Uploaded by User4346

LPP-naker-sulut

advertisement
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 1
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
SI PELITA API
Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja Yang Adaptif dan Inklusif
di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Oleh:
Abdul Muis Suratinoyo, SH.,MH
NIP. 19710313 199803 1 010
Ndh
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TK.II ANGKATAN XXIX
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI BALI
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN (LPP)
SI PELITA API
Strategi Kolaboratif Perlindingan Tenaga Kerja yang Adaptif dan Inklusif
di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Oleh:
Abdul Muis Suratinoyo, SH.,MH
NIP. 19710313 199803 1 010
NDH: 11
Disetujui Untuk Diseminarkan
Bali, 12 Desember 2022
COACH
MENTOR
Dr. Ir Ketut Rusmulyani, M.Pd
NIP. 19621025 198903 2 004
Uteng Datunsolang, S.Pd.,M.Si
NIP. 19670721 199001 1 001
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN (LPP)
SI PELITA API
Strategi Kolaboratif Perlindingan Tenaga Kerja yang Adaptif dan Inklusif
di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Oleh:
Abdul Muis Suratinoyo, SH.,MH
NIP. 19710313 199803 1 010
NDH: 11
Bali, 15 Desember 2022
Disahkan Oleh:
PENGUJI
MENTOR
COACH
Ir. Ketut Lihadnyana, M.M.A
NIP.19650601 199203 1 001
Uteng Datunsolang, S.Pd.,M.Si
NIP. 19670721 199001 1 001
Dr. Ir Ketut Rusmulyani, M.Pd
NIP. 19621025 198903 2 004
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX iii
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX iv
Om Suastiastu,
Puji dan syukur penulis haturkan kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kertha Wara NugrahaNya, Laporan Proyek Perubahan dengan judul SI
PELITA API
Strategi Kolaboratif Perlindingan Tenaga Kerja yang Adaptif
dan Inklusif di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dapat
disusun sesuai rencana. Sehubungan dengan hal tersebut dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih atas segala petunjuk, bimbingan dan arahan
yang diberikan oleh:
1. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Bali Bapak Ir. Ketut Lihadnyana, M.M.A atas kesempatan yang diberikan untuk
mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIX Tematik
Kepariwisataan Tahun 2022; sekaligus sebagai penguji dalam seminar Laporan
Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXIX
Tematik Kepariwisataan Tahun 2022;
2. Dr. Ir Ketut Rusmulyani, MPd, selaku COACH dan Widyaiswara BKPSDM Provinsi
Bali.
;
3. dr. Jusnan C Mokoginta. MARS selaku Mentor dan Sekretaris Daerah Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara
4. Para Panitia Pelatihan Kepemimpinan Nasuonal Tingkat II Angkatan XXIX Tahun
2022.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan proyek perubahan ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dari semua pihak
yang ingin memberikan saran, pendapat, masukan demi penyempurnaan Laporan
Proyek Perubahan ini.
Demikian Laporan Proyek Perubahan ini penulis susun, semoga dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan bagi penulis sendiri. Akhir kata penulis ucapkan
terima kasih.
Om Santhi, Shanti, Shanti Om.
Bolaang Mongondow, 9 Desember 2022
Penulis
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX v
JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
FAKTA INTEGRITAS
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Masalah, Area Perubahan dan Gagasan Inovasi
1. Kondisi Saat ini dan Kondisi yang Diharapkan
2. Area Perubahan
3. Gagasan Inovasi
C. Lesson Learnt VKN yang Diadopsi/Diadaptasi dalam
Proyek Perubahan
BAB II RENCANA PROYEK PERUBAHAN
A. Deskripsi Proyek Perubahan
B. Tujuan dan Manfaat
C. Output dan Outcome
D. Tahapan Perubahan Rencana Strategis
1. Roadmap
2. Milestone dan Tahapan Kegiatan
E. Agile Team (Tim Efektif dan Pengelolaan Stakeholder)
F. Rencana Marketing Sektor Publik
G. Potensi Kendala dan Rencana Solusi
BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. Capaian Tahapan Rencana Strategis
B. Implementasi Strategi Marketing
C. Pemberdayaan Organisasi Pembelajaran
BAB IV PENUTUP
A. Lesson Learnt
B. Kesimpulan
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
1
1
4
4
5
9
20
21
21
22
24
25
26
27
31
34
42
43
43
58
63
65
65
67
67
68
69
70
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX vi
Tabel 1. Diagnosa Penetapan Isu dengan Metode APKL
6
Tabel 2. Analisis Kualitas Isu dengan Analisis USG
7
Tabel 3. Analsis Faktor Lingkungan Strategis
8
Tabel 4. Analisis SWOT
8
Tabel 5. Prioritas Alternatif Tapisan MC Namara
9
Tabel 6. Kreteria Inovasi Proyek Perubahan
10
Tabel 7. Sikronisasi Judul Tema Pelatihan dan VKN PKN
20
Tabel 8. Tahapan Rencana Strategis
27
Tabel 9. Strategi Pengembangan Kompetensi
33
Tabel 10. Identifikasi Stakeholder dan Strategi Komunikasi
34
Tabel 11. Peta Strategi
38
Tabel 12. Potensi Kendala dan Rencana Solusi
41
Tabel 13. Strategi Pengembangan Kompetensi
33
Tabel 14 Capaian Implementasi Proyek Perubahan Jangka Pendek
56
Tabel 15. Strategi Komunikasi yang dilaksanakan
58
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX vii
Gambar 1. Struktur Organsasi
3
Gambar 2. Kondisi Saat ini, Inovasi dan Kondisi Yang Diinginkan
14
Gambar 3. Alur Pikir Proyek Perubahan
19
Gambar 5. Roadmap Proyek Perubahan
26
Gambar 6. Struktur Tim Proyek Perubahan
31
Gambar 7. Pemetaan Stakeholder
36
Gambar 8. Perpindahan Stakeholder
59
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX viii
Masalah pelaksanaan hubungan industrial yang sering dihadapi oleh tenaga
kerja, yang diawali dengan ketidaktaatan pemberi kerja
terhadap peraturan
perundang undangan tenaga kerja mulai dari proses pola rekrut, Pengupahan,
sampai dengan tidak adanya jaminan yang pasti dan terukur atas Hak hak tenaga
kerja yang tertuang Jelas dalam perjanjian Kerja sebagaimana amanat Keputusan
Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
Republik
Indonesia
Nomor
100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu tertentu
SI PELITA API yaitu Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja yang
Adaftif dan Inklusif. Tujuan Utamanya adalah terwujudnya perlindungan Tenaga
Kerja di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara baik yang berkerja di Perusahaan
Swasta ataupun Badan Usaha dengan berdasarkan perjanjian kerja serta
perlindungan jaminan kerja serta mempermudah pelayanan pengaduan dan
pelaporan melalui digitalisasi. Terobosan tersebut diwujudkan dengan langkahlangkah yaitu (1) Membentuk Forum Koordinasi Pengawasan dan Kepatuhan
Ketenagakerjaan
Bolaang
Mongondow
Utara.
(2)
Penyiapan
Regulasi
Perlindungan Tenaga Kerja di Daerah yang menjamin Hak hak Pekerja tanpa
diskriminasi. (3) Membuat Sistem Pelayanan Aduan dan Laporan Unit Terpadu
Tenaga Kerja yang bertujuan mendata tenaga kerja sehingga dapat diawasi.
Tersusunnya program kerja bersama untuk menindaklanjuti ketidakpatuhan
pemberi kerja; melaksanakan program kegiatan bersama yang efektif terkait
ketidakpatuhan pemberi kerja dalam hal pendaftaran peserta, penyampaian data
yang lengkap dan benar, serta pembayaran iuran berdasarkan kewenangan
instansi. Harapan Proyek Perubahan ini terlaksana Perlindungan terhadap tenaga
kerja lokal yang adaptif dan inklusif mewujudkan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Bolang Mongondow yang berdaya Saing di Dunia Kerja.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX ix
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara memiliki batas-batas: Utara – Laut Sulawesi; Selatan Kecamatan
Posigadan, Kabupaten bolaang Mongondow Selatan;Barat – Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Gorontalo; Timur – Kecamatan
Sangtombolang, Kabupaten Bolaang Mongondo Luas keseluruhan mencapai
1.856,86 Km2. Akhir tahun 2021, wilayah administrasi Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara terdiri dari 6 Kecamatan dan 107 desa/kelurahan. Luas
daratan masing-masing Kecamatan, yaitu: Sangkub (567,85Km2), Bintauna
(348,94
Km2),
Bolangitang
Timur
(445,64
Km2),
Bolangitang
Barat
(293,75Km2), Kaidipang (85,09 Km2) dan Pinogaluman (115,59 Km2).
Visi Kabupaten Bolaang Mongondow yaitu Mewujudkan Bolaang
Mongondow Utara yang Berkelanjutan Mandiri, Berbudaya dan Berdaya
Saing. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengampu Misi Ke 1 yaitu
Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas dan Berbudaya dan Misi
ke 2 yaitu Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (Good and Clean
Goverment).
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 1
Berdasarkan Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Utara Nomor 74
Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan
tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan tugas Pemerintah
Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas di bidang tenaga kerja dan
transmigrasi.
1. Perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang tenaga kerja dan transmigrasi;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang tenaga kerja dan
transmigrasi;
4. Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan tenaga
kerja dan transmigrasi;
5. Pelaksanaan Fungsi lain yang menjadi kewenangan daerah di bidang
tenaga kerja dan transmigrasi.
Dengan Struktur Organisasi sebagai berikut:
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 2
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Sekretaris
Kasubag Umum dan
Kepegawaian
Kabid
Ketenagakerjaan
Kasubag Program
Pelaporan dan Keuangan
Kabid
Ketransmigrasian
Kepala Seksi Penempatan
dan Pelatihan
Kepala Seksi
Perencanaan Kawasan
Transmigrasi
Kepala Seksi Hubungan
Industrial & Syarat Kerja
Kepala Seksi
Pembangunan dan
Pemngembangan
Kawasan Transmigrasi
UPTD
Sebagai perangkat daerah yang menangani urusan ketenagakerjaan
dan ketransmigrasian, kaitannya dengan Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang ingin dicapai selama periode
tahun 2018-2023, diarahkan untuk pemberdayaan maupun Perlindungan
terhadap tenaga kerja Lokal secara Optimal dalam upaya untuk peningkatan
kesejahteraan mayarakat lokal secara luas dan untuk menghindari terjadinya
kecemburuan sosial dan kesenjangan ekonomi dalam masyarakat.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 3
Masalah pelaksanaan hubungan industrial yang sering dihadapi oleh
tenaga kerja, yang diawali dengan ketidaktaatan pemberi kerja terhadap
peraturan perundang undangan tenaga kerja mulai dari proses pola rekrut,
Pengupahan, sampai dengan
atas
Hak hak tenaga kerja
tidak adanya jaminan yang pasti dan terukur
yang tertuang Jelas dalam perjanjian Kerja
sebagaimana amanat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Republik
Indonesia
Nomor
100/MEN/VI/2004
tentang
Ketentuan
Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu tertentu.
Akibat
tidak
perjanjian
adanya
kerja
antara
pekerja dengan pemberi
kerja maka pemberlakuan
Jaminan sosial terhadap
tenaga kerja yang juga
diaturdalam
perjanjian
kerja tersebut
bagian
dari
sebagai
Hak
Pekerja
hak
sebagai
bagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional yang telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja itu, maka baik jaminan kesehatan,
jaminan kecelakaan kerja.
B. MASALAH, AREA PERUBAHAN DAN GAGASAN INOVASI
1. MASALAH
Dari persoalan diatas maka dapat disimpulkan Kondisi saat ini sebagai
berikut:
a. Jangkauan Wilayah yang Luas dalam Pengawasan Tenaga Kerja
b. Masih banyaknya Pekerja yang tidak diikat dengan perjanjian kerja
c. Banyaknya tenaga kerja yang belum terdftar pada BPJS Tenaga Kerja
sebanyak 29.846 Orang dari Jumlah 37.575 Pekerja
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 4
d.
Masih Banyaknya Badan Usaha yang tidak bekerjasama dengan BPJS
Tenaga Kerja
e.
Jumlah SDM Pengawas yang terbatas
f.
Pengawasan terhadap tenaga kerja kurang maksimal
g.
Perlakuan tidak adil pemberi pekerja terhadap pekerja
Berdasarkan kondisi tersebut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Bolaang
Mongondow
mengambil
kebijakann
Strategi
Kolaboratif
Perlindungan Tenaga Kerja yang Adaptif dan Inklusif yaitu Melaksanakan
Pengawasan berkolaborasi dengan stakeholder terkait untuk menciptakan
perlindungan tenaga kerja melalui pendekatan-pendekatan serta proaktif dalam
menghadapi perubahan. Dengan adanya strategi tersebut kondisi yang
diharapkan adalah sebagai berikut:
a. Terjangkaunya wilayah pengawasan tenaga kerja
b. Tertibnya Badan Usaha dengan melaksanakan perjanjian kerja kepada
tenaga kerja
c. Seluruh Badan Usaha melaksanakan Kerjasama dengan BPJS Tenaga
Kerja untuk pekerjanya
d. Terbantunya Pengawas Tenaga Kerja dalam pengawasann tenaga kerja
e. Pengawasan berjalan dengan maksimal
2. AREA PERUBAHAN
Dalam rangka mengatasi masalah pokok daerah serta untuk
mewujudkan kinerja Misi Pembangunan Kabupaten Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara tersebut, kinerja Project Leader dihadapkan pada
beberapa isu strategis yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
Berdasarkan Isu actual yang telah terindifikasi, selanjutnya
dilakukan
proses pemilihan isu dengan analisis actual, problemati,
kekhalayakan dan kelayakan. area organisasi yang bermasalah ini nanti
akan didiagnose menggunakan APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan,
Layak) dengan skor penilaian 1 – 5. Skor tertinggi selanjutnya yang menjadi
area yang bermasalah untuk diselesaikan melalui proyek perubahan. Berikut
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 5
diagnose penentuan area organisasi bermasalah.
Tabel 1. Diagnosa Penetapan Isu dengan Metode APKL
No.
1
1.
2.
3.
4.
5.
Isu aktual/permasalahan/
Kerisauan
Kriteria
Aktual
Problematik
Khalayak
3
4
5
2
Layak
6
Validasi
7
Pekerja dalam bekerja tidak diikat
dengan perjanjian kerja
Belum Maksimalnya pengawasan
tenaga kerja oleh pengawas tenaga
kerja
Belum Optimalnya Perlindungan
tenaga kerja dari perlakuan tidak
adil pemberi kerja.
Terbatasnya informasi pemberi kerja
tentang keberadaan tenaga kerjanya
√
√
√
√
Memenuhi
Syarat
Memenuhi
Syarat
√
√
√
√
√
√
√
√
Memenuhi
Syarat
√
√
√
-
Terbatasnya jumlah ASN pada Dinas
√
√
-
-
Tidak
memenuhi
Syarat
Tidak
memenuhi
Syarat
Berdasarkan proses pemilihan isu dengan Pisau analisis APKL
(actual, problematik, kekhalayakan dan kelayakan ) maka ditetapkan Bahwa
Isu pada angka 2, 3 dan 6 dipilih sebagai isu yang memenuhi syarat untuk
diselesaikan dengan Proyek Perubahan ini. Adapun Isu yang dipilih adalah :
1. Pekerja dalam bekerja tidak diikat dengan perjanjian kerja.
2. Belum Maksimalnya pengawasan tenaga kerja oleh pengawas tenaga kerja
3. Belum Optimalnya Perlindungan tenaga kerja dari perlakuan tidak adil
pemberi kerja.
