A v FOTO : TNBBBR PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEM P.6/KSDAE/SET/Kum.1/6/2018 tentang PETUNJUK TEKNIS KEMITRAAN KONSERVASI PADA KSA DAN KPA DIREKTORAT KAWASAN KONSERVASI DIREKTORA JENDERAL KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM DAN EKOSISTEM OUTLINE 1. PENGERTIAN , TUJUAN DAN RUANG LINGKUP KEMITRAAN KONSERVASI 2. KEMITRAAN KONSERVASI DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 3. KEMITRAAN KONSERVASI DALAM RANGKA PEMULIHAN EKOSISTEM 4. PERAN UPT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KEMITRAAN KONSERVASI Kemitraan konservasi pada KSA dan KPA kerjasama antara kepala unit pengelola kawasan atau pemegang izin pada kawasan konservasi dengan masyarakat setempat berdasarkan prinsip saling menghargai, saling percaya dan saling menguntungkan; bertujuan untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dalam rangka penguatan tata kelola dan fungsi Kawasan konservasi dan kelestarian keanekaragaman hayati KEMITRAAN KONSERVASI DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMBERIAN AKSES DI ZONA/BLOK TRADISIONAL PEMBERIAN AKSES DI ZONA TRADISIONAL • pemberian akses a. b. c. d. pemungutan HHBK; budidaya tradisional; perburuan tradisional untuk jenis tidak dilindungi; pemanfaatan tradisional sumberdaya perairan terbatas untuk jenis tidak dilindungi; e. wisata alam terbatas. • kerjasama antara pemegang izin usaha pada KK (al IUPSWA) dengan masyarakat setempat Pemberian Akses Pemungutan HHBK (Pasal 5) : 1) Antara lain : rotan, getah, damar, biji-bijian, bunga-bungaan, daundaunan, akar-akaran, kulit kayu, bambu hutan, buah-buahan, umbiumbian, nibung, lilin tawon, madu, sagu, nipah, ijuk, timbuhan obat, dan jamur 2) Jenis yang tidak dilindungi dan telah dimanfaatkan secara turun-temurun di zona/blok tradisional tetap dapat dimanfaatkan dengan terlebih dahulu diverifikasi UPT 3) Jumlah atau volume HHBK yang dipungut ditetapkan dengan mempertimbangkan hasil kajian potensinya dan/atau kemampuan regenerasinya 4) Dalam hal pengambilan hasil HHBK untuk komersial wajib memiliki Izin kumpul dari Kepala UPT dan SATS-DN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pemberian Akses budidaya tradisional (Pasal 6) 1) Antara lain berupa budidaya tanaman obat dan budidaya tanaman untuk kebutuhan sehari-hari; 2) Budidaya tanaman obat yaitu jenis asli kawasan konservasi yang tidak dilindungi 3) Budidaya tanaman untuk kebutuhan sehari-hari, antara lain : rotan, biji-bijian, bunga-bungaan, daun-daunan, bamboo hutan, buahbuahan, umbi-umbian, sagu, nipah, aren, jamur 4) Budidaya tradisional yang meliputi jenis, volume/luas, waktu/musim dan cara/metode budidaya yang dituangkan di dalam perjanjian kerjasama Pemberian Akses perburuan tradisional terbatas untuk jenis yang tidak dilindungi (Pasal 7) 1) Perburuan tradisional dapat dilakukan melalui penangkapan langsung terhadap populasi satwa buru yang terdapat di zona/blok tradisional sesuai daya dukung alam dan