PT. NUSANTARA GAS SERVICE Gedung Cyber 2 Lt. 32, Jl. Rasuna Said Blok X5 No.13 Jakarta Selatan 12950 RKL-RPL RENCANA KEGIATAN LNG RECEIVING TERMINAL BOJONEGARA Lokasi: Desa Argawana Kecamatan Pulo Ampel Kab. Serang - Provinsi Banten 2016 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PT. NGS DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................................... i DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ................................................................................................................ v DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. I - 1 1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... I - 1 1.2. Maksud dan Tujuan .............................................................................................. I - 2 1.3. Kebijakan Lingkungan Hidup .............................................................................. I - 3 BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP .......................... II - 1 BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP .......................... III - 1 BAB IV JENIS DAN JUMLAH IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN .................IV - 1 SURAT PERNYATAAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten iii DAFTAR TABEL PT. NGS DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup .................................... II - 2 Tabel 3.1. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ................................... III - 2 RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten v DAFTAR LAMPIRAN PT. NGS DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Lampiran 2. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten vii BAB I PENDAHULUAN PT. NGS BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Rencana Kegiatan Dari studi Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara yang dilakukan, diprakirakan kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak penting bagi lingkungan hidup. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan untuk mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan maka disusun dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RKL-RPL). Dokumen ini merupakan salah satu upaya untuk mengelola dan memantau dampak lingkungan yang diprakirakan akan terjadi dalam pelaksanaan rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara sejak mulai tahap prakonstruksi hingga operasi. Acuan yang digunakan dalam penyusunan RKL-RPL ini berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012, tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup. Pengelolaan dampak lingkungan adalah upaya mencegah atau miminimalisir perubahan lingkungan yang bersifat merugikan dan memaksimalkan perubahan lingkungan yang menguntungkan sebagai akibat dari rencana kegiatan sesuai dengan hasil evaluasi dampak rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara yang telah ditelaah dalam dokumen ANDAL. Adapun pemantauan dampak lingkungan adalah untuk menilai efektifitas dari Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) terhadap dampak lingkungan yang diprakirakan, sehingga tujuan untuk meminimalkan dampak negatif penting dan mengembangkan dampak positif bisa tercapai. Dokumen RKL-RPL bersifat memberi pokok-pokok arahan, prinsip-prinsip, kriteria atau persyaratan untuk pengelolaan dan pemantauan dampak, baik bersifat pencegahan/ penanggulangan/pengendalian. 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara yang akan dilaksanakan secara umum yaitu untuk melaksanakan peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan dan pemantauan RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten I-1 BAB I PENDAHULUAN PT. NUSANTARA GAS SERVICE lingkungan hidup serta melaksanakan kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan. Adapun maksud dan tujuan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup secara spesifik, yaitu: 1) Menyusun penanganan dampak negatif, merencanakan dan melaksanakan tindakantindakan untuk mencegah, mengurangi atau menanggulangi dampak negatif yang diperkirakan akan terjadi, sehingga dapat menjamin, bahwa kegiatan yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang optimal. 2) Merumuskan berbagai upaya kebijakan dan pencegahan, penanggulangan dan pengendalian dampak lingkungan negatif, serta meningkatkan dampak lingkungan positif, sebagai bagian yang menyatu dalam pelaksanaan rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara. 3) Merumuskan pihak-pihak yang terlibat dan terkait dalam pelaksanaan, koordinasi dan pengawasan kegiatan pengelolaan lingkungan dalam rangka rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara. 4) Mendeteksi perubahan rona lingkungan hidup yaitu rona lingkungan awal sebelum ada proyek dan rona lingkungan pada saat dilakukan kegiatan proyek, sehingga dapat diketahui besarnya perubahan yang terjadi akibat kegiatan bersangkutan. 5) Mendeteksi sedini mungkin dampak yang timbul sehingga tidak meluas dan menimbulkan dampak yang lebih besar, dan dapat segera dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang diperlukan, serta koordinasi antar berbagai instansi terkait. 6) Sebagai bahan acuan/referensi yang akan digunakan untuk mengevaluasi pengelolaan lingkungan yang sedang dan telah selesai dilakukan. 7) Sebagai acuan dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan (RKL & RPL) pada saat implementasi proyek. 8) Media informasi mengenai perubahan rona lingkungan hidup kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil kebijakan mengenai pengelolaan lingkungan khususnya instansi terkait. 1.3. Kebijakan Lingkungan Hidup Kegiatan pembangunan tanpa mempertimbangkan faktor lingkungan akan menimbulkan gangguan pada salah satu atau beberapa komponen lingkungan. Hal ini pada akhirnya dapat menganggu fungsi ekosistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, PT. Nusantara Gas Service selaku pemrakarsa kegiatan memiliki komitmen untuk melakukan kegiatan LNG I-2 RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten PT. NGS BAB I PENDAHULUAN Receiving Terminal Bojonegara secara bijaksana dengan menerapkan prinsip-prinsip ekologi dan berwawasan lingkungan, hal ini sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Rencana pengelolaan dan pemantaua dampak lingkungan hidup berupa pencegahan, pengendalian dan penanggulangan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif dari rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara dilakukan dengan tiga pendekatan yaitu (1) teknologi; (2) ekonomi, sosial dan budaya; dan (3) institusional. Pendekatan teknologi digunakan untuk mencegah atau meminimalisir dampak dengan menggunakan pendekatan teknologi baik dengan cara mengubah rencana (rancangan) seperti misalnya menormalisasi sungai yang sudah mengalami sedimentasi. Pendekatan sosial ekonomi dan sosial budaya digunakan untuk mengelola dampak melalui pendekatan ekonomi, sosial dan budaya, bisa berupa insentif atau intrumen ekonomi lainnya. Misalnya dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat setempat untuk menjadi pekerja pada tahap konstruksi. Sedangkan pendekatan institusional dilakukan untuk mengelola dampak dengan mengatur atau menentukan lembaga yang bertanggung jawab untuk pengelolaan dan pemantauan lingkungan. Misalnya menjalin kerjasama antara pemrakarsa dengan instansi di bidang perhubungan dalam pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan komponen lalu lintas. RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten I-3 BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) yang akan diimplementasikan yaitu komponen/parameter lingkungan hidup yang didasarkan hasil kajian dalam Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) yang diperkirakan akan terkena dampak penting rencana kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara di Desa Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Untuk memudahkan pencapaian tujuan dalam pengelolaan lingkungan hidup berbagai dampak penting yang diprakirakan akan terjadi, maka uraian rencana pengelolaan lingkungan hidup ini meliputi: a) Dampak Lingkungan yang Dikelola b) Sumber Dampak c) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup d) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup e) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup f) Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup g) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup 2) Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup 3) Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 1 II - 2 RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten Tabel 2. 1. Matriks Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) Indikator Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Hidup Lingkungan Hidup (1) (2) (3) (4) (5) A. Dampak Penting yang Dikelola (Hasil Arahan Pengelolaan pada ANDAL) I. Tahap Konstruksi 1 Penurunan Mobilisasi Alat Baku mutu Melakukan semua kegiatan sesuai Kualitas berat dan kualitas udara dengan peraturan lingkungan untuk Udara (debu Material ambien tidak memenuhi baku mutu lingkungan lokal) melebihi baku sebagai berikut : mutu 1) Memperlambat laju kendaraan, berdasarkan PP terutama di daerah perumahan No. 41 Tahun sehingga paparan debu di 1999, yaitu debu lingkungan perumahan terbatas; (TSP) 230 2) Memberikan terpal atau penutup µg/m3. plastik di truk saat mengangkut bahan atau tanah agregat, sehingga tidak tersebar di jalan, terutama di sekitar pemukiman; 3) Untuk memastikan tidak ada kendaraan konstruksi membawa tanah atau bahan dari lokasi ke jalan di daerah pemukiman. 4) Menyiram jalan sekitar akses kegiatan terutama pada musim kemarau 2. Peningkatan Mobilisasi Alat Intensitas 1) Melakukan pengelolaan dengan kebisingan berat dan kebisingan yang meredam kebisingan jika tingkat yang Material dihasilkan tidak kebisingan yang dihasilkan dari ditimbulkan signifikan kendaraan menyebabkan tingkat dari kendaraan melebihi baku kebisingan melebihi baku mutu; Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) Jalan masuk kelokasi kegiatan terutama yang dekat dengan permukiman Dilakukan PT. selama Nusantara kegiatan Gas Service mobilisasi alat berat dan material konstruksi berlangsung BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Jalan masuk kelokasi kegiatan terutama yang dekat dengan permukiman Sebelum dan pada saat kegiatan konstruksi dilakukan BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Indikator Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Hidup Lingkungan Hidup (1) (2) (3) (4) (5) yang mutu berdasarkan 2) Memperlambat laju kendaraan digunakan Kepmen pengangkut alat dan material yang Lingkungan Hidup konstruksi, terutama di daerah diprkirakan No. 48 Tahun pemukiman, melalui melebihi baku 1996, yaitu untuk pemasangan tanda dan mutu (> 55 lingkungan pembatasan kecepatan sesuai dBA) pemukiman dengan peraturan sebesar 55 dBA, lingkungan jalan & industri 70 dBA serta lingkungan perdagangan dan jasa 70 dBA 3. Terjadinya Kegiatan Tidak terjadi 1) Melokalisir air larian dengan peningkatan pematangan lahan, larian air dari pembuatan saluran darinase di air larian (run Pembangunan lokasi kegiatan sekeliling area pembangunan off) Fasilitas utama pada saat hujan dihubungkan dengan bak bak dan sarana pengendapan; penunjang 2) Memelihara saluran drainase dan kolam pengendap secara berkala agar alirannya lancar. Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola 4. Penurunan kualitas air akibat peningkatan TSS II - 3 Kegiatan pengerukan dan pembuangan hasil kerukan dan pembangunan Dermaga Tidak terjadi peningkatan yang signifikan pada kadar TSS Untuk mengurangi dampak TSS dengan Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memasang buoy/ tanda agar dikenali oleh kapal lain; Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Area LNG Receiving terminal Bojonegara Pembuatan saluran drainase dilakukan sebelum pembangunan dilakukan, pemeliharaan saluran drainase terus menerus selama kegiatan konstruksi Di dalam lokasi Sebelum dan pembangunan pada saat dermaga dan kegiatan pengerukan serta berlangsung di dumping area Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 4 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 5. (2) Peningkatan sedimentasi (3) Kegiatan pengerukan dan Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Tidak terjadi peningkatan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) (6) 2) membuang air hasil kerukan, ke dasar laut langsung tidak dipermukaan; 3) Mengurangi kecepatan kapal pada saat pengerukan dan pembuangan hasil kerukan agar kekeruhan yang ditimbulkan turbulensi kapal bisa diminimalisir; 4) Melakukan aktivitas pengerukan dan pembangunan dermaga secara konsisten 5) Membuang air laut yang terhisap ke atas kapal menggunakan penyaring agar TSS yang masuk ke laut dapat diminimalisir; 6) Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal. 7) Memasang silt screen di sekitar areal pengerukan di laut; 8) Menggunakan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan yang sesuai dengan alat pengerukan dan kondisi contohnya TSHD; Untuk mengurangi dampak TSS Di lokasi dengan Melakukan kegiatan untuk dermaga dan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (7) Sebelum dan pada saat Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara BLHD Provinsi Banten, BLH BLHD Provinsi Banten, BLH PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (3) (4) pembuangan hasil sedimentasi yang kerukan serta signifikan tanpa pembangunan sedimentasi alami dermaga Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) II - 5 (2) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memasang buoy/ tanda agar dikenali oleh kapal lain; 2) membuang air hasil kerukan, ke dasar laut langsung tidak dipermukaan; 3) Mengurangi kecepatan kapal pada saat pengerukan dan pembuangan hasil kerukan agar kekeruhan yang ditimbulkan turbulensi kapal bisa diminimalisir; 4) Melakukan aktivitas pengerukan dan pembangunan dermaga secara konsisten 5) Membuang air laut yang terhisap ke atas kapal menggunakan penyaring agar TSS yang masuk ke laut dapat diminimalisir; 6) Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal. 7) Memasang silt screen di sekitar areal pengerukan di laut; 8) Menggunakan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan yang sesuai dengan alat pengerukan dan Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) lokasi pengerukan sertalokasi yang dekat dengan dumping area Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (7) kegiatan berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas (8) Gas Service (9) Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten Pelaporan (10) Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 6 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup 6. Terganggun ya kelancaran lalu lintas Laut Kegiatan pengerukan dan pembuangan hasil kerukan serta pembangunan dermaga Tidak 1) terganggunya lalu lintas laut secara signifikan 2) 7. Terganggun ya kelancaran lalu lintas akibat bangkitan dan tarikan dari kendaraan pengangkut alat dan material konstruksi Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material konstruksi Tidak terjadi kemacetan yang signifikan di persimpangan jalan masuk – keluar lokasi proyek 1) 2) 3) 4) BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (5) kondisi contohnya TSHD; Mengatur