1. ISBD - Pak Anton Budiarto

advertisement
Oleh:
ANTON BUDIARTO, S.H., M.H.
Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan
pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar
yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ).
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturanketeraturan yang terdapat dalam alam semesta.
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) .
Ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturanketeraturan yang terdapat dalam hubungan antara
manusia.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities )
Bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi.
A.
Latar Belakang
1. Rapat seluruh rektor–rektor
universitas/
instittut negeri seluruh Indonesia tanggal 11
s/d 13 Oktober 1971 di Semarang dengan
kesimpulan pentingnya pemberian mata
kuliah Basic Social science ( Ilmu Sosial
Budaya dasar) dan Basic Humanites ( Ilmu
Budaya dasar ) dalam rangka pembentukan
sarjana.
2. Surat keputusan Direktur Pendidikan Tinggi
No.1338/DPT /A/71 bahwa ISD dan IBD
harus diberikan ke semua fakultas dalam
lingkungan Universitas/ institut negeri seluruh
Indonesia
Latar belakang tersebut berkaitan dengan
permasalahan :
a. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia
terdiri dari berbagai suku bangsa dan
keanekaragaman budaya
b. Proses pembangunan yang terus menerus
akan menin bulkan dampak yang positif
dan negatif berupa pergeseran nilai
budaya yang memungkinkan timbulnya
konflik dalam kehidupan
c. Kemajuan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi menimbulkan perubahan kondisi
kehidupan manusia, kemajuan merupakan
akibat sifat ambivalen positif/neg
3. Dari segi politis ; Indonesia adalah sesuatu yang
utuh akan tetapi dalam keanekaragaman budaya:
suku, tempat tinggal yang menyebar diseluruh
Indonesia yang sering terdapat perbedaan satu
sama lain sehingga menimbulkan konflik.
B. Lingkup Ilmu Sosial Budaya Dasar
1. Ilmu budaya dasar identik dengan Basic
Humanities Humanities berasal dari kata latin
Human yang berarti manusiawi, yang berbudaya dan
berbudi halus ( refined) diharap seseorang
mempelajari
Basic Humanities tidaklah sama
dengan the humanities ( pengetahuan budaya )
yang menyangkut keahlian filsafat dan seni : seni
pahat, seni tari dll. Melainkan teori budaya yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
kebudayaan :( norma , adat, saling menghormati,
saling menghargai, intuisi, sikap ) dll
2. Ilmu Sosial Dasar :
adalah sebagai organisasi pengetahuan tentang pokok
masalah sosial , tidak merupakan penggabungan
beberapa ilmu sosial ( siswanto 1988)
Fakta sosial merupakan abstraksi kejadian sosial yang
konkrit yang dinyatakan dengan pernyataan diskriptif (
Koentjoronigrat 1971)
Adapun yang menjadi sasaran perhatian adalah :
1. Berbagai
kenyataan
secara
bersama-sama
merupakan masalah sosial;
2. Adanya keanekaragaman golongan- golongan dan
kesatuan sosial lain didalam masyarakat yang masingmasing mempunyai kepentingan dan kebutuhan serta
pola pikir dan tingkah laku sendiri-sendiri yang
berbeda sehingga menyebabkan pertentangan (M.
Moenandar Soelaiman 1987 )
C. Masalah pada sosial Budaya Dasar
Masalah budaya adalah segala sistem atau
tata nilai atau sikap mental, pola pikir, pola
tingkah laku dalam berbagai aspek
kehidupan yang tidak memuaskan bagi
masyarakat secara keseluruhan, atau dapat
dikatakan bahwa masalah budaya adalah
tata nilai yang daat menimbulkan krisis-krisis
kemasayrakatan yang akan menyebabkan “
dehumanisasi “ atau terjadi pengurungan
terhadap seseorang.
