LAPORAN KEGIATAN KULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER ANGKATAN KE-83 “PENINGKATAN PEMAHAMAN BIOLOGI MELALUI KEGIATAN EDUKATIF PENGENALAN TUMBUHAN DAN HEWAN DI LINGKUNGAN SEKITAR BAGI SISWA SD 19 TANJUNG RAJA SELATAN” < DESA TANJUNG RAJA SELATAN, KECAMATAN TANJUNG RAJA, KABUPATEN OGAN ILIR> Oleh: Nama : Salsabila Oktaviautami (2220207040) Nama DPL : Rusmiati Ningsih. MA PUSAT PENGABDIAN MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG TAHUN 2025 Peningkatan Pemahaman Biologi Melalui Kegiatan Edukatif Pengenalan Tumbuhan dan Hewan di Lingkungan Sekitar bagi Siswa Sd 19 Tanjung Raja Selatan Salsabila Oktaviautami 1 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman biologi siswa melalui kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar bagi siswa SD 19 Tanjung Raja Selatan. Pembelajaran biologi di tingkat sekolah dasar seringkali bersifat teoritis dan kurang melibatkan pengalaman langsung, sehingga pemahaman siswa terhadap materi masih rendah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggali bagaimana kegiatan edukatif tersebut dapat mempengaruhi pemahaman siswa. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam dengan siswa dan guru, serta dokumentasi kegiatan pembelajaran. Analisis data dilakukan secara tematik untuk mengidentifikasi pola dan makna dari hasil pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan edukatif yang melibatkan pengenalan langsung terhadap tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar dapat meningkatkan minat belajar dan pemahaman konsep biologi secara signifikan. Siswa lebih aktif, antusias, dan mampu mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman nyata di sekitar mereka. Selain itu, dukungan guru dan keterlibatan lingkungan sekolah menjadi faktor penting dalam keberhasilan kegiatan ini. Namun, terdapat juga kendala seperti keterbatasan sarana dan waktu yang mempengaruhi pelaksanaan kegiatan. Kesimpulannya, pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman melalui kegiatan edukatif di lingkungan sekitar dapat menjadi strategi efektif dalam meningkatkan pemahaman biologi siswa SD. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pendidik untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih kontekstual dan menyenangkan. Kata Kunci: Pemahaman Biologi, Kegiatan Edukatif, Pengenalan Tumbuhan dan Hewan, Lingkungan Sekitar. ABSTRACT This study aims to enhance students’ understanding of biology through educational activities involving the introduction of plants and animals in the surrounding environment for students at SD 19 Tanjung Raja Selatan. Biology learning at the elementary level is often theoretical and lacks hands-on experience, resulting in low student comprehension of the material. This research employs a qualitative descriptive approach to explore how these educational activities affect students’ understanding. Data were collected through participant observation, in-depth interviews with students and teachers, and documentation of the learning activities. The data were thematically analyzed to identify patterns and meanings from the collected information. The results indicate that educational activities involving direct introduction to plants and animals in the surrounding environment significantly improve students’ interest and understanding of biology concepts. Students became more active, enthusiastic, and able to relate the lesson material to real-life experiences around them. Furthermore, teacher support and school environment involvement were crucial factors in the success of these activities. However, challenges such as limited facilities and time constraints affected the implementation of the activities. In conclusion, experiential learning approaches through educational activities in the 1 surrounding environment can be an effective strategy to improve elementary students’ understanding of biology. This study is expected to serve as a reference for educators to develop more contextual and enjoyable teaching methods. Kerwords: Biology Understanding, Educational Activities, Introduction to Plants