kecepatan kapal pengeruk ketika melakukan kegiatan pengerukan dan pembuangan hasil kerukan Memberi informasi dari kegiatan pengerukan dan pembuangan hasil kerukan dan pembangunan Dermaga ke masyarakat sekitar terlebih dahulu sebelum dilakukan kegiatan Mengatur jam masuk dan keluar kerja pegawai dalam waktu yang tidak bersamaan; Mengelola sistem angkutan pegawai, sehingga pegawai dapat terfasilitasi dengan angkutan massal, baik dengan angkutan karyawan maupun angkutan umum; Memastikan setiap mobil barang pengangkut material konstruksi melaksanakan standar aman pengangkutan barang, sehingga material yang diangkut tidak membahayakan operasional lalu lintas di jalan; Menjaga kelancaran di jalan dengan seperti menempatkan petugas pengatur lalu lintas Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) perairan teluk banten yang paling dekat dengan lokasi pengerukan dan pembuangan hasil kerukan serta bangunan jetty Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Di persimpangan jalan masuk – keluar lokasi kegiatan Selama kegiatan mobilisasi alat berat dan material berlangsung PT. Nusantara Gas Service Dinas Perhubungan Provinsi Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 8. (2) Terganggun ya Biota Air akibat menurun nya kualitas air II - 7 (3) Kegiatan Pengerukan dan Pembuangan Hasil Kerukan, serta Pembangunan Dermaga Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Tidak adanya gangguan yang signifikan terhadap biota air Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) untuk mengatur kendaraan masuk dan keluar dari area kegiatan. (6) (7) Untuk mengurangi dampak TSS dengan Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memasang buoy/ tanda agar dikenali oleh kapal lain; 2) Membuang air hasil kerukan, ke dasar laut langsung tidak dipermukaan; 3) Mengurangi kecepatan kapal pada saat pengerukan dan pembuangan hasil kerukan agar kekeruhan yang ditimbulkan turbulensi kapal bisa diminimalisir; 4) Melakukan aktivitas pengerukan dan pembangunan dermaga secara konsisten 5) Membuang air laut yang terhisap ke atas kapal menggunakan penyaring agar TSS yang masuk ke laut dapat diminimalisir; 6) Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal. Di bak pengendap dan diujung saluran drainase serta lokasi dermaga dan pengerukan serta di dumping area Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) Sebelum dan PT. pada saat Nusantara Kegiatan Gas Service Persiapan Lahan dan Pembangunan Fasilitas Utama dan Sarana Penunjang, Pengerukan dan Pembuangan Hasil Kerukan, serta Pembangunan Dermaga BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 8 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 9. (2) Mata Pencaharian (3) Kegiatan Pengadaan Tenaga Kerja, Pengerukan dan Pembuangan Hasil Kerukan, dan Pembangunan Dermaga Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 7) Memasang silt screen di sekitar areal pengerukan di laut; 8) Menggunakan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan yang sesuai dengan alat pengerukan dan kondisi contohnya TSHD; 1) Sosialisasi mengenai lokasi dumping yang baru kepada nelayan dan nelayan keramba Desa Pulopanjang dan nelayan Desa Pulo panjang dan Desa Argawana. 2) Sosialisasi mengenai kegiatan konstruksi khususnya pengerukan dan pembuangan pasir laut kepada masyarakat khususnya nelayan dan nelayan keramba di dua desa (jadwal, bentuk aktivitas, lokasi pengerukan dan pembuangan hasil keruk, lamanya akvitias berlangsung dan progress kegiatan) 3) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba sekitar di Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana Selama kegiatan konstruksi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup 4) 5) 10. Timbulnya sikap dan persepsi negatif masyarakat II - 9 Kegiatan Pengadaan Tenaga Kerja, Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material konstruksi, persiapan lahan, pembangunan fasilitas utama dan sarana penunjang, Pengerukan dan Pembuangan Hasil Kerukan, Pembangunan Dermaga, Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan 1) 2) 3) (5) dua desa Prioritas penduduk lokal dalam pengadaan tenaga kerja konstruksi berdasarkan kualifikasi dan kebutuhan proyek Memberikan kesempatan bagi wiraswasta lokal (pemilik kantin/warung setempat) dalam pengadaan kebutuhan konsumsi pekerja konstruksi (sesuai kebutuhan dan standard perusahaan) Memberikan informasi dan penjelasan mengenai lokasi dumping yang baru kepada pet keramba dan nelayan Desa Pulopanjang&Argawana. Memberikan informasi dan penjelasan mengenai mengenai kegiatan konstruksi khususnya pengerukan dan pembuangan pasir laut kepada masyarakat khususnya nelayan dan petani bududaya di dua desa (jadwal, bentuk aktivitas, lokasi pengerukan dan dredging, lamanya akvitias berlangsung dan progress kegiatan) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana Selama kegiatan konstruksi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 10 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) Pelepasan Tenaga Kerja Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup 4) 5) 6) 11. Terjadinya konflik sosial Kegiatan Pengadaan Tenaga Kerja, Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material konstruksi, persiapan lahan, pembangunan Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 1) 2) (5) desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba sekitar di dua desa Mengutamakan penduduk lokal dalam pengadaan tenaga kerja konstruksi berdasarkan kualifikasi dan kebutuhan proyek Memberikan kesempatan bagi wiraswasta lokal (pemilik kantin/warung setempat) dalam pengadaan kebutuhan konsumsi pekerja konstruksi (sesuai kebutuhan dan standard perusahaan) Melaksanakan program CSR sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai kegiatan konstruksi yang akan dilakukan agar masyarakat memahami dan dapat mengambil peluang kerja baru dari pembangunan; Memprioritaskan penduduk setempat sebagai pekerja sejauh mungkin, sesuai dengan persyaratan. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana Selama kegiatan konstruksi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) 12. Gangguan kesehatan lingkungan yang berasal dari penurunan kualitas udara II - 11 (3) fasilitas utama dan sarana penunjang, Pengerukan dan Pembuangan Hasil Kerukan, Pembangunan Dermaga, Pelepasan Tenaga Kerja Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Tidak ada keluhan yang berarti dari masyarakat mengenai paparan debu dari lokasi kegiatan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 3) Melakukan komunikasi aktif dengan aparat setempat 4) Berkordinasi dengan dinas tenaga kerja Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memperlambat laju kendaraan, terutama di daerah perumahan sehingga paparan debu di lingkungan perumahan terbatas; 2) Memberikan terpal atau penutup plastik di truk saat mengangkut bahan atau tanah agregat, sehingga tidak tersebar di jalan, terutama di sekitar pemukiman; 3) Untuk memastikan tidak ada kendaraan konstruksi membawa tanah atau bahan dari lokasi ke jalan di daerah pemukiman. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) lokasi proyek Selama serta daerah yang kegiatan berbatasan konstruksi langsung dengan lokasi kegiatan Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 12 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) 13. Peningkatan morbiditas sebagai dampak turunan dari mengganggu kesehatan lingkungan Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Tidak ada peningkatan yang signifikan dari morbiditas yang disebabkan oleh Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material (gangguan pernapasan, ISPA, gangguan pendengaran, diare, demam berdarah, chikungunya, dll) BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 4) Menyiram jalan disekitar akses masuk lokasi kegiatan terutama pada musim kemarau 5) Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Membuat program hidup sehat bagi lingkungan sekitar Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memperlambat laju kendaraan, terutama di daerah perumahan sehingga paparan debu di lingkungan perumahan terbatas; 2) Memberikan terpal atau penutup plastik di truk saat mengangkut bahan atau tanah agregat, sehingga tidak tersebar di jalan, terutama di sekitar pemukiman; 3) Untuk memastikan tidak ada kendaraan konstruksi membawa tanah atau bahan dari lokasi ke jalan di daerah pemukiman. 4) Menyiram jalan disekitar akses masuk lokasi kegiatan terutama pada musim kemarau Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) lokasi proyek Selama serta daerah yang kegiatan berbatasan konstruksi langsung dengan lokasi kegiatan Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) II Tahap Operasi 1. Penurunan Proses regasifikasi kualitas udara dan pemeliharaan fasilitas Terminal LNG dan Dermaga 2. Penurunan kualitas air akibat peningkatan TSS II - 13 Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Kualitas udara ambien tidak melebihi baku mutu berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999, dan Permen LH No 13 Tahun 2009 Pemeliharaan alur Tidak terjadi pelayaran penambahan signifikan pada kadar TSS yang melebihi baku mutu Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 5) Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Membuat program hidup sehat bagi lingkungan sekitar Untuk mengurangi konsentrasi polutan dari emisi gas flare dan nonflare untuk mememunuhi baku mutu dengan cara sebagai berikut : 1) Pemeliharaan rutin terhadap fasilitas pembakaran (gas engine, firefighting engine dan flare stack) 2) Menghindarai kelebihan jam operasi dari gas engine Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Di area LNG Receiving Terminal dan lokasi flare Selama commissioni ng / start-up dan kegiatan operasi Untuk mengurangi dampak TSS Di dalam lokasi pada saat dengan Melakukan kegiatan untuk pengerukan serta kegiatan memenuhi baku mutu lingkungan di dumping area berlangsung sebagai berikut : 1) Memasang buoy/ tanda agar dikenali oleh kapal lain; 2) Membuang air hasil kerukan, ke dasar laut langsung tidak dipermukaan; 3) Mengurangi kecepatan kapal pada saat pengerukan dan pembuangan hasil kerukan agar kekeruhan yang ditimbulkan Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 14 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 3. (2) Perubahan gelombang (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Pemeliharaan alur Tidak terjadinya pelayaran perubahan gelombang secara signifikan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) (6) turbulensi kapal bisa diminimalisir; 4) Melakukan aktivitas pengerukan dan pembangunan dermaga secara konsisten 5) Membuang air laut yang terhisap ke atas kapal menggunakan penyaring agar TSS yang masuk ke laut dapat diminimalisir; 6) Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal. 7) Memasang silt screen di sekitar areal pengerukan di laut; 8) Menggunakan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan yang sesuai dengan alat pengerukan dan kondisi contohnya TSHD; Mengurangi peningkatan dampak Di dalam lokasi perubahan gelombang dengan pengerukan serta melakukan kegiatan untuk di dumping area memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Pembatasan kecepatan kapal pengangkut alat dan material di laut serta kecepatan scraper; Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (7) Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 4. (2) Terjadinya abrasi II - 15 (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Pemeliharaan alur Tidak terjadi pelayaran abrasi yang signifikan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 2) Mengoptimalkan penggunaan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan; 3) Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal; 4) Melakukan kegiatan pengerukan secara bertahap, sehingga tidak terjadi perbedaan elevasi yang ekstrim antara elevasi sebelum dilakukan pengerukan dan setelah dilakukan pengerukan, dimana saat ini kedalaman perairan adalah 10-20 m di bawah permukaan laut. Untuk mengurangi peningkatan dampak abrasi sebagai akibat dari kegiatan pemeliharaan alur pelayaran, Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Melakukan penghijauan area yang rawan terjadinya abrasi; 2) Ikut serta dalam menjaga keberadaan terumbu karang dengan instansi terkait maupun dengan masyarakat setempat seperti kegiatan transpalasi Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Di pesir pantai desa pulo panjang dan desa argawana yang berdekatan dengan lokasi pengerukan serta di dumping area Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 16 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) 5. Peningkatan sedimentasi (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) (6) terumbu karang sehingga area sekitar pengerukan menjadi lebih baik; 3) Membangun revetment jika peningkatan laju abrasi tidak bisa di atasi oleh penghijauan. Pemeliharaan alur Tidak terjadi Untuk mengurangi dampak Di dalam lokasi pelayaran peningkatan sedimentasi dengan melakukan pengerukan serta sedimentasi secara kegiatan untuk memenuhi baku di dumping area signifikan mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memasang buoy/ tanda agar dikenali oleh kapal lain; 2) Membuang air hasil kerukan, ke dasar laut langsung tidak dipermukaan; 3) Mengurangi kecepatan kapal pada saat pengerukan dan pembuangan hasil kerukan agar kekeruhan yang ditimbulkan turbulensi kapal bisa diminimalisir; 4) Melakukan aktivitas pengerukan dan pembangunan dermaga secara konsisten 5) Membuang air laut yang terhisap ke atas kapal menggunakan penyaring agar TSS yang masuk ke laut dapat diminimalisir; BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (7) Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 6. 