Financial Statements - FORU | Situs Resmi PT. Fortune Indonesia Tbk.

advertisement
PT FORTUNE INDONESIA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SERTA
TAHUN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL TERSEBUT
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI AN
TANGGAl 31 DES EMBER 2015 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR P ADA TANGGAL TERS EBUT
DAN LAP ORAN AUDITOR INDEPENDEN
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian..................................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian .....................................
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian...............................................................................
6
Laporan Arus Kas Konsolidasian .............................................................................................
7
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .......................................................................
8 - 60
Laporan Auditor Independen
Laporan No. KNMT&R-C2-28.03.2016/04
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi
PT FORTUNE INDONESIA Tbk
Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian P T Fortune Indonesia Tbk dan Entitas
Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal
31 Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan
suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian
Manajemen bert anggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan
konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan at as
pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan
laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suat u opini atas laporan keuangan k onsolidasian
tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang
ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar ters ebut mengharuskan kami untuk mematuhi
ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan peny ajian
material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angk a-angka
dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaian at as risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik
yang disebabkan oleh kec urangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut,
auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan peny ajian
wajar laporan keuangan entitas untuk mer ancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan
kondisinya, tetapi buk an untuk tujuan menyat akan opini atas keefektivitasan pengendalian internal
entitas. Suatu audit juga mencak up pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang
digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian
atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat unt uk menyediakan
suatu basis bagi opini audit kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan sec ara wajar, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas
Anaknya tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya unt uk
tahun yang berakhir pada tanggal ters ebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia.
Penekanan suatu hal
Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2l dan 4 at as laporan keuangan kons olidasian terlampir,
efektif tanggal 1 Januari 2015, P T Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya menerapkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24 (Revisi 2013), “Imbalan K erja”, yang dilakukan
secara ret rospektif dan menyebabkan dilakukannya penyajian kembali angka-angka koresponding
tahun sebelumnya, yang mencakup laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember
2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 terlampir oleh P T Fortune Indonesia Tbk dan E ntitas Anaknya sebagaimana
yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Opini kami tidak dimodifikasi
sehubungan dengan hal ters ebut.
KOS ASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO & REKAN
Juninho Widjaja, CPA
Izin Akuntan Publik No. AP.1029
28 Maret 2016
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
31 Desember 2014
(Disajikan kembali 31 Desember 2015
Catatan 2l dan 4)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
piutang sebesar
Rp 943.741.761 pada tanggal
31 Desember 2015,
Rp 7.639.293.539 pada tanggal
31 Desember 2014 dan
Rp 6.481.908.612 pada tanggal
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
2c, 2d, 5, 33
46.578.592.771
38.392.982.308
33.959.407.363
2c, 6, 33
115.193.973.839
111.646.285.061
112.300.906.283
2g, 10a
1.466.300.000
-
-
Piutang lain-lain - pihak ketiga
2c, 33
8.602.806.612
3.825.143.951
5.351.969.997
Jasa dalam pelaksanaan
Pajak Pertambahan Nilai dibayar
di muka
2e, 7
55.889.153.588
53.205.159.659
51.797.737.769
5.709.311.876
2.143.180.676
-
Uang muka dan aset lancar lainnya
2f, 8
16.672.636.037
19.258.508.773
23.207.659.027
250.112.774.723
228.471.260.428
226.617.680.439
12.000.530.000
12.000.530.000
12.000.530.000
551.758.665
1.155.829.432
1.705.819.098
6.639.147.967
6.377.065.163
5.652.494.980
500.000.000
500.000.000
4.117.552.758
500.000.000
6.741.695.159
7.063.875.171
7.920.702.341
5.000.000
5.000.000
18.000.000
Pihak berelasi
13, 26
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Deposito yang dibatasi
penggunaannya
Pinjaman karyawan
Piutang pihak berelasi
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi jangka panjang lain-lain
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 15.715.472.457 pada tanggal
31 Desember 2015,
Rp 14.768.658.920 pada tanggal
31 Desember 2014 dan
Rp 13.179.715.305 pada tanggal
1 Januari 2014/31 Desember 2013
2c, 2d, 9,
13, 33
2c, 2g, 10b,
33
2c, 2g, 10c,
33
2h, 11
2i, 2j, 2k,
12, 15, 16,
26
Uang jaminan
2c, 33
Aset pajak tangguhan
2o, 17d
4.678.030.563
6.111.044.862
5.335.260.890
Tagihan restitusi pajak penghasilan
2o, 17c
2.462.733.257
93.907.935
93.907.935
33.578.895.611
33.307.252.563
37.344.268.002
283.691.670.334
261.778.512.991
263.961.948.441
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
Catatan
31 Desember 2015
31 Desember 2014
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
LIABILITAS J ANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
2c, 13, 33
30.000.200.000
30.000.200.000
30.000.200.000
Utang usaha
2c, 14, 33
100.290.341.227
80.728.625.138
76.544.339.056
1.457.590.122
406.176.498
349.823.903
1.434.384.461
5.128.235
1.357.541.780
1.689.829.457
-
-
3.127.774.000
3.397.437.569
9.627.868.206
211.967.249
197.478.310
187.745.897
96.104.835
133.000.000
266.000.000
90.397.582
31.481.344
31.481.328
136.713.887.711
116.251.940.639
118.697.287.847
176.192.256
-
133.000.000
342.652.762
-
31.481.344
200.000.000
12.169.348.000
200.000.000
14.896.122.000
200.000.000
13.259.190.000
12.888.193.018
15.096.122.000
13.623.671.344
149.602.080.729
131.348.062.639
132.320.959.191
LIABILITAS DAN EKUITAS
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
2g, 10d
2c, 33
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang pajak
Beban masih harus dibayar
Utang jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
2g
2o, 17a, 37
2c, 33
2c, 15, 28,
33
2c, 2k, 16,
28, 33
Total Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS J ANGKA PANJANG
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Total Liabilitas Jangka Panjang
TOTAL LIABILITAS
2c, 15, 28,
33
2c, 2k, 16,
28, 33
2c, 2g,
10e, 33
2l, 18, 26
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
EKUITAS
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal Rp 100
per saham
Modal dasar - 1.000.000.000
saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 465.224.000 saham
31 Desember 2014
(Disajikan kembali 31 Desember 2015
Catatan 2l dan 4)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
19
46.522.400.000
46.522.400.000
46.522.400.000
20
7.148.969.337
7.148.969.337
7.148.969.337
21
13.080.652.561
12.497.346.061
10.910.071.061
66.931.340.812
63.881.848.307
66.712.787.646
133.683.362.710
130.050.563.705
131.294.228.044
406.226.895
379.886.647
346.761.206
TOTAL EKUITAS
134.089.589.605
130.430.450.352
131.640.989.250
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
283.691.670.334
261.778.512.991
263.961.948.441
Tambahan modal disetor - neto
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
Total Ekuitas Yang Dapat
Diatribusikan Kepada Pemilik
Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
2b, 22
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
PENDAPATAN USAHA
BEBAN LANGSUNG
2m, 10a, 24, 34
431.916.385.406
404.324.184.368
2m, 10d, 25
353.064.407.183
322.568.452.857
78.851.978.223
81.755.731.511
73.192.575.090
72.303.041.410
5.659.403.133
9.452.690.101
2.294.804.759
629.480.942
36.000.000
(4.120.995.281 )
49.586.616
2.075.220.933
(108.123.031 )
34.817.917
(4.031.840.171 )
(1.813.715.507 )
(53.837.248 )
723.306.596
(1.111.122.964 )
(3.174.170.511 )
4.548.280.169
6.278.519.590
(2.476.809.166 )
(2.316.700.988 )
2.071.471.003
3.961.818.602
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
2m, 6, 12, 18, 26
LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga
Laba (rugi) selisih kurs - neto
Laba penjualan aset tetap
Beban keuangan
Rugi penjualan investasi Entitas Asosiasi
Bagian rugi Entitas Asosiasi
Lain-lain
2m, 34
27
2n
2i, 12
15, 16, 28
29
29
12, 30
Total Beban Lain-lain - Neto
LABA SEBELUM BEBAN PAJ AK
PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2o, 17b, 34
LABA NETO TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF
LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi pada periode berikutnya :
Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja
karyawan
Efek pajak terkait
Total Penghasilan (Beban) Komprehensif
Lain
2015
2014
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
2l, 4, 18
TOTAL LABA KOMPREHENSIF
2.116.891.000
(529.222.750 )
(693.490.000 )
173.372.500
1.587.668.250
(520.117.500 )
3.659.139.253
3.441.701.102
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2014
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
2015
Laba Neto Yang Dapat Diatribusikan
Kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
2.044.178.780
27.292.223
3.928.887.193
32.931.409
Total Laba Neto Tahun Berjalan
2.071.471.003
3.961.818.602
3.632.799.005
26.340.248
3.408.575.661
33.125.441
3.659.139.253
3.441.701.102
4
8
Laba Komprehensif Yang Dapat
Diatribusikan Kepada :
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
2b, 22
Total Laba Komprehensif
LABA NETO PER SAHAM DASAR YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
2p, 23
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total Ekuitas
Catatan
Saldo 1 Januari 2014 (sebelum
disajikan kembali)
Dampak atas penerapan awal
PSAK 24 (Revisi 2013)
Saldo 1 Januari 2014 (setelah
disajikan kembali)
Tambahan
Modal Disetor
– Neto
Modal
Saham
Saldo Laba
Telah
Belum
Ditentukan
Ditentukan
Penggunaannya Penggunaannya
46.522.400.000
7.148.969.337
10.910.071.061
-
-
-
46.522.400.000
7.148.969.337
10.910.071.061
68.045.966.646
(1.333.179.000 )
66.712.787.646
Yang Dapat
Diatribusikan
Kepada Pemilik
Entitas Induk
Kepentingan
Nonpengendali
132.627.407.044
(1.333.179.000 )
346.761.206
-
Total
Ekuitas
132.974.168.250
(1.333.179.000 )
131.294.228.044
346.761.206
131.640.989.250
-
-
-
Cadangan umum
21
-
-
1.587.275.000
(1.587.275.000 )
Dividen
21
-
-
-
(4.652.240.000 )
(4.652.240.000 )
-
-
-
3.928.887.193
3.928.887.193
18
-
-
-
(693.748.710 )
(693.748.710 )
17d
-
-
-
173.437.178
173.437.178
46.522.400.000
7.148.969.337
12.497.346.061
63.881.848.307
130.050.563.705
379.886.647
130.430.450.352
-
-
583.306.500
-
-
-
-
-
-
2.044.178.780
2.044.178.780
27.292.223
2.071.471.003
18
-
-
-
2.118.160.300
2.118.160.300
(1.269.300 )
2.116.891.000
17d
-
-
-
46.522.400.000
7.148.969.337
13.080.652.561
Laba neto tahun berjalan
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan kerja karyawan
Efek pajak terkait
Saldo 31 Desember 2014
Cadangan umum
21
Laba neto tahun berjalan
Pengukuran kembali liabilitas
imbalan kerja karyawan
Efek pajak terkait
Saldo 31 Desember 2015
(583.306.500 )
(529.540.075 )
66.931.340.812
(529.540.075 )
133.683.362.710
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
32.931.409
258.710
(64.678 )
317.325
406.226.895
(4.652.240.000 )
3.961.818.602
(693.490.000 )
173.372.500
(529.222.750 )
134.089.589.605
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Penerimaan dari (pembayaran untuk):
Penghasilan bunga
Pajak penghasilan
Beban keuangan
Kegiatan usaha lainnya
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
2014
427.800.548.696
(393.093.882.397 )
404.978.805.592
(374.025.201.618 )
2.294.804.759
(7.706.060.284 )
(4.120.995.281 )
(15.924.305.398 )
2.075.220.933
(13.843.631.280 )
(4.031.840.171 )
(6.416.497.555 )
9.250.110.095
8.736.855.901
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Penerimaan dari klaim asuransi
Perolehan aset tetap
Penerimaan penjualan Entitas Asosiasi
36.000.000
4.373.606
(561.606.525 )
-
35.000.000
(913.989.445 )
2.250.000.000
Arus kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi
(521.232.919 )
1.371.010.555
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran utang pembelian aset tetap
Penambahan piutang pihak berelasi
Pembayaran utang sewa pembiayaan
Pembayaran dividen tunai
(268.502.909 )
(262.082.804 )
(12.681.000 )
-
(266.000.000 )
(724.570.183 )
(31.481.328 )
(4.652.240.000 )
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
(543.266.713 )
(5.674.291.511 )
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
8.185.610.463
4.433.574.945
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
38.392.982.308
33.959.407.363
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
46.578.592.771
38.392.982.308
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM
a.
Pendirian Entita s Induk dan Informa si umum
PT Fort une Indonesia Tbk (“E ntitas Induk”), didirikan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 1970
berdasarkan akta Dian P aramita Tamzil, S.H., pengganti Notaris Djojo Muljadi S. H., No. 5 dengan
nama P T Fort une Indonesia Advertising Company. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA-5/67/ 21 tanggal
12 September 1970 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83, Tambahan
No. 389 tanggal 17 Oktober 1972. Nama Entitas Induk dari P T Fortune Indonesia Advertising
Company telah berubah menjadi P T Fortu ne Indonesia Tbk sesuai dengan akta perubahan
anggaran dasar Entitas Induk No. 31 dari Notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., tanggal
26 September 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-09920.HT.01.04. TH.2001 tanggal
4 Oktober 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1, Tambahan
No. 54 tanggal 2 Januari 2002.
Anggaran dasar E ntitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir
diaktakan dalam akta Notaris No. 16 tanggal 6 Juli 2015 dari Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di
Jakarta, dalam rangka perubahan Anggaran Dasar Entitas Induk untuk menyesuaikan dengan
Peraturan Otoritas Jasa K euangan (POJK) No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan POJK
No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau P erusahaan Publik.
Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik
Indonesia
dan telah diterima berdasarkan Surat No. AHU-A HA.01.03-0950574
tertanggal 10 Juli 2015.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas Induk, maksud dan t ujuan kegiatan usaha E ntitas
Induk adalah dalam bidang jasa dan percetak an yang antara lain meliputi bidang periklanan
(advertising), kehumasan (public relations ), pameran dan konversi, multimedia, promosi,
pembuatan dan pemasangan materi iklan, reklame, poster, spanduk, baliho dan mencetak dan
menerbitkan buku, majalah serta direktori. Entitas Induk berkedudukan di Gedung Galaktika, Jl.
Hars ono R.M. No. 2 Ragunan, Jakarta Selatan.