Dari ketiga Isu ini manakah urutan Prioritas Isu yang harus segera
ditindaklajuti. Untuk menganalisa mana di antara 3 isu yang akan dipilih
sebagai isu yang harus diprioritaskan untuk diselesaikan dengan Proyek
Perubahan ini, maka kita menggunakan metode Analisa USG. Metode Analisa
USG adalah alat untuk menyusun urutan prioritas yang harus diselesaikan
dengan mempertimbangkan tingkat Urgensi, Keseriusan dan
seberapa
besarnya kemungkinan memburuknya Isu tersebut jika tidak ditangani dengan
menggunakan skala nilai 1-5 atau 1-10.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 6
Tabel 2. Analisis Kualitas Isu dengan Alat analisis USG
KRITERIA
U
S
G
1-5 1-5 1-5
NO
IDENTIFIKASI ISU
1
Pekerja dalam bekerja tidak diikat
4
dengan perjanjian kerja
Tidak maksimalnya pengawasan
tenaga kerja oleh pengawas tenaga 4
kerja
Belum Optimalnya Perlindungan
tenaga kerja dari perlakuan tidak 5
adil pemberi kerja
2
3
JUMLAH
PERINGKAT
5
5
14
3
5
3
12
2
5
5
15
1
Dari kelima area organisasi yang bermasalah seperti tercantum dalam
tabel 1.1 di atas maka berdasarkan hasil jumlah nilai tertinggi diketahui area
organisasi yang akan mendapatkan prioritas pertama untuk dipecahkan dalam
proyek perubahan adalah Belum Optimalnya Perlindungan tenaga kerja
dari perlakuan tidak adil pemberi kerja.
Melihat dari masalah Belum Optimalnya Perlindungan tenaga kerja
dari perlakuan tidak adil pemberi kerja., maka untuk menentukan inovasi area
perubahan dapat dianalisis dengan SWOT.
Analisis SWOT merupakan metode perencanaan suatu strategi
dengan mempertimbangkan factor internal dan faktor eksternal
mengevaluasi 4 komponen utama, Yaitu
dan
Mempertimbangkan Strength
(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (Peluang), Threats
(hambatan) atau disingkat SWOT, merupakan suatu bentuk analisis yang
digunakan oleh manajemen organisasi yang sistematis dan dapat membantu
dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan
organisasi tersebut. Baik
tujuan tersebut untuk tujuan jangkan panjang
maupun tujuan jangka pendek.
Yang diawali dengan Menganalisa Faktor Lingkungan Strategis baik
factor Internal unttuk mengetahui factor Kekuatan Internal dan Kelemahan
Internal maupun Faktor Eksternal untuk mengetahui sebarapa Mungkin
Peluang dan seberapa kuatnya ancaman mempengaruhi Program Strat
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 7
Tabel 3. Analisis Faktor Lingkungan Strategis.
FAKTOR INTERNAL
KEKUATAN ( STRENGTH - S )
KELEMAHAN ( WEAKNESS - W )
1
2
S1
Adanya dukungan Pimpinan Daerah
W1
S2
Tersedianya anggaran dalam APBD
W2
P1
P2
Jumlah ASN pada Bidang Tenaga Kerja yang
terbatas
Belum tersedianya regulasi didaerah
tentang perlindungan ketenagakerjaan.
FAKTOR EKSTERNAL
PELUANG (OPPORTUNITIES)
ANCAMAN ( THREATH )
Dukungan Steakholder tinggi baik Kejaksaaan
Tidak kooperatifnya pemberi kerja
dan BPJS Ketenagakerjaan
memberikan data ketenagakerjaannya ke
dinas
Dukungan Serikat Buruh tinggi yang begitu
tinggi.
Tabel 4. Area Perubahan dengan Analisa SWOT
FKK INTERNAL
KEKUATAN ( STRENGTH - S )
KELEMAHAN ( WEAKNESS -W
1.
1. Jumlah ASN pada Bidang
Tenaga Kerja yang terbatas
2. Belum tersedianya Regulasi
didaerah
tentang
Perlindungan
Ketenagakerjaan
2.
FKK EKSTERNAL
PELUANG (OPPORTUNITIES)
Adanya
dukungan
Pimpinan Daerah
Tersedianya
Anggaran
dalam APBD
STRATEGI SO
1.
Dukungan Steakholder tinggi baik
Kejaksaaan dan BPJS
Ketenagakerjaan
2. Dukungan Serikat Buruh tinggi yang
begitu tinggi
ANCAMAN ( THREATH )
Tidak kooperatifnya pemberi kerja
memberikan data ketenagakerjaannya
ke dinas
Membentuk forum
koordinasi ketenagakerjaan
STRATEGI ST
Membangun Komunikasi
Intens dengan Pengawas
Tenaga Kerja Propinsi
STRATEGI WO
Menyiapkan Regulasi
Perlindungan Tenaga Kerja di
daerah
STRATEGI WT
Mengoptimalkan Kualitas SDM
dalam Rangka Penyusunan
Regulasi Perlindungan
Ketenagakerjaan
Berdasarkan Hasil Analisa SWOT maka didapatkan beberapa alternative
pilihan Solusi yang akan dilakukan atas Belum Optimalnya Perlindungan
tenaga kerja dari perlakuan tidak adil pemberi kerja yaitu
1.
Membentuk forum koordinasi ketenagakerjaan
2.
Menyiapkan Regulasi Perlindungan Tenaga Kerja di daerah
3.
Membangun Komunikasi Intens dengan Pengawas Tenaga Kerja Propinsi
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 8
4.
Mengoptimalkan Kualitas SDM dalam Rangka Penyusunan Regulasi
Perlindungan Ketenagakerjaan
Untuk menentukan mana yang menjadi prioritas dari beberapa alternatif
strategi diatas, digunakan teori tapisan Mc Namara yaitu dengan menentukan
akumulasi nilai terbesar yang dihitung berdasarkan tingkat efektivitas,
kemudahan dan biaya yang diperlukan untuk mewujudkan strategi tersebut.
Tabel 5. Prioritas Alternatif Tapisan MC Namara
NO
STRATEGI
EFEKTIF
1
2
3
4
Membentuk forum koordinasi
ketenagakerjaan
Menyiapkan Regulasi Perlindungan
Tenaga Kerja di daerah
Membangun Komunikasi Intens
dengan Pengawas Tenaga Kerja
Propinsi
Mengoptimalkan Kualitas SDM dalam
Rangka Penyusunan Regulasi
Perlindungan Ketenagakerjaan
TAPISAN MC NAMARA
KEMUDAHAN
BIAYA
TOTAL
5
5
2
12
5
5
2
12
3
3
3
9
3
3
2
8
Dari Teori Tapisan Mc Namara diatas maka Permasalahan Belum Optimalnya
Perlindungan tenaga kerja dari perlakuan tidak adil pemberi kerja.
3. GAGASAN INOVASI
Melihat dari masalah Belum Optimalnya Perlindungan tenaga kerja dari
perlakuan tidak adil pemberi kerja., maka Inovasi yang kami tawarkan untuk
menyelesaikan Isu Strategis Ketenagakerjaan didaerah Bolaang Mongondow
Utara adalah
1. Membentuk
Forum
Koordinasi
Pengawasan
dan
Kepatuhan
ketenagakerjaan Bolaang Mongondow Utara. Hasil yang diharapkan atas
terlaksananya Forum Koordinasi Pengawasan dan Pemeriksaan Kepatuhan
Ketenagakerjaan kabupaten Bolaang Mongondow utara adalah sebagai
berikut:
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 9
2. Tersusunnya program kerja bersama untuk menindaklanjuti ketidakpatuhan
pemberi kerja;
3. Terlaksananya
program
kegiatan
bersama
yang
efektif
terkait
ketidakpatuhan pemberi kerja dalam hal pendaftaran peserta, penyampaian
data yang lengkap dan benar, serta pembayaran iuran berdasarkan
kewenangan instansi;
4. Dukungan regulasi dan kebijakan antar instansi dalam hal peningkatan
kepatuhan pekerja dan pemberi kerja
5. Menyiapkan Regulasi Perlindungan Tenaga Kerja di daerah. Penyiapan
Regulasi Daerah adalah guna memberikan perlindungan kepada Tenaga
Kerja Lokal agar adanya Jaminan Hak hak Pekerja dan menjamin kesamaan
serta perlakuan tanpa diskriminasi untuk mewujudkan kesejahteraan
Tenaga Kerja Lokal dan keluarganya dengan tetap memperhatikan
perkembangan kemajuan dunia usaha dan kepentingan pengusaha.
Tabel 6. Kriteria Inovasi Proyek Perubahan
NO
1.
2.
3.
4.
5.
Inovasi/ terobosan :
SI PELITA API
Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja Adaptif
dan Inklusif
KRITERIA
Kebaruan (novelty) dalam Untuk Kabupaten Bolaang Mongondow Utara pada saat
sebuah perubahan
ini belum terdapat Forum Koordinasi Pengawasan dan
Kepatuhan ketenagakerjaan serta belum adanya
Regulasi daerah berkaitan dengan Perlindungan Tenaga
Kerja Lokal
Dampak
positif
dan Terpenuhinya Hak hak Parah Pekerja dan keluarganya
manfaat
baik Pengumpahan serta Jaminan Sosialnya sesuai
ketentuan perundang undangan oleh Pemberi Kerja.
Solusi
terhadap Dengan adanya Pengawasan Pihak Internal dan
permasalahan pokok
eksternal maka Pekerja Lokal dalam bekerja akan
terlindungi dari pemberlakuan tidak adil yang dilakukan
oleh Pemberi Kerja
Berkesinambungan
dan Program ini akan rutin dilaksanakan sebagai bagian dari
dapat direplikasikan
Pengawasan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Memiliki kompatibilitas
Program ini diyakini
dapat Bersesuaian dengan
perkembangan sekarang dan nanti seiring dengan
tantangan Dunia Ketenagakerjaan kini dan nanti
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 10
Gambaran Kondisi saat ini dan Kondisi yang diharapkan melalui terobosan inovasi dapat disajikan pada gambar berikut:
Gambar 2. Kondisi Saat Ini, Inovasi dan Kondisi yang Diinginkan
KONDISI SAAT INI
1. Jangkauan Wilayah yang Luas
dalam Pengawasan Tenaga
Kerja
2. Masih banyaknya Pekerja yang
tidak diikat dengan perjanjian
kerja
3. Masih
Banyaknya
Badan
Usaha yang tidak bekerjasama
dengan BPJS Tenaga Kerja
sebanyak 143 Orang
4. Jumlah SDM Pengawas yang
terbatas
5. Pengawasan terhadap tenaga
kerja kurang maksimal
6. Perlakuan tidak adil pemberi
pekerja terhadap pekerja
KONDISI YANG
INOVASI
DIINGINKAN
SI PELITA API
Strategi Kolaboratif Perlindungan
Tenaga Kerja Yang Adaptif dan Inklusif
➢ Kolaborasi
dengan
Stakeholder
Terkait
➢ Penanakelolaan
Pengawasan
Tenaga Kerta
➢ Menyiapkan Regulasi Peraturan
Bupati
1. Terjangkaunya
wilayah
pengawasan tenaga kerja
2. Tertibnya Badan Usaha dengan
melaksanakan perjanjian kerja
kepada tenaga kerja
3. Seluruh
Badan
Usaha
melaksanakan Kerjasama dengan
BPJS Tenaga Kerja untuk
pekerjanya
4. Terbantunya Pengawas Tenaga
Kerja dalam pengawasann tenaga
kerja
5. Pengawasan berjalan dengan
maksimal
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 14
Untuk mewujudkan Kinerja organisasi maka diperlukan identifikasi dan
analisis kapasitas organisasi sebelum melakukan proyek perubahan secara
sistematis. Guna menjawab permasalahan isu strategis sebagaimana di atas,
diperlukan diagnosis organisasi untuk mengetahui kemampuan apa yang harus
dikerjakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sebelum melakukan aksi perubahan, Project Leader perlu mengetahui
keadaan organisasinya dengan melakukan diagnosa organisasi. Penerapan yang
dilakukan pada diagnosa terhadap organisasi Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara menggunakan model
pendekatan Falleta’s Organizational Intelligence Model yang dikembangkan oleh
Salvatore Falletta and Wendy Combs, 2008 merupakan analis pengembangan
organisasi untuk menganalisa fungsi-fungsi yan ada di dalam organisasi.
Konsep Falleta’s Organizational Intelligence Model adalah merujuk dari
masukan lingkungan organisasi yang mempengaruhi kinerja output organisasi yang
dipengaruhi oleh banyak hal antara lain : leadership, culture, strategy serta indeks
utama yang digunakan untuk mengukur keuntungan atau kinerja operasi secara
keseluruhan organisasi antara lain: structure and decision right, information and
technology, direct manager, measures and rewards, growth and development dan
ini bermuara pada komitmen pekerja/karyawan untuk kinerja output yang
diharapkan. Kami membatasi organisasi ini di lingkup Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Penerapan Konsep Falleta’s
Organizational Intelligence sebagai berikut
a. Environmental Inputs
Kondisi atau situasi luar yang mempengaruhi organisasi. Dalam hal ini terdapat
beberapa faktor antara lain era disrupsi, internet of thing (IoT), pandemi Covid-19,
kebijakan Pemerintah Pusat maupun Daerah yang menyangkut pengembangan
SDM dan kompetensi.
1) Leadership :
Tingkat eksekutif paling senior dalam organisasi menjadi kunci. Komitmen
pimpinan yang menjadi acuan aspek internal (environmental inputs) untuk semua
level sehingga program, kegiatan dan subkegiatan untuk Pro ASN Learner dapat
dijalankan sebagaimana yang diharapkan. Pemimpin perlu meningkatkan dalam
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 15
hal mengomunikasikan visi yang menginspirasi dan arah yang jelas. Pemimpin
perlu melakukan peran pekerjaan yang lebih baik memodelkan nilai- nilai inti dari
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan mempromosikan budaya kerja dan
pola pikir. Pemimpin dan manajer perlu ditingkatkan penyelarasan strategi di
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, unit fungsional/bidang, dan di tingkat
individu.
2) Culture :
Nilai, keyakinan, dan norma yang mendasari dan memandu perilaku tim serta
organisasi. Budaya kerja internal Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat
diandalkan untuk menjalankan program kegiatan dan sub kegiatan yang telah
disusun untuk terwujudnya SI PELITA API ( Strategi Perlindungan Tenaga Kerja
yang Adaptif dan Inklusif
3) Strategy :
Cara yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasarannya
sehubungan dengan peningkatan atau inovasi untuk keunggulan kompetitif.
