Manajemen KINERJA Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Dermawan Wibisono, Ph.D PENERBIT ERLANGGA BAB 1 MENGELOLA KINERJA PERUSAHAAN DI ABAD 21 PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 1 • Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengelolaan kinerja perusahaan di abad 21 PENERBIT ERLANGGA Bagan Kebutuhan Sistem Manajemen Kinerja Baru Globalisasi dan Liberalisasi Perdagangan Dunia • AFTA (Asian Free Trade Area) •APEC (The Asian Pasific Economic Cooperation) •NAFTA ( North America Free Trade Area) •GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) Perubahan Lingkungan Hubungan Ekonomi, Iptek, dan Budaya Perubahan Strategi Dunia Usaha Visi dan Misi Baru Paradigma Baru Manajemen Kinerja Baru • Alat Untuk mengkomunikasikan tujuan dan pencapaian (goal & Achievement) • Menjamin bahwa perusahaan menggunakan sumber daya secara efisien • Fokus pada perbaikan berkelanjutan • Panduan yang kritis untuk evaluasi efektivitas organisasi PENERBIT ERLANGGA SISTEM MANAJEMEN KINERJA: Latar Belakang • Penggunaan rasio finansial secara tunggal tidak lagi mencukupi untuk menganalisis kinerja perusahaan • Diperlukan sistem manajemen kinerja yang baru untuk mengakomodasi perubahan lingkungan persaingan dunia usaha PENERBIT ERLANGGA SISTEM MANAJEMEN KINERJA: Kebutuhan akan Perubahan • Memenangkan keinginan dan kebutuhan dari setiap stakeholder, yang terdiri dari penanam modal, karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah dan masyarakat PENERBIT ERLANGGA Bagan Jejaring Hubungan Stakeholder Pemegang Saham Penyedia Modal Lain Bankir Investor Pelanggan Pemerintah Kelompok Penekan Perantara PERUSAHAAN Mitra Aliansi Serikat Buruh Pemasok Karyawan Masyarakat PENERBIT ERLANGGA SISTEM MANAJEMEN KINERJA: Isu-isu Terkini • • • • • • • • Revolusi konsep keberhasilan Pengukuran kinerja vs strategi perusahaan Agenda sosial Aktiva tak berwujud Kekuatan dan kelemahan teknologi informasi Krisis dalam pengukuran kinerja Krisis pengukuran Biaya pengukuran kinerja PENERBIT ERLANGGA KERANGKA SISTEM MANAJEMEN KINERJA • Kerangka manajemen kinerja yang umum dipergunakan: - BSC - PRISM - 6 SIGMA - MBNQA - SMART - PMQ - PWCM - QPMM PENERBIT ERLANGGA BAB 2 KONSEP SISTEM MANAJEMEN KINERJA PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 2 • Memberi pemahaman mengenai dasar dan tahap perancangan sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA DASAR PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA • 7 kriteria Maskell (1981) • 7 Kriteria Globerson (1996) • Harus dapat mengakomodasikan sistem operasi dari sebuah perusahaan PENERBIT ERLANGGA TAHAP PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA • Terdiri dari: - Fondasi - Informasi dasar - Perancangan - Penerapan - Penyegaran PENERBIT ERLANGGA TAHAP 0: FONDASI • 4 fondasi dalam mengembangkan sistem manajemen kinerja yaitu: kemitraan, pemberdayaan, perbaikan kinerja yang terintegrasi dan tim yang mandiri • 5 kaidah perancangan sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA TAHAP 1: INFORMASI DASAR • Sebagai masukan dalam perancangan • Mencakup informasi tentang industri, pemerintah dan masyarakat, pasar dan pesaing serta produk dan jasa PENERBIT ERLANGGA TAHAP 2: PERANCANGAN • Penentuan: - Visi - Misi - Strategi - Kerangka kerja PENERBIT ERLANGGA TAHAP 3: PENERAPAN • Menerapkan rancangan yang mencakup: display, laporan, sosialisasi, analisis manfaat/biaya, modifikasi proses, pelatihan, sumber daya dan kedudukan SMK saat ini terhadap SMK yang baru PENERBIT ERLANGGA TAHAP 4: PENYEGARAN • Merupakan langkah evaluasi terhadap sistem manajemen kerja yang dirancang PENERBIT ERLANGGA Elemen Struktur Industri: Lima Kekuatan Porter Pemain Baru HAMBATAN UNTUK MASUK PERSAINGAN ANTAR KOMPETITOR Ancaman pemain baru TINDAKAN PEMERINTAH Daya tawar pemasok Pemasok KEKUATAN PEMASOK Pesaing Industri Ancaman pemain baru HAMBATAN UNTUK KELUAR Daya tawar pembeli Intensitas persaingan KETERSEDIAN PENGGANTI Pembeli KEKUATAN PEMBELI Ancamam produk pengganti Produk Pengganti PENERBIT ERLANGGA INDUSTRI: Bagan Sistem Analisis Persaingan Tujuan di masa depan Pada setiap level manajemen dan multidimensi Asumsi Cara pandang terhadap diri sendiri dan industri Strategi saat ini Bagaimana bisnis pesaing saat ini? Profil Respons Pesaing • Apakah pesaing puas dengan posisinya saat ini? • Apa langkah dan strategi yang akan diambil oleh pesaing? •Di manakah kelemahan pesaing? •Hal apa yang akan memprovokasi tindakan balasan pesaing? Kapabilitas Kekuatan dan kelemahan perusahaan PENERBIT ERLANGGA BAB 3 PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 3 • Memberi pengetahuan mengenai mekanisme perancangan sistem manajemen kinerja • Memberi pengetahuan tentang pengembangan visi, misi dan strategi perusahaan PENERBIT ERLANGGA PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA • Sepuluh kesalahan besar yang sering dilakukan dalam proses perancangan sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA VISI • Cita-cita sebuah organisasi/perusahaan yang ingin dicapai di masa depan • Kegunaan visi • Kriteria visi yang baik PENERBIT ERLANGGA Daftar Kata-kata dalam Menyusun Visi Organisasi Vision Generator Daftar A : • World Class • Leading • Benchmark • Biggest • World’s best • Preferred • Number one Daftar B : • Producer • Manufacturer • Provider • Distributor • Developer • Processor • Suplier •Facilitator Daftar D : • Solutions • Products • Services • Systems • Data • Materials Daftar E : • empowered employees • highest quality materials • the best technology • high-performance teams • new paradigms • leading-edge systems Daftar F : • Synergistic fashion • Total quality manner • Reengineered processes • Our core competencies • Market-driven Daftar G : • meet the needs of customers • delight our customers • exceed stakeholder expectations • deliver consistent profits and growth • supplier of choice Daftar C : • Leading-edge • Innovative • Market-driven • Value-added • Benchmark-level • Highest quality • Cost effective • Customer focused PENERBIT ERLANGGA ARTIKULASI VISI • Merinci pernyataan berdasarkan interpretasi dari tiap kata dan implikasi apa yang harus dilakukan untuk mewujudkannya • Checklist kriteria visi PENERBIT ERLANGGA PERNYATAAN VISI • Merupakan pijakan awal dalam menyusun misi, strategi atau variabel yang akan digunakan PENERBIT ERLANGGA MISI • Berisi pernyataan tujuan atau alasan eksistensi organisasi PENERBIT ERLANGGA Contoh Elemen-elemen Misi Elemen Keterangan Pertimbangan nature of business dari organisasi Bisnis apa yang kita masuki? Bisnis apa yang seharusnya kita geluti? Respon yang dipertimbangkan dari perspektif konsumen, bukan dari perspektif organisasi sendiri Pernyataan misi “kita berada