LAPORAN IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI UNTUK MENCARI ASOSIASI BARANG YANG DIJUAL DI E-COMMERCE ORDERMAS Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Matakuliah Data Mining Disusun Oleh Aris Sugiantoro (1895114004) Aldi Kurniawan (1795114057) Desy Nur Masita (1895114011) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG JOMBANG 2020 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Belakangan ini data mining telah diimplementasikan keberbagai bidang, diantaranya dalam bidang bisnis atau perdangangan, dan telekomunikasi. Data Mining diartikan sebagai menambang data atau upaya untuk menggali informasi yang berharga dan berguna pada database yang sangat besar. Hal terpenting dalam teknik data mining adalah aturan untuk menemukan pola frekuensi tinggi antar himpunan itemset yang disebut fungsi Association Rules (Aturan Asosiasi). Beberapa algoritma yang termasuk dalam Aturan Asosiasi adalah seperti AIS Algorithm, Apriori Algorithm, DHP Algorithm, dan Partition Algorithm Apriori merupakan algoritma yang banyak digunakan untuk menentukan pola hubungan antar produk yang sering dibeli dalam suatu toko atau swalayan. Algoritma ini akan memberikan saran kepada manajer untuk melakukan strategi promosi pada swalayan atau toko yang dimilikinya. Pemetaan assocition rule yang dihasilkan algoritma ini digunakan untuk mengatur meletakkan barang-barangnya dalam tempat yang strategis agar pembeli lebih mudah menjumpainya. Menjelaskan bahwa association rule yang dimaksud dilakukan melalui mekanisme penghitungan support dan confidence dari suatu hubungan item. Algoritma apriori ini akan cocok untuk diterapkan bila terdapat beberapa hubungan item yang ingindianalisa. Salah satunya yang bisa diterapkan adalah di dalam bidang promosi dan penentuan strategi pemasaran. Data mining dalam bidang bisnis dianggap penting, karena sistem persediaan barang di suatu toko dan jenis barang apa yang menjadi prioritas utama yang harus distok untuk mengantisipasi kekosongan barang, sehingga pemiliki toko dapat mengetahui barang yang paling laku dijual dan minimnya stok barang. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada pelayanan konsumen dan pendapatan toko. Dengan adanya data mining algoritma Apriori dapat membantu para pemilik toko dalam pengambilan keputusan terhadap apa yang berhubungan dengan persediaan barang. Adanya aktivitas transaksi penjualan sehari-hari pada penjualan E-Commerce Ordemas yaitu toko yang menjual kebutuhan peralatan rumah tangga, akan menghasilkan tumpukan data yang semakin lama semakin besar, sehingga dapat menimbulkan masalah baru. Jika hal ini dibiarkan, maka data-data transaksi tersebut akan menjadi tumpukan sampah yang merugikan karena membutuhkan media penyimpanan atau database yang semakin besar. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat maka berkembang pula kemampuan dalam mengumpulkan, menganalisa dan mengolah data pada database, sehingga diperlukan suatu carai untuk memilah dan memilih data penting dari database. Dalam persaingan di dunia bisnis, menuntut para pengembang untuk menemukan suatu strategi jitu yang dapat meningkatkan penjualan barang Salah satu cara mengatasinya adalah dengan tetap tersediaannya berbagai jenis alat-alat kebutuhan rumah tangga secara kontinu digudang. Untuk mengetahui alat-alat rumah tangga apa saja yang dibeli oleh para konsumen dilakukan teknik analisis kebiasaan membeli konsumen. Penerapan Algoritma Apriori, membantu dalam membentuk kandidat kombinasi item yang mungkin, kemudian dilakukan pengujian apakah kombinasi tersebut memenuhi parameter support dan confidence minimum yang merupakan nilai ambang yang diberikan oleh penggunapenjualan E-Commerce Ordemas misalnya aktivitas transaksi