Unsur, senyawa dan campuran (Plassa). Materi

advertisement
Unsur, senyawa dan campuran (Plassa). Materi yang terdapat di bumi ini sangat
beranekaragam dan tak terhitung jumlahnya. Mulai dari zat tunggal yang terdiri dari
unsur dan senyawa, sampai dengan campuran yang merupakan kumpulan berbagai
macam zat. Untuk memudahkan mempelajari materi tersebut dibuatlah
penggolongan materi sebagai berikut.
A. Penggolongan Materi
Air murni terdiri atas sejenis materi yaitu air, sedangkan air laut terdiri dari air dan
berbagai zat lain yang terlarut atau tercampur di dalamnya, diantaranya adalah
garam-garam. Materi seperti air murni, tergolong ke dalam zat tunggal/zat murni dan
bersifat homogen. Zat tunggal artinya hanya satu-satunya zat dan tidak ada zat lain
selain dirinya serta bersifat homogen artinya semua bagian zat itu bersifat serba
sama baik sifat fisis (wujud, warna, rasa, bau, dll.) dan sifat kimianya (rumus kimia,
kereaktifan, dll.). Zat tunggal dibedakan atas unsur dan senyawa. Sedangkan air laut
terdiri dari berbagai jenis zat yang disebut campuran dan bersifat heterogen yang
meliputi koloid dan suspensi.
Berikut adalah bagan penggolongan materi.
Gambar 2.1 Bagan Penggolongan Materi
B. Unsur
1. Pengertian unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari suatu unsur adalah atom.
Beberapa contoh unsur adalah emas, perak, alumunium, tembaga, belerang,
karbon, dan sebagainya. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 112 unsur, ada
yang ditemukan dalam keadaan bebas, seperti emas dan intan, tetapi sebagian
besar unsur ditemukan dalam keadaan terikat sebagai suatu senyawa. Unsur dapat
dikelompokkan ke dalam unsur logam, nonlogam, dan metaloid/semilogam.
Berikut adalah perbedaan antara unsur nonlogam dan logam yang diberikan pada
tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbedaan Unsur Logam dan Nonlogam
Ada beberapa unsur yang memiliki sifat seperti logam dan nonlogam. Unsur tersebut
dikenal sebagai unsur metaloid/ semilogam. Contohnya adalah silikon, boron,
germanium, arsen dan stibium (antimon). Unsur-unsur tersebut banyak digunakan
sebagai semikonduktor.
2. Tabel Periodik Unsur
Untuk memudahkan kita mempelajari unsur, unsur tersebut ditampilkan dalam Tabel
Periodik Unsur yang dikenal sebagai Sistem Periodik Unsur (SPU). Dalam tabel
periodik unsur-unsur ada yang diletakkan pada lajur tegak (kolom) yang disebut
golongan dan lajur horizontal (baris) yang disebut periode. Pada satu golongan sifat
unsur semakin mirip dan pada satu periode sifat unsur semakin berbeda.
Berikut adalah gambar Tabel Periodik Unsur.
Gambar 2.2 Tabel Periodik Unsur
3. Lambang Unsur
Untuk menyederhanakan nama unsur, para ilmuwan memberikan lambang unsur.
Lambang unsur yang digunakan sampai sekarang dibuat oleh Jons Jacob Berzelius.
Berikut adalah cara penulisan lambang unsur yang diusulkan oleh Jons Jacob
Berzallius.
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf dari huruf awal nama latinnya yang
dituliskan dengan huruf kapital. Perhatikan contoh tabel berikut.
Tabel 2.2 Nama unsur dan Lambangnya
2. Jika Huruf awal dari nama latinnya sama, maka diberi huruf lain yang dituliskan
dengan huruf kecil. Perhatikan contoh dalam tabel berikut.
Tabel 2.3 Nama Unsur dan Lambangnya
C. Senyawa
1. Pengertian Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang secara kimia masih dapat diuraikan menjadi zatzat lain yang lebih sederhana dimana sifatnya berbeda dengan zat semula. Bagian
terkecil dari suatu senyawa adalah molekul (gabungan dua atom unsur/lebih lebih
baik sejenis ataupun berbeda jenis. Contohnya gula pasir yang berwarna putih,
berwujud padat, dan berasa manis jika dipanaskan sampai terbakar akan mengalami
reaksi.
Berikut adalah hasil reaksinya.


