615.1 Ind p Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI 615.1 Ind p Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Pedoman Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat).— Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.2020 ISBN 978-623-301-006-1 1. Judul I. DRUG INFORMATION SERVICES II. GOVERNMENT PROGRAMS III. PHARMACEUTICAL PREPARATIONS KATA PENGANTAR Berkat rahmat dan izin Allah SWT, penyusunan buku Pedoman Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) dapat diselesaikan. Dokumen ini merupakan pedoman bagi Pembina GeMa CerMat di tingkat provinsi, kabupaten/kota, apoteker Agent of Change/Master Agent of Change yang akan melaksanakan program GeMa CerMat. Dokumen ini memuat secara detail mulai dari peran masing-masing pemangku kepentingan, strategi pelaksanaan GeMa CerMat dan pemantauan dan evaluasi. Sebagai pedoman umum, dokumen ini tidak bersifat statis. Oleh karena itu selama perjalanan pelaksanaan program GeMa CerMat akan dilaksanakan revisi secara periodik. Ucapan terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Tim Penyusun, Editor, Kontributor dan semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan pedoman ini. Semoga pedoman ini dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan memberikan manfaat sebesar-besarnya. Jakarta, Juli 2020 Direktur Pelayanan Kefarmasian Dita Novianti S.A, S.Si, Apt, MM NIP.197311231998032002 i|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat KATA SAMBUTAN Pembangunan kesehatan terus bergerak progresif dan dinamis, sebagai upaya memenuhi hak-hak masyarakat untuk mendapatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan melalui pendekatan Sistem Kesehatan Nasional, diwujudkan dengan menggerakkan berbagai elemen masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan tentunya dikawal pemerintah untuk bersama-sama menjamin akses terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat. Arah kebijakan RPJMN 2020-2024 menyebutkan bahwa peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dilakukan dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, dimana salah satunya mencakup peningkatan promosi dan pengawasan penggunaan obat rasional. Penyelenggaraan upaya promosi penggunaan obat rasional dilakukan antara lain dengan pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi, informasi dan edukasi. Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan telah melakukan upaya pemberdayaan masyarakat terkait penggunaan obat yang telah dikukuhkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/427/2015 tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat). Pedoman ini disusun untuk memberikan acuan dalam pelaksanaan Strategi GeMa CerMat secara terintegrasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasinya sehingga upaya untuk mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan kemampuan masyakarat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar dapat tercapai. Jakarta, Juli 2020 Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra Engko Sosialine Magdalene, Apt, M.BioMed ii | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................................................................... i KATA SAMBUTAN ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Landasan Hukum ................................................................................. 4 C. Pengertian ........................................................................................... 5 D. Tujuan .................................................................................................. 6 E. Sasaran ................................................................................................ 7 F. Logo ..................................................................................................... 7 BAB II PERAN DAN FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN ................................. 9 A. Kementerian/Lembaga ........................................................................ 9 B. Instansi ................................................................................................ 9 C. Lembaga dan organisasi ...................................................................... 9 D. Mitra lainnya ....................................................................................... 10 BAB III PELAKSANAAN GEMA CERMAT ........................................................... 13 A. Strategi Regulasi dan Advokasi ............................................................ 14 B. Strategi Edukasi ................................................................................... 15 C. Anggaran/sumber pendanaan ............................................................. 22 D. Strategi Komunikasi dan Publikasi ....................................................... 22 E. Strategi Optimalisasi Peranan Tenaga Kesehatan ............................... 24 F. Tahapan Kegiatan ................................................................................ 27 BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI ............................................................ 35 A. Pendahuluan ........................................................................................ 35 iii | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t B. Metode Pemantauan dan Evaluasi ...................................................... 36 C. Pelaporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi .......................................... 43 D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................... 43 E. Indikator Keberhasilan......................................................................... 44 BAB V PENUTUP .............................................................................................. 45 LAMPIRAN ....................................................................................................... 46 iv | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 3 LAMPIRAN 4 LAMPIRAN 5 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9 LAMPIRAN 10 CONTOH SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN AGENT OF CHANGE GEMA CERMAT ................................................. FORMAT SURAT KETERANGAN PINDAH DOMISILI SEBAGAI AOC ................................................................... FORMULIR MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) DINAS KESEHATAN PROVINSI ..................................................... PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) DINAS KESEHATAN PROVINSI ..................................................... FORMULIR MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA....................................... PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA....................................... FORMULIR MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) MASTER AGENT OF CHANGE/AGENT OF CHANGE (MAoC/AoC) .... PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) MASTER OF AGENT OF CHANGE/AGENT OF CHANGE (MAOC/AOC).................................................................... KUESIONER MASYARAKAT INFORMED CONSENT ............ PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN KUESIONER PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT .................................................. 47 50 51 62 73 82 93 104 112 118 v|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GeMa CerMat) Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Direktorat Pelayanan Kefarmasian Jakarta, 2020 Pembina: Dra. Engko Sosialine Magdalene, Apt., M.Bio Med. (Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Pengarah: Dita Novianti, S.A., Apt., MM (Direktur Pelayanan Kefarmasian) Tim Penyusun: Refiandes S.Si., Apt., MPH (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Candra Lesmana, S.Farm., Apt (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Andrie Fitrianyah, S.Farm., Apt (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Fachriah Syamsuddin, S.Si., Apt (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Rizqi Machdiawati, S.Farm., Apt (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Tri Ratna Rejeki, S.Farm., Apt (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) I G A Trisnadewi, S.Farm., M.Farm.Klin.Apt (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Devina Liretha, S.Farm., Apt (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Utami Tri Adiningsih, S.Farm., Apt (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Alam Herlambang (Direktorat Pelayanan Kefarmasian) Dr. Adji Prayitno, Apt (Universitas Surabaya) Rd. Hermalia, S.F., Apt (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat) Nurul Fadhilah S.Si, Apt, M.Si (Dinas Kesehatan Provinsi Riau) Umy Qalsum, S.Farm., Apt (Dinas Kesehatan Polewali Mandar) Pandu Wibowo, S.Si., Apt (Dinas Kesehatan Kota Pontianak) Sani Nur’aeni, S.Farm., Apt (Apoteker Puskesmas Pasundan Kota Bandung) Primadi Avianto, S.Farm., Apt (Apoteker Apotek swasta di Sidoarjo) Diterbitkan Oleh : Kementerian Kesehatan RI Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya dalam bentuk dan dengan cara apapun juga, baik secara mekanis maupun elektronik termasuk fotocopy rekaman dan lain-lain tanpa seijin tertulis dari penerbit. vi | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t vii | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Obat sebagai salah satu unsur yang penting dalam pelayanan kesehatan, mulai dari upaya peningkatan kesehatan, pencegahan, diagnosa, pengobatan dan pemulihan harus selalu tersedia pada saat dibutuhkan. Obat dapat mempengaruhi kesehatan apabila tidak memenuhi persyaratan, digunakan secara tidak tepat atau disalahgunakan. Secara definisi menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, obat adalah obat jadi termasuk produk biologi yang merupakan bahan atau paduan bahan, digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia. Salah satu penyebab masalah kesehatan yaitu penggunaan obat secara tidak rasional, yang dapat mengakibatkan terapi menjadi kurang efektif dan tidak efisien. Menurut WHO, lebih dari 50% obat di dunia diresepkan dan digunakan secara tidak tepat/rasional. Ketidakrasionalan penggunaan obat dapat berupa penggunaan obat secara berlebihan (overuse), penggunaan obat yang kurang (underuse) dan penggunaan obat tidak tepat indikasi, dosis, cara dan lama pemakaian, dan lain-lain (misuse). Di lain pihak, perkembangan ilmu pengetahuan di bidang farmasi yang pesat diikuti dengan semakin meningkatnya kecerdasan masyarakat, semakin gencarnya promosi/iklan obat melalui media massa dan tingginya biaya pelayanan kesehatan, sehingga memicu dilakukannya swamedikasi oleh masyarakat. Swamedikasi merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit, sebelum mencari pertolongan ke fasilitas pelayanan kesehatan/tenaga kesehatan terdekat. 1|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dari tahun ke tahun selalu menunjukkan bahwa lebih dari 60 % masyarakat melakukan pengobatan sendiri (swamedikasi). Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan bahwa 35,2% masyarakat Indonesia menyimpan obat di rumah tangga, baik diperoleh dari resep dokter maupun dibeli sendiri secara bebas. Proporsi masyarakat yang menyimpan obat keras tanpa resep mencapai 81,9% (Kementerian Kesehatan, 2013), di antaranya termasuk antibiotik. Swamedikasi oleh masyarakat seringkali tidak hanya menggunakan obat bebas dan bebas terbatas tetapi juga menggunakan obat keras yang seharusnya diresepkan oleh dokter (ethical). Swamedikasi yang dilakukan secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai. Sebagai contoh, penggunaan antibiotik tanpa resep dokter dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti resistensi bakteri. Swamedikasi yang benar menggambarkan tingkat pengetahuan masyarakat yang baik atas pentingnya penggunaan obat rasional, dimana tingkat pengetahuan masyarakat ini merupakan salah satu indikator dari Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat. Dalam melakukan swamedikasi secara benar, masyarakat memerlukan informasi yang jelas, benar dan dapat dipercaya. Untuk itu swamedikasi sebaiknya dilakukan di bawah supervisi dan pembinaan tenaga kefarmasian. Informasi tentang obat banyak diperoleh masyarakat dari berbagai sumber, namun belum tentu semuanya benar atau netral. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat agar masyarakat mampu menyaring informasi yang benar. Informasi seharusnya didapatkan dari tenaga kesehatan dan sumber informasi yang terpercaya. Peran tenaga kefarmasian terutama Apoteker di komunitas perlu ditingkatkan dalam memberikan pelayanan informasi tentang obat, baik dalam upaya 2|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat pengobatan (kuratif), maupun upaya promotif dan preventif (pencegahan penyakit). Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat. Upaya yang dilakukan antara lain melalui Penggerakan Penggunaan Obat Rasional yang melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota, organisasi profesi kesehatan serta perguruan tinggi kedokteran dan farmasi. Selain itu juga dilakukan kegiatan penyebaran informasi dan pemberdayaan masyarakat dengan metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif). Berbagai kendala masih dihadapi, terkait dengan masalah anggaran, fasilitas, sumber daya manusia, dan lain-lain. Untuk itu perlu ditingkatkan dengan upaya yang lebih masif dan berkesinambungan dengan melibatkan masyarakat secara aktif dan berbagai pemangku kepentingan terkait. Dalam rangka percepatan upaya peningkatan pengetahuan, kesadaran, kepedulian, dan keterampilan masyarakat mengenai penggunaan obat secara rasional, dilaksanakan program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) yang merupakan wadah penggerakan penggunaan obat rasional, CBIA dan program terkait lain yang berkesinambungan dengan melibatkan lintas sektor dan pemangku kepentingan terkait. Gerakan ini telah dicanangkan oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 13 November 2015 dan ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/427/2015 tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Pelaksanaan GeMa CerMat yang dimulai dari advokasi, sosialisasi, edukasi, penyebaran informasi hingga optimalisasi peran tenaga kesehatan membutuhkan suatu pedoman sebagai acuan. Pedoman ini dapat dipergunakan oleh pihak yang berkepentingan dalam melaksanakan GeMa CerMat. 3|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat B. Landasan Hukum 1. Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063); 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara 3781); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara 5044); 5. Intruksi Presiden Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 tentang Kader Pemberdayaan Masyarakat; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga; 10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan; 11. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. 4|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat 12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek; 13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas; 14. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 189/Menkes/SK/III/2006 tentang Kebijakan Obat Nasional; 15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 585/Menkes/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas; 16. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/ Menkes/427/2015 tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat; C. Pengertian 1. Swamedikasi adalah upaya yang dilakukan oleh perorangan atau masyarakat dalam menentukan pengobatan atau memilih obat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakitnya sebelum memutuskan mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan atau tenaga kesehatan. 2. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kefarmasian terdiri dari apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. 3. Penggunaan Obat Rasional (POR). Menurut WHO, penggunaan obat dikatakan rasional bila pasien menerima obat sesuai dengan kebutuhan klinis, pada dosis yang sesuai untuk periode waktu yang tepat dengan biaya yang paling terjangkau bagi pasien dan masyarakat. 4. Cara Belajar Insan Aktif yang selanjutnya disingkat CBIA adalah suatu metode pendidikan masyarakat yang didasarkan pada proses belajar mandiri, melibatkan insan aktif dalam diskusi dengan mencari sumbersumber informasi yang terdapat dalam media informasi tertulis 5|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat (kemasan dan lembar informasi obat, brosur, dan sumber lainnya) untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk memilih obat yang diperlukan dalam swamedikasi yang rasional. 5. Agen Perubahan/ Agent of Change (AoC) GeMa CerMat adalah tenaga kesehatan terutama apoteker yang mempunyai komitmen dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan POR dalam rangka GeMa CerMat dengan tujuan mengubah perilaku pada masyarakat maupun tenaga kesehatan, telah mendapatkan pembekalan dan ditandai dengan pemberian sertifikat. 6. Kader GeMa CerMat adalah anggota masyarakat yang telah mendapatkan edukasi dan pemberdayaan peningkatan POR dalam rangka GeMa CerMat, sehingga dapat memberi bimbingan dan mengajar kelompok kecil masyarakat lainnya atau perorangan . 7. Fasilitator adalah tenaga kesehatan atau masyarakat yang bersedia memfasilitasi jalannya kegiatan edukasi, untuk mendapatkan jawaban atas suatu masalah tetapi tidak mendominasi, kemudian menyimpulkan temuan-temuan penting di akhir kegiatan. Kriteria fasilitator adalah tidak buta huruf dan tidak buta warna. 8. Narasumber adalah tenaga profesional kesehatan yang memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi tentang penggunaan obat secara rasional baik kepada tenaga kesehatan maupun masyarakat. D. Tujuan 1. Tujuan Umum Tujuan disusunnya Pedoman yaitu untuk memberikan acuan bagi pihak yang berkepentingan dalam melaksanakan program GeMa CerMat. 2. Tujuan Khusus 6|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat a. Menjelaskan pelaksanaan GeMa CerMat yang memuat strategi regulasi dan advokasi, komunikasi publik dan publikasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat dan optimalisasi peran tenaga kesehatan. Menyediakan instrumen pemantauan dan evaluasi secara berjenjang mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota organisasi/lembaga, dan agen perubahan (Agent of Change) untuk mengetahui keberhasilan GeMa CerMat. b. E. Sasaran Sasaran pedoman adalah pemangku kepentingan terkait, kementerian/ lembaga/ dinas/ instansi, organisasi, perkumpulan/kelompok masyarakat, perorangan, dan mitra lainnya yang akan melaksanakan kegiatan GeMa CerMat. F. Logo Gambar 01. Logo GeMa CerMat Makna logo GeMa CerMat - Lingkaran menggambarkan citra permukaan obat yang bulat. Simbol empat lingkaran mencerminkan keseimbangan obat untuk kesehatan. Simbol hati berwarna putih mencerminkan kepedulian masyarakat akan nilai penting obat untuk kesehatan. 