Perlu disiapkan strategi untuk menjawab beberapa isu strategis khususnya isu
yang telah terpilih yaitu Belum Optimalnya Perlindungan tenaga kerja dari
perlakuan tidak adil pemberi kerja, Sehingga dapat dijabarkan dalam proyek
perubahan ini.
b. Organizational Capability and Execution : Key Indices
Kemampuan dan Eksekusi Organisasi : Indeks Kunci merupakan komponenkomponenuntuk mengendalikan berbagai
aspek organisasi agar program dan
kegiatan berjalan dengan baik, komponennya antara lain:
1) Structure and Decision Right :
Struktur adalah bagaimana organisasi dirancang yaitu tingkat, peran, tanggung
jawab, dan akuntabilitas untuk mengeksekusi strategi. Sedangkan hak
keputusan mengacu pada sejauh mana keputusan yang tepat dibuat oleh orang
yang tepat. Struktur menggambarkan bentuk organisasi dimana tugas dan
proses yang diorganisir. Aspek ini melihat seberapa sesuai antara tujuan
organisasi dan struktur yang digunakan untuk mencapai target. Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, seperti
organisasi pemerintahan yang lain, lebih mengarah pada organisasi fungsi.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 16
Dimana terdiri dari berbagai bidang yang memiliki spesialisasi yang berbeda
berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Karakteristik dari
organisasi fungsi adalah kaku, birokratis dan tidak responsif. Pada prakteknya
koordinasi antar bidang sering dilakukan secara informal. Hal ini terjadi karena
jika terus menerus mengikuti alur birokrasi, banyak layanan yang akan terlambat.
2) Information and Technology :
Sistem, praktik, dan kemampuan bisnis yang memfasilitasi serta memperkuat
pekerjaan misalnya: komunikasi, berbagi pengetahuan, infrastruktur TI). Dengan
perkembangan IT di era sekarang, upaya untuk mengintegrasikan berbagai sub
sistem ke dalam Sistem Perlindungan Tenaga Kerja dapat dilaksanakan dan
berjalan dengan baik
3) Direct Manager :
Kualitas dan efektifitas relatif dari manajer atau penyelia langsung seorang
karyawan. Kepala Bidang Ketenagakerjaan menjadi Direct Manager pada
program SI PELITA APi ini dikarenakan kesempatan untuk menjangkau
stakeholders, mengendalikan dan memberdayagunakan sumber daya yang ada
untuk keberhasilan program ini lebih dapat diandalkan.
4) Measures and Rewards :
Ukuran mengacu pada cara di mana kinerja individu dan tim dan prestasi diukur
dan dikelola. Imbalan adalah uang dan insentif non-moneter yang memperkuat
perilaku dan tindakan orang, termasuk kemajuan dan promosi. Keberhasilan
atas penilaian berdasar pada ukuran kriteria kerja sesuai pentahapan/milestone
dapat diberikan reward terkait dengan bentuk insentif yang dapat mempengaruhi
motivasi kerja karyawan. Selain itu juga menjelaskan perasaan/sikap karyawan
terhadap penghargaan yang diterimanya. Tidak harus berupa materi namun juga
dapat berupa kesempatan untuk peningkatan kapasitas SDM, penugasan
khusus, kesempatan mengeksplorasi dan berinovasi juga salah satu bentuk
penghargaan yang diberikan.
5) Growth and Development :
Praktik, sumber daya, dan peluang yang tersedia untuk pengembangan
keterampilan
karyawan
dan
peningkatan,
termasuk
perencanaan
pengembangan, pelatihan dan pembelajaran, peregangan tugas, dan jenjang
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 17
karir salah satu hal yang dikembangkan agar ASN tetap memiliki motivasi bekerja
dan menunjukkan kinerja terbaiknya.
c. Employee Engagement :
Keterlibatan karyawan melibatkan hubungan kognitif, emosional, dan perilaku
dimiliki karyawan dengan pekerjaan mereka, rekan kerja, Kepala Bidang/Kepala
Sub Bidang langsung, dan organisasi, usaha dan antusiasme yang mereka berikan
ke
dalam
pekerjaan
sehari-hari
mereka
(yaitu
sejauh
mana
karyawan
menyumbangkan energi dan usaha mereka atas nama organisasi yang mereka
layani), ikatan kinerja atau perjanjian kinerja yang dibuat oleh bawahan dan
disepakati oleh atasan dan diketahui oleh semua pihak menjadi ikatan kuat untuk
menyelesaikan program SI PELITA API (strategi Kolaboratif perlindungan Tenaga
Kerja yang Adaptif dan Inklusif).
d. Performance Output :
Hasil dan indikator pencapaian dan hasil individu dan organisasi. Output kinerja dari
organisasi ini adalah tercapainya nilai Indeks Profesionalitas ASN khususnya aspek
kompetensi yang telah ditargetkan sehingga dapat berdampakpositif terhadap
pemberian layanan yang lebih baik kepada masyakarat.
Maka dari analisis Falleta’s Organizational Intelligence Model untuk mengetahui
lingkungan kerja organisasi didapat beberapa hal kunci untuk menyelesaikan isu
strategis Belum Optimalnya Perlindungan tenaga kerja dari perlakuan tidak adil
pemberi kerja berdasarkan analisis kesenjangan kompetensi dan kinerja yaitu
betapa pentingnya unsur integritas yang dibangun dalam lingkungan internal
organisasi antara lain : leadership, culture, strategy serta didukung dengan indikator
berupa indeks utama yang digunakan untuk mengukur keuntungan atau kinerja.
Organisasi secara keseluruhan antara lain berbasis pada structure and decision
right, information and technology, direct manager, measures and rewards, growth
and development dengan muara pada ikatan kerja para karyawan (ASN) untuk
mewujudkan output terbaik yang dapat dihasilkan oleh para karyawan yang unggul
dan berkinerja tinggi.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 18
Gambar 3. Alur Pikir Proyek Perubahan
VISI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA
Mewujudkan Bolaang Mongondow Utara yang
Berkelanjutan Mandiri, Berbudaya dan Berdaya Saing
MISI KE-1 :Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang
Berkualitas dan Berbudaya
MISI KE-2: Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan yang
Baik (Good and Clean Goverment)
TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA KAB BOLAANG MONGONDOW UTARA
Koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan tenaga
kerja dan transmigrasi
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIINGINKAN
1. Jangkauan Wilayah yang Luas dalam
Pengawasan Tenaga Kerja
2. Masih banyaknya Pekerja yang tidak
diikat dengan perjanjian kerja
3. Masih Banyaknya Badan Usaha yang
tidak bekerjasama dengan BPJS
Tenaga Kerja sebanyak 143 Orang
4. Jumlah SDM Pengawas yang terbatas
5. Pengawasan terhadap tenaga kerja
kurang maksimal
6. Perlakuan tidak adil pemberi pekerja
terhadap pekerja
GAP
1. Terjangkaunya wilayah pengawasan
tenaga kerja
2. Tertibnya
Badan
Usaha
dengan
melaksanakan perjanjian kerja kepada
tenaga kerja
3. Seluruh Badan Usaha melaksanakan
Kerjasama dengan BPJS Tenaga Kerja
untuk pekerjanya
4. Terbantunya Pengawas Tenaga Kerja
dalam pengawasann tenaga kerja
5. Pengawasan berjalan dengan maksimal
Belum Optimalnya Perlindungan tenaga kerja dari
perlakuan tidak adil pemberi kerja.
INOVASI
SI PELITA API
Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja yang Adaptif dan Inklusif
BRANDING
SI PELITA API
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 19
C. LESSON LEARNT VKN
Berdasarkan Lesson Learnt VKN ke Kabupaten Lombok Utara Kawasan
Pariwisata Gili Tramena dan Desa Wisata Malaka yang bisa di petik dan diterapkan
bahwa:
a. Pengelolaan pariwisata Gili Tramena diperlukan kejujuran, kerja keras, berani
dan percaya diri dalam mewujudkan pariwisata kelas dunia
b. Keberhasilan dalam pengelolaan dan pengembangan sektor pariwisata sangat
ditentukan oleh nilai komitmen pimpinan dan komitmen organis
c. Pengelolaan pariwisata sangat didukung oleh digitalisasi, keberhasilan promosi
parwiisata sangat dipengaruhi faktor digitalisasi
d. Kepemimpinan
kewirausahaan
telah
ditunjukkan
oleh
pengelola
pariwisata
GilinTramena dan desa wisata malaka
e. Pemahaman terhadap isu strategis inilah yang menjadikan pariwisata Gili Tramena
tetap eksis dan berkembang.
f. Pengelola telah menunjukkan bagaimana ia menciptakan, mengkomunikasikan, dan
mempertukarkan tawarannya (promosi) terkait daya tarik wisata yang tentu memiliki
nilai (value) kepada custumer (pengunjung), rekanan atau masyarakat luas
Tabel 7 Sinkronisasi Judul , Tema Pelatihan dan VKN PKN II Ak. XXIX
Tema PKN Tk. II dan
Sub Tema PKN Tk. II
Value VKN Ke
➢ Strategi Membangun ➢ energi kepemimpinan dan
integritas kepemimpinan
Kepemimpinan Digital
strategis
dalam
Mewujudkan ➢ Kepemimpinan
yang
terdiri
dari
organisasi
Kepariwisataan
adaftif,
kepemimpinan
Semesta Berencana
entrepreneur,
organisasi
➢ Pengembangan
pembelajar.
dan
Ekowisata
Berbasis
manajemen strategis yang
Potensi Lokal
terdiri dari dialog strategis,
isu strategis, marketing
sector public
➢ Share vision visi, misi,
tujuan dan arah kebijakan
untuk membangun mindset
sebagai aparatur yang
adaptable dan visioner
Judul Proyek
Perubahan
SI PELITA API
Strategi
Kolaboratif
Perlindungan
Tenaga
Kerja yang Adaptif dan
Inklusif
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 20
A. DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
Perlindungan tenaga kerja dapat dilakukan dengan memberikan tuntutan,
meningkatkan pengakuan hak-hak asasi manusia, perlindungan fisik dan teknis
serta sosial dan ekonomi melalui norma yang berlaku di dalam lingkungan kerja.
Menurut ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang
ketenagakerjaan,
ketenagakerjaan
adalah
segala
sesuatu
yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama, dan setelah
selesainya masa hubungan kerja. Tenaga kerja adalah objek, yaitu setiap orang
yang mampu melakukan pekerjaan untuk menghasilkan barang atau jasa, untuk
kebutuhan sendiri dan orang lain.
Namun demikian persoalan perlindungan tenaga kerja masih menjadi
permasalahan utama di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dalam manajemen
tenaga kerja. Hal tersebut diakibatkan oleh jumlah tenaga kerja cukub besar yang
sejalan dengan bonus demografi yang terjadi saat ini. Berdasarkan Data Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdapat 37.575 Orang pekerja dan yang tidak
mendapatkan perlindungan dengan perjanjian kerja dan di daftarkan ke BPJS
Tenaga Kerja sejumlah 29.846 Orang. Kecelakaan kerja yang sering terjadi dan
adanya ketidak adilan terhadap pekerja yang seharusnya menerima santunan dari
BPJS Tenaga Kerja karena tidak adanya perjanjian kerja sehingga tidak menerima
santunan. Selain itu minimnya pengawasan tenaga kerja oleh tenaga pengawas
tenaga kerja menjadi permasalahan dimana jumlah SDM Pengawas Tenaga Kerja
yang masih belum memadai.
Dinas
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
yang
menangani
urusan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian, kaitannya dengan Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang ingin dicapai selama periode
tahun 2018-2023, dihadapkan pada masalah ketenagakerjaan yaitu Masalah
pelaksanaan hubungan industrial yang sering dihadapi oleh tenaga kerja, dimana
masalah perselisihan ketenagakerjaan sering berakibat terhadap pemutusan
hubungan kerja (PHK) dan efek terburuk dari PHK itu dirasakan oleh Tenaga kerja
dan keluarganya
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 21
Untuk itu diperlukan langkah terobosan yang strategis, berdasarkan hal
tersebut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan Terobosan dengan
Judul SI PELITA API yaitu Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja
yang Adaftif dan Inklusif. Tujuan Utamanya adalah terwujudnya perlindungan
Tenaga Kerja di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara baik yang berkerja di
Perusahaan Swasta ataupun Badan Usaha dengan berdasarkan perjanjian kerja
serta perlindungan jaminan kerja serta mempermudah pelayanan pengaduan dan
pelaporan melalui digitalisasi. Terobosan tersebut diwujudkan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
1. Membentuk Forum Koordinasi Pengawasan dan Kepatuhan Ketenagakerjaan
Bolaang Mongondow Utara
2. Penyiapan Regulasi Perlindungan Tenaga Kerja di Daerah yang menjamin Hak
hak Pekerja tanpa diskriminasi.
3. Membuat Sistem Pelayanan Aduan dan Laporan Unit Terpadu Tenaga Kerja
yang bertujuan mendata tenaga kerja sehingga dapat diawasi.
B. TUJUAN DAN MANFAAT
1. TUJUAN
Tujuan Proyek Perubahan Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja
yang Adaptif dan Inklusif adalah
a. Tujuan Jangka Pendek
1. Terbitnya Surat Keputusan Tim Kerja Efektif Pelaksanaan Proyek Perubahan
2. Terlaksananya Rapat Persiapan Pelaksaanan Pengawasan Perlindungan
Tenaga Kerja
3. Terlaksananya Koordinasi dengan Stakeholder Terkait
4. Tersusunya Rancangan Surat Keputusan tentang Forum Koordinasi
Pengawasan dan Kepatuhan Ketenagakerjaam Bolaang Mongondow Utara
5. Tersusunya
Forum
Koordinasi
Pengawasan
dan
Kepatuhan
Ketenagakerjaan Kabupaten Bolang Mongondow Utara
6. Tersusunnya Draf Peraturan Bupati tentang Perlindungan Tenaga Kerja
Lokal
7. Tersusunnya Rancang Bangun Sistem Aduan dan Pelaporan Tenaga Kerja
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 22
b. Tujuan Jangka Menengah
1. Terlaksananya Komitmen dan Konsolidasi dengan Forum Koordinasi
Pengawasan dan Kepatuhan Ketenagakerjaan Bolang Mongondow Utara
2. Tersusunya Peraturan Bupati tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal
3. Terciptanya Aplikasi SALUT (Sistem Aduan dan Laporan Unit Terpadu)
c. Tujuan Jangka Panjang
1. Terciptanya Komitmen dan Konsolidasi dengan Forum Koordinasi
Pengawasan dan Kepatuhan Ketenagakerjaan Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara
2. Terlaksananya Pengaduan dan Laporan melalui Aplikasi SALUT (Sistem
Aduan dan Laporan Unit Terpadu)
2. MANFAAT
Manfaat Proyek Perubahan Strategi Manfaat Proyek Perubahan adalah
a. Manfaat Bagi Pemerintah
1. Terlaskananya Pengawasan Tenaga Kerja yang Kolaboratif efektif dan
efisien
2. Terdatanya jumlah tenaga kerja sehingga dapat memberikan kebijakan
3. Adanya kepastian Hukum terhadap Hak hak Tenaga Kerja yang diatur
dalam Regulasi Perundang undangan
4. Tata Kelola atas eksistensi Tenaga Kerja Lokal lebih Efektif, Efisien dan
Terukur
5. Terlaksananya kerjasama yang baik dengan stakeholder terkait
6. Terciptanya Role Model
b. Manfaat Bagi Masyarakat
1. Terlindunginya Tenaga Kerja dari Pemberlakuan yang tidak adil dari
pemberi kerja
2. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
3. Mendapat keadilan dan perlindungan K3 dari pemberi kerja
4. Meningkatnya edukasi terhadap tenaga kerja di Kabupaten Bolaang
Mongondow
5. Tersedianya tempat pengaduan dan perlindungan tenaga kerja
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 23
C. OUTPUT DAN OUTCOME
1. OUTPUT
Output Proyek Perubahan Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja
yang Adaptif dan Inklusif adalah
a. Surat Keputusan tentang Tim Kerja Efektif SI PELITA API
b. Surat
Keputusan
Forum
Koordinasi
Pengawasan
dan
Kepatuhan
Ketenagakerjaan Bolaang Mongondow Utara
c. Peraturan Bupati tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal
d. Adanya Rancang Bangun Sistem Aduan dan Laporan Unit Terpadu (SALUT)
2. OUTCOME
Outcome Proyek Perubahan Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga
Kerja yang Adaptif dan Inklusif adalah
a. Terlaksananya
Forum
Koordinasi
Pengawasan
dan
Kepatuhan
Ketenagakerjaan Bolaang Mongondow Utara
b. Adanya Program Kerja bersama untuk menindaklanjuti ketidakpatuhan
pemberi kerja
c. Terciptanya regulasi Perlindungan Tenaga Kerja Lokal terhadap hak –hak
pekerja.