7. (3) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 6) Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal. 7) Memasang silt screen di sekitar areal pengerukan di laut; 8) Menggunakan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan yang sesuai dengan alat pengerukan dan kondisi contohnya TSHD; Terganggun Pengoperasian Tidak 1) Mengatur kecepatan kapal ya Dermaga dan terganggunya lalu pengeruk ketika melakukan kelancaran Pemeliharaan alur lintas laut secara kegiatan pengerukan lalu lintas pelayaran sginifikan 2) Memberitahukan kegiatan laut pengerukan ke masyarakat sekitar terlebih dahulu sebelum dilakukan kegiatan Tergangguny pemeliharaan alur Tidak Melakukan kegiatan untuk a biota air pelayaran terganggunya memenuhi baku mutu lingkungan akibat biota air sebagai berikut : peningkatan 1) Memasang buoy/ tanda agar TSS dikenali oleh kapal lain; 2) Membuang air hasil kerukan, ke dasar laut langsung tidak dipermukaan; 3) Mengurangi kecepatan kapal pada saat pengerukan dan pembuangan hasil kerukan agar kekeruhan yang ditimbulkan II - 17 (2) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) Di dalam lokasi Sebelum dan pengerukan serta pada saat di dumping area kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service Di dalam lokasi Sebelum dan pengerukan serta pada saat di dumping area kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 18 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup 4) 5) 6) 7) 8) 8. Mata Pencaharian Pengadaan Tenaga Kerja, Proses Regasifikasi, Pengoperasian Dermaga, Pemeliharaan Alur Pelayaran Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP A. 1) 2) (5) turbulensi kapal bisa diminimalisir; Melakukan aktivitas pengerukan dan pembangunan dermaga secara stabil Membuang air laut yang terhisap ke atas kapal menggunakan penyaring agar TSS yang masuk ke laut dapat diminimalisir; Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal. Memasang silt screen di sekitar areal pengerukan di laut; Menggunakan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan yang sesuai dengan alat pengerukan dan kondisi, contohnya kapal keruk TSHD; Pengadaan tenaga kerja proyek Prioritas penduduk lokal dalam pengadaan tenaga kerja konstruksi berdasarkan kualifikasi dan kebutuhan proyek Bekerja sama dengan dinas tenaga kerja serta aparat desa/kecamatan setempat dalam proses perekrutan tenaga kerja Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana dan Desa Pulopanjang Selama kegiatan konstruksi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) II - 19 (2) (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 3) Transparansi kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja, transparansi proses perekrutan sehingga meminimalisir kecemburuan/kecurigaan warga yang tidak diterima bekerja di proyek 4) Memberikan kesempatan bagi wiraswasta lokal (pemilik kantin/warung setempat) dalam pengadaan kebutuhan konsumsi pekerja konstruksi (sesuai kebutuhan dan standard perusahaan) B. Aktivitas laut (nelayan dan petani keramba –rumput laut dan ikan-) 1) Sosialisasi mengenai kegiatan operasi khususnya operasional dermaga dan pemeliharaan alur kapal kepada masyarakat khususnya nelayan dan nelayan budidaya di dua desa (jadwal, bentuk aktivitas, lokasi jalur operasi dermaga dan pemeliharaan alur kapal, lamanya akvitias berlangsung) 2) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana (8) Pengawas (9) DKP Prov. Banten Pelaporan (10) RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 20 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 9. (2) Timbulnya sikap dan persepsi negatif masyarakat (3) Pengadaan Tenaga Kerja, Proses Regasifikasi, Pengoperasian Dermaga, Pemeliharaan Fasilitas Terminal LNG dan Dermaga, Pemeliharaan Alur Pelayaran Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba di dua desa 3) Program CSR yang sesuai kebutuhan warga dan kemampuan perusahaan misalnya dalam bidang kesehatan,pendidikan, dan bantuan sarana prasarana umum lainnya. 1) Memberikan informasi dan penjelasan mengenai kegiatan operasi khususnya proses regasifikasi, operasional dermaga dan pemeliharaan alur kapal kepada masyarakat khususnya nelayan dan petani budidaya di dua desa (jadwal, bentuk aktivitas, lokasi jalur operasi dermaga dan pemeliharaan alur kapal, lamanya akvitias berlangsung); 2) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba di dua desa; Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana dan Desa Pulopanjang Selama kegiatan konstruksi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) 10. Terjadinya konflik sosial II - 21 (3) Pengadaan Tenaga Kerja, Proses Regasifikasi, Pengoperasian Dermaga, Pemeliharaan Fasilitas Terminal LNG dan Dermaga, Pemeliharaan Alur Pelayaran Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 3) Program CSR yang sesuai kebutuhan warga dan kemampuan perusahaan misalnya dalam bidang kesehatan,pendidikan, dan bantuan sarana prasarana umum lainnya. A. Pengadaan tenaga kerja proyek 1) Prioritas penduduk lokal dalam pengadaan tenaga kerja konstruksi berdasarkan kualifikasi dan kebutuhan proyek 2) Bekerja sama dengan dinas tenaga kerja serta aparat desa/kecamatan setempat dalam proses perekrutan tenaga kerja 3) Transparansi kualifikasi dan kebutuhan tenaga kerja, transparansi proses perekrutan sehingga meminimalisir kecemburuan/kecurigaan warga yang tidak diterima bekerja di proyek 4) Memberikan kesempatan bagi wiraswasta lokal (pemilik kantin/warung setempat) dalam pengadaan kebutuhan konsumsi pekerja konstruksi (sesuai kebutuhan dan standard perusahaan) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana dan Desa Pulopanjang Selama kegiatan konstruksi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 22 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) III. Tahap Pasca Operasi 1 Penurunan Mobilisasi dan Kualitas Demobilisasi Udara Alat dan Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Baku mutu kualitas udara ambien tidak BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) B. Aktivitas laut (nelayan dan nelayan keramba –rumput laut dan ikan-) 1) Sosialisasi mengenai kegiatan operasi khususnya operasional dermaga dan pemeliharaan alur kapal kepada masyarakat khususnya nelayan dan petani budidaya di dua desa (jadwal, bentuk aktivitas, lokasi jalur operasi dermaga dan pemeliharaan alur kapal, lamanya akvitias berlangsung) 2) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba di dua desa 3) Program CSR yang sesuai kebutuhan warga dan kemampuan perusahaan misalnya dalam bidang kesehatan,pendidikan, dan bantuan sarana prasarana umum lainnya. Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) Jalan masuk Dilakukan PT. kelokasi kegiatan selama Nusantara terutama yang kegiatan pasca Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 2. (2) Peningkatan kebisigan II - 23 (3) material, Pembongkaran Fasilitas Utama dan Sarana Penunjang Mobilisasi dan Demobilisasi Alat dan material Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) melebihi baku mutu berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999, yaitu debu (TSP) 230 µg/m3 Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 1) Memperlambat laju kendaraan, terutama di daerah perumahan sehingga paparan debu di lingkungan perumahan terbatas; 2) Memberikan terpal atau penutup plastik di truk saat mengangkut bahan atau tanah agregat, sehingga tidak tersebar di jalan, terutama di sekitar pemukiman; 3) Untuk memastikan tidak ada kendaraan pembongkaran membawa tanah atau bahan dari lokasi ke jalan di daerah pemukiman. 4) Menyiram jalan disekitar akses masuk lokasi kegiatan terutama pada musim kemarau Intensitas 1) Melakukan pengelolaan dengan kebisingan yang meredam kebisingan jika tingkat dihasilkan tidak kebisingan yang dihasilkan dari signifikan kendaraan menyebabkan tingkat melebihi baku kebisingan yang melebihi baku mutu berdasarkan mutu; Kepmen 2) Memperlambat laju kendaraan Lingkungan Hidup pengangkut alat dan material No. 48 Tahun konstruksi, terutama di daerah 1996, yaitu untuk pemukiman, melalui lingkungan pemasangan tanda dan pemukiman pembatasan kecepatan. sebesar 55 dBA, Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) dekat dengan permukiman (7) operasi berlangsung Jalan masuk kelokasi kegiatan terutama yang dekat dengan permukiman Sebelum dan pada saat kegiatan konstruksi dilakukan Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas (8) PT. Nusantara Gas Service Pelaporan (9) (10) Serang Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 24 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 3 (2) Penurunan kualitas air akibat peningkatan TSS (3) Kegiatan pembongkaran dermaga Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) lingkungan jalan & industri 70 dBA serta lingkungan perdagangan dan jasa 70 dBA Tidak terjadi penambahan kadar TSS yang signifikan di badan air penerima yang berasal dari lokasi kegiatan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) (6) (7) Untuk mengurangi dampak dari TSS Di dalam tapak dengan cara Melakukan kegiatan proyek, untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memasang buoy/ tanda agar dikenali oleh kapal lain; 2) Membuang air hasil kerukan, ke dasar laut langsung tidak dipermukaan; 3) Mengurangi kecepatan kapal pada saat pengerukan dan pembuangan hasil kerukan agar kekeruhan yang ditimbulkan turbulensi kapal bisa diminimalisir; 4) Melakukan aktivitas pengerukan dan pembangunan dermaga secara stabil 5) Membuang air laut yang terhisap ke atas kapal menggunakan penyaring agar TSS yang masuk ke laut dapat diminimalisir; 6) Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar Sebelum dan pada saat kegiatan pasca operasi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 4. (2) Peningkatan sedimentasi II - 25 (3) Pembongkaran dermaga Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Tidak terjadi penambahan sedimen yang signifikan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) bekerja optimal. 7) Memasang silt screen di sekitar areal pengerukan di laut; 8) Menggunakan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan yang sesuai dengan alat pengerukan dan kondisi, contohnya kapal keruk TSHD; Untuk mengurangi peningkatan sedimentasi dengan cara Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memasang buoy/ tanda agar dikenali oleh kapal lain; 2) Membuangair hasil kerukan, ke dasar laut langsung tidak dipermukaan; 3) Mengurangi kecepatan kapal pada saat pengerukan dan pembuangan hasil kerukan agar kekeruhan yang ditimbulkan turbulensi kapal bisa diminimalisir; 4) Melakukan aktivitas pengerukan dan pembangunan dermaga secara stabil 5) Membuang air laut yang terhisap ke atas kapal menggunakan penyaring agar Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Di dalam lokasi pembongkaran dermaga Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 26 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup 6) 7) 8) 5. Terganggun ya kelancaran lalu lintas Laut Pembongkaran dermaga Tidak 1) terganggunya lalu lintas laut yang signifikan 2) 6. Terganggun ya kelancaran lalu lintas Darat Kegiatan mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material Tidak terjadi kemacetan siginfikan pada persimpangan jalan masuk – keluar lokasi proyek 1) 2) BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (5) TSS yang masuk ke laut dapat diminimalisir; Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal. Memasang silt screen di sekitar areal pengerukan di laut; Memasang kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan yang sesuai dengan alat pengerukan dan kondisi, contohnya kapal keruk TSHD; Mengatur kedatangan dan kecepatan kapal pengangkut material hasil bongkaran Memberikan informasi kegiatan kepada masyarakat disekitar kegiatan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan Memastikan semua kendaraan yang mengangkut material bongkaran, menerapkan standar keamanan transportasi barang, sehingga material yang diangkut tidak membahayakan lalu lintas operasional di jalan; Menjaga kelancaran di jalan dengan mengambil langkah- Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) Di dalam lokasi pembongkaran dermaga Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service Di persimpangan jalan masuk – keluar lokasi kegiatan Selama kegiatan mobilisasi alat berat dan material berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten Dinas Perhubungan Provinsi Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) 7. Terganggu nya biota air akibat peningkatan TSS II - 27 (3) Kegiatan pembongkaran dermaga Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) langkah seperti menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur kendaraan masuk dan keluar dari lokasi kegiatan Tidak adanya Melakukan semua kegiatan untuk gangguan memenuhi baku mutu lingkungan terhadap biota air sebagai berikut : yang signifikan 1) Memasang buoy/ tanda agar dikenali oleh kapal lain; 2) Membuang air hasil kerukan, ke dasar laut langsung tidak dipermukaan; 3) Mengurangi kecepatan kapal pada saat pengerukan dan pembuangan hasil kerukan agar kekeruhan yang ditimbulkan turbulensi kapal bisa diminimalisir; 4) Melakukan aktivitas pengerukan dan pembangunan dermaga secara stabil 5) Membuang air laut yang terhisap ke atas kapal menggunakan penyaring agar TSS yang masuk ke laut dapat diminimalisir; 6) Memeriksa peralatan pengerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Perairan pantai Banten yang dekat dengan lokasi jetty pada saat kegiatan berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 28 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup 7) 8) 8. Mata Pencaharian Kegiatan pembongkaran Dermaga Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan 1) 2) 9. Timbulnya sikap dan persepsi negatif Kegiatan Pelepasan Tidak ada Tenaga Kerja, protes/pengaduan Mobilisasi dan yang signifikan demobilisasi alat dari masyarakat BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (5) bekerja optimal. Memasang silt screen di sekitar areal pengerukan di laut; Menggunakan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan yang sesuai dengan alat pengerukan dan kondisi, contohnya kapal keruk TSHD; Memberikan informasi dan penjelasan mengenai kegiatan pembongkaran dermaga kepada masyarakat khususnya nelayan dan nelayan budidaya keramba di dua desa (jadwal, bentuk aktivitas pembongkaran, lokasi pembongkaran dermaga, lamanya akvitias berlangsung) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba di dua desa 1) Memberikan informasi dan penjelasan mengenai kegiatan pembongkaran dermaga kepada masyarakat khususnya nelayan Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana dan Desa Pulo pnajnga Selama kegiatan pasca operasi berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Selama kegiatan pasca operasi berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (3) (4) berat dan material, setempat tentang pembongkaran kegiatan fasilitas utama dan konstruksi yang sarana penunjang, dilakukan pembongkaran Dermaga Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) masyarakat Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) (6) dan petani budidaya di dua desa Argawana dan (jadwal, bentuk aktivitas Desa Pulo pembongkaran, lokasi pnajnga pembongkaran dermaga, lamanya akvitias berlangsung) 2) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba di dua desa 3) Meminimalisir peningkatan debu dan kebisingan pada saat kegiatan mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran warga sekitar proyek khususnya mengenai kebisingan dan debu akibat mobilisasi dan demobilisasi alat berat. (dengan melaksanakan pengelolaan lingkungan yang berkaitan dengan lalu lintas darat seprti yang disebutkan di atas) 4) Pemberian pesangon yang layak bagi pekerja yang telah selesai masa kerjanya II - 29 Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten (10) RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 30 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) 10. Terjadinya konflik sosial (3) Kegiatan Pelepasan Tenaga Kerja, Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material, pembongkaran fasilitas utama dan sarana penunjang, pembongkaran Dermaga Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 1) Memberikan informasi dan penjelasan mengenai kegiatan pembongkaran dermaga kepada masyarakat khususnya nelayan dan petani budidaya di dua desa (jadwal, bentuk aktivitas pembongkaran, lokasi pembongkaran dermaga, lamanya akvitias berlangsung) 2) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba di dua desa 3) Meminimalisir peningkatan debu dan kebisingan pada saat kegiatan mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran warga sekitar proyek khususnya mengenai kebisingan dan debu akibat mobilisasi dan demobilisasi alat berat. (dengan melaksanakan pengelolaan lingkungan yang berkaitan dengan lalu lintas darat seprti yang disebutkan di atas) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana dan Desa Pulo pnajnga Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (7) Selama kegiatan pasca operasi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana (8) PT. Nusantara Gas Service Pengawas (9) BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten Pelaporan (10) BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) (1) (2) (3) 11 Gangguan kesehatan lingkungan yang berasal dari penurunan kualitas udara Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material Tidak ada keluhan yang berarti dari masyarakat mengenai paparan debu dari lokasi kegiatan 12 Peningkatan morbiditas sebagai Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan Tidak ada peningkatan yang signifikan II - 31 Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 4) Pemberian pesangon yang layak bagi pekerja yang telah selesai masa kerjanya Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memperlambat laju kendaraan, terutama di daerah perumahan sehingga paparan debu di lingkungan perumahan terbatas; 2) Memberikan terpal atau penutup plastik di truk saat mengangkut bahan atau tanah agregat, sehingga tidak tersebar di jalan, terutama di sekitar pemukiman; 3) Untuk memastikan tidak ada kendaraan pasca operasi membawa tanah atau bahan dari lokasi ke jalan di daerah pemukiman. 