Uploaded by User124167

146048836-Kurikulum-2013-Ppkn-Sma

advertisement
Apa itu Kurikulum?
Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari; dan
Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum di artikan jarak yang harus di tempuh
oleh pelari. Dari makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut
kurikulum dalam pendidikan di artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh atau diselesaikan anak didik untuk memperoleh ijasah.
Menurut UU RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 19:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan
pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum ialah suatu program
pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
diprogramkan, direncanakan dan dirancang secara sistematik atas dasar norma-norma
yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapi tujuan pendidikan.
Bagaimana dengan kurikulum 2013 dan mengapa harus kurikulum 2013?
Mulai Tahun Pelajaran 2013/2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan
memberlakukan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah pengembangan 2006. Menurut
Pasal 1 ayat (19) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Selanjutnya Tujuan Pendidikan
nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-undang Nomer 20 Tahun 2003
adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut Kementrian, kurikulum 2006 yang sekarang berlaku masih banyak memiliki
kekurangan. Diantara kekurangan-kekurangan tersebut adalah kurikulum terlalu padat
karena terlalu banyak konten mata pelajaran, belum sepenuhnya berbasis dengan tujuan
pendidikan Nasional. Kurikulum 2006 juga belum mengutamakan kualitas sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Kementrian pendidikan juga berpendapat kurikulum 2006
ini terlalu rigid (kaku). Selain itu, detail di kurikulum 2006 ini tidak terlalu jelas, sehingga
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
1
menimbulkan banyak tindakan multitafsir; para guru menerapkan kurikulum ini sesuai
pandangan mereka masing-masing yang notabene setiap persepsi berbeda satu sama lain.
Dalam rangka menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
2010-2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memutuskan untuk
merampungkan segera perombakan kurikulum pendidikan, mulai dari jenjang sekolah
dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Kurikulum 2013 memiliki inovasiinovasi baru dan berbeda dari kurikulum sebelumnya, di tulisan ini akan dijelaskan lebih
khususnya pada mata pelajaran PKn.
Kurikulum baru disebutkan menawarkan sesuatu yang berbeda dari kurikulum
pendahulunya, yaitu pendekatan berbasis tematik integratif khusus untuk jenjang
pendidikan dasar. Dengan pendekatan ini, siswa untuk tingkatan dasar akan belajar
berdasarkan tema yang akan dikombinasikan dengan enam mata pelajaran yang
ditentukan, yaitu PPKn, Agama, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya, serta
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.
Oleh karena alasan pengembangan kurikulum tersebut, kurikulum 2013 dirancang dengan
tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warganegara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
2
mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara
dan
peradaban dunia.
Penataan Ulang PKn dan Menjadi PPKn pada Penyusunan Kurikulum PKn
2013
Salah satu langkah dalam penyusunan kurikulum 2013 adalah penataan ulang PKn
menjadi PPKn, dengan rincian sebagai berikut:
1. Mengubah nama mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
2. Menempatkan mata pelajaran PPKn sebagai bagian utuh dari kelompok mata
pelajaran yang memiliki misi pengokohan kebangsaan
3. Mengorganisasikan SK-KD dan indikator PPKn secara nasional dengan
memperkuat nilai dan moral Pancasila; nilai dan norma UUD NRI Tahun 1945;
nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika; serta wawasan dan komitmen Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
4. Memantapkan pengembangan peserta didik dalam dimensi: (1) pengetahuan
kewarganegaraan; (2) sikap kewarganegaraan; (3) keterampilan kewarganegaraan;
(4) keteguhan kewarganegaraan; (5) komitmen kewarganegaraan; dan (6)
kompetensi kewarganegaraan.
5. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik PPKn yang berorientasi pada pengembangan karakter peserta
didik sebagai warganegara yang cerdas dan baik secara utuh.
6. Mengembangkan dan menerapkan berbagai model penilaian proses pembelajaran
dan hasil belajar PPKn.
Hakikat dari PPKn adalah:
1. Kesadaran sebagai warga negara (civic literacy),
2. Komunikasi sosial kultural kewarganegaraan (civic engagement),
3. Kemampuan berpartisipasi sebagai warga negara (civic skill and participation),
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
3
4. Penalaran kewarganegaraan (civic knowledge),
5. Partisipasi kewarganegaraan secara bertanggung jawab (civic participation and
civic responsibility).
