mengurangi kecepatan kapal
pada saat pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan agar
kekeruhan yang ditimbulkan
turbulensi kapal bisa
diminimalisir;
4) Melakukan aktivitas pengerukan
dan pembangunan dermaga
secara stabil
5) Membuang air laut yang
terhisap ke atas kapal
menggunakan penyaring agar
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Di dalam lokasi
pembongkaran
dermaga
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 26
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
6)
7)
8)
5.
Terganggun
ya
kelancaran
lalu lintas
Laut
Pembongkaran
dermaga
Tidak
1)
terganggunya lalu
lintas laut yang
signifikan
2)
6.
Terganggun
ya
kelancaran
lalu lintas
Darat
Kegiatan
mobilisasi dan
demobilisasi alat
berat dan material
Tidak terjadi
kemacetan
siginfikan pada
persimpangan
jalan masuk –
keluar lokasi
proyek
1)
2)
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(5)
TSS yang masuk ke laut dapat
diminimalisir;
Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
bekerja optimal.
Memasang silt screen di sekitar
areal pengerukan di laut;
Memasang kapal keruk yang
memiliki dampak relatif kecil
terhadap lingkungan yang sesuai
dengan alat pengerukan dan
kondisi, contohnya kapal keruk
TSHD;
Mengatur kedatangan dan
kecepatan kapal pengangkut
material hasil bongkaran
Memberikan informasi kegiatan
kepada masyarakat disekitar
kegiatan tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
Memastikan semua kendaraan
yang mengangkut material
bongkaran, menerapkan standar
keamanan transportasi barang,
sehingga material yang diangkut
tidak membahayakan lalu lintas
operasional di jalan;
Menjaga kelancaran di jalan
dengan mengambil langkah-
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
Di dalam lokasi
pembongkaran
dermaga
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
Di persimpangan
jalan masuk –
keluar lokasi
kegiatan
Selama
kegiatan
mobilisasi alat
berat dan
material
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
Dinas
Perhubungan
Provinsi Banten,
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
7. Terganggu
nya biota air
akibat
peningkatan
TSS
II - 27
(3)
Kegiatan
pembongkaran
dermaga
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
langkah seperti menempatkan
petugas pengatur lalu lintas
untuk mengatur kendaraan
masuk dan keluar dari lokasi
kegiatan
Tidak adanya
Melakukan semua kegiatan untuk
gangguan
memenuhi baku mutu lingkungan
terhadap biota air sebagai berikut :
yang signifikan
1) Memasang buoy/ tanda agar
dikenali oleh kapal lain;
2) Membuang air hasil kerukan, ke
dasar laut langsung tidak
dipermukaan;
3) Mengurangi kecepatan kapal
pada saat pengerukan dan
pembuangan hasil kerukan agar
kekeruhan yang ditimbulkan
turbulensi kapal bisa
diminimalisir;
4) Melakukan aktivitas pengerukan
dan pembangunan dermaga
secara stabil
5) Membuang air laut yang
terhisap ke atas kapal
menggunakan penyaring agar
TSS yang masuk ke laut dapat
diminimalisir;
6) Memeriksa peralatan
pengerukan dan pembangunan
dermaga secara berkala agar
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Perairan pantai
Banten yang
dekat dengan
lokasi jetty
pada saat
kegiatan
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 28
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
7)
8)
8.
Mata
Pencaharian
Kegiatan
pembongkaran
Dermaga
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
1)
2)
9.
Timbulnya
sikap dan
persepsi
negatif
Kegiatan Pelepasan Tidak ada
Tenaga Kerja,
protes/pengaduan
Mobilisasi dan
yang signifikan
demobilisasi alat dari masyarakat
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
(5)
bekerja optimal.
Memasang silt screen di sekitar
areal pengerukan di laut;
Menggunakan kapal keruk yang
memiliki dampak relatif kecil
terhadap lingkungan yang sesuai
dengan alat pengerukan dan
kondisi, contohnya kapal keruk
TSHD;
Memberikan informasi dan
penjelasan mengenai kegiatan
pembongkaran dermaga kepada
masyarakat khususnya nelayan
dan nelayan budidaya keramba di
dua desa (jadwal, bentuk
aktivitas pembongkaran, lokasi
pembongkaran dermaga, lamanya
akvitias berlangsung)
Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang pro aktif kepada
nelayan/petani keramba di dua
desa
1) Memberikan informasi dan
penjelasan mengenai kegiatan
pembongkaran dermaga kepada
masyarakat khususnya nelayan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana dan
Desa Pulo
pnajnga
Selama
kegiatan pasca
operasi
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
DKP Prov.
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Selama
kegiatan pasca
operasi
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(3)
(4)
berat dan material, setempat tentang
pembongkaran
kegiatan
fasilitas utama dan konstruksi yang
sarana penunjang, dilakukan
pembongkaran
Dermaga
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
masyarakat
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
(6)
dan petani budidaya di dua desa Argawana dan
(jadwal, bentuk aktivitas
Desa Pulo
pembongkaran, lokasi
pnajnga
pembongkaran dermaga, lamanya
akvitias berlangsung)
2) Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang pro aktif kepada
nelayan/petani keramba di dua
desa
3) Meminimalisir peningkatan debu
dan kebisingan pada saat
kegiatan mobilisasi dan
demobilisasi alat berat dan
material sehingga tidak
menimbulkan kekhawatiran
warga sekitar proyek khususnya
mengenai kebisingan dan debu
akibat mobilisasi dan
demobilisasi alat berat. (dengan
melaksanakan pengelolaan
lingkungan yang berkaitan
dengan lalu lintas darat seprti
yang disebutkan di atas)
4) Pemberian pesangon yang layak
bagi pekerja yang telah selesai
masa kerjanya
II - 29
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
DKP Prov.
Banten
(10)
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 30
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
10. Terjadinya
konflik sosial
(3)
Kegiatan
Pelepasan
Tenaga Kerja,
Mobilisasi dan
demobilisasi
alat berat dan
material,
pembongkaran
fasilitas utama
dan sarana
penunjang,
pembongkaran
Dermaga
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
1) Memberikan informasi dan
penjelasan mengenai kegiatan
pembongkaran dermaga kepada
masyarakat khususnya nelayan
dan petani budidaya di dua desa
(jadwal, bentuk aktivitas
pembongkaran, lokasi
pembongkaran dermaga, lamanya
akvitias berlangsung)
2) Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang pro aktif kepada
nelayan/petani keramba di dua
desa
3) Meminimalisir peningkatan debu
dan kebisingan pada saat
kegiatan mobilisasi dan
demobilisasi alat berat dan
material sehingga tidak
menimbulkan kekhawatiran
warga sekitar proyek khususnya
mengenai kebisingan dan debu
akibat mobilisasi dan
demobilisasi alat berat. (dengan
melaksanakan pengelolaan
lingkungan yang berkaitan
dengan lalu lintas darat seprti
yang disebutkan di atas)
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana dan
Desa Pulo
pnajnga
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(7)
Selama
kegiatan pasca
operasi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
(8)
PT.
Nusantara
Gas Service
Pengawas
(9)
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
DKP Prov.
Banten
Pelaporan
(10)
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
(1)
(2)
(3)
11
Gangguan
kesehatan
lingkungan
yang berasal
dari
penurunan
kualitas
udara
Mobilisasi dan
demobilisasi alat
berat dan
material
Tidak ada
keluhan yang
berarti dari
masyarakat
mengenai
paparan debu
dari lokasi
kegiatan
12
Peningkatan
morbiditas
sebagai
Mobilisasi dan
demobilisasi alat
berat dan
Tidak ada
peningkatan
yang signifikan
II - 31
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
4) Pemberian pesangon yang layak
bagi pekerja yang telah selesai
masa kerjanya
Melakukan kegiatan untuk
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
1) Memperlambat laju kendaraan,
terutama di daerah perumahan
sehingga paparan debu di
lingkungan perumahan terbatas;
2) Memberikan terpal atau penutup
plastik di truk saat mengangkut
bahan atau tanah agregat,
sehingga tidak tersebar di jalan,
terutama di sekitar pemukiman;
3) Untuk memastikan tidak ada
kendaraan pasca operasi
membawa tanah atau bahan dari
lokasi ke jalan di daerah
pemukiman.
4) Menyiram jalan disekitar akses
lokasi kegiatan terutama pada
musim kemarau
5) Berkolaborasi dengan Dinas
Kesehatan, Membuat program
hidup sehat bagi lingkungan
sekitar
Melakukan kegiatan untuk
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
lokasi proyek
Selama
serta daerah yang kegiatan pasca
berbatasan
operasi
langsung dengan
lokasi kegiatan
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
lokasi proyek
Selama
serta daerah yang kegiatan pasca
berbatasan
operasi
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 32
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
dampak
turunan dari
mengganggu
kesehatan
lingkungan
(3)
material
B. Dampak Lainnya Yang Dikelola
I Tahap Konstruksi
1. Penurunan
Kegiatan
kualitas air
Persiapan Lahan
akibat
dan pembangunan
peningkatan
fasilitas utama dan
TSS
sarana penunjang
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
dari morbiditas
yang disebabkan
oleh Mobilisasi
dan demobilisasi
alat berat dan
material
(gangguan
pernapasan,
ISPA, gangguan
pendengaran,
diare, demam
berdarah,
chikungunya,
dll)
Tidak terjadi
peningkatan kadar
TSS di badan air
penerima yang
berasal dari lokasi
kegiatan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(5)
1) Memperlambat laju kendaraan,
terutama di daerah perumahan
sehingga paparan debu di
lingkungan perumahan terbatas;
2) Memberikan terpal atau penutup
plastik di truk saat mengangkut
bahan atau tanah agregat,
sehingga tidak tersebar di jalan,
terutama di sekitar pemukiman;
3) Untuk memastikan tidak ada
kendaraan pasca operasi
membawa tanah atau bahan dari
lokasi ke jalan di daerah
pemukiman.
4) Berkolaborasi dengan Dinas
Kesehatan, Membuat program
hidup sehat bagi lingkungan
sekitar
(6)
langsung dengan
lokasi kegiatan
(7)
1) Melokalisir air larian dengan
pembuatan saluran darinase di
sekeliling area pembangunan
dan dihubungkandengan bak bak
pengendapan yang memakai
saringan;
2) Membuang lumpur yang
terendap secara berkala untuk
Memelihara saluran drainase dan
kolam pengendap secara berkala
Di dalam tapak
proyek, bak
pengendapan
dasn saluran
drainase
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
(8)
PT.
Nusantara
Gas Service
Pengawas
(9)
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Pelaporan
(10)
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
2
(2)
Perubahan
Arus
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
pengerukan dan
Tidak terjadinya
pembuangan hasil perubahan arus
kerukan dan
yang signifikan
pembangunan
dermaga
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
1)
2)
3)
4)
3
Perubahan
gelombang
II - 33
pengerukan dan
pembuangan hasil
kerukan dan
pembangunan
dermaga
Tidak terjadinya
perubahan
gelombang yang
signifikan
1)
2)
(5)
agar alirannya lancar.
Pembatasan kecepatan kapal
pengangkut alat dan material di
laut serta kecepatan kapal
pengeruk;
Mengoptimalkan penggunaan
kapal keruk yang memiliki
dampak relatif kecil terhadap
lingkungan;
Memeriksa peralatan pngerukan
dan pembangunan dermaga
secara berkala agar bekerja
optimal;
Melakukan kegiatan pengerukan
secara bertahap, sehingga tidak
terjadi perbedaan elevasi yang
ekstrim antara elevasi sebelum
dilakukan pengerukan dan
setelah dilakukan pengerukan,
dimana saat ini kedalaman
perairan adalah 10-20 m di
bawah permukaan laut.