7|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat - - - - Figur manusia mencerminkan masyarakat. Posisi tangan yang membentang menandakan peran aktif masyarakat yang selalu turut berperan serta untuk mendukung keberhasilan program GeMa CerMat. Warna pada bulatan berbentuk tablet mencitrakan keanekaragaman jenis obat yang beredar dan dinamika gerakan masyarakat. Warna merah mencitrakan keunggulan program GeMa CerMat sebagai program pemerintah yang energik dan proaktif serta menjangkau seluruh Indonesia (bersifat nasional). Warna merah juga melambangkan kekuatan dan keberanian untuk gigih mencapai tujuan utama yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap obat. Warna putih mencitrakan keluhuran, kesungguhan dan dedikasi program GeMa CerMat serta independensi dari kepentingan komersial. Warna kuning melambangkan kehati-hatian masyarakat dalam penggunaan obat. Warna hijau melambangkan kesembuhan dan kesehatan yang merupakan capaian dari kegiatan GeMa CerMat . Warna biru melambangkan keluasan pengetahuan dan informasi yang diperlukan untuk penggunaan obat rasional. Warna oranye melambangkan kehangatan, keceriaan dan semangat serta optimisme dalam melaksanakan program GeMa CerMat . Komposisi grafis menampilkan gaya desain modern, sederhana, unik, komunikatif dan informatif. Logo GeMa CerMat dicantumkan pada media dan materi yang digunakan dalam pelaksanaan GeMa CerMat. Logo dapat diunduh dari website Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan yaitu www.farmalkes.kemkes.go.id 8|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat BAB II PERAN DAN FUNGSI PEMANGKU KEPENTINGAN Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) dilaksanakan secara bersama di bawah koordinasi Kementerian Kesehatan, dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait, yaitu: A. Kementerian/Lembaga, antara lain: 1. Kementerian Dalam Negeri 2. Kementerian Agama 3. Kementerian Keuangan 4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 5. Kementerian Komunikasi dan Informatika 6. Kementerian Pertanian 7. Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 8. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 9. Kementerian Riset, dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional 10. Badan Pengawas Obat dan Makanan 11. Badan Narkotika Nasional (BNN) 12. Kementerian/Lembaga lain yang terkait B. Instansi 1. 2. 3. 4. Dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota Dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota Dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota Dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak provinsi/ kabupaten/kota 5. Seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain yang terkait C. Lembaga dan organisasi, antara lain: 1. Organisasi profesi kesehatan 2. Organisasi sosial dan kemasyarakatan 3. Organisasi kepemudaan 9|Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat 4. Organisasi mahasiswa 5. Organisasi kesiswaan 6. Organisasi lainnya D. Mitra lainnya, antara lain: 1. Fasilitas pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, dan apotek 2. Institusi pendidikan 3. WHO 4. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)/Non-Government Organization (NGO) 5. Lembaga donor keuangan internasional 6. Sektor swasta/dunia usaha 7. Media massa 8. dan lain-lain. Setiap pemangku kepentingan terkait memberikan peran dan fungsi tersendiri yang akan mendukung terlaksananya GeMa CerMat secara baik dan efektif. Peran dan fungsi tersebut dilaksanakan pada setiap tingkat, yaitu tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. A. Pusat Pelaksana utama GeMa CerMat di tingkat pusat adalah Kementerian Kesehatan. Pemangku kepentingan terkait yang dilibatkan antara lain organisasi profesi kesehatan tingkat pusat, Kementerian atau lembaga pemerintah yang terkait, institusi/lembaga/organisasi kesehatan, kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan tingkat pusat lainnya. Sesuai tugas dan fungsi pemerintah pusat, Kementerian Kesehatan menyiapkan kebijakan program, menyusun NSPK, melakukan pembinaan kepada dinas kesehatan provinsi/kabupaten kota, menyediakan sarana prasarana, melakukan monitoring dan evaluasi, serta melaksanakan kegiatan yang mendukung program GeMa CerMat. Sarana prasarana yang disediakan oleh pemerintah pusat, diantaranya: 10 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 1. Materi promosi, berupa: banner, baliho, brosur, iklan, audiovisual, dan media promosi lainnya. 2. Materi edukasi, berupa: buku pedoman, bahan tayang, audiovisual edukasi, bahan Q &A, permainan edukasi, leaflet, dan lain sebagainya. B. Provinsi Pelaksana utama di tingkat provinsi adalah dinas kesehatan provinsi. Pemangku kepentingan terkait yang dilibatkan antara lain organisasi profesi kesehatan tingkat provinsi, dinas atau lembaga pemerintah tingkat provinsi yang terkait, institusi/lembaga/organisasi kesehatan, kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan, kesiswaan tingkat provinsi lainnya jika memungkinkan. Dinas kesehatan provinsi melakukan pembinaan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota, menyediakan sarana prasarana terkait program GeMa CerMat, melaksanakan kegiatan yang mendukung program GeMa CerMat, membuat inovasi terkait pelaksanaan program GeMa CerMat, melaporkan kegiatan yang dilaksanakan, dan melakukan monitoring dan evaluasi. C. Kabupaten/Kota Pelaksana utama di tingkat Kabupaten/Kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemangku kepentingan terkait yang dilibatkan antara lain, organisasi profesi kesehatan tingkat kabupaten/kota, Dinas atau lembaga pemerintah tingkat Kabupaten/Kota, institusi/lembaga/organisasi kesehatan, kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan, kesiswaan tingkat kabupaten/kota lainnya jika memungkinkan. Dinas kesehatan kabupaten/kota melakukan pembinaan kepada puskesmas dan AoC, menyediakan sarana prasarana terkait program GeMa CerMat, melaksanakan kegiatan yang mendukung program GeMa CerMat, membuat inovasi terkait pelaksanaan program, melaporkan kegiatan yang dilaksanakan, dan melakukan monitoring dan evaluasi. 11 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t D. Provinsi Pelaksana utama di tingkat provinsi adalah dinas kesehatan provinsi. Pemangku kepentingan terkait yang dilibatkan antara lain organisasi profesi kesehatan tingkat provinsi, dinas atau lembaga pemerintah tingkat provinsi yang terkait, institusi/lembaga/organisasi kesehatan, kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan, kesiswaan tingkat provinsi lainnya jika memungkinkan. Dinas kesehatan provinsi melakukan pembinaan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota, menyediakan sarana prasarana terkait program GeMa CerMat, melaksanakan kegiatan yang mendukung program GeMa CerMat, membuat inovasi terkait pelaksanaan program GeMa CerMat, melaporkan kegiatan yang dilaksanakan, dan melakukan monitoring dan evaluasi. 12 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t BAB III PELAKSANAAN GEMA CERMAT Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) merupakan program Kementerian Kesehatan yang melibatkan lintas sektor dan komponen masyarakat. Keterlibatan kementerian/lembaga selain Kementerian Kesehatan akan sangat membantu dalam menunjang keberhasilan gerakan ini. Di samping itu, selain dari organisasi profesi kesehatan, perlu adanya dukungan dari lembaga atau organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, kemahasiswaan dan kesiswaan, serta mitra lainnya. Lembaga/organisasi tersebut akan menjadi perantara dalam meneruskan informasi dan pengetahuan tentang penggunaan obat secara rasional pada masyarakat. Tujuan dilaksanakannya GeMa CerMat yaitu: a. meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara tepat dan benar; b. meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan memusnahkan obat secara tepat dan benar; c. meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Sasaran GeMa CerMat adalah seluruh masyarakat dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program, organisasi profesi kesehatan, institusi pendidikan, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, tokoh adat serta elemen-elemen lain yang ada di masyarakat. Kegiatan GeMa CerMat meliputi upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan, serta perubahan perilaku masyarakat dalam memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar, meliputi obat bebas untuk swamedikasi, maupun obat keras yang diperoleh dengan resep dokter. GeMa CerMat dilaksanakan melalui 4 (empat) strategi berikut: 13 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t A. Strategi Regulasi dan Advokasi Untuk melaksanakan GeMa CerMat diperlukan kebijakan, regulasi dan pedoman sebagai instrumen penguat dan dapat digunakan untuk advokasi kepada para pemangku kepentingan. 1. Penyusunan Regulasi Kementerian Kesehatan menyusun dan menyiapkan regulasi dan pedoman yang dibutuhkan dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait. Pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota menerbitkan kebijakan kepala daerah, yang diinisiasi oleh dinas kesehatan provinsi / kabupaten/kota dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait. Pemerintah daerah juga menyusun petunjuk pelaksanaan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) dengan mengacu pada regulasi dan pedoman yang disusun oleh Kementerian Kesehatan.Fasilitas pelayanan kesehatan, instansi, organisasi dan kelompok masyarakat dapat menyusun kebijakan sesuai kebutuhan, dan diterbitkan oleh pengambil kebijakan setempat dengan mengacu pada kebijakan yang lebih tinggi. AoC sebagai pelaksana program di lapangan, diberikan surat penetapan/pengesahan sebagai AoC, misalnya melalui surat keputusan bupati/walikota atau kepala dinas kesehatan tentang penunjukan AoC GeMa CerMat. Contoh SK pengesahan sebagai AoC dapat dilihat pada Lampiran 1. 2. Advokasi pada pemangku kepentingan terkait Upaya advokasi kepada pemangku kepentingan terkait diperlukan agar program GeMa CerMat dapat tercapai secara optimal. Kementerian Kesehatan perlu melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan di tingkat Pusat dalam hal kebijakan, regulasi, pedoman, perjanjian kerjasama, teknis pelaksanaan, dan rencana tindak lanjut. Advokasi juga perlu dilakukan kepada pemangku kepentingan di tingkat daerah provinsi dan kabupaten/kota. Advokasi yang efektif sebaiknya dibangun dengan memperhatikan tiga hal sebagai berikut: 14 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 1. 2. 3. Prioritas advokasi yang jelas Didukung hasil analisis dan kajian yang mencukupi Memahami proses – proses dalam pemerintahan dan administrasi serta cara masuk yang efektif B. Strategi Edukasi Strategi edukasi terdiri dari metode edukasi dan materi edukasi. 1. Metode Edukasi Metode edukasi yang digunakan dapat dipilih yang bersifat interaktif atau non interaktif. Metode interaktif sesuai untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku, sedangkan metode edukasi non interaktif lebih sesuai untuk meningkatkan pengetahuan saja. a. Metode edukasi interaktif Contoh metode edukasi yang bersifat interaktif yaitu: 1) Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) atau dikenal juga sebagai Community-Based Interactive Approach merupakan metode edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang dapat digunakan dalam mengedukasi masyarakat untuk memilih dan menggunakan obat yang benar, terutama pada pengobatan sendiri (swamedikasi). CBIA dikembangkan pertama kali oleh Prof. Dr. Sri Suryawati, guru besar Farmakologi dan Terapi dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada bersama timnya di Pusat Studi Farmakologi Klinik dan Kebijakan Obat Universitas Gadjah Mada. Metode ini telah dikembangkan dan diadopsi oleh beberapa negara di Asia serta diakui oleh WHO. Pada tahun 2007, bekerjasama dengan Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan, dilaksanakan kegiatan pilot project di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Kegiatan 15 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t tersebut terbukti efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta dalam memilih dan menggunakan obat, serta terlihat adanya antusiasme dari kader maupun tenaga kesehatan. Metode ini diutamakan bagi para ibu rumah tangga melalui kader kesehatan yang aktif di masyarakat. Melalui metode ini diharapkan masyarakat, terutama para ibu, dapat lebih aktif dalam mencari informasi mengenai obat yang digunakan oleh keluarga, menggunakan dan mengelola obat di rumah tangga secara benar, serta mempunyai sikap kritis terhadap informasi yang ada. Sumber informasi obat terdapat pada kemasan maupun package insert (brosur) dari obat. Sejak tahun 2008 hingga saat ini, kegiatan CBIA telah disosialisasikan secara nasional dan dilaksanakan di hampir semua provinsi, baik oleh pemerintah pusat (Kementerian Kesehatan) maupun oleh Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota, institusi pendidikan, organisasi/ kelompok masyarakat, organisasi profesi, dll. Kegiatan CBIA juga telah dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan lain, misalnya terkait upaya promosi kesehatan. Pengobatan sendiri atau swamedikasi yang dilakukan dengan tepat dan benar dapat mendukung upaya pemeliharaan kesehatan. Swamedikasi hendaknya hanya dilakukan untuk penyakit ringan dan bertujuan mengurangi gejala, menggunakan obat yang dapat digunakan tanpa resep dokter sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Jika tidak tepat, dapat menyebabkan tidak tercapainya efek pengobatan, timbulnya efek samping yang tidak diinginkan, timbulnya penyakit baru, keracunan karena kelebihan pemakaian obat (overdosis). Untuk melakukan swamedikasi secara tepat, masyarakat memerlukan informasi yang lengkap, jelas, benar, dan dapat dipercaya. 16 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t Metode CBIA mempunyai karakteristik sebagai berikut: - bersifat interaktif/ diskusi kelompok kecil; - proses belajar mandiri (self-learning process); - membekali masyarakat dengan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan tingkah laku kritis; - memunculkan perilaku mencari informasi; - memanfaatkan forum yang ada dalam masyarakat (arisan, pengajian, PKK, dll). 2) Permainan Edukatif Permainan edukatif bertujuan untuk memberikan edukasi tentang cara memilih, mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar sambil bermain sehingga tercipta suasana belajar yang lebih menarik. Contoh permainan yang dapat dipilih : a) Ular tangga Permainan ular tangga adalah permainan yang menggunakan alas dapat berupa papan/karton/kain dan dimainkan secara berkelompok. Alas permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah tangga dan ular yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini dilengkapi dengan dadu. Peserta yang akan bermain duduk melingkar. Setiap peserta mendapat kesempatan melempar dadu dan melangkah sesuai nomor dadu. Peserta selanjutnya mendapat pertanyaan untuk setiap kotak yang dilalui. Permainan ini dilengkapi daftar pertanyaan berjenjang dari yang termudah sampai tersulit. Dari setiap pertanyaan yang terjawab atau tidak terjawab, tenaga kesehatan bertugas memberikan penjelasan yang detail dan benar kepada masyarakat. b) Roda permainan (wheel of challenge) Peserta diminta memutar roda sampai berhenti pada nomor tertentu yang berisi pertanyaan berjenjang dari mudah sampai sulit. Dari setiap pertanyaan yang terjawab atau tidak terjawab, 17 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t tenaga kesehatan bertugas memberikan penjelasan yang benar dan rinci kepada masyarakat. c) Permainan Edukatif Lainnya, seperti kartu kuartet, dll. 3) Metode interaktif lainnya Selain metode-metode di atas, dapat juga menggunakan metode lainnya yang sesuai dengan kondisi dan sumber daya yang tersedia. Metode interaktif lainnya seperti ceramah interaktif, penyuluhan interaktif, webinar interaktif, diskusi interaktif, siaran radio dan televisi interaktif, dll. Di samping itu dapat juga dilakukan kombinasi dari metode-metode interaktif tersebut di atas. b. Metode edukasi non interaktif Metode edukasi non interaktif dilakukan tanpa dialog dengan audiens, contohnya brosur, spanduk, pamflet, komik, buku cerita, pantun, film, drama, komedi situasi atau operet, lagu, senam, video dengan topik atau materi penggunaan obat yang telah ditetapkan. Tahap Pelaksanaan 1) Berkoordinasi dengan tim promosi kesehatan dan menentukan materi penyuluhan beserta jadwal. 2) Menyusun materi penyuluhan dan mempersiapkan alat peraga yang diperlukan (misalnya kemasan obat, poster dan gambar yang menarik) 3) Melaksanakan penyuluhan dan melakukan evaluasi kegiatan. 4) Mengukur pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang obat dengan mempersiapkan bahan pre test dan post test. 2. Materi Edukasi Materi edukasi untuk pendekatan interaktif harus dikemas menarik sehingga peserta dan masyarakat dapat berperan aktif. Bahasa yang digunakan dalam penyampaian materi juga diupayakan menggunakan bahasa yang mudah dipahami atau menyesuaikan dengan kearifan lokal daerah setempat. Jika ada istilah dalam bahasa ilmiah yang belum ada terjemahannya dalam Bahasa Indonesia, sebaiknya 18 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t dijelaskan pengertiannya dalam Bahasa Indonesia. Materi edukasi yang disampaikan sekurang-kurangnya terdiri dari: a. Deskripsi Informasi Deskripsi informasi obat meliputi informasi awal tentang hal-hal yang tercantum dalam kemasan dan brosur obat yang harus diketahui oleh pasien meliputi: 1) Nama obat 2) Komposisi 3) Indikasi (khasiat) 4) Dosis dan Cara Pemakaian 5) Efek Samping 6) Kontra indikasi 7) Tanggal Kedaluwarsa atau Beyond Used Date (BUD) 8) Informasi Harga Eceran Tertinggi (HET) 9) Petunjuk Penyimpanan 10) Izin Edar dan Nama Produsen 11) Organoleptis Sediaan Farmasi 12) Dan lain lain b. Penggolongan obat Penggolongan obat dijelaskan berdasarkan: 1) Nama yaitu penjelasan tentang obat generik, obat generik bermerek dan obat paten (inovator); 2) Bentuk sediaan yaitu penjelasan tentang sediaan obat dalam dan obat luar; 3) Penandaan yaitu penjelasan tentang penandaan obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, obat psikotropika dan narkotika; 4) Cara penggunaan yaitu penjelasan tentang jenis sediaan obat dengan berbagai variasi cara/rute penggunaan, seperti tablet, sirup, serbuk, tetes, salep, krim, injeksi, dan lain-lain; 19 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 5) Efek farmakologi yaitu penjelasan tentang golongan obat berdasarkan efek farmakologi atau mekanisme kerja obat di dalam tubuh. c. Cara Mendapatkan Obat dengan Benar Yaitu penjelasan tentang cara mendapatkan obat dengan benar di fasilitas pelayanan kefarmasian yang resmi sesuai peraturan perundang-undangan (apotek, puskesmas, klinik, instalasi farmasi rumah sakit, toko obat). d. Cara Menggunakan Obat dengan Benar Yaitu penjelasan tentang cara penggunaan obat yang benar melalui metode Tanya 5 O, yaitu 5 (lima) hal yang minimal harus diketahui terkait dengan obat: - Obat ini apa nama dan kandungannya? - Obat ini apa indikasi atau khasiatnya? - Obat ini berapa dosisnya? - Obat ini bagaimana cara menggunakannya? - Obat ini apa efek sampingnya? Tanya 5 O yang dipraktikkan oleh pasien/masyarakat merupakan indikator keberhasilan pemberdayaan GeMa CerMat. e. Cara Menyimpan Obat dengan Benar Materi memuat hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyimpanan obat secara benar , meliputi: 1) Organoleptis obat 2) Suhu dan tempat penyimpanan obat 3) Masa penggunaan obat (BUD) f. Cara Membuang Obat dengan Benar Yaitu penjelasan tentang obat rusak dan cara membuang atau memusnahkan obat yang rusak. Pemusnahan obat yang tidak terpakai karena kedaluarsa, rusak ataupun mutunya sudah tidak memenuhi standar dapat melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan obat atau perbekalan 20 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu keamanan dan kemanfaatan. g. Penggunaan Antibiotik Bijak Antibiotik adalah obat untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik tidak dapat membunuh virus atau mikroba lain (jamur, parasit, protozoa). Penggunaan antibiotik secara berlebihan dan tanpa indikasi memicu resistensi bakteri. Resistensi antibiotik adalah suatu keadaan dimana bakteri menjadi kebal terhadap antibiotik yang pada awalnya efektif untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri tersebut (WHO2015). Untuk penggunaan antibiotik bijak, dapat diberikan materi tentang edukasi antimikroba, resistensi dan bahaya resistensi serta edukasi dengan tagline 5T: 1. Tidak MEMBELI antibiotik sendiri (tanpa resep dokter) 2. Tidak MENGGUNAKAN antibiotik untuk selain infeksi bakteri 3. Tidak MENYIMPAN antibiotik di rumah 4. Tidak MEMBERI antibiotik SISA kepada orang lain 5. Tanyakan pada APOTEKER informasi obat antibiotik 21 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t C. Anggaran/sumber pendanaan Anggaran untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat, yang dapat bersumber dari Anggaran Pembiayaan dan Belanja Negara (APBN) Pusat, Dekonsentrasi, atau Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), Anggaran Pembiayaan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Dana Desa (ADD), Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas, Bantuan Luar Negeri (BLN), Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBH CHT), Corporate Social Responsibility (CSR), swadaya masyarakat, lembaga/organisasi dan institusi lainnya. Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DHB CHT) telah diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor. 222/PMK07/2017 tentang Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi DBH CHT. Penggunaan tersebut untuk 5 program sesuai Undang-Undang No.39 tahun 2007 tentang Cukai. Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor. 222/PMK07/2017 secara detail diatur penggunaan DBH CHT minimal 50% untuk bidang kesehatan yang mendukung program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dukungan JKN dalam DBH CHT diarahkan pada sisi supply side yang dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di daerah sebagai unit layanan kesehatan terdepan dalam program JKN. Kegiatan bidang kesehatan yang dimaksud antara lain adalah pelayanan kesehatan baik kegiatan promotif/preventif maupun kuratif/rehabilitatif. D. Strategi Komunikasi dan Publikasi Pada tahap awal, komunikasi dan publikasi dimulai dengan melakukan pencanangan secara resmi di tingkat pusat. Kemudian dilanjutkan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Keberhasilan pencapaian tujuan GeMa CerMat sangat tergantung pada tersosialisasinya kegiatan ini pada masyarakat luas dan pemangku kepentingan. Untuk itu penting dilakukan penyebaran informasi dan publikasi secara terus menerus dan berkesinambungan pada masyarakat melalui berbagai media baik elektronik, media cetak maupun media sosial. Selain itu perlu 22 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t dilakukan kampanye publik secara terbuka dan masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat secara benar dan mempublikasikan kegiatan GeMa CerMat. Agar dapat tersebar secara luas pada masyarakat, kegiatan ini perlu melibatkan media massa. Dengan demikian, diharapkan kegiatan GeMa CerMat dapat terpublikasi secara luas. 1. Pencanangan secara resmi GeMa CerMat yang dicanangkan oleh Menteri Kesehatan RI pada tanggal 13 November 2015 diikuti dengan rangkaian kegiatan yang terpadu dan berkesinambungan baik di pusat maupun daerah. Kegiatan ini bukan hanya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, namun juga diharapkan dapat dilakukan di daerah secara bersamasama dengan pemangku kepentingan terkait. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencanangan dan sosialisasi secara berjenjang di tingkat provinsi dan kabupaten/kota oleh pimpinan daerah setempat dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait di daerah. Kegiatan pencanangan ini hendaknya juga mengundang media massa lokal, sehingga dapat dipublikasikan secara luas kepada masyarakat. 2. Penyebaran informasi melalui media Agar materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dapat diterima secara luas oleh masyarakat, perlu dilakukan penyebaran informasi secara masif dan kontinu melalui berbagai media yaitu media cetak, elektronik, dan media sosial. Kementerian Kesehatan menyusun materi KIE GeMa CerMat bersama pakar komunikasi kesehatan, praktisi dan akademisi farmasi, organisasi profesi farmasi, dan unit terkait di Kementerian Kesehatan. Kementerian Kesehatan melakukan pengadaan materi KIE dapat digandakan atau dimodifikasi di daerah sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan dana di daerah. Materi KIE tersebut disebarluaskan kepada seluruh masyarakat. Diharapkan melalui penyebaran informasi 23 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t ini, penggunaan obat secara rasional dapat tersosialisasi pada tenaga kesehatan dan masyarakat. Materi KIE dan logo GeMa CerMat tidak boleh digunakan untuk mempromosikan produk obat atau perusahaan tertentu sehingga dapat mengarah pada konflik kepentingan. 3. E. Kampanye Publik dan Sosialisasi pada Masyarakat Sosialisasi kepada masyarakat luas dapat dilakukan secara langsung melalui pertemuan atau serangkaian kegiatan kampanye publik. Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya memberikan materi pada talkshow dan pameran, pembagian leaflet dan pemberian edukasi pada kegiatan seperti jalan sehat, sepeda santai, lomba dan lain-lain dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Narasumber terdiri dari pakar atau praktisi kesehatan/klinisi, akademisi, dan/atau figur publik. Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye publik yang dilakukan secara terbuka dan masif agar dapat dipublikasikan secara luas untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pada masyarakat dan kampanye publik dilakukan di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Kegiatan ini juga dapat diintegrasikan dalam kegiatan lain seperti Hari Kesehatan Nasional, Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, World Pharmacist’s Day, Pekan Peduli Antibiotik, Hari Ulang Tahun provinsi atau kabupaten/kota, dan lain-lain. Strategi Optimalisasi Peranan Tenaga Kesehatan Dalam pelaksanaan edukasi dan pemberdayaan masyarakat perlu melibatkan tenaga kesehatan sebagai fasilitator bagi masyarakat. Dengan demikian tenaga kesehatan juga akan memotivasi dirinya dan tenaga kesehatan lain untuk senantiasa belajar dan menambah ilmunya. Tenaga kesehatan yang menjadi edukator sekaligus motivator GeMa CerMat disebut Agent of Change (agen perubahan). Sebelum menjadi Agent of Change (AoC), tenaga kefarmasian atau tenaga kesehatan lainnya harus mengikuti pembekalan sebagai AoC yang 24 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t diadakan baik oleh Kementerian Kesehatan RI, dinas kesehatan provinsi, atau dinas kesehatan kabupaten/kota. Selanjutnya AoC ditetapkan melalui Surat Keputusan bupati/walikota dan/atau kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dan diberikan Sertifikat Penunjukan sebagai Agent of Change GeMa CerMat. Organisasi profesi dapat menyelenggarakan pembekalan AoC berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan AoC ditetapkan melalui Surat Keputusan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pembekalan yang dilakukan pada calon AoC terdiri dari beberapa materi inti dan materi tambahan sesuai dengan kondisi setempat. Pembinaan, pemantauan dan evaluasi terhadap AoC GeMa CerMat dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota berkoordinasi dengan pengurus cabang organisasi profesi yang bersangkutan. Misalnya untuk apoteker, berkoordinasi dengan Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia. Kegiatan AoC dilaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota dengan tembusan kepada pengurus cabang organisasi profesi. Dalam hal AoC pindah domisili ke kabupaten/kota lain, yang bersangkutan melaporkan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota untuk dibuatkan surat keterangan pindah domisili sebagai AoC di Kabupaten/Kota yang baru (contoh formulir pada Lampiran 2). Agent of Change GeMa CerMat terdiri dari: 1. Tenaga Kefarmasian Tenaga kefarmasian (apoteker dan tenaga teknis kefarmasian) sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berkewajiban dan bertanggung jawab dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian berperan penting dalam kegiatan GeMa CerMat sebagai Agent of Change. Melalui keterlibatan tenaga kefarmasian dalam kegiatan ini, terutama apoteker praktisi komunitas, diharapkan tujuan penggunaan obat secara rasional oleh masyarakat dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tenaga teknis kefarmasian (TTK) memiliki peran menunjang tugas dan fungsi apoteker untuk melaksanakan edukasi dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di daerah yang belum memiliki apoteker. Untuk 25 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t itu TTK juga dapat berperan sebagai AoC GeMa CerMat. Namun pada saat pelaksanaan kegiatan GeMa CerMat, TTK hendaknya berkoordinasi dan melibatkan apoteker AoC yang terdekat dengan lokasi kegiatan, sekaligus dapat menjadi narasumber. Organisasi profesi kefarmasian yaitu Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) di tingkat pusat maupun daerah sangat berperan penting dalam meningkatkan keterlibatan tenaga kefarmasian dalam kegiatan GeMa CerMat. Oleh karena itu, dapat disusun suatu kebijakan atau kesepakatan yang dapat meningkatkan keberhasilan upaya ini misalnya melalui perjanjian kerjasama antara dinas kesehatan dengan organisasi profesi, dan pemberian Satuan Kredit Partisipasi (SKP) pembelajaran atau pengabdian masyarakat bagi apoteker atau TTK yang telah melaksanakan edukasi masyarakat dalam GeMa CerMat sesuai mekanisme yang berlaku di organisasi profesi. Dokumen yang harus dilengkapi dalam rangka pemenuhan SKP antara lain meliputi laporan rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, foto, daftar hadir, materi yang disampaikan, rencana tindak lanjut serta evaluasi kegiatan. Bagi tenaga kefarmasian yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat memperoleh angka kredit dalam melakukan edukasi dan pemberdayaan masyarakat. 2. Tenaga kesehatan lainnya Tenaga kesehatan lainnya seperti dokter, perawat, bidan merupakan unsur penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Mereka dapat berperan dalam pemberdayaan masyarakat untuk mendiskusikan masalah terkait penggunaan obat serta merumuskan pemecahannya. Dalam rangka mengoptimalkan tenaga kesehatan lain sebagai AoC GeMa CerMat perlu melibatkan organisasi profesi yang menaungi yaitu Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI). Melalui peran serta dokter, perawat, dan bidan, diharapkan dapat bersama tenaga 26 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t kefarmasian untuk melakukan edukasi dalam pemberdayaan masyarakat secara lebih komprehensif. Tenaga kesehatan yang menjadi AoC GeMa CerMat diharapkan juga dapat diberikan SKP pengabdian masyarakat oleh organisasi profesi masing-masing. F. Tahapan Kegiatan 1. Perencanaan a) Strategi Regulasi dan Advokasi Dalam perencanaan pelaksanaan GeMa CerMat diperlukan adanya Kebijakan, regulasi dan pedoman sebagai Instrument penguat dan dapat digunakan untuk advokasi kepada Para Pemangku kepentingan, untuk itu diperlukan penyusunan Regulasi dan Standar Operasional Prosedur agar pelaksanaan GeMa CerMat optimal. b) Penentuan Sasaran Sasaran dalam pelaksanaan GeMa CerMat sebaiknya ditentukan pada awal kegiatan serta masuk kedalam Dokumen Rencana Kegiatan dan Penganggaran sehingga kegiatan gemacermat dapat dilaksanankan dengan baik. Sasaran pelaksanakan GeMa CerMat adalah seluruh masyarakat dengan melibatkan lintas sektor dan lintas program, organisasi profesi kesehatan, institusi pendidikan, akademisi, lembaga swadaya masyarakat, tokoh agama, tokoh adat serta elemen-elemen lain yang ada di masyarakat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan sasaran antara lain : ï‚· Masyarakat bisa membaca dan menulis, ï‚· Sasaran dapat ditentukan juga berdasarkan permasalahan atau isu -isu yang terjadi di daerah masing-masing. Misal yang menjadi sasaran adalah masyarakat dengan usia remaja dan dewasa karena sering terjadi penyalahgunaan obat. Sasaran dari seluruh masyarakat ditentukan secara bertahap dan disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi, 27 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t c) sehingga diharapkan seluruh masyarakat diwilayah tersebut terpapar tentang Penggunaan Obat Rasional melalui GeMaCerMat. Kementerian kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, dinas kesehatan kabupaten kotasecara berjenjang dan Organisasi Profesi berperan penting dalam penentuan sasaran tersebut sehingga akan memudahkan pemantauan dan evaluasi dalam mencapai sasaran tersebut. Pengembangan Sasaran Program GeMa CerMat yang telah berhasil dilakukan pada sasaran tertentu dan mencapai target, sebaiknya dikembangkan lebih lanjut untuk sasaran yang lebih luas, sehingga semakin besar populasi masyarakat yang terpapar dan telah diedukasi. Kualitas dan kuantitas Agent of Change perlu ditingkatkan untuk melakukan upaya perubahan perilaku tidak hanya kepada masyarakat tetapi juga pada tenaga kesehatan lain. Dengan demikian jumlah tenaga kesehatan yang melakukan edukasi kepada masyarakat akan semakin meningkat dan cakupan masyarakat yang teredukasi akan semakin luas. Pengetahuan, keterampilan dan peran kader GeMa CerMat di komunitas juga perlu ditingkatkan. Pada tahap lanjutan, pelaksanaan program ini akan meningkatkan capaian indikator terkait penggunaan obat yang rasional. Dan dalam jangka panjang, pelaksanaan pengembangan program GeMa CerMat diharapkan dapat meningkatkan penggunaan obat rasional pada masyarakat. 2. Penganggaran Untuk menentukan anggaran sebaiknya kegiatan GeMa CerMat sudah tertuang pada dokumen perencanaan dan penganggaran di wilayah masing -masing. Penentuan sasaran merupakan salah satu indikator dalam penganggaran tesebut. Sumber anggaran yang dapat digunakan dapat bersumber dari: 28 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t  Anggaran Pembiayaan dan Belanja Negara (APBN) Pusat,  Dekonsentrasi,  Dana Alokasi Umum (DAU),  Dana Alokasi Khusus (DAK),  Anggaran Pembiayaan dan Belanja Daerah (APBD),  Anggaran Dana Desa (ADD),  Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas,  Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas,  Bantuan Luar Negeri (BLN),  Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau,  Corporate Social Responsibility (CSR),  Swadaya masyarakat,  Lembaga/organisasi dan institusi lainnya. 3. Pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam bentuk opersionalisasi dari strategi yang dijelaskan pada strategi edukasi dan pemberdayaan masyarakat, strategi komunikasi dan publikasi serta strategi optmalisasi peran tenaga kesehatan. Bentuk pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan: a. Pembekalan GeMa CerMat kepada calon AoC Pembekalan yang dilakukan difokuskan kepada apoteker yang berpraktik di puskesmas, apotek, dan klinik. Dalam hal keterbatasan jumlah apoteker yang berpraktik di puskesmas, apotek, dan klinik, pembekalan dapat mengikutsertakan apoteker yang berpraktik di rumah sakit dan tenaga teknis kefarmasian. Pembekalan sebaiknya dilaksanakan kepada calon AoC yang telah diseleksi sesuai dengan kriteria. AoC yang dipilih adalah AoC yang memiliki komitmen dan kemampuan mempengaruhi perilaku masyarakat dan tenaga kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan penggunaan obat secara rasional. 29 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t Kriteria Apoteker Agent of Change: 1) Berpraktik di apotek/klinik/puskesmas (komunitas) dan memiliki SIPA yang masih berlaku. Dalam hal keterbatasan jumlah apoteker yang berpraktik di puskesmas, apotek, dan klinik, pembekalan dapat mengikutsertakan apoteker yang berpraktik di rumah sakit dan tenaga teknis kefarmasian. 2) Melakukan praktik pelayanan kefarmasian sesuai standar. 3) Bersedia aktif melakukan edukasi dan pemberdayaan masyarakat dan melaporkan kepada Dinas Kesehatan. 4) Bersedia melakukan pemantauan dan evaluasi GeMa CerMat. 5) Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. 6) Memiliki jiwa edukatif dan keinginan untuk selalu belajar hal baru (long life learner). 7) Kreatif dan inovatif dalam meningkatkan eksistensi apoteker di masyarakat dan mengembangkan metode edukasi pada masyarakat dalam penggunaan obat. Penyelenggara kegiatan (pemerintah pusat maupun pemerintah daerah) wajib memberikan sertifikat sebagai tanda pengukuhan calon AoC menjadi AoC GeMa CerMat. Pengukuhan ini dapat dilakukan secara simbolis dengan melibatkan pimpinan daerah setempat. Sertifikat ini sebaiknya melibatkan Organisasi Profesi setempat dalam rangka pemberian SKP untuk tenaga profesi. Setelah dilakukan pembekalan, Kementerian Kesehatan cq. Direktorat Pelayanan Kefarmasian akan memberikan sertifikat kepada calon AoC sebagai tanda pengukuhan menjadi AoC GeMa CerMat. Sertifikat ini memiliki nomor induk dan nomor induk diberikan oleh Kementerian Kesehatan cq. Direktorat Pelayanan Kefarmasian, untuk informasi selanjutnya tentang nomor induk AoC dapat menghubungi Direktorat Pelayanan Kefarmasian melalui email: [email protected]. Materi yang dapat diberikan pada saat pembekalan AoC: 30 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 1) Strategi Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Menggunakan Obat 2) Metode Edukasi GeMa Cermat 3) Pemantauan dan Evaluasi pelaksanaan GeMa CerMat 4) Optimalisasi AoC dalam program prioritas kesehatan 5) Materi pendukung lainnya Cerdas Master AoC GeMa CerMat Apoteker AoC yang paling aktif melaksanakan kegiatan edukasi masyarakat akan ditunjuk dan diberikan predikat sebagi Master AoC GeMa CerMat, untuk menjadi Tim Pembina AoC di tingkat provinsi/kabupaten/kota setempat. Master AoC dipilih melalui pemantauan dan evaluasi secara berjenjang yang dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi dan koordinasi dengan organisasi profesi dengan memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1) Kriteria Umum a. Memiliki komitmen tinggi dalam pelaksanakan program GeMa CerMat. b. Memiliki kemampuan komunikasi dan edukasi yang baik c. Sudah menjadi AoC aktif minimal selama 1 tahun 2) Kriteria kinerja a. Aktif dalam melakukan edukasi ke masyarakat secara kontinu. b. Memiliki jejaring kerja dengan tenaga kesehatan lain. c. Memiliki inovasi yang diterapkan dalam program GeMa CerMat. d. Implementasi rencana tindaklanjut dan pelaporan disertai dokumentasi lengkap Master AoC dapat membantu dinas kesehatan dalam melakukan pembinaan pelaksanaan Gema Cermat di wilayahnya masing masing. 31 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t b. Sosialisasi GeMa CerMat kepada Masyarakat Sosialisasi GeMa CerMat kepada Masyarakat dilaksanakan untuk memperkenalkan program GeMa CerMat kepada masyarakat dan memberikan pemahaman tentang penggunaan obat dengan harapan terjadinya perubahan perilaku dalam penggunaan obat yang benar. Anggota masyarakat yang diundang sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan. Materi edukasi pada sosialisasi Gema CerMat: 1) Penggolongan obat 2) DAGUSIBU dan cara penggunaan obat 3) Penggunaan obat rasional dan penggunaan penggunaan antibiotik bijak 4) Tanya 5 O dan informasi pada kemasan obat 5) Simulasi praktek CBIA (berdasar materi yg sudah di sampaikan) 6) Dapat ditambahkan materi lainya sesuai dengan sasaran dan kebutuhan 4. Rencana Tindak Lanjut dan Pelaporan a. Tindaklanjut 1) Setelah kegiatan sosialisasi, Kementerian Kesehatan dan stakeholder terkait menyusun kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pembina GeMa CerMat Provinsi/Kabupaten/Kota termasuk pemetaan wilayah yang akan menjadi target pelaksanaan sosialisasi oleh Apoteker Agent of Change. 