(Pit1|Hinf1) pada sapi friesian holstein di BIB Le

advertisement
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Protein hewani berupa daging dan susu yang berasal dari sapi pedaging dan
sapi perah memiliki peranan yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat Indonesia. Konsumsi susu di masyarakat terus mengalami peningkatan
dan diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan pada tahun-tahun
selanjutnya. Begitupula untuk konsumsi daging sapi yang terus meningkat
kebutuhannya, sehingga memerlukan jumlah pemotongan sapi semakin banyak
(Dirjen Peternakan, 2009). Adanya peranan penting tersebut, maka produktifitas dan
populasi ternak sapi perah dan sapi pedaging menjadi bagian yang perlu mendapat
perhatian dalam dunia peternakan di Indonesia.
Aspek genetik dan lingkungan maupun interaksi keduanya merupakan faktorfaktor yang dapat mempengaruhi produktifitas sapi perah dan sapi pedaging. Salah
satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak sapi adalah
dengan melakukan seleksi dan persilangan. Perbaikan genetik melalui seleksi pada
sifat kuantitatif yang banyak dilakukan adalah secara konvensional. Namun, cara ini
belum memberikan hasil yang optimal karena disamping membutuhkan waktu yang
lama juga memerlukan biaya yang cukup besar. Seleksi keunggulan genetik pada
ternak sapi perah dan sapi pedaging dapat juga dilakukan melakukan aplikasi teknik
DNA yang memerlukan identifikasi keragaman gen yang terkait dengan sejumlah
sifat nilai ekonomis.
Kemajuan dalam bidang biologi molekuler memungkinkan upaya seleksi
dapat dilakukan pada tingkat DNA, yaitu dengan cara mencari keragaman gen yang
mengontrol sifat yang ingin diperbaiki seperti sifat pertumbuhan dan produksi susu.
Salah satu gen pada sapi yang berkaitan dengan sifat tersebut adalah gen Pit1. Gen
Pit1 merupakan salah satu gen yang dapat menghasilkan protein yang diduga
mengendalikan ekspresi gen penyandi hormon pertumbuhan dan hormon prolaktin.
Setelah proses kelahiran, gen Pit1 diduga memiliki pengaruh besar terhadap
pertumbuhan karkas serta produksi dan kualitas susu. Oleh karena itu adanya
keragaman gen Pit1 pada sapi perah dan sapi pedaging perlu diidentifikasi yang
diharapkan mampu meningkatkan produksi dan kualitas susu sapi perah dan
pertumbuhan dan kualitas karkas sapi pedaging. Salah satu teknik genetika molekuler
yang digunakan dalam mengindentifikasi keragaman suatu fragmen gen adalah
dengan menggunakan teknik Polymerase Chain Reaction (PCR), sedangkan untuk
menentukan genotipnya dilakukan dengan teknik Restriction Fragmen Length
Polymorpism (RFLP) dengan enzim restriksi Hinf1. Aplikasi teknik ini diharapkan
dapat dipakai untuk mengidentifikasi keragaman genetik dari gen Pit1|Hinf1 pada
sapi perah dan sapi pedaging di dalam ketiga lokasi tersebut.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keragaman fragmen gen
Pit1|Hinf1 pada sapi perah Friesian Holstein (FH) dari BIB Lembang, BBIB
Singosari, dan BET Cipelang; serta sapi pedaging dari BET Cipelang sebagai
pembanding dengan menggunakan metode PCR-RFLP.
Download