dan pelayanan terhadap konsumen setiap harinya semakin lama semakin tinggi, sehingga tanpa disadari hal ini dapat menimbulkan tumpukan data yang semakin besar. Dalam menjalankan aktivitasnya, penjualan E-Commerce Ordemas sudah menggunakan jasa teknologi komputer sebagai alat dalam pengimputan data, pengolahan serta pencetakan/print out hasil pengolahan data berupa informasi yang di inginkan. Namun dalam pengolahan data masih menggunakan aplikasi – aplikasi yang sangat sederhana, dan cara – cara manual juga masih dilakukan terutama dalam pengecekan barang masuk dan keluar dan dalam pengarsipan data. Walaupun hingga saat ini aktivitas pelayanan dan transaksi di penjualan E-Commerce Ordemas belum mengalami kendala yang berarti, tentu keadaan ini suatu saat menjadi faktor penghambat dalam meningkatkan pelayanan seiring semakin banyaknya transaksi dan jenis item dan item set transaksi yang terjadi dan tersimpan dalam kurun waktu tertentu, sehingga menyulitkan pihak perusahaan dalam menganalisa jenis item dan item set barang mana yang paling diminati atau tidak diminati konsumen 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang di uraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menerapkan algoritma apriori pada data persediaan dan transaksi penjualan barang-barang yang ada di mini market? 2. Bagaimana menerapkan algoritma apriori dalam menentukan kombinasi antar itemset untuk membantu memprediksi inventory mendatang. 3. Bagaimana memperoleh presentasi pola kombinasi barang dari data penjualan barang-barang di mini market yang paling banyak terjual untuk dapat memaksimalkan persediaan barang? 1.3. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat disimpulka bahwa tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui kombinasi item yang akan diproduksi dan diekspor secara bersamaan; 2) Untuk mengetahui bahwa algoritma apriori dapat membantu mengembangkan strategi pemasaran dengan adanya penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu a) Sebagai alat bantu yang dapat meminimalisasi kesalahan, memungkinkan perusahaan mempunyai sistem keputusan, karena diharapkan sistem ini akan diimplementasikan secara langsung; b) Dapat membantu pihak perusahaan lebih mengetahui produk apa saja yang sering dibeli secara bersamaan oleh konsumen, serta dapat membantu pihak perusahaan dalam meningkatkan stock produk untuk penjualan selanjutnya. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Mining Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan penemuan pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar (Turban, dkk. 2005). Hal penting yang terkait dengan data mining adalah: 1. Data mining merupakan suatu proses otomatis terhadap data yang sudah ada. 2. Data yang akan diproses berupa data yang sangat besar. 3. Tujuan data mining adalah mendapatkan hubungan atau pola yang mungkin memberikan indikasi yang bermanfaat. Hubungan yang dicari dalam data mining yaitu hubungan antara dua atau lebih dalam satu dimensi. Misalnya dalam dimensi produk kita dapat melihat keterkaitan pembelian suatu produk dengan produk yang lain. Data mining sangat perlu dilakukan terutama dalam mengelola Data yang sangat besar untuk memudahkan aktifitas recording suatu transaksi dan untuk proses data warehousing agar dapat memberikan informasi yang akurat bagi penggunanya Alasan utama mengapa data mining sangat menarik perhatian industri informasi dalam beberapa tahun belakangan ini adalah karena tersedianya data dalam jumlah yang besar dan semakin besarnya kebutuhan untuk mengubah data tersebut menjadi informasi dan pengetahuan yang berguna karena sesuai fokus bidang ilmu ini yaitu melakukan kegiatan mengekstraksi atau menambang pengetahuan dari data yang berukuran atau berjumlah besar, informasi inilah yang nantinya sangat berguna untuk pengembangan. berikut langkah-langkahnya : 1. Data cleaning (untuk menghilangkan noise data yang tidak konsisten) Data integration (di mana sumber data yang terpecah dapat disatukan). 