Overview Sistem Endokrin dr, Erlina Marfianti, MSc, SpPD SUSUNAN ENDOKRIN Sistem endokrin : kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (duktus ekskretorius) Produknya Disebut hormon langsung masuk aliran darah → mempengaruhi pertum- buhan, metabolisme, reproduksi dll. Sistem endokrin: 1. Kelenjar Hipofisis 5. Kelenjar adrenal 2. Kelenjar Thyroid 6. Kelenjar pankreas 3. Kelenjar Para thyroid 7. Gonad: Ovarium dan testis 4. Kelenjar thymus 8. Placenta Hipotalamus-hipofisis Hipotalamus TRH ( Thyrotropin Releasing Hormone) CRH (Corticotropin Releasing Hormone) GRF (Growth hormone Releasing factor) Somatostatin GnRH (Gonadotropin Releasing Hormon) PIF (prolactin Inhibiting factor) PRH Prolactin Releasing Hormon) Substansi P HIPOFISIS Hipofise terdiri dari 2 lobus : Lobus anterior : adenohipofisis pars distalis hipofisis anterior pars tuberalis Lobus posterior : neurohypofisis Hormon yang dihasilkan (hormon thropic): 1. Growth Hormone (GH or somatotropin) 2. Thyroid stimulating hormone (TSH or thyrotropin) 3. Adrenocorticotropin (ACTH or crticotropin) 4. Follicle stimulating hormone (FSH or foliculotropin) 5. Luteinizing hormone (LH or luteotropin) 6. Prolactine Hipofisis anterior TSH (Thyroid Stimulating Hormone) ACTH (Hormon adrenokortikortikotropik) GH (Growth Hormone) FSH (Folicle stimulating Hormone) LH (leuteinizing Hormon) Prolaktin MSH (Melanocyte stimulating hormon) Hipofisis posterior Antideuretik Hormon (ADH) Oksitosin HORMON HIPOFISIS ANTERIOR Hormon Target Aksi utama Regulasi Sekresi ACTH Korteks adrenal Stimulasi sekresi glukortikoid Stimulasi oleh CRH (Corticotropin releasing hormones), diinhibisi oleh glukortikoid TSH Kelenjar tiroid Stimulasi sekresi hormon tiroid Stimulasi oleh TRH, diinhibisi oleh hormon thyroid GH Kebanyakan jaringan Mempromosikan sistesis protein dan pertumbuhan, lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa Stimulasi oleh growth hormone releasing hormones, Diinhibisi oleh somatostatin FSH gonad Promosikan produksi gamet Stimulasi oleh GnRH dan produksi estrogen pada (Gonadotropin releasing wanita hormones), diinhibisi oleh sex steroid dan inhibin PRL Kel mamae Produksi susu Inhibisi oleh PIH (prolactin inhibiting hormones) LH gonad Stimulasi sekresi sex hormon, ovulasi, produksi testoteron Stimulasi oleh GnRH, inhibisi oleh sex steroid •Hormon Hipofisis posterior menyimpan dan melepaskan hormon yang diproduksi hipotalamus. Hormon Aksi Utama Anti diuretik hormone (ADH) atau dikenal Arginin Vasopresin (AVP) ADH meretensi air lewat ginjal. Pada dosis tinggi berefek pressor yang menyebabkan vasokonstriksi Oksitosin Kontraksi uterus selama persalinan •Hipofisis anterior disebut ‘master gland’ karena mensekresi hormon yang meregulasi beberapa kelenjar endokrin lain. Principles of feedback control in the endocrine system The activity of the thyroid gland, adrenal cortex and gonads is controlled by the feedback effects of their circulating hormones on the hypothalamicpituitary axis. The secretory activity of glands not under direct control of the hypothalamic-pituitary axis i.e. endocrine pancreas and parathyroid gland is controlled by feedback signals of the regulated variable they control blood glucose and calcium Hormon hipofisis & hipotalamus Hormon hipotalamus Akroni m Hormon hipofisis yang terkena Hormon kelenjar target yang terkena Corticotropinreleasing hormon CRH Thyrotropin-RH TRH TSH T3 dan T4 GonadotropinRH GRH LH,FSH Androgen, estrogen, progestin Growth hormon-RH GHRH GH Growth hormon-RH,IH GHRI H TSH,FSH,ACTH IGF-1, T3 dan T4 