Sebelum reaksi: gula pasir berwujud padat, berwarna putih, dan berasa
manis
Setelah reaksi terdapat zat baru:
- Zat yang berwujud padat, berwarna hitam, dan berasa pahit (karbon)
- Titik-titik cairan, tak berwarna, tak berasa, tak berbau (air)
- Zat tak berwarna, tak berbau, dan mengeruhkan air kapur (karbon dioksida)
Berarti kita dapat mengetahui bahwa gula dapat dipecah menjadi karbon, air, dan
gas karbon dioksida melalui reaksi pembakaran.
Air juga tergolong ke dalam senyawa. Air dapat diuraikan menjadi dua jenis zat lain,
yaitu gas hidrogen dan oksigen. Penguraian air dapat terjadi jika uap air dipanaskan
pada suhu tinggi atau jika air dialiri listrik. Sifat gas hidrogen dan oksigen berbeda
dengan sifat air. Gas hidrogen mudah terbakar, sedangkan oksigen merupakan gas
yang diperlukan pada proses pembakaran. Sementara air tidak dapat terbakar dan
tidak dapat melangsungkan pembakaran.
Gambar 2.3 Penguraian Air menjadi Gas Hidrogen dan Oksigen oleh Arus Listrik
2. Lambang Senyawa/Rumus Kimia
Sama halnya dengan unsur, senyawa pun perlu diberi lambang. Lambang untuk
senyawa disebut rumus kimia. Berikut adalah rumus kimia dari beberapa senyawa
yang ditampilkan dalam tabel.
Tabel 2.4 Nama Senyawa dan Rumus Kimianya
Secara umum rumus kimia dapat dituliskan:
n: Koefisien yang menunjukkan jumlah molekul
A, B, C: lambang atom unsur penyusun molekul senyawa
x. y, z: Indeks tiap atom unsur penyusun, yang menunjukkan banyaknya atom unsur
dalam setiap molekul
Contoh:
2C6H12O6: 2 molekul glukosa disusun oleh 12 atom karbon, 24 atom hidrogen, dan
12 atom oksigen
3H2SO4: 3 molekul asam sulfat disusun oleh 3 atom sulfur, 6 atom hidrogen, dan 12
atom oksigen
3. Tatanama Senyawa
Berdasarkan jenis unsur yang menyusun senyawa, senyawa dibedakan atas
senyawa biner dan senyawa poliatom.
a. Senyawa Biner: Senyawa yang terdiri atas 2 jenis unsur
 Senyawa biner dari logam dan nonlogam: nama logam disebut terlebih dahulu,
kemudian nama nonlogam yang diberi akhiran –ida. Perhatikan contoh berikut.
Tabel 2.5 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya
Senyawa biner dari nonlogam: nama nonlogam yang ditulis pertama kali disebut
terlebih dahulu, kemudian nama nonlogam berikutnya yang diberi akhiran ida. Jika
ada pasangan unsur yang bersenyawa lebih dari satu jenis senyawa, maka
penamaan senyawa tersebut dapat dibedakan dengan menyebutkan angka
indeksnya. Angka-angka tersebut dinyatakan dalam bahasa yunani, yaitu sebagai
berikut.
Tabel 2.6 Angka dalam Bahasa Yunani
Perhatikan contoh berikut.
Tabel 2.7 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya
Senyawa biner dari hidrogen dan nonlogam
- Menggunakan kata hidrogen sebagai nama depan, dan nama nonlogam sebagai
nama belakang, diberi akhiran ida.
- Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama nonlogam sebagai nama
belakang diberi akhiran ida.
Tabel 2.8 Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya
Senyawa poliatom: Senyawa ion (atom atau gabungan atom yang bermuatan listrik)
yang terdiri dari dua atau lebih atom yang bergabung bersama-sama dalam satu ion.
Penamaannya adalah nama ion positif (kation) disebut terlebih dahulu kemudian
nama ion negatif (anion).
Tabel 2.9 Beberapa senyawa dan Ion Penyusunnya
Secara umum senyawa ion dapat dituliskan sebagai berikut.
Selengkapnya, perhatikan beberapa nama kation dan anion berikut
Tabel 2.10 Kation (Ion Positif)
Tabel 2.11 Anion (Ion Negatif)
D. Campuran
Seperti yang telah diuraikan di atas, air laut tergolong ke dalam campuran karena air
laut terdiri atas air dan berbagai garam. Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui
bahwa campuran merupakan gabungan dua jenis zat atau lebih.