d. Terjaminnya perlakuan tanpa diskriminasi untuk mewujudkan kesejahteraan
tenaga Kerja lokal dan keluarganya
e. Terciptanya tatakelola pengawasan dan perlindungan tenaga kerja
3. FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
Faktor kunci keberhasilan proyek perubahan ini adalah:
1. Dukungan Mentor danTim Efektif dalam proyek perubahan dan stakeholder
(pemangku kepentingan) yang juga menerima manfaat/keuntungan dari
hasil proyek perubahan;
2. Adanya komitmen dan dukungan untuk melakukan perubahan dari para
stakeholder (pemangku kepentingan) yang menerima manfaat dari hasil
proyek perubahan ini;
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 24
3. Komunikasi dan koordinasi yang baik antar anggota tim efektif dan Project
Leader dalam proses pelaksanaan proyek perubahan Strategi Kolaboratif
Perlindungan Tenaga Kerja yang Adaptif dan Inklusif;
4. Dukungan Pendanaan yang memadai dalam kegiatan Proyek Perubahan
5. Terbentuknya Forum Koodinasi Tersusunya Forum Koordinasi Pengawasan
dan Kepatuhan Ketenagakerjaan Kabupaten Bolang Mongondow Utara
6. Terbitnya Kebijakan Peraturan tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal
D. TAHAPAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGI
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai mekanisme pentahapan
perubahan dan aktivitas serta output yang dilaksanakan dalam proyek
perubahan dimaksud. Adapun tahapan perubahan dapat dijelaskan sebagai
berikut
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 25
1. ROADMAP
Roadmap adalah suatu peta ataupun panduan yang bisa digunakan sebagai petunjuk dalam mengarahkan jalan, di pelaksanaan
suatu program kegiatan dalam kurun waktu tertentu. Roadmap Jangka Pendek Proyek Perubahan dapat dilihat pada gambar dibawah
ini:
11. Rapat Evaluasi Kegiatan SI PELITA API
Gambar 4 Roadmap Jangka Pendek
8.
7.
5.
Sosialisasi Kepada Kepala Desa dan Lembaga
di Wilayah Perusahaan Pemberi Kerja
Minggu Ke I Desember2022
Koordinasi Kesepakatan Bersama dengan BPJS Ketenaga
Kerjaan dan Kejaksaan Tinggi
Minggu Ke III Nopember 2022
Rapat Pembentukan Forum Koordinasi Pengawasan
dan Kepatuhan Ketenagakerjaan
Minggu ke II Nopember 2022
9.
3. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder
terkait
Minggu ke IV Oktober 2022
1.
Minggu Ke I Desember2022
Koordinasi Kepada
Mentor
Minggu Ke III Oktober
2022
6.
Mengkoordinasikan Penyusunan
Rancang Bangun Sistem Aduan dan
Laporan Unit Terpadu Tenaga Kerja
Minggu Ke IV Nopember 2022
10. Mengkoordinasikan
Pembuatan Aplikasi Sistem
Aduan dan Laporan Unit
Terpadu Tenaga Kerja
Minggu Ke I Desember 2022
Mengkoordinasikan penyusunan Draf Peraturan Bupati
tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal
Minggu Ke III Nopember 2022
4. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder terkait
Minggu ke I Nopember 2022
2. Membangun Tim Efektif
Minggu Ke III Oktober 2022
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 26
2.MILESTONE DAN TAHAPAN KEGIATAN
Tabel 8. Tahapan Rencana Strategis
TAHAPAN JANGKA PENDEK
No
1
Tahapan dan Rincian Kegiatan
Waktu
Output
Stakeholder
Koordinasi Kepada Mentor
•
2
Menyampaikan
Rencana Minggu Ke III Dukungan dan arahan Atasan Langsung
Oktober
Pelaksanaan kepada mentor
Membangun Tim Efektif
•
•
•
Pembentukan Tim Kerja
Distribusi Tugas Anggota
Penyusunan SK Tim Kerja
Minggu ke III •
•
Oktober
•
•
3
4
Peran
Notulen Rapat
Konsolidasi
Deskripsi Tugas
Anggota
SK Tim Kerja
•
•
Mengarahkan dan mendukung
pelaksanaan
Stakeholder
•
Internal
•
Bagian Hukum
Mengidentifikasi Tim Efektif
Mendiskusikan Rencana Kerja
Tim
Rapat Koordinasi dengan Stakeholder terkait
•
Rapat Koordinasi bersama
Stakeholder
Membangun Dukungan
Project Leader • Memaparkan Rencana Proyek
Perubahan
Stakeholder
•
Internal
• Mendiskusikan Pelaksanaan
Proyek Perubahan
• Stakeholder
Eksternal
Mengkoordinasikan Surat Keputusan Bupati Tentang Forum Koordinasi Pengawasan dan Kepatuhan Ketenagakerjaan
•
•
Minggu ke
Melaksanakan Diskusi Internal
Menyusun Konsep Draf SK Forum Nopember
Koordinasi
Konsultasi ke Bagian Hukum
•
Minggu ke IV •
Oktober
•
•
•
I •
•
Undangan
Daftar Hadir
Notulen Rapat
Dokumentasi
•
•
SK
Forum •
Koordinasi
•
Dokumentasi
Tim Efektif
•
Bagian Hukum
Mengarahkan Tim Efektif
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 27
5
6
7
Rapat Pembentukan Forum Koordinasi Pengawasan dan Kepatuhan Ketenagakerjaan
•
•
Minggu ke II •
Pertemuan Pembentukan Forum
Melaksanakan
Kesepakatan Nopember
•
Bersama Stakeholder terkait
•
•
Undangan
Daftar Hadir
Notulen
Dokumentasi
•
•
Project Leader •
Stakeholder
•
Internal
• Stakeholder
Ekternal
Mengkoordinasikan Draf Rancangan Peraturan Bupati tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal
Saran dan masukan
Membangun Kerjasama
•
•
Minggu ke III •
Mengumpulkan Referensi
Membuat Rancangan Draf Peraturan Nopember
Bupati
Draf Peraturan Bupati
•
•
•
Mengarahkan Tim IT
Mengarahkan
Kerjasama
Tim
Koordinasi Kesepakatan Bersama dengan BPJS Ketenaga Kerjaan dan Kejaksaan Tinggi
•
8
Project Leader •
Tim Efektif
•
Konsultan
Melaksanakan
Rapat
persiapan Minggu ke III
Nopember
pelaksanaan Pengawasan
•
•
•
•
•
Undangan
Daftar Hadir
Notulen
Dokumentasi
Jadwal
•
•
•
•
Project Leader •
Tim Efektif
Kajari
BPJS
Mengkoordinasikan
Rencana Pengawasan
Mengkoordinasikan Rancang Bangun Aplikasi Sistem Aduan dan Laporan Unit Terpadu Tenaga Kerja
Koordinasi Bagan Aduan dan Laporan Minggu ke IV •
Unit Terpadu Tenaga Kerja dengan Nopember
Infokom
Gambar Bagan Alur •
Sistem Aduan dan •
Laporan Unit Terpadu
Tenaga Kerja
Project Leader •
Tim Efektif
Mengarahkan Tim Efektif
untuk menyusun rancang
bangun
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 28
9
10
11
Sosialisasi Kepada Kepala Desa dan Lembaga di Wilayah Badan Usaha
•
•
Minggu ke
Sosialisasi SI PELITA API
Membuat
Surat
Edaran
Tata Desember
Koordinasi Perlindungan Tenaga
Kerja
I •
Surat Edaran Tata • Project Leader •
Koordinasi
• Tim Efektif
Perlindungan Tenaga • Stakeholder
Kerja
• Bahan Sosialisasi
• Dokumentasi
Mengkoordinasikan Pembuatan Aplikasi Sistem Aduan dan Laporan Unit Terpadu Tenaga Kerja
Mendikusikan
mensosialisasikan
•
Pembuatan Aplikasi dengan infokom
Minggu ke
Desember
I •
Aplikasi Sistem Aduan •
dan
Laporan
Unit •
Terpadu
(SALUT) •
Tenaga Kerja
Project Leader •
Tim Efektif
Dinas Infokom
Aplikasi Sistem Aduan dan
Laporan Unit Terpadu
Tenaga Kerja
I •
•
•
•
Undangan
Daftar Hadir
Notulen
Google Form Evaluasi
•
•
•
Project Leader •
Tim Efektif
Stakeholder
Mengevaluasi
kegiatan
jangka pendek proyek
perubahan
dan
Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan SI PELITA API
•
Melaksanakan pertemuan bersama Minggu ke
stakeholder internal dan eksternal Desember
terkait
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 29
TAHAPAN JANGKA MENENGAH
No
Tahapan dan Rincian Kegiatan
•
•
•
Mengkolaborasi dengan Komitmen dan
Konsolidasi dengan Forum Koordinasi
Pengawasan dan Kepatuhan
Ketenagakerjaan Bolaang Mongondow
Utara
Finalisasi Peraturan Bupati Tentang
Perlindungan Tenaga Kerja Lokal
Pembuatan Aplikasi SALUT (Sistem Aduan
dan Laporan Unit Terpadu)
Waktu
Output
Januari
s/d •
Juni 2023
•
•
Dokumen Komitemen •
dan
Konsolidasi
Forum Pengawasan •
dan
Kepatuhan
Tenaga Kerja
Peraturan
Bupati
tentang Perlindungan
Tenaga Kerja Lokal
Aplikasi SALUT
Stakeholder
Peran
Project
Leader
Tim Efektif
Mengarahkan
dan
mendukung pelaksanaan
Stakeholder
Peran
Stakeholder
Internal
Stakeholder
Eksternal
Mengarahkan pelaksanaan
TAHAPAN JANGKA PANJANG
No
Tahapan dan Rincian Kegiatan
•
•
Waktu
Melaksanakan
Pengawasan
dan Juli 2023 s/d
Perlindungan Tenaga Kerja melalui Forum Tahun 2024
Koordinasi Pengawasan dan Kepatuhan
Ketenagakerjaan Kab.Bolaang Mongondow
Utara
Memberikan Pelayanan Pengaduan dan
Pelaporan yang efektif dan Efisien
Output
Implementasi
•
Pengawasan
dan
Perlindungan
yang •
adaftif dan inklusif
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 30
E. AGILE TEAM (TIM EFEKTIF DAN PENGELOLAAN STAKEHOLDER)
Untuk melaksanakan tahapan pelaksanaan proyek perubahan,
Project Leader membentuk tim efektif yang bertugas melaksanakan dan
mendukung operasional dan implementasi proyek perubahan. Tim Efektif
ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 6. Struktur Tim Efektif
Mentor
Project Leader
Kepala DinasTenaga Kerja
Coach
Stakeholder
Sekretariat Tim Efektif
Tim Kreatif
Tim Kerjasama
Tim Pengawas
Tim Regulasi
Penjelasan tentang tugas organisasi tim sebagai berikut:
a.
Mentor
1) Memberikan arahan tentang substansi, jenis perubahan, rencana
dan pelaksanaan secara keseluruhan proyek perubahan
2) Membantu Project Leader untuk mendapatkan sumber daya
dalam pelaksanaan proyek perubahan
3) Membantu Project Leader untuk menyelesaikan permasalahan di
luar kewenangan Project Leader
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 31
b.
Coach
a. Memberikan bimbingan dalam penyusunan proyek perubahan
dan jenis perubahan yang akan dilakukan oleh Project Leader
b. Membimbing dan memantau serta memberikan arahan tentang
pelaksanaan proyek perubahan
c.
Project Leader
1) Merencanakan jenis inovasi yang akan dilakukan
2) Membangun tim efetif yang akan melaksanakan inovasi proyek
perubahan
3) Mengimplementasukan proyek perubahan
4) Menyiapakan,
mengelolan
dan
mengatur
administrasi
implementasi proyek perubahan
5) Melaporkan kemajuan dan perkembangan proyek perubahan
d.
Tim Kreatif
1) Menyiapkan bahan sosialisasi proyek perubahan
2) Mendokumentasikan Pelaksanaan Kegiatan
3) Membuat video pelaksanaan kegiatan proyek perubahan
4) Menyusun Kelengkapan administrasi kegiatan
e.
Tim Kerjasama
1) Melakukan komunikasi dengan stakeholder, lembaga mitra dan
para pihak yang mendukung pelaksanaan proyek perubahan;
2) Melakukan
diseminasi
isu
kebijakan
kepada
OPD
dan
stakeholder lain yang terlibat dalam proyek perubahan;
3) Mengawal pelaksanaan proyek perubahan SI PELITA API
f.
Tim Pengawasan
1) Mengkoordinasikan
pembentukan
Forum
Koordinasi
Pengawasan dan Kepatuhan Ketenagakerjaaan
2) Menyusun Surat edaran Pemberitahuan Pengawasan dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 32
g. Tim Regulasi
1) Menyusun Surat Keputusan Bupati tentang Forum Koordinasi
Perlindungan dan Kepatuhan Tenaga Kerja.
2) Menyusun Regulasi Peraturan Daerah Tentang Perlindungan
Tenaga Kerja Lokal
h. Sekretariat
Memberikan dukungan administrasi kegiatan
Menyusun Laporan kegiatan Pelaksanaan Proyek Perubahan
Dalam
perencanaan
proyek
perubahan
diperlukannya
strategi
pengembangan kompetensi SDM sebagai mana identifikasi berikut ini:
Tabel 9. Indentifikasi Rencana Strategi Pengembangan Kompetensi
SDM dalam
ProyekPerubahan
Tim Kreatif
Tim Kerjasama
Tim Pengawasan
Tim Regulasi
Stakeholder Lintas
Sektor
Kompetensi yang
diperlukan
Mampu membuat Vidio
Pelaksanaan
Kegiatan
dengan menarik
Mampu Menyusun Draf
Peraturan
Mampu memahami tugas
dan
fungsi
pengawas
tenaga kerja lokal
Mampu membuat kajian
regulasi peraturan bupati
Mengetahui
manfaat
proyek perubahan
Strategi
Pelatihan Pengukuran
Potensi
dengan
Mengikuti Workshop
Bimbingan
Teknis
Analis Kebijakan
Bimbingan Teknis
Diskusi dan koordinasi
dengan Bagian hukum
Diskusi,Sosialisasi dan
melaksanakan
rapat
koordinasi
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 33
F. RENCANA MARKETING SEKTOR PUBLIK
Strategi marketing dalam proyek perubahan ini menggunakan 2 (dua)
pendekatan yaitu strategi marketing pada proses penyusunan proyek
perubahan dan strategi marketing hasil proyek perubahan. Strategi
marketing terhadap kedua pendekatan tersebut
kemitraan (Partnership Strategy).
menggunakan strategi
Strategi ini mendukung keberhasilan
marketing proyek perubahan dengan cara berkolaborasi erat dengan
stakeholders.