Masalah tersebut mencakup :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan
ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya
2. Hakekat manusia Universal : akan tetapi perwujudannya
beraneka ragam, ada persamaan tapi ada pula
perbedaan, ada kelemahan akan tetapi ada keunggulan
yang diungkapkan secara tidak seragam. Sebagaimana
yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk corak
ungkapan pikiran dan perasaan tiingkah laku al :
• Masyarakat masih cenderung minta pertolongan ke
dukun bayi karena dukun dianggap masih
kharismatik, lebih diterima sebagai anggota
keluarga, imbalan jasa diletakan pada nilai gotong
royong/ kekeluargaan dan biasanya lebih murah
• Faktor yang lain lokasi Puskesmas yang lebih jauh
dari temapat tinggal masyarakat
Berpijak dari Temuan Itu maka BIDAN salah satu tim
anggota kesehatan khususnya kesehatan Ibu dan anak
mempunyai peran yang sangat
penting dalam
meningkatkan status kesehatan ibu dan anak dalam
wilayah kerjanya : oleh karena itu FUNGSI BIDAN
ADALAH :
a. Memberikan pelayanan persalianan , KB, pelayanan
medis kontrasepsi
b. Menggerakan dan membina masyarakat, termasuk
peran serta masyarakat memberikan penyuluhan
kesehatan yang sesuai dengan masalah kesehatan
setempat
c. Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada
kader kesehatan , serta dukun bayi
d. Membina kelompok dasawisma di bidang kesehatan
e. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektor
f. Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan
ke fasilitas kesehatan lainnya
g. Mendeteksi dini adanya efek samping dan komplikasi
baik kontrsepsi ataupun penyakit sesuai dengan
kemampuan dan kewenangannya.
Sedangkan PERMENKES No 363/ Menkes/ 1980
mengatur tentang aspek sosial budaya dasar tugas dan
kewenangan bidan yaitu : mengenal wilayah, struktur
pemerintahan & komposisi penduduk
serta sistem
pemerintahan desa dengan cara :
1. Menghubungi pamong desa untuk mendapatkan
peta desa , serta pembagian wilayah
2. mengenal struktur kemasayarakatan seperti
LKMD, PKK, karang taruna, tokoh masyarakat
3. Mempelajari geografi penduduk
4. Mencatat jumlah KK, Pus, jenis kelamin
Untuk itu bidan harus mengadakan hubungan yang
efektif dengan masyarakat utamanya key person yang
pertama kali harus dipelajari adalah bahasa
Langkah selanjutnya adalah mempromosikan diri
dengan menampilkan kepribadian yang sesuai dan
dianut oleh masyarakat dengan tujuan akhir adalah :
produk kebidanan diminati masyarakat
•
•
•
•
Ilmu budaya dasar berbeda dengan
pengetahuan budaya.
Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris disebut
basic humanities.
Pengetahuan budaya dalam bahas inggris
disebut dengan istilah the humanities.
Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai mahluk berbudaya (homo
humanus).
ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya,
melainkan mengenai pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan budaya.
KEPUTUSAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NO. 232/U/2000 TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI
DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
Pasal 8
(1) Kurikulum inti program sarjana dan program diploma terdiri atas:
a. kelompok MPK;
b. kelompok MKK;
c. kelompok MKB;
d. kelompok MPB;
e. kelompok MBB.
(2) Kurikulum inti program sarjana sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) berkisar antara 40% - 80% dan jumlah SKS kurikulum program
sarjana.
(3) Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40% dari
jumlah SKS kurikulum program diploma.
Pasal 9
Kurikulum institusional program sarjana dan
program diploma terdiri atas keseluruhan atau
sebagian dan:
a. kelompok MPK yang terdiri atas matakuliah yang
relevan dengan tujuan pengayaan wawasan,
pendalaman
intensitas
pemahaman
dan
penghayatan MPK inti;
b. kelompok MKK yang terdiri atas matakuliah yang
relevan untuk memperkuat penguasaan dan
memperluas wawasan kompetensi keilmuan
atas dasar keunggulan kompetitif serta
komparatif penyelenggaraan program studi
bersangkutan;
c. kelompok MKB yang terdiri atas matakuliah yang
relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan
memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam
berkarya di masvarakat sesuai dengan keunggulan
kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program
studi bersangkutan;
d. kelompok MPB yang terdiri atas matakuliah yang
relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan
memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di masyarakat untuk setiap
program studi;
e. kelompok MBB yang terdiri atas matakuliah yang
relevan dengan upaya pemahaman serta penguasaan
ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di
masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang
membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 44/DIKTI/Kep/2006
TENTANG
RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN KELOMPOK
MATAKULIAH BERKEHIDUPAN BERMASYARAKAT DI
PERGURUAN TINGGI
• Visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan
sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan
program studi guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan:
kepribadian,
kepekaan
sosial,
kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang
pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
• Misi kelompok MBB di perguruan tinggi
membantu menumbuh-kembangkan : daya
kritis, daya kreatif, apresiasi dan kepekaan
mahasiswa terhadap nilai-nilai sosial dan
budaya demi memantapkan kepribadiannya
sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku
individu dan makhluk sosial yang: a.bersikap
demokratis, berkeadaban, dan menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli
terhadap pelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup; b.memiliki kemampuan untuk
menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni; danc.ikut berperan mencari
solusi pemecahan masalah sosial budaya dan
lingkungan hidup secara arif.