Prolaktin-R/IH PRIH PRL ACTH Hidrokortison (LPH,MSH,endorf in, IGF-1 Neurohormonal ? Klasifikasi hormon Hormon terikat pada reseptor intrasel 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Hormon terikat pada reseptor membran sel Androgen a. Messenger kedua cAMP Kalsitrol Katekolamin, ACTH, Angiotensin II, ADH, kalsitonin, hCG, FSH, Estrogen Glukagon, LH, MSH, Glukokortikoid Somatostatin, TSH Mineralokortikoid b.Messenger kedua Ca Progestin Asetilkolin, vasopresin, GnRH, Oksitosin, TRH, gastrin, Hormon tiroid kolesistokinin Cont’d Hormon terikat pada reseptor membran sel c. Messenger kedua kinase Chorionic somatomammotropin, eritropoietin, fibroblast growth facror, GH, insulin, Prolaktin, insulin like growth factor (IGF-1 dan IGF-II), epidermal growth factor (EGF). Gambaran umum Kel.Hormon Kelompok I Tipe Solubilitas Prot. angkut T ½ plasma Reseptor Mediator Kelompok II Steroid, retinoid kalsitrol,iodotironin Lipofilik Polipeptida, glikoprotein, katklamn Hidrofilik Ada Tidak ada Berjam-jam/hari Menit (pendek) Intrasel Membran sel Kompleks reseptor hormon cAMP, cGMP, Ca2+ , kinase GH Kerja fisiologis dan biokimia yaitu merangsang IGF-1 dan IGF-2 serta metabolisme lemak, KH, protein dan mineral Patofisiologis : dwarfisme (def), gigantisme (over). Growth Hormon Thyroid gland ANATOMI KELENJAR TIROID The parathyroid glands are embedded in the posterior surface of the thyroid gland. Embriologi: Dari invaginasi tuber (endoderm) dari dasar lidah (foramen caecum) → tumbuh ke bawah, di muka trachea dan tulang rawan thyroid Histologis : Terdiri dari sel folliculer dan parafolliculer KELENJAR THYROID 1. THYROKSIN UNTUK METABOLISME TUBUH BAIK METABOLISME KH, PROTEIN MAUPUN LIPID 2. LIOTIRONIN MERUPAKAN BAHAN BAKU THIROKSIN DGN SYARAT HARUS ADA ION IODIUM DEKAT LAUT ATAU HASIL DARI LAUT IKAN, GARAM YG BERIODIUM 3. KALSITONIN MERUPAKAN BAHAN BAKU PEMBENTUKKAN PARATHORMON YANG JUGA DISEKRESIKAN OLEH KELENJAR PARATHYROID -- > BERFUNGSI UNTUK MENGATUR KADAR CALCIUM (ION Ca2+) DALAM DARAH HIPOTALAMUS TRH (Thyrotropin - Releasing Hormones) HIPOFISIS ANTERIOR Thyroid Stimulating Hormones (TSH) Axis HiotalamusHipotiroid-tiroid Kel TIROID Inhibits responsi veness to TRH T3, T4 Feedback mechanism BIOSINTESIS PRODUKSI H.THYROID. Produksi hormon thyroid melalui 4 tingkat. Tingkat 1. TRAPPING: plasma I gradient Tingkat II. BINDING: I Oxidasi MTI + (I) Tingkat III. COUPLING : DIT + DIT Thyroid I (I) monoiodothyrosin (MTI) Diioxdotrhyrosin (DIT) Tetraiodothyrosin = thyrosin (T4). DIT + MIT Triodothyronine (T3). Tingkat IV. Releasing: Thyroglobulin proteolisis MIT + DIT + T3 + T4 plasma T3 + T4 MIT + DIT Deiodinisasi Thyrosin Thyroid I KETERANGAN Jodium dari makanan dan minuman diabsorpsi dari sal percernaan sebagai jodida Thyroid mempunyai kemampuan utk menarik jodida kemudian dikonsentrasi Trapingkan yaitu mempertahankan jodida gradient melalui dinding sel antara plasma dan thyroid Gradient dapat meningkat secara langsung melalui TSH atau tdk langsung melalui simpanan thyroid yg rendah Jodium dengan cepat terikat dengan tyrosin membentuk MIT, DIT DIT + DIT→ Thyrosin (T4) atau MIT +DIT → T3 dan disimpan dalam folikel kelenjar thyroid sebagai Thyroglobulin FISIOLOGI NILAI NORMAL T3 0,79- 1,49 ng/ml T4 45-120 ng/ml Free T4 7,1-18,5 ng/ml TSH 0,47-4,64 uIU/ml EFEK HORMON TIROID Efek metabolik: termoregulasi, metabolisme protein, metabolisme karbohidrat, metabolisme lipid, metabolisme vit A. Efek fisiologi: pertumbuhan fetus, efek kardiovaskuler, efek simpatik, efek gastrointestinal, efek neuromuskular, efek endokrin, efek