PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI AN TANGGAl 31 DES EMBER 2015 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR P ADA TANGGAL TERS EBUT DAN LAP ORAN AUDITOR INDEPENDEN Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.................................................................................. 1-3 Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ..................................... 4-5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian............................................................................... 6 Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................................................................................. 7 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian ....................................................................... 8 - 60 Laporan Auditor Independen Laporan No. KNMT&R-C2-28.03.2016/04 Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi PT FORTUNE INDONESIA Tbk Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasian P T Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan konsolidasian Manajemen bert anggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan at as pengendalian internal yang dianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Tanggung jawab auditor Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suat u opini atas laporan keuangan k onsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar ters ebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan konsolidasian tersebut bebas dari kesalahan peny ajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angk a-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian at as risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kec urangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan peny ajian wajar laporan keuangan entitas untuk mer ancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi buk an untuk tujuan menyat akan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencak up pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat unt uk menyediakan suatu basis bagi opini audit kami. Opini Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir menyajikan sec ara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian PT Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya unt uk tahun yang berakhir pada tanggal ters ebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Penekanan suatu hal Seperti yang dijelaskan pada Catatan 2l dan 4 at as laporan keuangan kons olidasian terlampir, efektif tanggal 1 Januari 2015, P T Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anaknya menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24 (Revisi 2013), “Imbalan K erja”, yang dilakukan secara ret rospektif dan menyebabkan dilakukannya penyajian kembali angka-angka koresponding tahun sebelumnya, yang mencakup laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 terlampir oleh P T Fortune Indonesia Tbk dan E ntitas Anaknya sebagaimana yang dipersyaratkan oleh Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Opini kami tidak dimodifikasi sehubungan dengan hal ters ebut. KOS ASIH, NURDIYAMAN, MULYADI, TJAHJO & REKAN Juninho Widjaja, CPA Izin Akuntan Publik No. AP.1029 28 Maret 2016 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 31 Desember 2014 (Disajikan kembali 31 Desember 2015 Catatan 2l dan 4) 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang sebesar Rp 943.741.761 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 7.639.293.539 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 6.481.908.612 pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 2c, 2d, 5, 33 46.578.592.771 38.392.982.308 33.959.407.363 2c, 6, 33 115.193.973.839 111.646.285.061 112.300.906.283 2g, 10a 1.466.300.000 - - Piutang lain-lain - pihak ketiga 2c, 33 8.602.806.612 3.825.143.951 5.351.969.997 Jasa dalam pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka 2e, 7 55.889.153.588 53.205.159.659 51.797.737.769 5.709.311.876 2.143.180.676 - Uang muka dan aset lancar lainnya 2f, 8 16.672.636.037 19.258.508.773 23.207.659.027 250.112.774.723 228.471.260.428 226.617.680.439 12.000.530.000 12.000.530.000 12.000.530.000 551.758.665 1.155.829.432 1.705.819.098 6.639.147.967 6.377.065.163 5.652.494.980 500.000.000 500.000.000 4.117.552.758 500.000.000 6.741.695.159 7.063.875.171 7.920.702.341 5.000.000 5.000.000 18.000.000 Pihak berelasi 13, 26 Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Deposito yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Piutang pihak berelasi Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi jangka panjang lain-lain Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 15.715.472.457 pada tanggal 31 Desember 2015, Rp 14.768.658.920 pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 13.179.715.305 pada tanggal 1 Januari 2014/31 Desember 2013 2c, 2d, 9, 13, 33 2c, 2g, 10b, 33 2c, 2g, 10c, 33 2h, 11 2i, 2j, 2k, 12, 15, 16, 26 Uang jaminan 2c, 33 Aset pajak tangguhan 2o, 17d 4.678.030.563 6.111.044.862 5.335.260.890 Tagihan restitusi pajak penghasilan 2o, 17c 2.462.733.257 93.907.935 93.907.935 33.578.895.611 33.307.252.563 37.344.268.002 283.691.670.334 261.778.512.991 263.961.948.441 Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 1 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) Catatan 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) LIABILITAS J ANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 2c, 13, 33 30.000.200.000 30.000.200.000 30.000.200.000 Utang usaha 2c, 14, 33 100.290.341.227 80.728.625.138 76.544.339.056 1.457.590.122 406.176.498 349.823.903 1.434.384.461 5.128.235 1.357.541.780 1.689.829.457 - - 3.127.774.000 3.397.437.569 9.627.868.206 211.967.249 197.478.310 187.745.897 96.104.835 133.000.000 266.000.000 90.397.582 31.481.344 31.481.328 136.713.887.711 116.251.940.639 118.697.287.847 176.192.256 - 133.000.000 342.652.762 - 31.481.344 200.000.000 12.169.348.000 200.000.000 14.896.122.000 200.000.000 13.259.190.000 12.888.193.018 15.096.122.000 13.623.671.344 149.602.080.729 131.348.062.639 132.320.959.191 LIABILITAS DAN EKUITAS Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain 2g, 10d 2c, 33 Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pajak Beban masih harus dibayar Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan 2g 2o, 17a, 37 2c, 33 2c, 15, 28, 33 2c, 2k, 16, 28, 33 Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS J ANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Liabilitas imbalan kerja karyawan Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS 2c, 15, 28, 33 2c, 2k, 16, 28, 33 2c, 2g, 10e, 33 2l, 18, 26 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 2 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan EKUITAS Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 465.224.000 saham 31 Desember 2014 (Disajikan kembali 31 Desember 2015 Catatan 2l dan 4) 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 19 46.522.400.000 46.522.400.000 46.522.400.000 20 7.148.969.337 7.148.969.337 7.148.969.337 21 13.080.652.561 12.497.346.061 10.910.071.061 66.931.340.812 63.881.848.307 66.712.787.646 133.683.362.710 130.050.563.705 131.294.228.044 406.226.895 379.886.647 346.761.206 TOTAL EKUITAS 134.089.589.605 130.430.450.352 131.640.989.250 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 283.691.670.334 261.778.512.991 263.961.948.441 Tambahan modal disetor - neto Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Total Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 2b, 22 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 3 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENDAPATAN USAHA BEBAN LANGSUNG 2m, 10a, 24, 34 431.916.385.406 404.324.184.368 2m, 10d, 25 353.064.407.183 322.568.452.857 78.851.978.223 81.755.731.511 73.192.575.090 72.303.041.410 5.659.403.133 9.452.690.101 2.294.804.759 629.480.942 36.000.000 (4.120.995.281 ) 49.586.616 2.075.220.933 (108.123.031 ) 34.817.917 (4.031.840.171 ) (1.813.715.507 ) (53.837.248 ) 723.306.596 (1.111.122.964 ) (3.174.170.511 ) 4.548.280.169 6.278.519.590 (2.476.809.166 ) (2.316.700.988 ) 2.071.471.003 3.961.818.602 LABA KOTOR BEBAN USAHA 2m, 6, 12, 18, 26 LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Laba (rugi) selisih kurs - neto Laba penjualan aset tetap Beban keuangan Rugi penjualan investasi Entitas Asosiasi Bagian rugi Entitas Asosiasi Lain-lain 2m, 34 27 2n 2i, 12 15, 16, 28 29 29 12, 30 Total Beban Lain-lain - Neto LABA SEBELUM BEBAN PAJ AK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2o, 17b, 34 LABA NETO TAHUN BERJALAN PENGHASILAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya : Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan Efek pajak terkait Total Penghasilan (Beban) Komprehensif Lain 2015 2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 2l, 4, 18 TOTAL LABA KOMPREHENSIF 2.116.891.000 (529.222.750 ) (693.490.000 ) 173.372.500 1.587.668.250 (520.117.500 ) 3.659.139.253 3.441.701.102 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 4 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan 2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 2015 Laba Neto Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 2.044.178.780 27.292.223 3.928.887.193 32.931.409 Total Laba Neto Tahun Berjalan 2.071.471.003 3.961.818.602 3.632.799.005 26.340.248 3.408.575.661 33.125.441 3.659.139.253 3.441.701.102 4 8 Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 2b, 22 Total Laba Komprehensif LABA NETO PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2p, 23 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 5 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Total Ekuitas Catatan Saldo 1 Januari 2014 (sebelum disajikan kembali) Dampak atas penerapan awal PSAK 24 (Revisi 2013) Saldo 1 Januari 2014 (setelah disajikan kembali) Tambahan Modal Disetor – Neto Modal Saham Saldo Laba Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya Penggunaannya 46.522.400.000 7.148.969.337 10.910.071.061 - - - 46.522.400.000 7.148.969.337 10.910.071.061 68.045.966.646 (1.333.179.000 ) 66.712.787.646 Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Nonpengendali 132.627.407.044 (1.333.179.000 ) 346.761.206 - Total Ekuitas 132.974.168.250 (1.333.179.000 ) 131.294.228.044 346.761.206 131.640.989.250 - - - Cadangan umum 21 - - 1.587.275.000 (1.587.275.000 ) Dividen 21 - - - (4.652.240.000 ) (4.652.240.000 ) - - - 3.928.887.193 3.928.887.193 18 - - - (693.748.710 ) (693.748.710 ) 17d - - - 173.437.178 173.437.178 46.522.400.000 7.148.969.337 12.497.346.061 63.881.848.307 130.050.563.705 379.886.647 130.430.450.352 - - 583.306.500 - - - - - - 2.044.178.780 2.044.178.780 27.292.223 2.071.471.003 18 - - - 2.118.160.300 2.118.160.300 (1.269.300 ) 2.116.891.000 17d - - - 46.522.400.000 7.148.969.337 13.080.652.561 Laba neto tahun berjalan Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan Efek pajak terkait Saldo 31 Desember 2014 Cadangan umum 21 Laba neto tahun berjalan Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan Efek pajak terkait Saldo 31 Desember 2015 (583.306.500 ) (529.540.075 ) 66.931.340.812 (529.540.075 ) 133.683.362.710 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 6 32.931.409 258.710 (64.678 ) 317.325 406.226.895 (4.652.240.000 ) 3.961.818.602 (693.490.000 ) 173.372.500 (529.222.750 ) 134.089.589.605 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Penerimaan dari (pembayaran untuk): Penghasilan bunga Pajak penghasilan Beban keuangan Kegiatan usaha lainnya Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 2014 427.800.548.696 (393.093.882.397 ) 404.978.805.592 (374.025.201.618 ) 2.294.804.759 (7.706.060.284 ) (4.120.995.281 ) (15.924.305.398 ) 2.075.220.933 (13.843.631.280 ) (4.031.840.171 ) (6.416.497.555 ) 9.250.110.095 8.736.855.901 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Penerimaan dari klaim asuransi Perolehan aset tetap Penerimaan penjualan Entitas Asosiasi 36.000.000 4.373.606 (561.606.525 ) - 35.000.000 (913.989.445 ) 2.250.000.000 Arus kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (521.232.919 ) 1.371.010.555 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang pembelian aset tetap Penambahan piutang pihak berelasi Pembayaran utang sewa pembiayaan Pembayaran dividen tunai (268.502.909 ) (262.082.804 ) (12.681.000 ) - (266.000.000 ) (724.570.183 ) (31.481.328 ) (4.652.240.000 ) Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (543.266.713 ) (5.674.291.511 ) KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS 8.185.610.463 4.433.574.945 KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 38.392.982.308 33.959.407.363 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 46.578.592.771 38.392.982.308 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan b agian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan. 7 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM a. Pendirian Entita s Induk dan Informa si umum PT Fort une Indonesia Tbk (“E ntitas Induk”), didirikan di Indonesia pada tanggal 5 Mei 1970 berdasarkan akta Dian P aramita Tamzil, S.H., pengganti Notaris Djojo Muljadi S. H., No. 5 dengan nama P T Fort une Indonesia Advertising Company. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. JA-5/67/ 21 tanggal 12 September 1970 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 83, Tambahan No. 389 tanggal 17 Oktober 1972. Nama Entitas Induk dari P T Fortune Indonesia Advertising Company telah berubah menjadi P T Fortu ne Indonesia Tbk sesuai dengan akta perubahan anggaran dasar Entitas Induk No. 31 dari Notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., tanggal 26 September 2001 dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-09920.HT.01.04. TH.2001 tanggal 4 Oktober 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1, Tambahan No. 54 tanggal 2 Januari 2002. Anggaran dasar E ntitas Induk telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir diaktakan dalam akta Notaris No. 16 tanggal 6 Juli 2015 dari Leolin Jayayanti, S.H., Notaris di Jakarta, dalam rangka perubahan Anggaran Dasar Entitas Induk untuk menyesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa K euangan (POJK) No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan POJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau P erusahaan Publik. Perubahan tersebut telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan telah diterima berdasarkan Surat No. AHU-A HA.01.03-0950574 tertanggal 10 Juli 2015. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Entitas Induk, maksud dan t ujuan kegiatan usaha E ntitas Induk adalah dalam bidang jasa dan percetak an yang antara lain meliputi bidang periklanan (advertising), kehumasan (public relations ), pameran dan konversi, multimedia, promosi, pembuatan dan pemasangan materi iklan, reklame, poster, spanduk, baliho dan mencetak dan menerbitkan buku, majalah serta direktori. Entitas Induk berkedudukan di Gedung Galaktika, Jl. Hars ono R.M. No. 2 Ragunan, Jakarta Selatan. Entitas Induk beroperasi secara komersial sejak tahun 1970. Entitas induk langsung Entitas Induk adalah P T Karya Citra Prima, sedangkan entitas induk utama Entitas Induk adalah P T Rajawali Corpora. b. Penawaran Umum Perdana Saham Entita s Induk Pada tanggal 27 Desember 2001, Entitas Induk telah menerima pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melalui suratnya No. S-4067/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham Entitas Induk kepada masyarakat sejumlah 205.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada harga penawaran Rp 130 per saham, disert ai dengan penerbitan 102. 500. 000 Waran Seri I. Pada tanggal 17 Januari 2002, Entitas Induk telah mencat atkan seluruh saham dan warannya di B ursa E fek Indonesia. 