and Animals, Surrounding Environment. PENDAHULUAN Pemahaman biologi merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan dasar karena membantu siswa mengenal dan memahami makhluk hidup serta lingkungannya. Di tingkat Sekolah Dasar (SD), materi biologi biasanya diperkenalkan secara sederhana melalui pengenalan tumbuhan dan hewan. Namun, sering kali pembelajaran biologi di sekolah masih bersifat teoritis dan kurang melibatkan pengalaman langsung, sehingga pemahaman siswa menjadi terbatas. Kondisi tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi guru dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan efektif. Penerapan metode pembelajaran yang bersifat edukatif dan kontekstual diyakini mampu meningkatkan pemahaman siswa, khususnya melalui kegiatan yang melibatkan interaksi langsung dengan objek pembelajaran di lingkungan sekitar. Kegiatan semacam ini tidak hanya menumbuhkan minat belajar, tetapi juga mengembangkan kemampuan observasi dan analisis siswa.1 Lingkungan sekitar sekolah merupakan sumber belajar yang kaya dan mudah dijangkau untuk mengenalkan beragam tumbuhan dan hewan. Melalui pengamatan langsung di lingkungan tersebut, siswa dapat mempelajari ciriciri, habitat, dan peranan makhluk hidup dalam ekosistem secara lebih nyata. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman konseptual dan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa. SD 19 Tanjung Raja Selatan merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di lingkungan dengan keanekaragaman hayati yang cukup baik. Namun, berdasarkan pengamatan awal, pemahaman siswa terhadap materi biologi khususnya pengenalan tumbuhan dan hewan masih tergolong rendah. Hal ini diduga karena minimnya kegiatan pembelajaran yang mengajak siswa terlibat langsung dalam eksplorasi lingkungan sekitar. 1 S B Djamarah and A Zain, ‘Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT’, Rineka Cipta, 2006. 2 Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendeskripsikan bagaimana kegiatan edukatif berupa pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar dapat meningkatkan pemahaman biologi siswa SD 19 Tanjung Raja Selatan. Metode kualitatif dipilih untuk mendapatkan gambaran mendalam mengenai proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh informasi yang berguna bagi guru dan pihak sekolah dalam mengembangkan strategi pembelajaran biologi yang lebih efektif dan menyenangkan. Selain itu, hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dasar, khususnya dalam pengajaran biologi berbasis lingkungan sekitar. TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Pembelajaran Biologi di Sekolah Dasar Pembelajaran biologi di sekolah dasar bertujuan untuk memberikan pemahaman dasar mengenai makhluk hidup dan lingkungannya. Pada tingkat SD, materi biologi lebih difokuskan pada pengenalan dan pengamatan makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar siswa (Depdiknas, 2010). Pembelajaran ini tidak hanya bertujuan untuk mengenal nama dan ciriciri, tetapi juga menumbuhkan sikap peduli terhadap alam dan makhluk hidup (Arsyad, 2014). Pembelajaran yang efektif adalah yang mengaitkan teori dengan pengalaman nyata di lingkungan sekitar agar siswa dapat memahami konsep secara kontekstual. 2. Teori Pembelajaran Edukatif Pembelajaran edukatif merupakan pendekatan yang menekankan keterlibatan aktif peserta didik dalam proses belajar melalui pengalaman langsung dan kegiatan yang bermakna (Dewey, 1938). Melalui pembelajaran edukatif, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif tetapi juga berpartisipasi aktif dalam mengamati, mencoba, dan merefleksikan pengalaman belajar mereka. Pendekatan ini dianggap efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep, motivasi belajar, dan keterampilan berpikir kritis (Slavin, 2012). Dalam konteks biologi, pembelajaran edukatif melalui pengenalan makhluk hidup di 3 lingkungan nyata memungkinkan siswa menghubungkan konsep ilmiah dengan fenomena sehari-hari. 3. Pengenalan Tumbuhan dan Hewan sebagai Materi Pembelajaran Materi pengenalan tumbuhan dan hewan merupakan bagian penting dalam kurikulum biologi sekolah dasar (Kemdikbud, 2018). Pengenalan ini meliputi ciri-ciri umum, jenis, habitat, fungsi, serta hubungan antara tumbuhan, hewan, dan lingkungan mereka. Pembelajaran materi ini secara langsung dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang keanekaragaman hayati dan ekosistem (Haryanto, 2015). Selain itu, pengenalan makhluk hidup juga berperan dalam membentuk sikap peduli dan tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan hidup (Santoso, 2016). 