2. Data selection (di mana data yang relevan dengan tugas analisis dikembalikan ke dalam database). 3. Data transformation (di mana data berubah atau bersatu menjadi bentuk yang tepat untuk menambang dengan ringkasan performa atau operasi agresi). 4. Knowledge Discovery (proses esensial di mana metode yang intelejen digunakan untuk mengekstrak pola data). 5. Pattern evolution (untuk mengidentifikasi pola yang benar-benar menarik yang mewakili pengetahuan berdasarkan atas beberapa tindakan yang menarik). 6. Knowledge presentation (di mana gambaran teknik visualisasi dan pengetahuan digunakan untuk memberikan pengetahuan yang telah ditambang kepada user) 2.2. Algoritma Apriori Algoritma Apriori termasuk jenis aturan asosiasi pada data mining yang menyatakan asosiasi antara beberapa atribut atau sering disebut market basket analysis (Kusrini, Emha, 2009). Analisis asosiasi dikenal juga sebagai salah satu teknik data mining yang menjadi dasar dari berbagai teknik data mining lainya. Secara khusus, salah satu tahap analisis asosiasi yang menarik perhatian banyak peneliti untuk menghasilkan algoritma yang efisien adalah analisis pola frekuensi tinggi (frequent pattern mining). Secara garis besar cara kerja algoritma apriori adalah : 1. Pembentukan kandidat itemset, Kandidat k-itemset dibentuk dari kombinasi (k-1)-itemset yang didapat dari iterasi sebelumnya. Satu ciri dari algoritmaApriori yaitu adanya pemangkasan kandidat k-itemset yang subset-nya berisi k-1 item tidak termasuk dalam pola frekuensi tinggi dengan panjang k-1. 2. Penghitungan support dari tiap kandidat k-itemset. Support dari tiap kandidat k-itemset didapat dengan men-scan database untuk menghitung jumlah transaksi yang memuat semua item di dalam kandidat k-itemset tsb. Ini adalah juga ciri dari algoritme Apriori dimana diperlukan penghitungan dengan scan seluruh database sebanyak k-itemset terpanjang. 3. Tetapkan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi tinggi yang memuat k item atau k-itemset ditetapkan dari kandidat k-itemset yang support-nya lebih besar dari minimum support. 4. Bila tidak didapat pola frekuensi tinggi baru maka seluruh proses dihentikan. Bila tidak, maka k ditambah satu dan kembali ke bagian 1. Proses utama yang dilakukan dalam algoritma Apriori untuk mendapatkan frequent itemset yaitu (Erwin, 2009) : 1. Join (penggabungan) Proses ini dilakukan dengan cara pengkombinasian item dengan item yang lainnya hingga tidak dapat terbentuk kombinasi lagi. 2. Prune (pemangkasan) Proses pemangkasan yaitu hasil dari item yang telah dikombinasikan kemudian dipangkas dengan menggunakan minimum support yang telah ditentukan oleh user. Pada iterasi ke-k akan ditemukan semua itemset yang memiliki k item, disebut dengan k-itemset. Tiap iterasi terdiri dari dua tahap, yaitu : a) Gunakan frequent (k-1) itemset untuk membangun kandidat frequent kitemset b) Gunakan scan database dan pencocokan pola untuk mengumpulkan hitungan untuk kandidat itemset 2.3. Association Rule Analisis Asosiasi atau association rule mining adalah teknik data mining untuk menemukan aturan assosiatif antara kombinasi item. Contoh dari aturan asosiasi biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} -> {susu} (support = 40%, confidence = 50%), aturan tersebut berarti “50% dari transaksi di database yang memuat item roti dan mentega juga memuat item susu. Sedangkan 40% dari seluruh transaksi yang ada di database memuat ketiga item itu.” Dapat juga diartikan : “Seorang konsumen