Pembatasan kecepatan kapal
pengangkut alat dan material di
laut serta kecepatan kapal
pengeruk;
Mengoptimalkan penggunaan
kapal keruk yang memiliki
dampak relatif kecil terhadap
lingkungan;
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Di dalam lokasi
dermaga,
pengerukan serta
di dumping area
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Di dalam lokasi Sebelum dan
pengerukan serta pada saat
di dumping area kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 34
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
4
Terjadinya
abrasi
pengerukan dan
Tidak terjadi
pembuangan hasil abrasi yang
kerukan dan
signifikan
pembangunan
dermaga
5
Penurunan
pendapatan
Kegiatan
Pengadaan
Tenaga Kerja,
Pengerukan dan
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
3) Memeriksa peralatan pngerukan
dan pembangunan dermaga
secara berkala agar bekerja
optimal;
4) Melakukan kegiatan pengerukan
secara bertahap, sehingga tidak
terjadi perbedaan elevasi yang
ekstrim antara elevasi sebelum
dilakukan pengerukan dan
setelah dilakukan pengerukan,
dimana saat ini kedalaman
perairan adalah 10-20 m di
bawah permukaan laut.
1) Melakukan penghijauan area
yang rawan terjadinya abrasi
2) Ikut serta dalam menjaga
keberadaan terumbu karang
dengan instansi terkait maupun
dengan masyarakat setempat
seperti kegiatan transpalasi
terumbu karang sehingga area
sekitar Pulau panjang menjadi
lebih baik
3) Membangun revetment jika
peningkatan laju abrasi tidak bisa
di atasi oleh penghijauan
Menerapkan Program CSR
Perusahaan berdasarkan kemampuan
perusahaan dan kebutuhan
masyarakat, contohnya bantuan
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
Di dalam lokasi Sebelum dan
pengerukan serta pada saat
di dumping area kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
6
Gangguan
kesehatan
lingkungan
merupakan
dampak
turunan dari
penurunan
kualitas
udara,
peningkatan
kebisingan,
penurunan
kualitas air,
II - 35
(3)
Pembuangan
Hasil Kerukan,
dan
Pembangunan
Dermaga
Persiapan lahan,
Pembangunan
Fasilitas Utama
dan Sarana
Penunjang
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
pendidikan, kesehatan dan
peningkatan fasilitas publik seperti
saluran air dan lain – lain
1) Tidak ada
1) Membuat hasil pengelolaan
pengaduan
limbah dari pembukaan dan
yang
persiapan lahan yang memenuhi
signifikan dari
syarat
masyarakat
2) Untuk melakukan kegiatan
mengenai
pengelolaan kebersihan,
pajanan
mengacu pada Pengendalian
debu dan
Vektor, Direktorat Jendral
kebisingan
Pengendalian Penyakit dan
yang
Penyehatan Lingkungan Depkes
ditimbulkan
Jakarta 2010)
dari lokasi
kegiatan
2) Tidak ada
pengaduan
masyarakat
mengenai
kekeruhan
badan air yang
ditimbulkan
dari lokasi
kegiatan
3) Tidak terjadi
genangan
air/banjir
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
Argawana dan
Desa Pulo
pnajang
Area kegiatan
pembangunan
LNG Receiving
Terminal, daerah
yang berbatasan
langsung dengan
lokasi kegiatan
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(7)
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
(8)
PT.
Nusantara
Gas Service
Pengawas
(9)
Prov. Banten,
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
Pelaporan
(10)
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 36
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
7
Peningkatan
morbiditas
sebagai
dampak
turunan dari
gangguan
kesehatan
lingkungan
Persiapan lahan,
Pembangunan
Fasilitas Utama
dan Sarana
Penujang Darat
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
4) Tidak ada
peningkatan
vektor
penyakit
(lalat,
nyamuk,
tikus dsb)
Tidak ada
peningkatan
angka kesakitan
yang
disebabkan oleh
kegiatan
persiapan lahan
dan
pembangunan
fasilitas utama
dan sarana
penunjang darat
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(5)
(6)
(7)
Melakukan kegiatan untuk
memenuhi baku mutu lingkungan
sebagai berikut :
1) Memperlambat laju kendaraan,
terutama di daerah perumahan
sehingga paparan debu di
lingkungan perumahan terbatas;
2) Memberikan terpal atau penutup
plastik di truk saat mengangkut
bahan atau tanah agregat,
sehingga tidak tersebar di jalan,
terutama di sekitar pemukiman;
3) Untuk memastikan tidak ada
kendaraan konstruksi membawa
tanah atau bahan dari lokasi ke
jalan di daerah pemukiman.
4) Berkolaborasi dengan Dinas
Kesehatan, Membuat program
hidup sehat bagi lingkungan
sekitar
Area kegiatan
pembangunan
LNG Receiving
Terminal,
permukiman di
Desa Argawana,
Kecamatan
Puloampel
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
(1)
(2)
(3)
II Tahap Operasi
1 Peningkatan
Proses regasifikasi Intensitas
kebisingan
kebisingan yang
ditimbulkan tidak
melebihi baku
mutu berdasarkan
Kepmen
Lingkungan Hidup
No. 48 Tahun
1996, yaitu untuk
lingkungan
pemukiman
sebesar 55 dBA,
lingkungan jalan
& industri 70 dBA
serta lingkungan
perdagangan dan
jasa 70 dBA
2 Penurunan
Proses regasifikasi Tidak terjadinya
kualitas air
penurunan suhu
akibat
yang signifikan
menurunya
suhu
3
Perubahan
Arus
II - 37
Pemeliharaan alur Tidak terjadinya
pelayaran
perubahan arus
yang signifikan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(5)
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
Melakukan langkah-langkah
penurunan kebisingan, seperti
pemasangan kompresor BOG dalam
bangunan
Di area LNG
Receiving
terminal
Bojonegara
Selama
PT.
kegiatan
Nusantara
kegiatan
Gas Service
pengoperasian
LNG Receiving
terminal
Bojonegara
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Berkaitan dengan design ORV,
menetapkan perubahan suhu yang
sebaiknya tidak terjadi pada level
yang signifikan pada titik
pembuangan dan titik intake yang
akan disurvey sesuai dengan
literature yang ada serta melakukan
simulasi dinamis
1) Pembatasan kecepatan kapal
pengangkut alat dan material di
laut serta kecepatan kapal
pengeruk;
Di area lokasi
Area terminal
LNG Receiving
Terminal
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Di dalam lokasi Sebelum dan
pengerukan serta pada saat
di dumping area kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 38
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
4
Terganggunya Proses
biota air
Regasifikasi
menurunya
suhu air
Tidak
terganggunya
biota air secara
signifikan
5
Penurunan
Pendapatan
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
Proses
Regasifikasi,
Pengoperasian
Dermaga,
Pemeliharaan
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
2) Mengoptimalkan penggunaan
kapal keruk yang memiliki
dampak relatif kecil terhadap
lingkungan;
3) Memeriksa peralatan pngerukan
dan pembangunan dermaga
secara berkala agar bekerja
optimal;
4) Melakukan kegiatan pengerukan
secara bertahap, sehingga tidak
terjadi perbedaan elevasi yang
ekstrim antara elevasi sebelum
dilakukan pengerukan dan
setelah dilakukan pengerukan,
dimana saat ini kedalaman
perairan adalah 10-20 m di
bawah permukaan laut.
Berkaitan dengan design ORV,
menetapkan perubahan suhu yang
sebaiknya tidak terjadi pada level
yang signifikan pada titik
pembuangan dan titik intake yang
akan disurvey sesuai dengan
literature yang ada serta melakukan
simulasi dinamis
1) Sosialisasi mengenai kegiatan
operasi khususnya proses
regasifikasi, operasional dermaga
dan pemeliharaan alur kapal
kepada masyarakat khususnya
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
(8)
Pengawas
Pelaporan
(9)
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
(10)
Di dalam lokasi
dermaga dan
pengerukan serta
di dumping area
Sebelum dan
pada saat
kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
Alur Pelayaran
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
2)
3)
6
Timbulan
limbah/sampa
h domestik
yang
dihasilkan
Kegiatan
pengoperasian
LNG Receiving
terminal
Bojonegara
7
Timbulan
limbah B3
yang
dihasilkan
Kegiatan
pengoperasian
LNG Receiving
terminal
II - 39
Tidak terjadi
1)
penumpukan
sampah di area
LNG Receiving
terminal
2)
Bojonegara
Tidak terjadi
1)
penumpukan
limbah B3 di area
LNG Receiving
(5)
nelayan dan nelayan budidaya di
dua desa (jadwal, bentuk
aktivitas, lokasi jalur operasi
dermaga dan pemeliharaan alur
kapal, lamanya akvitias
berlangsung)
Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang pro aktif kepada
nelayan/petani keramba di dua
desa
Program CSR yang sesuai
kebutuhan warga dan
kemampuan perusahaan misalnya
dalam bidang
kesehatan,pendidikan, dan
bantuan sarana prasarana umum
lainnya.
Membuat dan melakukan
kegiatan pengelolaan sampah
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
memisahkan sampah seperti
kertas, plastik dan logam
Membuat dan melakukan
wastemanagement berbahaya,
mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 101 tahun
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
Area LNG
Receiving
terminal
Bojonegara
Area LNG
Receiving
terminal
Bojonegara
Selama
konstruksi /
operasi /
kegiatan pascaoperasi
berlangsung
Penyedian TPS
limbah B3
dilakukan
sebelum
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
DKP Prov.
Banten
(10)
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 40
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
(3)
berupa baterai Bojonegara
bekas, neon
bekas, dan
lain-lain
III Tahap Pasca Operasi
1 Penurunan
Proses
Pendapatan
Regasifikasi,
Pengoperasian
Dermaga,
Pemeliharaan
Alur Pelayaran
2
Gangguan
kesehatan
lingkungan
Pembongkaran
fasilitas utama
dan sarana
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
terminal
Bojonegara
Tidak ada
protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
1) Tidak ada
pengaduan
yang
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(7)
penyerahan
kepada pihak
ketiga 3 bulan
sekali selama
beroperasi.
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Pelaporan
(8)
(9)
(10)
(5)
2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
2) Limbah berbahaya yang
terkumpul diserahkan kepada
pihak ketiga yang memiliki izin
dari Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
(6)
1) Sosialisasi mengenai kegiatan
operasi khususnya proses
regasifikasi, operasional dermaga
dan pemeliharaan alur kapal
kepada masyarakat khususnya
nelayan dan nelayan budidaya di
dua desa (jadwal, bentuk
aktivitas, lokasi jalur operasi
dermaga dan pemeliharaan alur
kapal, lamanya akvitias
berlangsung)
2) Bekerja sama dengan tokoh
masyarakat/tokoh nelayan/aparat
desa/kecamatan setempat dalam
melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang pro aktif kepada
nelayan/petani keramba di dua
desa
1) Membuat hasil pengelolaan
sampah dari hasil pembongkaran
yang memenuhi syarat
Wilayah
Kecamatan pulo
Ampel
khususnya Desa
Argawana
Selama
kegiatan
konstruksi
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi Banten
DKP Prov.
Banten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
Area kegiatan
pembangunan
LNG Receiving
Selama
kegiatan
berlangsung
PT.
Nusantara
Gas Service
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
PT. NGS
PT. NGS
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
3
(2)
merupakan
dampak
turunan dari
penurunan
kualitas
udara,
peningkatan
kebisingan,
penurunan
kualitas air,
peningkatan
vektor
penyakit
(3)
penunjang
Peningkatan
morbiditas
Pembongkaran
fasilitas utama
II - 41
Indikator
Keberhasilan
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Pengelolaan
Hidup
Lingkungan
Hidup
(4)
(5)
signifikan dari 2) Untuk melakukan kegiatan
masyarakat
pengelolaan kebersihan,
mengenai
mengacu pada Pengendalian
pajanan
Vektor, Direktorat Jendral
debu dan
Pengendalian Penyakit dan
kebisingan
Penyehatan Lingkungan Depkes
yang
Jakarta 2010)
ditimbulkan
dari lokasi
kegiatan
2) Tidak ada
pengaduan
masyarakat
yang
signifikan
mengenai
kekeruhan
badan air yang
ditimbulkan
dari lokasi
kegiatan
3) Tidak ada
peningkatan
vektor
penyakit
(lalat,
nyamuk,
tikus dsb)
Tidak ada
1) Membuat hasil pengelolaan
peningkatan
sampah dari hasil pembongkaran
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
Terminal, badan
air sekitar area
kegiatan, serta
permukiman di
Desa Argawana,
Kecamatan
Puloampel
(7)
Area kegiatan
pembangunan
Selama
kegiatan
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
(8)
PT.