4. Metode Pembelajaran Kualitatif dalam Pendidikan Metode kualitatif dalam penelitian pendidikan berfokus pada pemahaman fenomena pembelajaran secara mendalam dengan mengkaji pengalaman, persepsi, dan interaksi peserta didik dalam konteks nyata (Creswell, 2014). Dalam penelitian kualitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang bertujuan menggali makna dan proses yang terjadi selama pembelajaran. Metode ini sangat sesuai untuk meneliti efektivitas pendekatan edukatif karena dapat menangkap dinamika dan kompleksitas proses pembelajaran yang sulit diukur dengan metode kuantitatif (Moleong, 2010). 5. Peran Lingkungan Sekitar dalam Pembelajaran Biologi Lingkungan sekitar merupakan sumber belajar yang sangat penting dalam pembelajaran biologi. Menurut Bruner (1966), pembelajaran yang berpusat pada pengalaman nyata atau lingkungan kontekstual akan lebih mudah dipahami dan diingat oleh siswa. Lingkungan alami seperti taman sekolah, kebun, atau habitat lokal memungkinkan siswa melakukan pengamatan langsung terhadap tumbuhan dan hewan, sehingga konsep-konsep biologi menjadi lebih konkrit dan bermakna (Nurgiyantoro, 2013). Selain itu, pembelajaran yang melibatkan lingkungan sekitar juga dapat meningkatkan kesadaran lingkungan dan perilaku pro-lingkungan siswa (Tilaar, 2008). 4 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan untuk memahami bagaimana kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar dapat meningkatkan pemahaman biologi pada siswa kelas SD 19 Tanjung Raja Selatan. Pendekatan kualitatif dipilih karena fokusnya adalah pada pemahaman mendalam terhadap proses pembelajaran dan pengalaman siswa selama mengikuti kegiatan tersebut, bukan pada pengukuran kuantitatif hasil belajar secara statistik.2 Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD 19 Tanjung Raja Selatan, sebuah sekolah dasar yang memiliki lingkungan sekitar yang kaya akan keanekaragaman tumbuhan dan hewan, sehingga sangat mendukung pelaksanaan kegiatan pengenalan biologi secara langsung. Penelitian dilakukan selama satu semester pelajaran, dimulai dari bulan Januari hingga Juni 2025, untuk mendapatkan data yang cukup komprehensif mengenai perkembangan pemahaman siswa dari waktu ke waktu. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD 19 Tanjung Raja Selatan yang berjumlah 30 orang, dengan objek penelitian berupa kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah dan sekitarnya. Selain itu, guru pembimbing yang memfasilitasi kegiatan juga menjadi sumber informasi penting dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi partisipatif selama kegiatan berlangsung, wawancara mendalam dengan siswa dan guru, serta dokumentasi berupa foto dan catatan lapangan. Observasi digunakan untuk melihat langsung proses kegiatan dan interaksi siswa, sedangkan wawancara bertujuan menggali pengalaman, persepsi, dan pendapat siswa serta guru terkait efektivitas kegiatan tersebut. Dokumentasi membantu memperkuat data yang diperoleh dan memberikan gambaran visual tentang pelaksanaan kegiatan. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis tematik. Proses analisis diawali dengan pengumpulan data secara sistematis, kemudian data dibaca ulang dan dikodekan untuk menemukan tematema utama yang berkaitan dengan peningkatan pemahaman biologi melalui D Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (digilib.unigres.ac.id, 2013). 