membeli roti dan mentega punya kemungkinan 50% untuk juga membeli susu. Aturan ini cukup signifikan karena mewakili 40% dari catatan transaksi selama ini." (Kusrini, Emha, 2009). Dengan pengetahuan tersebut pemilik pasar swalayan dapat mengatur penempatan barangnya atau merancang kampanye pemasaran dengan memakai kupon diskon untuk kombinasi barang tertentu. Karena analisis asosiasi menjadi terkenal karena aplikasinya untuk menganalisa isi keranjang belanja di pasar swalayan, analisis asosiasi juga sering disebut dengan istilah market basket analysis. Fungsi Association Rules seringkali disebut dengan "market basket analysis", yang digunakan untuk menemukan relasi atau korelasi diantara himpunan item. Market Basket Analysis adalah Analisis dari kebiasaan membeli customer dengan mencari asosiasi dan korelasi antara item-item berbeda yang diletakkan customer dalam keranjang belanjaannya. Fungsi ini paling banyak 12 digunakan untuk menganalisa data dalam rangka keperluan strategi pemasaran, desain katalog, dan proses pembuatan keputusan bisnis. 2.4.Metodologi Analisis Asosiasi Metodologi dasar analisis asosiasi terbagi menjadi dua tahap yang bertujuan untuk menemukan semua aturan asosiasi yang memenuhi syarat minimum untuk support (minimum support) dan syarat minimum untuk confidance (minimum confidance) : Mencari kombinasi pola item yang memenuhi syarat nilai minimum support dan confidence. Untuk mencari nilai support kandidat 1-itemset digunakan rumus Dimana nilai support(A) diperoleh dari membagi jumlah transaksi yang mengandug nilai A (satu item) dengan total transaksi di kali 100%. Sedangkan untuk mencari nilai support untuk kandidat 2-itemset yaitu : Nilai support (A,B) diperoleh dengan membagi jumlah transaksi mengandung A dan B (dua item) dengan total seluruh transaksi dikalikan 100%. Sedangkan untuk mencari nilai support untuk kandidat 3-itemset yaitu : Nilai support (A,B,C) diperoleh dengan membagi jumlah transaksi mengandung A, B dan C (tiga item) dengan total seluruh transaksi dikalikan 100%. Sedangkan untuk mencari aturan asosiasi dengan mencari nilai minimum confidencenya dengan rumus : Nilai confidence (A→B) diperoleh dengan membagi jumlah transaksi mengandung A dan B (dua item) dengan jumlah transaksimengandung A dikalikan 100% sehingga aturan asosiasi akan terbentuk dengan nilai yang memenuhi syarat minimum confidence yang ditentukan, Untuk lebih jelasnya Berikut ini adalah skema proses pengolahan data menggunakan Algoritma Apriori 2.5.Analisis Data Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalahmasalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN Masalah dari jurnal Kekurangan atau kekosongan stok barang pada suatu toko/perusahaan akan berdampak sangat buruk untuk keberhasilan dan kelancaran transaksi jual beli, penyebab terjadinya kekosongan stok adalah tidak adanya informasi yang disampaikan dari perusahaan kepada supplier penyetok barang secara dini. Untuk mencegah hal tersebut maka dibutuhkan sebuah system yang dapat membantu supplier barang agar mengetahui secara dini tentang ketersediaan barang yang terdapat pada toko / perusahaan tertentu. Perhitungan dilakukan dengan menentukan support dan confidance yang akan menghasilkan assosiasi rules, yang dapat digunakan untuk menentukan stok barang apa saja yang perlu diperbanyak oleh supplier guna meningkatkan keuntungan antara supplier dan perusahaan. Pada analisis dan pembahasan, peneliti menggunakan beberapa cara untuk mencari nilai yang akurat menggunakan Algoritma Apriori dengan aturan asosiasi, antara lain : menghitung menggunakan Excel, dan menghitung secara otomatis menggunakan aplikasi berbasis web yang telah peneliti buat. Berikut ini adalah langkah-langkah perhitungan Algoritma Apriori