8 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) c. Enti tas Anak yang Dikonsolidasi Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Entitas Induk memiliki penyertaan saham secara langsung pada beberapa Entitas Anak yaitu sebagai berikut: Entitas Anak Tahun Persentase Dom isili Beroperasi Kepem ilikan PT Pelita Alembana (PA) PT Fortune Pramana Rancang (FPR) PT Fortune Adwicipta (FAC) Total Aset (Rp 000) 2015 2014 Aktivitas Utam a Jakarta 1981 99% 43.574.646 51.855.991 Jasa Periklanan Jakarta 1980 99% 27.136.481 25.237.938 Jasa Kehumasan Jakarta 1985 99% 9.285.777 8.331.827 Jasa Desain Grafis d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan Pada tanggal 31 Desember 2015, susunan Dewan Komis aris dan Direksi Entitas Induk berdasarkan akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 16 tanggal 6 Juli 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris independen : : : Indra Abidin Darjoto Setyawan Sebastianus Harry Wiguna : : : Aris Boediharjo Yuliana Leonarda Indira Ratna Dewi Abidin Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan Dewan Komis aris dan Direksi Entitas Induk berdasarkan akta Not aris Leolin Jayay anti, S.H., No. 60 tanggal 18 Juli 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama dan Independen Komisaris Komisaris Komisaris : : : : Dedi Sjahrir Panigoro Kasman Ardan Miranty Abidin Lucia Novenna Budiono : : Indra Abidin Herman Muljadi Sulaeman Direksi Direktur Utama Direktur Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2015, adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota Anggota : : : Sebastianus Harry Wiguna Dharmawandi Sutanto Devi Widjaja Susunan komite audit Entitas Induk, pada tanggal 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut : Komite Audit Ketua Anggota Anggota : : : 9 Dedi Sjahrir Panigoro Alexander Ronald Sindhika Dharmawandi Sutanto PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) d. Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Komite Audit, serta Jumlah Karyawan (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Sekretaris Perusahaan Entitas Induk adalah Indira Ratna Dewi Abidin. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki karyawan masing -masing sebanyak 253 dan 354 orang (tidak diaudit). e. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolida sian Laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk tanggal 31 Desemb er 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh Direksi Entitas Induk pada tanggal 28 Maret 2016. Direksi Entitas Induk yang menandatangani Surat Pernyataan Direksi bertanggung jawab atas peny usuna n dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian tersebut. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian P T Fortune Indonesia Tbk dan Entitas Anak disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK ) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ik atan Akuntan Indonesia (DSAK) dan peraturan-peraturan serta Pedoman Peny ajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK ). Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapk an PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang mengubah penyajian kelompok pos -pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpis ah dari pos -pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam peny usunan laporan keuangan konsolidasian Grup unt uk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, kecuali bagi penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait atas laporan keuangan konsolidasian, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2015. Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan dasar akrual dengan menggunakan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunak an m etode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3. 10 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFI KAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolida sian Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK 65, „Laporan keuangan kosolidasian‟ mendasark an prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai fak tor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimas ukkan ke dalam laporan konsolidasian entitas induk. Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Grup mengendalikan s uatu entitas ketika Grup terekspos terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya at as entitas tersebut. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan konsolidasian Entitas Induk dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung oleh Entitas Induk. Laporan keuangan Entitas Anak disusun dengan periode pelaporan yang sama dengan Entitas Induk. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian telah diterapk an secara konsisten oleh Grup, kecuali diny atakan lain. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh s ejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Entitas Induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas. Trans aksi antar entitas, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi dieliminasi. Kerugian y ang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijak an akuntansi Entitas Anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi yang diadopsi Entitas Induk. Pengendalian didapat ketika Entitas Induk terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variable dari ket erlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuas aannya atas investee. Secara spesifik, Entitas Induk mengendalikan investee jika dan hanya jika Entitas Induk memiliki seluruh hal berikut ini: a. b. c. Kekuasaan atas investee (misal, hak yang ada memberikan kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan investee). Eksposur atau hak atas imbal hasil vari abel dari keterlibatannya dengan investee. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Ketika Entitas Induk memiliki kurang dari hak suara mayoritas, Entitas Induk dapat mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah memiliki kekuasaan atas investi tersebut: a. b. c. Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara yang lain. Hak yang timbul dari pengat uran kontraktual lain. Hak suara dan hak suara potensial Entitas Induk. 11 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFI KAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolida sian (lanjutan) Entitas Induk menilai kembali apak ah investor mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap sat u atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas Entitas Anak dimulai ketika Entitas Induk memiliki pengendalian atas Entitas Anak dan berhenti ketika Entitas Induk kehilangan pengendalian at as Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban atas Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepas selama periode t ermasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal Entitas Induk memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal Entitas Induk menghentikan pengendalian atas Entitas Anak. Laba atau rugi dan setiap komponen atas penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemegang saham Entitas Induk dan pada kepentingan nonpengendali (KNP ), walaupun hasil di kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Bila diperlukan, peny esuaian dil akukan pada laporan keuangan Entitas Anak agar kebijakan akuntansinya sesuai dengan kebijakan akuntansi Entitas Induk. Semua aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus kas berkaitan dengan trans aksi antar anggota E ntitas Induk akan dieliminasi secara penuh dalam proses konsolidasi. Trans aksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto Entitas Anak dicatat pada ekuit as. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuit as. Perubahan kepemilikan di Entitas Anak, tanpa kehilangan pengendalian, dihitung sebagai transaksi ekuitas. Jika Entitas Induk kehilangan pengendalian atas Entitas Anak, maka Entitas Induk: a. b. c. d. e. f. g. menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuit as, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang dit erima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keunt ungan at au kerugian sebagai laba rugi; dan mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan dan kerugian yang telah diak ui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain atau saldo laba, begitu pula menjadi persyaratan jika Entitas Induk akan melepas secara langsung aset atau liabilitas yang terkait. KNP menc ermink an bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari E ntitas Anak yang tidak dapat diatribusikan, secara langsung maupun tidak langsung, pada Entitas Induk, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan k omprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk. c. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapk an PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen K euangan: Pengungkapan”. Penerapan PSAK -PSAK ini tidak membawa dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian. 12 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) Klasifikasi i. Aset Keuangan Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) diklasifikasikan sebagai (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi dimiliki hingga jatuh tempo, (iv) atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehk an dan sesuai, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset ters ebut pada setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang lain-lain - pihak ketiga, deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi, dan uang jaminan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2014) dapat dikategorikan sebagai (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau (iii) derivative yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Grup menent ukan klasifikasi liabilitas keuangan pa da saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang bank jangk a pendek, utang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain - pihak ketiga dan pihak berelasi, beban masih harus dibayar, utang pembelian aset tetap, utang sewa pembi ayaan, dan utang pihak berelasi, yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan dan pengukuran i. Aset Keuangan Aset keuangan pada awalnya diak ui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya trans aksi yang dapat diat ribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/reguler) diakui pada t anggal perdagangan, yaitu tanggal Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. • Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap at au telah dit entukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pas ar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuanny a atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. 13 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya t rans aksi yang dapat diatribusikan secara langsung. • Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, selanjutnya setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskont o tidak mat erial, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam lapor an posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakuk an saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud unt uk menyeles aikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan meny elesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 68 (2014), “Penguk uran Nilai Wajar”, dalam PSAK ini, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi: - Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut, atau Jika tidak terdapat pasar ut ama, di pasar yang paling menguntungkan unt uk aset atau liabilitas tersebut. Grup harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling mengunt ungkan. Nilai wajar aset atau liabilitas diukur m enggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ek onomi terbaiknya. Pengukuran nilai wajar atas aset non keuangan mempertimbangkan kemam puan pelaku pasar dalam menghasilkan keunt ungan ekonomi dengan penggunaan aset pada kemampuan tertinggi dan terbaik aset atau dengan menjualnya ke pelaku pasar yang lain yang akan menggunakan as et di kemampuan tertinggi dan terbaik. Grup menggunakan teknik penilaian yang tepat sesuai keadaan dan dimana tersedia kecukupan data untuk mengukur nilai wajar, memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi yang relevan dan meminimalisir penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Semua aset dan liabilitas dimana nilai wajar diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dapat dikategorik an pada tingkat hirarki nilai wajar, berdasarkan tingkatan input terendah yang signifikan atas pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: 14 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) - Tingkat 1 - harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik. Tingkat 2 - input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Tingkat 3 - input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas. Untuk as et dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan konsolidasian secara berulang, Grup menentukan apakah terjadi transfer antara tingkat di dalam hirarki dengan cara mengevaluasi kategori (berdas arkan input tingkat terendah yang signifikan dalam pengukuran nilai wajar) setiap akhir periode pelaporan. Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Grup telah menentukan kelas aset dan liabilitas berdasarkan sifat, karakteristik, dan risiko aset atau liabilitas, dan tingkat hirarki nilai wajar seperti dijelaskan di atas. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diam ortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biay a transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpis ahkan dari suku bunga efektif. Penurunan Nilai Aset Keuangan Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam at au kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan bahwa mereka akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan di mana dat a yang dapat diobservasi mengindikasikan bahwa ada terukur penurunan arus kas estimasi masa mendatang, seperti perubahan tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama kali menentukan apak ah terdapat bukti obyektif mengenai adanya penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual atau untuk aset keuangan yang tidak signifikan sec ara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. 15 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan) i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kasa masa datang didiskonto menggunak an suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini. Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke akun cadangan penurunan nilai jumlah tersebut dihapusbukukan t erhadap nilai terc atat aset keuangan tersebut. Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penur unan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan, sepanjang nilai tercat at aset tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dengan menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan as et keuanga n diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Penerimaan kemudian atas piutang yang telah dihapus bukukan sebelumnya, jika pada periode berjalan dikreditkan dengan menyesuaik an pada akun c adangan penurunan nilai, sedangkan jika setelah akhir periode pelaporan dik reditkan sebagai pendapatan operasional lainnya. Penghentian Pengakuan i. Aset Keuangan Suatu aset keuangan, atau mana yang berlak u, bagian dari aset keuangan at au bagian dari kelompok aset keuangan sejenis, dihentikan pengakuannya pada saat: (a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (b) Grup mentrans fer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (i) secara substansial ment rans fer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan as et keuangan tersebut, atau (ii) secara substansial tidak mentrans fer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan ters ebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan ters ebut. Ketika Grup telah mentrans fer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah menandatangani kesepakatan pelepasan (pass through arrangement), dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, maupun mentransfer pengendalian atas aset, aset tersebut diakui sejauh ket erlibatan berk elanjutan Grup terhadap aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditrans fer diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat aset dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali. 16 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) c. Instrumen Keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan (lanjut an) i. Aset Keuangan (lanjutan) Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur dengan dasar yang mencerminkan hak dan liabilitas yang masih dimiliki Grup. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran y ang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi s etiap liabilitas baru yang harus ditanggung; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diak ui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. ii. Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditet apkan dalam kontrak dihentikan atau dibat alkan atau kadaluarsa. Ketika liabilitas keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pert ukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif kons olidasian. d. Kas dan Setara Kas dan Deposi to Yang Dibata si Penggunaannya Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang j atuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatan dan tidak dijamink an atas utang serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal penempatan, dijaminkan dan dibatasi penggunaannya dicatat sebagai ”Deposito yang dibatasi penggunaannya” sebagai bagian aset tidak lancar dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. e. Jasa Dalam Pelaksanaan Biaya-biaya untuk mengerjak an proyek jasa pembuatan iklan, jasa desain grafis , dan jasa program tertentu lainny a diak umulasi dan dibebankan sebagai beban langsung pada s aat penjualan diak ui, yaitu pada saat pekerjaan telah diselesaikan dan mendapat persetujuan dari pemberi kerja. Sedangkan biaya-biaya untuk mengerjak an proyek yang berkaitan d engan jasa hubungan masyarakat dan jasa pameran diakumulasi dan dibebank an sebagai beban langs ung pada saat penjualan diakui, yaitu berdasarkan persentas e tingkat penyelesaian pek erjaan. f. Beban Dibayar di Muka Beban dibayar di muka dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan masa manfaatnya dengan menggunakan met ode garis lurus (straight -line method). 17 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup, jika: a. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak: (i) Mengendalikan, at au dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan, Grup; (ii) Memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau b. c. (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; Suatu pihak adalah entitas asosiasi Grup Suatu pihak adalah vent ura bersama dimana salah satu dari anggota Grup sebagai venturer; d. e. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau Entitas Induknya; Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraik an dalam butir (a) atau (d); f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau dimana hak suara signifikan dimiliki oleh, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Trans aksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan y ang disetujui oleh kedua belah pihak. Beberapa persyaratan t ersebut mungkin tidak sama dengan persyaratan y ang dilakukan dengan pihak -pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian. h. Investasi Jangka Panjang Lain-lain Investasi dalam bentuk saham dengan k epemilikan kurang dari 20% yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara han dal, diukur pada biaya perolehan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatny a dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugianny a dibebankan langsung pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain kons olidasian. i. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercat at (“carrying amount”) as et tetap sebagai suat u penggantian jika memenuhi kriteria pengak uan. Semua biaya perbaikan dan pemeliharaan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diak ui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain kons olidasian pada saat terjadinya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap seb agai berik ut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan 20 10 5 - 10 5 - 10 4 18 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Aset Tetap (lanjutan) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset tetap yang tidak digunakan lagi dan ditujukan untuk dijual dihentikan penyusutannya dan diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual pada akun aset lainnya. Nilai residu, estimasi masa manfaat dan metode penyusutan direview dan disesuaikan, setiap akhir tahun, bila diperlukan. j. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”. Perubahan PSAK 48 “Penurunan nilai aset ” terhadap pengungkapan atas nilai terpulihkan untuk aset nonkeuangan. Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu untuk nilai terpulihkan atas Unit Penghasil Kas yang disyaratkan oleh PSAK 48 melalui penerbitan PSAK 68. Penerapk an PSAK 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”, tidak memiliki dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasian dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan unt uk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) dikurangi biaya unt uk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai t ercatat as et lebih besar dari pada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebes ar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai rugi penurunan nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar terkini atas nilai waktu dari uang dan risiko spesifik dari aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya unt uk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menent ukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikasi nilai wajar yang tersedia. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi da n penghasilan komprehensif lain konsolidasian sesuai dengan kategori beban yang konsisten dengan fungsi dari aset yang dit urunkan nilainya. Penilaian dilakuk an pada ak hir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset ters ebut. 19 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) j. Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan (lanjutan) Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunak an untuk menentukan jumlah terpulihkan aset ters ebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah terc atat, neto s etelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset ters ebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset ters ebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan nilai aset nonkeuangan pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014. k. Transaksi Sewa Grup mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang t erkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan substansi transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Sewa Pembiayaan - sebagai Lessee Sewa dimana Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan pemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal mas a sewa sebes ar nilai yang lebih rendah ant ara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo pembiayaan. Jumlah kewajiban sewa, dikurangi beban keuangan disajikan sebagai utang jangka panjang. Unsur bunga dalam biaya keuangan dibebank an di laporan laba rugi konsolidasian setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiay aan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Sewa Operasi - sebagai Lessee Sewa dimana seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan k epemilikan as et secara signifikan berada pada lessor diklasifikasikan sebagai s ewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi dibebank an pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian secara garis lurus selama masa sewa. l. Imbalan Kerja Karyawan Grup mengakui kewajiban imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang -undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”. PSAK revisi ini, ant ara lain, menghapus mekanisme koridor, mengatur pengakuan biaya jasa lalu serta mengatur beberapa pengungkapa n tambahan. 20 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) Grup menerapkan secara retrospektif perubahan yang diatur dalam PSAK revisi ini dan oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, disajikan kembali. Dampak penerapan PSAK revisi ini diungkapkan pada Cat atan 4. Beban pensiun berdasarkan program dana pensiun manfaat pasti Grup ditentukan melalui perhitungan aktuaria secara periodik dengan menggunakan metode projected unit credit dan menerapkan asumsi atas tingkat diskonto, hasil yang diharapkan atas aset dana pensiun dan tingkat kenaikan manfaat pasti pensiun tahunan. Seluruh pengukuran kembali, terdiri atas keunt ungan dan kerugian aktuarial dan hasil atas as et dana pensiun (tidak termasuk bunga bersih) diakui langs ung melalui penghasilan komprehensif lainnya dengan tujuan agar aset atau kewajiban pensiun neto diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian untuk mencerminkan nilai penuh dari defisit dan surplus dana pensiun. Pengukuran kembali tidak mereklasifikasi laba atau rugi pada periode berikutnya. Seluruh biaya jas a lalu diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau ketika biaya restrukturisasi atau pemutusan hubungan kerja diakui. Sebagai akibatnya, biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diak ui selama periode vesting masa depan. Beban bunga dan pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan sebagaimana digunakan dalam PSAK 24 (Revisi 2013) versi sebelumnya digantikan dengan b eban bunga - neto, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban manfaat pasti - neto atau aset pada saat awal dari tiap periode pelaporan tahunan. m. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapat an diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembay aran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pert ambahan Nilai (PPN). Pendapat an usaha beras al dari jasa berikut: - Produksi iklan dan desain grafis, diakui pada saat pekerjaan diselesaikan dan telah memperoleh persetujuan dari pemberi kerja. - Media, diakui pada saat iklan telah ditayangkan dan penayangan tersebut telah memperoleh persetujuan dari pemberi kerja. - Hubungan masyarakat dan pameran, diakui berdasarkan persent ase tingkat penyelesaian pekerjaan atau sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam kontrak. Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual). n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mat a uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal trans aksi. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. 21 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2015 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Singapura (SGD) 1 Dolar Hongkong (HK D) o. 13.795 9.751 1.780 2014 12.440 9.422 1.603 Perpajakan Efektif tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan PSAK 46 (Revisi 2014), ”Pajak Penghasilan”, yang memberikan tambahan pengaturan unt uk aset dan liabilitas pajak dengan menggunakan model revaluasi tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disus utkan yang diukur, dan yang berasal dari properti investasi yang diuku r dengan menggunakan model nilai wajar. Penerapan PSAK revisi baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Beban pajak diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi diakui langsung ke ekuitas, dalam hal ini diakui sebagai pendapatan komprehensif lain. Pajak Kini Beban pajak kini dihitung dengan menggunak an tarif pajak yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, dan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SP T) sehubungan dengan situasi dimana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak. Bunga dan denda untuk kekurangan atau kelebihan pembayaran pajak penghasilan, jika ada, dicatat sebagai bagian dari “Manfaat (B eban) P ajak” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diakui sebagai pendapatan ata u beban dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun berjalan, kecuali jika diajuk an upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diukur dengan metode liabilitas atas beda waktu pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak unt uk aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena paj ak dengan beberapa pengecualian. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan rugi fiskal apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba kena pajak pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompens asi perbedaan tem porer dan rugi fiskal. 22 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) o. Perpajakan (lanjutan) Pajak Tangguhan (lanjutan) Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan, dan mengurangi jumlah tercatat jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasi sebagian at au seluruh as et pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui dinilai kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan memungkinkan aset pajak tangguhan tersedia untuk dipulihkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenak an pada periode saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut dis elesaikan, berdasarkan undang-undang pajak yang berlaku atau berlaku secara substantif pada akhir periode laporan keuangan. Pengaruh pajak terkait dengan penyisihan dan/atau pemulihan semua perbedaan temporer selama tahun berjalan, termasuk pengaruh perubahan tarif pajak, untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dis ajikan secara saling hapus saat hak yang dapat dipaksakan secara hukum ada untuk saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan berkaitan dengan entitas kena pajak yang sama, atau Grup bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto. p. Laba Neto Per Saham Dasar Laba net o per saham dasar dihit ung dengan membagi laba neto pada tahun berjalan dengan ratarata tertimbang jumlah saham ditempatkan dan disetor selama tahun yang bersangk utan. Jumlah rata-rata t ertimbang s aham pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 465.224.000 saham. q. Segmen Operasi Segmen operasi adalah bagian khusus dari Grup yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertent u (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapat an, beban, hasil, aset, dan liabilit as segmen termasuk item -item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup dieliminasi sebagai bagian dari pros es konsolidasian. Segmen geografis tidak disajikan karena aktivitas penjualan Grup seluruhnya dilakukan di Jakarta. r. Provi si Provisi diakui jika entitas memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum ma upun bersifat konstruktif) jika sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber day a yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Jika entitas mengharapk an sebagian atau seluruh provisi diganti, maka penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah tetapi hanya pada saat timbul key akinan pengantian pasti diterima. Beban ya ng terkait dengan provisi disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diak ui sebagai penggantianny a. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber day a yang mengandung manfaat ekonomi unt uk menyelesaik an liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan. 23 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN P ERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AS UMSI Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk m embuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dan pengungkapan terkait pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyes uaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikut nya. Pertimbangan Dalam proses penerapan kebijak an akuntansi Grup, manajemen telah membuat keputusan berikut, yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian: Klasifikasi Instrumen Keuangan Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2c. Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional Grup adalah mat a uang lingkungan ekonomi primer tempat Grup beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban pok ok penjualan. Manajemen Grup menentukan mat a uang fungsional Grup adalah Rupiah. Sewa Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Grup bertindak sebagai lessee untuk beberapa sewa kendaraan dan peralatan kantor. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atas perjanjian sewa, transaksi sewa kendaraan dan peralatan kantor sebagai sewa pembiayaan. Estimasi dan Asum si Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi k etidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan k euangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penilaian Instrumen Keuangan Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sement ara komponen signifik an atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan met odologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ters ebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Grup. Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan diungkapkan pada Cat atan 33. 24 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN P ERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AS UMSI (lanjutan) Estimasi dan Asum si (lanjutan) Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Usaha Grup mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan y ang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang t ersedia, termasuk namun tidak terbat as pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencat at provisi yang spesifik atas jumlah piut ang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapk an dapat diterima oleh Grup. Provisi yang spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan untuk piut ang usaha. Nilai tercat at dari piutang usaha Grup sebelum penyisihan untuk penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 201 5 dan 2014 diungkapkan dalam Catatan 6. Penyusutan Aset Tetap Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ek onomis nya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemak aian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat aset tetap bersih Grup 31 Desember 2015 dan 2014 diungkapkan dalam Cat atan 12. Penurunan Nilai Aset Nonk euangan Penurunan nilai muncul saat nilai tercatat aset atau Unit Penghasil Kas (UPK) melebihi nilai terpulihkannya, yang lebih besar antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada ketersediaan data dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal at as aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan y ang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan. Data arus kas diambil dari anggaran untuk lima tahun yang akan datang dan tidak termasuk aktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan oleh Grup atau investasi signifikan di masa datang yang akan memutakhirkan kinerja aset dari UPK yang diuji. Nilai terpulihkan paling dipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakan dalam model arus kas yang didiskontokan, sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masa datang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhan yang digunakan unt uk tujuan ekstrapolasi. Imbalan Kerja Karyawan Penentuan liabilitas dan biaya imbalan kerja karyawan Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah t ersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dengan asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi ke masa depan dan oleh karena itu, secara umum berdampak pada beban y ang diakui dan liabilitas yang tercat at pada periode-periode mendatang. Manajemen berkeyakinan bahwa asumsi-asumsi yang digunakan adalah tepat dan wajar. Namun demikian, perbedaan signifikan pada hasil aktual, atau perubahan signifikan dalam asumsi-as umsi tersebut dapat berdampak signifikan pada jumlah cadangan imbalan kerja karyawan. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakuk an dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terd apat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan us aha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. 25 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PENGGUNAAN P ERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN AS UMSI (lanjutan) Estimasi dan Asum si (lanjutan) Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui unt uk semua perbedaan temporer ant ara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaat an perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. 4. PENYAJI AN KEMBALI LAP ORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 dan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan laporan perubahan ekuitas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Des ember 2014 telah disajikan kembali sehubungan dengan pen erapan PSAK 24 (Revisi 2013) yang berlaku retrospektif (Catat an 2l). Tabel di bawah ini memperlihatkan dampak penyesuaian atas penyajian kembali terhadap laporan keuangan konsolidasian: 31 De sember 2014 Di sajikan Di sajikan Sebelumnya Kembali Laporan Posi si Keuangan Konsolidasian Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Saldo laba Belum ditent ukan penggunaannya Kepentingan Nonpengendali Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Beban usaha Beban pajak penghasilan Laba neto tahun berjalan Penghasilan (beban) komprehensif lain 5.517. 648.863 12.522.538.170 6.111. 044.862 14.896.122.000 65.662.230.340 379.692.615 63.881.848.307 379.886.647 72.400.519.410 2.292. 331.488 3.888. 710.103 - 72.303.041.410 2.316. 700.988 3.961. 818.602 (520.117.500 ) 1 Januari 2014/31 De sember 2013 Di sajikan Di sajikan Sebelumnya Kembali Laporan Posi si Keuangan Konsolidasian Aset pajak tangguhan Liabilitas imbalan kerja karyawan Saldo laba Belum ditent ukan penggunaannya 26 4.890. 867.890 11.481.618.000 5.335. 260.890 13.259.190.000 68.045.966.646 66.712.787.646 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. KAS DAN SETARA KAS Terdiri atas: Kas Bank Mata uang Rupiah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (P ersero) Tbk PT CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Permata Tbk Lain-lain (di bawah Rp 30 juta) Mata uang Dolar Amerika Serikat PT Bank Negara Indonesia (P ersero) Tbk (US D 130.710 pada tahun 2015 dan USD 157.639 pada tahun 2014) Standard Chartered Bank, Jakarta (US D 81,627 pada tahun 2015 dan USD 159.793 pada tahun 2014) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US D 51.871 pada tahun 2015 dan USD 33. 569 pada tahun 2014) Mata uang Dolar Singapura PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (SGD 38.305 pada tahun 2014) Mata uang Dolar Hongkong PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (HK D 82.407 pada tahun 2014) Subtotal bank Setara Kas - Deposito Berjangka Mata uang Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Subtotal setara kas - deposito berjangka Total 2015 2014 65.657.000 49.535.200 4.395. 364.307 2.866. 552.930 1.885. 298.679 636.890.679 432.999.949 262.652.909 56.326.778 9.482. 311 694.000 1.038. 245.855 13.413.217.816 1.040. 182.777 632.662.422 352.603.717 261.227.321 57.245.238 1.625. 758.565 107.053.852 63.883.654 3.482. 402 1.803. 151.210 1.961. 023.313 1.126. 048.604 1.987. 824.920 715.562.928 417.602.714 - 360.917.787 14.191.025.284 132.154.378 23.455.086.731 20.228.865.000 12.000.000.000 93.045.487 12.800.000.000 2.000. 000.000 88.360.377 32.321.910.487 14.888.360.377 46.578.592.771 38.392.982.308 Suku bunga per tahun masing-masing deposito berjangk a dalam mata uang Rupiah yaitu ant ara 4,50% sampai dengan 8,75% untuk tahun 2015 dan 5,50% sampai dengan 9,50% untuk tahun 2014. Tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang dibatasi penggunaanny a atau ditempatkan pada pihakpihak berelasi pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014. 27 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG US AHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2015 Pihak ketiga PT Nutrindo Jaya Abadi PT Muara Wisesa Samudra PT Asuransi Jiwasraya Persero PT Campina Ice Cream Industry PT Taman Impian Jaya Ancol PT Takeda Indonesia PT Pharos Indonesia PT Astra Daihatsu Mot or PT Erlangga Mahameru PT Nutrisains PT Tupperware Indonesia PT Pertamina (Pers ero) Tbk PT Lenovo Indonesia PT ZTE Indonesia PT Monysaga Prima PT Seven Sunday Films PT Bank OCBC NISP Tbk PT Krama Yudha Tiga Berlian Mot ors PT TC Subaru PT Pandega Citraniaga PT Astra Honda Motor PT Agung Podomoro Land Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Ici Paints Indonesia PT Calpis Indonesia PT Sarihusada Generasi Mahardhika PT Dimas Pratama Indah PT Mowilex Indonesia PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk PT Multimedia Prasetyakarya Lain-lain (di bawah Rp 1 milyar) Total pihak ketiga Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang Total pihak ketiga – neto 23.913.349.195 17.124.165.555 11.542.124.101 5.972. 486.634 5.669. 886.069 4.862. 850.424 4.490. 019.981 3.460. 822.310 3.100. 384.484 2.526. 199.437 2.133. 011.985 1.964. 275.000 1.952. 499.152 1.345. 047.186 1.316. 470.320 1.234. 693.878 1.186. 210.908 1.151. 919.981 1.114. 080.000 1.091. 550.506 985.722.421 881.843.808 742.038.664 489.222.004 122.915.306 46.915.173 16.836.734 11.240.146 15.688.934.238 116.137.715.600 (943.741.761 ) 115.193.973.839 Pihak berelasi (Catatan 10a) PT Teknografika Nusantara Total piutang usaha 28 2014 8.777. 659.921 2.946. 503.394 18.487.871.485 12.779.154.887 5.225. 656.656 543.082.100 1.795. 200.000 3.276. 093.446 10.547.184.023 1.472. 193.038 127.784.657 4.375. 440.211 427.647.765 1.234. 693.878 703.362.316 916.080.000 522.480.335 2.199. 297.262 1.320. 395.061 5.406. 399.512 1.037. 487.214 1.294. 599.137 1.609. 828.059 1.582. 282.932 1.607. 910.700 7.122. 558.560 1.382. 929.960 20.563.802.091 119.285.578.600 (7.639.293.539 ) 111.646.285.061 1.466. 300.000 - 116.660.273.839 111.646.285.061 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG US AHA (lanjutan) Rincian piutang usaha pihak ketiga berdasarkan umurnya (aging schedule) adalah sebagai berikut: 2015 Pihak ketiga: Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 91 hari Lebih dari 90 hari 2014 39.664.896.710 53.245.765.382 32.473.338.813 13.981.831.456 10.164.957.694 19.852.690.927 32.859.003.471 13.158.505.005 7.284. 572.983 12.737.731.759 Total pihak ketiga Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang 116.137.715.600 (943.741.761 ) 119.285.578.600 (7.639.293.539 ) Total pihak ketiga - neto 115.193.973.839 111.646.285.061 1.466. 300.000 - 116.660.273.839 111.646.285.061 Pihak berelasi: Belum jatuh tempo Total piutang usaha Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut: 2015 Saldo awal Penambahan penyisihan pada tahun berjalan (Cat atan 26) Penghapusan piutang tak tertagih yang telah dicadangkan Realisasi tahun berjalan Saldo akhir 2014 7.639. 293.539 6.481. 908.612 943.741.761 (7.615.687.826 ) (23.605.713 ) 943.741.761 1.164. 300.892 (6.915.965 ) 7.639. 293.539 Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan penurunan nilai piutang tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas tidak tertagihnya piutang. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha pihak ketiga. Piutang usaha E ntitas Induk sebesar Rp 40.000.000.000 dijadikan jaminan untuk utang bank yang diperoleh Entitas Induk dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Cat atan 13). 7. JAS A DALAM P ELAKS ANAAN Akun ini merupakan akumulasi biay a yang dik eluarkan untuk membiayai suatu proy ek pekerjaan. Pada saat proyek telah selesai, maka pekerjaan dalam pelaksanaan ini akan dibebankan sebagai beban langsung. Rincian pekerjaan dalam pelaksanaan berdasarkan jenis dan proses pekerjaan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 29 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. JAS A DALAM P ELAKS ANAAN (lanjutan) 2015 8. 2014 Program televisi Bahan cetak Bahan seni Perlengkapan ruang pameran Program studio Promosi dan pemasaran Jasa lainnya 14.895.796.892 9.587. 123.209 8.842. 189.401 7.305. 119.263 6.408. 679.216 1.751. 859.255 7.098. 386.352 18.533.573.245 8.424. 285.253 5.529. 986.118 5.755. 759.885 5.172. 098.207 4.893. 162.237 4.896. 294.714 Total 55.889.153.588 53.205.159.659 UANG MUKA DAN AS ET LANCAR LAI NNYA Terdiri atas: 2015 Uang muka: Media Produksi Aset lancar lainnya: Beban dibayar di muka Perlengkapan Perlengkapan kantor Total 2014 11.516.461.816 3.770. 902.763 12.505.685.635 3.985. 878.441 1.046. 379.163 280.556.343 58.335.952 16.672.636.037 880.464.907 1.716. 635.692 169.844.098 19.258.508.773 Uang muka media merupakan uang muka yang dibayarkan kepada para pemasok dari media c etak dan elektronik dalam rangk a pemesanan penayangan iklan. Uang muk a produksi merupakan uang muka yang dibayarkan terlebih dahulu untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan pembuatan iklan dan program pada media elektronik. Beban dibay ar di muka merupakan pembayaran di muka untuk sewa gedung dan as uransi atas aset tetap Grup. 9. DEPOSITO YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Akun ini merupakan deposito berjangka Entitas Induk dalam mata uang Rupiah y ang ditempatkan pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dengan tingkat suku bunga 4,50% - 7,50% per tahun untuk tahun 2015 dan 5,50% - 8,00% per tahun unt uk tahun 2014. Deposito berjangka tersebut dijaminkan untuk utang bank jangka pendek yang diperoleh Entitas Induk dari P T Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 13). 10. SIFAT, TRANS AKSI DAN S ALDO DENGAN PIHAK BERELASI Sifat pihak berelasi Pihak-pihak Berelasi PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Fortune PR Singapore Pte., Ltd PT Teknografika Nusantara Sifat Hubungan Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Manajemen yang sama dengan Entitas Induk Manajemen yang sama dengan Entitas Induk 30 Sifat Transaksi Piutang pihak berelasi dan utang usaha. Piutang pihak berelasi, utang usaha dan ut ang pihak berelasi. Piutang pihak berelasi Piutang usaha, piutang pihak berelasi, pendapatan usaha PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. SIFAT, TRANS AKSI DAN S ALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Trans aksi pihak berelasi a. Pendapat an dan piut ang usaha Pendapat an usaha dari pihak berelasi adalah sekitar 0,30% dari jumlah pendapatan usaha pada tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, saldo piutang usaha yang timbul dari transaksi usaha tersebut disajikan sebagai bagian dari akun ”Piutang Usaha - Pihak Berelasi” (Cat atan 6). b. Pinjaman karyawan Grup memberikan pinjaman tanpa bunga kepada karyawan yang akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan. Jumlah pinjaman karyawan masing-masing sebes ar 0,19% dan 0,44% dari jumlah aset konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. c. Piutang pihak berelasi Terdiri atas: 2015 4.442. 416.746 1.170. 009.640 1.026. 721.581 6.639. 147.967 PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Fortune PR Singapore Pte., Ltd PT Teknografika Nusantara Total 2014 3.664. 231.585 1.170. 009.640 981.487.932 561.336.006 6.377. 065.163 Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan dan tanpa jangka waktu pengembalian yang pasti yang diberikan oleh Grup. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo piutang tersebut adalah masing-masing sebesar 2,34% dan 2,44% dari jumlah as et konsolidasian. d. Utang usaha Pembelian Grup dari pihak berelasi yaitu : 2015 Total 2014 % *) Total % *) PT Teknografika Nusantara PT Fortune Travindo PT Prima Rancang Buana 1.156. 659.620 687.193.353 1.090. 909 0,33 0,19 0,00 1.211. 406.228 260.572.081 0,38 0,08 Total 1.844. 943.882 0,52 1.471. 978.309 0,46 *) Persentase dari total beban langsung 31 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. SIFAT, TRANS AKSI DAN S ALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) d. Utang usaha (lanjutan) Utang usaha Grup kepada pihak berelasi yaitu : 2015 Total PT Teknografika Nusantara PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Total 2014 % *) Total % *) 1.101. 