Entitas Induk beroperasi secara komersial sejak tahun 1970.
Entitas induk langsung Entitas Induk adalah P T Karya Citra Prima, sedangkan entitas induk utama
Entitas Induk adalah P T Rajawali Corpora.
b.
Penawaran Umum Perdana Saham Entita s Induk
Pada tanggal 27 Desember 2001, Entitas Induk telah menerima pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui suratnya No. S-4067/PM/2001 untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Entitas Induk kepada masyarakat sejumlah
205.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 130 per
saham, disert ai dengan penerbitan 102. 500. 000 Waran Seri I. Pada tanggal 17 Januari 2002,
Entitas Induk telah mencat atkan seluruh saham dan warannya di B ursa E fek Indonesia.
8
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
c.
Enti tas Anak yang Dikonsolidasi
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Induk memiliki penyertaan saham secara
langsung pada beberapa Entitas Anak yaitu sebagai berikut:
Entitas Anak
Tahun
Persentase
Dom isili Beroperasi Kepem ilikan
PT Pelita Alembana (PA)
PT Fortune Pramana
Rancang (FPR)
PT Fortune Adwicipta
(FAC)
Total Aset (Rp 000)
2015
2014
Aktivitas
Utam a
Jakarta
1981
99%
43.574.646
51.855.991
Jasa Periklanan
Jakarta
1980
99%
27.136.481
25.237.938
Jasa Kehumasan
Jakarta
1985
99%
9.285.777
8.331.827 Jasa Desain Grafis
d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan
Pada tanggal 31 Desember 2015, susunan Dewan Komis aris dan Direksi Entitas Induk
berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 16 tanggal 6 Juli 2015 adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris independen
:
:
:
Indra Abidin
Darjoto Setyawan
Sebastianus Harry Wiguna
:
:
:
Aris Boediharjo
Yuliana Leonarda
Indira Ratna Dewi Abidin
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan Dewan Komis aris dan Direksi Entitas Induk
berdasarkan akta Not aris Leolin Jayay anti, S.H., No. 60 tanggal 18 Juli 2014 adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama dan Independen
Komisaris
Komisaris
Komisaris
:
:
:
:
Dedi Sjahrir Panigoro
Kasman Ardan
Miranty Abidin
Lucia Novenna Budiono
:
:
Indra Abidin
Herman Muljadi Sulaeman
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut :
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
Sebastianus Harry Wiguna
Dharmawandi Sutanto
Devi Widjaja
Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut :
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
:
:
:
9
Dedi Sjahrir Panigoro
Alexander Ronald Sindhika
Dharmawandi Sutanto
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Sekretaris Perusahaan Entitas Induk adalah Indira
Ratna Dewi Abidin.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki karyawan masing -masing sebanyak
253 dan 354 orang (tidak diaudit).
e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolida sian
Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk tanggal 31 Desemb er 2015 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Entitas Induk
pada tanggal 28 Maret 2016. Direksi Entitas Induk yang menandatangani Surat Pernyataan
Direksi bertanggung jawab atas peny usuna n dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian
tersebut.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian P T Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anak disusun
berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK ) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ik atan Akuntan Indonesia (DSAK) dan
peraturan-peraturan serta Pedoman Peny ajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang
diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK ).
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapk an PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan
Keuangan”, yang mengubah penyajian kelompok pos -pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain.
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpis ah dari pos -pos yang tidak akan
direklasifikasi ke laba rugi.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam peny usunan laporan keuangan
konsolidasian Grup unt uk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kecuali bagi
penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait
atas laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan
diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2015.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun
berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunak an m etode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan
manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup.
Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana
asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian
diungkapkan di Catatan 3.
10
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFI KAN (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolida sian
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK (Revisi 2013), “Laporan Keuangan
Konsolidasian”. PSAK 65, „Laporan keuangan kosolidasian‟ mendasark an prinsip yang telah ada
dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai fak tor utama dalam menentukan apakah
entitas harus dimas ukkan ke dalam laporan konsolidasian entitas induk. Standar ini memberikan
petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai.
Dalam prinsip yang baru, Grup mengendalikan s uatu entitas ketika Grup terekspos terhadap, atau
memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya at as entitas
tersebut.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk dan
entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung oleh Entitas Induk.
Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas
Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian
telah diterapk an secara konsisten oleh Grup, kecuali diny atakan lain.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh s ejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk
memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian.
Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung melalui Entitas-entitas
Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Trans aksi antar entitas, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi
dieliminasi. Kerugian y ang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijak an akuntansi Entitas Anak
diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi
Entitas Induk.
Pengendalian didapat ketika Entitas Induk terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variable
dari ket erlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuas aannya atas investee.
Secara spesifik, Entitas Induk mengendalikan investee jika dan hanya jika Entitas Induk memiliki
seluruh hal berikut ini:
a.
b.
c.
Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan investee).
Eksposur atau hak atas imbal hasil vari abel dari keterlibatannya dengan investee.
Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah
imbal hasil investor.
Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Entitas Induk dapat
mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki
kekuasaan atas investi tersebut:
a.
b.
c.
Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain.
Hak yang timbul dari pengat uran kontraktual lain.
Hak suara dan hak suara potensial Entitas Induk.
11
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFI KAN (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolida sian (lanjutan)
Entitas Induk menilai kembali apak ah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan
mengindikasikan adanya perubahan terhadap sat u atau lebih dari tiga elemen pengendalian.
Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai ketika Entitas Induk memiliki pengendalian atas Entitas
Anak dan berhenti ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian at as Entitas Anak. Aset, liabilitas,
penghasilan dan beban atas Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode t ermasuk
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Entitas
Induk memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Entitas Induk menghentikan
pengendalian atas Entitas Anak.
Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada
pemegang saham Entitas Induk dan pada kepentingan nonpengendali (KNP ), walaupun hasil di
kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, peny esuaian dil akukan pada
laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi
Entitas Induk. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan
dengan trans aksi antar anggota E ntitas Induk akan dieliminasi secara penuh dalam proses
konsolidasi.
Trans aksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi
ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai
tercatat aset neto Entitas Anak dicatat pada ekuit as. Keuntungan atau kerugian pelepasan
kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuit as.
Perubahan kepemilikan di Entitas Anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai
transaksi ekuitas. Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, maka Entitas
Induk:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;
menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuit as, bila ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang dit erima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;
mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keunt ungan at au kerugian sebagai laba
rugi; dan
mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan dan kerugian yang telah diak ui sebelumnya
dalam penghasilan komprehensif lain atau saldo laba, begitu pula menjadi persyaratan jika
Entitas Induk akan melepas secara langsung aset atau liabilitas yang terkait.
KNP menc ermink an bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari E ntitas Anak yang tidak dapat
diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada Entitas Induk, yang masing-masing
disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan k omprehensif lain konsolidasian dan dalam
ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan
kepada pemilik Entitas Induk.
c.
Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapk an PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan
PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen K euangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK -PSAK ini tidak
membawa dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
12
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Klasifikasi
i.
Aset Keuangan
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai (i) aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan
piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk dijual,
mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan
awal dan, jika diperbolehk an dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset ters ebut
pada setiap akhir tahun keuangan.
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga dan pihak
berelasi, piutang lain-lain - pihak ketiga, deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman
karyawan, piutang pihak berelasi, dan uang jaminan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang.
ii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan sebagai (i)
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivative yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menent ukan
klasifikasi liabilitas keuangan pa da saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangk a pendek, utang usaha pihak ketiga dan
pihak berelasi, utang lain-lain - pihak ketiga dan pihak berelasi, beban masih harus dibayar,
utang pembelian aset tetap, utang sewa pembi ayaan, dan utang pihak berelasi, yang
diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi.
Pengakuan dan pengukuran
i. Aset Keuangan
Aset keuangan pada awalnya diak ui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya trans aksi yang dapat diat ribusikan secara
langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun
waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang
lazim/reguler) diakui pada t anggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset tersebut.
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap at au telah dit entukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pas ar aktif. Aset
keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba
rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuanny a atau
mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
13
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
ii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya t rans aksi yang dapat
diatribusikan secara langsung.
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah
pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga
efektif kecuali jika dampak diskont o tidak mat erial, maka dinyatakan pada biaya perolehan.
Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian ketika liabilitas
keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam lapor an
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakuk an saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud unt uk
menyeles aikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan meny elesaikan liabilitas secara
bersamaan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 68 (2014), “Penguk uran Nilai Wajar”,
dalam PSAK ini, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar
pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual
aset atau mengalihkan liabilitas terjadi:
-
Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau
Jika tidak terdapat pasar ut ama, di pasar yang paling menguntungkan unt uk aset atau
liabilitas tersebut.
Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling mengunt ungkan.
Nilai wajar aset atau liabilitas diukur m enggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar
ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar
bertindak dalam kepentingan ek onomi terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar atas aset non keuangan mempertimbangkan kemam puan pelaku pasar
dalam menghasilkan keunt ungan ekonomi dengan penggunaan aset pada kemampuan tertinggi
dan terbaik aset atau dengan menjualnya ke pelaku pasar yang lain yang akan menggunakan as et
di kemampuan tertinggi dan terbaik.
Grup menggunakan teknik penilaian yang tepat sesuai keadaan dan dimana tersedia kecukupan
data untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang
relevan dan meminimalisir penggunaan input yang tidak dapat diobservasi.
Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan
konsolidasian dapat dikategorik an pada tingkat hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input
terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan:
14
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
-
Tingkat 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik.
Tingkat 2 - input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tingkat 3 - input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Untuk as et dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian secara berulang, Grup
menentukan apakah terjadi transfer antara tingkat di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi
kategori (berdas arkan input tingkat terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar) setiap
akhir periode pelaporan.
Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Grup telah menentukan kelas aset dan liabilitas
berdasarkan sifat, karakteristik, dan risiko aset atau liabilitas, dan tingkat hirarki nilai wajar seperti
dijelaskan di atas.
Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan
Biaya perolehan diam ortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi
dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat
ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan
termasuk biay a transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpis ahkan dari suku bunga
efektif.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau
kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan
hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari
satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang
merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa
depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam at au kelompok pihak peminjam
mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau
pokok, kemungkinan bahwa mereka akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan
lainnya dan di mana dat a yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada terukur penurunan
arus kas estimasi masa mendatang, seperti perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang
berkorelasi dengan wanprestasi.
i.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali
menentukan apak ah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara
individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan
yang tidak signifikan sec ara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup
menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup
memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
15
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
Nilai kini estimasi arus kasa masa datang didiskonto menggunak an suku bunga efektif awal
dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga
variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya
dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan
penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan t erhadap nilai terc atat aset keuangan
tersebut.
Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penur unan nilai
tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang
nilai tercat at aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan
menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan as et keuanga n diakui pada laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapus bukukan sebelumnya, jika pada
periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaik an pada akun c adangan penurunan nilai,
sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dik reditkan sebagai pendapatan operasional
lainnya.
Penghentian Pengakuan
i. Aset Keuangan
Suatu aset keuangan, atau mana yang berlak u, bagian dari aset keuangan at au bagian dari
kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat:
(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
(b) Grup mentrans fer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan
dan (i) secara substansial ment rans fer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan as et
keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentrans fer dan tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan ters ebut, namun telah
mentransfer pengendalian atas aset keuangan ters ebut.
Ketika Grup telah mentrans fer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah
menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial
tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun
mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh ket erlibatan berk elanjutan
Grup terhadap aset keuangan tersebut.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditrans fer diukur
sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang
diterima yang mungkin harus dibayar kembali.
16
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
Penghentian Pengakuan (lanjut an)
i. Aset Keuangan (lanjutan)
Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran y ang diterima, termasuk setiap aset baru
yang diperoleh dikurangi s etiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap
keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diak ui secara langsung dalam ekuitas harus
diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
ii. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditet apkan dalam kontrak
dihentikan atau dibat alkan atau kadaluarsa.
Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang
sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pert ukaran atau
modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan
liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif kons olidasian.
d. Kas dan Setara Kas dan Deposi to Yang Dibata si Penggunaannya
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang j atuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijamink an atas utang serta tidak
dibatasi penggunaannya.
Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan,
dijaminkan dan dibatasi penggunaannya dicatat sebagai ”Deposito yang dibatasi penggunaannya”
sebagai bagian aset tidak lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
e.
Jasa Dalam Pelaksanaan
Biaya-biaya untuk mengerjak an proyek jasa pembuatan iklan, jasa desain grafis , dan jasa program
tertentu lainny a diak umulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada s aat penjualan diak ui,
yaitu pada saat pekerjaan telah diselesaikan dan mendapat persetujuan dari pemberi kerja.
Sedangkan biaya-biaya untuk mengerjak an proyek yang berkaitan d engan jasa hubungan
masyarakat dan jasa pameran diakumulasi dan dibebank an sebagai beban langs ung pada saat
penjualan diakui, yaitu berdasarkan persentas e tingkat penyelesaian pek erjaan.
f.
Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan met ode garis lurus
(straight -line method).
17
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup, jika:
a.
langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak:
(i) Mengendalikan, at au dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama
dengan, Grup;
(ii) Memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau
b.
c.
(iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
Suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup
Suatu pihak adalah vent ura bersama dimana salah satu dari anggota Grup sebagai venturer;
d.
e.
Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau Entitas Induknya;
Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraik an dalam butir (a) atau
(d);
f.
Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi
signifikan oleh atau dimana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak
langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau
g.
Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau
entitas yang terkait dengan Grup.
Trans aksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan y ang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa
persyaratan t ersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan y ang dilakukan dengan pihak -pihak
yang tidak berelasi.
Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian.
h.
Investasi Jangka Panjang Lain-lain
Investasi dalam bentuk saham dengan k epemilikan kurang dari 20% yang tidak memiliki kuotasi
harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara han dal, diukur pada biaya
perolehan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatny a dikurangi untuk
mengakui penurunan tersebut dan kerugianny a dibebankan langsung pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain kons olidasian.
i.
Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat
biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang
signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercat at (“carrying amount”) as et
tetap sebagai suat u penggantian jika memenuhi kriteria pengak uan. Semua biaya perbaikan dan
pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diak ui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain kons olidasian pada saat terjadinya.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap seb agai berik ut:
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan perlengkapan kantor
Kendaraan
20
10
5 - 10
5 - 10
4
18
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
i.