2) Dinkes Provinsi menindaklanjuti kegiatan sosialisasi dan edukasi masyarakat serta membangun jejaring lintas sektor di tingkat provinsi. 3) Dinkes Kabupaten/Kota menindaklanjuti kegiatan sosialisasi dan edukasi masyarakat serta membangun jejaring lintas sektor di tingkat kabupaten/kota. 4) Apoteker AoC menindaklanjuti kegiatan edukasi masyarakat 32 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t serta membangun jejaring dengan apoteker lainnya yang ada di wilayah tersebut, dan dengan organisasi/lembaga di wilayah sekitar apotek/puskesmas/klinik atau instansi. 5) Apoteker AoC yang paling aktif melaksanakan kegiatan edukasi masyarakat akan ditunjuk dan diberikan predikat sebagi Master AoC GeMa CerMat, untuk menjadi Tim Pembina AoC di tingkat provinsi setempat. Master AoC GeMa CerMat Master AoC merupakan AoC pilihan yang paling aktif melakukan edukasi di masyarakat. Master AoC dipilih melalui pemantauan dan evaluasi yang dilakukan dinas kesehatan, dengan memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: 1. Memiliki komitmen tinggi dalam pelaksanakan GeMa CerMat. 2. Implementasi rencana tindaklanjut 3. Aktif dalam melakukan edukasi ke masyarakat 4. Memiliki jejaring kerja dengan tenaga kesehatan lain. 5. Memiliki inovasi yang diterapkan dalam GeMa CerMat. b. Pelaporan Pelaporan dilakukan oleh dan dari AoC/Master AoC, dinas kesehatan kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi sesuai dengan kedudukan, fungsi dan tanggungjawab masing masing dan secara berjenjang ke kementerian kesehatan (cq. Direktorat Pelayanan Kefarmasian) dan ditembuskan kepada organisasi profesi dengan melampirkan dokumentasi pelaksanaan kegiatan. Kementerian Kesehatan merupakan institusi tertinggi yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan program GeMa CerMat. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan koordinasi lintas program dan lintas sektor yang 33 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t intensif dan berkesinambungan. Pengorganisasian kegiatan GeMa CerMat dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 02. Pengorganisasian GeMa CerMat Kegiatan GeMa CerMat dapat juga diinisiasi oleh masyarakat melalui koordinasi dengan institusi atau lembaga pelaksana GeMa CerMat setempat atau terdekat. Kader atau Agent of Change dapat memulai dan mengembangkan GeMa CerMat untuk menjawab kebutuhan masyarakat di sekitarnya sesuai dengan sumber daya yang tersedia. 34 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI A. Pendahuluan Pemantauan dan evaluasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat). Pemantauan dan evaluasi dilakukan mulai dari komponen input, proses, output dan outcome. Pada komponen input pemantauan dan evaluasi dimaksudkan untuk melihat dukungan terhadap pelaksanaan GeMa CerMat dari sisi Kebijakan, Perencanaan termasuk sumber penganggaran. Pada komponen proses pemantauan dan evaluasi dimaksudkan untuk melihat implementasi strategi pelaksanaan GeMa CerMat yang meliputi; (1) Regulasi dan Kebijakan, (2) Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat, (3) Komunikasi dan Publikasi, (4) Optimalisasi Peranan Tenaga Kesehatan. Pada komponen output pemantauan dan evaluasi dimaksudkan untuk menilai capaian terhadap target yang telah ditetapkan, yang meliputi; jumlah cakupan wilayah yang telah diedukasi, jumah cakupan tenaga kesehatan yang menjadi Agent of Change (AoC) dan jumlah cakupan masyarakat yang telah diberikan edukasi melalui GeMa CerMat. Pada komponen outcome dimaksudkan untuk melihat perubahan perilaku masyarakat mulai dari mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat di rumah. Kegiatan pemantauan dan evaluasi menggunakan instrumen yang telah disusun, kemudian data yang diperoleh dilakukan analisis dan hasilnya dijadikan sebagai bahan perbaikan dan rencana tindak lanjut. 1. Tujuan Umum Sebagai acuan bagi Kementerian Kesehatan, dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan kabupaten/kota dalam melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan GeMa CerMat. 35 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 2. Tujuan Khusus a. Memperoleh data yang dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh pengambil kebijakan di berbagai tingkatan wilayah administrasi; b. Memperoleh informasi tentang kesiapan sumber daya bagi pelaksanaan GeMa CerMat; c. Memperoleh informasi dan menilai keberhasilan pelaksanaan GeMa CerMat dalam suatu periode tertentu; d. Meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan GeMa CerMat; e. Memberikan umpan balik dari pelaksanaan GeMa CerMat; f. Memberikan gambaran perubahan perilaku dan dampak keberhasilan pelaksanaan GeMa CerMat pada masyarakat. B. Metode Pemantauan dan Evaluasi 1. Prinsip – prinsip Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsipprinsip sebagai berikut: a. Kejelasan tujuan dan hasil yang diperoleh dari kegiatan monitoring dan evaluasi; b. Menilai kondisi lapangan secara objektif; c. Melibatkan beberapa pihak yang dipandang perlu dan berkepentingan secara proaktif; d. Pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan secara internal dan eksternal; e. Menggambarkan secara untuh kondisi dan situasi pada setiap tahapan pelaksanaan GeMa CerMat; f. Dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan; g. Berorientasi peningkatan mutu pelaksanaan GeMa CerMat. 36 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 2. Mekanisme Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan dan evaluasi dilakukan pada tahapan: a. Aspek Perencanaan b. Aspek Strategi Pelaksanaan 1) Strategi Regulasi dan Advokasi; 2) Strategi Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat; 3) Strategi Komunikasi dan Publikasi; 4) Strategi Optimalisasi Peranan Tenaga Kesehatan. c. Aspek Pengorganisasian d. Aspek Tindak Lanjut e. Aspek Capaian Indikator Gambar 03. Proses Pemantauan dan evaluasi berdasarkan tahapan pelaksanaan 2.a. Aspek perencanaan Tujuan: Pemantauan dan evaluasi terhadap aspek perencanaan kegiatan GeMa CerMat bertujuan untuk memastikan bahwa telah dilakukan perencanaan kegiatan GeMa CerMat oleh institusi atau lembaga di setiap tingkat wilayah administrasi seperti provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan. 37 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t Lingkup pemantauan dan evaluasi perencanaan kegiatan GeMa CerMat ini meliputi kebijakan yang mendukung pemangku kepentingan yang ikut serta dalam perencanaan kegiatan GeMa CerMat dan sumber pendanaan. Pemantauan perencanaan program GeMa CerMat adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk memastikan kegiatan GeMa CerMat mendapatkan dukungan dari pemegang kebijakan dan pemangku kepentingan. Bagi pengelola program, pemantauan dan evaluasi pada aspek ini dapat dijadikan sebagai umpan balik serta memastikan kegiatan GeMa CerMat dapat dilaksanakan dalam tahun anggaran yang sedang berjalan. Indikator: 1) Adanya kebijakan sebagai dasar hukum perencanaan; 2) Adanya unit kerja penanggung jawab; 3) Adanya penetapan sasaran pelaksanaan GeMa CerMat; 4) Adanya sumber daya pendukung (SDM dan sarana prasarana) 5) Adanya pengalokasian anggaran; 6) Tercantumnya program GeMa CerMat dalam dokumen perencanaan. 2.b. Aspek pelaksanaan 1) Strategi Regulasi dan Advokasi Tujuan: Untuk mengetahui kebijakan, regulasi dan pedoman yang mendukung pelaksanaan GeMa CerMat serta upaya advokasi yang sudah dilakukan kepada pemangku kepentingan. 38 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t Indikator: a) Adanya Regulasi yang mendukung pelaksanaan GeMa CerMat; b) Adanya SPO (Standar Prosedur Operasional) pelaksanaan kegiatan GeMa CerMat; c) Adanya upaya advokasi pada pemangku kepentingan terkait. 2) Strategi Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat Tujuan: Untuk mengetahui jenis serta materi edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang digunakan dalam pelaksanaan GeMa CerMat. Indikator: a) Jenis metode edukasi yang digunakan pada masyarakat, baik secara interaktif maupun non interaktif; b) Topik materi edukasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat; c) Jenis media yang digunakan untuk menyampaikan edukasi. 3) Strategi Komunikasi dan Publikasi Tujuan: Untuk mengetahui jenis dan jumlah media komunikasi dan publikasi yang digunakan dalam pelaksanaan GeMa CerMat. Indikator: a) Adanya pencanangan GeMa CerMat secara resmi; b) Jumlah kegiatan publikasi yang dilaksanakan; c) Jenis media yang digunakan untuk menyampaikan publikasi; d) Jenis dan jumlah kampanye publik atau sosialisasi yang dilakukan. 39 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 4) Strategi Optimalisasi Peranan Tenaga Kesehatan Tujuan: Untuk mengetahui jumlah apoteker, tenaga teknis kefarmasian, atau tenaga kesehatan lainnya yang telah diberikan pembekalan sebagai Agent of Change (AoC) GeMa CerMat serta pemetaan wilayah kerja dan jejaring yang dibentuk. Indikator: a) Persentase apoteker yang menjadi AoC dibandingkan dengan seluruh apoteker di suatu daerah; b) Persentase TTK yang menjadi AoC dibandingkan dengan seluruh TTK di suatu daerah; c) Persentase AoC aktif dibandingkan dengan seluruh AoC di suatu wilayah; d) Frekuensi kegiatan pembinaan lanjutan terhadap AoC; e) Adanya pemetaan wilayah dalam membentuk jejaring kerja AoC. Terkait poin (a), (b) dan (c) masing-masing daerah bisa menentukan cakupan yang ingin dicapai setiap tahun, sesuai dengan ketersediaan anggaran masing-masing daerah dan jumlah sasaran program. 2.c. Pengorganisasian Tujuan: Untuk mengetahui pengorganisasian kegiatan GeMa CerMat pada setiap tingkat wilayah administratif pemerintahan serta organisasi/lembaga swadaya masyarakat/institusi non pemerintahan. Indikator: 1) Adanya penanggungjawab kegiatan GeMa CerMat pada setiap tingkat wilayah administratif, untuk Pemerintah mulai dari Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan; 40 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 2) Adanya penanggungjawab kegiatan GeMa CerMat pada organisasi profesi atau organisasi/institusi lainnya. 2.d. Aspek tindak lanjut Tujuan: Untuk mengetahui rencana tindak lanjut setelah dilakukan sosialisasi GeMa CerMat pada satu wilayah kerja. Indikator: 1) Adanya kegiatan pada rencana tidak lanjut disetiap sosialisasi GeMa CerMat; 2) Adanya sasaran yang jelas dan terukur pada setiap rencana tindaklanjut. 2.e. Aspek capaian indikator Tujuan: Untuk mengetahui capaian indiaktor GeMa CerMat dengan cakupan wilayah, cakupan Agent of Change (AoC) dan cakupan masyarakat yang diedukasi melalui GeMa CerMat. Indikator: 1) Jumlah cakupan wilayah yang telah melaksanakan GeMa CerMat; 2) Jumlah cakupan Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian yang menjadi Agent of Change (AOC); sesuai dengan Indikator point 4) Strategi Optimalisasi Peranan Tenaga Kesehatan butir a dan b 3) Jumlah cakupan masyarakat yang telah diedukasi GeMa CerMat. 3. Penanggungjawab pemantauan dan evaluasi Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berjenjang sesuai dengan tugas dan fungsi dari masing-masing tingkat penanggungjawab. Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan untuk memastikan pelaksanaan GeMa CerMat berjalan sesuai regulasi serta menilai kemajuan implementasi GeMa CerMat dalam rangka 41 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t penggunaan obat secara rasional oleh masyarakat. Secara rinci tanggungjawab para pemangku kepentingan dalam pemantauan dan evaluasi GeMa CerMat dijelaskan pada tabel 01 sebagai berikut: Tabel 01 Distribusi Penanggungjawab dalam Pemantauan dan Evaluasi GeMa CerMat Unit Organisasi Penanggugjawab Pemerintah Non Pemerintah Tingkat Pusat Direktorat Pelayanan Pengurus Pusat Kefarmasian – Ditjen Organisasi Kefarmasian dan Alat Profesi/organisasi Kesehatan – Kementerian kemasyarakatan/LSM/ Kesehatan RI organisasi lainnya Tingkat Provinsi Bidang/Bagian/Seksi Pengurus Wilayah Kefarmasian Organisasi Profesi/organisasi kemasyarakatan/LSM/ organisasi lainnya Tingkat Bidang/Bagian/Seksi Pengurus Daerah Kabupaten/ Kota Kefarmasian Organisasi Profesi/organisasi kemasyarakatan/LSM/ organisasi lainnya Tingkat Kepala Puskesmas Pengurus Cabang Kecamatan/ Organisasi Kelurahan Profesi/Ormas/LSM/ Organisasi lainnya Direktorat Pelayanan Kefarmasian telah mengembangkan Formulir Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan GeMa CerMat yang terdiri atas: 1. Formulir Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan GeMa Cermat untuk Dinas Kesehatan Provinsi 2. Formulir Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan GeMa Cermat untuk Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 42 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 3. 4. Formulir Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan GeMa Cermat untuk Apoteker Agent of Change dan Master Agent of Change Kuesioner Masyarakat Formulir monitoring dan evaluasi tersebut di atas juga dilengkapi dengan petunjuk teknis pengisian untuk masing-masing form dan menjadi bagian dari Pedoman Pelaksanaan GeMa CerMat. C. Pelaporan Hasil Pemantauan dan Evaluasi 1. Pelaporan untuk unit organisasi pemerintah dilakukan secara berjenjang pada instansi di tingkat wilayah administrasi yang lebih tinggi, dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan di tingkat wilayah administrasi pada tingkat yang sama. 2. Pelaporan untuk unit organisasi non pemerintah dilakukan secara berjenjang pada instansi di tingkat wilayah administrasi yang lebih tinggi, dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan di tingkat wilayah administrasi pada tingkat yang sama. 3. Pelaporan dilakukan setiap semester (6 bulan) dengan jadwal sebagai berikut: No Instansi Periode Semeter I Periode Semester 2 1 Apoteker AoC Setiap tgl 5 Juli Setiap tgl 5 Januari 2 Kabupaten/Kota Setiap tgl 15 Juli Setiap tgl 15 Januari 3 Provinsi Setiap tgl 25 Juli Setiap tgl 25 Januari D. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Umpan balik berupa hasil analisis dan rekomendasi tindak lanjut disampaikan secara tertulis ataupun melalui pertemuan ke jenjang di bawahnya sebagai bentuk evaluasi dan klarifikasi atas pelaporan yang diterima. Umpan balik diperlukan untuk membina komunikasi antar instansi dan berfungsi untuk memacu proses implementasi GeMa CerMat. Tindakan korektif pada pelaksanaan GeMa CerMat didasarkan pada derajat keberhasilan pelaksanaan kegiatan GeMa CerMat di unit organisasi tiap tingkat wilayah adminstratif. 43 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t E. Indikator Keberhasilan Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan GeMa CerMat perlu ditetapkan indikator yang dapat dipahami dan diterima oleh semua pihak. Dengan menggunakan indikator tersebut, diharapkan dapat diketahui keberhasilan kegiatan GeMa CerMat dan dapat pula digunakan untuk membandingkan keberhasilan kegiatan GeMa CerMat antar wilayah. Pengukuran keberhasilan ini baru sebatas indikator output, mengingat untuk mengukur indikator outcome diperlukan suatu survei tersendiri. 44 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t BAB V PENUTUP Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaksanaan program GeMa CerMat oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Gambaran pencapaian semua indikator dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan di berbagai daerah. Apabila dikompilasi di tingkat nasional, dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan di tingkat nasional. Indikator tersebut dapat dimanfaatkan untuk perencanaan pengembangan kegiatan atau sasaran lebih lanjut. Sebaliknya, capaian indikator yang belum memenuhi target diharapkan dapat dicarikan solusinya, sehingga pelaksanaan kegiatan dapat lebih efektif dan efisien sesuai harapan. Permasalahan yang ditemukan dari aspek perencanaan, pelaksanaan kegiatan atau penyelenggaraan, sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu, sebelum mengembangkan kegiatan lebih lanjut. Untuk menjamin kontinuitas dan keberhasilan dari pelaksanaan GeMa CerMat ke depan, program ini perlu dicantumkan di dalam Rencana Strategis Pemerintah Pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Hal ini akan mempermudah pengalokasian anggaran kegiatan. Selain itu sangat diperlukan dukungan dari pemangku kepentingan terkait. Hasil dari pemantauan dan evaluasi program GeMa CerMat dapat menjadi dasar dalam pengembangan kegiatan lebih lanjut. Capaian keberhasilan yang telah memenuhi target indikator, akan menjadi tantangan untuk pengembangan kegiatan menjadi lebih kreatif dan inovatif, serta menaikkan target indikator. Kegiatan lain yang lebih kreatif dan inovatif dapat dikembangkan dan diintegrasikan dengan kegiatan GeMa CerMat. Gerakan ini juga dapat diintegrasikan dengan kegiatan lintas program dan lintas sektor seperti Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK), Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) dan lain lain. Hal lain yang dapat dilakukan misalnya pemilihan lokasi pelaksanaan kegiatan yang menarik bagi masyarakat, materi bahan diskusi dibuat lebih aplikatif, petunjuk kegiatan dimodifikasi, dan lainlain dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. 45 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 46 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 1 CONTOH SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN AGENT OF CHANGE GEMA CERMAT KOP INSTANSI SURAT KEPUTUSAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA NO. TENTANG PENETAPAN APOTEKER AGENT OF CHANGE GEMA CERMAT Menimbang : Mengingat MEMUTUSKAN Menetapkan KESATU : KEDUA : : : bahwa untuk pelaksanaan program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GeMa CerMat) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. HK.02.02/MENKES/427/2015; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, untuk pelaksanaan GeMa CerMat di Kabupaten/Kota……., perlu ditetapkan apoteker yang dapat bertindak sebagai Agent of Change GeMa CerMat; bahwa nama-nama yang tercantum dalam Surat Keputusan ini dianggap mampu dan memenuhi syarat untuk melakukan tugas sebagai Agent of Change GeMa CerMat - Menunjuk Saudara yang namanya tercantum pada lampiran sebagai Agent of Change GeMa CerMat Kabupaten/Kota…… Menugaskan kepada Agent of Change GeMa CerMat Kabupaten/Kota…….untuk: 47 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t Melaksanakan sosialisasi dan edukasi di wilayah kerja Kabputen/Kota…..dengan menggunakan dana dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota…., Puskesmas, Organisasi Profesi maupun swadana masing-masing. KETIGA : Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota pada setiap pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi baik yang dilaksanakan dengan menggunakan dana Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota..., Puskesmas, Organisasi Profesi maupun swadana masingmasing. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota c.q Seksi Kefarmasian secara berjenjang ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan Keputusan ini berlaku mulai tanggal….dan akan diadakan perbaikan dan perubahan apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini. Ditetapkan di……………… Pada tanggal……………….. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Nama dan NIP 48 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota No. Tentang Penetapan Apoteker Agent of Change GeMa CerMat PENETAPAN APOTEKER AGENT OF CHANGE GEMA CERMAT NO NAMA TEMPAT TUGAS/PRAKTIK 1. 2. 3. dst 49 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 2 FORMAT SURAT KETERANGAN PINDAH DOMISILI SEBAGAI AOC KOP INSTANSI SURAT KETERANGAN No. Yang bertanda tangan di bawah ini Nama : NIP : Jabatan : menjelaskan bahwa Nama Tempat Praktik Nomor SIPA : : : telah pindah tempat praktik yang semula di.....menjadi ........ Yang bersangkutan telah mengikuti pembekalan sebagai Agent of Change GeMa CerMat dan siap untuk menjadi Agent of Change di tempat praktik yang baru. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. ...................................,...........20.... Yang membuat keterangan Nama dan NIP 50 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 3 FORMULIR MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) DINAS KESEHATAN PROVINSI Nama Provinsi Alamat Tanggal pengisian kuesioner Nama responden Jabatan responden Telepon/HP NO : : : : : : ………………………………………..……… ....………………………………………..…. ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… URAIAN I PERENCANAAN (Nilai Total 10) 1 Dasar hukum perencanaan kegiatan GeMa CerMat di tingkat Provinsi DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Instruksi/Peraturan/Surat Keputusan/Surat Edaran Gubernur 0.6 Instruksi/Surat Keputusan/Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 0.5 Surat Edaran Ketua Pengurus Daerah Organisasi Profesi Kesehatan 0.3 Lainnya, sebutkan ........... 0.1 51 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 2 URAIAN DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Unit kerja penanggungjawab kegiatan GeMa CerMat 3 Seksi Kefarmasian 0.6 Seksi Promosi Kesehatan 0.5 UPT/Instalasi Farmasi Provinsi 0.3 Lainnya, sebutkan ........... 0.1 Sasaran kegiatan GeMa CerMat Institusi/lembaga pemerintah, sebutkan 0.6 Institusi/lembaga swasta, sebutkan ..... 0.5 Organisasi profesi kesehatan, sebutkan 0.3 Organisasi/kelompok masyarakat, sebutkan 0.1 52 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN 4 Sumber daya untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Provinsi Anggaran 0.6 SDM/tim pelaksana kegiatan 0.4 Paket obat untuk edukasi misalnya untuk CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) Media KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Lainnya, sebutkan ........... 0.2 5 Sumber daya untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Anggaran SDM, misalnya sebagai narasumber, pembina, dll Paket obat untuk edukasi misalnya untuk CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) Media KIE (komunikasi Informasi Edukasi) Lainnya, sebutkan ........... DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI 0.2 0.1 0.6 0.4 0.2 0.2 0.1 53 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 6 7 URAIAN DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Sumber dana (anggaran) untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat APBN/Dekonsentrasi 0.6 APBD Provinsi 0.4 DAK Non Fisik/BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) Organisasi profesi kesehatan, sebutkan ......... Lainnya, sebutkan ………… 0.2 0.2 0.1 Dokumen perencanaan dan anggaran yang mencantumkan kegiatan GeMa CerMat tercantum dalam RENSTRA (Rencana Strategis) 0.3 RENJA (Rencana Kerja) 0.2 RKAKL (Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga) RKA (Rencana Kerja Anggaran)/ DPA (Daftar Penggunaan Anggaran) Lainnya, sebutkan ......... 0.2 0.2 0.1 54 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN II STRATEGI PELAKSANAAN (Nilai Total 30) 1 Pejabat daerah yang mencanangan GeMa CerMat di tingkat provinsi 2 3 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Gubernur 1.4 Anggota DPR/DPRD 1.2 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 1 Lainnya, sebutkan ........... 0.4 Sasaran advokasi/sosialisasi kepada stakeholder Institusi/lembaga pemerintah, sebutkan 0.7 Institusi/lembaga swasta, sebutkan .... 0.7 Organisasi profesi kesehatan, sebutkan 0.7 Organisasi/kelompok masyarakat, sebutkan Lainnya, sebutkan ......... 0.7 Koordinasi dan Pembinaan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan AoC GeMa CerMat Pembagian penanggung jawab wilayah Peningkatan kapasitas bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dan AoC Pertemuan secara berkala 0.2 1 0.8 0.8 Jejaring komunikasi misalnya group aplikasi pesan melalui telepon selular seperti Whatsapp/Telegram dll Pendampingan/supervisi secara aktif 0.6 0.6 Lainnya, sebutkan ........... 0.2 55 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 4 5 URAIAN DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Metode edukasi dan pemberdayaan masyarakat CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) atau diskusi interaktif lainnya Ceramah dan tanya jawab 1.3 Diskusi terbuka atau talk show 1 Permainan interaktif 1 Konsultasi obat di area publik 0.8 Materi edukasi dan pemberdayaan masyarakat Penggunaan Antibiotik Bijak 0.8 Tanya Lima O 0.7 DAGUSIBU 0.7 Penggunaan Obat dalam Program Prioritas Kesehatan dan PIS-PK misalnya obat kronis (PTM), tablet tambah darah, TB Materi lainnya, sebutkan ............ 0.6 1 0.2 56 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN 6 Media/materi KIE yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Provinsi Elektronik (video, rekaman audio,dll) Cetak (leaflet/ poster/ stiker/ banner/ spanduk/buku saku, dll) Akun media sosial/ blog/website/ youtube channel khusus GeMa CerMat Lainnya, sebutkan ........... 7 8 Media lain yang dimanfaatkan untuk penyebaran informasi/publikasi Media elektronik (TV, radio, portal online), sebutkan ....... Media cetak (surat kabar, majalah, bulletin, tabloid), sebutkan ...... Kampanye di area publik misalnya Car Free Day, lapangan, dll Lainnya, sebutkan ........... Pelaksanaan kegiatan pembekalan Agent of Change (AoC) GeMa CerMat lanjutan Dinas Kesehatan Provinsi DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI 1 0.9 0.8 0.3 1 1 0.8 0.2 1 Dinas Kesehatan Provinsi bersama organisasi profesi kesehatan Organisasi profesi kesehatan 0.8 Lainnya, sebutkan ........... 0.2 1 57 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO III 1 a URAIAN MONITORING DAN EVALUASI (Nilai Total 20) Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Instansi/ unit/ organisasi/ lembaga yang terlibat dalam penyusunan Rencana Tindak Lanjut Unit kerja lain di Dinas Kesehatan Provinsi (lintas program) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selain Dinas Kesehatan Organisasi Profesi Kesehatan Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/ kepemudaan Institusi lainnya, sebutkan ............ b NILAI 0.9 0.8 0.8 0.8 0.2 Komponen tindak lanjut Uraian/sasaran/jadwal/materi kegiatan 0.9 Sumber dan estimasi anggaran (RAB) 0.9 Roadmap atau rencana aksi pelaksanaan kegiatan Lainnya, sebutkan ............... c DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) 0.9 0.2 Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan tindak lanjut Dinas Kesehatan Provinsi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selain Dinas Kesehatan Organisasi profesi kesehatan 0.9 0.9 0.8 Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/ kepemudaan, sebutkan 0.8 Institusi lainnya, sebutkan ......... 0.2 58 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN 2 Evaluasi hasil peningkatan pengetahuan pada masyarakat 3 IV 1 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Pretest - posttest 2 Analisis hasil pretest - posttest 1.8 Laporan hasil pretest- posttest 1 Lainnya, sebutkan ........... 0.2 Evaluasi dampak perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat Wawancara 1.2 Focus Group Discussion 0.9 Pengisian kuesioner secara langsung 0.9 Pengisian kuesioner secara elektronik 0.9 Observasi 0.9 Lainnya, sebutkan ........... 0.2 CAPAIAN INDIKATOR (tidak tercapai=0, tercapai < 25 %=1; 25 - 49,9 % = 2; 50 - 74,9 % = 3; >75 % =4). Nilai Total 20 Cakupan Wilayah Yaitu jumlah kabupaten/kota yang telah melaksanakan kegiatan GeMa CerMat dibagi dengan jumlah kabupaten/kota seluruhnya dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Wilayah (%) = Kabupaten/kota yang telah melaksanakan kegiatan GeMa CerMat --------------------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah kabupaten/kota seluruhnya Cakupan Wilayah .......... % = ------------- X 100% 59 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 2 Cakupan Apoteker Agent of Change (AoC) GeMa CerMat aktif Yaitu jumlah apoteker AoC GeMa CerMat yang aktif dalam melaksanakan kegiatan GeMa CerMat di tingkat provinsi dibagi dengan jumlah seluruh apoteker yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Apoteker AoC GeMa CerMat aktif (%) = Jumlah apoteker AoC GeMa CerMat aktif di tingkat provinsi ------------------------------------------------------------------------------X 100% Jumlah seluruh apoteker AoC GeMa CerMat di tingkat provinsi Cakupan Apoteker AoC aktif …….. % = --------- X 100% 3 Cakupan TTK Agent of Change (AoC) GeMa CerMat aktif: Yaitu jumlah TTK AoC GeMa CerMat yang aktif dalam melaksanakan kegiatan GeMa CerMat di tingkat provinsi dalam tahun berjalan dibagi dengan jumlah seluruh TTK yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat dikalikan 100%. Cakupan TTK AoC GeMa CerMat aktif (%) = Jumlah TTK AoC GeMa CerMat aktif di tingkat provinsi ---------------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh TTK AoC GeMa CerMat di tingkat provinsi Cakupan TTK AoC aktif……… (%) = ------ X 100% 4 Cakupan Masyarakat Yaitu jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengikuti kegiatan edukasi GeMa CerMat di tingkat provinsi dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat umum yang mengikuti edukasi GeMa CerMat = -------------------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh masyarakat yang ditargetkan sebagai sasaran di tingkat provinsi Cakupan Masyarakat .......... % = ------------- X 100% 60 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 5 Perubahan Perilaku Masyarakat: Yaitu jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku di tingkat provinsi tersebut dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku di tingkat provinsi = ------------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh masyarakat yang telah mengikuti edukasi dan dievaluasi di tingkat provinsi dalam tahun berjalan yang sama Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat …. (%) = --------- X 100% V Uraian Kegiatan Inovasi (Total: 20) VI Kendala/Masalah VII Saran dan Masukan ...................,..........,...........20..... (Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir) Petugas Monitoring & Evaluasi (Tanda tangan, Nama dan NIP ) Responden (Tanda tangan, Nama Responden) 61 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 4 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) DINAS KESEHATAN PROVINSI DATA DASAR 1. Nama Provinsi : Diisi sesuai nama Dinas Kesehatan Provinsi 2. Alamat : Diisi alamat lengkap Dinas Kesehatan Provinsi 3. Telefon/HP : Diisi nomor telepon kantor/ HP Responden 4. Tanggal Pengisian Kuesioner: Diisi sesuai tanggal pengisian 5. Nama responden : Diisi nama responden 6. Jabatan responden : Diisi jabatan responden, minimal pejabat eselon IV FORM KUESIONER 1. Beri tanda check list (√) pada kotak yang sesuai dengan jawaban. 2. Semua pertanyaan dapat diisi lebih dari 1 jawaban, kecuali nomor 2. 3. Pertanyaan berikut merupakan kegiatan yang dilakukan dalam lingkup provinsi. 62 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN KETERANGAN Instruksi/Peraturan/Surat Keputusan/Surat Edaran Gubernur Instruksi/Peraturan/Surat Keputusan/Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Surat Edaran Ketua Pengurus Organisasi Profesi Tingkat Provinsi Lainnya, sebutkan ..... Seksi Kefarmasian Cukup jelas dibuktikan dengan lampiran dokumen I. PERENCANAAN 1 Dasar hukum perencanaan kegiatan GeMa CerMat di tingkat Provinsi 2 3 Unit kerja penanggung jawab kegiatan GeMa CerMat Sasaran kegiatan GeMa CerMat Seksi Promosi Kesehatan UPT/Instalasi Farmasi Provinsi Lainnya, sebutkan ..... Institusi/lembaga pemerintah, sebutkan Institusi/Lembaga Swasta, sebutkan Organisasi Profesi, sebutkan …. Organisasi/Kelompok Masyarakat, sebutkan … Hanya diisi satu jawaban yaitu koordinator/ penanggungjawab utama Organisasi Masyarakat termasuk kader kesehatan, PKK, Dharma Wanita, dll. 63 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 4 PERTANYAAN Sumber daya untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi 5 Sumber daya untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 6 Sumber dana (anggaran) untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat PILIHAN JAWABAN Anggaran SDM/tim pelaksana Paket obat untuk edukasi misalnya untuk CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) Media KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Lainnya, sebutkan Anggaran SDM misalnya sebagai narasumber, pembina, dan lain-lain. Paket obat untuk edukasi misalnya untuk CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) Media KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) Lainnya, sebutkan APBN/Dekonsentrasi APBD Provinsi DAK Non Fisik/ BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) Organisasi profesi kesehatan lainnya Lainnya, sebutkan KETERANGAN Cukup jelas Cukup jelas Jika kegiatan bersifat kerjasama termasuk di isian Lainnya. 64 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 7 PERTANYAAN Dokumen perencanaan dan anggaran yang mencantumkan kegiatan GeMa CerMat tercantum dalam PILIHAN JAWABAN RENSTRA (Rencana Strategis) RENJA (Rencana Kerja) RKAKL (Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga) RKA( Rencana Kerja Anggaran /DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) Lainnya, sebutkan II. STRATEGI PELAKSANAAN GEMA CERMAT KETERANGAN Cukup jelas 1 Pejabat daerah yang mencanangkan GeMa CerMat di tingkat provinsi Cukup jelas 2 Sasaran advokasi/sosialisasi kepada stakeholder Gubernur Anggota DPR/DPRD Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lainnya, sebutkan Institusi/lembaga pemerintah, sebutkan Institusi/lembaga swasta, sebutkan Organisasi profesi kesehatan, sebutkan Organisasi/kelompok masyarakat, sebutkan Lainnya, sebutkan…… Organisasi/Kelompok Masyarakat termasuk kader, PKK, Dharma Wanita, dll. 65 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 3 PERTANYAAN Koordinasi dan Pembinaan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dan AoC GeMa CeMat PILIHAN JAWABAN Pembagian penanggung jawab wilayah Peningkatan kapasitas bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan AoC Pertemuan secara berkala KETERANGAN Cukup jelas Jejaring komunikasi misalnya group aplikasi pesan melalui telepon selular seperti Whatsapp/ Telegram dan lain-lain Pendampingan/ supervisi secara aktif Lainnya, sebutkan….. 4 Metode edukasi dan pemberdayaan masyarakat CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) atau diskusi interaktif lainnya Ceramah dan tanya jawab Diskusi terbuka/talk show Permainan interaktif Konsultasi obat di area publik Penampilan seni misalnya operet, drama, lagu dan lain-lain Lainnya, sebutkan ........... ï‚· Diskusi terbuka/talk show termasuk Focus Group Discussion /FGD ï‚· Lainnya, termasuk pemutaran video. 66 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 5 PERTANYAAN Materi edukasi dan pemberdayaan masyarakat: 6 Materi/ media KIE yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Provinsi 7 Media lain yang dimanfaatkan untuk penyebaran informasi/ publikasi PILIHAN JAWABAN KETERANGAN Penggunaan Antibiotik Bijak Tanya Lima O DAGUSIBU Penggunaan Obat dalam Program Prioritas Kesehatan dan PIS-PK misalnya obat kronis (PTM), tablet tambah darah dan TB Materi lainnya, sebutkan Elektronik (video,rekaman audio, dll) Cetak (leaflet/ poster/stiker/banner/ spanduk/ buku saku,dll) Akun media sosial/ blog/website/YouTube channel khusus GeMa CerMat Lainnya, sebutkan Media elektronik (TV, radio, portal online), sebutkan ........ Media cetak (surat kabar, majalah, bulletin, tabloid), sebutkan Media sosial pribadi (facebook, instagram, twitter, youtube) atau aplikasi pesan melalui pesan seluler seperti Whatsapp, sebutkan ……. Kampanye di area publik Cukup jelas Materi KIE ini termasuk yang dibuat oleh Bidang/ Seksi Promkes. Termasuk materi KIE yang ada misalnya dari Kementerian Kesehatan. Lainnya, sebutkan ........... 67 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN 8 Pelaksanaan kegiatan pembekalan Agent of Change (AoC) GeMa CerMat lanjutan Dinas Kesehatan Provinsi KETERANGAN Cukup jelas Dinas Kesehatan Provinsi bersama organisasi profesi kesehatan Organisasi Profesi Kesehatan Lainnya, sebutkan ........... III. MONITORING DAN EVALUASI 1 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut a Instansi/ Unit kerja lain di Dinas unit/organisasi/ Kesehatan Provinsi (lintas lembaga yang program) terlibat dalam Organisasi Perangkat Daerah penyusunan (OPD) selain Dinas Kesehatan Rencana Tindak Organisasi profesi kesehatan Lanjut (RTL) Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/ kepemudaan Institusi lainnya, sebutkan……. b Komponen Tindak Uraian/sasaran/jadwal/materi Lanjut kegiatan Sumber dan estimasi anggaran (RAB) Roadmap atau rencana aksi pelaksanaan kegiatan Lainnya, sebutkan ........... Cukup jelas Cukup jelas 68 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN c Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan tindak lanjut 2 Evaluasi hasil peningkatan pengetahuan pada masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selain Dinas Kesehatan Organisasi profesi kesehatan Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/ kepemudaan Institusi lainnya, sebutkan …. Pretest - posttest 3 Evaluasi dampak perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat Analisis hasil pretest posttest Laporan hasil pretestposttest Lainnya, sebutkan ........... Wawancara Focus Group Discussion Pengisian kuesioner secara langsung Pengisian kuesioner secara elektronik Observasi KETERANGAN Cukup jelas Cukup jelas Contoh Observasi adalah kunjungan ke rumah melihat obat yang disimpan dan cara menyimpan obat di rumah tangga. Lainnya, sebutkan ........... 69 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t IV. CAPAIAN INDIKATOR Penilaian: Tidak tercapai = 0;< 25% = 1;25 - 49,9% = 2;50 – 74,9% = 3;>75% = 4. 1 Cakupan Wilayah: Yaitu jumlah kabupaten/ kota yang telah melaksanakan kegiatan GeMa CerMat dibagi dengan jumlah kabupaten/kota seluruhnya dalam tahun berjalan dikalikan 100% . Cakupan Wilayah …….