dengan Aturan Asosiasi : 3.1. Implementasi Algoritma Apriori menggunakan perhitungan Excel Pada rumusan masalah diatas langkah-langkah untuk mencari nilai akurat menggunakan Algoritma Apriori dengan Aturan Asosiasi sebagai berikut 1. Sebelumnya kita siapkan data penjualan yang akan kita gunakan untuk mengjitung, seperti tabel dibawah ini : Daftar Penjualan di Indomaret No Kode Barang 1 A1 2 A2 3 A3 4 A4 Nama Barang Sari Roti Roti Sisir Roti Bantal The Botol 5 A5 6 A6 7 A7 8 A8 9 A9 10 A10 11 A11 12 A12 13 A13 14 A14 15 A15 16 A16 17 A17 18 A18 19 A19 20 A20 21 A21 22 A22 23 A23 24 A24 25 A25 26 A26 27 A27 28 A28 Chocolatos Susu Indomilk Susu Ultramik Greentea Wafer Qtela Energen Mie Sedap Kecap Saos Susu Dancow Nutrijel Jely Taro Handbody Lotion Ponds Indomie Clean & Clear Nivea Rinso Rejo ice' Pantene Pepsodent Bimoli 29 A29 30 A30 Tepung Terigu Gula Tabel. 3.01. data barang penjualan Pada gambar tabel 3.01 merupakan data penjualan barang, dimana didalam tabel tersebut, terdapat no, kode barang dan nama barang, dimana pada data penjualan menggunakan kode barang, guna untuk mempermudah dalam perhitunga, 2. Setelah mendapatkan data barang penjualan, kemudian kita harus bisa menentukan data transaksi, dimana data ini yang akan dibuat sebagai acuan perhitungan, seperti pada gambar dibawah ini : Daftar Transaksi No Barang yang dibeli Transaksi (berdasarkan kode barang) A1,A2,A3,A4,A21,A6 1 A1,A5,A3,A22,A2 2 A6,A5,A3,A4,A24 3 A2,A4,A8,A7,A11,A18 4 A1,A3,A9,A7,A23 5 A10,A4,A5,A11,A12 6 A1,A6,A11,A3,A4, 7 A8,A12,A10,A1 8 A2,A3,A9,A10,A20 9 A1,A6,A8,A10,A13,A16 10 A2,A4,A8,A10,21,26 11 A13,A14,A5,A17,A28 12 A15,A16,A17,A12,A20 13 A16,A14,A13,A17,A21 14 A11,A6,A3,A4,A5 15 A4,A12,A14,A2,A7 16 A18,A20,A21,A11,A15 17 A19,A22,A24,26,A30 18 A20,A23,A25,A13,A29 19 A13,A26,A27,A19,A30 20 Tabel 3.02. Data Transaksi Pada tabel 3.02 merupakan tabel transaksi dimana terdapat sampel 20 transaksi dengan jumlah penjualan barang yang berbeda, pada tabel yang dibeli menggunakan kode barang, kode barang itu diambil dari data barang. 3. Kemudian setelah memperoleh data transaksi langkah selanjutnya adalah, menjadikan data transaksi diatas menjadi angka biner, seperti contoh diawah ini: Tabel 3.03. gambar data transaksi Pada gambar tabel 3.03 merupakan tabel transaksi yang sudah di translate ke bentuk biner, jadi dimana jika terdapat transaksi pada kode barang maka nilainya adalah 1, dan jika tidak ada transaksi pada kode barang, maka nilainya 0. 4. Mencari nilai algoritma Apriori dangan menggunakan beberapa rumus item-set Pada penelitian ini, menggunakan beberapa rule yang digunakan sebagai acuan nilai untuk mencari nilai kombinasi dari beberapa itemset, peneliti membuat 3 rule item set, diantaranya seperti pada gambar dibawah ini : Tabel 3.04 Rule Itemset a) Mencari Nilai Kombinasi itemset 1 Rumus Dimana nilai support(A) diperoleh dari membagi jumlah transaksi yang mengandug nilai A (satu item) dengan total transaksi di kali 100%. Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat di peroleh hasil seperti tabel d bawah ini, Supprot Dari Setiap Barang 1 Item Set Kode Barang Proses Supprot Support A1 6/20*100% 30% A2 6/20*100% 30% A3 7/20*100% 35% A4 9/20*100% 45% A5 5/20*100% 25% A6 5/20*100% 25% A7 3/20*100% 15% A8 3/20*100% 15% A9 2/20*100% 10% A10 5/20*100% 25% A11 5/20*100% 25% A12 4/20*100% 20% A13 5/20*100% 25% A14 3/20*100% 15% A15 2/20*100% 10% A16 3/20*100% 15% A17 4/20*100% 20% A18 1/20*100% 5% A19 2/20*100% 10% A20 4/20*100% 20% A21 4/20*100% 20% A22 2/20*100% 10% A23 2/20*100% 10% A24 2/20*100% 10% A25 1/20*100% 5% A26 3/20*100% 15% A27 1/20*100% 5% A28 1/20*100% 5% A29 1/20*100% 5% A30 2/20*100% 10% Tabel 3.05 Itemset 1 Pada tabel 3.05 merupakan tabel dari itemset 1 dengan menggunakan rumus diatas dan Rule pada itemset 1 adalah >=25%, maka diperoleh hasil yang memenuhi rule dari data diatas sebagai berikut : Kode Barang Support A1 A2 A3 A4 A5 A6 A10 A11 A13 30% 30% 35% 45% 25% 25% 25% 25% 25% b) Setelah selesai mencari itemset 1, selanjutnya adalah cara mencari nilai itemset 2, Dengan rumus sebagai berikut Nilai support (A,B) diperoleh dengan membagi jumlah transaksi mengandung A dan B (dua item) dengan total seluruh transaksi dikalikan 100%. Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat di peroleh hasil seperti tabel d bawah ini, Rule / Kombinasi Jumlah Proses Support Support A1 - A2 A1 - A3 A1 - A4 A1 - A5 A1 - A6 A1 - A10 A1 - A11 A1 - A13 A2 - A3 A2 - A4 A2 - A5 A2 - A6 A2 - A10 A2 - A11 A2 - A13 A3 - A4 A3 - A6 A4 - A5 A4 - A6 A6 - A10 A11 - A13 2 4 3 1 3 1 1 1 3 4 1 1 1 1 0 4 4 3 4 1 0 2/20*100% 4/20*100% 3/20*100% 1/20*100% 3/20*100% 1/20*100% 1/20*100% 1/20*100% 3/20*100% 4/20*100% 1/20*100% 1/20*100% 1/20*100% 1/20*100% 0/20*100% 4/20*100% 4/20*100% 3/20*100% 4/20*100% 1/20*100% 0/20*100% 10 20 15 5 15 5 5 5 15 20 5 5 5 5 0 20 20 15 20 5 0 Gambar 3.06 itemset 2 Pada tabel 3.06 merupakan tabel dari itemset 2 dengan menggunakan rumus diatas dan Rule pada itemset 2 adalah >=20%, maka diperoleh hasil yang memenuhi rule dari data diatas sebagai berikut : Kode Barang Support A1 - A3 A3 - A6 A2 - A4 A4 - A6 A3 - A4 20% 20% 20% 20% 20% c) Itemset 1 dan 2 sudah ditemukan, kemudian langkah selanjutnya adalah mencari nilai itemset 3 dengan menggunakan hasil dari kombinasi itemset 2, dengan rumus seperti berikut Nilai support (A,B,C) diperoleh dengan membagi jumlah transaksi mengandung A, B dan C (tiga item) dengan total seluruh transaksi dikalikan 100%. Dengan menggunakan rumus diatas maka dapat di peroleh hasil seperti tabel d bawah ini, Itemset 3 Rule / Kombinasi A1-A3-A2 A1-A3-A4 A2-A4-A3 A2-A4-A1 A3-A4-A6 A4-A6-A1 Jumlah Proses Support Support 2 1 1 1 3 1 2/20*100% 1/20*100% 1/20*100% 1/20*100% 3/20*100% 1/20*100% 10 5 5 5 15 5 Gambar 3.07 Hasil itemset 3 Pada tabel 3.07 merupakan tabel dari itemset 2 dengan menggunakan rumus diatas dan Rule pada itemset 2 adalah >=10%, maka diperoleh hasil yang memenuhi rule dari data diatas sebagai berikut : Kode Barang Support A1-A3-A2 A3-A4-A6 10 15 5. Langkah selanjutnya adalah, setelah kita memperoleh nilai itetset, langkah selanjutnya adalah mencari nilai final, dengan mengunakan Aturan Pembentukan Aturan Asosiasi, yang kita gunakan ada 2, yaitu, Atura Asosiasi 2 itemset dan aturan asosiasi 3 itemset, cara mengerjakan seperti berikut ini : 1. Aturan Asosiasi 2 itemset rumus sebagai berikut Nilai confidence (A→B) diperoleh dengan membagi jumlah transaksi mengandung A dan B (dua item) dengan jumlah transaksimengandung A dikalikan 100% sehingga aturan asosiasi akan terbentuk dengan nilai yang memenuhi syarat minimum confidence yang ditentukan, 3.08 Gambaar Rule Asosiasi Seperti pada gambar 3.08 merupakan rule yang digunakan untuk kita mencari nilai asosiasi 2 itemset, langkah pengerjaan sebagai berikut : Membuat kombinasi dari data hasil itemset 2, kemudian data tersebut kita lakukan penghitungan menggunakan Untuk langkah pengerjaan sebagai berikut Data Hasil ItemSet 2 Kode Barang Support A1 - A3 A3 - A6 A2 - A4 A4 - A6 A3 - A4 20% 20% 20% 20% 20% 3.09 Gambar Tabel Hasil Itemset 2 Dari data hasil itemset 2, kemudian kita hitung menggunakan rumus aturan asosiasi, ketemu hasil seperti gambar berikut ini : Rule CONFIDENCE Hasil A1 - A3 A3 - A6 A2 - A4 A4 - A6 A3 - A4 4/6 * 100% 4/7 * 100% 4/6 * 100% 4/8 * 100% 4/7 * 100% 66,66% 57,14 % 66,66% 50% 57,14 % 3.10 Gambar Hasil perhitungan Dari hasil data pada gambar 3.10, kemudian kita tentukan nilai yang memenuhi item support sebesar >= 55%. Kemudian mengalikan