2 5 kegiatan edukatif.3 Selanjutnya, tema-tema tersebut dikembangkan menjadi kategori yang saling terkait sehingga menghasilkan gambaran menyeluruh mengenai dampak kegiatan terhadap siswa. Untuk menjaga validitas dan keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi data, yaitu dengan membandingkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu, dilakukan pula pengecekan ulang dengan guru pembimbing untuk memastikan interpretasi data sesuai dengan fakta di lapangan. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan bias dan memastikan bahwa kesimpulan yang diambil benar-benar merefleksikan kondisi nyata selama proses pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Kegiatan Edukatif Pengenalan Tumbuhan dan Hewan Kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar bagi siswa SD 19 Tanjung Raja Selatan dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang aktif dan menyenangkan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi biologi khususnya tentang keanekaragaman hayati di lingkungan mereka sendiri. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan lapangan, dan refleksi. Pada tahap persiapan, guru dan peneliti melakukan koordinasi untuk menentukan materi yang akan dikenalkan, yakni jenis-jenis tumbuhan dan hewan yang umum ditemukan di sekitar lingkungan sekolah dan rumah siswa. Selain itu, disiapkan juga alat bantu pembelajaran seperti gambar, buku panduan sederhana, serta perlengkapan untuk observasi lapangan seperti buku catatan dan kamera sederhana. Tahap pelaksanaan lapangan dilakukan di area sekitar sekolah dan lingkungan permukiman siswa. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing dipandu oleh guru atau pendamping. Setiap kelompok melakukan observasi langsung terhadap tumbuhan dan hewan yang ada, dengan melakukan identifikasi, pencatatan ciri-ciri fisik, habitat, serta fungsi tumbuhan dan hewan tersebut dalam ekosistem sekitar. Aktivitas ini didukung dengan metode pembelajaran yang interaktif seperti tanya jawab, diskusi kelompok, dan demonstrasi penggunaan alat 3 L J Moleong and T Surjaman, Metodologi Penelitian Kualitatif (lib.unj.ac.id, 2014). 6 identifikasi. Selama kegiatan, siswa diajak untuk mengamati secara detail dan aktif berpartisipasi dalam mendokumentasikan temuan mereka. Penggunaan pendekatan experiential learning membuat siswa merasakan secara langsung proses belajar melalui pengalaman nyata di lingkungan alam.4 Guru juga memfasilitasi siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan reflektif yang mengarahkan siswa untuk berpikir kritis tentang hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya. Setelah kegiatan lapangan selesai, dilakukan sesi refleksi di kelas. Pada sesi ini, siswa dan guru bersama-sama membahas hasil observasi dan pengalaman yang didapatkan selama kegiatan. Siswa diajak untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari, kesulitan yang dialami, serta rasa tertarik terhadap materi biologi yang dipelajari. Guru memberikan umpan balik dan memperkuat konsep-konsep biologi yang relevan berdasarkan hasil observasi siswa.5 Kegiatan edukatif ini berjalan dengan antusiasme tinggi dari siswa. Mereka terlihat lebih aktif dan termotivasi dalam memahami materi biologi. Pengalaman langsung mengenal tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar membantu siswa menghubungkan teori dengan fakta nyata sehingga meningkatkan pemahaman konseptual mereka secara menyeluruh. 2. Persepsi dan Respon Siswa terhadap Kegiatan Dalam penelitian ini, persepsi dan respon siswa terhadap kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar dianalisis untuk memahami bagaimana kegiatan tersebut diterima dan dirasakan oleh siswa SD 19 Tanjung Raja Selatan. Data diperoleh melalui observasi langsung selama kegiatan berlangsung dan wawancara mendalam dengan beberapa siswa sebagai sampel. a. Persepsi Siswa terhadap Kegiatan Mayoritas siswa menunjukkan persepsi yang positif terhadap kegiatan pengenalan tumbuhan dan hewan. Mereka merasa kegiatan ini menyenangkan dan berbeda dari pembelajaran biasa di kelas yang hanya menggunakan buku teks. Beberapa siswa mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih mudah 4 5 A Suharsimi, ‘Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik’, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. O Hamalik, Proses Belajar Mengajar (library.stik-ptik.ac.id, 2003). 