Aset Tetap (lanjutan)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul
dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Aset tetap yang tidak digunakan lagi dan ditujukan untuk dijual dihentikan penyusutannya dan
diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual pada akun aset lainnya.
Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap
akhir tahun, bila diperlukan.
j.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”.
Perubahan PSAK 48 “Penurunan nilai aset ” terhadap pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk
aset nonkeuangan. Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan
atas Unit Penghasil Kas yang disyaratkan oleh PSAK 48 melalui penerbitan PSAK 68.
Penerapk an PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”, tidak memiliki dampak yang
signifikan pada laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset
diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan unt uk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara
nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya unt uk menjual dengan nilai
pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar
independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai t ercatat as et lebih besar dari pada nilai
terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan
menjadi sebes ar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai rugi penurunan
nilai.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini
dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar
terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Dalam menentukan nilai wajar
dikurangi biaya unt uk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak
terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menent ukan
nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai
wajar yang tersedia.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi da n
penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten
dengan fungsi dari aset yang dit urunkan nilainya.
Penilaian dilakuk an pada ak hir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka
entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset ters ebut.
19
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan (lanjutan)
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunak an untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset ters ebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat
aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat
aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah terc atat, neto s etelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset ters ebut pada tahun
sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset ters ebut
disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai aset nonkeuangan
pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014.
k.
Transaksi Sewa
Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang t erkait dengan
kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan substansi transaksi dan bukan pada
bentuk kontraknya.
Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee
Sewa dimana Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan
pemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada
awal mas a sewa sebes ar nilai yang lebih rendah ant ara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini dari
pembayaran sewa minimum.
Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian
yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban
keuangan disajikan sebagai utang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan
dibebank an di laporan laba rugi konsolidasian setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa
sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset
tetap yang diperoleh melalui sewa pembiay aan disusutkan selama jangka waktu yang lebih
pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya.
Sewa Operasi - sebagai Lessee
Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan k epemilikan as et secara signifikan
berada pada lessor diklasifikasikan sebagai s ewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi
dibebank an pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian secara garis
lurus selama masa sewa.
l.
Imbalan Kerja Karyawan
Grup mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang -undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup
menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini, ant ara lain, menghapus
mekanisme koridor, mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapa n
tambahan.
20
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
l.
Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)
Grup menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK revisi ini dan oleh
karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan
1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014, disajikan kembali. Dampak penerapan PSAK revisi ini diungkapkan
pada Cat atan 4.
Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui
perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected unit credit dan
menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan atas aset dana pensiun dan
tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan.
Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keunt ungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas as et
dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langs ung melalui penghasilan komprehensif
lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun.
Pengukuran kembali tidak mereklasifikasi laba atau rugi pada periode berikutnya.
Seluruh biaya jas a lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen
terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai
akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diak ui selama
periode vesting masa depan.
Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana digunakan
dalam PSAK 24 (Revisi 2013) versi sebelumnya digantikan dengan b eban bunga - neto, yang
dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - neto
atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapat an diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya
dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembay aran yang diterima, tidak
termasuk diskon, rabat dan Pajak Pert ambahan Nilai (PPN).
Pendapat an usaha beras al dari jasa berikut:
-
Produksi iklan dan desain grafis, diakui pada saat pekerjaan diselesaikan dan telah
memperoleh persetujuan dari pemberi kerja.
-
Media, diakui pada saat iklan telah ditayangkan dan penayangan tersebut telah memperoleh
persetujuan dari pemberi kerja.
-
Hubungan masyarakat dan pameran, diakui berdasarkan persent ase tingkat penyelesaian
pekerjaan atau sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak.
Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
n.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mat a uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal trans aksi. Pada akhir periode
pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah
dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut.
21
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
2015
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Dolar Singapura (SGD)
1 Dolar Hongkong (HK D)
o.
13.795
9.751
1.780
2014
12.440
9.422
1.603
Perpajakan
Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”,
yang memberikan tambahan pengaturan unt uk aset dan liabilitas pajak dengan menggunakan
model revaluasi tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disus utkan yang diukur, dan yang
berasal dari properti investasi yang diuku r dengan menggunakan model nilai wajar.
Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke
ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lain.
Pajak Kini
Beban pajak kini dihitung dengan menggunak an tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan
keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen
secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SP T)
sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika
perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada
otoritas pajak.
Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada,
dicatat sebagai bagian dari “Manfaat (B eban) P ajak” dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”)
diakui sebagai pendapatan ata u beban dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan,
kecuali jika diajuk an upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda
yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria
pengakuan aset.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara
dasar pengenaan pajak unt uk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan
keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena paj ak dengan
beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak
pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompens asi perbedaan tem porer dan rugi
fiskal.
22
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)
o.
Perpajakan (lanjutan)
Pajak Tangguhan (lanjutan)
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi
jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang
memadai untuk mengkompensasi sebagian at au seluruh as et pajak tangguhan. Aset pajak
tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui
sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak
tangguhan tersedia untuk dipulihkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenak an pada periode
saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut dis elesaikan, berdasarkan undang-undang pajak
yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh
pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun
berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya
telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dis ajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan
secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak
tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau
Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
p.
Laba Neto Per Saham Dasar
Laba net o per saham dasar dihit ung dengan membagi laba neto pada tahun berjalan dengan ratarata tertimbang jumlah saham ditempatkan dan disetor selama tahun yang bersangk utan. Jumlah
rata-rata t ertimbang s aham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar
465.224.000 saham.
q.
Segmen Operasi
Segmen operasi adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk
dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan
ekonomi tertent u (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen
lainnya.
Pendapat an, beban, hasil, aset, dan liabilit as segmen termasuk item -item yang dapat diatribusikan
langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai
kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi
sebagai bagian dari pros es konsolidasian.
Segmen geografis tidak disajikan karena aktivitas penjualan Grup seluruhnya dilakukan di Jakarta.
r.
Provi si
Provisi diakui jika entitas memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum ma upun bersifat konstruktif)
jika sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut
mengakibatkan arus keluar sumber day a yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang
andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jika entitas mengharapk an sebagian atau
seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya
pada saat timbul key akinan pengantian pasti diterima. Beban ya ng terkait dengan provisi disajikan
secara neto setelah dikurangi jumlah yang diak ui sebagai penggantianny a.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi
terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber day a yang
mengandung manfaat ekonomi unt uk menyelesaik an liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.
23
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN P ERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AS UMSI
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk m embuat
pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan
terkait pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat
mengakibatkan penyes uaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikut nya.
Pertimbangan
Dalam proses penerapan kebijak an akuntansi Grup, manajemen telah membuat keputusan berikut,
yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
konsolidasian:
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas
keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2c.
Penentuan Mata Uang Fungsional
Mata uang fungsional Grup adalah mat a uang lingkungan ekonomi primer tempat Grup beroperasi.
Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban pok ok penjualan.
Manajemen Grup menentukan mat a uang fungsional Grup adalah Rupiah.
Sewa
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee untuk beberapa
sewa kendaraan dan peralatan kantor. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang
signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang
mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat
terkait dengan kepemilikan aset.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atas perjanjian sewa, transaksi sewa kendaraan
dan peralatan kantor sebagai sewa pembiayaan.
Estimasi dan Asum si
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi k etidakpastian lain pada tanggal pelaporan
yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan k euangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi
mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar
kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Penilaian Instrumen Keuangan
Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan
penggunaan estimasi akuntansi. Sement ara komponen signifik an atas pengukuran nilai wajar
ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat
berbeda bila Grup menggunakan met odologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan
liabilitas keuangan ters ebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai wajar
aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Cat atan 33.
24
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN P ERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AS UMSI (lanjutan)
Estimasi dan Asum si (lanjutan)
Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha
Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan y ang bersangkutan tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan
fakta dan situasi yang t ersedia, termasuk namun tidak terbat as pada, jangka waktu hubungan dengan
pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor
pasar yang telah diketahui, untuk mencat at provisi yang spesifik atas jumlah piut ang pelanggan guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapk an dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini
dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan penurunan untuk piut ang usaha. Nilai tercat at dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan
untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 201 5 dan 2014 diungkapkan dalam Catatan 6.
Penyusutan Aset Tetap
Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ek onomis nya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemak aian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa
depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap bersih Grup 31 Desember 2015 dan 2014
diungkapkan dalam Cat atan 12.
Penurunan Nilai Aset Nonk euangan
Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai
terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan
yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal at as aset serupa atau harga pasar yang dapat
diamati dikurangi dengan biaya tambahan y ang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset.
Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil
dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang
belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja
aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan
dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang
yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan unt uk tujuan ekstrapolasi.
Imbalan Kerja Karyawan
Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah t ersebut.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri,
tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan
diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban y ang diakui
dan liabilitas yang tercat at pada periode-periode mendatang.
Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar. Namun
demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-as umsi
tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan kerja karyawan.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakuk an dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terd apat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang
kegiatan us aha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi
apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
25
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PENGGUNAAN P ERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AS UMSI (lanjutan)
Estimasi dan Asum si (lanjutan)
Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui unt uk semua perbedaan temporer ant ara nilai tercatat aset dan liabilitas
pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa
jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaat an perbedaan temporer yang diakui. Estimasi
manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui
berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang
serta strategi perencanaan pajak masa depan.
4.
PENYAJI AN KEMBALI LAP ORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan
1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Des ember 2014 telah disajikan kembali sehubungan dengan pen erapan PSAK 24 (Revisi 2013)
yang berlaku retrospektif (Catat an 2l).
Tabel di bawah ini memperlihatkan dampak penyesuaian atas penyajian kembali terhadap laporan
keuangan konsolidasian:
31 De sember 2014
Di sajikan
Di sajikan
Sebelumnya
Kembali
Laporan Posi si Keuangan Konsolidasian
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Saldo laba
Belum ditent ukan penggunaannya
Kepentingan Nonpengendali
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian
Beban usaha
Beban pajak penghasilan
Laba neto tahun berjalan
Penghasilan (beban) komprehensif lain
5.517. 648.863
12.522.538.170
6.111. 044.862
14.896.122.000
65.662.230.340
379.692.615
63.881.848.307
379.886.647
72.400.519.410
2.292. 331.488
3.888. 710.103
-
72.303.041.410
2.316. 700.988
3.961. 818.602
(520.117.500 )
1 Januari 2014/31 De sember 2013
Di sajikan
Di sajikan
Sebelumnya
Kembali
Laporan Posi si Keuangan Konsolidasian
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Saldo laba
Belum ditent ukan penggunaannya
26
4.890. 867.890
11.481.618.000
5.335. 260.890
13.259.190.000
68.045.966.646
66.712.787.646
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
KAS DAN SETARA KAS
Terdiri atas:
Kas
Bank
Mata uang Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (P ersero) Tbk
PT CIMB Niaga Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Permata Tbk
Lain-lain (di bawah Rp 30 juta)
Mata uang Dolar Amerika Serikat
PT Bank Negara Indonesia (P ersero) Tbk
(US D 130.710 pada tahun 2015 dan
USD 157.639 pada tahun 2014)
Standard Chartered Bank, Jakarta
(US D 81,627 pada tahun 2015 dan
USD 159.793 pada tahun 2014)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(US D 51.871 pada tahun 2015 dan
USD 33. 569 pada tahun 2014)
Mata uang Dolar Singapura
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(SGD 38.305 pada tahun 2014)
Mata uang Dolar Hongkong
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(HK D 82.407 pada tahun 2014)
Subtotal bank
Setara Kas - Deposito Berjangka
Mata uang Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Subtotal setara kas - deposito berjangka
Total
2015
2014
65.657.000
49.535.200
4.395. 364.307
2.866. 552.930
1.885. 298.679
636.890.679
432.999.949
262.652.909
56.326.778
9.482. 311
694.000
1.038. 245.855
13.413.217.816
1.040. 182.777
632.662.422
352.603.717
261.227.321
57.245.238
1.625. 758.565
107.053.852
63.883.654
3.482. 402
1.803. 151.210
1.961. 023.313
1.126. 048.604
1.987. 824.920
715.562.928
417.602.714
-
360.917.787
14.191.025.284
132.154.378
23.455.086.731
20.228.865.000
12.000.000.000
93.045.487
12.800.000.000
2.000. 000.000
88.360.377
32.321.910.487
14.888.360.377
46.578.592.771
38.392.982.308
Suku bunga per tahun masing-masing deposito berjangk a dalam mata uang Rupiah yaitu ant ara
4,50% sampai dengan 8,75% untuk tahun 2015 dan 5,50% sampai dengan 9,50% untuk tahun 2014.
Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanny a atau ditempatkan pada pihakpihak berelasi pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014.
