BAB I PENDAHALUAN I.1. Latar Belakang Pendidikan menengah kejuruan memiliki peran strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap memasuki dunia kerja. SMK Negeri 13 Medan sebagai salah satu institusi pendidikan kejuruan memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan lulusan yang berkualitas dan memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan. Proses pengambilan keputusan untuk menentukan kelayakan kelulusan siswa merupakan tahapan kritis yang memerlukan pertimbangan komprehensif dan objektif. Selama ini, proses penilaian kelulusan siswa seringkali masih bergantung pada penilaian subjektif dari beberapa guru dan kepala sekolah. Hal ini berpotensi menimbulkan ketidakmerataan penilaian dan kurangnya kriteria yang terukur dengan jelas. Berbagai faktor seperti prestasi akademik, sikap, kemampuan praktik, dan potensi pengembangan diri perlu dipertimbangkan secara sistematis untuk menghasilkan keputusan yang lebih akurat dan berkeadilan. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) hadir sebagai solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan kompleksitas pengambilan keputusan dalam konteks kelulusan siswa. Metode ini memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan penilaian dengan mempertimbangkan berbagai kriteria secara berjenjang dan terstruktur. Melalui pendekatan matematis yang sistematis, AHP dapat mengkonversi penilaian kualitatif menjadi ukuran kuantitatif yang lebih objektif dan terukur. Sistem pendukung keputusan berbasis AHP ini dirancang untuk memberikan rekomendasi yang komprehensif dalam menentukan kelayakan kelulusan siswa. Dengan mengintegrasikan berbagai parameter penilaian seperti nilai akademik, kompetensi kejuruan, sikap, keaktifan, sistem ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang kesiapan siswa untuk lulus. Lebih dari sekadar alat penilaian, sistem ini bertujuan menjadi instrumen strategis yang mendukung proses pengambilan keputusan di lingkungan SMK Negeri 13 Medan. Penelitian ini memiliki signifikansi yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas dan akuntabilitas proses kelulusan siswa. Dengan menggunakan metode AHP, diharapkan akan tercipta mekanisme penilaian yang lebih transparan, adil, dan berbasis data. Hasil penelitian ini tidak hanya bermanfaat bagi SMK Negeri 13 Medan, tetapi juga dapat menjadi referensi bagi institusi pendidikan kejuruan lainnya dalam mengembangkan sistem pendukung keputusan yang lebih canggih dan objektif. Berdasarkan hasil pembahasan latar belakang tersebut, maka penulis mengangkat judul "Sistem Pendukung Keputusan Untuk Rekomendasi Kelulusan Siswa Di SMK Negeri 13 Medan Menggunakan Metode AHP". I.2. Ruang Lingkup PKL Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 1 yang beralamat di Jln. Sumatera No. 1 Belawan maka penulis mencoba menguraikan ruang lingkup masalah di teliti dapat tercapai dengan baik. I.2.1. Identifikasi Masalah Adapun masalah-masalah yang penulis identifikasikan dalam penulis ini adalah sebagai berikut: 1. Pelaporan aktivitas keamanan masih menggunakan metode konvensional seperti buku catatan. 2. Penjadwalan Kerja Satpam Masih menggunakan metode semi-komputer dengan memanfaatkan Microsoft Excel. 3. Proses pelaporan yang lambat dan tidak real-time, menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan tindakan terhadap insiden keamanan. I.2.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat disimpulkan beberapa pokok permasalahan, diantaranya: 1. Bagaimana meningkatkan pengawasan terhadap keamanan gudang di PT Pelindo untuk mengurangi risiko pencurian? 2. Bagaimana merancang sistem informasi yang mampu menginput data manajemen secara akurat? 3. Bagaimana mengembangkan sistem penjadwalan dan pelaporan kegiatan keamanan yang terintegrasi dan real-time untuk meningkatkan efisiensi kerja tim keamanan gudang di PT Pelindo? I.2.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah nya: 1. Merancangan Sistem Informasi Manajemen Keamanan Gudang di PT Pelindo menggunakan UML (Unified Modelling Language). 2. Data yang di inputkan terdiri dari nama satpam,Id Satpam 3. Sistem informasi manajemen keamanan akan menampilkan mengenai Nama satpam, Id satpam jadwal kerja satpam,. 4. Pendataan yang diproses pada sistem informasi manajemen keamanan berupa data yang telah diinputkan yang terdiri dari nama satpam, Id satpam penjadwalan kerja satpam. 5. Hasil keluaran yang akan disajikan oleh sistem informasi manajemen keamanan ini berupa data yang telah diinput dan diproses oleh sistem yang terdiri dari laporan tentang nama satpam,Id Satpam penjadwalan kerja satpam di PT Pelindo. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Adapun tujuan laporan praktek kerja lapangan (PKL) adalah sebagai berikut: 1. Merancang sebuah sistem informasi manajemen keamanan gudang yang terintegrasi dan terkomputerisasi untuk mengatasi pengelolaan keamanan gudang secara manual di PT Pelindo. permasalahan 2. Mengintegrasikan sistem informasi manajemen keamanan gudang dengan perangkat keamanan fisik seperti kamera pengawas, sensor gerak, dan sistem akses terkontrol untuk meningkatkan keamanan gudang 3. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dan teknologi dalam mengamankan aset perusahaan di gudang. I.3.2. Manfaat Adapun manfaat dari pelaksanaan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut: 1. Memastikan kegiatan operasional gudang berjalan dengan lancar dan aman dengan adanya pemantauan dan pencatatan aktivitas keamanan secara realtime. 2. Meningkatkan akurasi dan keterbaruan data keamanan gudang dengan adanya pelaporan secara sistematis. 3. Mempercepat proses pengambilan keputusan dan respon terhadap insiden keamanan dengan adanya sistem pelaporan yang terintegrasi dan real-time, sehingga dapat meminimalisir potensi kerugian akibat pencurian. I.4. Metode Pengumpulan Data Berdasarkan fakta-fakta dan data yang di peroleh dan dikumpulkan pada waktu melaksanakan praktek kerja lapangan adapun metode pengumpulan data yang di lakukan penulis antara lain: 1. Pengamatan (Observation) Metode pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek pengamatan dengan mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan yang akan penulis sampaikan sehingga di peroleh data yang lengkap dan akurat 2. Wawancara (Interview) Metode wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan bertanya langsung kepada pihak-pihak yang terkait dalam mencari informasi penting dalam mencari informasi penting dalam penyusunan laporan, penulis melakukan wawancara dengan Kepala Keamanan Gudang, dengan menanyakan apa saja yang berkaitan dengan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Keamanan Gudang Di PT Pelindo, Adapun pertanyaan yang di ajukan adalah sebagai berikut: a. Bagaimana proses pengaturan jadwal kerja dan pelaporan terhadap kecurian di PT Pelindo ? 3. Studi Pustaka (Library Research) Metode studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan data atau mengumpulkan sumber-sumber tertulis yang penting dan yang berhubungan dengan masalah yang sedang di bahas guna memperoleh gambaran secara teoritis yang dapat menunjang diatas penyusunan laporan. I.5. Lokasi Pkl Praktek kerja lapangan dilaksanakan di PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 1 yang berlokasi di Jln. Sumatera No. 1 Belawan pelaksanaan praktek kerja lapangan di mulai tanggal 27 Februari sampai dengan 28 Maret 2024.