Kompetensi Kelompok Matakuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB)
Standar kompetensi kelompok MBB yang harus
dikuasai mahasiswa meliputi berpikir kritis, kreatif,
sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis, estetis,
memiliki apresiasi; kepekaan dan empati sosial,
bersikap demokratis, berkeadaban, dan menjunjung
tinggi nilai kemampuan; memiliki kepedulian
terhadap pelestarian sumberdaya alam dan
lingkungan hidup, mempunyai wawasan tentang
perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
serta dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan
masalah sosial, budaya dan lingkungan hidup
secara arif.
Kompetensi dasar untuk masing-masing bidang
dirumuskan sebagai berikut :
(1) Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD)
Menjadi ilmuwan dan professional yang berpikir kritis,
kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis,
memiliki; kepekaan dan empati sosial, bersikap
demokratis, berkeadaban serta dapat ikut berperan
mencari solusi pemecahan masalah sosial dan budaya
secara arif.
(2) Ilmu Kealaman Dasar (IAD)
Menjadi ilmuwan dan professional yang berpikir kritis,
kreatif, sistemik dan ilmiah, berwawasan luas; etis,
estetis serta memiliki kepedulian terhadap pelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan hidup, serta
mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu
pengetahuan, dan teknologi serta dapat ikut berperan
mencari solusi pemecahan masalah lingkungan hidup
secara arif.
Pokok-pokok Substansi Kajian Kelompok Matakuliah
Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
I. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) memiliki substansi
kajian sebagai berikut :
1. Pengantar ISBD
a.Hakikat dan ruang lingkup ISBD
b.ISBD sebagai MBB dan pendidikan umum
c.ISBD sebagai alternative pemecahan masalah
sosial budaya
2. Manusia Sebagai Makhluk Budaya
a.Hakikat manusia sebagai makhluk budaya
b.Apresiasi terhadap kemanusiaan dan kebudayaan
c.Etika dan estetika berbudaya
d.Memanusiakan manusia melalui pemahaman
konsep-konsep dasar manusia
e.Problematika Kebudayaan
3.Manusia Sebagai Individu dan Makhluk Sosial
a.Hakikat manusia sebagai individu dan makhluk sosial
b.Fungsi dan peran manusia sebagai individu dan
makhluk sosial
c.Dinamika interaksi sosial
d.Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan
masyarakat
4.Manusia dan Peradaban
a.Hakikat peradaban
b.Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat
adab
c.Evolusi budaya dan wujud peradaban dalam kehidupan
sosial budaya
d.Dinamika peradaban global
e.Problematika peradaban pada kehidupan manusia
5.Manusia, Keragaman dan Kesetaraan
a.Hakikat keragaman dan kesetaraan manusia
b.Kemajemukan dalam dinamika sosial dan budaya
c.Keragaman dan kesetaraan sebagai kekayaan sosial
budaya bangsa
d.Problematika keragaman dan kesetaraan serta
solusinya dalam kehidupan masyarakat dan negara
6.Manusia, Nilai, Moral dan Hukum
a.Hakikat, fungsi, dan perwujudan nilai, moral dan
hukum dalam kehidupan manusia, masyarakat dan
negara
b.Keadilan, ketertiban dan kesejahteraan sebagai wujud
masyarakat yang bermoral dan mentaati hukum
c.Problematika nilai, moral dan hukum dalam
masyarakat dan negara
7.Manusia, Sains, Teknologi dan Seni
a.Hakikat dan makna sains, teknologi dan seni bagi
manusia
b.Dampak penyalahgunaan IPTEKS pada kehidupan
sosial dan budaya
c.Problematika pemanfaatan IPTEKS di Indonesia
8.Manusia dan Lingkungan
a.Hakikat dan makna lingkungan bagi manusia
b.Kualitas penduduk dan lingkungan terhadap
kesejahteraan manusia
c.Problematika lingkungan sosial budaya yang dihadapi
masyarakat
d.Isu-isu penting tentang persoalan lintas budaya dan
bangsa
Berkembangnya mahasiswa
sebagai manusia terpelajar
yang kritis, peka dan arif
dalam memahami
keragaman, kesetaraan,
dan kemartabatan manusia
yang dilandasi nilai-nilai
estetika, etika, dan moral
dalam kehidupan
bermasyarakat.
