Dampak Pelaksanaan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pertambangan Daerah Terhadap Sektor Industri Pertambangan Batubara Hendra Sinadia Deputy Executive Director APBI - ICMA Pertemuan Tahunan Pengelolaan Pertambangan Mineral & Batubara, Yogyakarta 22 Oktober 2015 Overview keanggotaan APBI APBI didirikan 26 tahun lalu. Jumlah anggota APBI-ICMA per Oktober 2015 sebanyak 154 perusahaan , dengan komposisi : perusahaan pertambangan batubara (Anggota Utama) sebanyak 91 perusahaan dan perusahaan jasa pertambangan (anggota pendamping) sebanyak 63 perusahaan; Komposisi Anggota Utama terbagi menjadi 49 pemegang IUP dan 42 PKP2B; dari segi produksi berkontribusi sekitar 75-80 % dari total produksi batubara nasional tahun 2014; Anggota yang mendaftar wajib memiliki sertifikat CnC dari otoritas yang berwenang; direkomendasikan oleh minimal 2 anggota APBI lainnya; wajib melaksanakan “good mining practice” dan comply dengan peraturan perundang-undangan. 2 Peranan Penting Sektor Minerba Terhadap PNBP (Utk tahun 2015 Target PNBP dari Sektor Batubara sebesar 80%) In Trillion Rupiah 60.00 52.00 50.00 40.00 33.11 30.00 20.00 24.25 12.50 15.05 34.20 25.00 18.56 10.00 0.00 2008 Sumber : Kementerian ESDM 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015e 3 PENERIMAAN NEGARA SEKTOR MINERBA DAN TREND HARGA (NEWC) TRILLIUN Rp Target: USD/ton 140 52T 120 Berdasarkan harga NewCastle 60 50 100 40 80 30 60 20 10 39.7 15.3 18.8 24.2 24 40 28.3 20 0 0 2009 Sumber : Kementerian ESDM 2010 2011 2012 2013 2014 YTD 2015 4 GRAFIK HISTORICAL PRODUKSI BATUBARA NASIONAL, EKSPOR BATUBARA, PEMAKAIAN DALAM NEGERI & HBA RATA-RATA (2009 -2015 Semester I) MILLION TONS USD/MT 500 450 412 402 353 350 275 254 250 200 120.00 382 400 300 140.00 458 474 198 345 100.00 287 80.00 63.28 210 202.7 60.00 Export (Million Tons) 40.00 Domestic Sales (Million Tons) 164.1 150 100 Production (Million Tons) 56 65 2009 2010 66 67 72 76 38.6 20.00 50 0 0.00 Sumber : Kementerian ESDM 2011 2012 2013 2014 Average of Coal Price based on HBA USD/MT 2015 (SM 1) 5 OVER SUPPLY COAL MARKET DI PASAR BATUBARA DUNIA (2011 – 2014) MILLION TONS 10,000.00 8,000.00 6,000.00 4,000.00 2,000.00 World Coal Production Worl Coal Consumption Over Supply 2011 7,968.59 7,856.90 111.69 Sumber : BP Statistical Review of World Energy-2015 2012 8,186.93 7,901.50 285.43 2013 8,230.65 8,043.32 187.33 2014 8,164.86 8,074.19 90.66 6 Status Perusahaan IUP CnC & Non CnC UPDATE VERIFIKASI IUP MINERAL DAN BATUBARA ( Update : 4 Agustus 2015 ) STATUS MINERAL BATUBARA JUMLAH Clear and Clean 3.787 2.477 6.264 Non Clear and Clean 3.151 1.412 4.563 Total 6.938 3.889 10.827 Sumber : Ditjen Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral RI 7 Status Pengusahaan Pertambangan Batubara STATUS PENGUSAHAAN PERTAMBANGAN BATUBARA DI INDONESIA Update : 4 Agustus 2015 75 Perusahaan 1.412 Perusahaan PKP2B 2.477 Perusahaan IUP Status Clear and Clean IUP Status Non Clear and Clean Sumber : Ditjen Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral RI 8 Aspek-aspek Penting Terjaminnya kepastian hukum bagi pelaku usaha pertambangan batubara (pemegang PKP2B dan IUP) Ketersediaan pasokan dan cadangan batubara dalam mendukung pembangunan infrastruktur Keberlanjutan peran sektor batubara dalam mendukung penerimaan negara dan pembangunan wilayah Keberlanjutan peran sektor batubara dalam mendukung pemberdayaan dan pengembangan masyarakat 9 Dampak Pelaksanaan UU 23/2014 Terhadap Industri Pertambangan Batubara Terhambatnya proses penyerahan dokumen IUP Eksplorasi, IUP Operasi Produksi, IUPK Pengangkutan & Penjualan dalam rangka Penanaman Modal Asing ke Menteri ESDM dalam rangka pembaharuan IUP oleh Menteri (Psl. 112E Peraturan Pemerintah No. 77/2014) Pelaksanaan kewajiban reklamasi dan pasca tambang khususnya perihal persetujuan atas rencana dan penempatan dana jaminan