Salah satu pertimbangan PKn berubah kembali menjadi PPKn adalah karena pada pada
kurikulum 2006, Pancasila tidak dimunculkan secara eksplisit sehingga (seolah) hilang
dalam Kurikulum PKn walau ada pokok bahasa yang khusus membahas tentang Pancasila,
hanya porsinya sedikit. Oleh karena itu, saat ini Pancasila dimunculkan kembali untuk
mengingatkan kepada kita semua bahwa karakteristik Pendidikan Kewarganegaraan di
Indonesia berlandaskan kepada Pancasila, tidak mengadopsi secara mentah-mentah nilainilai pendidikan kewarganegaraan versi barat (Amerika) yang membuat kondisi demokrasi
di Indonesia kebablasan seperti saat ini. Masuknya kembali Pancasila sebagai bagian dari
perubahan mata pelajaran PKn menjadi PPKn adalah sebagai bagian dari penguatan 4
(empat) pilar kebangsaan yang meliputi: Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhinneka
Tunggal Ika, dan NKRI. Keempat pilar tersebut saling terkait antara satu dengan yang
lain, dan kesemuanya dijiwai oleh Pancasila.
Tabel Ruang Lingkup Kurikulum/Substansi Utama
Perubahan PKn 2006 menjadi PPKn 2013
(Sumber : Balitbang Puskurbuk Kemdibud, 2012)
Kurikulum 2006
Persatuan dan kesatuan bangsa;
Kurikulum 2013
Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan
hidup bangsa;
Norma, hukum, dan peraturan;
UUD 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi
landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara;
Hak asasi manusia;
Bhinneka
Tunggal
Ika,
Kebutuhan warga negara;
keberagaman
Konstitusi negara;
berbangsa, dan bernegara dalam keberagaman
Kekuasaan dan politik;
yang kohesif dan utuh;
kehidupan
sebagai
wujud
bermasyarakat,
Pancasila;
Globalisasi.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
sebagai bentuk negara Indonesia.
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
4
Kelompok Mata Pelajaran Wajib pada Kurikulum 2013 untuk SMA/MA/sederajat
Kelompok Mata Pelajaran Wajib merupakan bagian dari kurikulum pendidikan menengah
yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang bangsa, bahasa, sikap sebagai
bangsa, dan kemampuan penting untuk mengembangkan logika dan kehidupan pribadi
peserta didik, masyarakat dan bangsa, pengenalan lingkungan fisik dan alam, kebugaran
jasmani, serta seni budaya daerah dan nasional.
Struktur kelompok mata pelajaran wajib dalam kurikulum SMA/MA adalah sebagai
berikut:
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
BELAJAR
PER MINGGU
X
XI
XII
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4
4.
Matematika
4
4
4
5.
Sejarah Indonesia
2
2
2
6.
Bahasa Inggris
2
2
2
Kelompok B (Wajib)
7.