(%) = Kabupaten/kota yang telah melaksanakan kegiatan GeMa CerMat ---------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah Kabupaten/kota seluruhnya Cakupan Wilayah .......... % = -----------X 100% 2 Cakupan Apoteker Agent of Change (AoC) aktif: yaitu jumlah apoteker AoC GeMa CerMat yang aktif dalam melaksanakan kegiatan GeMa CerMat di tingkat provinsi dibagi dengan jumlah seluruh apoteker yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Apoteker Agent Of Change/AoC aktif (%) Jumlah apoteker AoC GeMa CerMat yang aktif di tingkat provinsi = -------------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh apoteker AoC GeMa CerMat di tingkat provinsi Cakupan Apoteker AoC aktif (%)……… = --------X 100% Keterangan: ï‚· AoC dilakukan wawancara mendalam untuk mengetahui alasan aktif dan tidaknya melaksanakan kegiatan GeMa CerMat. ï‚· Jumlah seluruh apoteker pada waktu yang sama artinya pada tahun anggaran yang sama. 70 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 3 4 Cakupan TTK Agent of Change (AoC) GeMa CerMat aktif yaitu jumlah TTK AoC GeMa CerMat yang aktif dalam melaksanakan kegiatan GeMa CerMat di tingkat provinsi dalam tahun berjalan dibagi dengan seluruh TTK yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat dikalikan 100%. Cakupan TTK Agent Of Change/AoC aktif (%) Jumlah TTK AoC GeMa CerMat yang aktif di tingkat provinsi = -------------------------------------------------------------------X 100% Jumlah seluruh TTK AoC GeMa CerMat di tingkat provinsi Cakupan TTK AoC aktif (% ) = ------------- X 100% Keterangan: ï‚· AoC dilakukan wawancara mendalam untuk mengetahui alasan aktif dan tidaknya). ï‚· Jumlah seluruh TTK pada waktu yang sama pada tahun anggaran yang sama. Cakupan Masyarakat yaitu jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengikuti kegiatan edukasi GeMa CerMat di tingkat provinsi dalam tahun berjalan dikalikan100%. Cakupan Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat umum yang mengikuti edukasi GeMa CerMat = ----------------------------------------------------------------------X 100% Jumlah seluruh masyarakat yang ditargetkan sebagai sasaran di tingkat provinsi Cakupan Masyarakat (%) = -------- X 100% Keterangan: ï‚· Jumlah masyarakat adalah kompilasi dari kabupaten/kota yang telah dilaksanakan sosialisasi, sesuai daftar hadir pertemuan. ï‚· Masyarakat yang mendapat PIO pada kegiatan Car Free Day (CFD), atau pameran tidak termasuk. ï‚· Jumlah seluruh masyarakat pada waktu yang sama artinya pada tahun anggaran yang sama. ï‚· Dapat diambil dari data BPS , dengan kriteria usia>15 tahun atau sumber data lainnya. 71 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 5 Perubahan Prilaku Masyarakat yaitu jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku di tingkat provinsi tersebut dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Persentase Perubahan Prilaku Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku di tingkat provinsi = ----------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh masyarakat yang telah mengikuti edukasi dan dievaluasi di tingkat provinsi dalam tahun berjalan yang sama Persentase Perubahan Prilaku Masyarakat % =…… X 100% Keterangan: ï‚· Jumlah masyarakat adalah kompilasi dari kabupaten/kota yang telah dilaksanakan edukasi, sesuai daftar hadir pertemuan. ï‚· Masyarakat yang mendapat PIO pada kegiatan Car Free Day (CFD), atau pameran tidak termasuk. ï‚· Jumlah seluruh masyarakat pada waktu yang sama artinya adalah sama tahun anggaran . ï‚· Dapat diambil dari data BPS , dengan kriteria usia>15 tahun atau sumber data lainnya. PERTANYAAN KETERANGAN V. KEGIATAN INOVASI Total: 20 Kegiatan yang bersifat baru yang belum ada sebelumnya, atau kegiatan yang sudah ada dengan pengembangan yang lebih kreatif dan inovatif. VI. KENDALA/ MASALAH Cukup jelas VII. SARAN & MASUKAN Untuk peningkatan program GeMa CerMat ...................,..........,...........20..... (Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir) Petugas Monitoring & Evaluasi Responden (Tanda tangan, Nama dan NIP) (Tanda tangan, Nama Responden) (...........................) (...........................) 72 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 5 FORMULIR MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA Nama Kabupaten/Kota,Provinsi Alamat Tanggal pengisian kuesioner Nama responden Jabatan responden Telepon/HP NO : : : : : : ………………………………………………. ....………………………………………..…. ………………………………………………. ………………………………………………. ……………………………………………… …………………………………………… URAIAN I PERENCANAAN (Nilai Total 10) 1 Dasar hukum penyusunan perencanaan kegiatan GeMa CerMat di tingkat Kabupaten Instruksi/Peraturan/Surat Keputusan/Surat Edaran Walikota/Bupati Instruksi/Surat Keputusan/Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota Surat Edaran Ketua Organisasi Profesi Tingkat Kab/Kota Lainnya, sebutkan ........... DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI 0.6 0.5 0.3 0.1 73 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN 2 Unit kerja penanggungjawab kegiatan GeMa CerMat 3 4 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Bidang/Seksi Promkes 0,6 Bidang/Seksi Farmasi 0,5 UPT/Instalasi Farmasi Kab/ Kota 0,3 Lainnya, sebutkan ........... Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dalam kegiatan GeMa CerMat (jawaban bisa lebih dari 1) Sosialisasi/Advokasi 0,1 Koordinasi 0,4 Fasilitasi (anggaran/ SDM/pelatihan/ sarana) Pembinaan 0,2 0,5 0,2 Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat Pemantauan dan Evaluasi Sumber daya untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat yang dilaksanakan oleh Kabupaten/ Kota Anggaran SDM/tim pelaksana Paket obat untuk CBIA Media KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Ruang Pertemuan 0,1 Lainnya, sebutkan ........... 0,1 0,1 0,6 0,4 0,2 0,1 0,1 74 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN 5 Sumber daya dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat di Puskesmas/Apotek/Rumah Sakit 6 7 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Anggaran 0,6 Paket obat untuk CBIA 0,4 Media KIE 0,2 Ruang Pertemuan 0,2 Lainnya, sebutkan ........... 0,1 Sumber dana (anggaran) untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat APBD Kabupaten/ Kota 0,6 BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) 0,4 Dana Desa 0,4 Lainnya, sebutkan ........... 0,1 Dokumen perencanaan dan anggaran yang mencantumkan kegiatan GeMa CerMat tercantum dalam RENSTRA (Rencana Strategis) 0,3 RENJA (Rencana Kerja) 0,2 RKA/RKAKL (Rencana Kerja Anggaran) 0,2 DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) DIPA (Daftar Pelaksanaan Isian Anggaran) 0,2 0,1 75 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN II STRATEGI PELAKSANAAN (Nilai Total 30) 1 Pejabat daerah yang mencanangkan GeMa CerMat di tingkat kabupaten Walikota/Bupati 1,4 Anggota DPR/DPRD 1,2 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota Lainnya, sebutkan ........... 1 0,4 Sasaran advokasi/sosialisasi kepada stakeholder Institusi/lembaga pemerintah, sebutkan 1 Institusi/lembaga swasta, sebutkan 1 Organisasi profesi kesehatan 0,8 2 Organisasi/kelompok masyarakat,sebutkan Lainnya, sebutkan 3 Metode edukasi dan pemberdayaan masyarakat Metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) atau diskusi interaktif lainnya DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI 0,8 0,4 1,3 Ceramah dan tanya jawab 1 Diskusi terbuka atau talk show 1 Permainan interaktif 1 Konsultasi obat di area publik 0,8 Penampilan seni misalnya operet, drama, lagu, dll 0,7 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 76 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 4 URAIAN 6 NILAI Materi edukasi dan pemberdayaan masyarakat Penggunaan Antibiotik Bijak 1,0 Tanya Lima O 0,9 DAGUSIBU 0,9 Penggunaan Obat dalam Program Prioritas Kesehatan dan PIS-PK misalnya obat kronis (PTM), tablet tambah darah, TB Materi lainnya, sebutkan 5 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) Media/materi KIE yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Cetak (leaflet/ poster/ stiker/ banner/spanduk/buku saku,dll) 0,9 0,3 4 1,2 Elektronik (video, rekaman audio,dll) 1,2 Akun media sosial/ blog/ website/ youtube chanel 1,2 Lainnya, sebutkan ........... 0,4 Media lain yang dimanfaatkan untuk penyebaran informasi/ publikasi Media elektronik (TV, radio, portal online), sebutkan ....... Media cetak (surat kabar, majalah, bulletin, tabloid), sebutkan ...... Media sosial pribadi (facebook, instagram, twitter, telegram, youtube) atau aplikasi pesan melalui telepon seluler seperti Whatsapp, sebutkan......... Kampanye di area publik misalnya Car Free Day, lapangan dan lain-lain 4 Lainnya, sebutkan ........... 1 1 1 0,8 0,2 77 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NO URAIAN 7 Pelaksanaan kegiatan pembekalan Agent of Change (AoC) GeMa CerMat lanjutan 4 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama organisasi profesi kesehatan 1 Organisasi profesi kesehatan 0,8 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 III MONITORING DAN EVALUASI (Nilai Total 20) 1 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut a Instansi/unit/organisasi/lembaga yang terlibat dalam penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL): Unit lain di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (lintas program) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selain Dinas Kesehatan b NILAI 3,5 0,9 0,8 Organisasi profesi kesehatan 0,8 Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/kepemudaan 0,8 Institusi lainnya , sebutkan …. 0,2 Komponen Tindak Lanjut Uraian/sasaran/jadwal/materi kegiatan 0,9 Sumber dan estimasi anggaran (RAB) 0,9 Roadmap atau rencana aksi pelaksanaan kegiatan 0,9 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 78 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN c Penanggungjawab pelaksanaan kegiatan tindak lanjut 2 3 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 0,9 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selain Dinas Kesehatan 0,9 Organisasi profesi kesehatan 0,8 Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/ kepemudaan sebutkan 0,8 Institusi lainnya, sebutkan ........ 0,2 Evaluasi hasil peningkatan pengetahuan pada masyarakat Pretest – posttest 2 Analisis hasil pretest – posttest 1,8 Laporan hasil pretest- posttest 1 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 Evaluasi dampak perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat Wawancara 1 Focus Group Discussion 1 Pengisian kuesioner secara langsung 1 Pengisian kuesioner secara elektronik 0,9 Observasi 0,9 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 79 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t IV 1 2 3 CAPAIAN INDIKATOR (tidak tercapai=0, tercapai < 25 %=1; 25 - 49,9 % = 2; 50 - 74,9 % = 3; >75 % =4). Nilai Total: 20 Cakupan Wilayah Yaitu jumlah wilayah kerja (Kecamatan) yang telah melaksanakan kegiatan GeMa CerMat dibagi dengan jumlah wilayah kerja seluruhnya dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Wilayah (%) = Kecamatan telah melaksanakan kegiatan GeMa CerMat = ------------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah kecamatan seluruhnya Cakupan Wilayah .......... % = ------------- X 100% Cakupan Apoteker Agent of Change (AoC) GeMa CerMat aktif Yaitu jumlah apoteker AoC GeMa CerMat yang aktif dalam melaksanakan kegiatan GeMa CerMat di kabupaten/kota dibagi dengan jumlah seluruh apoteker yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Apoteker Agent Of Change/AoC (%) = Jumlah Apoteker AoC GeMa CerMat yang aktif = ------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh apoteker yang mengikuti pembekalan sebagai AoC Cakupan Apoteker AoC aktif …..(%) = ------------- X 100% Cakupan TTK Agent of Change (AoC) GeMa CerMat aktif: Yaitu jumlah TTK yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat dan aktif dalam kegiatan edukasi GeMa CerMat di tingkat kab/kota dalam tahun berjalan dibagi dengan TTK seluruhnya yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat pada tahun yang sama di satu wilayah kerja dikalikan 100%. Cakupan TTK Agent Of Change/AoC (%) = Jumlah TTK AoC GeMa CerMat aktif dalam melaksanakan kegiatan edukasi GeMa CerMat di tingkat Kab/Kota dalam tahun berjalan = ---------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh TTK yang telah mengikuti pembekalan sebagai AoC di tingkat Kab/Kota dalam kurun waktu yang sama. Cakupan TTK AoC aktif......(%) = ---------X 100% 80 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 4 Cakupan Masyarakat: Yaitu Jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengikuti kegiatan edukasi GeMa CerMat di satu wilayah kerja dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat (non tenaga kesehatan) yang telah mengikuti edukasi GeMa CerMat di tingkat Kab/Kota dalam tahun berjalan = ----------------------------------------------------------- X 100% Jumlah masyarakat (usia>15 tahun) di tingkat kab/kota dalam kurun waktu yang sama Cakupan Masyarakat .......... % = ------ X 100% 5 Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat: Yaitu jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku di tingkat kabupaten/kota tersebut dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat (%) Jumlah masyarakat (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku = -------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh masyarakat (usia >15 tahun) yang telah mengikuti edukasi dan dievaluasi Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat .......... % = ------ X 100% V Uraian Kegiatan Inovasi (Total: 20) VI Kendala/Masalah VII Saran dan Masukan ...................,..........,...........20..... (Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir) Petugas Monitoring & Evaluasi (Tanda tangan, Nama dan NIP) (...........................) Responden (Tanda tangan, Nama Responden) (...........................) 81 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 6 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DATA DASAR 1. Nama Kabupaten/Kota,Provinsi : Diisi sesuai nama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Provinsi 2. Alamat : Diisi alamat lengkap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3. Telefon/HP : Diisi nomor telepon kantor/ HP Responden 4. Tanggal Pengisian Kuesioner : Diisi sesuai tanggal pengisian 5. Nama responden : Diisi nama responden 6. Jabatan responde : Diisi jabatan responden FORM KUESIONER 1. Beri tanda check list (√) pada kotak yang sesuai dengan jawaban. 2. Semua pertanyaan dapat diisi lebih dari 1 jawaban, kecuali nomor 1 – 2. 3. Pertanyaan berikut merupakan kegiatan yang dilakukan dalam lingkup kabupaten/kota. 82 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO I. PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN KETERANGAN PERENCANAAN 1 2 3 Dasar hukum penyusunan perencanaan kegiatan GeMa CerMat di tingkat Kabupaten Instruksi/Peraturan/SK/ SE Walikota/Bupati Unit yang bertanggung jawab sebagai koordinator kegiatan GeMa CerMat Bidang/Seksi Promkes Peran Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam kegiatan GeMa CerMat (jawaban bisa lebih dari 1) Sosialisasi/Advokasi Cukup jelas Instruksi/SK/SE Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota SE Ketua Organisasi Profesi Tingkat Kab/Kota Lainnya, sebutkan ....... Bidang/Seksi Farmasi UPT/Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota Lainnya, sebutkan ......... Koordinasi Fasilitasi (anggaran/SDM/pelatih an/sarana,dll) Pembinaan Edukasi dan Pemberdayaan Masyarakat Pemantauan dan Evaluasi Hanya diisi satu jawaban yaitu koordinator/ penanggungjawab utama ï‚· Sosialisasi/ Advokasi sudah termasuk yang mengundang masyarakat. ï‚· Fasilitasi: Jika Dinas Kesehatan Kab/Kota menyediakan untuk kegiatan AoC 83 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 4 PERTANYAAN Sumber daya untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat di Kabupaten/ Kota 5 Sumber daya dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat di Puskesmas/ Apotek/Rumah Sakit Sumber dana (anggaran) untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat 6 7 Dokumen perencanaan dan anggaran yang mencantumkan kegiatan GeMa CerMat tercantum dalam PILIHAN JAWABAN Anggaran SDM/tim pelaksana Paket obat untuk CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) Media KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) Ruang Pertemuan Lainnya, sebutkan ....... Anggaran Paket obat untuk CBIA Media KIE Ruang Pertemuan Lainnya, sebutkan ........... KETERANGAN Cukup jelas Jika kegiatan bersifat kerjasama termasuk di Lainnya. APBD Kabupaten/ Kota BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) Dana Desa Lainnya, sebutkan ....... Cukup jelas RENSTRA (Rencana Strategis) RENJA (Rencana Kerja) RKA/RKAKL (Rencana Kerja Anggaran) DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) DIPA (Daftar Pelaksanaan Isian Anggaran) Cukup jelas 84 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN II. STRATEGI PELAKSANAAN GEMA CERMAT 1 Pejabat daerah yang Walikota/Bupati mencanangkan GeMa Anggota DPR/DPRD CerMat di tingkat Kepala Dinas kabupaten Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota Lainnya, sebutkan ....... 2 Sasaran Institusi/lembaga advokasi/sosialisasi pemerintah, sebutkan.. kepada stakeholder Institusi/lembaga swasta, sebutkan.. Organisasi profesi kesehatan, sebutkan … Organisasi/kelompok masyarakat, sebutkan. KETERANGAN Cukup jelas Organisasi/ Kelompok Masyarakat termasuk kader, PKK, Dharma Wanita, dll. Lainnya, sebutkan … 3 Metode edukasi dan pemberdayaan masyarakat Metode CBIA (Cara Belajar Insan Aktif)/diskusi interaktif lainnya Ceramah dan tanya jawab Diskusi terbuka atau talk show ï‚· Diskusi terbuka/talk show termasuk Focus Group Discussion /FGD ï‚· Lainnya, termasuk pemutaran video. Permainan interaktif Konsultasi obat di area publik Penampilan seni misalnya operet, drama, lagu, dll Lainnya, sebutkan ....... 85 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN 4 Materi edukasi dan pemberdayaan masyarakat 5 Media/materi KIE yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Penggunaan Antibiotik Bijak Tanya Lima O DAGUSIBU Penggunaan Obat dalam Program Prioritas Kesehatan dan PIS-PK misalnya obat kronis (PTM), tablet tambah darah, TB Materi lainnya, sebutkan........... Cetak (leaflet/poster/stiker/ banner/spanduk/buku saku,dll) KETERANGAN Cukup jelas Materi KIE ini termasuk yang dibuat oleh Bidang/ Seksi Promkes. Elektronik (video, rekaman audio,dll) Akun media sosial/blog/ website/ youtube chanel Lainnya, sebutkan .... 86 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN KETERANGAN 6 Media lain yang dimanfaatkan untuk penyebaran informasi/publikasi Termasuk materi KIE yang ada misalnya dari Kementerian Kesehatan. 7 Pelaksanaan kegiatan pembekalan Agent of Change (AoC) GeMa CerMat lanjutan Media elektronik (TV, radio, portal online), sebutkan ....... Media cetak (surat kabar, majalah, bulletin, tabloid), sebutkan ...... Media sosial pribadi (facebook, instagram, twitter, telegram, youtube) atau aplikasi pesan melalui telepon seluler seperti Whatsapp, sebutkan Kampanye di area publik misalnya Car Free Day, lapangan Lainnya, sebutkan ...... Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama organisasi profesi kesehatan Organisasi profesi kesehatan Lainnya, sebutkan ..... Cukup jelas 87 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t III. MONITORING DAN EVALUASI KETERANGAN NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN 1 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut a. Instansi/unit/ Unit lain di Dinas Cukup jelas organisasi/lembaga Kesehatan Kab/Kota (lintas yang terlibat dalam program) penyusunan Rencana Organisasi Perangkat Tindak Lanjut (RTL): Daerah (OPD) selain Dinas Kesehatan Organisasi profesi kesehatan Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/ kepemudaan Institusi lainnya , sebutkan Komponen Tindak Uraian/sasaran/target/ Cukup jelas b. Lanjut jadwal/materi kegiatan Sumber dan estimasi anggaran (RAB) Roadmap atau rencana aksi pelaksanaan kegiatan Lainnya, sebutkan Penanggungjawab Dinas Kesehatan Cukup jelas c. (PJ) pelaksana Kabupaten/Kota kegiatan tindak Organisasi Perangkat lanjut: Daerah (OPD) selain Dinas Kesehatan Organisasi profesi kesehatan Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/kepemudaan Institusi lainnya , sebutkan 88 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO PERTANYAAN 2 Evaluasi hasil peningkatan pengetahuan pada masyarakat 3 IV 1 PILIHAN JAWABAN KETERANGAN Cukup jelas Pretest - posttest Analisis hasil pretest posttest Laporan hasil pretestposttest Lainnya, sebutkan ........ Evaluasi dampak Wawancara Contoh Observasi perubahan sikap dan Focus Group Discussion adalah kunjungan perilaku pada ke rumah melihat Pengisian kuesioner masyarakat obat yang disimpan secara langsung Pengisian kuesioner dan cara menyimpan obat di secara elektronik rumah tangga. Observasi Lainnya, sebutkan ........... CAPAIAN INDIKATOR (tidak tercapai=0, tercapai < 25 %=1; 25 - 49,9 % = 2; 50 - 74,9 % = 3; >75 % =4) Cakupan Wilayah Yaitu jumlah wilayah kerja (Kecamatan) yang telah melaksanakan kegiatan GeMa CerMat dibagi dengan jumlah wilayah kerja seluruhnya dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Wilayah (%) = Kecamatan yang telah melaksanakan kegiatan GeMa CerMat di satu wilayah kerja seluruhnya dalam tahun berjalan ------------------------------------------------------------------------ X 100% Jumlah Kecamatan seluruhnya di satu wilayah kerja dalam tahun berjalan yang sama Cakupan Wilayah .......... % = --------- X 100% 89 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 2 Cakupan Apoteker Agent of Change (AoC) yang aktif yaitu jumlah apoteker yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat dan aktif dalam melaksanakan kegiatan edukasi GeMa CerMat di kabupaten/kota dibagi dengan jumlah seluruh apoteker yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat di satu wilayah dalam tahun berjalan kerja dikalikan 100%. Cakupan Apoteker Agent Of Change/AoC (%) = Jumlah apoteker AoC GeMa CerMat yang aktif dalam melaksanakan kegiatan edukasi GeMa CerMat di tingkat Kabupaten/Kota dalam tahun berjalan = ----------------------------------------------------------------------X 100% Jumlah seluruh apoteker yang telah mengikuti pembekalan sebagai AoC di tingkat Kabupaten/Kota dalam kurun waktu yang sama Cakupan Apoteker AoC yang aktif dalam edukasi GeMa CerMat .......... % = ------- X 100% Keterangan: ï‚· Kriteria Apoteker AoC: berpraktek di Apotek/Klinik/Puskesmas yang memiliki SIPA, aktif melaksanakan pengabdian pada masyarakat, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan metode edukasi pada masyarakat dan memberikan pelayanan kefarmasian: informasi obat, konseling dan homecare yang terdokumentasi. ï‚· Ada wawancara mendalam untuk mengetahui alasan aktif dan tidaknya melaksanakan kegiatan GeMa CerMat. ï‚· Jumlah seluruh apoteker pada waktu yang sama artinya pada tahun anggaran yang sama. 90 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 3 Cakupan TTK Agent of Change (AoC) yang aktif dalam edukasi GeMa CerMat yaitu jumlah TTK yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat dan aktif dalam kegiatan edukasi GeMa CerMat di tingkat kab/kota dalam tahun berjalan dibagi dengan TTK seluruhnya yang mengikuti pembekalan sebagai AoC GeMa CerMat pada tahun yang sama di satu wilayah kerja dikalikan 100%. Cakupan TTK Agent Of Change/AoC (%) = Jumlah TTK AoC GeMa CerMat aktif dalam melaksanakan kegiatan edukasi GeMa CerMat di tingkat Kab/Kota dalam tahun berjalan = ---------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh TTK yang telah mengikuti pembekalan sebagai AoC di tingkat Kab/Kota dalam kurun waktu yang sama Cakupan TTK AoC yang aktif dalam edukasi .......% =-------- X 100% Keterangan: ï‚· AoC dilakukan wawancara mendalam untuk mengetahui alasan aktif dan tidaknya). ï‚· Jumlah seluruh TTK pada waktu yang sama pada tahun anggaran yang sama. 4 Cakupan Masyarakat: Yaitu Jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengikuti kegiatan edukasi GeMa CerMat di satu wilayah kerja dalam tahun berjalan dikalikan100%. Cakupan Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat (non tenaga kesehatan) yang telah mengikuti edukasi GeMa CerMat di tingkat Kab/Kota dalam tahun berjalan = ----------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah masyarakat (usia>15 tahun) di tingkat kab/kota dalam kurun waktu yang sama Cakupan Masyarakat .......... % = -------- X 100% Keterangan: ï‚· Jumlah masyarakat adalah kompilasi dari kabupaten/kota yang telah dilaksanakan sosialisasi, sesuai daftar hadir pertemuan. ï‚· Masyarakat yang mendapat PIO pada kegiatan Car Free Day (CFD), atau pameran tidak termasuk. ï‚· Jumlah seluruh masyarakat pada waktu yang sama artinya pada tahun anggaran yang sama. ï‚· Dapat diambil dari data BPS , dengan kriteria usia>15 tahun atau sumber data lainnya. 91 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 5 Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat: Yaitu jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku setelah 3 bulan mengikuti kegiatan edukasi GeMa CerMat di kabupaten/kota tersebut dalam tahun berjalan dikalikan100%. Persentase Perubahan Prilaku Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku = --------------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh masyarakat (usia >15 tahun) yang telah mengikuti edukasi dan dievaluasi Persentase Perubahan Prilaku Masyarakat ....... % = -----X 100% Keterangan: ï‚· Jumlah masyarakat adalah kompilasi dari kabupaten/kota yang telah dilaksanakan sosialisasi, sesuai daftar hadir pertemuan. ï‚· Masyarakat yang mendapat PIO pada kegiatan Car Free Day (CFD), atau pameran tidak termasuk. ï‚· Jumlah seluruh masyarakat pada waktu yang sama artinya pada tahun anggaran yang sama. ï‚· Dapat diambil dari data BPS , dengan kriteria usia>15 tahun atau sumber data lainnya. PERTANYAAN KETERANGAN V. KEGIATAN INOVASI Total: 20 Kegiatan yang bersifat baru yang belum ada sebelumnya, atau kegiatan yang sudah ada dengan pengembangan yang lebih kreatif dan inovatif VI. KENDALA/ MASALAH Cukup jelas VII. SARAN & MASUKAN Untuk peningkatan GeMa CerMat Petugas Monitoring & Evaluasi (Tanda tangan, Nama dan NIP ) ...................,..........,...........20..... (Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir) Responden (Tanda tangan, Nama Lengkap Responden) 92 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 7 FORMULIR MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) MASTER AGENT OF CHANGE/AGENT OF CHANGE (MAoC/AoC) Nama MAoC/AoC Kabupaten Kabupaten/Kota Provinsi Tempat Praktik/Tugas Telepon/HP Tanggal Pengisian Kuesioner NO : : : : : : : ……………………………………………. ....………………………………………..…. ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… ………………………………………………… URAIAN I PERENCANAAN (Nilai Total 10) 1 Unit/organisasi yang diajak kerjasama dalam pelaksanaan GeMa Cermat Unit Promkes Puskesmas/Rumah Sakit/Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selain Dinas Kesehatan DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI 0,4 0,4 Tim/Penanggung Jawab Posyandu 0,4 Institusi pendidikan 0,4 Organisasi atau Kelompok Kemasyarakatan /Kewanitaan/ Kemahasiswaan/ Pelajar Lainnya,sebutkan ........... 0,3 0,1 93 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 2 3 URAIAN DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Sasaran kegiatan GeMa CerMat Institusi/lembaga pemerintah, sebutkan 0,4 Institusi/lembaga swasta, sebutkan ..... 0,4 Tenaga kesehatan lain, sebutkan ........... 0,4 Organisasi profesi kesehatan 0,2 Organisasi kemasyarakatan 0,2 Organisasi kemahasiswaan/pelajar 0,2 Paguyuban/pengajian/sejenisnya 0,1 Lainnya, sebutkan ........... 0,1 Sumber daya untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat Anggaran 0,6 Paket obat untuk CBIA 0,6 Media KIE 0,5 Ruang Pertemuan 0,2 Lainnya, sebutkan ......................... 0,1 94 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 4 URAIAN NILAI Sumber dana (anggaran) untuk mendukung kegiatan GeMa CerMat Dana promkes 0,3 BOK/Kapitasi Puskesmas 0,3 Dana Desa 0,3 Organisasi profesi kesehatan, sebutkan ......... 0,3 Institusi Pendidikan 0,3 Sponsorship/CSR 0,2 Swadana 0,2 0.1 Lainnya, sebutkan ………………………… 5 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) Perencanaan kegiatan GeMa CerMat Roadmap pelaksanaan kegiatan 0,5 Kerangka Acuan Kegiatan 0,5 Rencana Usulan Kegiatan 0,4 Rancangan Anggaran Biaya 0,4 Proposal Kegiatan 0,2 II STRATEGI PELAKSANAAN (Nilai Total 25) 1 Sasaran advokasi/sosialisasi kepada stakeholder Institusi/lembaga pemerintah, sebutkan 0,5 Institusi/Lembaga Swasta, sebutkan .... 0,5 Organisasi Profesi, sebutkan ........... 0,5 Organisasi/Kelompok Masyarakat, sebutkan 0,4 Lainnya, sebutkan ........... 0,1 95 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN 2 Metode edukasi dan pemberdayaan masyarakat: 3 NILAI CBIA (Cara Belajar Insan Aktif)/diskusi interaktif 0,8 Ceramah dan tanya jawab 0,8 Diskusi Terbuka atau talk show 0,8 Permainan Interaktif 0,8 Konsultasi obat di area publik 0,8 Penampilan seni misalnya operet, drama, lagu 0,8 Lainnya, sebutkan .....termasuk pemutaran video 0,2 Materi edukasi dan pemberdayaan masyarakat Penggunaan Antibiotik Bijak Tanya Lima O DAGUSIBU Penggunaan Obat dalam Program Prioritas Kesehatan dan PIS-PK misalnya obat kronis (PTM), tablet tambah darah, TB Materi lainnya, sebutkan ......... 4 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) 1 0,9 0,9 0,9 0,3 Materi KIE yang dibuat sendiri oleh AoC/MAoC Cetak (leaflet/ poster/ stiker/banner/spanduk/buku saku) 1,3 Elektronik (Video, rekaman audio) 1,3 Akun media sosial/blog/website/youtube channel 1,2 Lainnya, sebutkan ........... 0.2 96 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN 5 Media lain yang dimanfaatkan untuk penyebaran informasi/publikasi Media elektronik (TV, radio, portal online), sebutkan ....... Media cetak (surat kabar, majalah, bulletin, tabloid), sebutkan ...... Media sosial pribadi (facebook, instagram, twitter, telegram, youtube) atau aplikasi pesan melalui telepon seluler seperti Whatsapp, sebutkan Kampanye di area publik misalnya Car Free Day, lapangan dan lain-lain 6 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI 4 1 1 1,0 0,8 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 Jejaring tenaga kesehatan yang dibangun di wilayah kerja untuk menjadi Agent Of Change (AoC) 3 Apoteker 0,7 TTK 0,7 Dokter 0,7 Perawat/Bidan 0,7 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 97 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN 5 Media lain yang dimanfaatkan untuk penyebaran informasi/publikasi Media elektronik (TV, radio, portal online), sebutkan ....... Media cetak (surat kabar, majalah, bulletin, tabloid), sebutkan ...... Media sosial pribadi (facebook, instagram, twitter, telegram, youtube) atau aplikasi pesan melalui telepon seluler seperti Whatsapp, sebutkan Kampanye di area publik misalnya Car Free Day, lapangan dan lain-lain Lainnya, sebutkan ........... 6 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI 4 1 1 1,0 0,8 0,2 Jejaring tenaga kesehatan yang dibangun di wilayah kerja untuk menjadi Agent Of Change (AoC) Apoteker 0,7 TTK 0,7 Dokter 0,7 Perawat/Bidan 0,7 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 3 98 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 7 URAIAN DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Kader GeMa CerMat nontenaga kesehatan yang telah direkrut dan diberikan pembinaan 3 Kader Kesehatan/Posyandu 1,0 Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/kepemudaan 1,0 Tokoh Masyarakat 0,8 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 III MONITORING DAN EVALUASI (Nilai Total 22) 1 Penyusunan Rencana Tindak Lanjut a Instansi/unit/organisasi/lembaga yang terlibat dalam penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL): Kepala Puskesmas/Pemilik Sarana Apotek 2 0,5 Camat/Lurah/RT/RW 0,5 Organisasi profesi kesehatan 0,5 Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/kepemudaan Lainnya, sebutkan ........... 0,4 0,1 99 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN b Komponen Tindak Lanjut c NILAI Uraian/sasaran/target/jadwal/materi kegiatan Sumber dan estimasi anggaran (RAB) 0,5 Rencana Usulan Kegiatan 0,5 Roadmap atau rencana aksi pelaksanaan kegiatan Lainnya, sebutkan ........... 0,5 0,5 0,2 Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan tindak lanjut Individu Master AoC/AoC GeMa CerMat 0,4 Tim Master AoC/AoC GeMa CerMat 0,4 Kader GeMa CerMat 0,4 Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/kepemudaan Lainnya, sebutkan ........... 2 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) 0,4 0,2 Aktivitas evaluasi dalam kegiatan edukasi meliputi Pretest - posttest 1,2 Analisis hasil pretest - posttest 0,8 Laporan hasil pretest- posttest 0,8 Lainnya, sebutkan ........... 0,2 100 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO URAIAN 3 Evaluasi dampak perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat 4 DOKUMEN PENDUKUNG (ADA/ TIDAK) NILAI Wawancara 0,6 Focus Group Discussion 0,6 Pengisian kuesioner secara langsung 0,6 Pengisian kuesioner secara elektronik 0,5 Observasi 0,5 Lainnya, sebutkan …........ 0,2 Pelaksanaan Pembekalan kepada AoC lain: Ya Tidak bila jawaban Ya 5 Sebagai narasumber 2 Sebagai inisiator atau koordinator kegiatan 2 Sebagai anggota/panitia 1 Memiliki kemampuan Inovasi, Sebutkan…… 2 Public Speaking 1.5 Kreativitas seni, sebutkan …… 1.5 101 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t IV 1 CAPAIAN INDIKATOR (tidak tercapai=0, tercapai < 25 %=1; 25 - 49,9 % = 2; 50 - 74,9 % = 3; >75 % =4) Nilai Total:18 Cakupan Kader GeMa CerMat aktif: Yaitu jumlah masyarakat (nontenaga kesehatan) yang telah mengikuti edukasi dan ditunjuk sebagai Kader GeMa CerMat, serta aktif dalam kegiatan edukasi GeMa CerMat dalam tahun berjalan dibagi dengan jumlah seluruh kader dalam tahun kali 100%. Cakupan Kader GeMa CerMat yang aktif dalam edukasi GeMa CerMat (%) Jumlah Kader GeMa CerMat yang aktif = -----------------------------------------------------X 100% Jumlah seluruh kader GeMa CerMat 2 Cakupan Kader GeMa CerMat yang aktif dalam edukasi GeMa CerMat ........ % = -------X 100% Cakupan Masyarakat: Yaitu jumlah masyarakat umum (nontenaga kesehatan) yang telah mengikuti kegiatan edukasi GeMa CerMat yang diadakan oleh MAoC/AoC dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat yang telah mengikuti edukasi = -------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah masyarakat (usia > 15 tahun) yang ditargetkan Cakupan Masyarakat .......... % = --------- X 100% 102 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 3 Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat: Yaitu jumlah masyarakat umum (nontenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku setelah 3 bulan mengikuti kegiatan edukasi GeMa CerMat di provinsi tersebut dalam tahun berjalan dikalikan100%. Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat (nontenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku = ------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh masyarakat (usia >15 tahun) yang telah mengikuti edukasi dari masing-masing AoC Persentase Perubahan Prilaku Masyarakat .......... % = -------- X 100% V VI VII Uraian Kegiatan Inovasi (Total: 25) Kendala/Masalah Saran dan Masukan ...................,..........,...........20..... (Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir) Petugas Monitoring & Evaluasi Responden 103 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 8 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT (GEMA CERMAT) MASTER OF AGENT OF CHANGE/AGENT OF CHANGE (MAOC/AOC) DATA DASAR 1. Nama AoC/MaoC : Diisi sesuai nama AoC/ Master AoC 2. Kabupaten/Kota : Diisi nama Kabupaten AoC/ Master AoC bertugas 3. Provinsi : Diisi nama Provinsi tempat AoC/ Master AoC bertugas 4. Tempat Praktek/ Tugas: Diisi nama tempat bertugas/praktek AoC/MAoC 5. Telepon/HP : Diisi nomor telepon/ HP AoC/ Master AoC 6. Tanggal Pengisian Kuesioner : Diisi sesuai tanggal pengisian FORM KUESIONER 1. Beri tanda check list (√) pada kotak yang sesuai dengan jawaban. 2. Semua pertanyaan dapat diisi lebih dari 1 (satu) jawaban NO PERTANYAAN I. PERENCANAAN 1 Unit/organisasi yang diajak kerjasama dalam pelaksanaan kegiatan GeMa CerMat PILIHAN JAWABAN Unit Promkes Puskesmas/Rumah Sakit/Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selain Dinas Kesehatan Tim/Penanggung Jawab Posyandu Institusi pendidikan Organisasi atau Kelompok Kemasyarakatan/Kewanitaan/ Kemahasiswaan/Pelajar Lainnya, sebutkan ........... KETERANGAN Cukup jelas 104 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 2 3 4 5 II 1 PERTANYAAN Sasaran kegiatan GeMa CerMat PILIHAN JAWABAN Institusi/lembaga pemerintah, sebutkan Institusi/Lembaga Swasta, sebutkan Tenaga kesehatan lain, sebutkan …. Organisasi profesi kesehatan Organisasi kemasyarakatan Organisasi kemahasiswaan/pelajar Paguyuban/pengajian/sejenisnya Lainnya, sebutkan ........... Sumber daya Anggaran untuk Paket obat untuk CBIA mendukung Media KIE kegiatan GeMa Ruang pertemuan CerMat: Lainnya, sebutkan ........... Sumber dana Dana Promkes untuk BOK/ Kapitasi Puskesmas mendukung Dana Desa kegiatan GeMa Organisasi Profesi CerMat Institusi Pendidikan Sponsorship/ CSR Swadana Lainnya, sebutkan ........... Perencanaan Roadmap Pelaksanaan Kegiatan kegiatan GeMa Kerangka Acuan Kegiatan CerMat Rencana Usulan Kegiatan Rancangan Anggaran Biaya Proposal Kegiatan STRATEGI PELAKSANAAN GEMA CERMAT Sasaran Institusi/lembaga pemerintah, advokasi sebutkan kepada Institusi/Lembaga Swasta, sebutkan.. stakeholder Organisasi Profesi, sebutkan …. Organisasi/Kelompok Masyarakat, sebutkan…. Lainnya, sebutkan ........... KETERANGAN Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Organisasi/Kel ompok Masyarakat termasuk kader, PKK, Dharma Wanita, dl 105 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO 2 PERTANYAAN Metode edukasi dan pemberdayaan masyarakat: 3 Materi edukasi dan pemberdayaan masyarakat 4 Materi KIE yang dibuat sendiri oleh AoC/MAoC 5 Media lain yang dimanfaatkan untuk penyebaran informasi/publi kasi PILIHAN JAWABAN CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) atau diskusi interaktif lainnya Ceramah dan tanya jawab Diskusi terbuka atau talk show Permainan interaktif Konsultasi obat di are publik Penampilan seni misalnya operet, drama, lagu dan lain-lain Lainnya, sebutkan ........... termasuk pemutaran video Penggunaan Antibiotik Bijak Tanya Lima O DAGUSIBU Penggunaan obat dalam Program Prioritas Kesehatan dan PIS-PK misalnya obat kronis (PTM), tablet tambah darah, TB Materi lainnya, sebutkan............. Cetak (leaflet/ poster/stiker/ banner/ spanduk/ buku saku,dll)) Elektronik (video, rekaman audio) Akun media sosial/blog/ website/ youtube chanel Lainnya, sebutkan ........... Media elektronik (TV, radio, portal online), sebutkan ....... Media cetak (surat kabar, majalah, bulletin, tabloid) sebutkan Media sosial (facebook, instagram, twitter, WA, telegram, youtube) atau aplikasi pesan melalui telepon seluler seperti Whatsapp, sebutkan Kampanye di area publik misalnya Car Free Day, lapangan dan lainnya Lainnya, sebutkan ........... KETERANGAN ï‚· Diskusi terbuka/talk show termasuk Focus Group Discussion /FGD Cukup jelas Diisi jika AoC/MaoC membuat materi KIE sendiri secara pribadi. Termasuk materi KIE yang ada misalnya dari Kementerian Kesehatan. 