1. Strategi Marketing pada Proses Proyek Perubahan
Strategi marketing ini diarahkan kepada stakeholders agar mendukung
proyek perubahan . Strategi marketing
stakeholders
kemudian
dilakukan
ini dimulai dari indentifikasi
pemetaan.
Dari hasil
pemetaan
stakeholders tersebut kemudian ditentukan strategi untuk mempengaruhi
dengan harapan seluruh stakeholder bisa mendukung proyek perubahan.
a. Identifikasi Stakeholders
Identifikasi Stakeholder pengaruh terhadap proyek perubahan. Pengaruh
tersebut dapat bersifat positif yang berarti mendukung/berkepentingan,
negatif yaitu menjadi sumber penghambat, atau netral yaitu pengaruhnya
tidak mendukung dan menghambat proyek perubahan.
Tabel 10. Indentifikasi Stakeholder dan Strategi Komunikasi
No.
Stakeholders
A
Stakeholders Internal
1
Sekretaris Dinas Tenaga Kerja
2
Sub.Bag Umum dan Keuangan
3
4
Sub PrograM, Pelaporan dan
Keuangan
Kabid Ketenagakerjaan
5
Kabid Ketransmigrasian
6
Kasi Penepatan dan Pelatihan
Strategi
Komunikasi
Pegaruh
Kepentingan
Analisis
Stakeholder
Dialog Diskusi,
Arahan
Dialog Diskusi,
Arahan
Dialog Diskusi,
Arahan
Dialog Diskusi,
Arahan
Dialog Diskusi,
Arahan
Dialog Diskusi,
Arahan
Positif (+)
Positif (+)
Promotors
Positif (+)
Positif (+)
Promotors
Positif (+)
Positif (+)
Promotors
Positif (+)
Positif (+)
Promotors
Positif (+)
Positif (+)
Promotors
Positif (+)
Positif (+)
Promotors
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 34
7
8
9
Kasi Hubungan Industri dan
Syarat Kerja
Kasi Perencanaan Kawasan
10
Kasi Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
Staf
B
Stakeholders Eksternal
1
Bupati
2
3
4
5
Sekretaris Daerah
BPKAD
Bappeda
SATPOL PP
6
Bagian Hukum
7
Bagian Pemerintahan
8
9
10
11
Dinas PMPTSP
Dinas Dukcapil
Serikat Buruh
BPJS Tenaga Kerja
12
13
Kejaksaan Negeri Kab. Bolaang
Mongondow Utara
Masyarakat /Pekerja
14
Media Massa
15
Badan Usaha
Memberikn
arahan
Dialog Diskusi,
Arahan
Dialog Diskusi,
Arahan
Positif (+)
Positif (+)
Promotors
Negatif (-)
Negatif (-)
Apatetic
Negatif (-)
Negatif (-)
Apatetic
Dialog Diskusi,
Arahan
Negatif (-)
Negatif (-)
Apatetic
Laporan,Disku
si
Laporan
Koordinasi
Koordinasi
Memberi
Arahan
Konsultasi dan
Koordinasi
Konsultasi dan
Koordinasi
Koordinasi
Dialog Diskusi
Kerjasama
Koordinasi dan
Informasi
Koordinasi dan
Informasi
Koodinasi dan
Informasi
Koodinasi
Informasi
Informasi
pendekatan
Positif (+)
Positif (+)
Promotors
Positif (+)
Positif (+)
Positif (+)
Negatif (-)
Positif (+)
Negatif (-)
Negatif (-)
Positif (+)
Promotors
Latens
Latens
Difenders
Positif (+)
Negatif (-)
Latens
Negatif (-)
Positif (+)
Difenders
Negatif (-)
Positif (+)
Positif (+)
Positif (+)
Positif (+)
Positif (+)
Positif (+)
Positif (+)
Defenders
Promotors
Promotors
Promotors
Positif (+)
Negatif (-)
Latens
Negatif (-)
Positif (+)
Difenders
Negatif (-)
Negatif (-)
Apatetic
Negatif (-)
Negatif (-)
Apatetic
b. Pemetaan Stakeholder
Pemetaan Stakeholder Pemetaan stakeholders diperoleh melalui
proses identifikasi para stakeholders yang terlibat dan terkena dampak
dari proyek perubahan baik secara langsung dan tidak langsung.
Stakeholders yang memiliki dukungan positif berarti mendukung dan
diprediksi akan mendukung karena menerima dampak positif dari proyek
perubahan. Selanjutnya stakeholders juga akan diidentifikasi terkait tinggi
rendahnya kepentingan dan tinggi rendahnya pengaruh terhadap proyek
perubahan. Setelah dilakukan identifikasi dan dikelompokkan menjadi 4
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 35
(empat) kuadran diperoleh hasil seperti gambar di bawah. Pemetaan
stakeholders yang terkait dengan penerapan inovasi proyek perubahan
disajikan pada gambar berikut:
Gambar 7. Pemetaan Stakeholder
Latens
Promotors
1.
2.
3.
4.
BPKAD
BAPPEDA
Bagian Hukum
Kejaksaan Negeri Kabupaten
Bolaang Mongondow
PENGARUH
Tinggi Pengaruh,
Rendah Kepentingan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Tinggi Pengaruh,
Bupati
Tinggi Kepentingan
Sekretaris Daerah
Sekretaris Tenaga Kerja
Kasubag Umum Kepegawaian
Kasubag Program, Pelaporan
dan Keuangan
Kabid Ketenagakerjaan
Kabid Ketransmigrasian
Kasi Penepatan dan Pelatihan
Kasi Hubungan Industri dan
Syarat Kerja
Serikat Buruh
BPJS Tenaga Kerja
Dinas Dukcapil
1.
2.
3.
4.
KEPENTINGAN
Kasi Perencanaan Kawasan
Kasi Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan
Media Massa
Badan Usaha
Apatetic
Rendah Pengaruh,
Rendah Kepentingan
PENGARUH
KEPENTINGAN
1.
2.
3.
4.
Satpol PP
Bagian Pemerintahan
Dinas PMPTSP
Masyarakat/Pekerja
Defenders
Rendah Pengaruh,
Tinggi Kepentingan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 36
a. Promotors
Promotor adalah stakeholders yang memiliki kepentingan tinggi dan
pengaruh besar terhadap proyek perubahan. Stakeholder yang masuk
dalam kuadran ini adalah Bupati, Sekretaris Daerah, Sekretaris Tenaga
Kerja, Kasubag Umum Kepegawaian, Kasubag Program, Pelaporan dan
Keuangan, Kabid Ketenagakerjaan, Kabid Ketransmigrasian, Kasi
Penempatan dan Pelatihan, Serikat buruh, BPJS Tenaga Kerja, Dinas
Dukcapil. Semua stakeholders ini dinilai memiliki kepentingan dan juga
pengaruh yang besar dalam menentukan jalannya kebijakan yang akan
diambil serta memiliki pemahaman luas mengenai proyek perubahan
yang dilaksanakan.
b. Defenders
Stakeholders pada kuadran ini tergolong memiliki kepentingan
tinggi, tetapi pengaruhnya rendah. Stakeholders yang masuk dalam
kuadran ini yaitu Satpol PP, Bagian Pemerintahan, Dinas PMPTSP,
Masyarakat/Pekerja
c. Latents
Pada kuadran ini diidentifikasi stakeholders yang kurang memiliki
kepentingan terhadap proyek perubahan, tetapi memiliki pengaruh yang
besar terhadap proyek perubahan maupun stakeholders sendiri.
Stakeholder yang masuk dalam kuadran ini adalah BPKAD, BAPPEDA,
Bagian Hukum, Kejaksaan Negeri Kabupaten Bolaang Mongondow.
d. Aphetetics
Pada kuadran ini adalah stakeholders yang kurang memiliki
pengaruh dan kurang memiliki kepentingan. Stakeholders pada kuadran
ini adalah Kabid Perencanaan Kawasan, Kasi Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan, Media massa. Stakeholders tersebut dinilai
tidak memiliki kepentingan dan pengaruh apa-apa dalam penentuan
keberhasilan proyek perubahan dimaksud, namun memiliki peran yang
cukup baik
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 37
2. Strategi Komunikasi
Untuk menghadapi setiap jenis stakeholder diatas reformer akan
menggunakan strategi komunikasi. Adapun peta strategi komunikasi
yang disusun adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Peta Strategi Komunikasi
KEEP SATISFIED
MANAGE CLOSELY
Strategi
komunikasi
yang
digunakan
adalah
untuk
meningkatkan
pengaruh
stakeholders agar mendukung
proyek perubahan yaitu dengan
konsultasi yang reguler.
Strategi
komunikasi
yang
digunakan adalah yang akan
meningkatkan dukungan dan
minat promotors terhadap proyek
perubahan ini(closely managed
strategy), diantaranya:
• Konsultasi secara reguler;
• Pelaporan secara reguler;
• Diskusi secara reguler;
•
Memberikan
arahan
dan
bimbingan teknis;dan
•Memantau progres kegiatan dan
mengidentifikasi
hambatan
terhadap Proyek perubahan.
KEEP INFORMED
MINIMAL EFFORT
Strategi
komunikasi
yang
digunakan
adalah
untuk
meningkatkan
dukungan
stakeholders ini agar mendukung
proyek perubahan yaitu dengan,
saling memberikan masukan dan
berbagi pengalaman dengan
edukasi dan konsultasi
Strategi
komunikasi
yang
digunakan
adalah
untuk
meningkatkan minat stakeholders
terhadap proyek perubahan yaitu
dengan konsultasi dan sosialisasi
penerapan pengawasan tenaga
kerja
3. Strategi Marketing Sektor Publik
Strategi marketing dalam proyek perubahan ini adalah strategi yang
berupaya meningkatkan dan memperbaiki atau memodifikasi produk/jasa
yang sudah ada. Pengembangan produk biasanya memerlukan biaya
yang besar untuk penelitian dan pengembangan. Strategi sudah menjadi
istilah yang sering digunakan oleh masyarakat untuk menggambarkan
berbagai makna seperti suatu rencana, taktik atau cara untuk mencapai
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 38
apa yang diinginkan. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan
(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan.
Tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai
peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu
menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya. Di dalam strategi yang
baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor
pendukung yang sesuai dengan prinsip prinsip pelaksanaan gagasan
secara rasional, efisien dalam pendanaan dan memiliki taktik untuk
mencapai tujuan secara efektif. Jadi perencanaan strategis penting untuk
memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai
dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari
sumberdaya yang ada. Untuk itu diperlukan strategi komunikasi berfungsi
sebagai pematangan rencana agar komunikasi yang dilakukan menjadi
efektif.
Strategi marketing mix terhadap
proyek perubahan dilakukan
dengan memperhatikan elemen pemasaran sektor publik, yaitu: 1C 4P
(Customer, Product, Price, Place, dan Promotion)
a. Custumer
Sasaran utama sebagai custumer yang akan menikmati Strategi
Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja yang Adaptif dan Inklusif
adalah
•
Instansi Terkait
•
Serikat Buruh
•
Masyarakat
b. Product
Product yang dihasilkan dari proyek perubahan ini adalah
•
Dokumen Kesepakatan Bersama Pelaksanaan Pengawasaan
bersama dengan BPJS Tenaga Kerja dan Kejaksaan Negeri
Kabupaten Bolaang Mongondow
•
SK Bupati tentang Tentang Forum Koordinasi Pengawasan
dan Kepatuhan Ketenagakerjaan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 39
•
Peraturan Bupati tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal
c. Price
Biaya, mengoptimalkan anggaran kegiatan dalam APBD Tahun
Anggaran 2022 yang sudah tersedia dengan memaksimalkan output
dan outcome yang diharapkan dapat diwujudkan
•
Memanfaat Anggaran Kegiatan APBD Tahun 2022 dan Tahun
2023
•
Meningkatkan Kolaborasi atar Stakeholder
d. Place
Tempat untuk memasarkan proyek perubahan ini adalah melalui
beberapa media yaitu:
•
Membuat Surat Edaran Perlindungan Tenaga Kerja
•
Brosur Pemeritahuan Layanan Pengaduan dan Pelaporan
Tenaga Kerja
e. Promotions
Proyek perubahan ini didukung oleh Bupati, Sekretaris Daerah, dan
stakeholders lainnya. Dalam berbagai forum rapat kerja di internal
Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow proyek perubahan ini
akan disosialisasikan ke perangkat daerah Selain itu dilaksanakan
Sosialisai Sistem Aduan dan Laporan Unit Terpadu Tenaga Kerja.
Selain itu publikasi melalui pemanfaatan teknologi informasi digital,
media sosial, media cetak dan elektronik untuk memberikan informasi
yang sebenarnya, cepat dan tepat (Sosialisasi, Media Massa, Vidio,
Media Sosial Banner, Launching)
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 40
G. POTENSI KENDALA DAN RENCANA SOLUSI
Dalam pelaksanaan inovasi Proyek Perubahan tentunya tidak bisa
berjalan dengan sempurna, pasti ada kendala dan hambatan, namun hal ini
masih dapat diberikan solusi dalam mengurangi kelemahan/kekurangan
pada pelaksanaan, identifikasi potensi kendala dan rencana solusi sebagai
tabel berikut:
Tabel 12. Potensi Kendala dan Rencana Solusi
Kegiatan
1. Koordinasi
Mentor
2. Membangun
Efektif
kepada
Tim
3. Rapat
Koordinasi
dengan Stakeholder
4. Melaksanakan Rapat
Koordinasi dengan
Stakeholder Terkait
5. Melaksanakan Rapat
Pembentukan Forum
Koordinasi
Pengawasan
dan
Kepatuhan
Ketenagakerjaan
6. Menyusun
Draf
Peraturan
Bupati
tentang Perlindungan
Tenaga Kerja
7. Melaksanakan
Kesepakatan
Bersama
dengan
BPJS Tenaga Kerja
dan Kejaksaan Tinggi
Negeri
8. Melaksanakan
Sosialisasi
kepada
Kepala Desa dan
Lembaga Desa di
Wilayah
Badan
Usaha
Potensi Kendala
Rencana Solusi
Lambatnya
Koordinasi
karena
Sulitnya bertemu Atasan langsung
dengan kegiatan yang padat
Sulitnya memetakan kompetensi tim
sehingga Kemampuan tim tidak
sesuai dengan kompetensinya
Melapor
melalui
media
whatsapp atau zoom meeting
Sulitnya
Koordinasi
dan
Mengumpulkan
Stakeholder
sehingga kurangnya pemahaman
stakeholder
Waktu
yang
singkat
dalam
mengindentifikasi kebutuhan di
berbagai proses pelayanan dan
pekerjaan
Kurangnya
Pemahaman
Stakeholder
terhadap
tujuan
pembentukan forum
Melakukan
pemetaan
kompetensi
dengan
menanyakan
teman
sejawatnya
Melakukan
pendekatan
persuasif
dan
edukatif
dengan Daring/Online
Melakukan
pendekatan
persuasif
dan
edukatif
dengan Daring/Online
Melaksanakan pendekatan
persuasive
dan
edukatif
dengan menjelaskan tujuan
dibentuknya forum koordinasi
Kurangnya pengetahuan Tim dalam
membuat Draf Peraturan Bupati
tentang Perlindungan Tenaga Kerja
Mencari
Referensi
dan
Berkoordinasi dengan Bagian
Hukum
Pelaksanaan Kesepakatan bersama
yang terlambat
Berkoordinasi secara intensif
dan mencari kesepakatan
waktu bersama
Acuhnya Badan Usaha terhadap
Informasi
Pengawasan
dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Melakukan
pendekatan
secara
intensif
dan
memberikan arahan bahwa
proyek
perubahan
memberikan manfaat untuk
kepentingan bersama
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 41
H. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Tabel 13. Rencana Strategi Pengembangan Diri
GAP POTENSI
DIRI
(Representatif
Kepemimpinan
Strategis)
RENCANA STRATEGI PENGEMBANGAN DIRI (KEPEMIMPINAN STRATEGIS )
STRATEGI
AREA SDM
ANALISIS
MASALAH
VARIABEL
KEGIATAN
MANDIRI
PENUGASAN
SASARAN
OUPUT
KERJASAMA
Membangun
kerjasama atau
aliansi yang
sinergis dengan
pihak eksternal/
para pemangku
kepentingan
dalam rangka
pencapaian
target kerja
organisasi.