hematopoetik Gangguan Kelenjar Tiroid : Tirotoksikosis Hipertiroidisme primer Tirotoksikosis tanpa hipertiroidisme Hipertiroidisme skunder Hipotiroidisme GAKI Hipotiroidisme primer Hipotiroidisme Skunder Grave’s disease, struma nodular toksik, ca tiroid Tiroiditis sub akut, sylent tiroiditis TSH secreting tumor, Tirotoksikosis pd kehamilan, resistensi hormon tiroid Hipoagenesis, destruksi kel tiroid, atrofi, dishormogenesis kel hormon, hipotiroidisme transient, tiroiditis HIPERTIROID Hipertiroid adalah suatu keadaan hormon tiroksin dan triyodotironin yang berlebihan, dan ini disebabkan kelenjar tiroid yang hiperaktif. Tirotoksikosis adalah suatu keadaan hormon tiroid yang berlebihan. Apapun sebabnya tetapi manifestasi kliniknya sama. PENYEBAB Perbandingan Hipotiroidisme dan Hipertiroidisme Growth and Development Activity and Sleep Temperature tolerance Scin Characteristics Perspiration Pulse Gastrointestinal Symptoms Reflexes Phsychological aspects Hypothyroid Hyperthyroid Impaired growt Accelerated growth Lethargy, increased sleep Intolerance to cold Increased activity, decreased sleep Intolerance to heat Coarse, dry skin Absent Slow Constipation, decreased appetited, increased weight Slow Depression and apathy Decreased Normal skin Excessive Rapid Frequent bowel movements, increased appetite, decreased weight Rapid Nervous, ‘emotional state’ Increased INDEX WAYNE Gejala Skor bila ada Sesak bila bekerja +1 Berdebar debar +2 kelelahan +2 Lebih suka udara panas Skor bila tidak ada -5 Lebih suka udara dingin +5 Tidak dipengaruhi suhu 0 Keringat berlebihan +3 Gelisah/Nervous +2 Nafsu makan bertambah +3 Nafsu makan berkurang -3 Berat badan naik -3 Berat badan turun +3 Tanda Skor bila ada Skor bila tidak ada Kelenjar tiroid teraba +3 -3 Bising kelenjar tiroid +2 -2 Exophtalmus +2 Kelopak mata tertinggal +1 Gerakan hiperkinetik +4 Tremor halus +1 Tangan yang panas +2 -2 Tangan yang basah +1 -1 Fibrilasi atrium +4 -2 Nadi teratur: < 80/menit -3 80-90/menit 0 >90/menit +3 Bila jumlah > 20: hipertiroid, bila < 10 tidak ada hipertiroid, 10-19: meragukan. Pemeriksaan Lab: T3, T4 (yang paling penting Free T4)danTSH HIPOTIROIDISME Suatu sindrom klinis akibat dari defisiensi hormon tiroid Perlambatan proses Metabolik Hipotiroidisme Hipotiroidisme primer Hipotiroidisme Skunder Hipotiroidisme sekunder Hipoagenesis, destruksi kel tiroid, atrofi, dishormogenesis kel hormon, hipotiroidisme transient, tiroiditis Hipopituitarisme krn adenoma hipofisis, terapi ablasi hipofisis, atau destruksi hipofisis Etiologi hipotiroid Tiroiditis hashimoto Terapi iodium aktif Tiroidektomi Asupan Iod berlebihan (mis. Kontras) Tiroiditis subakut Defisiensi iodium Bahan goitrogenik: litium Terapi dengan OAT Hipo/ agenesis kel tiroid Patogenesis • Penumpukan glikosaminoglikan pada jaringan interstitial •Penumpukan ini tidak berhubungan dengan sintesis berlebihan, tapi penurunan destruksi glikosaminoglikan (Gondok endemik) Penyebab gondok endemik: Defisiensi Iodium Faktor goitrogen Iod Excessive Diagnosis: -Sesuai hipotiroid -Goiter -T3, T4kurang, TSh naik HIPOTALAMUS TRH (Thyrotropin - Releasing Hormones) + + HIPOFISIS ANTERIOR Thyroid Stimulating Hormones (TSH) I turun, T3 dan T4 menurun Kel TIROID Inhibits responsi veness to TRH T3, T4 TIROIDITIS Kelainan yang ditandai adanya inflamasi tiroid Klasifikasi: -Tiroiditis akut -Tiroiditis Sub akut -Tiroiditis kronis: Tiroiditis hashimoto, riedel Parathyroid mechanism Insulin-glucagon mechanism Adrenal hormon Korteks adrenal 3 lapisan (zona) : 1) zona glomerulosa berkaitan dengan produksi