TEORI KONSEP DAN TAHAPAN DALAM BERACARA DI PENGADILAN PADA PERKARA, PERDATA, DAN PIDANA Kelompok 5 1. A. Ashabul Kahfi Kaleleng 2. Naufal Syafrian Akbar 3. Bimantara Nugraha Hadi Putra 4. Kemi Bonggoibo 5. Feby Jenifer 6. Jenifer Evangelista 7. Febby Jenifer Pendahuluan Hukum Acara Perdata baik teori maupun praktek mengatur tentang bagaimana caranya seseorang, organisasi, badan hukum, maupun badan usaha dan negara mengajukan suatu tuntutan hak atau gugatan terhadap para pihak yang melanggar hak dan kewajiban yang telah ditentukan dalam peraturan perundangundangan yang berlaku atau ditentukan oleh para pihak yang berkepentingan melalui perjanjian yang disepakati bersama. Pengertian Beracara Beracara adalah pelaksanaan tuntutan hak baik yang mengandung sengketa maupun yang tidak mengandung sengketa yang diajukan oleh pihak yang bekepantingan. Beracara dalam Hukum Acara Pidana Hukum Acara Pidana Indonesia adalah serangkaian kaidah, prosedur, dan peraturan hukum yang mengatur pelaksanaan hukum pidana pada tata hukum positif yang berlaku di Indonesia. Istilah hukum acara pidana merupakan terjemahan dari strafvordering didalam Bahasa Belanda. Dalam kaitannya dengan hukum pidana, hukum acara pidana adalah hukum pidana formal yang berfungsi menjalankan hukum pidana substantif. Berdasarkan buku yang ditulis Wirjono Prodjodikoro dengan judul Hukum Atjara Pidana di Indonesia, Hukum acara pidana formal mengatur tentang bagaimana negara melalui alatalatnya melaksanakan haknya untuk memidana dan menjatuhkan pidana. Proses Beracara dalam Hukum Acara Pidana 1 • Penyelidikan 2 • Penyidikan 3 • Penuntutan 4 • Putusan Hakim 5 • Upaya Hukum https://lawyerjakarta.id/proses-beracara-dalam-hukum-acara-pidana/ Upaya Hukum Upaya Hukum Biasa Upaya Hukum Luar Biasa https://lawyerjakarta.id/proses-beracara-dalam-hukum-acara-pidana/ Beracara dalam Hukum Perdata Sebelum Majelis Hakim sampai kepada pengambilan Putusan dalam setiap perkara perdata yang ditanganinya, terlebih dahulu harus melalui proses dan tahapan pemeriksaan persidangan, tanpa melalui proses tersebut, Majelis Hakim tidak akan dapat mengambil keputusan. Melalui proses ini pula, semua pihak baik Penggugat maupun Tergugat (dapat diwakilkan oleh Penasihat Hukum/Pengacara/Advokat yang bekerja di kantor hukum sebagai kuasa hukumnya) diberi kesempatan yang sama untuk mengajukan segala sesuatunya dan mengemukakan pendapatnya, serta menilai hasil pemeriksaan persidangan menurut perspektifnya masing-masing. Landasan Hukum Proses persidangan ini merupakan salah satu aspek hukum formil yang harus dilakukan oleh Hakim untuk dapat memberikan Putusan dalam perkara/kasus perdata. Proses pemeriksaan persidangan perkara perdata di Pengadilan yang dilakukan oleh Hakim, secara umum diatur dalam peraturan perundangundangan yaitu HIR (Herzien Indonesis Reglement) untuk Jawa dan Madura dan Rbg (Rechtsreglement Buitengewesten) untuk di luar Jawa dan Madura. Proses Beracara dalam Hukum Perdata Mediasi Pembacaan Gugatan Pembuktian Kesimpulan Putusan Setelah memperhatikan uraian diatas, maka dapat dikatakan bahwa pada setiap tahap persidangan perkara perdata kedua belah pihak sama-sama didengar dan diberikan kesempatan untuk mengemukakan sesuatu. Sebagai kantor pengacara dan konsultan hukum, kami akan membantu anda sebagai kuasa hukum untuk mewakili dan memperjuangkan hak dan kepentingan anda baik secara non-litigasi maupun secara litigasi dimuka Pengadilan.