TUGAS SELF LEARNING PELAYANAN PUBLIK NAMA : Marida Komariah, A.Md. Keb NIP : 199307292020122019 Satuan Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung Angkatan/Kelompok : XII/I Nama Tutor : AKBP Kusbianto,S.Pd., MH. 1. Perkembangan perubahan paradigma pelayanan dari Old Publik Administration (OPA) kemudia berubah menjadi New Publik Management (NPM) dan menjadi New Publik Service (NPS). Di masa yang lalu, para ilmuwan mendefinisikan pelayanan publik sebagai semua jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Paradigma yang melihat pelayanan publik seperti ini sering disebut sebagai paradigma kuno atau Old Public Administration (OPA). Dalam paradigma OPA tersebut negara dianggap sebagai satu-satunya lembaga yang paling mampu menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Cara pandang yang demikian tidak mengejutkan karena pada saat itu sektor swasta dan juga masyarakat sipil belum berkembang dan mampu menjadi alternatif untuk membantu pemerintah dalam menyelasaikan masalah publik. Perkembangan paradigma pelayanan publik yang sudah mulai memnuculkan peran swasta dalam menyediakan pelayanan publik terjadi pada masa New Publik Management (NPM). Pada masa ini para manajer pelayanan publik dan penyedia jasa layanan publik diprogram dan dididik untuk menjalankan pelayanan yang berorientasi pada keuntungan (profit). Karena itu misalnya pelayanan jasa seperti di rumah sakit yang dulu masih tinggi keberpihakannya kepada masyarakat dan cenderung gratis atau murah, berubah menjadi pelayanan yang untuk mendapatkannya harus dengan mengeluarkan sejumlah biaya yang cukup mahal. Untuk menjawab tantangan tersebut munculah paradigma baru pelayanan yang disebut New Public Service (NPS). Paradigma ini menekankan pentingnya keberadaan negara dalam menyiapkan pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Negara ada dan menunjukkan eksistensi dan keberpihakan terhadap penyediaan layanan dasar bagi masyarakatnya. Di Indonesia, paradigma ini dapat dilihat melalui penyediaan layanan pendidikan dasar yang gratis, layanan kesehatan dasar dan dibeberapa tempat termasuk gratis opname sampai kelas III bagi masyarakat tidak mampu, dan banyak lagi layanan lainnya. Semuanya untuk menunjukkan eksistensi negara dalam melayani masyarakat. Perkembangan perubahan paradigma pelayanan dari Old Public Administration (OPA) kemudian berubah menjadi New Public Management (NPM) dan seterusnya menjadi New Public Service (NPS). Inti dari paradigma NPM dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Pemerintah diajak untuk meninggalkan paradigma administrasi tradisional dan menggantikannya dengan perhatian terhadap kinerja atau hasil kerja. 2. Pemerintah sebaiknya melepaskan diri dari birokrasi klasik dan membuat situasi dan kondisi organisasi, pegawai dan para pekerja lebih fleksibel. 3. Menetapkan tujuan dan target organisasi dan individu lebih jelas sehingga memungkinkan pengukuran hasil melalui indikator yang jelas. 4. Fungsi Pemerintah adalah memperhatikan pasar, kontrak kerja keluar, yang berarti pemberian pelayanan tidak selamanya melalui birokrasi, melainkan bisa diberikan oleh sektor swasta. Di Indonesia sendiri penerapan New Public Service sudah sangat lama dibicarakan dan berusaha untuk direalisasikan, namun dalam kenyataannya masih terkendala banyak hal dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Prinsip-prinsip atau asumsi dasar dari New Publik Servis (NPS), yaitu : 1. Melayani warga negara bukan pelanggan (Serves Citizens,Nut Customer) melalui pajak yang mereka bayarkan maka warga negara adalah pemilik sah (legitimate)negara bukan pelanggan. 2. Mengutamakan kepentingan public (seeks the public interest) kepentingan public seringkali berbeda dan kompleks,tetapi negara berkewajiban untuk memenuhinya.Negara tidak boleh melempar tanggung-jawabnya kepada pihak lain dalam memenuhi kepentingan public. 3. Kewarganegaraan lebih berharga atau bernilai dari pada kewirausahaan (value citizenship over entrepreneurship) kewirausahaan itu penting,tetapi warga negara berada diatas segalanya. 4. Berfikir strategis dan bertindak demokratis (think strategically ,act democratically) pemerintah harus mampu bertindak cepat dan menggunakan pendekatan dialog dalam menyelesaikan persoalan public. 5. Menyadari bahwa akuntabilitas tidaklah mudah (recogniza that accountability isn’t simple) pertanggung jawaban merupakan proses yang sulit dan terukur sehingga harus dilakukan dengan metode yang tepat 6. Melayani dari pada mengarahkan (serve rather than steer) fungsi utama pemerintah adalah melayani warga negara bukan mengarahkan 7. Menghargai manusia tidak hanya sekedar produktivitas (value people ,not just productivity) kepentingan masyarakat harus menjadi prioritas meskipun bertentangan dengan nilai-nilai produktivitas. SUMBER: 1. Modul Pelatihan Dasar CPNS Pelayanan Publik; Lembaga Adiminstrasi Negara 2. https://www.pengetahuanku13.net/2021/04/esai-perkembangan-perubahanparadigma.html