7 memahami materi biologi karena dapat melihat dan memegang langsung contoh tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar. Kutipan wawancara: "Saya senang sekali bisa belajar di luar kelas dan melihat langsung bunga dan burung yang ada di sekitar sekolah. Jadi saya tidak cuma belajar dari buku saja." (Siswa kelas 4, Ani) Beberapa siswa juga menyatakan bahwa kegiatan ini membuat mereka lebih tertarik pada pelajaran biologi dan ingin lebih sering melakukan kegiatan serupa. b. Respon Emosional dan Motivasi Siswa Selama pelaksanaan kegiatan, sebagian besar siswa terlihat antusias dan bersemangat. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi dengan guru serta temantemannya mengenai tumbuhan dan hewan yang dikenalkan. Aktivitas langsung ini meningkatkan motivasi belajar siswa karena mereka merasa menjadi bagian dari proses pembelajaran secara aktif. Dari hasil observasi, terlihat bahwa siswa tidak hanya pasif menerima materi, melainkan juga menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi, misalnya dengan mencoba mengamati daun, batang, atau serangga yang ditemukan di lingkungan sekolah. c. Respon terhadap Metode Pembelajaran Siswa memberikan tanggapan positif terhadap metode pembelajaran yang bersifat edukatif dan kontekstual. Mereka merasa metode ini memudahkan mereka memahami konsep biologi karena berhubungan langsung dengan pengalaman sehari-hari. Salah seorang siswa menyatakan: "Kalau belajar sambil jalan-jalan keliling sekolah, saya lebih mudah ingat nama-nama tumbuhan dan hewan yang kami lihat." 8 Beberapa siswa juga mengungkapkan bahwa metode ini membuat pelajaran terasa lebih hidup dan tidak membosankan dibandingkan metode ceramah konvensional. d. Kendala dan Hambatan yang Dirasakan Siswa Meski respon keseluruhan positif, ada beberapa siswa yang merasa kesulitan memahami beberapa istilah biologi yang digunakan saat kegiatan berlangsung. Beberapa juga mengaku merasa sedikit lelah berjalan keliling lingkungan sekolah dalam durasi yang cukup lama. Namun, guru memberikan penjelasan tambahan dan mengatur kegiatan dengan jeda istirahat sehingga hambatan tersebut dapat diminimalisasi. Kesimpulan Persepsi dan Respon Siswa Secara keseluruhan, persepsi dan respon siswa terhadap kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar sangat positif. Kegiatan ini berhasil meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, serta mempermudah pemahaman mereka terhadap materi biologi yang diajarkan. 3. Peningkatan Pemahaman Biologi Siswa berdasarkan Observasi dan Wawancara Dalam penelitian ini, peningkatan pemahaman biologi siswa diukur melalui dua teknik pengumpulan data utama, yaitu observasi langsung saat kegiatan edukatif berlangsung dan wawancara mendalam dengan beberapa siswa sebagai partisipan kunci. a. Hasil Observasi Observasi dilakukan selama pelaksanaan kegiatan pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar sekolah. Data yang dikumpulkan mencakup aktivitas siswa, interaksi mereka dengan lingkungan dan guru, serta respons yang muncul selama proses pembelajaran. 1) Keterlibatan Aktif Siswa Dari hasil observasi, ditemukan bahwa sebagian besar siswa menunjukkan antusiasme yang tinggi selama kegiatan. Mereka aktif 9 bertanya tentang jenis tumbuhan dan hewan yang ditemukan, serta berusaha mencatat ciri-ciri penting yang dijelaskan guru. Hal ini mengindikasikan peningkatan ketertarikan terhadap materi biologi. 2) Kemampuan Mengidentifikasi Ciri-ciri Tumbuhan dan Hewan Saat pengamatan lapangan, siswa mampu mengidentifikasi ciri fisik dasar seperti bentuk daun, warna bunga, jenis hewan, dan habitatnya. Pada sesi tanya jawab, siswa mampu menyebutkan nama tumbuhan dan hewan yang sebelumnya belum mereka ketahui, menandakan adanya pemahaman baru. 3) Perubahan Sikap terhadap Pembelajaran Biologi Sebelum kegiatan, sebagian siswa tampak kurang fokus dan kurang berminat pada pelajaran biologi. Namun, setelah kegiatan edukatif, terlihat peningkatan minat belajar yang signifikan, di mana siswa lebih antusias mengikuti pelajaran biologi di kelas berikutnya. b. Hasil Wawancara Wawancara dilakukan secara semi-terstruktur terhadap 10 siswa yang dipilih secara purposive berdasarkan keterlibatan dan respons selama kegiatan. 