27
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG US AHA
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:
2015
Pihak ketiga
PT Nutrindo Jaya Abadi
PT Muara Wisesa Samudra
PT Asuransi Jiwasraya Persero
PT Campina Ice Cream Industry
PT Taman Impian Jaya Ancol
PT Takeda Indonesia
PT Pharos Indonesia
PT Astra Daihatsu Mot or
PT Erlangga Mahameru
PT Nutrisains
PT Tupperware Indonesia
PT Pertamina (Pers ero) Tbk
PT Lenovo Indonesia
PT ZTE Indonesia
PT Monysaga Prima
PT Seven Sunday Films
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Krama Yudha Tiga Berlian Mot ors
PT TC Subaru
PT Pandega Citraniaga
PT Astra Honda Motor
PT Agung Podomoro Land Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Ici Paints Indonesia
PT Calpis Indonesia
PT Sarihusada Generasi Mahardhika
PT Dimas Pratama Indah
PT Mowilex Indonesia
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
PT Multimedia Prasetyakarya
Lain-lain (di bawah Rp 1 milyar)
Total pihak ketiga
Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang
Total pihak ketiga – neto
23.913.349.195
17.124.165.555
11.542.124.101
5.972. 486.634
5.669. 886.069
4.862. 850.424
4.490. 019.981
3.460. 822.310
3.100. 384.484
2.526. 199.437
2.133. 011.985
1.964. 275.000
1.952. 499.152
1.345. 047.186
1.316. 470.320
1.234. 693.878
1.186. 210.908
1.151. 919.981
1.114. 080.000
1.091. 550.506
985.722.421
881.843.808
742.038.664
489.222.004
122.915.306
46.915.173
16.836.734
11.240.146
15.688.934.238
116.137.715.600
(943.741.761 )
115.193.973.839
Pihak berelasi (Catatan 10a)
PT Teknografika Nusantara
Total piutang usaha
28
2014
8.777. 659.921
2.946. 503.394
18.487.871.485
12.779.154.887
5.225. 656.656
543.082.100
1.795. 200.000
3.276. 093.446
10.547.184.023
1.472. 193.038
127.784.657
4.375. 440.211
427.647.765
1.234. 693.878
703.362.316
916.080.000
522.480.335
2.199. 297.262
1.320. 395.061
5.406. 399.512
1.037. 487.214
1.294. 599.137
1.609. 828.059
1.582. 282.932
1.607. 910.700
7.122. 558.560
1.382. 929.960
20.563.802.091
119.285.578.600
(7.639.293.539 )
111.646.285.061
1.466. 300.000
-
116.660.273.839
111.646.285.061
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PIUTANG US AHA (lanjutan)
Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan umurnya (aging schedule) adalah sebagai berikut:
2015
Pihak ketiga:
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 91 hari
Lebih dari 90 hari
2014
39.664.896.710
53.245.765.382
32.473.338.813
13.981.831.456
10.164.957.694
19.852.690.927
32.859.003.471
13.158.505.005
7.284. 572.983
12.737.731.759
Total pihak ketiga
Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang
116.137.715.600
(943.741.761 )
119.285.578.600
(7.639.293.539 )
Total pihak ketiga - neto
115.193.973.839
111.646.285.061
1.466. 300.000
-
116.660.273.839
111.646.285.061
Pihak berelasi:
Belum jatuh tempo
Total piutang usaha
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
2015
Saldo awal
Penambahan penyisihan pada tahun berjalan
(Cat atan 26)
Penghapusan piutang tak tertagih yang telah dicadangkan
Realisasi tahun berjalan
Saldo akhir
2014
7.639. 293.539
6.481. 908.612
943.741.761
(7.615.687.826 )
(23.605.713 )
943.741.761
1.164. 300.892
(6.915.965 )
7.639. 293.539
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas tidak tertagihnya piutang. Manajemen juga
berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha
pihak ketiga.
Piutang usaha E ntitas Induk sebesar Rp 40.000.000.000 dijadikan jaminan untuk utang bank yang
diperoleh Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Cat atan 13).
7.
JAS A DALAM P ELAKS ANAAN
Akun ini merupakan akumulasi biay a yang dik eluarkan untuk membiayai suatu proy ek pekerjaan.
Pada saat proyek telah selesai, maka pekerjaan dalam pelaksanaan ini akan dibebankan sebagai
beban langsung. Rincian pekerjaan dalam pelaksanaan berdasarkan jenis dan proses pekerjaan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
29
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
JAS A DALAM P ELAKS ANAAN (lanjutan)
2015
8.
2014
Program televisi
Bahan cetak
Bahan seni
Perlengkapan ruang pameran
Program studio
Promosi dan pemasaran
Jasa lainnya
14.895.796.892
9.587. 123.209
8.842. 189.401
7.305. 119.263
6.408. 679.216
1.751. 859.255
7.098. 386.352
18.533.573.245
8.424. 285.253
5.529. 986.118
5.755. 759.885
5.172. 098.207
4.893. 162.237
4.896. 294.714
Total
55.889.153.588
53.205.159.659
UANG MUKA DAN AS ET LANCAR LAI NNYA
Terdiri atas:
2015
Uang muka:
Media
Produksi
Aset lancar lainnya:
Beban dibayar di muka
Perlengkapan
Perlengkapan kantor
Total
2014
11.516.461.816
3.770. 902.763
12.505.685.635
3.985. 878.441
1.046. 379.163
280.556.343
58.335.952
16.672.636.037
880.464.907
1.716. 635.692
169.844.098
19.258.508.773
Uang muka media merupakan uang muka yang dibayarkan kepada para pemasok dari media c etak
dan elektronik dalam rangk a pemesanan penayangan iklan.
Uang muk a produksi merupakan uang muka yang dibayarkan terlebih dahulu untuk berbagai
keperluan yang berkaitan dengan pembuatan iklan dan program pada media elektronik.
Beban dibay ar di muka merupakan pembayaran di muka untuk sewa gedung dan as uransi atas aset
tetap Grup.
9.
DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
Akun ini merupakan deposito berjangka Entitas Induk dalam mata uang Rupiah y ang ditempatkan
pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 pada tanggal 31 Desember 2015
dan 2014, dengan tingkat suku bunga 4,50% - 7,50% per tahun untuk tahun 2015 dan 5,50% - 8,00%
per tahun unt uk tahun 2014. Deposito berjangka tersebut dijaminkan untuk utang bank jangka pendek
yang diperoleh Entitas Induk dari P T Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13).
10. SIFAT, TRANS AKSI DAN S ALDO DENGAN PIHAK BERELASI
Sifat pihak berelasi
Pihak-pihak Berelasi
PT Prima Rancang Buana
PT Fortune Travindo
Fortune PR Singapore Pte., Ltd
PT Teknografika Nusantara
Sifat Hubungan
Manajemen yang sama
dengan Entitas Induk
Manajemen yang sama
dengan Entitas Induk
Manajemen yang sama
dengan Entitas Induk
Manajemen yang sama
dengan Entitas Induk
30
Sifat Transaksi
Piutang pihak berelasi dan utang
usaha.
Piutang pihak berelasi, utang
usaha dan ut ang pihak berelasi.
Piutang pihak berelasi
Piutang usaha, piutang pihak
berelasi, pendapatan usaha
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. SIFAT, TRANS AKSI DAN S ALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
Trans aksi pihak berelasi
a.
Pendapat an dan piut ang usaha
Pendapat an usaha dari pihak berelasi adalah sekitar 0,30% dari jumlah pendapatan usaha pada
tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang usaha yang timbul dari transaksi
usaha tersebut disajikan sebagai bagian dari akun ”Piutang Usaha - Pihak Berelasi”
(Cat atan 6).
b.
Pinjaman karyawan
Grup memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang akan dilunasi melalui
pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah pinjaman karyawan masing-masing sebes ar 0,19% dan
0,44% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
c.
Piutang pihak berelasi
Terdiri atas:
2015
4.442. 416.746
1.170. 009.640
1.026. 721.581
6.639. 147.967
PT Prima Rancang Buana
PT Fortune Travindo
Fortune PR Singapore Pte., Ltd
PT Teknografika Nusantara
Total
2014
3.664. 231.585
1.170. 009.640
981.487.932
561.336.006
6.377. 065.163
Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan tanpa jangka waktu
pengembalian yang pasti yang diberikan oleh Grup. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,
saldo piutang tersebut adalah masing-masing sebesar 2,34% dan 2,44% dari jumlah as et
konsolidasian.
d. Utang usaha
Pembelian Grup dari pihak berelasi yaitu :
2015
Total
2014
%
*)
Total
%
*)
PT Teknografika Nusantara
PT Fortune Travindo
PT Prima Rancang Buana
1.156. 659.620
687.193.353
1.090. 909
0,33
0,19
0,00
1.211. 406.228
260.572.081
0,38
0,08
Total
1.844. 943.882
0,52
1.471. 978.309
0,46
*) Persentase dari total beban langsung
31
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. SIFAT, TRANS AKSI DAN S ALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
d.
Utang usaha (lanjutan)
Utang usaha Grup kepada pihak berelasi yaitu :
2015
Total
PT Teknografika Nusantara
PT Prima Rancang Buana
PT Fortune Travindo
Total
2014
%
*)
Total
%
*)
1.101. 968.744
248.586.735
0,74
0,17
268.115.188
0,20
107.034.643
0,07
138.061.310
0,11
1.457. 590.122
0,98
406.176.498
0,31
*) Persentase dari total liabilitas konsolidasian
e.
Utang pihak berelasi
PT Fortune Adwicipta, Entitas Anak, memberikan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan jatuh
tempo yang pasti kepada PT Fortune Travindo, pihak berelasi sebesar Rp 200.000.000 pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014, saldo utang
tersebut adalah masing-masing sebesar 0, 13% dan 0,15% dari jumlah liabilitas konsolidasian.
f.
Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi
Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris sebesar masing-masing
Rp 5.948.691.901 dan Rp 1.899.200.000 atau 10,39% dan 3,47% dari jumlah gaji, upah dan
kesejahteraan karyawan dari beban us aha pada tahun 2015 dan 2014.
Jumlah kompens asi yang diberikan kepada Direksi masing-masing sebesar Rp 9. 603.855.623
dan Rp 8.131.588.093 atau 16,77% dan 14,86% dari jumlah gaji, upah dan k esejaht eraan
karyawan dari beban usaha pada tahun 2015 dan 2014.
11. INVESTASI JANGKA P ANJANG LAIN-LAI N
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini merupakan penyertaan 1 (satu) lembar saham
pada PT Usaha Kita Makmur Indonesia (UKMI) dengan persentase kepemilikan sebesar 2,38%
dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000 per lembar. Instrumen ekuitas ini tidak memiliki kuotasi
harga di pasar aktif dan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilai wajar instrumen tersebut
dicatat pada biaya perolehan.
UKMI didirikan berdasarkan akta Not aris Singgih Susilo S. H., No. 71 tanggal 28 Juni 2004 yang
kemudian diubah dengan akta No. 20 tanggal 5 November 2004 oleh notaris yang sama,
berkedudukan di Jakart a dan bergerak dalam perdagangan umum dengan misi membantu mitra usaha
dan/at au usaha kecil menengah, antara lain dalam memperluas dan mengembangkan pasar,
meningkatkan produktivitas, efisiensi dan sinergi sert a melakukan inovasi.
32
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP
Aset tetap terdiri atas:
2015
Biaya Perolehan
Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Kendaraan
Aset sewa pembiayaan:
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Kendaraan
Total
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Kendaraan
Aset sewa pembiayaan:
Peralatan dan perlengkapan
Kantor
Kendaraan
Total
Nilai Buku
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
8.764.807.092
15.899.768
138.738.436
-
-
8.764.807.092
15.899.768
138.738.436
8.717.196.898
4.060.971.897
561.606.525
407.800.000
112.758.000
646.265.000
9.166.045.423
3.822.506.897
134.920.000
21.832.534.091
414.250.000
1.383.656.525
759.023.000
134.920.000
414.250.000
22.457.167.616
5.748.323.215
11.499.400
125.209.093
446.668.178
2.414.447
1.154.100
-
6.194.991.393
13.913.847
126.363.193
790.027.300
434.273.408
112.758.000
646.265.000
7.500.041.956
1.788.148.964
6.822.772.656
2.000.140.556
b
b
60.714.000
14.768.658.920
26.984.000
4.315.104
1.705.836.537
759.023.000
7.063.875.171
2014
Biaya Perolehan
Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Kendaraan
Aset sewa pembiayaan:
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Total
87.698.000
4.315.104
15.715.472.457
6.741.695.159
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
8.533.058.092
15.899.768
138.738.436
231.749.000
-
-
8.764.807.092
15.899.768
138.738.436
8.103.169.453
4.174.631.897
682.240.445
-
68.213.000
113.660.000
8.717.196.898
4.060.971.897
134.920.000
21.100.417.646
913.989.445
181.873.000
134.920.000
21.832.534.091
33
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
2014
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan langsung :
Bangunan dan prasarana
Mesin dan instalasi
Peralatan studio
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Kendaraan
Aset sewa pembiayaan:
Peralatan dan perlengkapan
kantor
Total
Nilai Buku
Saldo Awal
Penambahan
5.261.773.095
8.824.400
124.054.993
486.550.120
2.675.000
1.154.100
6.126.094.690
1.625.238.127
764.708.883
488.562.429
33.730.000
26.984.000
1.770.634.532
13.179.715.305
Pengurangan
Saldo Akhir
68.030.917
113.660.000
181.690.917
7.920.702.341
5.748.323.215
11.499.400
125.209.093
6.822.772.656
2.000.140.556
60.714.000
14.768.658.920
7.063.875.171
Rincian laba penjualan aset tetap pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Biaya perolehan
Akumulasi peny usutan
Nilai buk u aset tetap
Hasil penjualan aset tetap
Laba penjualan aset tetap
2015
745.273.000
745.273.000
36.000.000
2014
181.873.000
181.690.917
182.083
35.000.000
36.000.000
34.817.917
Pendapat an atas penggantian aset tetap - peralatan kantor yang hilang oleh pihak asuransi
PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, pada tahun 2015 adalah sebagai berikut:
13.750.000
13.750.000
4.373. 606
Biaya perolehan
Akumulasi peny usutan
Nilai buk u aset tetap
Penggantian dari asuransi
Laba klaim asuransi
4.373. 606
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha masing-masing sebesar Rp 1. 705.836.536
dan Rp 1.770.634.532 unt uk tahun-t ahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(Cat atan 26).
Kendaraan s enilai Rp 407.800.000 dan Rp 760.000.000 yang dimiliki oleh Entitas Induk, yang
diperoleh melalui fasilitas kredit dari P T Bank Jasa Jakarta dan P T BCA Finance, dijaminkan untuk
liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Pembelian Aset Tet ap” dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 1 5).
Peralatan kantor sebesar Rp 134.920.000 yang dimiliki oleh FPR, Entitas Anak, yang dip eroleh
melalui fasilitas sewa pembiayaan dari P T Orix Indonesia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang
terkait. Kendaraan sebesar Rp 414. 250. 000 yang dimiliki oleh FP R, Entitas Anak, yang diperoleh
melalui fasilitas sewa pembiayaan dari PT Artha Asia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang terkait.
Liabilitas terkait disajikan sebagai “Ut ang Sewa Pembiayaan” dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Desember 201 5 dan 2014 (Cat atan 16).
34
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. ASET TETAP (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, risiko huru-hara, risiko kerusakan, dan risiko lainnya berdasarkan s uatu paket polis
tertentu dengan nilai pert anggungan masing-masing sebes ar Rp 7.493.274.000 dan
Rp 4.967.644.000. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas aset tetap yang dipertanggungkan tersebut.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap,
manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan
yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014.
13. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Terdiri atas fasilitas yang diterima Entitas Induk dari P T Bank Mandiri (P ersero) Tbk, dengan rincian
sebagai berikut :
Kredit modal kerja non revolving
Kredit modal kerja revolving
2015
25.000.000.000
5.000. 200.000
2014
25.000.000.000
5.000. 200.000
Total
30.000.200.000
30.000.200.000
Sebagaimana dinyatakan dalam Surat Perjanjian Kredit No. CBG.CB 3/SPPK/MN1.179/2011 tanggal
13 Juni 2011, Entitas Induk memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 20 miliar dan jatuh
tempo pada tanggal 14 Juli 2012.