4) Menyiram jalan disekitar akses lokasi kegiatan terutama pada musim kemarau 5) Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Membuat program hidup sehat bagi lingkungan sekitar Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) lokasi proyek Selama serta daerah yang kegiatan pasca berbatasan operasi langsung dengan lokasi kegiatan PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang lokasi proyek Selama serta daerah yang kegiatan pasca berbatasan operasi PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 32 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) dampak turunan dari mengganggu kesehatan lingkungan (3) material B. Dampak Lainnya Yang Dikelola I Tahap Konstruksi 1. Penurunan Kegiatan kualitas air Persiapan Lahan akibat dan pembangunan peningkatan fasilitas utama dan TSS sarana penunjang Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) dari morbiditas yang disebabkan oleh Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material (gangguan pernapasan, ISPA, gangguan pendengaran, diare, demam berdarah, chikungunya, dll) Tidak terjadi peningkatan kadar TSS di badan air penerima yang berasal dari lokasi kegiatan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 1) Memperlambat laju kendaraan, terutama di daerah perumahan sehingga paparan debu di lingkungan perumahan terbatas; 2) Memberikan terpal atau penutup plastik di truk saat mengangkut bahan atau tanah agregat, sehingga tidak tersebar di jalan, terutama di sekitar pemukiman; 3) Untuk memastikan tidak ada kendaraan pasca operasi membawa tanah atau bahan dari lokasi ke jalan di daerah pemukiman. 4) Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Membuat program hidup sehat bagi lingkungan sekitar (6) langsung dengan lokasi kegiatan (7) 1) Melokalisir air larian dengan pembuatan saluran darinase di sekeliling area pembangunan dan dihubungkandengan bak bak pengendapan yang memakai saringan; 2) Membuang lumpur yang terendap secara berkala untuk Memelihara saluran drainase dan kolam pengendap secara berkala Di dalam tapak proyek, bak pengendapan dasn saluran drainase Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana (8) PT. Nusantara Gas Service Pengawas (9) Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Pelaporan (10) Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 2 (2) Perubahan Arus (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) pengerukan dan Tidak terjadinya pembuangan hasil perubahan arus kerukan dan yang signifikan pembangunan dermaga Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup 1) 2) 3) 4) 3 Perubahan gelombang II - 33 pengerukan dan pembuangan hasil kerukan dan pembangunan dermaga Tidak terjadinya perubahan gelombang yang signifikan 1) 2) (5) agar alirannya lancar. Pembatasan kecepatan kapal pengangkut alat dan material di laut serta kecepatan kapal pengeruk; Mengoptimalkan penggunaan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan; Memeriksa peralatan pngerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal; Melakukan kegiatan pengerukan secara bertahap, sehingga tidak terjadi perbedaan elevasi yang ekstrim antara elevasi sebelum dilakukan pengerukan dan setelah dilakukan pengerukan, dimana saat ini kedalaman perairan adalah 10-20 m di bawah permukaan laut. Pembatasan kecepatan kapal pengangkut alat dan material di laut serta kecepatan kapal pengeruk; Mengoptimalkan penggunaan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan; Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Di dalam lokasi dermaga, pengerukan serta di dumping area Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Di dalam lokasi Sebelum dan pengerukan serta pada saat di dumping area kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 34 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) 4 Terjadinya abrasi pengerukan dan Tidak terjadi pembuangan hasil abrasi yang kerukan dan signifikan pembangunan dermaga 5 Penurunan pendapatan Kegiatan Pengadaan Tenaga Kerja, Pengerukan dan Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 3) Memeriksa peralatan pngerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal; 4) Melakukan kegiatan pengerukan secara bertahap, sehingga tidak terjadi perbedaan elevasi yang ekstrim antara elevasi sebelum dilakukan pengerukan dan setelah dilakukan pengerukan, dimana saat ini kedalaman perairan adalah 10-20 m di bawah permukaan laut. 1) Melakukan penghijauan area yang rawan terjadinya abrasi 2) Ikut serta dalam menjaga keberadaan terumbu karang dengan instansi terkait maupun dengan masyarakat setempat seperti kegiatan transpalasi terumbu karang sehingga area sekitar Pulau panjang menjadi lebih baik 3) Membangun revetment jika peningkatan laju abrasi tidak bisa di atasi oleh penghijauan Menerapkan Program CSR Perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan dan kebutuhan masyarakat, contohnya bantuan Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) Di dalam lokasi Sebelum dan pengerukan serta pada saat di dumping area kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Selama kegiatan konstruksi berlangsung PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) 6 Gangguan kesehatan lingkungan merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air, II - 35 (3) Pembuangan Hasil Kerukan, dan Pembangunan Dermaga Persiapan lahan, Pembangunan Fasilitas Utama dan Sarana Penunjang Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) pendidikan, kesehatan dan peningkatan fasilitas publik seperti saluran air dan lain – lain 1) Tidak ada 1) Membuat hasil pengelolaan pengaduan limbah dari pembukaan dan yang persiapan lahan yang memenuhi signifikan dari syarat masyarakat 2) Untuk melakukan kegiatan mengenai pengelolaan kebersihan, pajanan mengacu pada Pengendalian debu dan Vektor, Direktorat Jendral kebisingan Pengendalian Penyakit dan yang Penyehatan Lingkungan Depkes ditimbulkan Jakarta 2010) dari lokasi kegiatan 2) Tidak ada pengaduan masyarakat mengenai kekeruhan badan air yang ditimbulkan dari lokasi kegiatan 3) Tidak terjadi genangan air/banjir Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) Argawana dan Desa Pulo pnajang Area kegiatan pembangunan LNG Receiving Terminal, daerah yang berbatasan langsung dengan lokasi kegiatan Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (7) Selama kegiatan konstruksi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana (8) PT. Nusantara Gas Service Pengawas (9) Prov. Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Pelaporan (10) BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 36 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) 7 Peningkatan morbiditas sebagai dampak turunan dari gangguan kesehatan lingkungan Persiapan lahan, Pembangunan Fasilitas Utama dan Sarana Penujang Darat Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) 4) Tidak ada peningkatan vektor penyakit (lalat, nyamuk, tikus dsb) Tidak ada peningkatan angka kesakitan yang disebabkan oleh kegiatan persiapan lahan dan pembangunan fasilitas utama dan sarana penunjang darat BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) (6) (7) Melakukan kegiatan untuk memenuhi baku mutu lingkungan sebagai berikut : 1) Memperlambat laju kendaraan, terutama di daerah perumahan sehingga paparan debu di lingkungan perumahan terbatas; 2) Memberikan terpal atau penutup plastik di truk saat mengangkut bahan atau tanah agregat, sehingga tidak tersebar di jalan, terutama di sekitar pemukiman; 3) Untuk memastikan tidak ada kendaraan konstruksi membawa tanah atau bahan dari lokasi ke jalan di daerah pemukiman. 4) Berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan, Membuat program hidup sehat bagi lingkungan sekitar Area kegiatan pembangunan LNG Receiving Terminal, permukiman di Desa Argawana, Kecamatan Puloampel Selama kegiatan konstruksi berlangsung Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) (1) (2) (3) II Tahap Operasi 1 Peningkatan Proses regasifikasi Intensitas kebisingan kebisingan yang ditimbulkan tidak melebihi baku mutu berdasarkan Kepmen Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, yaitu untuk lingkungan pemukiman sebesar 55 dBA, lingkungan jalan & industri 70 dBA serta lingkungan perdagangan dan jasa 70 dBA 2 Penurunan Proses regasifikasi Tidak terjadinya kualitas air penurunan suhu akibat yang signifikan menurunya suhu 3 Perubahan Arus II - 37 Pemeliharaan alur Tidak terjadinya pelayaran perubahan arus yang signifikan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) Melakukan langkah-langkah penurunan kebisingan, seperti pemasangan kompresor BOG dalam bangunan Di area LNG Receiving terminal Bojonegara Selama PT. kegiatan Nusantara kegiatan Gas Service pengoperasian LNG Receiving terminal Bojonegara BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Berkaitan dengan design ORV, menetapkan perubahan suhu yang sebaiknya tidak terjadi pada level yang signifikan pada titik pembuangan dan titik intake yang akan disurvey sesuai dengan literature yang ada serta melakukan simulasi dinamis 1) Pembatasan kecepatan kapal pengangkut alat dan material di laut serta kecepatan kapal pengeruk; Di area lokasi Area terminal LNG Receiving Terminal Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Di dalam lokasi Sebelum dan pengerukan serta pada saat di dumping area kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 38 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) 4 Terganggunya Proses biota air Regasifikasi menurunya suhu air Tidak terganggunya biota air secara signifikan 5 Penurunan Pendapatan Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang Proses Regasifikasi, Pengoperasian Dermaga, Pemeliharaan BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) 2) Mengoptimalkan penggunaan kapal keruk yang memiliki dampak relatif kecil terhadap lingkungan; 3) Memeriksa peralatan pngerukan dan pembangunan dermaga secara berkala agar bekerja optimal; 4) Melakukan kegiatan pengerukan secara bertahap, sehingga tidak terjadi perbedaan elevasi yang ekstrim antara elevasi sebelum dilakukan pengerukan dan setelah dilakukan pengerukan, dimana saat ini kedalaman perairan adalah 10-20 m di bawah permukaan laut. Berkaitan dengan design ORV, menetapkan perubahan suhu yang sebaiknya tidak terjadi pada level yang signifikan pada titik pembuangan dan titik intake yang akan disurvey sesuai dengan literature yang ada serta melakukan simulasi dinamis 1) Sosialisasi mengenai kegiatan operasi khususnya proses regasifikasi, operasional dermaga dan pemeliharaan alur kapal kepada masyarakat khususnya Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana (8) Pengawas Pelaporan (9) Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten (10) Di dalam lokasi dermaga dan pengerukan serta di dumping area Sebelum dan pada saat kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana Selama kegiatan konstruksi berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) Alur Pelayaran Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) kegiatan konstruksi yang dilakukan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup 2) 3) 6 Timbulan limbah/sampa h domestik yang dihasilkan Kegiatan pengoperasian LNG Receiving terminal Bojonegara 7 Timbulan limbah B3 yang dihasilkan Kegiatan pengoperasian LNG Receiving terminal II - 39 Tidak terjadi 1) penumpukan sampah di area LNG Receiving terminal 2) Bojonegara Tidak terjadi 1) penumpukan limbah B3 di area LNG Receiving (5) nelayan dan nelayan budidaya di dua desa (jadwal, bentuk aktivitas, lokasi jalur operasi dermaga dan pemeliharaan alur kapal, lamanya akvitias berlangsung) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba di dua desa Program CSR yang sesuai kebutuhan warga dan kemampuan perusahaan misalnya dalam bidang kesehatan,pendidikan, dan bantuan sarana prasarana umum lainnya. Membuat dan melakukan kegiatan pengelolaan sampah sesuai dengan ketentuan yang berlaku memisahkan sampah seperti kertas, plastik dan logam Membuat dan melakukan wastemanagement berbahaya, mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) Area LNG Receiving terminal Bojonegara Area LNG Receiving terminal Bojonegara Selama konstruksi / operasi / kegiatan pascaoperasi berlangsung Penyedian TPS limbah B3 dilakukan sebelum Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 40 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) (3) berupa baterai Bojonegara bekas, neon bekas, dan lain-lain III Tahap Pasca Operasi 1 Penurunan Proses Pendapatan Regasifikasi, Pengoperasian Dermaga, Pemeliharaan Alur Pelayaran 2 Gangguan kesehatan lingkungan Pembongkaran fasilitas utama dan sarana Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) terminal Bojonegara Tidak ada protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan 1) Tidak ada pengaduan yang BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (7) penyerahan kepada pihak ketiga 3 bulan sekali selama beroperasi. Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas Pelaporan (8) (9) (10) (5) 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 2) Limbah berbahaya yang terkumpul diserahkan kepada pihak ketiga yang memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (6) 1) Sosialisasi mengenai kegiatan operasi khususnya proses regasifikasi, operasional dermaga dan pemeliharaan alur kapal kepada masyarakat khususnya nelayan dan nelayan budidaya di dua desa (jadwal, bentuk aktivitas, lokasi jalur operasi dermaga dan pemeliharaan alur kapal, lamanya akvitias berlangsung) 2) Bekerja sama dengan tokoh masyarakat/tokoh nelayan/aparat desa/kecamatan setempat dalam melakukan sosialisasi dan pendekatan yang pro aktif kepada nelayan/petani keramba di dua desa 1) Membuat hasil pengelolaan sampah dari hasil pembongkaran yang memenuhi syarat Wilayah Kecamatan pulo Ampel khususnya Desa Argawana Selama kegiatan konstruksi berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Area kegiatan pembangunan LNG Receiving Selama kegiatan berlangsung PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten PT. NGS PT. NGS BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) 3 (2) merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air, peningkatan vektor penyakit (3) penunjang Peningkatan morbiditas Pembongkaran fasilitas utama II - 41 Indikator Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Lingkungan Pengelolaan Hidup Lingkungan Hidup (4) (5) signifikan dari 2) Untuk melakukan kegiatan masyarakat pengelolaan kebersihan, mengenai mengacu pada Pengendalian pajanan Vektor, Direktorat Jendral debu dan Pengendalian Penyakit dan kebisingan Penyehatan Lingkungan Depkes yang Jakarta 2010) ditimbulkan dari lokasi kegiatan 2) Tidak ada pengaduan masyarakat yang signifikan mengenai kekeruhan badan air yang ditimbulkan dari lokasi kegiatan 3) Tidak ada peningkatan vektor penyakit (lalat, nyamuk, tikus dsb) Tidak ada 1) Membuat hasil pengelolaan peningkatan sampah dari hasil pembongkaran Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) Terminal, badan air sekitar area kegiatan, serta permukiman di Desa Argawana, Kecamatan Puloampel (7) Area kegiatan pembangunan Selama kegiatan Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana (8) PT. Nusantara Pengawas (9) Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Pelaporan (10) Serang BLHD Provinsi Banten, BLH RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten II - 42 Dampak No. Lingkungan Sumber Dampak yang Dikelola (1) (2) sebagai dampak turunan dari gangguan kesehatan lingkungan (3) dan sarana penunjang Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup (4) angka kesakitan yang signifikan yang disebabkan oleh kegiatan pembongkaran pembangunan fasilitas utama dan sarana penunjang darat (gangguan pernafasan, ISPA) BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup (5) yang memenuhi syarat 2) Untuk melakukan kegiatan pengelolaan kebersihan, mengacu pada Pengendalian Vektor, Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes Jakarta 2010) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup (6) (7) LNG Receiving berlangsung Terminal, permukiman di Desa Argawana, Kecamatan Puloampel Institusi Pengelolaan Lingkungan Pelaksana Pengawas (8) Gas Service (9) Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Pelaporan (10) Kabupaten Serang PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup yang akan diimplementasikan PT. Nusantara Gas Service yaitu komponen/ parameter lingkungan yang didasarkan hasil kajian dalam Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL) yang diperkirakan akan terkena dampak penting rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara yang terletak di Desa Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Untuk memudahkan pencapaian tujuan dalam pemantauan lingkungan hidup berbagai dampak penting yang diprakirakan akan terjadi maka kajian rencana pemantauan lingkungan hidup ini meliputi: a) Dampak Lingkungan yang Dipantau 1) Jenis Dampak yang Terjadi 2) Indikator/parameter yang Dipantau 3) Sumber Dampak b) Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pengumpulan dan Analisis Data 2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup 3) Waktu dan Frekuensi Pemantauan c) Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana pemantauan lingkungan hidup, 2) Pengawas pemantauan lingkungan hidup, 3) Pelaporan hasil pemantauan lingkungan hidup RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 1 RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 2 Tabel 3.1. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Dampak Lingkungan yang Dipantau No. (1) A. I. 1 2 Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) (2) (3) Dampak Penting yang Dipantau Tahap Konstruksi Penurunan Kualitas Baku mutu Mobilisasi alat Udara (debu lokal) kualitas udara berat dan material ambien tidak konstruksi signifikan melebihi baku mutu berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999, yaitu debu (TSP) 230 µg/m3. Peningkatan kebisingan yang ditimbulkan dari kendaraan dan alatalat yang digunakan pada kegiatan yang diprkirakan melebihi baku mutu Intensitas Mobilisasi Alat kebisingan yang berat dan Material dihasilkan tidak konstruksi signifikan melebihi baku mutu berdasarkan Kepmen Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996, yaitu untuk lingkungan pemukiman sebesar 55 dBA, BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Pengumpulan data: dilakukan dengan cara sampling udara dan debu (hi-vol sampler) dan kemudian dianalisis di laboratorium rujukan yang terkreditasi KAN. Analisa data: Hasil analisis laboratorium kemudian dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Pengumpulan data: Dilakukan dengan pengukuran langsung tingkat kebisingan di lapangan dengan alat sound level meter Analisa data: Data di bandingkan dengan baku mutu berdasarkan Kemen LH No. 48 Th 1996, yaitu tingkat kebisingan di lingkungan pemukiman, sebesar 55 Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) Jalan masuk kelokasi kegiatan terutama yang dekat dengan permukiman Satu kali pada awal PT. Nusantara kegiatan mobilisasi Gas Service alat berat dan material konstruksi dan satu kali pada pertengahan kegiatan kegiatan mobilisasi alat berat dan material konstruksi BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Jalan masuk kelokasi kegiatan terutama yang dekat dengan permukiman Satu kali pada awal PT. Nusantara kegiatan mobilisasi Gas Service alat berat dan material konstruksi dan satu kali pada pertengahan kegiatan kegiatan mobilisasi alat berat dan material konstruksi BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) Indikator / Parameter (3) lingkungan jalan & industri 70 dBA serta lingkungan perdagangan dan jasa 70 dBA Tidak terjadi larian air dari lokasi kegiatan pada saat hujan 3 Terjadinya peningkatan air larian (run off) 4 Penurunan kualitas Tidak terjadi air akibat peningkatan yang peningkatan TSS, signifikan pada kadar TSS III - 3 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) dBA , lingkungan jalan & industri 70 dBA serta lingkungan perdagangan dan jasa 70 dBA Kegiatan pematangan lahan, Pembangunan Fasilitas utama dan sarana penunjang Kegiatan pengerukan dan pembuangan hasil kerukan dan pembangunan Dermaga Pengumpulan data: Pengamatan langsung pada volume air larian permukaan serta kejadian banjir pada saat hujan, Analisa data: hasilnya dibandingkan dengan informasi rona lingkungan awal Pengumpulan data: Pemantauan dilakukan dengan cara pengambilan contoh air laut di titik yang representatif berdasarkan kekeruhan yang terjadi. Beberapa parameter kualitas air yang cepat berubah diukur langsung di lapangan (in situ). Pengambilan contoh air dilakukan pada titik represetntatif di luar silt screen. Analisa data: Jumlah sampel untuk analisis kandungan suspended solid pada setiap titik sampling Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) Area kegiatan pembangunan dan lingkungan terdekat ke lokasi LNG Receiving Terminal Kontinyu harian PT. Nusantara pada saat musim Gas Service hujan selama kegiatan konstruksi dilakukan BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Perairan teluk Banten dilokasi pengerukan dan lokasi dumping area Satu kali pada awal PT. Nusantara kegiatan Gas Service pengerukan dan pembuangan hasil kerukan (dumping) dan satu kali di pertengahan kegiatan pengerukan dan pembuangan hasil kerukan (dumping) BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 4 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. (1) 5 Jenis Dampak yang Timbul (2) Peningkatan sedimentasi 6 Terganggunya kelancaran lalu lintas Laut 7 Terganggunya kelancaran lalu lintas akibat Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Parameter Analisis Data Pemantauan Pemantauan (3) (4) (5) (6) (7) Tidak terjadi Kegiatan Pengumpulan data: Lokasi Jetty, dan Satu kali pada awal peningkatan pengerukan dan Pengamatan secara visual lokasi kegiatan kegiatan sedimentasi yang pembuangan hasil terhadap kondisi pengerukan serta pengerukan dan signifikan kerukan serta sedimentasi di pesisir lokasi pembuangan hasil pembangunan perairan Teluk Banten pembuangan hasil kerukan (dumping) dermaga terutama pesisir Desa kerukan dan satu kali di Arga Wana dan Desa Pulo pertengahan panjang yang dekat kegiatan dengan lokasi kegiatan. pengerukan dan pembuangan hasil Analisa data: Data yang didapat kerukan (dumping) kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan kondisi sebelum ada kegiatan. Tidak Kegiatan Pengumpulan data: Lokasi Satu kali sebelum terganggunya lalu pengerukan dan Pengamatan secara visual pemantauan kegiatan dimulai lintas laut secara pembuangan hasil terhadap kondisi adalah di dan satu kali pada signifikan kerukan serta pergerakan lalulintas laut perairan teluk pertengahan pembangunan di perairan teluk banten Banten Kegiatan dermaga Kabupaten Serang. Kabupaten pengerukan dan Serang yang pembuangan hasil Analisa data: Data yang didapat terdekat dengan kerukan serta kemudian dianalisis dan lokasi kegiatan pembangunan dibandingkan dengan pengerukan dan dermaga kondisi sebelum ada pembuangan kegiatan hasil kerukan serta pembangunan dermaga Tidak terjadi Kegiatan Pengumpulan data: dipersimpangan Satu kali sebelum kemacetan yang mobilisasi dan Pemantauan kondisi lalu jalan masuk dan kegiatan kegiatan signifikan di demobilisasi alat lintas secara langsung pada ke luar lokasi mobilisasi dan BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) PT. Nusantara Gas Service (9) BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten (10) BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service Dinas BLHD Perhubungan Provinsi Provinsi Banten, PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter (1) (2) bangkitan dan tarikan dari kendaraan pengangkut alat dan material konstruksi (3) persimpangan jalan masuk – keluar lokasi proyek 8 Terganggunya Biota Air akibat menurun nya kualitas air Tidak adanya gangguan yang signifikan terhadap biota air III - 5 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Penerima Sumber Dampak Frekuensi Pelaksana Pengawas Analisis Data Pemantauan Laporan Pemantauan (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) berat dan material saat kegiatan mobilisasi alat kegiatan demobilisasi alat Banten, BLH konstruksi berat dan material berat dan material BLHD Kabupaten konstruksi dimulai Provinsi Serang Analisa data: konstruksi dilakukan. dan satu kali pada Banten, BLH Data dibandingkan dengan selama kegiatan Kabupaten sebelum adanya kegiatan mobilisasi dan Serang demobilisasi alat berat dan material konstruksi Pengerukan dan Pengumpulan data: Pada perairan Satu kali pada PT. Nusantara BLHD BLHD Pembuangan Pemantauan biota air teluk Banten di awal kegiatan Gas Service Provinsi Provinsi Hasil Kerukan, dilakukan dengan lokasi pengerukan pengerukan dan Banten, BLH Banten, serta pengambilan sampel dan lokasi pembuangan hasil Kabupaten BLH Pembangunan plankton dengan dumping area kerukan (dumping) Serang Kabupaten Dermaga menggunakan Plankton Net dan satu kali Serang #25 sebanyak 30 liter dan selama kegiatan diawetkan dengan formalin pengerukan dan 4%. Sementara sampling pembuangan hasil benthos dilakukan dengan kerukan (dumping) pengambilan lumpur dengan menggunakan Ekmann Grab ukuran 20 x 20. Sampling plankton dan benthos selanjutnya dianalisis di laboratorium. Analisa data: Data yang didapat kemudian dianalisis melalui perhitungan indeks keanekaan, dimana untuk organisme plankton dan benthos dilakukan berturut-turut dengan RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 6 Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & No. Jenis Dampak Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi yang Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Pemantauan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) menggunakan rumus Indeks Diversitas Shannon-Wiener (H’) dan Indeks Dominansi Simpson (D) 9 Mata Pencaharian 1) Tidak ada Kegiatan Pengumpulan data: Permukiman Satu kali pada protes/pengadu Pengadaan masyarakat yang pertengahan Observasi lapangan an yang Tenaga Kerja, berbatasan kegiatan dengan wawancara signifikan dari Pengerukan dan langsung dengan terhadap penduduk masyarakat Pembuangan lokasi kegiatan setempat setempat Hasil Kerukan, yaitu Desa Pengumpulan data tentang dan Pembangunan sekunder dari Kecamatan Argawana dan kegiatan Dermaga Desa pulo Pulo ampel dan Desa konstruksi yang Argawana dan Desa pulo panjang dilakukan kecamatan Pulo panjang 2) Tenaga kerja ampel Analisa data: konstruksi Data dianalisis dan sebagian ditabulasikan dipenuhi dari masyarakat setempat 10 Timbulnya sikap Tidak ada Kegiatan Pengumpulan data: Permukiman Satu kali pada dan persepsi negatif Protes/pengaduan Pengadaan masyarakat yang pertengahan Observasi lapangan masyarakat yang signifikan Tenaga Kerja, berbatasan kegiatan konstruksi dengan wawancara dari masyarakat Mobilisasi dan langsung dengan terhadap penduduk setempat tentang demobilisasi alat lokasi kegiatan setempat kegiatan berat dan material yaitu Desa Pengumpulan data konstruksi yang konstruksi, sekunder dari Kecamatan Argawana dan dilakukan persiapan lahan, Desa pulo Pulo ampel dan Desa pembangunan Argawana dan Desa pulo panjang fasilitas utama kecamatan Pulo panjang dan sarana ampel Analisa data: penunjang, Data dianalisis dan Pengerukan dan kemudian dituangkan BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter (1) (2) (3) 11 Terjadinya konflik sosial Tidak ada terjadinya konflik sosial di masyarakat setempat saat kegiatan konstruksi dilakukan 12 Gangguan kesehatan lingkungan merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara, peningkatan Tidak ada pengaduan yang signifikan dari masyarakat mengenai pajanan debu dan kebisingan yang III - 7 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) Pembuangan dalam bentuk tabel Hasil Kerukan, Pembangunan Dermaga, Pelepasan Tenaga Kerja Kegiatan Pengumpulan data: Permukiman Satu kali pada Pengadaan masyarakat yang pertengahan Observasi lapangan Tenaga Kerja, berbatasan kegiatan konstruksi dengan wawancara Mobilisasi dan langsung dengan terhadap penduduk demobilisasi alat lokasi kegiatan setempat berat dan material yaitu Desa Pengumpulan data konstruksi, sekunder dari Kecamatan Argawana dan persiapan lahan, Desa pulo Pulo ampel dan Desa pembangunan Argawana dan Desa pulo panjang fasilitas utama kecamatan Pulo panjang dan sarana ampel Analisa data: penunjang, Data dianalisis, dan Pengerukan dan kemudian dituangkan Pembuangan dalam bentuk tabel Hasil Kerukan, Pembangunan Dermaga, Pelepasan Tenaga Kerja Mobilisasi alat Permukiman Satu kali pada Pengumpulan Data: berat dan material masyarakat yang pertengahan Observasi lapangan konstruksi berbatasan kegiatan konstruksi dengan wawancara langsung dengan terhadap penduduk lokasi kegiatan setempat yaitu Desa Pengumpulan data sekunder dari Puskesmas Argawana kecamatan Pulo Kecamatan Pulo ampel Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang , Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 8 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) kebisingan dan penurunan kualitas air permukaan 13 Peningkatan morbiditas sebagai dampak turunan dari gangguan kesehatan lingkungan II. 1 Tahap Operasi Penurunan kualitas udara Indikator / Parameter (3) ditimbulkan pada saat kegiatan mobilisasi alat berat dan material Tidak ada peningkatan yang signifikan pada penyakit yang disebabkan oleh kegiatan mobilisasi alat berat dan material konstruksi) Kualitas udara ambien tidak melebihi baku mutu berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999, dan Kualitas udara emisi