Nusantara
Pengawas
(9)
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
Pelaporan
(10)
Serang
BLHD Provinsi
Banten, BLH
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
II - 42
Dampak
No. Lingkungan Sumber Dampak
yang Dikelola
(1)
(2)
sebagai
dampak
turunan dari
gangguan
kesehatan
lingkungan
(3)
dan sarana
penunjang
Indikator
Keberhasilan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(4)
angka kesakitan
yang signifikan
yang disebabkan
oleh kegiatan
pembongkaran
pembangunan
fasilitas utama
dan sarana
penunjang darat
(gangguan
pernafasan,
ISPA)
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pengelolaan Lingkungan
Hidup
(5)
yang memenuhi syarat
2) Untuk melakukan kegiatan
pengelolaan kebersihan,
mengacu pada Pengendalian
Vektor, Direktorat Jendral
Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Depkes
Jakarta 2010)
Lokasi
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
Periode
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
(6)
(7)
LNG Receiving berlangsung
Terminal,
permukiman di
Desa Argawana,
Kecamatan
Puloampel
Institusi Pengelolaan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
(8)
Gas Service
(9)
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
Pelaporan
(10)
Kabupaten
Serang
PT. NGS
BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup yang akan diimplementasikan PT. Nusantara Gas
Service
yaitu komponen/ parameter lingkungan yang didasarkan hasil kajian dalam
Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) yang diperkirakan akan terkena dampak
penting rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara yang terletak di Desa
Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Untuk
memudahkan pencapaian tujuan dalam pemantauan lingkungan hidup berbagai dampak
penting yang diprakirakan akan terjadi maka kajian rencana pemantauan lingkungan hidup
ini meliputi:
a) Dampak Lingkungan yang Dipantau
1) Jenis Dampak yang Terjadi
2) Indikator/parameter yang Dipantau
3) Sumber Dampak
b) Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
1) Metode Pengumpulan dan Analisis Data
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
3) Waktu dan Frekuensi Pemantauan
c) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup,
2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup,
3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 1
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 2
Tabel 3.1. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
(1)
A.
I.
1
2
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
(2)
(3)
Dampak Penting yang Dipantau
Tahap Konstruksi
Penurunan Kualitas Baku mutu
Mobilisasi alat
Udara (debu lokal) kualitas udara
berat dan material
ambien tidak
konstruksi
signifikan
melebihi baku
mutu berdasarkan
PP No. 41 Tahun
1999, yaitu debu
(TSP) 230 µg/m3.
Peningkatan
kebisingan yang
ditimbulkan dari
kendaraan dan alatalat yang
digunakan pada
kegiatan yang
diprkirakan
melebihi baku mutu
Intensitas
Mobilisasi Alat
kebisingan yang
berat dan Material
dihasilkan tidak
konstruksi
signifikan
melebihi baku
mutu berdasarkan
Kepmen
Lingkungan
Hidup No. 48
Tahun 1996, yaitu
untuk lingkungan
pemukiman
sebesar 55 dBA,
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Pengumpulan data:
dilakukan dengan cara
sampling udara dan debu
(hi-vol sampler) dan
kemudian dianalisis di
laboratorium rujukan yang
terkreditasi KAN.
Analisa data:
Hasil analisis laboratorium
kemudian dibandingkan
dengan baku mutu
berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia No. 41 Tahun
1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
Pengumpulan data:
Dilakukan dengan
pengukuran langsung
tingkat kebisingan di
lapangan dengan alat sound
level meter
Analisa data:
Data di bandingkan dengan
baku mutu berdasarkan
Kemen LH No. 48 Th
1996, yaitu tingkat
kebisingan di lingkungan
pemukiman, sebesar 55
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
Jalan masuk
kelokasi kegiatan
terutama yang
dekat dengan
permukiman
Satu kali pada awal PT. Nusantara
kegiatan mobilisasi Gas Service
alat berat dan
material konstruksi
dan satu kali pada
pertengahan
kegiatan kegiatan
mobilisasi alat
berat dan material
konstruksi
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
Jalan masuk
kelokasi kegiatan
terutama yang
dekat dengan
permukiman
Satu kali pada awal PT. Nusantara
kegiatan mobilisasi Gas Service
alat berat dan
material konstruksi
dan satu kali pada
pertengahan
kegiatan kegiatan
mobilisasi alat
berat dan material
konstruksi
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
Indikator /
Parameter
(3)
lingkungan jalan
& industri 70
dBA serta
lingkungan
perdagangan dan
jasa 70 dBA
Tidak terjadi
larian air dari
lokasi kegiatan
pada saat hujan
3
Terjadinya
peningkatan air
larian (run off)
4
Penurunan kualitas Tidak terjadi
air akibat
peningkatan yang
peningkatan TSS, signifikan pada
kadar TSS
III - 3
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
dBA , lingkungan jalan &
industri 70 dBA serta
lingkungan perdagangan
dan jasa 70 dBA
Kegiatan
pematangan lahan,
Pembangunan
Fasilitas utama dan
sarana penunjang
Kegiatan
pengerukan dan
pembuangan hasil
kerukan dan
pembangunan
Dermaga
Pengumpulan data:
Pengamatan langsung
pada volume air larian
permukaan serta kejadian
banjir pada saat hujan,
Analisa data:
hasilnya dibandingkan
dengan informasi rona
lingkungan awal
Pengumpulan data:
Pemantauan dilakukan
dengan cara pengambilan
contoh air laut di titik yang
representatif berdasarkan
kekeruhan yang terjadi.
Beberapa parameter kualitas
air yang cepat berubah
diukur langsung di lapangan
(in situ). Pengambilan
contoh air dilakukan pada
titik represetntatif di luar
silt screen.
Analisa data:
Jumlah sampel untuk
analisis kandungan
suspended solid pada setiap
titik sampling
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
Area kegiatan
pembangunan dan
lingkungan
terdekat ke lokasi
LNG Receiving
Terminal
Kontinyu harian
PT. Nusantara
pada saat musim
Gas Service
hujan selama
kegiatan konstruksi
dilakukan
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
Perairan teluk
Banten dilokasi
pengerukan dan
lokasi dumping
area
Satu kali pada awal PT. Nusantara
kegiatan
Gas Service
pengerukan dan
pembuangan hasil
kerukan (dumping)
dan satu kali di
pertengahan
kegiatan
pengerukan dan
pembuangan hasil
kerukan (dumping)
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 4
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
(1)
5
Jenis Dampak
yang Timbul
(2)
Peningkatan
sedimentasi
6
Terganggunya
kelancaran lalu
lintas Laut
7
Terganggunya
kelancaran lalu
lintas akibat
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Indikator /
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Parameter
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
Tidak terjadi
Kegiatan
Pengumpulan data:
Lokasi Jetty, dan Satu kali pada awal
peningkatan
pengerukan dan
Pengamatan secara visual lokasi kegiatan
kegiatan
sedimentasi yang pembuangan hasil
terhadap kondisi
pengerukan serta pengerukan dan
signifikan
kerukan serta
sedimentasi di pesisir
lokasi
pembuangan hasil
pembangunan
perairan Teluk Banten
pembuangan hasil kerukan (dumping)
dermaga
terutama pesisir Desa
kerukan
dan satu kali di
Arga Wana dan Desa Pulo
pertengahan
panjang yang dekat
kegiatan
dengan lokasi kegiatan.
pengerukan dan
pembuangan hasil
Analisa data:
Data yang didapat
kerukan (dumping)
kemudian dianalisis dan
dibandingkan dengan
kondisi sebelum ada
kegiatan.
Tidak
Kegiatan
Pengumpulan data:
Lokasi
Satu kali sebelum
terganggunya lalu pengerukan dan
Pengamatan secara visual
pemantauan
kegiatan dimulai
lintas laut secara pembuangan hasil
terhadap kondisi
adalah di
dan satu kali pada
signifikan
kerukan serta
pergerakan lalulintas laut
perairan teluk
pertengahan
pembangunan
di perairan teluk banten
Banten
Kegiatan
dermaga
Kabupaten Serang.
Kabupaten
pengerukan dan
Serang yang
pembuangan hasil
Analisa data:
Data yang didapat
terdekat dengan kerukan serta
kemudian dianalisis dan
lokasi kegiatan
pembangunan
dibandingkan dengan
pengerukan dan dermaga
kondisi sebelum ada
pembuangan
kegiatan
hasil kerukan
serta
pembangunan
dermaga
Tidak terjadi
Kegiatan
Pengumpulan data:
dipersimpangan
Satu kali sebelum
kemacetan yang mobilisasi dan
Pemantauan kondisi lalu
jalan masuk dan kegiatan kegiatan
signifikan di
demobilisasi alat
lintas secara langsung pada ke luar lokasi
mobilisasi dan
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
PT. Nusantara
Gas Service
(9)
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
(10)
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
Dinas
BLHD
Perhubungan Provinsi
Provinsi
Banten,
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
(1)
(2)
bangkitan dan
tarikan dari
kendaraan
pengangkut alat
dan material
konstruksi
(3)
persimpangan
jalan masuk –
keluar lokasi
proyek
8
Terganggunya
Biota Air akibat
menurun nya
kualitas air
Tidak adanya
gangguan yang
signifikan
terhadap biota
air
III - 5
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Penerima
Sumber Dampak
Frekuensi
Pelaksana
Pengawas
Analisis Data
Pemantauan
Laporan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
berat dan material saat kegiatan mobilisasi alat kegiatan
demobilisasi alat
Banten,
BLH
konstruksi
berat dan material
berat dan material
BLHD
Kabupaten
konstruksi dimulai
Provinsi
Serang
Analisa data:
konstruksi dilakukan.
dan satu kali pada
Banten, BLH
Data dibandingkan dengan
selama kegiatan
Kabupaten
sebelum adanya kegiatan
mobilisasi dan
Serang
demobilisasi alat
berat dan material
konstruksi
Pengerukan dan
Pengumpulan data:
Pada perairan
Satu kali pada
PT. Nusantara
BLHD
BLHD
Pembuangan
Pemantauan biota air
teluk Banten di
awal kegiatan
Gas Service
Provinsi
Provinsi
Hasil Kerukan,
dilakukan dengan
lokasi pengerukan pengerukan dan
Banten, BLH Banten,
serta
pengambilan sampel
dan lokasi
pembuangan hasil
Kabupaten
BLH
Pembangunan
plankton dengan
dumping area
kerukan (dumping)
Serang
Kabupaten
Dermaga
menggunakan Plankton Net
dan satu kali
Serang
#25 sebanyak 30 liter dan
selama kegiatan
diawetkan dengan formalin
pengerukan dan
4%. Sementara sampling
pembuangan hasil
benthos dilakukan dengan
kerukan (dumping)
pengambilan lumpur
dengan menggunakan
Ekmann Grab ukuran 20 x
20. Sampling plankton dan
benthos selanjutnya
dianalisis di laboratorium.
Analisa data:
Data yang didapat
kemudian dianalisis melalui
perhitungan indeks
keanekaan, dimana untuk
organisme plankton dan
benthos dilakukan
berturut-turut dengan
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 6
Dampak Lingkungan yang Dipantau
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
No.