Seni Budaya (termasuk muatan lokal)*
2
2
2
8.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3
3
3
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
(termasuk muatan lokal)
2
2
2
24
24
24
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA)
18
20
20
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu
42
44
44
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu
Kelompok C (Peminatan)
Keterangan:
*Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
5
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)/MADRASAH ALIYAH (MA)
KELAS: X
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1
ajaran agama yang dianutnya
1.2
1.3
1.4
2. Menghayati
dan
Mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
peduli
(gotong
royong,
kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif
dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam
serta
dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan
bangsa
dalam
pergaulan dunia
2.1
3. Memahami
,menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan
rasa
ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya,
dan
humaniora
dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.1
2.2
2.3
2.4
2.5
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan kepercayaan
dalam kehidupan bermasyarakat
Menghayati isi dan makna pasal 28e dan 29 ayat (2)
UUD 1945
Menghargai sikap toleransi antar umat beragama dan
kepercayaan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara
Menghargai kerukunan hidup antar umat beragama
dan kepercayaan dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Menunjukkan penghayatan terhadap nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa
Menunjukkan penghayatan terhadap nilai dan norma
yang terkandung dalam pasal-pasal UUD 1945 dalam
berbagai aspek kehidupan (ipoleksosbudhankam)
Menghargai nilai dan moral yang terkandung dalam
alinea ke-empat Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
Menunjukkan perilaku toleransi dan harmoni
keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara Indonesia
Menghargai nilai dan budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah mufakat dalam
kehidupan sehari-hari dalam konteks NKRI Indonesia
Menganalisis
perkembangan
kasus-kasus
pelindungan dan pemajuan HAM sesuai dengan
konsep dan nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Menelaah kerangka umum dan isi pokok UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Menganalisis bentuk dan kedaulatan Negara dan
pelaksanaan Pemilu yang termuat dalam isi pokok
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Menganalisis hubungan struktural dan fungsional
pemerintahan pusat dan daerah menurut UUD
Negara Republik
Menganalisis sistem hukum dan peradilan nasional
dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia
Menganalisis indikator ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan dalam membangun
integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal
ika
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
6
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.7
Menganalisis pentingnya kesadaran berbangsa dan
bernegara kesatuan dilihat dari konteks sejarah dan
geopolitik Indonesia
4. Mengolah,
menalar,
dan 4.1
menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai 4.2
kaidah keilmuan
Mengumpulkan dan mengolah informasi sebagai
sumber data terkait peran pemerintah dan
masyarakat dalam pelindungan dan pemajuan HAM
di Indonesia sesui dengan konsep dan nilai-nilai
Pancasila
dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan berernegara
Mengolah informasi faktual dan konseptual terkait
berbagai kasus penyimpangan terhadap pasal-pasal
UUD 1945 dari masa ke masa
Mengolah informasi kompleksitas sistem kekuasaan
Negara tentang bentuk dan kedaulatan Negara dan
pelaksanaan Pemilu yang terkandung dalam isi
pokok UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Menyajikan dengan menggunakan berbagai ilustrasi
tentang semangat kebangsaan, nasionalisme dan
patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Menyajikan makalah tentang sistem hukum dan
peradilan nasional dalam lingkup Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Mengamati dan bersiap diri dalam mengantisipasi
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dalam
membangun integrasi nasional dalam bingkai
bhinneka tunggal ika
Menyajikan hasil kajian tentang perilaku
kewarganegaran yang mencerminkan komitmen
terhadap NKRI
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
7
KELAS: XI
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai dengan prinsipajaran agama yang dianutnya
prinsip solidaritas yang dilandasi ajaran agama dan
kepercayaan yang dianutnya
1.2 Mengamalkan isi pasal 28e dan 29 ayat 2 UUD 1945
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1.3 Menghargai persamaan kedudukan warga negara
tanpa membedakan ras, agama dan kepercayaan,
gender, golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
1.4 Menghargai fungsi dan peran rakyat Indonesia yang
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan dalam
NKRI
2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi
secara
efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Mengamalkan nilai dan moral Pancasila sebagai
pandangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Mengamalkan nilai norma dan moral yang
terkandung dalam pasal-pasal UUD Negara Republik
Tahun 1945 dalam berbagai aspek kehidupan
(ipoleksosbudhankam)
Menghayati nilai dan moral yang terkandung dalam
alinea ke-empat Pembukaan Alenia UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Mengantisipasi berbagai dampak dan bentuk
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dalam
mempertahankan keberagaman
Menghayati
budaya
demokrasi
dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat dan
kesadaran bernegara kesatuan dalam konteks NKRI
Menganalisis kandungan nilai kebernegaraan yang
terkandung dalam sila-sila Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa
Menganalisis muatan normatif dari pasal-pasal yang
mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan
penduduk, agama dan kepercay aan, pertahanan dan
keamanan
Menganalisis
sistem
pembagian
kekuasaan
pemerintahan negara, kementerian negara, dan
pemerintahan daerah menurut UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Menganalisis praksis pelindungan dan penegakan
hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan
dan kedamaian