prinsip-prinsip kelestarian 2) Perburuan tradisional hanya dapat dilakukan untuk kebutuhan yang bersifat mendesak untuk upacara adat atau keagamaan masyarakat setempat; atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari 3) Kepentingan adat dan religi atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari, dengan ketentuan sebagai berikut : - merupakan jenis tidak dilindungi, - tidak dilakukan pada musim kawin atau bertelur; - jenis, jumlah, volume dan/atau ukuran satwa yang boleh diburu ditetapkan oleh kepala UPT; - hanya dapat dilakukan masyarakat setempat yang telah dilaksanakan secara turun temurun; - mempertimbangkan nilai-nilai kearifan local ^ Ketentuan perburuan tradisional pada butir 3 di atas menjadi dasar pertimbangan untuk memberikan akses perburuan tradisional oleh UPT kepada mitra Pemberian akses: Pemanfaatan sumberdaya perairan terbatas (Pasal 8) 1) Pemanfaatan sumberdaya perairan terbatas dilakukan terhadap jenis tumbuhan dan satwa perairan yang tidak dilindungi; 2) Pemanfaatan sumberdaya perairan dilakukan dengan menggunakan alat yang tidak menimbulkan kerusakan 3) Jenis, jumlah, volume, atau ukuran satwa yang boleh dimanfaatkan mempertimbangkan potensi dan kemampuan reproduksi tumbuhan atau satwa dimaksud atau menurut nilai-nilai kearifan local masyarakat setempat Pemberian Akses WISATA ALAM TERBATAS (Pasal 9) Ps 9, pemberian akses wisata alam terbatas dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan MEKANISME PERIJINAN ^ Peraturan Menteri LHK No. P.8/MenLHK/Setjen/Kum.1/3/2019 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam Di Suaka Margasatwa, Taman Nasional, Taman Hutan Raya, Dan Taman Wisata Alam. MITRA KEMITRAAN KONSERVASI Mitra konservasi dalam rangka pemberdayaan masyarakat setempat yaitu perseorangan, kelompok masyarakat dan atau pemerintah desa 1. KTP/ surat domisili/ surat keterangan lainnya dari Persyaratan masyarakat setempat sebagai calon mitra konservasi Kepala Desa setempat atau dengan sebutan nama lainnya yang membuktikan bahwa calon mitra bertempat tinggal di sekitar KSA/KPA; dalam hal 2. masyarakat setempat berasal dari lintas desa, diberikan surat keterangan oleh camat setempat atau lembaga adat setempat; mempunyai mata pencaharian pokok bergantung pada KSA dan/atau 3. KPA; mempunyai potensi untuk pengembangan usaha 4. padat karya secara berkelanjutan; dan berbentuk kelompok masyarakat setempat. 5. TAHAPAN (PROSEDUR) KEMTRAAN KONSERVASI ALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI ZONA TRADISIONAL (PEMBERIAN AKSES) PERSIAPAN KEMITRAAN DI ZONA TRADISIONAL PERMOHONAN KEMITRAAN KONSERVASI PENILAIAN DAN PERSETUJUAN PROPOSAL KEMITRAAN : - LATBEL USULAN • INVENTARISASI & IDENTIFIKASI POTENSI ZONA TRADISIONAL & MASYARAKAT SETEMPAT - KAJIAN KELAYAKAN PEMBERIAN AKSES DI ZONA TRADISIONAL - RENCANA PEMANFAATAN (tata kelola) - LOKASI & LUAS PERMOHONAN sejarah PEMANFAATAN POTENSI KAWASAN o/ MASY - IDENTITAS CALON MITRA (zona/blok, luasan dan