CRITICAL REVIEW 1. Sukma Dwi Yanti dkk. (2022) – “Pengaruh Cash Flow, Net Working Capital, Firm Size, dan Leverage terhadap Cash Holding” Tujuan & Metode: Meneliti pengaruh arus kas, modal kerja bersih, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap cash holding pada perusahaan di Indonesia. Menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi berganda terhadap data laporan keuangan. Hasil Utama: Cash flow dan net working capital memiliki pengaruh signifikan terhadap cash holding, sedangkan firm size dan leverage berpengaruh negatif. Artinya, semakin baik pengelolaan modal kerja, semakin besar kas yang tersedia. Kekuatan: Penelitian empiris yang menggabungkan faktor internal keuangan utama. Variabel “Net Working Capital” menjembatani antara pengelolaan modal kerja dan arus kas. Kelemahan: Tidak menjelaskan strategi manajerial spesifik dalam mengoptimalkan arus kas. Terbatas pada pengaruh langsung, tanpa variabel mediasi atau moderasi. Relevansi: Sangat relevan untuk membangun dasar teoritis hubungan modal kerja ↔ arus kas operasional dan efeknya terhadap likuiditas. 2. Robby Harviandi Rahman (2023) – “Pengaruh Profitabilitas, Cash Flow, Likuiditas dan Net Working Capital terhadap Cash Holding” Tujuan & Metode: Menguji pengaruh empat variabel internal keuangan (profitabilitas, cash flow, likuiditas, dan modal kerja bersih) terhadap cash holding pada perusahaan sektor real estate. Menggunakan data sekunder dan analisis regresi linear berganda. Hasil Utama: Cash flow dan net working capital berpengaruh positif terhadap cash holding; profitabilitas dan likuiditas tidak signifikan. Kekuatan: Menyediakan bukti empiris pada industri padat modal. Menggunakan pendekatan komprehensif dengan empat indikator keuangan. Kelemahan: Fokus hanya pada sektor real estate, sehingga generalisasi terbatas. Tidak menjelaskan hubungan dinamis antara modal kerja dan arus kas (sebagai siklus operasional). Relevansi: Menunjukkan bagaimana modal kerja mempengaruhi kemampuan perusahaan menjaga arus kas yang sehat, sesuai konteks optimalisasi kas. 3. Yongki Yongki dkk. (2021) – “Dampak Manajemen Modal Kerja terhadap Cash Holding pada Industri Consumer Goods Indonesia” Tujuan & Metode: Menganalisis pengaruh kebijakan manajemen modal kerja terhadap tingkat cash holding. Menggunakan metode kuantitatif dengan regresi linier dan data perusahaan manufaktur sektor consumer goods. Hasil Utama: Manajemen modal kerja berpengaruh signifikan terhadap cash holding; efisiensi dalam pengelolaan persediaan dan piutang memperkuat posisi kas. Kekuatan: Fokus spesifik pada manajemen modal kerja (inventory, receivable, payable). Data empiris dari sektor manufaktur yang memiliki siklus kas jelas. Kelemahan: Tidak menyinggung peran arus kas operasional secara eksplisit. Kurang analisis kualitatif untuk menjelaskan penyebab perilaku kas. Relevansi: Berguna sebagai acuan untuk mengembangkan strategi pengelolaan modal kerja yang mendukung stabilitas arus kas jangka pendek. 4. Anggita Windi Astuti dkk. (2020) – “Analisis Cash Holding Berbasis Kekuatan Kas dan Modal Kerja Bersih” Tujuan & Metode: Menganalisis hubungan antara kekuatan kas (cash strength), modal kerja bersih, dan cash holding perusahaan. Pendekatan kuantitatif dengan model regresi data panel. Hasil Utama: Modal kerja bersih berpengaruh positif terhadap cash holding; perusahaan dengan modal kerja kuat cenderung memiliki arus kas stabil dan fleksibilitas keuangan tinggi. Kekuatan: Pendekatan konseptual yang kuat antara kekuatan kas dan modal kerja. Analisis data panel memperkuat validitas hasil. Kelemahan: Tidak menguraikan strategi praktis pengelolaan modal kerja. Fokus pada korelasi, belum mendalami mekanisme kausal. Relevansi: Sangat relevan untuk menegaskan bahwa manajemen modal kerja yang efektif berkontribusi terhadap kestabilan arus kas dan cadangan kas perusahaan. 5. Fajar Rakasiwi Syamsuddin (2023) – “The Effect of Cash Flow, Leverage, Growth Opportunities and Company Size on Working Capital Management” Tujuan & Metode: Meneliti pengaruh arus kas dan faktor keuangan lain terhadap manajemen modal kerja. Menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi pada perusahaan sektor keuangan. Hasil Utama: Cash flow memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen modal kerja; perusahaan dengan arus kas kuat dapat mengelola siklus modal kerja lebih efisien. Kekuatan: Memberikan sudut pandang terbalik (arus kas → modal kerja). Analisis hubungan antarvariabel keuangan saling memengaruhi (two-way relation). Kelemahan: Tidak mengulas faktor eksternal seperti suku bunga atau inflasi. Fokus pada hubungan satu arah tanpa uji simultanitas. Relevansi: Menjadi rujukan penting bahwa pengelolaan arus kas dan modal kerja bersifat timbal balik, insight yang dapat Anda adaptasi untuk mendesain model hubungan dua arah (causal loop). Kesimpulan Umum Critical Review Keterkaitan utama: Semua jurnal menegaskan adanya hubungan positif antara modal kerja (Net Working Capital) dan arus kas (Cash Flow/Cash Holding). Kesenjangan penelitian: Belum ada studi yang secara langsung menguji strategi pengelolaan modal kerja untuk optimalisasi arus kas operasional secara komprehensif. Kontribusi potensial penelitian Anda: Dapat mengisi gap tersebut dengan mengembangkan model strategis yang menjelaskan bagaimana pengelolaan modal kerja dapat mengoptimalkan arus kas, bukan hanya seberapa besar pengaruhnya. Sehingga judul penelitian ini adalah “Analisis dan Strategi Pengelolaan Modal Kerja pada Agen BRILink untuk Optimalisasi Arus Kas”.Judul ini dipilih karena menggambarkan fokus penelitian yang bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengelolaan modal kerja dilakukan oleh Agen BRILink dalam menjaga kelancaran arus kas operasional, serta merumuskan strategi yang efektif agar penggunaan modal kerja dapat lebih efisien dan mendukung optimalisasi arus kas. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh gambaran nyata mengenai kondisi arus kas, perputaran modal kerja, serta langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan oleh Agen BRILink dalam meningkatkan stabilitas keuangan dan keberlanjutan usahanya.