INTERNAL
Kurangnya
kerjasama
Lemahnya
sinergitas
dengan
pihak
eksternal
Melaksanakan
Pelatihan Baik
Mandiri dan
Penugasan
Diskusi
Melaksanakan
Koordinasi bimtek
dan
kerjasama
Kolaborasi
EKSTERNAL
Kurangnya
Pengetahuan
tentang
kerjasama
Sosialisasi
kepada Para
Pemangku
Kepentingan
Sosialisasi Melaksanakan
Stakeholder Dokumen
pembelajaran
Lintas
Sosialisasi
bersama tenang Sektor
kerjasama
ketenagakerjaan
Menyampaikan
informasi yang
bersifat
kompleks
secara
persuasive
menggunakan
metode tertentu
untuk
mendorong
pemangku
kepentingan
sepakat pada
langkah
bersama
dengan tujuan
meningkatkan
kinerja secara
keseluruhan
INTERNAL
Masih
lemahnya
pengkajian
Peraturan
Bupati
tentang
Perlindungan
Tenaga
Kerja
Teknik
Penyusunan
Rancangan
Peraturan
Bupati
Diskusi,
Koordinasi
dann
Kolaborasi
Masih
lemahnya
pengetahuan
masyarakat
terkait
dengan
perlindungan
tenaga kerja
Teknik
Koordinasi
pelaksanaan
kegiatan dan
Sosialisasi
Sosialisasi Melakukan
Sosialisasi dan
Bimtek
Pengawasan
dan
Perlindungan
Tenaga Kerja
EKSTERNAL
Koordinasi
dengan Bagiann
Hukum Sekda
Kabupaten
terkait dengan
penyusunan
Rancangan
Peraturan
Bupati
Tim
Kerjasama
Tim
Regulasi
Tim
Pengawas
Project
Leader,
Tim Kerja
Efektif
Dokumen
Kesepakatan
Kerjasama
SK Tim SI
PELITA
Data Tenaga
Kerja
Rancangan
Peraturan
Bupati
Stakeholder Sosialisasi
Lintas
dan Bimtek
Sektor,
Masyarakat
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 42
A. CAPAIAN TAHAPAN RENCANA STRATEGIS
1. Pelaksanaan Capaian Jangka Pendek
1). Pada
Hari senin, 17 Oktober 2022
Project Leader didampingi oleh BPJS
Ketenagakerjaan Melapor, mengkonsultasikan, dan mengkomunikasikan Rancangan
Proyek Perubahan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Selaku Mentor Diklat PKN II.
Pada tahap ini Project Leader mengkomunikasikan substansi proyek perubahan
kepada Sekretaris Daerah selaku mentor sejak ide gagasan sampai dengan diskusi
untuk mendapatkan masukan dan arahan dalam rangka penyusunan Proyek
Perubahan.
Pada pertemuan ini Project Leader juga
melaporkan kegiatan dan
mendiskusikan serta minta arahan tentang tema gagasan Proper dengan Sekretaris
Daerah Kab. Bolaang Mongondow Utara selaku Mentor Proyek Perubahan dengan
Rancangan Judul: Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja yang Adaptif dan
Inklusif.
Gambar 1. Konsultasi dengan Mentor Pelaksanaan Proyek
Perubahan, 17 Oktober 2022
▪
▪
▪
Tanggal : 17 Oktober 2022
Kegiatan : Mengkoordinasikan dengan Mentor dan Stakeholder
Bukti Fisik : Fakta Integritas
Link Lampiran : https://bit.ly/BuktiDukungan_FaktaIntegritas
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 43
2). Pada Hari Selasa, 18 Oktober 2022 Project Leader memimpin Rapat Internal
Dinas Tenaga Kerja yang dihadiri oleh ASN dan THL. Pada Pelaksanaan Rapat
tersebut Project Leader menyampaikan tentang Proyek Perubahan Pelita Api serta
Apa tujuan yang Hendak dicapai
dengan
proyek Perubahan ini tujuan
Penyampaian ini adalah untuk membangunan Arah Berpikir yang sama tentang
Proyek Perubahan yang yg nantinya akan dilaksanakan. Dalam rapat internal
tersebut telah disepakati disepakati bahwa Perlu dibentuk Tim Kerja Pelita Api dan
Tim Kerja tersebut dikuatkan dengan Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Notulen
Deskripsi Tugas
Daftar Hadir
SK Tim Kerja
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 44
Gambar 2. Rapat Internal Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Proyek
Perubahan, 18 Oktober 2022
▪
▪
▪
Tanggal : 18 Oktober 2022
Kegiatan : Rapat Internal
Bukti Fisik : Undangan, Daftar Hadir,Notulen, Draf SK
Link Lampiran : https://bit.ly/Lamp2_MembangunTimEfektif
3). Pada Hari Kamis, 27 Oktober 2022 Project Leader mengkoordinasikan dengan
Stakeholder terkait bertempat diruang Asisten 1 Sekretariat Daerah Kantor Bupati
Bolaang Mongondow Utara. Dalam mengkoordinasikan tersebut Project Leader
menyampaikan tentang apa yang menjadi Tema besar Proyek Perubahan Project
Leader yaitu berkaitan dengan upaya Pemerintah Daerah dalam melakukan
Perlindungan Tenaga Kerja Lokal. Dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi tersebut
dihadiri langsung Kepala Kejaksaan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang
didampingi
Asisten Bidang Pemerintahan dan kesejahteraan Rakyat. Dalam
Rapat Koordinasi tersebut diusulkan untuk Membentuk Forum Koordinasi
Pengawasan dan Kepatuhan ketenagakerjaan Bolaang Mongondow Utara dan
Regulasi tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal dalam Bentuk Peraturan
Bupati yang kedepan Peraturan Bupati tersebut akan ditingkatkan Menjadi
Peraturan Daerah,
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 45
Undangan
Daftar Hadir
Notulen
Gambar 3. Rapat Koordinasi Steakholder terkait
Kamis, 27 Oktober 2022
▪
▪
▪
Tanggal : 27 Oktober 2022
Kegiatan : Mengkoordinasikan dengan Stakeholder
Bukti Fisik : Undangan, Daftar Hadir,Notulen, Draf SK
Link Lampiran : https://bit.ly/Lamp3_KoordinasiPembuatanSK_Forum
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 46
4). Pada Hari Rabu, 2 Nopember 2022 Project Leader mengkoordinasikan dengan
Bagian Hukum berkaitan dengan Rancangan Surat Keputusan Bupati Bolaang
Mongondow utara tentang Forum Koordinasi Pengawasan dan Kepatuhan
Ketenagakerjaan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, kepada Kepala Bagian
Hukum SETDA .Konsultasi kepada Bagian Hukum ini perlu dilakukan
menyamakan Persepsi berkaitan dengan landasan Hukum
untuk
Surat Keputusan
Bupati Bolaang Mongondow utara tentang Forum Koordinasi Pengawasan dan
Kepatuhan Ketenagakerjaan. Demikian berkaitan dengan sistimatika dan tata letak
Penyusunan
Gambar 4. Koordinasi dengan Bagian Hukum terkait Surat Keputusan Bupati
Rabu, 2 Nopember 2022
▪
▪
▪
Tanggal : 2 Nopember 2022
Kegiatan : Mengkoordinasikan SK dan Perbup ke Bagian Hukum
Bukti Fisik : Undangan, Daftar Hadir, Notulen, Draf SK
Link Lampiran: https://bit.ly/Lamp4_KonsultasiBagHukum
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 47
5). Pada Hari Senin, 7 Nopember 2022 Project Leader mengkoordinasikan dengan
Stakeholder Terkait guna menindaklanjuti Hasil Rapat pada hari Senin, 7
Nopember 2022 berkaitan dengan Perlunya Daerah memiliki Forum Koordinasi
Pengawasan & Kepatuhan Ketenagakerjaan bertempat diruang Rapat Kejaksaan
Negeri Boroko. Dalam rapat Koordinasi ini telah ditetapkan :
-
Ketua Forum adalah Kepala Kejaksaan Negeri Boroko
-
Sekretaris adalah Kepala BPJS Ketenagakerjaan
-
Anggota Forum adalah Peserta Rapat
-
Forum Koordinasi
Pengawasan & Kepatuhan Ketenagakerjaan ditetapkan
dengan Surat Keputusan Bupati Bolaang Mongondow Utara
-
Untuk Penyiapan SK tersebut disiapkan Oleh Finas Tenaga Kerja Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara
Undangan
Daftar Hadir
Notulen
Gambar 5. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder Terkait Pembentukan
Forum Koordinasi Pengawasan & Kepatuhan Ketenagakerjaan
Senin, 7 Nopember 2022
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 48
▪
▪
▪
Tanggal : 7 Nopember 2022
Kegiatan : Mengkoordinasikan Pembentukan Forum dengan Kejaksaan
Bukti Fisik : Undangan, Daftar Hadir,Notulen
Link Lampiran: https://bit.ly/Lamp5_PembentukanForum
6). Pada Hari Senin, 14 Nopember 2022 Project Leader mengkoordinasikan atas
Draf Peraturan Bupati Tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal dengan Bagian
Hukum untuk menyamakan Persepsi tentang:
▪
Dasar Hukum ditetapkannya Peraturan Bupati Perlindungan Tenaga Kerja
Lokal
▪
Sumber- sumber Hukum yang akan menjadi Rujukan Dalam Penyusunan
Peraturan Bupati tentang perlindungan Tenaga Kerja Lokal.
▪
Sistimatika Penyusunan Peraturan Bupati
▪
Tehnik Penulisan Peraturan Bupati.
Koordinasi dengan Bagian Hukum terkait Draf Peraturan Bupati
Senin 14, Nopember 2022
▪
▪
▪
Tanggal : 14 Nopember 2022
Kegiatan : Mengkoordinasikan Draf Peraturan Bupati
Bukti Fisik : Draf Peraturan Bupati
Link Lampiran : https://bit.ly/Lamp6_DrafPerbup
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 49
7). Pada
Hari Selasa, 15 Nopember 2022
Project Leader Memimpin Rapat
Koordinasi Kesepakatan dengan BPJS Ketenagakerjaan dan Kejaksaan Negri
Boroko berkaitan dengan Pembagian Jadwal Pelaksanaan Rapat Forum
Koordinasi Pengawasan & Kepatuhan Ketenagakerjaan yang pelaksanaannya
dilaksanakan setiap triwulan dan dimulai pada Tahun 2023.