tidak melebihi baku mutu Permen LH No 13 Tahun 2009 (untuk flare: BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) Analisa data: ampel Data dianalisis, dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) Mobilisasi alat berat dan material konstruksi Pengumpulan Data: Observasi lapangan dengan wawancara terhadap penduduk setempat Pengumpulan data sekunder dari Puskesmas Kecamatan Pulo ampel Analisa data: Data dianalisis , dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan lokasi kegiatan yaitu Desa Argawana kecamatan Pulo ampel Satu kali pada PT. Nusantara pertengahan Gas Service kegiatan konstruksi BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Proses regasifikasi dan pemeliharaan fasilitas Terminal LNG dan Dermaga Pengumpulan data: dilakukan dengan cara sampling udara ambient dan debu (hi-vol sampler) serta udara emisi dan kemudian dianalisis di laboratorium rujukan yang terkreditasi KAN. Analisa data: Hasil analisis laboratorium kemudian dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Di area LNG Receiving Terminal dan di lokasi flare Dilakukan setiap 6 PT. Nusantara bulan sekali Gas Service selama kegiatan operasional LNG Receiving Terminal berlangsung BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) 2 Penurunan kualitas air akibat peningkatan TSS 3 Perubahan Gelombang III - 9 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Waktu & Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Penerima Sumber Dampak Frekuensi Pelaksana Pengawas Parameter Analisis Data Pemantauan Laporan Pemantauan (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) opasitas bila Indonesia No. 41 Tahun sedang menyala 1999 tentang Pengendalian dan suhu ambien Pencemaran Udara dan bila tidak Permen LH No. 13 Tahun menyala) 2009 Tidak terjadi Pemeliharaan alur Pengumpulan data: Perairan yang Pada tahun PT. Nusantara BLHD BLHD penambahan pelayaran Pemantauan dilakukan dekat dengan pemeliharaan alur Gas Service Provinsi Provinsi signifikan pada dengan cara pengambilan lokasi kegiatan kapal Banten, BLH Banten, kadar TSS yang contoh air laut. Beberapa diselenggarakan Kabupaten BLH baku mutu parameter kualitas air yang sampai hasil survey Serang Kabupaten cepat berubah diukur menunjukkan Serang langsung di lapangan (in (bahwa jika kasus situ). Pengambilan contoh terburuk, setiap air dilakukan pada titik nilai indikator representative di luar slit monitoring screen. (ketika memenuhi menggunakan silt screen) persyaratan) Analisa data: Dilakukan setiap 6 Sejumlah sampel untuk bulan sekali alanisis yang mengandung selama kegiatan suspended solid pada operasional LNG masing-masing titik Receiving Terminal sampling. berlangsung Tidak terjadi perubahan gelombang yang signifikan Pemeliharaan alur pelayaran Pengumpulan data: Pengamatan langsung terhadap gelombang di garis pantai sekitar lokasi kegiatan. Analisa data: Data dibandingkan dengan informasi gelombang sebelum adanya kegiatan Perairan teluk Banten yang dekat dengan lokasi kegiatan terutama di pesisir Desa Argawana dan Desa Pulo panjang Pada tahun PT. Nusantara pemeliharaan alur Gas Service kapal diselenggarakan hingga sampai hasil survey menunjukkan bahwa jika kasus terburuk, setiap BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 10 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter (1) (2) (3) 4 Terjadinya abrasi Tidak ada peningkatan abrasi yang signifikan 5 Peningkatan sedimentasi Tidak terjadi peningkatan sedimentasi yang signifikan BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) nilai indikator monitoring memenuhi persyaratan Pemeliharaan alur Pengumpulan data: Perairan teluk Sebelum pelayaran Pengamatan langsung Banten yang memperoleh hasil terhadap abrasi di garis dekat dengan survei, (bahwa jika pantai yang dekat dengan lokasi kegiatan kasus terburuk, lokasi kegiatan. terutama di pesisir setiap nilai Analisa data: Desa Argawana indikator Data dibandingkan dengan dan Desa Pulo monitoring informasi abrasi sebelum panjang memenuhi adanya kegiatan persyaratan) Dilakukan satu kali sebelum kegiatan pemeliharaan alur pelayaran dan satu kali pada pertengahan kegiatan pemeliharaan alur pelayaran Pemeliharaan alur Pengumpulan data: Perairan teluk Sebelum pelayaran Pengamatan langsung Banten yang memperoleh hasil terhadap kondisi dekat dengan survei, (bahwa jika sedimentasi Perairan teluk lokasi kegiatan kasus terburuk, Banten yang dekat dengan khususnya setiap nilai lokasi kegiatan terutama di perairan desa indikator pesisir Desa Argawana dan Pulopanjang dan monitoring Desa Pulo panjang Argawana memenuhi Analisa data: persyaratan) Data dibandingkan dengan Dilakukan satu kali informasi sedimentasi sebelum kegiatan Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) 6 Terganggunya kelancaran lalu lintas laut 7 Terganggunya biota air akibat peningkatan TSS III - 11 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Parameter Analisis Data Pemantauan Pemantauan (3) (4) (5) (6) (7) sebelum adanya kegiatan pemeliharaan alur pelayaran dan satu kali pada pertengahan kegiatan pemeliharaan alur pelayaran Tidak Proses perairan teluk Sebelum Pengumpulan data: terganggunya lalu Regasifikasi, Pengamatan secara visual Banten memperoleh hasil lintas laut yang Pengoperasian terhadap kondisi Kabupaten survei, (bahwa jika signifikan Dermaga, pergerakan lalulintas laut Serang yang kasus terburuk, Pemeliharaan di perairan teluk banten terdekat dengan setiap nilai Alur Pelayaran Kabupaten Serang. lokasi kegiatan indikator Analisa data: monitoring Data yang didapat memenuhi kemudian dianalisis dan persyaratan) dibandingkan dengan Dilakukan satu kali kondisi sebelum ada sebelum kegiatan kegiatan pemeliharaan alur pelayaran dan satu kali pada pertengahan kegiatan pemeliharaan alur pelayaran Tidak Pemeliharaan alur Pengumpulan data: Perairan teluk Sebelum terganggunya pelayaran Pemantauan biota air Banten yang memperoleh hasil biota air secara dilakukan dengan dekat dengan survei, (bahwa jika signifikan pengambilan sampel lokasi kegiatan kasus terburuk, plankton dengan setiap nilai menggunakan Plankton Net indikator #25 sebanyak 30 liter dan monitoring diawetkan dengan formalin memenuhi Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 12 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter (1) (2) (3) 8 Mata Pencaharian Tidak ada Protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Penerima Sumber Dampak Frekuensi Pelaksana Pengawas Analisis Data Pemantauan Laporan Pemantauan (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 4%. Sementara sampling persyaratan) benthos dilakukan dengan Dilakukan setiap 6 pengambilan lumpur bulan sekali dengan menggunakan selama kegiatan Ekmann Grab ukuran 20 x operasional LNG 20. Sampling plankton dan Receiving Terminal benthos selanjutnya berlangsung dianalisis di laboratorium. Analisa data: Data yang didapat kemudian dianalisis melalui perhitungan indeks keanekaan, dimana untuk organisme plankton dan benthos dilakukan berturut-turut dengan menggunakan rumus Indeks Diversitas Shannon-Wiener (H’) dan Indeks Dominansi Simpson (D) Pengadaan Pengumpulan data: Permukiman Sebelum PT. Nusantara BLHD BLHD Tenaga Kerja, masyarakat yang memperoleh hasil Gas Service Provinsi Provinsi Observasi lapangan Proses berbatasan survei, (bahwa jika Banten, BLH Banten, dengan wawancara Regasifikasi, langsung dengan kasus terburuk, Kabupaten BLH terhadap penduduk Pengoperasian lokasi kegiatan setiap nilai Serang, Dinas Kabupaten setempat Dermaga, yaitu Desa indikator Tenaga Kerja Serang Pengumpulan data Pemeliharaan monitoring Kabupaten sekunder dari Kecamatan Argawana dan Alur Pelayaran Desa pulo memenuhi Serang, Dinas Pulo ampel dan Desa panjang persyaratan) Tenaga Kerja Argawana dan Desa pulo kecamatan Pulo Dilakukan setiap 6 Provinsi panjang ampel bulan sekali Banten DKP selama kegiatan Prov. Banten Analisa data: operasional LNG Data dianalisis dengan PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter (1) (2) (3) 9. Timbulnya sikap Tidak ada dan persepsi Protes/pengaduan negatif masyarakat yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan 10 Terjadinya konflik sosial III - 13 Tidak ada Protes/pengaduan yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) metoda kuantitatif, dan Receiving Terminal kemudian dituangkan berlangsung dalam bentuk tabel Pengadaan Pengumpulan data: Permukiman Sebelum Tenaga Kerja, masyarakat yang memperoleh hasil Observasi lapangan Proses berbatasan survei, (bahwa jika dengan wawancara Regasifikasi, langsung dengan kasus terburuk, terhadap penduduk Pengoperasian lokasi kegiatan setiap nilai setempat Dermaga, yaitu Desa indikator Pengumpulan data Pemeliharaan monitoring sekunder dari Kecamatan Argawana dan Fasilitas Terminal Desa pulo memenuhi Pulo ampel dan Desa LNG dan panjang persyaratan) Argawana dan Desa pulo Dermaga, kecamatan Pulo Dilakukan setiap 6 panjang Pemeliharaan ampel bulan sekali Analisa data: Alur Pelayaran selama kegiatan Data dianalisis dengan operasional LNG metoda kuantitatif, dan Receiving Terminal kemudian dituangkan berlangsung dalam bentuk tabel Pengadaan Pengumpulan data: Permukiman Sebelum Tenaga Kerja, masyarakat yang memperoleh hasil Observasi lapangan Proses berbatasan survei, (bahwa jika dengan wawancara Regasifikasi, langsung dengan kasus terburuk, terhadap penduduk Pengoperasian lokasi kegiatan setiap nilai setempat Dermaga, yaitu Desa indikator Pengumpulan data Pemeliharaan Argawana dan monitoring sekunder dari Kecamatan Fasilitas Terminal Desa pulo memenuhi Pulo ampel dan Desa LNG dan persyaratan) Argawana dan Desa pulo panjang Dermaga, kecamatan Pulo Dilakukan setiap 6 panjang Pemeliharaan ampel bulan sekali Analisa data: Alur Pelayaran selama kegiatan Data dianalisis dengan operasional LNG metoda kuantitatif, dan Receiving Terminal kemudian dituangkan berlangsung dalam bentuk tabel Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 14 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) III. Tahap Pasca Operasi 1 2 Indikator / Parameter (3) Penurunan Kualitas Tidak adanya Udara (debu lokal) peningkatan siginfikan pada Konsentrasi debu yang timbul Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) Pengumpulan data: Dilakukan dengan cara sampling udara dan debu (hi-vol sampler) dan kemudian dianalisis di laboratorium rujukan yang terkreditasi KAN. Analisa data: Hasil analisis laboratorium kemudian dibandingkan dengan baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara Peningkatan Intensitas Mobilisasi dan Pengumpulan data: kebisingan yang kebisingan yang Demobilisasi Alat Dilakukan dengan ditimbulkan dari dihasilkan tidak dan material pengukuran langsung kendaraan dan alat- signifikan pembongkaran tingkat kebisingan di alat yang melebihi baku lapangan dengan alat sound digunakan pada mutu berdasarkan level meter, kegiatan yang Kepmen Analisa data: diprkirakan Lingkungan kemudian dibandingkan melebihi baku mutu Hidup No. 48 dengan baku mutu Tahun 1996, yaitu berdasarkan Kemen LH No. untuk lingkungan 48 Th 1996, yaitu tingkat pemukiman kebisingan di lingkungan sebesar 55 dBA, pemukiman, sebesar 55 lingkungan jalan dBA, lingkungan jalan & & industri 70 industri 70 dBA serta BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Mobilisasi dan Demobilisasi Alat dan material Pembongkaran Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) Jalan masuk kelokasi kegiatan terutama yang dekat dengan permukiman Satu kali pada pertengahan kegiatan kegiatan mobilisasi alat berat dan material PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Jalan masuk kelokasi kegiatan terutama yang dekat dengan permukiman Satu kali pada pertengahan kegiatan kegiatan mobilisasi alat berat dan material PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) Indikator / Parameter (3) dBA serta lingkungan perdagangan dan jasa 70 dBA Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) lingkungan perdagangan dan jasa 70 dBA 3 Penurunan kualitas Tidak terjadi Kegiatan air akibat penambahan pembongkaran peningkatan TSS kadar TSS yang dermaga, signifikan di badan air penerima yang berasal dari lokasi kegiatan 4 Peningkatan sedimentasi III - 15 Tidak ada Pembongkaran peningkatan yang dermaga signifikan pada sedimentasi alami Pengumpulan data: Pemantauan dilakukan dengan cara pengambilan contoh air laut. Beberapa parameter kualitas air yang cepat berubah diukur langsung di lapangan (in situ). Pengambilan contoh air dilakukan pada titik representative di luar slit screen. . Analisa data: Sejumlah sampel untuk alanisis yang mengandung suspended solid pada masing-masing titik sampling. Pengumpulan data: Pengamatan secara visual terhadap kondisi sedimentasi di pesisir perairan Teluk Banten terutama pesisir Desa Arga Wana dan Desa Pulo panjang yang dekat dengan lokasi kegiatan. Analisa data: Data yang didapat Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) Perairan laut teluk Banten,lokasi pembongkaran dermaga satu kali pada pertengahan kegiatan pembongkaran dermaga PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Area kegiatan pembongkaran dermaga Satu kali di pertengahan kegiatan pembongkaran dermaga PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 16 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) 5 Terganggunya kelancaran lalu lintas Laut 6 Terganggunya kelancaran lalu lintas darat Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Parameter Analisis Data Pemantauan Pemantauan (3) (4) (5) (6) (7) kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan kondisi sebelum ada kegiatan. Tidak Kegiatan Pengumpulan data: perairan teluk satu kali di terganggunya lalu pembongkaran Pengamatan secara visual Banten pertengahan lintas laut yang dermaga terhadap kondisi Kabupaten kegiatan signifikan pergerakan lalulintas laut Serang yang pembongkaran di perairan teluk banten terdekat dengan dermaga Kabupaten Serang. lokasi kegiatan pembongkaran Analisa data: Data yang didapat dermaga kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan kondisi sebelum ada kegiatan Tidak terjadi Kegiatan persimpangan satu kali pada Pengumpulan data: kemacetan yang mobilisasi dan Pemantauan kondisi lalu jalan masuk dan pertengahan signifikan di demobilisasi alat lintas secara langsung pada ke luar lokasi kegiatan persimpangan berat dan material saat kegiatan mobilisasi alat kegiatan jalan masuk – pembongkaran berat dan material keluar lokasi konstruksi dilakukan. proyek Analisa data: Data yang didapat kemudian dianalisis dan dibandingkan dengan kondisi sebelum ada kegiatan BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service Dinas Perhubungan Provinsi Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. (1) 7 8 Jenis Dampak yang Timbul (2) Terganggunya Biota Air akibat menurun nya kualitas air Mata Pencaharian III - 17 Indikator / Parameter (3) Tidak adanya peningkatan gangguan yang signifikan terhadap biota air Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) Kegiatan keperairan laut satu kali pada Pengumpulan data: pembongkaran Pemantauan biota air teluk banten yang pertengahan dermaga dilakukan dengan dekat dengan kegiatan pengambilan sampel lokasi dermaga pembongkaran plankton dengan dermaga menggunakan Plankton Net #25 sebanyak 30 liter dan diawetkan dengan formalin 4%. Sementara sampling benthos dilakukan dengan pengambilan lumpur dengan menggunakan Ekmann Grab ukuran 20 x 20. Sampling plankton dan benthos selanjutnya dianalisis di laboratorium. 