Selanjutnya, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/11 pada tanggal
22 November 2012, E ntitas Induk mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar maksimum
Rp 20 miliar sehingga jumlah fasilitas menjadi Rp 40 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal
14 Juli 2013. Fasilitas pinjaman ini dikenai bunga sebesar 9,25% per tahun.
Lebih lanjut, berdasarkan Surat Perjanji an Kredit No. CB C.JIS/SPPK/1279/2013 pada tanggal
8 Juli 2013, fasilitas kredit modal kerja dikonversi menjadi:
1.
Kredit modal kerja non revolving sebesar Rp 25.000.000.000
2.
Kredit modal kerja revolving sebesar Rp 15.000.000.000
Fasilitas pinjaman ini akan jat uh tempo pada tanggal 14 Agustus 2014 dan dik enai bunga sebesar
11,5% per tahun.
Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 14 Agustus 2015 berdas arkan Surat
Penawaran P emberian Kredit No. CB C.JIS/SPPK/1319/ 2014 tanggal 23 Juli 2014, serta dikenai
bunga sebesar 11,75% per tahun.
Suku bunga fasilitas ini mengalami penyesuaian menjadi 12,25% per tahun sesuai dengan surat
No. CB C.JIS/1406/2014 tanggal 18 Agustus 2014.
Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 14 Agustus 2016 berdas arkan Surat
Penawaran P emberian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/2015 tanggal 10 Agustus 2015.
Seluruh fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 40.000.000.000 (Catatan 6)
dan deposito berjangka atas nama Entitas Induk yang ditempatkan di P T Bank Mandiri (Persero) Tbk
sebesar Rp 12.000.530.000 (Catatan 9).
35
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. UTANG USAHA
Akun ini merupakan liabilitas kepada para pemasok untuk pembelian barang dan jasa dengan rincian
sebagai berikut:
2015
Pihak ketiga
Mata uang Rupiah
PT Rajawali Citra Televisi Indonesia
PT Surya Citra Televisi Tbk
PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh
PT Televisi Transformasi Indonesia
PT Indosiar Visual Mandiri
PT Anugerah Buah Sulung
PT Net Mediatama Indonesia
PT Lativi Mediakary a
PT Kompas Media Nus antara
PT Jawa Pos Koran
PT Sebelas April Lian Mipro
PT Televisi Berit a Indonesia
PT Suara Merdeka Press
PT Media Televisi Indonesia
PT Global Informasi Bermutu
PT MNC Sky Vision Tbk
PT Cakrawala Andalas Televisi
PT Karin Disni Jaya
Lain-lain (di bawah Rp 1 miliar)
Mata uang Dolar Amerika Serikat
Mediacorp P TE Ltd, Singapore (US D 173.600)
Subtotal pihak ketiga
Pihak berelasi (Catatan 10d)
PT Teknografika Nusantara
PT Prima Rancang Buana
PT Fortune Travindo
Subtotal pihak berelasi
Total
2014
34.476.288.002
12.307.702.000
5.362. 368.001
5.139. 465.003
2.662. 231.000
1.939. 331.904
1.865. 600.000
1.865. 556.000
1.834. 898.400
1.405. 192.800
1.315. 624.890
1.193. 500.000
1.114. 806.000
1.090. 016.395
959.200.000
150.700.000
23.213.048.832
15.911.864.272
9.254. 960.000
976.250.000
1.991. 700.000
2.668. 644.000
349.015.980
262.900.000
5.671. 644.000
2.402. 239.840
77.385.000
2.445. 847.960
467.517.600
3.300. 000
1.836. 912.000
1.627. 810.381
7.681. 520.001
1.705. 440.000
25.393.674.104
2.394. 812.000
-
100.290.341.227
80.728.625.138
1.101. 968.744
248.586.735
107.034.643
1.457. 590.122
268.115.188
138.061.310
406.176.498
101.747.931.349
81.134.801.636
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur (invoice) adalah sebagai berikut:
2015
Pihak ketiga
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
Subtotal
Pihak berelasi
Belum jatuh tempo
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Lebih dari 90 hari
Subtotal
Total
36
2014
73.602.185.014
56.504.907.714
7.870. 785.870
4.693. 370.359
1.867. 484.937
12.256.515.047
100.290.341.227
7.281. 801.260
2.730. 361.976
2.019. 220.423
12.192.333.765
80.728.625.138
26.146.000
182.779.424
1.431. 444.122
60.926.475
121.852.949
40.617.650
1.457. 590.122
406.176.498
101.747.931.349
81.134.801.636
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. UTANG P EMBELIAN AS ET TETAP
Akun ini merupakan utang pembelian aset tetap dengan jaminan fidusia Entitas Induk dari PT BCA
Finance dan PT Bank Jasa Jakarta sehubungan dengan pembelian kendaraan dengan rincian
sebagai berikut:
`
Utang pembelian aset tetap
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2015
272.297.091
96.104.835
2014
133.000.000
133.000.000
Total Jangka Panjang – Bersih
176.192.256
-
Utang pembelian aset tetap dijamin dengan as et yang bersangkutan (Catatan 1 2).
Utang pembelian aset tetap ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,28% per tahun.
Beban bunga atas utang pembelian aset tetap tersebut masing-masing sebesar Rp 11.776.458 dan
Rp 19.045.596 (Catatan 28) unt uk tahun-t ahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014.
16. UTANG S EWA P EMBI AYAAN
Pada tahun 2014, FPR, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari P T ORIX Indonesia
Finance untuk pembelian peralatan kantor yang akan berakhir pada tahun 2015.
Pada tahun 2015, FPR, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari P T Artha Asia
Finance untuk pembelian kendaraan yang akan berak hir pada tahun 2019.
Rincian utang sewa pembiayan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
2015
2016
2017
2018
2019
Total sewa minimum
Dikurangi beban bunga
Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimal
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2015
142.140.084
142.140.084
142.140.084
130.295.220
556.715.472
123.665.128
433.050.344
90.397.582
2014
39.750.000
39.750.000
8.268. 656
31.481.344
31.481.344
Bagian jangka panjang
342.652.762
-
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang bersangk utan (Catat an 1 2).
Utang sewa pembiayaan ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8,75% per tahun.
Beban bunga atas utang sewa pembiayaan tersebut masing-masing sebesar Rp 13.101.822 dan
Rp 4. 956.172 (Catatan 28) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan
2014.
37
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERP AJAKAN
a. Utang Pajak
Utang pajak terdiri at as:
2015
Entitas Induk:
Pajak Penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
STP/SKPKB/SP (Catatan 17e)
2014
340.697.442
749.622.032
169.826.287
24.260.395
755.741.188
426.445.709
1.125. 615
891.093.733
-
1.284. 406.156
2.074. 406.245
27.777.778
326.998.286
367.927.073
124.579.415
238.658.206
511.843.127
245.583.959
446.021.964
224.427.875
116.029.637
152.508.606
169.226.783
214.816.459
Total Entitas Anak
1.843. 367.844
1.323. 031.324
Total
3.127. 774.000
3.397. 437.569
Total Entitas Induk
Entitas Anak:
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pajak Pertambahan Nilai
STP/SKPKB/SP (Catatan 17e)
b. Pajak Penghasilan
2015
2014
Entitas Induk:
Beban pajak kini
Manfaat (beban) pajak tangguhan
Entitas Anak:
Beban pajak kini
Beban pajak tangguhan
(40.535.083 )
(1.027.038.500 )
1.400. 719.943
(1.573.017.619 )
(863.256.464 )
(1.892.073.961 )
(798.308.470 )
Total
(2.476.809.166 )
(2.316.700.988 )
c. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan penghasilan kena pajak (rugi
fiskal) Entitas Induk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
2015
Laba sebelum beban pajak penghasilan
Laba bersih Entitas Anak sebelum beban pajak
penghasilan
Bagian rugi Entitas Asosiasi
Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan
Entitas Induk
38
2014
(Di sajikan kembali Catatan 2l dan 4)
4.548. 280.169
6.278. 519.590
(5.165.496.419 )
-
(5.983.523.340 )
53.837.248
(617.216.250 )
348.833.498
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERP AJAKAN (lanjutan)
c.
Pajak Kini (lanjutan)
2015
2014
(Di sajikan kembali Catatan 2l dan 4)
Beda waktu:
Penyusutan aset tetap
Penyisihan penurunan nilai piutang
Penghapusan piutang
Imbalan kerja karyawan
Beda permanen:
Kesejahteraan karyawan
Jamuan dan sumbangan
Pajak dan denda
Telepon
Penghasilan bunga yang telah dikenai
pajak final
(2.028.486.835 )
(1.789.053.226 )
Penghasilan kena pajak (rugi fiskal) - Enti tas
Induk
(1.226.313.650 )
4.108. 154.895
291.060.763
234.238.657
7.689. 701
(820.687.000 )
909.347.996
369.358.178
311.463.547
116.917.593
236.372.160
26.688.706
743.192.000
1.128. 913.520
287.753.664
2.993. 410.820
132.043.753
Perhitungan beban pajak kini, utang pajak penghasilan badan dan tagihan pajak penghasilan
Grup adalah sebagai berikut:
2015
2014
Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan):
Entitas Induk
Entitas Anak
6.781. 232.000
4.108. 154.000
7.913. 084.000
Beban pajak kini
Entitas Induk
Entitas Anak
1.573. 017.619
1.027. 038.500
1.892. 073.961
Total beban pajak kini
1.573. 017.619
2.919. 112.461
1.812. 987.408
14.255.600
984.270.885
41.642.000
406.638.082
1.469. 303.646
3.703. 184.736
383.512.258
1.356. 053.096
2.765. 478.239
Utang pajak penghasilan badan:
Entitas Induk
Entitas Anak
238.658.206
1.125. 615
152.508.606
Total utang pajak penghasilan badan
238.658.206
153.634.221
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka:
Entitas Induk
Pasal 23
Pasal 25
Entitas Anak
Pasal 23
Pasal 25
Total
39
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERP AJAKAN (lanjutan)
c. Pajak Kini (lanjutan)
2015
Tagihan restitusi pajak penghasilan (Catat an 17e)
Entitas Induk
Pasal 23
Pasal 25
Entitas Anak
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Total tagihan restitusi pajak penghasilan
2014
1.812. 987.408
14.255.600
-
51.030.735
42.877.200
541.582.314
51.030.735
42.877.200
-
2.462. 733.257
93.907.935
Entitas Induk dan E ntitas Anak akan melaporkan penghasilan kena pajak tahun 2015 seperti yang
disebutkan di atas dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SP T) yang
dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP).
Penghasilan kena pajak tahun 20 14 seperti tersebut di atas adalah sesuai dengan yang
tercantum dalam SP T yang dilaporkan Entitas Induk dan Entitas Anak kepada KPP.
d. Pajak Tangguhan
Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan atas beda t emporer antara pelaporan
komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
Manfaat pajak tangguhan
2015
2014
Enti tas Induk
Dibebankan ke laporan laba rugi
Imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Penghapusan piutang
Penyisihan penurunan nilai piutang
Dibebankan ke penghasilan komprehensif lain
Imbalan kerja karyawan
616.361.500
72.765.191
1.922. 425
(731.584.199 )
1.334. 954.727
59.093.040
6.672. 176
(560.955.250 )
179.840.250
Subtotal
(601.490.333 )
1.580. 560.193
Enti tas Anak
Dibebankan ke laporan laba rugi
Imbalan kerja karyawan
Penyusutan aset tetap
Penghapusan piutang
Sewa pembiayaan
Penyisihan penurunan nilai piutang
Dibebankan ke penghasilan komprehensif lain
Imbalan kerja karyawan
52.701.000
20.398.791
9.474. 998
(1.798.516 )
(944.032.737 )
(1.099.094.227 )
17.507.042
(1.124.332 )
284.403.047
Subtotal
(831.523.964 )
Total
31.732.500
(1.433.014.297 )
40
(6.467.750 )
(804.776.220 )
775.783.973
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERP AJAKAN (lanjutan)
d. Pajak Tangguhan (lanjutan)
Aset pajak tangguhan
31 Desember 2015
Entitas Induk
Imbalan kerja karyaw an
Penyusutan aset tetap
Penyisihan penurunan nilai piutang
Penghapusan piutang
Subtotal
Entitas Anak
Imbalan kerja karyaw an
Penyusutan aset tetap
Penyisihan penurunan nilai piutang
Penghapusan piutang
Sew a pembiayaan
Subtotal
Total
31 Desember 2014
(Disajikan kembali
Catatan - 2l dan 4)
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali
Catatan - 2l dan 4)
3.429.254.042
193.756.600
58.559.665
1.922.425
3.373.847.792
120.991.410
790.143.863
-
1.859.052.815
61.898.370
783.471.687
-
3.683.492.732
4.284.983.065
2.704.422.872
434.616.207
375.431.531
177.375.775
9.474.998
(2.360.680 )
350.182.707
355.032.740
1.121.408.513
(562.163)
1.455.744.684
337.525.698
837.005.466
562.169
994.537.831
1.826.061.797
2.630.838.017
4.678.030.563
6.111.044.862
5.335.260.889
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak
Entitas Induk
Pada tahun 2015, Entitas Induk menerima beberapa Surat Tagihan Pajak sebesar
Rp 69.001.887 dengan rincian sebagai berikut :
1. Pajak Penghasilan pasal 21 masa Maret 2014, Desember 2014 dan Agustus 2015 sebesar
Rp 33.731.268
2. Pajak Penghasilan pasal 23 masa Maret 2014, Desember 2014 dan Agustus 2015 sebesar
Rp 11.590.507
3. Pajak Penghasilan badan tahun 2010 dan 2014 sebesar Rp 6.070.988
4. Pajak Pertambahan Nilai masa Januari sampai dengan Desember 2010 sebesar
Rp 8.982.303
5. Pajak Pertambahan Nilai masa Februari, Mei, Juni dan Juli 2015 sebesar Rp 8. 626. 821
Jumlah seluruh kurang bayar dan tagihan pajak tersebut sebesar Rp 69.001.887 dibebankan ke
dalam akun “P ajak dan Denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015. Tagihan tersebut telah dibay ar tunai
sebesar Rp 44.741.491 oleh Entitas Induk pada tahun 2015. Beban pajak sebesar Rp 24.260.396
masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015.
Perusahan juga menerima surat ketetapan pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Agustus 2010
sebesar Rp 947.519.100. Tagihan tersebut telah dibayar tunai pada tahun 2015.