106 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO PERTANYAAN PILIHAN JAWABAN 6 Jejaring tenaga kesehatan yang dibangun di wilayah kerja untuk menjadi Agent Of Change (AoC) 7 Kader GeMa CerMat yang dibangun di wilayah kerja untuk menjadi Agent of Change (AoC) 1 a Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Instansi/ Kepala Puskesmas/Pemilik unit/organisasi/ Sarana Apotek lembaga yang Camat/Lurah/RT/RW terlibat dalam Organisasi profesi penyusunan kesehatan Rencana Tindak Tokoh Kemasyarakatan/ Lanjut (RTL) kewanitaan/ kepemudaan Lainnya , sebutkan Komponen Tindak Uraian/sasaran/ target/ Lanjut terdiri dari: jadwal/materi kegiatan Sumber dan estimasi anggaran (RAB) Rencana Usulan Kegiatan Roadmap atau rencana aksi pelaksanaan kegiatan Lainnya, sebutkan Apoteker TTK Dokter Perawat/ Bidan Lainnya, sebutkan Kader Kesehatan/Posyandu Organisasi kemasyarakatan/kewani taan/kepemudaan Tokoh Masyarakat Lainnya, sebutkan ........ III. MONITORING DAN EVALUASI b KETERANGAN Diisi apabila AoC membentuk jejaring dengan apoteker atau nakes lain untuk menjadi AoC baru. Diisi apabila AoC melakukan rekrutmen/ pembinaan kader GeMa CerMat dari masyarakat (non tenaga kesehatan) Cukup jelas Cukup jelas 107 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t NO c PERTANYAAN Penanggung jawab pelaksana kegiatan tindak lanjut 2 Aktivitas evaluasi dalam kegiatan edukasi meliputi 3 Metode evaluasi dampak (Perubahan Perilaku) 4 Pelaksanaan Pembekalan kepada AoC lain Bila jawaban Ya 5 Memiliki kemampuan PILIHAN JAWABAN Individu Master AoC/AoC Tim Master AoC/ AoC Kader GeMa CerMat Organisasi kemasyarakatan/ kewanitaan/ kepemudaan Institusi lainnya, sebutkan Pretest - posttest Analisis hasil pretest posttest Laporan hasil pretestposttest Pretest - posttest Lainnya, sebutkan ........... Wawancara mendalam Focus Group Discussion Pengisian kuesioner secara langsung Pengisian kuesioner secara elektonik Observasi Lainnya, sebutkan ........... Ya Tidak Sebagai narasumber Sebagai inspirator atau koordinator kegiatan Sebagai anggota/ panitia Inovasi, sebutkan…. Public Speaking Kreativitas seni, sebutkan KETERANGAN Cukup jelas Cukup jelas Contoh Observasi adalah kunjungan ke rumah melihat obat yang disimpan dan cara menyimpan obat di rumah tangga. Diisi Ya, apabila AoC terlibat dalam kegiatan pembekalan AoC lain sebagai narasumber, koordinator atau panitia penyelenggara Diisi apabila AoC memiliki kemampuan khusus (soft skill) 108 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t IV. CAPAIAN INDIKATOR Penilaian: Tidak tercapai = 0;< 25% = 1;25 - 49,9% = 2;50 – 74,9% = 3;>75% = 4. Nilai total 18. 1 Cakupan Kader GeMa CerMat yang aktif dalam edukasi GeMa CerMat : Yaitu jumlah masyarakat (non tenaga kesehatan) yang telah mengikuti edukasi dan ditunjuk sebagai Kader GeMa CerMat, serta aktif dalam kegiatan edukasi GeMa CerMat dalam tahun berjalan dibagi dengan jumlah seluruh kader dalam tahun kali 100%. Cakupan Kader GeMa CerMat yang aktif dalam edukasi GeMa CerMat (%) Jumlah Kader GeMa CerMat yang aktif = ----------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh kader GeMa CerMat Cakupan Kader GeMa CerMat yang aktif dalam edukasi GeMa CerMat .......... % = --------- X 100% Keterangan ï‚· Diisi apabila AoC melakukan rekrutmen/pembinaan kader GeMa CerMat dari masyarakat (non tenaga kesehatan). ï‚· Kader dilakukan wawancara mendalam untuk mengetahui alasan aktif dan tidaknya 109 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 2 Cakupan Masyarakat: Yaitu jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengikuti kegiatan edukasi GeMa CerMat yang diadakan oleh MAoC/AoC dalam tahun berjalan dikalikan 100%. Cakupan Masyarakat (%) Jumlah masyarakat yang telah mengikuti edukasi = --------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah masyarakat (usia > 15 tahun) yang ditargetkan Cakupan Masyarakat .......... % = ------------- X 100% 3 Keterangan: ï‚· Jumlah masyarakat yang telah mengikuti edukasi sesuai dengan daftar hadir peserta. ï‚· Tidak termasuk masyarakat yang mendapat PIO pada CFD, pameran, dll. ï‚· Jumlah masyarakat yang ditargetkan: perkiraan jumlah masyarakat yang akan diedukasi dalam 1 (satu) tahun anggaran. Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat: Yaitu jumlah masyarakat umum (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku setelah 3 bulan mengikuti kegiatan edukasi GeMa CerMat di provinsi tersebut dalam tahun berjalan dikalikan100%. Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat (%) = Jumlah masyarakat (non tenaga kesehatan) yang telah mengalami perubahan perilaku = ----------------------------------------------------------------------- X 100% Jumlah seluruh masyarakat (usia >15 tahun) yang telah mengikuti edukasi oleh masing – masing AoC Persentase Perubahan Perilaku Masyarakat .......... % = ------------- X 100% Keterangan: ï‚· Jumlah masyarakat adalah seluruh masyarakat, yang telah diedukasi oleh AoC usia >15 tahun, sesuai bukti daftar hadir peserta ï‚· Masyarakat yang mendapat PIO pada kegiatan Car Free Day (CFD), pameran, tidak termasuk. ï‚· Jumlah seluruh masyarakat pada waktu yang sama pada tahun anggaran yang sama. ï‚· Perubahan perilaku menggunakan kuesioner untuk masyarakat. 110 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t V. KEGIATAN INOVASI Total: 25 VI. KENDALA/ MASALAH Kegiatan yang bersifat baru yang belum ada sebelumnya, atau kegiatan yang sudah ada dengan pengembangan yang lebih kreatif dan inovatif. Cukup jelas VII. SARAN & MASUKAN Untuk peningkatan GeMa CerMat Petugas Monitoring & Evaluasi (Tanda tangan, Nama dan NIP ) ...................,..........,...........20..... (Diisi dengan tempat dan tanggal pengisian formulir) Responden (Tanda tangan, Nama Lengkap Responden) 111 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t LAMPIRAN 9 KUESIONER MASYARAKAT INFORMED CONSENT Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ……………………….. Nomor Hp : ………………………... Dengan ini menyatakan bersedia mengisi kuesioner GeMa CerMat dengan ketentuan berikut : 1. Kuesioner ini dilakukan untuk keperlukan penelitian dan sebagai dasar untuk penentuan kebijakan yang perlu dilakukan. 2. Identitas saya hanya digunakan untuk penelusuran kembali pada saat post test, tidak untuk dipublikasikan. 3. Semua informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya dan akan disimpan sebagai dokumen penelitian. 4. Menjawab setiap pertanyaan secara lengkap (bila ada pertanyaan yang kurang jelas dapat ditanyakan pada petugas kami di lapangan). 5. Waktu yang tersita untuk wawancara dan pengisian kuesioner ini diperkirakan sekitar 15 – 25 menit Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sukarela dan tanpa paksaan dari pihak manapun. ……….../……../20…. BERSEDIA TIDAK BERSEDIA (wawancara tidak dilanjutkan) *bila bapak/ibu/sdra/sdri bersedia mohon bubuhkan tanda tangan di kolom sebelahnya, begitupun sebaliknya 112 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t A. Identitas Responden Data Pasien Jenis Kelamin Umur Alamat Kelurahan Desa Kabupaten / Kota Pendidikan terakhir : : : : : : : Pekerjaan â–¡ Pria â–¡ Wanita ………………………… Tahun ………………………………………… ………………………………………… ………………………………………… â–¡ SD â–¡ SMP â–¡ SMA â–¡ Perguruan Tinggi â–¡ Tidak sekolah â–¡ PNS â–¡ Pegawai Swasta â–¡ Wiraswasta â–¡ IRT â–¡ Pelajar/Mahasiswa â–¡ Lain-lain â–¡ < 2 Juta â–¡ 2 -5 Juta â–¡ 5 – 10 Juta â–¡ >10 Juta Pengeluaran rumah tangga per bulan : Jarak Toko Obat terdekat dari tempat tinggal : â–¡ < 1 Km â–¡ 1 – 2 Km â–¡ > 2 Km Jarak Apotek terdekat dari tempat tinggal : â–¡ < 1 Km â–¡ 1 – 2 Km â–¡ > 2 Km Jarak Puskesmas / Klinik terdekat dari tempat tinggal : â–¡ < 1 Km â–¡ 1 – 2 Km â–¡ > 2 Km 113 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t B. Pengetahuan Responden dalam Menggunakan Obat: Berilah tanda √ pada kolom jawaban dengan B (Benar) atau S (Salah) terkait pernyataan-pernyataan di bawah ini : No Pernyataan 1 Penyakit ringan dapat diobati sendiri dengan membeli obat di apotek atau toko obat berizin Obat bebas ditandai dengan bulatan warna biru pada kemasan Obat keras hanya dapat diperoleh dengan resep dokter. Antibiotik berkhasiat untuk demam, batuk, pilek, diare, luka kecil Antibiotik boleh dibeli tanpa resep dokter Obat bermerek lebih manjur dibandingkan dengan obat generik Sendok teh/makan yang ada di rumah tidak boleh digunakan untuk minum obat cair/sirup Lemari es adalah tempat terbaik untuk menyimpan semua obat Obat tetes mata yang telah dibuka boleh digunakan sampai dengan batas kedaluwarsa Obat rusak/kedaluwarsa boleh langsung dibuang di tempat sampah 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jawaban B S 114 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t C. Sikap Responden dalam Menggunakan Obat: Berikan jawaban pada pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia: S : jika anda Setuju dengan pernyataan tersebut TS : jika anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut No Pernyataan 1 2 Saya lebih suka membeli obat di warung Saya lebih suka membeli obat sendiri daripada memeriksakan diri ke dokter Saya lebih suka mendapatkan informasi tentang obat dari apoteker Saya lebih suka menggunakan antibiotik agar cepat sembuh Bagi saya mematuhi jarak waktu minum obat merupakan hal penting Saya lebih suka dokter meresepkan antibiotik Saya lebih suka menghentikan penggunaan antibiotik apabila sudah merasa sembuh Jika tetangga sakit, saya tidak akan mau menawarkan antibiotik Saya yakin dengan menyimpan obat di lemari es, obat menjadi lebih tahan lama Saya percaya membuang obat sisa di tempat sampah tidak membahayakan orang lain dan lingkungan 3 4 5 6 7 8 9 10 Jawaban S TS 115 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t D. Kebiasaan / Perilaku (kondisi faktual responden berkaitan dengan penggunaan obat): Berilah tanda √ pada kotak pilihan jawaban yang tersedia No Perilaku 1. Saya membeli obat sendiri tanpa memeriksakan diri ke dokter Saya meminta diresepkan antibiotik, ketika berobat ke dokter Saya menghentikan penggunaan antibiotik apabila sudah merasa sembuh Saya menanyakan informasi tentang kandungan obat, ketika membeli obat atau menebus resep dokter Saya menanyakan informasi tentang efek samping obat, ketika membeli obat atau menebus resep dokter Saya mematuhi jangka waktu penggunaan obat, misalnya 3 x sehari digunakan setiap 8 jam Saya menggunakan antibiotik untuk mempercepat penyembuhan penyakit seperti demam, batuk, pilek, diare, luka Saya menyimpan antibiotik di rumah untuk persediaan Saya menyimpan semua obat di lemari es agar obat menjadi lebih tahan lama Saya membuang obat rusak/kedaluwarsa langsung ke tempat sampah 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Jawaban Selalu Sering Jarang Tidak Pernah 116 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t E. Evaluasi Kepuasaan Responden: Berilah tanda √ pada kolom jawaban dengan S (Setuju) atau TS (Tidak Setuju) terkait pernyataan-pernyataan di bawah ini : No Pernyataan 1 2 3 Materi yang diberikan mudah dipahami Cara penyampaian materi edukasi menarik Kegiatan edukasi memberikan manfaat bagi peserta Kegiatan edukasi perlu dilanjutkan dengan topik yang berbeda Kegiatan edukasi perlu dilanjutkan pada kelompok masyarakat lain 4 5 1 2 Jawaban 3 4 Keterangan: 1: Sangat Tidak Setuju 2: Tidak Setuju 3: Cukup Setuju 4: Setuju 5: Sangat Setuju 117 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 5 LAMPIRAN 10 PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN KUESIONER PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT • • • • - Sebelum mengisi kuesioner responden diharapkan memberikan persetujuan melalui informed consent melalui informed consent. Enumerator menyampaikan kepada responden bahwa pengisian kuesioner ini bukan untuk menguji sehingga diharapkan responden mengisi dengan sejujurnya. Semua pertanyaan harus dijawab, jika ada yang tidak dijawab, ditanyakan kembali kepada responden. Pengumpulan data: Kuesioner diisi oleh responden, didampingi enumerator. Seorang enumerator idealnya mendampingi 10 orang responden per sesi. Bila responden tidak bisa mengisi sendiri, enumerator membantu mengisikan kuesioner untuk responden. Bila diperlukan dapat dilakukan wawancara mendalam. Kunci jawaban kuesioner dibuat di dalam juknis. • • A. Identitas Responden ï‚· Nama Responden: Diisi sesuai nama responden ï‚· Umur : Diisi usia responden ï‚· Alamat : Diisi alamat responden ï‚· Kelurahan/Desa : Diisi nama kelurahan/ desa domisili responden ï‚· Kabupaten/Kota : Diisi nama Kabupaten/ Kota domisili responden ï‚· Pendidikan terakhir : Pilih sesuai jenjang pendidikan tertinggi responden ï‚· Pekerjaan : Diisi sesuai pekerjaan responden ï‚· Pengeluaran : Pilih sesuai pegeluaran responden per bulan ï‚· Jarak Toko Obat terdekat dari tempat tinggal: Pilih sesuai perkiraan jarak menurut esponden/ enumerator ï‚· Jarak apotek terdekat dari tempat tinggal : Pilih sesuai perkiraan jarak menurut responden/ enumerator ï‚· Jarak Puskesmas (Puskesmas/klinik: puskesmas dan jaringannya seperti pustu, pusling,polindes )/ Klinik (pratama,utama- rawat inap 118 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t dan rawat jalan ) terdekat dari tempat tinggal: perkiraan jarak menurut responden/ enumerator Pilih sesuai B. Pengetahuan Responden dalam Menggunakan Obat: No Pernyataan 1 Penyakit ringan dapat diobati sendiri dengan membeli obat di apotek atau toko obat berizin Jawaban B S B Penjelasan: Penyakit ringan (minor illness) adalah kondisi medis yang tidak serius yang tidak memerlukan tes laboratorium atau tes darah. Didefinisikan juga sebagai kondisi yang akan hilang dengan sendirinya dan dapat sembuh dengan melakukan pengobatan sendiri 2 Obat bebas ditandai dengan bulatan warna biru pada kemasan S Penjelasan: Penandaan pada kemasan: merah, biru dan hijau. 3 Pembelian obat keras harus menggunakan resep dokter B Penjelasan: Cukup jelas 4 Antibiotik berkhasiat untuk demam, batuk, pilek, diare, luka kecil. S Penjelasan: Antibiotik adalah obat yang digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. 5 Antibiotik boleh dibeli tanpa resep dokter. S Penjelasan: Cukup jelas 6 Obat bermerek lebih manjur dibandingkan dengan obat generik. S Penjelasan: Obat bermerk adalah obat dengan nama dagang dan bukan originator. 7 Sendok teh/makan yang ada di rumah tidak boleh digunakan untuk minum obat cair/sirup 8 Lemari es adalah tempat terbaik untuk menyimpan semua obat 9 Obat tetes mata yang telah dibuka boleh digunakan sampai dengan batas kedaluwarsa B Penjelasan: Cukup jelas S Penjelasan: Cukup jelas S Penjelasan: Cukup jelas 10 Obat rusak/kedaluwarsa boleh langsung dibuang di tempat sampah S Penjelasan: Langsung dibuang artinya obat langsung dibuang ke 119 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t tempat sampah atau memasukkan obat ke dalam kantong plastik dan membuangnya tanpa ada perlakuan tertentu seperti menghancurkan obat dan memisahkan obat dari kemasannya. C. Sikap Responden dalam Menggunakan Obat: Berikan jawaban pada pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia: S : jika anda Setuju dengan pernyataan tersebut TS : jika anda Tidak Setuju dengan pernyataan tersebut No Pernyataan 1 Saya lebih suka membeli obat di warung 2 Saya lebih suka membeli obat sendiri daripada memeriksakan diri ke dokter 3 Saya lebih suka mendapatkan informasi tentang obat dari apoteker 4 Saya lebih suka menggunakan antibiotik agar cepat sembuh 5 Bagi saya mematuhi jangka waktu minum obat merupakan hal penting 6 Saya lebih suka dokter meresepkan antibiotik 7 Saya lebih suka menghentikan penggunaan antibiotik apabila sudah merasa sembuh 8 Jika tetangga sakit, saya tidak akan menawarkan antibiotik 9 Saya yakin dengan menyimpan obat di lemari es, obat menjadi lebih tahan lama Jawaban S TS Penjelasan: Cukup jelas Penjelasan: Cukup jelas Penjelasan: Cukup jelas Penjelasan: Cukup jelas Penjelasan: Cukup jelas Penjelasan: Cukup jelas Penjelasan: Cukup jelas Penjelasan: Cukup jelas Penjelasan: Cukup jelas 10 Saya percaya membuang obat sisa di tempat sampah, tidak membahayakan orang lain dan lingkungan Penjelasan: Tujuan pertanyaan adalah menggali pemahaman responden tentang cara membuang obat. Obat sisa yang dimaksud termasuk obat yang tidak bisa digunakan lagi, obat kadaluwarsa, dan obat rusak. 120 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t D. Kebiasaan / Perilaku (kondisi faktual responden berkaitan dengan penggunaan obat): Keterangan pengisian: 1. Bila responden tidak bertanya, maka asumsi “sering” dan “jarang” menggunakan asumsi responden. 2. Bila responden bertanya, maka pengumpul data/enumerator membantu menjelaskan, dengan ketentuan berikut. a. Jangka waktu yang dimaksud adalah satu tahun. b. Untuk jawaban “sering” dan “jarang” digunakan angka proporsional (bila frekuensi lebih dari 50% maka dikatakan “sering”, sementara bila frekuensi kurang dari 50% maka dikatakan “jarang”). Contoh: Misalnya, dalam satu tahun terakhir responden membuang obat kedaluwarsa/rusak 6 kali, maka disebut “selalu” jika responden langsung membuang ke tempat sampah sebanyak 6 kali, disebut “sering” jika dilakukan minimal 3 kali, dan disebut “jarang” jika dilakukan kurang dari 3 kali. No Perilaku 1. Saya membeli obat sendiri tanpa memeriksakan diri ke dokter Penjelasan: Cukup jelas Saya meminta diresepkan antibiotik, ketika berobat ke dokter Penjelasan: Cukup jelas Saya menghentikan penggunaan antibiotik apabila sudah merasa sembuh Penjelasan: Cukup jelas; untuk kasus yang didiagnosa memerlukan antibiotik 2. 3. Selalu Jawaban Sering Jarang Tidak Pernah 121 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t No 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Perilaku Selalu Jawaban Sering Jarang Tidak Perna h Saya menanyakan informasi tentang kandungan obat, ketika membeli obat atau menebus resep dokter. Penjelasan: Cukup jelas Saya menanyakan informasi tentang efek samping obat, ketika membeli obat atau menebus resep dokter . Penjelasan: Cukup jelas Saya mematuhi jangka waktu penggunaan obat, misalnya 3 x sehari digunakan setiap 8 jam. Penjelasan: Cukup jelas Saya menggunakan antibiotik untuk mempercepat penyembuhan penyakit seperti demam, batuk, pilek, diare, luka Penjelasan: Cukup jelas Saya menyimpan antibiotik di rumah untuk persediaan Penjelasan: Obat persediaan adalah obat yang disimpan di rumah untuk berjaga-jaga kalau sewaktu-waktu sakit. Saya menyimpan semua obat di lemari es agar obat menjadi lebih tahan lama Penjelasan: Penyimpanan dalam lemari es. Saya membuang obat kedaluwarsa/rusak langsung ke tempat sampah Penjelasan: Obat sisa yang dimaksud termasuk obat yang tidak bisa digunakan lagi, obat kedaluwarsa, dan obat rusak. 122 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t • • Posttest yang dilakukan sesaat setelah edukasi dimaksudkan untuk melihat perubahan pengetahuan dan sikap. Posttest dilakukan kembali 3 bulan setelah edukasi untuk melihat perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku Evaluasi kepuasan responden/ peserta terhadap edukasi yang telah diberikan 1. 2. 3. 4. 5. Materi yang diberikan mudah dipahami. Setuju/ Tidak setuju Cara penyampaian materi edukasi menarik Setuju/ Tidak setuju Kegiatan edukasi memberikan manfaat bagi peserta Setuju/ Tidak setuju Kegiatan edukasi perlu dilanjutkan dengan topik yang berbeda Setuju/ Tidak setuju Kegiatan edukasi perlu dilanjutkan dengan kelompok masyarakat lain. Setuju/Tidak setuju 123 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t 124 | P e d o m a n P e l a k s a n a a n G e M a C e r M a t