Uploaded by User150044

LAPORAN KEUANGAN PENJUALAN UMKM RUSH THAI TEA

advertisement
LAPORAN OBSERVASI
MATAKULIAH AKUNTANSI
“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UMKM
DI OUTLET RUSH THAI TEA MALANG”
Disusun Oleh:
ACHMAD JUNSYAMTYO AKBAR
2332610121
SHERLY ANDAHYA
2332610121
SHINTA DWI AMANDA
2332610121
PROGRAM STUDI D-III ADMINISTRASI BISNIS
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI MALANG
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan observasi akuntansi pada Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah [sebutkan mata
kuliah] dan bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
penerapan prinsip akuntansi dalam lingkup usaha kecil dan menengah. Tidak lupa
juga saya mengucapkan banyak terima kasih atas berbagai pihak yang telah
berkontribusi sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul “ ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UMKM DI OUTLET RUSH
THAI TEA MALANG”
Laporan ini berfokus pada observasi terhadap sistem pengendalian internal
(kas kecil),( aset tetap), depresiasi(persediaan), beban pokok penjualan,(manajemen
arus kas) serta tantangan yang dihadapi oleh UMKM dalam menerapkan akuntansi
yang sederhana namun efektif. Harapan kami, laporan ini dapat memberikan
gambaran nyata sekaligus menjadi referensi yang bermanfaat bagi pembaca,
khususnya bagi pelaku usaha, maupun mahasiswa yang tertarik pada bidang akuntansi
dan UMKM.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi
isi maupun penyajian. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati membuka diri untuk
menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan laporan ini di
masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
menjadi kontribusi kecil dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di
bidang akuntansi UMKM.
Malang, 21 November 2024
Penyusun
Kelompok 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting
dalam perekonomian Indonesia, termasuk di kota Malang yang dikenal sebagai salah
satu pusat kegiatan bisnis kreatif. Di tengah persaingan yang semakin ketat,
pengelolaan keuangan yang baik menjadi salah satu kunci keberhasilan UMKM
dalam mempertahankan eksistensinya. Salah satu UMKM yang menarik perhatian
adalah Rush Thai Tea Malang, sebuah bisnis kuliner yang mengusung konsep
minuman teh ala Thailand dengan sentuhan lokal.
Namun, meskipun memiliki prospek yang cerah, banyak UMKM, termasuk
Rush Thai Tea, menghadapi tantangan dalam menerapkan sistem pencatatan
keuangan yang akurat dan terorganisir. Pencatatan keuangan sering kali dianggap
sebagai aktivitas yang rumit dan memakan waktu, sehingga tidak menjadi prioritas
utama bagi pelaku usaha. Padahal, pencatatan keuangan yang baik tidak hanya
membantu pelaku usaha dalam mengelola arus kas, tetapi juga memberikan gambaran
jelas tentang kondisi keuangan usaha, yang dapat mendukung pengambilan keputusan
strategis.
Rush Thai Tea Malang sebagai salah satu UMKM yang sedang berkembang
membutuhkan sistem pencatatan keuangan yang sederhana namun efektif. Dengan
sistem ini, pelaku usaha dapat memonitor pemasukan, pengeluaran, dan keuntungan
secara transparan, serta memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan kepada pihak
terkait seperti investor atau lembaga keuangan. Oleh karena itu, pembahasan
mengenai penerapan pencatatan keuangan akuntansi pada UMKM ini menjadi sangat
relevan dan penting.
Laporan ini disusun untuk menganalisis pentingnya pencatatan keuangan bagi
UMKM, khususnya Rush Thai Tea Malang, serta memberikan rekomendasi langkahlangkah sederhana dalam mengimplementasikan sistem pencatatan keuangan yang
sesuai dengan kebutuhan usaha. Diharapkan, pembahasan ini dapat memberikan
wawasan baru bagi pelaku usaha kecil dan menengah dalam mengelola keuangan
mereka secara profesional dan berkelanjutan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, laporan ini disusun berdasarkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana profil usaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada UMKM
Rush Thai Tea?
2.
Apa saja bahan baku dan harga bahan-bahan pembuatan minuman Rush Thai
Tea?
3.
Bagaimana sistem pencatatan keuangan akuntansi pada UMKM Rush Thai
Tea yang berupa kas kecil (pengendalian internal), depresiasi (aset tetap),
serta beban pokok penjualan (persediaan)?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan laporan ini disusun yaitu:
1.
Mengetahui dan memahami Bagaimana profil usaha Usaha Mikro Kecil dan
Menengah pada UMKM Rush Thai Tea.
2.