1) Tidak ada Kegiatan Protes/penga pembongkaran duan yang Dermaga signifikan Analisa data: Data yang didapat kemudian dianalisis melalui perhitungan indeks keanekaan, dimana untuk organisme plankton dan benthos dilakukan berturut-turut dengan menggunakan rumus Indeks Diversitas Shannon-Wiener (H’) dan Indeks Dominansi Simpson (D) Pengumpulan data: Observasi lapangan dengan wawancara terhadap penduduk Permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan Satu kali pada pertengahan aktivitas pasca operasi Institusi Pemantauan Lingkungan Pengawas Penerima Laporan (8) PT. Nusantara Gas Service (9) BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten (10) BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten BLHD Provinsi Banten, BLH Pelaksana RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 18 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) 9 10 Indikator / Parameter (3) dari masyarakat setempat tentang kegiatan konstruksi yang dilakukan 2) Tenaga kerja pembongkara n sebagian dari masyarakat sekitar Timbulnya sikap Tidak ada dan persepsi negatif Protes/pengaduan masyarakat yang signifikan dari masyarakat setempat tentang kegiatan pasca operasi yang dilakukan konflik sosial Tidak terjadi potensi konflik di masyarakat setempat pada BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) setempat lokasi kegiatan yaitu Desa Pengumpulan data sekunder dari Kecamatan Argawana dan Desa pulo Pulo ampel dan Desa Argawana dan Desa pulo panjang kecamatan Pulo panjang ampel Analisa data: Data dianalisis dengan metoda kuantitatif, dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Kegiatan Pelepasan Tenaga Kerja, Mobilisasi dan demobilisasi alat berat dan material, pembongkaran fasilitas utama dan sarana penunjang, pembongkaran Dermaga Tidak ada protes/pengaduan dari masyarakat setempat tentang Pengumpulan data: Observasi lapangan dengan wawancara terhadap penduduk setempat Pengumpulan data sekunder dari Kecamatan Pulo ampel dan Desa Argawana dan Desa pulo panjang Analisa data: Data dianalisis dengan metoda kuantitatif, dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Pengumpulan data: Observasi lapangan dengan wawancara terhadap penduduk Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana (8) Pengawas Penerima Laporan (9) (10) Serang, Dinas Kabupaten Tenaga Kerja Serang Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten Permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan lokasi kegiatan yaitu Desa Argawana dan Desa pulo panjang kecamatan Pulo ampel Satu kali pada pertengahan kegiatan PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan Satu kali pada pertengahan kegiatan PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten BLHD Provinsi Banten, BLH PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) 11 Gangguan kesehatan lingkungan merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan dan penurunan kualitas air permukaan 12 Peningkatan morbiditas sebagai dampak turunan dari gangguan kesehatan lingkungan III - 19 Indikator / Parameter (3) saat kegiatan pasca operasi dilakukan Tidak ada pengaduan yang signifikan dari masyarakat mengenai pajanan debu dan kebisingan yang ditimbulkan pada saat kegiatan mobilisasi alat berat dan material Tidak ada peningkatan yang signifikan pada penyakit yang disebabkan oleh kegiatan mobilisasi alat berat dan Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Penerima Sumber Dampak Frekuensi Pelaksana Pengawas Analisis Data Pemantauan Laporan Pemantauan (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) kegiatan konstruksi setempat lokasi kegiatan Serang, Dinas Kabupaten yang dilakukan yaitu Desa Tenaga Kerja Serang Pengumpulan data Kabupaten sekunder dari Kecamatan Argawana dan Desa pulo Serang, Dinas Pulo ampel dan Desa Tenaga Kerja Argawana dan Desa pulo panjang kecamatan Pulo Provinsi panjang ampel Banten DKP Analisa data: Prov. Banten Data dianalisis dengan metoda kuantitatif, dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Mobilisasi alat Permukiman Satu kali pada PT. Nusantara BLHD BLHD Pengumpulan Data: berat dan material masyarakat yang pertengahan Gas Service Provinsi Provinsi Observasi lapangan berbatasan kegiatan konstruksi Banten, BLH Banten, dengan wawancara langsung dengan Kabupaten BLH terhadap penduduk lokasi kegiatan Serang, Dinas Kabupaten setempat yaitu Desa Kesehatan Serang Pengumpulan data Kabupaten sekunder dari Puskesmas Argawana kecamatan Pulo Serang Kecamatan Pulo ampel ampel Analisa data: Data dianalisis dengan metoda kuantitatif, dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Mobilisasi alat berat dan material Pengumpulan Data: Observasi lapangan dengan wawancara terhadap penduduk setempat Pengumpulan data sekunder dari Puskesmas Kecamatan Pulo ampel Permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan lokasi kegiatan yaitu Desa Argawana kecamatan Pulo Satu kali pada PT. Nusantara pertengahan Gas Service kegiatan konstruksi BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 20 Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & No. Jenis Dampak Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi yang Timbul Parameter Analisis Data Pemantauan Pemantauan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) material) ampel Analisa data: Data dianalisis dengan metoda kuantitatif, dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel B. Dampak Lingkungan Lainnya yang Dipantau I Tahap Konstruksi 1 Penurunan kualitas Tidak terjadi Kegiatan Persiapan Pengumpulan data: Bak pengendapan Satu kali pada awal air akibat peningkatan kadar Lahan dan Pengamatan langsung pada dan di ujung kegiatan Persiapan peningkatan TSS TSS di badan air pembangunan volume air larian saluran drainase Lahan dan penerima yang fasilitas utama dan permukaan serta kejadian sebelum masuk pembangunan berasal dari lokasi sarana penunjang banjir pada saat hujan keperairan laut di fasilitas utama dan kegiatan teluk Banten sarana penunjang Analisa data: hasilnya dibandingkan dan satu kali di dengan informasi rona pertengahan lingkungan awal Kegiatan Persiapan Lahan dan pembangunan fasilitas utama dan sarana penunjang 2 Perubahan Arus Tidak terjadinya Kegiatan Perairan teluk Satu kali sebelum Pengumpulan data: perubahan arus pengerukan dan Pengamatan langsung Banten yang kegiatan yang signifikan pembuangan hasil terhadap arus disekitar dekat dengan pemeliharaan alur kerukan serta lokasi kegiatan. lokasi kegiatan kapal dan satu kali pembangunan Analisa data: terutama di pesisir selama kegiatan dermaga Data dibandingkan dengan Desa Argawana berlangsung informasi arus sebelum dan Desa Pulo adanya kegiatan panjang 3 Perubahan Gelombang Tidak terjadinya perubahan gelombang yang signifikan BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Kegiatan pengerukan dan pembuangan hasil kerukan serta Pengumpulan data: Pengamatan langsung terhadap gelombang disekitar lokasi kegiatan. Perairan teluk Banten yang dekat dengan lokasi kegiatan Satu kali sebelum kegiatan pemeliharaan alur kapal dan satu kali Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten BLHD Provinsi Banten, BLH PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) 4 Abrasi 5 Penurunan pendapatan 6 Gangguan kesehatan lingkungan merupakan dampak turunan dari penurunan III - 21 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Indikator / Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Parameter Analisis Data Pemantauan Pemantauan (3) (4) (5) (6) (7) pembangunan Analisa data: terutama di pesisir selama kegiatan dermaga Data dibandingkan dengan Desa Argawana berlangsung informasi gelombang dan Desa Pulo sebelum adanya kegiatan panjang Tidak terjadinya Kegiatan Perairan teluk Satu kali sebelum Pengumpulan data: Abrasi yang pengerukan dan Pengamatan langsung Banten yang kegiatan signifikan pembuangan hasil terhadap abrasi di garis dekat dengan pemeliharaan alur kerukan serta pantai disekitar lokasi lokasi kegiatan kapal dan satu kali pembangunan kegiatan. terutama di pesisir selama kegiatan dermaga Analisa data: Desa Argawana berlangsung Data dibandingkan dengan dan Desa Pulo informasi abrasi sebelum panjang adanya kegiatan Tidak ada Kegiatan Pengumpulan data: Permukiman Satu kali pada Protes/pengaduan Pengadaan masyarakat yang pertengahan Observasi lapangan yang signifikan Tenaga Kerja, berbatasan kegiatan konstruksi dengan wawancara dari masyarakat Pengerukan dan langsung dengan terhadap penduduk setempat tentang Pembuangan lokasi kegiatan setempat kegiatan Hasil Kerukan, yaitu Desa Pengumpulan data konstruksi yang dan Pembangunan sekunder dari Kecamatan Argawana dan dilakukan Dermaga Desa pulo Pulo ampel dan Desa Argawana dan Desa pulo panjang kecamatan Pulo panjang ampel Analisa data: Data dianalisis dengan metoda kuantitatif, dan ditabulasikan 1) Tidak ada Mobilisasi alat Permukiman Satu kali pada Pengumpulan Data: protes yang berat dan material masyarakat yang pertengahan Observasi lapangan signikan dari konstruksi berbatasan kegiatan konstruksi dengan wawancara masyarakat langsung dengan terhadap penduduk terkait dengan lokasi kegiatan setempat paparan debu yaitu Desa Pengumpulan data Institusi Pemantauan Lingkungan Penerima Laporan Pelaksana Pengawas (8) (9) Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten (10) Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 22 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. (1) Jenis Dampak yang Timbul (2) kualitas udara, peningkatan kebisingan dan penurunan kualitas air permukaan 7 Peningkatan morbiditas sebagai dampak turunan dari gangguan kesehatan lingkungan II 1 Tahap Operasi Peningkatan kebisingan Indikator / Parameter (3) dari lokasi kegiatan 2) Tidak ada peningkatan yang signifikan pada vektor penyakit (lalat, nyamuk, tikus dsb) Tidak ada peningkatan yang signifikan pada penyakit yang disebabkan oleh kegiatan mobilisasi alat berat dan material konstruksi) Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) sekunder dari Puskesmas Argawana dan Kecamatan Pulo ampel Desa pulo Analisa data: panjang Data dianalisis, dan kecamatan Pulo kemudian dituangkan ampel dalam bentuk tabel Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana (8) Pengawas Penerima Laporan (9) Kabupaten Serang (10) Mobilisasi alat berat dan material konstruksi Pengumpulan Data: Observasi lapangan dengan wawancara terhadap penduduk setempat Pengumpulan data sekunder dari Puskesmas Kecamatan Pulo ampel Analisa data: Data dianalisis dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan lokasi kegiatan yaitu Desa Argawana dan Desa pulo panjang kecamatan Pulo ampel Satu kali pada PT. Nusantara pertengahan Gas Service kegiatan konstruksi BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Peningkatan yang Proses regasifikasi signifikan pada Intensitas kebisingan Pengumpulan data: Dilakukan dengan pengukuran langsung tingkat kebisingan di lapangan dengan alat sound level meter, Analisa data: kemudian dibandingkan dengan baku mutu Area kegiatan pembangunan LNG Receiving Terminal serta permukiman di Desa Argawana, Kecamatan pulo Ampel Sebelum PT. Nusantara memperoleh hasil Gas Service survei, (bahwa jika kasus terburuk, setiap nilai indikator monitoring memenuhi persyaratan), BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter (1) (2) (3) 2 Penurunan kualitas Tidak terjadinya air akibat penurunan suhu menurunya suhu yang signifikan dari proses regasifikasi 3 Perubahan Arus III - 23 Tidak terjadinya perubahan arus yang signifikan Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) berdasarkan Kepmen LH Dilakukan setiap 6 No. 48 Th 1996, yaitu bulan sekali tingkat kebisingan di selama kegiatan lingkungan pemukiman, operasional LNG sebesar 55 dBA, untuk Receiving Terminal industri 70 dBA dan 70 berlangsung untuk perdagangan dan jasa Proses regasifikasi Pengumpulan data: Perairan teluk Sebelum Melaksanakan simulasi dan Banten di lokasi memperoleh hasil memastikan perubahan pembuangan survei, (bahwa jika temperatur tidak lebih dari - (outfall) sampai kasus terburuk, 7oC dengan jarak 100 setiap nilai Analisa data: m. indikator analisis simulasi dinamis monitoring arus. memenuhi persyaratan) Pemeliharaan alur Pengumpulan data: Perairan teluk Sebelum pelayaran Pengamatan langsung Banten yang memperoleh hasil terhadap arus disekitar dekat dengan survei, (bahwa jika lokasi kegiatan. lokasi kegiatan kasus terburuk, Analisa data: terutama di pesisir setiap nilai Data dibandingkan dengan Desa Argawana indikator informasi arus sebelum dan Desa Pulo monitoring adanya kegiatan panjang memenuhi persyaratan) Dilakukan satu kali sebelum kegiatan pemeliharaan alur pelayaran dan satu kali pertengahan kegiatan pemeliharaan alur pelayaran Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, DKP Prov. Banten, KSOP Kelas I Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 24 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. (1) 4 5 Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter (2) (3) Terganggunya biota Tidak air akibat terganggunya menurunya suhu air biota air secara signifikan Penurunan Pendapatan Tidak ada Protes/pengaduan dari masyarakat setempat tentang BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Penerima Sumber Dampak Frekuensi Pelaksana Pengawas Analisis Data Pemantauan Laporan Pemantauan (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Proses Regasifikasi Pengumpulan data: Perairan teluk Sebelum PT. Nusantara BLHD BLHD Pemantauan biota air Banten di lokasi memperoleh hasil Gas Service Provinsi Provinsi dilakukan dengan pembuangan survei, (bahwa jika Banten, BLH Banten, pengambilan sampel (outfall) sampai kasus terburuk, Kabupaten BLH plankton dengan dengan jarak 500 setiap nilai Serang, DKP Kabupaten menggunakan Plankton Net m. indikator Prov. Banten, Serang #25 sebanyak 30 liter dan monitoring diawetkan dengan formalin memenuhi 4%. Sementara sampling persyaratan) benthos dilakukan dengan Dilakukan setiap 6 pengambilan lumpur bulan sekali dengan menggunakan selama kegiatan Ekmann Grab ukuran 20 x operasional LNG 20. Sampling plankton dan Receiving Terminal benthos selanjutnya berlangsung dianalisis di laboratorium. Analisa data: Data yang didapat kemudian dianalisis melalui perhitungan indeks keanekaan, dimana untuk organisme plankton dan benthos dilakukan berturut-turut dengan menggunakan rumus Indeks Diversitas Shannon-Wiener (H’) dan Indeks Dominansi Simpson (D) Proses Regasifikasi, Pengoperasian Dermaga, Pengumpulan data: Observasi lapangan dengan wawancara terhadap penduduk Permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan Sebelum PT. Nusantara memperoleh hasil Gas Service survei, (bahwa jika kasus terburuk, BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten BLHD Provinsi Banten, BLH PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul (1) (2) Indikator / Parameter (3) kegiatan yang dilakukan 6 Timbulan limbah/sampah domestik Tidak ada timbulan limbah/sampah yang dihasilkan dari aktivitas LNG Receiving Terminal 7 Timbulan limbah B3 yang dihasilkan dari aktivitas LNG Receiving Terminal Tidak ada timbulan limbah B3 yang dihasilkan dari aktivitas LNG Receiving Terminal III - 25 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) Pemeliharaan setempat lokasi kegiatan setiap nilai Alur Pelayaran