mineralokortikoid, 2) zona fasikulata yang bersama, 3) zona retikularis menghasilkan kelompok glukokortikoid serta hormon androgen. Sifat kortisol Pelepasan hormon kortisol terjadi secara berkala yang diatur oleh irama diurnal pelepasan ACTH. T ½ kortisol 1 ½ -2 jam Ekresi hormon korteks adrenal tergantung pada protein pembawa Sintesis kortisol tergantung ACTH Medula adrenal Meskipun kurang penting dalam kehidupan, hormon pada sistem simpatoadrenal tetap diperlukan untuk adaptasi terhadap stres. Epinefrin, noreprinefrin dan dopamin produk utama. 80% senyawa ini berupa katekolamin Cont’d Impuls saraf mengatur sistesis katekolamin. Cara kerja katekolamin lewat 2 jalur utama reseptor yaitu -adrenergik dan adrenergik. Adrenal hormon regulation Kelenjar Suprarenalis/Kelenjar Anatomi Adrenal Terdiri dari sepasang, berat 5 gr Berbentuk piramid, terletak retroperitoneal di atas atau medial ginjal Kapsul fibrosa menyelimuti kelenjar adrenal Bagian luar: korteks 80-90% berat Bagian dalam: medulla Terdiri dari korteks adrenal dan medulla adrenal Hormon Medulla Adrenal Aksi Utama Sekresi hormon katekolamin: epinefrin, norepinefrin Korteks Adrenal Sekresi hormon steroid: kortisol, aldosteron, androgen adrenal Korteks adrenal: - zona glomerulosa - zona fasciculata - zona reticularis Fungsi korteks adrenal mensekresi hormon steroid / kortikosteroid / kortikoid 3 kategori kortikosteroid - mineralokortikoid: keseimbangan Na dan K aldosteron , di zona glomerulosa - Glukortikoid: meregulasi metabolisme glukosa dan molekul organik yang lain - sex steroid NON SPESIFIC STRES Higher Brain Centers Hypothalamus CRH - HIPOFISIS ANTERIOR ACTH Axis HiotalamusHipotiroidAdrenal Kortex Adrenal Kortisol Penyakit-Penyakit Kelenjar Adrenal Cushing syndrome Penyakit Addison Hiperaldosteronisme Hiperplasia adrenal kongenital Glukortikoid Glukortikoid utama adalah kortisol Efek glukortikoid adalah pengaturan metabolisme protein, karbohidrat, lemak, asam nukleat. Meningkatkan kadar glukosa darah dengan kerja sebagai antagonis insulin Hiperkortisolisme Cushing syndrom Pengontrolan sekresi Kortikosteroid Pelepasan kortisol ada ritme diurnal sekresi kortisol. Kadar di plasma maksimal jam 06.00, ini diatur melalui CRF dan ACTH Respon fisis dan mental Mekanisme umpan balik pengaturan sekresi ACTH oleh kortisol. Produk steroid lain tidak ada efek umpan balik ke ACTH Mineralokortikoid Mempunyai 2 kerja penting: Regulator utama cairan ekstraseluler Metabolisme kalium Volume cairan diatur melalui efek langsung pada tubulus colectivus, dengan penurunan ekskresi natrium dan ekskresi kalium Mekanisme kontrol utama: Sistem Renin Angiotensin Kalium ACTH CUSHING SYNDROME -Truncal obesity -Hipertensi -Mudah lelah/ kelemahan -Amenore -Hirsutisme -Striae abdomen -Edema -Glukosuria -Oateoporosis Penyebab Sindroma Cushing -Hiperplasia Adrenal -Hiperplasia Noduler Adrenal -Neoplasia Adrenal -Penyebab Eksogen. Iatrogenik: •Pengobatan glukortikoid jangka lama •ACTH jangka lama Evaluasi Laboratorium Fungsi Korteks Adrenal Kadar Dalam Darah Kadar Dalam Urin Tes Stimulasi Tes Supresi Insufisiensi Adrenokortikal Insufisiensi adrenokortikal akut (Krisis adrenal) Insufisiensi adrenokortikal kronik (penyakit Addison) Insufisensi Adrenocortical sekunder Medula adrenal Medula adrenal dianggap juga sebagai bagian dari sistem saraf. Sel-sel sekretorinya merupakan modifikasi sel-sel saraf yang melepaskan dua hormon yang berjalan dalam aliran darah: epinephrin (adrenalin) dan norephinephrin (noradrenalin). - Berefek meningkatkan simpatis Gonad hormon Alhamdulillah