dalam bisnis pengembangan buku yang akan memberikan informasi dan mendidik pembaca tentang strategi” merupakan pernyataan yang lebih baik dibandingkan pernyataan “kita berada dalam bisnis mengembangkan bisnis buku teks yang berkaitan dengan isu strategis.” Merefleksikan nilai dasar dan keyakinan yang dipegang organisasi Contoh: Kita percaya bahwa menjaga dan menyediakan lapangan kerja yang bebas dari prasangka budaya, ras, dan agama adalah penting Merefleksikan elemen keunggulan kompetitif yang berkelanjutan Contoh: tujuan kita adalah untuk menjadi pemimpin dalam bidang ini Merangkum alasan utama dari pendekatan-pendekatan yang dipilih perusahaan Kita merupakan sebuah tim, oleh karena itu kita harus memperlakukan orang lain dengan penuh kepercayaan dan rasa hormat PENERBIT ERLANGGA LANGKAH PENYUSUNAN MISI • Brainstorming • Penyusunan prioritas • Mengkombinasikan kata-kata menjadi kalimat atau paragraf • Mengedit kata-kata PENERBIT ERLANGGA STRATEGI • Mencakup pernyataan yang merupakan integrasi tujuan utama perusahaan dengan rangkaian tindakan PENERBIT ERLANGGA STRATEGI: 4 Elemen Kunci 1. Berkesinambungan 2. Pengembangan proses 3. Penawaran keunggulan kompetitif 4. Eksploitasi keterkaitan perusahaan dengan lingkungan PENERBIT ERLANGGA Prinsip Dasar Strategi Kesediaan Pelanggan untuk Membayar Harga Nilai yang Diperoleh Pelanggan Nilai Total yang Dihasilkan Nilai yang Diperoleh Perusahaan Biaya: Jumlah yang dibayarkan pada Pengawal dan Pemasok Biaya Pemasok (atau biaya Oportunitas) Nilai yang Diperoleh Pemasok PENERBIT ERLANGGA PENILAIAN TERHADAP STRATEGI • 3 uji penerapan, yaitu: uji nilai tambah, uji konsistensi dan uji keunggulan kompetitif • 5 uji akademis, yaitu: uji orisinalitas, uji tujuan, uji konsistensi logika, uji risiki dan sumber daya, serta uji fleksibilitas PENERBIT ERLANGGA PENETAPAN STRATEGI • 4 Strategi dasar yang umum diterapkan untuk memaksimumkan nilai, yaitu: - low cost - Product leadership - Complete customer solution - System lock-in PENERBIT ERLANGGA BAB 4 KERANGKA KERJA SISTEM MANAJEMEN KERJA PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 4 • Memberi pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan kerangka kerja sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA PENYEBAB KEGAGALAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KINERJA • Perbedaan lingkungan perusahaan dengan kerangka kerja standar • Adanya resistensi dari dalam perusahaan PENERBIT ERLANGGA 7 Langkah Pengembangan Sistem Manajemen Kinerja 1 2 Penyelarasan SMK dengan strategi perubahan lain • Pogram SMK saat ini • Penjelasan pentingnya SMK • Skenario kemungkinan perkembangan SMK • Fleksibilitas rancangan SMK terhadap kemjuan jaman 7 Fasilitasi pemanfaatan SMK • Perpanjangan penggunaan SMK • Konsultasi dengan stakeholder • Standarisasi SMK 4 3 Penjelasan tujuan dan manfaat SMK baru • Kemitraan • SMK membantu perubahan • Penetapan tujuan 2-3 tahun •Pengarahan program perancangan SMK • Identifikasi karyawan kunci • Langkah ikutan: tindak lanjut, aturan main, jangka waktu, konsekuensi Penetapan kesepakatan dalam pengembangan dan pemanfaatan SMK • Pembentukan forum konsultatif • Penetapan titik mula • Penyusunan rencana kerja dan publikasi • Persetujuan kerangka kerja • Pemfokusan pelaksanaan target dan sumber daya • Penggunaan forum konsultatif sebagai monitoring/fasilitator 