Jenis Dampak
Indikator /
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
yang Timbul
Parameter
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
menggunakan rumus Indeks
Diversitas Shannon-Wiener
(H’) dan Indeks Dominansi
Simpson (D)
9 Mata Pencaharian 1) Tidak ada
Kegiatan
Pengumpulan data:
Permukiman
Satu kali pada
protes/pengadu Pengadaan
masyarakat yang pertengahan
Observasi lapangan
an yang
Tenaga Kerja,
berbatasan
kegiatan
dengan wawancara
signifikan dari
Pengerukan dan
langsung dengan
terhadap penduduk
masyarakat
Pembuangan
lokasi kegiatan
setempat
setempat
Hasil Kerukan,
yaitu Desa
Pengumpulan data
tentang
dan Pembangunan
sekunder dari Kecamatan Argawana dan
kegiatan
Dermaga
Desa pulo
Pulo ampel dan Desa
konstruksi yang
Argawana dan Desa pulo panjang
dilakukan
kecamatan Pulo
panjang
2) Tenaga kerja
ampel
Analisa data:
konstruksi
Data dianalisis dan
sebagian
ditabulasikan
dipenuhi dari
masyarakat
setempat
10 Timbulnya sikap
Tidak ada
Kegiatan
Pengumpulan data:
Permukiman
Satu kali pada
dan persepsi negatif Protes/pengaduan Pengadaan
masyarakat yang pertengahan
Observasi lapangan
masyarakat
yang signifikan
Tenaga Kerja,
berbatasan
kegiatan konstruksi
dengan wawancara
dari masyarakat
Mobilisasi dan
langsung dengan
terhadap penduduk
setempat tentang demobilisasi alat
lokasi kegiatan
setempat
kegiatan
berat dan material
yaitu Desa
Pengumpulan data
konstruksi yang
konstruksi,
sekunder dari Kecamatan Argawana dan
dilakukan
persiapan lahan,
Desa pulo
Pulo ampel dan Desa
pembangunan
Argawana dan Desa pulo panjang
fasilitas utama
kecamatan Pulo
panjang
dan sarana
ampel
Analisa data:
penunjang,
Data dianalisis dan
Pengerukan dan
kemudian dituangkan
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
(1)
(2)
(3)
11
Terjadinya konflik
sosial
Tidak ada
terjadinya konflik
sosial di
masyarakat
setempat saat
kegiatan
konstruksi
dilakukan
12
Gangguan
kesehatan
lingkungan
merupakan
dampak turunan
dari penurunan
kualitas udara,
peningkatan
Tidak ada
pengaduan yang
signifikan dari
masyarakat
mengenai
pajanan
debu dan
kebisingan yang
III - 7
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
Pembuangan
dalam bentuk tabel
Hasil Kerukan,
Pembangunan
Dermaga,
Pelepasan Tenaga
Kerja
Kegiatan
Pengumpulan data:
Permukiman
Satu kali pada
Pengadaan
masyarakat yang pertengahan
Observasi lapangan
Tenaga Kerja,
berbatasan
kegiatan konstruksi
dengan wawancara
Mobilisasi dan
langsung dengan
terhadap penduduk
demobilisasi alat
lokasi kegiatan
setempat
berat dan material
yaitu Desa
Pengumpulan data
konstruksi,
sekunder dari Kecamatan Argawana dan
persiapan lahan,
Desa pulo
Pulo ampel dan Desa
pembangunan
Argawana dan Desa pulo panjang
fasilitas utama
kecamatan Pulo
panjang
dan sarana
ampel
Analisa data:
penunjang,
Data dianalisis, dan
Pengerukan dan
kemudian dituangkan
Pembuangan
dalam bentuk tabel
Hasil Kerukan,
Pembangunan
Dermaga,
Pelepasan Tenaga
Kerja
Mobilisasi alat
Permukiman
Satu kali pada
Pengumpulan Data:
berat dan material
masyarakat yang pertengahan
Observasi lapangan
konstruksi
berbatasan
kegiatan konstruksi
dengan wawancara
langsung dengan
terhadap penduduk
lokasi kegiatan
setempat
yaitu Desa
Pengumpulan data
sekunder dari Puskesmas Argawana
kecamatan Pulo
Kecamatan Pulo ampel
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang ,
Dinas Tenaga
Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 8
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
kebisingan dan
penurunan
kualitas air
permukaan
13
Peningkatan
morbiditas
sebagai
dampak
turunan dari
gangguan
kesehatan
lingkungan
II.
1
Tahap Operasi
Penurunan kualitas
udara
Indikator /
Parameter
(3)
ditimbulkan
pada saat
kegiatan
mobilisasi alat
berat dan
material
Tidak ada
peningkatan yang
signifikan pada
penyakit yang
disebabkan oleh
kegiatan
mobilisasi alat
berat dan
material
konstruksi)
Kualitas udara
ambien tidak
melebihi baku
mutu
berdasarkan PP
No. 41 Tahun
1999, dan
Kualitas udara
emisi tidak
melebihi baku
mutu Permen
LH No 13
Tahun 2009
(untuk flare:
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
Analisa data:
ampel
Data dianalisis, dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
Mobilisasi alat
berat dan material
konstruksi
Pengumpulan Data:
Observasi lapangan
dengan wawancara
terhadap penduduk
setempat
Pengumpulan data
sekunder dari Puskesmas
Kecamatan Pulo ampel
Analisa data:
Data dianalisis , dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Permukiman
masyarakat yang
berbatasan
langsung dengan
lokasi kegiatan
yaitu Desa
Argawana
kecamatan Pulo
ampel
Satu kali pada
PT. Nusantara
pertengahan
Gas Service
kegiatan konstruksi
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
Proses regasifikasi
dan pemeliharaan
fasilitas Terminal
LNG dan Dermaga
Pengumpulan data:
dilakukan dengan cara
sampling udara ambient
dan debu (hi-vol sampler)
serta udara emisi dan
kemudian dianalisis di
laboratorium rujukan yang
terkreditasi KAN.
Analisa data:
Hasil analisis laboratorium
kemudian dibandingkan
dengan baku mutu
berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik
Di area LNG
Receiving
Terminal dan di
lokasi flare
Dilakukan setiap 6 PT. Nusantara
bulan sekali
Gas Service
selama kegiatan
operasional LNG
Receiving Terminal
berlangsung
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
2
Penurunan kualitas
air akibat
peningkatan TSS
3
Perubahan
Gelombang
III - 9
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan
Waktu &
Indikator /
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Penerima
Sumber Dampak
Frekuensi
Pelaksana
Pengawas
Parameter
Analisis Data
Pemantauan
Laporan
Pemantauan
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
opasitas bila
Indonesia No. 41 Tahun
sedang menyala
1999 tentang Pengendalian
dan suhu ambien
Pencemaran Udara dan
bila tidak
Permen LH No. 13 Tahun
menyala)
2009
Tidak terjadi
Pemeliharaan alur Pengumpulan data:
Perairan yang
Pada tahun
PT. Nusantara
BLHD
BLHD
penambahan
pelayaran
Pemantauan dilakukan
dekat dengan
pemeliharaan alur Gas Service
Provinsi
Provinsi
signifikan pada
dengan cara pengambilan
lokasi kegiatan
kapal
Banten, BLH Banten,
kadar TSS yang
contoh air laut. Beberapa
diselenggarakan
Kabupaten
BLH
baku mutu
parameter kualitas air yang
sampai hasil survey
Serang
Kabupaten
cepat berubah diukur
menunjukkan
Serang
langsung di lapangan (in
(bahwa jika kasus
situ). Pengambilan contoh
terburuk, setiap
air dilakukan pada titik
nilai indikator
representative di luar slit
monitoring
screen. (ketika
memenuhi
menggunakan silt screen)
persyaratan)
Analisa data:
Dilakukan setiap 6
Sejumlah sampel untuk
bulan sekali
alanisis yang mengandung
selama kegiatan
suspended solid pada
operasional LNG
masing-masing titik
Receiving Terminal
sampling.
berlangsung
Tidak terjadi
perubahan
gelombang yang
signifikan
Pemeliharaan alur
pelayaran
Pengumpulan data:
Pengamatan langsung
terhadap gelombang di garis
pantai sekitar lokasi
kegiatan.
Analisa data:
Data dibandingkan dengan
informasi gelombang
sebelum adanya kegiatan
Perairan teluk
Banten yang
dekat dengan
lokasi kegiatan
terutama di pesisir
Desa Argawana
dan Desa Pulo
panjang
Pada tahun
PT. Nusantara
pemeliharaan alur Gas Service
kapal
diselenggarakan
hingga sampai hasil
survey
menunjukkan
bahwa jika kasus
terburuk, setiap
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 10
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
(1)
(2)
(3)
4
Terjadinya abrasi
Tidak ada
peningkatan
abrasi yang
signifikan
5
Peningkatan
sedimentasi
Tidak terjadi
peningkatan
sedimentasi yang
signifikan
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
nilai indikator
monitoring
memenuhi
persyaratan
Pemeliharaan alur Pengumpulan data:
Perairan teluk
Sebelum
pelayaran
Pengamatan langsung
Banten yang
memperoleh hasil
terhadap abrasi di garis
dekat dengan
survei, (bahwa jika
pantai yang dekat dengan
lokasi kegiatan
kasus terburuk,
lokasi kegiatan.
terutama di pesisir setiap nilai
Analisa data:
Desa Argawana
indikator
Data dibandingkan dengan dan Desa Pulo
monitoring
informasi abrasi sebelum
panjang
memenuhi
adanya kegiatan
persyaratan)
Dilakukan satu kali
sebelum kegiatan
pemeliharaan alur
pelayaran dan satu
kali pada
pertengahan
kegiatan
pemeliharaan alur
pelayaran
Pemeliharaan alur Pengumpulan data:
Perairan teluk
Sebelum
pelayaran
Pengamatan langsung
Banten yang
memperoleh hasil
terhadap kondisi
dekat dengan
survei, (bahwa jika
sedimentasi Perairan teluk lokasi kegiatan
kasus terburuk,
Banten yang dekat dengan khususnya
setiap nilai
lokasi kegiatan terutama di perairan desa
indikator
pesisir Desa Argawana dan Pulopanjang dan monitoring
Desa Pulo panjang
Argawana
memenuhi
Analisa data:
persyaratan)
Data dibandingkan dengan
Dilakukan satu kali
informasi sedimentasi
sebelum kegiatan
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
6
Terganggunya
kelancaran lalu
lintas laut
7
Terganggunya
biota air akibat
peningkatan TSS
III - 11
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Indikator /
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Parameter
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
sebelum adanya kegiatan
pemeliharaan alur
pelayaran dan satu
kali pada
pertengahan
kegiatan
pemeliharaan alur
pelayaran
Tidak
Proses
perairan teluk
Sebelum
Pengumpulan data:
terganggunya lalu Regasifikasi,
Pengamatan secara visual
Banten
memperoleh hasil
lintas laut yang
Pengoperasian
terhadap kondisi
Kabupaten
survei, (bahwa jika
signifikan
Dermaga,
pergerakan lalulintas laut
Serang yang
kasus terburuk,
Pemeliharaan
di perairan teluk banten
terdekat dengan setiap nilai
Alur Pelayaran
Kabupaten Serang.
lokasi kegiatan
indikator
Analisa data:
monitoring
Data yang didapat
memenuhi
kemudian dianalisis dan
persyaratan)
dibandingkan dengan
Dilakukan satu kali
kondisi sebelum ada
sebelum kegiatan
kegiatan
pemeliharaan alur
pelayaran dan satu
kali pada
pertengahan
kegiatan
pemeliharaan alur
pelayaran
Tidak
Pemeliharaan alur Pengumpulan data:
Perairan teluk
Sebelum
terganggunya
pelayaran
Pemantauan biota air
Banten yang
memperoleh hasil
biota air secara
dilakukan dengan
dekat dengan
survei, (bahwa jika
signifikan
pengambilan sampel
lokasi kegiatan
kasus terburuk,
plankton dengan
setiap nilai
menggunakan Plankton Net
indikator
#25 sebanyak 30 liter dan
monitoring
diawetkan dengan formalin
memenuhi
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 12
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
(1)
(2)
(3)
8
Mata Pencaharian
Tidak ada
Protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Penerima
Sumber Dampak
Frekuensi
Pelaksana
Pengawas
Analisis Data
Pemantauan
Laporan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
4%. Sementara sampling
persyaratan)
benthos dilakukan dengan
Dilakukan setiap 6
pengambilan lumpur
bulan sekali
dengan menggunakan
selama kegiatan
Ekmann Grab ukuran 20 x
operasional LNG
20. Sampling plankton dan
Receiving Terminal
benthos selanjutnya
berlangsung
dianalisis di laboratorium.