reklamasi dan pasca tambang 10 Road Map Bauran Energi Nasional Batubara masih memegang peran penting bagi sumber energi, porsi batubara kedepan akan semakin berkurang Oil 2012 Natural Gas Coal New Renewable Energy 2025 23% 5,6% 25% 41,4% 30% 29,4% 22% 23,6% TPE: 169 MTOE TPE: 380 MTOE 2045 2050 29% 31% 21% 26% 24% Source: Indonesian National Energy Council (DEN) 25% TPE: 850 MTOE 20% 24% TPE: 980 MTOE 11 COAL POTENTIAL DOMESTIC MARKET Increase Domestic Demand for Power Generation 200 Total 180 PLN IPP Rental MILLION TONS 160 140 120 100 80 60 40 142.77 130.92 113.55 KEBUTUHAN TERBESAR DOMESTIK 105.74 77.66 93.77 BATUBARA UNTUK PLN, IPP DAN 75.71 82.89 73.78 73.09 72.67 RENTAL 69.36 120.17 83.46 (2014e – 60.89 2022e)65.64 54.84 51.63 61.53 63.96 17.78 0.46 25.21 2.93 37.42 20.41 1.58 32.97 42.81 3.41 3.47 3.58 3.58 3.58 3.58 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 20 0 151.00 Source : PT. PLN (State-owned Electricity Company) 12 Tantangan yang dihadapi sektor industri batubara (Aspek kepastian hukum & regulasi) Jaminan kepastian hukum bagi pemegang PKP2B - Proses renegosiasi PKP2B - Peralihan status hukum PKP2B menjadi IUPK Jaminan kepastian hukum bagi pemegang IUP - Proses penerbitan IUP pasca penerbitan UU 23/2014 - Status hukum IUP non clear & clean Revisi Undang-Undang No. 4 tahun 2009 - Sinkronisasi revisi UU 4/2009 & UU 23/2014 - Penyusunan peraturan pelaksanaan UU baru (revisi UU 4/2009) 13 Tantangan yang dihadapi sektor industri batubara (Aspek produksi & pengusahaan) Pelaksanaan pengendalian produksi batubara nasional Pelaksanaan kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) Pelaksanaan Good Mining Practices & Good Corporate Governance Proses perijinan (rekomendasi kabupaten/ kota) Perijinan lintas sektoral (Kementerian Perhubungan, Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan) Penetapan tarif royalti batubara bagi pemegang IUP Pelabuhan khusus batubara 14 Tantangan yang dihadapi sektor industri batubara (Aspek kebijakan & persepsi masyarakat) Penetapan target penerimaan negara (PNBP) dari sub sektor pertambangan batubara - Terkait dng posisi pemerintah mengenai tarif royalti batubara bagi pemegang IUP - Pengendalian produksi batubara nasional Penetapan target PNBP dari lintas sektoral - Kementerian Perhubungan (jasa-jasa kepelabuhanan) - Kementerian LH & Kehutanan (PNBP atas Penggunaan Kawasan Hutan) Kebijakan pemerintah terhadap peran batubara dalam mendukung pembangunan kelistrikan 35.000 MW Kebijakan nasional terhadap pemanfaatan batubara kalori rendah Persepsi masyarakat terhadap keberadaan sektor pertambangan batubara 15 Tantangan yang dihadapi sektor industri batubara (Aspek Global) Rendahnya harga komoditas batubara global, harga komoditas migas Permasalahan kelebihan pasokan (oversupply) batubara Kebijakan pemerintah Amerika Serikat terhadap sektor batubara domestik mereka Isu perubahan iklim (climate change) khususnya penurunan emisi 16 Rangkuman & Rekomendasi Perlu segera aturan pelaksanaan UU 23/2014 untuk menjamin kelancaran usaha dan kepastian hukum Revisi UU 4/2009 diharapkan dapat mendukung terciptanya kepastian hukum bagi sektor pertambangan batubara Perlunya penguatan sinkronisasi pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota) dan pusat dalam mendukung keberadaan sektor pertambangan batubara Perlunya penguatan kerjasama dan koordinasi antara pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat dalam mendukung keberadaan sektor pertambangan batubara termasuk dalam menghadapi persaingan global dan menguatnya isu global yang tidak berpihak terhadap batubara. 17 Hendra Sinadia Deputy Executive Director APBI -ICMA Menara Kuningan, Building 1st Floor Jl HR Rasuna Said Block X-7 Kav.5 Jakarta Selatan 12940 - Indonesia Email: - [email protected] - [email protected] Website: www.apbi-icma.org THANK YOU Terima Kasih