nilai support dan confidence, untuk items yang memenuhi aturan support dan confidence. RULE CONFIDENCE A1 - A3 A3 - A6 A2 - A4 A3 - A4 66,66% 57,14 % 66,66% 57,14 % Gambar 3.11 Hasil Perhitungan Setelah menemukan hasil dari perhitungan tersebut langkah selanjutnya adalah menentukan Rule Final dari aturan asosiasi 2 itemset Rule Final Aturan Asosiasi 2 itemset RULE Support CONFIDENCE A1 - A3 A3 - A6 A2 - A4 A3 - A4 20% 20% 20% 20% 66,66% 57,14 % 66,66% 57,14 % Gambar 3.12 Rule Final Asosiasi Pada gambar 3.12 merupakan hasil dari rule final asosiasi 2 itemset 2. Aturan pembentukan Asosiasi itemset 3 rumus sebagai berikut : Nilai confidence (A→B) diperoleh dengan membagi jumlah transaksi mengandung A dan B (dua item) dengan jumlah transaksimengandung A dikalikan 100% sehingga aturan asosiasi akan terbentuk dengan nilai yang memenuhi syarat minimum confidence yang ditentukan, Gambar 3.13 Rule Asosiasi Seperti pada gambar 3.08 merupakan rule yang digunakan untuk kita mencari nilai asosiasi 2 itemset, langkah pengerjaan sebagai berikut : Membuat kombinasi dari data hasil itemset 3, kemudian data tersebut kita lakukan penghitungan menggunakan Untuk langkah pengerjaan sebagai berikut : Rule / Kombinasi Jumlah Proses Support Support A1-A3-A2 A3-A4-A6 2 3 2/20*100% 3/20*100% 10 15 Gambar 3.14 Hasil dari ittemset 3 Dari data hasil itemset 3, kemudian kita membuat kombinasi dan menghitung menggunakan rumus aturan asosiasi, ketemu hasil seperti gambar berikut ini : Rule CONFIDENCE Hasil A1,A3 = A2 A3 = A1, A2 A1 = A3 , A4 A4, A1 = A3 A2,A4 = A3 A2 = A4 , A3 A2 = A4 , A1 A4, A2 = A1 A3,A4 = A6 A4 = A3, A6 A4 = A6 , A1 A6, A4 = A1 2/4 * 100% 2/7 * 100% 2/6 * 100% 2/2 * 100% 1/4 * 100% 1/6 * 100% 1/6 * 100% 1/4 * 100% 4/3 * 100% 4/8 * 100% 2/8 * 100% 2/4 * 100% 50% 28,57% 33,33% 100% 25% 16,66% 16,66% 25% 133,33% 50% 25% 50% Gambar 3.15 Aturan Asosiasi 3 itemset Dari hasil data pada gambar 3.10, kemudian kita tentukan nilai yang memenuhi item support sebesar >= 50%. Kemudian mengalikan nilai support dan confidence, untuk items yang memenuhi aturan support dan confidence. RULE CONFIDENCE A1,A3 = A2 A4, A1 = A3 A3,A4 = A6 A4 = A3, A6 A6, A4 = A1 50% 100% 133,33% 50% 50% Gambar 3.16 Hasil Confiden Setelah menemukan hasil dari perhitungan tersebut langkah selanjutnya adalah menentukan Rule Final dari aturan asosiasi 3 itemset Rule Final 3-Itemset (F3) Rule / Kombinasi Support CONFIDENCE A1,A3 = A2 A4, A1 = A3 A3,A4 = A6 A4 = A3, A6 A6, A4 = A1 2/20*100% = 10% 1/20*100% = 5% 3/20*100% = 15% 3/20*100% = 15% 1/20*100% = 5% 50% 100% 133,33% 50% 50% Gambar 3.17 Hasil Aturan Asosiasi 3 itemset 3. Rule Final Aturan Asosiasi dari Itemset 2 & 3 Rule Final merupakan gabungan antara aturan asosiasi itemset 2 dan 3, seperti pada tabel dibawah ini : RULE Support CONFIDENCE A1 - A3 A3 - A6 A2 - A4 A3 - A4 A1,A3 = A2 A4, A1 = A3 A3,A4 = A6 A4 = A3, A6 A6, A4 = A1 20% 20% 20% 20% 10% 5% 15% 15% 5% 66,66% 57,14 % 66,66% 57,14 % 50% 100% 133,33% 50% 50% 3.18 Final Aturan Asosiasi Cara Membaca Maksud Arti Rule diatas a) Jika Konsumen membeli Sari Roti dan Roti Bantal Kemungkinan adalah 66,66% b) Jika Konsumen membeli Roti Bantal dan Susu Indomilk Kemungkinan adalah 57,14% c) Jika Konsumen membeli Roti Sisir dan Teh Botol Kemungkinan adalah 66,66% d) Jika Konsumen membeli Roti Bantal dan Teh Botol Kemungkinan adalah 57,14% e) Jika Konsumen membeli Sari Roti, Roti Bantal dan Roti Sisir Kemungkinan adalah 50% f) Jika Konsumen membeli Teh Botol, Sari Roti dan Roti Bantal Kemungkinan adalah 100% g) Jika Konsumen membeli Roti Bantal , Teh Botol = Susu Indomilk Kemungkinan adalah 133,33% h) Jika Konsumen membeli Teh Botol = Roti Bantal, Susu Indomilk Kemungkinan adalah 50% i) Jika Konsumen membeli Susu Indomilk, The