Campuran mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa. Dalam campuran sifatsifat komponen tidak hilang. Ketika garam dapur dilarutkan dalam air, kedua zat itu
tidak bersenyawa, melainkan bercampur.
Rasa garam sebelum dan sesudah dicampurkan tetap terasa asin, begitu pula
dengan air. Air sebelum dicampurkan dan sesudah dicampurkan tetap dapat
memadamkan api. Kemudian juga garam dengan air dapat bercampur dalam
berbagai komposisi sesuai yang dikehendaki. Tidak demikian halnya dengan
bersenyawa. Senyawa mempunyai kompisisi tertentu. Air sebagai contoh, terdiri dari
hidrogen dan oksigen dengan perbandingan atom 2:1 Jadi, kita dapat menyatakan
bahwa bersenyawa membentuk zat baru (berlangsung secara kimia), sedangkan
bercampur tidak membentuk zat baru (berlangsung secara fisika).
E. Jenis-Jenis Campuran
Campuran dapat berupa:
1. Campuran homogen
 Ciri:ciri:
- Terdiri dari zat terlarut (solut) dan pelarut (solven). Biasanya, komponen yang lebih
banyak jumlahnya disebut sebagai zat pelarut, sedangkan yang lebih sedikit disebut
sebagai zat terlarut. Namun, jika larutan berwujud cair, maka komponen cair disebut
sebagai zat pelarut.
- Serba sama, tidak ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
- Tidak dapat disaring
- Tidak terdapat lapisan (komponen padat dan cair tidak memisah)
 Contoh:
- Udara - Air gula
- Sirup - Air cuka
- Air hujan - Spirtus
2. Campuran heterogen
Campuran heterogen terdiri atas:
a. Suspensi
 Ciri-ciri:
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya
- Dapat disaring
- Mengendap
- Terdapat lapisan (kompenen padat dan cair memisah)
 Contoh:
- Campuran terigu dan air
- Campuran pasir dan air
- Bubuk kopi dan air
b. Koloid
 Ciri-ciri:
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika dilihat dengan
mikroskop ultra)
- Dapat disaring dengan kertas saring ultra
- Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu relatif lama
- Dapat menghamburkan cahaya
 Contoh:
- Air susu - Cat - Tinta
- santan - Asap - Kabut
c. Larutan
Read more: http://memetmulyadi.blogspot.com/2012/04/unsur-senyawa-dancampuran.html#ixzz3App9Xy7M
Jawaban Terbaik

ATU-123 Dijawab 3 tahun yang lalu

contoh UNSUR :
1. Emas (Au)
2. Besi (Fe)
3. Carbon (C)
4. Helium (He)
5. Aluminium (Al)
Contoh SENYAWA :
1. Asam cuka (CH3COOH)
2. Air (H2O)
3. Sukrosa (C12H22O11)
4. Asam sulfat (H2SO4)
5. Sodium hidroksida (NaOH)
Contoh CAMPURAN :
1. Larutan gula (camp H2O + C12H22O11)
2. Perunggu (camp tembaga Cu + timah Sn)
3. Kuningan (camp tembaga Cu + seng Zn)
4. Larutan garam dapur (H2O + NaCl)
5. Udara (N2 + O2 + Ar + gas2 lainnya)

0
0


Komentar
Jawaban Lainnya (1)

justin Dijawab 3 tahun yang lalu
unsur:
1.Oksigen (O)
2.Hidrogen (H)
3.Karbon (C)
4.Emas (Au)
5.Raksa (Hg)
senyawa:
1.Air (H2O)
2.Karbon Dioksida (CO2)
3.Oksigen (O2)
4.Ozon (O3)
5.Garam dapur (NaCl)
campuran:
1.santan
2.susu
3.air lumpur
4.sirop
5.air garam
Mengenal Klasifikasi Campuran
Saat kamu membuat minuman teh, zat apa sajakah yang dicampur? Saat kamu melarutkan garam atau
gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, apa yang dapat kamu amati? Nah, simak penjelasan berikut!
Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai campuran. Misal, air sungai, tanah, udara, makanan,
minuman, larutan garam, larutan gula, dll. Sifat asli zat pembentuk campuran ada yang masih dapat
dibedakan satu sama lain, ada pula yang tidak dapat dibedakan. Di dalam udara tercampur beberapa
unsur yang berupa gas, antara lain: nitrogen, oksigen, karbon dioksida dan gas-gas lain. Udara segar
yang kita hirup mengandung oksigen yang lebih banyak daripada udara yang tercemar. Dalam udara
juga tersusun dari beberapa senyawa, antara lain : asap dan debu.
Ketika kamu tambahkan gula pasir ke dalam gelas yang berisi air, maka gula pasir itu akan larut
dalam air dan tidak tampak lagi wujud gula pasir. Nah, coba kamu cicipi larutan gula tersebut! Apa
yang dapat kamu rasakan? Ternyata kamu dapat merasakan manis.
Bagaimanakah membedakan senyawa dan campuran? Simak penjelasan berikut ini! Perhatikan tabel
3.3 di bawah ini!
Tabel 3.3 Perbedaan Campuran dengan Senyawa
No.
Campuran
Senyawa
1.
Terbentuk tanpa melalui reaksi kimia
Terbentuk melalui reaksi kimia
2.
Perbandingan massa unsur dan senyawa tidak tetap
Perbandingan massa unsur tetap
3.
Tersusun dari beberapa unsur atau beberapa Tersusun dari beberapa unsur saja
senyawa
Sifat komponen penyusun campuran sesuai dengan
4.
Sifat komponen penyusun senyawa
sifat masing-masing
berbeda dengan aslinya
Melalui
5.
proses
fisika
komponen
penyusun
campuran dapat dipisahkan.
Melalui
proses
kimia
komponen
penyusun senyawa dapat dipisahkan
Campuran dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu:
1. Campuran Homogen
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi disebut
campuran homogen. Campuran homogen sering disebut dengan larutan. Contoh campuran homogen,
antara lain: campuran air dengan gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan
larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar 0,000000001 m, dan tidak
dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa contoh campuran homogen di atas adalah campuran antar
zat cair. Adakah campuran antar logam, sehingga terbentuk campuran homogen? Terdapat campuran
antara logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal, Stainless steel banyak
digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan rumah tangga. Stainless steel merupakan campuran
logam besi, krom, dan nikel.
Tahukah kamu emas merupakan campuran homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan
melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu dengan logam lain dinamakan paduan
logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah dibengkokkan. Agar emas menjadi keras
sehingga sulit untuk dibengkokkan, maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu
tembaga. Perhiasan yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa arti kalimat
tersebut? Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas yangsudah dicampur dengan logam
tembaga memiliki kadar 22 karat, 20 karat, atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki,
semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Kadangkala dalam campuran emas dan
tembaga masih dicampur lagi dengan perak. Hal ini dilakukan agar menambah menarik penampilan
emas tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan emas berwarna putih yang
biasa disebut emas putih.
Jenis campuran homogen, antara lain: campuran gas dalam gas, campuran gas dalam zat cair,
campuran gas dalam zat padat, campuran zat cair dalam zat cair, dan campuran zat padat dalam zat
cair.
Coba
kamu
klasifikasikan
zat-zat
di
sekitarmu
yang
termasuk
campuran
homogen!
2. Campuran Heterogen
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat
dibedakan satu sama lainnya disebut campuran heterogen. Contoh campuran heterogen : tanah, air
sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dll. Pada campuran heterogen
dinding pembatas antar zat masih dapat dilihat, misal campuran air dengan minyak, campuran besi
dan pasir, campuran serbuk besi dan air, dll. Di dalam campuran heterogen dikelompokkan menjadi
dua bagian, yaitu :
a.
Koloid
Partikel-partikel pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara 0,5
m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
b.
Suspensi
Partikel-partikel pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel antara
lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh, dan air kapur.
Kata Kunci :
contoh campuran,contoh campuran homogen,campuran,zat yang termasuk campuran,10
contoh campuran homogen,contoh campuran kimia,contoh dari campuran,contoh senyawa
dan campuran beton,contoh reaksi nikel dengan zat lain,contoh soal larutan homogen
hitungan
► PEMISAHAN CAMPURAN
3 Desember 2013 pukul 1:52
Secara umum materi dapat dibagi atas zat murni (tunggal) dan campuran (majemuk). Zat
murni ada dua, yaitu unsur dan senyawa, senyawa terbentuk dari dua unsur atau lebih dengan
komposisi tertentu sedangkan campuran adalah gabungan dua zat murni dengan komposisi
sembarangan dan masih memiliki sifat-sifat asalnya. Sebagai contoh, air laut tersusun dari
air, garam, dan zat padat terlarut lainnya. Susu tersusun dari, lemak dan zat padat lain yang
terlarut.
