1. C. Teori Konstruktivisme - Mendorong kemandirian dan inisiatif siswa dalam belajar dengan menggunakan teknik problem solving untuk mengembangkan ide kreatif siswa. - Mengadakan diskusi kelas untuk mengasah kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan sesama teman dan juga berpikir reflektif. - Mendorong siswa berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking) untuk memantik kemampuan berpikir kritis siswa dalam mengamati kejadian terkini 2. Pembelajaran-pembelajaran yang terbentuk berdasarkan prinsip konstruktivisme yaitu teknik pembelajaran dengan role playing, sosiodrama, psikodrama, brainstorming, small group discussion, dan problem solving. Studi Kasus D Robert, 16 tahun, yang menunjukkan sedikit minat di sekolah dan saat ini tinggal bersama dengan bibinya (Anda sudah tidak dapat menghubungi orangtuanya). Menurut kami, kasus permasalahan yang dialami oleh Robert dapat ditempuh dengan pembelajaran yang mengacu pada teori belajar humanistik dan konstruktivisme. Untuk pendekatan humanistik, Robert dapat menerapkan Self Regulated Learning yaitu belajar mengarahkan diri sendiri, sekaligus memotivasi diri sendiri dalam belajar daripada sekedar menjadi penerima pasif dalam proses belajar. Sedangkan dengan pendekatan konstruktivisme, pembelajaran bisa diarahkan pada teknik problem solving, Robert diajak untuk berdiskusi dan terlibat secara aktif mengenai suatu topik, hal ini akan menjadi pemantik bagi Robert untuk dapat mengungkapkan ide ataupun pendapat guna mengungkap dan menyelesaikan suatu permasalahan.