Pada tanggal 28 Maret 2014, Entitas Induk menerima hasil pemeriksaan pajak tahun 2010 yang
menetapkan kurang bay ar sejumlah Rp 819.970.431, dengan rincian sebagai berikut :
41
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERP AJAKAN (lanjutan)
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan)
Entitas Induk (lanjut an)
1.
2.
3.
4.
5.
Pajak
Pajak
Pajak
Pajak
Pajak
Penghasilan badan masa 2010 sebesar Rp 201.211.920
Penghasilan pasal 4 ayat 2 masa 2010 sebesar Rp 1.036.000
Penghasilan pasal 23 masa 2010 sebesar Rp 27.347.901
Penghasilan pasal 21 masa 2010 sebesa r Rp 5. 468.320
Pertambahan Nilai masa Januari - Desember 2010 sebesar Rp 584.906.290
Selama tahun 2014, Entitas Induk juga menerima beberapa Surat Tagihan Pajak sebesar
Rp 1.333.453.243 dengan rincian sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Pajak
Pajak
Pajak
Pajak
Penghasilan pasal 23 masa Maret 2010 sebesar Rp 6.291.854
Penghasilan pasal 21 masa Maret 2010 sebesar Rp 8.656.285
Penghasilan badan masa 2013 sebesar Rp 1.099.430
Pertambahan Nilai masa 2010 sebesar Rp 1.317.405. 674
Jumlah seluruh kurang bayar dan tagihan pajak tersebut sebesar Rp 2.153.423.674 dibebankan
ke dalam akun “Pajak dan Denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Tagihan tersebut telah dibayar tunai
seluruhnya oleh Entitas Induk pada tahun 2014.
PT Pelita Alembana (PA)
Pada tanggal 23 Juni 2015, PA, Entitas Anak, menerima surat pemberitahuan pemeriksaan
lapangan atas Pajak Pertambahan Nilai masa Mei sampai dengan November 2014. PA, Entitas
Anak menerima hasil pemeriksaan pajak tersebut pada tanggal 29 Januari 2016 (Catatan 37).
PT Fortune Pramana Rancang (FPR)
Pada tanggal 14 Januari 2013, FPR, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan pajak unt uk
tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp 93. 907. 935. Hasil pemeriksaan pajak yang
diterima FP R menetapk an lebih bay ar sebesar Rp 110.838.365. Sampai dengan tangga l
31 Desember 2015, FP R belum menerima restitusi pajak lebih bayar tersebut.
PT Fortune Adwicipt a (FAC)
Pada tahun 2015, FA C, Entitas Anak, menerima beberapa S TP atas Pajak Penghasilan pasal 4
ayat 2 masa Maret, Juni dan A gustus 2013 dan P ajak Pert ambahan Nilai masa Desember 2012
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 48.652.892. FAC membebankan tagihan pajak sebesar
Rp 48. 652.892 tersebut sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban
Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015.
Tagihan tersebut telah di bayar tunai sebesar Rp 17.885.392. Beban pajak sebesar
Rp 30.767.500 masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015.
Pada tahun 2013, FAC, Entitas Anak, menerima beberapa S TP atas Pajak Penghasilan pasal 21
dan Pajak Penghasilan Final dan Fiskal Luar Negeri serta beberapa Surat Paksa (SP) atas Pajak
Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23, dan Pajak Penghasilan Nilai unt uk masa pajak
tahun 2007 sampai dengan 2010 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 102.349.476. Atas
tagihan pajak tersebut, FAC membebankan sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai
bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian tahun 2013. Jumlah tersebut masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015.
42
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. PERP AJAKAN (lanjutan)
e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan)
PT Fortune Adwicipt a (FAC) (lanjutan)
Pada tanggal 21 November 2011, FAC menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak
penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 279.258.403. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC
menetapkan lebih bay ar sebesar Rp 279.258.402 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal
4 ayat 2 sebesar Rp 100.875.419, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 20.187.499, Pajak
Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 118.779.468 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar
Rp 15.165.000 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 255.007.386. Atas hasil pemeriksaan
tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 255.007.386
sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “B eban Usaha” dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur
Jenderal P ajak No. KEP00093.PPH/WPJ.04/ KP.1003/2011 tentang pengembalian kelebihan
pembayaran pajak kepada FAC, yang menetapkan untuk mengkompensansi lebih bayar sebesar
Rp 279.258.402 dengan jumlah kurang bay ar sebesar Rp 190.824.906 dari tagihan pajak
penghasilan tahun 2009, Rp 44.955.907 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2008,
Rp 41.677.589 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2007 dan Rp 1.800. 000 dari tagihan pajak
penghasilan tahun 2010.
Sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC at as tagihan pajak penghasilan tahun 2009
sebesar Rp 64. 182. 480 dan jumlah tersebut masih terut ang sampai dengan tanggal
31 Desember 2015.
Pada tanggal 20 Juli 2010, FAC, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak
penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 252.506.449. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC
menetapkan lebih bay ar sebesar Rp 252.506.449 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal
4 ayat 2 sebesar Rp 72.210.116, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 45.685.057, Pajak
Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 253.368.629 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar
Rp 21.103.262 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 392.367.064. Sesuai dengan Surat
Ketetapan Pajak (SKP) KPPPMB No. 00022/406/08/017/10, FAC mengkompensansi lebih bayar
sebesar Rp 252. 506. 449 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 392.367.064 sehingga jumlah
pajak yang harus disetor FAC sebesar Rp 139.860.615 pada tanggal 31 Desember 2010. Atas
hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2008 dan
kekurangan bayar pajak atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan pasal 21,
Pajak Penghasilan pas al 23 dan Pajak Pertambahan Nilai di atas sebesar Rp 392.367.064 dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian lain tahun 2010.
Kemudian pada tahun 2011, FAC membay ar kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar
Rp 46.620.205 dan mengk ompensasikan lebih bayar pajak penghasilan t ahun 2009 dengan
kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 44.955.907, sehingga jumlah pajak yang
masih harus disetor FAC sebesar Rp 48.284.503 pada tanggal 31 Desember 2012 dan jumlah
tersebut masih terutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015.
Jumlah pajak terut ang oleh FA C pada tanggal 31 Desember 2015 untuk seluruh tagihan pajak
tersebut adalah sebesar Rp 245.583.959.
f. Admini stra si dan Perubahan Peraturan Perpajakan
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Wajib Pajak menghitung,
menetapkan dan membay ar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak
(DJP) dapat menet apkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak
saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana y ang lebih awal. Ketentuan baru yang
diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-t ahun selanjutnya menentukan bahwa DJP
dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak
saat terutangnya pajak.
43
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Grup mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun -tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015, 2014, dan 31 Desember 2013 berdasarkan hasil perhitungan aktuarial yang
dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal
11 Februari 2016, setelah penyajian kembali liabilitas imbalan kerja pada tanggal -tanggal
31 Desember 2014 dan 2013, sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan
Kerja”, menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan yang harus diakui dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian adalah sebagai berikut:
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
31 Desember 2015
31 Desember 2014
(Disajikan kembali
- Catatan 2l dan 4)
12.169.348.000
14.896.122.000
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
13.259.190.000
Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Penyisihan kelebihan pembayaran manfaat
Asumsi kewajiban karena pengakuan jasa masa lalu
Total beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian
2015
839.750.000
1.006.185.000
528.033.000
302.282.000
2.676.250.000
2014
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
915.843.000
902.473.000
441.435.000
-
2.259.751.000
Rincian beban imbalan kerja kary awan yang diakui pada ekuitas dalam peng hasilan komprehensif lain
konsolidasian adalah sebagai berikut:
2015
Keuntungan (kerugian) akturial yang timbul dari:
Perubahan asumsi keuangan
Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabilitas program
Total beban yang diakui pada penghasilan komprehensif
lain
2014
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
(579.933.000 )
(1.536.958.000 )
(116.013.000 )
809.503.000
(2.116.891.000 )
693.490.000
Mutasi pada liabilitas bersih yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
31 Desember 2015
31 Desember 2014
(Disajikan kembali
- Catatan 2l dan 4)
Saldo awal tahun
Beban selama periode berjalan
(Catatan 26)
Pembayaran manfaat karyawan
Penghasilan komprehensif lain
14.896.122.000
13.259.190.000
9.945.604.000
2.676.250.000
(3.286.133.000 )
(2.116.891.000 )
2.259.751.000
(1.316.309.000)
693.490.000
2.743.656.000
(1.142.383.000)
1.712.313.000
Saldo akhir tahun
12.169.348.000
14.896.122.000
13.259.190.000
44
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhit ungan imbalan kerja karyawan adalah
sebagai berikut:
31 Desember 2015
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tingkat mortalita
Tingkat catat
Usia pension
Tingkat pengunduran diri
1 Januari 2014/
31 Desember 2013
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
31 Desember 2014
(Disajikan kembali Catatan 2l dan 4)
9,00%
10 % per tahun
TMI 2011
10% dari TMI 2011
55
20% pada usia 20
tahun, kemudian
menurun secara linier
sampai dengan 5%
pada usia 45 tahun
7,85%
10 % per tahun
TMI 2011
10% dari TMI 2011
55
20% pada usia 20
tahun, kemudian
menurun secara linier
sampai dengan 3%
pada usia 45 tahun
8,00%
10% per tahun
CSO 1980
10% dari CSO 1980
55
20% pada usia 20 tahun,
kemudian menurun
secara linier sampai
dengan 3% pada usia 45
tahun
Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah:
Perubahan asumsi
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti/
Kenaikan asumsi
Penurunan asumsi
1,00%
1,00%
Turun 5%
Naik 5%
Naik 5%
Turun 5%
Analisa sensitivitas didasark an pada perubahan atas satu asumsi aktuaria dimana asums i lainnya
dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin
saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuaria
utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan
metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghit ungan kewajiban
pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Perkiraan analisis jatuh tempo atas kewajiban imbala n pasti tidak terdiskonto per 31 Des ember 2015
adalah sebagai berik ut.
Kurang dari
1 tahun
Imbalan pasti
1.850.405.000
Antara
2-5 tahun
4.799.655.000
Antara
6-10 tahun
2.335.664.000
Lebih dari
10 tahun
Total
3.183.624.000
12.169.348.000
Rata-rat a durasi kewajiban imbalan pasti adalah 8,60 tahun.
19. MODAL SAHAM
Rincian pemegang saham Entitas Induk berik ut dengan kepemilikannya pada tanggal
31 Desember 2015 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi
Efek, adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
PT Karya Citra P rima
Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh
Persenta se
Pemilikan
(%)
Total
Modal Saham
Masyarakat (pemilikan di bawah 5%)
431.474.200
33.749.800
92,75%
7,25%
43.147.420.000
3.374. 980.000
Total
465.224.000
100,00%
46.522.400.000
45
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
Rincian pemegang saham Entitas Induk berik ut dengan kepemilikannya pada tanggal
31 Desember 2014 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi
Efek, adalah sebagai berikut :
Pemegang Saham
Modal
Ditempatkan
dan Disetor
Penuh
Persenta se
Pemilikan
(%)
Total
Modal Saham
PT Karya Citra P rima
Masyarakat (pemilikan di bawah 5%)
431.474.200
33.749.800
92,75
7,25
43.147.420.000
3.374. 980.000
Total
465.224.000
100,00
46.522.400.000
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saham E ntitas Induk yang dimiliki oleh
Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk.
20. TAMBAHAN MODAL DIS ETOR - NETO
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2014
2015
Agio saham
Penawaran umum saham perdana
Agio saham yang berasal dari penambahan modal
saham atas pelaksanaan Waran Seri I
Beban emisi efek ekuitas
(Disajikan kembali
Catatan 2l dan 4)
6.150. 000.000
6.150. 000.000
613.440.000
(3.167.567.104 )
613.440.000
(3.167.567.104 )
3.595. 872.896
3.595. 872.896
Selisih nilai trans aksi restrukturisasi entitas
sepengendali
3.553. 096.441
3.553. 096.441
Total
7.148. 969.337
7.148. 969.337
21. PEMBENTUKAN CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2015 dan telah
dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 51 pada tanggal yang sama, para
pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum
sebesar Rp 583.306.500 atau 15% dari laba bersih tahun 201 4.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 25 Juni 2014 dan telah
dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 68 pada tanggal yang sama, para
pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum
sebesar Rp 1. 587. 275. 000 atau 15% dari laba bersih tahun 2013 dan melakukan pembagian dividen
sebesar Rp 10 per lembar saham atau total sebesar Rp 4.652.240.000.
46
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22. KEPENTINGAN NONP ENGENDALI
Rincian kepentingan pemegang saham nonpengendali at as ekuitas dan bagian hasil bersih Entitas
Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
31 De sember 2015
Awal Tahun
Bagian Laba
(Rugi )
Komprehensif
Akhir Tahun
PT Pelita Alembana
PT Fortune Pramana Rancang
PT Fortune Adwicipt a
257.289.019
160.624.548
(38.026.920 )
19.350.818
9.141. 558
(2.152.128 )
276.639.837
169.766.106
(40.179.048 )
Total
379.886.647
26.340.248
406.226.895
`
31 De sember 2014
(Di sajikan kembali - Catatan 2l dan 4)
Awal Tahun
Bagian Laba
(Rugi )
Komprehensif
Akhir Tahun
PT Pelita Alembana
PT Fortune Pramana Rancang
PT Fortune Adwicipt a
224.559.026
147.351.686
(25.149.506 )
32.729.993
13.272.862
(12.877.414 )
257.289.019
160.624.548
(38.026.920 )
Total
346.761.206
33.125.441
379.886.647
23. LABA NETO PER SAHAM DASAR
Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto tahun berjalan dengan jumlah
rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangk utan:
2015
Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk
Total rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
2014
2.044. 178.780
465.224.000
3.928. 887.193
465.224.000
4
8
Laba neto per saham dasar
24. PENDAPATAN US AHA
2015
2014
Media:
Televisi
Cetak
Radio
Digital
Produksi iklan
Hubungan masyarak at
Desain grafis dan pameran
242.027.070.795
53.041.570.644
15.817.818.738
4.203. 239.160
86.378.770.806
24.273.068.178
6.174. 847.085
219.318.970.698
33.034.963.649
3.992. 883.781
14.321.686.028
98.140.942.108
25.925.503.697
9.589. 234.407
Total
431.916.385.406
404.324.184.368
47
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. PENDAPATAN US AHA (lanjutan)
Pada tahun 2015, pelanggan dengan nilai pendapat an yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan
usaha selama tahun 2015 adalah P T Astra Daihatsu Mot or dengan jumlah sekitar Rp 45 miliar.