6 Pengembangan kerangka display • Pelatihan individu • Promosi penggunaan SMK • Penyediaan grafik yang konsisten • Presentasi grafik yang bervariasi • Pemberian dukungan • Pengkajian ulang Identifikasi faktor keberhasilan yang kritis • Konsultasi rencana strategis • Pengkajian • Finalisasi • Pengkomunikasian • Penggunaan SMK dalam seluruh bagian perusahaan 5 Pembentukan tim yang ditugasi memilih SMK • Identifikasi proses • Memberikan spirit • Pengintegrasian SMK PENERBIT ERLANGGA KETERKAITAN EKSTERNAL INTERNAL BOBOT KEBERPENGARUHAN ` KAJI BANDING (BENCHMARK) KERANGKA KERJA (FRAMEWORK) INFORMASI DARI PENGETAHUAN TERKINI VARIABEL KINERJA SEBAB AKIBAT KEMAMPUAN SUMBER DAYA PROSES INTERNAL SISTEM MANAJEMEN KINERJA KELUARAN ORGANISASI TAHAP 2: PERANCANGAN Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja PENERBIT ERLANGGA THE BALANCED SCORECARD (BSC) • Salah satu kerangka kerja paling populer • Filosofi: ‘all size’ dan ‘unisex’ • 5 kritik terhadap BSC PENERBIT ERLANGGA PEMILIHAN VARIABEL KINERJA • Kuantitatif vs kualitatif • Masa lalu vs saat ini vs masa depan • Stratejik vs operasional PENERBIT ERLANGGA KESALAHAN DALAM PENENTUAN VARIABEL KERJA : Gap Tingkat Kepentingan = tinggi Dukungan = rendah Gap = Penting tetapi tidak didukung PENERBIT ERLANGGA KESALAHAN DALAM PENENTUAN VARIABEL KERJA : False Alarm Dukungan = tinggi False Alarm = tidak penting tetapi didukung Tingkat Kepentingan = rendah PENERBIT ERLANGGA Langkah-langkah Penentuan Variabel Kinerja Langkah 1: • Identifikasi faktor yang mempengaruhi kinerja • (Tools: pemetaan/kognitif) Langkah 2: • Strukturisasi ukuranukuran secara hierarkis • (Tools: sebab akibat dan diagram struktur) Langkah 3: • Kuantisasi efek dari faktor terhadap kinerja • (Tools: AHP & Anal. Faktor) PENERBIT ERLANGGA PENGUMPULAN DATA • Menentukan kebutuhan • Rencana • Pertimbangan • Metode • Pengecekan PENERBIT ERLANGGA BAB 5 KELUARAN ORGANISASI PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 5 • Memberi pengetahuan tentang variabel yang menjadi keluaran organisasi PENERBIT ERLANGGA SISTEM MANAJEMEN KINERJA: 3 Perspektif 1. Keluaran organisasi 2. Proses internal 3. Kemampuan sumber daya PENERBIT ERLANGGA DUA KATEGORI KELUARAN ORGANISASI 1. Keluaran finansial 2. Keluaran nonfinansial PENERBIT ERLANGGA VARIABEL KERJA FINANSIAL • Berkaitan dengan kepentingan investor • Aspek-aspek: profitabilitas, likuiditas, aset, pertumbuhan bisnis PENERBIT ERLANGGA VARIABEL KERJA NON FINANSIAL: Pelanggan • 10 Dimensi kualitas layanan • Mengetahui gap antara layanan yang diharapkan dengan layanan aktual PENERBIT ERLANGGA SERVICE OF QUALITY • Penyederhanaan dari 10 dimensi kualitas layanan • Terdiri dari: - Reliability - Responsiveness - Assurance - Empathy - Tangibles PENERBIT ERLANGGA Dimensi dan Penilaian Kualitas Layanan Dimensi kualitas layanan • Yang dapat dilihat (Tangibles) • Keandalan (Reliability) • Daya tanggap (Responsiveness) • Kompetensi (Competence) • Kesopanan (Courtesy) • Kredibilitas (Credibility) • Keamanan (Security) • Akses (Access) • Komunikasi (Communication) • Pemahaman terhadap pelanggan (Understanding the Customer) Informasi dari mulut ke mulut Kebutuhan Individu Pengalaman masa lalu Komunikasi eksternal Layanan yang diharapkan Layanan yang didapatkan Layanan yang diberikan PENERBIT ERLANGGA Bagan Model Konseptual Kualitas Layanan PELANGGAN