Mengetahui bahan baku dan harga bahan-bahan pembuatan minuman Rush
Thai Tea.
3.
Mampu menyajikan pencatatan keuangan pencatatan keuangan akuntansi
pada UMKM Rush Thai Tea yang berupa kas kecil (pengendalian internal),
depresiasi (aset tetap), serta beban pokok penjualan (persediaan).
1.4. Manfaat
1.
Melalui pencatatan kas kecil, UMKM dapat memantau pengeluaran harian
yang nominalnya relatif kecil namun berpotensi signifikan jika tidak
terkontrol.
2.
Dengan mencatat depresiasi, Rush Thai Tea dapat mengetahui nilai terkini
dari aset tetap seperti mesin pembuat teh atau peralatan lainnya, sehingga
dapat merencanakan penggantian atau perawatan aset secara lebih efektif.
3.
Dengan mencatat beban pokok penjualan secara rinci, Rush Thai Tea dapat
memahami berapa besar biaya yang dikeluarkan untuk setiap produk yang
terjual, termasuk bahan baku, kemasan, dan biaya produksi lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Profil Usaha UMKM Rush Thai Tea
2.1.1 Sejarah Perusahaan
Rush Thai Tea adalah salah satu UMKM yang baru berdiri di Kota Malang
dalam mengembangkan bisnis minuman teh Thailand di Indonesia. Rush Thai tea ini
adalah usaha mikro kecil menengah yang sudah didirikan sejak kurang lebih 1 tahun,
UMKM ini didirikan pada tanggal 03 Agustus 2023 dan berdiri di Jalan. Semanggi
Barat No. 2A, Malang. Rush Thai Tea memilih lokasi di alamat tersebut dikarenakan
lokasinya yang strategis yang berada di belakang kampus Politeknik Negeri Malang
dan berdekatan dengan kost mahasiswa. Rush Thai Tea fokus pada penyediaan
minuman teh Thailand yang autentik dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas
tinggi. Produk utamanya adalah Thai tea, yang dibuat dengan teh hitam khusus dari
Thailand, susu, dan gula, menghasilkan rasa yang khas dan berbeda dari teh lainnya.
Selain Thai tea, mereka juga mengembangkan berbagai varian rasa dan topping untuk
memenuhi selera konsumen yang beragam.
2.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Rush Thai Tea adalah menjadi pemimpin pasar dalam industri minuman teh
Thailand di Kota Malang, dengan menawarkan pengalaman minum teh yang autentik
dan berkualitas tinggi kepada setiap pelanggan.
Sedangkan untuk misi Rush Thai Tea adalah :
a) Menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan metode pembuatan
tradisional untuk menghasilkan teh Thailand yang autentik dan lezat.
b) Terus berinovasi dengan mengembangkan varian rasa baru dan unik, serta
menawarkan berbagai pilihan topping untuk memenuhi selera pelanggan
yang beragam.
c) Menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama dengan
memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan profesional.
d) Menerapkan strategi pemasaran yang kreatif dan efektif, termasuk
memanfaatkan media sosial
untuk meningkatkan kesadaran merek dan
menarik lebih banyak pelanggan.
Dengan visi dan misi ini, Rush Thai Tea berkomitmen untuk terus
memberikan produk dan layanan terbaik, serta berkembang menjadi merek yang
dikenal dan dipercaya oleh konsumen di berbagai pasar.
2.1.3. Segementasi Pasar Pemasaran Rush Thai Tea
Untuk Rush Thai Tea, segmentasi pasar dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk
mencapai target yang tepat. Berikut adalah segmentasi pasar yang digunakan dalam
pemasaran Rush Thai Tea:
1. Segmentasi Demografis:
a) Usia:
Target utama adalah remaja hingga dewasa muda 19-22 tahun (kalangan
mahasiswa yang cenderung menyukai minuman kekinian dan tren terbaru.
b) Jenis Kelamin:
Minuman Rush Thai Tea ini dapat dinikmati oleh seluruh jenis kelamin, baik
laki-laki maupun perempuan. Akan tetapi dikarenakan semua perempuan
menyukai minuman manis dan penikmat keasteatikkan maka Rush Thai Tea
akan terus mengembangkan produknya baik dari rasa maupun kemasan.
2. Segmentasi Geografis:
a) Lokasi:
Untuk penempatan lokasi, minuman Rush Thai Tea cukup memilih lokasi
yang terbilang strategis dikarenakan lokasinya yang berada di dekat kos
mahasiswa dan banyak anak kuliahan dibelakang kampus Politeknik Negeri
Malang yaitu beralamat di Jalan. Semanggi Barat No.2A, Kota Malang dan
penempatan outletnya juga berada di tepi jalan agar terlihat oleh mahasiswa.
b) Lingkungan:
Menempatkan gerai atau outlet di belakang kampus Politeknik Negeri Malang
dan berada di dekat kost Mahasiswa dan juga berada di tepi jalan agar terlihat
oleh mahasiswa.