968.744 248.586.735 0,74 0,17 268.115.188 0,20 107.034.643 0,07 138.061.310 0,11 1.457. 590.122 0,98 406.176.498 0,31 *) Persentase dari total liabilitas konsolidasian e. Utang pihak berelasi PT Fortune Adwicipta, Entitas Anak, memberikan pinjaman tanpa bunga, tanpa jaminan, dan jatuh tempo yang pasti kepada PT Fortune Travindo, pihak berelasi sebesar Rp 200.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014, saldo utang tersebut adalah masing-masing sebesar 0, 13% dan 0,15% dari jumlah liabilitas konsolidasian. f. Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi Jumlah kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris sebesar masing-masing Rp 5.948.691.901 dan Rp 1.899.200.000 atau 10,39% dan 3,47% dari jumlah gaji, upah dan kesejahteraan karyawan dari beban us aha pada tahun 2015 dan 2014. Jumlah kompens asi yang diberikan kepada Direksi masing-masing sebesar Rp 9. 603.855.623 dan Rp 8.131.588.093 atau 16,77% dan 14,86% dari jumlah gaji, upah dan k esejaht eraan karyawan dari beban usaha pada tahun 2015 dan 2014. 11. INVESTASI JANGKA P ANJANG LAIN-LAI N Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, akun ini merupakan penyertaan 1 (satu) lembar saham pada PT Usaha Kita Makmur Indonesia (UKMI) dengan persentase kepemilikan sebesar 2,38% dengan nilai nominal sebesar Rp 500.000.000 per lembar. Instrumen ekuitas ini tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak dapat diukur secara andal, sehingga nilai wajar instrumen tersebut dicatat pada biaya perolehan. UKMI didirikan berdasarkan akta Not aris Singgih Susilo S. H., No. 71 tanggal 28 Juni 2004 yang kemudian diubah dengan akta No. 20 tanggal 5 November 2004 oleh notaris yang sama, berkedudukan di Jakart a dan bergerak dalam perdagangan umum dengan misi membantu mitra usaha dan/at au usaha kecil menengah, antara lain dalam memperluas dan mengembangkan pasar, meningkatkan produktivitas, efisiensi dan sinergi sert a melakukan inovasi. 32 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP Aset tetap terdiri atas: 2015 Biaya Perolehan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Total Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan Kantor Kendaraan Total Nilai Buku Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 8.764.807.092 15.899.768 138.738.436 - - 8.764.807.092 15.899.768 138.738.436 8.717.196.898 4.060.971.897 561.606.525 407.800.000 112.758.000 646.265.000 9.166.045.423 3.822.506.897 134.920.000 21.832.534.091 414.250.000 1.383.656.525 759.023.000 134.920.000 414.250.000 22.457.167.616 5.748.323.215 11.499.400 125.209.093 446.668.178 2.414.447 1.154.100 - 6.194.991.393 13.913.847 126.363.193 790.027.300 434.273.408 112.758.000 646.265.000 7.500.041.956 1.788.148.964 6.822.772.656 2.000.140.556 b b 60.714.000 14.768.658.920 26.984.000 4.315.104 1.705.836.537 759.023.000 7.063.875.171 2014 Biaya Perolehan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Total 87.698.000 4.315.104 15.715.472.457 6.741.695.159 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 8.533.058.092 15.899.768 138.738.436 231.749.000 - - 8.764.807.092 15.899.768 138.738.436 8.103.169.453 4.174.631.897 682.240.445 - 68.213.000 113.660.000 8.717.196.898 4.060.971.897 134.920.000 21.100.417.646 913.989.445 181.873.000 134.920.000 21.832.534.091 33 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) 2014 Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung : Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi Peralatan studio Peralatan dan perlengkapan kantor Kendaraan Aset sewa pembiayaan: Peralatan dan perlengkapan kantor Total Nilai Buku Saldo Awal Penambahan 5.261.773.095 8.824.400 124.054.993 486.550.120 2.675.000 1.154.100 6.126.094.690 1.625.238.127 764.708.883 488.562.429 33.730.000 26.984.000 1.770.634.532 13.179.715.305 Pengurangan Saldo Akhir 68.030.917 113.660.000 181.690.917 7.920.702.341 5.748.323.215 11.499.400 125.209.093 6.822.772.656 2.000.140.556 60.714.000 14.768.658.920 7.063.875.171 Rincian laba penjualan aset tetap pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Biaya perolehan Akumulasi peny usutan Nilai buk u aset tetap Hasil penjualan aset tetap Laba penjualan aset tetap 2015 745.273.000 745.273.000 36.000.000 2014 181.873.000 181.690.917 182.083 35.000.000 36.000.000 34.817.917 Pendapat an atas penggantian aset tetap - peralatan kantor yang hilang oleh pihak asuransi PT Asuransi Central Asia, pihak ketiga, pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 13.750.000 13.750.000 4.373. 606 Biaya perolehan Akumulasi peny usutan Nilai buk u aset tetap Penggantian dari asuransi Laba klaim asuransi 4.373. 606 Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha masing-masing sebesar Rp 1. 705.836.536 dan Rp 1.770.634.532 unt uk tahun-t ahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Cat atan 26). Kendaraan s enilai Rp 407.800.000 dan Rp 760.000.000 yang dimiliki oleh Entitas Induk, yang diperoleh melalui fasilitas kredit dari P T Bank Jasa Jakarta dan P T BCA Finance, dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Utang Pembelian Aset Tet ap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 1 5). Peralatan kantor sebesar Rp 134.920.000 yang dimiliki oleh FPR, Entitas Anak, yang dip eroleh melalui fasilitas sewa pembiayaan dari P T Orix Indonesia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Kendaraan sebesar Rp 414. 250. 000 yang dimiliki oleh FP R, Entitas Anak, yang diperoleh melalui fasilitas sewa pembiayaan dari PT Artha Asia Finance dijaminkan untuk liabilitas yang terkait. Liabilitas terkait disajikan sebagai “Ut ang Sewa Pembiayaan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 201 5 dan 2014 (Cat atan 16). 34 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, risiko huru-hara, risiko kerusakan, dan risiko lainnya berdasarkan s uatu paket polis tertentu dengan nilai pert anggungan masing-masing sebes ar Rp 7.493.274.000 dan Rp 4.967.644.000. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul atas aset tetap yang dipertanggungkan tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen Grup berkeyakinan bahwa tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014. 13. UTANG BANK JANGKA PENDEK Terdiri atas fasilitas yang diterima Entitas Induk dari P T Bank Mandiri (P ersero) Tbk, dengan rincian sebagai berikut : Kredit modal kerja non revolving Kredit modal kerja revolving 2015 25.000.000.000 5.000. 200.000 2014 25.000.000.000 5.000. 200.000 Total 30.000.200.000 30.000.200.000 Sebagaimana dinyatakan dalam Surat Perjanjian Kredit No. CBG.CB 3/SPPK/MN1.179/2011 tanggal 13 Juni 2011, Entitas Induk memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang digunakan untuk modal kerja dengan jumlah maksimum Rp 20 miliar dan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2012. Selanjutnya, berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/11 pada tanggal 22 November 2012, E ntitas Induk mendapat tambahan fasilitas kredit modal kerja sebesar maksimum Rp 20 miliar sehingga jumlah fasilitas menjadi Rp 40 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 Juli 2013. Fasilitas pinjaman ini dikenai bunga sebesar 9,25% per tahun. Lebih lanjut, berdasarkan Surat Perjanji an Kredit No. CB C.JIS/SPPK/1279/2013 pada tanggal 8 Juli 2013, fasilitas kredit modal kerja dikonversi menjadi: 1. Kredit modal kerja non revolving sebesar Rp 25.000.000.000 2. Kredit modal kerja revolving sebesar Rp 15.000.000.000 Fasilitas pinjaman ini akan jat uh tempo pada tanggal 14 Agustus 2014 dan dik enai bunga sebesar 11,5% per tahun. Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 14 Agustus 2015 berdas arkan Surat Penawaran P emberian Kredit No. CB C.JIS/SPPK/1319/ 2014 tanggal 23 Juli 2014, serta dikenai bunga sebesar 11,75% per tahun. Suku bunga fasilitas ini mengalami penyesuaian menjadi 12,25% per tahun sesuai dengan surat No. CB C.JIS/1406/2014 tanggal 18 Agustus 2014. Fasilitas tersebut kemudian diperpanjang kembali sampai tanggal 14 Agustus 2016 berdas arkan Surat Penawaran P emberian Kredit No. CRO.KP/205/KMK/2015 tanggal 10 Agustus 2015. Seluruh fasilitas pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha sebesar Rp 40.000.000.000 (Catatan 6) dan deposito berjangka atas nama Entitas Induk yang ditempatkan di P T Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 12.000.530.000 (Catatan 9). 35 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. UTANG USAHA Akun ini merupakan liabilitas kepada para pemasok untuk pembelian barang dan jasa dengan rincian sebagai berikut: 2015 Pihak ketiga Mata uang Rupiah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia PT Surya Citra Televisi Tbk PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh PT Televisi Transformasi Indonesia PT Indosiar Visual Mandiri PT Anugerah Buah Sulung PT Net Mediatama Indonesia PT Lativi Mediakary a PT Kompas Media Nus antara PT Jawa Pos Koran PT Sebelas April Lian Mipro PT Televisi Berit a Indonesia PT Suara Merdeka Press PT Media Televisi Indonesia PT Global Informasi Bermutu PT MNC Sky Vision Tbk PT Cakrawala Andalas Televisi PT Karin Disni Jaya Lain-lain (di bawah Rp 1 miliar) Mata uang Dolar Amerika Serikat Mediacorp P TE Ltd, Singapore (US D 173.600) Subtotal pihak ketiga Pihak berelasi (Catatan 10d) PT Teknografika Nusantara PT Prima Rancang Buana PT Fortune Travindo Subtotal pihak berelasi Total 2014 34.476.288.002 12.307.702.000 5.362. 368.001 5.139. 465.003 2.662. 231.000 1.939. 331.904 1.865. 600.000 1.865. 556.000 1.834. 898.400 1.405. 192.800 1.315. 624.890 1.193. 500.000 1.114. 806.000 1.090. 016.395 959.200.000 150.700.000 23.213.048.832 15.911.864.272 9.254. 960.000 976.250.000 1.991. 700.000 2.668. 644.000 349.015.980 262.900.000 5.671. 644.000 2.402. 239.840 77.385.000 2.445. 847.960 467.517.600 3.300. 000 1.836. 912.000 1.627. 810.381 7.681. 520.001 1.705. 440.000 25.393.674.104 2.394. 812.000 - 100.290.341.227 80.728.625.138 1.101. 968.744 248.586.735 107.034.643 1.457. 590.122 268.115.188 138.061.310 406.176.498 101.747.931.349 81.134.801.636 Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur (invoice) adalah sebagai berikut: 2015 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Subtotal Pihak berelasi Belum jatuh tempo Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 90 hari Subtotal Total 36 2014 73.602.185.014 56.504.907.714 7.870. 785.870 4.693. 370.359 1.867. 484.937 12.256.515.047 100.290.341.227 7.281. 801.260 2.730. 361.976 2.019. 220.423 12.192.333.765 80.728.625.138 26.146.000 182.779.424 1.431. 444.122 60.926.475 121.852.949 40.617.650 1.457. 590.122 406.176.498 101.747.931.349 81.134.801.636 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. UTANG P EMBELIAN AS ET TETAP Akun ini merupakan utang pembelian aset tetap dengan jaminan fidusia Entitas Induk dari PT BCA Finance dan PT Bank Jasa Jakarta sehubungan dengan pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut: ` Utang pembelian aset tetap Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 2015 272.297.091 96.104.835 2014 133.000.000 133.000.000 Total Jangka Panjang – Bersih 176.192.256 - Utang pembelian aset tetap dijamin dengan as et yang bersangkutan (Catatan 1 2). Utang pembelian aset tetap ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 9,28% per tahun. Beban bunga atas utang pembelian aset tetap tersebut masing-masing sebesar Rp 11.776.458 dan Rp 19.045.596 (Catatan 28) unt uk tahun-t ahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 16. UTANG S EWA P EMBI AYAAN Pada tahun 2014, FPR, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari P T ORIX Indonesia Finance untuk pembelian peralatan kantor yang akan berakhir pada tahun 2015. Pada tahun 2015, FPR, Entitas Anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari P T Artha Asia Finance untuk pembelian kendaraan yang akan berak hir pada tahun 2019. Rincian utang sewa pembiayan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 2016 2017 2018 2019 Total sewa minimum Dikurangi beban bunga Nilai sekarang dari pembayaran sewa minimal Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 2015 142.140.084 142.140.084 142.140.084 130.295.220 556.715.472 123.665.128 433.050.344 90.397.582 2014 39.750.000 39.750.000 8.268. 656 31.481.344 31.481.344 Bagian jangka panjang 342.652.762 - Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset yang bersangk utan (Catat an 1 2). Utang sewa pembiayaan ini dikenai tingkat suku bunga sebesar 8,75% per tahun. Beban bunga atas utang sewa pembiayaan tersebut masing-masing sebesar Rp 13.101.822 dan Rp 4. 956.172 (Catatan 28) untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. 37 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERP AJAKAN a. Utang Pajak Utang pajak terdiri at as: 2015 Entitas Induk: Pajak Penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai STP/SKPKB/SP (Catatan 17e) 2014 340.697.442 749.622.032 169.826.287 24.260.395 755.741.188 426.445.709 1.125. 615 891.093.733 - 1.284. 406.156 2.074. 406.245 27.777.778 326.998.286 367.927.073 124.579.415 238.658.206 511.843.127 245.583.959 446.021.964 224.427.875 116.029.637 152.508.606 169.226.783 214.816.459 Total Entitas Anak 1.843. 367.844 1.323. 031.324 Total 3.127. 774.000 3.397. 437.569 Total Entitas Induk Entitas Anak: Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai STP/SKPKB/SP (Catatan 17e) b. Pajak Penghasilan 2015 2014 Entitas Induk: Beban pajak kini Manfaat (beban) pajak tangguhan Entitas Anak: Beban pajak kini Beban pajak tangguhan (40.535.083 ) (1.027.038.500 ) 1.400. 719.943 (1.573.017.619 ) (863.256.464 ) (1.892.073.961 ) (798.308.470 ) Total (2.476.809.166 ) (2.316.700.988 ) c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Entitas Induk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 2015 Laba sebelum beban pajak penghasilan Laba bersih Entitas Anak sebelum beban pajak penghasilan Bagian rugi Entitas Asosiasi Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan Entitas Induk 38 2014 (Di sajikan kembali Catatan 2l dan 4) 4.548. 280.169 6.278. 519.590 (5.165.496.419 ) - (5.983.523.340 ) 53.837.248 (617.216.250 ) 348.833.498 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERP AJAKAN (lanjutan) c. Pajak Kini (lanjutan) 2015 2014 (Di sajikan kembali Catatan 2l dan 4) Beda waktu: Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang Penghapusan piutang Imbalan kerja karyawan Beda permanen: Kesejahteraan karyawan Jamuan dan sumbangan Pajak dan denda Telepon Penghasilan bunga yang telah dikenai pajak final (2.028.486.835 ) (1.789.053.226 ) Penghasilan kena pajak (rugi fiskal) - Enti tas Induk (1.226.313.650 ) 4.108. 154.895 291.060.763 234.238.657 7.689. 701 (820.687.000 ) 909.347.996 369.358.178 311.463.547 116.917.593 236.372.160 26.688.706 743.192.000 1.128. 913.520 287.753.664 2.993. 410.820 132.043.753 Perhitungan beban pajak kini, utang pajak penghasilan badan dan tagihan pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut: 2015 2014 Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan): Entitas Induk Entitas Anak 6.781. 232.000 4.108. 154.000 7.913. 084.000 Beban pajak kini Entitas Induk Entitas Anak 1.573. 017.619 1.027. 038.500 1.892. 073.961 Total beban pajak kini 1.573. 017.619 2.919. 112.461 1.812. 987.408 14.255.600 984.270.885 41.642.000 406.638.082 1.469. 303.646 3.703. 184.736 383.512.258 1.356. 053.096 2.765. 478.239 Utang pajak penghasilan badan: Entitas Induk Entitas Anak 238.658.206 1.125. 615 152.508.606 Total utang pajak penghasilan badan 238.658.206 153.634.221 Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Entitas Induk Pasal 23 Pasal 25 Entitas Anak Pasal 23 Pasal 25 Total 39 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERP AJAKAN (lanjutan) c. Pajak Kini (lanjutan) 2015 Tagihan restitusi pajak penghasilan (Catat an 17e) Entitas Induk Pasal 23 Pasal 25 Entitas Anak Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Total tagihan restitusi pajak penghasilan 2014 1.812. 987.408 14.255.600 - 51.030.735 42.877.200 541.582.314 51.030.735 42.877.200 - 2.462. 