Menganalisis perkembangan demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Menganalisis budaya politik di berbagai Negara
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
8
KOMPETENSI INTI
4. Mengolah,
menalar,
dan
menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisisi berbagai strategi yang telah diterapkan
oleh Negara dalam mengatasi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan dalam membangun integrasi
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.8 Membandingkan keunggulan dan kelemahan konsep
NKRI dengan konsep negara federal/ serikat dilihat
dari konteks geopolitik masing-masing negara
4.1 Menyajikan makalah tentang konsep dan nilai
kebernegaraan yang bersumber dari sila-sila Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
4.2 Menyajikan hasil kajian secara argumentatif
konstitusional tentang berbagai kebijakan publik
sesuai dengan amanat Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
bermasyara kat, berbangsa, dan bernegara
4.3 Menyajikan peta perkembangan dan dinamika sistem
pembagian
kekuasaan
pemerintahan
negara,
kementerian negara dan pemerintahan daerah menurut
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
4.4 Menyajikan praksis pelindungan dan penegakan
hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan
dan kedamaian
4.5 Menyajikan praksis pelaksanaan demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
4.6 Menyajikan makalah tentang budaya politik di
berbagai Negara
4.7 Mengajukan solusi dan melaksanakan berbagai
strategi untuk mengatasi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan dalam membangun integrasi
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.8 Mengamati
dan
melaksanakan
perilaku
kewarganegaraan yang dilandasi jiwa, semangat, dan
nilai kepahlawanan dalam konteks NKRI
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
9
KELAS: XII
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1
ajaran agama yang dianutnya
1.2
1.3
1.4
2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggung
jawab,
peduli
(gotong royong, kerjasama,
toleran,
damai),
santun,
responsif dan proaktif dan
menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam
serta
dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan
bangsa
dalam
pergaulan dunia
2.1
3. Memahami,
menerapkan,
menganalisis
pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan
rasa
ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya,
dan
humaniora
dengan
wawasan
kemanusiaan,
kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.1
2.2
2.3
2.4
2.5
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Mengamalkan ketaataan terhadap agama dan
kepercayaan yang dianut dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
Mengamalkan nilai-nilai dan moral yang terkandung
dalam pasal 28e dan 29 ayat 2 UUD 1945
Menghayati jiwa dan semangat bergotong royong
antar umat beragama dan kepercayaan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Menghargai karakter pemimpin yang berakhlak mulia
dalam menjaga keutuhan NKRI
Mengaktualisasikan nilai dan moral Pancasila sebagai
pandangan hidup dan ideologi nasional dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Mengamalkan kesadaran berkonstitusi berdasarkan
pemahaman latar belakang, proses perumusan dan
pengesahan, serta perkembangan aktualisasi UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Mengamaalkan nilai dan moral yang terkandung
dalam alinea ke-empat Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Menunjukkan potensi internal untuk mengatasi
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dalam
mempertahankan keberagaman
Mengamalkan
budaya
demokrasi
dengan
mengutamakan prinsip musyawarah,mufakat, dan
integrasi nasional dalam konteks NKRI
Mengevaluasi keterlaksanaan prinsip kebernegaraan
secara konsisten dan konsekwen sesuai dengan
konsep dan nilai sila-sila Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa
Mengevaluasi tingkat keterlaksanaan pasal-pasal yang
mengatur tentang keuangan, BPK, dan kekuasaan
kehakiman
Mengevaluasi efektivitas pengelolaan kekuasaan
negara di pusat dan daerah berdasarkan UUD Negara
RI tahun 1945 sejak Proklamasi 17 Agustus 1945
sampai sekarang dalam mewujudkan tujuan negara
Mengevaluasi peran Indonesia dalam hubungan
Internasional
Mengevaluasi efektivitas strategi yang diterapkan
dalam penyelesaian ancaman, gangguan, hambatan
dan tantangan terhadap persatuan dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
Mengevaluasi
secara
komparatif
efektivitas
penyelenggaraan negara dalam sistem kenegaraan
NKRI dengan sistem kenegaraan federal/serikat
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
10
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
4. Mengolah,
menalar,
dan 4.1
menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu 4.2
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
4.3
4.4
4.5
4.6
Mengajukan solusi pemecahan masalah dengan
menggunakan argumentasi sosial kultural tentang
berbagai kasus pelanggaran HAM dalam konteks
perwujudan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara
dan pandangan hidup bangsa
Mencipta model rekayasa sosial kultural untuk
menerapkan nilai yang terkandung dalam pasal-pasal
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Mengumpulkan dan menyajikan data tentang
efektivitas pengelolaan kekuasaan negara di pusat dan
daerah berdasarkan UUD Negara RI tahun 1945 sejak
Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai sekarang
Mengumpulkan dan menyajikan data dari berbagai
media massa tentang peran Indonesia dalam hubungan
internasional
Merumuskan alternatif tindakan nyata dan
melaksanakannya sebagai bentuk partisipasi dalam
mengatasi efektivitas strategi penyelesaian ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan terhadap
persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Mencipta model perilaku kewarganegaraan kreatif
yang dilandasi jiwa, semangat, dan nilai
kepahlawanan dalam konteks NKRI
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
11
Setelah melihat tabel kompetensi inti dan kompetensi dasar kurikulum 2013 mata pelajaran
PPKn, maka dapat diuraikan lagi pengembangan proses belajar seperti apakah yang mampu
membuat mata pelajaran PPKn menjadi pelajaran yang menyenangkan dan tidak
membosankan. Karena bagaimanapun juga kurikulum yang sempurna tidak menjamin
keberhasilan proses pembelajaran apabila tanpa disertai kerjasama yang baik antara kinerja
guru dan usaha siswa dalam meningkatkan makna pembelajaran, terutama dalam pelajaran
PPKn.