Komunikasi dari mulut ke mulut Kebutuhan individu Pengalaman masa lalu Layanan yang diharapkan GAP 5 Layanan yang diterima PENYEDIA PELAYANAN Layanan yang disampaikan GAP 1 GAP 4 GAP 3 Komunikasi eksternal ke pelanggan Spesifikasi kualitas layanan GAP 2 Persepsi manajemen terhadap ekspektasi pelanggan PENERBIT ERLANGGA MANAJEMEN PELANGGAN: 4 Proses 1. Pemilihan pelanggan 2. Akuisisi pelanggan 3. Mempertahankan pelanggan 4. Pertumbuhan pelanggan PENERBIT ERLANGGA EVALUASI KINERJA PEMASOK • • • • • • Kemitraan Profit sharing Etika dan kepercayaan Keterlibatan Inisiatif pengembangan Harga PENERBIT ERLANGGA BAB 6 PROSES INTERNAL PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 6 • Memberi pemahaman mengenai proses internal dalam perusahaan, yaitu: inovasi, proses operasi, pemasaran dan pelayanan purna jual PENERBIT ERLANGGA INOVASI • Inovasi adalah penanda kemampuan bersaing suatu perusahaan • Inovasi merupakan perbaikan kinerja perusahaan PENERBIT ERLANGGA MENGAPA DIPERLUKAN INOVASI? • Siklus produk semakin singkat • Rasio kecepatan masuk pasar linear terhadap profit PENERBIT ERLANGGA Bagan Proses Inovasi Proses Inovasi IDE R&D Produk Lama Sumber Eksternal Sumber Internal PENERBIT ERLANGGA INOVASI: Produk Baru • Produk turunan • Generasi lanjutan • Produk terobosan PENERBIT ERLANGGA Bagan Proses Perancangan Produk Baru Kebutuhan Gagasan Produk Baru Pemasaran Promosi Sistem Pasar pelanggan Telepon Spesifikasi Produk Riset Lanjutan Konsep Teknikal Desain Produk Permintaan Pelanggan Penjualan Permintaan Produksi Perencanaan Proses Produksi Produk Sistem pasar pelanggan PENERBIT ERLANGGA INOVASI: Layanan Baru • Window dressing • Breadhth of offering • Revolutionary • Channel development PENERBIT ERLANGGA PROSES OPERASI • Proses konversi material, energi dan informasi menjadi produk atau layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Basu dan Wright, 1997) PENERBIT ERLANGGA PROSES OPERASI: 4 Langkah • Hubungan dengan pemasok • Pengendalian produk dan jasa • Distribusi kepada pelanggan • Pengendalian aspek regulasi dan sosial PENERBIT ERLANGGA PEMASARAN • Merupakan gerbang keluar dari kualitas yang dihasilkan (Ishikawa, 1999) • Bertujuan memuaskan kebutuhan pelanggan PENERBIT ERLANGGA PEMASARAN: 4 Aspek Pertimbangan 1. Pasar 2. Investasi 3. Jalur produk 4. Aset dan keterampilan PENERBIT ERLANGGA PELAYANAN PURNA JUAL • Merupakan variabel penting dalam meningkatkan daya saing perusahaan PENERBIT ERLANGGA LAYANAN PURNA JUAL: Aspek Teknis • Sistem dan prosedur • Layanan • Keterampilan pegawai PENERBIT ERLANGGA BAB 7 KEMAMPUAN SUMBER DAYA PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 7 • Pemahaman dan keterampilan dalam merancang variabel kinerja yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya PENERBIT ERLANGGA INTANGIBLE ASSET • Sumber daya insani • Sumber daya teknologi • Sumber daya organisasi PENERBIT ERLANGGA SUMBER DAYA INSANI • Merupakan sumber daya paling penting untuk dapat memenangkan persaingan • Tulang punggung dari keseluruhan sistem yang dirancang PENERBIT ERLANGGA Pengukuran Kesiapan Sumber Daya Insani 2 1 Mendefinisikan Profil Kompetensi yang cocok 4 Mengidentifikasi Kelompok Jabatan Strategis Laporan Kesiapan Modal SDM Program Pengembangan Modal SDM 3 Menilai Kesiapan Strategis PENERBIT ERLANGGA PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI • • • • • • • Pendidikan lanjutan Pelatihan reguler Sistem rotasi kerja Sistem jalur karier Sistem K3 Evaluasi kinerja individu Pengukuran kepuasan pegawai PENERBIT ERLANGGA SUMBER DAYA TEKNOLOGI: Pertimbangan dalam Menetapkan Perbaikan Teknologi • Analisis dampak lingkungan • Analisis sistem otomasi • Analisis ergonomi • Sistem dan prosedur kalibrasi • Sistem dan prosedur pemeliharaan PENERBIT ERLANGGA SUMBER DAYA ORGANISASI • Kemampuan organisasi untuk bergerak dan menopang proses perubahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan strategi PENERBIT ERLANGGA MODAL ORGANISASI: 4 Komponen 1. Budaya 2. Kepemimpinan 3. Keselarasan 4. Kerjasama tim dan berbagi pengetahuan PENERBIT ERLANGGA PENDEKATAN PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI • Fokus pada pelanggan • Inovasi dan pengambilan resiko • Pemahaman terhadap misi dan strategi • Akuntabilitas • Komunikasi terbuka PENERBIT ERLANGGA ASPEK PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN • Menciptakan nilai • Penerapan strategi • Pengembangan modal manusia PENERBIT ERLANGGA Tahapan Pengorganisasian Pengetahuan Informasi Berbagi pengetahuan Pengetahuan disaring dan disarikan Secara berkelanjutan diperbaiki dan ditingkatkan PENERBIT ERLANGGA BAB 8 KETERKAITAN VARIABEL KINERJA PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 8 • Memberi pemahaman mengenai keterkaitan antar variabel kinerja serta proses analisis yang dilakukan dalam menetapkannya PENERBIT ERLANGGA 4 LEVEL STRUKTUR ORGANISASI 1. Korporat 2. Unit bisnis 3. Internasional 4. Lantai operasi PENERBIT ERLANGGA Contoh Bagan Keterkaitan Antar Variabel Kinerja: Sumber Daya Proses Internal Keluaran Bisnis Produk cacat Pengerjaan ulang Keandalan TK Kualitas bahan baku Keluar-masuk TK Efisiensi Set-Up Kualitas produk Efisiensi keluaran Pengiriman Pelatihan Efisiensi pergantian alat Material terbuang Tingkat teknologi Fleksibilitas Produk Tingkat kecelakaan Penerapan JIT Produksi tepat waktu Fleksibilitas volume Mesin rusak tak terjadwal Keandalan pemasok Tingkat persediaan Absenteeism PENERBIT ERLANGGA ANALISIS FAKTOR • Mengelompokkan faktor ke dalam dimensi yang lebih kecil dan kemudian menarik kesimpulan dari faktor tersebut • Merupakan salah satu bagian dari analisis multivarian PENERBIT ERLANGGA METODE ANALISIS FAKTOR: Klasifikasi Penggunaan 1. Exploratory 2. Confirmatory 3. Measuring device PENERBIT ERLANGGA 2 TEKNIK ANALISIS KETERKAITAN VARIABEL 1. Analisis komponen utama 2. Analisis faktor umum PENERBIT ERLANGGA LANGKAH-LANGKAH ANALISIS FAKTOR 1. 2. 3. 4. 5. 6. Penentuan variabel Matriks korelasi Ekstraksi faktor Matriks faktor Matriks rotasi Penentuan bobot faktor PENERBIT ERLANGGA ANALISIS KORELASI: Kegunaan • Menyelidiki hubungan antar variabel • Membuat kesimpulan mengenai salah satu variabel menggunakan basis variabel lain PENERBIT ERLANGGA ANALISIS KORELASI: Arah Hubungan • Korelasi langsung • Korelasi berlawanan • Tidak berkorelasi PENERBIT ERLANGGA DIAGRAM TULANG IKAN • Sebab dan akibat • Melakukan kategorisasi dan mengidentifikasi penyebab utama masalah PENERBIT ERLANGGA DIAGRAM TULANG IKAN: Kategori Utama • 4 M (Method, Machine, Material, Manpower) • 4 P (Place, Procedure, People, Policies) • 4 S (Surrounding, Supplier, System, Skill) PENERBIT ERLANGGA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) 1. Desain hirarki 2. Prioritas