Botol = Sari Roti Kemungkinan adalah 50% 3.2. Implementasi Algoritma Apriori menggunakan perhitungan Aplikasi Berbasis Web Link Aplikasi : https://aldikurn.github.io/kelompok6apriori/ 1. Menu Aplikasi dan penjelasan Pada Aplikasi yang telah kita buat ini nantinya akan digunakan sebagai perhitungan juga, aplikasi ini sudah menerapkan beberapa rumus yang telah ada pada Algoritma Apriori menggunakan aturan Asosiasi. Menu-Menu dalam aplikasi ini ada : Menu Rule, Menu Data Barang, Menu Transaksi, Menu Itemset, Aturan Asoiasi, dan Menu Penganturan, untuk penjelasan dan kegunaaan menu, bisa dipelajari dibawah ini Gambar 3.19 Menu Aplikasi Web a. Menu Rule Menu Rule pada aplikasi yang telah kami buat digunakan untuk menentukan minimum support pada perhitungan nantinya, Gambar 3.20 Menu Rule b. Menu Data Barang Pada Menu data barang ini, digunakan untuk memasukkan data barang yang dijual pada minimarket, seperti gambar dibawah ini Gambar 3.21 Data Barang Gambar 3.21 Add Data Barang Pada gambar 3.20 dan 3.21 merupakan isi dari menu data barang, menu add barang digunakan untuk menambahkan data barang. c. Menu Transaksi Menu Transaksi merupakan menu yang digunakan untuk mencatat data transaksi pembeli, seperti pada gambar dibawah ini : Gambar 3.22 Menu Transaksi Gambar 3.23 Menu Add Transaksi Pada gambar 3.22 dan gambar 3.23 merupakan isi dari menu transaksi, dimana sebelum melakukan perhitungan harus mengetahui terlebih dahulu data transaksi. d. Menu Itemset Menu Itemset merupakan menu yang digunakan untuk menghitung algoritma Apriori secara otomatis tanpa kita harus menghitung dari awal, dikarenakan web yang telah kami buat terdapat beberapa rumus yang sudah dimasukkann di dalam kodingan aplikasi. Menu ini terdiri dari 3 sub menu yaitu, sub menu itemset 1,2, dan 3, dan juga ada fitur jumlah dari hasil tiap itemset, dan juga terdapat filter yang berfungsi mencari nilai yang sesuai dengan support minimum. 3.24 Gambar Menu Itemset 3.25 Gambar Menu Itemset 2 3.26 Gambar list itemset 2 Jadi pada gambar 3.26 itu merupakan dari menu showlist, menu tersebut merupakan menu yang mencari persamaaan dari data transaksi. 3.27. Gambar Menu Itemset 3 e. Menu Asosiasi Pada Menu ini merupakan menu aturan pembentukan aturan asosiasi baik itemset 2 dan 3, menu item set terdiri dar beberapa sub menu itemset antara lain : Asosiasi 2 itemset, Asosiasi 3 itemset, dan final Asosiasi. Gambar 3.28 Menu Asosiasi Gambar 3.29 Aturan Asosiasi 3 itemset Gambar 3.30 Asosiasi Final dari Itemset 2 dan 3 Pada Gambar 3.28 – 3. 29 merupakan gambar sub menu asosiasi item set 2 dan 3 Kemudian untuk gambar 3.30 merupakan gambar Asosiasi Final atau gabungan antara hasil asosiasi itemset 2 dan 3. BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan Berdasarkan studi kasus diatas dapat disimpulkan bahwa : a) Jika Konsumen membeli Sari Roti dan Roti Bantal Kemungkinan adalah 66,66% b) Jika Konsumen membeli Roti Bantal dan Susu Indomilk Kemungkinan adalah 57,14% c) Jika Konsumen membeli Roti Sisir dan Teh Botol Kemungkinan adalah 66,66% d) Jika Konsumen membeli Roti Bantal dan Teh Botol Kemungkinan adalah 57,14% e) Jika Konsumen membeli Sari Roti, Roti Bantal dan Roti Sisir Kemungkinan adalah 50% f) Jika Konsumen membeli Teh Botol, Sari Roti dan Roti Bantal Kemungkinan adalah 100% g) Jika Konsumen membeli Roti Bantal , Teh Botol = Susu Indomilk Kemungkinan adalah 133,33% h) Jika Konsumen membeli Teh Botol = Roti Bantal, Susu Indomilk Kemungkinan adalah 50% i) Jika Konsumen membeli Susu Indomilk, The Botol = Sari Roti Kemungkinan adalah 50% Berdasarkan pada data diatas Dengan didapatkannya rules ini maka perusahaan pemasaran dapat menggunakan rules tersebut dalam membuat strategi – strategi untuk meningkatkan penjualan.