3.Segmentasi Psikografis:
a) Gaya Hidup:
Menargetkan individu dengan gaya hidup modern dan aktif yang suka
mencoba hal-hal baru dan berbagi pengalaman di media sosial.
b) Kepribadian:
Fokus pada konsumen yang suka mengeksplorasi minuman baru, menikmati
minuman estetis, dan menghargai kualitas serta keunikan produk.
4. Segmentasi Perilaku:
a) Kebiasaan Belanja:
Menargetkan konsumen yang sering membeli minuman kekinian dan terbiasa
dengan konsep grab-and-go.
b) Loyalitas:
Membangun program loyalitas untuk menarik dan mempertahankan pelanggan
tetap melalui promosi.
c) Manfaat yang Dicari:
Menyediakan minuman yang tidak hanya enak tetapi juga memiliki presentasi
menarik untuk kebutuhan posting di media sosial.
2.2. Harga Bahan Baku serta Stok Persediaan Bahan UMKM Rush Thai Tea
Berikut adalah rincian harga dan stok persediaan bahan baku untuk UMKM Rush
Thai Tea Malang per harinya:
No.
Nama Bahan Baku
Satuan
Harga
1 kg
Rp 120.000
1.
Bubuk Thai Tea
2.
Air Minum
3.
Susu Full Cream
100 ml
Rp 12.000
4.
Susu Kental Manis
1 kaleng
Rp 12.000
5.
Gula Pasir
1 kg
Rp 15.000
6.
Kayu Manis
10 sdt
7.
Sedotan
100 pcs
Rp 10.000
8.
Es Batu
10 kg
Rp 20.000
9.
Cup Plastik 16 oz
50 pcs
Rp 50.000
-
-
Harga Peralatan Rush Thai Tea:
No.
Nama Mesin/Peralatan
Satuan
Harga (Rp)
1.
Blender
1 unit
Rp
400.000
2.
Teko Stainless Steel
1 unit
Rp
200.000
3.
Kompor Gas Portable
1 unit
Rp
300.000
4.
Timbangan Digital
1 unit
Rp
150.000
5.
Saringan Teh
1 unit
Rp
20.000
6.
Cooler Box
1 unit
Rp
500.000
7.
Mesin Sealer Gelas Cup
1 unit
Rp 2.500.000
8.
Rak Penyimpanan
1 unit
Rp
225.000
2.3. Laporan Keuangan AKuntansi UMKM Rush Thai Tea
2.3.2. Mencatat Pembentukkan Dana Kas Kecil
Tanggal 26 November
Kas kecil
Rp 5.000.000
Kas
Rp 5.000.000
Tanggal
Uraian
Kredit (Rp)
Pembentukan dana kas kecil
26 November
Debit (Rp)
Rp 5.000.000
Pembelian Bubuk Thai Tea
Rp
120.000
Pembelian Gula Pasir
Rp
15.000
Pembelian Cup Plastik
Rp
50.000
Pembelian Sedotan
Rp
10.000
Pembelian Mesin Sealer Gelas Cup
Rp 2.500.000
Pembelian Cooler Box
Rp 500.000
Isi ulang dana kas kecil
Rp 2.000.000
2.3.3 Pembentukkan Aset Tetap
Tahun 2024, UMKM Rush Thai Tea membeli peralatan Mesin Sealer Gelas Cup :
Harga Perolehan Mesin Sealer Gelas Cup
: Rp 2.500.000,00
Taksiran nilai residu
: Rp 200.000,00
Taksiran nilai manfaat
: 10 tahun
Perhitungan Depresiasi Mesin Sealer Gelas Cup per tahunnya
Biaya perolehan - Nilai residu = Biaya perolehan dideprresiasi
Rp 2.500.000 - Rp 200.000
= Rp 2.300.000
Biaya perolehan : Masa Manfaat = Beban depresiasi
didepresiasi
(dalam tahun)
Rp 2.300.000
:
per tahun
10
= Rp 230.000
TABEL DEPRESIASI - METODA GARIS LURUS
Akumulasi
Biaya
x
Beban depresiasi
Perolehan (Rp)
tarif
per tahun (Rp)
Rp
2.300.000
10%
Rp
2025
2.300.000
10%
230.000
460.000
2.040.000
2026
2.300.000
10%
230.000
690.000
1.810.000
2027
2.300.000
10%
230.000
920.000
1.580.000
2028
2.300.000
10%
230.000
1.150.000
1.350.000
2029
2.300.000
10%
230.000
1.380.000
1.120.000
2030
2.300.000
10%
230.000
1.610.000
890.000
2031
2.300.000
10%
230.000
1.840.000
660.000
2032
2.300.000
10%
230.000
2.070.000
430.000
2033
2.300.000
10%
230.000
2.300.000
200.000
Tahun
2024
230.000
Nilai buku
depresiasi
(Rp)
(Rp)
Rp
230.000
Rp
2.270.000
2.3.4 Perhitungan Persediaan Akhir dan Beban Pokok Penjualan