Analisa data:
Data yang didapat
kemudian dianalisis melalui
perhitungan indeks
keanekaan, dimana untuk
organisme plankton dan
benthos dilakukan
berturut-turut dengan
menggunakan rumus Indeks
Diversitas Shannon-Wiener
(H’) dan Indeks Dominansi
Simpson (D)
Pengadaan
Pengumpulan data:
Permukiman
Sebelum
PT. Nusantara
BLHD
BLHD
Tenaga Kerja,
masyarakat yang memperoleh hasil Gas Service
Provinsi
Provinsi
Observasi lapangan
Proses
berbatasan
survei, (bahwa jika
Banten, BLH Banten,
dengan wawancara
Regasifikasi,
langsung dengan kasus terburuk,
Kabupaten
BLH
terhadap penduduk
Pengoperasian
lokasi kegiatan
setiap nilai
Serang, Dinas Kabupaten
setempat
Dermaga,
yaitu Desa
indikator
Tenaga Kerja Serang
Pengumpulan data
Pemeliharaan
monitoring
Kabupaten
sekunder dari Kecamatan Argawana dan
Alur Pelayaran
Desa
pulo
memenuhi
Serang, Dinas
Pulo ampel dan Desa
panjang
persyaratan)
Tenaga Kerja
Argawana dan Desa pulo
kecamatan Pulo
Dilakukan setiap 6
Provinsi
panjang
ampel
bulan sekali
Banten DKP
selama kegiatan
Prov. Banten
Analisa data:
operasional LNG
Data dianalisis dengan
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
(1)
(2)
(3)
9.
Timbulnya sikap
Tidak ada
dan persepsi
Protes/pengaduan
negatif masyarakat yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
10
Terjadinya konflik
sosial
III - 13
Tidak ada
Protes/pengaduan
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan
konstruksi yang
dilakukan
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
metoda kuantitatif, dan
Receiving Terminal
kemudian dituangkan
berlangsung
dalam bentuk tabel
Pengadaan
Pengumpulan data:
Permukiman
Sebelum
Tenaga Kerja,
masyarakat yang memperoleh hasil
Observasi lapangan
Proses
berbatasan
survei, (bahwa jika
dengan wawancara
Regasifikasi,
langsung dengan kasus terburuk,
terhadap penduduk
Pengoperasian
lokasi kegiatan
setiap nilai
setempat
Dermaga,
yaitu Desa
indikator
Pengumpulan data
Pemeliharaan
monitoring
sekunder dari Kecamatan Argawana dan
Fasilitas Terminal
Desa pulo
memenuhi
Pulo ampel dan Desa
LNG dan
panjang
persyaratan)
Argawana dan Desa pulo
Dermaga,
kecamatan
Pulo
Dilakukan setiap 6
panjang
Pemeliharaan
ampel
bulan sekali
Analisa data:
Alur Pelayaran
selama kegiatan
Data dianalisis dengan
operasional LNG
metoda kuantitatif, dan
Receiving Terminal
kemudian dituangkan
berlangsung
dalam bentuk tabel
Pengadaan
Pengumpulan data:
Permukiman
Sebelum
Tenaga Kerja,
masyarakat yang memperoleh hasil
Observasi lapangan
Proses
berbatasan
survei, (bahwa jika
dengan wawancara
Regasifikasi,
langsung dengan kasus terburuk,
terhadap penduduk
Pengoperasian
lokasi kegiatan
setiap nilai
setempat
Dermaga,
yaitu
Desa
indikator
Pengumpulan data
Pemeliharaan
Argawana
dan
monitoring
sekunder dari Kecamatan
Fasilitas Terminal
Desa pulo
memenuhi
Pulo ampel dan Desa
LNG dan
persyaratan)
Argawana dan Desa pulo panjang
Dermaga,
kecamatan Pulo
Dilakukan setiap 6
panjang
Pemeliharaan
ampel
bulan sekali
Analisa data:
Alur Pelayaran
selama kegiatan
Data dianalisis dengan
operasional LNG
metoda kuantitatif, dan
Receiving Terminal
kemudian dituangkan
berlangsung
dalam bentuk tabel
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 14
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
III. Tahap Pasca Operasi
1
2
Indikator /
Parameter
(3)
Penurunan Kualitas Tidak adanya
Udara (debu lokal) peningkatan
siginfikan pada
Konsentrasi debu
yang timbul
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
Pengumpulan data:
Dilakukan dengan cara
sampling udara dan debu
(hi-vol sampler) dan
kemudian dianalisis di
laboratorium rujukan yang
terkreditasi KAN.
Analisa data:
Hasil analisis laboratorium
kemudian dibandingkan
dengan baku mutu
berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia No. 41 Tahun
1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
Peningkatan
Intensitas
Mobilisasi dan
Pengumpulan data:
kebisingan yang
kebisingan yang
Demobilisasi Alat Dilakukan dengan
ditimbulkan dari
dihasilkan tidak
dan material
pengukuran langsung
kendaraan dan alat- signifikan
pembongkaran
tingkat kebisingan di
alat yang
melebihi baku
lapangan dengan alat sound
digunakan pada
mutu berdasarkan
level meter,
kegiatan yang
Kepmen
Analisa data:
diprkirakan
Lingkungan
kemudian dibandingkan
melebihi baku mutu Hidup No. 48
dengan baku mutu
Tahun 1996, yaitu
berdasarkan Kemen LH No.
untuk lingkungan
48 Th 1996, yaitu tingkat
pemukiman
kebisingan di lingkungan
sebesar 55 dBA,
pemukiman, sebesar 55
lingkungan jalan
dBA, lingkungan jalan &
& industri 70
industri 70 dBA serta
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Mobilisasi dan
Demobilisasi Alat
dan material
Pembongkaran
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
Jalan masuk
kelokasi kegiatan
terutama yang
dekat dengan
permukiman
Satu kali pada
pertengahan
kegiatan kegiatan
mobilisasi alat
berat dan material
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
Jalan masuk
kelokasi kegiatan
terutama yang
dekat dengan
permukiman
Satu kali pada
pertengahan
kegiatan kegiatan
mobilisasi alat
berat dan material
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
Indikator /
Parameter
(3)
dBA serta
lingkungan
perdagangan dan
jasa 70 dBA
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
lingkungan perdagangan
dan jasa 70 dBA
3
Penurunan kualitas Tidak terjadi
Kegiatan
air akibat
penambahan
pembongkaran
peningkatan TSS
kadar TSS yang
dermaga,
signifikan di
badan air
penerima yang
berasal dari lokasi
kegiatan
4
Peningkatan
sedimentasi
III - 15
Tidak ada
Pembongkaran
peningkatan yang dermaga
signifikan pada
sedimentasi alami
Pengumpulan data:
Pemantauan dilakukan
dengan cara pengambilan
contoh air laut. Beberapa
parameter kualitas air yang
cepat berubah diukur
langsung di lapangan (in
situ). Pengambilan contoh
air dilakukan pada titik
representative di luar slit
screen. .
Analisa data:
Sejumlah sampel untuk
alanisis yang mengandung
suspended solid pada
masing-masing titik
sampling.
Pengumpulan data:
Pengamatan secara visual
terhadap kondisi
sedimentasi di pesisir
perairan Teluk Banten
terutama pesisir Desa
Arga Wana dan Desa Pulo
panjang yang dekat
dengan lokasi kegiatan.
Analisa data:
Data yang didapat
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
Perairan laut teluk
Banten,lokasi
pembongkaran
dermaga
satu kali pada
pertengahan
kegiatan
pembongkaran
dermaga
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
Area kegiatan
pembongkaran
dermaga
Satu kali di
pertengahan
kegiatan
pembongkaran
dermaga
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 16
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
5
Terganggunya
kelancaran lalu
lintas Laut
6
Terganggunya
kelancaran lalu
lintas darat
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Indikator /
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Parameter
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
kemudian dianalisis dan
dibandingkan dengan
kondisi sebelum ada
kegiatan.
Tidak
Kegiatan
Pengumpulan data:
perairan teluk
satu kali di
terganggunya lalu pembongkaran
Pengamatan secara visual
Banten
pertengahan
lintas laut yang
dermaga
terhadap kondisi
Kabupaten
kegiatan
signifikan
pergerakan lalulintas laut
Serang yang
pembongkaran
di perairan teluk banten
terdekat dengan dermaga
Kabupaten Serang.
lokasi kegiatan
pembongkaran
Analisa data:
Data yang didapat
dermaga
kemudian dianalisis dan
dibandingkan dengan
kondisi sebelum ada
kegiatan
Tidak terjadi
Kegiatan
persimpangan
satu kali pada
Pengumpulan data:
kemacetan yang mobilisasi dan
Pemantauan kondisi lalu
jalan masuk dan pertengahan
signifikan di
demobilisasi alat
lintas secara langsung pada ke luar lokasi
kegiatan
persimpangan
berat dan material saat kegiatan mobilisasi alat kegiatan
jalan masuk –
pembongkaran
berat dan material
keluar lokasi
konstruksi dilakukan.
proyek
Analisa data:
Data yang didapat
kemudian dianalisis dan
dibandingkan dengan
kondisi sebelum ada
kegiatan
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
Dinas
Perhubungan
Provinsi
Banten,
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
(1)
7
8
Jenis Dampak
yang Timbul
(2)
Terganggunya
Biota Air akibat
menurun nya
kualitas air
Mata Pencaharian
III - 17
Indikator /
Parameter
(3)
Tidak adanya
peningkatan
gangguan yang
signifikan
terhadap biota
air
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
Kegiatan
keperairan laut
satu kali pada
Pengumpulan data:
pembongkaran
Pemantauan biota air
teluk banten yang pertengahan
dermaga
dilakukan dengan
dekat dengan
kegiatan
pengambilan sampel
lokasi dermaga
pembongkaran
plankton dengan
dermaga
menggunakan Plankton Net
#25 sebanyak 30 liter dan
diawetkan dengan formalin
4%. Sementara sampling
benthos dilakukan dengan
pengambilan lumpur
dengan menggunakan
Ekmann Grab ukuran 20 x
20. Sampling plankton dan
benthos selanjutnya
dianalisis di laboratorium.