Campuran dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Campuran Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih
dan terdapat batas yang jelas diantara fasa-fasa. Contohnya : Campuran tepung beras dengan
air, campuran kapur dengan pasir,dll Adapun tiga proses pemisahan campuran heterogen,
yaitu :
1.
Sedimentasi
2.
Sentrifugasi
3.
Filtrasi
2. Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran homogen antara zat terlarut (solute) dan zat pelarut
(solvent) dan dapat berwujud cair, padat, dan gas. Adapun beberapa metode yang digunakan
untuk terjadinya suatu fasa baru sehingga dapat dipisahkan adalah :
1.
Absorpsi
2.
Adsorpsi
3.
Destilasi
4.
Kromatografi
5.
Evaporasi
6.
Kristalisasi
7.
Sublimasi
8.
Ekstraksi
9.
Pengeringan (Drying)
Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia, karena kebanyakan materi
yang terdapat di alam berupa campuran. Contohnya, tanah yang terdiri dari berbagai senyawa
dan unsur baik dalam wujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung
oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Melalui teknik pemisahan, ternyata menghasilkan materi
yang lebih penting dan lebih mahal harganya (BBM)
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai susunan kimia yang
berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode
pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu
campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat
dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Berdasarkan tahap proses pemisahan, metode pemisahan dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu metode pemisahan sederhana dan metode pemisahan kompleks.
1)
Metode Pemisahan Sederhana
Metode pemisahan sederhana adalah metode yang menggunakan cara satu tahap. Proses ini
terbatas untuk memisahkan campuran atau larutan yang relatif sederhana.
2)
Metode Pemisahan Kompleks
Metode pemisahan kompleks memerlukan beberapa tahapan kerja, diantaranya penambahan
bahan tertentu,pengaturan proses mekanik alat, dan reaksi-reaksi kimia yang diperlukan.
Metode ini biasanya menggabungkan dua atau lebih metode sederhana. Contohnya,
pengolahan bijih dari pertambangan memerlukan proses pemisahan kompleks.
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika dan kimia. Pemisahan secara fisika tidak
mengubah zat selama pemisahan, sedangkan secara kimia satu komponen atai lebih
direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan. Cara atau teknik pemisahan campuran
bergantung pada jenis, wujud dan sifat komponen yang terkandung di dalamnya.
METODE PEMISAHAN CAMPURAN
A. CAMPURAN HETEROGEN
1.
Sedimentasi
Sedimentasi merupakan pemisahan padatan dari suatu suspensi dengan cara mendiamkan.
Pemisahan ini berdasarkan perbedaan berat partikel dalam suspensi. Contoh pemisahan
lumpur dari air sungai pada proses pengolahan air.
2.
Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan pemisahan padatan dari suatu suspensi dalam jumlah kecil dengan
cara pemusingan yang sangat cepat. Pemisahan ini didasarkan atas gaya sentrifugal yang
terjadi dan gaya gravitasi.
3.
Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi merupakan pemisahan padatan dari suatu suspensi dengan menggunakan alat
penyaring. Pemisahan ini berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel suspensi.
Apakah kamu suka minum es jeruk? Bagaimanakah cara membuatnya? Sebelum disajikan
sebagai minuman es jeruk, biasanya air perasan jeruk disaring terlebih dahulu. Mengapa?
Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair dalam
suatu campuran berdasarkan perbandingan wujudnya. Alat yang kita gunakan untuk
menyaring disebut penyaring. Ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan
disaring. Sebagai contoh, pemisahan pasir dan kerikil tentu membutuhkan saringan yang
berbeda dengan saringan yang digunakan untuk menyaring tepung.
Perhatikan gambar berikut ini!
Zat-zat yang mempunyai perbedaan kelarutan seperti garam kotor ternyata dapat dipisahkan
dengan cara penyaringan. Garam dapur yang bercampur dengan kotoran kita larutkan dalam
air, kemudian kita saring. Kotoran akan tertinggal dalam kertas saring, sedangkan garam
yang larut dalam air masuk menembus kertas saring. Zat yang tertinggal dalam kertas saring
disebut residu, sedangkan cairan yang dapat menembus kertas saring disebut filtrat.