733.257 93.907.935 Entitas Induk dan E ntitas Anak akan melaporkan penghasilan kena pajak tahun 2015 seperti yang disebutkan di atas dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SP T) yang dilaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Penghasilan kena pajak tahun 20 14 seperti tersebut di atas adalah sesuai dengan yang tercantum dalam SP T yang dilaporkan Entitas Induk dan Entitas Anak kepada KPP. d. Pajak Tangguhan Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan atas beda t emporer antara pelaporan komersial dan pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut : Manfaat pajak tangguhan 2015 2014 Enti tas Induk Dibebankan ke laporan laba rugi Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Penghapusan piutang Penyisihan penurunan nilai piutang Dibebankan ke penghasilan komprehensif lain Imbalan kerja karyawan 616.361.500 72.765.191 1.922. 425 (731.584.199 ) 1.334. 954.727 59.093.040 6.672. 176 (560.955.250 ) 179.840.250 Subtotal (601.490.333 ) 1.580. 560.193 Enti tas Anak Dibebankan ke laporan laba rugi Imbalan kerja karyawan Penyusutan aset tetap Penghapusan piutang Sewa pembiayaan Penyisihan penurunan nilai piutang Dibebankan ke penghasilan komprehensif lain Imbalan kerja karyawan 52.701.000 20.398.791 9.474. 998 (1.798.516 ) (944.032.737 ) (1.099.094.227 ) 17.507.042 (1.124.332 ) 284.403.047 Subtotal (831.523.964 ) Total 31.732.500 (1.433.014.297 ) 40 (6.467.750 ) (804.776.220 ) 775.783.973 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERP AJAKAN (lanjutan) d. Pajak Tangguhan (lanjutan) Aset pajak tangguhan 31 Desember 2015 Entitas Induk Imbalan kerja karyaw an Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang Penghapusan piutang Subtotal Entitas Anak Imbalan kerja karyaw an Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang Penghapusan piutang Sew a pembiayaan Subtotal Total 31 Desember 2014 (Disajikan kembali Catatan - 2l dan 4) 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan - 2l dan 4) 3.429.254.042 193.756.600 58.559.665 1.922.425 3.373.847.792 120.991.410 790.143.863 - 1.859.052.815 61.898.370 783.471.687 - 3.683.492.732 4.284.983.065 2.704.422.872 434.616.207 375.431.531 177.375.775 9.474.998 (2.360.680 ) 350.182.707 355.032.740 1.121.408.513 (562.163) 1.455.744.684 337.525.698 837.005.466 562.169 994.537.831 1.826.061.797 2.630.838.017 4.678.030.563 6.111.044.862 5.335.260.889 e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak Entitas Induk Pada tahun 2015, Entitas Induk menerima beberapa Surat Tagihan Pajak sebesar Rp 69.001.887 dengan rincian sebagai berikut : 1. Pajak Penghasilan pasal 21 masa Maret 2014, Desember 2014 dan Agustus 2015 sebesar Rp 33.731.268 2. Pajak Penghasilan pasal 23 masa Maret 2014, Desember 2014 dan Agustus 2015 sebesar Rp 11.590.507 3. Pajak Penghasilan badan tahun 2010 dan 2014 sebesar Rp 6.070.988 4. Pajak Pertambahan Nilai masa Januari sampai dengan Desember 2010 sebesar Rp 8.982.303 5. Pajak Pertambahan Nilai masa Februari, Mei, Juni dan Juli 2015 sebesar Rp 8. 626. 821 Jumlah seluruh kurang bayar dan tagihan pajak tersebut sebesar Rp 69.001.887 dibebankan ke dalam akun “P ajak dan Denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015. Tagihan tersebut telah dibay ar tunai sebesar Rp 44.741.491 oleh Entitas Induk pada tahun 2015. Beban pajak sebesar Rp 24.260.396 masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015. Perusahan juga menerima surat ketetapan pajak Pajak Pertambahan Nilai Masa Agustus 2010 sebesar Rp 947.519.100. Tagihan tersebut telah dibayar tunai pada tahun 2015. Pada tanggal 28 Maret 2014, Entitas Induk menerima hasil pemeriksaan pajak tahun 2010 yang menetapkan kurang bay ar sejumlah Rp 819.970.431, dengan rincian sebagai berikut : 41 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERP AJAKAN (lanjutan) e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan) Entitas Induk (lanjut an) 1. 2. 3. 4. 5. Pajak Pajak Pajak Pajak Pajak Penghasilan badan masa 2010 sebesar Rp 201.211.920 Penghasilan pasal 4 ayat 2 masa 2010 sebesar Rp 1.036.000 Penghasilan pasal 23 masa 2010 sebesar Rp 27.347.901 Penghasilan pasal 21 masa 2010 sebesa r Rp 5. 468.320 Pertambahan Nilai masa Januari - Desember 2010 sebesar Rp 584.906.290 Selama tahun 2014, Entitas Induk juga menerima beberapa Surat Tagihan Pajak sebesar Rp 1.333.453.243 dengan rincian sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Pajak Pajak Pajak Pajak Penghasilan pasal 23 masa Maret 2010 sebesar Rp 6.291.854 Penghasilan pasal 21 masa Maret 2010 sebesar Rp 8.656.285 Penghasilan badan masa 2013 sebesar Rp 1.099.430 Pertambahan Nilai masa 2010 sebesar Rp 1.317.405. 674 Jumlah seluruh kurang bayar dan tagihan pajak tersebut sebesar Rp 2.153.423.674 dibebankan ke dalam akun “Pajak dan Denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Tagihan tersebut telah dibayar tunai seluruhnya oleh Entitas Induk pada tahun 2014. PT Pelita Alembana (PA) Pada tanggal 23 Juni 2015, PA, Entitas Anak, menerima surat pemberitahuan pemeriksaan lapangan atas Pajak Pertambahan Nilai masa Mei sampai dengan November 2014. PA, Entitas Anak menerima hasil pemeriksaan pajak tersebut pada tanggal 29 Januari 2016 (Catatan 37). PT Fortune Pramana Rancang (FPR) Pada tanggal 14 Januari 2013, FPR, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan pajak unt uk tagihan pajak penghasilan tahun 2010 sebesar Rp 93. 907. 935. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FP R menetapk an lebih bay ar sebesar Rp 110.838.365. Sampai dengan tangga l 31 Desember 2015, FP R belum menerima restitusi pajak lebih bayar tersebut. PT Fortune Adwicipt a (FAC) Pada tahun 2015, FA C, Entitas Anak, menerima beberapa S TP atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 masa Maret, Juni dan A gustus 2013 dan P ajak Pert ambahan Nilai masa Desember 2012 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 48.652.892. FAC membebankan tagihan pajak sebesar Rp 48. 652.892 tersebut sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2015. Tagihan tersebut telah di bayar tunai sebesar Rp 17.885.392. Beban pajak sebesar Rp 30.767.500 masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015. Pada tahun 2013, FAC, Entitas Anak, menerima beberapa S TP atas Pajak Penghasilan pasal 21 dan Pajak Penghasilan Final dan Fiskal Luar Negeri serta beberapa Surat Paksa (SP) atas Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pasal 23, dan Pajak Penghasilan Nilai unt uk masa pajak tahun 2007 sampai dengan 2010 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 102.349.476. Atas tagihan pajak tersebut, FAC membebankan sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “Beban Usaha” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2013. Jumlah tersebut masih terutang hingga tanggal 31 Desember 2015. 42 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. PERP AJAKAN (lanjutan) e. Tagihan dan Pemeriksaan Pajak (lanjutan) PT Fortune Adwicipt a (FAC) (lanjutan) Pada tanggal 21 November 2011, FAC menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 279.258.403. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC menetapkan lebih bay ar sebesar Rp 279.258.402 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 100.875.419, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 20.187.499, Pajak Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 118.779.468 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 15.165.000 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 255.007.386. Atas hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 255.007.386 sebagai bagian dari akun “Pajak dan denda” sebagai bagian dari “B eban Usaha” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011. Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal P ajak No. KEP00093.PPH/WPJ.04/ KP.1003/2011 tentang pengembalian kelebihan pembayaran pajak kepada FAC, yang menetapkan untuk mengkompensansi lebih bayar sebesar Rp 279.258.402 dengan jumlah kurang bay ar sebesar Rp 190.824.906 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2009, Rp 44.955.907 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2008, Rp 41.677.589 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2007 dan Rp 1.800. 000 dari tagihan pajak penghasilan tahun 2010. Sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC at as tagihan pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp 64. 182. 480 dan jumlah tersebut masih terut ang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015. Pada tanggal 20 Juli 2010, FAC, menerima hasil pemeriksaan pajak untuk tagihan pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 252.506.449. Hasil pemeriksaan pajak yang diterima FAC menetapkan lebih bay ar sebesar Rp 252.506.449 dan kurang bayar atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 sebesar Rp 72.210.116, Pajak Penghasilan pasal 21 sebesar Rp 45.685.057, Pajak Penghasilan pasal 23 sebesar Rp 253.368.629 dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 21.103.262 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 392.367.064. Sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) KPPPMB No. 00022/406/08/017/10, FAC mengkompensansi lebih bayar sebesar Rp 252. 506. 449 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 392.367.064 sehingga jumlah pajak yang harus disetor FAC sebesar Rp 139.860.615 pada tanggal 31 Desember 2010. Atas hasil pemeriksaan tersebut, FAC membebankan tagihan pajak penghasilan tahun 2008 dan kekurangan bayar pajak atas Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak Penghasilan pas al 23 dan Pajak Pertambahan Nilai di atas sebesar Rp 392.367.064 dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian lain tahun 2010. Kemudian pada tahun 2011, FAC membay ar kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 46.620.205 dan mengk ompensasikan lebih bayar pajak penghasilan t ahun 2009 dengan kurang bayar pajak penghasilan tahun 2008 sebesar Rp 44.955.907, sehingga jumlah pajak yang masih harus disetor FAC sebesar Rp 48.284.503 pada tanggal 31 Desember 2012 dan jumlah tersebut masih terutang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015. Jumlah pajak terut ang oleh FA C pada tanggal 31 Desember 2015 untuk seluruh tagihan pajak tersebut adalah sebesar Rp 245.583.959. f. Admini stra si dan Perubahan Peraturan Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Wajib Pajak menghitung, menetapkan dan membay ar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menet apkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana y ang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-t ahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak. 43 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Grup mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan untuk tahun -tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 31 Desember 2013 berdasarkan hasil perhitungan aktuarial yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 11 Februari 2016, setelah penyajian kembali liabilitas imbalan kerja pada tanggal -tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, sehubungan dengan penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Jumlah liabilitas imbalan kerja karyawan yang harus diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: Nilai kini kewajiban imbalan pasti 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4) 12.169.348.000 14.896.122.000 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 13.259.190.000 Rincian beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: Biaya jasa kini Biaya bunga Penyisihan kelebihan pembayaran manfaat Asumsi kewajiban karena pengakuan jasa masa lalu Total beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian 2015 839.750.000 1.006.185.000 528.033.000 302.282.000 2.676.250.000 2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 915.843.000 902.473.000 441.435.000 - 2.259.751.000 Rincian beban imbalan kerja kary awan yang diakui pada ekuitas dalam peng hasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut: 2015 Keuntungan (kerugian) akturial yang timbul dari: Perubahan asumsi keuangan Penyesuaian berdasarkan pengalaman liabilitas program Total beban yang diakui pada penghasilan komprehensif lain 2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) (579.933.000 ) (1.536.958.000 ) (116.013.000 ) 809.503.000 (2.116.891.000 ) 693.490.000 Mutasi pada liabilitas bersih yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 31 Desember 2015 31 Desember 2014 (Disajikan kembali - Catatan 2l dan 4) Saldo awal tahun Beban selama periode berjalan (Catatan 26) Pembayaran manfaat karyawan Penghasilan komprehensif lain 14.896.122.000 13.259.190.000 9.945.604.000 2.676.250.000 (3.286.133.000 ) (2.116.891.000 ) 2.259.751.000 (1.316.309.000) 693.490.000 2.743.656.000 (1.142.383.000) 1.712.313.000 Saldo akhir tahun 12.169.348.000 14.896.122.000 13.259.190.000 44 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) Asumsi-asumsi aktuarial utama yang digunakan dalam perhit ungan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2015 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji tahunan Tingkat mortalita Tingkat catat Usia pension Tingkat pengunduran diri 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 31 Desember 2014 (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 9,00% 10 % per tahun TMI 2011 10% dari TMI 2011 55 20% pada usia 20 tahun, kemudian menurun secara linier sampai dengan 5% pada usia 45 tahun 7,85% 10 % per tahun TMI 2011 10% dari TMI 2011 55 20% pada usia 20 tahun, kemudian menurun secara linier sampai dengan 3% pada usia 45 tahun 8,00% 10% per tahun CSO 1980 10% dari CSO 1980 55 20% pada usia 20 tahun, kemudian menurun secara linier sampai dengan 3% pada usia 45 tahun Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah: Perubahan asumsi Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti/ Kenaikan asumsi Penurunan asumsi 1,00% 1,00% Turun 5% Naik 5% Naik 5% Turun 5% Analisa sensitivitas didasark an pada perubahan atas satu asumsi aktuaria dimana asums i lainnya dianggap konstan. Dalam prakteknya, hal ini jarang terjadi dan perubahan beberapa asumsi mungkin saling berkorelasi. Dalam perhitungan sensitivitas kewajiban imbalan pasti atas asumsi aktuaria utama, metode yang sama (perhitungan nilai kini kewajiban imbalan pasti dengan menggunakan metode projected unit credit di akhir periode) telah diterapkan seperti dalam penghit ungan kewajiban pensiun yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Perkiraan analisis jatuh tempo atas kewajiban imbala n pasti tidak terdiskonto per 31 Des ember 2015 adalah sebagai berik ut. Kurang dari 1 tahun Imbalan pasti 1.850.405.000 Antara 2-5 tahun 4.799.655.000 Antara 6-10 tahun 2.335.664.000 Lebih dari 10 tahun Total 3.183.624.000 12.169.348.000 Rata-rat a durasi kewajiban imbalan pasti adalah 8,60 tahun. 19. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Entitas Induk berik ut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2015 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : Pemegang Saham PT Karya Citra P rima Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Persenta se Pemilikan (%) Total Modal Saham Masyarakat (pemilikan di bawah 5%) 431.474.200 33.749.800 92,75% 7,25% 43.147.420.000 3.374. 980.000 Total 465.224.000 100,00% 46.522.400.000 45 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. MODAL SAHAM (lanjutan) Rincian pemegang saham Entitas Induk berik ut dengan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2014 berdasarkan catatan yang dikelola oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut : Pemegang Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Persenta se Pemilikan (%) Total Modal Saham PT Karya Citra P rima Masyarakat (pemilikan di bawah 5%) 431.474.200 33.749.800 92,75 7,25 43.147.420.000 3.374. 980.000 Total 465.224.000 100,00 46.522.400.000 Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat saham E ntitas Induk yang dimiliki oleh Dewan Komisaris dan Direksi Entitas Induk. 