1) Pemahaman Konsep Dasar Biologi Beberapa siswa menyatakan bahwa kegiatan pengenalan tumbuhan dan hewan secara langsung membuat mereka lebih mudah memahami materi yang selama ini hanya diajarkan secara teori. Misalnya, salah satu siswa menyebutkan, “Saya jadi tahu bedanya daun yang berbiji dan yang tidak, karena tadi kita lihat langsung di taman sekolah.” 2) Pengalaman Belajar yang Berkesan Siswa menyatakan bahwa belajar di luar kelas memberikan pengalaman yang menyenangkan dan membantu mengingat materi lebih lama 10 dibandingkan belajar hanya dari buku. Mereka merasa lebih dekat dengan alam dan lebih menghargai makhluk hidup di sekitar mereka. 3) Kesulitan dan Tantangan Beberapa siswa juga mengungkapkan kesulitan dalam mengingat istilah ilmiah tumbuhan dan hewan. Namun, mereka merasa dengan kegiatan lanjutan dan penjelasan guru yang sabar, pemahaman mereka semakin meningkat. c. Analisis Peningkatan Pemahaman Berdasarkan data observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar berhasil meningkatkan pemahaman biologi siswa secara signifikan. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang konkret dan relevan sehingga memudahkan siswa dalam menginternalisasi konsep-konsep biologi dasar. Peningkatan ini juga terlihat dari aspek kognitif (kemampuan mengingat dan memahami), afektif (minat dan sikap positif terhadap pelajaran biologi), serta psikomotor (kemampuan mengamati dan mengidentifikasi objek belajar secara langsung). 4. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Pelaksanaan Kegiatan Dalam pelaksanaan kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar bagi siswa SD 19 Tanjung Raja Selatan, ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan tantangan selama proses pembelajaran berlangsung. Faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. a. Faktor Pendukung 1) Antusiasme dan Partisipasi Siswa Salah satu faktor pendukung utama adalah tingginya antusiasme dan partisipasi aktif siswa selama kegiatan berlangsung. Siswa terlihat sangat tertarik saat diajak mengenal langsung berbagai jenis tumbuhan dan hewan di sekitar sekolah. Hal ini membuat proses pembelajaran lebih hidup dan bermakna. 11 2) Dukungan Guru dan Staf Sekolah Peran guru sebagai fasilitator sangat penting dalam memandu siswa selama kegiatan. Guru memberikan arahan yang jelas serta motivasi yang kuat, sehingga siswa merasa didukung dan termotivasi untuk belajar. Selain itu, staf sekolah juga membantu mempersiapkan alat peraga dan fasilitas yang dibutuhkan. 3) Ketersediaan Lingkungan Belajar yang Representatif Lingkungan sekitar SD 19 Tanjung Raja Selatan yang masih asri dan memiliki beragam jenis tumbuhan dan hewan lokal menjadi sumber belajar yang ideal. Keberadaan taman sekolah, kebun kecil, dan area hijau di sekitar sekolah mempermudah siswa melakukan observasi langsung. 4) Metode Pembelajaran yang Interaktif dan Kontekstual Penggunaan metode pembelajaran yang interaktif seperti diskusi, observasi langsung, dan kegiatan eksplorasi membuat siswa lebih mudah memahami materi biologi. Kegiatan yang kontekstual sesuai dengan lingkungan sekitar juga membantu siswa mengaitkan teori dengan dunia nyata.6 b. Faktor Penghambat 1) Keterbatasan Waktu Pelaksanaan Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pengenalan tumbuhan dan hewan cukup terbatas. Hal ini membuat beberapa sesi kegiatan menjadi terburuburu sehingga pengamatan dan diskusi tidak dapat dilakukan secara mendalam. 2) Kondisi Cuaca yang Tidak Mendukung Beberapa kali kegiatan di luar kelas terhambat oleh cuaca yang kurang bersahabat, seperti hujan atau panas yang berlebihan. Kondisi ini mempengaruhi kenyamanan siswa dan kelancaran proses pembelajaran di lapangan. 3) Keterbatasan Sarana dan Prasarana Meskipun lingkungan sekitar cukup representatif, sarana seperti alat peraga yang memadai dan media pembelajaran pendukung masih kurang. 6 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Bina Aksara, 1988). 