Uploaded by shofiananorlaili

sunscreen

advertisement
1.1 Latar Belakang
Penuaan kulit wajah merupakan salah satu masalah kulit yang terbilang kompleks dan
kebanyakan ingin dihindari. Proses penuaan kulit dipengaruhi oleh faktor species oksigen
reaktif (ROS) yang diproduksi dalam sel. Peningkatan ROS dapat disebabkan karena oksidasi
dan penyerapan sinar UV, hal itu menyebabkan ketidakseimbangan antara oksidan dan
antioksidan dalam tubuh sehingga menyebabkan sel kulit rusak serta mengalami penuaan
(Widiyawati, dkk. 2023). Salah satu metode untuk mengatasi penuaan dini adalah dengan
menghambat oksidasi sinar UV. Ekstrak tanaman yang megandung antioksidan diketahui dapat
dimanfaatkan untuk mencegah penuaan sel kulit dengan melindungi kulit karena antioksidan
mampu mencegah serta menghambat terbentuknya radikal bebas seperti UVA dan UVB
(Katili, dkk, 2023).
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan oleh (Aliya, dkk, 2024), ekstrak kulit buah naga
merah memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pencegah penuaan sel kulit karena
mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi. Pemanfaatan ekstrak tanaman yang
mengandung antioksidan telah banyak dikembangkan sebagai sediaan farmasi pembuatan
kosmetik. Mengingat kulit buah naga sering kali tidak diolah dan hanya menjadi limbah, maka
dari itu ekstrak kulit buah naga berpotensi dimanfaatkan sebagai kombinasi dalam sunscreen
yang merupakan salah satu sediaan farmasi dengan kandungan antioksidan dan bahan
terdispersi dalam sebuah sistem emulsi. Sediaan krim sunscreen telah banyak digunakan
karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu lebih mudah diaplikasikan, tidak lengket serta
lebih nyaman digunakan pada wajah (Widiyawati, dkk. 2023).
Teknologi nanoemulsi sebagai sistem penghantaran zat aktif pada sediaan obat telah
banyak dikembangkan, terutama pada sediaan farmasi. Nanoemulsi merupakan salah satu
sistem emulsi dalam sediaan farmasi yang stabil secara kinetik. Globula nanoemulsi memiliki
ukuran 20-200 nm sehingga laju pelepasan zat aktif lebih cepat, meningkatkan kelarutan serta
mempercepat penyerapan ke dalam kulit (Rahmadevi, dkk, 2020). Terdapat beberapa metode
pembuatan nanoemulsi yaitu metode emulsifikasi dengan energi rendah dan emulsifikasi
tekanan tinggi. Metode sonikasi merupakan metode emulsifikasi dengan energi tinggi yang
menfaatkan gelombang ultrasonic sehingga dapat memperkecil ukuran partikel dan mencegah
terjadinya creaming. Waktu sonikasi pada rentang optimal diketahui dapat menghasilkan
ukuran partikel yang cenderung lebih homogen, lebih satbil dan droplet lebih kecil dengan
ukuran 1-100 nm (Az-zahra, dkk, 2022).
Sistem pengahantaran Niosome dalam nanoteknologi berpotensi untuk ditambahkan pada
partikel nanoemulsi sediaan farmasi, hal itu dianggap dapat meningkatkan efektivitas
penghantaran serta stabilitas produk (Mawazi, dkk, 2022). Niosome merupakan sistem visikel
yang dapat digunakan sebagai penghantar obat lipofilik, hidrofilik, dan ampifilik. Niosome
mempunyai bentuk visikel dengan struktur bilayer unilamellar ataupun multilamellar yang
tersusun dari surfaktan ionik dan kolesterol. Surfaktan nonionik yang terdapat dalam niosom
merupakan visikel yang menyelingkupi bahan obat sehingga lebih mudah menembus membran
lipid bilayer (Handoyono, dkk. 2022). Oleh karena itu, Niosome mempunyai potensi untuk
digunakan dalam pembuatan berbagai macam produk kosmetik, salah satunya pada sunscreen
(Mawazi, dkk, 2022).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Rumusan Umum
Perumusan umum pada penelitian ini ditinjau dari segi metode pembuatan dan
perbedaan variabel terhadap formulasi sunscreen dengan ekstrak kulit buah naga merah.
a. Mengapa pada pembuatan formulasi sunscreen kulit buah naga merah menerapkan
metode sonikasi nanoemulsi?
b. Apakah terdapat pengaruh nyata jika terdapat perbedaan variabel antara ekstrak kulit
buah naga merah dengan waktu sonikasi nanoemulsi pada pengujian stabilitas
emulsi sunscreen?
c. Apakah terdapat pengaruh nyata jika terdapat perbedaan perlakuan sampel
dengan dan tanpa pengaplikasian sistem penghantaran
Niosome terhadap efektivitas SPF sunscreen terhadap kulit berdasarkan
uji organoleptik?
1.2.2 Rumusan Khusus
Perumusan khusus pada penelitian formulasi sunscreen dengan ekstrak kulit
buah naga merah, antara lain.
a. Apakah kulit buah naga merah merupakan bahan yang aman ditambahkan pada
produk kosmetik dan apa kandungan yang dimiliki kulit buah naga merah sehingga
dapat dijadikan sebagai produk kosmetik?
b. Mengapa sistem penghantaran Niosome dipilih untuk diaplikasikan dalam formulasi
sunscreen dengan ekstrak kulit buah naga merah?
c. Apakah terdapat nilai keberlanjutan jika penelitian ini berhasil menemukan
komposisi formulasi yang tepat dari perbedaan masing-masing variabel yang telah
direncanakan, dan apa kelebihannya?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1
Tujuan Umum
Tujuan umum yang terdapat pada penelitian ini ditinjau dari segi
metode pembuatan dan perbedaan variabel terhadap formulasi sunscreen dengan
ekstrak kulit buah naga merah.
a. Untuk mengetahui pengaruh penerapan metode sonikasi
nanoemulsi pada pembuatan sunscreen dengan ekstrak kulit
buah naga merah. Metode sonikasi nanoemulsi sunscreen
dapat membentuk emulsi dengan droplet lebih kecil dan
berukuran nano, sehingga berpengaruh terhadap pengujian
stabilitas sistem emulsi dan uji organoleptik.
b. Untuk mengetahui perbandingan variabel terbaik yang dapat
memperngaruhi produk sunscreen dengan pemilihan variabel
yang tepat antara ekstrak kulit buah naga merah dengan waktu
sonikasi terhadap pengujian stabilitas sistem emulsi dan uji
organoleptik.
c. Untuk mengetahui perbandigan antara perlakuan sampel
dengan dan tanpa pengaplikasian sistem penghantaran
Niosome terhadap efektivitas SPF sunscreen terhadap kulit
berdasarkan uji organoleptik.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang terdapat pada penelitian formulasi sunscreen
dengan ekstrak kulit buah naga merah, antara lain.
a.
1.4 Manfaat
1.5 Nilai Kebaruan Ditinjau dari Urgensi Penelitian Terapan
1.6 Penelitian Terdahulu
Download