20. TAMBAHAN MODAL DIS ETOR - NETO Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2014 2015 Agio saham Penawaran umum saham perdana Agio saham yang berasal dari penambahan modal saham atas pelaksanaan Waran Seri I Beban emisi efek ekuitas (Disajikan kembali Catatan 2l dan 4) 6.150. 000.000 6.150. 000.000 613.440.000 (3.167.567.104 ) 613.440.000 (3.167.567.104 ) 3.595. 872.896 3.595. 872.896 Selisih nilai trans aksi restrukturisasi entitas sepengendali 3.553. 096.441 3.553. 096.441 Total 7.148. 969.337 7.148. 969.337 21. PEMBENTUKAN CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 10 Juni 2015 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 51 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp 583.306.500 atau 15% dari laba bersih tahun 201 4. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 25 Juni 2014 dan telah dinyatakan dengan Akta Notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 68 pada tanggal yang sama, para pemegang saham Entitas Induk telah menyetujui untuk membentuk tambahan cadangan umum sebesar Rp 1. 587. 275. 000 atau 15% dari laba bersih tahun 2013 dan melakukan pembagian dividen sebesar Rp 10 per lembar saham atau total sebesar Rp 4.652.240.000. 46 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. KEPENTINGAN NONP ENGENDALI Rincian kepentingan pemegang saham nonpengendali at as ekuitas dan bagian hasil bersih Entitas Anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: 31 De sember 2015 Awal Tahun Bagian Laba (Rugi ) Komprehensif Akhir Tahun PT Pelita Alembana PT Fortune Pramana Rancang PT Fortune Adwicipt a 257.289.019 160.624.548 (38.026.920 ) 19.350.818 9.141. 558 (2.152.128 ) 276.639.837 169.766.106 (40.179.048 ) Total 379.886.647 26.340.248 406.226.895 ` 31 De sember 2014 (Di sajikan kembali - Catatan 2l dan 4) Awal Tahun Bagian Laba (Rugi ) Komprehensif Akhir Tahun PT Pelita Alembana PT Fortune Pramana Rancang PT Fortune Adwicipt a 224.559.026 147.351.686 (25.149.506 ) 32.729.993 13.272.862 (12.877.414 ) 257.289.019 160.624.548 (38.026.920 ) Total 346.761.206 33.125.441 379.886.647 23. LABA NETO PER SAHAM DASAR Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba neto tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangk utan: 2015 Laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Total rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar 2014 2.044. 178.780 465.224.000 3.928. 887.193 465.224.000 4 8 Laba neto per saham dasar 24. PENDAPATAN US AHA 2015 2014 Media: Televisi Cetak Radio Digital Produksi iklan Hubungan masyarak at Desain grafis dan pameran 242.027.070.795 53.041.570.644 15.817.818.738 4.203. 239.160 86.378.770.806 24.273.068.178 6.174. 847.085 219.318.970.698 33.034.963.649 3.992. 883.781 14.321.686.028 98.140.942.108 25.925.503.697 9.589. 234.407 Total 431.916.385.406 404.324.184.368 47 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. PENDAPATAN US AHA (lanjutan) Pada tahun 2015, pelanggan dengan nilai pendapat an yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha selama tahun 2015 adalah P T Astra Daihatsu Mot or dengan jumlah sekitar Rp 45 miliar. Pada tahun 2014, pelanggan dengan nilai pendapat an yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan usaha selama tahun 2014 adalah Part ai Kebangkitan Nasional, PT Campina Ice Cream Industry, PT Asuransi Jiwasraya Persero, dan P T Tupperware Indonesia dengan jumlah sekitar Rp 140 miliar. Pada tahun 2015, terdapat penjualan kepada pihak berelasi yaitu P T Teknografika Nusantara, pihak berelasi, dengan jumlah sebesar Rp 1,3 miliar (Catatan 10a). Pada tahun 2014, tidak terdapat penjualan kepada pihak berelasi. 25. BEBAN LANGSUNG 2015 2014 Media: Televisi Cetak Digital Radio Produksi iklan Hubungan masyarak at Desain grafis dan pameran 220.309.204.846 48.656.551.354 9.044. 310.773 4.003. 734.399 59.450.892.575 7.793. 042.158 3.806. 671.078 202.479.862.234 30.025.883.554 7.508. 848.227 3.799. 359.799 60.199.723.415 11.868.972.078 6.685. 803.550 Total 353.064.407.183 322.568.452.857 Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2015 adalah PT Rajawali Citra Televisi Indonesia dan PT Televisi Trans formasi Indonesia dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 53 miliar dan Rp 43 miliar. Pemasok dengan nilai pembelian yang melebihi 10% dari jumlah pembelian selama tahun 2014 adalah P T Duta Visual Nus antara Tivi Tujuh dengan jumlah sebesar Rp 57 miliar. Pada tahun 2015, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas Asosiasi, dan P T Prima Rancang Buana, Entitas Asosiasi, serta PT Teknografika Nusantara dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 687 jut a, 1,1 juta dan 1,2 miliar (Catatan 10d). Pada tahun 2014, terdapat pembelian kepada pihak berelasi yaitu PT Fortune Travindo, Entitas Asosiasi, dan P T Prima Ranc ang B uana, Entitas Asosiasi, dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 1,2 miliar dan Rp 260 juta (Catatan 10d). 26. BEBAN USAHA Rincian beban us aha adalah sebagai berikut: 2015 Gaji, upah dan kesejaht eraan karyawan Administrasi kantor Imbalan kerja karyawan (Catatan 18) Jamuan dan sumbangan Penyusutan (Catatan 12) Perjalanan dan trans port asi Telepon, faksimile, listrik dan internet 57.258.350.738 2.935. 185.625 2.676. 250.000 1.821. 347.483 1.705. 836.537 1.648. 737.049 1.314. 615.682 48 2014 (Di sajikan kembali - Catatan 2l dan 4) 54.739.503.630 1.440. 429.846 2.259. 751.000 1.575. 858.534 1.770. 634.532 1.461. 172.943 1.062. 102.035 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. BEBAN USAHA (lanjutan) 2015 Honorarium tenaga ahli Penyisihan penurunan nilai piutang (Catatan 6) Sewa Pajak dan denda (Catat an 17) Lain-lain (di bawah Rp 100 juta) 1.258. 317.658 943.741.761 902.464.475 457.645.323 270.082.761 73.192.575.090 Total 2014 (Di sajikan kembali - Catatan 2l dan 4) 1.087. 611.571 1.164. 300.892 2.378. 020.124 3.177. 688.482 185.967.821 72.303.041.410 27. PENGHASILAN BUNGA Terdiri atas: 2015 Deposito berjangka Jasa giro 1.963. 121.640 331.683.119 2.294. 804.759 Total 2014 1.765. 120.481 310.100.452 2.075. 220.933 28. BEBAN KEUANGAN Terdiri atas: 2015 2014 Beban bunga: Utang bank Utang sewa pembiayaan (Catatan 16) Utang pembelian aset tetap (Catat an 15) Beban administrasi dan provisi bank 3.726. 066.507 13.101.822 11.776.458 370.050.494 3.613. 357.422 4.956. 172 19.045.596 394.480.981 Total 4.120. 995.281 4.031. 840.171 29. ENTITAS AS OSIASI Pada tanggal 30 September 2014 berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) P T Fortune Travindo (FT) yang diaktakan oleh Notaris Leolin Jayayanti, S.H. akta No. 67 pada tanggal yang sama, ditegaskan bahwa Entitas Induk menjual seluruh kepemilikannya sebesar 20% pada FT kepada P T Grahaadhika Fortune, pihak berelasi, sebesar Rp 2.250. 000. 000. Kerugian atas penjualan saham ters ebut sebesar Rp 1.813.715.507, dicatat dalam akun “Rugi penjualan investasi pada Entitas Asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun 2014. Sebelumnya, sampai dengan tanggal 30 September 2014, Entitas Induk mencatat bagian rugi bersih atas penyertaan di FT, sebes ar Rp 53. 837. 248, disajikan pada ak un “B agian rugi Entitas Asosiasi” sebagai bagian dari “Penghasilan (beban) lain -lain” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. 49 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAI N Terdiri atas : 2015 Laba dari klaim asuransi (Catatan 12) Penghapusan piutang Lain-lain – neto Total 2014 4.373. 606 (45.589.693 ) 90.802.703 723.306.596 49.586.616 723.306.596 31. ASET MONETER DALAM MATA UANG ASI NG Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki aset monet er dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut: 2015 Mata Uang Asing Aset Bank USD SGD HKD 264.209 2014 Ekuivalen Rupiah Mata Uang Asing 351.001 - 3.644.762.742 - Liabilitas Utang usaha USD 173.600 Net aset moneter dalam mata uang asing 2.394.812.000 1.249.950.742 - 38.305 82.407 Ekuivalen Rupiah 4.366.450.947 360.917.787 132.154.378 4.859.523.112 Apabila aset moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 201 5 dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal 28 Maret 2016, maka jumlah aset moneter dalam mata uang asing di atas akan turun sebesar Rp 42.767.433. 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN RISIKO Dalam aktivitas usaha sehari-hari, Grup dihadapkan pada berbagai risiko. Risiko utama yang dihadapi Grup yang timbul dari instrumen keuangan adalah risiko kredit, risiko pasar (yaitu nilai mat a uang asing dan tingkat suku bunga), risiko likuiditas, dan risiko pengelolaan modal. Fungsi utama dari manajemen risiko Grup adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini, dan mengelola posisi risiko sesuai dengan kebijakan. Grup secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perub ahan di pasar, produk, dan praktik pasar terbaik. a. Ri siko Kredit Risiko kredit adalah risiko jika pihak debitur tidak memenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen, yang menyebabk an kerugian keuangan. Grup mengelola risiko kredit dari pelanggan dengan melakukan analisa dan persetujuan kredit yang hati-hati, dan juga pengawasan terhadap saldo piutang dilakukan secara berkesinambungan untuk meminimalisasi piut ang tak tertagih. Pengungk apan kuantitatif at as eksposur risiko kredit sehubungan dengan aset keuangan adalah sebagai berikut: 50 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a. Ri siko Kredit (lanjutan) 2015 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilain ya Bank dan setara kas Telah Jatuh Tempo Tet api Belum Diturunkan Nilain ya 1 - 30 hari 31 - 60 hari Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilain ya 61 - 90 hari Total 46.512.935. 771 - - - - 46.512.935.771 39.664.896. 710 32.473.338.813 13.981.831.456 10.164.957.694 18.908.949.166 115.193.973.839 Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi 1.466.300.000 Piutang lain-lain – pihak ketiga 1.466.300.000 8.602.806.612 - - - - 8.602.806.612 Deposito yang dibatasi penggunaannya 12.000.530. 000 - - - - 12.000.530.000 Pinjaman kar yawan 551.758. 665 - - - - 551.758.665 Piutang pihak berelasi Total 6.639.147.967 - - - - 6.639.147.967 115.438.375.725 32.473.338.813 13.981.831.456 10.164.957.694 18.908.949.166 190.967.452.854 2014 Belum Jatuh Tempo Dan Tidak Ada Penurunan Nilain ya Telah Jatuh Tempo Tet api Belum Diturunkan Nilain ya 1 - 30 hari 31 - 60 hari Telah Jatuh Tempo Dan Diturunkan Nilain ya 61 - 90 hari Total Bank dan setara kas 38.343.447.108 - - - - 38.343.447.108 Piutang usaha 53.245.765.382 32.859.003.471 13.158.505.005 7.284.572.983 5.098.438.220 111.646.285.061 3.825.143.951 - - - - 3.825.143.951 Deposito yang dibatasi penggunaannya 12.000.530.000 - - - - 12.000.530.000 Pinjaman kar yawan 1.155.829.432 - - - - 1.155.829.432 Piutang pihak berelasi 6.377.065.163 - - - - 6.377.065.163 114.947.781.036 32.859.003.471 13.158.505.005 7.284.572.983 5.098.438.220 173.348.300.715 Piutang lain-lain Total Grup melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Grup memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melakuk an prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko penurunan nilai piutang. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang usaha diturunkan nilainya dan dibuat penyisihannya dengan rincian sebagai berikut : 2015 Penurunan Nilai Individual Penurunan Nilai Kolektif Total Per 1 Januari 2015 Penyisihan penurunan nilai 97.751.324.673 - 19.852.690.927 (943.741.761 ) 117.604.015.600 (943.741.761 ) Per 31 Desember 2015 97.751.324.673 18.908.949.166 116.660.273.839 51 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) a. Ri siko Kredit (lanjutan) Penurunan Nilai 2014 Penurunan Nilai Individual Kolektif Total Per 1 Januari 2014 Penyisihan penurunan nilai 106.547.846.841 - 12.737.731.759 (7.639.293.539 ) 119.285.578.600 (7.639.293.539 ) Per 31 Desember 2014 106.547.846.841 5.098.438.220 111.646.285.061 b. Ri siko Pasar Risiko pasar adalah risiko dalam hal nilai wajar dari arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Grup dipengaruhi oleh risiko pasar, terutama risiko tingkat suku bunga. Risiko Nilai Mata Uang Asing Risiko nilai mata uang asing adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan karena perubahan dari nilai tukar mata uang asing. Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang t erut ama timbul dari aset monet er bersih yang berbeda dengan mat a uang fungsional Grup. Grup memonitor secara ketat fluktuasi dari nilai tukar mata uang asing s ehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup pada waktu yang tepat. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dengan pendapatan sebelum pajak yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014: Kenaikan (Penurunan) Mata Uang Asing 31 Desember 2015 USD 31 Desember 2014 USD SGD HKD Pengaruh Pada Laba Sebelum Pajak 5% -5% 5% -5% 5% -5% 182.238.137 (182.238.137) 218.322.547 (218.322.547) 18.045.889 (18.045.889) 5% -5% 6.607.719 (6.607.719) Grup memiliki as et moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan disajikan dalam Catatan 31. Risiko Tingkat Suku Bunga Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dalam hal nilai wajar atau arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suk u bunga pasar. Pengaruh dari risiko perubahan suku bunga pasar berhubungan dengan pinjaman dari Grup yang dikenakan suku bunga mengambang. Grup memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan ekspektasi pasar sehingga dapat mengambil langkah-langkah yang paling menguntungkan Grup secara tepat waktu. Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan s wap suku bunga pada saat ini. 52 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) b. Ri siko Pasar (lanjutan) Risiko Tingkat Suku Bunga (lanjut an) Tabel berikut adalah nilai tercat at, berdas arkan jatuh temponya, atas aset dan liabilitas keuangan Grup yang terkait risiko tingkat suku bunga: 2015 Suku Bunga Efektif Aset Bunga Tetap Bank dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Liabilitas Bunga Tetap Utang bank j ang ka pendek Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Jatuh Tempo Dalam Satu (1) Tahun Jatuh Tempo Pad a Tahun ke - 2 Jatuh Tempo Pad a Tahun ke - 3 Jatuh Tempo Pada T ahun ke - 4 Total 4,50% - 8,75% 46.512.935.771 - - - 46.512.935.771 4,50% - 7,50% 12.000.530.000 - - - 12.000.530.000 11,75% - 12,25% 30.000.200.000 - - - 30.000.200.000 9,28% 96.104.835 176.192.256 - - 272.297.091 13,18% 90.397.581 342.652.762 - - 433.050.343 Jatuh Tempo Pad a Tahun ke - 3 Jatuh Tempo Pada T ahun ke - 4 2014 Suku Bunga Efektif Aset Bunga Tetap Bank dan setara kas Deposito yang dibatasi penggunaannya Jatuh Tempo Dalam Satu (1) Tahun Jatuh Tempo Pad a Tahun ke – 2 Total 5,50% - 9,50% 38.343.447.108 - - - 38.343.447.108 5,50% - 8,00% 12.000.530.000 - - - 12.000.530.000 11,75% 30.000.200.000 - - - 30.000.200.000 3,58% 133.000.000 - - - 133.000.000 8,75% 31.481.344 - - - 31.481.344 Liabilitas Bunga Tetap Utang bank j ang ka pendek Utang pembelian aset tet ap Utang sewa pembiayaan c. Ri siko Likuidita s Risiko likuiditas adalah risiko dalam hal Grup tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo. Manajemen melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk (cash-in) dan kas keluar (cash-out) untuk memastikan tersedianya dana unt uk memenuhi kebutuhan pembayaran liabilitas yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang yang jatuh tempo diperoleh dari penjualan kepada pelanggan. Tabel di bawah merupakan profil liabilitas keuangan Grup berdasarkan kontrak pembayaran tanpa diskonto pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 53 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) c. Ri siko Likuidita s (lanjutan) 2015 < 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 12 bulan - 5.000.000.000 25.000.200.000 Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain 81.893.086.414 378.554.753 1.753.956.710 - 11.733.342.844 464.307.736 4.909.955.259 614.727.633 100.290.341.227 1.457.590.122 Pihak