Pada tahun 2014, pelanggan dengan nilai pendapat an yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan
usaha selama tahun 2014 adalah Part ai Kebangkitan Nasional, PT Campina Ice Cream Industry,
PT Asuransi Jiwasraya Persero, dan P T Tupperware Indonesia dengan jumlah sekitar Rp 140 miliar.
Pada tahun 2015, terdapat penjualan kepada pihak berelasi yaitu P T Teknografika Nusantara, pihak
berelasi, dengan jumlah sebesar Rp 1,3 miliar (Catatan 10a).
Pada tahun 2014, tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi.
25. BEBAN LANGSUNG
2015
2014
Media:
Televisi
Cetak
Digital
Radio
Produksi iklan
Hubungan masyarak at
Desain grafis dan pameran
220.309.204.846
48.656.551.354
9.044. 310.773
4.003. 734.399
59.450.892.575
7.793. 042.158
3.806. 671.078
202.479.862.234
30.025.883.554
7.508. 848.227
3.799. 359.799
60.199.723.415
11.868.972.078
6.685. 803.550
Total
353.064.407.183
322.568.452.857
Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2015
adalah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia dan PT Televisi Trans formasi Indonesia dengan jumlah
masing-masing sebesar Rp 53 miliar dan Rp 43 miliar.
Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2014
adalah P T Duta Visual Nus antara Tivi Tujuh dengan jumlah sebesar Rp 57 miliar.
Pada tahun 2015, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas
Asosiasi, dan P T Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, serta PT Teknografika Nusantara dengan
jumlah masing-masing sebesar Rp 687 jut a, 1,1 juta dan 1,2 miliar (Catatan 10d).
Pada tahun 2014, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas
Asosiasi, dan P T Prima Ranc ang B uana, Entitas Asosiasi, dengan jumlah masing-masing sebesar
Rp 1,2 miliar dan Rp 260 juta (Catatan 10d).
26. BEBAN USAHA
Rincian beban us aha adalah sebagai berikut:
2015
Gaji, upah dan kesejaht eraan karyawan
Administrasi kantor
Imbalan kerja karyawan (Catatan 18)
Jamuan dan sumbangan
Penyusutan (Catatan 12)
Perjalanan dan trans port asi
Telepon, faksimile, listrik dan internet
57.258.350.738
2.935. 185.625
2.676. 250.000
1.821. 347.483
1.705. 836.537
1.648. 737.049
1.314. 615.682
48
2014 (Di sajikan
kembali - Catatan
2l dan 4)
54.739.503.630
1.440. 429.846
2.259. 751.000
1.575. 858.534
1.770. 634.532
1.461. 172.943
1.062. 102.035
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. BEBAN USAHA (lanjutan)
2015
Honorarium tenaga ahli
Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 6)
Sewa
Pajak dan denda (Catat an 17)
Lain-lain (di bawah Rp 100 juta)
1.258. 317.658
943.741.761
902.464.475
457.645.323
270.082.761
73.192.575.090
Total
2014 (Di sajikan
kembali - Catatan
2l dan 4)
1.087. 611.571
1.164. 300.892
2.378. 020.124
3.177. 688.482
185.967.821
72.303.041.410
27. PENGHASILAN BUNGA
Terdiri atas:
2015
Deposito berjangka
Jasa giro
1.963. 121.640
331.683.119
2.294. 804.759
Total
2014
1.765. 120.481
310.100.452
2.075. 220.933
28. BEBAN KEUANGAN
Terdiri atas:
2015
2014
Beban bunga:
Utang bank
Utang sewa pembiayaan (Catatan 16)
Utang pembelian aset tetap (Catat an 15)
Beban administrasi dan provisi bank
3.726. 066.507
13.101.822
11.776.458
370.050.494
3.613. 357.422
4.956. 172
19.045.596
394.480.981
Total
4.120. 995.281
4.031. 840.171
29. ENTITAS AS OSIASI
Pada tanggal 30 September 2014 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) P T Fortune Travindo (FT) yang diaktakan oleh Notaris Leolin Jayayanti, S.H. akta No. 67
pada tanggal yang sama, ditegaskan bahwa Entitas Induk menjual seluruh kepemilikannya sebesar
20% pada FT kepada P T Grahaadhika Fortune, pihak berelasi, sebesar Rp 2.250. 000. 000. Kerugian
atas penjualan saham ters ebut sebesar Rp 1.813.715.507, dicatat dalam akun “Rugi penjualan
investasi pada Entitas Asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian tahun 2014.
Sebelumnya, sampai dengan tanggal 30 September 2014, Entitas Induk mencatat bagian rugi bersih
atas penyertaan di FT, sebes ar Rp 53. 837. 248, disajikan pada ak un “B agian rugi Entitas Asosiasi”
sebagai bagian dari “Penghasilan (beban) lain -lain” dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
49
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAI N
Terdiri atas :
2015
Laba dari klaim asuransi (Catatan 12)
Penghapusan piutang
Lain-lain – neto
Total
2014
4.373. 606
(45.589.693 )
90.802.703
723.306.596
49.586.616
723.306.596
31. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASI NG
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki aset monet er dalam mata uang asing
dengan rincian sebagai berikut:
2015
Mata Uang
Asing
Aset
Bank
USD
SGD
HKD
264.209
2014
Ekuivalen
Rupiah
Mata Uang
Asing
351.001
-
3.644.762.742
-
Liabilitas
Utang usaha
USD
173.600
Net aset moneter dalam mata uang asing
2.394.812.000
1.249.950.742
-
38.305
82.407
Ekuivalen
Rupiah
4.366.450.947
360.917.787
132.154.378
4.859.523.112
Apabila aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 201 5 dijabarkan kedalam
mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 28 Maret 2016, maka jumlah aset
moneter dalam mata uang asing di atas akan turun sebesar Rp 42.767.433.
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN
MANAJEMEN RISIKO
Dalam aktivitas usaha sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi
Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu nilai mat a uang
asing dan tingkat suku bunga), risiko likuiditas, dan risiko pengelolaan modal. Fungsi utama dari
manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini,
dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan
sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perub ahan di pasar, produk, dan praktik pasar
terbaik.
a. Ri siko Kredit
Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen,
yang menyebabk an kerugian keuangan. Grup mengelola risiko kredit dari pelanggan dengan
melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo
piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piut ang tak tertagih.
Pengungk apan kuantitatif at as eksposur risiko kredit sehubungan dengan aset keuangan adalah
sebagai berikut:
50
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
a. Ri siko Kredit (lanjutan)
2015
Belum Jatuh
Tempo Dan
Tidak Ada
Penurunan
Nilain ya
Bank dan setara kas
Telah Jatuh Tempo Tet api Belum Diturunkan Nilain ya
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Telah Jatuh
Tempo Dan
Diturunkan
Nilain ya
61 - 90 hari
Total
46.512.935. 771
-
-
-
-
46.512.935.771
39.664.896. 710
32.473.338.813
13.981.831.456
10.164.957.694
18.908.949.166
115.193.973.839
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
1.466.300.000
Piutang lain-lain –
pihak ketiga
1.466.300.000
8.602.806.612
-
-
-
-
8.602.806.612
Deposito yang
dibatasi
penggunaannya
12.000.530. 000
-
-
-
-
12.000.530.000
Pinjaman kar yawan
551.758. 665
-
-
-
-
551.758.665
Piutang pihak
berelasi
Total
6.639.147.967
-
-
-
-
6.639.147.967
115.438.375.725
32.473.338.813
13.981.831.456
10.164.957.694
18.908.949.166
190.967.452.854
2014
Belum Jatuh
Tempo Dan
Tidak Ada
Penurunan
Nilain ya
Telah Jatuh Tempo Tet api Belum Diturunkan Nilain ya
1 - 30 hari
31 - 60 hari
Telah Jatuh
Tempo Dan
Diturunkan
Nilain ya
61 - 90 hari
Total
Bank dan setara kas
38.343.447.108
-
-
-
-
38.343.447.108
Piutang usaha
53.245.765.382
32.859.003.471
13.158.505.005
7.284.572.983
5.098.438.220
111.646.285.061
3.825.143.951
-
-
-
-
3.825.143.951
Deposito yang
dibatasi
penggunaannya
12.000.530.000
-
-
-
-
12.000.530.000
Pinjaman kar yawan
1.155.829.432
-
-
-
-
1.155.829.432
Piutang pihak
berelasi
6.377.065.163
-
-
-
-
6.377.065.163
114.947.781.036
32.859.003.471
13.158.505.005
7.284.572.983
5.098.438.220
173.348.300.715
Piutang lain-lain
Total
Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup
memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit
harus melakuk an prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara
terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha diturunkan nilainya dan dibuat
penyisihannya dengan rincian sebagai berikut :
2015
Penurunan Nilai
Individual
Penurunan Nilai
Kolektif
Total
Per 1 Januari 2015
Penyisihan penurunan nilai
97.751.324.673
-
19.852.690.927
(943.741.761 )
117.604.015.600
(943.741.761 )
Per 31 Desember 2015
97.751.324.673
18.908.949.166
116.660.273.839
51
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
a. Ri siko Kredit (lanjutan)
Penurunan Nilai
2014
Penurunan Nilai
Individual
Kolektif
Total
Per 1 Januari 2014
Penyisihan penurunan nilai
106.547.846.841
-
12.737.731.759
(7.639.293.539 )
119.285.578.600
(7.639.293.539 )
Per 31 Desember 2014
106.547.846.841
5.098.438.220
111.646.285.061
b. Ri siko Pasar
Risiko pasar adalah risiko dalam hal nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar,
terutama risiko tingkat suku bunga.
Risiko Nilai Mata Uang Asing
Risiko nilai mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang
dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Grup
terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang t erut ama timbul dari aset monet er bersih yang
berbeda dengan mat a uang fungsional Grup.
Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing s ehingga dapat mengambil
langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar
Rupiah terhadap mata uang asing, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dengan
pendapatan sebelum pajak yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014:
Kenaikan (Penurunan)
Mata Uang Asing
31 Desember 2015
USD
31 Desember 2014
USD
SGD
HKD
Pengaruh Pada Laba
Sebelum Pajak
5%
-5%
5%
-5%
5%
-5%
182.238.137
(182.238.137)
218.322.547
(218.322.547)
18.045.889
(18.045.889)
5%
-5%
6.607.719
(6.607.719)
Grup memiliki as et moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
dan disajikan dalam Catatan 31.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu
instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suk u bunga pasar. Pengaruh dari risiko
perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman dari Grup yang dikenakan suku
bunga mengambang.
Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat
mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen
tidak menganggap perlunya melakukan s wap suku bunga pada saat ini.
52
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
b. Ri siko Pasar (lanjutan)
Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjut an)
Tabel berikut adalah nilai tercat at, berdas arkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan
Grup yang terkait risiko tingkat suku bunga:
2015
Suku Bunga
Efektif
Aset
Bunga Tetap
Bank dan setara
kas
Deposito yang
dibatasi
penggunaannya
Liabilitas
Bunga Tetap
Utang bank j ang ka
pendek
Utang pembelian
aset tetap
Utang sewa
pembiayaan
Jatuh
Tempo Dalam
Satu (1)
Tahun
Jatuh
Tempo Pad a
Tahun
ke - 2
Jatuh
Tempo Pad a
Tahun
ke - 3
Jatuh
Tempo
Pada T ahun
ke - 4
Total
4,50% - 8,75%
46.512.935.771
-
-
-
46.512.935.771
4,50% - 7,50%
12.000.530.000
-
-
-
12.000.530.000
11,75% - 12,25%
30.000.200.000
-
-
-
30.000.200.000
9,28%
96.104.835
176.192.256
-
-
272.297.091
13,18%
90.397.581
342.652.762
-
-
433.050.343
Jatuh
Tempo Pad a
Tahun
ke - 3
Jatuh
Tempo
Pada T ahun
ke - 4
2014
Suku Bunga
Efektif
Aset
Bunga Tetap
Bank dan setara
kas
Deposito yang
dibatasi
penggunaannya
Jatuh
Tempo Dalam
Satu (1)
Tahun
Jatuh
Tempo Pad a
Tahun
ke – 2
Total
5,50% - 9,50%
38.343.447.108
-
-
-
38.343.447.108
5,50% - 8,00%
12.000.530.000
-
-
-
12.000.530.000
11,75%
30.000.200.000
-
-
-
30.000.200.000
3,58%
133.000.000
-
-
-
133.000.000
8,75%
31.481.344
-
-
-
31.481.344
Liabilitas
Bunga Tetap
Utang bank j ang ka
pendek
Utang pembelian
aset tet ap
Utang sewa
pembiayaan
c.
Ri siko Likuidita s
Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo.
Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar
(cash-out) untuk memastikan tersedianya dana unt uk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas
yang jatuh tempo.
Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang
yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
Tabel di bawah merupakan profil liabilitas keuangan Grup berdasarkan kontrak pembayaran tanpa
diskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
53
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan)
c.
Ri siko Likuidita s (lanjutan)
2015
< 1 bulan
1 - 3 bulan
3 - 12 bulan
-
5.000.000.000
25.000.200.000
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
81.893.086.414
378.554.753
1.753.956.710
-
11.733.342.844
464.307.736
4.909.955.259
614.727.633
100.290.341.227
1.457.590.122
Pihak ketiga
Pihak berelasi
669.051.332
488.130
40.319.185
-
142.289.605
1.682.783
582.724.339
2.957.322
1.434.384.461
5.128.235
211.967.249
8.008.739
7.088.851
73.706.044
24.026.217
21.737.122
20.899.660
64.069.911
61.571.609
66.368.002
176.192.224
342.652.762
39.026.294
211.967.249
272.297.091
433.050.344
200.000.000
83.241.951.512
6.860.938.894
37.533.832.490
6.668.235.833
134.304.958.729
Liabilitas Keuangan
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban masih harus dibay ar
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiay aan
Utang pihak berelasi
Total Liabilitas Keuangan
> 12 bulan
Total
-
30.000.200.000
2014
< 1 bulan
Liabilitas Keuangan
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain - pihak ketiga
Beban masih harus dibay ar
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiay aan
Utang pihak berelasi
Total Liabilitas Keuangan
1 - 3 bulan
3 - 12 bulan
> 12 bulan
Total
-
-
30.000.200.000
55.520.001.933
197.582.268
13.229.751.312
318.606.031
3.501.172.963
45.817.859
8.477.698.930
406.176.498
795.535.622
80.728.625.138
406.176.498
1.357.541.780
27.500.000
22.000.000
169.978.310
66.000.000
45.000.000
-
197.478.310
133.000.000
-
7.870.332
-
23.611.012
-
200.000.000
31.481.344
200.000.000
55.767.084.201
13.792.205.985
33.615.801.834
9.879.411.050
113.054.503.070
-
-
30.000.200.000
MANAJEMEN MODAL
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan peringkat kredit yang
tinggi dan rasio modal y ang sehat untuk menduk ung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi
pemegang saham.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi
ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan
pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham bar u at au mengusahakan
pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses
selama periode penyajian.