Penjualan Rush Thai Tea menjual minuman yakni rush thai tea dengan varian rasa
yakni yang paling banyak diminati Rush Thai Tea original. Pembelian bubuk tehnya
dilakukan per minggunya dan penjualannya berjalan setiap hari
BIAYA PEROLEHAN BARANG TERSEDIA DIJUAL
Tanggal
Keterangan
Sept. 1
Persediaan
Sept.5
Pembelian
Sept. 12
Unit
15Kg Bubuk Teh
Biaya Perolehan
Total Biaya
per Unit
Perolehan
10.000/kg
Rp 150.000
22kg Bubuk Teh
10.000/kg
Rp 220.000
Pembelian
40kg Bubuk Teh
10.000/kg
Rp 400.000
Sept. 16
Pembelian
35kg Bubuk Teh
10.000/kg
Rp 350.000
Sept. 23
Pembelian
30kg Bubuk Teh
10.000/kg
Rp 300.000
Sept. 28
Pembelian
60kg Bubuk Teh
10.000/kg
Rp 600.000
Total
202kg Bubuk
Rp 2.020.000
Teh
Metode MPKP (Masuk Pertama Keluar Pertama)
Terjual :
TAHAP 1 : PERSEDIAAN AKHIR
Tanggal
Unit
Novemb. 28
20 kg Bubuk Teh
Biaya Perolehan
Per Unit (kg)
Total Biaya Perolehan
Rp 10.000,00
Rp 200.000,00
TAHAP 2 : BEBAN POKOK PENJUALAN
Biaya Perolehan Barang
Tersedia dijual
Rp
2.020.000
Kurangi Persediaan akhir
Rp
200.000-
Beban Pokok Penjualan
Rp
1.820.000
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pencatatan keuangan akuntansi merupakan salah satu aspek krusial dalam
pengelolaan UMKM, termasuk pada Rush Thai Tea Malang. Berdasarkan
pembahasan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa sistem pencatatan yang
terstruktur dan terorganisir membantu UMKM dalam memahami kondisi keuangan
usaha secara menyeluruh. Hal ini meliputi pengendalian kas kecil, pencatatan
depresiasi aset tetap, hingga penghitungan beban pokok penjualan.
Pertama, pencatatan kas kecil yang sistematis memungkinkan pelaku usaha
memonitor pengeluaran rutin dengan lebih efektif, sehingga meminimalkan risiko
pemborosan atau penyalahgunaan dana. Kedua, penerapan depresiasi aset tetap
memberikan gambaran realistis tentang nilai aset, yang penting untuk perencanaan
jangka panjang. Ketiga, pencatatan beban pokok penjualan mempermudah analisis
struktur biaya dan penentuan harga jual yang kompetitif namun tetap menguntungkan.
Dengan penerapan pencatatan keuangan yang baik, Rush Thai Tea Malang
dapat meningkatkan efisiensi operasional, mendukung pengambilan keputusan
strategis, serta membangun kredibilitas usaha di mata investor dan lembaga keuangan.
Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu terus meningkatkan pemahaman dan
keterampilan dalam akuntansi untuk mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan
bisnis mereka.
Laporan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan menjadi
referensi praktis bagi pelaku usaha kecil lainnya yang ingin memperkuat pengelolaan
keuangan mereka, khususnya di sektor kuliner.
3.2. Saran
Pemilik usaha disarankan untuk melakukan evaluasi keuangan secara rutin,
seperti analisis laporan kas kecil, depresiasi aset tetap, dan beban pokok penjualan.
Dengan begitu, UMKM dapat mendeteksi potensi masalah sejak dini dan mengambil
tindakan korektif yang diperlukan. Apabila memungkinkan, UMKM dapat menjalin
kerja sama dengan konsultan keuangan atau akuntan profesional untuk membantu
merancang sistem pencatatan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Ini akan
memberikan fondasi yang lebih kokoh bagi keberlanjutan usaha.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI DAN FOTO OBSERVASI LAPANGAN
Download