Notulen
Undangan
Daftar Hadir
Jadwal
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 50
Gambar 7. Rapat Koordinasi Membangun Kesepakatan
Selasa 15 Nopember 2022
▪
▪
▪
Tanggal : 15 Nopember 2022
Kegiatan : Mengkoordinasikan dengan BPJS Ketenagakerjaan pelaksanaan
Forum Pengawasan
Bukti Fisik : Undangan,Notulen,Daftar Hadir, Jadwal
Link Lampiran : https://bit.ly/Lamp7_PembahasanForumdenganBPJS
8).Pada Hari Selasa, 21 Nopember 2022 Project Leader Mengkoordinasikan dan
Konsultasi pembuatan Aplikasi SALUT dengan Dinas Informasi dan Komunikasi
berkaitan dengan Bagan Aplikasi Sistem aduan laporan Unit Terpadu. Konsultasi ini
perlu dilakukan agar Aplikasi yang akan di siapkan dalam pelaksanaannya bisa
terkoneksi dengan domain Pemerintah Daerah yang dikelolah langsung Oleh Dinas
Informasi dan Komunikasi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Bagan Aplikasi SALUT
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 51
Gambar 8 . Koordinasi dan Konsultasi dengan Kadis INFOKOM
Selasa, 21 Nopember 2022
▪
▪
▪
Tanggal : 21 Nopember 2022
Kegiatan : Mengkoordinasikan Pembuatan Aplikasi Sistem aduan laporan Unit
Terpadu
Bukti Fisik : Undangan,Notulen,Daftar Hadir, Jadwal
Link Lampiran : https://bit.ly/Lamp8_BaganAlurAplikasi
9).Pada Hari Jumat, 25 Nopember 2022 Project Leader Mensosialisasi Kepada
Kepala Desa dan Lembaga diwilayah Badan Usaha. Kegiatan Sosialisasi ini penting
agar Baik Gerakan Perlindungan Tenaga Kerja Lokal itu dimulai dilakukan dari Desa
khususnya Pemerintah Desa dan Lembaga Desa. Sehingga dengan Proses ini Baik
Pemerintah desa dan Lembaga desa bisa menyampaikan kepada Masyarakat di
wilayah Desanya tentanng pentingnya Perlindungan Tenaga Kerja Lokal dan Tata
Koordinasi Perlindungan Tenaga Kerja Lokal.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 52
Bahan Presentasi
Gambar 9. Kegiatan sosialisasi
Jumat, 25 Nopember 2022
▪
▪
▪
Daftar Hadir
Surat Edaran
Tanggal : 21 Nopember 2022
Kegiatan : Mengkoordinasikan Pembuatan Aplikasi Sistem aduan laporan Unit
Terpadu
Bukti Fisik : Undangan,Notulen,Daftar Hadir, Jadwal
Link Lampiran: https://bit.ly/Lamp9_SosialisasiSALUTdanForumPengawasan
10).Pada Hari Jumat, 2 Desember 2022 Project Leader Mengkoordinasikan dengan
Dinas INFOKOM tentang Pembuatan Aplikasi SALUT ( Sistim Aduan dan Laporan Unit
Terpadu Tenaga Kerja) Koordinasi dalam Pembuatan aplikasi SALUT ini penting
mengingat dalam pelaksanaan tata Kerja dari aplikasi SALUT ini akan berhubungan
erat dengan TUPOKSI INFOKOM.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 53
Domain Aplikasi Salut
www.Salut.disnakertrans.bolmutkab.go.id
11).Pada
Hari Senin,
5 Desember
2022. Sebelum Laporan Proyek Perubahan
disampaikan Kepada Coach maka Project Leader Melaksanakan Rapat Evaluasi
atas Pelaksanaan Kegiatan Pelita Api pada Masa Off Campus. Rapat Evaluasi
Tersebut dipimpin Langsung Oleh Sekretaris Daerah Selaku Mentor Project Leader
Dalam pelaksanaan DIKLAT Kepemimpinan Tingkat II tahun 2022 di kota Denpasar
Propinsi Bali. Rapat Evaluasi ini sangat perlu dilaksakan untuk memastikan bahwa
Tahapan Pelaksanaan Kerja untuk memenuhi target target yang telah ditetapkan
Guna Tersedianya Proyek Perubahan yang berkualitas sebagaimana Milestone yang
telah direncanakan semasa On Campus benar-benar terlaksana dengan baik ketika
masa Off Campus didaerah Masing masing.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 54
Hasil yang dicapai
1. Peraturan Bupati Nomor 29 Tahun
2022 tentang Perlindungan Tenaga
Kerja Lokal
2. Surat Keputusan Bupati Bolaang
Mongondow Utara Tentang
Pembentukan Forum Koordinasi
Pengawasan dan Pemeriksaan
Kepatuhan Ketenagakerjaan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 55
3. Surat Edaran Abupati Bolaang Mongondow Utara
Nomor 560/1709/SETDAKAB.DISNAKER
tentang Tata Koordinasi Tenaga Kerja Lokal
4. Aplikasi SALUT
( Sistim Aduan dan Laporan Unit Terpadu Tenaga Kerja)
www.Salut.disnakertrans.bolmutkab.go.id
▪
▪
▪
Tanggal : 5 Desember 2022
Kegiatan : Evaluasi Kegiatan
Bukti Fisik : Undangan,Notulen,Daftar Hadir, Jadwal
Link Lampiran:
http://bit.ly/Lamp11_MengevaluasiKegiatandanMengkompulasiHasilKegiatan
Tabel 14. Capaian Implemetasi Proyek Perubahan Jangka Pendek
No Tahapan dan Kegiatan
Waktu
Output
Keterangan
Output
1
Senin, 17
Oktober
2022
Dokumen foto
Tercapai
2
3
4
Penyampaian Rencana
Pelaksanaan Proyek
Perubahan (RPP) kepada
Sekretaris Daerah selaku
Mentor
Pembentukan Tim Kerja,
Distribusi, Tupoksi Tim Kerja
dan Penyusun SK Tim Kerja
Rapat Koordinasi dengan
Stakeholder terkait
Koordinasi Surat Keputusan
Bupati tentang Forum
Koordinasi Pengawasan &
Kepatuhan Ketenagakerjaan
1. Notulen Rapat
Selasa, 18 2. Daftar Hadir
Oktober
3. Draf SK Tim
2022
4. Deskripsi Tugas
4. Dokumentasi Foto
Kamis, 27 1. Undangan
Oktober
2. Daftar Hadir
2022
3. Notulen
4. Dokumen Foto
Rabu, 02
1, SK Forum
November Koordinasi
2022
Pengawasan &
Kepatuhan
Ketenagakerjaan
2.Dokumetasi Foto
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 56
5
6
7
8
9
10
11
Rapat Pembentukan Forum
Koordinasi Pengawasan &
Kepatuhan Ketenagakerjaan
Senin, 07
November
2022
Koordinasi Draft Rancangan
Peraturan Bupati tentang
Perlindungan Tenaga Kerja
Lokal
Koordinasi Kesepakatan
Bersama dengan BPJS
Ketenagakerjaan dan
Kejaksaan Negeri Boroko
Senin, 14
November
2022
1. Undangan Rapat
2. Daftar Hadir
3. Notulen
4. Dokumen Foto
Draf Peraturan Bupati
Tercapai
Selasa, 15 1. Undangan
November 2. Daftar Hadir
2022
3. Notulen
4.Jadwal
5. Dokumentasi Foto
Koordinasi Rancangan Aplikasi Senin, 21 Bagan/alur Sistem
Sistem Aduan dan Laporan
November Aduan dan Laporan
Unit Terpadu Tenaga Kerja
2022
Unit Terpadu Tenaga
Kerja
Sosialisasi kepada Kepala
Desa dan Lembaga Wilayah
Badan Usaha
Koordinasi Pembuatan Aplikasi
Sistem Aduan dan Laporan
Unit Terpadu Tenaga Kerja
Rapat evaluasi pelaksanaan
Kegiatan PELITA API
Jumat, 25
November
2022
Jumat, 02
Desember
2022
Senin, 05
Desember
2022
Tercapai
1. Surat Edaran
Tentang Tata
Koordinasi
Pengawasan Tenaga
Kerja
2.Bahan Sosialisasi
3. Daftar Hadir
4. Dokumentasi Foto
Aplikasi SALUT
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
1. Undangan
2. Peraturan Bupati
tentang Perlindungan
Tenaga Kerja Lokal
3. Forum Koordinasi
Pengawasan &
Kepatuhan
Ketenagakerjaan
4. Aplikasi Salut
5. Daftar Hadir
6. Dokumentasi Foto
Tercapai
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 57
B. IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING
Strategi marketing yang dilakukan dalam proyek perubahan ini menggunakan 2 (dua)
pendekatan, yaitu Strategi Marketing pada Proses Penyusunan Proyek Perubahan dan
Strategi Marketing pada Hasil Proyek
Perubahan.
Kedua
pendekatan
untuk
mendukung keberhasilan proyek perubahan. Strategi marketing terhadap kedua
pendekatan tersebut menggunakan strategic partnership. Strategi ini untuk mendukung
keberhasilan pemasaran proyek
1. Strategi Marketing Proses Penyusunan Proyek Perubahan
Strategi marketing pada saat proses penyusunan proyek perubahan diarahkan
kepada stakeholder agar mendukung proyek perubahan. Strategi marketing ini
dimulai dari identifikasi stakeholder kemudian dilakukan pemetaan. Dari hasil
pemetaan stakeholder tersebut kemudian ditentukan strategi untuk mempengaruhi
dengan harapan seluruh stakeholder mendukung proyek perubahan.
Setelah dilakukan strategi komunikasi terhadap para stakeholders yang semula
belum mendukung seluruh stakeholders yang dipetakan pada akhirnya dapat
mendukung proyek perubahan yang dilaksanakan oleh Project Leader bersama Tim
Efektif.
2. Implementasi Strategi Komunikasi Stakeholder
Stakeholder merupakan pihak-pihak baik individu maupun organisasi yang
berkepentingan dan memiliki pengaruh baik langsung maupun tidak langsung
terhadap hasil akhir dari proyek perubahan. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif
yang artinya mendukung atau negatif yaitu menjadi hambatan. Stakeholder dapat
dibedakan antara stakeholder internal (masih dalam satu instansi) atau eksternal
yaitu instansi lain atau individu yang berpengaruh di luar instansi. Pemetaan
stakeholder diperoleh melalui proses identifikasi para stakeholder yang terlibat dan
terkena dampak dalam pelaksanaan proyek perubahan baik secara langsung dan
tidak langsung. Selanjutnya stakeholder juga akan diidentifikasi terkait tinggi
rendahnya kepentingan dan tinggi rendahnya pengaruh terhadap pelaksanaan
proyek perubahan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 58
Tabel 15 . Implementasi Strategi Komunikasi
NO
1
Bupati
Posisi
Stakeholder
Promotors
2
Sekda
Promotors
3
OPD Terkait
• BPKAD
• Bappeda
• Satpol PP
• Bagian Hukum
• Bagian Pemerintahan
• Dinas PMPTSP
• Dinas Dukcapil
Serikat Buruh
Latens
4
Stakeholder
STRATEGI KOMUNIKASI
Memberikan Laporan
Memberikan Laporan dan
Konsultasi
Latens, Difenders Melaksanakan
Diskusi
ke Promotors
Berkala
5
Internal Dinas Tenaga Promotors
Kerja
6
Kejaksaan Negeri
7
Masyarakat/Pekerja
8
Media Massa
9
Badan Usaha
Konsultasi Diskusi Intensif
Melaksanakan
Diskusi
Bersama dan Memberikan
arahan tugas
Latens , Defenders Diskusi berkala
ke
Promotors
Difenders
ke Sosialisasi
Promotors
Apatetic
Koordinasi
Apatetic
Promotors
ke Koordinasi dan Konsultasi
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 59
Strategi marketing pada saat proses pelaksanaan proyek perubahan diarahkan
kepada stakeholder agar mendukung proyek perubahan. Dari hasil pemetaan
stakeholder sebelumnya kemudian ditentukan strategi untuk mempengaruhi dengan
harapan seluruh stakeholder mendukung proyek perubahan. Setelah dilakukan
strategi komunikasi terhadap para stakeholders yang semula belum/tidak mendukung
seluruh stakeholders yang dipetakan pada akhirnya dapat mendukung proyek
perubahan yang dilaksanakan oleh Project Leader bersama Tim Efektif.
Promotors
Gambar 8. Pemetaan Stakeholder
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Latens
Tinggi Pengaruh,
Rendah
Kepentingan
1.
2.
BPKAD
BAPPEDA
PENGARUH
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
1.
Media Massa
Apatetic
Rendah Pengaruh,
Rendah Kepentingan
KEPENTINGAN
PENGARUH
KEPENTINGAN
Tinggi Pengaruh,
Bupati
Tinggi Kepentingan
Sekretaris Daerah
Sekretaris Tenaga Kerja
Kasubag Umum Kepegawaian
Kasubag Program, Pelaporan dan
Keuangan
Kabid Ketenagakerjaan
Kabid Ketransmigrasian
Kasi Penepatan dan Pelatihan
Kasi Hubungan Industri dan Syarat
Kerja
Kasi Perencanaan Kawasan
Kasi Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan
Badan Usaha
Serikat Buruh
BPJS Tenaga Kerja
Dinas Dukcapil
Bagian Hukum
Kejaksaan Negeri Kabupaten Bolaang
Mongondow
Masyarakat/Pekerja
Dinas PMPTSP
1. Satpol PP
2. Bagian Pemerintahan
Defenders
Rendah Pengaruh,
Tinggi Kepentingan
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 60
3. Strategi Marketing Pada Hasil Proyek Perubahan
Strategi marketing mix terhadap hasil proyek perubahan dilakukan dengan
memperhatikan elemen pemasaran sektor publik, yaitu: 1C 4P (Customer, Product,
Price, Place, dan Promotion).
1. Customer
Sasaran utama sebagai customer yang akan menggunakan produk ini adalah:
Bupati, Sekda, Kejaksaan Negeri Boroko, Dinas Tenaga Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Camat, Kepala Desa, BPJS Ketenagakerjaan, Serikat Buruh Indonesia
Bolaang Mongondow Utara.
2. Product
Product yang dihasilkan dari proyek perubahan ini adalah: 1) Peraturan Bupati
Tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal dikabupaten Bolaang Mongondow Utara;
2) Pembentukan Forum Koordinasi Pengawasan & Kepatuhan Ketenagakerjaan
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang dikuatkan dengan Surat Keputusan
Bupati Bolaang Mongondow Utara, 3) Surat Edaran yang ditujukan kepada Camat
dan Kepala Desa/sangadi tentang tata Koordinasi Perlindungan Tenaga Kerja
Bolaang Mongondow Utara, 4) Aplikasi SALUT (Sistim Aduan dan Laporan Unit
Terpadu Tenaga Kerja). Bukti Fisik :
https://bit.ly/PerBup_PerlindunganTenagaKerjaLokal
▪
https://bit.ly/SKBupati_ForumKoordinasi
▪
https://bit.ly/SuratEdaranTataKoordinasiPerlindunganTenagaKerjaLokal
▪
www.Salut.disnakertrans.bolmutkab.go.id
3. Price
Harga dari pelaksanaan proyek perubahan ini adalah Priceless, produk ini tidak
berbayar dan kebutuhan anggaran dengan mengoptimalkan anggaran yang sudah
ada dan relatif tidak menyerap anggaran biaya yang besar.
4. Place
Tempat untuk memasarkan proyek perubahan ini adalah melalui beberapamedia
yaitu:
a. Surat Menyurat, Koordinasi, Rapat dan digital Aplikasi SALUT yang di gunakan
Secara On Line
b. Titik lokasi rencana program yang direncanakan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 61
5. Promotion
Proyek perubahan ini didukung oleh Bupati Bolaang
Mongondow Utara, Sekretaris Daerah, dan stakeholders lainnya. Dalam berbagai
forum rapat kerja di internal Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
proyek perubahan ini akan disosialisasikan Kepada Camat dan Kepala Desa
Sekabupaten Bolaang Mongondow Utara.
4. Testimoni Dukungan Stakeholder
1. Wakil Bupati Kab. Bolaang Monggondow Utara
DRS Hi. Amin Lasena. MAP Wakil Bupati Bolaang
Monggondow
Utara
mendukung
pelaksanaan
proyek
perubahan
penuh
Strategi
Kolaboratif Perlindingan Tenaga Kerja yang Adaptif
dan
Inklusif
dapat
menjadi
sinegritas
dan
kolaboratif seluruh elemen dalam memberikan
perlindungan bagi tenaga kerja. Selain itu perlunya
pengawasan
terhadap
tenaga
kerja
sangat
diperlukan untuk meningkatkan produktifitas dalam
pertumbuhan ekonomi.
2. Kepala BPJS Cabang Kota Mobagu Sulawesi
Utara
Drs. Syafril. ST Kepala BPJS Cabang Kota Mobagu
Sulawesi Utara memberikan dukungan atas inovasi
yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja untuk
mewujudkan
perlindungan
Tenaga
Kerja
di
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara baik yang
berkerja di Perusahaan Swasta ataupun Badan
Usaha dengan berdasarkan perjanjian kerja serta
perlindungan jaminan kerja serta mempermudah
pelayanan pengaduan dan pelaporan melalui
digitalisasi.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 62
3. Ketua Serikat Buruh Indonesia Sejahtera
Kabupaten Bolaang Mongondow
Alfin samsudin Olii Ketua Serikat Buruh
Indonesia Sejahtera Kabupaten Bolaang
Mongonwdow
memberikan
apresiasi
kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten
Bolaang
Monggondow
karna
telah
memberikan perhatian kepada para pekerja
di Kabupaten Bolaang Monggondow
C. PEMBERDAYAAN ORGANISASI PEMBELAJARAN
Pada pelaksanaan proyek perubahan ini perlu adanya pemberdayaan organisasi
pembelajaran yaitu :
1. Personal Master
Implementasi pedoman pelayanan publik mendorong penyelenggara sebagai
personal (pegawai) untuk mengembangkan diri agar dapat melaksanakan
pelayanan sesuai pedoman yang ditetapkan. Fasilitas sistem pelayanan yang
merekam histori layanan dan dokumentasi survey yang baik, memudahkan lembaga
dalam melakukan evaluasi dan merencanakan pengembangan SDM yang lebih
terarah dan tepat sasaran pada setiap pegawai. Penerapan teknologi dalam
pedoman layanan juga mendorong personal pegawai untuk mengembangkan diri di
bidang penguasaan teknologi. Hal-hal tersebut juga merubah paradigma pegawai
dalam memberikan pelayanan prima kepada stakeholders.
2. Mental Models
Pengikutsertaan
Masyarakat
dalam
penyelenggaraan
pelayanan
publik
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pedoman Pelayanan Publik mencakup
keseluruhan proses penyelenggaraan Pelayanan Publik memberikan gambaran
tentang kebutuhan masyarakat. Survei kepuasan masyarakat secara berkala yang
diatur dalam pedoman pelayanan memberikan gambaran kinerja lembaga dalam
memberikan pelayanan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 63
3. Shared Vision
Penetapan pedoman pelayanan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
merupakan komitmen lembaga dalam mewujudkan visi bersama. Pedoman
pelayanan dijadikan sebagai acuan dalam pelayanan sehingga dapat menggerakkan
organisasi pada tujuan bersama meskipun dengan latar belakang, pendidikan,
kesesuaian dan pengalaman yang berbeda.