Kebijakan Grup adalah unt uk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka unt uk mengamankan
pembiayaan pada biaya yang wajar.
Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio
utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan
modal. Utang bersih adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan
dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:
54
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan)
MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
2015
Total liabilitas
Dikurangi kas dan setara kas
Utang bersih
Total ekuitas
2014
149.602.080.729
(46.578.592.771)
103.023.487.958
134.089.589.605
Rasio utang terhadap modal
131.348.062.639
(38.392.982.308)
92.955.080.331
130.430.450.352
0,77
0,71
33. NILAI WAJAR INS TRUMEN KEUANGAN
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dalam hal instrumen tersebut
dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang
memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan
likuidasi.
Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan:
-
Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pad a harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif
untuk aset atau liabilitas sejenis.
Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang
mempunyai efek yang signifikan at as nilai wajar dapat diobservasi baik sec ara langsung maupun
tidak langsung.
Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang
mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki aset keuangan yang
diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan
biaya perolehan diamortisasi yang nilai wajarnya diukur berdasarkan teknik -teknik valuasi, di mana
seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014:
2015
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Deposito yang dibatasi penggunaannya
Pinjaman karyawan
Piutang pihak berelasi
Uang jaminan
46.578.592.771
46.578.592.771
115.193.973.839
1.466.300.000
8.602.806.612
12.000.530.000
551.758.665
6.639.147.967
5.000.000
115.193.973.839
1.466.300.000
8.602.806.612
12.000.530.000
551.758.665
6.639.147.967
5.000.000
Total
191.038.109.854
191.038.109.854
55
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. NILAI WAJAR INS TRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
2014
Nilai Tercatat
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Beban masih harus dibayar
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
Total
Nilai Wajar
30.000.200.000
30.000.200.000
100.290.341.227
1.457.590.122
100.290.341.227
1.457.590.122
1.434.384.461
5.128.235
211.967.249
272.297.091
433.050.344
200.000.000
1.434.384.461
5.128.235
211.967.249
272.297.091
433.050.344
200.000.000
134.304.958.729
134.304.958.729
2014
Nilai Tercatat
Nilai Wajar
Aset Keuangan
Pinjaman yang diberikan dan piutang:
Kas dan setara kas
Piutang usaha - pihak ketiga
Piutang lain-lain - pihak ketiga
Deposito yang dibatasi penggunaannya
Pinjaman karyawan
Piutang pihak berelasi
Uang jaminan
38.362.982.308
111.646.285.061
3.825.143.951
12.000.530.000
1.155.829.432
6.377.065.163
5.000.000
38.362.982.308
111.646.285.061
3.825.143.951
12.000.530.000
1.155.829.432
6.377.065.163
5.000.000
Total
173.372.835.915
173.372.835.915
Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang lain-lain - pihak ketiga
Beban masih harus dibayar
Utang pembelian aset tetap
Utang sewa pembiayaan
Utang pihak berelasi
Total
30.000.200.000
30.000.200.000
80.728.625.138
406.176.498
1.357.541.780
197.478.310
133.000.000
31.481.344
200.000.000
80.728.625.138
406.176.498
1.357.541.780
197.478.310
133.000.000
31.481.344
200.000.000
113.054.503.070
113.054.503.070
Berikut ini adalah met ode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing
kelompok dari instrumen keuangan Grup:
1.
Kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang lain-lain pihak ketiga
dan pihak berelasi, utang bank jangka pendek, ut ang usaha kepada pihak ketiga dan pihak
berelasi, utang lain-lain pihak ketiga dan pihak berelasi, dan beban masih harus dibayar
mendekati nilai tercatat nya karena bersifat jangka pendek.
56
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. NILAI WAJAR INS TRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
2.
Nilai tercatat dari utang jangka panjang berupa utang pembelian aset tetap dan s ewa pembiayaan
mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini
tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau entitas pembiay aan.
3.
Nilai wajar deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi,
uang jaminan dan utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari piutang tersebut
karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan unt u k
diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
34. SEGMEN OP ERASI
Pada tahun 2015 dan 2014, Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen usaha yaitu:
 Jasa periklanan meliputi layanan perencanaan da n belanja media iklan serta pengelolaan
komunikasi pemasaran terpadu.
 Jasa kehumasan mengkhususkan pada kehumasan korporat (corporate public relation), penyidikan
(litigation public relation), dan manajemen krisis.
 Jasa desain grafis meliputi produksi dan desain grafis yang mencakup logo, identitas korporat,
identitas merek, dan produk, kemasan dan iklan layanan masyarakat, jasa pameran dan jasa audio
visual atau multi media.
Sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berik ut ini dilaporkan
berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen
dan menentukan alokasi sumber daya.
Jasa
2015
Inf ormasi Segmen
Pedapatan usaha
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
Total pendapatan usaha
Laba usaha
Penghasilan bu nga
Beban keuanga n
Penghasilan lai n-lain
Laba sebelum beban pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
Penghasilan (beban) komprehensif
lain
Laba (rugi) komprehensif
Aset segmen
Liabilitas segmen
Pembelanjaan modal
Penyusutan
Jasa
Periklanan
Kehumasan
(Public Relations)
Jasa
Desain Grafis
Eliminasi
400.780.464.993
24.283.068.178
6.852.852.235
3.213.233.384
10.000.000
678.005.149
403.993.698.377
24.293.068.178
7.530.857.384
3.338.160.975
2.249.444.646
2.285.983.410
25.446.175
35.258.748
19.913.938
Total
-
431.916.385.406
(3.901.238.533 )
-
(3.901.238.533 ) 431.916.385.406
-
5.659.403.133
2.294.804.759
(4.103.900.254 )
3.292.730.479
(14.503.527 )
106.805.349
(2.591.500 )
17.461.842
(2.701.930.112 )
(4.120.995.281 )
715.067.558
4.776.435.846
(797.175.250 )
2.403.731.407
(1.394.378.149 )
70.043.028
(285.255.767 )
(2.701.930.112 )
-
4.548.280.169
(2.476.809.166 )
1.588.620.225
(95.197.500 )
5.567.880.821
914.155.758
-
315.864.512.716
154.514.866.347
27.136.480.919
10.157.170.300
9.285.776.841
13.303.481.503
517.366.525
1.373.273.336
44.240.000
293.838.851
38.724.349
(215.212.739 )
94.245.525
(2.607.684.587 )
1.587.668.250
3.659.139.253
(68.595.100.142 ) 283.691.670.334
(28.373.437.421 ) 149.602.080.729
-
561.606.525
1.705.836.536
Jasa
2014 (Disajikan Kembali)
Inf ormasi Segmen
Pedapatan usaha
Penjualan eksternal
Penjualan antar segmen
Total pendapatan usaha
Jasa
Periklanan
Kehumasan
(Public Relations)
Jasa
Desain Grafis
366.269.068.818
27.368.035.094
10.687.080.456
2.620.000.000
2.837.425.262
1.097.846.050
368.889.068.818
30.205.460.356
11.784.926.506
57
Eliminasi
Total
(6.555.271.312 )
404.324.184.368
-
(6.555.271.312 ) 404.324.184.368
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. SEGMEN OP ERASI (lanjutan)
Jasa
2014 (Disajikan Kembali)
Laba usaha
Penghasilan bu nga
Beban keuanga n
Penghasilan lai n-lain
Laba sebelum beban pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
Penghasilan (beban) komprehensif
lain
Laba komprehensif
Jasa
Periklanan
Kehumasan
(Public Relations)
8.496.893.261
1.503.944.646
Jasa
Desain Grafis
Eliminasi
Total
(548.147.806 )
-
9.452.690.101
33.308.658
(43.530.974 )
29.155.399
(4.438.761 )
-
2.075.220.933
(4.031.840.171 )
1.625.104.577
330.619.959
86.933.690
(3.260.209.499 )
8.150.884.278
1.824.342.289
(436.497.478 )
(3.260.209.499 )
2.012.756.876
(3.983.870.436 )
(948.997.835 )
(516.459.294 )
(520.311.533 )
19.403.250
(851.243.859 )
-
(19.209.217 )
(3.279.418.716 )
6.278.519.590
(2.316.700.988) )
(520.117.500 )
6.681.574.910
1.327.286.245
Aset segmen
298.673.616.518
25.231.470.760
8.331.827.620
(70.458.401.919 ) 261.778.512.979
Liabilitas segmen
Pembelanjaan modal
142.891.850.981
483.169.270
9.166.315.898
430.820.175
12.134.319.547
-
(32.844.423.787 ) 131.348.062.630
913.989.445
1.445.322.070
284.147.788
41.164.674
Penyusutan
(1.287.741.337 )
-
(1.217.551.273 )
-
3.441.701.102
1.770.634.532
35. KONTINJENSI
PT
Fort une
Adwicipta
(FAC),
Entitas
Anak,
menjadi
tergugat
pada
perkara
No. 140/Pdt.G/2012/P N.Jkt.Sel yang diajukan P T P ahala Kencana (penggugat) pada tanggal
8 Maret 2012 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selat an, mengenai permasalahan biaya pengiriman
cetakan/brosur dan spanduk promo produk Fastron dari PT Pertamina (Pers ero) di seluruh wil ayah
Indonesia sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan pengiriman ke SPBU P T Pertamina (Persero).
Pada tanggal 4 Maret 2013, atas perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN. Jkt.Sel terhadap FAC Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengabulkan gugat an pengugat untuk sebagian.
Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi (ingkar janji).
Membat alkan perjanjian kerjasama pengiriman paket antara pengugat dan tergugat tanggal
16 Mei 2011.
Menghukum tergugat untuk membayar biaya pengiriman paket pert amina kepada penggugat
sebesar Rp 311.000.000.
Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat sebesar Rp 100.000.000.
Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya.
Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir Ismail & Pa rtners selaku kuasa hukum FAC, FAC
mengajukan memori banding terhadap keputusan P engadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal
4 Maret 2013. Permohonan banding tersebut menyat akan bahwa FA C keberatan dan menolak seluruh
keputusan dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selat an. Atas proses banding
tersebut Pengadilan Tinggi DK I Jakarta telah mengambil keputusan dengan surat
No: 532/PDT/2013/P T. DKI pada tanggal 24 Januari 2014, yaitu :
1. Menerima permohonan banding dari pembanding (FA C),
2. Menguatkan putus an pengadilan Negeri Jakarta S elatan No. 140/Pdt.G/202/PN.,Jkt.Sel tanggal
4 Maret 2013,
3. Menghukum pembanding (FA C) untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan,
sebesar Rp 150.000.
Pada tanggal 21 Mei 2014 dengan surat kuasa No. 008/FAC-FortuneLegal/DIR/V/2014, FAC yang
diwakili oleh Maqdir Ismail & Partners menyatakan kasasi terhadap keputusan Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta Tanggal 24 Januari 2014 No. 532/P DT/2013/P T.DK I dan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan Tanggal 4 Maret 2013, No. 140/Pdt.G/2012/PN. Jkt.Sel kepada Mahkamah Agung Republik
Indonesia melalui Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, FAC belum mendapat
keputusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia terkait dengan pengajuan kasasi tersebut.
58
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. TRANS AKSI YANG TIDAK MEMP ENGARUHI ARUS KAS DAN S ETARA KAS
Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas dan setara kas adalah sebagai berikut :
2015
Penambahan as et tetap melalui utang pembelian aset tetap
Penambahan as et tetap melalui utang sewa pembiayaan
2014
407.800.000
414.250.000
-
37. PERISTIWA S ETELAH P ERIODE PELAPORAN
Pada tanggal 29 Januari 2016, PA, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) yang menet apkan pajak kurang bayar atas PPN masa Mei sampai November 2015
sebesar Rp 10.886.400 dan pajak lebih bayar atas PPN masa Desember 2016 sebesar
Rp 3.344.480.276.
38. STANDAR AKUNTANSI BARU
Dewan Standar Akuntansi K euangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IA I) t elah mengesahkan
penyesuaian dan amandemen atas beberapa Pernyataan Standar Akunt ansi Keuangan (PSAK), dan
serta menges ahkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), namun belum berlaku efektif
untuk laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015:
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2016:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Amandemen PSAK 4 : Laporan Keuangan Tersendiri tentang Met ode Ekuitas dalam Laporan
Keuangan Tersendiri.
Amandemen PSAK 15 : Investasi Pada Entitas Asosiasi dan V entura Bersama tentang Entitas
Asosiasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
Amandemen PSAK 16 : Aset tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusut an
dan Amortisasi.
Amandemen PSAK 19 : Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima unt uk
Penyusutan dan Amortisasi.
Amandemen PSAK 24 : Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti : Iuran Pekerja.
Amandemen PSAK 65 : Laporan Keuangan Konsoli dasian tentang Entitas Investasi : Penerapan
Pengecualian Konsolidasi.
Amandemen PSAK 66: P engaturan B ersama tent ang Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama.
Amandemen PSAK 67 : P engungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi
: Penerapan Pengecualian Konsolidasi.
ISAK 30 : Pungutan.
PSAK 5 (penyesuaian 2015) : Segmen Operasi.
PSAK 7 (Penyesuaian 2015) : Pengungkapan Pihak -Pihak Berelasi.
PSAK 13 (Penyesuaian 2015) : Properti Investasi.
PSAK 16 (Penyesuaian 2015) : Aset Tetap.
PSAK 19 (Penyesuaian 2015) : Aset Tak berwujud.
PSAK 22 (Penyesuaian 2015) : Kombinasi Bisnis .
PSAK 25 (Penyesuaian 2015) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan
Kesalahan.
PSAK 53 (Penyesuaian 2015) : Pembayaran Berbasis Saham.
PSAK 68 (Penyesuaian 2015) : Pengukuran Nilai Wajar.
Standar berik ut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2017:
1.
2.
Amandemen PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan.
ISAK 31 : Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 : Properti Investasi.
59
PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
(Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2018:
1.
2.
PSAK 69 - "Agrikultur”.
Amandemen PSAK 16 (2015) - “Agrikultur: Tanaman Produktif”.
Grup sedang mengevaluasi dan belum menent ukan dampak dari standar-standar tersebut terhadap
laporan keuangan konsolidasian Grup.
60
61
Download