Misi ISBD
Memberikan landasan dan wawasan
yang luas, serta menumbuhkan sikap
kritis, peka, dan arif pada mahasiswa
untuk memahami keragaman,
kesetaraan, dan kemartabatan
manusia dalam kehidupan
bermasyarakat selaku individu dan
makhluk sosial yang beradab serta
bertanggungjawab terhadap sumber
daya dan lingkungannya.
Tujuan ISBD
Mengembangkan kesadaran mahasiswa menguasai
pengetahuan tentang keanekaragaman, kesetaraan, dan
kemartabatan manusia sebagai individu dan makhluk
social dalam kehidupan bermasyarakat.
Menumbuhkan sikap kritis, peka dan arif dalam
memahami keragaman, kesederajatan, dan kemartabatan
manusia dengan landasan nilai estetika, etika, dan moral
dalam kehidupan bermasyarakat.
Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang
luas serta keyakinan kepada mahasiswa sebagai bekal
bagi hidup bermasyarakat, selaku individu dan mahkluk
social yang beradabdalam mempraktikkan pengetahuan
akademik dan keahliannya dan mampu memecahkan
masalah social budaya secara arif.
ISBD bukanlah suatu disiplin
ilmu yang berdiri sendiri,
melainkan
hanyalah
suatu
pengetahuan mengenai aspekaspek yang paling dasar yang
ada dalam kehidupan manusia
sebagai makhluk sosial yang
berbudaya,
dan
masalahmasalah
yang
terwujud
daripadanya.
Fungsi ISBD
Memberikan pengetahuan dasar dan
pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji
gejala-gejala sosial kebudayaan agar
daya tanggap, persepsi, dan penalaran
mahasiswa dalam menghadapi lingkungan
sosial budaya dapat ditingkatkan
sehingga kepekaan mahasiswa pada
lingkungannya menjadi lebih besar.
Ruang lingkup
Pendahuluan (pengantar ISBD)
Manusia sebagai Makhluk Budaya
Manusia dan Peradaban
Manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial
Manusia, nilai, moralitas, dan hukum
Manusia, sains, teknologi dan seni
Manusia dan lingkungan
ISBD sebagai bagian dari Mata Kuliah
Berkehidupan
Bermasyarakat
(MBB)
mempunyai tema pokok, yaitu hubungan
timbal balik antara manusia dengan
lingkungannya.
Latar belakang diajarkannya ISBD
Agar tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
memiliki tiga jenis kemampuan yang meliputi :
Kemampuan personal : dimana para tenaga ahli diharapkan memiliki
pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, tingkah laku dan
tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan
mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan dan kenegaraan, seta
memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah
yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Kemampuan akademis : kemampuan untuk berkomunikasi secara
ilmiah baik lisan maupun tulisan , menguasai peralatan analisis,
maupun berpikir logis, kritis, sistematis, analitis, memiliki kemampuan
konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang
dihadapi, seta mampu menawarkan alternatif pemecahan.
Kemampuan profesional : kemampuan dalam bidang profesi
tenaga ahli yang bersangkutan, para ahli diharapkan memiliki
pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
ISBD menggunakan pendekatan secara komprehensif
dari berbagai cabang ilmu untuk memecahkan masalah
sosial, diantaranya :
– Sosiologi
– Antropologi Sosial Budaya
– Ilmu Sejarah
– Ilmu Ekonomi
– Ilmu Hukum
– Ilmu Politik
– Geografi
– Psikologi sosial
suatu kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam
masyarakat dan budayanya yang berdasarkan atas
studi, mempunyai sifat yang dapat menimbulkan
kekacauan terhadap kehidupan warga masyarakat
secara keseluruhan. Hal ini mencakup :
 Berbagai
kenyataan
yang
bersama-sama
merupakan masalah sosial budaya yang dapat
ditanggapi dengan pendekatan sendiri maupun
sebagai pendekatan gabungan (antar bidang)
 Adanya keanekaragaman golongan dan kesatuan
sosial lain dalam masyarakat, yang masing-masing
mempunyai kepentingan kebutuhan serta pola-pola
pemikiran dan pola-pola tingkah laku sendiri, yang
didalamya terdapat persamaan, perbedaan, yang
dapat menimbulkan pertentangan-pertentangan
maupun kerjasama.
Download