4. Team Learning
Implementasi Pedoman Pelayanan yang telah ditetapkan mampu memotivasi
pegawai sebagai penyelenggara layanan untuk belajar secara adaptif, generative
dan berkesinambungan. Layanan dengan acuan pedoman yang jelas mendorong
kemampuan organisasi untuk mensinergikan kegiatan team yang membentuk
kebiasaan berbagi wawasan sehingga pembelajaran organisasi yang dilandasi
wawasan pengetahuan dalam team menjadi sangat penting untuk meningkatkan
kapasitas organisasi dalam menambah modal intelektualnya.
5. SystemThinking
Pedoman layanan yang dijalankan akan menghasilkan kinerja yang optimal karena
mengatur hubungan kerja yang jelas antar divisi atau bagian. Kemampuan untuk
membangun hubungan yang sinergis ini hanya akan dimiliki kalau semua anggota
unit saling memahami pekerjaan unit lain dan memahami juga dampak dari kinerja
unit yang dapat diraih, hal ini dapat diraih melalui implementasi pedoman layanan
yang telah ditetapkan.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 64
A. LESSON LEARNT
Lesson learnt yang didapatkan dari pelaksanaan proyek perubahan ini
bahwa selain menggunakan pendekatan Marketing Sektor Publik, juga
pendekatan yang diperoleh pada saat pembelajaran PKN II, yaitu:
Organisasi Adaptive- Agile, Organisasi Pembelajar, Dialog Strategis, dan
Pembelajaran Kepemimpinan. Berikut ini penjelasan penggunaan masingmasing pendekatan tersebut dalam proyek perubahan ini.
1. Organisasi Adaptif Agile
Penerapan pendekatan organisasi Adaptif Agile dilaksanakan sebagai
berikut:
a. Pada kegiatan membangun nilai tim (value team) dan identifikasi
pembagian kerja Project Leader memberikan mandat dan keleluasaan
kepada tim efektif untuk berinovasi dan memberikan saran terhadap
seluruh tahapan proyek perubahan.
b. Pada kegiatan koordinasi project leader dan tim efektif dituntut untuk aktif
dan kreatif dalam menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan
stakeholders baik instansi Eksternal dan Internal
Pemda Bolaang
Mongondow Utara.
2. Organisasi Pembelajar
Penerapan pendekatan organisasi pembelajar sebagai berikut:
a. Penerapan
pendekatan
organisasi
pembelajaran
dilaksanakan
terhadap seluruh tahapan jangka pendek proyek perubahan.
b. Project
Leader
menanamkan
dalam
diri
setiap
ASN
di
DISNAKERTRANS Kabupaten Bolaang Mongondow Utara bahwa
proyek perubahan ini sebuah lompatan dan sebuah manajemen
perencanaan saling silang yang wajib dicapai dengan sekuat tenaga.
c. Proyek perubahan ini merupakan strategi Bentuk Pengawasan
kolaboratif bagi tenaga kerja Lokal Bolaang Mongondow Utara dengan
menggalang dukungan dan partisipasi berbagai stakeholders baik
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 65
Internal maupun Eksternal sehingga terbangun pola Pengawasan yang
sinergis.
d. Partisipasi, sinergi, dan kolaborasi stakeholders merupakan pendorong
agar secara Bersama dapat bergerak dalam melakukan Pengawasan
Ketenagakerjaan baik untuk pihak tenaga kerjanya maupun Pemberi
kerjanya.
3. Dialog Strategis
Project leader berupaya mendialogkan substansi materi dengan para pihak
yaitu:
a. Berdialog, membangun komunikasi, dan meminta dukungan dari para
pihak yaitu: Kejaksaan. BPJS Ketenagakerjaan, Serikat Buruh, satuan
Polisi Pamong Pradja, Kominfo dan Bagian Hukum.
b. Menggerakkan tim efektif dengan cara memberikan penjelasan terhadap
seluruh tahapan dan waktu proyek perubahan.
c. Project leader membuka ruang diskusi, berbagai ide dan gagasan, serta
memberikan kesempatan bagi pejabat struktural dan ASN
d. untuk mengimplementasikan proyek perubahan sehingga bisa mencapai
hasil yang ditetapkan.
4. Pembelajaran Kepemimpinan
Pembelajaran kepemimpinan yang diterapkan oleh project leader yaitu:
a. Pemimpin membangun budaya dialog, komunikasi timbal balik, dan
diskusi yang partisipatif dengan ASN pejabat struktural dan staf sehingga
telah terbangun budaya tanggungjawab terhadap tugas pokok dan fungsi
masing-masing. Pemimpin juga belajar dari hasil VKN ke Propinsi Nusa
Tenggara Barat yaitu Kepemimpinan Kolaboratif dan hasil VKN ke Desa
Jatiluwih Kecamatan Penebel kabupaten Tabanan Propinsi Bali yaitu
seorang pemimpin harus menjiwai filosofi Daerah bahwa (pengabdian
ksatria menyebabkan kesejahteraan dan ketentraman negara)”,melalui
arah kebijakan daerah.
b. Pemimpin membangun sistem kerja yang efektif dan efisien dengan
menempatkan anggota tim sesuai dengan kemampuan, kompetensi, dan
ketrampilan yang dapat dikembangkan sehingga semua jenis pekerjaan
dapat diselesaikan dengan baik.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 66
c. Pemimpin membangun komunikasi dialogis baik kepada pimpinan dan
para pegawai dengan memberikan muatan yang membangun
hubungan kedekatan dan semangat kerja tim efektif dengan
menekankan saling kepedulian dan saling membantu serta memberikan
dukungan penguatan.
d. Pemimpin membangun lingkungan kerja yang kondusif dan kompetitif
(enabling setting) dengan menerapkan persaingan terbuka kepada para
pegawai untuk mengambil risiko atau unjuk kerja masing-masing guna
mendapatkan hasil (outcomes) yang terbaik.
B. Kesimpulan
Proyek Perubahan SI PELITA API adalah Strategi Kolaboratif
Perlindungan Tenaga Kerja yang Adaptif dan Inklusif. Perlindungan
tersebut berupa perlindungan melalui pengawasan yang bekerjasama
dengan BPJS Tenaga Kerja dan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bolaang
Mongondow. Tujuan Proyek Perubahan ini agar dapat memberikan
keadilan kepada tenaga kerja dari pemberi kerja. Dengan membentuk
Forum Koordinasi Pengawasan dan Kepatuhan ketenagakerjaan Bolaang
Mongondow
Utara.
Tersusunnya
program
kerja
bersama
untuk
menindaklanjuti ketidakpatuhan pemberi kerja; melaksanakan program
kegiatan bersama yang efektif terkait ketidakpatuhan pemberi kerja dalam
hal pendaftaran peserta, penyampaian data yang lengkap dan benar, serta
pembayaran iuran berdasarkan kewenangan instansi;
Harapan Proyek Perubahan ini terlaksana Perlindungan terhadap
tenaga kerja lokal yang adaptif dan inklusif mewujudkan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Bolang Mongondow yang berdaya Saing di Dunia
Kerja.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 67
C. Saran
1. Sejak berlaku UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah maka
Pengawasan
tenaga kerja telah beralih ke propinsi
demikian juga
dengan SDM yang melakukan Pengawasan juga ditarik ke propinsi.
Kondisi ini menimbulkan Persoalan Baru didaerah dimana daerah tidak
memiliki kewenangan lebih, untuk masuk lebih dalam berkaitan dengan
Pengawasan Tenaga kerja Lokalnya,
Praktek-praktek
ketidakpatuhan
Tenaga Kerja Lokal
akibatnya
sering ditemukan
Pemberi kerja atas penggunaan
yang tidak menerapkan Ketentuan Perundang-
undangan ketenagakerjaan. Akibatnya Hak-hak Pekerja diabaikan dan
diskriminasi terhadap Tenaga Kerja Lokalpun terjadi. Oleh Karena Itu
maka Model Pengawasan Kolaboratif dengan Membentuk Forum
Koordinasi Pengawasan dan Kepatuhan ketenagakerjaan adalah Solusi
Strategis Daerah guna mengantisipasi Pemberlakuan Tidak adil dan
Diskriminatif terhadap tenaga kerja Lokal oleh Pemberi Kerja. Kebijakan
ini perlu dipertahankan dan Berkesinambungan.
2. Untuk mengantisipasi agar kepatuhan Pemberi kerja atas Penerapan
Regulasi terjaga dengan baik khusus untuk tenaga kerja local kepada
pemerintah maka perlu merumuskan Sanksi yang tegas jika Masi
ditemukannya Pemberi kerja
yang tidak melaksanakan
Peraturan
Ketenagakerjaan terhadap Tenaga Kerjanya. Oleh Karena itu maka
Peraturan Bupati tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal perlu
ditingkatkan untuk bisa menjadi Peraturan Daerah.
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 68
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor
100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Perjanjian Kerja Waktu tertentu
Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Utara Nomor 74 Tahun 2016
Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja
Lembaga Administrasi Negara. 2022.
Perubahan. 2022. LAN: Jakarta
Modul
Penulisan
Proyek
Modul Proyek Perubahan Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II;
Lembaga Administrasi Negara.Jakarta 2021
Modul Manajemen Pemerintahan; Endang M Kendana
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 69
LAMPIRAN 1
1. RPP : https://bit.ly/RPP_SIPELITA_API
2. LAPORAN TAKING OWNERSHIP https://bit.ly/LapTO-BT1
3. PENILAIAN SIKAP PRILAKU https://bit.ly/PotensiDiri_Muiz
4. LAPORAN VISITASI https://bit.ly/Visitasi_LombokUtara
LAMPIRAN 2
1. Melaksanakan Koordinasi Kepada Mentor dan Stakeholder
• https://bit.ly/BuktiDukungan_FaktaIntegritas
2. Pembentukan Tim Kerja, Distribusi, Tupoksi Tim Kerja dan
Penyusun SK Tim Kerja
▪ https://bit.ly/Lamp2_MembangunTimEfektif
3. Rapat Koordinasi dengan Stakeholder terkait
▪ https://bit.ly/Lamp3_KoordinasiPembuatanSK_Forum
4. Koordinasi Surat Keputusan Bupati tentang Forum Koordinasi
Pengawasan & Kepatuhan Ketenagakerjaan
▪ https://bit.ly/Lamp4_KonsultasiBagHukum
5. Rapat Pembentukan Forum Koordinasi Pengawasan & Kepatuhan
Ketenagakerjaan
▪ https://bit.ly/Lamp5_PembentukanForum
6. Koordinasi Draft Rancangan Peraturan Bupati tentang
Perlindungan Tenaga Kerja Lokal
▪ https://bit.ly/Lamp6_DrafPerbup
7. Koordinasi Kesepakatan Bersama dengan BPJS Ketenagakerjaan
dan Kejaksaan Negeri Boroko
▪ https://bit.ly/Lamp7_PembahasanForumdenganBPJS
8. Koordinasi Rancangan Aplikasi Sistem Aduan dan Laporan Unit
Terpadu Tenaga Kerja
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 70
▪
https://bit.ly/Lamp8_BaganAlurAplikasi
9. Sosialisasi kepada Kepala Desa dan Lembaga Wilayah Badan
Usaha
▪ https://bit.ly/Lamp9_SosialisasiSALUTdanForumPengawasan
10. Koordinasi Pembuatan Aplikasi Sistem Aduan dan Laporan Unit
Terpadu Tenaga Kerja
▪ https://bit.ly/Lamp9_SosialisasiSALUTdanForumPengawasan
11. Rapat evaluasi pelaksanaan Kegiatan PELITA API
▪ http://bit.ly/Lamp11_MengevaluasiKegiatandanMengkompulasi
HasilKegiatan
▪
https://bit.ly/PerBup_PerlindunganTenagaKerjaLokal
▪
https://bit.ly/SKBupati_ForumKoordinasi
▪
https://bit.ly/SuratEdaranTataKoordinasiPerlindunganTenagaK
erjaLokal
▪
www.Salut.disnakertrans.bolmutkab.go.id
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 71
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 72
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 73
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 74
FORM KENDALI PROSES COACHING
PADA TAHAP IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN
No.
1. Nama Peserta
NIP/NDH
Jabatan
: Abdul Muis Suratinoyo. SH. MH
: 19710313 199803 1 010
: Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
2. Nama Mentor
Jabatan Mentor
: dr. Jusnan Calamento Mokoginta. MARS
: Sekretaris Daerah
3. Nama Coach
4. Judul Gagasan
: DR. Ir. Ketut Rusmulyani, M.Pd
: Strategi Kolaboratif Perlindungan Tenaga Kerja yang
Adaptif dan Inklusif di Bolaang Mongondow Utara
Hari/Tgl
Uraian Kegiatan
Output/Arahan
Mentor
Pelaksanaannya
sesuaikan dengan
Milestone
Media
Komunikasi
Tatap Muka
1.
Senin/17
Okt 2022
Melaksanakan
Konsultasi
Implementasi Proyek
Perubahan
2.
Selasa/18 Rapat Internal
Okt 2022 Pembentukan Tim
Kerja
Pegawai
mendukung
implementasi
proyek perubahan
Tatap Muka
3.
Jumat/28
Okt 2022
Melaporkan tentang
Pelaksanaan Rapat
koordinasikan
pelaksanaan
Si
Pelita Api dengan
Steakholder
Agar kesepakatan
dalam
Pelaksanaan
Rapat Koordinasi
untuk segera di
tindak lanjuti
Tatap Muka
4.
Selasa/1
Nov 2022
Konsultasi berkaitan
dengan Rancangan
SK Bupati tentang
Forum Koordinasi
Pengawasan dan
Kepatuhan
Ketenagakerjaan
Agar melibatkan
stakeholder terkait
Melalui
Telepon
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 75
Paraf
Mentor
5.
Selasa/8
Nop 2022
Melaporkan Hasil Rapat
Tentang Pembentukan
Forum Koordinasi
Pengawasan dan
Kepatuhan
Ketenagakerjaaan
6.
Jumat/11
Nop 2022
Konsultasi berkaitan
dengan Draf Peraturan
Bupati tentang
Perlindungan Tenaga
Kerja Lokal
7.
Senin/20
Nop 2022
Melaporkan
dan
Konsultasi
berkaiatan
dengan Aplikasi Salut dan
Tata Kerja Aplikasi Salut
8.
Kamis/24
Nov 2022
Melaporkan tentang
Rencana Pelaksanaan
Sosialisasi Tentang
Perlindungan Tenaga
Kerja Lokal pada
Masyarakat disekitar
Perusahaan
9.
Jumat 2
Des 2022
Melaporkan Tentag
Rencana Pelaksanaan
Rapat Evaluasi
pelaksanaan Si Pelita Api
dan Melakukan
Pembimbingan tentang
Output Jaangka Pendek
yang dicapai dalam
Pelaksanaan Proyek
Perubahan.
Agar
berkoordinasi
dengan BPJS
Ketenagakerjaan
Propinsi tentang
Ritme
Pelaksanaan
Rapat
Pastikan Dalam
Draf tersebut juga
Meyebutkan
Kewajiban
Perusahaan Untuk
Memberikan
Jaminan
Perlindungan
sosial bagi
Tenaga Kerja
Lokal
Untuk segera
Berkoordinasi
dengan Instansi
INFOKOM kaitan
dengan Tatakerja
Aplikasi Salut
Laksanakan
dengan Tanggung
Jawab
Diteliti lagi setiap
Output yang ada
untuk disesuaikan
Dengan Milestone
Jangka Pendeknya
Via Telpon
Tatap
Muka
Via Telpon
Via Telpon
Tatap
Muka
Project Leader
Abdul Muis Suratinoyo. SH. MH
Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tk II Angkatan XXIX 76
Download