1) Tidak ada
Kegiatan
Protes/penga pembongkaran
duan yang
Dermaga
signifikan
Analisa data:
Data yang didapat
kemudian dianalisis melalui
perhitungan indeks
keanekaan, dimana untuk
organisme plankton dan
benthos dilakukan
berturut-turut dengan
menggunakan rumus Indeks
Diversitas Shannon-Wiener
(H’) dan Indeks Dominansi
Simpson (D)
Pengumpulan data:
Observasi lapangan
dengan wawancara
terhadap penduduk
Permukiman
masyarakat yang
berbatasan
langsung dengan
Satu kali pada
pertengahan
aktivitas pasca
operasi
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
PT. Nusantara
Gas Service
(9)
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten
(10)
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Pelaksana
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 18
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
9
10
Indikator /
Parameter
(3)
dari
masyarakat
setempat
tentang
kegiatan
konstruksi
yang
dilakukan
2) Tenaga kerja
pembongkara
n sebagian
dari
masyarakat
sekitar
Timbulnya sikap
Tidak ada
dan persepsi negatif Protes/pengaduan
masyarakat
yang signifikan
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan pasca
operasi yang
dilakukan
konflik sosial
Tidak terjadi
potensi konflik di
masyarakat
setempat pada
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
setempat
lokasi kegiatan
yaitu Desa
Pengumpulan data
sekunder dari Kecamatan Argawana dan
Desa pulo
Pulo ampel dan Desa
Argawana dan Desa pulo panjang
kecamatan Pulo
panjang
ampel
Analisa data:
Data dianalisis dengan
metoda kuantitatif, dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Kegiatan
Pelepasan Tenaga
Kerja, Mobilisasi
dan demobilisasi
alat berat dan
material,
pembongkaran
fasilitas utama
dan sarana
penunjang,
pembongkaran
Dermaga
Tidak ada
protes/pengaduan
dari masyarakat
setempat tentang
Pengumpulan data:
Observasi lapangan
dengan wawancara
terhadap penduduk
setempat
Pengumpulan data
sekunder dari Kecamatan
Pulo ampel dan Desa
Argawana dan Desa pulo
panjang
Analisa data:
Data dianalisis dengan
metoda kuantitatif, dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Pengumpulan data:
Observasi lapangan
dengan wawancara
terhadap penduduk
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
(8)
Pengawas
Penerima
Laporan
(9)
(10)
Serang, Dinas Kabupaten
Tenaga Kerja Serang
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
Permukiman
masyarakat yang
berbatasan
langsung dengan
lokasi kegiatan
yaitu Desa
Argawana dan
Desa pulo
panjang
kecamatan Pulo
ampel
Satu kali pada
pertengahan
kegiatan
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
Permukiman
masyarakat yang
berbatasan
langsung dengan
Satu kali pada
pertengahan
kegiatan
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
11
Gangguan
kesehatan
lingkungan
merupakan
dampak turunan
dari penurunan
kualitas udara,
peningkatan
kebisingan dan
penurunan
kualitas air
permukaan
12
Peningkatan
morbiditas
sebagai
dampak
turunan dari
gangguan
kesehatan
lingkungan
III - 19
Indikator /
Parameter
(3)
saat kegiatan
pasca operasi
dilakukan
Tidak ada
pengaduan yang
signifikan dari
masyarakat
mengenai
pajanan
debu dan
kebisingan yang
ditimbulkan
pada saat
kegiatan
mobilisasi alat
berat dan
material
Tidak ada
peningkatan
yang signifikan
pada penyakit
yang disebabkan
oleh kegiatan
mobilisasi alat
berat dan
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Penerima
Sumber Dampak
Frekuensi
Pelaksana
Pengawas
Analisis Data
Pemantauan
Laporan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
kegiatan konstruksi
setempat
lokasi kegiatan
Serang, Dinas Kabupaten
yang dilakukan
yaitu Desa
Tenaga Kerja Serang
Pengumpulan data
Kabupaten
sekunder dari Kecamatan Argawana dan
Desa pulo
Serang, Dinas
Pulo ampel dan Desa
Tenaga Kerja
Argawana dan Desa pulo panjang
kecamatan Pulo
Provinsi
panjang
ampel
Banten DKP
Analisa data:
Prov. Banten
Data dianalisis dengan
metoda kuantitatif, dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Mobilisasi alat
Permukiman
Satu kali pada
PT. Nusantara
BLHD
BLHD
Pengumpulan Data:
berat dan material
masyarakat
yang
pertengahan
Gas
Service
Provinsi
Provinsi
Observasi lapangan
berbatasan
kegiatan konstruksi
Banten, BLH Banten,
dengan wawancara
langsung dengan
Kabupaten
BLH
terhadap penduduk
lokasi kegiatan
Serang, Dinas Kabupaten
setempat
yaitu Desa
Kesehatan
Serang
Pengumpulan data
Kabupaten
sekunder dari Puskesmas Argawana
kecamatan Pulo
Serang
Kecamatan Pulo ampel
ampel
Analisa data:
Data dianalisis dengan
metoda kuantitatif, dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Mobilisasi alat
berat dan material
Pengumpulan Data:
Observasi lapangan
dengan wawancara
terhadap penduduk
setempat
Pengumpulan data
sekunder dari Puskesmas
Kecamatan Pulo ampel
Permukiman
masyarakat yang
berbatasan
langsung dengan
lokasi kegiatan
yaitu Desa
Argawana
kecamatan Pulo
Satu kali pada
PT. Nusantara
pertengahan
Gas Service
kegiatan konstruksi
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 20
Dampak Lingkungan yang Dipantau
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
No.
Jenis Dampak
Indikator /
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
yang Timbul
Parameter
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
material)
ampel
Analisa data:
Data dianalisis dengan
metoda kuantitatif, dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
B. Dampak Lingkungan Lainnya yang Dipantau
I Tahap Konstruksi
1 Penurunan kualitas Tidak terjadi
Kegiatan Persiapan Pengumpulan data:
Bak pengendapan Satu kali pada awal
air akibat
peningkatan kadar Lahan dan
Pengamatan langsung pada dan di ujung
kegiatan Persiapan
peningkatan TSS
TSS di badan air pembangunan
volume air larian
saluran drainase Lahan dan
penerima yang
fasilitas utama dan permukaan serta kejadian
sebelum masuk
pembangunan
berasal dari lokasi sarana penunjang
banjir pada saat hujan
keperairan laut di fasilitas utama dan
kegiatan
teluk Banten
sarana penunjang
Analisa data:
hasilnya dibandingkan
dan satu kali di
dengan informasi rona
pertengahan
lingkungan awal
Kegiatan Persiapan
Lahan dan
pembangunan
fasilitas utama dan
sarana penunjang
2 Perubahan Arus
Tidak terjadinya Kegiatan
Perairan teluk
Satu kali sebelum
Pengumpulan data:
perubahan arus
pengerukan dan
Pengamatan langsung
Banten yang
kegiatan
yang signifikan pembuangan hasil terhadap arus disekitar
dekat dengan
pemeliharaan alur
kerukan serta
lokasi kegiatan.
lokasi kegiatan
kapal dan satu kali
pembangunan
Analisa data:
terutama di pesisir selama kegiatan
dermaga
Data dibandingkan dengan Desa Argawana
berlangsung
informasi arus sebelum
dan Desa Pulo
adanya kegiatan
panjang
3
Perubahan
Gelombang
Tidak terjadinya
perubahan
gelombang yang
signifikan
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Kegiatan
pengerukan dan
pembuangan hasil
kerukan serta
Pengumpulan data:
Pengamatan langsung
terhadap gelombang
disekitar lokasi kegiatan.
Perairan teluk
Banten yang
dekat dengan
lokasi kegiatan
Satu kali sebelum
kegiatan
pemeliharaan alur
kapal dan satu kali
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
4
Abrasi
5
Penurunan
pendapatan
6
Gangguan
kesehatan
lingkungan
merupakan
dampak turunan
dari penurunan
III - 21
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Indikator /
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Parameter
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
pembangunan
Analisa data:
terutama di pesisir selama kegiatan
dermaga
Data dibandingkan dengan Desa Argawana
berlangsung
informasi gelombang
dan Desa Pulo
sebelum adanya kegiatan
panjang
Tidak terjadinya Kegiatan
Perairan teluk
Satu kali sebelum
Pengumpulan data:
Abrasi yang
pengerukan dan
Pengamatan langsung
Banten yang
kegiatan
signifikan
pembuangan hasil terhadap abrasi di garis
dekat dengan
pemeliharaan alur
kerukan serta
pantai disekitar lokasi
lokasi kegiatan
kapal dan satu kali
pembangunan
kegiatan.
terutama di pesisir selama kegiatan
dermaga
Analisa data:
Desa Argawana
berlangsung
Data dibandingkan dengan dan Desa Pulo
informasi abrasi sebelum
panjang
adanya kegiatan
Tidak ada
Kegiatan
Pengumpulan data:
Permukiman
Satu kali pada
Protes/pengaduan Pengadaan
masyarakat yang pertengahan
Observasi lapangan
yang signifikan
Tenaga Kerja,
berbatasan
kegiatan konstruksi
dengan wawancara
dari masyarakat
Pengerukan dan
langsung dengan
terhadap penduduk
setempat tentang Pembuangan
lokasi kegiatan
setempat
kegiatan
Hasil Kerukan,
yaitu Desa
Pengumpulan data
konstruksi yang
dan Pembangunan
sekunder dari Kecamatan Argawana dan
dilakukan
Dermaga
Desa pulo
Pulo ampel dan Desa
Argawana dan Desa pulo panjang
kecamatan Pulo
panjang
ampel
Analisa data:
Data dianalisis dengan
metoda kuantitatif, dan
ditabulasikan
1) Tidak ada
Mobilisasi alat
Permukiman
Satu kali pada
Pengumpulan Data:
protes yang
berat dan material
masyarakat yang pertengahan
Observasi lapangan
signikan dari
konstruksi
berbatasan
kegiatan konstruksi
dengan wawancara
masyarakat
langsung dengan
terhadap penduduk
terkait dengan
lokasi kegiatan
setempat
paparan debu
yaitu Desa
Pengumpulan data
Institusi Pemantauan Lingkungan
Penerima
Laporan
Pelaksana
Pengawas
(8)
(9)
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
(10)
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 22
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
(1)
Jenis Dampak
yang Timbul
(2)
kualitas udara,
peningkatan
kebisingan dan
penurunan
kualitas air
permukaan
7
Peningkatan
morbiditas
sebagai
dampak
turunan dari
gangguan
kesehatan
lingkungan
II
1
Tahap Operasi
Peningkatan
kebisingan
Indikator /
Parameter
(3)
dari lokasi
kegiatan
2) Tidak ada
peningkatan
yang
signifikan
pada vektor
penyakit
(lalat,
nyamuk,
tikus dsb)
Tidak ada
peningkatan
yang signifikan
pada penyakit
yang disebabkan
oleh kegiatan
mobilisasi alat
berat dan
material
konstruksi)
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
sekunder dari Puskesmas Argawana dan
Kecamatan Pulo ampel
Desa pulo
Analisa data:
panjang
Data dianalisis, dan
kecamatan Pulo
kemudian dituangkan
ampel
dalam bentuk tabel
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
(8)
Pengawas
Penerima
Laporan
(9)
Kabupaten
Serang
(10)
Mobilisasi alat
berat dan material
konstruksi
Pengumpulan Data:
Observasi lapangan
dengan wawancara
terhadap penduduk
setempat
Pengumpulan data
sekunder dari Puskesmas
Kecamatan Pulo ampel
Analisa data:
Data dianalisis dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Permukiman
masyarakat yang
berbatasan
langsung dengan
lokasi kegiatan
yaitu Desa
Argawana dan
Desa pulo
panjang
kecamatan Pulo
ampel
Satu kali pada
PT. Nusantara
pertengahan
Gas Service
kegiatan konstruksi
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
Peningkatan yang Proses regasifikasi
signifikan pada
Intensitas
kebisingan
Pengumpulan data:
Dilakukan dengan
pengukuran langsung
tingkat kebisingan di
lapangan dengan alat sound
level meter,
Analisa data:
kemudian dibandingkan
dengan baku mutu
Area kegiatan
pembangunan
LNG Receiving
Terminal serta
permukiman di
Desa Argawana,
Kecamatan pulo
Ampel
Sebelum
PT. Nusantara
memperoleh hasil Gas Service
survei, (bahwa jika
kasus terburuk,
setiap nilai
indikator
monitoring
memenuhi
persyaratan),
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
(1)
(2)
(3)
2
Penurunan kualitas Tidak terjadinya
air akibat
penurunan suhu
menurunya suhu
yang signifikan
dari proses
regasifikasi
3
Perubahan Arus
III - 23
Tidak terjadinya
perubahan arus
yang signifikan
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
berdasarkan Kepmen LH
Dilakukan setiap 6
No. 48 Th 1996, yaitu
bulan sekali
tingkat kebisingan di
selama kegiatan
lingkungan pemukiman,
operasional LNG
sebesar 55 dBA, untuk
Receiving Terminal
industri 70 dBA dan 70
berlangsung
untuk perdagangan dan jasa
Proses regasifikasi Pengumpulan data:
Perairan teluk
Sebelum
Melaksanakan simulasi dan Banten di lokasi memperoleh hasil
memastikan perubahan
pembuangan
survei, (bahwa jika
temperatur tidak lebih dari - (outfall) sampai
kasus terburuk,
7oC
dengan jarak 100 setiap nilai
Analisa data:
m.
indikator
analisis simulasi dinamis
monitoring
arus.
memenuhi
persyaratan)
Pemeliharaan alur Pengumpulan data:
Perairan teluk
Sebelum
pelayaran
Pengamatan langsung
Banten yang
memperoleh hasil
terhadap arus disekitar
dekat dengan
survei, (bahwa jika
lokasi kegiatan.
lokasi kegiatan
kasus terburuk,
Analisa data:
terutama di pesisir setiap nilai
Data dibandingkan dengan Desa Argawana
indikator
informasi arus sebelum
dan Desa Pulo
monitoring
adanya kegiatan
panjang
memenuhi
persyaratan)
Dilakukan satu kali
sebelum kegiatan
pemeliharaan alur
pelayaran dan satu
kali pertengahan
kegiatan
pemeliharaan alur
pelayaran
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, DKP
Prov. Banten,
KSOP Kelas I
Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 24
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
(1)
4
5
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
(2)
(3)
Terganggunya biota Tidak
air akibat
terganggunya
menurunya suhu air biota air secara
signifikan
Penurunan
Pendapatan
Tidak ada
Protes/pengaduan
dari masyarakat
setempat tentang
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Institusi Pemantauan Lingkungan
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Penerima
Sumber Dampak
Frekuensi
Pelaksana
Pengawas
Analisis Data
Pemantauan
Laporan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Proses Regasifikasi Pengumpulan data:
Perairan teluk
Sebelum
PT. Nusantara
BLHD
BLHD
Pemantauan biota air
Banten di lokasi memperoleh hasil Gas Service
Provinsi
Provinsi
dilakukan dengan
pembuangan
survei, (bahwa jika
Banten, BLH Banten,
pengambilan sampel
(outfall) sampai
kasus terburuk,
Kabupaten
BLH
plankton dengan
dengan jarak 500 setiap nilai
Serang, DKP Kabupaten
menggunakan Plankton Net m.
indikator
Prov. Banten, Serang
#25 sebanyak 30 liter dan
monitoring
diawetkan dengan formalin
memenuhi
4%. Sementara sampling
persyaratan)
benthos dilakukan dengan
Dilakukan setiap 6
pengambilan lumpur
bulan sekali
dengan menggunakan
selama kegiatan
Ekmann Grab ukuran 20 x
operasional LNG
20. Sampling plankton dan
Receiving Terminal
benthos selanjutnya
berlangsung
dianalisis di laboratorium.
