ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR atau ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR? 1. Judul mata kuliah ini, secara historis merupakan penggabungan dua MKU yang dulunya terpisah yakni MK Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya Dasar menjadi Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Penggabungan ini merupakan perampingan kurikulum di UPT MKU (dan juga di Fakultas) untuk memberi tempat lebih banyak bagi mahasiswa guna memperlajari bidang-bidang ilmu kekhususan mereka di fakultas masing-masing. 2. Karena merupakan penggabungan dua mata kuliah yang dulunya terpisah, ‘warisan’ materi kedua mata kuliah itu masih sangat dominan. (ISD: individu, masyarakat, sosialisasi, diskriminasi, norma, hukum, stratifikasi sosial, dll. IBD: pengertian kebudayaan, perkembangan kebudayaan, keragaman budaya, system nilai budaya, hubungan antara manusia, kebudayaan, dan masyarakat). Apakah harus demikian? 3. Namun, pertanyaan yang bisa ditampilkan, apakah tidak mungkin ‘merancang’ suatu materi yang menempatkan manusia sebagai makhluk sosial (tentu individual juga) budaya sekaligus? Artinya kesosialan manusia itu tampak pada kebudayaannya dan kebudayaan itu hanya mungkin melalui kesosialan manusia. Jika kesatuan utuh antara kesosialan dan kebudayaan manusia ini yang seharusnya diacu oleh pokok refleksi mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar ini, maka fokus perhatian mata kuliah ini justru terletak pada ‘manusia sebagai mahkluk sosial budaya’. Ini berarti bahwa refleksi tentang hakikat manusia sebagai makhluk sosial budaya itu menjadi sangat sentral. Kita kemudian tidak lagi bergerak dari sosiologi menuju manusia atau dari sudut antropologi menuju manusia melainkan justru berangkat dari manusia itu sendiri dalam hakikatnya sebagai makhluk sosial budaya. Pada titik ini refleksinya ‘mungkin’ menjadi sangat filosofis. Maka judul yang paling tepat bagi mata kuliah ini, bukan ‘Ilmu Sosial dan Budaya Dasar’, melainkan ‘Ilmu Sosial Budaya Dasar’. 4. Maka fokus mata kuliah ini: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR. Ingin memahami hakikat manusia sebagai makhluk sosial budaya. 5. Ilmu Sosial Budaya Dasar adalah: pengetahuan metodis, koheren, dan sistematis yang mengkaji realitas/kedudukan manusia sebagai makhluk individual, sosial, dan budaya. 6. Mengapa? Apa Latar belakang dan Relevansinya? Latar Belakang: a. Hakikat manusia yang multi dimensi menuntut pemahaman yang lebih holistik dan tidak parsial, b. Sejarah pemikiran modern (Bacon, Descartes, Hegel, Kant) terlalu menekankan dominasi rasio ketimbang rasa, simpati, emosi, hati nurani, pluralitas (sosial-budaya) yang juga ikut menentukan kehidupan manusia. c. Globalisasi kebudayaan menuntut kita untuk menilai secara kritis nilai-nilai mana yang patut dipertahankan dan mana yang perlu ditinggalkan. Egoisme, individualisme, sekularisme, hedonisme, materialisme, konsumerisme, semakin menandingi semangat solidaritas, kolektivitas (kebersamaan), spiritualitas-religiositas’ d. Pluralisme budaya menuntut toleransi antara budaya dan tidak jatuh dalam etnosentrisme atau primordialisme. Penting bagi masyarakat Indonesia yang sangat beragam untuk menerima orang dari berbagai latar belakang suku, agama, ras, daerah, yang berbeda-beda. Relevansinya: Memahami berbagai aspek kehidupan manusia yang semuanya terangkum dalam kata ‘Kebudayaan’. Seluruh bidang kehidupan manusia (hukum, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi, bahkan agama sekalipun, termasuk dalam kebudayaan. Kebudayaan adalah sesuatu yang khas dan strategis dalam kehidupan sosial. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa semua bidang kehidupan manusia berawal dari kebudayaan dan bermuara pada kebudayaan. Karena kebudayaan yang berasal dari manusia yang mengupayakan kehidupan di tengah masyarakat menampakan transendensi dan imanensi manusia. 7. Buku Acuan: a. Ringkasan kuliah (pengertian dan ruang lingkup ISBD, Manusia dan Kebudayaan, Manusia dan dunia, dan manusia dan sesama), b. Buku, Filsafat Kebudayaan, Proses Realisasi Manusia, oleh Budiono Kusumohamidjojo, Yogyakarta: Jalasutra, 2009. 8. Rancangan Pokok Bahasan: 1. Pengantar ISBD: Pengertian, Latar Belakang dan Tujuan ISBD. (Sumber: ringkasan). 2. Manusia: Makhluk Multidimensi: (individual, sosial (sesama), politis, ekonomis, religius, dsb.) (Sumber: ringkasan). 3. Manusia, Dunia dan Sesama. (Sumber: ringkasan). 4. Pengertian dan Karakteristik kebudayaan (Sumber: Bab 3 dan 4 dari buku Filsafat Kebudayaan), (dipersiapkan oleh kelompok 1). 5. Relasi antara manusia-alam-kebudayaan (Sumber: Bab 5 dari buku Filsafat kebudayaan), (dipersiapkan oleh kelompok 2). 6. Masyarakat dan kebudayaan, (Sumber: Bab 6 dari buku Filsafat Kebudayaan), (dipersiapkan oleh kelompok 3), 7. Individu dan kebudayaan, (Sumber: Bab 7 dari buku Filsafat Kebudayaan), (dipersiapkan oleh kelompok 4), 8. Struktur, Unsur, dan Poros Kebudayaan (Sumber: Bab 8 dari buku Filsafat Kebuudayaan). (dipersiapkan oleh kelompok 5). 9. Nilai, Norma, dan Kebudayaan, (Sumber: Bab 9 dari buku Filsafat Kebudayaan). (dipersiapkan oleh kelompok 6), 10. Perubahan Kebudayaan dan Peradaban (Sumber: Bab 11 dan 12 dari buku Filsafat Kebudayaan), (dipersiapkan oleh kelompok 7), 11. Kebudayaan dan Religi, (Sumber: Bab 13 dari buku Filsafat Kebudayaan), (dipersiapkan oleh kelompok 8), 12. Kebudayaan dan Sejarah, (Sumber: Bab 14 dari buku Filsafat Kebudayaan). (dipersiapkan oleh kelompok 9). 9. Metode Belajar: Cerama, diskusi (kelompok), Tanya Jawab (perorangan). 10. Komponen Penilaian: UTS, (30%) dari keseluruhan nilai akhir, UAS, (50%) dari total nilai akhir, Tugas Terstruktur (20%) dari total nilai akhir. (Makalah dan presentasi; partisipasi dalam diskusi dalam bentuk Tanya jawab). ***