12 Keterbatasan ini membuat guru harus kreatif dalam menyampaikan materi sehingga tidak semua konsep dapat dijelaskan secara visual. 4) Perbedaan Tingkat Pemahaman Siswa Adanya perbedaan kemampuan dan minat belajar di antara siswa juga menjadi tantangan. Beberapa siswa membutuhkan pendampingan lebih intensif karena kesulitan dalam memahami materi, sedangkan siswa lain lebih cepat menyerap informasi. 5) Keterbatasan Pengalaman Guru dalam Metode Edukatif Beberapa guru belum sepenuhnya terbiasa menerapkan metode pembelajaran edukatif berbasis lingkungan, sehingga pelaksanaan kegiatan terkadang kurang optimal. Dibutuhkan pelatihan dan pendampingan agar guru lebih percaya diri dan efektif dalam mengelola pembelajaran.7 PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar mampu meningkatkan pemahaman biologi siswa SD 19 Tanjung Raja Selatan secara signifikan. Melalui pendekatan yang langsung melibatkan siswa dalam observasi dan interaksi dengan makhluk hidup di lingkungan nyata, siswa menjadi lebih tertarik dan mudah memahami konsep-konsep dasar biologi yang diajarkan. Respon siswa terhadap kegiatan ini sangat positif, di mana mereka merasa senang dan termotivasi untuk belajar lebih banyak tentang tumbuhan dan hewan. Kegiatan yang bersifat eksploratif ini juga mendorong siswa untuk aktif bertanya dan berdiskusi, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih hidup dan menyenangkan. Hal ini sekaligus menguatkan peran pembelajaran berbasis lingkungan dalam pendidikan dasar. Selain itu, faktor pendukung seperti dukungan guru dan ketersediaan lingkungan sekitar yang mendukung sangat membantu kelancaran pelaksanaan kegiatan. Namun, terdapat beberapa kendala, seperti keterbatasan waktu dan alat bantu pembelajaran yang perlu menjadi perhatian untuk 7 E Mulyasa, ‘Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya’, Jakarta: Rineka Cipta, 2003. 13 pengembangan kegiatan di masa mendatang. Upaya perbaikan dan inovasi dalam metode pembelajaran akan semakin memperkuat hasil yang dicapai. Kegiatan edukatif pengenalan tumbuhan dan hewan di lingkungan sekitar bukan hanya meningkatkan pemahaman biologi siswa, tetapi juga membangun sikap positif terhadap lingkungan dan pembelajaran. Oleh karena itu, disarankan agar metode ini terus diterapkan dan dikembangkan sebagai salah satu strategi efektif dalam pembelajaran biologi di sekolah dasar. REFERENSI Djamarah, S B, and A Zain, ‘Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT’, Rineka Cipta, 2006 Hamalik, O, Proses Belajar Mengajar (library.stik-ptik.ac.id, 2003) Moleong, L J, and T Surjaman, Metodologi Penelitian Kualitatif (lib.unj.ac.id, 2014) Mulyasa, E, ‘Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya’, Jakarta: Rineka Cipta, 2003 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya (Bina Aksara, 1988) Sugiyono, D, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (digilib.unigres.ac.id, 2013) Suharsimi, A, ‘Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik’, Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Arsyad, A. (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bruner, J. S. (1966). Toward a Theory of Instruction. Cambridge, MA: Harvard University Press. Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications. Depdiknas. (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Dewey, J. (1938). Experience and Education. New York: Macmillan. Haryanto, S. (2015). Pembelajaran Biologi Berbasis Lingkungan. Jurnal Pendidikan Biologi, 7(2), 123-130. Kemdikbud. (2018). Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 14 Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif (Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nurgiyantoro, B. (2013). Penilaian dalam Pendidikan Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE. Santoso, H. B. (2016). Pendidikan Lingkungan untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Lingkungan, 4(1), 45-52. Slavin, R. E. (2012). Educational Psychology: Theory and Practice (10th ed.). Boston: Pearson. Tilaar, H. A. R. (2008). Pendidikan dan Lingkungan Hidup. Jakarta: RajaGrafindo Persada. 15 16