Analisa data:
Data yang didapat
kemudian dianalisis melalui
perhitungan indeks
keanekaan, dimana untuk
organisme plankton dan
benthos dilakukan
berturut-turut dengan
menggunakan rumus Indeks
Diversitas Shannon-Wiener
(H’) dan Indeks Dominansi
Simpson (D)
Proses
Regasifikasi,
Pengoperasian
Dermaga,
Pengumpulan data:
Observasi lapangan
dengan wawancara
terhadap penduduk
Permukiman
masyarakat yang
berbatasan
langsung dengan
Sebelum
PT. Nusantara
memperoleh hasil Gas Service
survei, (bahwa jika
kasus terburuk,
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
(1)
(2)
Indikator /
Parameter
(3)
kegiatan yang
dilakukan
6
Timbulan
limbah/sampah
domestik
Tidak ada
timbulan
limbah/sampah
yang dihasilkan
dari aktivitas
LNG Receiving
Terminal
7
Timbulan limbah
B3 yang dihasilkan
dari aktivitas LNG
Receiving Terminal
Tidak ada
timbulan limbah
B3 yang
dihasilkan dari
aktivitas LNG
Receiving
Terminal
III - 25
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
Pemeliharaan
setempat
lokasi kegiatan
setiap nilai
Alur Pelayaran
yaitu Desa
indikator
Pengumpulan data
monitoring
sekunder dari Kecamatan Argawana dan
Desa pulo
memenuhi
Pulo ampel dan Desa
persyaratan)
Argawana dan Desa pulo panjang
kecamatan Pulo
Dilakukan setiap 6
panjang
ampel
bulan sekali
Analisa data:
selama kegiatan
Data dianalisis dengan
operasional LNG
metoda kuantitatif, dan
Receiving Terminal
kemudian dituangkan
berlangsung
dalam bentuk tabel
Kegiatan
Lokasi
LNG
selama LNG
Pengumpulan Data:
pengoperasian/
- Pengamatan langsung
Receiving
Receiving Terminal
aktivitas LNG
terhadap kelancaran
Terminal
bojonegara
Receiving Terminal pengangkutan
bojonegara
beroperasi
bojonegara
limbah/sampah ke lokasi
TPA
- Pengamatan visual
kondisi sampah di area
kegiatan
Analisa data:
Hasil pemantauan
dibandingkan dengan data
sebelumnya
Kegiatan
Lokasi LNG
selama LNG
Pengumpulan Data:
pengoperasian/
- Pemantauan keberadaan Receiving
Receiving Terminal
aktivitas LNG
manifest limbah B3
Terminal
bojonegara
Receiving Terminal - Pengamatan visual
bojonegara
beroperasi
bojonegara
volume limbah B3 di TPS
limbah B3
Analisa data:
Hasil pemantauan
dibandingkan dengan data
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
(8)
Pengawas
Penerima
Laporan
(9)
(10)
Serang, Dinas Kabupaten
Tenaga Kerja Serang
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
III - 26
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
(1)
(2)
(3)
III
1
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
sebelumnya
Tahap Pasca Operasi
Penurunan
Tidak ada
Kegiatan
pendapatan
Protes/pengaduan pembongkaran
yang signifikan
Dermaga
dari masyarakat
setempat tentang
kegiatan yang
dilakukan
2
Gangguan
kesehatan
lingkungan
merupakan
dampak turunan
dari penurunan
kualitas udara,
peningkatan
kebisingan,
penurunan
kualitas air, dan
peningkatan
vektor penyakit
3
Peningkatan
morbiditas
1) Tidak ada
pengaduan
yang
signifikan
dari
masyarakat
mengenai
paparan
debu dan
kebisingan
yang
ditimbulkan
dari lokasi
kegiatan
Tidak ada
peningkatan
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
Penerima
Laporan
(8)
(9)
(10)
Pengumpulan data:
Observasi lapangan
dengan wawancara
terhadap penduduk
setempat
Pengumpulan data
sekunder dari Kecamatan
Pulo ampel dan Desa
Argawana dan Desa pulo
panjang
Analisa data:
Data dianalisis dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Permukiman
masyarakat yang
berbatasan
langsung dengan
lokasi kegiatan
yaitu Desa
Argawana dan
Desa pulo
panjang
kecamatan Pulo
ampel
Satu kali pada
pertengahan
kegiatan
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
Serang, Dinas
Tenaga Kerja
Provinsi
Banten DKP
Prov. Banten
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
Pembongkaran
fasilitas utama
dan penujang
Pengumpulan Data:
Observasi lapangan
dengan wawancara
terhadap penduduk
setempat
Pengumpulan data
sekunder dari Puskesmas
Kecamatan Pulo ampel
Analisa data:
Data dianalisis dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Permukiman
masyarakat yang
berbatasan
langsung dengan
lokasi kegiatan
yaitu Desa
Argawana dan
Desa pulo
panjang
kecamatan Pulo
ampel
Satu kali pada
pertengahan
kegiatan
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
BLHD
Provinsi
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
Pembongkaran
fasilitas utama
Pengumpulan Data:
Observasi lapangan
Permukiman
masyarakat yang
Satu kali pada
pertengahan
PT. Nusantara
Gas Service
BLHD
Provinsi
BLHD
Provinsi
PT. NGS
PT. NGS
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
Dampak Lingkungan yang Dipantau
No.
Jenis Dampak
yang Timbul
Indikator /
Parameter
(1)
(2)
(3)
yang
signifikan
pada angka
kesakitan
yang
disebabkan
oleh kegiatan
mobilisasi
kendaraan
sebagai
dampak
turunan dari
gangguan
kesehatan
lingkungan
III - 27
Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup
Waktu &
Metode Pengumpulan dan
Lokasi
Sumber Dampak
Frekuensi
Analisis Data
Pemantauan
Pemantauan
(4)
(5)
(6)
(7)
dan penujang
dengan wawancara
berbatasan
kegiatan
terhadap penduduk
langsung dengan
setempat
lokasi kegiatan
yaitu Desa
Argawana dan
Pengumpulan data
sekunder dari Puskesmas Desa pulo
panjang
Kecamatan Pulo ampel
kecamatan Pulo
Analisa data:
ampel
Data dianalisis dan
kemudian dituangkan
dalam bentuk tabel
Institusi Pemantauan Lingkungan
Pelaksana
Pengawas
(8)
(9)
Banten, BLH
Kabupaten
Serang, Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Serang
Penerima
Laporan
(10)
Banten,
BLH
Kabupaten
Serang
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
BAB IV
JENIS IZIN PPLH
PT. NGS
BAB IV JENIS DAN JUMLAH IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
BAB IV
JENIS DAN JUMLAH IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN
Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan, maka Rencana
Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara yang terletak di Desa Argawana,
Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten oleh PT. Nusantara Gas
Service berdasarkan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup wajib memiliki izin PPLH
yang dibutuhkan sebagai berikut:
1) Izin Pembuangan Air Limbah;
2) Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3.
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
IV - 1
SURAT PERNYATAAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
PT. NUSANTARA GAS SERVICE
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Peta Cekungan Air Tanah Wilayah Jakarta. Direktorat Tata Lingkungan
Geologi dan Kawasan Pertambangan, Bandung.
Arthur, C. Stern. 1997. Air Quality Management Academic Press. New York, San
Francisco, London.
Arthur, R.S. 1994. Wave Forecasting And Hindcasting. Journal. Scripps Institution of
Oceanography University of California. California.
AWWA. 1992. Standar Method for the examination of Water and Wastewater, 18th
Edition.
Bayong Tjasyono. 1995. Klimatologi Umum, Penerbit ITB. Bandung.
Bibby, C.J., N.D. Burgess & D.A. Hill. 1992. Bird Census Techniques. Academic Press
Limited, London.
Carter, L. W. 1996. Environmental Impact Assessment. Mc Graw Hill. Inc., New York.
CERC. 1984. Shore Protection Manual Volume 1. US Army Coastal Engineering Research
Center, Washington DC.
Hadi, Sudharto P. 1995. Aspek Sosial AMDAL: Sejarah, Teori dan Metode. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Hightower, M. Michael, Gritzo, Louis A., Luketa-Hanlin, Anay, Covan. John M., et. al.
2004. Guidance on Risk Analysis and Safety Implications of a Large Liquefied
Natural Gas (LNG) Spill Over Water. SAND2004-6258, Sandia National
Laboratories, Albuquerque, NM.
John, G. Riau and David, C. Wooten. 1980. Environmental Impact Analysis Handbook.
Mc Graw – Hill Book Company, New York.
Krenkel, P.A. and Novotny, V. 1980. Water Quality Management. Academic Press, New
York.
Lee, T.D. 1978. Handbook of Variables of Environmental Impact assessment. An Arbor
Science Publisher Inc., Arbor.
Lloyd Acountistics Pty Ltd. 2002. Noise and Vibration Management Plan, A Report for
Perth Urban Rail Development, Australia.
P-1
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
DAFTAR PUSTAKA
PT. NUSANTARA GAS SERVICE
MacKinnon, J., Phillipps, K., van Ballen, B. 1998. Burung–Burung di Sumatera, Jawa,
Bali, dan Kalimantan. Puslitbang Biologi – LIPI, Bogor.
Matahelumual, Bethy C., dkk. 2002. Pengambilan Contoh Air Tanah di Daerah Kawasan
Industri Bekasi Bagian Utara. DTLGKP, Bandung.
Moleong, J. Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Munir, Moch. 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Pustaka Jaya, Jakarta.
Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. Edisi Ketiga. Toppan Company Ltd., Tokyo.
Oosting, H.J. 1956. The Study of Plant Communities. Second edition. W.H. Freeman and
Company, San Francisco and London.
Parker, A. 1978. Industrial Air Pollution Handbook. Mc. Graw – Hill Book Company
(UK) Limited, England.
Prawirowardoyo, Susilo. 1996. Meteorologi. Penerbit ITB, Bandung.
Pugh, D.T. 1987. Tides, Surge and Mean Sea Level. John Wiley and Sons, Toronto.
Purnomo, H. 1997. Studi Intrusi Air Laut pada Akuifer Bebas di Wilayah DKI Jakarta. Tesis
Magister. ITB, Bandung.
Puspowardoyo, R.S. 1986. Peta Hidrogeologi Skala 1:250.000, Lembar Jakarta.
Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1990. Metodologi Penelitian Survei. Pustaka, Jakarta.
Soekardi, R. 1982. Aspek Geologi Terhadap Perkembangan Pantai dan Tata Air Tanah
Daerah Jakarta. Sarjana-Thesis. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Stern, Arthur C., Boubel, Richards W., Turner, D. Bruce, Fox, Donald, L. 1984.
Fundamentals of Air Pollution, Second Edition, Academic Press Inc, London.
Sudarsono, S. dan Takeda K. 1978. Hidrologi untuk Pengairan, Cetakan ke dua, Pradnya
Paramitha, Jakarta.