B. Campuran Homogen
1.
Absorpsi
Absorpsi atau penyerapan, dalam kimia, adalah suatu fenomena fisik atau kimiawi atau
suatu proses sewaktu atom, molekul, atau ion memasuki suatu fase limbak (bulk) lain yang
bisa berupa gas, cairan, ataupun padatan. Proses ini berbeda dengan adsorpsi karena
pengikatan molekul dilakukan melalui volume dan bukan permukaan.
2.
Adsorpsi
Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika
suatu fluida, cairanmaupun gas , terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penjerap,
adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film (zat terjerap, adsorbat) pada
permukaannya. Berbeda dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh fluida
lainnya dengan membentuk suatu larutan.
3.
Destilasi
Destilasi merupakan pemisahan cairan dari suatu larutan dengan cara penguapan dan diikuti
dengan proses kondensasi (pengembunan). Pemisahan ini berdasarkan perbedaan titik didih
komponen zat cair dalam larutan. Contoh penyulingan minyak bumi.
Apakah kamu dapat memisahkan spiritus yang bercampur air? Pemisahan spiritus yang
bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi. Campuran spiritus dengan air
kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian dipanaskan. Proses yang terjadi adalah
campuran air dan spiritus dipanaskan hingga suhu 80oC sehingga spiritus menguap sedang
air belum menguap. Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun
dan menetes di tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut destilat.
Salah satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi
fraksi-fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas, dan aspal.
4.
Kromatografi
Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan, dimana komponen-komponen yang akan
dipisahkan terdistribusi ke dalam dua fase yaitu fase stationer (tetap) dan fase mobil
(bergerak). Kromatografi terbagi atas 4 jenis yaitu
1)
Kromatografi cair padat : fase stasionernya padat dan fase mobilnya cair
2)
Kromatografi gas padat : fase stasionernya padat dan fase mobilnya gas
3)
Kromatografi cair cair : fase stasioner dan fase mobilnya sama-sama cair
4)
Kromatografi gas cair : fase stasionernya cair dan fase mobilnya gas
Contoh proses kromatografi adalah kromatografi kertas pada pemisahan zat warna dalam
tinta
5.
Evaporasi
Evaporasi (penguapan) merupakan pemisahan padatan dari suatu larutan dengan cara
menguapkan pelarutnya. Pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa titik didih pelarut
lebih rendah dari titik didih zat padat terlarutnya. Contoh proses penguapan air laut dalam
pembuatan garam dapur.
6.
Kristalisasi
Kristalisasi merupakan kelanjutan dari proses evaporasi. Larutan pekat dari hasil evaporasi
secara perlahan-lahan didinginkan, sehingga padatan memisah dari larutan pekat membentuk
kristal. Pemisahan ini didasarkan pada fakta bahwa jika suhu diturunkan, kelarutan zat
terlarut berkurang sehingga memisah membentuk kristal. Contoh pembuatan kristal garam
dapur.
7.
Sublimasi
Sublimasi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk padatan dengan cara
penguapan. Pemisahan ini didasarkan adanya partikel padatan dari campuran tersebut yang
dapat menyublim. Contoh penguapan kapur barus (kamper), pemisahan iodin dari
campurannya.
8.
Ekstraksi
Ekstraksi merupakan pemisahan padatan dari suatu campuran berbentuk padatan (pemisahan
cairan dari suatu campuran berbentuk cairan), dengan cara menambahkan pelarut tertentu.
pemisahan ini didasarkan pada keadaan bahwa salah satu komponen campuran tersebut dapat
larut kedalam pelarut yang ditambahkan tersebut. Selanjutnya proses ini diikuti dengan
proses penyaringan untuk menyaring zat yang tak larut ke dalam pelarut tersebut. Contoh
proses pemisahan campuran gula dengan garam menggunakan pelarut alkohol dimana gula
larut di dalam alkohol sedangkan garam tidak larut.
9.
Pengeringan (Drying)
Pengeringan merupakan pemisahan cairan (biasanya air) dari suatu campuran berbentuk
padatan dengan cara melewatkan gas kering dan panas. Contoh proses pengeringan ini adalah
pengeringan dari hasil-hasil pertanian seperti buah cabe, cengkeh, kopi dan vanila.
Download