Pengembangan Proses Pembelajaran
Jika dianalisis Kompetensi Dasar PPKn 2013 jenjang SD, SMP, dan SMA, maka guru PPKn
dituntut untuk mampu mengembangan pendekatan, strategi, dan metode pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran digambarkan sebagai kerangka umum tentang skenario yang
digunakan guru untuk membelajarkan siswa, dalam rangka mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Model pendekatan pembelajaran terbadi menjadi dua. Pertama pendekatan
pembelajaran berpusat kepada guru (teacher centered), dan kedua pendekatan pembelajaran
berpusat kepada siswa (student centered).
Strategi adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh guru untuk menyampaikan
materi pembelajaran, sehingga akan memudahkan peserta didik mencapai tujuan
pembelajaran. Dapat juga diartikan sebagai suatu rencana untuk mencapai tujuan. Terdiri dari
metode, teknik, dan prosedur. Sedangkan metode adalah Cara yang digunakan guru dalam
menjalankan fungsinya dan merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan kepada uraian tersebut di atas, maka guru PPKn dituntut untuk mampu
mengembangkan proses pembelajaran supaya lebih menarik, menyenangkan, menantang, dan
membentuk peserta didik untuk mampu berpikir kritis dan konstruktif. Guru PPKn harus
mampu menyajikan materi pembelajaran secara kontekstual, mengaitkan materi pelajaran
dengan kondisi nyata di lapangan Mengaitkan antara teori dengan praktek, antara harapan
dan kenyataan, mengidentifikasi masalah yang terjadi, dan mendorong peserta didik untuk
memunculkan alternatif pemecahan masalah.
Alternatif metode yang cocok untuk mewujudkan hal tersebut di atas, guru PPKn bisa
menggunakan metode ceramah, diskusi, observasi, simulasi, inquiry, bermain peran, studi
kasus, kunjungan lapangan, penugasan, proyek, debat, portofolio, atau metode lainnya yang
dinilai relevan. Apapun metode yang digunakan, yang penting bisa memberikan pengetahuan,
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
12
pengalaman, dan keterampilan waga negara serta internalisasi karakter kewarganegaraan
kepada peserta didik.
Mata pelajaran PPKn yang dikemas secara menarik akan membuat peserta didik
menyenanginya, merasa perlu, tidak menjadi beban, dan merasakan manfaat setelah
mempelajarinya. Selain akan mengubah image bahwa mata pelajaran PPKn membosankan
karena menurut penulis, penilaian bahwa suatu mata pelajaran membosankan atau tidak,
disamping dipengaruhi oleh minat peserta didik, juga dipengaruhi oleh cara guru
menyampaikannya. Dengan kata lain, guru harus mampu menampilkan pribadi yang
menyenangkan di hadapan peserta didik.
Sumber bacaan :
http://mgmppknsma.blogspot.com/2012/12/kurikulum-2013-versus-ktsp_30.html
http://www.lpmpjabar.go.id/?q=node/691
KD SMA/MA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
13
Download