prosedur 3. Penghitungan hasil PENERBIT ERLANGGA Bagan Mekanisme AHP Tujuan (Objective) Atribut 1 Subatribut 1 Alternatif 1 Subatribut 2 Atribut 2 Subatribut 3 Alternatif 2 Subatribut 4 Alternatif 3 Subatribut 5 Alternatif 4 PENERBIT ERLANGGA BAB 9 KAJI BANDING PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 9 • Memberi pengetahuan mengenai konsep, metode dan teknik kaji banding PENERBIT ERLANGGA KONSEP KAJI BANDING (BENCHMARKING) • Perbandingan • Objek • Mitra PENERBIT ERLANGGA 7 MACAM BENCHMARKING 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Internal benchmarking Competitive benchmarking Functional benchmarking Process benchmarking Generic benchmarking Performance benchmarking Strategic benchmarking PENERBIT ERLANGGA 4 LANGKAH BENCHMARKING 1. Perencanaan 2. Pengumpulan data 3. Analisis 4. Adaptasi dan perbaikan PENERBIT ERLANGGA PENGUMPULAN DATA • Data primer, diperoleh dari: mitra benchmark, korespondensi dan teleconference • Data sekunder, diperoleh dari: Web, perpustakaan atau organisasi profesional PENERBIT ERLANGGA MEKANISME KAJI BANDING: Tiga Tahap Site Visit 1. Persiapan tahap lanjut 2. Kunjungan 3. Membina hubungan PENERBIT ERLANGGA ANALISIS DATA • Brainstorming • Cause and effect diagram • Root cause analysis PENERBIT ERLANGGA ADAPTASI DAN PERBAIKAN: 3 Langkah 1. Mendokumentasikan laporan harian 2. Memonitor dan mencatat perkembangan 3. Merencanakan pengembangan PENERBIT ERLANGGA Contoh Proses Benchmarking pada Perusahaan IBM Perencanaan dan pengorganisasian Konseptualisasi usaha Benchmarking Menggabungkan tim Benchmarking Menentukan apa yang di Benchmarking Pengumpulan data Persiapan pengumpulan data Pengumpulan data Benchmarking Analisis Analisis hasil Benchmarking Menentukan Gap kinerja saat ini Memproyeksi tingkat kinerja masa depan Tindakan/Aksi Mengkomunikasikan hasil penemuan Benchmark Pengembangan rencana Aksi Penerapan Aksi dan monitor kemajuan Menetukan kandidat partner Benchmarking Memilih partner Benchmarking Pengukuran ulang dan reset Benchmark PENERBIT ERLANGGA BAB 10 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 10 • Memberi pengetahuan dan keterampilan mengenai tindak lanjut dari penerapan sistem manajemen kinerja PENERBIT ERLANGGA PERANGKAT PENDUKUNG: 4 Pilar Utama 1. Pengukuran kinerja 2. Evaluasi hasil pengukuran 3. Diagnosa identifikasi proses perbaikan 4. Tindak lanjut yang harus dilakukan PENERBIT ERLANGGA EVALUASI RASIO M/B MODIFIKASI PROSES PENGUKURAN PELATIHAN LAPORAN PMS SAAT INI SUMBER DAYA DISPLAY TINDAK LANJUT DIAGNOSIS SOSIALISASI INFORMASI DAN PENGETAHUAN TERKINI Perangkat Pendukung Penerapan Sistem Manajemen Kinerja PENERBIT ERLANGGA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA: Aspek pertimbangan • • • • • • • Sistem manajemen kinerja saat ini Sistem pelaporan Sosialisasi Analisis rasio manfaat-biaya Pelatihan yang diperlukan Alokasi sumber daya Display PENERBIT ERLANGGA DISPLAY: Aturan Pembuatan • • • • • • • Mudah dibaca Tulisan yang menarik perhatian Penggunaan banyak warna Mudah dirancang Mudah diperbarui Mudah diakses Mudah diinterpretasikan PENERBIT ERLANGGA Contoh Grafik Display: Diagram Sarang Laba-laba Produk Cacat Waktu Siklus Pengerjaan Ulang Tingkat Persediaan PENERBIT ERLANGGA PENGUKURAN KINERJA • Memberi pandangan mengenai perbedaan kinerja yang dicapai saat ini dengan target yang diharapkan • Merupakan titik awal untuk analisis lebih jauh PENERBIT ERLANGGA EVALUASI KINERJA • Penilaian kinerja yang diperbandingkan dengan rencana atau standar-standar yang telah disepakati • Menggunakan kaji banding internal maupun eksternal PENERBIT ERLANGGA DIAGNOSIS KERJA • Proses mendapatkan sebab-sebab dari deviasi kinerja dan menemukan cara untuk mencapai kinerja yang ditergetkan PENERBIT ERLANGGA TINDAK LANJUT • Aspek teknis: Fokus pada jangka pendek • Aspek strategis: Fokus pada pengambilan keputusan di level manajemen yang lebih tinggi dan untuk jangka panjang PENERBIT ERLANGGA BAB 11 STUDI KASUS PENERBIT ERLANGGA TUJUAN BAB 11 • Agar dapat mendalami sistem manajemen kinerja secara komprehensif dengan cara terlibat secara langsung dalam penyelesaian kasus-kasus di perusahaan/organisasi PENERBIT ERLANGGA KASUS 1: Tugas • Rancanglah variabel kinerja dari kerangka kerja sistem Quality Asurance pada perguruan tinggi di Indonesia, lengkap dengan formula dari setiap variabel dan standar kerja yang harus dicapai ! PENERBIT ERLANGGA KASUS 2: Yayasan Selasar Sunaryo (1) • Sejarah perusahaan: Didirikan tanggal 3 Agustus 1998 dan menaungi Selasar Sunaryo art Space (SSAS) • Bergerak di bidang pengembangan dan pengkajian seni rupa modern dan kontemporer • Lingkup bidang usaha: Penyelenggaraan pameran seni rupa, pementasan seni pertunjukan, pembacaan puisi, pemutaran film dan diskusi, seminar serta sarasehan PENERBIT ERLANGGA KASUS 2: Yayasan Selasar Sunaryo (2) • Visi dan misi: Memajukan seni dan budaya Indonesia • Sumber daya: Terdiri dari 3 orang pengurus dan 21 tenaga kerja • Proses Bisnis: Fokus pada kegiatan yang bersifat nonprofit-oriented PENERBIT ERLANGGA KASUS 2: Tugas • Merancang sistem manajemen kinerja yang menyangkut: - Framework - Definisi dari setiap variabel yang digunakan - Keterkaitan antar variabel - Formula pengukuran variabel - Standar kinerja yang akan ditetapkan PENERBIT ERLANGGA KASUS 3: PT Bandung Valley Manufacturing (1) • An industrial electronics and infrastructure • Activities: Design and development, engineering, assembling and fabrication, installation and commisioning, maintenance and training • Focusing on efficiency and effectiveness of production system in facing competition in a global market PENERBIT ERLANGGA KASUS 3: PT Bandung Valley Manufacturing (2) • Vision: To be a world class electronics company • Mission: Raise the stakeholders’ welfare through inovation of products of industrial electronics and infrastructure PENERBIT ERLANGGA KASUS 3: PT Bandung Valley Manufacturing (3) • Efforts and strategy : - Minimize failures in production - Continuosly improving the efficiency and effectiveness - Focus on new product innovation - Improvement of a supporting system of production - Co-operate with other companies and institutions - Alliances with local and international partners PENERBIT ERLANGGA KASUS 3: Pertanyaan Diskusi • Apakah skenario perusahaan dan peta strategi yang dirancang dapat membawa PT Bandung Valley Manufacturing menjadi perusahaan kelas dunia? • Apakah rancangan peta strategi tersebut sudah cukup tepat?apakah ada usulan rancangan lain? KASUS 4: Pertanyaan Diskusi 1. Tunjukkan dengan diagram tulang ikan, penyebab masalah kualitas pada jalur Greasex? 2. Apa langkah-langkah umum yang sebaiknya dilakukan untuk menetapkan program perbaikan kontinu?