PETA) OLEH UPT/UPTD OLEH MASYARAKAT SETEMPAT PENGECEKAN KELENGKAPAN DAN KESESUAIAN PERSYARATAN SUBJEK DAN OBJEK PKS 1. PENYUSUNAN DRAFT NASKAH PKS 2. PERMOHONAN PERSETUJUAN DIRJEN KSDAE (SESUAI KRITERIA) • VERIFIKASI LAPANGAN 3. PERSETUJUAN DIRJEN KSDAE • HASIL VeRIFIKASI & PENILAIAN KELAYAKAN USULAN OLEH UPT ^ SBG DASAR PERMOHONAN PERSETUJUAN DIRJEN 4. PENANDATANGANA N PKS (PARA PIHAK) 5. PELAPORAN KEPADA DIRJEN KSDAE (UPT) OLEH UPT/UPTD OLEH : UPT/UPTD, Mitra & PUSAT KEMITRAAN KONSERVASI DALAM RANGKA PEMULIHAN EKOSISTEM MITRA KEMITRAAN KONSERVASI DALAM RANGKA PEMULIHAN EKOSISTEM Mitra konservasi dalam rangka pemulihan ekosistem kelompok masyarakat/ lembaga Persyaratan calon mitra 1. KTP, surat domisili, atau SUKET lainnya dari Kepala Desa setempat yang membuktikan bahwa calon mitra bertempat tinggal di sekitar KSA/KPA; 2. mempunyai mata pencaharian pokok bergantung pada KSA dan/atau KPA; 3. Mempunyai potensi untuk pengembangan usaha padat karya; 4. Dalam hal masy berada di dalam kawasan sebagai penggarap dibuktikan dengan areal garapan sebelum penunjukan/penetapan kawasan berupa tanaman kehidupan berumur minimal 20 thn; 5. dalam hal masyarakat setempat berasal dari lintas desa, diberikan surat keterangan oleh camat setempat atau lembaga adat setempat; KETENTUAN/PERSYARATAN KEMITRAAN KONSERVASI DALAM RANGKA PEMULIHAN EKOSISTEM Pasal 28 (1) 1. Mitra menandatangani pernyataan pengakuan areal yang dipulihkan merupakan KSA/KPA dan tidak memperluas areal garapan 2. Tujuan kemitraan untuk memulihkan ekosistem 3. Jangka waktu kemitraan maksimal 10 tahun 4. Melakukan pemulihan secara bertahap. 5. Mitra berbentuk kelompok/lembaga 6. Adanya jaminan untuk beralih mata pencaharian/ketergantungan pada KK Pasal 28 (4) 1. Menaati kesepakatan dalam PKS 2. Menjaga dr kebakaran hutan, penyerobotan lahan & pnambangan 3. Berperan aktif dalam pelaksanaan PE 4. Paling lama 1 tahun setelah ttd PKS, mitra wajib menanam tanaman asli atau endemik TAHAPAN (PROSEDUR) KEMTRAAN KONSERVASI DALAM RANGKA PEMULIHAN EKOSISTEM MUSYAWARAH MEMBANGUN KESEPAKATAN INVENT & IDENTIFIKASI KERUSAKAN EKOSISTEM 1. LOKASI & LUAS KERUSAKAN EKOS 2. JENIS VEGETASI/TANAMAN 3. IDENTIFIKASI PENGGARAP 4. MOTIF PENGGARAPAN 5. CARA (SEJARAH) MENDAPATKAN GARAPAN 6. TINGKAT KETERGANTUNGAN PENGGARAP 7. BENTUK2 PENGUASAAN TANAH/SDA 8. PERSEPSI & NILAI2 MASY THD KSA/KPA UPT/UPTD, MITRA PENYUSUNAN RENCANA PEMULIHAN EKOSISTEM 1. 2. 3. 4. 5. (RPE) LOKASI CALON MITRA METODE PELAKSANAAN JANGKA WATU PEMBIAYAAN UPT/UPTD, MITRA 1. PENYUSUNAN NASKAH KERJASAMA 1. PENYUSUNAN DRAFT NASKAH PKS 2. PERMOHONAN PERSETUJUAN KEMKON PERMOHONAN KEMKON PEMULIHAN EKOSISTEM 3. PERSETUJUAN DIRJEN KSDAE 4. PENANDATANGANA N PKS (PARA PIHAK) KESEPAKATAN-2 (PASAL 28 (1) Perdirjen 6/2018 (waktu, metode & pembiayaan) 5. PELAPORAN KEPADA DIRJEN KSDAE SOSIALISASI RENCANA KEMITRAAN (RPE) 2. 3. UPT /UPTD, MITRA, STAK HOLDER LAIN UPT , Mitra , PUSAT SUBSTANSI NASKAH PKS KEMITRAAN KONSERVASI LAMPIRAN