yaitu Desa indikator Pengumpulan data monitoring sekunder dari Kecamatan Argawana dan Desa pulo memenuhi Pulo ampel dan Desa persyaratan) Argawana dan Desa pulo panjang kecamatan Pulo Dilakukan setiap 6 panjang ampel bulan sekali Analisa data: selama kegiatan Data dianalisis dengan operasional LNG metoda kuantitatif, dan Receiving Terminal kemudian dituangkan berlangsung dalam bentuk tabel Kegiatan Lokasi LNG selama LNG Pengumpulan Data: pengoperasian/ - Pengamatan langsung Receiving Receiving Terminal aktivitas LNG terhadap kelancaran Terminal bojonegara Receiving Terminal pengangkutan bojonegara beroperasi bojonegara limbah/sampah ke lokasi TPA - Pengamatan visual kondisi sampah di area kegiatan Analisa data: Hasil pemantauan dibandingkan dengan data sebelumnya Kegiatan Lokasi LNG selama LNG Pengumpulan Data: pengoperasian/ - Pemantauan keberadaan Receiving Receiving Terminal aktivitas LNG manifest limbah B3 Terminal bojonegara Receiving Terminal - Pengamatan visual bojonegara beroperasi bojonegara volume limbah B3 di TPS limbah B3 Analisa data: Hasil pemantauan dibandingkan dengan data Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana (8) Pengawas Penerima Laporan (9) (10) Serang, Dinas Kabupaten Tenaga Kerja Serang Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten III - 26 Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter (1) (2) (3) III 1 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) sebelumnya Tahap Pasca Operasi Penurunan Tidak ada Kegiatan pendapatan Protes/pengaduan pembongkaran yang signifikan Dermaga dari masyarakat setempat tentang kegiatan yang dilakukan 2 Gangguan kesehatan lingkungan merupakan dampak turunan dari penurunan kualitas udara, peningkatan kebisingan, penurunan kualitas air, dan peningkatan vektor penyakit 3 Peningkatan morbiditas 1) Tidak ada pengaduan yang signifikan dari masyarakat mengenai paparan debu dan kebisingan yang ditimbulkan dari lokasi kegiatan Tidak ada peningkatan BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas Penerima Laporan (8) (9) (10) Pengumpulan data: Observasi lapangan dengan wawancara terhadap penduduk setempat Pengumpulan data sekunder dari Kecamatan Pulo ampel dan Desa Argawana dan Desa pulo panjang Analisa data: Data dianalisis dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan lokasi kegiatan yaitu Desa Argawana dan Desa pulo panjang kecamatan Pulo ampel Satu kali pada pertengahan kegiatan PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Serang, Dinas Tenaga Kerja Provinsi Banten DKP Prov. Banten BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Pembongkaran fasilitas utama dan penujang Pengumpulan Data: Observasi lapangan dengan wawancara terhadap penduduk setempat Pengumpulan data sekunder dari Puskesmas Kecamatan Pulo ampel Analisa data: Data dianalisis dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Permukiman masyarakat yang berbatasan langsung dengan lokasi kegiatan yaitu Desa Argawana dan Desa pulo panjang kecamatan Pulo ampel Satu kali pada pertengahan kegiatan PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang BLHD Provinsi Banten, BLH Kabupaten Serang Pembongkaran fasilitas utama Pengumpulan Data: Observasi lapangan Permukiman masyarakat yang Satu kali pada pertengahan PT. Nusantara Gas Service BLHD Provinsi BLHD Provinsi PT. NGS PT. NGS BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP Dampak Lingkungan yang Dipantau No. Jenis Dampak yang Timbul Indikator / Parameter (1) (2) (3) yang signifikan pada angka kesakitan yang disebabkan oleh kegiatan mobilisasi kendaraan sebagai dampak turunan dari gangguan kesehatan lingkungan III - 27 Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Waktu & Metode Pengumpulan dan Lokasi Sumber Dampak Frekuensi Analisis Data Pemantauan Pemantauan (4) (5) (6) (7) dan penujang dengan wawancara berbatasan kegiatan terhadap penduduk langsung dengan setempat lokasi kegiatan yaitu Desa Argawana dan Pengumpulan data sekunder dari Puskesmas Desa pulo panjang Kecamatan Pulo ampel kecamatan Pulo Analisa data: ampel Data dianalisis dan kemudian dituangkan dalam bentuk tabel Institusi Pemantauan Lingkungan Pelaksana Pengawas (8) (9) Banten, BLH Kabupaten Serang, Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Penerima Laporan (10) Banten, BLH Kabupaten Serang RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten BAB IV JENIS IZIN PPLH PT. NGS BAB IV JENIS DAN JUMLAH IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN BAB IV JENIS DAN JUMLAH IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN Mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan, maka Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara yang terletak di Desa Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten oleh PT. Nusantara Gas Service berdasarkan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup wajib memiliki izin PPLH yang dibutuhkan sebagai berikut: 1) Izin Pembuangan Air Limbah; 2) Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3. RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten IV - 1 SURAT PERNYATAAN DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA PT. NUSANTARA GAS SERVICE DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2003. Peta Cekungan Air Tanah Wilayah Jakarta. Direktorat Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan, Bandung. Arthur, C. Stern. 1997. Air Quality Management Academic Press. New York, San Francisco, London. Arthur, R.S. 1994. Wave Forecasting And Hindcasting. Journal. Scripps Institution of Oceanography University of California. California. AWWA. 1992. Standar Method for the examination of Water and Wastewater, 18th Edition. Bayong Tjasyono. 1995. Klimatologi Umum, Penerbit ITB. Bandung. Bibby, C.J., N.D. Burgess & D.A. Hill. 1992. Bird Census Techniques. Academic Press Limited, London. Carter, L. W. 1996. Environmental Impact Assessment. Mc Graw Hill. Inc., New York. CERC. 1984. Shore Protection Manual Volume 1. US Army Coastal Engineering Research Center, Washington DC. Hadi, Sudharto P. 1995. Aspek Sosial AMDAL: Sejarah, Teori dan Metode. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hightower, M. Michael, Gritzo, Louis A., Luketa-Hanlin, Anay, Covan. John M., et. al. 2004. Guidance on Risk Analysis and Safety Implications of a Large Liquefied Natural Gas (LNG) Spill Over Water. SAND2004-6258, Sandia National Laboratories, Albuquerque, NM. John, G. Riau and David, C. Wooten. 1980. Environmental Impact Analysis Handbook. Mc Graw – Hill Book Company, New York. Krenkel, P.A. and Novotny, V. 1980. Water Quality Management. Academic Press, New York. Lee, T.D. 1978. Handbook of Variables of Environmental Impact assessment. An Arbor Science Publisher Inc., Arbor. Lloyd Acountistics Pty Ltd. 2002. Noise and Vibration Management Plan, A Report for Perth Urban Rail Development, Australia. P-1 RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten DAFTAR PUSTAKA PT. NUSANTARA GAS SERVICE MacKinnon, J., Phillipps, K., van Ballen, B. 1998. Burung–Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Puslitbang Biologi – LIPI, Bogor. Matahelumual, Bethy C., dkk. 2002. Pengambilan Contoh Air Tanah di Daerah Kawasan Industri Bekasi Bagian Utara. DTLGKP, Bandung. Moleong, J. Lexy. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung. Munir, Moch. 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Pustaka Jaya, Jakarta. Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. Edisi Ketiga. Toppan Company Ltd., Tokyo. Oosting, H.J. 1956. The Study of Plant Communities. Second edition. W.H. Freeman and Company, San Francisco and London. Parker, A. 1978. Industrial Air Pollution Handbook. Mc. Graw – Hill Book Company (UK) Limited, England. Prawirowardoyo, Susilo. 1996. Meteorologi. Penerbit ITB, Bandung. Pugh, D.T. 1987. Tides, Surge and Mean Sea Level. John Wiley and Sons, Toronto. Purnomo, H. 1997. Studi Intrusi Air Laut pada Akuifer Bebas di Wilayah DKI Jakarta. Tesis Magister. ITB, Bandung. Puspowardoyo, R.S. 1986. Peta Hidrogeologi Skala 1:250.000, Lembar Jakarta. Singarimbun, M. dan S. Effendi. 1990. Metodologi Penelitian Survei. Pustaka, Jakarta. Soekardi, R. 1982. Aspek Geologi Terhadap Perkembangan Pantai dan Tata Air Tanah Daerah Jakarta. Sarjana-Thesis. Universitas Padjadjaran, Bandung. Stern, Arthur C., Boubel, Richards W., Turner, D. Bruce, Fox, Donald, L. 1984. Fundamentals of Air Pollution, Second Edition, Academic Press Inc, London. Sudarsono, S. dan Takeda K. 1978. Hidrologi untuk Pengairan, Cetakan ke dua, Pradnya Paramitha, Jakarta. Sukmantoro, W., M. Irham, W. Novarino, F. Hasudungan, N. Kemp & M. Muchtar. 2007. Daftar Burung Indonesia No. 2. Indonesian Ornithologists’ Union, Bogor. Sutrisno, S. 1985. Peta Hidrogeologi Skala 1:250.000, Lembar Cirebon. Tjasjono, Bayong; 1999, Klimatologi Umum, Penerbit ITB, Bandung. Turkandi, T., Sidarto, D.A. Agustiyanto, dan M.M. Purbohadiwidjojo. 1992. Peta Geologi Skala 1:100.000, Lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu, Jawa. UNEP, WHO. 1996. Water Quality Monitoring, First Edition, E&FN Spon, London. Ward, H.B. and G.C. Whipple. 1959. Freshwater Biology, Second Edition. Wiley and Sons Inc., New York. P-2 RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten DAFTAR PUSTAKA PT. NUSANTARA GAS SERVICE Wark, Kenneth and Warner, Cecil, F. 1981. Air Pollution: Its Origin and Control, Second Edition. Harper and Row Publishers, New York. Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of Southeast Asean Waters. Naga Report \',I. 2. The University of California, La Jolla, California P-3 RKL - RPL Rencana Kegiatan LNG Receiving Terminal Bojonegara Ds. Argawana, Kecamatan Pulo Ampel, Kabupaten Serang, Provinsi Banten LAMPIRAN LAMPIRAN 1 PETA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP 106°4'0"E 106°6'0"E 106°8'0"E 106°10'0"E 5°52'0"S 5°52'0"S PT. NUSANTARA GAS SERVICES ! Õ Ô A Lampiran 1.: PETA PENGELOLAAN LINGKUNGAN P. SALIRA TG. PIATU Keterangan: SITONG SALIRA TENGAH SALIRAWARINGIN G. PIATU SATU ! Õ Ô A Dumping-Area 8A Lokasi Kegiatan ùKEBALEN & * A Sosekbud Sawah PULOPANJANG PULAU PANJANG SUKADIRI PASIRPUTIH ! Õ Ô A P. SEMUT PERES . 1.5 Orientasi Peta: 0.75 0 1.5 Km Skala: 1:60,000 105°30'0"E 106°0'0"E 106°30'0"E 105°30'0"E 106°0'0"E 106°30'0"E 6°0'0"S 105°0'0"E P. KUBUR 7°0'0"S 5°58'0"S ù Alang-alang TELUK BANTEN 106°4'0"E Transportasi Sampling Udara Semak Belukar ! Õ Ô A BUKARAYA & * LEUWEUNGSAWOWATESTELUBARAK & * Perkebunan ! Õ Ô A 8 KALIGANDU Batas Wilayah Studi Hutan Lahan Kering RAGASWATU ù G. TANJUNG RAGASAURANMEKARSARI TG. KOPO PENGARENGANCI KEBEL CIKEBEL CIBUNTEL LANGON TIGA KEDUNGINGAS BANYUWANGI RAGAS SUMURGEDECI RAGAS CIKADU ! ­ ! Õ Ô SUMURASEMMASIGIT G. KEDEPEL ! GRENYANG ­ G. PEDESJEMPIT ! Õ Ô CIMAUNG BUNTALAN CINANGSI CI MAUNG ARGAWANA ù MANGLID KEMBANGTANJUNG BATULAWANG PAKUNCEN SUMURWATU JURANG TANJUNGSAWAHSILODONG CIKUBANG LIMA CI KUBANG TENGGULUN P. TARAHAN CIPEDE CIKUBANG DUA KENTIR KALILANANG G. PEDA G. CIRAWAN GEMPOL KULON GIRISAPA TALANG CI NANGSICI KADU G. GIRISAPA CIWARGA PAKUNCEN PABEAN MARGAGIRI SOLOR LOR JEMPITSAWAHPANGARENGANUKIRSARI KEDURUNG NYAMUK GEMPOL WETAN KADONG KERNADENTANGGUL CIKEBEL ATAS DUKUH KEPUH G. KISK PABEAN MERAPIT BAKELOR PANGRANGO KALI GEDONG MASIGIT PANYESEPAN PECINAN KRAKAL G. KEMBARKEPATEN CI RANGGON CIKEBEL BAWAHTEGALBUNDERG. KUYANG CIRANGGON KEJANGKUNGAN KARANGTENGAH BEJI KUBANGLABAN BOJONEGARA G. SANTRI KAMPUNGLUMALANG CIAKAR BLACU G. SERDANG KUBANGKEPUH KAMPUNGPASAR G. IPIK KARANGDALAM BANJAR PASARBUNDER DUKUHMALANG KIAMAR KARANGKEPUH KUBANGLAMPITKEDAWUNG WADASARI WANAKERTA PENYAIR BUJANGBAROS TENGKURAK WADAS G. KRUENG SEMPU KUBANGLELE PURWAKARTA KOTABUMI Benthos Permukiman KALI CANDI G. JENGI G. GEDE ! A 8 105°0'0"E Sumber: CI BAKO KERTASANA 6°0'0"S NANGKABUBUR Wilayah_Pengerukan Jetty TG. AWURAN Udara&Kebisingan 6°30'0"S G. SALAK ! ­ Sungai P. KALI BAKREI NURULIMANSUMURANJA KEDUNGSOKA CI PETEY PULOKALI SUMURANJA UTARA PULOAMPEL G. PEUTE GONDARAN KEDUNGSOKASUMURANJA BERIGIL CI GONDARAN SUMURANJA TENGAH SEMBOJA CI NANGKA TANJUNG PLOSOAMPEL CANDI KALIKERANJANG CIORAGINGGANG 5°56'0"S CIBAGA ! A Õ Ô AIR 6°30'0"S G. PIATU DUA DARULIMAN Õ Ô Jalan 5°54'0"S CI CARINGIN Jalur_LNGC 5°56'0"S KOTAKMALANG MANGUNREJA SUMURWUNGU PENGORENG 5°58'0"S 5°54'0"S SALIRA Titik Sampling: Desa CI KOHOT 7°0'0"S TG. PUYUT RKL & RPL RENCANA KEGIATAN LNG RECEIVING TERMINAL BOJONEGARA - Peta RBI BAKOSURTANAL, Lembar 1109-632 Cipocokjaya, Skala 1:25.000 - Peta RBI BAKOSURTANAL, Lembar 1109-641 Kragilan, Skala 1:25.000 106°6'0"E 106°8'0"E 106°10'0"E LAMPIRAN 2 PETA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP 106°4'0"E 106°6'0"E 106°8'0"E 106°10'0"E 5°52'0"S 5°52'0"S PT. NUSANTARA GAS SERVICES ! Õ Ô A Lampiran 2.: PETA PEMANTAUAN LINGKUNGAN P. SALIRA TG. PIATU Keterangan: SITONG SALIRA TENGAH SALIRAWARINGIN G. PIATU SATU G. GEDE ! Õ Ô A Dumping-Area 8A Lokasi Kegiatan ùKEBALEN & * A Sosekbud Sawah PULOPANJANG PULAU PANJANG SUKADIRI PASIRPUTIH ! Õ Ô A P. SEMUT PERES . 1.5 Orientasi Peta: 0.75 0 1.5 Km Skala: 1:60,000 105°30'0"E 106°0'0"E 106°30'0"E 105°30'0"E 106°0'0"E 106°30'0"E 6°0'0"S 105°0'0"E P. KUBUR 7°0'0"S 5°58'0"S ù Alang-alang TELUK BANTEN 106°4'0"E Transportasi Sampling Udara Semak Belukar ! Õ Ô A BUKARAYA & * LEUWEUNGSAWOWATESTELUBARAK & * Perkebunan ! Õ Ô A 8 KALIGANDU Batas Wilayah Studi Hutan Lahan Kering RAGASWATU ù G. TANJUNG RAGASAURANMEKARSARI TG. KOPO PENGARENGANCI KEBEL CIKEBEL CIBUNTEL LANGON TIGA KEDUNGINGAS BANYUWANGI RAGAS SUMURGEDECI RAGAS CIKADU ! ­ ! Õ Ô SUMURASEMMASIGIT G. KEDEPEL ! GRENYANG ­ G. PEDESJEMPIT ! Õ Ô CIMAUNG BUNTALAN CINANGSI CI MAUNG ARGAWANA ù MANGLID KEMBANGTANJUNG BATULAWANG PAKUNCEN SUMURWATU JURANG TANJUNGSAWAHSILODONG CIKUBANG LIMA CI KUBANG TENGGULUN P. TARAHAN CIPEDE CIKUBANG DUA KENTIR KALILANANG G. PEDA G. CIRAWAN GEMPOL KULON GIRISAPA TALANG CI NANGSICI KADU G. GIRISAPA CIWARGA PAKUNCEN PABEAN MARGAGIRI SOLOR LOR JEMPITSAWAHPANGARENGANUKIRSARI KEDURUNG NYAMUK GEMPOL WETAN KADONG KERNADENTANGGUL CIKEBEL ATAS DUKUH KEPUH G. KISK PABEAN MERAPIT BAKELOR PANGRANGO KALI GEDONG MASIGIT PANYESEPAN PECINAN KRAKAL G. KEMBARKEPATEN CI RANGGON CIKEBEL BAWAHTEGALBUNDERG. KUYANG CIRANGGON KEJANGKUNGAN KARANGTENGAH BEJI KUBANGLABAN BOJONEGARA G. SANTRI KAMPUNGLUMALANG CIAKAR BLACU G. SERDANG KUBANGKEPUH KAMPUNGPASAR G. IPIK KARANGDALAM BANJAR PASARBUNDER DUKUHMALANG KIAMAR KARANGKEPUH KUBANGLAMPITKEDAWUNG WADASARI WANAKERTA PENYAIR BUJANGBAROS TENGKURAK WADAS G. KRUENG SEMPU KUBANGLELE PURWAKARTA KOTABUMI Benthos 105°0'0"E Sumber: CI BAKO KERTASANA 6°0'0"S NANGKABUBUR ! A 8 Permukiman KALI CANDI G. JENGI Udara&Kebisingan Wilayah_Pengerukan Jetty TG. AWURAN AIR 6°30'0"S G. SALAK ! ­ Sungai P. KALI BAKREI NURULIMANSUMURANJA KEDUNGSOKA CI PETEY PULOKALI SUMURANJA UTARA PULOAMPEL G. PEUTE GONDARAN KEDUNGSOKASUMURANJA BERIGIL CI GONDARAN SUMURANJA TENGAH SEMBOJA CI NANGKA TANJUNG PLOSOAMPEL CANDI KALIKERANJANG CIORAGINGGANG 5°56'0"S CIBAGA Jalan ! A Õ Ô Õ Ô 6°30'0"S G. PIATU DUA DARULIMAN 5°54'0"S CI CARINGIN Jalur_LNGC 5°56'0"S KOTAKMALANG MANGUNREJA PENGORENG 5°58'0"S 5°54'0"S SALIRA SUMURWUNGU Titik Sampling: Desa CI KOHOT 7°0'0"S TG. PUYUT RKL & RPL RENCANA KEGIATAN LNG RECEIVING TERMINAL BOJONEGARA - Peta RBI BAKOSURTANAL, Lembar 1109-632 Cipocokjaya, Skala 1:25.000 - Peta RBI BAKOSURTANAL, Lembar 1109-641 Kragilan, Skala 1:25.000 106°6'0"E 106°8'0"E 106°10'0"E