ketiga Pihak berelasi 669.051.332 488.130 40.319.185 - 142.289.605 1.682.783 582.724.339 2.957.322 1.434.384.461 5.128.235 211.967.249 8.008.739 7.088.851 73.706.044 24.026.217 21.737.122 20.899.660 64.069.911 61.571.609 66.368.002 176.192.224 342.652.762 39.026.294 211.967.249 272.297.091 433.050.344 200.000.000 83.241.951.512 6.860.938.894 37.533.832.490 6.668.235.833 134.304.958.729 Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Beban masih harus dibay ar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiay aan Utang pihak berelasi Total Liabilitas Keuangan > 12 bulan Total - 30.000.200.000 2014 < 1 bulan Liabilitas Keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibay ar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiay aan Utang pihak berelasi Total Liabilitas Keuangan 1 - 3 bulan 3 - 12 bulan > 12 bulan Total - - 30.000.200.000 55.520.001.933 197.582.268 13.229.751.312 318.606.031 3.501.172.963 45.817.859 8.477.698.930 406.176.498 795.535.622 80.728.625.138 406.176.498 1.357.541.780 27.500.000 22.000.000 169.978.310 66.000.000 45.000.000 - 197.478.310 133.000.000 - 7.870.332 - 23.611.012 - 200.000.000 31.481.344 200.000.000 55.767.084.201 13.792.205.985 33.615.801.834 9.879.411.050 113.054.503.070 - - 30.000.200.000 MANAJEMEN MODAL Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan peringkat kredit yang tinggi dan rasio modal y ang sehat untuk menduk ung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham bar u at au mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan yang dibuat dalam tujuan, kebijakan, atau proses selama periode penyajian. Kebijakan Grup adalah unt uk menjaga rasio modal yang sehat dalam rangka unt uk mengamankan pembiayaan pada biaya yang wajar. Sebagaimana praktik yang berlaku umum, Grup mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio utang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara utang bersih dengan modal. Utang bersih adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh komponen ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut: 54 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO MANAJEMEN KEUANGAN (lanjutan) MANAJEMEN MODAL (lanjutan) 2015 Total liabilitas Dikurangi kas dan setara kas Utang bersih Total ekuitas 2014 149.602.080.729 (46.578.592.771) 103.023.487.958 134.089.589.605 Rasio utang terhadap modal 131.348.062.639 (38.392.982.308) 92.955.080.331 130.430.450.352 0,77 0,71 33. NILAI WAJAR INS TRUMEN KEUANGAN Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dalam hal instrumen tersebut dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Grup menggunakan hierarki berikut ini untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan: - Tingkat 1: Nilai wajar diukur berdasarkan pad a harga kuotasi (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas sejenis. Tingkat 2: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan at as nilai wajar dapat diobservasi baik sec ara langsung maupun tidak langsung. Tingkat 3: Nilai wajar diukur berdasarkan teknik-teknik valuasi, dimana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Grup memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman dan piutang dan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi yang nilai wajarnya diukur berdasarkan teknik -teknik valuasi, di mana seluruh input yang mempunyai efek yang signifikan atas nilai wajar tidak dapat diobservasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Grup yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Des ember 2015 dan 2014: 2015 Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - pihak ketiga Deposito yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Piutang pihak berelasi Uang jaminan 46.578.592.771 46.578.592.771 115.193.973.839 1.466.300.000 8.602.806.612 12.000.530.000 551.758.665 6.639.147.967 5.000.000 115.193.973.839 1.466.300.000 8.602.806.612 12.000.530.000 551.758.665 6.639.147.967 5.000.000 Total 191.038.109.854 191.038.109.854 55 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. NILAI WAJAR INS TRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 2014 Nilai Tercatat Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Total Nilai Wajar 30.000.200.000 30.000.200.000 100.290.341.227 1.457.590.122 100.290.341.227 1.457.590.122 1.434.384.461 5.128.235 211.967.249 272.297.091 433.050.344 200.000.000 1.434.384.461 5.128.235 211.967.249 272.297.091 433.050.344 200.000.000 134.304.958.729 134.304.958.729 2014 Nilai Tercatat Nilai Wajar Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain - pihak ketiga Deposito yang dibatasi penggunaannya Pinjaman karyawan Piutang pihak berelasi Uang jaminan 38.362.982.308 111.646.285.061 3.825.143.951 12.000.530.000 1.155.829.432 6.377.065.163 5.000.000 38.362.982.308 111.646.285.061 3.825.143.951 12.000.530.000 1.155.829.432 6.377.065.163 5.000.000 Total 173.372.835.915 173.372.835.915 Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Utang bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Utang pembelian aset tetap Utang sewa pembiayaan Utang pihak berelasi Total 30.000.200.000 30.000.200.000 80.728.625.138 406.176.498 1.357.541.780 197.478.310 133.000.000 31.481.344 200.000.000 80.728.625.138 406.176.498 1.357.541.780 197.478.310 133.000.000 31.481.344 200.000.000 113.054.503.070 113.054.503.070 Berikut ini adalah met ode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Grup: 1. Kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga dan pihak berelasi, piutang lain-lain pihak ketiga dan pihak berelasi, utang bank jangka pendek, ut ang usaha kepada pihak ketiga dan pihak berelasi, utang lain-lain pihak ketiga dan pihak berelasi, dan beban masih harus dibayar mendekati nilai tercatat nya karena bersifat jangka pendek. 56 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. NILAI WAJAR INS TRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 2. Nilai tercatat dari utang jangka panjang berupa utang pembelian aset tetap dan s ewa pembiayaan mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau entitas pembiay aan. 3. Nilai wajar deposito yang dibatasi penggunaannya, pinjaman karyawan, piutang pihak berelasi, uang jaminan dan utang pihak berelasi dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari piutang tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti walaupun tidak diharapkan unt u k diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. 34. SEGMEN OP ERASI Pada tahun 2015 dan 2014, Grup mengklasifikasikan usahanya menjadi tiga (3) segmen usaha yaitu: Jasa periklanan meliputi layanan perencanaan da n belanja media iklan serta pengelolaan komunikasi pemasaran terpadu. Jasa kehumasan mengkhususkan pada kehumasan korporat (corporate public relation), penyidikan (litigation public relation), dan manajemen krisis. Jasa desain grafis meliputi produksi dan desain grafis yang mencakup logo, identitas korporat, identitas merek, dan produk, kemasan dan iklan layanan masyarakat, jasa pameran dan jasa audio visual atau multi media. Sesuai dengan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen berik ut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. Jasa 2015 Inf ormasi Segmen Pedapatan usaha Penjualan eksternal Penjualan antar segmen Total pendapatan usaha Laba usaha Penghasilan bu nga Beban keuanga n Penghasilan lai n-lain Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Penghasilan (beban) komprehensif lain Laba (rugi) komprehensif Aset segmen Liabilitas segmen Pembelanjaan modal Penyusutan Jasa Periklanan Kehumasan (Public Relations) Jasa Desain Grafis Eliminasi 400.780.464.993 24.283.068.178 6.852.852.235 3.213.233.384 10.000.000 678.005.149 403.993.698.377 24.293.068.178 7.530.857.384 3.338.160.975 2.249.444.646 2.285.983.410 25.446.175 35.258.748 19.913.938 Total - 431.916.385.406 (3.901.238.533 ) - (3.901.238.533 ) 431.916.385.406 - 5.659.403.133 2.294.804.759 (4.103.900.254 ) 3.292.730.479 (14.503.527 ) 106.805.349 (2.591.500 ) 17.461.842 (2.701.930.112 ) (4.120.995.281 ) 715.067.558 4.776.435.846 (797.175.250 ) 2.403.731.407 (1.394.378.149 ) 70.043.028 (285.255.767 ) (2.701.930.112 ) - 4.548.280.169 (2.476.809.166 ) 1.588.620.225 (95.197.500 ) 5.567.880.821 914.155.758 - 315.864.512.716 154.514.866.347 27.136.480.919 10.157.170.300 9.285.776.841 13.303.481.503 517.366.525 1.373.273.336 44.240.000 293.838.851 38.724.349 (215.212.739 ) 94.245.525 (2.607.684.587 ) 1.587.668.250 3.659.139.253 (68.595.100.142 ) 283.691.670.334 (28.373.437.421 ) 149.602.080.729 - 561.606.525 1.705.836.536 Jasa 2014 (Disajikan Kembali) Inf ormasi Segmen Pedapatan usaha Penjualan eksternal Penjualan antar segmen Total pendapatan usaha Jasa Periklanan Kehumasan (Public Relations) Jasa Desain Grafis 366.269.068.818 27.368.035.094 10.687.080.456 2.620.000.000 2.837.425.262 1.097.846.050 368.889.068.818 30.205.460.356 11.784.926.506 57 Eliminasi Total (6.555.271.312 ) 404.324.184.368 - (6.555.271.312 ) 404.324.184.368 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. SEGMEN OP ERASI (lanjutan) Jasa 2014 (Disajikan Kembali) Laba usaha Penghasilan bu nga Beban keuanga n Penghasilan lai n-lain Laba sebelum beban pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Penghasilan (beban) komprehensif lain Laba komprehensif Jasa Periklanan Kehumasan (Public Relations) 8.496.893.261 1.503.944.646 Jasa Desain Grafis Eliminasi Total (548.147.806 ) - 9.452.690.101 33.308.658 (43.530.974 ) 29.155.399 (4.438.761 ) - 2.075.220.933 (4.031.840.171 ) 1.625.104.577 330.619.959 86.933.690 (3.260.209.499 ) 8.150.884.278 1.824.342.289 (436.497.478 ) (3.260.209.499 ) 2.012.756.876 (3.983.870.436 ) (948.997.835 ) (516.459.294 ) (520.311.533 ) 19.403.250 (851.243.859 ) - (19.209.217 ) (3.279.418.716 ) 6.278.519.590 (2.316.700.988) ) (520.117.500 ) 6.681.574.910 1.327.286.245 Aset segmen 298.673.616.518 25.231.470.760 8.331.827.620 (70.458.401.919 ) 261.778.512.979 Liabilitas segmen Pembelanjaan modal 142.891.850.981 483.169.270 9.166.315.898 430.820.175 12.134.319.547 - (32.844.423.787 ) 131.348.062.630 913.989.445 1.445.322.070 284.147.788 41.164.674 Penyusutan (1.287.741.337 ) - (1.217.551.273 ) - 3.441.701.102 1.770.634.532 35. KONTINJENSI PT Fort une Adwicipta (FAC), Entitas Anak, menjadi tergugat pada perkara No. 140/Pdt.G/2012/P N.Jkt.Sel yang diajukan P T P ahala Kencana (penggugat) pada tanggal 8 Maret 2012 ke Pengadilan Negeri Jakarta Selat an, mengenai permasalahan biaya pengiriman cetakan/brosur dan spanduk promo produk Fastron dari PT Pertamina (Pers ero) di seluruh wil ayah Indonesia sebanyak 4.151 titik/tempat dengan tujuan pengiriman ke SPBU P T Pertamina (Persero). Pada tanggal 4 Maret 2013, atas perkara No. 140/Pdt.G/2012/PN. Jkt.Sel terhadap FAC Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah memberikan putusan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Mengabulkan gugat an pengugat untuk sebagian. Menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi (ingkar janji). Membat alkan perjanjian kerjasama pengiriman paket antara pengugat dan tergugat tanggal 16 Mei 2011. Menghukum tergugat untuk membayar biaya pengiriman paket pert amina kepada penggugat sebesar Rp 311.000.000. Menghukum tergugat untuk membayar ganti rugi kepada penggugat sebesar Rp 100.000.000. Menolak gugatan penggugat untuk selain dan selebihnya. Pada tanggal 7 Oktober 2013, melalui Maqdir Ismail & Pa rtners selaku kuasa hukum FAC, FAC mengajukan memori banding terhadap keputusan P engadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 4 Maret 2013. Permohonan banding tersebut menyat akan bahwa FA C keberatan dan menolak seluruh keputusan dan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Jakarta Selat an. Atas proses banding tersebut Pengadilan Tinggi DK I Jakarta telah mengambil keputusan dengan surat No: 532/PDT/2013/P T. DKI pada tanggal 24 Januari 2014, yaitu : 1. Menerima permohonan banding dari pembanding (FA C), 2. Menguatkan putus an pengadilan Negeri Jakarta S elatan No. 140/Pdt.G/202/PN.,Jkt.Sel tanggal 4 Maret 2013, 3. Menghukum pembanding (FA C) untuk membayar biaya perkara pada kedua tingkat pengadilan, sebesar Rp 150.000. Pada tanggal 21 Mei 2014 dengan surat kuasa No. 008/FAC-FortuneLegal/DIR/V/2014, FAC yang diwakili oleh Maqdir Ismail & Partners menyatakan kasasi terhadap keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tanggal 24 Januari 2014 No. 532/P DT/2013/P T.DK I dan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Tanggal 4 Maret 2013, No. 140/Pdt.G/2012/PN. Jkt.Sel kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, FAC belum mendapat keputusan dari Mahkamah Agung Republik Indonesia terkait dengan pengajuan kasasi tersebut. 58 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. TRANS AKSI YANG TIDAK MEMP ENGARUHI ARUS KAS DAN S ETARA KAS Aktivitas investasi yang tidak mempengaruhi arus kas dan setara kas adalah sebagai berikut : 2015 Penambahan as et tetap melalui utang pembelian aset tetap Penambahan as et tetap melalui utang sewa pembiayaan 2014 407.800.000 414.250.000 - 37. PERISTIWA S ETELAH P ERIODE PELAPORAN Pada tanggal 29 Januari 2016, PA, Entitas Anak, menerima hasil pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang menet apkan pajak kurang bayar atas PPN masa Mei sampai November 2015 sebesar Rp 10.886.400 dan pajak lebih bayar atas PPN masa Desember 2016 sebesar Rp 3.344.480.276. 38. STANDAR AKUNTANSI BARU Dewan Standar Akuntansi K euangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IA I) t elah mengesahkan penyesuaian dan amandemen atas beberapa Pernyataan Standar Akunt ansi Keuangan (PSAK), dan serta menges ahkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK), namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015: Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Amandemen PSAK 4 : Laporan Keuangan Tersendiri tentang Met ode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri. Amandemen PSAK 15 : Investasi Pada Entitas Asosiasi dan V entura Bersama tentang Entitas Asosiasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi. Amandemen PSAK 16 : Aset tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusut an dan Amortisasi. Amandemen PSAK 19 : Aset Tak Berwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima unt uk Penyusutan dan Amortisasi. Amandemen PSAK 24 : Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti : Iuran Pekerja. Amandemen PSAK 65 : Laporan Keuangan Konsoli dasian tentang Entitas Investasi : Penerapan Pengecualian Konsolidasi. Amandemen PSAK 66: P engaturan B ersama tent ang Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama. Amandemen PSAK 67 : P engungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi : Penerapan Pengecualian Konsolidasi. ISAK 30 : Pungutan. PSAK 5 (penyesuaian 2015) : Segmen Operasi. PSAK 7 (Penyesuaian 2015) : Pengungkapan Pihak -Pihak Berelasi. PSAK 13 (Penyesuaian 2015) : Properti Investasi. PSAK 16 (Penyesuaian 2015) : Aset Tetap. PSAK 19 (Penyesuaian 2015) : Aset Tak berwujud. PSAK 22 (Penyesuaian 2015) : Kombinasi Bisnis . PSAK 25 (Penyesuaian 2015) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan. PSAK 53 (Penyesuaian 2015) : Pembayaran Berbasis Saham. PSAK 68 (Penyesuaian 2015) : Pengukuran Nilai Wajar. Standar berik ut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017: 1. 2. Amandemen PSAK 1 : Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. ISAK 31 : Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13 : Properti Investasi. 59 PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONS OLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015 Dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut (Di sajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) Standar berikut ini berlaku untuk laporan keuangan konsolidasian yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018: 1. 2. PSAK 69 - "Agrikultur”. Amandemen PSAK 16 (2015) - “Agrikultur: Tanaman Produktif”. Grup sedang mengevaluasi dan belum menent ukan dampak dari standar-standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup. 60 61