Sukmantoro, W., M. Irham, W. Novarino, F. Hasudungan, N. Kemp & M. Muchtar. 2007.
Daftar Burung Indonesia No. 2. Indonesian Ornithologists’ Union, Bogor.
Sutrisno, S. 1985. Peta Hidrogeologi Skala 1:250.000, Lembar Cirebon.
Tjasjono, Bayong; 1999, Klimatologi Umum, Penerbit ITB, Bandung.
Turkandi, T., Sidarto, D.A. Agustiyanto, dan M.M. Purbohadiwidjojo. 1992. Peta Geologi
Skala 1:100.000, Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu, Jawa.
UNEP, WHO. 1996. Water Quality Monitoring, First Edition, E&FN Spon, London.
Ward, H.B. and G.C. Whipple. 1959. Freshwater Biology, Second Edition. Wiley and Sons
Inc., New York.
P-2
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
DAFTAR PUSTAKA
PT. NUSANTARA GAS SERVICE
Wark, Kenneth and Warner, Cecil, F. 1981. Air Pollution: Its Origin and Control, Second
Edition. Harper and Row Publishers, New York.
Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of Southeast Asean Waters. Naga Report \',I. 2.
The University of California, La Jolla, California
P-3
RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara
Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
PETA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
106°4'0"E
106°6'0"E
106°8'0"E
106°10'0"E
5°52'0"S
5°52'0"S
PT. NUSANTARA GAS SERVICES
!
Õ
Ô
A
Lampiran 1.:
PETA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
P. SALIRA
TG. PIATU
Keterangan:
SITONG
SALIRA TENGAH
SALIRAWARINGIN
G. PIATU SATU
!
Õ
Ô
A
Dumping-Area
8A
Lokasi Kegiatan
ùKEBALEN
&
*
A
Sosekbud
Sawah
PULOPANJANG
PULAU PANJANG
SUKADIRI
PASIRPUTIH
!
Õ
Ô
A
P. SEMUT
PERES
.
1.5
Orientasi Peta:
0.75
0
1.5 Km
Skala: 1:60,000
105°30'0"E
106°0'0"E
106°30'0"E
105°30'0"E
106°0'0"E
106°30'0"E
6°0'0"S
105°0'0"E
P. KUBUR
7°0'0"S
5°58'0"S
ù
Alang-alang
TELUK BANTEN
106°4'0"E
Transportasi
Sampling Udara
Semak Belukar
!
Õ
Ô
A
BUKARAYA
&
*
LEUWEUNGSAWOWATESTELUBARAK
&
*
Perkebunan
!
Õ
Ô
A
8
KALIGANDU
Batas Wilayah Studi
Hutan Lahan Kering
RAGASWATU
ù
G. TANJUNG
RAGASAURANMEKARSARI
TG. KOPO
PENGARENGANCI KEBEL
CIKEBEL CIBUNTEL
LANGON TIGA KEDUNGINGAS
BANYUWANGI
RAGAS
SUMURGEDECI RAGAS
CIKADU
!
­
!
Õ
Ô
SUMURASEMMASIGIT
G. KEDEPEL
!
GRENYANG ­
G. PEDESJEMPIT
!
Õ
Ô
CIMAUNG BUNTALAN
CINANGSI
CI MAUNG
ARGAWANA
ù
MANGLID
KEMBANGTANJUNG
BATULAWANG
PAKUNCEN
SUMURWATU
JURANG
TANJUNGSAWAHSILODONG
CIKUBANG LIMA
CI KUBANG
TENGGULUN
P. TARAHAN
CIPEDE
CIKUBANG DUA
KENTIR
KALILANANG
G. PEDA
G. CIRAWAN
GEMPOL KULON
GIRISAPA
TALANG
CI NANGSICI KADU
G. GIRISAPA
CIWARGA
PAKUNCEN
PABEAN
MARGAGIRI SOLOR LOR
JEMPITSAWAHPANGARENGANUKIRSARI
KEDURUNG
NYAMUK
GEMPOL WETAN
KADONG KERNADENTANGGUL
CIKEBEL ATAS
DUKUH KEPUH
G.
KISK
PABEAN
MERAPIT
BAKELOR
PANGRANGO
KALI GEDONG
MASIGIT
PANYESEPAN
PECINAN
KRAKAL G. KEMBARKEPATEN
CI RANGGON
CIKEBEL BAWAHTEGALBUNDERG. KUYANG
CIRANGGON
KEJANGKUNGAN
KARANGTENGAH
BEJI
KUBANGLABAN
BOJONEGARA G. SANTRI KAMPUNGLUMALANG
CIAKAR
BLACU
G. SERDANG
KUBANGKEPUH
KAMPUNGPASAR
G. IPIK
KARANGDALAM
BANJAR
PASARBUNDER
DUKUHMALANG
KIAMAR
KARANGKEPUH
KUBANGLAMPITKEDAWUNG
WADASARI
WANAKERTA
PENYAIR
BUJANGBAROS TENGKURAK
WADAS
G. KRUENG
SEMPU
KUBANGLELE
PURWAKARTA
KOTABUMI
Benthos
Permukiman
KALI CANDI
G. JENGI
G. GEDE
!
A
8
105°0'0"E
Sumber:
CI BAKO
KERTASANA
6°0'0"S
NANGKABUBUR
Wilayah_Pengerukan
Jetty
TG. AWURAN
Udara&Kebisingan
6°30'0"S
G. SALAK
!
­
Sungai
P. KALI
BAKREI
NURULIMANSUMURANJA
KEDUNGSOKA
CI PETEY
PULOKALI
SUMURANJA UTARA
PULOAMPEL
G. PEUTE
GONDARAN
KEDUNGSOKASUMURANJA
BERIGIL
CI GONDARAN
SUMURANJA TENGAH
SEMBOJA
CI NANGKA
TANJUNG
PLOSOAMPEL CANDI
KALIKERANJANG
CIORAGINGGANG
5°56'0"S
CIBAGA
!
A
Õ
Ô
AIR
6°30'0"S
G. PIATU DUA
DARULIMAN
Õ
Ô
Jalan
5°54'0"S
CI CARINGIN
Jalur_LNGC
5°56'0"S
KOTAKMALANG
MANGUNREJA
SUMURWUNGU
PENGORENG
5°58'0"S
5°54'0"S
SALIRA
Titik Sampling:
Desa
CI KOHOT
7°0'0"S
TG. PUYUT
RKL & RPL
RENCANA KEGIATAN LNG RECEIVING TERMINAL
BOJONEGARA
- Peta RBI BAKOSURTANAL, Lembar 1109-632 Cipocokjaya, Skala 1:25.000
- Peta RBI BAKOSURTANAL, Lembar 1109-641 Kragilan, Skala 1:25.000
106°6'0"E
106°8'0"E
106°10'0"E
LAMPIRAN 2
PETA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
106°4'0"E
106°6'0"E
106°8'0"E
106°10'0"E
5°52'0"S
5°52'0"S
PT. NUSANTARA GAS SERVICES
!
Õ
Ô
A
Lampiran 2.:
PETA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
P. SALIRA
TG. PIATU
Keterangan:
SITONG
SALIRA TENGAH
SALIRAWARINGIN
G. PIATU SATU
G. GEDE
!
Õ
Ô
A
Dumping-Area
8A
Lokasi Kegiatan
ùKEBALEN
&
*
A
Sosekbud
Sawah
PULOPANJANG
PULAU PANJANG
SUKADIRI
PASIRPUTIH
!
Õ
Ô
A
P. SEMUT
PERES
.
1.5
Orientasi Peta:
0.75
0
1.5 Km
Skala: 1:60,000
105°30'0"E
106°0'0"E
106°30'0"E
105°30'0"E
106°0'0"E
106°30'0"E
6°0'0"S
105°0'0"E
P. KUBUR
7°0'0"S
5°58'0"S
ù
Alang-alang
TELUK BANTEN
106°4'0"E
Transportasi
Sampling Udara
Semak Belukar
!
Õ
Ô
A
BUKARAYA
&
*
LEUWEUNGSAWOWATESTELUBARAK
&
*
Perkebunan
!
Õ
Ô
A
8
KALIGANDU
Batas Wilayah Studi
Hutan Lahan Kering
RAGASWATU
ù
G. TANJUNG
RAGASAURANMEKARSARI
TG. KOPO
PENGARENGANCI KEBEL
CIKEBEL CIBUNTEL
LANGON TIGA KEDUNGINGAS
BANYUWANGI
RAGAS
SUMURGEDECI RAGAS
CIKADU
!
­
!
Õ
Ô
SUMURASEMMASIGIT
G. KEDEPEL
!
GRENYANG ­
G. PEDESJEMPIT
!
Õ
Ô
CIMAUNG BUNTALAN
CINANGSI
CI MAUNG
ARGAWANA
ù
MANGLID
KEMBANGTANJUNG
BATULAWANG
PAKUNCEN
SUMURWATU
JURANG
TANJUNGSAWAHSILODONG
CIKUBANG LIMA
CI KUBANG
TENGGULUN
P. TARAHAN
CIPEDE
CIKUBANG DUA
KENTIR
KALILANANG
G. PEDA
G. CIRAWAN
GEMPOL KULON
GIRISAPA
TALANG
CI NANGSICI KADU
G. GIRISAPA
CIWARGA
PAKUNCEN
PABEAN
MARGAGIRI SOLOR LOR
JEMPITSAWAHPANGARENGANUKIRSARI
KEDURUNG
NYAMUK
GEMPOL WETAN
KADONG KERNADENTANGGUL
CIKEBEL ATAS
DUKUH KEPUH
G.
KISK
PABEAN
MERAPIT
BAKELOR
PANGRANGO
KALI GEDONG
MASIGIT
PANYESEPAN
PECINAN
KRAKAL G. KEMBARKEPATEN
CI RANGGON
CIKEBEL BAWAHTEGALBUNDERG. KUYANG
CIRANGGON
KEJANGKUNGAN
KARANGTENGAH
BEJI
KUBANGLABAN
BOJONEGARA G. SANTRI KAMPUNGLUMALANG
CIAKAR
BLACU
G. SERDANG
KUBANGKEPUH
KAMPUNGPASAR
G. IPIK
KARANGDALAM
BANJAR
PASARBUNDER
DUKUHMALANG
KIAMAR
KARANGKEPUH
KUBANGLAMPITKEDAWUNG
WADASARI
WANAKERTA
PENYAIR
BUJANGBAROS TENGKURAK
WADAS
G. KRUENG
SEMPU
KUBANGLELE
PURWAKARTA
KOTABUMI
Benthos
105°0'0"E
Sumber:
CI BAKO
KERTASANA
6°0'0"S
NANGKABUBUR
!
A
8
Permukiman
KALI CANDI
G. JENGI
Udara&Kebisingan
Wilayah_Pengerukan
Jetty
TG. AWURAN
AIR
6°30'0"S
G. SALAK
!
­
Sungai
P. KALI
BAKREI
NURULIMANSUMURANJA
KEDUNGSOKA
CI PETEY
PULOKALI
SUMURANJA UTARA
PULOAMPEL
G. PEUTE
GONDARAN
KEDUNGSOKASUMURANJA
BERIGIL
CI GONDARAN
SUMURANJA TENGAH
SEMBOJA
CI NANGKA
TANJUNG
PLOSOAMPEL CANDI
KALIKERANJANG
CIORAGINGGANG
5°56'0"S
CIBAGA
Jalan
!
A
Õ
Ô
Õ
Ô
6°30'0"S
G. PIATU DUA
DARULIMAN
5°54'0"S
CI CARINGIN
Jalur_LNGC
5°56'0"S
KOTAKMALANG
MANGUNREJA
PENGORENG
5°58'0"S
5°54'0"S
SALIRA
SUMURWUNGU
Titik Sampling:
Desa
CI KOHOT
7°0'0"S
TG. PUYUT
RKL & RPL
RENCANA KEGIATAN LNG RECEIVING TERMINAL
BOJONEGARA
- Peta RBI BAKOSURTANAL, Lembar 1109-632 Cipocokjaya, Skala 1:25.000
- Peta RBI BAKOSURTANAL, Lembar 1109-641 Kragilan, Skala 1:25.000
106°6'0"E
106°8'0"E
106°10'0"E
Download